Keharusan Pendidikan: Mengapa Manusia Harus di Didik atau Mendidik. Pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya :
Anak manusia di lahirkan tidak dilengkapi insting yang
sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungan. Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai persiapan untuk dapat secara tepat berhubungan dengan lingkungan secara konstruktif. Awal pendidikan terjadi setelah anak manusia mencapai penyesuaian jasmani atau mencapai kebebasan fisik dan jasmani. Kemungkinan Pendidikan: Mengapa Manusia Dapat di Didik atau Mendidik. Anak dilahirkan tak berdaya tapi mempunyai potensi untuk berubah. Karena anak mempunyai beberapa sifat diantaranya :
Anak bersifat lentur.
Anak mempunyai otak yang besar dan permukaan sangat luas. Mempunyai pusat saraf yang berfungsi berhubungan dengan perbuatan berfikir, sehingga terjadi penangguhan reaksi dalam menerima perangsang maka terjadilah belajar. Batas-Batas Kemungkinan Pendidikan Aliran Empirisme (realisme, behaviorisme, eksperimentasisme) Pendidikan adalah berkuasa.
Aliran Naturalisme (idealisme, thomisme, humanisme)
Pendidikan tidak/kurang berkuasa.
Aliran Developmentalisme, teori konvergensi, realisme
kritis Pendidikan berpengaruh tapi terbatas. Pendidikan adalah perpaduan atau resultante dari pertumbuhan bakat dan pengaruh lingkungan. KEKELIRUAN-KEKELIRUAN PENDIDIKAN BATASAN Mendidik yang baik adalah yang berhasil membantu individu dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. Hal ini terjadi apabila bentuk kegiatan pendidikan mempunyai tujuan yang tepat.
Kekeliruan-kekeliruan mendidik adalah bentukbentuk
kegiatan pendidikan yang tujuannya tidak benar dan/atau cara pencapaiannya tidak tepat.
Tujuan pendidikan dikatakan tidak benar apabila berisi
nilai-nilai hidup yang bersifat mengingkari dan merusak harkat dan martabat manusia sebagai pribadi, warga, dan hamba Allah. Dengan demikian kekeliruan-kekeliruan mendidik dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: (1) Kekeliruan idiil mendidik, (2) Kekeliruan teknis mendidik. Kekeliruan Idiil Mendidik
Bentuk-bentuk kekeliruan idiil mendidik berupa
kegiatan pendidikan patologis atau demagogis, yaitu kegiatan "pendidikan" yang salah tujuannya karena norma-norma yang menjadi tujuan pendidikan mengandung unsur yang mengingkari kemanusiaan dan bahkan mempropagandakan dan mendorong pada perbuatan-perbuatan merusak dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan.
Misalnya, melatih pencopet atau penjahat profesional,
mempropagandakan sikap diskriminasi rasial, mengobarkan semangat permusuhan terhadap golongan, bangsa, atau ras lain, dan sebagainya. Kekeliruan Teknis Mendidik
Bentuk-bentuk kekeliruan teknis mendidik berupa kegiatan pendidikan
yang salah teknis pelaksanaannya, yaitu kesalahan dalam cara memilih dan menggunakan alat pendidikan (kegiatan mendidik dan penciptaan situasi/lingkungan pendidikan).
Kekeliruan-kekeliruan teknis mendidik mencakup:
(1) kekeliruan cara mendidik (misalnya: mendidik dengan memanjakan
atau murah ganjaran, mendidik dengan mengendalikan atau murah hu kuman, mengembangkan keterampilan hanya dengan ceramah, dan sebagainya) dan
(2) kekeliruan ekologis atau menciptakan lingkungan hidup yang
kurang mendukung pencapaian kedewasaan (misalnya: penyiaran TV dengan penuh kekerasan atau pornografi, lemahnya kontrol sosial, penciptaan lembaga pendidikan formal yang tidak tepat, dan sebagainya). Pendidikan dalam Pandangan Islam. َما ِمنْ َم ْولُ ْودٍإِالَّي ُْو َل ُد َع َلىاْل ِف ْط َر ِة َفأ َ َب َواهُ ُيهُوِّ دَا ِن ِه أَ ْو ُي َمجِّ َسا ِن ِه ُث َّم َيقُ ْو ُل, َك َما َت ْن َت ُح ال َب ِه ْي َم ُة َجمْ َعا ُء َه ْل ُت ِحس ُّْو َن ِمنْ َج ْد َعا َء اسَ هللا الَّ ِتى َف َط َر ال َّن ِ َوا ْق َرء ُْواإِنْ ِش ْئ ُت ْم ِف ْط َر َة,أَب ُْوه َُري َْر َة ك ال ِّديْنُ ْال َق ِّي ُم َ ِهللا ذلِ َع َل ْي َهاالَ َت ْب ِد ْي َل َل َخ ْل ِق “Tiadalah seorang yang dilahirkan melainkan menurut fitrahnya, maka akibat kedua orang tuanyalah yang me-Yahudikan atau men- Nasranikannya atau me-Majusikannya. Sebagaimana halnya binatang yang dilahirkan dengan sempurna, apakah kamu lihat binatang itu tiada berhidung dan bertelinga? Kemudian Abi Hurairah berkata, apabila kau mau bacalah lazimilah fitrah Allah yang telah Allah ciptakan kepada manusia di atas fitrahNya. Tiada penggantian terhadap ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus (Islam).”( H.R Muslim). a. Aspek Pedagogis. Dalam aspek ini para ahli didik memandang manusia sebagai animal educandum: makhluk yang memerlukan pendidikan. Dalam kenyataanya manusia dapat dikategorikan sebagai animal, artinya binatang yang dapat dididik. b. Aspek Sosiologis dan Kultural. Menurut ahli sosiologi pada prinsipnya, manusia adalah homosocius, yaitu makhluk yang berwatak dan berkemampuan dasar atau memiliki gazirah (instink) untuk hidup bermasyarakat. c. Aspek Tauhid. Aspek tauhid ini adalah aspek pandangan yang mengakui bahwa manusia itu adalah makhluk yang berketuhanan yang menurut istilah ahli disebut homo divinous (makhluk yang percaya adanya Tuhan) atau disebut dengan homo religious artinya makhluk yang beragama