You are on page 1of 4

http://tamanmini.com/index.php?

modul=wisata&cat=WMuseum&textcat=migas&wisataid=283224763214

Museum-museum

Museum Minyak dan Gas Bumi

Museum Minyak dan Gas Bumi “Graha Widya Patra” (Gawitra) terletak di bagian timur TMII berdekatan
dengan Taman Burung dan Museum LEB. Pembangunan Museum Migas menandai peringatan 100
tahun industri minyak dan gas bumi Indonesia, merupakan sumbangan masyarakat perminyakan
Indonesia demi melestarikan dan mewariskan nilai-nilai juang kepada generasi penerus untuk
peningkatan ilmu dan teknologi.

Gedung utama berbentuk anjungan lepas pantai dengan dua bangunan pendukung berbentuk gilig
menyerupai tangki minyak, disebut Anjungan Eksplorasi dan Anjungan Pengolahan. Ruang pamer
terdapat di gedung utama dan di anjungan eksplorasi. Pameran di gedung utama mengenai sejarah
industri perminyakan. Di ruang ini terdapat Teater Minyak yang memutar film pendek dan multislide
mengenai asal-mula serta hasil pengolahan minyak dan gas bumi di Indonesia. Selain itu terdapat ruang
untuk pameran berbagai benda dan bahan mengenai minyak dan gas bumi yang ada di sekitar kita.

Anjungan eksplorasi mengetengahkan eksplorasi minyak dan gas bumi, termasuk peragaan sejarah
terjadinya cekungan minyak dan gas bumi serta penerapan teknologi di masa yang lalu, sekarang, dan
yang akan datang.

Di luar gedung dipamerkan peralatan pengeboran minyak dan peragaan benda-benda eksplorasi berupa
menara bor tahun 1930-an, berbagai pompa angguk, sebuah truk logging tua, pompa bensin engkol,
dan sebuah kilang minyak tua.

Museum ini sangat tepat dijadikan sebagai tempat rekreasi dan menimba ilmu.

http://tamanmini.com/index.php?
modul=wisata&cat=WMuseum&textcat=energi&wisataid=339734623214

Museum Listrik dan Energi baru

Salah satu museum sains yang menyajikan koleksi peragaan tentang energi dan listrik, adalah Museum
Listrik dan Energi Baru (Museum LEB). Rancang-bangunnya mengacu pada konsep arsitektur berbentuk
tapak “Struktur Atom”, yaitu satu proton dikelilingi tiga elektron, diaplikasikan dalam bentuk Anjungan
Listrik yang dikelilingi tiga bangunan lain, yakni Anjungan Energi Baru, Anjungan Energi Fosil, dan
Anjungan Energi Konvesional.
Sebagai wahana pendidikan dan rekreasi, Museum LEB mengemban fungsi menyampaikan informasi
teknologi kelistrikan dan energi, baik dari sejarah perkembangan teknologi, aplikasi energi di Indonesia
dari masa ke masa, maupun semangat inovasinya kepada generasi mendatang.

Tata pamerannya memungkinkan pengunjung diajak mengenal segala aspek listrik dengan alur yang
jelas dan runtut, penyajian yang interaktif karena didukung teknologi komputer (audiovisual).

Terdapat 619 unit koleksi peraga yang dipamerkan di dalam dan di luar gedung. Pameran di dalam
gedung meliputi pengenalan energi, teori, sejarah, hingga pemanfaatan listrik dan energi. Berbagai alat
peragaan yang menarik dapat dicoba secara interaktif, misalnya kompor surya, sepeda, dan harpa ajaib.

Di dalam “Ruang Cerdas Energi”, pengunjung diajak berinteraksi dengan memainkan benda-benda
peraga agar lebih memahami gejala yang berasal dari energi dan listrik. Pameran dan peragaan antara
lain meliputi Diorama Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, Simulasi Konsumsi Listrik di Rumah Tangga
(di sini pengunjung diajak membaca data berapa watt listrik yang digunakan sehari-hari), Konversi Energi
Listrik Menjadi Panas (memperlihatkan bagaimana listrik dapat memanaskan air), Plasma Ball (alat yang
dapat menunjukkan bahwa tubuh manusia mengandung energi listrik), Permainan Magnet, Permainan
Adu Cepat, Harpa Ajaib (pengunjung dapat memainkan harpa tanpa senar karena senar dawai diganti
dengan sinar infra merah), serta Komputer Interaktif Kuis dan Game tentang energi yang menguji
ketangkasan dan daya ingat.

Peragaan di luar gedung meliputi Kompor Tenaga Surya Serba Guna yang digunakan untuk memasak
sekaligus sebagai antene parabola yang dapat menerima ± 150 saluran televisi, Rumah Energi Baru yang
mengubah energi matahari dan angin menjadi listrik, Mobil Tenaga Surya dengan menggunakan tenaga
matahari.

