Professional Documents
Culture Documents
Radiasi yang memiliki energi yang tinggi mempunyai daya penetrasi tinggi
sehingga dapat digunakan untuk radiografi plat baja sampai dengan ketebalan 250
Radiasi yang memiliki energi rendah daya tembusnya lemah dan disebut
radiasi “lunak”. Pada pembangkitan sinar-X, energi sinar-X dapat diatur dan
semacam ini tidak dapat dilakukan pada sinar Gamma. Pekerjaan yang menuntut
secara alami.
memperoleh film hasil radiografi dengan kualitas yang baik, yaitu distorsi
minimum, definisi yang tajam, kontras tinggi, dan densitas yang cukup. Faktor-
faktor tersebut dapat dicapai dengan memilih secara benar jenis film, intensifying
screen, sumber radiasi dan energinya, jarak sumber ke film, geometri penyinaran
Berdasarkan jumlah dinding yang dilalui radiasi dan jumlah dinding yang
diperiksa pada film untuk diinterpretasi, teknik penyinaran dibagi atas teknik
SWSI (single wall single image), teknik DWSI (Double Wall Single Image).
melewatkan radiasi pada satu dinding las benda uji dan pada film tergambar satu
bagian dinding las untuk diinterpretasi. Di dalam teknik ini terdapat tiga alternatif
yaitu sumber diletakan di dalam benda uji (internal source technique), sumber
diletakan di luar benda uji (internal film technique) dan sumber diletakan di
sumbu benda uji untuk mendapatkan hasil radiografi sekeliling benda uji dengan
Pada benda uji yang tidak dapat diradiografi dengan teknik single wall
single image maka dapat digunakan teknik double wall single image. Teknik ini
dapat dilakukan dengan teknik kontak, yaitu sumber diletakan di dekat permukaan
benda uji (menempel) dan film diletakan pada sisi lainnya. Teknik ini dapat
dilakukan apabila diameter benda uji sama atau lebih besar dari SFD minimal.
Untuk material dan las yang diameter luarnya kurang dari 3,5 inchi. Teknik
sedemikian rupa sehingga radiasi menembus kedua dinding benda uji dan pada
film tergambar kedua dinding las tersebut. Terdapat dua metode penyinaran pada
radiasi dari bidang normalnya pada jarak P yang ditentukan dengan persamaan,
P = 15SFD+2L
Radiografi | 42
t=SFDellipsSFDgrafik2EmA
SFDellips=SFD2+P2
Pada sambungan T arah radiasi memiliki pengaruh yang berarti pada hasil
pengujian radiografi, karena itu perlu menentukan standar arah radiasi. Penentuan
100% penetrasi pojok2. Penyinaran dapat dilakukan dengan membentuk sudut 15o
dan bahkan dapat lebih kecil dari 15o sepanjang standing leg tidak bertumpuk
2003). Apabila sudut terlalu besar maka radiasi akan menembus bagian bawah
standing leg yang berakibat salah interpretasi pada gambar yang dihasilkan seolah
ada cacat incomplete corner penetration. Penyinaran dapat juga dilakukan dengan
nozel.
Radiografi | 42
mempunyai perbedaan tebal yang besar. Prinsip dari metode ini adalah
menggunakan film dengan kecepatan berbeda yang dimasukan dalam satu kaset.
Bahan
Lapisan
Lapisan
Emulsi
Dasar
Pelindung
Perekat
Radiografi | 43
X-ray films atau film radiografi secara umum terdiri dari dua bagian pokok
yaitu bahan dasar (base) dan emulsi. Bahan dasar film radiografi adalah bahan
transparan (bening) yang terbuat dari selulosa. Satu atau kedua permukaannya
dilapisi oleh emulsi yang sensitif terhadap radiasi pengion maupun cahaya tampak
dengan ketebalan 0,0005 inch. Fungsi bahan dasar ini adalah untuk memberikan
struktur yang kokoh dan fleksibel sebagai tempat untuk dilapiskannya emulsi serta
terhindar dari terjadinya distorsi. Antara bahan dasar film dan emulsi terdapat
lapisan perekat yang disebut dengan Adhesive Layer. Sedangkan, lapisan terluar
film merupakan lapisan pelindung yang berfungsi untuk melindungi emulsi dalam
gelatin dari goresan, tekanan dan kontaminasi (The Collaboration for NDT
Emulsi adalah inti dari film radiografi. Emulsi adalah tempat terjadinya
interaksi antara bahan aktif film dengan radiasi pengion atau cahaya tampak.
