You are on page 1of 32

PT.

JASA EKAKURIR TRANS


JALAN SLAMET RIYADI NO.275 SURAKARTA 57139 TELP. 0271-854202

EMAIL: jet@gmail.com, blog: jet.blogspot.com.


FINANCIAL ANALYSIS OF

OLEH KELOMPOK Z:

General Manager Wahyu Fitriyanto


Manager Keuangan Adityo Bayu Pamungkas
Staff Nuria Hardi Sagitandi
Hendra Hastomo
Dionysius Andi Pradana Putra
Manager SDM Endah Wulaningsih
Staff Irim Rismi Hastyorini
Adnan Agus Raharjo
Dian Restiami
Setyo Budi Hartanto
Manager Pemasaran Yacobs Wijanarka
Staff Antok Sigit Wahono
Endi Darmawan
Catur Budi Diantoro
Yudik Bona Errfanto
Manager Operasional Tri Wahyuni
Staff Dhani Wahyu Wibowo
Ida Purnama Dewi
Wahyu Fajar Surya Baskoro
Agrona Brajahadi Nus

2
FedEx Financial Performance

Sebelum melihat pada kinerja keuangan Fedex Corp., kita akan melihat terlebih dahulu
bagaimana kondisi perekonomian AS, analisis industri jasa pangiriman atau kurir, kemudian
baru kita akan menganalisis kondisi keuangan Fedex. Hal ini dilakukan untuk melihat
faktor-faktor eksternal yang dapat berdampak pada keuangan Fedex.

A. ANALISIS PEREKONOMIAN AMERIKA SERIKAT


Dalam analisis ini, akan di fokuskan pada analisis perekonomian Amerika Serikat di
mana perusahaan Fedex berdiri, yaitu di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat. Dalam
aspek perekonomian, tentunya perekonomian suatu negara sangat berpengaruh terhadap
sebuah perusahaan yang berada di dalam suatu negara tersebut, karena kebijakan-kebijakan
pemerintah juga akan berdampak pada kebijakan perusahaan.
Selama beberapa periode, dominasi Amerika Serikat dalam sistem perekonomian dan
keuangan dunia tidak dapat disangkal. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, didorong
keaktifannya dalam perdagangan bebas dalam bentuk ekspor barang dan jasa, serta
keaktifannya dalam pembuatan berbagai kebijakan-kebijakan perdagangan dan moneter
internasional, menjadikan Amerika Serikat (AS) sebagai negara yang tidak hanya kuat secara
ekonomi, tapi juga merupakan negara yang menjadi pusat perekonomian dan keuangan
internasional. Hingga tahun 2007, AS dengan kokoh berhasil mempertahankan posisinya
sebagai pusat perekonomian dan keuangan internasional. Namun krisis finansial yang terjadi
pada tahun 2008 seakan menggoyahkan posisi AS sebagai pusat ekonomi dunia.
Perekonomian dalam negeri AS hancur, yang lantas berbuntut pada pengurangan peran AS
dalam sistem ekonomi dan keuangan internasional. Krisis yang pada saat itu menimpa AS
lebih disebabkan karena tingkat suku bunga yang terlalu rendah dan tingkat likuiditas yang
tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Sumber:

www.tradingeconomics.com

3
Seperti pada grafik di atas tingkat suku bunga mulai menurun pada tahun 2008 hingga
mencapai titik terendah 0,25% sampai sekarang. Tingkat suku bunga yang sangat rendah ini
lantas menyebabkan peningkatan jumlah kredit yang cukup signifikan di kalangan
masyarakat dan perusahaan-perusahaan AS, yang pada akhirnya menyebar ke seluruh dunia
melalui pergerakan surat-surat berharga.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin negatif memaksa para pemilik modal untuk
memecat karyawannya karena produknya tidak laku di pasaran. Tingkat pengangguran
meningkat. AS pun mengalami masa kehancuran perekonomian, yang dikenal dengan
sebutan resesi ekonomi.

Sumber: www.tradingeconomics.com
Dapat dilihat pada grafik pertumbuhan produk domestik bruto AS, pada Maret 2008
sudah terlihat terjadi penurunan -0,7 % kemudian mencapai puncaknya pada akhir tahun
2008 hingga -6,8%. Pada kuartal ke-3 2009 mulai terjadi peningkatan 1,6 % dan pada akhir
tahun 2009 mencapai 5%. Hal ini menunjukkan mulai terjadi pemulihan perekonomian pada
tahun 2009. Pertumbuhan GDP Amerika Serikat cukup baik pada September 2010 sebesar
2%.

4
Inflasi dan produksi industri AS meningkat tipis pada Desember 2009, yang merupakan
pertanda ekonomi telah tumbuh. Tetapi, skala pemulihan masih terlalu kecil dan diperkirakan
belum stabil. Pada Desember, inflasi AS tercatat sebesar 0,1 persen dan 2,7 persen secara
tahunan. Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan pasar yang sebesar 0,2
persen. Dengan tingkat infasi yang rendah, sebenarnya AS masih menghadapi ancaman
disin-flasi. Inflasi secara tahunan terangkat karena basis perhitungan yang rendah. Salah satu
kelompok pengeluaran yang mendongkrak inflasi Desember adalah energi. Harga energi
selama 2009 tercatat mengalami kenaikan sebesar 18,2 persen, tertinggi sejak 1979.
Sementara harga bahan bakar minyak sendiri naik 53,5 persen, tertinggi sejak 1937.
Konsumsi masyarakat meningkat pada musim liburan 2009, penjualan ritel mengalami
kenaikan 3,6 persan lebih baik dibandingkan musim liburan 2008 yang justru turun 2,3
persen. Penjualan melalui Internet meningkat 15,5 persen pada musim liburan 2009. Hasil
survey University of Michigan menyebutkan indeks sentimen konsumen pada Desember
tercatat sebesar 72,5, meningkat dari posisi November yang sebesar 67,4. Pada Desember
2008, indeks sentimen konsumen adalah 60,1.
Industri pengiriman dan kurir tentunya sangat bergantung pada keadaan pertumbuhan
produksi sektor industri yang merupakan mayoritas pengguna jasa pangiriman apalagi untuk
kepentingan ekspor-impor. Berikut ini dapat kita lihat bagaimana pertimbuhan industri dan
ekspor impor AS.

Sumber: www.tradingeconomics.com

Sejalan dengan inflasi, produksi industri pada Desember 2009 juga meningkat sebesar
0,6 persen setelah terjadi krisis pada 2008. Sektor yang mengalami peningkatan kapasitas
adalah listrik dan gas yang didorong oleh kenaikan permintaan akibat musim dingin.
Meskipun secara keseluruhan mengalami kenaikan, produksi industri manufaktur justru
menurun 0,1 persen. Pertumbuhan produksi manufaktur pada akhirnya harus didorong oleh

5
peningkatan aktivitas ekonomi. Selama belum ada permintaan yang signifikan dari
masyarakat, manufaktur sulit tumbuh.
Dari grafik produksi industri tersebut kita dapat melihat bagaimana dampak krisis
ekonomi menyebabkan penurunan yang tajam pada produksi industri di AS mulai tahun 2008
dari -7,7% hingga mencapai puncaknya pada awal tahun 2009 mencapai -12,9%. Namun,
pada tahun 2010 mulai terjadi pemulihan perekonomian hingga mencapai level tertinggi pada
8,2%.

Sumber: www.tradingeconomics.com
Ekspor-impor AS juga terjadi penurunan akibat resesi ekonomi pada tahun 2009
didorong oleh melemahnya produksi industri AS, sehingga perdagangan menurun. Produksi
industri harus didorong dengan peningkatan konsumsi masyarakat yang masih rendah. Hal
ini sangat berdampak volume permintaan pada industri jasa pengiriman seperti Fedex
maupun pesaing-pesaingnya seperti UPS, DHL, dan TNT.

