Professional Documents
Culture Documents
MODUL 7
MOMEN INERSIA
Dalam gerak lurus, massa berpengaruh terhadap gerakan benda. Massa bisa
diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk mempertahankan kecepatan
geraknya. Apabila benda sudah bergerak lurus dengan kecepatan tertentu, benda
sulit dihentikan jika massa benda itu besar. Sebuah truk gandeng yang sedang
bergerak lebih sulit dihentikan dibandingkan dengan sebuah taxi. Sebaliknya jika
benda sedang diam (kecepatan = 0), benda tersebut juga sulit digerakan jika
massanya besar. Misalnya jika kita menendang bola tenis meja dan bola sepak
dengan gaya yang sama, maka tentu saja bola sepak akan bergerak lebih lambat.
Dalam gerak rotasi, “massa” benda tegar dikenal dengan julukan Momen Inersia
alias MI. Momen Inersia dalam Gerak Rotasi tuh mirip dengan massa dalam gerak
lurus. Kalau massa dalam gerak lurus menyatakan ukuran kemampuan benda
untuk mempertahankan kecepatan linear (kecepatan linear = kecepatan gerak
benda pada lintasan lurus), maka Momen Inersia dalam gerak rotasi menyatakan
ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan kecepatan sudut (kecepatan
sudut = kecepatan gerak benda ketika melakukan gerak rotasi. Disebut sudut
karena dalam gerak rotasi, benda bergerak mengitari sudut). Makin besar Momen
inersia suatu benda, semakin sulit membuat benda itu berputar alias berotasi.
sebaliknya, benda yang berputar juga sulit dihentikan jika momen inersianya
besar.
Momen Inersia Partikel
sebelum kita membahas momen inersia benda tegar, terlebih dahulu kita pelajari
Momen inersia partikel.Konsep partikel ini yang kita gunakan dalam membahas
gerak benda pada Topik Kinematika (Gerak Lurus, Gerak Parabola, Gerak
Melingkar) dan Dinamika (Hukum Newton). Jadi benda-benda dianggap seperti
partikel.
Konsep partikel itu berbeda dengan konsep benda tegar. Dalam gerak lurus dan
gerak parabola, misalnya, kita menganggap benda sebagai partikel, karena ketika
bergerak, setiap bagian benda itu memiliki kecepatan (maksudnya kecepatan
linear) yang sama. Ketika sebuah mobil bergerak, misalnya, bagian depan dan
bagian belakang mobil mempunyai kecepatan yang sama. Jadi kita bisa
mengganggap mobil seperti partikel alias titik.
Ketika sebuah benda melakukan gerak rotasi, kecepatan linear setiap bagian benda
berbeda-beda. Bagian benda yang ada di dekat sumbu rotasi bergerak lebih pelan
(kecepatan linearnya kecil), sedangkan bagian benda yang ada di tepi bergerak
lebih cepat (kecepatan linear lebih besar). Jadi , kita tidak bisa menganggap benda
sebagai partikel karena kecepatan linear setiap bagian benda berbeda-beda ketika
ia berotasi. Btw, kecepatan sudut semua bagian benda itu sama. Mengenai hal ini
sudah dijelaskan dalam Kinematika Rotasi.
terlebih dahulu kita tinjau Momen Inersia sebuah partikel yang melakukan gerak
rotasi. Hal ini dimaksudkan untuk membantu kita memahami konsep momen
inersia. Setelah membahas Momen Inersia Partikel, kita akan berkenalan dengan
momen inersia benda tegar.
Momen Inersia Benda Tegar
Benda tegar adalah sistem benda yang terdiri atas sistem benda titik yang
jumlahnya tak-hinggadan jika ada gaya yang bekerja, jarak antara titik-titik
anggota sistem selalu tetap. Benda tegar bisa kita anggap tersusun dari banyak
partikel yang tersebar di seluruh bagian benda itu. Setiap partikel-partikel itu
punya massa dan tentu saja memiliki jarak r dari sumbu rotasi. jadi momen inersia
dari setiap benda merupakan jumlah total momen inersia setiap partikel yang
menyusun benda itu.
