Professional Documents
Culture Documents
1. (Public Policy Analysis) Analisis Kebijakan Publik Oleh: Tri Widodo W. Utomo,
SH.,MA Program Magister Ilmu Hukum Universitas Widya Gama Mahakam
Samarinda, 2009
2. KEBIJAKAN PUBLIK ( Public Policy )
3. Pengertian Kebijakan
o PBB (1975) : pedoman untuk bertindak . Pedoman itu dapat sederhana atau
kompleks, umum atau khusus, luas atau sempit, kabur atau jelas, longgar atau
terperinci, publik atau privat, kualitatif atau kuantitatif .
o JAMES E. ANDERSON (1978) : perilaku dari aktor (pejabat, kelompok,
instansi pemerintah) atau serangkaian aktor dalam suatu bidang kegiatan
tertentu .
4. EULAU DAN PREWITT A standing decision characterized by behavioral
consistency and repetitiveness on the part of both those who make it and those who
abide it. (keputusan tetap yg dicirikan oleh konsistensi dan pengulangan tingkah laku
dari mereka yg membuat dan dari mereka yang mematuhi keputusan tersebut.
MIRIAM BUDIARJO Kegiatan dalam negara yg menyangkut proses menentukan
suatu tujuan, dan melaksanakan tujuan itu. Pengambilan keputusan mengenai tujuan
dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan
skala prioritas. Untuk melaksanakan tujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan umum
( public policy ) yg menyangkut pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).
POLICY POLITICS
5. THOMAS R. DYE Public policy is whatever the government choose to do or not to
do (apapun pilihan pemerintah untuk melakukan / tidak melakukan sesuatu) JAMES
E. ANDERSON Public policies are those policies developed by government bodies
and officials (kebijaksaan yg dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat-pejabat
pemerintah) DAVID EASTON The authoritative allocation of values for the whole
society (pengalokasian nilai-nilai secara sah kepada seluruh anggota masyarakat)
o Dibuat oleh pemerintah berupa tindakan pemerintah
7. Dari ke-10 pengertian tersebut, kebijakan publik lebih merujuk kepada pengertian
sebagai KEPUTUSAN PEMERINTAH dan juga sebagai sebuah PROGRAM . Hal ini
sesuai dengan pendapat :
o Edwards dan Sharkansky (dalam Islamy , 1988 : 20) yang mengartikan
kebijakan publik sebagai “…. what the government choose to do or not to do.
It is the goals or purpose of government programs”.
o Charles O. Jones (1996: 49), mengartikan kebijakan adalah unsur-unsur
formal atau ekspresi-ekspresi legal dari program-program dan keputusan-
keputusan .
8.
o Tindakan yg direncanakan, berpola dan saling berkait.
20.
o Charles Lindblom Proses
24.
o Sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan ( Kamus BBI ).
o Suatu situasi menghambat organisasi untuk mencapai satu atau lebih tujuan
( James Stoner ).
o Sesuatu yg menyimpang dari apa yg diharapkan / direncanakan / ditentukan
untuk dicapai sehingga merupakan rintangan menuju tercapainya tujuan
( Prajudi Atmosudirjo ).
o Suatu kesenjangan yang perlu ditutup antara hasil yang dicapai pada saat ini
dan hasil yang diharapkan ( Roger Kaufman ).
o Situasi atau kondisi yang akan datang dan tdk diinginkan ( Dorothy Craig ).
28.
o Ciri : berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat dengan
masalah lain), mengandung konsekuensi besar, pemecahannya memerlukan
pemikiran yg tajam dan analitis .
o Scope : Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan
pimpinan dan segenap staf pembantunya.
o Jenis : masalah yg terstruktur ( structured problems) & masalah yg tidak
terstruktur ( unstructured problems ).
29.
o Definisi : masalah yg jelas faktor penyebabnya, bersifat rutin dan biasanya
timbul berulang kali shg pemecahannya dapat dilakukan dengan teknik
pengambilan keputusan yg bersifat rutin, repetitif & dibakukan.
o Contoh : penggajian, kepangkatan dan pembinaan pegawai, masalah perijinan,
dsb.
o Sifat pengambilan keputusan : relatif lebih mudah atau cepat, salah satu
caranya dengan penyusunan metode / prosedur / program tetap (SOP).
