Professional Documents
Culture Documents
II. Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitaif.
3.2 ……
III. Indikator
a. Kognitif
1. Produk:
a) Menjelaskan pengertian pembiasan
b) Menjelaskan hukum Snellius dalam pembiasan
c) Menggambar proses jalannya sinar dalam pembiasan
d) Menghitung kecepatan cahaya dalam medium.
e) Menjelaskan pengertian indeks bias medium
f) Menghitung besar indeks bias medium
2. Proses:
Merencanakan dan melaksanakan eksperimen untuk membuktikan hukum Snellius
a. merumuskan masalah,
b. merumuskan hipotesis,
c. mengidentifikasi variabel manipulasi,
d. mengidentifikasi variabel respon,
e. mengidentifikasi variabel kontrol,
f. melaksanakan eksperimen,
g. membuat tabel pengamatan,
h. membuat grafik,
i. melakukan analisis data,
j. merumuskan kesimpulan
b. Psikomotor:
1. Merakit set percobaan hukum Snellius.
2. Mengukur besar sudut datang pada kaca plan paralel .
3. Mengukur besar sudut bias pada kaca plan parallel.
b. Psikomotor:
1. Disediakan beberapa jenis kaca planparalel, jarum pentul, mistar, kertas putih, busur derajat,
pensil, siswa dapat merakit percobaan hukum Snellius.
2. Disediakan KIT percobaan hukum Snellius, siswa dapat mengukur besar sudut datang dan sudut
bias.
3. Disediakan KIT percobaan hukum Snellius dengan besar sudut yang berbeda-beda, siswa dapat
mengukur besar sudut bias.
c. Afektif
1. Karakter
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai pengamat
Membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku berkarakter meliputi: jujur, peduli, teliti dan
tanggung jawab
2. Keterampilan sosial:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai pengamat
Membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan sosial bertanya, menyumbang ide atau
berpendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi dan kerjasama
V. Materi Pembelajaran
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang batas dua
medium bening yang berbeda indeks biasnya.
Misalkan cahaya merambat dari medium 1 dengan kecepatan v1 dan sudut datang i menuju ke
medium 2. Saat di medium 2 kecepatan cahaya berubah menjadi v2 dan cahaya dibiaskan
dengan sudut bias r seperti diperlihatkan pada Gambar di bawah (3), maka
Contoh:
Seberkas sinar datang dari udara ke air dengan sudut datang 30°. Bila sinar dibiaskan dengan
sudut 22°, berapa besar indeks bias air.
Sin i Sin i
Sin r
Sin r
VI. Bahan:
Bahan eksperimen: jarum pentul atau pointer, mistar, kertas putih, pensil, busur derajat.
VII. Alat :
- beberapa jenis kaca planparalel
A. Pendahuluan
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat
1 2 3 4
1. Apersepsi dan Motivasi
Apersepsi:
Ketika cahaya mengenai benda seperti cermin cahaya akan ……………………
Motivasi:
Bagaimana jika cahaya mengenai benda bening, seperti kaca dan lensa, cahaya
akan ……………………
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: kognitif (produk, proses);
psikomotorik; dan afektif (keterampilan sosial dan perilaku berkarakter).
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat
1 2 3 4
1. Eksplorasi (Fase 1: Merumuskan masalah)
Diberikan LKS-01: siswa diminta memprediksi jawabannya, guna mengukur
prior knowledge-nya tentang pembiasan; siswa diminta menyampaikan
pendapat tentang hubungan sudut datang dengan sudut bias dan indeks
bias media.
Pada saat kalian berenang di kolam renang, coba kalian perhatikan
kedalaman kolam “mengapa kolam renang kelihatan
dangkal?”(Fase 1 MI)
Pernahkan kalian mengamati ketika sendok berada di dalam gelas
yang berisi air,apa yang terjadi dengan sendok ?
2. Menyajikan informasi berupa rumusan masalah tentang: bagaimanakah
hubungan antara sinar datang, sinar bias dan garis normal dan hubungan
antara besar sudut datang dengan besar sudut bias dengan mengacu pada
LKS: Hubungan Antara Sudut datang, sudut bias dan garis normal dan
hubungan antara besar sudut datang dengan besar sudut bias.
