You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan berkembangnya kemajuan zaman banyak perusahaan mengembangkan


perusahaannya dengan membentuk sistem informasi agar bisa bersaing di bisnis global.
Namun perusahaan tersebut tidak akan berkembang bila perusahaan tersebut tidak
mengorganisasi ulang sistem informasinya dan menstandarkan beberapa proses bisnisnya.

Namun dalam mengembangkan sistem informasi yang tersebut perusahaan pasti akan
mengalami berbagai tantangan karena perusahaan mungkin juga akan mengubah arsitektur
dari perusahaan tersebut. Dan tak terlepas dari itu suatu perusaahaan juga harus lah
menetukan strategi yang akan dipakai untuk mengembangkan sistem informasi tersebut.

Dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana perusahaan tersebut


mengorganisasikan, mengelola, dan mengendalikan perkembangan sistem informasi tersebut.

I.2 PERMASALAHAN

Dengan melihat banyaknya tantangan dalam mengorganisasikan sistem informasi itu


maka ada beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini:

a) Bagaimana menghadapi tantangan saat mengembangkan sistem informasi ?

b) Bagaimana langkah untuk mengembangkan sistem informasi itu menjadi lebih


baik?

I.3 TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah sebagai berikut:

a) Dapat menghadapi tantangan saat mengembangkan sistem informasi tersebut.

b) Mengetahui langkah yang baik untuk mengembangkan sistem informasi itu


menjadi lebih baik.

1
BAB II

PEMBAHASAN / ISI

II.1 MEMBANGUN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI

Untuk membangun suatu sistem informasi yang baik maka terlebih dahulu perusahaan
harus lah membangun Arsitektur sistem informasinya.

Lingkungan Global :

Pengendali dan Tantangan Bisnis

Strategi Global
Perusahaan

Struktur Organisasi

Manajemen
dan Proses
Bisnis

Platform
Bisnis

2
ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI

Pertama kali sebelum perusahaan ingin menyususn arsitektur sistem informasi maka
perusahaan itu harus lah memutuskan bahwa perusahaan itu bergerak dalam basis global atau
tidak.

Sebelum membangun sistem informasi pertama kali perusahaan harus bisa memahami
lingkungan global tempat perusahaan beroperasi. Sekalipun perusahaan tersebut belum
merupakan pengendali bisnis, perusahaan tersebut harus mampu memahami lingkungan. Setelah
perusahaan mempelajari lingkungan global maka perusahaan bisa menentukan strategi yang
seperti apa untuk bisa berkompetisi. Contohnya PT SAKATA UTAMA yang bergerak dalam
bidang jasa kontraktor dalam leveresir untuk bisa dan dapat memenangkan tender dari sang
owner mereka harus lebih dahulu memahami apa yang diinginkan dari owner itu sendiri lalu
setelah itu PT SAKATA UTAMA menentukan strategi apa yang harus ditentukan untuk
mencapai dan memenuhi keinginan owner.

Setelah anda menentukan strategi yang akan anda gunakan lalu perusahaan harus
mempertimbangkan bagaimana menyusun struktur organisasi agar strategi yang telah
direncanakan bisa berjalan. Dalam menyusun struktur organisasi perusahaan harus memikirkan
bagaimana menyusun divisi tenaga kerja dilingkungan global. PT SAKATA UTAMA dalam
menyusun struktur organisasinya memilih karyawan yang mahir dalam bidangnya untuk
mencegah terjadi ketidak stabilan dalam pekerjaan yang dilakukan para karyawan.

Setelah perusahaan menyusun struktur organisasi selanjutnya perusahaan harus


mempertimbangkan masalah-masalah manajemen dalam mengimplementasikan strategi tersebut.
Hal yang paling utama agar dapat berjalan adalah desain proses bisnisnya.

Berikutnya sistem informasi tidak pernah lepas dari platform teknologi. Perusahaan harus
bisa memilih teknologi yang tepat setelah perusahaan memiliki strategi dan struktur. Agar dapat
memahai lebih jelas arsitektur sistem informasi maka akan di rincikan sebagai berikut :

II.2 LINGKUNGAN GLOBAL : PENGENDALI DAN TANTANGAN BISNIS

Pengendali bisnis global dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu : faktor-faktor kultur
umum dan faktor-faktor bisnis khusus. Faktor-faktor kultur umum mengakibatkan faktor-faktor
bisnis global condong ke internasionalisasi yang mempengaruhi hampir semua industri.

