You are on page 1of 9

DEMOGRAFI: ARTI DAN TUJUAN

Demografi (demography), berasal dari dua kata Yunani, demos berarti rakyat atau
penduduk dan grafein berarti menggambar atau menulis. Demografi dapat diartikan
sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk.

PENDAHULUAN

Gambaran penduduk atau statistik dan data kependudukan sangat diperlukan terutama
oleh para pembuat kebijakan, baik di kalangan pemerintah maupun non-pemerintah.
Datanya digunakan sebagai informasi dasar dalam pengembangan kebijakan penurunan
angka kelahiran, peningkatan pelayanan kesehatan, pengarahan persebaran penduduk.
Ilmu demografi bermanfaat untuk:
1. Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu serta perubahan-perubahannya.
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan mengestimasi pertumbuhan
penduduk pada masa mendatang.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dan
bermacam-macam aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya politik,
lingkungan, dan keamanan.
4. Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan konsekuensi
pertumbuhan penduduk pada masa mendatang.

Definisi Demografi

Donald J Boque dalam bukunya yang berjudul “Principle of Demography”


mendefinisikan demografi sebagai berikut:
“Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematika tentang besar,
komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui
bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas),
perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Tujuan dan Penggunaan Demografi


1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya
dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Dinamika Penduduk

Pt = Po + (B-D) + (Mi – Mo)


Dimana
• Po: adalah jumlah penduduk pada waktu terdahulu (tahun dasar)
• Pt: adalah jumlah penduduk pada tahun sesudahnya
• B: adalah kelahiran yang terjadi pada jangka waktu antara kedua kejadian tersebut
• D: adalah jumlah kematian yang terjadi pada jangka waktu antara kedua kejadian
tersebut.
• Mo: adalah migrasi keluar pada jangka waktu antara kedua kejadian
• Mi: adalah migrasi masuk pada jangka waktu antara kedua kejadian

Teori-Teori Kependudukan

Para ahli kependudukan memperkirakan penduduk dunia sekitar 250 juta pada saat
lahirnya nabi Isa. Penduduk dunia kemudian menjadi 2 kali lipat dalam jangka waktu
200 tahun yaitu sebesar 1 milyar pada tahun 1850. Dalam jangka waktu 80 tahun
kemudian penduduk menjadi dua kali lipat lagi menjadi 2 milyar pada tahun 1930.

Keadaan Ekonomi dan Lingkungan akan Mempengaruhi Tingkat dan Pola


Fertilitas, Mortalitas maupun Migrasi

Pembangunan ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi tingkat fertilitas maupun


mortalitas suatu negara. Pendapat ini sesuai dengan teori transisi demografi, yaitu teori
yang menerangkan perubahan penduduk dari tingkat pertumbuhan yang stabil tinggi ke
tingkat pertumbuhan rendah.

DATA DEMOGRAFI: SUMBER DAN UKURAN

Sumber Data Penduduk

Segala terbitan resmi oleh badan-badan resmi, baik berbentuk angka, grafik
maupun gambar adalah sumber data. Data-data bisa dalam bentuk catatan asli (seperti
laporan sensus, survei, catatan di kantor-kantor pemerintah, serta bisa pula terbitan resmi
yang telah diolah dan disajikan secara sistematik.
Sumber primer adalah segala catatan-catatan asli seperti tabel-tabel penduduk yang
diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik. Sumber sekunder adalah data yang telah diolah
dan disajikan baik dalam buku teks, laporan penelitian, karya tulis, terbitan-terbitan
priodik atau buku tahunan. Dalam proses pengumpulan data, sumber data penduduk
dapat dikelompokkan atas tiga pengelompokan besar, yaitu:
Sensus
Survei (sampel)
Registrasi
Sensus

Sensus penduduk bertujuan menghitung jumlah penduduk. PBB dalam dokumennya


yang berjudul: Principles and Recommendation for National Population Census,-
Statistical Papers Series M, No. 7, 1958, menyebutkan: “Sensus penduduk adalah
keseluruhan proses pengumpulan (collecting), menghimpun dan menyusun (compiling)
dan menerbitkan data-data demografi, ekonomi dan sosial yang menyangkut semua
orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu.”
Ada karakteristik yang harus dipenuhi:
Semua orang. Artinya semua orang atau penduduk (yang hidup) dalam wilayah yang
dicacah harus tercakup.
Waktu tertentu. Artinya sensus haruslah dilaksanakan pada saat tertentu yang telah
ditentukan dan harus dilaksanakan secara serempak.
Suatu wilayah tertentu. Artinya ruang lingkup sensus haruslah meliputi batas wilayah
tertentu.

Survei

Yang dimaksud dengan survei disini adalah survei yang cakupannya nasional. Hal yang
membedakan survei dengan sensus adalah:
Cakupan penduduk yang dicacah. Sensus mencacah seluruh penduduk; sedangkan survei
hanya mencacah sebagian penduduk saja.
Fleksibilitas. Survei bisa diadakan kapan saja. Tidak harus memenuhi persyaratan
periodik seperti halnya sensus.
Materi yang dikumpulkan, survei bisa berganti-ganti topik atau dapat diberi penekanan
pada aspek-aspek tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Registrasi

Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa-peristiwa lahir


dan mati serta kejadian penting yang merubah status sipil seseorang sejak dia lahir
sampai mati. Karena mencatat peristiwa-peristiwa penting yang berhubungan dengan
kehidupan, maka registrasi disebut juga registrasi vital dan hasilnya disebut statistik vital.

FERTILITAS/FERTILITY (Kelahiran)
Fertilitas adalah hasil reproduksi yang nyata (bayi lahir hidup) dari seorang wanita atau
sekelompok wanita.

Konsep Dalam Analisis Fertilitas


Lahir hidup (life birth) menurut UN dan WHO adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa
memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-
tanda kehidupan.
Masa reproduksi (Childbearing age). Masa dimana wanita mampu melahirkan, yang
disebut juga usia subur (15-49) tahun. Crude Birth Rate (CBR) atau angka kelahiran
kasar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Fertilitas

A. Menurut Kingsley Davis & Judith Blake (1956)

Tiga tahap penting dari proses reproduksi adalah:


1. Tahap hubungan kelamin (intercourse)
2. Tahap konsepsi (conseption)
3. Tahap kehamilan (gestation)

Variabel Antara terdiri atas:


Enam intercourse variables yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kelamin
(intercourse) yaitu:
1. Umur memulai hubungan kelamin
2. Sellbat permanen: proporsi wanita tak pernah mengadakan hubungan kelamin
3. Lamanya berstatus kawin
4. Abstinensi sukarela
5. Abstinensi terpaksa
6. Frekuensi senggama

Faktor-faktor Penentu Fertilitas

Beberapa faktor penentu fertilitas antara lain adalah:


1. Tempat tinggal wanita pada saat pencacahan (di kota Pedesaan)
2. Umur kawin pertama
3. Wanita bekerja

MORTALITAS (MORTALITY)

United Nations dan World Health Organization mendefinisikan “Mati adalah


keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup.” Angka kematian kasar (Crude Death Rate) ialah
jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan
tahun tersebut.

MIGRASI (MIGRATION)

Definisi migran menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa “A migrant is a person who


changes his place of residence from one political or administrative area to another.”

Definisi Migrasi

“Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari satu tempat ke
tempat lain melampaui batas politik/batas bagian dalam suatu negara.”
Ada dua dimensi penting dalam penelaahan migrasi, yaitu dimensi waktu dan dimensi
daerah. Untuk dimensi waktu, menurut BPS batasannya adalah 6 bulan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi:
a. Faktor-faktor (push factor)

1. Makin berkurangnya sumber-sumber alam, menurunnya permintaan atas barang-


barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang,
kayu atau bahan dari pertanian.
2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya di pedesaan) akibat
masuknya teknologi yang menggunakan mesin-mesin (capital intensive).
3. Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku di daerah asal.
4. Tidak cocok lagi dengan adat/budaya/kepercayaan di tempat asal.
5. Alasan pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak bisa mengembangkan
karir pribadi.
6. Bencana alam, baik banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kemarau panjang atau
adanya wabah penyakit.

b. Faktor-faktor penarik (pull factor)

1. Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki
lapangan pekerjaan yang cocok.
2. Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi.
3. Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
4. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan misalnya: iklim,
perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan lainnya.
5. Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung.
6. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat
kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang dari desa atau kota kecil.

Menurut Everett S. Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil
keputusan untuk melakukan migrasi, yaitu:
1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal.
2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan.
3. Rintangan-rintangan yang menghambat.
4. Faktor-faktor pribadi.

Adanya faktor-faktor sebagai daya tarik ataupun pendorong di atas merupakan


perkembangan dari hukum migrasi (The Laws of Migration) yang dikembangkan oleh
E.G. Ravenstein pada tahun 1885.

