You are on page 1of 74

Digestive System

Kelompok 3

Restu Mulyawati 090210103005

Fanny Aprilia P.R. 090210103008

Mahbubatur Rohmah 090210103011

Siska S.B.L 090210103057


Sistem Pencernaan

Proses pencernaan makanan adalah proses pemecahan

makanan menjadi molekul yang lebih sederhana. Proses

pencernaan makanan secara mekanis dilakukan oleh

gigi-gigi di dalam mulut, dan secara kimiawi oleh

enzim-enzim yang dihasilkan oleh saluran pencernaan.

Enzim yang berperan membantu proses pemecahan

bahan makanan juga dihasilkan oleh hati dan pankreas.


Sistem Pencernaan terdiri:

• Saluran Pencernaan:

Mulut, faring, kerongkongan (esofagus),


lambung (ventrikulus), usus kecil, usus besar,
anus
• Kelenjar Pencernaan:

Organ di luar sal pencernaan: kljr ludah, hati


(hepar), kandung empedu (vesica fellea/gall
bladder), pankreas
Saluran Pencernaan

Pada vertebrata dibagi 4 zona:


• Zona Ingresif
• Zona Progresif

• Zona Degresif
• Zona Egresif
Zona Ingresif

• Mengambil dan memasukkan makanan


• Bibir, mulut, gigi, lidah
Zona Progresif

• Bagian yang mendorong dan memulai


mengunyah makanan
• Pharing, esophagus, ventrikulus
Zona Degresif

• Tempat berlangsungnya proses-proses kimia, eleksi


dan absorbsi sari makanan
• Intestinum tenue: duodenum, jejenum, ileum
Zona Egresif

• Bagian yang melepaskan sisa makanan yang tidak


berguna
• Terdiri dari: intestinum crassum & anus

• Intestinum crassum terdiri dari: sekum, colon,


rectum
Stuktur umum saluran pencernaan

Saluran cerna adalah tabung berongga,


terdiri atas lumen dengan garis tengah
bervariasi, yang dikelilingi oleh dinding
dengan empat lapisan utama.
Terdiri atas :
a. Epitel pelapis,
b. Lamina propria
c. Muskularis mukosa

Tunika Mukosa
Terdiri atas jaringan ikat longgar
dengan banyak pembuluh darah dan
pembuluh limfe serta pleksus saraf
submukosa. Mungkin juga mengandung
kelenjar dan jaringan limfoid.

Tunika Submukosa
 Mengandung sel otot polos yang berorientasi secara
spiral dan terbagi dalam dua lapisan menurut arah
utama perjalanan sel otot
 Pada lapisan dalam ( dekat ke lumen ), arah jalannya
sirkular
 Pada lapisan luar, kebanyakan arahnya memanjang.

Tunika Muskularis
Terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya
pembuluh darah dan pembuluh limfe serta
jaringan lemak, dan epitel selapis gepeng
sebagai pelapis ( mesotel)

Tunika Serosa
Fungsi sistem pencernaan

 Ingesti
 Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan
secara mekanik oleh gigi.
 Peristalsis
 Digesti
 Absorpsi
 Egesti (defekasi)
Sistem Pencernaan Manusia
Sistem Pencernaan Manusia

Mulut faring

lambung kerongkongan

Usus halus Usus besar

anus
Rongga mulut
Rongga mulut dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa

lapis tanduk.
Sel-sel permukaannya mempunyai inti, dengan sedikit

granul keratin didalamnya.


Atap rongga mulut terdiri atas palatum durum dan

palatum mole, yang dilapisi oleh epitel berlapis gepeng


sejenis.
Rongga Mulut
Bagian-Bagian mulut

 Bibir
 Gigi
 Lidah
 Kelenjar saliva (kelenjar ludah)
Bibir
Bibir tersusun dari otot rangka
(Orbikularis mulut) dan jaringan ikat.
Organ ini berfungsi untuk menerima
makanan dan produksi wicara.
Gigi
Macam-macam gigi

 Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Pada

umur 2,5 tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu

 Gigi tetap (gigi permanen), tumbuh pada umur 6-18 tahun,

jumlahnya 32 buah
 Dari kiri-kanan = insisivus, kaninus, premolare, dan molare
 gigi seri (insisivus) untuk memotong makanan,
 gigi taring (kaninus) untuk memutuskan makanan yang
keras dan liat,
 gigi geraham (premolare dan molare) berfungsi untuk
mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.
Lidah
Lidah berguna untuk membantu mengatur letak
makanan dalam mulut dan mendorong makanan
masuk ke dalam saluran selanjutnya. Selain itu,
lidah juga berfungsi untuk mengecap atau
merasakan makanan, yaitu rasa asin, manis, pahit,
dan masam. Serta peka juga terhadap dingin,
panas, dan tekanan.
Kelenjar Saliva (kelenjar ludah)

 merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama


duktus wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar ludah (saliva)
dihasilkan di dalam rongga mulut.
 Di sekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar ludah yaitu:
 Kelenjar Parotis
 Kelenjar Submaksilaris
 Kelenjar Sublingualis
Faring

 Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut


dengan kerongkongan (esofagus).
 Faring terdiri dari :
 Naso faring (bagian superior)
 Oro faring (bagian media)
 Laringo faring (bagian inferior)
Proses menelan (deglutisi)

Aksi penelanan meliputi tiga fase :


 Fase volunter
 Fase faring
 Fase esofagus
Proses menelan makanan
Kerongkongan

 Kerongkongan merupakan saluran panjang yang tiipis sebagai

jalan makanan dari mulut menuju ke lambung.

 Panjang kerongkongan kurang lebih 20 cm dan lebarnya kurang

lebih 2 cm.

 kerongkongan dapat melakukan gerakan melebar dan menyempit,

bergelombang, meremas-remas, guna mendorong makanan masuk

ke lambung. Gerak demikian disebut sebagai gerak peristaltic.

 Di Kerongkongan makanan tidak mengalami proses pencernaan


Lambung
 Lambung terletak oblig dari kiri ke kanan yang menyilang di abdomen
atas tepat di bawah diafragma.
 Susunan lapisan lambung dari dalam ke luar, terdiri dari :
◦ Lapisan selaput lendir . apabila lambung dikosongkan, lapisan ini akan
berlipat-lipat yang disebut rugae.
◦ Lapisan otot melingkar (musculus aurikularis)
◦ Lapisan otot miring (musculus obliqus)
◦ Lapisan otot panjang (musculus longitudinal)
◦ Lapisan jaringan ikat/serosa (peritoneum)
Secara anatomis
lambung terbagi atau:
 Fundus,
 Corpus
 Antrum pylorus.
Anatomi Lambung
Fungsi Lambung

1. Fungsi Motorik
• Fungsi Reservior

• Fungsi Mencampur

• Fungsi Pengosongan Lambung

2. Fungsi Pencernaan dan Sekresi


• Mencernakan protein oleh pepsin dan HCl, pati oleh Amilase, dan llemak oleh lipase

• Sintesis dan pelepasan gastrin

• Sekresi faktor intrinsik memungkinkan absorbsi vitamin B12 dari usus halus bagian distal

• Sekresi mucus, sebagai pelindung lambung dan pelumasan makkanan agar mudah di

transpor
Usus Halus
 Usus halus merupakan kelanjutan dari

lambung.
 Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8

meter.
Usus halus terbagi menjadi 3 bagian
yaitu
 Duodenum (± 25 cm)

 Jejunum (± 2,5 m),

 Illeum (± 3,6 m).


Duodenum (Usus 12 Jari)

 Panjangnya kurang lebih 25 cm, berbentuk sepatu

kuda melengkung ke kiri, pada lengkungan ini

terdapat pankreas.

 Pada bagian kanan duodenum ini terdapat selaput

lendir yang membukit disebut papila vateri.

 Pada papila vateri ini bermuara saluran empedu

(duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus

pankreatikus).

 Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang

banyak mengandung kelenjar.


Jejunum (usus kosong)

 Panjang usus kosong antara 1,5 sampai 1,75 m. di


dalam usus ini makanan mengalami pencernaan secara
kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus.
 Usus kosong menghasilkan getah usus yang
mengandung lendir dan bermacam-macam enzim.
 Enzim-enzim tersebut tersebut dapat memecah
molekul makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam
usus ini makanan menjadi bubur yang lumat dan encer.
Illeum (usus penyerapan)

 Usus penyerapan panjangnya antara 0,75 sampai 3,5 m. di dalam

usus ini terjadi penyerapan sari-sari makanan.

 Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot usus atau vili.

 Ujung bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan

perantaraan lubang yang bernama orifisium ileosekalis. Orifisium

ini diperkuat oleh sfingter ileosekalis dan pada bagian ini

terdapat katup valvula sekalis yang berfungsi untuk mencegah

cairan dalam kolon asendens tidak masuk kembali ke ileum.


Gbr. Penampang Usus Halus Manusia
Fungsi Usus Halus

 Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui


kapiler-kapiler darah dan saluran limfe,

 Menyerap protein dalam bentuk asam amino,

 Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.

 Enzim di dalam usus halus

1. Enterokinase

2. Eripsin

-Laktase

-maltose

-Sukrose
Usus Besar

Panjang usus besar lebih


kurang 1 meter. Usus besar
terdiri atas :
 Sekum
 Kolon asenden
 Apendiks
 Kolon transversum
 Kolon desendens
 Kolon Sigmoid
Fungsi Usus Besar

 Fungsi utama usus besar adalah mengatur kadar air sisa


makanan.
 Menyerap air selama proses pencernaan.
 Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin)
sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
 Membentuk massa feses
 Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar
dari tubuh.
Anus
 Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh.
Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu
pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka
otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus.
 Anus tersusun atas:

- Sfingter ani internus (sebelah atas)

- Sfingter levator ani

- Sfingter ani eksternus (sebelah bawah)


Macam –Macam Kelenjar
Pencernaan
Kelenjar Pencernaan meliputi :
Kelenjar Ludah
Kelenjar Getah Lambung
Hati

Kantung Empedu
Pankreas
Kelenjar Ludah

 Kelenjar (glandula) parotis


 Kelenjar (glandula)
submaksilaris
 Kelenjar (glandula)
sublingualis
Kelenjar Getah Lambung

 Glandula cardiacae, menghasilkan mukus


 Glandula gastricae, menghasilkan pepsin dan
asam lambung (HCl)
 Glandula pyloricae, menghasilkan hormon
Hati

Hati atau hepar adalah organ yang paling besar di

dalam tubuh kita, warnanya cokelat, dan beratnya + 1

½ kg. Letaknya, bagian atas dalam rongga abdomen di

sebelah kanan bawah diafragma. Hati terbagi atas 2

lapisan utama : permukaan atas berbentuk cembung,

terletak di bawah diafragma dan permukaan bawah

tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura

tranversus.
Kantung Empedu

 Sebuah kantung berbentuk terong dan merupakan membran berotot,


letaknya dalam senuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai
pinggir depannya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm3

 Bagian-bagian kantung empedu:

- Fundus Vesika felea

- Leher kandung kemih

- Duktus sistikus

-Duktus hepatikus

-Duktus koledoktus
Pankreas
SISTEM PENCERNAAN
INVERTEBRATA
Porifera
Coelenterata
Platyhelminthes
Nemathelminthes
Annelida
Mollusca
Arthropoda
Echinodermata
SISTEM PENCERNAAN
VERTEBRATA
Sistem pencernaan pada Pisces
Sistem pencernaan pada Amphibi
Sistem pencernaan pada Reptil
Sistem pencernaan pada Aves
Sistem Pencernaan Mamalia
Penyakit** pada sistem pencernaan

Apenditis, peradangan pada apendiks yang disebabkan oleh

infeksi bakteri
Diare, gangguan penyerapan air pada usus besar

Disfagia, kerusakan lambung karena alkohol dan racun

Enteristis, peradangan pada usus halus / usus besar yang

disebabkan oleh bakteri


Kolik, rasa sakit yang berulang-ulang karena kontraksi pada

lambung / usus yang kuat


Konstipasi, sulit buang air besar karena penyeerapan air di

kolon terlalu banyak


Muntah, keluarnya makanan dan cairan lambung dari mulut

Ukus (radang lambung ), peradangan dinding lambung akibat

produksi HCl lambung yang berlebih


Parotis, radang kelenjar parotis oleh virus

Peritonitis, radang pada selaput perut (peritonium)

Kanker lambung, disebabkan oleh konsumsi alkohol yang

berlebihan, merokok dan konsumsi makanan awetan


Colitis (radang usus besar)
Thanks 4 Ur Attention

Kelompok 3 (SH)

You might also like