Masalah yg Terstruktur
30.
o Definisi : penyimpangan dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak
rutin, tidak jelas faktor penyebab dan konsekuensinya, serta tidak repetitif
kasusnya.
o Sifat pengambilan keputusan : relatif lebih sulit dan lebih lama , diperlukan
teknik PK yang bersifat non-programmed decision-making.
Tujuan ...
o Tujuan adalah sesuatu akibat yg secara sadar ingin dicapai atau dihindari
(mencapai kebaikan sekaligus mencegah timbulnya hal-hal yg tidak
diinginkan).
o Perumusan Alternatif
o Alternatif adalah pilihan tentang alat atau cara-cara yg dapat digunakan untuk
mencapai tujuan yg telah ditentukan.
53.
o 4. Penentuan Kriteria
o 6. Perumusan Rekomendasi
o 2. POLICY OUTCOMES
o POLICY PERFORMANCE
Rasional Komprehensif
57. Kritik:
o Pembuat keputusan sebetulnya tidak berhadapan dengan masalah yg konkrit
dan terumuskan dengan jelas. Justru langkah pertama yg harus dilakukan
adalah merumuskan masalahnya.
o Terlalu menuntut hal-hal yg tidak rasional pada diri pembuat keputusan, yg
dianggap memiliki informasi lengkap dan kemampuan tinggi.
58. Model Perumusan Kebijakan 2
o Pemilihan tujuan / sasaran merupakan sesuatu yg saling terkait dengan
tindakan empiris yg harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
o Pembuat keputusan hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yg langsung
berhubungan dengan pokok masalah; dan alternatif ini hanya berbeda secara
inkremental dengan kebijakan yg telah ada.
o Bagi tiap alternatif, hanya sejumlah kecil akiabt mendasar saja yg akan
dievaluasi.
o Masalah yg dihadapi akan diredefinisikan secara teratur, dengan
menyesuaikan tujuan / sasaran dengan sumber daya yang ada.
o Tidak ada keputusan / cara pemecahan yg paling tepat untuk setiap masalah.
Yg penting, terdapat kesepakatan thd keputusan tertentu.
o Pembuatan keputusan bersifat perbaikan kecil terhadap kebijakan yg telah ada,
dan bukan sesuatu yg sama sekali baru.
Inkremental
59. Kritik:
o Keputusan yg diambil lebih mewakili / mencerminkan kepentingan kelompok
kuat / mapan, atau kelompok yg mampu mengorganisasikan kepentingannya
dalam masyarakat.
o Mengabaikan perlunya pembaharuan sosial, karena memusatkan perhatian
pada kepentingan / tujuan jangka pendek.
60. Model Perumusan Kebijakan 3
o Penggabungan (kompromi) antara teori rasional komprehensif dengan teori
inkremental.
o Memperhitungkan tingkat kemampuan para pengambil keputusan.
61. Ke-3 model diatas tergolong model yang BERSIFAT PRESKRIPTIF (Cara
Meningkatkan Mutu Kebijakan; Hasil / Akibat Kebijakan) Ke-4 model dibawah
tergolong model yang BERSIFAT DESKRIPTIF (Menggambarkan Bagaimana
Kebijakan Dibuat)
62. Model Perumusan Kebijakan 4
Model Institusional
Model Kelompok
o Aktor yang berperan untuk mengubah input menjadi output tersebut adalah
badan-badan legislatif, eksekutif, yudikatif, partai politik, kelompok
kepentingan, media massa, birokrasi, tokoh masyarakat, dsb.
o Kebijakan publik dipandang sebagai respon sistem politik terhadap kekuatan
lingkungan disekitarnya (sosial, politik, ekonomi, dsb). Dengan kata lain,
kebijakan publik adalah output dari sistem politik.
