Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB I
PENDAHULUAN
menyebabkan masalah energi selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas.
Energi listrik hampir diperlukan oleh semua sektor, sehingga kebutuhan akan
kualitas sistem tenaga listrik mengacu kepada keandalan dan kemampuan sistem.
Keadaan ini tidak mungkin lepas dari masalah sistem proteksi yang berperan
didalam mekanisme transmisi dan distribusi listrik agar sampai kepada konsumen.
eksplorasi minyak asing di Indonesia dan memiliki wilayah kerja yang cukup luas
yang memiliki sistem tenaga listrik sendiri dalam operasi produksi. Sebagai
yang dilakukan. Apabila gangguan terjadi pada sistem dan membuat sistem tidak
berfungsi dengan baik atau berhenti total, akan dapat menimbulkan kerugian yang
sangat besar. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem tenaga listrik yang sangat
1
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
sistem proteksi dalam sistemnya. Sistem proteksi bertujuan untuk mengurangi dan
seperti hubung singkat, over load, dan gangguan yang disebabkan petir. Dengan
adanya sistem proteksi yang handal akan meningkatkan pelayanan kualitas listrik.
Sriwijaya
2
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
CPI.
dalam pembahasan ini dibatasi hanya mengenai koordinasi relay proteksi arus
lebih pada saluran distribusi di PT. CPI, departemen PG&T dan T&DO II Duri.
Kerja Praktek ini dilaksanakan selama satu bulan mulai dari tanggal 20
a. Interview
b. Studi Literature
3
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
c. Studi Lapangan
berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
(PG&T)
4
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Indonesia.
Pada bab ini akan dibahas tentang tinjauan umum dari sistem
relay proteksi arus lebih yang digunakan pada saluran distribusi PT.
5
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB II
SEJARAH SINGKAT
Pada tahun 1924, tim survei eksplorasi yang bernama Standard Oil
yang dilakukan oleh tim eksplorasi SOCAL tersebut sempat terhenti, karena
Indonesia pada waktu itu masih berada di bawah penjajahan Belanda. Akan tetapi,
usaha eksplorasi tersebut tidak berhenti total karena pada bulan Juni 1930 tim
(NPPM). Pada tahun 1935, NPPM mendapat hak konsensi tanah seluas lebih
kurang 600.000 hektar di Sumatera Tengah yang belum banyak dieksplorasi dan
oleh NPPM itu sendiri dan dianggap kurang dapat memberikan harapan bagi
dikehendaki oleh NPPM, kegiatan ekplorasi tetap akan dijalankan pada daerah
tersebut.
6
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
1939 di lapangan Kubu 1. Pada bulan Agustus 1940, ditemukan lapangan minyak
daerah Riau. Pada bulan November 1940, ditemukan lagi lapangan minyak baru
di daerah Rantau Bais dan disusul di daerah Duri pada bulan Maret 1941. Pada
tahun 1942, Mercu Bor siap dipasang di lapangan minyak di Minas I. Karena
Hal ini dapat dilihat dari data yang ada dan mengidentifikasikan bahwa proses
Pengeboran yang dilakukan oleh Jepang merupakan satu-satunya sumur wild cat
787 m). Kegiatan Jepang ini tidak berlangsung lama karena pecah perang
maka pada bulan Januari 1951 pemerintah RI memberi izin berdirinya Caltex
7
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
April 1952, diadakan pengapalan pertama Minas Crude dari Perawang menyusuri
Sungai Siak menuju Pakning di Selat Malaka. Hasil ekspor tersebut antara lain
di Dumai.
meningkatkan produksi minyak per hari 6 kali lipat dari yang sebelumnya atau
dari ± 50.000 barel per hari menjadi ± 300.000 barel per hari. Teknologi ini
diterapkan mengingat bahwa kadar kekentalan dari minyak bumi yang ada di Duri
sangat tinggi dan sulit untuk dipompa keluar. Dengan bantuan injeksi uap ke
terhadap produksi minyak Indonesia yaitu sebesar 8% dan 42% dari seluruh total
pihak PT.CPI. Penurunan tersebut akan sangat berpegaruh pada “Economic Life
8
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
menciptakan suatu proyek yang dinamakan Proyek Injeksi Uap ( seperti yang
telah disinggung pada alinea sebelumnya ) di ladang minyak Duri. Proyek ini
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada bulan Maret 1991. Injeksi uap tersebut
merupakan teknologi generasi ketiga yang dimiliki oleh PT.CPI. Injeksi uap
minyak dari perut bumi, yang tidak dapat dijangkau dengan teknologi penyedotan
berasal dari ladang minyak Duri tetapi juga dapat melipatgandakan produksi
minyak yang berasal dari ladang minyak tersebut. Rancangan injeksi uap ini
diterapkan secara efektif pada ladang dengan pola yang bervariasi antara lain
“pola tujuh titik “, yaitu satu sumur injeksi untuk enam sumur produksi atau pola
modal Belanda. Walaupun perintah Presiden Soekarno pada saat itu terbatas
hanya pada perusahaan penghasil minyak Belanda, namun secara tidak langsung
9
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
nomor 44 tahun 1960 mengenai pengaturan dana pembagian wilayah kerja CPOC,
yaitu seluruh wilayah konsensi NPPM (Rokan I blok dan Rokan III blok seluas
9.030 km2) dikembalikan oleh Caltex pada pemerintah Republik Indonesia, tetapi
pelaksanaan operasi wilayah tetap dikerjakan oleh Caltex yang pada tahun 1963
menjadi badan hukum dengan nama PT.CPI, tetapi 100 % sahamnya tetap
dimiliki oleh Chevron (nama baru dari SOCAL) dan Texaco Inc.
