You are on page 1of 1

Bertahun-tahun sudah kita luangkan

waktu kita untuk menuntut ilmu. Suka duka Yang


Yang Kita
Kita Lupakan Dalam Menuntut
Lupakan Dalam Menuntut Ilmu
Ilmu orang-orang yang terdahulu bukanlah
karena mereka tidak mampu untuk
yang dirasakan juga begitu banyak. berbicara, tetapi karena mereka memiliki
Mengingat masa lalu terkadang membuat. sifat wara' dan takut pada Allah Taala.
kita tersenyum, tertawa dan terkadang membuat kita menangis. Inilah kehidupan yang Adapun ciri-ciri ilmu yang tidak bermanfaat di dalam diri seseorang:
harus kita jalani. Kehidupan sebagai seorang thalibul'ilmi. Akan tetapi, mungkin kita 1. Ilmu yang diperoleh hanya di lisan bukan di hati.
sering melupakan, apakah ilmu yang kita dapatkan adalah ilmu yang bermanfaat 2. Tidak menumbuhkan rasa takut pada Allah.
ataukah sebaliknya. 3. Tidak pernah kenyang dengan dunia bahkan semakin bertambah semangat dalam
Penulis teringat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh seorang sahabat yang mengejarnya.
bernama Zaid bin Arqam radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa 4. Tidak dikabulkan doanya.
sallam pernah berkata, 5. Tidak menjauhkannya dari apa-apa yang membuat Allah murka.
Çóå óáõÈÇóÌóÊúÓõíó? òÉóæúÚóÏ úäöã óæ õÚóÈúÔóÊó? òÓúÝ
óäúäöã óæ õÚóÔúÎóíó? òÈúáóÞúäöã óæ õÚóÝ
úäóíó? òãúáöÚ úäöã óßöÈõÐæõÚóÃ ì?
äöÅ ?
ãõå ?
ááÇ 6. Semakin menjadikannya sombong dan angkuh.
Artinya: “Ya Allah. Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari ilmu 7. Mencari kedudukan yang tinggi di dunia dan berlomba-lomba untuk mencapainya.
yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah merasa 8. Mencoba untuk menyaing-nyaingi para ulama dan suka berdebat dengan orang-
kenyang dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR Muslim No. 6906 dan yang lainnya orang bodoh.
dengan lafaz-lafaz yang mirip) 9. Tidak menerima kebenaran dan sombong terhadap orang yang mengatakan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saja, yang dijamin oleh Allah untuk kebenaran atau berpura-pura meluruskan kesalahan karena takut orang-orang lari
menjadi pemimpin Bani Adam di hari akhir nanti, sangat sering mengulang doa-doa ini, darinya dan menampakkan sikap kembali kepada kebenaran.
apalagi kita, yang sangat banyak berlumuran dosa, sudah seharusnya selalu 10.Mengatakan orang lain bodoh, lalai dan lupa serta merasa bahwa dirinya selalu
membacanya. benar dengan apa-apa yang dimilikinya.
Mengetahui ciri-ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat 11. Selalu berburuk sangka terhadap orang-orang yang terdahulu.
sangatlah penting. Oleh karena itu, berikut ini penulis sebutkan beberapa ciri 12.Banyak bicara dan tidak bisa mengontrol kata-kata.
ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat yang penulis ambil dari kitab Al-Hafiz Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata, “Di saat sekarang ini, manusia boleh memilih
Ibnu Rajab Al-Hanbali yang berjudul Bayan Fadhli 'Ilmissalaf 'ala 'Ilmilkhalaf. apakah dia itu ridha untuk dikatakan sebagai seorang ulama di sisi Allah ataukah dia
Ciri-ciri ilmu yang bermanfaat di dalam diri seseorang: itu tidak ridha kecuali disebut sebagai seorang ulama oleh manusia di masanya.
1. Menghasilkan rasa takut dan cinta kepada Allah. Barang siapa yang merasa cukup dengan yang pertama, maka dia akan merasa
2. Menjadikan hati tunduk atau khusyuk kepada Allah dan merasa hina di hadapan- cukup dengan itu… Barang siapa yang tidak ridha kecuali ingin disebut sebagai
Nya dan selalu bersikap tawaduk. seorang ulama di hadapan manusia, maka jatuhlah ia (pada ancaman Rasulullah
3. Membuat jiwa selalu merasa cukup (qanaah) dengan hal-hal yang halal walaupun shallallahu 'alaihi wa sallam),
sedikit yang itu merupakan bagian dari dunia. ÑÇäáÇ äã åÏÚÞã ÃæÈÊíáÝåíáÅ ÓÇäáÇ åæÌæ ÝÑÕíæà ÁÇå Ý
ÓáÇ åÈíÑÇãíæà ÁÇãáÚáÇ åÈíªÇÈíáãáÚáÇ ÈáØ äã
4. Menumbuhkan rasa zuhud terhadap dunia. Artinya: “Barang siapa yang menuntut ilmu untuk menyaing-nyaingi para
5. Senantiasa didengar doanya. ulama, mendebat orang-orang bodoh atau memalingkan wajah-wajah manusia
6. Ilmu itu senantiasa berada di hatinya. kepadanya, maka dia itu telah mempersiapkan tempat duduknya dari neraka.”
7. Menganggap bahwa dirinya tidak memiliki sesuatu dan kedudukan.
8. Menjadikannya benci akan tazkiah dan pujian. ***
9. Selalu mengharapkan akhirat. ;äíã Ò?È
ÞÊã ?ãÚ æ ÇÈíØ ÇÞÒÑ æ ÇÚÝ
ÇäÇãáÚ ßáÃÓà íäÅ ãå ááÇ
10. Menunjukkan kepadanya agar lari dan menjauhi dunia. Yang paling menggiurkan
***
dari dunia adalah kepemimpinan, kemasyhuran dan pujian. Maraji':
11. Tidak mengatakan bahwa dia itu memiliki ilmu dan tidak mengatakan bahwa orang 1. Bayan Fadhli 'Ilmissalaf 'ala 'Ilmilkhalaf oleh Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali, Dar Al-Basya'ir Al-
lain itu bodoh, kecuali terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah dan Islamiah
ahlussunnah. Sesungguhnya dia mengatakan hal itu karena hak-hak Allah, bukan 2. Shahih Muslim, Dar As-Salam
untuk kepentingan pribadinya. 3. Sunan At-Tirmidzi, Maktabah Al-Ma'arif
12. Berbaik sangka terhadap ulama-ulama salaf (terdahulu) dan berburuk sangka ***
pada dirinya. Penulis: Ustadz Said Yai Ardiansyah (Mahasiswa Fakultas Hadits, Jami'ah Islamiyah Madinah,
13. Mengakui keutamaan-keutamaan orang-orang yang terdahulu di dalam ilmu dan Saudi Arabia)
Artikel www.muslim.or.id
merasa tidak bisa menyaingi martabat mereka.
14. Sedikit berbicara karena takut jika terjadi kesalahan dan tidak berbicara kecuali
dengan ilmu. Sesungguhnhya, sedikitnya perkataan-perkataan yang dinukil dari

You might also like