66.
o Mahasiswa melakukan simulasi untuk menganalisis permasalahan perkotaan
yang dihadapi oleh masyarakat Kota Bandung, serta kebijakan yang harus
ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dalam simulasi ini, setiap
mahasiswa harus memainkan peran sebagai policy actor , yang bersama-sama
melaksanakan rapat kerja dengan Walikota guna meningkatkan kualitas dan
kinerja pemerintah daerah.
o Policy actor yang diperlukan disini, serta tugas-tugas yang harus dijalankan
adalah sebagai berikut :
o Walikota
o Ketua DPRD
67.
o Mekanisme Simulasi :
72. Mengembangkan struktur hubungan antara tujuan kebijakan yang telah ditetapkan
dengan tindakan pemerintah untuk merealisasikan tujuan tersebut yang berupa hasil
kebijakan ( policy outcomes ).
o Perlu diciptakan suatu sistem, yaitu dengan cara menterjemahkan tujuan
kebijakan yang luas tersebut ke dalam program-program kegiatan yang
mengarah pada tercapainya tujuan kebijakan.
o Perlu diciptakan berbagai macam program yang kemudian dikembangkan
menjadi proyek-proyek yang harus dilaksanakan. Tujuan program-program
dan proyek-proyek ini adalah untuk mengadakan perubahan-perubahan, dan
perubahan inilah yang merupakan hasil dari suatu program.
Jadi, studi tentang proses implementasi kebijakan meliputi pengkajian dan analisis
terhadap progam-program kegiatan yang dirancang sebagai sarana untuk mencapai
tujuan tertentu.
73.
o Kepentingan yg dipengaruhi
o Program yang dirancang untuk mencapai sasaran yang luas dan jangka
panjang akan lebih sulit implementasinya daripada program yg dirancang
untuk jangka pendek. Contoh: kebijakan GDN akan memakan waktu lama dan
banyak hambatannya dibanding kebijakan penyediaan RSS.
74.
o 4. Letak pembuatan keputusan
o Backwards planning (Case & Bereiter, 1984; Gagne, 1977; Skinner, 1954)
o Sangat efektif digunakan jika mereka yang terlibat memiliki pengetahuan yang
relatif sama.
86. Penggunaan Kriteria dan Bobot
o Metode yg dapat digunakan untuk melakukan evaluasi & memilih alternatif
keputusan terbaik. Digunakan kriteria dan bobot dengan angka-angka
(skoring).
o Manfaat: Dapat mengurangi subyektivitas sehingga penilaian dapat menjadi
lebih obyektif, serta dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti pemilihan
alternatif proyek, pemilihan pegawai teladan dsb.
o Prosesnya:
Tentukan Alternatif
Tentukan Kriteria
Tentukan Nilai Kriteria ( N )
Tentukan Bobot tiap alternatif ( B )
Hitung N x B dan Jumlahkan
Jumlah NB tertinggi : alternatif terpilih
87. Teknik Moderasi
o Teknik Kompilasi , artinya permasalahan pelayanan diidentifikasikan sedetil
dan sebanyak mungkin.
o Teknik Klasifikasi , artinya permasalahan dan/atau faktor penyebabnya akan
diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu (misalnya Kelembagaan, SDM,
Sumber Daya, Kebijakan dll; atau Kemudahan, Sikap, Ketepatan, Kebersihan,
Kenyamanan Pelayanan, dll).
o Teknik Prioritasi . Seluruh permasalahan yang telah dikompilasi dan
diklasifikasi tidak mungkin dapat dianalisis seluruhnya. Oleh karenanya perlu
dilakukan prioritasi dengan memilah-milah, misalnya berdasarkan frekuensi
kemunculan masalah tersebut. Teknik prioritasi disini dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik tally . Semakin banyak tally , maka semakin tinggi
prioritas masalah tersebut untuk dianalisis faktor penyebab dan solusinya.
o Penentuan Faktor Penyebab Masalah dan Solusinya. Untuk satu masalah
tertentu, dapat saja disebabkan oleh beberapa faktor, dan membutuhkan
beberapa solusi. Jadi, tidak berlaku one problem, one cause, one solution .
o Teknik Validasi , artinya solusi yang ditawarkan akan diuji dengan prinsip
”Jika – Maka” (jika solusi A dilakukan, maka masalah B dapat diatasi, dll).
Jika logikanya dapat diterima, berarti solusi yang ditawarkan dapat diterima
( reliable ).
88. LATIHAN KASUS Tersesat di Laut: Apa yang Harus Anda Prioritaskan?
o Petunjuk Kasus:
o Bacalah kasus dibawah ini dengan seksama, dan bayangkanlah bahwa Anda
benar-benar sedang menghadapinya.
o Dalam keadaan kritis tersebut, Anda dituntut untuk mampu memecahkan
masalah dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, sekaligus mengambil
keputusan yang tepat.