dalamnya PT.CPI dan Pertamina yang antara lain isinya menyatakan bahwa
wilayah PT.CPI adalah wilayah Kangaroo seluas 9.030 km2. Pada tahun 1968,
diadakan penambahan luas wilayah yaitu sekitar Minas Tenggara, Libo Tenggara,
Libo Barat, dan Sebanga sehingga luas wilayah kerja PT.CPI seluruhnya menjadi
9.898 km2. Kemudian kontrak karya yang berakhir pada 28 Agustus 1983
tanggal 8 Agustus 2001 dengan wilayah kerja seluas 31.700 km2. Dalam kontrak
bagi hasil tersebut antara lain ditetapkan bahwa Pertamina adalah pengendali
kegiatan operasional dan menyediakan keahlian teknis, dana investasi, serta biaya
operasi. Perbandingan pembagian untuk kontrak bagi hasil yang disepakati sampai
saat ini oleh pemerintah (dalam hal ini adalah Pertamina ) dan PT.CPI adalah
10
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
sebesar 88% dan 12% ditambah dengan ketentuan khusus lainnya berupa
65.8% (1974) dan menurun menjadi 46.5 % (1990). Meskipun terjadi penurunan
pangsa produksi dari PT.CPI, kelima kontraktor minyak, yaitu Caltex, Arco,
Mobil Oil, Total, dan Maxus tetap menguasai pangsa pasar produksi sebesar 75 %
Wilayah kerja PT.CPI yang pertama seluas hampir 10.000 km2 dikenal
Perjanjian yang diadakan pertama yaitu pada tahun 1963 untuk jangka
waktu selama 30 tahun, wilayah kerjanya meliputi Blok A,B, C, dan D seluas
12.328 km2. Setelah memperoleh tambahan daerah seluas 4.300 km2, maka pada
tahun 1968 sebagian Blok A dan D dan seluruh Blok C (seluruhnya 32.6% dari
pengembalian daerah - daerah berikutnya dilakukan pada tahun 1973 dan 1978.
hasil (KPS ) dilakukan pada bulan Agustus 1971 yaitu Coastal Plain Pekanbaru
11
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Block seluas 21.975 km2 dan pada bulan Januari 1975 yaitu Mount Front
daerah dari daerah kerja secara bertahap, sekarang Coastal Plain Pekanbaru
hanya seluas 9.996 km2. Tahun 1979 hingga tahun 1983 dilakukan penambahan
• Joint Venture dengan Pertamina daerah Jambi Selatan blok D seluas 5.826
km2 pada tahun 1976 dan dikembalikan seluruhnya pada tahun 1988.
• Kontrak bagi hasil ( KPS ) untuk wilayah Blok Singkarak pada tahun 1981
tahun 1984.
• Kontrak bagi hasil untuk wilayah Blok Langsa pada tahun 1981 seluas
7.080 km2 di Selat Malaka, lepas pantai Sumatera Utara, dan lepas pantai
1986.
• Kontrak bagi hasil Blok Nias pada tahun 1981 seluas 16.116 km2.
Perluasan ladang minyak Duri dilakukan dalam tiga belas area yang
dimulai dengan membangun daerah konstruksi pertama pada tahun 1981. Dalam
juga mencakup fasilitas pendukung utama seperti stasiun pengumpul minyak dan
12
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
diterapkan dikenal dengan sistem pola tujuh titik dimana satu buah sistem injeksi
Lokasi PT. CPI terletak di propinsi Riau dengan luas daerah meliputi lebih
dari 50.000 km2. Berdasarkan luas operasi dan kondisi geografis yang ada serta
1. Distrik Rumbai, sebagai pusat kerja administrasi daerah operasi PT. CPI .
minyak.
13
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
A Prod uction
PE TA DA ERAH OPE
O PE RASI CP I
Sha ring Co ntr act or
for Per tam in a
PT CaltexPacific Indonesia
LEGEND :
RUM BAI SBU
M IN AS SBU
BEKA SAP SBU
PU SIN G
D U R I SBU
PIN AN G
DAMA R
P. R UPAT
25 KM
BA N GK O
T . MED A N A NTA RA
UJUNG TA NJUNG
R ANTAUB AIS D U M AI
BU A YA SE. BA LAM B ENAR
KU TU SER UNI
K ER ANG SINTONG
N O. M EN G G ALA TELINGA B ATA NG
PA GE R PUNCA K
R INTIS
Y
MINDA L GAR UK
SIA
PUSAK A
LIBO
N E MINAS
KB J DORA L
4D
6D
S INGA POR E L IND A I
NILAM
M I NAS
SU
N INIK
K OTA BA TAK K OTA GAR O
M
8D
TOPAZ B ER UK N.E .
AT
PE T. S S
L AN GG AK M PP
O SA M
RA
N
KU A NT A N B L OC K
0 300 K M S IS NOT O N THE MAP
2.3.1. Eksplorasi
Setelah hak untuk mengeksplorasi diperoleh dari NPPM pada tahun 1936,
dimulai dari daerah sepanjang sungai Rokan. Dari pengamatan tahun 1936 dan
1937, diyakini bahwa potensi minyak ditemukan didaerah yang lebih keselatan.
Eksplorasi pertama baru dilakukan pada tahun 1937, dan pada tahun 1941 sudah
14
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pengeboran dilanjutkan pada tahun 1938 didaerah Kubu, tetapi tidak ada
indikasi minyak akan ditemukan. Selang waktu antara tahun 1938 – 1944 ada
sembilan sumur yang berhasil ditemukan, yaitu sumur gas di Sebanga dan sumur-
sumur minyak di Duri dan Minas. Penemuan sumur di Minas ini merupakan batu
diselesaikan pada tahun 1950, dan data juga menunjukkan bahwa Minas juga
merupakan lapangan minyak yang sangat besar. Riset geologis dan pemetaan
permukaan dilakukan diseluruh daerah operasi pada tahun 1951, yang diikuti
dengan pengeboran dan observasi geologis empat tahun kemudian. Pada tahun
geologis. Pada tahun 1990, pengeboran yang dilakukan telah menghasilkan 119
penemuan sumur minyak dan gas, untuk produksi minyak telah menghasilkan 7
miliyar barrel.
