You are on page 1of 24

PRAKTIK LAYANAN KONSELING PENDIDIKAN

DISEKOLAH

DI SMP NEGERI 1 PENAWANGAN


Jalan Raya Penawangan – Truko No. 57 Penawangan 58161
No. Telepon : (0292) 4271022 - 4271023

Oleh :
Nama : SUPARSIH
NPM : 07220500

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( IKIP )


VETERAN SEMARANG
2010
PENGESAHAN
Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) / PKPS
Mahasiswa IKIP Veteran Semarang
Di SMP Negeri 1 Penawangan

Oleh :
Nama : SUMARTINI
NPM : 07220486

Telah disetujui dan disyahkan pada :


Hari : ………………………………..
Tanggal : ………………………………...
Semarang, September 2010

Mengetahui :

DPL Guru Pamong

Dra. YM. Indarwati Rahayu, M.Pd Mulyono, S.Pd


NIP : NIP : 19540727.197903.1.009

Mengesahkan
Kepala Sekolah

Drs. H. Djoko Asruri, M.Pd


NIP : 19501206.196712.1004
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatNya, sehingga Praktik Lapangan Konseling Pendidikan di
Sekolah di SMP Negeri 1 Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan
berjalan dengan baik dan lancer.

PLKPS yang telah kami laksanakan ini guna memenuhi persyaratan mata
kuliah yang kami laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Dalam melaksanakan PLKPS ini tidak dapat berjalan dengan baik dan
lancar tanpa ada bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Drs. Sukoco, M.Pd, selaku Rektor IKIP Veteran Semarang


2. Dra. Dwi Hardiyanti, M.Pd Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Veteran
Semarang.
3. Dra. Sri Redjeki, M.Pd Sebagai Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling.
4. Dra. YM. Indarwati Rahayu, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Lapangan
yang telah memberi bimbigan, petunjuk, arahan, selama pelaksanaan PLKPS.iv
5. Drs. H. Djoko Asruri, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Penawangan.
6. Mulyono, S.Pd Selaku Guru Pamong kelompok kami.
7. Bapak dan Ibu Guru BK, Beserta Staf Karyawan Karyawati SMP Negeri 1
Penawangan
8. Pihak – Pihak Lain yang telah membantu kami dalam melaksanakan PLKPS.

Kepada semua tersebut di atas, semoga amal kebaikannya mendapat balasan

yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.


Penulis menyadari bahwa karena keterbatasan serta kemampuan penulis,

maka laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih adanya kekurangan –

kekurangan untuk itu segala kritik dan saran yang ditujukan kepada penulis akan

diterima dengan terbuka.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Penawangan, September 2010

Penulis

SUPARSIH
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Pengertian Layanan Konseling Pendidik Di sekolah
D. Persiapan Konseling

BAB II ORIENTASI SEKOLAH

A. Sejarah Singkat Sekolah


B. Visi dan Misi serta tujuan sekolah
C. Lingkungan Belajar Siswa
D. Struktur Organisasi Sekolah

BAB III PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH

A. Program Kegiatan
B. Aplikasi Instrumentasin ( DCM )
C. Layanan Bimbingan Kelompok ( BKp )
D. Layanan Konseling Kelompok ( KKp )
E. Layanan Konseling Perorangan ( KP )
F. Kegiatan Selain Bimbingan Konseling

