Professional Documents
Culture Documents
Ondos N. Saragih
Selama duapuluh tahun terakhir, peran geoteknik dalam industri pertambangan telah
meningkat secara dramatis. Insinyur geoteknik terlibat dalam pembangunan dan operasi
tambang seperti pembangunan akses, penilaian mekanika tanah dan batuan, praktek
peledakan dan penggalian, disain pondasi dan struktur. Belakangan, peran ini semakin
penting lagi dalam perancangan dan operasi fasilitas pengelolaan limbah dan tailling.
Penambangan ialah kegiatan untuk menghasilkan bahan galian yang dilakukan baik
secara manual maupun mekanis yang meliputi kegiatan pengerukan, pemuatan,
pengangkutan, dan penimbunan. Tidak bisa dihindari kegiatan penambangan akan
berdampak terhadap bentuk lahan, baik selama operasi maupun pascapenambangan.
Kata penimbunan di sini seringkali mengaburkan kenyataan bahwa: penambangan akan
meninggalkan lubang bekas bukaan tambang dangan volume yang sekurang-kurangnya
akan sama dengan volume bahan galian yang diangkut keluar. Dengan kata lain, kelak
apabila seluruh cadangan batubara yang ada di Kab. Lahat telah ditambang, maka akan
terdapat lubang bekas bukaan tambang dengan total volume 2.282 juta m 3 (berat jenis
Page 1 of 4
rata-rata batubara = 1,3 Kg/l). Ini hampir sama dengan 1,2 kali volume efektif air waduk
Jatiluhur dalam kondisi normal, tetapi tersebar di wilayah-wilayah IUP dengan luas dan
jeluk yang bervariasi. Apabila lahan bentukan ini tidak dirancang dengan pertimbangan
teknik yang benar maka dapat membahayakan keselamatan publik. Contoh yang masih
baru adalah kasus Situgintung di Jakarta. Salah satu pertimbangan teknik yang harus
digunakan dalam merancang agar lahan bentukan stabil adalah geoteknik.
Istilah geoteknik ditujukan untuk semua ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) tentang
bumi. Geoteknik mencakup ilmu geologi, mekanika tanah dan batuan, geohydrology, dan
hydrogeology. Rekayasa geoteknik adalah aplikasi iptek ini pada desain dan konstruksi
fasilitas-fasilatas yang bermanfaat bagi manusia. Fasilitas-fasilitas yang kesuksesan
konstruksinya sangat tergantung pada geoteknik meliputi tambang permukaan dan
bawah tanah, kanal, ruang bawah tanah, waduk untuk air atau tailing, tanggul dan
saluran pengalihan air, landasan jalan, dan pondasi bangunan. Biasanya, pembangunan
tambang memerlukan semua atau sebagian besar dari fasilitas tersebut.
Data geoteknik yang rinci merupakan faktor utama dalam disain open pit dan
penambangan, namun sering kali tidak tersedia. Ketiadaan ini menimbulkan suatu
resiko lingkungan, sosial, dan ekonomi yang signifikan dalam usaha
pertambangan. Ketika data geoteknik terakumulasi maka resiko kondisi tak
terduga pun berkurang, dan dengan demikian keselamatan dan produktivitas
dapat ditingkatkan.
Page 2 of 4
kehilangan produksi dan sumberdaya
mengurangi keselamatan personil
meningkatkan resiko kerusakan peralatan
kerusakan daerah yang sudah direhabilitasi
penanganganan material yang tidak perlu selama pembentukan kembali
(reshaping) lereng.
Page 3 of 4
3. Geoteknik terkait dengan dengan infrastruktur pertambangan.
Page 4 of 4