Professional Documents
Culture Documents
POTONGAN K4
(IRISAN)
Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat mengetahui :
- Macam-macam potongan
- Penyajian potongan
- Benda-benda yang tidak boleh dipotong
A. Potongan
1. Penyajian Potongan
Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar (garis strip titik)
seperti pada gambar 11.3, dan potongannya disebut potongan utama. Tetapi jika
diperlukan dapat juga potongan dibuat di luar sumbu dasar (gambar 11.4), dalam hal
ini potongannya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya dinyatakan dengan anak
panah. Pada bab-bab awal disebutkan bahwa semua peraturan yang ada pada gambar
harus dilaksanakan, seperti pada bagian potongan ini, dimana pada masing-masing
ujung garis potongan digaris tebal.
Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, maka letak
bidang potongnya harus diperjelas pada garis potongnya (gambar 11.4).
Potongan pada pipa berbentuk seperti pada gambar 11.9 dapat dibuat
dengan bidang yang berdampingan melalui garis sumbunya.
3. Potongan separuh
Benda-benda yang berbentuk simetris dapat digambar setengahnya sebagai
gambar potongan, sedangkan setengahnya lagi sebagai pandangannya (gambar
11.10). dalam gambar ini garis-garis yang tersembunyi tidak perlu digambar
dengan garis putus lagi, karena sudah jelas pada gambar potongannya.
4. Potongan setempat
Kadang-kadang diperlukan gambaran bagian kecil saja dari benda yang
tersembunyi (gambar 12.1 (a)). Gambar 12.1 (b) dan (c) memperlihatkan gambar
yang dipotong setempat dan potongan penuh (potongan utama). Potongan setempat
juga dapat dilakukan pada bagian benda yang tidak dianjurkan untuk dilakukan
pemotongan (tidak boleh dipotong) seperti pada gamabr 12.1 (d).
Gambar 12.1 (a). Potongan setempat Gambar 12.1 (b). Potongan setempat
Gambar 12.1 (c). Potongan penuh Gambar 12.1 (d). Potongan setempat
Gambar 12.2. Potongan diputar ditempat Gambar 12.3. Potongan diputar dan dipindahkan
D. Penampang-Penampang Tipis
Penampang-penampang tipis, seperti benda-benda yang terbuat dari plat, baja
profil, dan sebagainya. Atau paking dapat digambarkan dengan garis tebal, atau
seluruhnya dihitamkan (gambar 12.6). jika bagian-bagian demikian terletak
berdampingan, bagian yang berbatasan dibiarkan putih (gambar 12.7 dan 12.8).
F. Arsir
Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan
arsiran, yaitu garis-garis tipis miring. Kemiringan garis arsir adalah 45° terhadap garis
sumbu, atau terhadap garis gambar (gambar 12.10 (a), (b) dan (c)). Jarak garis-garis
arsir disesuaikan dengan besarnya gambar. Bagian-bagian potongan yang terpisah
diarsir dengan sudut yang sama. (lihat gambar 13.1)
Penampang-penampang yang luas dapat diarsir secara terbatas, yaitu hanya pada
kelilingnya saja (gambar 13.2).
Potongan sejajar dari benda yang sama, yang terdapat pada potongan meloncat
diarsir serupa, tetapi juga digeser jika dipandang perlu (gambar 13.3).
1. Potongan dapat dipergunakan jika bentuk dalam dapat diperjelas dengan memotong
bagian depannya. Jika bentuknya dapat diperlihatkan dengan jelas tanpa
pemotongan, maka gambar potongan tidak perlu dibuat.
2. Elemen mesin yang tidak boleh dipotong dalam arah memanjang, dapat digambar
dengan potongan setempat seperti pena tirus, baut, pasak dan sebagainya (gambar
13.5).
3. Benda pada gambar 13.6, meperlihatkan dalam gambar potongan. Gambar yang
hanya menunjukkan bagian-bagian yang dipotong (gambar 13.6 (c)) adalah tidak
benar, karena seolah-olah bendanya terdiri atas dua benda berbentuk huruf L. Cara
yang benar dapat dilihat pada gambar 13.6 (b).
Gambar 13.5. Bagian-bagian yang tidak dapat dipotong dengan arah memanjang