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Hambatan
C. Kesan – Kesan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses penting untuk membangun manusia, yang pada
gilirannya manusia hasil pendidikan akan menjadi sumber daya yang akan
melaksanakan pembangunan itu sendiri. Pendidikan memiliki cakupan yang luas,
proses transformasi budaya, proses pembentukan pribadi, proses penyiapan warga
Negara dan sebagai proses penyiapan tenaga kerja.
Hakekat pembangunan nasional bertitik tolak dari pembangunan manusia
seutuhnya, sehingga menjadi sasaran pembangunan itu sendiri, yang wujudnya adalah
mengubah manusia dari keadaan yang bersifat potensial manjadi “actual”. Fuad
Hasan (1985) menyatakan : “ Manusia adalah makluk Tuhan yang terentang antara
potensi dengan aktualisasi “. Di antara dua kutup itu terentang upaya pendidikan yang
berperan mengembangkan potensi “ negative kejahatan “. Oleh karena itu kesalahan
mendidik dapat berakibat fatal, dan kesalahan pendidikan dapat dihindari, jika
memahami arti pendidikan yang sesungguhnya dan memiliki kompetensi sebagai
pendidik ( Tirta Raharja dan La Sula, 2000:203 )
Jika pembangunan dianggap sebagai system makro, maka pembangunan
sumber daya manusi ( SDM ) menjadI ” leader “ dari pebangunan bidang – bidang
lainnya seperti : pembangunan fisik, pembangunan ekonomi, pertahanan, dan
sebagainya, kesemuanya membutuhkan SDM yang berkualitas, sehingga dengan
pembangunan manusia melalui pendidikan, hasil pembangunan SDM tersebut dapat
merencanakan dan melaksanakan pembangunan bidang – bidang lainnya secara lebih
tepat, berkualitas dan efisien.
Pedoman ini memberikan informasi umum mengenai praktikan dan magang
pengalaman lapangan bagi mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling dan atau
mahasiswa Pendidikan Profesi Konselor ( PPK ). Tujuan Pengalaman lapangan ini
adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengalami secara langsung
seraya belajar untuk menjadikonselor yang efektif dan professional. Pengalaman
lapangan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktekan
keterampilan – keterampilan serta teori – teori secara komperehensif.
Praktikum meliputi pengalaman Bimbingan dan Konseling di Sekolah atau
arena terapan Bimbingan dan Konseling lainnya, Praktikum mengacu pada
pemahaman mahasiswa dalam melakukan keterampilan keterampilan konseling,
layanan – layanan dalam konseling dan semua aspek pengalaman professional dari
semua kegiatan Bimbingan dan Konseling komprehensif.

B. Tujuan
Maksud diselenggarakannya praktikum adalah memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk latihan dan menerapkan kompetensi akademik dalam bidang
bimbingan dan konseling yang telah dikuasai dalam kontek otentik di sekolah atau
terapan layanan ahli lain yang relevan. Adapun tujuan khusus praktikum konseling
pendidikan di sekolah agar mahasiswa terampil dalam :
1. Menyusun program satuan layanan terutama konseling perseorangan, bimbingan
kelompok, dan konseling kelompok serta kegiatan pendukung seperti : Aplikasi
instrumentasi ( DCM ), konferensi kasus, alih tangan kasus bimbingan dan
konseling sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan siswa di sekolah yang
bersangkutan. Program – program satuan layanan tersebut memuat materi dalam
bidang bimbingan dan konseling yang lebih luas seperti : bimbingan pribai,
bimbingan social, bimbingan belajar dan bimbingan karier.
2. Mengelola dengan praktik pengalaman lapangan ini praktikan diharapkan dapat
mengelola tahapan – tahapan dalam dunia bimbingan dan konseling yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi analisis dan tindak lanjut ) program – program
satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling kepada siswa
asuh sehingga siswa tersebut memperoleh layanan sesuai kebutuhan siswa masing
– masing.
3. Berkonsultasi dan bekerja sama dengan pihak terkait ( terutama guru pembimbing,
kepala sekolah, guru mata pelajaran, praktikan ) dalam menyususn serta mengelola
program – program bimbingan dan konseling di Sekolah.
4. Menyusun program bimbingan dan konseling dalam kurun waktu tertentu
(misalnya : satu bulan atau satu tahun) berdasarkan program satuan layanan /
pendukung yang dilaksanakan sebelumnya dan analisis keutuhan siswa untuk
kurun waktu yang dimaksud.
5. Menyuseun laporan tertulis tentang kegiatan dalam praktik layanan konseling
disekolah menurut pola yang sesuai dan memadai.
6. Memenuhi tugas akademika.

C. Pengertin layanan Koseling Pendidikan di Sekolah


Pelayanan konseling di sekolah merupakan usaha dalam membantu peserta
didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan social, kegiatan belajar,
dan perencanaan pengembangan karier. Pelayanan konseling memfasilitasi
pengembangan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasik, sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, perkembangan, kondisi serta peluang – peluang
yang dimiliki peserta didik sehingga dapat berkembang secara optimal. Dalam
pelayanan bimbingan dan konseling disekolah ini juga membantu siswa dalam
menghadapi, memahami, mengatasi serta mengentaskan apa yang menjadi kelemahan
dan hambatan serta masalah yang dihadapi oleh peserta didik.

