You are on page 1of 11

AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome


(disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi
virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu
virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini
akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.
Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus,
namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

Gejala Gejala-gejala utama AIDS. Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi
pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi
tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan
oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum
didapati pada penderita AIDS.[7] HIV mempengaruhi hampir semua organ tubuh.

http://www.ardianrisqi.com/2009/11/penyakit-yang-disebabkan-oleh-virus.html

FLU BURUNG

1
1. Apa yang disebut Flu-Burung ?

Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang
burung/unggas/ayam . Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh
virus influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang
selain dapat menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke
manusia.

2.Siapa yang harus diwaspadai Dan bagaimana gejala klinisnya apabila menyerang
manusia

Yang harus diwaspadai adalah

a) apabila seseorang bekerja di laboratorium yang memproses sample dari pasien atau
binatang yang terinfeksi atau

b) 1 minggu yang lalu bekerja atau mengunjungi peternakan/tempat penyembelihan


ayam/unggas di daerah yang terjangkit atau

c) kontak dengan penderita Flu Burung HPAI (Highly pathogenic Avian Influenza) atau
lebih spesifik virus H5N1 pada saat penyakit itu mudah menular dan kemudian menderita
penyakit dengan gejala : panas lebih dari 38 derajat celcius, batuk, dan sakit tenggorokan.
Pasien seperti ini oleh WHO disebut Possible case of Influenza A (H5N1).

Keadaan itu dapat menjadi semakin berat jika timbul pneumonia disertai sesak nafas
(radang paru) dan menyebabkan angka kematian yang tinggi (Tahun 1997 di Hongkong
angka kematiannya 33,33% , atau 6 dari 18 kasus).

3.Berapa lama masa inkubasinya ? Dan apabila mengenai manusia berapa lama masa
infeksiusnya ?

a) Masa inkubasinya sangat singkat yaitu 1 – 3 hari,

b) Meskipun belum terbukti adanya penularan dari manusia ke manusia , masa


infeksiusnya (masa dimana penderita Avian Flu H5N1 diperkirakan mampu menularkan
virus) adalah 1 hari sebelum tampak gejalanya dan 3-5 hari setelah tampak gejalanya
dengan maksimum 7 hari (tetapi ada kepustakaan yang menyebutkan sampai 21 hari pada
anak-anak).

4.Apakah penyakit itu menular dari menusia ke manusia seperti SARS ?

2
Sampai saat ini penularan dari manusia ke manusia belum terbukti. Sejauh ini penularan
yang terjadi adalah dari burung/unggas/ayam yang terjangkit Flu-Burung ke manusia
melalui kotoran atau sekreta burung yang mencemari udara dan tangan penjamah. Akan
tetapi dari segi penyebaran wabah yang dikhawatirkan adalah jika Flu-Burung mengalami
mutasi gen dan menjadi menular dari manusia ke manusia seperti yang terjadi pada
SARS.

5.Siapa yang paling berisiko tinggi tertular Flu Burung ?

Mereka yang risiko tinggi adalah pekerja peternakan, penjual dan penjamah produk
peternakan unggas/burung/ ayam. Pekerja laboratorium yang meneliti penyakit tersebut
juga berisiko tinggi tertular. Anak-anak dan mereka yang berusia lanjut (60 tahun lebih)
serta mereka yang dalam kondisi kekebalan rendah (pengguna obat steroid jangka
panjang, obat sitostatika untuk kanker) merupakan kelompok yang rawan untuk terkena
penyakit yang berat

6.Bagaimana pencegahannya ?

