Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Tehnik Elektro
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Muh.Qomarudin ma’sum
NIM 5350403023
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
ii
SKRIPSI
Pembimbing Pendamping
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Muh.Qomarudin Ma’sum
NIM 5350403023
iii
iv
INTISARI
iv
v
ABSTRACT
System electric power very important playing a part in all aspect. So that
to obtain;get service kontinuitas needed by applying and usage of equipments of
proteksi to overcome trouble. Recloser represent one of equipments of
peacemaker of which can detect current more because trouble between fasa with
or fasa of fasa with land;ground, where this recloser can break current and close
again automatically.
v
vi
MOTTO :
“ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ” (QS. Ar Ra’d : 11).
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yag telah
diusahakannya” (An Najm : 39).
“Barangsiapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang seharusnya yang
ditunjukan untuk mencari ridho Allah bahkan hanya untuk mendapatkan
kedudukan/kekayaan duniawi maka ia tidak akan mendapatkan baunya surga
nanti pada hari kiamat (riwayat Abu Hurairah radhiallahu anhu)”.
“Jangan sia-siakan hidupmu untuk masa depan yang akan kamu jalani”.
“Bersungguh-sungguhlah dalam menjalani hidup ini”.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT
Sekaligus sebagai ungkapan terima kasihku kepada :
Keluargaku yang selalu memberikan motivasi dalam hidupku
Dan selalu memberikan inspirasi dalam hidupku
Kekasihku yang aku cintai, terima kasih atas semuanya
Teman-teman TE 2003 UNNES
Pihak PLN APJ Surakarta
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Ta’ala, Tuhan pencipta alam
semesta pengatur hidup dan kehidupan manusia, yang menguasai alam raya
Analisa Kerja Recloser Tipe VWVE diwilayah APJ Surakarta” dalam rangka
menyelesaikan studi Strata Satu untuk mencapai gelar Sarjana di Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang dapat diselesaikan. Untuk itu ucapan terima kasih
disampaikan kepada:
1 Drs. Djoko Adi Widodo, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Elekto
3 Bapak Nur Muhammad sebagai pembantu penulisan skripsi ini dari pihak
APJ surakarta.
4 Keluarga besar penulis (Bpk Muh.Kamil, Ibu Siti Imro’atun serta semua
semangat lebih.
vii
viii
7 Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
Penulis
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL............................................................................................................ i
PENGESAHAN.............................................................................................. ii
PERNYATAAN............................................................................................ iii
INTISARI...................................................................................................... iv
ABSTRAK...................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Permasalah........................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 5
E. Penegasan Istilah................................................................................... 5
F. Sistematika Skripsi................................................................................ 6
B. Sistem Pengaman................................................................................... 13
C. Rele Pengaman....................................................................................... 16
ix
x
Merek Cooper........................................................................................ 32
B. Jenis Penelitian................................................................................... 39
G. Rangkaian Eksperimen....................................................................... 42
H. Analisa Data....................................................................................... 47
A. Hasil Penelitian.................................................................................... 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 65
B. Saran................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
xi
DAFTAR GAMBAR
Permanen………………….…………………………………… 37
Radial ………………………………………………………….. 38
xi
xii
Gambar 21, Perbandingan Antara Grafik Kurva Arus Referensi Fasa Trip Dan
Gambar 22, Perbandingan Antara Grafik Kurva Arus Referensi Ground Trip Dan
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
aspek, sehingga faktor keamanan pada pusat pembangkit listrik maupun pada
tersebut dapat mengganggu mekanisme kerja penggunaan energi listrik. Maka dari
penting.
sedemikian rupa sehingga dibeberapa bagian dalam saluran terjadi tumpang tindih
sehingga tidak ada daerah didalam sistem tenaga listrik yang tidak terlindungi.
yang bekerja memberi perintah kepada pemutus tenaga untuk membuka atau
1
2
arus lebih karena hubung singkat antara fasa dengan fasa atau fasa dengan tanah,
dimana recloser ini memutus arus dan menutup kembali secara otomatis dengan
selang waktu yang dapat diatur misal dengan setting interval reclose 1 sampai 5
detik dan setting interval reclose 2 sampai 10 detik dan pada trip ketiga recloser
akan membuka tetap dengan sendirinya karena gangguan itu bersifat permanen.