Walaupun kemungkinan globalisasi untuk suksesnya bisnis sangat jelas terlihat tetapi ada
beberapa kekuatan fundamental yang menghambat ekonomi global dan mengganggu bisnis

3
perusahaan tersebut. Bisa diambil salah satu contoh seperti partikularisme yaitu suatu paham
untuk membuat keputusan dan bertindak berdasarkan karakter personal atau karakter yang
dangkal. Partikularisme ini mengakibatkan perbedaan rezim politik yang akibatnya semakin
mempersulit sistem global perusahaan tersebut.

Perbedaan kultural dan politik sangat mempengaruhi prosedur standar organisasi. Dan
juga menciptakan praktik-praktik akutansi yang berbeda di tiap perusahaan. Perbedaan kultur
juga mempengaruhi teknologi yang digunakan perusahaan tersebut.

II.3 MENGORGANISASI SITEM INFORMASI

Ada tiga isu organisasional yang berkaitan dengan badan hukum yang berusaha mencari
posisi global yaitu: pemilihan strategi, pengorganisasian bisnis dan pengorganisasian wilayah
manajemen sistem.

II.3.1 Pemilihan strategi dan Pengorganisasian bisnis

Karena pemilihan strategi dan pengorganisasian sangat berkait erat maka di


bahas secara bersamaan. Pemilihan dasar strategi membentuk kaitan khusus dengan
struktur organisasi perusahaan. Dengan memilih strategi yang akan digunakan maka
kita menentukan struktur organisasi apa yang akan kita gunakan. Dengan memili
strategi bisnis maka perusahaan sudah sekaligus melakukan pengorganisasian bisnis
perusahaan tersebut. Ada empat strategi global yaitu:

 Eksportir domestik

Suatu strategi yang dibedakan oleh aktivitas korporat yang tersentralisasi


di negara asal.

 Multinasional

strategi yang berkonsentrasi pada pengelolaan keuangan dan pengendalian


diluar kantor pusat sementara mendesentraliasasi produksi, penjualan, dan
pemasaran ke beragam unit di negara lain.

 Franchiser

sebuah perusahaan yang produknya diciptakan, dirancang, didanai, dan


awalnya diproduksi di negara asalnya, namun demi alasan khususan produk
maka harus sangat bergantung pada personil luar negeri dalam hal produksi,
pemasaran, dan sumber daya manusia masa depan.

4
 Transnasional

perusahaan yang seluruhnya terkelola secara global yang tidak memiliki


kantor pusat nasional, aktivitas-aktivitas nilai tambahnya terkelola dalam
persfektif global tanpa mengacu kepada batasan-batasan nasional,
mengoptimalkan sumber-sumber persediaan dan permintaan dan mengambil
keuntungan dari persaingan global.

PT SAKATA sendiri masih menggunakan strategi eksportir domestik karena mereka


sendiri masih tersentralisasi di negaranya sendiri baik itu owner ataupun karyawan yang
digunakan masih untuk dalam negeri. Selain itu PT SAKATA organisasi bisnis yang mereka
usaha kan masih untuk dalam negeri itu sendiri.

II.3.2 Pemilihan sistem global agar sesuai strategi

Eksportir domestik cenderung memiliki sistem tersentralisasi, yaitu sistem yang


pengembangan dan pengoperasiannya di laksanakan seluruhnya di negara asal tempat
sistem tersebut atau dengan kata lain di perusahaan pusatnya. Dimana para staf
pengembangan sistem domestik ini mengembangkan apliikasi yang memiliki daya
cakup yang luas.

Multinasional cenderung memiliki sistem terdesentralisasi, yaitu sistem yang


masing-masing unit nya diluar kantor pusat merancang sendiri solusi dan sistemnya
berdasarkan kebutuhan lokal tempat perusahaan itu berada.

Franschise cenderung memiliki sistem yang terduplikasi, yaitu sistem yang


pengembangannya dilakukan di perusahaan pusatnya tapi pengoperasiannya dialihkan
ke unit-unit otonomi perusahaan lainnya.

Transnasional memiliki sistem yang berbentuk jaringan, yaitu sistem yang


pengembangannya dan pengoperasiannya terjadi secara terkoordianasi dan terintegrasi.

