Professional Documents
Culture Documents
Elastisitas
1. Elastisitas dan Hukum HookeBila suatu benda dikenai sebuah gaya dan
kemudian gaya tersebut dihilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk
semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya
benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun
gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis.
Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas. Bila pegas ditarik
melebihi batasn tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. Lalu
bagaimanakah hubungan pertambahan panjang dengan gaya tarik?Karena
besarnya gaya pemulih sebanding besarnya pertambahan panjang, maka
2. Regangan (Strain)
Regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang suatu
batang terhadap panjang awal mulanya bila batang itu diberi gaya.
Secara matematis dapat dituliskan:
GERAK HARMONIK
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut
gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai
gerak harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada
lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang
sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas.
Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Banyak jenis gerak lain
(osilasi dawai, roda keseimbangan arloji, atom dalam molekul, dan sebagainya)
yang mirip dengan jenis gerakan ini, sehingga pada kesempatan ini kita akan
membahasnya secara mendetail.
Dalam kehidupan sehari-hari, gerak bolak balik benda yang bergetar terjadi tidak
tepat sama karena pengaruh gaya gesekan. Ketika kita memainkan gitar, senar
gitar tersebut akan berhenti bergetar apabila kita menghentikan petikan. Demikian
juga bandul yang berhenti berayun jika tidak digerakan secara berulang. Hal ini
disebabkan karena adanya gaya gesekan. Gaya gesekan menyebabkan benda-
benda tersebut berhenti berosilasi. Jenis getaran seperti ini disebut getaran
harmonik teredam. Walaupun kita tidak dapat menghindari gesekan, kita dapat
meniadakan efek redaman dengan menambahkan energi ke dalam sistem yang
berosilasi untuk mengisi kembali energi yang hilang akibat gesekan, salah satu
contohnya adalah pegas dalam arloji yang sering kita pakai. Pada kesempatan ini
kita hanya membahas gerak harmonik sederhana secara mendetail, karena dalam
kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini.
Frekuensi (f)
Selain periode, terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang dilakukan
oleh benda selama satu detik. Yang dimaksudkan dengan getaran di sini adalah
getaran lengkap. Satuan frekuensi adalah 1/sekon atau s-1. 1/sekon atau s-1 disebut
juga hertz, menghargai seorang fisikawan. Hertz adalah nama seorang fisikawan
tempo doeloe. Silahkan baca biografinya untuk mengenal almahrum eyang Hertz
lebih dekat.
Hubungan antara Periode dan Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik/sekon. Dengan
demikian selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah
:![endif]-->
Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah periode.
Dengan demikian, secara matematis hubungan antara periode dan frekuensi
adalah sebagai berikut :
Amplitudo (f)
Pada ayunan sederhana, selain periode dan frekuensi, terdapat juga amplitudo.
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan. Pada contoh
ayunan sederhana sesuai dengan gambar di atas, amplitudo getaran adalah jarak
AB atau BC.
< ![endif]-->
Apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan), pegas akan
memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri sehingga
benda kembali ke posisi setimbangnya
Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan gaya
pemulih untuk mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda kembali
ke posisi setimbang (gambar c).
< ![endif]-->
Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas
yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang ketika x =
0). Secara matematis ditulis dan dicetuskan oleh paman Robert Hooke. k adalah
konstanta dan x adalah simpangan. Hukum Hooke akurat jika pegas tidak ditekan
sampai kumparan pegas bersentuhan atau diregangkan sampai batas elastisitas.
Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai arah
berlawanan dengan simpangan x. Ketika kita menarik pegas ke kanan maka x
bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan simpangan x).
Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F
bekerja ke kanan. Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah
simpangan x. k adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan dengan kaku
atau lembut sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku sebuah
pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan
pegas. Sebaliknya semakin lembut sebuah pegas (semakin kecil konstanta pegas),
semakin kecil gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas. Untuk
meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan gaya luar pada pegas, yang
besarnya sama dengan F = +kx. Pegas dapat bergerak jika terlebih dahulu
diberikan gaya luar. Amati bahwa besarnya gaya bergantung juga pada besar x
(simpangan).
Sekarang mari kita tinjau lebih jauh apa yang terjadi jika pegas diregangkan
sampai jarak x = A, kemudian dilepaskan (lihat gambar di bawah).
< ![endif]-->
Setelah pegas diregangkan, pegas menarik benda kembali ke posisi setimbang
(x=0). Ketika melewati posisi setimbang, benda bergerak dengan laju yang tinggi
karena telah diberi percepatan oleh gaya pemulih pegas. Ketika bergerak pada
posisi setimbang, gaya pegas = 0, tetapi laju benda maksimum.
< ![endif]-->
Karena laju benda maksimum maka benda terus bergerak ke kiri. Gaya pemulih
pegas kembali memperlambat gerakan benda sehingga laju benda perlahan-lahan
menurun dan benda berhenti sejenak ketika berada pada x = -A. Pada titik ini, laju
benda = 0, tetapi gaya pegas bernilai maksimum, di mana arahnya menuju ke
kanan (menuju posisi setimbang).
< ![endif]-->
Benda tersebut bergerak kembali ke kanan menuju titik setimbang karena ditarik
oleh gaya pemulih pegas tadi. Gerakan benda ke kanan dan ke kiri berulang secara
periodik dan simetris antara x = A dan x = -A.
< ![endif]-->
Besaran fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada pegas pada dasarnya sama
dengan ayunan sederhana, yakni terdapat periode, frekuensi dan amplitudo. Jarak
x dari posisi setimbang disebut simpangan. Simpangan maksimum alias jarak
terbesar dari titik setimbang disebut amplitudo (A). Satu getaran Gerak Harmonik
Sederhana pada pegas adalah gerak bolak balik lengkap dari titik awal dan
kembali ke titik yang sama. Misalnya jika benda diregangkan ke kanan, maka
benda bergerak mulai dari titik x = 0, menuju titik x = A, kembali lagi ke titik x =
0, lalu bergerak menuju titik x = -A dan kembali ke titik x = 0 (bingung yach ?).
Dipahami perlahan-lahan ya…
X1 ipa 2
X1 IPA 2