You are on page 1of 10

13

Gambar Teknik untuk SMK Proyeksi, Potongan dan Pemberian Ukuran

POTONGAN K4
(IRISAN)

Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat mengetahui :
- Macam-macam potongan
- Penyajian potongan
- Benda-benda yang tidak boleh dipotong

A. Potongan

Yang dimaksud dengan potongan adalah gambar yang menampilkan bagian-


bagian yang tersembunyi atau membuang bagian yang menghalangi (menutupi).
Fungsi dari potongan ialah memperlihatkan bagian-bagian dalam dari benda yang
berbentuk rumit dan berongga untuk ditampilkan dengan jelas, sehingga bagian yang
berongga atau bagian yang tersembunyi dapat terlihat dengan jelas.
Gambar di bawah ini (gambar 11.3) memperlihatkan sebuah benda yang
bagiannya terhalangi (tidak terlihat) oleh bagian benda itu sendiri. Bagian yang
terhalangi dapat digaris putus-putus, tetapi jika benda yang terhalangi tersebut
dipotong maka garis yang putus-putus digaris nyata dan bagian dalam (yang
terhalangi) menjadi jelas (gambar 11.3 (c)). Pada gambar 11.3(b) menunjukkan cara
pemotongannya dan sisa dari potongan tersebut diperlihatkan pada gambar 11.3 (c),
sisanya ini diproyeksikan kebidang potong dan hasilnya disebut potongan (gambar
11.3(d) ). Untuk arsirannya digaris dengan garis tipis sedangkan garis yang lain digaris
tebal.

Gambar 11.3. Potongan

1. Penyajian Potongan
Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar (garis strip titik)
seperti pada gambar 11.3, dan potongannya disebut potongan utama. Tetapi jika
diperlukan dapat juga potongan dibuat di luar sumbu dasar (gambar 11.4), dalam hal
ini potongannya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya dinyatakan dengan anak
panah. Pada bab-bab awal disebutkan bahwa semua peraturan yang ada pada gambar

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 2006


Copyrights @2007
14
Gambar Teknik untuk SMK Proyeksi, Potongan dan Pemberian Ukuran

harus dilaksanakan, seperti pada bagian potongan ini, dimana pada masing-masing
ujung garis potongan digaris tebal.

Gambar 11.4. Potongan tidak melalui garis sumbu dasar


2. Letak Potongan dan Garis Potong
Untuk menentukan letek bidang potong kita harus memperhatikan benda yang
akan dipotong, jika pada benda letak bidang potong sudah jelas (gambar 11.5) tidak
perlu diberi penjelasan tambahan, tetapi jika letak bidang potang tidak jelas (tidak
melalui sumbu) atau ada beberapa bidang potong, maka potongannya harus
dijelaskan dalam gambar. Pada gambar proyeksi bidang potong dinyatakan oleh
sebuah garis potong, yang digambar dengan garis sumbu dan pada masing-masing
ujungnya dipertebal, serta pada tempat-tempat dimana garis potong tersebut
mengalami perubahan arah. Pada masing-masing ujung garis juga diberi tanda
dengan huruf besar dan diberi anak panah yang menunjukkan arah penglihatan
(gambar 11.6).

Gambar 11.6. Potongan dengan garis bidang potong

Gambar 11.5. Potongan melalui sumbu dasar

B. Cara-Cara Membuat Potongan


1. Potongan dalam satu bidang.
a Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar
Jika potongan melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis potongnya
dan tanda-tandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar. Potongan yang
demikian disebut dengan potongan utama (gambar 11.3).
b Potongan yang tidak melalui sumbu dasar

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 2006


Copyrights @2007
15
Gambar Teknik untuk SMK Proyeksi, Potongan dan Pemberian Ukuran

Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, maka letak
bidang potongnya harus diperjelas pada garis potongnya (gambar 11.4).

2. Potongan dalam lebih dari satu bidang


a Potongan meloncat
Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu pemotongan
dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan. Pada gambar 11.7 diperlihatkan
sebuah benda yang dipotong menurut garis potong A-A. sebenarnya bidang
potongnya terdiri atas dua bidang, yang dalam hal ini dapat disatukan.
Potongan yang demikian disebut dengan potongan meloncat.