6
Akibat jatuhnya perekonomian AS pada tahun 2008, menyebabkan para pelaku pasar modal
menjual sahamnya, sehingga meningkatnya penawaran saham yang menyebabkan jatuhnya
harga saham di pasar modal AS.

B. ANALISIS INDUSTRI JASA PENGIRIMAN


Industri jasa pengiriman masih di dominasi oleh perusahaan UPS dan Fedex. di tempat
kedua. Pendapatan dari industri ini sangat bergantung pada pertumbuhan industri dan
perdagangan, terutama yang berorientasi ekspor dan produksinya tergantung pada bahan
baku impor dari negara lain. Oleh karena itu, kondisi perekonomian global sangat
berpengaruh terhadap industri ini. Industri ini juga terkena dampak dari krisis ekonomi
global pada tahun 2008.

Air Delivery & Freight Services Industry : Revenues in Billion

Sumber: www.ycharts.com

7
Dari grafik di atas menunjukkan pada tahun 2008 terjadi penurunan pendapatan pada
industri jasa pengiriman akibat adanya krisis global, dari 29,5 miliar dolar pada kuartal
kedua tahun 2008 menjadi 23,3 miliar dolar, pada kuartal kedua tahun 2009. Kemudian mulai
terjadi perbaikan pada akhir tahun 2009 hingga 2010. Adanya faktor penurunan volume
permintaan konsumen terhadap pelayanan jasa pengiriman menyebabkan pendapatan pada
industri ini merosot tajam. Ditambah dengan harga minyak dunia yang masih tinggi
walaupun sudah terjadi penurunan pada tahun 2009.

ANALISIS PERSAINGAN
Perusahaan seperti FedEx harus membuat investasi besar di hub, udara dan armada
darat, dan tknologi pelacakan untuk membangun jaringan yang membuat bisnis mereka
berkembang. Setelah jaringan ditetapkan, bagaimanapun biaya paket volume meningkat
(biaya variabel) relatif rendah. Ciri bisnis mereka mendorong perusahaan jasa pengiriman
untuk bersaing dalam bisnis pada basis yang tersedia.
Harga merupakan salah satu titik jelas dari kompetisi. Tapi itu jarang menjadi masalah
di pasar jasa pengiriman AS yang matang. Pada 2004-2005, sebagai perusahaan jasa
pengiriman internasional DHL didorong untuk memperluas pangsa pasar AS, beberapa
pengamat takut perang harga akan terjadi dan mengurangi keuntungan bagi semua. Bahkan,
harga tetap cukup stabil, yang menggambarkan bahwa pasar paket AS matang, tidak sangat
terfragmentasi, dan tidak ramah untuk pendatang baru. Operator seperti FedEx sedikit lebih
mungkin untuk bersaing pada harga di pasar internasional, yang lebih terpecah daripada di
AS.
Company Pasar Pasar
Domestik AS Internasional
UPS 48% 10%
FedEx 22% 7%
DHL 7% 23%
TNT 11%
Other 23% 49%
Sumber: www.wikinvest.com
Di pasar jasa pengiriman inti AS (express dan ground), FedEx hanya memiliki satu
pesaing besar, United Parcel Service (UPS). Kombinasi dari pasar express dan ground hancur
tetapi FedEx memiliki pangsa jauh lebih besar (perkiraan 49%) pada bisnis express dan
hanya bagian kecil (17% perkiraan) dari bisnis ground. Di luar AS, FedEx bersaing dengan
tiga operator yang sama - UPS, DHL, TNT - dan banyak perusahaan swasta lain dan
perusahaan pemerintah yang lebih kecil.

8
Yield, yang didefinisikan sebagai pendapatan per paket, merupakan salah satu ukuran
penting dari bisnis jasa pangiriman. Bisnis andalan Fedex, FedEx Express memiliki yield
rata-rata $ 21,72, dibandingkan dengan UPS Next Day Air $ 21,14. Hal ini tidak
mengherankan bahwa FedEx hasil lebih tinggi dari UPS. Menurut definisi, hasil hanya
mencerminkan harga rata-rata biaya per paket dan FedEx telah lama memiliki reputasi untuk
menjadi lebih mahal daripada pesaing.
Namun, hasil bukan ukuran sempurna untuk perbandingan, bahkan perbandingan harga.
Pelanggan besar menegosiasikan harga dengan operator berdasarkan campuran layanan yang
mereka gunakan dan volume yang diharapkan. Jadi pelanggan individu mungkin menemukan
bahwa FedEx menawarkan harga terbaik untuk mereka bahkan jika rata-rata mahal.
Selanjutnya, hasil adalah nilai terbatas sebagai indikator karena tidak mengambil proyeksi
pertumbuhan volume ke rekening. Struktur tetap tingginya biaya usaha transportasi berarti
bahwa sering ada jeda waktu antara saat operator berinvestasi dalam ekspansi jaringan dan
ketika mereka melihat peningkatan pendapatan yang dihasilkan (sebagai akibat dari
peningkatan volume). Laba itu naik dan turun dengan volume relatif terhadap ukuran
jaringan perusahaan. Jika satu perusahaan dapat mengharapkan pengembalian lebih masih
belum direalisasi atas investasi di tahun mendatang, posisi mereka mungkin tidak sedekat
dengan hasil yang mereka harapkan.

GAMBARAN KEUANGAN FEDEX


Federal Express Corporation atau yang lebih dikenal dengan FedEx adalah sebuah
perusahaan global logistics dan supply chain yang menduduki peringkat atas dunia besama-
sama dengan UPS, DHL dan TNT.
Tahun 1973 FedEx melakukan transformasi dari perusahaan express delivery menjadi
global logistics dan supply chain dengan melakukan investasi besar-besaran di bidang IT.
Dengan investasi di bidang infrastruktur dan meng-akuisisi sebuah perusahaan Caliber
System, Inc dengan biaya US$88 juta di tahun 1998, FedEx mulai memasuki dan menjadi
pioneer di Internet Commerce. Dengan investasi ini FedEx percaya bahwa investasi waktu
dan uang ke dalam strategi dan teknologi yang membantu perusahaan lebih efisien
menanggapi pelanggan akan memiliki dampak positif pada keberhasilan jangka panjang
perusahaan.

9
Tahun 2000 FDX Corporation mengubah namanya menjadi FedEx Corporation dan
melakukan reorganisasi, hal ini dilakukan agar membuat mereka lebih mudah melakukan
bisnis dengan lima anak perusahaan FedEx. Lima anak perusahaan FedEx secara kolektif
melakukan kompetisi tetapi tetap pada fungsinya masing-masing. FedEx Group melakukan
pemusatan fungsi-fungsi sales, marketing dan customer service, sehingga customer dapat
melakukan single access untuk menghubungi seluruh FedEx group. Lima anak perusahaan
tersebut adalah : FedEx Express (yang sebelumnya Federal Express), FedEx Ground (yang
sebelumnya RPS), FedEx Custom Critical (yang sebelumnya Roberts Express), FedEx
Logistics (yang sebelumnya Caliber Logistics), Viking Freight.
Di akhir 2003, FedEx memiliki asset hampir $15.4 miliar dan pendapatan bersih $830
juta dari keuntungan sekitar $22.5 miliar. Perusahaan hampir memilki sekitar 50 ribu sepeda,
625 aircraft, 216.500 karyawan penuh dan paruh waktu dan mengapalkan lebih dari 5.4 juta
barang tiap harinya.
Kemudian hingga pada tahun 2009, Fedex memiliki asset sekitar $24,2 miliar dan
pendapatan bersih $98 juta dari pendapatan sebesar $35,5 miliar. Fedex memiliki sekitar 664
aircraft, 250.000 karyawan.
Visi dan Misi dari FedEx adalah menghasilkan pendapatan finansial yang tinggi untuk
pemegang saham dengan menyediakan rantai suplai, transportasi, bisnis dan jasa informasi
yang berhubungan dengan nilai tambah yang tinggi melalui perusahaan yang beroperasi
secara terfokus. Dengan bisnis utamanya mengirimkan barang ke hampir seluruh belahan
dunia. Akan tetapi, perusahaan tersebut berkembang bukan karena bisnis utama mereka,
tetapi karena FedEx memiliki pengetahuan yang mendalam dan teknologi yang canggih di
bidang barcode, komunikasi nir-kabel, manajemen jaringan, dan program linear mereka.
Kebutuhan pelanggan dipertemukan dalam kesesuaian dengan gaya kualitas tertinggi untuk
masing-masing segmen pasar yang dilayani. FedEx akan berusaha keras mengembangkan
hubungan penghargaan secara bermutu dengan karyawannya, partnernya dan suplaiernya.
Keselamatan akan dinomorsatukan dalam operasinya. Aktivitas perusahaan akan
menghantarkan ke etika tertinggi dan standar profesional.
Keuntungan Fedex sangat fluktuatif, mereka bergantung pada kekuatan ekonomi AS
dan kesehatan ekonomi dunia karena merupakan penentu kunci dari volume paket. Paket
volume dan kekuatan ekonomi sangat erat berkorelasi bahwa ekonom akan mempelajari data
volume paket dari perusahaan seperti FedEx sebagai indikator apakah aktivitas ekonomi
yang melambat atau membaik.