merupakan elemen vital suatu jala-jala, yang menghubungkan gardu induk (GI) ke
tempat-tempat strategis dan diberi pengaman lebur. Ini akan menjamin bahwa
sekering ditempat yang terdekat dengan letak gangguan akan bekerja terlebih
dahulu pada saat ganguan itu terjadi. Pada jaringan distribusi diperoleh data
bahwa 70% sampai 80% gangguan bersifat permanen yaitu gangguan yang dapat
dihilangkan atau diperbaiki setelah bagian yang terganggu itu diisolir dengan
menghambat kelancaran sistem penyaluran beban. Ada banyak jenis recloser yang
- Nova
2. Gas SF6
-Brush
-Nullec
3. Oil (minyak)
-MVE
-VWVE
Recloser tipe MVE dan recloser tipe VWVE keduanya mempunyai prinsip
kerja yang sama hanya dibedakan pada media pemutusnya saja. Recloser tipe
MVE menggunakan motor listrik 220 V dengan daya sebesar 0,75 HP, sedangkan
recloser tipe VWVE menggunakan closing selenoid 20 Kv. Recloser tipe VWVE
lebih banyak dipakai dari pada recloser tipe MVE, sebab dilihat dari segi
merek Cooper.
B. Permasalah
pembatasan masalah penelitian ini adalah pada analisis kerja dari sebuah recloser
4
tipe VWVE (Vaccum Withstand Voltage Elektronical) merek cooper dengan arus
kumparan trip yang sebesar 100A atau bisa disebut dengan I nominal, karena
terjadinya gangguan.
2. Seberapa cepat sebuah recloser tipe VWVE merek cooper akan trip jika terjadi
waktu nyata dan waktu pemutusan antara fasa trip dan ground trip.
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kemampuan sistem proteksi dari recloser tipe VWVE merek
kV.
b. Untuk mengetahui seberapa besar cepat recloser tipe VWVE merek cooper
c. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan waktu trip jika terjadi gangguan
D. Manfaat Penelitian
VWVE merek cooper sebagai sistem proteksi pada jaringan distribusi 20 kV.
dan pengaturan recloser tipe VWVE merek cooper di wilayah kerja PT.PLN
E. Penegasan Istilah
2. Sistem adalah sekelompok bagian (alat dan sebagainya) yang bekerja bersama-
atau sistem listrik dari berbagai efek yang merusak ketika kondisi ab-normal
F. Sistematika Sekripsi
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi: sistem jaringan distribusi, sistem pengaman rele
Dalam bab ini berisi: hasil penelitian, dan analisis hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
LANDASAN TEORI
mempunyai sistem radial dengan saluran udara dan saluran kabel tanah pada kota-
kota besar. Tegangan menengah yang digunakan saat ini adalah 20 kV.
tenaga listrik dari gardu induk atau pusat pembangkit ke pusat - pusat atau
kelompok beban, dengan mutu yang memadai dan keterhandalan sistem yang
tinggi.
7
8
a. Gangguan
gangguan pada umumnya terdiri dari hubung singkat dan rangkaian terbuka (open
circuit). Bila hubung singkat dibiarkan berlangsung lama pada suatu sistem daya,
oleh arus yang besar, arus yang tidak seimbang atau tegangan - tegangan
yang disebabkan oleh faktor alam maupun faktor lainnya. Faktor - faktor yang
150 - 500kV. Sedangkan pada sistem dibawah 20kV, yang menjadi sebab
2. Burung
Jika burung dekat pada isolator gantung dari saluran transmisi, maka
3. Polusi (debu)
Dengan adanya retak - retak isolator maka secara mekanis apabila ada
c. Macam–macam Gangguan
a) Gangguan dua fasa atau tiga fasa melalui tahap hubung tanah.
b) Gangguan temporer
1. Gangguan akibat hubung singkat. Termasuk hubung singkat satu atau dua
fasa ketanah (ground), hubung singkat antara dua fasa dengan tiga fasa,
pada penghantar satu fasa, dua fasa dan tiga fasa. Dari gangguan ini
menimbulkan :
d. Pencegahan Gangguan
listrik. Pemadaman listrik sering terjadi akibat gangguan yang tidak dapat diatasi
kelangsungan penyaluran tenaga listrik. Naik turunnya kondisi tegangan dan catu
saluran tenaga listrik yang memang tidak semuanya bisa dihindarkan. Untuk itu
perlu dicari upaya pencegahan agar bisa memperkecil kerusakan pada peralatan
pada sistem tenaga listrik biasa di kategorikan menjadi dua langkah sebagai
berikut (supriyadi,1999:13) :
berikut :
dari sistem tidak akan mengganggu operasi sistem secara keseluruhan atau
B. Sistem Pengaman
a. Pengertian Pengaman
generator, bus bar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel
bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi ab-normal operasi sistem
b. Fungsi Pengaman
tidak normal.
listrik.
