You are on page 1of 4

Manajemen Pemasaran

Written by Mr. Endi on August 22, 2009 – 7:38 am -

Jika menyinggung istilah tentang manajemen pemasaran, maka kita akan selalu menyinggung
empat faktor utama yang sangat mempengaruhi jalannya suatu manajemen marketing. Ke-empat
faktor tersebut diantaranya adalah harga, daerah pemasaran, kegiatan promosi atau pemasaran yang
dilakukan oleh pihak perusahaan, dan faktor utama yang paling penting yaitu produk itu sendiri.
Agar dapat terjadi penjualan yang optimal, maka diperlukan tata kelola manajemen pemasaran yang
tepat pula. Untuk produk sendiri dibedakan atas dua hal yang mendasar, yaitu produk real yang siap
dipasarkan seperti produksi mobil, handphone, makanan, minuman dan sebagainya. Kemudian jenis
produk ke dua adalah berupa produk jasa, sebagai contoh dari produk jasa ini adalah produk
pelayanan komunikasi, jasa perawatan badan seperti spa, dan masih banyak lagi.
Ulasan Mengenai Produk
Kemudian suatu produk jika ditinjau dari sudut pandang konsep yang dikemas, maka kiat akan
mengenal produk dengan kategori produk dengan kualitas tinggi, produk jenis ini juga dapat
dibilang dengan istilah produk yang memiliki klasifikasi fitur dengan disain unik, dan biasanya
ditujukan untuk kalangan atas, sehingga wajar jika produk dengan konsep seperti ini dibandrol
dengan harga diatas rata-rata dan biasanya manajemen pemasaran ditujukan untuk kalangan
menengah ke atas. Jika kita membandingkan produksi mobil dari Jepang dengan produksi Eropa,
maka akan terlihat jelas dari segi kualiats, sehingga hal ini menyebabkan adanya margin dari segi
harga. Ada juga produk yang ditinjau dari sudut pandang konsep dimana dapat dikategorikan ke
dalam kategori ‘me too’. Produk me too ini dapat didefinisikan sebagai produk yang menggunakan
disain dari produk yang terlebih dahulu ada dipasaran dengan merek yang berbeda. Dengan kata
lain produk me too dapat dikatakan sebagai produk jiplakan dari produk pendahulunya dengan
disain yang agak beda sedikit. Sebagai contoh, produk minuman mineral ‘Aquades’ merupakan
produk me too dari produk ‘Aqua’. Suatu perusahaan jika memproduksi produk me too, maka akan
diperlukan usaha yang agak keras dalam pengelolaan manajemen pemasaran. Manajemen
pemasaran untuk produk me too harus dilakukan dengan cermat agar produk me too dapat bersaing
dengan produk dengan produk pendahulunya.
Kegiatan Promosi
Ketika suatu produk telah dilepas di pasaran maka tujuan utama pemasaran agar terjadinya
penjualan adalah dengan adanya konsumen. Untuk merangkul konsumen agar mendukung
terjadinya penjualan maka diperlukan juga manajemen pemasaran yang terorganisasi dengan baik.
Salah satu manajemen pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan
promosi. Promosi sendiri dapat didefinisikan sebagai daya upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untukmengenalkan produk kepada konsumen dengan tujuan utama untuk membujuk
konsumen agar mendukung terjadinya transaksi penjualan. Dalam melakukan suatu promosi
diperlukan strategi pemasaran yang optimal agar didapatkan hasil yang maksimal pula.
Dalam melakukan kegiatan promosi yang saat ini sedang ng-trend digunakan oleh kebanyakan
perusahaan adalah dengan malakukan kombinasi teknik promosi yang terdiri atas penjualan yang
dilakukan secara pribadi atau sering lebih dikenal dengan istilah ‘personal selling’, promosi yang
dilakukan dengan cara melalui iklan yang dapat dilakukan baik dengan media elektronik da media
cetak, promosi dengan jalan publikasi yang biasanya dilakukan pada event-event tertentu yang
biasanya bersifat dapat mengkumpulkan masa yang besar, dan terakhir adalah promosi dengan cara
door to door dimana hal ini lebih dikenal dengan istilah ‘sales promotion’.