Emulsi terdiri dari campuran homogen gelatin (bahan bening, lentur dan tembus
cahaya) dan kristal perak halida (bahan aktif emulsi film). Bahan aktif emulsi film
terdiri dari 95% perak bromida (AgBr) dan 5% perak iodida (AgI). Gelatin
berfungsi menjaga agar kristal perak halida dapat menyebar secara merata
Radiografi | 42
Saat X-ray, gamma ray atau cahaya tampak mengenai butiran perak halida
-
yang sensitif pada bagian emulsi, beberapa ion Br dibebaskan dan ditangkap
+.
oleh ion Ag Perubahan ini menghasilkan gambar laten yang merupakan proses
alamiah sederhana yang tidak bisa dideteksi secara fisik. Butiran yang telah
disinari oleh X-ray, gamma ray atau cahaya tampak menjadi lebih sensitif dalam
proses reduksi pada saat dicelupkan larutan kimia (developer), dan hasil dari
reaksi tersebut berwarna hitam keperakan. Butiran perak ini menahan gelatin pada
kedua sisi bahan dasar, proses ini membentuk gambar hasil penyinaran.
faktor dan karakteristik film. Contoh klasifikasi film dapat dilihat pada tabel 4.1.
W-A
W-B
W-C
Beberapa jenis film radiografi industri serta klasifikasinya dapat dilihat pada tabel
di dalam lampiran 2.
berikut.
1. Komposisi, bentuk dan ukuran dari bagian yang akan diperiksa. Pada
2. Tipe dari radiasi yang digunakan, seperti sinar-X dari sistem pembangkit
3. kV yang tersedia dari pesawat sinar-X atau intensitas dari radiasi gamma
4. Tingkatan detail dari gambar hasil radiografi atau dilihat dari sisi kecepatan
Pemilihan film untuk radiografi pada benda uji tertentu tergantung dari
ketebalan dan jenis material yang diuji serta rentang kV yang tersedia pada mesin
berkualitas tinggi, maka digunakan film lambat (film dengan butiran lebih halus)
dalam menggunakan screen ini harus dipertimbangkan jenis film yang digunakan
dalam kaitannya dengan penyerapan terhadap spektrum cahaya oleh film ini
sama. Film perak halida standar, peka terhadap warna biru tetapi tidak peka
terhadap cahaya hijau, disebut blue-sensitive film. Untuk panduan pemilihan film
Film radiografi dapat dipesan dalam berbagai paket. Sebagian besar dipesan
dalam bentuk dasar berupa lembaran dalam sebuah boks. Dalam proses persiapan
sebelum digunakan, setiap lembar harus dikeluarkan dari boks dan dimasukkan ke
dalam kaset atau wadah film (film holder) di dalam ruang gelap (dark room) untuk
berbagai ukuran dengan atau tanpa kertas pemisah di tiap lembarnya. Kertas
pemisah harus dilepas sebelum film dimasukkan ke dalam wadah film. Banyak
pengguna mengetahui manfaat kertas pemisah sebagai pelindung film dari goresan
dan kotoran.
Film radiografi untuk industri juga tersedia berupa lembaran film yang
dibungkus dengan amplop tipis yang kedap cahaya, sehingga film dapat langsung
kaset maupun wadah film. Pada amplop pembungkus film tersedia bidang
sobekan sehingga memudahkan proses pengeluaran film untuk dicuci. Film yang
berada dalam amplop juga terlindung dari bekas jari tangan yang menempel
maupun kotoran.
Paket film radiografi juga tersedia dalam bentuk gulungan (rolls) yang dapat
dipotong dalam berbagai ukuran panjang. Ujung dari gulungan dilapisi dengan
selotip elektrik (electrical tape) di ruang gelap. Proses radiografi pada area las
pada badan pesawat, ukuran film yang panjang akan memberikan berbagai
manfaat dari segi waktu dan ekonomi. Film diletakkan di luar melingkari badan
Radiografi | 43
pesawat dan sumber radiasi diletakkan di dalam di pusat badan pesawat, sehingga
Paket film radiografi juga dapat dipesan dalam bentuk film ganda (film
sandwitched) diantara skrin timbal. Skrin berfungsi untuk melindungi film dari
hamburan balik sinar-X atau radiasi gamma dengan energi di bawah 150 keV
cacat fisik yang bisa berasal dari tekanan, tumbukan, gesekan dan sebagainya.
permukaan. Jika wadah film mendapat tekanan tinggi di salah satu bagian, maka
bagian tersebut akan memberikan densitas yang lebih tinggi setelah diproses
seperti bercak yang hitam dan bila tepat berada pada gambar area inspeksi, maka
gambar tersebut menjadi tidak terbaca. Hal-hal penting tersebut patut diperhatikan
dalam menangani paket film radiografi yang berupa lembaran dalam amplop tipis
kedap cahaya.