89. Anda sedang terapung-apung di dalam sebuah perahu pesiar di Lautan Pasific Selatan.
Sebagai akibat kebakaran yang tak diketahui asalnya, hampir seluruh bagian perahu
itu terbakar habis serta rusak segala isinya. Karena itu perahu Anda sekarang sedikit
demi sedikit mulai tenggelam. Lokasi Anda kurang jelas dimana saat itu berada,
karena rusaknya alat navigasi yg sungguh penting, dan karena Anda beserta rekan-
rekan Anda sedang sibuk sekali berusaha memadamkan api. Hanya saja, menurut
perkiraan yg cukup teliti, Anda saat itu sedang berada kurang lebih berjarak 1000 mil
arah barat daya dari sebuah pulau terdekat. Dibawah ini ada sebuah daftar barang yg
kebetulan terlindung dan selamat setelah api mengamuk. Tambahan pula, Anda
beruntung mendapatkan sebuah sekoci karet yang masih dapat digunakan lengkap
dengan dayungnya. Sekoci itu cukup untuk dapat mengangkut Anda beserta rekan-
rekan Anda dan semua barang yg terdaftar di bawah. Dari saku-saku baju dan celana
semua orang yg selamat terdapat sebungkus rokok, 3 kotak korek api, dan 5 lembar
uang kertas ribuan. Tugas Anda sekarang adalah menyusun nilai pentingnya ke-15
barang tadi, atas dasar keperluannya untuk dapat mempertahankan hidup. Anda harus
membuat keputusan sendiri tanpa berkonsultasi dengan rekan-rekan Anda. Berikan
nomor satu pada jenis barang yang Anda anggap paling penting, dan nomor dua pada
barang yang Anda anggap prioritas kedua, begitu seterusnya sampai nomor limabelas,
sebagai barang yang sangat kurang penting. Tulis catatan nomor-nomor Anda pada
ruang tanda “Pilihan Sendiri”. Setelah ini, tugas berikutnya adalah membentuk
kelompok dan melakukan hal yg sama.
90. Daftar 15 Barang 1 Kerat (24 Botol) Jamaica Rum Murni Alat-alat Pancing 2 Kotak
Batang Permen Coklat 15 Kaki Tali Nilon 20 Kaki Persegi Plastik Racun Ikan Hiu
Radio Transistor Kecil 2 galon campuran oli dan bensin Bantalan Penyelamat (alat
apung yg disetujui pemerintah) Peta Laut Pasific 1 Kotak Perbekalan Tentara Kelas C
Kelambu 5 Galon Air Cermin Cukur Janggut Sekstan Prioritas Nama Barang
91. LESSON LEARNED
o Apakah jawaban Anda sendiri dengan jawaban kelompok terdapat persamaan
yang banyak, sebagian terdapat persamaan, atau berbeda sama sekali? Jika
berbeda, apa kira-kira faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan
tersebut?
o Bagaimana proses “pengambilan keputusan” pada saat Anda bekerja dalam
kelompok? Menurut Anda, lebih bermanfaat manakah proses pengambilan
keputusan secara individual dan secara kelompok? Apa kelebihan dan
kekurangannya masing-masing?
o (Perhatikan tentang kemungkinan munculnya perilaku-perilaku individu dalam
kelompok seperti: ingin memaksakan pendapat; pasif / apatis dan
menyerahkan keputusan kepada rekannya; menyembunyikan informasi;
penakut; pengeluh; pemalas; sok tahu; berbelit-belit, dan sebagainya).
o Pelajaran-pelajaran apa lagi yang dapat Anda peroleh dari adanya kasus
diatas?
92.
keputusan lahir dari suatu proses yg rumit, diskusi intensif, berpikir bersama, dan
brain storming mendalam dg analisis yg tajam, multi dimensional / interdisipliner .
Pengambilan Keputusan
93.
o Kegiatan identifikasi dan diagnosis masalah, penyusunan berbagai alternatif,
evaluasi dan pemilihan alternatif pemecahan masalah (George Huber).
o Proses pemilihan salah satu dari antara dua atau lebih alternatif arah tindakan
untuk mencapai suatu tujuan (Sondang Siagian) .
o Kegiatan yang berkaitan dengan manajerial maupun organisasi.
Kebiasaan.
Mengikuti prosedur baku.
Saluran informasi disusun dengan baik.
o Modern
o Tepat waktu dalam arti jangan mengambil keputusan kalau memang belum
perlu.