Perencanaan Distribusi yang Tepat
Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam merancang manajemen pemasaran adalah tak lain
adalah dengan mempertimbangkan daerah atau place tempat produk yang akan dipasarkan. Dengan
menimbang dan menganalisis tempat pemasaran, maka akan sangat membantu untuk menentukan
strategi apa yang dipakai dalam proses pendistribusian. Dengan menggunakan distribusi yang
benar, maka akan sangat membantu dalam menghemat biaya transportasi distribusi, sehingga akan
sangat mempengaruhi keuntungan atau laba yang akan diperoleh oleh perushaan. Pada dasarnya
terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan distribusi agar dapat
dilakukan dengan efisien. Ketiga faktor penting tersebut adalah distribusi yang sifatnya intensif,
kemudian distribusi yang menggunakan metode eksklusif, serta terakhit type distribusi dengan
menggunakan konsep selektif.
Distribusi dengan metode eksklusif, adalah distribusi yang sangat mementingkan gensi, kualitas dan
prestisius. Biasanya type distribusi ini digunakan untuk manajemen pemasaran bagi perusahaan
yang memang memiliki merek dagang yang cukup berkualitas tinggi. Sebagai contoh adalah
distribusi yang hanya dilakukan untuk memilih outlet pemasaran yang hanya berada ditempat-
tempat yang terpilih, tempat-tempat tersebut biasanya terletak di kawasan elite yang ramai
dikunjungi oleh konsumen. Tempat-tempat yang dimaksud dapat berupa gerai took yang berada di
mall, plaza, dan tempat elit lainnya. Pemilihan tempat-tempat terpilih ini guna mempertimbangkan
untuk menjaga agar produk yang dipasarkan terkesan berkualiat tinggi dan memiliki prestisius yang
tidak dimiliki oleh produk lainnya. Umumnya jika menggunakan metode ini, penjualan yang
dihasilkan tidak bisa dicapai dengan hasil yang besar jika dinilai dari satu per satu tidak secara
keseluruhan. Namun tetap menghasilkan keuntungan yang amat tinggi, karena harga produk yang
ditawarkan memiliki manajemen dengan harga yang relatif tinggi dan stabil.
Kemudian type distribusi yang ke-dua adalah distribusi dengan menggunkan konsep selektif.
Konsep distribusi ini hamper mirip jika dibandingkan dengan konsep distribusi dengan
menggunakan konsep distribusi eksklusif. Namun cakupan dari distribusi selektif biasanya memiliki
menajemen pemasaran yang lebih luas jika dibandingkan dengan distribusi dengan type eksklusif.
Sebagai contoh untuk distribusi selektif adalah produk yang hanyak dipasarkan di tempat yang
sudah terpilih, seperti indomart, alfamart, carefour, maka produk ini biasanya tidak dapat ditemukan
di pasar tradisional. Konsep produksi ini biasanya banyak memilki kelemahannya jika dibandingkan
dengan type distribusi lainnya. Namun poin positif yang akan didapatkan dengan mengadopsi
distribusi selektif adalah terbantunya dalam mengontro harga, sehingga suatu produk akan berharga
sekian rupiah dimanapun daerah produk itu dipasarkan selama pemasarannya berada pada outlet-
outlet yang telah terpilih.
Terakhir adalah metode distribusi yang bersifat intensif, type distribusi ini biasanya akan memiliki
pasar yang paling luas jika dibandingkan dengan metode distibusi lainnya baik distribusi dengan
konsep eksklusif maupun distribusi dengan menggunakan metode selektif. Karena manajemen
pemasaran produk akan meliputi pasar yang tidak pandang bulu, baik itu pasar tradisional, pasar
menengah, pasar modern, atau bahkan pasar elelite yang hanya dapat terjangkau oleh kalangan
tertentu. Kelemahan dari distribusi ini adalah tidak dapat mengontrol harga untuk dijadikan secara
homogen. Misal untuk suatu produk yang sama namun karena dipasarkan pada dua tempat yang
memiliki kualitas margin yang besar, maka harganya-pun juga akan berbeda.
