Professional Documents
Culture Documents
SECARA AEROPONIK
Oleh :
Antoni Derry Pradana Putra
H0709010
Agroteknologi A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
I. PENDAHULUAN
Tanaman kailan adalah salah satu jenis sayuran daun, dimana rasanya enak
serta mempunyai kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh manusia, seperti protein,
mineral dan vitamin. Kandungan gizi serta rasanya yang enak, membuat kailan
menjadi salah satu produk pertanian yang diminati masyarakat, sehingga
mempunyai potensi serta nilai komersial tinggi.
Energi (kkal) 22 1
(Widadi, 2003).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006,
produksi tanaman kubis-kubisan khususnya kailan mengalami penurunan dari
rata-rata produksi 287,30 kw/ha tahun 2005 menjadi 253,70 kw/ha. Menurunnya
produksi sayuran tersebut disebabkan belum adanya penerapan teknik budidaya
yang baik khususnya di kalangan petani. Penurunan produksi tersebut juga diikuti
dengan terjadinya penurunan luas lahan panen dari 5.897 ha pada tahun 2005
menjadi 5.461 ha pada tahun 2006. Berdasarkan data tersebut perlu dilakukan
suatu usaha untuk meningkatkan kembali produksi kailan .
Salah satu metode yang kini mulai marak digunakan dalam budidaya
kailan adalah dengan metode aeroponik. Metode aeroponik merupakan metode
hidroponik dimana unsur hara diberikan secara berkala dalam bentuk semprotan
air. Akar tanaman dibiarkan bebas menggantung dan tidak terendam unsur hara
demi maksimalnya suplai udara. Metode aeroponik memiliki banyak keunggulan
jika dibandingkan dengan metode hidroponik lainnya, antara lain tersedianya
oksigen yang melimpah sehingga proses respirasi optimal dan mampu memacu
pertumbuhan tanaman.
II. ISI
A. Persiapan Tempat
a. Prasarana irigasi
Yang dibutuhkan :
- Tandon larutan
- Pralon
- Selang PE
- Bak tanaman
- Sprinkler
- Timer
b. Prasarana peralatan
3. PH-meter
4. Oksigen-meter
5. Higrometer
6. Termometer
c. Sarana produksi
Komponen sarana produksi yaitu komponen yang hanya sekali pakai habis,
seperti benih, media semai, pupuk dan pestisida. Pupuk yang digunakan dapat
diramu sendiri atau dibeli. Pupuk yang lazim digunakan adalah berupa larutan
AB mix. Perusahaan besar biasanya meramu sendiri berdasarkan rumus
tertentu sehingga lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan keadaan cuaca
maupun iklim.
C. Budidaya kailan
a. Pembibitan
1. Wadah Semai
2. Media Semai
Media semai dapat berupa arang sekam, bubuk sabut kelapa, kompos dan
tanah gembur. Tebal media di nampan semai sekitar 4 cm dianggap cukup
untuk berbagai perakaran anak semai sayuran.
3. Penanaman Benih
Benih ditanam dalam barisan dan diatasnya ditutupi dengan arang sekam
setebal 0,5 cm untuk menjaga kelembaban. Penyiraman dilakukan sehari satu
kali dan ditempatkan pada tempat yang teduh.
4. Perawatan Pesemaian
Cahaya harus cukup karena bila bibit kurang cahaya akan pucat, lemah
dan sering mati. Pupuk yang digunakan mempunyai EC 1 – 1,2 mS atau setara
dengan 1 g/l air. Dalam waktu 10-14 hari, anak semai sudak layak untuk
dipindah tanamkan. Sehari menjelang pindah tanam di semprot dengan
fungisida dan insektisida.
Anak semai yang akan dipindahtanamkan dicabut dari nampan, dicuci dan
dibersihkan dari arang sekam.Hipokotil, bagian antara kotil diatas dengan
pangkal akar dibungkus dengan sepotng rockwool atau busa. Waktu antara
pencabutan hingga pindah tanam di lapangan hendaknya dilakukan dengan
secepatnya, karena anak semai peka dengan kekeringan.
b. Perawatan
1. Penyiraman
Hama dan penyakit merupakan hal yang hampir tak dapat dipisahkan
dalam suatu budidaya tanaman. Dalam metode aeroponik keberadaan hama dan
penyakit dapat diminimalisir dengan pemakaian greenhouse. Namun demikian
kesiapsiagaan tetap diperlukan demi tercapainya hasil bududaya yang optimal.
Hama yang sering menyerang kailan adalah berupa serangga, ulat, serta
beberapa jenis gastropoda seperti siput dan bekicot. Sedangkan penyakit yang
lazim dijumpai adalah busuk batang dan busuk daun. Pemberantasan hama
penyakit dapat dilakukan dengan cara manual, yakni dengan menyingkirkan
organisme pengganggu tersebut. Pencabutan daun yang terinfeksi juga dapat
dilakukan demi mencegah menyebarnya serangan hama penyakit.
c. Pemanenan
d. Pasca Panen
Penanganan pasca panen merupakan tahapan yang tak kalah penting demi
tercapainya keuntungan secara ekonomis dari suatu budidaya tanaman.
Penanganan yang lazim digunakan untuk kailan adalah
1. Grading
Proses crisping yang dilakukan terdiri dari dua tahapan yaitu tahap
pertama, perendaman dengan air pada suhu diatas suhu kamar tetapi
dibawah suhu kritis (30 – 45 oC), dengan waktu perendaman tertentu. Tahap
kedua adalah pendinginan pada suhu dibawah 5oC.
III. KESIMPULAN
Dari makalah budidaya kalian secara aeroponik yang telah disusun dapat
diambil kesimpulan antara lain :
Tindal. 1983. Comercial Vegetable Crop . tata MC. Publishing Company. Ltd.
New York