Bekas kerutan dari tangan yang lembap atau terkontaminasi dengan cairan
kimia pada film radiografi harus dihindari dengan cara memegang tepi pada kedua
sisi menggunakan tangan. Selalu sediakan kain lap untuk mengeringkan tangan.
Untuk mencegah masalah tersebut, dapat juga digunakan amplop sampai film
tarikan saat mengeluarkan film dari dalam karton, boks, wadah film maupun kaset
Radiografi | 43
yang dapat menimbulkan bekas melingkar atau yang menyerupai pohon berwarna
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, film radiografi terdiri atas bagian
transparan, bahan dasar dengan emulsi di salah satu atau kedua sisinya. Emulsi
terdiri dari gelatin yang mengandung bagian mikroskopis, kristal perak halida
yang peka terhadap radiasi seperti perak bromida dan perak klorida. Saat sinar-X,
–
sinar gamma atau cahaya tampak mengenai butiran kristal, beberapa ion Br
terlepas dan ditangkap oleh ion Ag + . Dalam radiografi kondisi ini mengakibatkan
timbulnya gambar laten (gambar yang tidak tampak) karena butiran tersebut
berubah dan menjadi tidak bisa dideteksi secara kasat mata. Keadaan ini membuat
butiran perak halida menjadi lebih sensitif jika bereaksi dengan developer.
Saat film diproses, film akan mengalami perlakuan dengan beberapa larutan
kimia sesuai dengan waktu tertentu. Secara mendasar pemrosesan film mencakup
radiasi mengalami proses pengembangan yang lebih cepat. Akan tetapi, jika
membiarkan film terlalu lama dalam larutan developer, maka semua ion perak
akan berubah menjadi logam perak. Untuk itu, dibutuhkan temperatur yang
terkendali agar butiran perak yang tidak terkena paparan radiasi tetap menjadi
menggunakan air.
3. Fixing
Kristal perak halida yang tidak terkena paparan radiasi akan dibuang oleh
cairan fixer pada fixing bath. Fixer hanya akan melepaskan kristal perak
4. Washing
Film dicuci dengan air agar bersih dari semua larutan kimia.
5. Drying
UNPROCESSED
PROCESSED FILM
FILM
Radiografi | 44
larutan, suhu, waktu pencucian dan agitasi atau gerakan film pada saat pencucian.
Setelah proses pencucian selesai baik secara manual dengan tangan maupun
secara otomatis dengan mesin, dibutuhkan konsistensi yang tinggi dan kendali
Densitas film adalah ukuran tingkat kegelapan dari suatu film (The
Collaboration for NDT Education. 2010. Radiography). Secara teknik, hal ini
disebut transmitted density yang terjadi pada film berbahan dasar transparan yang
film (I0) terhadap intensitas cahaya yang keluar melewati film (It).
D=logI0It
0 0 0
1 1 1
1% 1% 1%
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa saat densitas menunjukkan harga sebesar
2,0, prosentase dari cahaya masuk yang berhasil keluar menembus film hanya
sebesar 1%. saat densitas menunjukkan harga sebesar 4,0, prosentase dari cahaya
masuk yang berhasil keluar menembus film hanya sebesar 0,01%. Standar
densitas film hasil penyinaran radiasi untuk keperluan industri dapat diterima jika
nilai densitas menunjukkan angka 2,0 sampai 4,0. Jika ditemui densitas sebesar
4,0 dibutuhkan cahaya yang sangat terang untuk dapat membaca film tersebut.
Kontras film meningkat sejalan dengan meningkatnya densitas, jadi secara teori
semakin tinggi densitas menunjukkan kontras yang semakin baik. Baru-baru ini
Film diletakkan di antara sumber cahaya dengan sensor dan pembacaan densitas
terkait dengan detail dan cacat terkecil yang bisa diamati. Sensitivitas radiografi
tergantung pada dua variabel, yaitu kontras dan definisi yang ditunjukkan pada
dan definisi
perbedaan dua film hasil radiografi dengan obyek yang sama yaitu stepwedge.