D. Persiapan Konseling
1. Persiapan Konselor
Sebelum proses konseling dimulai, konselor mempersiapkan hal – hal
yang diperlukan untuk konseli sebagai media dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling. Konselor juga membantu menyiapakan fasilitas
yang akan digunakan untuk proses bimbingan dan konseling baik tempat,
sarana dan prasarana yang akan digunakan. Sebagai upaya memberikan
pelayanan dan kenyaman peserta didik dalam proses layanan bimbingan dan
konseling. Dalam meberikan layanan konseling itu ada beberapa tugas
seorang konselor dalam membuka proses layanan konseling yang meliputi :
a. Menciptakan : trust, rapport, involvement, mutual understanding,
comfort.
b. Melalui : Penerimaan secara tulus, sikap hangat, serta perhatian
yang mendalam.
c. Salam :
1). Menunjukan sikap perhatian yang mendalam berjabat tangan hangat
yang dapat mengisyaratkan bahwa konselor menerima kedatangan klien
( Siswa.
2). Menerima dengan hangat serta memberikan kenyamanan,
membimbing klien memasuki tempat dimana layanan bimbingan
diselenggarakan.
d. Penempatan ( Fisik ) :
1). Mengenai posisi tubuh konselor yang baik dalam konseling adalah
sedikit condong kedepan kearah konseli, mengkomunikasikan pesan
bahwa konselor memberikan perhatian yang lebih besar. Pandangan
dengan muka lurus menghadap konseli akan membantu konselor
melibatkan diri secara penuh dalam pembicaraan konseli dan hubungan
emosional keduanya lebih dapat terbangun. Pada umumnya jarak yang
ideal dalam proses konseling adalah 90 – 100 cm.
2). Kemampuan untuk memiliki kontak mata yang baik merupakan
bagian penting dan pokok dari komunikasi antar individu. Konselor harus
dapat membaca bahasa isyarat dan apa yang sedang dialami konseli
seperti halnya apa yang ditampakkan oleh mata konseli. Dengan kotak
mata konselor seharusnya dapat menganalisa apa yang sebenarnya
dialami dan dirasakan klien pada saat itu. Konselor melalui kontak mata
dapat menangkap makna yang lebih mendalam dari berbagai hal yang
disampaikan klien dan dapat memahami klien.
e. Pengaturan Fisik :
1). Menjamin hubungan yang baik dengan posisi meja kursi ( duduk
berseberangan, duduk disamping) meja dengan kursi sofa klien dan tidak
duduk menetap klien secara lansung.
2). Tempat duduk sama kenyamanannya dan kaulitasnya sebagai upaya
memberi kenyaman bahwa tidak ada perbedaan yang menonjol dari klien
dan konseli.
3). Posisi duduk tidak terlalu dekat ( satu sofa ) antara klien dan konselor.
4). Semua bahan penujang kegiatan konseling diruangan relevan dengan
tanggung jawabkonselor dalam upaya penyelesaian dan pengentasan
masalah yang sedang dihadapi klien.

2. Usaha Untuk Mendapatkan Klien


a. Konselor memanggil konseli yang mempunyai masalah atau yang tidak
bermasalah, dengan melihat dari hasi DCM, daftar nilai kelas serta data –
data pendukung lainnya.
b. Konselor mendapat dari guru pamong, karena melihat referensi dari Guru
Pamong.
c. Klien dating sendiri secara sukarela karena ingin memperoleh layanan
konseling dari konselor.
d. Konselor dapat memperoleh secara langsung dengan observasi secara
langsung kepada klien ( peserta didik ).
BAB II
ORIENTASI SEKOLAH
BAB II
ORIENTASI SEKOLAH

A. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Penawangan


1. Keadaan Sekolah tahun 1981 – 1994
SMP Negeri 1 Penawangan berdiri sejak tanggal 1 Juli 1981 ( UGB )
yang pada waktu itu dibuka oleh menteri pendidikan dan kebudayaan RI
dengan nomor : 0219 / 07 / 1981 tertanggal 14 Juli 1981. SMP Negeri 1
Penawangan sejak berdiri samapai tahun 1994 dipimpin oleh beliau bapak
Kepala Sekolah Soesmojo, BA dengan nomor induk pegawai negeri :
130301542. Dengan pangkat Pembina dan golongan IV a.
Lokasi sekolah di desa Penawangan kecamatan Penawangan dan
kabupaten Grobogan. Keadaan gedung pada waktu pertama kali berdiri
dalah 6 gedung yang terdiri dari :
a. Satu gedung untuk ruang Tata Usaha ( TU ).
b. Ruang Kepala Sekolah.
c. Ruang Guru.
d. Satu Gedung Laboratorium IPA.
e. Satu Gedung Keterampilan.
f. Gedung ruang kelas terdiri dari :
1). Droping ( UGB ) : 9 Kelas
2). Bangunan : 2 Kelas