10
Tahun 2010 laba meningkat sebagai hasil dari pertumbuhan pengiriman internasional
dan dilanjutkan pertumbuhan di FedEx Ground. FedEx memberikan hasil yang kuat pada
kuartal keempat terutama disebabkan oleh sedikit pertumbuhan dalam volume paket. Dua
dari tiga segmen operasi FedEx utama memiliki margin operasi positif, naik dari satu tahun
yang lalu sejak kuartal keempat FedEx mampu mengenakan harga yang lebih tinggi untuk
meningkatkan margin operasi karena ada permintaan lebih tinggi untuk pengiriman terkait
dengan tingkat pasca-resesi.

Revenues
$40.000
$35.000
$30.000
$25.000
$20.000
$15.000
$10.000
$5.000
$-

$3.500

$3.000

$2.500

$2.000
Operating Income
$1.500
Net Income
$1.000

$500

$-
1
7
9
8
9
1
9
1
0
2
1
0
2
0
2
3
0
2
4
0
2
5
0
2
6
0
2
7
0
2
8
0
2
9
0
2
1
0
2

Untuk
keseluruhan tahun, pendapatan terus menurun yang dimulai pada tahun 2008. Sejak 2008,
total pendapatan mengalami penurunan sebesar $ 3,2 milyar karena permintaan konsumen
yang menurun akibat resesi. Namun, penurunan ini sedang melambat karena pendapatan
untuk tahun 2010 adalah hanya mengalami penurunan 2,1% sejak tahun 2009, sedangkan
yang turun 8,5% sejak 2008. Namun, laba usaha 2010 $1.9 milyar adalah 167% lebih tinggi
dari tahun 2009 $ 747 juta dan hanya $77 juta kurang dari tingkat pra-resesi 2008. FedEx

11
telah meningkatkan harga mereka berdasarkan peningkatan permintaan, meningkatkan
operasi margin 5,8%, bahkan lebih dari tingkat pra-resesi sebesar 5,5%.

OperatingMargin
10,00%

9,00%

8,00%

7,00%

6,00%

5,00%

4,00%

3,00%

2,00%

1,00%

0,00%
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Pendapatan untuk tahun 2010 adalah $34,730 miliar, turun dari tahun 2009 $35,497
miliar. Pendapatan menurun 2% selama tahun 2010 terutama karena hasil yang menurun
pada FedEx Express dan FedEx Freight LTL Group sebagai hasil dari biaya tambahan bahan
bakar yang lebih rendah dan harga yang kompetitif. Untuk FedEx Express, domestik AS dan
outbound biaya tambahan bahan bakar adalah 6,20% pada tahun 2010 dibandingkan 17,45%
pada tahun 2009. Di sisi pengeluaran, biaya bahan bakar menurun 18% selama tahun 2010
terutama karena penurunan harga rata-rata per galon bahan bakar dan konsumsi bahan bakar,
seperti FedEx menurunkan jam terbang dan efisiensi rute ditingkatkan.

ANALISIS SEGMEN BISNIS FEDEX


Fedex Corporation terbagi dalam beberapa segmen kerja yang memiliki fungsi dan
spesialisasi masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
FedEx beroperasi dalam 4 segmen:

FedEx Express (62% dari total pendapatan)


FedEx Express diciptakan sebagai pengiriman express pada tahun 1973 dan tetap menjadi
pemimpin industri, cepat, handal, waktu pengiriman yang tepat dan pengiriman ke lebih dari
220 negara dan teritori melalui satu jaringan global yang terpadu. FedEx Express
mempekerjakan sekitar 141.000 karyawan dan memiliki sekitar 59.000 lokasi drop-off
(termasuk pusat FedEx Office), 664 pesawat dan sekitar 49.000 kendaraan dan trailer dalam
jaringan terpadu global. Ia memperoleh pendapatan $21,555 milyar pada tahun 2010.
Pendapatan FedEx Express mengalami penurunan 4% pada tahun 2010 disebabkan oleh
rendahnya hasil terutama didorong oleh penurunan biaya tambahan bahan bakar. Rata-rata

12
menurun selama tahun 2010. Sebagian diimbangi oleh peningkatan volume paket
internasional, terutama dari Asia, volume barang internasional dan volume US paket
domestik karena perbaikan ekonomi kondisi global. Sekitar 44% dari seluruh pendapatan
paket FedEx Express berasal dari pengiriman internasional.

FedEx Ground (21,4% dari total pendapatan)


FedEx Ground melayani pelanggan di pasar Amerika Utara untuk paket kecil, dengan fokus
pada bisnis dan perumahan pengiriman paket beratnya mencapai 150 pound. Pelayanan tanah
disediakan untuk 100% dari daratan Amerika Serikat dan penduduk Kanada dan pelayanan
semalam sampai sampai 400 mil untuk hampir 100% dari jumlah penduduk benua Amerika
Serikat. FedEx Ground beroperasi dengan sebuah pemilahan hub berganda dan sistem
distribusi yang terdiri dari 520 fasilitas, termasuk 32 hub, di Amerika Serikat dan Kanada.
FedEx Ground melakukan operasinya terutama dengan sekitar 26.300 kendaraan yang
dioperasikan pemilik dan 30.400 trailer milik perusahaan. Ia memperoleh pendapatan $7,439
milyar pada tahun 2010.
Pendapatan FedEx Ground meningkat 6% selama tahun 2010 karena pertumbuhan volume.
FedEx Ground volume rata-rata harian meningkat 3% selama tahun 2010 karena
pertumbuhan lanjutan dalam bisnis komersial dan layanan Home Delivery. Perbaikan
menghasilkan sedikit di FedEx Ground selama 2010 terutama disebabkan tingkat dasar yang
lebih tinggi dan meningkatkan pendapatan layanan tambahan, tapi sebagian besar diimbangi
dengan diskon pelanggan yang lebih tinggi dan biaya tambahan bahan bakar yang lebih
rendah. FedEx SmartPost, volume tinggi dan berat yang ringan paket layanan bagian dari
segmen tanah, volume tumbuh 48% selama 2010 terutama sebagai akibat dari kenaikan
pangsa pasar, sementara hasil menurun 14% selama tahun 2010 akibat perubahan pelanggan
dan bauran layanan.

