Professional Documents
Culture Documents
DISEKOLAH
Oleh :
Nama : SUPARSIH
NPM : 07220500
Oleh :
Nama : SUMARTINI
NPM : 07220486
Mengetahui :
Mengesahkan
Kepala Sekolah
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatNya, sehingga Praktik Lapangan Konseling Pendidikan di
Sekolah di SMP Negeri 1 Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan
berjalan dengan baik dan lancer.
PLKPS yang telah kami laksanakan ini guna memenuhi persyaratan mata
kuliah yang kami laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Dalam melaksanakan PLKPS ini tidak dapat berjalan dengan baik dan
lancar tanpa ada bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
maka laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih adanya kekurangan –
kekurangan untuk itu segala kritik dan saran yang ditujukan kepada penulis akan
Penulis
SUPARSIH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Pengertian Layanan Konseling Pendidik Di sekolah
D. Persiapan Konseling
A. Program Kegiatan
B. Aplikasi Instrumentasin ( DCM )
C. Layanan Bimbingan Kelompok ( BKp )
D. Layanan Konseling Kelompok ( KKp )
E. Layanan Konseling Perorangan ( KP )
F. Kegiatan Selain Bimbingan Konseling
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Hambatan
C. Kesan – Kesan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses penting untuk membangun manusia, yang pada
gilirannya manusia hasil pendidikan akan menjadi sumber daya yang akan
melaksanakan pembangunan itu sendiri. Pendidikan memiliki cakupan yang luas,
proses transformasi budaya, proses pembentukan pribadi, proses penyiapan warga
Negara dan sebagai proses penyiapan tenaga kerja.
Hakekat pembangunan nasional bertitik tolak dari pembangunan manusia
seutuhnya, sehingga menjadi sasaran pembangunan itu sendiri, yang wujudnya adalah
mengubah manusia dari keadaan yang bersifat potensial manjadi “actual”. Fuad
Hasan (1985) menyatakan : “ Manusia adalah makluk Tuhan yang terentang antara
potensi dengan aktualisasi “. Di antara dua kutup itu terentang upaya pendidikan yang
berperan mengembangkan potensi “ negative kejahatan “. Oleh karena itu kesalahan
mendidik dapat berakibat fatal, dan kesalahan pendidikan dapat dihindari, jika
memahami arti pendidikan yang sesungguhnya dan memiliki kompetensi sebagai
pendidik ( Tirta Raharja dan La Sula, 2000:203 )
Jika pembangunan dianggap sebagai system makro, maka pembangunan
sumber daya manusi ( SDM ) menjadI ” leader “ dari pebangunan bidang – bidang
lainnya seperti : pembangunan fisik, pembangunan ekonomi, pertahanan, dan
sebagainya, kesemuanya membutuhkan SDM yang berkualitas, sehingga dengan
pembangunan manusia melalui pendidikan, hasil pembangunan SDM tersebut dapat
merencanakan dan melaksanakan pembangunan bidang – bidang lainnya secara lebih
tepat, berkualitas dan efisien.
Pedoman ini memberikan informasi umum mengenai praktikan dan magang
pengalaman lapangan bagi mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling dan atau
mahasiswa Pendidikan Profesi Konselor ( PPK ). Tujuan Pengalaman lapangan ini
adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengalami secara langsung
seraya belajar untuk menjadikonselor yang efektif dan professional. Pengalaman
lapangan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktekan
keterampilan – keterampilan serta teori – teori secara komperehensif.
Praktikum meliputi pengalaman Bimbingan dan Konseling di Sekolah atau
arena terapan Bimbingan dan Konseling lainnya, Praktikum mengacu pada
pemahaman mahasiswa dalam melakukan keterampilan keterampilan konseling,
layanan – layanan dalam konseling dan semua aspek pengalaman professional dari
semua kegiatan Bimbingan dan Konseling komprehensif.
B. Tujuan
Maksud diselenggarakannya praktikum adalah memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk latihan dan menerapkan kompetensi akademik dalam bidang
bimbingan dan konseling yang telah dikuasai dalam kontek otentik di sekolah atau
terapan layanan ahli lain yang relevan. Adapun tujuan khusus praktikum konseling
pendidikan di sekolah agar mahasiswa terampil dalam :
1. Menyusun program satuan layanan terutama konseling perseorangan, bimbingan
kelompok, dan konseling kelompok serta kegiatan pendukung seperti : Aplikasi
instrumentasi ( DCM ), konferensi kasus, alih tangan kasus bimbingan dan
konseling sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan siswa di sekolah yang
bersangkutan. Program – program satuan layanan tersebut memuat materi dalam
bidang bimbingan dan konseling yang lebih luas seperti : bimbingan pribai,
bimbingan social, bimbingan belajar dan bimbingan karier.
2. Mengelola dengan praktik pengalaman lapangan ini praktikan diharapkan dapat
mengelola tahapan – tahapan dalam dunia bimbingan dan konseling yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi analisis dan tindak lanjut ) program – program
satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling kepada siswa
asuh sehingga siswa tersebut memperoleh layanan sesuai kebutuhan siswa masing
– masing.
3. Berkonsultasi dan bekerja sama dengan pihak terkait ( terutama guru pembimbing,
kepala sekolah, guru mata pelajaran, praktikan ) dalam menyususn serta mengelola
program – program bimbingan dan konseling di Sekolah.