3. Menghubungkan antara motivasi awal dengan rumusan masalah, jika besar
sudut datang diubah-ubah, maka apa yang terjadi pada sudut bias? (Fase 2
MI: Berhipotesis). Jawaban siswa sementara diperoleh dari bahan ajar.
4. Pada uji hipotsis:
a. siswa secara berkelompok diberi LKS 02 untuk setiap kelompok (3-4
orang) dan diminta untuk merakit set percobaan Sneliius (Fase 3 MI).
b. Selanjutnya, siswa secara berkelompok melakukan percobaan tentang
hubungan antara sinar datang, sinar bias dan garis normal, serta
hubungan antara besar sudut datang dengan besar sudut bias sesuai
LKS 02 (Fase 3 MI).
c. Selanjutnya, siswa secara berkelompok melakukan percobaan tentang
hubungan antara sinar datang, sinar bias dan garis normal dan
hubungan antara besar sudut datang dengan besar sudut bias untuk
jenis kaca planparalel yang berbeda sesuai dengan LKS 02 Fase 3 MI).
Dengan menggunakan LP 03, LP 04 dan LP 05 siswa diobservasi kemampuan
psikomotoriknya.
5. Siswa secara berkelompok melengkapi Tabel 1. yang memuat hubungan
antara sudut datang, sudut bias dan sinus sudut datang, sinus sudut bias
dan perbandingan antara sinus sudut datang dan sudut bias sesuai dengan
LKS 02 (Fase 4 MI). Kemampuan siswa dinilai dengan LP 02.
6. Siswa secara berkelompok melengkapi Tabel 2 yang memuat tentang jenis
kaca ,sudut datang, sudut bias dan sinus sudut datang, sinus sudut bias dan
perbandingan antara sinus sudut datang dan sudut bias sesuai dengan LKS
02 (Fase 4 MI). Kemampuan siswa dinilai dengan LP 02.
7. Setiap kelompok membuat grafik hubungan antara sinus sudut datang
dengan sinus sudut bias berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2. Kemampuan
siswa dinilai dengan LP 02.
C. Penutup
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat
1 2 3 4
1. Guru memantapkan untuk menyimpulkan hasil percobaan tentang
hukum Snellius
2. Guru memberikan tes hasil belajar dengan LP 01.
3. Guru memberi tugas untuk mempelajari penerapan hukum Sneliius
pada lensa lengkung (sferis)
Keterangan:
1. Kurang Baik
2. Cukup Baik
3. Baik
4. Sangat Baik
X. Sumber Pembelajaran
1. Silabus.
2. LKS 01 : Peristiwa Pembiasan dalam Kehidupan sehari-hari.
3. LKS 02 : Percobaan Hukum Snellius.
4. Bahan Ajar
5. Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian
6. LP 01: Tes Produk Kognitif
7. LP 02: Lembar Penilaian Proses kognitif
8. LP 03: Lembar Penilaian Kemampuan Psikomotor
9. LP 04: Lembar Penilaian Perilaku Berkarakter.
10. LP 05: Lembar Penilaian Keterampilan Sosial
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). 2007. Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTS. Digandakan oleh Kegiatan
Penyelenggaraan Sosialisasi/Diseminasi/Seminar/Workshop/Publikasi Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Johnson, David W. & Johnson, Roger T. 2002. Meaningful Assessment. A Manageable and
Cooperative Process. Boston: Allyn & Bacon.
Kanginan, M., 2007. Fisika untuk SMA Kelas X semester 2 (1B). Jakarta:Erlangga.
Trowbridge, L.W & Bybee, R.W., 1996. Becoming a Secondary School Science Teacher.
Columbus:Merrill Publishing Company.
Yeap Tok Kheng. 2008. Science Process Skills Form 3. Rawang, Selangor Darul Ehsan: Vivar
Printing Sdn. Bhd., Pearson, Longman.
Gambar 1:
1. Apa yang Anda amati pada Gambar 1. Pada sedotan yang dimasukkan dalam gelas berisi air teh
2. Pada saat kita berada di pinggir kolam, kita akan melihat dasar kolam kelihatan daangkal, Apa
yang menyebabkan hal tersebut?
