Professional Documents
Culture Documents
Immunosuppression
Natural History of CIN and Cervical Cancer
Normal cervix
HPV infection
About 60% regress
within 2-3 years
HPV - related changes
Invasive cancer
Bishop A, et al. PATH 1995:5
INFEKSI HPV
( HUMAN PAPILLOMA VIRUS )
• infeksi menular seksual yang paling
banyak terjadi di dunia (terjadi pada
sebanyak 75% wanita yang aktif secara
seksual)
• jarang menimbulkan gejala
• hampir semua kanker serviks (99.7%)
berkaitan langsung dengan infeksi satu
atau lebih jenis HPV yang onkogenik (HPV
dapat menyebabkan kanker)
INFEKSI HPV
( HUMAN PAPILLOMA VIRUS )
• Infeksi dapat terjadi segera setelah aktif
secara seksual
• Perkembangan menjadi kanker serviks
umumnya antara 10-20 tahun
INFEKSI HPV
( HUMAN PAPILLOMA VIRUS )
• setiap 1(satu) juta wanita yang terinfeksi, sekitar
10%nya (100.000) akan mengalami perubahan
lesi prakanker pada jaringan epitel leher rahim
(displasia)
• pada sekitar 8% (8.000) dari kelompok wanita
tersebut, akan terjadi kanker yang terbatas pada
sel epitel (karsinoma insitu /KIS)
• bila KIS tidak diobati sekitar 20% (1600) akan
menjadi kanker invasif
INFEKSI HPV
( HUMAN PAPILLOMA VIRUS )
• Saat ini, tidak ada pengobatan untuk infeksi
HPV
• Setelah terinfeksi, seseorang sangat mungkin
terinfeksi seumur hidupnya
• Infeksi aktif dikendalikan oleh sistim kekebalan
tubuh dan dapat menjadi tidak aktif selama
beberapa waktu. Namun demikian, tidak
mungkin memprediksi apakah atau kapan virus
tersebut akan aktif kembali
HPV
• Virus papilloma relatif kecil—hanya ada
dua strand DNA dalam satu sel bundar,
atau amplop, yang menyerupai bola golf
ketika diperbesar dengan mikroskop
elektron
Jenis HPV yang mempunyai
pengaruh klinis
Empat jenis virus HPV yang terpenting
HPV 16 and 18 HPV 6 and 11
• menyebabkan ~25% Lesi • menyebabkan ~10-15%
Intraepitel Derajat LISDR
Rendah (LISDR) • menyebabkan 90%
• menyebabkan ~70% Lesi kondiloma
Intraepitel Derajat Tinggi
(LISDT/NIS 2/3)
– HPV 16
karsinoma sel skuamosa
– HPV 18
adenokarsinoma
HPV and Anogenital Warts
• HPV 6 and 11
responsible for >90%
of anogenital warts1
• Clinically apparent in
~1% of sexually active
US adult population2
• Estimated lifetime risk
of developing genital
warts ~10%3,4
Images top left and top right: Reprinted with permission from
NZ DermNet (www.dermnetnz.org)
1. Jansen KU, Shaw AR. Annu Rev Med. 2004;55:319–331. 2. Koutsky L. Am J Med. 1997;102:3–8. 3. Franco EL,
Villa LL, Richardson H, Rohan TE, Ferenczy A. In: Franco EL, Monsonego J, eds. Oxford, UK: Blackwell Science;
1997:14–22. 4. Tortolero-Luna G. Hematol Oncol Clin North Am. 1999;13:245–257, x.
Cervical Intraepithelial Neoplasia
Photo courtesy of Dr. J. Monsonego Photo courtesy of Dr. J. Monsonego From IARC, 2003.4
1. Wright TC Jr, Cox JT, Massad LS, et al, for the ASCCP-Sponsored Consensus Congress. JAMA. 2002;287:2120–2129. 2. Bonnez W. In: Richman DD, Whitley RJ,
Hayden FJ, eds. Washington, DC: American Society for Microbiology Press; 2002:557–596. 3. Canadian Cancer Society. Cervical Cancer: What you need to know.