Gambar radiografi yang atas memiliki kontras yang lebih tinggi, sedangkan
gambar yang bawah memiliki kontras yang lebih rendah. Saat keduanya disinari
pada material dengan ketebalan yang sama, gambar dengan kontras yang tinggi
terdapat lingkaran kecil dengan densitas yang sama. Lingkaran ini lebih mudah
Ada dua hal yang mempengaruhi kontras radiografi , yaitu subyek kontras
Collaboration for NDT Education. 2010. Radiography). Hal ini tergantung pada
Radiografi | 43
film radiografi. Perbedaan ketebalan atau massa jenis material yang lebih besar,
akan memberikan perbedaan densitas radiografi atau kontras yang semakin besar.
Akan tetapi, dari satu obyek material bisa dihasilkan dua gambar radiografi
dengan kontras yang berbeda. Sinar-X yang ditembakkan dengan kV yang lebih
kecil akan menghasilkan gambar radiografi dengan kontras yang lebih tinggi. Hal
ini terjadi karena energi radiasi yang rendah lebih mudah diserap oleh bahan,
dan tipis akan lebih besar dengan energi radiasi rendah. Untuk lebih jelasnya,
berbeda
tergambar pada film. Hal ini berarti banyaknya area dari ketebalan yang berbeda
akan tampak pada gambar. Gambar radiografi yang baik memiliki kontras dan
area inspeksi, tapi juga menyakinkannya dengan latitude yang baik, sehingga
Kontras film merupakan perbedaan densitas yang dihasilkan oleh setiap tipe
film radiografi yang telah melalu proses radiografi (The Collaboration for NDT
film dengan densitas yang lebih tinggi secara umum akan meningkatkan kontras
pada gambar radiografi. Kurva karakteristik film secara umum ditunjukkan pada
gambar di bawah. Kurva ini memberi gambaran tentang respon film terhadap
jumlah penyinaran radiasi. Dari bentuk kurva dapat dilihat bahwa saat film tidak
rendah. Pada daerah kurva ini, perubahan penyinaran radiasi yang besar hanya
akan memberi sedikit perubahan densitas film, sehingga sensitivitas film relatif
rendah. Hal ini dapat dilihat dengan mengganti penyinaran relatif (relative
exposure) dari 0,75 menjadi 1,4 hanya akan mengubah densitas film dari 0,2
menjadi sekitar 0,3. Saat densitas film bernilai di atas 2,0, kurva karakteristik dari
hampir semua film memiliki tingkat kemiringan maksimal. Pada daerah kurva ini,
densitas film yang cukup besar, sehingga sensitivitas film relatif tinggi. Hal ini
dapat dilihat dengan mengganti penyinaran relatif (relative exposure) dari 2,4
menjadi 2,6 akan mengubah densitas film dari 1,75 menjadi 2,75. Secara umum
densitas tertinggi film radiografi yang dapat dilihat atau diukur dengan baik
memiliki tingkat kontras tertinggi dan berisi kumpulan informasi yang berguna.
Radiografi | 42
Skrin timbal atau lead screens dengan jangkauan ketebalan dari 0,004
sampai 0,015 inch secara umum akan mengurangi hamburan balik radiasi dengan
tingkat energi di bawah 150 kV. Di atas tingkat energi ini, skrin timbal sudah
dalam film, sehingga akan meningkatkan densitas dan kontras gambar radiografi.
area densitas radiografi ke area yang lain (The Collaboration for NDT Education.
pada area inspeksi seperti goresan, patahan dan sebagainya, tetapi dengan cara
yang berbeda dari kontras. Pada gambar 4.8, gambar radiografi yang atas
Radiografi | 43
memiliki tingkat definisi yang lebih tinggi, sedangkan gambar radiografi yang
bawah memiliki tingkat definisi yang lebih rendah. Pada gambar radiografi
densitas secara seketika dan lingkaran kecil dapat diamati dengan mudah. Detail
yang tergambar pada hasil penyinaran merupakan fungsi dari perubahan ketebalan
pada stepwedge. Dengan kata lain dihasilkan gambar yang tepat sesuai dengan
stepwedge. Pada gambar kualitas rendah, tidak bisa dihasilkan gambar stepwedge
secara jelas. Garis tepi antar tingkat ketebalan pada stepwedge tergambar kabur,
Faktor geometri dari peralatan dan pengaturan radiografi serta faktor film
dan skrin berpengaruh terhadap definisi radiografi. Faktor geometri serta faktor
Untuk menghasilkan tingkat definisi yang tinggi, focal spot atau ukuran
sumber sebaiknya sekecil mungkin, jarak sumber ke detektor yaitu film sebaiknya
sejauh mungkin, dan jarak material ke film harus sedekat mungkin. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.9 (The Collaboration for NDT Education.