Selain menyajikan benda-benda koleksinya, museum juga memiliki ruangan yang berfungsi sebagai
tempat seminar lengkap dengan perangkat multi media dan juga menyediakan sarana penginapan

http://beritaglobalnews.blogspot.com/2009/08/museum-listrik-tmii-wahana-edukasi-dan.html

Museum Listrik TMII, Wahana Edukasi dan Rekreasi

Museum Listrik yang berada di kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, merupakan
salahsatu Wahana Edukasi dan Rekreasi yang patut dikunjungi setiap siswa-siswi, karena dengan
mempelajari keberadaan koleksi Museum Listrik, maka kita akan lebih mengenal wawasan tantang
kelistrikan dan energi, namun demikian dorongan dari para guru sekolah, sebagai pembimbing siswa,
sangat dibutuhkan agar anak didik benar-benar mampu memahami akan manfaat serta proses energi
serta listrik yang ada di sekitar kita, oleh sebab itu Manajemen Museum Listrik TMII, beberapa waktu
lalu mengundah seluruh guru bidang studi IPA untuk lebih mengenal berbagai koleksi yang ada di
Museum Listrik.

Menurut Kepala Museum Listrik TMII, Drs. Soetrisno Hadi Sastro, MM bahwa kehadiran para guru ini
sangat penting, kita sengaja mengundang mereka agar mereka kenal dengan Museum Listrik, karena
pada kenyataannya banyak guru-guru, khususnya yang ada di DKI Jakarta ini, belum mengetahui akan
keberadaan Museum Listrik beserta isinya, padahal Museum Listrik dapat membantu para guru untuk
menyampaikan ilmu pendidikan, yang berkaitan dengan listrik dan energi.

Sebagai sarana edukasi, Museum Listrik dan Energi Baru, memberikan anda pengalaman berpetualang,
belajar dan berekreasi untuk mengenal wawasan tentang listrik dan energi disekitar kita, dengan fasilitas
yang ada, Museum Listrik dan Energi Baru, mengambil peranan penting dalam merefleksikan
perkembangan teknologi kelistrikan dan energi baru, melalui koleksi yang didapat dan menyajikannya
secara interaktif. Dan dengan memahami akan kelistrikan, kita juga berharap para guru dan siswa, akan
dapat turutserta dalam melakukan penghematan energi listrik.

Kehadiran para guru, yang diharapkan dapat diikuti dengan kunjungan para siswa, merupakan upapaya
untuk lebih memperkenalkan keberadaan Museum Listrik ke sekolah, hal tersebut juga sesuai dengan
misi Museum Listrik, dalam enjadikan Museum sebagai sumber informasi Ilmu Pengetahuan, Energi &
Teknologi Kelistrikan, serta berpartisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dan
peragaan tentang pengetahuan energi yang dilakukan sejak dini kepada generasi muda. Kita juga ingin
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemakaian energi listrik yang aman dan usaha
penghematannya., papar Soetrisno.

Gambar2:

http://ayonyasar.multiply.com/photos/album/21/Museum_Listrik_TMII

Di dalam museum terdapat berbagai alat peraga dan miniatur yang berhubungan dengan listrik, seperti
mobil listik, generator nuklir, turbin, genset dari istana negara yang sudah tidak dipakai lagi. Yang
menarik terdapat ruang pembelajaran, dimana semua alat lisrtik dipasangi alat pengukur tegangan,
ternyata lampu bohlam 10 Watt memakan energi 16 Watt, sedangkan lampu TTL 15 Watt hanya
memakan energi sekitar 9 Watt. Sedangkan Microwafe yang dibiarkan stanbay ternyata menghabiskan
energi sekitar 19 Watt, nah lho...Maka kawan-kawan berhematlah dengan listrik dam gunakan dengan
seefisien mungkin.

http://diditsk.multiply.com/photos/album/37/Museum_Energi_Listrik_TMII
Museum Listrik dan Energi di TMII, ternyata juga menarik untuk dikunjungi anak-anak. Area yang cukup
luas, membuat anak-anak nyaman untuk melihat satu koleksi dan koleksi lainnya. Menampilkan
berbagai jenis teknologi pembangkit listrik dan distribusinya dan berbagai jenis peralatan listrik. Ada
beberapa alat simulasi yang bisa dicoba oleh dewasa maupun anak-anak. Ada juga mobil Widya Wahana
(WW), mobil listrik hasil eksperimen mahasiswa ITS yang pernah menjelajahi pulau Jawa.

Di komplek museum ini juga ada taman bermain anak, kantin serta serta penginapan dan gedung serba
guna yang bisa disewa. Tiket masuk Rp 5000,-

http://berita.liputan6.com/sosbud/201003/267741/Mempelajari.Listrik.di.Museum.Listrik.TMII

Liputan6.com, Jakarta: Mau belajar hemat listrik. Datang ke museum listrik di Taman Mini Indonesia
Indah, Jakarta Timur. Segala sesuatu tentang listrik juga diajarkan dengan berbagai cara dari permainan
sampai penyediaan berbagai alat peraga.

Dalam ruang cerdas listrik jadi wahana favorit di museum listrik. Di sini, pengunjung bisa belajar tentang
listrik seperti tak semua keterangan watt lampu sesuai dengan pemakaiannya. Kenyataannya lampu 10
watt sesungguhnya menggunakan 60 watt.

Di museum listrik juga dapat belajar tentang energi terbarukan seperti tenaga nuklir dan matahari.
Museum yang banyak dikunjungi para pelajar dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas ini
untuk mendidik hemat energi sejak kecil.(JUM)

You might also like