Pada saat terjadi gangguan atau ketidak normalan pada sistem tenaga
listrik, misal adanya arus lebih, tegangan lebih, dan sebagainya, maka perlu
dibiarkan gangguan itu akan meluas keseluruh sistem sehingga bisa merusak
semua peralatan sistem tenaga listrik yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut
pemutus tenaga (PMT) atau circuit breaker (CB) yang bekerja memutus
pengaman.
sistem daya, dimana pada sistem daya proses peniadaan hubung singkat di
sehingga untuk gangguan yang terjadi didalam daerah tersebut, sistem proteksi
yang berada di daerah itu untuk seluruh bagian yang lain dari sistem. Karena
15
dialakukan oleh pemutus rangkaiaan, jelas bahwa pada setiap titik hubungan
antara peralatan didalam daerah itu dengan bagian lainnya dari sistem harus
Keterangan gambar :
Pada gambar diatas bagian sistem daya terdiri dari satu generator, dua
transformator, dua saluran transmisi dan tiga buah ril dilukiskan oleh diagram
beberapa komponen sistem daya disamping dua buah pemutus rangkaian. Setiap
16
penghubung antara generator dan transformator itu. Daerah 3 hanya suatu saluran
daya.
Aspek penting lainnya tentang daerah proteksi adalah bahwa daerah yang
berdekatan selalu tumpang tindih (overlap). Hal ini memang perlu karena jika
tidak demikian, maka bagian kecil sistem yang berada diantara daerah yang
terjadi gangguan dibagian yang saling menutupi, maka bagian yang lebih besar
dari sistem daya ( yaitu yang berhubungan dengan kedua daerah yang saling
tumpang tindih ) akan dipisah dan tidak akan memberikan pelayanan. Untuk itu
C. Rele Pengaman
a) Pengertian
Pada saat terjadi gangguan atau ketidak normalan pada sistem tenaga
listrik misalnya ada arus lebih, tegangan lebih, atau sebagainya, maka perlu
dibiarkan, gangguan itu akan meluas ke seluruah sistem sehingga bisa merusak
seluruh peralatan sistem tenaga listrik yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut,
mutlak diperlukan suatu sistem pengaman yang handal. Salah satu komponen
17
yang penting untuk pengaman tenaga listrik adalah rele pengaman (protection
relay).
Rele pengaman adalah suatu piranti, baik elektronik atau magnetic yang
listrik yang bisa membahayakan atau tidak diinginkan. Jika bahaya itu muncul
maka rele pengaman secara otomatis memberikan sinyal atau perintah untuk
membuka pemutus tenaga agar bagian terganggu dapat dipisahkan dari sistem
yang normal. Rele pengaman dapat mengetahui adanya gangguan pada peralatan
yang diterimanya, misalnya arus, tegangan, daya, sudut fasa, frekuensi, dan lain
sebagainya sesuai dengan besaran yang telah ditentukan. Alat tersebut kemudian
pemutus tenaga atau hanya memberikan tanda tanpa membuka pemutus tenaga.
Pemutus tenaga dalam hal ini harus mempunyai kemampuan untuk memutus arus
kembali.(Supriyadi,1999 : 21).
b) Fungsi Rele
Pada prinsipnya rele pengaman yang di pasang pada sistem tenaga listrik
terganggu.
Pada sistem tenaga listrik, rele memegang peran yang sangat penting.
Pengaman berkualitas yang baik memerlukan rele pengaman yang baik pula.
Untuk itu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh rele pengaman
1) Keterandalan (reliability)
berbulan - bulan atau lebih rele tidak bekerja. Seandainya suatu saat terjadi
gangguan maka rele tidak boleh gagal bekerja dalam mengatasi gangguan
Rele tidak boleh gagal kerja, artinya rele yang seharusnya tidak
dan perawatan.
19
2) Selektivitas (selectivity)
bagian dari sistem tenaga listrik yang terkena gangguan. Kemudian rele
pemutus tenaga dan memisahkan bagian dari sistem yang terganggu. Letak
pemutus tenaga sedemikian rupa sehingga setiap bagian dari sistem dapat
jangan sampai dilepas dan masih beroperasi secara normal, sehingga tidak
3) Sensitivitas (sensitivity)
awal terjadinya gangguan. Oleh karena itu, gangguan lebih mudah diatasi
beban maksimum.
20
b. Pada saat pemasukan trafo daya, rele tidak boleh bekerja karena
beban.
4) Kecepatan kerja
Rele pengaman harus dapat bekerja dengan cepat jika ada gangguan,
misalnya isolasi bocor akibat adanya gangguan tegangan lebih terlalu lama
sistem yang besar atau luas, kecepatan kerja rele pengaman mutlak
Hal ini untuk mencegah rele salah kerja karena transient akibat surja petir.