15
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
B A N D AA C E H
SI A K RO KAN
B LO C K BLO C K
2
4,571 K m
2
7,914 K m
ME D A N
C & T PS
C PP B L O C K
2
9,996 K m
SI B O L G A
B LO C K
9,821 K2 m C & T PS
M FK B LO C K
PEKANBARU 3,000 K2
m
R e linq u is h e d
N IAS P ADANG
B LO C K
9,834 2K m
J A MB I
R e lin q u is h e d
P A LE MB A N G
N B E NGK U LU
300 K M S B A N D A RL A M P U N G
2.3.2 Produksi
berhasil mencapai jumlah produksi akumulatif satu miliar dan menjadi lapangan
raksasa pertama di Asia sebelah Timur Iran dan ke -22 terbesar di dunia. Kegiatan
produksi akumulatif PT. CPI telah melebihi tujuh milyar barrel yang berasal dari
3237 sumur dan tersebar di sembilan puluh enam lapangan. Lapangan Minas
16
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
kadar belerang yang rendah, sedangkan lapangan Duri menghasilkan minyak yang
dikenal dengan nama Sumatera Light Crude. Sampai tahun 1990, PT.CPI dewasa
Sementara itu dikembangkan pula metoda-metoda lain yang dikenal dengan nama
Enchanced Oil Recovery (EOR) pada tahun 1981, dengan dimulainya menerapkan
penyuntikan uap panas (steamflood) di seluruh lapangan Duri atau Duri Steam
Flood (DSF) yang telah dilakukan secara terpola. Proyek ini diresmikan oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 3 Maret 1990 yang merupakan proyek sejenis
arah utara tahun 1941 dan berproduksi tahun 1958. Area yang produktif dari
ladang ini adalah sepanjang 18 km dan lebar 8 km tak jauh dari kompleks
perumahan CPI Duri. Pengembangan ladang Duri dilakukan dalam 13 area yang
dimulai dengan membangun konstruksi area pertama pada tahun 1981. Dalam
juga mencakup fasilitas pendukung utama seperti Stasiun Pengumpul Minyak dan
17
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
dalam tiga zone utama yang diduga berisi minyak komersil yaitu : Rindu, Pertama
dan Kedua. Sebuah area kecil dari ladang di bawah puncak juga berisi pasir yaitu
Baji, Jaga dan Dalam. Ketebalan rata-rata formasi 140 kaki dan kedalamannya
dari 340- 680 kaki. Pasirnya tidak mempunyai konsolidasi yang tinggi dengan
Stimulasi Huff & Puff steam yang digunakan sejak pertengahan 1960
11 5/8 acre pola 7 titik adalah ukuran geometri pada pola ideal untuk
mengembangkan ladang yang mempunyai ketebalan pasir lebih dari 100 kaki dan
Injeksi uap di area-1 dimulai tahun 1985, area-3 tahun 1988, area-4 tahun
1990 dan area-5 tahun 1992. Area percobaan steam flood adalah area-2 yang
panas dan injeksi uap air dan di mulai pada lapisan yang paling atas pertama.
Penggenangan air panas (hot water flood) di Kedua diakhiri tahun 1990 dengan
Diakhir tahun 1990 minyak Duri Steam Flood melebihi produksi minyak
dari California Steam Flood field, Kern River dan Belridge yang membuat proyek
18
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Tabel 1.1 berikut ini adalah sejarah proyek injeksi steam mulai dari pirst
KEGIATAN TAHUN
Discovery 1941
First production 1958
Water injection pilot 1960
First cyclic steaming 1967
Steam injection pilot and caustic study 1975
Simulation reservoir study 1981
Steam injection area 01 1985
Steam injection area 02 1986
Steam injection area 03 1988
Steam injection area 04 1990
Steam injection area 05 1992
Steam injection area 06 1994
Steam injection area 07 1996
Steam injection area 08 1997
Steam injection area 09 1999
melalui pelabuhan yang ada di Dumai. area kota Pekanbaru, ibukota Propinsi
Riau. Ladang Duri ini ditemukan Menurut penelitian, ladang Duri memiliki 6,5
milyar barrel minyak. Peta Steam Flood di ladang Duri dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
DURI
19
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Di ladang minyak Duri ini dengan metode normal dapat diangkat 5-20%
dari total persediaan minyak mentah di Duri, sedangkan metode injeksi uap
(Steam Flood) dapat menghasilkan 50-70% minyak mentah. Tabel 1.2 berikut ini
20
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Perjalanan minyak bumi sejak mulai diangkat dari perut bumi hingga
diekspor cukup panjang dan berliku-liku. Dengan sistem injeksi uap, proses
Unit Stasiun Penguji, Stasiun Pengumpul Minyak, Stasiun Uap Selubung, Stasiun
21
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pembangkit Uap dan fasilitas pengolahan air. Semua fasilitas ini mempunyai
minyak mentah. Untuk mengangkat minyak mentah dari lapisan reservoir ke atas
angguk ini paling ekonomis, pompa angguk ini juga paling cocok digunakan di
ladang minyak Duri mengingat dangkalnya lapisan reservoir, masalah pasir lepas
Stasiun ini menguji debit campuran minyak dan air yang keluar dari setiap sumur
produksi. Melalui pengujian ini maka dapat direkam di area mana yang
sedini mungkin.