FedEx Freight (12,4% dari pendapatan)


FedEx Freight menyediakan jasa pengiriman (LTL) melalui FedEx Freight bisnisnya (LTL
daerah layanan pengiriman) dan perusahaan FedEx bisnis LTL Nasional (jasa pengiriman
LTL jarak jauh). Dirombak pada tahun 2001 setelah mengakuisisi FedEx LTL carrier
Amerika Freightways, FedEx Freight adalah bisnis baru tapi menjanjikan. Ia memperoleh
pendapatan $4.321.000.000 pada tahun 2010.
Pendapatan FedEx Freight menurun 2% selama tahun 2010 disebabkan oleh rendahnya hasil
LTL dan penggabungan Karibia Jasa Transportasi ke FedEx Express menghasilkan LTL

13
menurun 10% selama tahun 2010 karena adanya pasar yang sangat kompetitif, akibat dari
kelebihan kapasitas dan biaya tambahan bahan bakar yang lebih rendah. Harga Diskon
memberikan peningkatan rata-rata pengiriman LTL harian 11% selama tahun 2010.

FedEx Service (5% dari total pendapatan)


FedEx Office (sebelumnya FedEx Kinko's) memiliki dan mengoperasikan rantai lebih dari
1.700 pusat toko bisnis di seluruh dunia. FedEx Service menawarkan kepada pelanggan akses
internet, fasilitas teleconference, fotokopi, pencetakan dan jasa pengiriman Fedex. Segmen
ini diciptakan pada tahun 2004 ketika membeli FedEx Kinko's sebesar $2,4 miliar. Segmen
ini memperoleh pendapatan $ 1,770 miliar pada 2010. Pendapatan Fedex Service, yang
mencerminkan operasi hanya dari Kinko pada September 2009, menurun 10% selama tahun
2010 karena permintaan menurun.

FedEx Express dan FedEx Ground menjadi bagian terbesar dari operasi bisnis Grup
FedEx. Memberikan jasa yang berharga pada siapapun yang memerlukan pengiriman surat,
dokumen, dan paket. FedEx mengontrol lebih dari 50 % pasar pengiriman ekpress dan secara
kasar 16 % pada pasar pengiriman barang melalui jalur darat (UPS mendominasi pasar
industri ini dengan pangsa pasar lebih dari 69 persen). Pada 2006 FedEx mencatatkan
pendapatan operasional lebih dari 3 milliar dolar AS, dan secara keseluruhan pendapatan
sebesar lebih dari 32,3 Milliar Dollar. Menurut perusahaan, FedEx tidak bergerak dalam
bisnis pengiriman dokumen dan paket, tapi FedEx memberikan jasa “Kepastian ” dengan
menghubungakan ekonomi global dengan jangkauan transportasi, informasi yang luas dan
jasa rantai pasokan. FedEx menegaskan bahwa secara kasar, bahwa 99 % pengiriman yang
dilakukan oleh FedEx tiba tepat waktu.

ANALISIS RASIO KEUANGAN


Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai
dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio
keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang di masa yang akan datang.
Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak
dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan
tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat
rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang
sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan

14
dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis
kualitatif, serta penelitian-penelitian industri. Dalam analisis ini akan dilakukan
perbandingan rasio keuangan Fedex dengan rasio keuangan perusahaan leader dalam industri
jasa pengiriman di pasar domestik AS yaitu UPS (United Parcel Service) dan dengan
perusahaan leader untuk jasa pengiriman internasional yaitu DHL.

1. Rasio Likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin
kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio ini antara lain Rasio Kas (cash ratio), Rasio Cepat
(quick ratio), Rasio Lancar (current ratio).
Rasio Likuiditas Fedex UPS DHL
200 200 200 200 200 201 200 200 200 2009
5 6 7 8 9 0 8 9 8
Cash Ratio 0.22 0.35 0.29 0.29 0.51 0.42 0.06 0.25 0.02 0.25
Quick Ratio 0.92 1.00 1.02 1.10 1.26 1.32 0.77 1.11 1.04 1.01
Current Ratio 1.11 1.18 1.22 1.35 1.57 1.57 1.13 1.49 1.04 1.03
Cash Ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban-kewajiban lancarnya dengan menggunakan kas yang dimiliki. Semakin tinggi
rasio ini, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya.
Apabila dibandingkan dengan pesaingnya yaitu UPS dan DHL, rasio kas Fedex lebih tinggi
pada tahun 2008 dan 2009.
Quick Ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membajar
kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki tanpa memperhitungkan persediaan
karena dianggap memerlukan waktu relatif lama untuk dicairkan. Quick ratio Fedex dapat
dilihat lebih tinggi dari pesaingnya pada tahun 2008 dan 2009. Hal ini menunjukkan
kemampuan Fedex dalam memenuhi kewajiban lancarnya lebih baik.
Current Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki. Pada rasio ini pun Fedex masih lebih tinggi
dibandingkan dengan pesaingnya.
Rasio likuiditas ini menunjukkan bahwa Fedex memiliki kemampuan yang lebih baik
dalam membayar kewajiban-kewajiban lancarnya dibandingkan dengan UPS dan DHL, baik
dengan kas maupun seluruh aset lancar yang dimiliki. Quick ratio dan current ratio Fedex
menunjukkan trend yang terus meningkat dari tahun 2005 hingga 2010. Namun, cash ratio
mengalami penurunan pada tahun 2007 dan 2010.

2. Rasio Leverage

15
Rasio leverage menunjukkan berapa besar sebuah perusahaan menggunakan utang dari
luar untuk membiayai operasi maupun ekspansi dirinya. Semakin rendah rasio utang,
semakin bagus kondisi perusahaan itu. Sebab, artinya hanya sebagian kecil aset perusahaan
yang dibiayai dengan utang. Rasio yang digunakan adalah debt ratio, debt to equity ratio,
Long Term Debt Ratio, financial leverage ratio, dan interest coverage ratio.
Rasio FEDEX UPS DHL
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2008 2009 2008 2009
Leverage
Debt Ratio 53,01 49,27 47,27 43,33 43,80 44,54 78,73 75,86 89,64 55,94
Debt to Equity 1,13 0,97 0,90 0,76 0,78 0,80 3,70 3,14 16,04 3,20
LT Debt Ratio 29,81 25,15 24,65 22,39 25,14 25,89 54,21 56,29 8,31 40,6
Interest 17,78 28,98 61,81 38,43 12,66 28,14 12,18 8,54 -1,35 0,12
Coverage Ratio

Debt ratio menunjukkan perbandingan total hutang terhadap total aktiva perusahaan.
Persentase yang rendah menunjukkan proporsi hutang untuk membiayai asset adalah kecil.
Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi resiko perusahaan karena menggunakan
sebagian besar assetnya dengan hutang. Dibandingkan dengan pesaingnya, rasio Fedex lebih
rendah, yaitu hanya menggunakan hutang sekitar 44% pada tahun 2009 dan 2010 dalam asset
yang dimiliki, dibandingkan dengan UPS yang menggunakan proporsi hutang lebih besar
yaitu 75% dan DHL 55%. Kemudian debt rasio Fedex menunjukkan trend yang menurun,
menunjukkan pengurangan penggunaan hutang pada asset.
Debt to Equity menunjukkan perbandingan total kewajiban dengan total ekuitas dari
pemegang saham. Semakin rendah rasio ini menunjukkan semakin kuat posisi leverage
perusahaan. Seperti halnya pada debt rasio, Fedex mengalami penurunan penggunaan hutang
dibandingkan dengan total ekuitas dan menggunakan hutang lebih rendah dibandingkan
dengan total ekuitas, yaitu pada tahun 2009 adalah 0,78 kali dan 2010 adalah 0,80 kali.
Dibandingkan dengan UPS yang menggunakan lebih banyak hutang yaitu 3,14 kali dan DHL
3,20 kali pada tahun 2009.
Long Term Debt Ratio hampir sama dengan debt ratio, hanya dalam rasio ini
menggunakan perbandingan hutang jangka panjang dengan total asset. Dalam rasio ini Fedex
menunjukkan rasio yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya yaitu sekitar 25%
dan UPS 56%, sedangkan DHL 40%. Hal ini menunjukkan Fedex menggunakan lebih sedikit
pembiayaan dengan hutang jangka panjang dalam assetnya.
Interest coverage ratio digunakan untuk menentukan seberapa mudah perusahaan dapat
membayar beban bunga atas utang. Rasio ini dihitung dengan membagi laba perusahaan
sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan beban bunga perusahaan untuk periode yang sama.