5) Ekonomis
pengaman adalah masalah harga atau biaya. Rele tidak akan diaplikasikan
saluran distribusi maupun pada saluran transmisi tidak berdiri sendiri artinya
dalam pengoperasiannya, dibantu oleh rele lain, yaitu (Sulasno, 1993: 345)
21
daerah pengaman (zone protection) melebihi arus penyetelan dari rele arus
b. Rele arah
Adalah reale yang bekerja bila arus gangguan mempunyai arah tertentu
dan arah sebaliknya tidak bekerja. Apabila rele arah ini digabung dengan rele
arus lebih maka rele tersebut akan diakatakan sebagai rele arus lebih terarah.
dapat ditutup kembali secara otomatis sesudah waktu tertentu maka proses ini
Rele jarak bekerja atas dasar perbandingan tegangan (V) dan arus (I)
yang terukur pada lokasi rele dimana rele tersebut ditempatkan pada saat
diamankan atau impedansi (L) saluran yang diamankan rele bekerja. Oleh
tegangan sistem turun dibawah harga penyetelan rele ini, maka rele turun
tegangan bekerja.
g. Rele waktu
Rele waktu ini akan bekerja sesuai sifat penyetelan dan berfungsi
dilengkapi kotak kontrol elektonik (Electronic Control Box) recloser, yaitu suatu
berhubungan dengan tegangan menengah dan pada peralatan ini recloser dapat
sistem dari arus lebih yang diakibatkan adanya gangguan hubung singkat. Cara
bekerjanya adalah untuk menutup balik dan membuka secara otomatis yang dapat
diatur selang waktunya, dimana pada sebuah gangguan temporer, recloser tidak
23
membuka tetap (lock out), kemudian recloser akan menutup kembali setelah
gangguan itu hilang. Apabila gangguan bersifat permanen, maka setelah membuka
atau menutup balik sebanyak setting yang telah ditentukan kemudian recloser
a) Fungsi Recloser
daerah atau jaringan yang terganggu sistemnya secara cepat sehingga dapat
Interval
1 st :5 detik
2 nd :10 detik
Surakarta : Recloser) :
beban yang terdiri dari motor industri,irigasi,dan daerah yang tidak boleh
penghantar, benang layang-layang, ionisasi gas dari bunga api yang timbul
waktu gangguan dan belum hilang dalam waktu-waktu yang relatif singkat.
Diharapkan dalam selang waktu ini telah cukup waktu untuk menghilangkan
fuse trip operational, maka waktu 2 detik ini cukup untuk mendinginkan di
fuse beban.
Selang waktu ini sering digunakan diantara operasi penjatuh tunda dari
sumber, maka waktu 5 detik ini cukup untuk mendinginkan fuse disisi beban.
25
memungkinkan timing disc pada rele lebih mempunyai cukup waktu untuk
reset.
Waktu membuka dan menutup pada recloser dapat diatur pada kurva
1997 : PBO) :
membuka dan menutup balik sesuai setting yang ditentukan dan kemudian
lock out.
d) Klasifikasi Recloser
1. Fasa tunggal
2. Fasa tiga
Fas tiga umumnya untuk mengamankan saluran tiga fasa terutama pada
saluran utama.
3. Media gas SF 6
beban (seri trip coil). Bila arus yang mengalir pada recloser 200% dari arus
setting-nya, maka kumparan penjatuh akan menarik tuas yang secara mekanik
Cara kontrol elektronis lebih fleksibel, lebih mudah diatur dan diuji secara
pengaturannya maka dari itu kita perlu mengetahui tentang kotak kontrol
elektroniknya.
recloser
Pada gambar 2a diatas arus jaringan yang dirasakan oleh ke3 buah
bushing pada bagian recloser circuit yang telah diturunkan oleh current
dikirim ke kotak kontrol pada bagian sensing circuit (melalui control cable)
yang secara terus menerus memonitor kondisi arus. Bila arus yang mengalir
melewati harga dari minimum trip resistor maka level detection and timming
circuit akan bekerja dengan mengirim sinyal ke trip circuit sesuai dengan
kurva arus waktu yang ditentukan dalam time current plug dan trip circuit ini
akan mengirim perintah ke recloser trip coil untuk bekerja. Setelah recloser
trip coil bekerja maka sequence relay mulai bekerja sesuai dengan urutan
waktu yang telah ditentukan dari waktu kerja (trip) pertama, setelah waktu
permanen maka kotak kontrol elektronik tersebut akan bekerja sebanyak tiga
kali dan pada trip yang ke tiga sequence relay pada trip circuit akan membuka
Jika gangguan yang terjadi bersifat sesaat maka setelah reloser close
adanya arus yang melewati dari harga minimum trp resistor waktu yang telah
ditentukan dalam reset delay plug maka reset akan bekerja dan seluruh
Keterangan gambar :
Untuk memilih jumlah trip cepat pada gangguan fasa yang kurva arus
Untuk memilih jumlah operasi trip cepat pada gangguan tanah yang kurva
Untuk menyetel level arus trip minimum untuk ground dan masing -
5. Operation counter
6. Sequence Relay.
Posisi trip :
Posisi close :
memblok operasi trip cepat. Tetapi akan mengunci dalam posisi close,
9. Control fuse
Menyetel kotrol untuk sekali buka tutup dan lock out (mengunci) dalam
selector.
