Professional Documents
Culture Documents
CHRISTIN JELITA
230210090036
II. Teori
Alkohol
Alkohol merupakan salah satu senyawa dalam kimia organik yang masuk
dalam gugus fungsional (pengelompokan senyawa-senyawa organik berdasarkan
kereaktifan khas yang tidak dipengaruhi oleh kerangka karbonnya). Alkohol
berikatakan dengan gugus fungsi –OH (hidroksil) dengan rumus umum R-OH, R
adalah gugus alkil. Strukturnya serupa dengan air, tetapi satu hidrogennya diganti
dengan satu gugus alkil. Alkohol tersusun dari unsur C,H dan O.
Alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C primer yang terikat langsung,
menghasilkan aldehid jika teroksidasi.
2. Alkohol sekunder
Alkohol yang gugus –OH nya terikat dengan 2 atom C lainnya. Alkohol ini
menghasilkan keton bila teroksidasi
3. Alkohol tersier
Alkohol yang gugus –OH nya berikatan langsung dengan 3 atom C lainnya,
alcohol ini tidak dapat teroksidasi.
Sifat-sifat alkohol
1. Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus –OH dan pada suhu ruangan
titik didihnya sangat tinggi.
2. Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hydrogen.
3. Alkohol dapat didehidrasi oleh H2SO4 pekat
- Pada suhu 180C membentuk alkena
- Pada suhu 140C membentuk eter
4. Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.
Bahan
-Asam Asetat Glasial
-KMnO4
-Aquades
-NaOH 10%
- I2
- KI
- Metanol
Pembahasan
Metode Ritter prinsipnya reaksi oksidasi alkohol primer dan sekunder oleh
larutan kalium permanganate dalam asam asetat. Pada praktikum ini diketahui
bahwa sampel yaitu 2-propenol merupakan senyawa dimana gugus OH diikat oleh
atom C yang mempunyai ikatan rangkap merupakan senyawa yang tidak stabil,
sehingga senyawa ini akan mengalami perubahan menjadi isomer yang stabil.
Senyawa ini merupakan alkohol tersier sehingga tidak dapat teroksidasi oleh
KMnO4 karena sudah mengikat 3 atom karbon C lainnya.
Pada sampel yang kedua, yaitu mengunakan methanol hasil yang
didapatkan memang negative mungkin karena KMnO4 yang digunakan kurang
baik atau dalam penambahannya terlalu banyak. Namun jika menurut teori,
methanol seharusnya bereaksi karena methanol adalah alkohol primer sehingga
dapat dioksidasi oleh KMnO4.
VI. Kesimpulan
Dengan menggunakan metode Ritter kita dapat mengetahui senyawa
alkohol melalui oksidasi alkohol primer dan sekunder oleh larutan KMnO4. Dalam
praktikum ini hasil positif ditunjukkan oleh Methanol sehingga dapat disimpulkan
bahwa methanol dapat dioksidasi dan merupakan alkohol primer. Sedangkan alil
alkohol merupakan alkohol tersier yang tidak dapat dioksidasi.
Daftar Pustaka
http://hariswahyudi84.wordpress.com/2010/02/06/kimia%C2%A0organik/,
diakses tanggal 22 November 2010
Fessenden, Ralph J., & Fessenden, Joans S.,1986. Kimia Organik. Terjemahan
oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, PH.D. 1982. Jakarta : Penerbit Erlangga
Santoso, Anwar Drs. 2008. Rumus Lengkap Kimia SMA, Jakarta Selatan : PT.
Wahyu Media