Rekomendasi sementara untuk pencegahan bagi mereka yang terlibat dalam


peternakan/penyembelihan unggas/burung/ayam secara masal terutama di daerah
terjangkit yang dikeluarkan oleh WHO/WPRO Manila 14 Januari 2004 intinya adalah sbb
.:

a) Basuh tangan sesering mungkin, penjamah sebaiknya juga melakukan disinfeksi tangan
(dapat dengan alcohol 70%, atau larutan pemutih/khlorin 0,5%untuk alat2/instrumen)

b) Gunakan alat pelindung perorangan seperti masker, sarung tangan, kaca mata
pelindung, sepatu pelindung dan baju pelindung pada waktu melaksanakan tugas
dipeternakan yang terjangkit atau di laboratorium

c) Mereka yang terpajan dengan unggas/burung/ayam yang diduga terjangkit sebaiknya


dilakukan vaksinasi dengan vaksin influenza manusia yang dianjurkan oleh WHO dalam
rangka mencegah infeksi campuran Flu-Manusia dengan Flu-Burung , yang kemungkinan
dapat menyebabkan jenis virus Flu-Burung baru yang dapat menginfeksi manusia.

d) Lakukan pengamatan pasif terhadap kesehatan mereka yang terpajan dan keluarganya.
Perhatikan keluhan-keluhan seperti Flu, radang mata, keluhan pernafasan). Orang
berisiko tinggi terkena influenza yaitu mereka yang berusia lebih 60 tahun , atau
berpenyakit paru dan jantung kronis tidak boleh bekerja di peternakan
unggas/burung/ayam.

e) Lakukan survei serologis pada mereka yang terpajan termasuk kepada dokter-hewan

3
f) Jika terdapat risiko untuk menghirup udara yang tercemar di peternakan /tempat
penyembelihan yang terjangkit , diajurkan pencegahan dengan obat antiviral (antara lain
dengan Oseltamivir 75 mg dalam kapsul , 1 kali sehari selama 7 hari).

g) Pemeriksaan laboratorium untuk memastikan dan mengisolasi virus penyebabnya :


Kirimkan spesimen darah dan alat-alat dalam (usus, hati, hapusan hidung dan mulut,
trachea, paru, limpa, ginjal, otak dan jantung) binatang yang diduga terjangkit penyakit
itu (termasuk babi) ke laboratorium yang berwenang.

7.Apakah memakan daging ayam atau unggas dapat menularkan penyakit Flu-Burung

Kotoran dan sekreta cairan unggas yang terjangkit dapat menularkan apabila tidak di
masak.

Pemanasan 90 derajat celcius dalam waktu 1 menit dapat mematikan virus tersebut.

http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=205

INFLUENSA

Influensa, biasanya dikenali sebagai flu di masyarakat, adalah penyakit menular burung
dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus
influensa).

Penyakit ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin dari si penderita. Pada
manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala,
hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan.
Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia,
yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.

http://www.ardianrisqi.com/2009/11/penyakit-yang-disebabkan-oleh-virus.html

4
LUPUS

SLE (Systemic Lupus Erythematosus) biasa disebut lupus saja sedangkan penderitanya
disebut ’Odapus’ .Penyakit lupus berasal dari bahasa latin yang berarti serigala. Nama ini
diambil karena gejala kemerah-merahan di wajah penderita Lupus yang menyerupai
gigitan serigala. Secara medis, SLE merupakan penyakit sistem daya tahan tubuh atau
kekebalan (autoimun). Pada penderita Lupus, antibodi cenderung diproduksi berlebihan.
Antibodi disini ibarat tentara di suatu negara yang seharusnya melindungi rakyatnya
(organ tubuh) dari musuh (penyakit) malah bekerja salah arah, menyerang rakyatnya
sendiri, merusak organ tubuh sendiri, diantaranya : kulit, syaraf, otot persendian, mata,
jantung, darah, hati, ginjal dan paru-paru.

Penyebab Penyakit Lupus

Penyebab lupus yang sebenarnya belum diketahui. Dugaan sementara, lupus disebabkan
oleh kombinasi antara gen yang cacat dan faktor lingkungan, seperti sinar matahari, stres,
obat-obatan tertentu, hormon, infeksi dan virus tertentu. Diduga, walaupun belum terbukti
secara ilmiah, orang tua dapat mewariskan faktor tertentu kepada keturunannya sehingga
mereka rentan terhadap lupus.