Gambar 11.7. Potongan meloncat


b Potongan oleh dua bidang berpotongan
Bagian-bagian simetris dapat digambar pada dua bagian potong yang saling
berpotongan. Satu bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan
bidang yang lain menyudut dengan bidang pertama. Proyeksi pada bidang
terakhir setelah diselesaikan menurut aturan yang berlaku, diputar hingga
berhimpit pada bidang proyeksi pertama. Gambar 11.8 menunjukkan
bagaimana cara membuat gambar potongan seperti yang telah dijelaskan diatas.

Gambar 11.8. Potongan dua bidang ber potongan

c Potongan pada bidang berdampingan


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 2006
Copyrights @2007
16
Gambar Teknik untuk SMK Proyeksi, Potongan dan Pemberian Ukuran

Potongan pada pipa berbentuk seperti pada gambar 11.9 dapat dibuat
dengan bidang yang berdampingan melalui garis sumbunya.

Gambar 11.9. Potongan pada bidang berdampingan

3. Potongan separuh
Benda-benda yang berbentuk simetris dapat digambar setengahnya sebagai
gambar potongan, sedangkan setengahnya lagi sebagai pandangannya (gambar
11.10). dalam gambar ini garis-garis yang tersembunyi tidak perlu digambar
dengan garis putus lagi, karena sudah jelas pada gambar potongannya.

Gambar 11.10. Potongan separuh

4. Potongan setempat
Kadang-kadang diperlukan gambaran bagian kecil saja dari benda yang
tersembunyi (gambar 12.1 (a)). Gambar 12.1 (b) dan (c) memperlihatkan gambar
yang dipotong setempat dan potongan penuh (potongan utama). Potongan setempat
juga dapat dilakukan pada bagian benda yang tidak dianjurkan untuk dilakukan
pemotongan (tidak boleh dipotong) seperti pada gamabr 12.1 (d).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 2006


Copyrights @2007
17
Gambar Teknik untuk SMK Proyeksi, Potongan dan Pemberian Ukuran

Gambar 12.1 (a). Potongan setempat Gambar 12.1 (b). Potongan setempat

Gambar 12.1 (c). Potongan penuh Gambar 12.1 (d). Potongan setempat

5. Potongan yang diputar di tempat atau dipindahkan


Bagian-bagian benda tertentu seperti misalnya ruji-ruji roda, tuas, peleg,
rusuk penguat, kait dan sebagainya. Penampangnya dapat digambarkan setempat
(gambar 12.2), atau setelah potongannya diputar kemudian dipindahkan ketempat
lain (gambar 12.3). Ada perbedaan sedikit antara kedua gambar tersebut, yaitu
pertama, digambar dengan garis tipis, sedangkan yang kedua dengan garis tebal
biasa.

Gambar 12.2. Potongan diputar ditempat Gambar 12.3. Potongan diputar dan dipindahkan

C. Susunan Potongan-Potongan Berurutan


Potongan-potongan berurutan dapat disusun seperti pada gambar 12.4 atau gambar
12.5. Hal ini diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain. Potongan berurutan
pada gambar 12.5 masing-masing terletak dibawah garis potongnya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 2006


Copyrights @2007
18
Gambar Teknik untuk SMK Proyeksi, Potongan dan Pemberian Ukuran

Gambar 12.4. Potongan berurutan

Gambar 12.5. Potongan berurutan

D. Penampang-Penampang Tipis
Penampang-penampang tipis, seperti benda-benda yang terbuat dari plat, baja
profil, dan sebagainya. Atau paking dapat digambarkan dengan garis tebal, atau
seluruhnya dihitamkan (gambar 12.6). jika bagian-bagian demikian terletak
berdampingan, bagian yang berbatasan dibiarkan putih (gambar 12.7 dan 12.8).