Terdiri dari bejana untuk memisahkan uap dari cairan serta fasilitas kipas
22
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
bumi belum siap untuk diekspor karena masih mengandung air, gas dan
komponen lain yang terbawa saat produksi. Minyak sebelum dikirim ke Dumai
Air. Tambahan air yang lain didapat dari sungai Rangau. Fasilitas ini memiliki
tujuan untuk memurnikan air, yaitu dengan cara pemberian gas (aerotion),
penyaringan dan ion exchange. Melalui proses aerotion pada air maka minyak
yang terdapat pada air akan berbusa di permukaan sehingga dapat dipindahkan
dengan cara skimming. Sedangkan untuk menghilangkan sisa minyak dan bahan-
bahan lainnya (kimia dan pasir) dilakukan penyaringan. Ion Exchanger adalah
proses dimana air itu dilembutkan. Bahan-bahan kimia yang terlarut di air akan
membentuk ion yang akan dipindahkan saat air mengalir melalui ion exchanger
Pengolahan Air sehingga menjadi uap air (steam). Dalam prosesnya, air dialirkan
23
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Uap. Disinilah pipa air dipanaskan dalam suhu tinggi yang berasal dari semburan
api tabung pembangkit uap. Uap yang diproduksi oleh stasiun bertekanan 800 psi
dan suhu 550 derajat Fahrenheit langsung dikirim ke sumur-sumur injeksi dengan
sistem satu sumur injeksi uap dikelilingi oleh empat, enam atau delapan sumur
produksi, tergantung dari kondisi geologis lapisan batuan. Sebagai penahan panas
agar temperatur uap tidak turun selama di perjalanan maka pipa sumur injeksi
dalam reservoir. Dengan cara ini uap yang diinjeksikan akan menggiring butiran-
butiran minyak ke dalam sumur produksi. Kalau butiran minyak berkurang maka
ringan.
mentah dapat mengalir bebas didalam pipa pada suhu normal. Begitu pula
24
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Internasional.
Zamrud dan Waduk Libo. Minyak mentah dari Beruk Zamrud bertitik cair 470C
(1160F), sedangkan titik cair minyak mentah waduk Libo adalah 40,50C(1050F).
Minyak yang keluar dari perut bumi tersebut dalam keadaan panas dan
menggelegak, akan tetapi temperatur tersebut akan segera turun setelah tiba di
stasiun pengumpul.
Berbagai cara diterapkan untuk memperoleh hasil yang optimal. Diantara Sarana
dengan 25 generator turbin gas (PLTG) berkapasitas total rata-rata 488,4 MW.
25
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
dimiliki oleh hampir semua kantor yang berada di daerah operasi PT. CPI.
PT. Chevron Pacific Indonesia pada saat ini memiliki sekitar 6200 orang
tenaga kerja yang diantaranya 98 % bangsa Indonesia. Bahkan sejak tahun 1966,
PT. CPI telah dipimpin oleh warga negara Indonesia. Kini PT. CPI tengah
melaksanakan proses alih teknologi dan alih keterampilan, yang pada dasarnya
26
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
terdiri dari tiga aspek yaitu pelatihan, pertukaran gagasan, dan proses komunikasi
meliputi latihan bahasa Inggris dan untuk program latihan teknik, meliputi latihan
latihan kursus diadakan untuk karyawan senior. Kesempatan untuk latihan dan
sumber daya manusia merupakan inti dalam filsafat PT. Chevron Pacific
Indonesia.
jajaran manajeman PT. CPI yang bertujuan mematangkan Visi, Misi dan nilai-
Visi.
27
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
perusahaan energi global yang dihormati berkat dukungan para pekerja, mitra
usaha dan kinerjanya (To be the global energy company most admiret for its
bukan saja karena kesuksesan kami mencapai tujuan, namun juga cara
Kinerja.
dunia, kami bertekat memberikan hasil yang terbaik bagi para pemegang saham,
28
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Agar berhasil, kami memiliki kinerja bertaraf dunia dan melampaui kemampuan
Titik berat kami terletak pada lima hal penting yang mendorong keberhasilan
Dengan cara yang aman , terpercaya , efisien dan tetap menjaga kelestarian
lingkungan.
2. Penurunan Biaya.
Dengan menurunkan tingkat biaya per satuan melalui inovasi dan teknologi.
3. Pengelolaan Modal.
menjalankan usaha tersebut dengan berhasil (lebih aman, lebih cepat, dengan
untuk pasar yang sudah ada, maupun untuk pasar yang memang masih baru.
Orang.
29
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
nilai, menetapkan visi yang tegas dan bersaing, yang dapat segera dibuahkan
bertanggung jawab satu dengan yang lainnya mengenai hal kinerja serta
pertumbuhan.
keterampilan yang handal dan sikap yang baik yang sangat dibutuhkan untuk
persoalan yang dihadapi pelanggan. Mereka memiliki tekat yang bulat dan
masing.
kepentingan pelanggan.
gemilang.
30
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Dasar perusahaan kami berdiri di atas Nilai-nilai yang kami bangun, yang
membuat kami berbeda dari yang lainnya . Kami bertindak mengikuti dasar
petunjuk tersebut. Dengan cara yang etis dan rasa tanggung jawab sosial yang
penuh, kami melaksanakan usaha kami. Kami menghormati hukum dan peraturan
♦ Integritas.
Kami bersikap jujur, baik terhadap orang lain maupun diri sendiri. Kami
♦ Kepercayaan.
lainnya, dan berupaya keras untuk mendapatkan kepercayaan dari rekan sekerja
31
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
♦ Keragaman.
Kami belajar dan menjunjung tinggi budaya dimana kami bekerja,. Kami
kerja yang membaur dan secara giat memelihara karagaman insan manusia,
♦ Kemitraan.