101. PROSES PEMBUATAN KPTS (1)
o Pemahaman dan perumusan masalah
o Where is it happening?
o How is it happening?
o When is it happening?
o Kalau ini suatu masalah lama, apa yang salah dengan penyelesaian
sebelumnya?
o Apakah itu membutuhkan pemecahan secepatnya, atau dapatkah ditunda?
o Jika alternatif mempunyai nilai kurang dari pada yang lain Berikan harga
alternatif lebih rendah dengan skor 0 .
110. Teknik Pemilihan Alternatif - 2 Matriks SFF : Kecocokan, Kemungkinan &
Kelenturan ( Suitability, Feasibility & Flexibility )
o Harga setiap alternatif dengan skala 1-3
o Kecocokan (keserasian): mengacu pada Alternatif itu sendiri, apakah etis atau
praktis. Apakah tepat atau penting di dalam skala? Suatu jawaban yang
memadai? Terlalu ekstrim?
o Kemungkinan : mengacu pada Berapa banyak sumber yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah? (misalnya, apakah memberikan hasil); Bagaimana
kemungkinan menyelesaikan masalah?
o Kelenturan : mengacu pada Kemampuan Anda menanggapi akibat yang tidak
disengaja, atau terbuka terhadap kemungkinan baru? Alternatif itu sendiri,
apakah Anda dapat mengontrol hasil awal?
112.
o Penerapan solusi dilakukan pada saat tepat dan dalam urutan yg benar.
o Tentukan nilai urgensi (NU) dan bobot faktor (BF) dari setiap faktor
lingkungan internal & eksternal.
o Tentukan nilai dukungan (ND) dan nilai bobot dukungan (NBD) dari setiap
faktor lingkungan internal & eksternal.
o Menghitung nilai keterkaitan.
TAHAPAN SWOT
132.
o Auburn, Maine, sebuah kota berpenduduk 24.000 jiwa terletak di bantaran
sungai Androscoggin, 50 mil sebelah utara Portland. Sebagaimana kebanyakan
daerah di bagian selatan, Maine, Auburn memiliki sejumlah populasi yang
sebagian besar penduduknya adalah pensiunan dan para lanjut usia.
o Di awal Desember, sebagian besar wilayah Barat Daya Maine telah berada
dalam pengaruh suhu bertekanan rendah. Tidak seperti angin timur laut yang
umumnya tiba secara rutin tahun ini. Bagaimanapun, keadaan ini diiringi
dengan aliran udara hangat dengan suhu permukaan di bawah titik beku.
Sehingga hujan yang turun membeku di jalan-jalan, di pohon dan saluran
listrik. Aliran listrik terganggu
o Pada pukul 11.00 p.m., manajer keadaan darurat daerah menerima panggilan
mengenai keadaan darurat yang mengabarkan bahwa generator di Rumah
Perawatan(Penampungan) Owl’s Nest tidak berfungsi. Owl’s Nest merupakan
tempat penampungan bagi masyarakat yang memerlukan bantuan dengan
jumlah kurang lebih 250 penduduk yang tinggal di tempat itu. Dimana 80
orang diantara mereka sangat terpengaruh akibat generator yang tidak
berfungsi tersebut. Para pasien ini berada di fasilitas rumah penampungan ini,
dimana sebagian besar dari mereka menderita sakit yang cukup parah dan
sangat mudah terpengaruh cuaca dingin dan kelembapan udara. Untuk saat ini,
pengurus Owl’s Nest telah mengumpulkan para pasien yang terkena dampak
di ruang rekreasi dan menggunakan selimut untuk menjaga mereka agar tetap
hangat. Hal seperti ini bukanlah pilihan jangka panjang yang baik, namun
bagaimanapun mereka berharap bahwa suhu udara bisa turun keesokan
harinya.
Related
More by user
32 Favorites
5 Comments
0 Downloads
41,028 Views on
SlideShare
380 Views on
Embeds
41,408 Total Views
Embed views
more
Accessibility
Additional Details
Flag as inappropriate
File a copyright complaint
Categories
Business & Mgmt
Education
Tags
hari pendidikan nasional
anal pp
analisis
Follow SlideShare
Twitter
Facebook
SlideShare Blog
21 tweets
84 shares
21 shares
WordPress
Blogger
More
options