Tujuan : Menemukan hubungan antara sudut datang, sudut bias, dan medium
(Hukum Snellius).
Bahan : Bahan eksperimen: jarum pentul atau pointer, mistar, kertas putih, busur derajad.
Rumusan Masalah : Apakah hubungan antara sudut datang, sudut bias, dan medium
(Hukum Snellius).
Hipotesis : ___________________________________________________________________
: ______________________________________
: ______________________________________
: ______________________________________
Langkah-langkah:
Sudut datang (i) Sudut Bias (r) Sin i Sin r Sin i/Sin r
i1 ………….. ………….. ………….. …………..
I2 ………….. ………….. ………….. …………..
I3 ………….. ………….. ………….. …………..
……. ………….. ………….. ………….. …………..
In ………….. ………….. ………….. …………..
Tabel 2. Pengamatan
Jenis kaca Sudut (i) datang Sudut Bias (r) Sin i Sin r Sin i/S
(tetap)
Flinta i …….. …….. …….. ……
Cerona i …….. …….. …….. ……
……….. i ……… ……… ……… ………
………… i ……… ……… ……… ………
Analisis : 1. Apa hubungan antara sudut datang dan sudut bias (untuk jenis kaca tertentu)?
Semakin besar sudut datang, semakin ___________ sudut bias.
2 (a) Buat Grafik hubungan antara sinus sudut datang dan sinus sudut bias.
(b)Tulis hubungan antara besar sinus sudut datang dan sinus sudut bias.
_____________________________________________________________
JIka ratio sinus sudut datang terhadap sinus sudut bias samadengan satu, maka
sinar akan __________________________ .
Pada bab yang lalu telah dibicarakan bahwa cahaya apabila mengenai suatu medium dapat
kemungkinan dipantulkan atau dibiaskan. Pemantulan adalah suatu peristiwa dimana sinar yang datang
pada suatu permukaan hampir semuanya dipantulkan oleh permukaan itu. Namun demikian, bila suatu
sinar datang ke suatu permukaan dan sinar itu tidak dipantulkan semua, maka dapat dikatakan
kemungkinan sinar itu dibiaskan. Nah, apa yang dimaksud dengan pembiasan?
Pengertian pembiasan
Pembiasan cahaya (refraksi) adalah pembelokan arah rambat cahaya ketika memasuki medium
lain yang berbeda kerapatan optiknya.
Pernahkah anda melihat peristiwa dalam gambar di bawah? Sebuah pensil terlihat patah atau
bengkok ketika dimasukkan ke dalam gelas berisi air. Ketika pensil itu ditarik keluar, pensil tetap lurus
dan tidak patah. "Sihir" apa yang terjadi dalam peristiwa ini? Gambar yang kedua adalah gambar
pelangi. Keduanya adalah merupakan contoh-contoh peristiwa pembiasan.
Gambar pelangi
Hukum Snellius
Dalam optik dan fisika, hukum Snell (juga dikenal sebagai 'hukum Descartes,-Descartes hukum
Snell, dan hukum pembiasan) adalah formula yang digunakan untuk menggambarkan
hubungan antara sudut datang dan sudut bias, ketika mengacu pada cahaya atau gelombang
melewati batas antara dua medium yang berbeda, seperti air dan kaca.
Dalam optik, hukum ini digunakan untuk menghitung sudut datang, sudut, dan indeks
bias suatu bahan.
Hukum Snellius juga juga cocok dengan metamaterials, yang memungkinkan cahaya untuk
menjadi bengkok "berkurang" dengan sudut bias negatif ( indeks bias negatif ).
Indeks bias suatu zat adalah ukuran dari kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias
dinyatakan sebagai rasio dari kecepatan cahaya dalam vakum relatif dengan media yang
dipertimbangkan. Kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah konstan. Dalam media yang
tidak vakum cahaya merambat lebih lambat. Deskripsi, matematika sederhana indeks bias
adalah sebagai berikut:
Indeks bias air 1,33, artinya cahaya bergerak 1,33 kali lebih cepat dalam ruang hampa dari air.