Keadaan guru SMP Negeri 1 Penawangan tahun 1981 sampai tahun


1994 yaitu berjumlah 31 Guru yang terdiri dari 29 Guru PNS dan guru
GTT. Keadaan karyawan tatausaha SMP Negeri 1 Penawangan pada tahun
1981 sampai tahun 1994 yaitu 10 Orang, 8 Orang PNS dan 2 Orang GTT
sebagai penjaga sekolah.
Pada tahun 1994 ada pergantian jabatan kepala sekolah karena masa
purna bakti ( pensiun kerja ) bapak Soemojo, BA.

2. Keadaan Sekolah tahun 1994 sampai sekarang


Sebagai penggantai kepala sekolah yang pensiun pada tahun 1994
SMP Negeri 1 Penawangan di Kepalai oleh Drs. Djoko Asruri, M.Pd
sampai sekarang.
Keadaan gedung SMP Negeri 1 Penawangan sampai sekarang terdiri dari :
a. Satu gedungyang terdiri dari ruang TU, ruang kepala sekolah dan raung
perpustakaan.
b. Satu gedung yang terdiri dari ruang laboratorium dan ruang BK.
c. Satu gedung yang terdiri dari ruang keterampilan dab ruang koperasi.
d. Sembilan gedung proses belajar mengajar ( PBM ) yang terdiri dari tiga
gedung 8 ruang untuk kelas IX, tiga gedung 8 ruang untuk kelas VIII
dan 3 tiga gedung 8 ruang kelas VII.

Keadaan Guru SMP Negeri 1 Penawangan dari tahun 1981 samapai


sekarang terdiri dari 47 Guru, 36 PNS dan 10 GTT.
Keadaan Tata Usaha ( TU ) dari tahun 1994 sampai sekarang terdiri dari
4 PNS dan 5 PTT sebagai pelayan dan penjaga sekolah.
Dan pada tahun 1997 SMP Negeri satu membangun sebuah Mushola
yang di bangun oleh BP 3 dan bangunan parker sepeda yang dibangun atas
partisipasi wali murid.

B. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Penawangan

1. Visi SMP Negeri 1 Penawangan adalah :


“ Insan berprestasi yang berbudi luhur “
2. Misi SMP Negeri 1 Penawangan adalah :
a. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif dan
inofatif
b. Memberikan bimbingan dan pengetahuan khusus bagi siswa yang
berbakat.
c. Meningkatkan kegiatan kurikuler.
d. Menumbuhkan kan mengembangkan kreaktifitas siswa
e. Menanamkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama melalui
kegiatan keagamaan.

3. Keadaan murid dari tahun 1981 sampai sekarang

Tahun Pelajaran Laki - Laki Perempuan Jumlah Ket.


1981 1982 99 46 145
1982 1983 168 102 270
1983 1984 230 156 386
1984 1985 233 164 397
1985 1986 276 163 439
1986 1987 272 162 434
1987 1988 304 171 475
1988 1989 325 233 558
1989 1990 323 233 556
1990 1991 320 230 550
1991 1992 364 243 607
1992 1993 425 421 846
1993 1994 449 417 866
1994 1995 440 422 862
1995 1996 443 444 887
1996 1997 439 431 870
1997 1998 470 440 910
1998 1999 443 445 888
1999 2000 450 477 927
2000 2001 454 463 917
2001 2002 458 469 927
2002 2003 490 452 942
2003 2004 458 520 978
2004 2005 617 451 1068
2005 2006 618 502 1120
2006 2007 582 576 1158
2007 2008 552 552 1014
2008 2009 468 550 1018
2009 2010 426 481 907
2010 2011 465 491 956

