Professional Documents
Culture Documents
grafik yang menyatakan hubungan antara elevasi (taraf) muka air atau aliran (debit) dengan
waktu
- Aliran permukaan
- Aliran sub permukaan
- Aliran air tanah
- Aliran yang langsung ke sungai
Jenis sungai
Hidrograf satuan :
- hidrograf tipikal untuk suatu daerah aliran dimana ketebalan lapisan diatas daerah
aliran atau daerah rendah yang terjadi adalah sebesar 1 cm
- Direct Run Off yang disebabkan oleh hujan yang berlebih setelah 1 cm (1 inch) yang
jatuh diatas daerah tadah dengan sebaran merata dalam jangka waktu tertentu
Penurunannya dari pemisahan hidrograf total menjadi hidrograf limpasan langsung dan
aliran dasar.
Produk hidrograf yang diperoleh dari aplikasi prinsip korelasi antara karakteristik hidrograf
dengan parameter fisik suatu daerah aliran
Pemisahan hidrograf
a. Straight line
b. Fixed base
c. Variable slope
Metode kurva S
ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam
suatu konteks pemanfaatan tertentu.
Drainase perkotaan :
Sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi : pemukiman,
kawasan industri dan perdagangan, sekolah, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya,
lapangan olah raga, parkir, instansi pemerintahan, militer, pelabuhan udara dan laut.
- Siku
- Paralel
- Grid iron
- Alamiah
- Radial
- Jaring
Fungsi jaringan
- Separate system
- Combined system
- Pseudo separate system
Aspek aliran/teknis
Kriteria perancangan
Q = f.C.I.A
- Bentuk saluran
a. Trapesium
b. Persegi
c. Lingkaran
d. Tersusun
- Macam material
- Kemiringan saluran
- Kecepatan minimum yang diijinkan
- Jagaan
- Koefisien kekasaran manning
Jaringan drainase perkotaan meliputi saluran alur air baik alur alam maupun buatan yang
hulunya terletak di kota dan bermuara pada sungai yang melewati kota atau sungai di
pinggir kota yang pada akhirnya ke laut.
Drainase perkotaan melayani pembuangan berlebihan air pada suatu kota dengan cara
mengalirkan melalui permukaan tanah (surface drainage) atau lewat bawah permukaan
tanah (subsurface drainage), untuk dibuang ke sungai, danau, atau ke laut.
Kelebihan air tersebut dapat berupa air hujan, air limbah domestik ataupun air limbah
industri.
FUNGSI JARINGAN
Pada sistem pengumpulan air buangan, yang diperhatikan ada 2 macam air buangan : yaitu
air hujan dan air kotor (bekas).
Air kotor ataupun air hujan dilayani oleh sistem saluran masing-masing secara terpisah.
Pemilihan sistem ini didasarkan oleh beberapa pertimbangan yaitu, antara lain :
b. Kualitas yang jauh berbeda antara air buangan dan air hujan
c. Air buangan memerlukan pengolahan terlebih dahulu sedangkan ait huajn tidak perlu
dan harus secepatnya dibuang ke sungai terdekat dari daerah yang ditinjau
Keuntungan:
4. Pada sistem ini untuk saluran air buangan bisa direncanakan pembilasan sendiri, baik
pada musim kemarau maupun pada musim hujan.
Kerugian :
Harus membuat 2 sistem saluran, sehingga membutuhkan tempat yang luas dan biaya
yang cukup besar.
Air kotor dan air hujan disalurkan melalui satu saluran yang sama. Saluran ini harus
tertutup.
Keuntungan
1) Hanya diperlukan satu sistem penyaluran air, sehingga dalam pemilihannya lebih
ekonomis.
2) Terjadi pengenceran air buangan oleh air hujan sehingga konsentrasi air buangan
menurun.
Kerugian
Diperlukan areal yang luas untuk penempatan instalasi tambahan guna keperluan
penanggulangan di saat-saat tertentu.
Sistem Kombinasi adalah merupakan perpaduan antara saluran air buangan dan saluran
air hujan, dimana pada waktu musim hujan air buangan maupun air hujan bercampur dalam
satu saluran dan fungsi air hujan adalah sebagai pengencer dan pengelontor. Kedua
saluran ini tidak bersatu, tetapi dihubungkan dengan sistem perpipaan interceptor.
1) Perbedaan yang besar antara kuantitas air buangan dan kuantitas air hujan pada
daerah pelayanan.
2) Umumnya banyak kota yang dilalui sungai-sungai, dimana air hujan dapat secepatnya
dibuang ke sungai tersebut.
3) Periode musim hujan dan musim kemarau yang lama dan fluktuasi air hujan yang
tidak tetap.
Dalam jaringan drainase, maka sesuai dengan fungsi dan sistem kerjanya, saluran drainase
dapat dibedakanmenjadi 3 macam, yaitu :
1. Interceptor Drain
2. Colector Drain
3. Conveyer Drain
1. Interceptor Drain
Saluran ini biasanya dibangun dan diletakkan pada bagian yang relative sejajar dengan
kontur. Outlet dari saluran ini biasanya terdapat di saluran kolektor atau conveyer atau
langsung di natural drain (saluran alam). Ini berfungsi supaya daerah di bawahnya tidak
berbahaya karena air yang berasal dari atas telah ditahan oleh saluran.
2. Colector Drain
Conveyer drain adalah saluran yang berfungsi sebagai pengumpul debit yang diperoleh
dari saluran drainase yang lebih kecil dan akhirnya akan dibuang ke saluran conveyer
(pembawa)
3. Conveyer Drain
Conveyer drain adalah saluran yang berfungsi sebagai pembawa air buangan dari suatu
daerah ke lokasi pembuangan tanpa harus membahayakan daerah yang dilalui. Letak
saluran conveyer adalah di bagian terendah suatu daerah (lembah dari suatu daerah),
sehingga secara efektif dapat berfungsi sebagai pengumpul dari anak cabang saluran
yang ada.
o Saluran banjir
o Kanal
o Sudetan
o Saluran by-pass
Contoh di atas, semuanya bekerja secara khusus hanya mengalirkan air secara
cepat sampai ke lokasi pembuangan.
ASPEK HIDROLOGI
Materi yang berkaitan : dapat memahami dan membuat perhitungan antara lain :
o Karakteristik hujan
o Menghitung hujan rata-rata di suatu daerah tertentu
o Menghitung debit rencana untuk drainase perkotaan.
A. KARAKTERISTIK HUJAN
1) Durasi
Durasi hujan adalah lamanya kejadiaan hujan (menitan, jam-jaman, atau
harian) diperoleh terutama dari alat pencatat hujan, baik pencatat manual maupun
alat pencatat otomatis.
2) Intensitas
Intensitas adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume
hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitas hujan dan frekwensi kejadiannya.
Intensitas hujan diperoleh dengan cara melakukan analisa data hujan baik secara
statistik maupun secara empiris.
3) Lengkung Intensitas
4) Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air dari titik
paling jauh pada daerah aliran ke titik control yang ditentukan di bagian hilir suatu
saluran.
Inlet time adalah waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir di atas
permukaan tanah menuju saluran drainase dari saluran alam ke saluran
drainase.
Conduit time adalah waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir disepanjang
saluran sampai ke titik control.