4. Menyusun program bimbingan dan konseling dalam kurun waktu tertentu
(misalnya : satu bulan atau satu tahun) berdasarkan program satuan layanan /
pendukung yang dilaksanakan sebelumnya dan analisis keutuhan siswa untuk
kurun waktu yang dimaksud.
5. Menyuseun laporan tertulis tentang kegiatan dalam praktik layanan konseling
disekolah menurut pola yang sesuai dan memadai.
6. Memenuhi tugas akademika.
D. Persiapan Konseling
1. Persiapan Konselor
Sebelum proses konseling dimulai, konselor mempersiapkan hal – hal
yang diperlukan untuk konseli sebagai media dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling. Konselor juga membantu menyiapakan fasilitas
yang akan digunakan untuk proses bimbingan dan konseling baik tempat,
sarana dan prasarana yang akan digunakan. Sebagai upaya memberikan
pelayanan dan kenyaman peserta didik dalam proses layanan bimbingan dan
konseling. Dalam meberikan layanan konseling itu ada beberapa tugas
seorang konselor dalam membuka proses layanan konseling yang meliputi :
a. Menciptakan : trust, rapport, involvement, mutual understanding,
comfort.
b. Melalui : Penerimaan secara tulus, sikap hangat, serta perhatian
yang mendalam.
c. Salam :
1). Menunjukan sikap perhatian yang mendalam berjabat tangan hangat
yang dapat mengisyaratkan bahwa konselor menerima kedatangan klien
( Siswa.
2). Menerima dengan hangat serta memberikan kenyamanan,
membimbing klien memasuki tempat dimana layanan bimbingan
diselenggarakan.
d. Penempatan ( Fisik ) :
1). Mengenai posisi tubuh konselor yang baik dalam konseling adalah
sedikit condong kedepan kearah konseli, mengkomunikasikan pesan
bahwa konselor memberikan perhatian yang lebih besar. Pandangan
dengan muka lurus menghadap konseli akan membantu konselor
melibatkan diri secara penuh dalam pembicaraan konseli dan hubungan
emosional keduanya lebih dapat terbangun. Pada umumnya jarak yang
ideal dalam proses konseling adalah 90 – 100 cm.
2). Kemampuan untuk memiliki kontak mata yang baik merupakan
bagian penting dan pokok dari komunikasi antar individu. Konselor harus
dapat membaca bahasa isyarat dan apa yang sedang dialami konseli
seperti halnya apa yang ditampakkan oleh mata konseli. Dengan kotak
mata konselor seharusnya dapat menganalisa apa yang sebenarnya
dialami dan dirasakan klien pada saat itu. Konselor melalui kontak mata
dapat menangkap makna yang lebih mendalam dari berbagai hal yang
disampaikan klien dan dapat memahami klien.
e. Pengaturan Fisik :
1). Menjamin hubungan yang baik dengan posisi meja kursi ( duduk
berseberangan, duduk disamping) meja dengan kursi sofa klien dan tidak
duduk menetap klien secara lansung.
2). Tempat duduk sama kenyamanannya dan kaulitasnya sebagai upaya
memberi kenyaman bahwa tidak ada perbedaan yang menonjol dari klien
dan konseli.
3). Posisi duduk tidak terlalu dekat ( satu sofa ) antara klien dan konselor.
4). Semua bahan penujang kegiatan konseling diruangan relevan dengan
tanggung jawabkonselor dalam upaya penyelesaian dan pengentasan
masalah yang sedang dihadapi klien.
DENAH LOKASI
SMP NEGERI 1 PENAWANGAN
SD N Penawangan
Jembatan Penawangan
Puskesmas
PENAWANG
KUD
U
SD Negeri II
Penawangan
STRUKTUR ORGANISASI KELAS VIII B
SMP NEGERI 1PENAWANGAN
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
Wali Kelas
Sekretaris I Bendahara I
Sekretaris II Bendahara II
KAMABIGUS
Ketua Gudep
Miyono, S.Pd
Sekretaris Bendahara
MEJA
GURU
1 2 3 4 5 6 7 8
Reni Siti H Eni Lia Alim Maryono Susandro Putro
9 10 11 12 13 14 15 16
Risya Triyana Ully Putri Asib Alief Sarif Irvan
17 18 19 20 21 22 23 24
Yuni Siti M Dewi Sella Dika Della Roni Andre
25 26 27 28 29 30 31 32
Irvana Dewi Lisa Janah Puryanto Aldi Danang Yanuar
33 34 35 36 37 38 39 40
Susilo Puput - - Sigit Fachrudi Susi Rifki
n
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN
SMP NEGERI 1 PENAWANGAN
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
Kepala Sekolah
Kepala Perpustakaan
Sri Wahyuni, S. Pd
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM IPA
SMP NEGERI 1 PENAWANGAN
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
KEPALA SEKOLAH
Haryono, S.Pd
KOORDINATOR
Koordinator
Retnaningsih,
Retnaningsih, S.Pd S.Pd
PENANGGUNGJAWAB TEKNIS
Eko Sri Sulistyowati, S.Pd
GURU IPA
Andreas Rohmad Susanto, S.Pd
Lilik Ramawati, S. Pd
Tyas Utami, S. Pd
Duraji, S. Pd
Dwi Listyowati, S. Pd
LABORAN
SISWA