Available at: http://www.cancer.ca/vgn/images/portal/cit_86751114/63/40/151140772cw_library_wyntk_cervical_en.pdf. Accessed March 13, 2006. 4. Reprinted with
permission from Sellors JW, Sankaranarayanan R, eds. Colposcopy and Treatment of Cervical Intraepithelial Neoplasia. A Beginner’s Manual. Lyon, France: International
Agency for Research on Cancer; 2003.
Cervical Carcinoma
1. Reprinted with permission from Sellors JW, Sankaranarayanan R, eds. Colposcopy and Treatment of Cervical Intraepithelial
Neoplasia. A Beginner’s Manual. Lyon, France: International Agency for Research on Cancer; 2003.
Routes of HPV Transmission
Spectrum of Changes in Cervical Squamous
Epithelium Caused by HPV Infection1
Normal HPV Infection / CIN 2 / CIN 3 /
Cervix CIN* 1 Cervical Cancer
1. Adapted from Goodman A, Wilbur DC. N Engl J Med. 2003;349:1555–1564. Copyright © 2003 Massachusetts Medical Society. All rights
reserved. Adapted with permission.
Deteksi Infeksi HPV
• Tes HPV ( PCR atau Hybride Capture )
• Tes Pap
• Pemeriksaan Visual : langsung, dengan
asam asetat (IVA), kolposkopi
Tes HPV
• Menggunakan teknologi Hybrid Capture 2 (tes DNA HPV
HC2) untuk mendeteksi DNA HPV risiko tinggi tipe
6,18,31,33,35,39,45,51,52,56, 58,59,68
Tes Pap
Tes Pap
PATOFISIOLOGI KANKER
SERVIKS
PERJALANAN PENYAKIT HPV
Definitive
Efficacy
.
Source: Wright, TC and Schiffman, M. Adding a Test for Human Papillomavirus DNA to Cervical-Cancer Screening. NEJM 2003;348:489-490
Pertimbangan Penting untuk Fasilitas
dengan Sumber Daya Terbatas
• Riwayat alami dari kanker serviks mengharuskan bahwa
penapisan difokuskan pada wanita berisiko tinggi yang
mengalami LISDT (NIS II-III) yaitu wanita yang berusia
sekitar 30 dan 40 tahun.
• Kanker serviks paling sering menyerang wanita diatas
usia 40 tahun. LISDT (NIS II atau III) biasanya dapat
dideteksi 10 tahun atau lebih sebelum terjadinya kanker,
dengan angka kejadian tertinggi pada usia 35 tahun.
• Wanita di atas 50 tahun yang pernah mendapat hasil tes
negatif pada usia 30 atau 40 tahun, memiliki risiko yang
lebih rendah untuk menderita kanker serviks
Gambaran Serviks
DETEKSI DINI
TES IVA
(Inspeksi Visual dengan Aplikasi
Asam Asetat)
SIAPA YANG HARUS MENJALANI
TES
• Semua perempuan usia 30-50 tahun
KAPAN HARUS MENJALANI TES
IVA
• kapan saja dalam siklus menstruasi,
termasuk saat menstruasi, saat asuhan
nifas atau paska keguguran.
• kunjungan ulang untuk tes IVA setiap 5
tahun
PENURUNAN POTENSIAL ANGKA KEJADIAN
KANKER SERVIKS SECARA KUMULATIF
PADA BERBAGAI FREKUENSI SKRINING53
Tes yang dipakai meliputi tes Pap, tes IVA dan tes HPV
Cakupan antara 75-100 persen dan pasien yang tidak datang pada kunjungan
ulangan kurang dari 15 persen
53. ACCP. Cervical cancer prevention: Fact sheet. Natural history of cervical cancer: even infrequent screening of older women saves lives. April, 2003
PENILAIAN KLIEN