16
Semakin rendah rasio, perusahaan semakin banyak dibebani oleh beban utang. Dibandingkan
dengan pesaingnya, Fedex memiliki rasio yang lebih besar, yaitu pada tahun 2009 sebesar
12,66, UPS sebesar 8,54, dan DHL 0,12. Dengan demikian kemampuan Fedex dalam
membayar beban bunga atas hutang lebih tinggi dibandingkan UPS dan DHL.

3. Rasio Profitabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari
kegiatan penjualan atau operasinya, dengan menggunakan asetnya, maupun memutar
modalnya. Para investor dan analis sangat memperhatikan rasio laba ini karena ia berkaitan
dengan harga saham dan dividen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik
profit perusahaan. Rasio yang digunakan adalah operating margin, net profit margin, return
on investment, dan return on equity.
Rasio FEDEX UPS DHL
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2008 2009 2008 2009
Profitabilitas
Operating 8,42 9,33 9,30 5,47 2,10 5,75 10,45 8,39 -1,77 0,50
Margin
NPM 4,93 5,59 5,72 2,96 0,28 3,41 5,83 4,75 -2,32 0,56
ROA 7,10 7,96 8,40 4,39 0,40 4,75 9,42 6,75 -0,54 0,75
ROE 15,11 15,69 15,93 7,74 0,72 8,57 44,29 27,96 -9,17 3,15

Profitability
18,00%
16,00%
14,00%
12,00%
10,00% ROA
8,00% ROE
6,00%
Net Profit Margin
4,00%
2,00%
0,00%

Operating margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba kotor


dari operasional. Dibandingkan dengan pesaingnya UPS, operating margin Fedex lebih
rendah yaitu 2,10% dan UPS 8,39% pada tahun 2009. Kemudian dibandingkan dengan DHL,
operating margin Fedex masih lebih tinggi. Hal ini menunjukkan Fedex lebih rendah dalam
kemampuannya menghasilkan laba operasional dibandingkan dengan UPS.

17
Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
setelah dikurangi dengan beban bunga, dan pajak. Pada tahun 2008 NPM Fedex adalah
2,96% dan UPS 5,83%. Pada tahun 2009 sebesar 0,28% dan UPS 4,76%. Pada tahun 2009,
Fedex mengalami penurunan profit margin akibat resesi AS dan didorong oleh permintaan
konsumen yang menurun.
Return on Assets menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
return/laba dari penggunaan asset perusahaan. Pada tahun 2008 rasio Fedex adalah 4,39%
dan UPS 9,42%. Pada tahun 2009 menunjukkan 0,40% dan UPS 6,75%. Dalam rasio ini
menunjukkan Fedex lebih rendah dalam kemampuannya menghasilkan laba dari asset yang
dimiliki dibandingkan UPS. Apabila dibandingkan dengan DHL, Fedex masih lebih tinggi.
Return on Equity menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba untuk
pemegang saham dari penggunaan modal yang disetorkan. Pada tahun 2005 hingga 2007
ROE Fedex mengalami peningkatan dari 15,11% menjadi 15,93%. Namun pada tahun 2008
menurun menjadi 7,74% dan 2009 menurun drastis menjadi hanya 0,72%. Kemudian tahun
2010 mengalami peningkatan menjadi 8,57%. Dibandingkan dengan pesaing, ROE Fedex
masih lebih rendah yaitu pada tahun 2008 ROE UPS adalah 44,29% dan tahun 2009 adalah
27,96%. Hal ini diakibatkan karena UPS lebih menggunakan banyak hutang dalam struktur
modalnya.

4. Rasio Manajemen Asset


Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola asset-
assetnya sehingga memberikan aliran kas masuk bagi perusahaan. Rasio yang digunakan
adalah account receivable turnover, fixed assets turnover, total assets turnover.

Rasio FEDEX UPS DHL


2005 2006 2007 2008 2009 2010 2008 2009 2008 2009
Manajemen
Asset
Account 8,91 9,18 8,93 8,71 10,47 8,34 9,28 8,44 7,45 8,55
Receivable

18
Turnover
Fixed Assets 1,94 1,99 2,03 2,06 2,07 1,97 2,24 2,00 2,79 2,78
Turnover
Total Assets 1,44 1,42 1,47 1,48 1,46 1,39 1,62 1,42 0,30 1,76
Turnover

Account Receivable Turnover atau perputaran piutang menunjukkan kemampuan


perusahaan dalam mengumpulkan piutang usahanya dan menghasilkan pendapatan tunai bagi
perusahaan. Sebuah rasio yang rendah berarti perusahaan harus kembali mengkaji kebijakan
kredit dalam rangka untuk memastikan pengumpulan piutang tepat yang tidak mendapatkan
bunga bagi perusahaan. Perputaran piutang Fedex pada tahun 2008 adalah 8,71 dan pada
tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 10,47. Dibandingkan dengan UPS, Fedex lebih
rendah, pada tahun 2008 UPS memiliki perputaran piutang sebesar 9,28 dan tahun 2009,
Fedex lebih tinggi, UPS memiliki perputaran piutang sebesar 8,44. Dibandingkan dengan
DHL, perputaran piutang Fedex lebih tinggi. Dengan demikian menunjukkan perputaran
piutang Fedex cukup baik.
Fixed Asset Turnover menunjukkan ukuran kasar produktivitas aktiva tetap sebuah
perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Bagi kebanyakan perusahaan, investasi mereka
dalam aset tetap merupakan komponen terbesar dari total aset mereka. Rasio perputaran
tahunan dirancang untuk mencerminkan efisiensi perusahaan dalam mengelola aset yang
signifikan. Sederhananya, semakin tinggi tingkat turnover tahunan, semakin baik. Fixed asset
turnover Fedex mengalami peningkatan dari tahun 2005 hingga tahun 2009, dan mengalami
penurunan pada tahun 2010. Fixed asset turnover Fedex tahun 2008 adalah 2,06, lebih rendah
dibandingkan dengan UPS yaitu 2,24. Dan pada tahun 2009 mengalami sedikit peningkatan
menjadi 2,07, sedangkan UPS hanya 2,00. Dan apabila dibandingkan dengan DHL, Fedex
lebih rendah, DHL memiliki fixed asset turnover sebesar 2,79 pada tahun 2008 dan 2,78 pada
tahun 2009. Dengan demikian menunjukkan bahwa produktivitas asset tetap Fedex dalam
menghasilkan pendapatan kurang baik dibandingkan pesaing.
Total Asset Turnover hampir sama dengan fixed asset turnover, hanya dalam rasio ini
menggunaan total asset. Apabila dibandingkan dengan pesaing, total asset turnover Fedex
masih cukup baik.

5. Rasio Penilaian Saham


Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan
nilai pada masyarakat, terutama para pemegang saham dan calon investor. Hal ini

19
dikarenakan investasi dalam saham, seorang investor berharap akan memperoleh imbalan
dan imbalan ini berupa laba atau peningkatan nilai ekonomi saham. Peningkatan nilai
ekonomi saham ini merupakan dampak dari pertumbuhan laba atau dividen yang diterima
pada nilai saham.

