Professional Documents
Culture Documents
EKSPERIMEN SEMU
(QUASI EKSPERIMENTAL RESEARCH)
Oleh :
Dwi Maulidina
Indah Wahyu Safitri
Kustaniah
Lupita Sanjaya
Nutia Cahayani
Pipit Rusmiati
Winda Mawaddah
Yeti Purwanti Linda Sari
A. Pendahuluan
Penelitian eksperimen atau percobaan (experiment research) adalah kegiatan percobaan
(experiment), yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai
akibat dari adanya perlakuan tertentu. Contoh khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya
perlakuan tertentu. Ciri khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya percobaan atau trial.
Percobaan ini berupa perlakuan atau intervensi terhadap suatu variable. Dari perlakuan tersebut
diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variable yang lain.
Tujuan utama penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling
hubungan sebab akibat dengan cara mengadakan intervensi atau mengenakan perlakuan kepada
satu atau lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil (akibat) dari intervensi tersebut
dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan (kelompok control).
B. Pengertian
Pada penelitian eksperimen murni kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak,
sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batas-batas fluktuasi acak.
Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pebelajaran, pelaksanaan penelitian tidak
selalu memungkinkan untuk melakukan seleksi subjek secara acak, karena subjek secara alami
telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact group), seperti kelompok
siswa dalam satu kelas. Kelompok-kelompok ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas.
Dalam keadaan seperti ini kaidah-kaidah dalam penelitian eksperimen murni tidak dapat
dipenuhi secara utuh, karena pengendalian variabel yang terkait subjek penelitian tidak dapat
dilakukan sepenuhnya, sehingga penelitian harus dilakukan dengan menggunakan intact group.
Penelitian seperti ini disebut sebagai penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Jadi
penelitian kuasi eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group)
untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak.
Syarat-syarat pokok yang tidak dapat dipenuhi oleh penelitian semu adalah :
Tidak adanya randomisasi (randomization) yang berarti pengelompokan anggota sampel
pada kelompok eksperimen dan kelompok control tidak dilakukan dengan random atau
acak.
Kontrol terhadap variable-variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak
dilakukan, karena eksperimen ini biasanya dilakukan di masyarakat.
Langkah-langkah pada peneltian eksperimen sungguhan dapat diikuti dan diterapkan pada
penelitian eksperimen semu. Namun demikian, peneliti perlu mengakui setiap keterbatasan,
khususnya dalam hal kelemahan validitas internal dan eksternalnya.
Berikut langkah-langkah eksperimen semu.
1. Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti.
2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian
3. Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian
4. Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup.
a. Menentukan variable bebas dan variable terikat (independent and dependen variables)
b. Memilih desain eksperimen yang akan digunakan
c. Menentukan sampel
d. Menyusun alat eksperimen dan alat ukur
e. Menyusun outline prosedur pengumpulan data
f. Menyusun hipotesis statistik
5. Melakukan pengumpalan data tahap pertama (pretest)
6. Melakukan eksperimen
7. Mengumpulkan data tahap kedua (posttest)
8. Mengolah dan menganalisis data
9. Menyusun laporan
E. Macam-macam Desain Penelitian Eksperimen semu
Macam-Macam Desain Penelitian Kuasi Eksperimen adalah sebagai berikut :
01 02 03 04 X 05 06 07 08
Dengan
menggunakan serangkaan observasi (tes), dapat memungkinkan validitasnya lebih tinggi.
Karena pada rancangan pretes-postes, memungkinkan hasil 02 dipengaruhi oleh factor lain di
luar perlakuan sangat besar, sedangkan pada rancangan ini, oleh karena observasi dilakukan
lebih dari satu kali(baik sebelum maupun sesudah perlakuan), maka pengaruh factor luar
tersebut dapat dikurangi.
2. Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding (control time series design)
Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaian waktu, hanya dengan menggunakan
kelompok pembanding (kontrol). Rancangan ini lebih memungkinkan adanya control
terhadap validitas internal, sehingga keuntungan dari rancangan ini lebih menjamin adanya
validitas internal yang tinggi. Bentuk rancangan tersebut adalah sebagaimana tercantum di
halaman berikut:
Pretes perlakuan postes
Kel. Eksperimen
01 02 03 04 X 05 06 07 08
Kel. kontrol 01 02 03 04 X 05 06 07 08
Kelompok Eksperimen 01 X 02
01 02
Kelompok Kontrol
Rancangan “non-equivalent control group” ini sangat baik digunakan untuk evaluasi
program pendidikan kesehatan atau pelatihan-pelatihan lainnya. Di samping itu rancangan ini
juga baik untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu kecamatana atau
desa, dengan kecamatan atau desa lainnya. Dalam rancangan ini, pengelompokkan anggota
sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok control tidakdilakukan secara random atau
acak. Oleh sebab itu rancanagan ini sering disebut juga “Non-Randomized Control Group
Pretest-Protest Design”.
02 X
X 02
R (Kel. Eksperiment)
R (Kel Kontrol)
DAFTAR PUSTAKA