Menguji kondisi lampu signal dan mengecek untuk lock out (mengunci).
Memberi indikasi secara visual untuk kontrol lock out bila lock out test
switch dioperasikan.
berhasil selama urutan operasi. Nilai penundaan ditentukan oleh posisi dari
Harga tunda waktu ini ditentukan oleh posisi dari plug soket. Instant plug
Pada recloser tipe VWVE merek cooper, busur api yang ditimbilkan
closing oil yang mendapat sumber tegangan 20kV pada sisi sumber, sedang
tegangan 24 volt yang diperoleh dari batere yang diisi terus menerus.
oleh selenoid closing oil, di mana alat ini terpasang didalam recloser dan
4. Reset trip manual stik, yang ada diujung samping atas recloser harus
Cooper
manusia atau komponen listrik yang vital yaitu dengan memutus aliran listrk
pada daerah yang terjadi gangguan secara otomatis secepat mungkin sehingga
sedang pada gambar 5 a,b,dan c menunjukkan ukuran fisik dari recloser. Pada
Keteranagan gambar :
bekerja.
fiberglass.
5. Sleet hold tempat operasi manual dan sebagi petunjuk indicator posisi.
7. Vaccum interrupter sebagai tenaga recloser untuk trip dan sebagai media
1. Gangguan Permanen
atau gangguan tetap maka recloser akan memutus (trip) selama tiga kali dan
recloser akan reclose sebanyak dua kali. Untuk lebih jelasnya kita lihat grafik
berikut :
memutus dan dalam waktu 5 detik recloser akan reclose atau masuk
(menutup) dan karena gangguan yang terjadi adalah gangguan tetap maka
recloser akan kembali memutus dan dalam waktu 10 detik akan kembali
menutup (reclose) dan selanjutnya akan kembali membuka untuk yang ketiga
kalinya untuk kemudian recloser akan lock out dan baru dapat dihubungkan
lagi secara manual setelah daerah yang terjadi gangguan dapat diatasi.
36
2. Gangguan Sesaat
Jika terjadi gangguan sesaat akibat sambaran petir (pada gambar 9 dan
10) maka recloser akan membuka (trip) dan 5 detik kemudian akan menutup
(reclose) kembali dan setelah itu recloser akan kembali beroperasi seperti
biasa.
pohon yang melintang diatas jaringan akibat terkena tiupan angin), recloser
akan reclose berulang - ulang setiap gangguan terjadi tetapi apabila gangguan
tersebut sudah melewati reset time (gambar 11). Reset time ini diatur (setting)
Gambar 11. Grafik Pemutus Recloser Jika Terjadi Gangguan Semi Permanen
tersebut dipasang antara PMT pada gardu induk dengan recloser yang pertama
1. Melindungi suatu peralatan listrik yang relative nilai harganya lebih mahal
bahaya listrik.
Gambar 13. Pemasangan Recloser Pada Jaringan Yang Beroperasi Secara Radial
BAB III
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 14 Mei 2007 sampai selesai dengan
J. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sebuah recloser tipe VWVE (Vaccum
Withstand Voltage Electronical) merek Cooper dengan sebuah kotak kontrol Mc.
Graw Edison dengan arus trip sebesar 200%, 300%,400%,500% dari arus setting
a. Waktu pemutus recloser tipe VWVE merek Cooper jika mendapat arus
nominal.
39
40
K. Variable Penelitian
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu peneliti. Dalam penelitian ini
1. Variabel Bebas
Variable bebas adalah variable yang diduga memberi suatu pengaruh atau
efek terhadap peristiwa lain. (Sujana, 1989 : 12). Dalam penelitian ini variable
bebas adalah arus gangguan yang sebesar 200%,300%,400%, dan 500% dari
2. Variabel Terikat
Variable terikat adalah variable yang ditimbulkan atau efek dari variable
bebas (Sujana, 1989 : 12). Dalam penelitian ini variable terikatnya adalah
menggunakan:
a. Recloser tipe VWVE merek Cooper dengan kotak kontrol elektronik tipe
b. Alat uji (Electronic Recloser Control Tester) tipe MET Mc. Graw Edison.