Rasio FEDEX UPS DHL


2005 2006 2007 2008 2009 2010 2008 2009 2008 2009
Penilaian
Saham
Price/Earning 21,91 18,64 13,76 17,79 265,6 22,71 18,33 26,55 -8,5 25,5
Ratio 8
Price/Book 3,31 2,93 2,19 1,38 1,91 1,95 1,73 1,79 0,92 1,88
Value Ratio
Dividen per 0,27 0,31 0,35 0,40 0,44 0,44 2,23 1,76 0,6 0,6
Share
Dividen 5,8 5,37 5,46 11,02 139,8 11,66 73,89 81,37 0,92 112,6
Payout Ratio 0
Dividen 0,32 0,37 0,41 0,46 0,51 0,51 3,88 3,06 5 4,4
Yield

P/E ratio menunjukkan seberapa besar pemegang saham atau investor bersedia
membayar dari pendapatan perusahaan yang dihasilkan. Semakin besar rasio ini
menunjukkan bahwa para investor menilai perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik
ke depannya. Namun, jika terlalu tinggi juga mengindikasikan harga saham terlalu mahal
bagi investor, karena harga saham yang tinggi tidak disertai dengan pendapatan yang tinggi
pula.
Price/Book Value Ratio menunjukkan perbandingan harga saham terhadap nilai buku
atau ekuitas perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa kali besarnya harga
saham yang diperdagangkan dari nilai buku perusahaan yang merupakan ekuitas dari
pemegang saham.
Dividen per share menunjukkan besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada pemegang saham dari laba yang diperoleh. Dari rasio di atas emnunjukkan dividen
yang dibayarkan Fedex lebih rendah dibandingkan dengan UPS dan DHL. Kemudian juka
dillihat pada dividen payout ratio, Fedex juga lebih rendah dibandingkan dengan UPS, tetapi
lebih tinggi jika dibandingkan dengan DHL. Apabila dilihat trendnya, dividen Fedex
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

20
Dividen yield atau imbal hasil dividen adalah rasio nilai dividen terhadap harga saham.
Dengan asumsi tidak ada kenaikan harga saham, dividend yield mencerminkan tingkat
keuntungan investasi di suatu saham. Dividend yield yang tinggi bisa berarti harga sahamnya
masih murah atau dividen berikutnya mungkin akan lebih rendah. Sebaliknya, dividend yield
yang rendah bisa berarti harga sahamnya sudah mahal atau dividen berikutnya bisa lebih
tinggi. Dilihat pada tabel di atas, dividen yield Fedex masih sangat rendah dibandingkan
dengan UPS dan DHL.

6. Rasio Pertumbuhan
Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio), merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan
perekonomian dan sektor usahanya. Rasio pertumbuhan meliputi: pertumbuhan pendapatan,
pertumbuhan laba bersih, pertumbuhan EPS, pertumbuhan dividend per saham.
Rasio FEDEX
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Pertumbuhan
Revenue 9,89% 18,83% 9,98% 9,04% 7,78% -6,47% -2,15%
Growth
Net Income 0,96% 72,91% 24,64% 11,63% -44,20% -91,29% 1108,16%
Growth
EPS Growth 0,63% 71,22% 23,43% 11,27% -44,38% -91,29% 1100,47%
Dividen per 9,64% 26,03% 14,36% 13,04% 12,37% 10,48% 0,09%
Share Growth

UPS
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Revenue Growth 9,25% 16,40 11,73 4,45% 3,61% -12,02%
% %
Net Income Growth 15,01 16,11 9,28% -90,97% 686,13 -28,34%
% % %
EPS Growth 15,01 16,11 9,28% -90,97% 686,13 -28,19%
% % %
Dividen per Share Growth 26,36 15,15 13,37 7,99% 30,30% -21,09%
% % %

21
DHL
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Revenue Growth 7,87% 3,30% 35,77% 4,90% -14,23% -15,19%
Net Income Growth 4,76% 40,69 -6,62% -17,41% -167,06% -120,62%
%
EPS Growth 38,19 -19,60% -28,13% -221,74 -137,86
%
Dividen per Share Growth 40% 7,14% 20% -33,33% 0%

ANALISIS SWOT KEUANGAN FEDEX


Strenght (Kekuatan)
1. Fedex memiliki rasio likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing-
pesaingnya. Hal ini menunjukkan kemampuan Fedex dalam membayar hutang
lancarnya dengan asset lancar yang dimiliki dan kas cukup baik.
2. Fedex memiliki leverage yang kuat dimana struktur modalnya menggunakan proporsi
modal sendiri yang lebih besar dibandingkan penggunaan hutang, sehingga resiko
kebangkrutan perusahaan dinilai rendah. Hal ini dapat dilihat dari rasio leverage yang
menunjukkan lebih rendah dibandingkan pesaing-pesaingnya.
3. Pengelolaan aset tetap maupun total aset yang dimiliki Fedex dalam menghasilkan
pendapatan cukup optimal dibandingkan dengan pesaingnya UPS dan DHL.

Weakness (Kelemahan)
1. Rendahnya profitabilitas Fedex jika dibandingkan dengan pesaingnya UPS. Hal ini
dapat dilihat pada ROA, ROI, operating margin maupun net profit margin yang
menunjukkan penurunan pada tahun 2008 hingga 2010 dan lebih rendah dari UPS.
2. Penurunan pendapatan pada tahun 2009 sebesar $ 3,2 milyar karena permintaan
konsumen yang menurun akibat resesi. Net Income turun sebesar 91,29%
dibandingkan UPS yang hanya mengalami penurunan net income 28,34%.
3. Ketergantungan operasional Fedex yang tinggi terhadap biaya bahan bakar yaitu
11,1% dari total biaya operasi, menyebabkan Fedex rentan terhadap fluktuasi harga
bahan bakar.

Opportunity (Peluang)
1. Baru‐baru ini manajer Federal Express mampu menggunakan keunggulan perusahaan
dalam distribusi yang mencakup seluruh dunia bersama dengan kekuatannya dalam

22
manajemen informasi dan tekhnologi untuk memasuki pasar lain: perencanaan
logistik untuk perusahaan global. Logistik mencakup mengelola pergerakan dan
penyimpanan material, suku cadang, dan barang jadi dari pemasok lewat perusahaan,
sampai ke pelanggan. Unit jasa Logistik Bisnis yang baru memiliki Federal Express
menawarkan kepada pelanggan sejumlah jasa bisnis seperti pesanan pembelian,
penerimaan barang, pergudangan, akuntansi, sediaan, pengriman, pembukuan, dan
pelaporan tagihan.
2. FedEx memiliki pengetahuan yang mendalam dan teknologi yang canggih di bidang
barcode, komunikasi nir-kabel, manajemen jaringan, dan program linear mereka.
Kebutuhan pelanggan dipertemukan dalam kesesuaian dengan gaya kualitas tertinggi
untuk masing-masing segmen pasar yang dilayani. FedEx akan berusaha keras
mengembangkan hubungan penghargaan secara bermutu dengan karyawannya,
partnernya dan suplaiernya. Keselamatan akan dinomorsatukan dalam operasinya.
Aktivitas perusahaan akan menghantarkan ke etika tertinggi dan standar profesional.

Threat (Ancaman)
1. Kondisi perekonomian Amerika Serikat yang sedang dalam pemulihan dari resesi,
memberikan ancaman terhadap pendapatan Fedex akibat menurunnya volume
permintaan konsumen seperti pada tahun 2009. Oleh karena itu, bila terjadi krisis
ekonomi global lagi dalam waktu dekat dapat diprediksikan Fedex akan mengalami
kerugian yang sangat besar.
2. Kerusakan reputasi Fedex dan hilangnya ekuitas merek dapat mengurangi permintaan
atas layanan Fedex dan dengan demikian memiliki efek buruk pada kondisi keuangan,
likuiditas dan hasil usaha, serta memerlukan sumber daya tambahan untuk
membangun kembali reputasi dan mengembalikan nilai dari merek Fedex.
3. Biaya pensiun pada tahun 2011 diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
Kenaikan ini disebabkan oleh penurunan suku bunga yang digunakan untuk diskon
perkiraan pembayaran manfaat pensiun. FedEx sangat sensitif terhadap discount rate
ini: Sebuah penurunan satu basis poin (0,01%) menghasilkan $ 1,7 juta dalam biaya
pensiun tambahan. Sebuah perubahan persentase kecil akan mengakibatkan
pengurangan dari sebagian besar pendapatan operasi.
4. Adanya biaya impairment atau penurunan goodwill atau aset tak berwujud dari
akuisisi Fedex Kinko dan Fedex National LTL akibat penurunan hasil pada segmen
tersebut karena ekonomi yang lemah. Biaya impairment dapat mengurangi

23
pendapatan operasional karena dicatat sebagai biaya operasional dalam laporan laba
rugi. Biaya impairment mencatat sebesar $1,8 milyar sejak tahun 2008. Selain itu
penurunan goodwill juga berpengaruh pada penurunan asset, karena dicatat juga
sebagai asset dalam balance sheet.