Kami memiliki tekat yang teguh untuk menjadi mitra usaha yang baik
rekan sekerja.
Kami memiliki tekat untuk tetap unggul dalam setiap apa yang kami
lakukan, dan kami berupaya keras untuk memperbaiki diri. Semangat kami tidak
pernah padam untuk mencapai hasil yang melampaui harapan kami dan juga
♦ Tanggung Jawab.
kelompok untuk setiap apa yang kami kerjakan maupun untuk setiap tindakan
yang kami lakukan, dan memang kami diakui karena sikap bertanggung jawab
32
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
♦ Pertumbuhan.
mendorong pertumbuhan, baik bagi orang per orang maupun untuk perusahaan.
terhadap manusia maupun lingkungan. Tujuan kami adalah untuk diakui dan
dihormati diseluruh dunia sebagai yang terbaik dan menjaga keselamatan kerja ,
♦ Kepemimpinan.
yang tahan uji yaitu Manajemen Operasional Terbaik untuk mengelola masalah
yang dapat timbul sebagai dampak dari produk yang kami hasilkan dan usaha
kami yang kami lakukan yang dapat membahayakan pekerja kami, kontraktor,
33
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
menyediakan keahlian teknis tertentu untuk membahas hukum dan peraturan yang
♦ Pemberian Jaminan.
Memelihara sumber daya perusahaan dan sumber daya alam dengan tanpa
Bersama dengan seluruh pihak yang terlibat sepanjang masa hidup produk
♦ Menghindari Pencemaran.
♦ Pemindahan Harta.
34
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
♦ Menjangkau Masyarakat.
♦ Penanganan Keadaan.
Struktur Organisasi perusahaan yang dipakai PT. CPI sedikit terlihat unik.
kebanyakan perusaan, yaitu Line and Staff Organization. Tetapi selanjutnya pada
era globalisasi sekarang, PT. CPI dituntut untuk menyesuaikan diri agar dapat
sistem Strategic Business Unit (SBU) yang bersifat team kerja sesuai proses
pekerjaan. Dalam SBU ini dibentuk unit-unit yang terdiri dari tenaga kerja yang
memiliki disiplin ilmu dan keahlian tertentu. Dalam unit ini setiap anggota
PT. CPI dipimpin oleh seorang President & Chairm of The Managing
Vice President & Managing Director yang akan membawahi beberapa bagian
35
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Internal Audit.
Dengan Manajeman sistem SBU ini, otonomi tiap unit menjadi semakin
dengan semboyan “Our Journey To World Class Company” ini semakin tinggi.
Hal ini sangat perlu mengingat tingkat persaingan dan biaya produksi yang
semakin tinggi, sementara harga minyak dan cadangan minyak bumi semakin
prodiksi), yaitu
1. SBU Duri, merupakan penghasil minyak terbesar PT. CPI, yang memiliki
sangat rendah dan dikenal dengan Minas Crude. Minyak jenis ini sangat
4. SBU Rumbai (yang mengelola ladang bagian selatan), dengan wilayah operasi
meliputi area Petapahan, Libo, Zamrud, dan Pedada. Untuk Are Zamrud dan
36
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pemda Propinsi Riau yang dikelola oleh PT. Bumi Siak Pusako (PT. BSP).
bertanggung jawab terhadap eksplorasi di bagian tengah dan lepas pantai barat
pengembangan teknologi).
kesehatan ).
PRESIDENT DIRECTOR
GENE
VICE PRESIDENT VICE PRESIDENT
RAL SR. VICE
CORP. FINANCE CORP PUBLIC
COUN JAKARTA
& TREASURY AFFAIRS
SEL
VICE
MANAGER
PRESIDENT
JAKARTA
TECH PLAN
GEN.
& NEW
SERVICES
VENTURES
MANAGI
NG
DIRECTO
R
VICE MANAGER
VICE PRESIDENT MANAGER MANAGER
PRESIDENT CORP.
CORP. HUMAN PUBLIC INTERNAL
GENERAL QUALITY,
RESOURCES AFFAIRS AUDIT
AFFAIRS PLANNING SUMATRA
& BUDGET
SR. VICE
SUMATR
A
ASST. TO
SR. VP
37
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
tertentu dengan tiap SBU dipimpin oleh seorang Vice President yang dibantu oleh
beberapa manajer. Manajer dibantu beberapa team manajer dan dibawah team
Pada Tahun 2002 yang lalu PT. CPI kembali merubah struktur
hampir sama dengan sistem SBU dimana perubahan hanya terdapat pada sistem
pemegang saham.
kesejahteraan karyawan dan keluarganya. Fasilitas yang disediakan oleh PT. CPI
antara lain :
Sarana perumahan, baik yang di dalam komplek maupun yang di luar komplek,
setiap distrik.
38
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
golf, lapangan tennis, lapangan voley, bowling, billiar dan lapangan bulu
tangkis.
Indonesia.
