Professional Documents
Culture Documents
Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu memilih, mengatur dan
menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.
Persepsi mempunyai implikasi strategi bagi para pemasar, karena para konsumen
mengambil keputusan berdasarkan apa yang mereka rasakan, daripada atas dasar
realitas yang obyektif.
UNSUR-UNSUR PERSEPSI
SENSASI
Sensasi merupakan respon yang segera dan langsung dari alat pancaindera terhadap
stimuli yang sederhana (iklan, kemasan, merk). Stimulus adalah setiap unit masukan
yang diterima oleh panca indera. Kepekaan konsumen merujuk pada pengalaman
berupa sensasi. Kepekaan terhadap stimuli berbeda-beda sesuai dengan perbedaan
kualitas indera penerima individu dan besarnya atau intensitas stimuli yang
dialaminya.
AMBANG ABSOLUT
Tingkat terendah dimana seseorang dapat mengalami sensasi disebut ambang absolut.
Titik dimana seseorang dapat mengetahui perbedaan antara “ada sesuatu” dan “tidak
ada apa-apa” merupakan ambang absolut orang itu terhadap stimulus tersebut. Dalam
bidang persepsi, istilah penyesuaian diri khususnya merujuk pada “menjadi terbiasa”
terhadap sensasi dan tingkat stimulasi tertentu.
PERSEPSI SUBLIMINAL
Kebanyakan stimuli dirasakan oleh para konsumen di atas tingkat kesadaran mereka,
tetapi stimuli yang lemah dapat dirasakan di bawah tingkat kesadaran, yaitu dapat
merasakan stimuli tanpa secara sadar telah melakukannya. Stimuli yang terlalu lemah
untuk terlihat atau terdengar secara sadar mungkin akan cukup kuat untuk dapat
disadari oleh satu sel atau lebih penerima, proses ini disebut persepsi subliminal.
Persepsi stimuli yang berada di atas tingkat kesadaran secara teknis disebut persepsi
supraliminal walaupun biasanya agar lebih sederhana biasa disebut persepsi.
Meskipun demikian, belum ada studi yang menunjukkan bahwa salah satu pendekatan
teoritis ini telah digunakan secara efektif oleh para pemasang iklan untuk
meningkatkan penjualan. Ringkasnya, walaupun ada bukti bahwa stimuli subliminal
dapat mempengaruhi reaksi afektif, namun tidak ada bukti bahwa stimulasi subliminal
dapat mempengaruhi motif atau tindakan konsumsi.
DINAMIKA PERSEPSI
Individu sangat selektif mengenai stimuli mana yang mereka “akui”, secara tidak
sadar mengorganisir stimuli yang benar-benar mereka akui menurut prinsip-prinsip
psikologis yang dipegang secara luas dan menginterpretasikan stimuli tersebut secara
subyektif sesuai dengan kebutuhan, harapan, dan pengalaman. Tiga aspek persepsi
adalah seleksi, organisasi, dan interprestasi stimuli.
Setiap faktor ini dapat membantu meningkatkan atau mengurangi kemungkinan bahwa
suatu stimulus akan dirasakan.
Berbagai Konsep Penting Mengenai Persepsi Selektif
Pemilihan stimuli konsumen dari lingkungan berdasarkan pada interaksi berbagai
harapan dan motif mereka dengan stimulus itu sendiri. Prinsip persepsi yang selektif
meliputi konsep-konsep berikut ini: pembukaan diri yang selektif, perhatian yang
selektif, pertahanan terhadap persepsi, dan halangan persepsi.
PENGELOMPOKAN PERSEPSI
Para konsumen mengorganisasikan semua persepsi mereka menjadi satu keseluruhan.
Prinsip-prinsip khusus yang mendasari pengelompokkan persepsi seringkali disebut
psikologi Gestalt. Tiga prinsip yang paling dasar adalah figur dan dasar,
pengelompokan, dan penyelesaian.
• Penampilan fisik,
• Stereotip,
• Berbagai petunjuk (isyarat) yang tidak relevan,
• Kesan pertama, dan
• Kecenderungan mengambil keputusan yang terlalu cepat.
CITRA PABRIKAN
Citra konsumen meluas melampaui harga dan citra toko yang dirasakan terhadap
produsennya sendiri. Pabrikan yang menikmati citra yang baik biasanya merasakan
bahwa berbagai produk mereka yang baru lebih mudah diterima daripada produk
pabrikan yang mempunyai citra yang kurang baik atau citra yang netral.
Para konsumen mengembangkan strategi mereka sendiri untuk mengurangi resiko yang
diharapkan meliputi: