You are on page 1of 28

c c

   

    

   
Fertilisasi dapat terjadi bila terjadi pertemuan dan persenyawaan antar sel telur
(ovum) dan sel sperma mani pada saat terjadi ovulasi (permatangan sel telur), sel telur dapat
dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan mani sperma dalam badan wanita
masih kuat membuahi selama 1-3 hari (Syaifudin,2005 ).
 .  
  
Menurut (Prof.dr.Ida Bagos Manuaba.SPOG.1988.hal:95 )
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
j Ovulasi pelepasan Ovum
j erjadinya migrasi spermatozoa dan ovum.
j erjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot
j erjadinya nidasi (implementasi ) pada uterus
j Pembentukan Plasenta
j umbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
    !"# # 
Pada wanita terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat
genitalia ekstena dan interna dan payudara dalam hal ini hormon somatomamotropin estrogen
dan prosesteron mempunyai peranan penting terhadap perubahan anotomik dan fisiologis
wanita hamil perubahan tersebut antara lain:
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama karena pengaruh estrosen dan
prosesteron yang semakin meningkat, pembesaran ini pada dasarnya di sebabkan oleh
hipertropi otot polos uterus, selain itu serabut kolagen yang ada pada uterus menjadi
hiroskopik.( Dr. Rustam, 1998, hal 35 )
Menurut (Obstetri Fisiologi.1983,hal 162 )
Kaitan FU dengan umur kehamilan :
j Sebelum bulan ke II fundus uteri belum dapat di raba dari luar
j ‘khir bulan ke III (12 Minggu) fu 1-2 jari diatas simpisis
j ‘khir bulan IV (16 Minggu) pertengahan antara simpisis dan pusat.
j ‘khir bulan V (20 Minggu) 3 Jari dibawah pusat 20cm
j ‘khir bulan VI (24 Minggu) setinggi pusat 23 cm
j ‘khir bulan VII (28 Minggu) 3 Jari diatas pusat 26 cm.
j ‘khir bulan VIII (32 Minggu) pertengahan Px-pusat 30 cm.
j ‘khir bulan IX (36 Minggu) 3 Jari dibawah pusat 33 cm
j ‘khir bulan X (40 Minggu) pertengahan Px-Pusat.
2.Servik Uteri
Servik uteri pada kehamilan mengalami perubahan karena hormon estrogen, akibat
dari pengaruh kadar ekstrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka
konsistensi servik menjadi lunak. Pada saat partus servik membuka dengan mengikuti
tarikan-tarikan korpus uteri kearah atas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.
Servik bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak ( soft ) disebut tanda goodell.
Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus.Karena
pertambahan dan pelebaran pembuluh darah warnanya menjadi livid, dan ini disebut tanda
Chadwick. ( Dr. Rustam, 1998, hal 36 )
3. Vagina dan vulva
‘kibat adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiru-biruan (Livide) tanda ini disebut tanda cadwik, warna porsio pun tampak
livide pembuluh darah, alat genitalia interna akan meningkat hal ini disebabkan karena
oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genitalia tersebut meningkat.
( Dr. Rustam, 1998, hal 36 )
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta pada kehamilan + 6 Minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter 3
cm, kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk, korpus luteum mengeluarkan hormone
estrogen dan prosesteron, tetapi setelah plasenta terbentuk fungsinya diambil alih oleh
plasenta.(Dr.Rustam, 1998, hal 36 )
5. Mammae
Payudara akan membesar dan tegak karena dipengaruhi hormon
sammatomammotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu
.Estrogen menimbulkan hipertropi system saluran, sedangkan progesterone menambah sel-sel
asinus pada mammae.
Selain kehamilan, payudarah bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba noduli-
noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.
_iperpigmentasi pada puting susu dan areola peyudara. Kalau di peras keluar air susu jolong
( kolostrum ) berwana kuning. (Dr.Rustam, 1998, hal 40 ).
6. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah ibu pada saat hamil dipengarui oleh adanya sirkulasi darah ke
plasenta,uterus, mammae, dan alat yang berfungsi secara berlebih selama kehamilan
Eritroposis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan transport zat asam
yang sangat dibutuhkan dalam kehamilan, meskipun ada peningkatan eritrosit secara
keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi
hemoglobin dalam darah menjadi lebih mudah.(Prof dr Ida Bagus Manuaba,1998,108)
7. Respirasi
Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluh nafas sesak dan nafas pendek, hal ini
ditemukan pada kehamilan 32 minggu, keatas yang disebabkan karena otot uterus tertekan
oleh uterus yang membesar ke arah diafragma. Sehingga diafragma kurang leluasa bergerak
untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20% wanita selalu bernafas
lebih dalam dan bagian bawah toraknya juga melebar.
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas. _al ini disebabkan
oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru
meningkat sadikit selama hamil.Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam. Yang
lebih menonjol adalah pernafasan dada ( Dr. Rustam, 1998, hal 38 )
8. raktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kadang-kadang ibu hamil mengeluh sering
kencing, hal ini disebabkan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Keadaan ini akan hilang dengan sendirinya bila uterus gradius keluar di rongga panggul. Pada
akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan sering kencing
akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan.( Prof.dr.Ida Bagus Gede
Manuaba,1998,110)
9. Kulit / Integumen
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu pigmentasi
ini disebabkan oleh pengaruh Melanophone Stimulating _ormon (MS_) yang meningkat.
MS_ ini adalah salah satu hormone yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis
kadang-kadang terdapat pigmen pada dahi, pipi dan hidung yang dikenal sebagai Cloasma
Gravidarum. ( Dr. Rustam, 1998, hal 38 )
10. Metabolisme
Pada wanita hamil BMR meninggi, system endokrin yang meningkat dan tampak
lebih jelas kelenjar gondoknya (glanduk tiroidea) BMR meninggkat hingga 15-20 % yang
umumnya ditemukan pada M akhir, kalori yang dibutuhkan untuk itu terutama diperoleh
dari pembakaran hidrat arang. khususnya sesudah kehamilan 20 minggu keatas. ‘kan tetapi
bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan
sehari-hari.(Prof dr Ida Bagus Manuaba,1998,110)
 $ %"& #
Untuk menentukan diagnosa kehamilan maka harus diketahui tanda-tanda
kehamilan.Dalam obstetric tanda-tanda kehamilan dibedakan menjadi tiga yaitu tanda-tanda
tidak pasti kehamilan dan tanda-tanda pasti kehamilan dan tanda-tanda kemungkinan hamil. (
Dr.Rustam, 1998, hal 43 )

j anda-tanda kemungkinan hamil


1. Perut membesar
2. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi
dari rahim.
3. anda hegar
4. anda Chadwick
5. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila di rangsang = Braxton-hicks
6. eraba ballotment
7. Reaksi kehamilan Positif

j anda-tanda tidak pasti kehamilan atau tanda Presumptif


1. ‘monorea
2. Mual dan muntah ( nausea dan vomiting )
3. Mengidam
4. idak tahan suatu bau-bauhan
5. Pingsan ( bila berada pada tempat-tempat yang sesak dan padat bisa pingsan )
6. idak ada selera makan ( anoreksia )
7. Lelah ( fatigue )
8. Payudara membesar tegang
9. Sering kencing
10. Konstipasi
11. Epulis, suatu hipertropi dari papil gusi.
12. Varises

j anda-tanda pasti kehamilan


1. Mendengar BJ anak
2. Melihat, meraba atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
3. Melihat rangka janin dengan USG
 ' %"" 
# 
1. Pseudosiesis, teradapat omenorea, perut membesar, tetapi tanda-tanda kehamilan
lain dan reaksi kehamilan negatif. Uterus membeasr biasa,wanita tersebut
mengaku dirinya hamil, tetapi sebenarnya tidak hamil, hal ini biasanya terjadi
pada wanita yang ingin sekali hamil 
2. Kistoma avari¶i, mungkin ada ameneorea. Perut penderita makin besar tetapi
uterusnya sebesar biasa 
3. .Mioma uteri , dapat terjadi amenorea perut penderita semakin besar, uterusnya
seperti tanda braxton hichs dan reaksi kehamilan negatif.
4, Vesika urinaria dengan reaksi urin uterus besarnya biasa, tanda-tanda kehamilan
dan reaksi kehamilan negatif. ( Dr. Rustam, 1998, hal 45 )
 (
 &) # 
 *"&+"  , -  
Pada ibu hamil yang pada M 1 sering mengalami perubahan nafsu makan, yakni
nafsu makan semakin menurun dan tidak ada nafsu makan sedikitpun.
j Penyebabnya:
Peningkatan keasaman di dalam mulut atau peningkatan asupan zat pati, yang
menstimulasi kelenjar saliva pada wanita yang rentan mengalami sekresi berlabih,
keadaan ini di sebut ptialisme ( salivasi berlebihan ). Kondisi mereka berlangsung
terus menerus dan menjadi suatu siklus karena bukan saja saliva yang berlebih ini
membuat rasa mual semakin kuat.
j Cara mengatasinya:
- makan biskuit atau roti dengan frekwensi sedikit-sedikit tapi sering.
- minum- minuman yang hangat misalnya the hangat.
- hindari makanan-makanan yang berbumbu merangsang.
 "# ." /+  , - 
Rasa mual dan muntah sering pada pagi, siang dan sore hari, bahkan sepanjang
hari. Nausea lebih kerap terjadi pada saat perut kosong sehingga lebih para di pagi
hari.
j Penyebabnya:
1. Perubahan hormon selama kehamilan
2. Kadar gula darah yang rendah
3. Lambung yang terlalu penuh
4. Peristaltik yang lambat
5. dan faktor-faktor emosi yang lain.
j Cara mengatasinya:
1. Makan porsi kecil tapi sering
2. atau roti kering sebelum beranjak ke tempat tidur di
pagi hari.
3. Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi
reflek.
4. _indari makanan yang beraroma kuat atau merangsang.
5. Batasi lemak dalam diet anda.
6. Perbanyak istirahat.
7. Selalu ingat bahwa Nausea kemungkinan besar berakhir pada M II
 
# +  , - 
Keletihan di alami pada M Pertama, namun alasanya belum da ketahui
j Penyebab:
1. Penurunan drastis laju metabolisme dasar pada awal kehamilan, tetapi alasan
ini terjadi belum jelas.
2. Peningkatan progesteron memiliki efek menyebabkan tidur.
j Cara mengatasinya:
1. Meyakinkan kembali wanita tersebut bahwa keletihan adalah hal yang wajar
atau normal dan keletihan akan hilang secara spontan pada M kedua.
2. Istirahat selama siang hari jika memungkinkan sehingga kelelahanya
menghilang.
3. Latihan ringan misalnya menyapu, berjalan-jalan santai.
4. Nutrisi yang baik juga dapat membantu mengatasi keletihan.
$ 
"-"+) , -  
Wanita yang sebelumya tidak mengalami konstipasi dapat mengalaminya pada
M II dan III. Konstipasi diduga akibat terjadi akibat penurunan peristaltik usus,
yang di sebabkan relaksasi otot polos pada usus besar.
j Cara mengatasinya:
1. Minum air yang banyak
2. Konsumsi buah atau jus
3. Minum air hangat, misalnya: air putih, the hangat,
4. Makan- makanan berserat dan mengandung serat alami misalnya: selada daun
seledri, beras merah.
5. Memiliki pola defekasi yang teratur dan baik.
6. Lakukan latihan umum, berjalan setiap hari, latihan kontraksi otot abdomen
secara teratur.
'  && -#+"  , - 
Ibu akan mengeluh nyeri sebagai nyeri menetap dan dalam yang menyebar
luas dari dasar kepala ke arah dahi. ( Black-burn dan loper,1992 )
j Penyebabnya:
1. Dari ketegangan otot
2. Stress
3. Perubahan postur
4. keletihan
5. ‘lkalosis respiratorik ringan.
6. Perubahan cairan otak dinamis.
7. Kongesti hidung atau ringan.
j Cara mengatasinya:
1.Diberi penjelasan bahwa kebanyakan sakit kepala dalam kehamilan tidak
berbahaya
2. indakan untuk menurunkan ketegangan misalnya: kompres, berendam.
3.Istirahat di ruangan yang digelapkan.
4.Minum segelas jus juga dapat membantu.
5.‘setaminofen 650 sampai 1000 mg PO setiap 6 jam, mungkin digunakan
dalam kehamilan.
(  "&*".%"- /+"  , - 
Ibu merasa seperti tidak dapat mengambil nafas, fenomina ini sering
menimbulkan sesak Kehamilan, suatu tarikan nafas dalam yang disengaja untuk
mencoba meningkatkan cadangan pernafasan.
j Penyebabnya:
1.‘kibat hormon progesteron dan peningkatan laju metabolik maternal.
2.Konsumsi oksigen janin mengakibatkan ibu merasa tidak dapat mengambil
nafas.
3. ekanan dari pembesaran uterus diafragma selanjutnya memperberat
keadaan ini.
j Cara mengatasinya:
Peregangan lengan di atas kepala dan mengayun lengan dalam gerakan
melingkar membantu ekspansi pernafasan. anda bahayanya termasuk
memburuknya gejala atau nyeri dada harus dilaporkan pada pemberi
perawatan dengan segera.

ü ) -+"  , -  


Nyeri punggung bagian bawah merupakan masalah otot tulangyang paling
sering dilaporkan dalam kehamilan.
jPenyebabnya:
_ormon progesteron dan relaksin menyebabkan sendi menjadi lunak,
terutama sepanjang kolumna spinal, seperti pada perubahan pusat gravitasi
seiring dengan kemajuan kehamilan, umumnya berperan pada keluhan nyeri
punggung, nyeri punggung bagian atas berhubungan dengan peningkatan ukuran
payudara dan faktor- faktor postural yang sering dihubungkan dengan kondisi
pekerjaan.
jCara mengatasinya:
1.Olahraga, meliputi gerakan pelvis.
2.Berdiri tegap, jangan mengikuti arah berat badan perut.
3.Memaka sepatu atau sandal yang nyaman dan bertumit rendah.
4.Rendam atau mandi dengan air hangat.
5.idur dengan meningkatkan relaksasi otot punggung, yaitu tidur miring ke
kiri dengan bantal penyangga diantara kaki, kaki kanan tekuk dan bantal
di bawah abdomen.
o Nyeri punggung bagian atas.
jPenyebabnya:
Dikarenakan meningkatnya ukuran payudara
jCara mengatasinya:
1. postur yang baik.
2.Memakai bra yang nyaman, karakteristik bra yang nyaman yaitu:
Ë Bra harus terbuat dari katun atau bahan yang mudah dicuci
yang akanmenyerap keringat.
Ë Bra harus berbentuk untuk memberi sokongan yang kuat pada
seluruh payudara.
Ë Jangan yang ada lipatan atau lapisan dalam yang akan
meningkatkan tekanan pada daerah sekitar payudara.
Ë ali bahu atau punggung harus cukup lebar untuk mencegah
tekanan disakitar bahu di bawah lengan.
 ) #+"  , - & 
Regurgitasi atau refluks isi lambung yang asam nenuju esofagus bagian bawah
akibat peristaltik balikan.
j Penyebabnya:
1.Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan
peningkatan jumlah progesteron.
2.Penurunan motalitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus
yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan
tekanan uterus.
3. idak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar.
j Cara mengatasinya:
1.Makan dalam porsi kecil tapi sering untuk menghindari lambung menjadi
penuh.
2.Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi
lambung anda.
3.Regangkan lengan anda melampaui kepala untuk memberi peluang bagi
perut anda untuk berfungsi.
4._indari makan berlemak.
5._indari minum bersamaan dengan makan, karna cairan cenderung
menghambat.
6._indari makanan dingin dan pedas.
7.Minum susu skim atau konsumsi es krim rendah lemak.
8.Gunakan preparat antasida dengan kandungan hidroksi aluminium.misalnya:
Mylanta, Maolax.
V
&+"  , -  
Dasar fisiolagis untuk kram kaki belum diketahui dengan pasti. Kram kaki
disebabkan oleh gangguan asupan kalsium atau asupan kalium yang tidak adekuat
atau ketidakseimbangan rasio kalsium dan fosfor dalam tubuh.

j Cara mengatasinya:
1.Meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya, misalnya: dorso
fleksikar kakinya.
2.Dorong wanita untuk melakukan latihan umum.
3.‘njurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari.
4.‘njurkan diet mengandung kalsium dan fosfor.
0   -  +"  , - 
Edema dependen pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan
peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah.
j Penyebabnya:
1. ekanan uterus yang membesar.
2.Pakaian ketat yang menghambat aliran balik vena dari ekstremitas bagian
bawah juga memperburuk masalah.
3.Edema pada kaki akibat kaki yang menggantung secara umum terlihat pada
area pergelangan.
j Cara mengatasinya:
1._indari penggunaaan pakaian ketat.
2.Elevasi kaki secara teratur Posisi menghadap ke samping saat berbaring.
3.penggunaan penyokong atau korcet pada abdomen maternal yang dapat
melonggarkan tekanan pada vena panggul.
".& "# /+"  , -  
Isomnia baik pada wanita yang menggunakan maupun tidak, dapat di sebutkan
oleh sejumlah penyebab lainya:
j Cara mengatasinya:
1.Mandi air hangat.
2.Minum air hangat.
3.akukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulasi tidur.
4.‘mbil posisi relaksasi yaitu tidur miring ke kiri, kaki kiri lurus dan kaki
kanan di tekuk dan ganjal batal.
 ü   1
Usaha yang dilakukan pada waktu ibu hamil dengan tujuan mempersiapkan ibu dalam
masa hamil agar waktu melahirkan dan sesudahnya ibu dalam keadaan baik, baik ibu
maupun bayinya. ( YBP ± SP, Sarwono 2002, hal 90 )
o ujuan ‘NC
-Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
timbang bayinya.
- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
dan bayi.
Mengenali secara dini adanya ketidak normalan yang mungkin terjadi selama
hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
-Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dan selamat ibu dan
bayinya.
- Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan demgan normal dan memberi
‘SI ekslusif.
- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayinya
agar dapat tumbu kembang secara normal.
o Jadwal ‘NC
- rimester I : 1 kali ( sebelum 14 minggu )
- rimester II : 1 kali ( antara 14 ± 28 minggu )
- rimester III : 2 kali ( antara minggu 28 ± 36 dan sesudah minggu ke 36 )
o Standar minimal ‘NC
- imbang berat badan
- Ukuran tekanan darah
- Ukuran tinggi fundus uteri
- Pemberian imunisasi
- Pemberian tablet besi
- es terhadap PMS.
o Pembagian rimester ( Doenges, Marilyn 2001, hal 57 )
ù rimester I ( UK 0 ± 12 minggu )
-Perubahan nafsu makan.
-Ketidaknyamanan akibat perubahan fisik dan hormonal.
-Rasa mual muntah.
-Kelelahan
-Konstipasi
-Diare
-Sakit kepala
ù rimester II ( UK 12 ± 28 minggu )
-Sesak nafas
-Palpitasi jantung
-Diare
-Nyeri punggung
-Kram kaki
ù rimester III ( UK 28 ± 40 minggu )
-Nyeri punggung
-Kram pada kaki
-Sering kencing
-Edema dependen
-Susah tidur.
    &"  - ,& 2
oNutrisi ibu hami
- Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna ( nasi, sayur, buah,
lauk dan susu ) karna kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan
tambahan sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya berat
badan sekitar 6,5 sampai 15 kilogramselama hamil. Kenaikan BB tidak boleh > ½
kg/minggu. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 136 )
- Untuk menambah tenaga makan makanan selingan pagi dan sore hari seperti kolak,
bubur kacang ijo, kue- kue, dll.

o ‘ktivitas
Pekerjaan rutin dapat dilakukan, bekerjalah sesuai dengan kemampuan dan makin
dikurangi dengan semakin tua kahamilan. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 136 )
Ibu tidak boleh bekerja terlalu berat
Ibu harus mempertahankan body mecanis selama hamil.
o_ubungan seksual
_amil bukan meripakan halangan untuk melakukan hubungan seksual, hubungan
seksual disarankan untuk dihentikan bila:
ù erdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri dan panas.
ù erjadi perdarahan saat hubungan seksual.
ù_entikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur kandung,
persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian dalam kandungan sekitar 2
minggu menjelang persalinan.( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 139 )
o Istirahat
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur
yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan
perkembangan dan pertumbuhan janin.( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 140 )
o Personal _ygiene
Ibu harus menjaga kebersihan dirinya secara keseluruhan pada saat hamil, meliputi :
mandi 2x sehari, ganti baju 1x sehari, ganti celana dalam 2x sehari atau apabilah
terasa basah, cara cebok dari depan ke belakang.
o Pakaian dan alas kaki
Pakaian hamil yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun
sehingga mempunyai kamampuan menyerap, terutama pakaian dalam. Pakaian dalam
atas B_ dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk menyangga
payudara yang makin berkambang. Pakaian dalam sering di ganti untuk menjaga
kebersihan dan menghalangi suasana lembab diosekitar pelipatan dan ibu tidak boleh
memakai sepatu hak tinggi. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 140 )
o Pemeliharaan payudara
Payudara yang dipersiapkan untuk dapat memberikan laktasi, perlu perhatian yang
seksama. Dengan pakaian dalam B_ yang longgar maka perkembangan payudara
tidak terhalang. Puting susu perlu di tarik ±tarik sehingga menonjol dan memudahkan
untuk memberikan ‘SI.( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 140 )
o Persiapan persalinan dan laktasi
Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan kesehatan
optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan laktasi. Untuk dapat
mencapai keadaan optimal menjelang persalinan perlu dilakukan dua langkah
penting yaitu melakukan senam hamil dan mempersiapkan kaeda





















    
c

2.2.1.PENGK‘JI‘N
 anggal periksa : Jam :
anggal pengkajian : Jam :
Nomor Registrasi :
Oleh :

‘.Data subyektif
1.‘namnesa
a. Nama suami dan istri :
agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien dan keluarga dapat terjalin
komunikasiyang baik dan mengenal klien.
b. ‘lamat :
untuk mengetahui tempat tinggal pasien sehingga memudahkan bidan apabilah
klien memerlukan pertolongan / informasi dari bidan.
c. Suku / bangsa :
untuk mengetahui adat, kebiasaan dan bahasa dari klien, sehingg nantinya
dapat mempengaruhi dalam penyampaian informasi.
d. ‘gama :
e. Usia : Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan umur 20
sampai 30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi
untuk hamil sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan
dan pertumbyhan janin. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 27 )
f. Lama Perkawinan : kalau orang hamil sudah lama kawin, nilai anak tentu besar
sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak mahal ).
( Obstetri fisiologi, hal 155).
g. Status perkawinan :
Usia saat kawin : untuk mengetahui usia saat kawin alat- alat reproduksi sudah
matang yang dapat mempengaruhi infertilitas seseorang.
i. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan klien, sehingga nantinya
dapat membantu dalm mambarikan asuhan.
j. Penghasilan :
- ingkat ekonomi merupakan suatu pertimbangan yang dapat mempengaruhi
keputusan keluarga dalam menetapkan ukuran keluarga, jarak antara anak
dan pemilihan serta metode pengendalian kehamilan ( Varney : 414 )
-Pekerjaan suami san ibu senduri untuk mengetahui taraf hidup dan sosial
ekonominya agar nasehat kita sesuai. ( Sulaiman , 1983 )
2. Keluhan utama
Sering kencing dengan frekuensi 6-8x/hari ,keluhan lain yang dapat terjadi
pada ibu hamil trimester III antara lain : nyeri punggung,kram kaki,sering
kencing,edema dependen,susah tidur.(Doenges,Marilyn,2001,hal 57).
3. Riwayat keluhan utama.
P : PROVOK‘ IF / P‘LI‘ IF
‘pa yang menyebabkan gejala dan apa saja yang dapat mengurangi atau
memperbaiki gejala.
Q : QU‘LI Y
Bagaimana gejala di rasakan, nampak / terdengar sejauh mana pasien
merasakanya.
R : REGION‘L / ‘RE‘ R‘DI‘SI
Dimana gejala terasa.
S : SK‘L‘ KE‘D‘‘N
Seberapa parah yang di alami klien 1-10
: IME
Waktu, sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan.

4. Riwayat menstruasi
Kapan pasien mengalami menarch, berapa hari lama haid, bagaimana warna
darahnya, berapa siklusnya dan berapa banyak jumlah darahnya. Ditanyakan flour
albus berapa hari lamanya, apakah berbau dan gatal atau tidak, jika ada amenore
kapan mendapat haid terakhir ( _ ), bila hari pertama haid diketahui maka dapat
dijabarkan taksiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele : hari +7, bulan -3,
tahun +1.Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur
antara 28 ± 30 hari, menentukan UK : tanggal periksa ± _PL. ( Sinopsis Obstetri,
hal 48 )
5. Riwayat kehamilan sekarang
-‘da atau tidak gejala dan tanda kehamilan
-Ditanyakan apakah sudah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum ( Jika
sudah berarti ini bukan kunjungan yang pertama, namun tetap penting untuk data
dasar inisial pemeriksaan kita )
-‘pakah ada keluhan dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan
perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak. Sejak kapan kehamilan ini
dirasakan oleh pasien.
-‘pakah pasien sudah perna disuntik
o Pengertian : Suatu imunisasi yang diberikan pada WUS yang digunakan
untuk melindungi bayi yang dilahirkan dari tetanus neonaturum dalam kurun
waktu minimal 3 tahun.( YBP ± SP, Sarwono, 2002, hal 91)
o Jadwal pemberian
‘ntigen Interval Lama %
(Selang waktu minimal perlindunga Perlindungan
) n
1 Pada kunjungan ante - -
natal pertama.
2 4 minggu setelah 1 3 tahun 80 %
3 6 bulan setelah 2 5 tahun 95 %
4 1 tahun setelah 3 10 tahun 99 %
5 1 tahun setelah 4 25 tahun / 99 %
seumur
hidup

6.Riwayat kehamilan, persalinan, anak, nifas yang lalu


- Kehamilan : ‘dakah gangguan kehamilan dengan komplikasi atau penyulit
seperti keguguran, perdarahan, muntah yang sangat toxemia gravidarum. (
Manuaba, Ida bagus Gde, hal 149 )
- Persalinan : Spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan, ditolong
oleh siapa bidan atau dokter.(Manuaba, Ida bagys Gde, hal 149)
- Nifas : ‘dakah panas atau perdarahan, bagaimnana lektasi
- ‘nak : Jenis kelamin, hidup atau mati, kalau meninggal umur berapa dan
penyebab meninggal, berat badan dan panjang badan waktu lahir.
7.Riwayat ginekologi
Ibu hamil perlu pemantauan jika mempunyai penyakit menular seksual seperti :
PMS, _IV, GO, kista ovarium, mioma uteri. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 127 )
8.Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu hamil perlu pemantauan ketat jika mempunyai riwayat penyakit DM,
hipertensi, pre- eklamsi, eklamsi, infeksi virus yang mungkin mempengaruhi
kehamilan. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 120 )
9.Riwayat kesehatan keluarga
Ibu hamil perlu pemantauan ketat jika mempunyai riwayat penyakit DM,
hipertensi, asma. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 120 )
10.Keadaan psikososial
Kebutuhan untuk memiliki anak untuk di cintai dan mencintai orang tuanya
pemikiran bahwa kehamilan dianggap bukti bahwa kita di cintai ( kedua faktor ini
merupakan alasan yang umum yang di lontarkan oleh remaja yang mempengaruhi
kehamilan ) keyakinan yang salah bahwa anak akan menyatuhkan kembali
hubungan yang retak rasa takut untuk mengasuh dan membesarkan anak ancaman
terhadap gaya hidup yang dijalani menjadi orang tua.(Varney,hal 414)
11.Latar belakang sosial budaya.
ren saat ini tentang jumlah keluarga, dampak jumlah keluarga di dapat individu
tumbuh dan berkembang terhadap individu tersebut, pentingnya memiliki anak
laki-laki di mata masyarakat karena akan meneruskan nama keluarga,apakah
masyarakat menghubungkan secara langsung antara jumlah anak yang dimiliki
seorang laki-laki dan kejantananya, nilai dalam masyarakat tentang menjadi
seorang ³ wanita hanya bila ia dapat memberi´ anak kepada pasanganya.
12. Pengetahuan dan kemampuan klien.
Ditanyakan sejauh mana pasien dapat mengerti dan memahami tentang pola
nutrisinya, cara perawatan payudara, mengenai pakaian dan alas kaki yang
dipakai selama kehamilan ini, Berapa kali pasien mendapatkan imunisasi ,
cara senam hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda persalinan, sejauh mana
persiapan pasien mengenai persalinannya dan dimana pasien akan melakukan
rujukan jika ada kegawatdaruratan selama persalinan.
13. Pola kebiasaan yang mungkin di lakukan.
-
B.Data Obyektif
1.Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : Penilaian keadaan umum dan kesadaran klien (
mencakup antara lain )
-Komposmentis ( sadar penuh )
-‘patik ( sadar tapi acuh )
-Somnolen ( Ngantuk )
-Sopor ( rangsangan + )
-Koma ( rangsangan - )
-Delirium ( Kesadaran menurun ).( Dinas kesehatan,2005,hal 44)
2) Postur tubuh
-Pusat gravitasi bergeser ke depan
-Kurva lumbo- sakrum normal semakin melengkung dan daerah serviko dorsal
harus terbentuk kurvatura ( fleksi anterior kepala > ) => mempertahankan
keseimbangan .
-Pergerakan menjadi lebih sulit dan jalan berjalan bergoyang .
(_elen Varney,2006,hal 542)
3) Pengukuran BB dan B.
Kemungkinan resiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm.
BB normal bumil : M I : 1 ± 2 kg
M II : 0,4 ± 0,5 kg / minggu
-Peningkatan BB < ( resiko IUGR )
-Peningkatan BB > ( resiko BB bayi > resiko CPD, partus dengan tindakan
asfiksi dan mortalitas )
-Peningkatan BB yang mencolok > 3 kg / bulan ( kemungkinan retensi cairan ,
hipertensi kehamilan ). ( _elen Varney,2006,hal 547 ).
d) Pengukuran V
ù D : Normalnya = 140 / 90 mm_g
ùNadi : Normalnya = 60 ± 100 x/ menit
ùSuhu : Normalnya = 36 ± 37,5 oC
ùRR : Normalnya = 16 ± 20 x/ menit
(_elen Varney,2006,_al 533).
2.Pemeriksaan fisik
o  Kepala : Nodul,tumor. (Dinas kesehatan 2005,hal 47).
o  Wajah : Masker kehamilan ( cloasma gravidarum ), setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan hilang sendiri. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal
110 )
o  Mata : Konjungtiva pucat, curiga adanya anemi ( Manuaba, Ida
bagus Gde, hal 29 )
o  _idung : Bentuk ,benjolan/tumor,lesi,sekret,tanda-tanda radang dan
perdarahan. (Dinas Kesehatan,2005,Panduan Pemeriksaan Fisik Umum,hal
56).
o  Mulut : - _ipersalivasi ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 109 )
- Gusi hiperemi, berongga, bengkak dan mudah berdarah
akibat peningkatan vaskularisasi.
- Epulsi ( ginggival granoloma gravidarum ) tsd bulan ke 3
dan terus membesar seiring kehamilan. ( _and out, perubahan
ibu hamil )
o  elinga : Serumen,benjolan. (Dinas Kesehatan,2005,hal 53).
o  Leher : Pembsaran kelenjar life dan tiroid,bendungan vena jugularis.
(Dinas Kesehatan<2005,hal 61).
o  Dada : Pada kehamilan > 32 minggu sering mengeluh rasa sesak dan
nafas pendek => uterus tertekan kearah diefragmah. ( _and out, perubahan
fisiologis ibu hamil )
o  Payudara : Selama kehamilan payudara bertambah besar tegang dan
berat, kelenjar mentgomeri nampak, _iperpigmentasi pada putting susu
dan areola mammae.(Sinopsis obstetri, hal 40)
o  ‘bdomen : ‘pakah ada strie gravidarum, linea alba bertambah
pigmentasinya dan disebut linea nigra. ( Sinopsis Obstetri, hal 36 )
o  Genitalia : ‘pakah ada tanda chadwicks ( kebiruan ). (Manuaba, Ida bagus
Gde, hal 107 )2
o  Perinium : tidak ada jaringan paruttidak ada bekas luka jahitan.(Manuaba
ida bagus Gede,hal 107)
o  ‘nus : idak ada hemoroid.(Manuaba ida bagus Gede,hal 107)
o  Ekstremitas : ‘tas : ‘pakah ada varises rasa sakit, bengkak dan
mengandung cairan. ( Saifuddin, 2006, MK-39 )
Bawah : ‘pakah ada varises rasa sakit, bengkak dan
mengandung cairan. ( Saifuddin, 2006, MK-39 )
Pemeriksaan ‘bdomen
Inspeksi : Keadaan umum pasien
Bentuk, umbilicus menonjol atau tidak, adakah bekas jahitan oprasi, apakah
ada strie dan linea alba.
Palpasi :
Leopod I
- ujuan : Untuk menentukan inggi Fundus Uteri ( FU ) dan untuk
mengetahui bagian janin yang berada di fundus.
- Cara
1. Ibu tidur terlentang, fleksi lutut dan paha.
2. Pemeriksa disisi kanan pasien menghadap muka ibu.
3. Uterus ditengahkan.
4. Dengan kedue tangan dan jari-jari menentukan FU
5. Menentukan bagian janin pada fundus.
Menentukan FU
Pada pengukuran ini bidan akan meraba puncak rahim ( fundus uteri)
yang menonjol di dinding perut. Dimulai dari tulang kemaluan
menggunakan metline, memakai satuan cm, metode ini dapat
digunakan pada umur kehamilan di atas 22 minggu.( Obstetri
fisiologi, hal 164 )

inggi Fundus Uteri ( dalam cm ) Umur kehamilan ( dalam bulan


)
20 5
23 6
26 7
30 8
33 9
Menggunakan 3 jari tangan, metode ini dapat digunakan pada umur
kehamilan di atas 12 minggu.( Obstetri fisiologi, hal 162 )
UK 12 minggu : FU 1- 2 jari di atas simpisis
UK 16 minggu : FU pertengahan antara simpisis dan pusat.
UK 20 minggu : FU 3 jari di bawah pusat.
UK 24 minggu : FU setinggi pusat.
UK 28 minggu : FU 3 jeri di atas pusat.
UK 32 minggu : FU pertengahan antara proxesus syphoideus
dan pusat.
UK 36 minggu : FU 3 jari di bawah proxesus syphoideus.
UK 40 minggu : FU pertengahan antara proxesus syphoideus
dan pusat.
Menentukan bagian janin yang berada di fundus:
- Kepala : eraba keras, bulat, dan melenting.
- Bokong : eraba lunak, kurang bulat, dan tidak melenting.
- Letak lintang : idak teraba salah satu diantara kepala dan
bokong
Leopod II
ujuan : Untuk menentukan batas rahim kanan dan kiri dan untuk
menentukan bagian janin yang berada pada sisi kanan dan kiri
rahim. ( Obstetri fisiologi, hal 165 )
Cara :
Kedua tangan geser ke kanan dan kiri rahim.
Satu tangan mendorong rahim ke sisi lain, tangan lain meraba dari
atas ke bawah.
Lakukan secara bergantian kanan dan kiri.
- Punggung : teraba keras memanjang dan datar seperti papan.
- Bagian ± bagian kecil : teraba bagian ± bagian kecil janin
Leopod III
ujuan : Untuk mengetahui bagian janin yang terendah dan untuk
mengetahui bagian terbawah janin sudah masuk P‘P atau belum.(
Obstetri fisiologi, hal 165 )
Cara :
Pergunakan tangan kanan dengan ibu jari pada sebelah kanan, 4
jari yang lain rapat disebelah kiri.
Raba bagian di atas simpisis.
Bila teraba kepala / bokong goyangkan hati ± hati.
* Menentukan Presentasi janin.
- Kepala : teraba bulat, keras dan melenting.
- Bokong : teraba lunak, kurang bulat, dan tidak melenting.
- Letak lintang : tidak teraba salah satu diantara kepala dan
bokong.
* Menentukan bagian terbawah janin sudah masuk P‘P atau
belum.
- ‘pabilah masih bisa digoyangkan, bagian terbawah janin
belum masuk P‘P.
- ‘pabilah sudah tidak bisa digoyangkan, bagian terbawah
janin sudah masuk P‘P.
Leopod IV
ujuan : Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terbawah janin
masuk P‘P.( Obstetri fisiologi, hal 165 )
Cara :
Pemeriksa menghadap ke arah kaki pasien.
Kedua tangan jari rapat di sisi kanan dan kiri bagian terendah,
ujung keduanya dirapatkan.
Konvergen : hanya bagian kecil dari kepala turun ke dalam
rongga panggul.
Divergen : bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah
melewati P‘P.
Sejajar : Separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul.
Biasanya dinyatakan dengan satuan x / 5.
( Obstetri fisiologi, hal 166 )
‘uskultasi : Dengan stetoskop kayu laennec atau Doppler yang ditempelkan di
daerah punggung janin, di hitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan
kelima, kemudihan dijumlah dan dikalihkan 4 untuk memperoleh frekuensi
satu menit. Batas frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120 ± 160 x /
menit.(Obstetri fisiologi, hal 169 )
aksiran berat janin :
Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat menggunakan rumus cara
Johnson ± ossec yaitu : ( inggi Fundus ( cm )-12 ) x 155 gram. ( Sinopsisi
obstetri, hal 53 )
Perkusi patella : ( Obstetri fisiologo, hal 158 )
Bila kaki bergerak, reflek lutut ( + ) => Normal
Bila kaki tidak bergerak, reflek lutut ( - ) => Waspada adanya
defisiensi vit. B1
Inspekulo : Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat spekulum
dimasukkan ke vagina dengan bilah vertikal kemudian di dalam liang vagina
di putar 90o sehingga horisontal, lalu di buka deskripsi keadaaan porsio serviks
( permukaan, warna ), keadaan ostium, ada / tidaknya darah atau cairan. Di
fornik dilihat keadaan dinding vagina, ada / tidak tumor, tanda radang atau
kelainan lainya. Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan
dari vagina.
Pemeriksaan panggul
Distensia spinarum : dari sisi kiri ke sisi kanan => Normalnya
c : 23 ± 26 cm.
Distensia Cristarum : dari crista kiri ke crista kanan => Normalnya : 26 ± 29
cm.
Conjugata eksternal : dari sympisis pubis ke lumbal ke V => Normalnya : 18 ±
20 cm.
Ukuran lingkar panggul : dari simpisis pubis ke pertengahan trochator mayor
kiri dan sias ke lumbal V, diteruskan trochator mayor kanan dengan sias
kemudihan diteruskan ke simpisis pubis => Normalnya : 80 ± 90 cm.(
Obstetri fisiologi, hal 37 )
Pemeriksaan penunjang
_b :* _b 11 gram % => tidak anemi
_b 9 -10 gram % => anemi ringan
_b 7 ± 8 gram % => anemi sedang
_b < 7 gram % => anemi berat
( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 30 )
* M II UK 28 minggu _b dibawah 11 gram% pada
kahamilan termasuk anemi , dibawah 8 gram% anemi
berat. ( Standar pelayanan kebidanan, hal 30 )
Pritein urine : - : Urine tidak keruh
+1 : erjadi kekeruhan
+2 : Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus.
+3 : Urine lebih keruh ada endapan yang lebih jelas
terlihat.
+4 : Urine sangat keruh dan disertai endapan
menggupal.
‘lbumin Urine : - : Warna tetap biru
+1 : Warna hijau kekuningan agak keruh
+2 : Warna kuning kehijauan dan keruh
+3 : Warna jingga dan keruh
+4 : Warna merah bata

     %  % 
* Diagnosa : Gx P xxxx (‘term, Prematur, ‘bortus, _idup / Mati) / unggal / hidup /
presentasi janin / puka,puki / intra uteri / ukuran panggul luar / KU ibi dan
janin.

_amil / tidak
Cari tanda- tanda kehamilan :
* idak pas
* Mungkin
* Pasti => terdapat salah satu tanda pasti => _amil
( Dr.Rustam,1998,hal 43)
Primi / multigravida. ( Obstetri Fisiologi,hal 182 )
* Primigravida * Multigravida
Perut tegang dan menonjol Perut lembek
Pusat menonjol Pusat tidak begitu menonjol
Rahim tegang Rahim agak lunak
Mamme tegang Mamme lembek
Vulva tertutup Vulva terbuka
_imen perforates _imen kurunkuli
Porsio runcing, OUE tertutup Porsio tumpul, OUE terbuka
Strie livide Strie livide dan albican

‘terem : Partus oada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, BB diatas 2500 gram
( Sinopsisi obstetri , hal 91 )
Prematur : Partus dari hasil konsepsi pada kehamilan 28 ± 36 minggu, janin dapat
hidup tetapi prematur, berat janin antara 1000-2500 garm.( Sinopsis obstetri,
hal 91 )
‘bortus : erhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup ( viable )- BB janin
dibawah 1000 gram ± tua kehamilan dibawah 28 minggu.
( Sinopsis obstetri , hal 91 )
_idup/ mati
anda kematian anak dalam rahim
DJJ ( - )
FU tidak bertamba besar
Palpasi bagian anak kurang jelas
Ibu tidak merasa gerakan anak
Foto Rotgen ( - ). ( Obstetri Fisiologi,hal 184)
unggal / kembar
anda ± tanda anak kembar
FU lebih besar
eraba banyak bagian kecil
eraba bagian besar berdampingan
DJJ dua tempat. ( Obstetri Fisiologi,hal 184)
Presentasi
Bokong
Kepala
Kosong
( Obstetri Fisiologi,hal 186)
Posisi
Puka / Puki
Kepala kiri / kanan
( Obstetri Fisiologi,hal 185)
Intra uteri / ekstra uteri
Intra uteri : waktu meraba anak uterus berkontraksi, kadang ±kadang
ligamentum rotundum teraba pada kiri ± kanan uterus.
Ekstra uterin : gerakan anak lebih nyeri dirasakan oleh ibu, janin lebih mudah
diraba dari luar pada saat persalinan mulai penbukaaan OUE tetap kurang
lebih 1 jari, (Obstetri fisiolhi,hal 196 )
Panggul luar : -

Masalah :-
Keluhan fisiologis : Berisi keluhan yang dialami ibu.
Kebutuhan ibu yang belum terpenuhi : Berisi kebutuhan yang belum dimengerti oleh
ibu selama anamnesa.
* DS ( Diagnosa Subyektif ) : Berisi data ±data berdasarkan klien yang menunjang
diagnosa, seperti : usia kehamilan, riwayat kehamilan, riwayat kehamilan sekarang,
_P_ .
* DO ( Diagnosa Obyektif ) : Berisi data ±data berdasarkan pemeriksaan yang menunjang
diagnosa, seperti : BB/ B, V, pemeriksaan ‘bdomen ( Inspeksi : Bentuk, umbilicus
menonjol atau tidak, adakah bekas jahitan oprasi, apakah ada strie dan linea alba.
Palpasi : Leopod I, leopod II, leopod III, leopod IV. ‘uskultasi : DJJ ), _PL, UPL. dan
pemeriksaan penunjang.

          % % 3   


  Infeksi saluran Kencing
  $ %!

c  3 
  idak ada

  ' 1  
 Untuk menyusun rencana asuhan kebidanan harus melihat diagnosa kebidanan,
sehingga dalam melakukan tindakan tidak terjadi kesalahan. Rencana asuhan kebidanan
dapay dibuat bersama klien dan keluarga.
1) Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilanya.
R/ Ibu mangerti tentang keadaan kehamilanya.
2)Menjelaskan pada ibu tentang penyebab sering kencing.
R/Menambah pengetahuan ibu.
3) ‘njurkan ibu untuk mongering asupan cairan sebelum tidur malam.
R/ Mengurangi keluhan.

  (  
Pada langkah ini, bidan dituntut melakukan tindakan kebidanan secara mandiri,
tetapi dalam pelaksanaan penyelesaian kasus klien sewaktu ±waktu bidan juga harus
melaksanakan kegiatan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, seperti : Dokter
umum, dokter ahly obgyn, perawat, ahli gizi dan sebagainya.
Implementasi meliputi : menginformasikan pada klien bahwa klien dan janin dalam
keadaan baik, menjelaskan pada klien bahwa hal yang dikeluhkan merupakan hal yang
fisiologis,menjelaskan pada klien cara mengatasi keluhanya, menjelaskan pada klien
tentang hal ±hal yang belum dimengerti oleh klien, dan merencanakan waktu kunjungan
berikutnya.

  ü 4  
Dalam asuhan kebidanan evaluasi sngat berperan terutama menetapkan tindakan
kebidanan untuk mengatasi klien. Dalam evaluasi kebidanan kita menggunakan SO‘P.
Keluhan sering kencing pada ibu hamil trimester III adalah hal yang fisiolos.Dengan
perencanaan dan implementasi yang komprehensif di harapkan ibu tidak sampai terkena
ISK (Infeksi Saluran kencing).





You might also like