Pada tahun 2005 terjadi perubahan nama pada PT. Caltex Pacific
39
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB III
Untuk menjalankan semua mesin – mesin produksi di PT. CPI, baik itu
merupakan salah satu unsur vital dalam produksi minyak di PT. CPI . Seperti
kebanyakan industri lain yang membutuhkan daya listrik yang besar, PT. CPI
kebutuhannya. PT. CPI hingga saat ini memiliki departemen khusus yang
Hingga tahun 1968, sebagian besar dari kebutuhan listrik PT. CPI
diperoleh dari puluhan buah enginator (perpaduan mesin dan generator) yang
tersebar disetiap lokasi dengan kapasitas sekitar 60 kW. Pada saat itu system
lokasi yang berjauhaan, manajemen PT. CPI membuat sebuah sistem tenaga listrik
Pada tahun 1969, Gubernur Riau saat itu Arifin Ahmad meresmikan
pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Duri yang terdiri dari 2
unit generator gas Sulzer buatan Swiss dengan kapasitas masing – masing 10
40
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MW. Dengan beroperasinya PLTG Duri ini lahirlah sebuah departemen baru di
PT. CPI yang dekenal dengan nama Power Generation dan Transmission (PG&T)
uap melalui pemanfaatan panas dari gas buang turbin untuk mendukung
kebutuhan RG –SBU. Dari tahun ke tahun jumlah unit turbin gas ini semakin
titik pusat pembangki mencapai 649 MW. Daya yang dipakai oleh keseluruhan
beban saat ini sekitar 440 – 470 MW. Sedangkan dalam penyaluran daya
41
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PINANG LEGENDS :
33.2 KM
DUMAI
37.5 KM = SUBSTATION
SO DURI
BALAM A11
NORTH
DURI = 115 KV LINES TOTAL = 674 KM
BANGKO
10 KM
COGEN = 44 KV LINES TOTAL = 105 KM
13.5 KM
POWER STATION
9.2 KM 35.6 KM 34 KM CENTRAL
DURI = 13.8 KV LINES TOTAL = 2,300 KM
POWER STATION
SINTONG BATANG
8 KM
4.5 KM
8 KM
PEMATANG MAIN 70 KM = 230 KV LINE TOTAL = 128 KM
ROKAN 3.7 KM 4.7 KM 9.1 KM
= 115 KV LINE ( BUNDLE )
0.5 KM D U R
SO. BEKASAP
I
POWER STATION
18.1 KM
1.3 KM
BEKASAP
24 KM
PETANI
PUNGUT 51 KM
PEMATANG
27.5 KM
27 KM
RANGAU
KOTA BATAK
14 KM JUNCTION
LIBO 34.6 KM
20.4 KM
12.5 KM
12.5 KM
SURAM 4
PETAPAHAN KOTABATAK B
3D
5B
6.7 KM
24.6 KM
6.5 KM
4D
38 KM
6D 3.1 KM
5.2 6DN
3 KM
KM PUSAKA PEDADA
MINA
S
POWER STATION
5.6 KM
1.5 KM 1 KM
BUTAN BERUK
8C 8D
RUMBAI NO.
RUMBAI EA. ZAMRUD
RUMBAI SO.
daya listrik di perusahaan ini, departemen PG&T yang bernaung didalam Divisi
2. Mencatu daya listrik yang handal dan baku guna memenuhi kebutuhan
42
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
3. Memnafaatkan gas buang panas dari turbin – turbin gas di Central Duri
Steam Flood.
departemen yang bernaung dibawah Support Operation SBU. Sejalan dengan misi
panas dari gas buang turbin untuk mendukung kebutuhan RG&SBU den
bagian yaitu :
1. Administrator
5. HES Specialist
43
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
berikut :
3.2.1. Administrator
partner.
jumlah beban sepuluh tahun yang akan datang, sehingga dapat dilakukan
44
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
meningkatnya beban. Disamping itu B&ES juga menghitung biaya- biaya yang
sebagainnya.
Tim B&ES ini dikepalai oleh seorang Manager. B&ES sendiri terdiri atas
beberapa unit kerja yaitu Planinng and Budget, Design and Construction, IT and
Support System, Safety Health and Environment dan Quality Improment. Tim ini
45
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
tenaga listrik yang dihasilkan oleh unit pembangkit ke beban, seperti pompa-
jalan dan sebagainnya. Selain itu, T&DO juga mempunyai tugas lain, yaitu
Dalam rangka menjalankan tugasnya tim ini dibagi lagi beberapa unit, yaitu :
dilakukan dalam keaddaan bertegangan (PDKB) atau Hot Line Work, yaitu
46
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
terpasang tidak lagi sesuai dengan beban yang ada. Saat kejadian ini
terjadi, dilakukan penggantian trafo. Artinya, trafo lama yang sudah tidak
sesuai dengan beban diganti dengan trafo baru yang diperkirakan sesuai
mengganti minyak trafo yang sudah kotor, melakukan tes tahanan isolasi
trafo dan tes rasio lilitan trafo. Apabila karena adanya suatu gangguan
47
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
isolasi lilitan serta perbaikan rasio lilitan trafo. Apabila kerusakan terjadi
pada inti trafo maka trafo tidak akan diperbaiki melainkan akan diganti
dengan yang baru karena akan lebih efisien. Proses perbaikan treafo ini
layaknya minyak trafo yang baru. Dengan menggunakan alat ini, PT CPI
tidak lagi pernah mengeluarkan biaya untuk pembelia n minyak trafo yang
sebagai filter dan zat kimia aditif untuk menjaga kualitas minyak trafo.
PSE adalah :
48
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Karena wilayah kerja yang harus ditangani oleh T&DO sangat luas, tim ini
Team Manager. Ada Tiga unit T&DO dalam departemen ini yaitu :
3. T&DO Minas meliputi distrik Minas, Minas Field, Rumbai dan sekitarnya.
49
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Tim Power & Steam Generation (P&SG) dalah tim yang memiliki tugas
utama menangani pembangkitan tenaga listrik dan uap untuk keperluan PT.
Chevron Pacific Indonesia. Disamping itu, P&SG juga bertanggung jawab untuk
memelihara dan mengoperasikan system pembangkit Gas turbin yang ada pada 4
PLTG.
Tim P&SG ini dikepalai oleh seorang Manager. P&SG juga memiliki tim
– tim yang menangani tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh P&SG.
dibutuhkan
50
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
control.