Penetapan Harga atau Price
Penenetapan harga dari suatu produk merupakan hal yang sangat strategis untuk diperhatikan oleh
suatu perusahaan. Jika menyinggung dengan harga dari suatu produk, maka biasanya akan
sebanding dan sejalan dengan kualitas dari produk itu sendiri. Secara umum, biasanya jika harga
suatu barang tinggi, maka hal itu disebabkan karena kualitas yang dimiliki dari suatu produk itu
juga tinggi pula.Namun terkadang hal itu tidak berlaku jika konsumen jeli dalam memilih barang.
Karena terkadang harga dari suatu barang mahal disebabkan oleh merek dari barang itu sendiri yang
memang sudah diakui dipasaran.
Tidak semua orang atau konsumen memiliki argumen bahwa semakin bagus suatu produk maka
akan memiliki harga yang tinggi. Beberapa konsumen menyakini bahwa harga murah bukan berarti
kualitas rendah. Hal ini tentunya adalah sebuah peluang bagi suatu perusahaan yang baru dalam
membidik segmen pasar tertentu. Dengan memanfaatkan argument tersebut, maka dengan
pengelolaan manajemen pemasaran yang tepat sasaran, maka tidak menutup kemungkinan produk
yang ditawarkan mampu bersaing di pasar.
Harga yang tinggi identik dengan menghasilkan keuntungan yang tinggi. Pernyataan ini memang
layak untuk dibenarkan. Namun penetapan harga yang murah juga identik dengan keuntungan yang
besar juga suatu pernyataan yang dapat dibenarkan. Sebagai contoh produk jasa dibidang
telekomunikasi yang saat ini berlomba-lomba untuk menawarkan produk jasa yang dimiliki dengan
kecenderungan bersaing dengan harga yang rendah. Contoh real operator CDMA menawarkann
harga yang relatif murah dibandingkan dengan GSM. Dan GSM menawarkan produk jasa dengan
harga yang relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan operator CDMA tapi dengan kualitas
pelayanan jaringan yang lebih baik. Denga kata lain, dalam memilih manajemen pemasaran harus
disesuaikan dengan produk yang dimiliki. Kemudian dengan mampu menganalisis dan melihat
kelebihan dari suatu produk, maka akan sangat membantu dalam menentukan manajemen
pemasaran yang tepat terutama dari segi harga.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan yang dapat membantu untuk menentukan harga dari
suatu produk dengan tepat agar dapat bersaing dipasaran dan menghasilkan keuntungan yang tinggi
bagi perusahaan:
1. Sebaiknya menetapkan harga berdasarkan dari biaya produksi yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis biaya produksi suatu
produk dapat meliputi; biaya pokok, biaya overhead dan biaya penunjang lainya. Dengan
menganalisis biaya produksi dalam menentukan harga suatu produk, maka akan membatu
perusahaan untuk terhindar dari jurang kerugian.
2. Menetapkan harga berdasarkan permintaan. Oleh karena itu sebelum menetapkan harga dari
suatu produk ada baiknya perusahaan terlebih dahulu untuk melakukan riset seberapa besar
tingkatan permintaan pasar terhadap produk yang akan dipasarkan. Manajemen pemasaran
dalam hal ini akan memilki peran penting dalam menganalisis kebijakan ini. Semakin besar
tinggi pertmintaan dari suatu produk, maka akan semakin tinggi kecenderungan harga yang
akan dimiliki dari produk itu sendiri.
3. Menetapkan harga dari suatu produk dengan melihat harga persaingan yang ada di pasaran.
Jika memungkinkan maka kenapa tidak membandrol harga dari suatu produk dibawah harga
persaingan yang ada di market. Hal ini akan sangat membantu penjualan produk tersebut di
pasar agar diburu oleh konsumen. Selain itu penetapan harga dari suatu produk juga dapat
dilakukan dengan memasang dengan harga cantik. Misal jika keputusan perusahaan berniat
menjual produk dengan harga dua ratus ribu rupiah, maka tidak ada salahnya dalam
pemasarannya produk tersebut dijual dengan harga Rp 195.000,00. Percaya atau tidak
permainan angka ini sangat mempengaruhi penjualan suatu produk untuk jangkan panjang
dan dalam jumlah besar.
//<!--
var addthis_product = 'wpp-250';
var addthis_append_data = 'false';var addthis_language = 'en';
var addthis_options = 'facebook, email, favorites, digg, delicious, myspace, google, reddit, live,
more';
//-->

You might also like