Gambar 12.6. Potongan benda tipis

Gambar 12.8. Potongan benda tipis


digambar dengan garis tebal

Gambar 12.7. Potongan benda tipis dengan


ruang kosong diantaranya

E. Bagian Benda atau Benda Yang Tidak Boleh Dipotong


Bagian-bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah
memanjang. Begitu pula benda-benda seperti baut, paku keeling, pasak, poros, dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 2006
Copyrights @2007
19
Gambar Teknik untuk SMK Proyeksi, Potongan dan Pemberian Ukuran

sebagainya tidak boleh dipotong dengan arah memanjang. Gambar 12.9


memperlihatkan sebuah benda yang dipotong, tetapi terdapat beberapa benda yang
tidak boleh dipotong, yaitu sirip, poros, pasak, baut dan sebagainya.

Gambar 12.9. Benda-benda yang tidak boleh dipotong

F. Arsir
Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan
arsiran, yaitu garis-garis tipis miring. Kemiringan garis arsir adalah 45° terhadap garis
sumbu, atau terhadap garis gambar (gambar 12.10 (a), (b) dan (c)). Jarak garis-garis
arsir disesuaikan dengan besarnya gambar. Bagian-bagian potongan yang terpisah
diarsir dengan sudut yang sama. (lihat gambar 13.1)

Gambar 12.10. Arsiran

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 2006


Copyrights @2007
20
Gambar Teknik untuk SMK Proyeksi, Potongan dan Pemberian Ukuran

Arsiran dari bagian-bagian yang berdampingan harus dibedakan sudutnya, agar


jelas (gambar 13.1).

Gambar 13.1. Arsiran dari bagian yang berdampingan

Penampang-penampang yang luas dapat diarsir secara terbatas, yaitu hanya pada
kelilingnya saja (gambar 13.2).

Gambar 13.2. Arsiran bidang yang luas

Potongan sejajar dari benda yang sama, yang terdapat pada potongan meloncat
diarsir serupa, tetapi juga digeser jika dipandang perlu (gambar 13.3).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 2006


Copyrights @2007
21
Gambar Teknik untuk SMK Proyeksi, Potongan dan Pemberian Ukuran

Gambar 13.3. Arsiran pada potongan sejajar (meloncat)


Garis-garis arsir yang dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka, jika hal
ini tidak dapat dilakukan di luar daerah arsir (gambar 13.4).

Gambar 13.4. Arsiran yang dapat dihilangkan

G. Beberapa Catatan Tentang Potongan

1. Potongan dapat dipergunakan jika bentuk dalam dapat diperjelas dengan memotong
bagian depannya. Jika bentuknya dapat diperlihatkan dengan jelas tanpa
pemotongan, maka gambar potongan tidak perlu dibuat.
2. Elemen mesin yang tidak boleh dipotong dalam arah memanjang, dapat digambar
dengan potongan setempat seperti pena tirus, baut, pasak dan sebagainya (gambar
13.5).
3. Benda pada gambar 13.6, meperlihatkan dalam gambar potongan. Gambar yang
hanya menunjukkan bagian-bagian yang dipotong (gambar 13.6 (c)) adalah tidak
benar, karena seolah-olah bendanya terdiri atas dua benda berbentuk huruf L. Cara
yang benar dapat dilihat pada gambar 13.6 (b).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 2006


Copyrights @2007
22
Gambar Teknik untuk SMK Proyeksi, Potongan dan Pemberian Ukuran

Gambar 13.5. Bagian-bagian yang tidak dapat dipotong dengan arah memanjang

Gambar 13.6. Potongan yang benar dan salah


H. Latihan-latihan
1. Latihan Soal Uraian
a. Apa yang dimaksud dengan potongan?
b. Apa fungsi dari potongan
c. Apa yang membedakan antara potongan dan pandangan?
d. Apa yang dimaksud dengan potongan utama?
e. Apa yang menjadi alas an benda harus dipotong?
f. Secara umum ada berapa macam potongan?
g. Jelaskan apa yangdimaksud dengan potongan :
a) Potongan separuh
b) Potongan setempat
h. Sebutkan macam-macam benda yang tidak boleh dipotongan
dalam arah memanjang (minimal 4)!
i. Jelaskan bagaimana cara membuat arsiran pada benda yang sudah
dipotong!
2. Latihan Soal Menggambar
Buatlah potongannya dari gambar di bawah ini dengan menggunakan
memotong penuh pada kertas gambar A3.

Smk 136 atas

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Edisi 2006


Copyrights @2007

You might also like