M. Desain Eksperimen
eksperimen One Shot Case Study yaitu : memberikan perlakuan tertentu pada
41
khusus dan O adalah tes akhir. Pada perencanaan penelitian recloser tipe VWVE
X O
Dimana X adalah perlakuan terhadap alat yang akan diuji yaitu dengan
merencanakan rangkaian dan O adalah hasil dari perlakuan tersebut yang berupa
N. Pengambilan Data
200%,300,400%, dan 500% dari arus setting kumparan trip sebesar 100 A
atau I nominal.
Tabel 1
Table 2
O. Rangkaian Eksperimen
KOTAK
ALAT UJI KONTROL TIMER
Gambar 15. Diagram Blok Pengukuran
1. Perencanaan Rangkaian
3. Switch non reclosing pada posisi kebawah dalam posisi normal reclosing.
43
b. Alat uji
1. Semua switch dalam posisi OFF atau menunjukkan paling kiri kecuali S6
2. Kabel power dari alat uji dihubungkan kesumber tegangan 220 V AC.
3. Badan alat uji dengan kotak kontrol dengan kabel yang telah disediakan.
Adapun gambar dari rangkaian yang akan diuji dengan menggunakan alat
Pada rangkaian penguji ini menggunakan sebuah alat uji/tester MET Mc.
Graw Edison merek cooper. Adapun bagian-bagian dari alat uji tersebut akan
Keterangan gambar :
2. Pindahkan switch ground trip (pada kotak kontrol) keposisi block untuk
3. Ubah S1 keposisi ON maka lampu hijau pada alat uji akan menyala
4. Atur S4 keposisi range (rentang) yang sesuai dengan setting arus minimum
5. Sambil memegang sakalar (S2) dalam posisi kalibrasi, atur fault current
adjust control (TR1), sampai harga trip yang akan diuji (200%,300%,400%,
6. Pindahkan switch control manual (pada kotak kontrol) ke posisi close dan
lepaskan. Lampu hijau akan padam dan lampu merah akan menyala.
7. Atur time selector switch (S3) ke posisi recloser clearing reset timer.
diinginkan.
9. Ulangi langkah 6,7,dan 8 dengan mengatur phase selector switch (S5) pada
10. Kembalikan kotak kontrol dan alat uji pada kondisi awal.
2. Tempatkan jumper hubung singkat (pada kotak kontrol) pada resistor trip
3. Ubah S1 ke posisi ON maka lampu hijau pada alat uji akan menyala
4. Atur S4 ke posisi range (rentang) yang sesuai dengan setting arus minimum
5. Sambil memegang saklar S2 dalam posisi kalibrasi, atur fault current adjust
6. Pindahkan switch control manual (pada kotak kontrol) ke posisi close dan
lepaxskan. Lampu hijau akan padam dan lampu merah akan menyala.
7. Atur time selector switch (S3) keposisi recloser clearing reset timer.
diinginkan.
P. Analisa Data
dibandingkan dengan data referensi kurva arus. Jika hasil dari pengukuran
tersebut ada ketidak sesuaian dengan data referensi kurva arus, maka penyebabnya
menyempurnakan setting recloser tipe VWVE merek cooper, atau sering disebut
analisis data. Pada recloser tipe VWVE merek Cooper ini untuk setting fasa trip-
nya menggunaklan kurva A untuk operasi trip pertama dan kurva D untuk operasi
trip kedua dan ketiga. Untuk operasi ground trip menggunakan setting kurva 1
untuk operasi cepat pertama dan kurva 2 untuk operasi trip kedua dan ketiga.
Waktu pemutus dari recloser tipe VWVE merek Cooper ini tidak boleh melebihi
dari grafik kurva arus, jika recloser bekerja terlalu lama dapat mengakibatkan
semakin kecil, serta dapat mengurangi meluasnya akibat dari adanya gangguan itu
sendiri sehingga stabilitas sistem dapat lebih baik (Sulasno 1993 : 349). Berikut
ini adalah grafik dari kurva Fasa Trip Dan Ground Trip. Namun dengan batasan –
• Apabila hasil pengukuaran waktu trip lebih cepat atau sama dengan waktu
trip pada referensi maka recloser dapat dikatakan masih bekerja baik atau
• Apabila hasil pengukuran waktu trip melebihi dengan waktu trip pada
referensi dan lebih cepat (hanya 5 % dari data trip referensinya) maka
recloser dikatakan sudah bekerja tidak baik atau sudah tidak layak pakai.