Maintenance.
pemanfaatan gas buang turbin. Saat ini pemanfaatan gas buang terdapat di Central
Duri Gas Turbine dan North Duri Gas Turbine. Panas dari gas buang ini
dimanfaatkan untuk membuat uap. Uap dihasilkan dari pemanasan air dalam
boiler atau ketel. Hal in dilakukan untuk mengurangi biaya penggunaan minyak
mentah guna menghasilkan uap. System ini dinamakan Waste Heat Recovery
Steam Generator (WHRSG). Tiga dari sepuluh unit WHRSG menggunakan panas
gas buang dari PLTG. Uap ini dimanfaatkan oleh bagian Production untuk proyek
injeksi uap duri atau Duri Steam Flood (DSF) dimana dengan adannya injeksi uap
ini, minyak yang berada dilapangan duri mudah diangkat oleh pompa, sehingga
51
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB IV
52
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
SISTEM KELISTRIKAN
yang digerakkan oleh turbin. Turbin ini digerakkan oleh energi dari luar, misalnya
air, gas, uap, panas bumi, nuklir, dan lain-lain. Karena itu kita mengenal adanya
PLTA, PLTU, PLTG, PLTN, dan lain-lain. Pemilihan sumber penggerak turbin
ini tergantung pada banyak hal, sebagai contoh pembangkit listrik tenaga air,
dimana PLTA memakan biaya operasi yang sangat rendah karena tidak
Turbin adalah tersedianya gas alam dalam jumlah memadai yang didapatkan dari
hasil sampingan lapangan minyak Chevron, selain itu juga didorong oleh adanya
keunggulan lainnya dari turbin gas yang dapat segera dioperasikan dengan waktu
start kurang dari 15 menit, dibandingkan dengan turbin uap yang membutuhkan
waktu berjam-jam karena harus memasak air dalam boiler terlebih dahulu.
53
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
dan elektrik dimana gas sebagai hasil produk pembakaran diekpansikan kedalam
turbin sebagai penggerak mula (prime mover) generator yang akan menghasilkan
listrik. Turbin gas adalah mesin penggerak yan merubah energi bahan bakar
menjadi energi mekanis dengan jalan memanaskan aliran udara bertekanan tinggi
dan diekspansi menuju nozzle dan memutar roda roda turbin. Pada turbin ada
bagian yang berputar yaitu rotor atau roda turbin, dan bagian yang tidak berputar
disebut stator atau rumah turbin. Roda turbin memutar poros daya yang
Pada dasarnya pembangkit listrik tenaga gas terdiri dari starting motor,
a. Starting Motor
pertama pada turbin. Pada saat pertama kali turbin dihidupkan dari posisi diam,
engine dihubungkan ke shaft turbin melalui starting cluth dan gear box untuk
menghasilkan momen putar dan kecepatan yang dibutuhkan oleh turbin pada saat
start. Starting motor atau diesel engine hanya bekerja sampai turbin berputar 20%
dari putaran nominalnya. Lalu starting cluth akan terlepas dan starting motor atau
b. Compressor
54
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
compressor yang menghasilkan aliran udara tegak lurus dengan arah putarnya.
Compressor tersebut berada pada shaft yang sama dengan turbin sehingga saat
operasi, compressor tersebut merupakan beban bagi turbin. Fungsi dari aliran
memerlukan.
pelumas.
c. Combustion Chamber
pembakaran yang menghasilkan energi panas dan energi kinetik untuk memutar
melalui fuel nozzel akan dibakar. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah gas,
solar, atau minyak mentah. Bahan bakar gas alam (natural gas) dipakai untuk
operasi normal, hal ini disebabkan gas alam ditambang sendiri oleh perusahaan
dan bahan bakar gas alam tersebut lebih baik hasil pembakarannya dan tidak
bakar minyak mentah banyak mengandung unsur kimia lain yang dapat merusak
lapisan dari permukaan turbin dan hasil pembakarannya tidak sebersih gas alam.
Bahan bakar minyak solar dipakai untuk pembersih dan tidak berlangsung lama
55
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
karena tidak efesien dan banyak memakan biaya. Maka, dalam hal ini PT.CPI
menggunakan gas sebagi bahan bakar utama. Turbin gas yang ada di PT. CPI
disekitar turbin.
Dalam ruang bakar ini, udara yang bertekanan tinggi dari kompresor
dicampurkan dengan gas alam yang disemprotkan kedalam ruang bakar melalui
fuel nozzel (alat penyemprot), lalu diberi spark flug (pengapian awal), sehingga
terjadi proses pembakaran. Suhu yang dicapai dalam pembakaran ini lebih kurang
16000 F, sehingga gas pembakaran yang panas itu perlu didinginkan agar tidak
memberikan tambahan (excess air) yang dialirkan melalui celah samping tabung
bakar.
ruang bakar diatur sesui dengan putaran turbin yang diinginkan,biasanya 5100
d. Turbin
langsung untuk memutar roda turbin. Air, uap air, dan gas dapat dipergunakan
sebagai fluida kerja turbin. Maka turbin diberi nama sesuai dengan jenis fluida
kerjanya. Jadi turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya.
56
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Bahan bakar gas turbin adalah gas alam sebagai bahan bakar utama, dan
minyak solar atau minyak mentah sebagai bahan bakar cadangan seandainya
kebutuhan bahan bakar gas tidak mencukupi. Bahan bakar gas alam didapat dari
lokasi Libo dan Bekasap serta dari PGN (Perusahan Gas Negara).
Prinsip sederhana dari cara kerja gas turbin ada 4 (empat) proses yaitu:
• Proses kompresi
• Proses pembakaran
• Proses ekspansi
• Proses pembuangan
57
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
• Sulzer
Adalah unit yang paling tua di CPI. Kapasitas unit ini adalah 10 MW. Ada
2 unit yang berada di Duri Power Plant. Kedua unit ini sekarang sudah
tidak beroperasi lagi karena faktor usia dan suku cadangnya sudah tidak
tersedia lagi.