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Rendahnya profitabilitas Fedex jika dibandingkan dengan pesaingnya UPS. Hal ini
dapat dilihat pada ROA, ROI, operating margin maupun net profit margin yang
menunjukkan penurunan pada tahun 2008 hingga 2009 dan lebih rendah dari UPS.
Rasio FEDEX UPS DHL
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2008 2009 2008 2009
Profitabilitas
Operating Margin 8,42 9,33 9,30 5,47 2,10 5,75 10,45 8,39 -1,77 0,50
NPM 4,93 5,59 5,72 2,96 0,28 3,41 5,83 4,75 -2,32 0,56
ROA 7,10 7,96 8,40 4,39 0,40 4,75 9,42 6,75 -0,54 0,75
ROE 15,11 15,69 15,93 7,74 0,72 8,57 44,29 27,96 -9,17 3,15

24
2. Penurunan pendapatan pada tahun 2009 sebesar $ 3,2 milyar karena permintaan
konsumen yang menurun akibat resesi. Net Income turun sebesar 91,29%
dibandingkan UPS yang hanya mengalami penurunan net income 28,34%.

PEMBAHASAN
1. Profitabilitas
Dari kata profitabilitas, yang terlintas adalah bagaimana sebuah perusahaan
memanfaatkan atau mengelola asset yang dimiliki dari kegiatan investasi untuk
operasionalnya dan kemampuannya untuk menghasilkan laba sesuai dengan yang
diharapkan. Profitabilitas juga dijadikan indikator kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham atau investor. Untuk mengetahui penyebab
rendahnya profitabilitas Fedex, baik ROI maupun operating margin, maka dilakukan analisis
terhadap masing-masing segmen bisnis Fedex, yaitu Fedex Express, Fedex Ground, Fedex
Freight dan Fedex Service. Masing-masing segmen ini memiliki asset yang digunakan dalam
setiap operasionalnya untuk menghasilkan laba untuk Fedex. Dengan begitu, kita akan
mengetahui segmen mana yang memiliki profitabilitas rendah maupun yang tinggi, sehingga
nantinya dapat diambil kebijakan investasi yang tepat.
Untuk analisis ini, misalnya kita mengambil data keuangan dari annual report Fedex
tahun 2006 hingga 2010 untuk pendapatan, jumlah asset, dan operating income dari masing-
masing segmen. Kemudian menghitung operating margin, asset turnover, dan ROI dari
masing-masing segmen untuk mengetahui perbandingan profitabilitasnya.

FedEx FedEx FedEx FedEx


Expre Groun Freigh Servic
ss d t e

Revenue 2006 21.446 5.306 3.645 2.088

2007 22.681 6.043 4.586 2.040

2008 24.421 6.751 4.934 2.138

2009 22.364 7.047 4.415 1.977

2010 21.555 7.439 4.321 1.770


Average Revenue

25
22.493 6.517 4.380 2.003

Operating income 2006 1.767 705 485 57

2007 1.991 822 463 45

2008 1.901 736 329 (891)

2009 794 807 (44) (810)

2010 1.127 1.024 (153) -


Average Operating
Income 1.516 819 216 (400)

Segment assets 2006 14.673 3.378 2.245 2.941

2007 15.650 3.937 3.150 2.957

2008 13.416 2.770 3.276 4.651

2009 13.483 3.291 3.044 3.240

2010 14.819 4.118 2.786 4.079


Average operating
assets 14.408 3.499 2.900 3.574
-
12,56 19,96
Operating Margin 6,74% % 4,93% %
Turnover 1,56 1,86 1,51 0,56
(Revenue / Average
Operating Aset)
-
ROI (Margin x 10,52 23,40 11,19
Turnover) % % 7,45% %

Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa segmen yang paling menguntungkan
adalah segmen Fedex Ground, yaitu dengan operating margin 12,56% dan ROI sebesar
23,40%. Kemudian Fedex Express dengan operating margin 6,74% dan ROI 10,52%. Fedex
Freight dengan operating margin 4,93% dan ROI sebesar 7,45%. Fedex Service dengan
operating margin -19,96% dan ROI sebesar -11,19%. Dengan demikian dapat diketahui
penyebab dari rendahnya profitabilitas adalah segmen Fedex Service yang sudah tidak
memberikan keuntungan bagi perusahaan Fedex, yang ditunjukkan dengan ROI dan
operating margin yang minus. Mulai tahun 2008 Fedex service telah mencatat kerugian
sebesar $ 891 juta dan $ 810 juta yang didorong oleh perekonomian yang lemah dan
permintaan yang menurun. Padahal apabila dilihat dari rata-rata asset operasi, Fedex Service

26
memiliki asset yang lebih tinggi dibandingkan dengan Fedex Ground dan Fedex Freight yang
sebenarnya lebih menguntungkan.

Rekomendasi:
Untuk dapat meningkatkan profitabilitas Fedex secara keseluruhan, Fedex perlu untuk
melakukan reorganisasi pada Fedex Office yang merupakan salah satu bagian dari Fedex
Service. Apabila terjadi krisis seperti pada akhir tahun 2008, segmen ini diperkirakan akan
mengulang kerugian yang mungkin akan lebih besar. Karena apabila dilihat dari
pendapatannya, sejak tahun 2007 pada saat Fedex Office masih bernama Fedex Kinko, sudah
menunjukkan trend yang menurun. Beberapa tindakan yang perlu dilakukan Fedex adalah
melakukan pengurangan karyawan pada Fedex Office untuk mengoptimalkan kinerja,
menutup beberapa kantor atau fasilitas Fedex Office yang permintaannya rendah, dan
mengurangi investasi maupun menunda rencana ekspansi untuk segmen Fedex Office.
Disebabkan karena penjualan lebih besar dari pada laba. FedEx harus melihat atau
memperhatikan bagian yang mengalami pembengkakan seperti, biaya expenxe dapat diatasi
dengan menekan gaji dari segmen yang mengalami penurunan seperti bagian operasi, karena
dilihat dari besarnya gaji yang cukup tinggi.
Untuk lebih meningkatkan profitabilitas Fedex, perusahaan dapat mengalihkan
investasinya pada segmen yang lebih menguntungkan seperti Fedex Ground dan Fedex
Express yang memiliki margin operasi dan ROI yang tinggi dan lebih stabil. Misalnya pada
segmen Fedex Ground dengan menambah truk hybrid yang menggunakan listrik yang lebih
menghemat biaya operasional dengan kapasitas muatan yang lebih besar. Menambah outlet-
outlet yang lebih dekat dengan konsumen. Kemudian pada Fedex Express dengan mengganti
armada pesawatnya dengan yang baru, yang lebih hemat bahan bakar dengan muatan yang
lebih besar dan dapat menghemat biaya perawatan. Fedex Express juga dapat menyewa
beberapa pesawat untuk lebih menghemat biaya perawatan dan mengurangi biaya depresiasi.
Untuk Fedex Freight, Fedex sudah melakukan upaya untuk mengurangi biaya operasional
dengan menutup beberapa fasilitas dan mengurangi jumlah karyawan akibat permintaan yang
menurun.
Untuk memperbaiki rasio keuangan ROI, yang dapat Fedex lakukan adalah:
1. Memperhatikan biaya gaji dan fuel
a. Meninjau ulang besarnya biaya gaji untuk diminimalkan lagi.
b. Mengurangi biaya perawatan dan bahan bakar.
c. setiap divisi manajer mengadakan rapat untuk membahas penurunan gaji.

