Professional Documents
Culture Documents
• Faktor fisiologis
• Faktor kimia-fisika
a. Difusi pasif
b. Carrier mediated transport
- Transport aktif
- Difusi yg difasilitasi / transport
c. Pinositosis
Difusi Pasif
• Difusi adalah
perpindahan molekul
dari konsentrasi yang
lebih tinggi ke
konsentrasi yang lebih
rendah
Proses transportasi
molekul yang
berpindah melalui
membran plasma
dengan pengeluaran
energi selular (ATP)
Carrier mediated transport
• Difusi yg difasilitasi
Perpindahan molekul melalui membran selektif permeabel
dengan bantuan molekul protein carrier yang melekat
pada membran plasma.
Pinositosis
Pinositosis merupakan proses dimana
partikel-partikel kecil yang berupa cairan
ditangkap oleh sel dengan cara memecah
partikel-pertikel kecil tersebut menjadi
partikel-partikel yang lebih kecil.
Pinositosis
Faktor Fisiologi
• Luas Permukaan Tempat Absorpsi
• pH saluran pencernaan
• Kecepatan pengosongan lambung
• Pergerakan usus
• Stabilitas obat
• Metabolisme dalam hati
• Pengaruh makanan dan diet
• Berbagai faktor fisiologis lain
Luas permukaan tempat absorpsi
1. Komposisi Makanan
2. Suhu Makanan
3. Berat Badan
Kecepatan Pengosongan Lambung
Metabolisme dalam hati
i. Kondisi fisiologis
meliputi: pH, luas permukaan, tempat pemberian obat, aliran
darah, metabolisme obat
Efek farmakologi
p.136 chap 9
Absorpsi Obat dari Saluran G.I
Absorpsi Obat dari Saluran G.I
• Metabolit umumnya menjadi lebih larut dalam air (polar) dan akan
dengan cepat diekskresikan keluar tubuh (melalui urin, feses,
keringat, dll.)
Duodenum-Brunner’s Glands
Jejenum (Usus Kosong)
• Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang
berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern.
Arti aslinya berasal dari bahasa Latin, jejunus,
yang berarti “kosong”.
• Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus
halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian
usus kosong.
• Permukaan dalam usus kosong berupa membran
mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus.
Jejenum (Usus Kosong)
Microvilli
Illeum (Usus Penyerapan)
• Bagian terakhir dari usus halus.
• Panjang sekitar 2-4 m, terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh
usus buntu.
• pH illeum antara 7 dan 8 (netral atau sedikit
basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan
garam-garam empedu.
• memiliki peningkatan jumlah sel goblet.
Illeum (Usus Penyerapan)
Golbet cells
Usus Halus
(Duodenum, Jejenum, Illeum)
daerah ini berbeda :
- pH - enzim -
kekentalan - elektrolit
- daya alir - sifat permukaan
(mempengaruhi absorpsi obat pada usus halus)
pH
Duodenum 9
Jejenum 7-9
Illeum 7-8
Saluran Pencernaan (G.I tract)
• Terdiri dari:
- mukosa (membran mukosa)
- submukosa
- muscularis
- serosa
Mukosa
• Lapisan otot
– Lapisan longitudinal yg bersambung dgn
esofagus
– Lapisan sirkuler yg paling tebal dan
terletak di pilorik membentuk spinkter.
– Lapisan obliq yg terdapat pada bagian
fundus dan berjalan mulai dari orifisium
kardiak, membelok ke bawah melalui
kurvatura minor.
60
61
Lambung & Usus kecil