C. Lingkungan Belajar Siswa


a. Denah lokasi SMP Negeri 1 Penawangan
SMP Negeri 1 Penawangan terletak di Desa Penawangan Kecamatan
Penawangan di Jalan Raya Penawangan – Truko No. 57. Sekolah ini
sendiri terletak ditengah persawahan sehingga memungkinkan siswa –
siswi belajar dengan kondusif dan jauh dari kebisingan kendaraan umum.
Batas – batas SMP Negeri 1 Penawangan ini terdiri dari :
1. Sebelah selatan : Jalan Raya Penawangan – Truko, SD Negeri 2
Penawangan, TPU dan persawahan.
2. Sebelah barat : Gedung KUD Wiroto Penawangan dan persawahan
dan agak kebarat sedikit terdapat perkampungan Mojopuro Kelurahan
Penawangan.
3. Sebelah utara : persawahan desa Penawangan.
4. Sebelah Timur : Kantor Puskesmas Pembantu, Persawahan,
Perkampungan desa Penawangan.

b. Struktur Oganisasi SMP Negeri 1 Penawangan


1. Struktur Organisasi Sekolah
2. Struktur Perpustakaan
3. Struktur Laboratorium
4. Srtuktur Organisasi OSIS
5. Struktur Organisasi Gugus Depan
6. Struktur BK
Lampiran

DENAH LOKASI
SMP NEGERI 1 PENAWANGAN

JL. Penawangan – Truko No. 57 Penawangan

SD N Penawangan

Jembatan Penawangan

Jl. Penawangan - Purwodadi

LOKASI SMP N 1 PENAWANGAN

Puskesmas
PENAWANG
KUD

Jl. Penawangan – Truko No. 57


PASAR
Penawangan

U
SD Negeri II
Penawangan
STRUKTUR ORGANISASI KELAS VIII B
SMP NEGERI 1PENAWANGAN
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

Wali Kelas

Eko Sri Sulistyowati, S.Pd

Ketua Kelas Wakil Ketua

Roni Wahyudi Reni Noviatu R

Sekretaris I Bendahara I

Alief Pahlalevi Putri Yusi Afiyenti

Sekretaris II Bendahara II

Mahardika Luhur P Siti Haryanti


STRUKTUR ORGANISASI GUGUS DEPAN
SMP NEGERI 1PENAWANGAN
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

KAMABIGUS

Drs. H. Djoko Asruri, M.Pd

Ketua Gudep

Miyono, S.Pd

Sekretaris Bendahara

Ahmad Rondhi, S.Pd Dra. Sri Rahayu R

Pembina Putra Pembina Putri

Bayu Pamujo, S.Pd Lilik Rahmawati, S.Pd


Eva Interast, S.Pd Tri Handayani, S.Pd

PINRU Putra PINRU Putri

Ahmad Zaelani Ana Fatchiyati


DENAH TEMPAT DUDUK SISWA

KELAS VIII B SMP NEGERI 1 PENAWANGAN

MEJA

GURU

1 2 3 4 5 6 7 8
Reni Siti H Eni Lia Alim Maryono Susandro Putro

9 10 11 12 13 14 15 16
Risya Triyana Ully Putri Asib Alief Sarif Irvan

17 18 19 20 21 22 23 24
Yuni Siti M Dewi Sella Dika Della Roni Andre

25 26 27 28 29 30 31 32
Irvana Dewi Lisa Janah Puryanto Aldi Danang Yanuar

33 34 35 36 37 38 39 40
Susilo Puput - - Sigit Fachrudi Susi Rifki
n
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN
SMP NEGERI 1 PENAWANGAN
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

Kepala Sekolah

Drs. H. Djoko Asruri, M.Pd

Kepala Perpustakaan

Eka Wydjayanty, S.Pd

Bagian Teknis Bagian

Dwiana Suryandari, SE Sri Wahyuni, SPd

Bagian Pengolahan Bagian Sirkulasi


Dwiana Suryandari, SE Sri Wahyuni, SPd

Bagian Pengolahan Layanan Buku Rujukan

Dwiana Suryandari, SE Sri Wahyuni, S. Pd

Layanan Buku Rujukan

Sri Wahyuni, S. Pd
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM IPA
SMP NEGERI 1 PENAWANGAN
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

KEPALA SEKOLAH

Drs. H. Djoko Asruri, M.Pd

WAKIL KEPALA SEKOLAH

Haryono, S.Pd

KOORDINATOR
Koordinator
Retnaningsih,
Retnaningsih, S.Pd S.Pd

PENANGGUNGJAWAB TEKNIS
Eko Sri Sulistyowati, S.Pd

GURU IPA
Andreas Rohmad Susanto, S.Pd

Lilik Ramawati, S. Pd

Tyas Utami, S. Pd

Duraji, S. Pd

Dwi Listyowati, S. Pd

LABORAN

SISWA

You might also like