Ini hanya persamaan umum saja. Bagaimanapun untuk menentukan
Momen Inersia suatu benda tegar, kita perlu meninjau benda tegar itu ketika ia
berotasi. Walaupun bentuk dan ukuran dua benda sama, tetapi jika kedua benda
itu berotasi pada sumbu alias poros yang berbeda, maka Momen Inersia-nya juga
berbeda.
Dimana m adalah massa dan r adalah jarak tegak lurus terhadap sumbu rotasi.
C. Analisis
Momen inersia (skalar) sebuah massa titik yang berputar pada sumbu yang
diketahui didefinisikan oleh
Momen inersia adalah aditif. Jadi, untuk sebuah benda tegar yang terdiri
atas N massa titik mi dengan jarak ri terhadap sumbu rotasi, momen inersia
total sama dengan jumlah momen inersia semua massa titik:
Untuk benda pejal yang dideskripsikan oleh fungsi kerapatan massa ρ(r),
momen inersia terhadap sumbu tertentu dapat dihitung dengan
mengintegralkan kuadrat jarak terhadap sumbu rotasi, dikalikan dengan
kerapatan massa pada suatu titik di benda tersebut:
di mana:
(Gambar 1)
Berdasarkan analisis dimensi saja, momen inersia sebuah objek bukan titik
haruslah mengambil bentuk:
di mana:
M adalah massa
R adalah jari-jari objek dari pusat massa (dalam beberapa kasus, panjang
objek yang digunakan)
k adalah konstanta tidak berdimensi yang dinamakan "konstanta inersia",
yang berbeda-beda tergantung pada objek terkait.
F = Ma
F (R) = Ma (R)
I = ʃ R2 dM
ρ = kerapatan piringan
Batang
Pusat
silinder
Batang
Ujung
silinder
Silinder
berongga
Melalui sumbu I = mR2
Silinder
Melalui sumbu
pejal
Silinder
Melintang sumbu
pejal
Melalui salahsatu
Bola pejal
garis singgung
Bola
Melalui diameter
berongga
l
Gambar 2. Batang yang diputar terhadap sumbu yang melalui pusat
massanya (titik A)
Sekarang perhatikan potongan batang sebelah kiri yang mempunyai
panjang ½ l dan massa ½ m. Momen inersia potongan batang ini terhadap
sumbu yang melalui pusat massanya dapat ditulis sebagai:
1 1 1
(Ipm)1 = c ( m )( l )2 = c ml2
2 2 8
A
Gambar 3. Segitiga yang diputar terhadap sumbu yang melalui titik pusat
massa A.
I pm = cma2 (segiempat)
disini c adalah konstanta, m massa segiempat dan a adalah sisi segiempat.
I pm = cmR2
dengan c adalah konstanta dan m massa selinder.
Energi kinetik total benda adalah jumlah energi kinetik dari semua partikelnya
adalah
(zemansky.1991, 293-294)
Dalam persamaan ini, jarak ri adalah jarak dari partikel ke-i ke sumbu rotasi.
Biasanya, jarak ini tidak sama dengan jarak partikel ke-i ke titik asal, walaupun
untuk sebuah cakram dengan titik asakbya di pusat sumbu, jarak-jarak ini adalah
sama. Momen inersia adalah ukuran resistansi atau kelembaman sebuah benda
terhadap perubahan dalam gerak rotasi. Momen inersia ini tergantung pada
distribusi massa benda relatif terhadap sumbu rotasi benda. Momen inersia adalah
sifat benda ( dan sumbu rotasi ), seperti massa m yang merupakan sifat benda
yang mengukur kelembamannya terhadap perubahan dalam gerak translasi.
Untuk sistem yang terdiri dari sejumlah kecil partikel-partikel diskrit, dapat
dihitung momen inersia terhadap sumbu tertentu langsung berdasarkan persamaan
di atas. Untuk kasus benda kontinu yang lebih sederhana, seperti cincin momen
inersia terhadap sumbu tertentu dapat dihitung dengan menggunakan kalkulus.
(Tipler. 2001,267-268) .
DAFTAR PUSTAKA
Giancoly, Douglas. 2001. Fisika. Erlangga: Jakarta.
Tippler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik (Terjemahan). Jilid I. Erlangga.
Jakarta.