2010. Radiography).
mempengaruhi definisi. Jika arah radiasi paralel dengan tepi atau searah dengan
tajam akan tergambar pada film. Sedangkan, jika arah radiasi tidak paralel dengan
tergambar kurang sesuai dengan bentuk aslinya, bayangannya keluar dari film
yang berbeda
Perubahan ketebalan atau massa jenis material yang mendadak akan tampak
lebih jelas pada gambar radiografi dibanding dengan perubahan secara perlahan.
Sebagai contoh, sebuah bentuk bola. Bagian tengah merupakan bagian yang
bola. Gambar radiografi yang terbentuk dari bola akan susah diamati untuk
Yang terakhir, dengan adanya pergerakan sumber, detektor atau film dan
material yang akan diinspeksi, maka definisi dari gambar radiografi yang
dihasilkan akan mengalami penurunan. Seperti pada teknik fotografi yang dikenal
secara umum, obyek fotografi yang bergerak akan menghasilkan gambar yang
kabur. Getaran dari luar pada ketiga indikator tersebut juga bisa mempengaruhi
gambar dengan tingkat definisi yang lebih tinggi dibanding dengan butiran film
Radiografi | 43
yang kasar (The Collaboration for NDT Education. 2010. Radiography). Panjang
radiografi. Untuk panjang gelombang radiasi yang lebih pendek, daya tembus
meningkat dan butiran film akan tampak lebih jelas. Selain itu, terlalu lama
memproses film dalam developer juga dapat membuat butiran film terlihat kasar
faktor geometri dari peralatan dan pengaturan radiografi. Ini terjadi karena radiasi
tidak diatur dari satu titik, tetapi cenderung berasal dari suatu luasan area. Gambar
4.11 menunjukkan dua ukuran sumber yang berbeda, jalannya radiasi dari tepi
sumber ke tepi area inspeksi pada material, lokasi paparan radiasi pada film dan
profil densitas pada film. Pada gambar sebelah kiri, radiasi dihasilkan dari sumber
yang berukuran sangat kecil, hampir menyerupai sebuah titik. Selama radiasi yang
dikeluarkan berasal dari satu titik yang sama, maka ketidaktajaman geometri dapat
dihindari. Pada gambar sebelah kanan, sumber radiasi berukuran lebih besar,
jalannya radiasi berbeda dari sumber titik dan mengakibatkan tepi dari cacat pada
sumber, jarak sumber ke material atau Source To Object Distance (SOD) dan
jarak material ke film. Ukuran sumber dapat dilihat pada spesifikasi sistem
untuk keperluan industri pada umumnya berukuran 1,5 mm2 tetapi sistem
ukuran sumber yang tidak bisa diubah, ketidaktajaman geometri dapat diturunkan
dengan cara menambah jarak dari sumber ke material, tetapi hal ini akan
diperbolehkan sebesar 1/100 dari ketebalan material sampai maksimum 0,04 inch.