II.3.3 Mengorganisasi ulang bisnis

Untuk mengembangkan sebuah perusahaan yang berbasis global dan sistem


informasi yang mendukung struktur, ada beberapa prinsip yang perlu di ikuti
perusahaan yaitu:

 Mengorganisasikan aktivitas-aktivitas yang memberi nilai tambah bersama


dengan saluran-saluran yang memberi keuntungan komperatif.

5
 Mengembangkan dan menjalankan unit-unit sistem pada masing-masing level
aktivitas perusahaan abik itu rergional,nasional,ataupun internasional.

 Mendirikian satu kantor tunggal dikantor- kantor pusat di seluruh wilayah yang
bertangggung jawab mengembangkan sistem internasional.

Keberhasialan suatu perusahaan tidak bergantung pada pengorganisasian aktivitas


yang baik namun juga isi dari aktivitas itu.

II.4 MENGELOLA SISTEM GLOBAL

Mengelola sistem global tidak lah mudah malah terkadang yang terjadi kegagalan
pengorganisasian pada skala global. Untuk itu dalam mengelola sistem global perusahaan harus
benar-benar bisa menentukan startegi apa yang akan digunakan. Sehingga setelah strategi
ditentukan perusahaan akan lebih mudah untuk menyusun struktur organisasi tersebut. Maka
sebelum anda memutuskan untuk melakukan pengembangan proyek ke seluruh dunia anda harus
lebih paham lingkungan yang akan anda olah dan sumber daya manusia dilingkungan sekitar.

II.4.1 Strategi: Membagi,Menaklukkan, Memenangkan

 Menentukan proses inti bisnis

Pertama sekali perusahaan harus menentukan proses inti bisnisnya. Proses bisnis
merupakkan sekumpulan tugas yang secara logis saling terkait seperti pengiriman order
kepada pelanggan secara langsung. Cara untuk mengidentifikasi proses bisnis inti ini
adalah menjalankan analisis alur kerja. Perusahaan harus bisa mengidentifikasi dan
menetapkan prioritas mana proses bisnis yang sangat penting bagi perusahaan. Setelah
itu anda mengidentifikasi mana saja proses itu yang berjalan paling sempurna. Setelah
proses bisnis sudah dipahami maka perusahaan harus menyusun secara beruntun,
setelah itu perusahaan bisa menentukan proses bisnis mana yang menjadi inti aplikasi,

6
terkoordinasi, terancang secara terpusat dan terimplementasi diseluruh perusahaan.
Pada saat yang sama anda harus menentukan visi masa depannya.

 Mengidentifikasi sistem inti untuk mengkoordiasi secara terpusat

 Memilih pendekatan: pendekatan inkremental, rancangan besar-besaran,


evolusioner

Pendekatan yang baik adalah pendekatan yang tidak terpisah-pisah dan


bertambah-tambah dan hindari juga pendekatan rancangan besar-besaran yang berusaha
melakukan semuanya sekali sejalan. Lakukan lah pendekatan evolusioner yaitu
perkembangan aplikasi sistem dari aplikasi yang sudah ada dengan visi yang jelas dan
tepat mengenai kemampuan sistem yang akan dimiliki organisasi dalam lima tahun.

 Membuat keuntungan menjadi sangat jelas

II.4.2 Taktik implementasi: KOOPTASI

Kooptasi adalah membawa pihak oposisi kedalam proses perancangan dan


implementasi solusi tanpa mengabaikan kendali atas arah dan sifat dari perubahan. Untuk
mencapai hal tersebut unit-unit lokal harus sepakat mengenai sistem strateginya tersebut dan
kekuatan yang bertentangan sedikit diperlukan untuk memperkuat gagasan-gagasan.

Untuk melaksanakan kooptasi ada dua cara yaitu satu memberi peluang masing-masing
unit untuk mengembangkan suatu aplikasi sistem diwilayah nya sendiri. Dengan begitu
masing-masingunit diberi kesempatan untuk mengembangkan sistemnya dan unit-unit lokal
memiliki kepemilikan dalam upaya mengembangkan sistemnya.

Cara kedua yaitumengembangkan pusat-pusat sistem yang sempurna atau pusat sistem
yang sempurna.

II.4.3 Solusi manajemen

Setelah itu maka perusahaan bisa mempertimbangkan kembali bagaimana menangani


masalah yang paling menjengkelkan yang dihadapi manajer dalam mengembangkan arsitektur
sistem informasi.

