Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
(emulsi minyak ikan, emulsi paraffin) dan emulsi untuk penggunaan luar yaitu
emulsi kental (dalam peraturannya dari jenis M/A ), juga sediaan obat seperti
Ahli fisika kimia menentukan emulsi sebagai suatu campuran yang tidak
stabil secara termodinamis, dari dua cairan yang pada dasarnya tidak saling
campur.
Pada percobaan ini kita akan mempelajari cara pembuatan emulsi dengan
menggunakan emulgator dari golongan surfaktan yaitu tween 80 dan span 60.
Dalam bidang farmasi, emulsi biasanya terdiri dari minyak dan air.
a. Emulsi minyak dalam air, yaitu bila fasa minyak terdispersi di dalam fasa
air.
b. Emulsi air dalam minyak, yaitu bila fasa air terdispersi di dalam fasa
minyak.
1
Emulsi sangat bermanfaat dalam bidang farmasi karena memiliki beberapa
keuntungan, satu diantaranya yaitu dapat menutupi rasa dan bau yang tidak
enak dari minyak. Selain itu, dapat digunakan sebagai obat luar misalnya untuk
pembuatan emulsi.
emulsi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam
Dalam batasan emulsi, fase terdispers dianggap sebagai fase dalam dan
medium dispersi dianggap fase luar atau fase kontinu. Emulsi yang mempunyai
fase dalam minyak dan fase luar air disebut emulsi minyak dalam air dan
fase dalam air dan fase luar minyak disebut emulsi air dalam minyak dan
dikenal sebagai emulsi “a/m”. Karena fase luar dari suatu emulsi bersifat
kontinu, suatu emulsi minyak dalam air bias diencerkan atau ditambah dengan
air atau suatu preparat dalam air pengemulsi (emulsiflying egen)t (2).
koalesensi, yaitu penyatuan tetesan kecil menjadi tetesan besar dan akhirnya
dengan cara menempati antar permukaan tetesan dan fase eksternal, dan
3
Komponen emulsi dapat dogolongkan menjadi dua macam, yaitu:
dalam, yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil di dalam
zat cair.
b. Fase eksternal/ fase kontinu/ fase pendispersi/ fase luar, yaitu zat cair
emulsi tersebut.
menstabilkan emulsi.
dalam emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen
Pengawet yang sering digunakan dalam sediaan emulsi adalah metil-, etil-,
kuarterner. Anti oksidan yang sering digunakan antara lain asam askorbat
(vitamin C), α-tokoferol, asam sitrat, propel galat, dan asam galat (6).
Berdasarkan macam zat cai yang berfungsi sebagai fase internal ataupun
1. Emulsi tipe O/W (Oil in Water) atau M/A (minyak dalam air), adalah
emulsi yang terdiri atas butiran minyak yang tersebar atau terdispersi ke
dalam air. minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase eksternal.
4
2. Emulsi tipe W/O (Water in Oil) atau M/A (air dalam minyak), adalah
emulsi yang terdiri atas butiran air yang tersebar atau terdispersi ke dalam
minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase eksternal (6).
yang penting untuk diperhatikan karena mutu dan kestabilan suatu emulsi
banyak dipengaruhi oleh emulgator yang digunakan. Salah satu emulgator yang
membuat suatu preparat yang stabil dan rata dari campuran dua cairan yang
saling tidak bias bercampur. Dalam hal ini obat diberikan dalam bentuk bolo-
bola kecil bukan dalam bulk. Untuk emulsi yang diberikan secara oral, tipe
emulsi minyak dalam air memungkinkan pemberian obat tyang harus dimakan
tersebut mempunyai rasa yang lebih enak walaupun yang diberikan sebenarnya
minyak yang tidak enak rasanya, dengan menambahkan pemanis dan pemberi
rasa pada pembawa airnya, sehingga muda dimakan dan ditelan sampai ke
diabsorbsi, atau jika bukan dimaksudkan untuk itu, tugasnya juga akan lebih
5
Emulsi yang dipakai pada kulit sebagai obat luar bias dibuat sebagai
emulsi m/a atau a/m, tergantung pada berbagai factor seperti sifat zat terapeutik
emolien atau pembalut jaringan dari preparat tersebut, dan keadaan permukaan
kulit. Zat obat yang mengiritasi kulit umumnya kurang mengiritasi jika ada
dalam fase luar yang mangalami kontak langsung dengan kulit. Pada kulit yang
tidak luka, suatu emulsi air dalam minyak biasanya dapat dipakai lebih rata
karena kulit diselaputi oleh suatu lapisan tipis dari sabun dan permukaan ini
lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada air. Suatu emulsi air dalam minyak
juga lebih lembut ke kulit, karena ia mencegah mengeringnya kulit dan tidak
mudah hilang bila kena air. Sebaliknya jika diinginkan preparat yang mudah
dihilangkan dari kulit dengan air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air.
Seperti untuk absorbs, absorbsi melalui kulit (absorbs perkutan) bias ditambah
yang melihat proses terjadinya emulsi dari sudut pandang yag berbeda-beda.
Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang sejenis yang
disebut daya kohesi. Selain itu, molekul juga memiliki daya tarik menarik
Daya kohesi suatu zat selalu sama sehingga pada permukaan suatu zat cair
6
kohesi. Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan “tegangan
bidang batas dua cairan yang tidak dapat bercampur (immicible liquid).
Tegangan yang terjadi antara dua cairan tersebut dinamakan “tegangan bidang
sulit kedua zat cair tersebut untuk bercampur. Tegangan yang terjadi pada air
antara lain sabun (sapo). Dalam teori ini dikatakan bahwa penambahan
bidang batas segingga kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur.
kelarutan selektif dari bagian molekul emulgator; ada bagian yang bersifat suka
air atau mudah larut dalam air, dan ada bagian yang suyka minyak atau mudah
kelompok hidrofilik yaitu bagian emulgator yang suka air dan kelompok
7
minyak. Dengan demikian, emulgator seolah-olah menjadi tali pengikat antara
air dan minyak. Antara kedua kelompok tersebut akan membuat suatu
keseimbangan.
kelompok lipofil. Semakin besar harga HLB, berarti semakin banyak kelompok
yang suka air, artinya emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air dan
demikian sebaliknya.
Teori ini mengatakan bahea emulgator akan diserap pada batas antara air
dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel
fase dispers atau fase internal. Dengan terbungkusnya pertikel tersebut, usaha
antara partikel yang sejenis bergabung menjadi terhalang. Dengan kata lain,
3. Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua
Jika minyak terdispersi ke dalam air, satu lapis air yang langsung
8
sedangkan lapisan berikutnya akan mempunyai muatan yang berlawanan
tersebut akan menolak setiap usaha partikel minyak yang akan mengadakan
penggabungan menjadi satu molekul yang besar, karena susunan listrik yang
demikian antara sesama partikel akan tolak menolak dan stabilitas emulsi akan
bertambah (6).
Dalam metode ini, zat pengemulsi (biasanya Gom Arab) dicampur dengan
Digunakan untuk minyak menguap dan zat-zat yang bersifat minyak dam
9
campuran tersebut dikocok dengan kuat. Tambahkan sisa air sedikkit demi
system:
8 – 18 M/A emulgator
Makin rendah nilai HLB suatu surfaktan maka akan makin lipofil
surfaktan tersebut, sedang makin tinggi nilai HLB surfaktan akan makin
hidrofil (1).
Ini apabila kebutuhan H.L.B. bagi zat yang akan diemulsi tidak diketahui. Ada
tiga fase:
Fase I
lebih emulsi suatu zat cair dengan sembarang campuran surfaktan, dengan
gelas kimia yang sama, misalnya campuran Span 20 dan Tween 20. Dari hasil
emulsi dibedakan salah satu yang terbaik diperoleh H.L.B. kira-kira. Bila
10
semua emulsi baik atau jelek maka percobaan diulang dengan mengurangi atau
menambah emulgator.
Fase II
Membuat 5 macam emulsi lagi dengan nilai H.L.B disekitar H.L.B. yang
diperoleh dari fase I. Dari kelima emulsi tersebut dipilih emulsi yang terbaik,
Fase III
Membuat 5 macam emulsi lagi dengan nilai H.L.B. yang ideal dengan
emulsi yang paling baik, dapat diperoleh campuran surfaktan mana yang paling
Nama cream berasal dari peristiwa pemisahan sari susu daru susu (milk). Sari
proses cracking (pecahnya emulsi) yang bersifat tidak dapat kembali. Pada
creaming, flokul fase dispers mudah didispers kembali dan terjadi campuran
11
sederhana akan gagal untuk mengemulsi kembali butir-butir tetesan dalam
tersebut, emulsi tipe o/w dapat diencerkan dengan air dan tipe w/o dapat
Zat warna akan tersebar merata dalam emulsi jika zat tersebut larut dalam
a. Emulsi + larutan sudah III dapat memberi warna merah pada emulsi
emulsi tipe o/w, karena metilen biru larut dalam air. Selain metilen biru,
metilen merah dan amaranth juga dapat digunakan untuk o/w karena
Jika emulsi diteteskan pada kertas saring tersebut terjadi noda minyak,
berarti emulsi tersebut tipe w/o, tetapi jika terjadi basah merata seperti
12
4. Dengan konduktivitas listrik.
Alat yang dipakai adalah kawat dan stop lontak, kawat dengan K ½ watt
dan neon ¼ watt, semua dihubungkan secara seri. Lampu neon akan
menyala jika elektroda dicelupkan dalam cairan emulsi tipe o/w, dan akan
mempunyai rasa.
Tween 80 (3)
13
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak
minyak mineral.
Span 60 (5)
dalam air).
P.
14
BAB III
METODE KERJA
1. Batang Pengaduk
2. Cawan Penguap
3. Gelas Kimia
4. Gelas Ukur
5. Mixer
6. Timbangan Analitik
7. Penangas Air
1. Air Suling
2. Tween
3. Span
4. Parafin
yang dibutuhkan.
15
3. Dicampurkan minyak dengan span dan air dengan tween lalu
menit)
masing-masing HLB.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Anief, Moh., (2008)., ”Ilmu Meracik Obat”, cetakan XIV, Gadjah Mada
Jakarta.
Jakarta.
17