Selama bayangan penumbra memiliki area yang lebih lebar dari gambar di bawah,
maka akan sangat sulit untuk mengukurnya pada gambar radiografi. Besarnya
bayangan penumbra dapat dihitung dengan syarat ukuran sumber (source focal-
dengan material
Ug=s×td
dengan,
Radiografi | 43
material
Ug=s×ba
Gambar radiografi dari film yang telah disinari oleh sinar-X atau sinar
gamma secara umum dilihat menggunakan kotak cahaya (light-box) atau biasa
Radiografi | 43
Kondisi ini juga dapat memperjelas atau memperburam detail yang sangat halus
untuk membaca film dan area kerja. Area kerja harus bersih dan bebas material
yang dapat mengganggu. Kaca pembesar, masker dan penanda film (film markers)
harus dekat dengan tangan. Sarung tangan harus tersedia dan dipakai untuk
menghindari bekas sidik jari pada film. Tingkat penerangan (light levels) ruang
diukur harus lebih rendah dari 2 fc. Cahaya sekitar setidaknya harus sama dengan
cahaya pada area inspeksi dalam film yang berasal dari viewer. Penerangan ruang
harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada pantulan dari permukaan film
Viewer harus bersih dan dapat bekerja dengan baik. Ada empat jenis viewer,
yaitu strip viewers, area viewers, spot viewers, serta kombinasi dari spot dan area
viewer. Viewer film radiografi harus mempunyai sumber cahaya yang bisa diatur
sumber cahaya yang dapat merusak struktur film radiografi. Saat densitas
menunjukkan harga sebesar 2,0, prosentase dari cahaya masuk yang berhasil
keluar menembus film hanya sebesar 1%. saat densitas menunjukkan harga
sebesar 4,0, prosentase dari cahaya masuk yang berhasil keluar menembus film
hanya sebesar 0,01%. Dengan rendahnya tingkat penyinaran radiasi yang berhasil
Radiografi | 44
menembus film, dibutuhkan penerangan yang baik dari viewer untuk bisa
Proses radiografi harus dilakukan sesuai dengan kode dan prosedur tertulis,
diterima sesuai dengan prosedur. Hal tersebut harus diverifikasi bahwa gambar
radiografi yang dihasilkan menunjukkan densitas pada tipe film yang diminta dan
sesuai dengan dokumen perjanjian kerja. Hal ini juga harus diverifikasi dengan
Selanjutnya gambar radiografi harus dicek untuk memastikan ada tidaknya artifak
pada film radiografi. Teknisi harus melakukan proses standar untuk mengevaluasi
letak dan beban yang pernah diterima oleh bagian yang diinspeksi akan membantu
proses interpretasi. Posisi membaca (misalnya dari kiri ke kanan, dari atas ke
individual yang secara umum tergantung pada pengalaman kerja. Pikiran dan mata
Radiografi | 45
Saat membaca gambar area inspeksi pada film radiografi, teknik seperti
menggunakan sumber cahaya yang kecil dan menggeser film radiografi hingga
Kaca pembesar juga bisa berguna untuk melihat area inspeksi agar tampak lebih
besar dan mudah diidentifikasi. Melihat obyek yang diinspeksi juga membantu
seiring dengan berjalannya waktu. Dengan menggunakan peralatan yang tepat dan
kontras dan definisi dari gambar radiografi. IQI memberi indikasi bahwa sejumlah
perubahan yang bergantung pada ketebalan material dapat dideteksi dalam gambar
(unsharpness). Tanpa suatu referensi, konsistensi dan kualitas, cacat pada obyek
tergantung pada berbagai standar atau kode. Secara umum dikenal dua macam
tipe IQI, yaitu tipe lubang (hole-type) atau disebut juga dengan the placard dan
tipe kawat (wire). IQI terbuat dari berbagai macam material, jadi salah satunya
dan kelompok material dari penetrameter tipe lubang (Hole-Type IQIs). E1025
menentukan IQI yang cocok digunakan dengan material yang diuji. Pada gambar
per ribuan inch) ditandai pada setiap penetrameter dengan angka yang terbuat dari
timbal, seperti gambar penetrameter di bawah memiliki ketebalan 0,005 inch yang
Tingkatan kualitas gambar atau image quality levels secara umum didesain
menunjukkan diameter lubang IQI yang harus tampak pada gambar radiografi dan
juga menunjukkan ketebalan ganda dari IQI. 2-2T berarti ketebalan IQI
Radiografi | 43
setidaknya 2% dari ketebalan material dan lubang yang besarnya dua kali
ketebalan IQI harus dapat terdeteksi pada gambar radiografi. 2-2T IQI yang
inspeksi.
Hal yang harus diingat, jika sensitivitas 2-2T dapat diindikasi pada gambar
radiografi, cacat dan hilangnya material dengan diameter yang sama bisa jadi
tidak nampak. Cacat pada bagian yang diinspeksi mungkin hanya menunjukkan
sedikit perubahan yang sering tidak teramati. Untuk itu, lubang IQI yang tampak
pada gambar radiografi merupakan ukuran atau referensi perubahan terkecil yang
masih mampu ditangkap dengan tejnik radiografi yang digunakan. IQI digunakan
material yang menggunakan IQI tipe kawat untuk menjaga kualitas gambar
radiografi. Satu set IQI tipe kawat berisi enam kawat yang disusun dari kawat
berdiameter paling kecil hingga berdiameter paling besar yang dipisahkan dengan
plastik transparan antar kedua kawat yang saling berdekatan. E747 menjelaskan
spesifikasi dari empat set IQI tipe kawat dengan label A, B, C atau D yang
ditunjukkan pada bagian pojok kanan bawah. Angka pada pojok kiri bawah
merupakan indikasi kelompok material. Penggunaan IQI tipe lubang (misal 2-2T)
dapat diganti dengan IQI tipe kawat untuk tingkat kualitas gambar yang sama.