49
C. Hasil Penelitian
observasi, referensi, dan pengujian waktu pemutusan dari recloser tipe VWVE
(Vaccum Withstand Voltage Electronical) merek cooper dengan kotak kontrol tipe
ME Mc. Graw Edison dengan menggunakan alat uji jenis MET Mc. Graw Edison.
Pada saat recloser dipasang pada jaringan (gambar 20), arus jaringan akan
dirasakan oleh ke-3 buah bushing pada sisi beban dan dikirim ke rangkaian perasa
yang secara terus menerus memonitor kondisi arus beban. Bila arus yang mengalir
melampaui setting yang telah ditentukan maka tingkat deteksi waktu akan bekerja
dengan mengirimkan sinyal ke rangkaian trip dan dari rangkaian trip ini akan
mengirimkan perintah ke PMT untuk trip. Setelah recloser trip maka rele waktu
51
52
mulai bekerja sesuai dengan urutan waktu yang telah ditentukan dengan urutan
waktu yang telah ditentukan yaitu selama 5 detik dari waktu trip pertama, setelah
5 detik maka rele waktu akan mengirim sinyal kerangkaian pemasukan kembali
Jika arus gangguan masih dirasakan oleh rangkaian perasa maka recloser akan
kembali trip dan rele waktu mulai meng hitung lagi selama 10 detik yang
memerintahkan PMT untuk masuk kembali dan jika masih terjadi gangguan maka
recloser tersebut akan kembali trip dan langsung membuka tetap (lock out) karena
Jika gangguan yang terjadi bersifat sesaat maka setelah recloser reclose
kembali dan rangkaian perasa tidak merasakan adanya arus gangguan selama 60
detik maka reset akan bekerja dan seluruh rangkaian akan kembali seperti semula
2. Hasil Pengukuran
a. Fasa Trip
Pengukuran fasa trip ini dilakukan sebanyak 3 kali untuk masing - masing
200%,300%,400%,dan 500% dari arus setting kumparan trip yang sebesar 100A.
atau I nominal. Dari pengukuran fasa trip diperoleh hasil sebagi berikut:
53
1. Fasa A
Table 3
Percobaan 1 Pengukuran Fasa Trip A
table 4
Percobaan 2 Pengukuran Fasa Trip A
Table 5
Percobaan 3 Pengukuran Fasa Trip A
2. Fasa B
Table 6
Percobaan 1 Pengukuran Fasa Trip B
Table 7
Percobaan 2 Pengukuran Fasa Trip B
Table 8
Percobaan 3 Pengukuran Fasa Trip B
3. Fasa C
Table 9
Percobaan 1 Pengukuran Fasa Trip C
Table 10
Percobaan 2 Pengukuran Fasa Trip C
Table 11
Percobaan 3 Pengukuran Fasa Trip C
Dari data pengukuran Fasa Trip Recloser Tipe VWVE Merek Cooper yang
dilakukan sebanyak tiga kali untuk masing - masing fasanya, diperoleh hasil
Table 12
Hasil Rata-Rata Fasa Trip A
Table 13
Hasil Rata-Rata Fasa Trip B
Table 14
Hasil Rata-Rata Fasa Trip C
Dari data pengukuran rata-rata Trip Fasa Recloser Tipe VWVE Merek Cooper,
di peroleh hasil rata - rata untuk pengukuran fasa trip sebagai berikut :
Table 15
Hasil Pengukuran Rata-Rata Fasa Trip
b. Ground Trip
Pada pengukuran ground trip ini juga dilakukan sebanyak 3 kali dengan
yang besarnya 100A atau I nominal. Dari pengukuran ground trip diperoleh hasil
sebagai berikut :
Table 16
Percobaan 1 Pengukuran Ground Trip
Table 17
Percobaan 2 Pengukuran Ground Trip
Table 18
Percobaan 3 Pengukuran Ground Trip
Dari data pengaturan ground trip recloser tipe VWVE merek cooper yang
dilakukan sebanyak tiga kali diperoleh hasil rata - rata sebagai berikut :
Table 19
Hasil Pengukuran Rata-Rata Ground Trip
Table 20
Perbandingan Besar Waktu Antara Fasa Trip Dan Ground Trip
Table 21
Perbandingan Besar Waktu Pemutus Pengukuran Fasa Trip Dan
Table Kurva Arus
Table 22
Perbandingan Besar Waktu Pemutus Pengukuran Ground Trip Dan
Table Kurva Arus
-Analisis hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah yang terjadi
perbedaan antara hasil penelitian yang dilakukan dengan grafik kurva arus.