Gejala Umum

Gejala umum dan gejala pada organ tertentu. Gejala umum yang sering ditemukan di
antaranya, penderita sering merasa lemah, kelelahan berlebihan, demam, dan pegal-pegal.
Gejala ini muncul ketika lupus sedang aktif dan menghilang ketika tidak aktif.

Pengobatan

Dalam pengobatan lupus, ada dua kategori obat yang digunakan, yakni golongan
kortikosteroid dan golongan selain kortikosteroid.

dprayetno.wordpress.com/penyakit-yang-disebabkan-oleh-virus-lupus-herpes -simplex

HERVES SIMPLEX

Virus Herpes Simpleks adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi akut pada
kulit yang ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab
dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan

5
Tipe Herves Simplex

Ada 2 tipe virus herpes simpleks yang sering menginfeksi yaitu HSV-Tipe I (Herpes
Simplex Virus Type I) dan HSV-Tipe II (Herpes Simplex Virus Type II). HSV-Tipe I
biasanya menginfeksi daerah mulut dan wajah (Oral Herpes), sedangkan HSV-Tipe II
biasanya menginfeksi daerah genital dan sekitar anus (Genital Herpes).

Penyebab

Penyebab utama herpes simpleks genitalis adalah virus herpes simpleks tipe II (HSV-II),
meskipun ada yang menyatakan bahwa herpes simpleks tipe I (HSV-I) sebanyak kurang
lebih 16,1% juga dapat menyebabkan herpes simpleks genitalis akibat hubungan kelamin
secara orogenital atau penularan melalui tangan. HSV-II termasuk dalam DNA virus.

Pengobatan

Obat-obatan topikal sering dipakai seperti: povidon iodine, idoksuridin (IDU), sitosin
arabinosa atau sitarabin, adenine arabinosa atau vidarabin. Pelarut organik: alkohol 70%,
eter, timol 40%, dan klorofom. Obat-obatan antivirus seperti Acyclovir diindikasikan
dalam manajemen infeksi HSV primer dan pada pasien dengan imunosupresif.

dprayetno.wordpress.com/penyakit-yang-disebabkan-oleh-virus-lupus-herpes -simplex

HEPATITIS

Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya
dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat
tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F
dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula
hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati
( hepatitis B dan C ).

6
Hepatitis A

Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada
orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut,
mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu.
Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan
hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.

Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi


feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang
yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.

Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah
suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa
kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko
tinggi tertular hepatitis A.

Hepatitis B

Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa
lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau
pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.

Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang


mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.

Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu.
Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang
mempunyai banyak pasangan seksual.

Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan lain.

Hepatitis D

7
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap
dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui
hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D
bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

Hepatitis E

Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut.
Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan,
khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi
feces.

Hepatitis F

Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F
merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

Hepatitis G

Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C.


Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui
transfusi darah jarum suntik. Semoga pengetahuan ini bisa berguna bagi Anda dan dapat
Anda teruskan kepada saudara ataupun teman Anda.

Mencegah Kanker Hati

KANKER hati merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini
dihubungkan dengan infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya
penderita kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau C.

Penyakit Hepatitis B dan Hepatitis C sering dialami penduduk Indonesia. Kedua penyakit
ini ditularkan melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C dapat ditularkan
melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah.

Pada umumnya dewasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang akan
diberikan diskrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian kemungkinan
penularan Hepatitis dan HIV melalui transfusi darah sudah menjadi kecil. Gejala penyakit
Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal otot, mual, mata menjadi kuning,

8
dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, tidak semua orang mengalami
gejala seperti itu.

Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B.


Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna, tidak
ada yang menjadi kronik. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh dengan baik dan
hanya sekitar 5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik
maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati.

Pada Hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita
Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja
penderita Hepatitis B yang berkembang menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita
Hepatitis C hanya sebagian yang menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17
sampai dengan 20 tahun seorang yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi
sirosis hati atau kanker hati.

Sekarang memang ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini
berupa tablet yang dimakan sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan untuk
Hepatitis C tersedia obat Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun
penggunaan obat-obat tersebut memerlukan pengawasan dokter.

Hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif berarti Anda pernah
terinfeksi virus Hepatitis B, namun virus tersebut sudah tidak ada lagi dalam darah Anda
(HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan bahwa Anda sekarang sudah mempunyai
kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu selama kadar antibodi anti
HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi. Imunisasi Hepatitis B dapat
dimulai sejak bayi.

Anti HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini
belum ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati sehingga
tidak tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh orang lain. Salah satu
cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hati adalah dengan imunisasi
Hepatitis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara. Ternyata, negara-negara yang
mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik kekerapan kanker hati menurun
dengan nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun peduli terhadap imunisasi Hepatitis B
ini.

http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=37

9
DEMAM BERDARAH

Gambaran Klinis

Demam yang akut, selama 2 hingga 7 hari, dengan 2 atau lebih gejala ? gejala berikut :
nyeri kepala, , nyeri otot, nyeri persendian, bintik-bintik pada kulit sebagai manifestasi
perdarahan dan leukopenia.

Kriteria Untuk Diagnosa Laboratorium

Satu atau lebih dari hal-hal berikut :

Isolasi virus dengue dari serum, plasma, leukosit ataupun otopsi.

Ditemukannya anti bodi IgG ataupun AgM yang meningkatkan tinggi titernya mencapai
empat kali lipat terhadap satu atau lebih antigen dengue dalam spesimen serta
berpadangan.

Dibuktikan adanya virus dengue dari jaringan otopsi dengan cara immunokimiawi atau
dengan cara immuno-flouresens, ataupun didalam spesimen serum dengan uji ELISA

Dibuktikan dengan keberadaan gambaran genomic sekuen virus dari jaringan otopsi,
sediaan serum atau cairan serebro spinal (CSS), dengan uji Polymerase Chain Reaction
( PCR).

Klarifikasi Kasus

Dicurigai sebagai kasus : Yaitu kasus yang jelas dengan melihat gejala klinisnya.

Kemungkinan sebagai Kaus : ialah kasus yang menunjukkan gejala klinis dan didukung
oleh satu atau lebih dari ;

Uji serologi berupa munculnya titer anti bodi dengan hemaglutinasi ? inhibisi 1280 atau
lebih yang sebanding dengan titer positif IgG dengan uji ELISA, ataupun titer positif zat
anti bodi IgM pada fase akhir yang akut pada fase konvalesens.

Munculnya kasus DD lain dilokasi dan waktu yang sama

10
Kasus yang Pasti : ialah kasus yang secara klinis benar, serta didukung pula
kebenarannya secara laboratoris.

Kriteria Untuk Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Sindrom Syok Dengue (SSD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah kasus tersangka ataupun kasus yang pasti dari
dengue dengan kecenderungan perdarahan disertai adanya satu atau lebih dari hal ? hal
berikut :

Tes Tourniquet yang positif.

Adanya perdarahan dalam bentuk petekiae, ekimosis atau purpura.

Perdarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrrointestinal, tempat suntikan atau
ditempat lainnya.

Hematemesis atau melena

Dan trombositopenia ( < 100.000 per mm3)

Dan perembesan plasma yang erat hubungannya dengan kenaikan permiabilitas dinding
pembuluh darah, yang ditandai dengan munculya satu atau lebih dari :

Kenaikan nilai 20 % (hematokrit atau lebih tergantung umur dan jenis kelamin)

Menurunnya nilai hematokrit dari nilai dasar 20 % atau lebih sesudah pengobatan.

Tanda ? tanda perembesan plasma ( yaitu, efusi pleura, asites, hipoproteinaemia

2. Sindrom Syok Dengue (SSD)

Mencakup semua kriteria DBD diatas ditambah lagi dengan munculnya gangguan
sirkulasi darah dengan tanda-tanda denyut nadi menjadi lemah dan cepat, menyempitnya
tekanan nadi (20 mmHg atau kurang) atau hipotesi berdasar umur, kedinginan, keringat
dingin dan gelisah.

http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=53

11

You might also like