Jika cahaya keluar dari medium, seperti udara, air atau gelas, juga bisa berubah arah
rambatnya sebanding dengan indeks bias. Dengan mengukur sudut datang dan sudut
bias sinar cahaya, n indeks bias dapat ditentukan. indeks bias bahan bervariasi dengan
frekuensi cahaya yang dipancarkan. Hal ini menghasilkan indeks bias sedikit berbeda
untuk setiap warna. Harga indeks bias, seperti 1,33 untuk air, diambil untuk sumber
cahaya kuning terang natrium yang memiliki panjang gelombang 589,3 nanometer.
Proses:
1. Merancang dan melaksanakan LP 02 Proses: Dipercayakan kepada judgement
eksperimen untuk menyelidiki Dokumen Penilai/Guru
hubungan antara sudut datang, sudut portofolio
bias, dan indeks bias medium.
Psikomotor: LP 03 Psikomotor: Dipercayakan kepada judgement
1. Merakit percobaan untuk Lembar observasi Penilai/Guru
menemukan hukum Snellius untuk Hk Snellius (I:
dengan menggunakan kaca untuk satu jenis
planparalel. kaca).
LP 03 Lembar
observasi untuk Hk
Snellius (II: untuk
beberapa jenis
kaca).
Karakter: LP 04 Karakter: Seluruh RTK itu minimal memperoleh
1. Jujur, peduli, dan tanggung jawab, RTK 1, 2, dan 3 penilaian Menunjukkan kemajuan dan
dipercayakan kepada judgement
Penilai/Guru.
Keterampilan Sosial LP 05 Keterampilan Seluruh RTK itu minimal memperoleh
LP 01: Produk
3. Gambarkan jalannya sinar bias yang datang dari medium udara ke gelas dan dari gelas ke udara.
6. Jika cahaya datang dari udara dengan sudut datang 45o masuk pada medium padat cahaya dibelokkan
dengan sudut 30o. Berapa besar indeks bias medium itu?
Prosedur:
1. Siapkan Tabel hubungan antara sudut datang dan sudut bias pada proses pembiasan.
2. Tugasi siswa menguji sebuah hipotesis:
Jika sudut datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, maka sinar akan
dibelokkan menjauhi/mendekati normal (pilih salah satu).
Jika sudut datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, maka sinar di
medium lebih rapat kecepatannya berkurang/bertambah (pilih salah satu).
Jika sudut datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat, maka sinar akan
dibelokkan menjauh atau mendekati normal (pilih salah satu).
Jika sudut datang dari medium lebih rapat ke mediumkurang rapat, maka sinar di
medium kurang rapat kecepatannya berkurang/bertambah (pilih salah satu).
3. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Asesmen Kinerja di bawah ini.
4. Berikan format ini kepada siswa sebelum asesmen dilakukan.
5. Siswa diijinkan mengases kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini.
Jember, 2010
Siswa Guru
( ) ( )
Jember, 2010
Siswa Guru
( ) ( )
LP 03: Psikomotor
______________________________________________________________________________
Prosedur:
1. Siapkan sebuah set percobaan hukum Snellius (beberapa kaca planparalel, kertas putih, pensil,
mistar, jarum pentul).
2. Tugasi siswa merakit rangkaian sesuai Gambar 1 LKS 02.
3. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Asesmen Kinerja di bawah ini.
4. Berikan format ini kepada siswa sebelum asesmen dilakukan.
5. Siswa diijinkan mengases kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini.
Jember, 2010
Siswa Guru
( ) ( )
Jember, 2010
Siswa Guru
( ) ( )
Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa
menggunakan skala berikut ini:
1 Jujur
2 Peduli
3 Tanggungjawab
4 Teliti
Jember, 2010
Pengamat
( )
Sumber: Johnson, DavidW. & Johnson, Roger T. 2002. Meaningful Assessment. A Manageable
and Cooperative Process. Boston: Allyn & Bacon.
1 Bertanya
3 Menjadi pendengar
yang baik
4 Berkomunikasi
5 Bekerjasama
Jember, 2010
Pengamat
( )
Sumber: Johnson, DavidW. & Johnson, Roger T. 2002. Meaningful Assessment. A Manageable
and Cooperative Process. Boston: Allyn & Bacon.