Tabel 23
Perbandingan Besar Waktu Pemutus Pengukuran Fasa Trip Dan
Table Kurva Arus
ARUS Operasi Trip Operasi Trip Operasi Trip
GANGGUAN Pertama (Dt) Kedua (Dt) Ketiga (Dt)
Pengukuran Referensi Pengukuran Referensi Pengukuran Referensi
200% X 100A 0.0252 0.0340 0.7612 1.2500 0.7611 1.2500
300% X 100A 0.0128 0.0150 0.2001 0.4700 0.2002 0.4700
400% X 100A 0.0116 <0.015 0.1344 0.2600 0.1343 0.2600
500% X 100A 0.0040 <0.015 0.0741 0.1500 0.0741 0.1500
Pada hasil pengukuran besar trip pada fasa trip recloser tipe VWVE
merek cooper dibanding dengan kurva A untuk operasi fasa trip pertama
sedangkan untuk operasi kedua dan ketiga hasil percobaan dibanding dengan
kuirva D, garis grafik untuk kurva A dan kurva D dapat dilihat pada gambar 21.
60
A`= Garis Grafik Pemutus Yang Sebenarnya Dari Operasi Fasa Trip Pertama
D`= Garis Grafik Pemutus Yang Sebenarnya Dari Operasi Fasa Trip Kedua
Dan Ketiga
61
Tabel 24
trip recloser tipe VWVE merek cooper dibanding dengan kurva 1 untuk
operasi ground trip pertama sedang untuk operasi kedua dan ketiga hasil
percobaan dibanding dengan kurva 2, garis grafik untuk kurva 1 dan 2 dapat
1`= Garis Grafik Pemutus Yang Sebenarnya Dari Operasi Ground Trip Pertama
2`= Garis Grafik Pemutus Yang Sebenarnya Dari Operasi Ground Trip Kedua
Dan Ketiga
63
Dari data rata-rata yang diperoleh baik fasa trip maupun ground trip
juga dibandingkan dengan garis grafik kurva A dan kurva D untuk fasa trip serta
garis grafik kurva 1 dan garis grafik kurva 2 untuk ground trip maka hasil data
pemutus yang sebenarnya dari recloser tipe VWVE merek cooper tersebut masih
dibawah garis grafik kurva. Hal ini bisa dilihat pada gambar 21 dan 22, dimana
garis grafik hasil pengukuran dari recloser tipe VWVE merek cooper ditunjukkan
Ini berarti bahwa recloser tipe VWVE merek cooper tersebut masih
dapat digunakan sebagai sistem proteksi pada jaringan 20 kV. Karena recloser
tipe VWVE merek cooper dapat bekerja dengan cepat sehingga kerusakan yang
akibat dari adanya gangguan itu sendiri sehingga stabilitas sistem dapat lebih baik
Tabel 25
Pada hasil pemutus diketahui bahwa ground trip lebih cepat dari fasa
trip yang berarti recloser bekerja sesuai dengan settingnya. Ground trip di setting
bekerja lebih cepat dari fasa trip dengan pertimbangan bahwa gangguan yang
paling banyak terjadi adalah gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah atau
64
dapat menyebabkan busur tanah yang menetap yang merupakan gangguan yang
paling ditakuti sebab busur tanah yang padam dan menyala merupakan sumber
dianalisis kecepatan waktu putus recloser atau trip recloser dalam percobaan ini
lebih cepat dari data referensi yang ada. Maka dari itu recloser yang dipakai untuk
percobaan atau eksperimen tersebut masih dapat bekerja secara baik dan serta
PENUTUP
A. Simpulan
dapat disimpulkan :
1. Recloser akan trip semakin cepat jika mendapatkan arus gangguan yang
berupa exponensial).
2. Pada hasil pemutusan yang sebenarnya dari recloser tipe VWVE merek
cooper diketahui bahwa ground trip lebih cepat dari fasa trip karena pada
waktu dapat disebabkan oleh kepekaan alat ukur dalam hal ini adalah kelas
alat ukur, usia alat ukur usia dari peralatan yang diukur, dan orang yang
melakukan pengukuran.
B. Saran
Recloser Tipe VWVE Merek Cooper tersebut sudah tidak memproduksi lagi
(recloser maupun suku cadangnya), maka jika recloser tipe VWVE tersebut
65
66
mengalami kerusakan akan diambil bagian yang rusak tersebut dari recloser
tipe VWVE merek cooper yang lain untuk dipasang pada recloser yng rusak
tersebut dengan recloser dengan tiper yang lain karena ditinjau dari teknologi
yang dipakai pada recloser tipe VWVE merek cooper juga tertinggal.
DAFTAR PUSTAKA
PLN.Diklat.1999.Recloser. Tegal.
Stevenson, Wiliam, D.Jr. Alih bahasa Kamal Idris. 1990. Analisis Sistem
Tenaga Listrik. Jakarta : Erlangga.
67
68