 Menyetujui persyaratan-persyaratan umum pengguna

7
Membuat daftar singkat proses inti dan sistem pendukung inti. Secara tidak
langsung sudah memulai proses perbandingan rasional disemua divisi perusahaan daan
secara alami akan membawa pemahaman unsur-unsur umum.

 Memperkenalkan perubahan-perubahan dalam proses bisnis

 Menkoordinasi pengembangan aplikasi

 Megkoordinasi penggunaan perangkat lunak

 Memberi semnagat kepada pengguna lokal untuk mendukung siste global.

II.5 MASALAH TEKNOLOGI DAN PELUANG UNTUK RANTAI NILAI GLOBAL

Teknologi merupakan kemudi bisnis yang ampuh untuk mendorong pengembangan


sistem global dan rantai nilai global, dimana perusahaan dapat menkoordinasi transaksi komersil
dan produksi dengan perusahaan lain di lintas lokasi berbeda.

II.5.1 Masalah-masalah Teknis Utama

Perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi menghadirkan masalah-masalah


teknis khusus dalam tatanan internasional.

 Integrasi perangkat keras

Tantangan utama dalam hal perangkat keras adalah menemukan cara untuk
menstandarkan platform perangkat keras komputer perusahaan ketika terdapat
banyak variasi perangkat lunak dari satu unit operasi ke unit operasi lain. Jadi untuk
itu perusahaan harus bisa menstandarkan platform perangkat kerasnya.

 Konektivitas

Masalah utamanya adalah menyatukan atau mengkoneksikan bersama-sama


semua sistem dan orang-orang yang ada di sebuah perusahaan global ke dalam satu
jaringan terpadu.

 Perangkat lunak

8
Kesesuaian perangkat keras dan telekomunikasi memang memberikan platform
namun tidak memberi solusi secara keseluruhan.yang juga penting untuk
infrastruktur inti global adalah perangkat lunak. Tantangannya bagaimana sistem
yang lama berhadapan dengan sistem yang baru.

9
BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Dalam mengelola sistem informasi hal pertama harus di perhatikan adalah tantangan-
tantangan yang ada di lingkungan sekitar dari pada perusahaan tersebut. Setelah memahami
tantangan di lingkungan maka yang harus dilakukan adalah membuat arsitektur dari pada
sistem informasi yaitu mulai dari lingkungan globalnya seperti apa dan siapa pengendali
bisnis dan apa saja tantangan yang ada harus lebih dahulu kita pahami.

Setelah itu perusahaan menetapkan strategi yang akan di gunakan apakah strategi
aksportir domestik,multinasional,franchiser,atau transnasional sehingga dengan menentukan
strategi yang akan di gunakan maka perusahaan akan bisa menyusun struktur dari pada
perusahaan tersebut seperti apa. Setelah itu perusahaan bisa mendesain proses bisnis yang
sesuai dengan strategi yang perusahaan tentukan.

Teknologi merupakan kemudi bisnis yang mapuh untuk mendorong pengembangan


sistem global dan rantai nilai global. Oleh karena itu perusahaan juga harus
mempertimbangkan platform teknologi apa yang harus digunakan.

III.2 SARAN

Seiring dengan berkembangnya suatu kemajuan teknologi dan banyak tantangan di


lingkungan bisnis, maka perusahaan dituntut untuk bisa mengendalikan lingkungan yang
makin penuh dengan tantangan agar bisa menciptakan sistem informasi yang baik.

Untuk itu setiap perusahaan yang sudah berbasis global termasuk PT SAKATA
UTAMA dituntut untuk menentukan strategi yang didukung dengan struktur dan proses
bisnis yang sesuai dengan strategi tersebut dan menentukan platform yang sesuai dengan
strategi dan struktur organisasi tersebut.

Karena PT SAKATA UTAMA merupakan perusahaan yang baru berkembang maka


sistem informasi yang dibangun yaitu dengan melakukan perubahan sistem pekerjaan yang
manual menjadi sistem yang bekerja dengan otomatis dengan biaya yang murah dan tentunya
tetap di dukung dengan infrastruktur sistem informasi yang selanjutnya terus berkembang
sesuai dengan perkembangan keseluruhan perusahaan sehingga simtem yang akan digunakan
nantinya akan mengikuti trand teknologi yang ada.

10
Dengan adanya sistem yang baru diharapkan terjadinya peningkatan dalam hal
kinerja,kualitas informasi yang disajikan,keuntungan(penurunan biaya),control,efisiensi,dan
pelayanan.

11

You might also like