Radiografi | 43
Ukuran kawat yang sesuai dengan tingkat kualitas IQI tipe lubang dapat
ditemukan pada tabel dalam ASTM E747 atau dapat dihitung menggunakan
dengan,
posisi menghadap sumber radiasi. Jika hal ini tidak mungkin dilakukan, maka IQI
dapat ditempatkan di tempat yang sejajar dengan permukaan atas obyek material
dengan posisi film yang dilebihkan dari obyek material dan jarak IQI ke film sama
dengan ketebalan material. IQI juga sebaiknya ditempatkan sedikit lebih jauh dari
Radiografi | 43
tepi material sehingga setidaknya ketiga tepi dari IQI tampak pada gambar
radiografi.
Dalam film radiografi, jumlah foton yang mengenai film sangat menentukan
Jumlah foton yang mencapai fungsi dari intensitas radiasi dan waktu penyinaran.
Jumlah foton yang mengenai film disebut dengan penyinaran radiasi (exposure).
kepada film dan densitas film yang dihasilkan. Hubungan ini secara umum
memiliki jangkauan densitas film yang berubah-ubah, jadi data ditampilkan dalam
bentuk kurva. Salah satunya ditunjukkan seperti kurva di bawah. Kurva ini sering
(sensitometric curve), kurva densitas (density curve), atau kurva H dan D (H and
D curve) yang berarti kurva yang hanya bisa dipakai untuk developer Hurter dan
Driffield. Sensitometri meupakan suatu ilmu untuk mengukur respon dari emulsi
Kurva ini mengggunakan skala logaritma atau angka yang telah dikonversi
ke dalam satuan logaritma dalam skala linier pada sumbu-x (x-axis). Penyinaran
relatif (relative exposure) adalah perbandingan yang berasal dari dua penyinaran.
Sebagai contoh, jika satu film disinari pada 100 keV untuk arus 6 mAmin dan film
kedua disinari dengan energi yang sama tapi untuk arus 3 mAmin. Pada gambar di
bawah ini menunjukkan tiga kurva karakteristik film yang berbeda. Untuk gambar
densitas tertentu. Kurva karakteristik film juga dapat dipakai untuk menentukan
besarnya penyinaran guna mendapat densitas gambar radiografi yang sama dari
Seandainya film B disinari selama 10 detik dengan arus sebesar 1mA pada
140 keV, dihasilkan densitas sebesar 1,0 pada area inspeksi dalam gambar
diterima bila area inspeksi memiliki densitas 2,0. Berdasarkan kurva karakteristik,
densitas yang aktual dan densitas yang diinginkan, perbandingan kedua besaran
perbedaan antara besarnya penyinaran relatif untuk mendapat densitas yang aktual
Misal, target densitas radiografi sebesar 2,5 digunakan untuk memastikan bahwa
minimal. Log penyinaran relatif (log relative exposure) dari densitas sebesar 1,0
adalah 1,6, dan log penyinaran relatif (log relative exposure) dari densitas sebesar
2,5 adalah 2,12. Perbedaan dari kedua harga tersebut sebesar 0,5. Gunakan anti
log untuk mengubah harga tersebut dari log penyinaran relatif menjadi bernilai
radiografi dengan densitas 1,0, dikalikan dengan 3,16 untuk menghasilkan gambar
radiografi dengan densitas yang diinginkan yaitu 2,5. Penyinaran yang pertama
dilakukan dengan 10 mAs, jadi penyinaran yang baru harus dikalikan sebesar 3,16
dari penyinaran pertama atau sebesar 31,6 mAs pada 140 keV.
penyinaran saat menggunakan tipe film yang berbeda. Lokasi dari kurva
karakteristik dari film yang berbeda pada sumbu-x berhubungan dengan kecepatan
kecepatan film yang semakin menurun. Hal yang perlu dicatat, dua kurva dari dua
film yang berbeda yang akan digunakan harus dihasilkan dari energi radiasi yang
sama. Bentuk dari kurva karakteristik hampir semuanya sama, tetapi posisi
sebesar 2,5 dihasilkan dari film A yang telah mengalami proses penyinaran
selama 30 detik dengan arus 1 mA pada 130 keV. Dilakukan penembakan ulang
dengan menggunakan film B. Penyinaran dapat diatur dengan metode yang telah
dijelaskan diatas selama kedua film dengan kurva karakteristik yang berbeda
disinari dengan kualitas radiasi yang sama. Sebagai contoh, kurva karakteristik
film A dan film B ditampilkan pada gambar di bawah dalam skala logaritma.
