You are on page 1of 12

Ruptur Uretra

KELOMPOK I
Anatomi uretra
Komposisi urin

1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.


2. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme
protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.
3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat,
fospat dan sulfat.
4. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
5. Toksin.
Ruptur Uretra

Ruptur uretra adalah ruptur pada uretra yang terjadi


langsung akibat trauma dan kebanyakan disertai
fraktur tulang panggul, khususnya os pubis
(simpiolisis).
Ruptur uretra dibagi dua macam:
a.Ruptur uretra anterior : paling sering pada bulbosa
disebut Saddle Injury, dimana robekan uretra terjadi
antara ramus inferior os pubis dan benda yang
menyebabkannya.
b. Ruptur uretra posterior : paling sering pada
membranacea
Ruptur Uretra

Kausa :
1. Eksternal trauma :    
- Penetrasi (Luka tusuk, tembak)
      – Op. Rongga pelvis (terligasi/ terpotong)
2. Internal trauma :
      – Ureteral catheterization
      – Intra ureteral manipulation
      – Endourologi :  – RPG
                                – Ureteroskopi
                                – Stenting ureter
Klasifikasi ruptur uretra

Klasifikasi trauma uretra Colapinto & McCallum


1977 :
Tipe I : uretra teregang (stretched) akibat ruptur
ligamentum puboprostatikum dan hematom periuretra.
Uretra masih  intack.
Tipe II: uretrra pars membranacea ruptur diatas diafragma
urogenital yg masih intack. Ekstravasasi kontras ke
ekstraperitoneal pelvic space.
Tipe III : Uretra pars membranacea ruptur . Diafragma
urogenital ruptur. Trauma uretra bulbosa proksimal.
Ekstravassasi kontras ke peritoneum.
Diagnosis

1.       Ax/ : riwayat trauma , mekanisme


trauma hematome
2.       PD/
3.       Lab. : urinalisis eritrosit positip
4.       Radiologis : uretrografi, AP pelvic foto
Manifestasi Klinis

a) Perdarahan per-uretra post trauma.


b) Retensi urine.
c) Merupakan kontraindikasi
pemasangan kateter.
Lebih khusus:
Pada Posterior:
• Perdarahan per uretra.
• Retensi urine.
• Pemeriksaan Rektal Tuse : Floating Prostat.
• Ureterografi
: ekstravasasi kontras dan adanya fraktur pelvis.
Pada Anterior:
•Perdarahan per-uretra/ hematuri.
•Sleeve Hematom/butterfly hematom.
•Kadang terjadiretensi urine.
 
Komplikasi

A. Komplikasi dini setelah rekonstruksi uretra


- Infeksi
- Hematoma
- Abses periuretral
- Fistel uretrokutan
- Epididimitis
B. Komplikasi lanjut
- Striktura uretra
- Khusus pada ruptur uretra posterior dapat timbul :
* Impotensi
* Inkontinensia
Penatalaksanaan
II.VI Penatalaksana

Trauma panggul/perineum

Hematuria/bloody discharge peruretram

Retensio urin

Keadaan umum Keadaan lokal

Foto panggul Uretrografi

RUPTURA URETRA ANTERIOR RUPTURA URETRA POSTERIOR

Sistostomi Sistostomi

Debridement Primary Endoscopic Realignment (PER)

Aproksimasi/anastomose - dalam tempo 2 minggu

Stent uretra - kalau perlu didahului reposisi dan fiksasi simfisis pubis

Dauer kateter (2-3 minggu)

Self kateterisasi 2x / hari

(6 – 12 bulan)
Kesimpulan

Ruptur uretra adalah ruptur pada uretra yang terjadi


langsung akibat trauma dan kebanyakan disertai fraktur
tulang panggul, khususnya os pubis (simpiolisis).
 Ruptur uretra dibagi dua macam:
a.Ruptur uretra anterior : paling sering pada bulbosa
disebut Straddle Injury, dimana robekan uretra terjadi
antara ramus inferior os pubis dan benda yang
menyebabkannya.
b. Ruptur uretra posterior : paling sering pada
membranacea.

You might also like