27
2. FedEx dapat mengadakan kerja sama dengan lembaga pemerintahan seperti yang
telah dilakukan oleh UPS. Karena dapat memperoleh suntikan subsidi fuel. Kerja
sama dapat dilakukan dengan dengan pemerintah negara lain.
Bentuk kerja sama dan timbal balik atas kerja sama dengan pemerintah seperti
penawaran potongan harga dari pihak FedEx kepada lembaga yang bekerja sama
dengan FedEx dan FedEx dapat memperolah subsidi fuel serta dapat
meminimalkan biaya. Contohnya, FedEx dapat menjalin kerja sama dengan
pemerintah Cina, karena saat ini FedEx baru bekerja sama dengan pihak swasta.

2. Pendapatan Menurun Akibat Krisis Global


Timbulnya krisis global merupakan pukulan bagi Fedex dimana perusahaan ini sangat
bergantung pada kondisi perekonomian global. Pendapatan Fedex menurun 6,47% dan lebih
parahnya lagi net income menurun 91,29% pada tahun 2009 dari tahun sebelumnya akibat
krisis global. Hal ini didorong oleh permintaan konsumen yang menurun dan melemahnya
sektor industri. Namun, bagaimanapun krisis global merupakan suatu bencana keuangan
yang juga dialami oleh perusahaan jasa pengiriman lain bahkan seluruh negara juga terkena
dampaknya. Meskipun krisis global tidak dapat dihindari, Fedex dapat menempuh beberapa
strategi untuk meminimalkan dampak krisis global terhadap keuangan Fedex. Beberapa
strategi yang dapat dilakukan Fedex untuk mengatasi krisis global antara lain:
1. Melindungi arus kas
Melindungi arus kas adalah melindungi perusahaan dari badai atau krisis. Tanpa
arus kas yang baik, perusahaan tidak dapat bertahan. Biasanya arus kas didapatkan dari
penjualan produk atau jasa. Namun, kas juga bisa didapatkan dengan melalui pinjaman,
penjualan aset, dan investasi pemilik. Meningkatkan kas akan lebih sulit pada saat
permintaan pasar menurun, resesi dengan disertai inflasi. Aliran kas keluar melalui
jalan yang sama dengan aliran kas masuk, yaitu biaya operasional, angsuran pinjaman,
dan dividen untuk pemilik saham. Melindungi arus kas adalah bagaimana
meningkatkan arus kas masuk dan mengurangi aliran kas keluar tanpa mempengaruhi
kualitas, penjualan, pengiriman dan pelayanan terhadap pelanggan.
Misalnya memulai dengan mengevaluasi audit operasional dan biaya dari semua
penjualan atau jasa. Kemudian mengurangi biaya-biaya tinggi seperti biaya tenaga
kerja, persediaan, penggudangan, pengiriman, dan lain-lain. Membeli komoditas dari

28
supplier lain yang menawarkan harga yang lebih murah dan mengurangi jumlah
pemesanan, karena volume permintaan diperkirakan menurun pada saat krisis.
Kemudian dari sisi pemasaran, harus lebih cermat dalam menggunakan anggaran
pemasaran dengan segmentasi pasar yang tepat. Hal ini akan dapat meningkatkan
penjualan tanpa biaya yang tinggi.
Fedex juga harus menunda rencana ekspansi dan menyimpan anggaran belanja
modalnya menunggu hingga kondisi perekonomian membaik.
Kemudian, langkah terakhir adalah meningkatkan perputaran piutang atau
penagihan terhadap pelanggan dari aktivitas penjualan jasa untuk menambah arus kas
yang masuk dan mengurangi resiko kredit. Misalnya dengan mempermudah sistem
pembayaran online yang disertakan pada website.

2. Mengubah target segmentasi pasar


Fedex dapat lebih memfokuskan pada segmen-segmen bisnis yang permintaannya
lebih stabil.

Gambar di atas menunjukkan pendapatan per paket yang dilayani oleh masing-
masing segmen dari tahun 2007-2010. Dari ketiga segmen di atas pendapatan per paket
yang diperoleh Fedex Gorund tetap menunjukkan peningkatan pada masa resesi tahun
2009 hingga 2010. Dibandingkan dengan segmen yang lain yaitu Fedex Freight dan
Fedex Express mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari analisis tersebut,

29
Fedex sebaiknya lebih meningkatkan operasionalnya pada segmen Fedex Ground pada
masa krisis, karena konsumen lebih menginginkan produk pelayanan yang lebih murah.
Kemudian mengurangi aktivitas operasionalnya pada segmen yang lain, untuk
mengurangi biaya operasional. Pada Fedex Express misalnya, dengan mengurangi
penggunaan pesawat dan intensitas pengiriman untuk efisiensi bahan bakar dan biaya
perawatan.

3. Memperkuat loyalitas pelanggan


Salah satu kunci sukes bisnis adalah loyalitas pelanggan. Kebanyakan bisnis
mengabaikan loyalitas pelanggan lama dan lebih memilih mengejar pelanggan yang
baru yang memerlukan biaya yang lebih tinggi. Apabila pelanggan dapat dipertahankan
ini merupakan keuntungan bagi perusahaan, karena semakin banyak jumlah pelanggan
setia di perusahaan, semakin pasti besarnya keuntungan perusahaan, dan semakin pasti
kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam setiap risiko, situasi dan kondisi. Hal ini
dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan,
2. Melatih staf dan karyawan dalam memperlakukan pelanggan dengan baik,
3. Membangun loyalitas karyawan, dan mereka akan membangun loyalitas
dengan pelanggan,
4. Menyampaikan kepuasan pelanggan yang satu kepada yang lain,
5. Membantu pelanggan dalam menyelesaikan masalah bisnisnya,
6. Membangun keandalan dan kepercayaan kepada pelanggan.

4. Mengoptimalkan pengelolaan manajemen resiko


Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi
kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit,
komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan
resiko pasar. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan instrument derivatif seperti opsi
jual, opsi beli, futures/forward, dan lain-lain untuk memindahkan resiko atau
menguranginya.
Contoh resiko:
- mata uang asing
- Resiko kredit

30
Cara mengatasi yaitu mengurangi transaksi kredit dengan mengevaluasi
kebijakan kredit yaitu dilihat dari waktu lamanya meminjam dan likuiditas
perusahaan. Memberikan kredit kepada pelanggan yang benar-benar memiliki
prospek dan asset perusahaan yang baik.

- Kurs

Cara mengatasi yaitu dengan menggunakan kebijakan hedging terhadap valuta


asing.

5. Mengoptimalkan kinerja karyawan


Untuk mengoptimalkan kinerja karyawan, manajemen sebaiknya berupaya
mengoptimalkan karyawan yang ada daripada melakukan perampingan. Optimalisasi
produktivitas karyawan itu bisa tercapai, jika perekrutan dilakukan dengan benar.
Pelatihan atau pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kompetensi agar level
kemampuannya naik. Potensi perampingan karyawan juga dikurangi dengan sedikit
merekrut karyawan baru. Perekrutan terutama dilakukan jika ada ekspansi. Jika tidak
ada, perusahaan akan mengoptimalkan kinerja karyawan yang ada. Dengan kata lain,
perusahaan lebih baik mencarikan pekerjaan yang sesuai kemampuan atau the right
man on the right job.

REFERENSI
Annual Report Fedex 1998-2010
Sartono, Agus, Drs. R. 2001. Manajemen Keuangan: Teori Dan Aplikasi. Edisi Empat. BPFE
UGM:Yogyakarta
Sukarno, Heru. 2009. Strategi Generik: Kepemimpinan Biaya. Universitas Ahmad Dahlan.

31
www.fedex.com
www.businessweek.com
www.softcov.com
www.yahoo.finance.com
www.tradingeconomics.com
www.ycharts.com
www.wikinvest.com

32

You might also like