Guna mendapat densitas 2,5 dibutuhkan penyinaran relatif pada film A sebesar 68,
relatif pada film B kurang lebih dua kali besarnya penyinaran relatif pada film A,
atau tepatnya sebesar 2,1 kali. Sehingga untuk memproduksi densitas radiografi
2,5 menggunakan film B, dibutuhkan penyinaran dengan arus dan waktu sebesar
62 mAs.
Radiografi | 42
berbeda
Cacat film hasil radiogafi harus dapat diketahui agar tidak terjadi kesalahan
dalam interpretasi cacat pada material. Cacat film radiografi dapat terjadi akibat
penyimpanan. Berikut adalah beberapa jenis cacat pada film (The Collaboration
1. Film Scarches
Goresan pada film terjadi karena emulsi film tergores oleh benda yang
film ke dalam atau keluar kaset. Film scatches dapat diidentifikasi dengan
2. Preassure marks
Noda berwarna putih akibat film tertekan, misalnya film kaset tertekan
3. Crimp Marks
Noda berbentuk bulan sabit yang terjadi karena film terlipat atau
melengkung tajam saat memegang film. Hal ini biasa terjadi ketika mengeluarkan
film dari kotak, screen, kaset dan hanger. Cimp mark yang terjadi sebelum film
4. Static marks
Noda yang terjadi akibat terbangkitnya muatan listrik statis pada film. Ini
disebabkan karena memegang film dengan kasar atau menggerakan film terlalu
cepat pada saat mengeluarkan atau memasukan film ke dalam atau ke luar kaset.
Dapat juga terjadi akibat terlalu cepat menarik kertas yang menyelimuti film. Di
dalam film radiografi static mark tampak hitam berbentuk seperti cabang pohon,
kaki burung, garis tidak rata atau bintik-bitik hitam yang kasar.
5. Screen marks
Noda pada film radiografi yang terjadi akibat screen Pb tergores atau
terlipat yang menghasilkan noda berwarna hitam. Jika antara screen dan film
menempel benda asing seperti debu, rambut akan menghasilkan noda berwarna
putih.
6. Finger marks
Noda cap jari tangan yang dapat berwarna hitam apabila film yang belum
diproses tersentuh jari yang terkontaminasi dengan bahan kimia dan berwarna
putih apabila film yang belum diproses tersentuh oleh jari yang terkontaminasi oli
atau minyak.
7. Chemical streak
Radiografi | 43
streak dapat terjadi jika sebelum pemrosesan bahan kimia tidak dihilangkan dari
penjepit hanger kemudian mengenai film. Noda yang dihasilkan berwarna hitam.
1. Spotting
Noda pada film yang berupa bintik yang berwarna hitam atau putih, bintik
hitam terjadi jika yang belum diproses terkena larutan fixer, sedangkan bintik
putih terjadi jika film yang belum diproses terkena larutan fixer atau pada film
2. Air bells
dicelupkan kedalam developer, menghasilkan bintik putih pada film karena proses
3. Dirt
stop bath atau fixer, maka akan terjadi pola seperti kotoran tersebut yang tampak
pada film. Jika kotorannya adalah buih akan menghasilkan cacat putih yang
4. Kissing
Radiografi | 43
Film yang menyentuh film lain menumpuk pada permukaan developer, akan
5. Ligh exposure
Film tersinari pada saat mengeluarkannya pada ruang gelap yang terlalu
6. Retikulasi
Film tampak berpola seperti kulit ular atau sarang laba-laba yang
7. Frilling
Terlepasnya emulsi film dari dasar film yang disebabkan oleh larutan fixer
8. Yellow stain
kedalam fixer yang lemah. Cara mengatasinya adalah dengan mengganti larutan
fixer, developer dan menggunakan stop bath atau pembilas dengan hati-hati.