1. Migrasi dan jarak.


- Banyak migran pada jarak yang dekat.
- Migran jarak jauh lebih tertuju ke pusat-pusat perdagangan.
- Industri yang penting.

2. Migrasi bertahap
- Adanya arus migrasi yang terarah.
- Adanya migrasi dari desa-desa ke kota besar.
3. Arus dan Arus Balik
- Setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik penggantinya.

4. Perbedaan antara desa dan kota mengenai kecenderungan melakukan migrasi.


- Di desa lebih besar daripada kota.

5. Wanita melakukan migrasi pada jarak yang dekat dibandingkan pria.

6. Teknologi dan migrasi


- Teknologi menyebabkan migrasi meningkat.

7. Motif ekonomi merupakan dorongan utama orang melakukan migrasi.

TRANSMIGRASI (TRANSMIGRATION)

“Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke


daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan
negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang.” Transmigrasi diatur dengan Undang-
Undang No. 3 Tahun 1972.

URBANISASI

Urbanisasi (Davis, 1965), adalah jumlah penduduk yang memusat di daerah


perkotaan atau meningkatnya proporsi tersebut.

Menurut Sensus Penduduk 1961 dan 1971, yang dimaksud urban adalah ibukota
provinsi, ibukota kabupaten, kotamadya dan kota-kota lain yang mempunyai fasilitas
modern seperti listrik, air ledeng, gedung bioskop, sekolah SMTA dan rumah sakit.

KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Definisi Kebijakan Kependudukan

Ad Hoc Consultative Group of Experts on Population Policy PBB merumuskan:


“Kegiatan dan program yang dibuat untuk menunjang pencapaian tujuan ekonomi,
sosial, demografi, politik dan sebagainya, dengan cara mempengaruhi variabel-
variabel demografi yang penting, yaitu jumlah dan pertumbuhan penduduk, distribusi
geografi (nasional dan internasional) dan karakteristik demografinya.”

Ada dua dimensi yang perlu diperhatikan:


. Dimensi demografi (pertumbuhan, komposisi, distribusi dan mobilitas penduduk).
2. Dimensi sosial ekonomi, politik dan ekologi (pendidikan,
kesehatan, kebebasan, kualitas hidup, dan sebagainya).
PROYEKSI PENDUDUK
(POPULATION PROJECTION)

Proyeksi penduduk menurut Multilingual demographic dictionary, adalah:


“Perhitungan yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas, dan migrasi di masa
yang akan datang.”

Jadi proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehingga jumlah


penduduk yang akan datang adalah sebesar X, kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi
berada pada tingkat tertentu. Ada beberapa metode proyeksi, antara lain:
• Mathematical method
• Component method

Mathematical Method digunakan apabila kita tidak mengetahui data tentang


komponen pertumbuhan penduduk. Dalam mathematical method kita dapat
menggunakan perumusan matematik:
• Linear dengan cara geometric.
• Non linear dengan cara exponential.

Geometric Rate of Growth

Pertumbuhan penduduk secara geometric adalah pertumbuhan penduduk yang


menggunakan dasar bunga berbunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan (rate of
growth) adalah sama setiap tahun.

Exponential Rate of Growth

Pertumbuhan penduduk secara exponential adalah, pertumbuhan penduduk secara


terus menerus (continuous ) setiap hari dengan angka pertumbuhan (rate) yang
konstan.

Metode Komponen (Component Method)

Untuk memproyeksikan jumlah penduduk dalam jangka waktu relatif pendek dapat
dilakukan baik dengan menggunakan metode matematika maupun metode komponen
karena hasil (jumlah penduduk keseluruhan) hampir tak ada perbedaan.

Kebaikannya:
• Memperhatikan perubahan tiap-tiap komponen dalam pertumbuhan penduduk
yaitu Fertilitas/Mortalitas & Migrasi.
• Di dalam metode ini mulai dengan asumsi-asumsi Mortalitas, Fertilitas &
Migrasi.
Data-data yang diperlukan

Sebelum memulai pembuatan proyeksi kita memerlukan data sebagai berikut:


• Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan
“prorating” dan “adjustment”.
• Menentukan level of mortality suatu penduduk tertentu.
• Mengestimasikan pola fertilitas (ASFR).
• Menentukan rasio jenis kelamin saat lahir (sex ratio at birth).
• Menentukan pola migrasi (Proporsi migrasi menurut umur).
DEMOGRAFI DAN PROYEKSI PENDUDUK

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
ANDREW ERICK MARPAUNG
NIM: 090523041

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010

You might also like