• GE MS 5001-LA
58
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Unit ini berkapasitas 14.5 MW dan CPI mempunyai 8 unit (5 unit di Minas
dan 3 unit di Duri). Ketiga unit di Duri saat ini tidak dioperasikan lagi.
• GE MS 5001-P/ PA
Kapasitas dari jenis ini adalah 21 MW. Populasi unit ini berjumlah 10 unit
(3 unit di Minas Power Plant, 2 unit di Duri Power Plant (1 unit sudah
tidak dioperasikan lagi) dan 5 unit berada di Central Duri Power Plant).
• GE MS 6001 – B
Adalah gas turbin yang dioperasikan oleh MCTN dengan kapasitas 100
Turbin yang digunakan PT. CPI memiliki dua whell. Whell merupakan
e. Generator
dengan prime mover, seperti mesin diesel, turbin uap, turbin gas, mesin hidro, dan
59
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
lain sebagainya. PT. CPI menggunakan turbin gas sebagai penggerak mulanya
karena perusahaan ini juga menghasilkan gas bumi. Kapasitas dari turbin gas
sendiri dengan jaringan tenaga listrik 60 Hz, sesuai sistem Amerika, yang sudah
terinterkoneksi diseluruh wilayah opersi yang meliputi Rumbai, Minas, Duri, dan
Dumai.
Pada saat ini, kebutuhan tenaga listrik PT. CPI disuplai oleh empat unit
- GT 1-5 @ 14 MW
- GT 6-8 @ 21 MW
- GT 9-11 @ 33 MW
2. Central Duri gas Turbin (CGT) dengan total daya 105 MW.
60
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
pembangkit itu mencapai 658 MW. Daya yang dipakai keseluruhan beban saat
central Duri Power Plant sebagi pemanas boiler untuk membentuk uap. Air yang
mempermudah terjadinya uap. Setelah melalui economizer, air akan dibagi empat
61
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
melalui pompa untuk mengatur volume air yang masik kedalam evaporator,
sehingga air dalam evaporator akan menjadi uap. Suhu panas buang dari turbin itu
rat-rata 935 F, sedangkan panas yang keluar dari economizer sekitar 300 f. Setelah
melalui evaporator, uap akan melalui katup pendistribusian, dengan kadar uap
Proyek Duri Steam Flopod (DSF) tersebut memiliki Steam Generator sendiri. Uap
dari WHRSG ini hanya menyuplai sedikit dari kebutuhan uap di DSF. Dengan
adanya WHRSG ini, PT. CPI telah melakukan penghematan. Unit WHRSG ini
satu barel uap yang dihasilkan boiler yang memakai minyak mentah setara dengan
0,0573 barel minyak mentah, sedangkan produksi uap oleh WHRSG adalah 42
Sistem transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi listrik dari satu
induk). Pada operasi PG&T, ada 3 jenis tegangan sistem transmisi, yaitu : 230
62
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
44 kV
beban, karena daya yang dialirkan besar, maka tegangan yang digunakan adalah
tegangan tinggi untuk mengurangi rugi-rugi tegangan pada saluran. Dari pusat
63
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
tegangan 110 atau 220 volt. Untuk beban yang berupa motor atau mesin-mesin
industri, tegangan yang digunakan biasanya lebih besar dari tegangan untuk
hasil produksi minyak maka saat sekarang ini PT.CPI Co-Generation North Duri
sebagai sumber energi listrik yang terbesar yang dimiliki oleh PT. CPI yang
mempunyai Kapasitas kurang lebih 300 MVA sehingga diharapkan untuk lima
tahun kedepan PT.CPI tidak akan kekurangan energi listrik. Co-genetration North
duri ini dibangun dengan biaya yang sangat mahal karena dilengkapi oleh
beberapa fasilitas yang serba otomatis diantaranya relay proteksi yang di gunakan
dari tegangan 230 kV ini kemudian dibagi lagi oleh substation dengan Variasi
seluruh jaringan transmisi. Jaringan transmisi 230 kV, sistim ini mempergunakan
tiang berupa tower (menara) hal ini dikarenakan tegangan yang transmisikan
sangat tinggi sehingga perlu keamaan agar tidak mudah mengalami gangguan dari
64
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
115 KV. Yang dipakai untuk menyalurkan Energi listrik dari pusat pembangkit
atau pusat interkoneksi ke pusat beban yang jauh sekali dari pusat pembangkit .
otomatis arusnya akan menjadi kecil, sedangkan apabila arusnya menjadi kecil
maka rugi-rugi daya pada saluran transmisi akan semakin kecil berdasaakan
yakni Generator, peralatan penghubung, panel hubung dan trafo ukur, alat
pelindung serta peralatan lainnya. Substation adalah unit yang berfungsi untuk :
distribusi.
65
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
• Power Transformer
untuk mengubah besar tegangan pada jaringan transmisi 230 kV, 115 kV atau 44
kV menjadi 13.8 kV ataupun sebaliknya. Ada dua jenis power transformer, yaitu:
jumlah arus yang mengalir, dimana dengan arus rendah, rugi-rugi panas (heat
loss) menjadi berkurang, sehingga dapat menambah umur penghantar. Selain itu
dengan arus yang kecil dapat digunakan kabel yang berdiameter kecil yang lebih
murah harganya.
66
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
sesuai tingkat tegangan yang ditentukan. Daya yang disalurkan dari pusat
dihasilkan sepanjang kawat penghantar pada transmisi atau distribusi. Dapat pula
Pada PT. CPI load tap changer pada trafo daya berfungsi sebagai voltage
regulator, biasanya dipasang pada jaringan 13,8 kV. Voltage regulator dipasang
67
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Capacitor Bank digunakan untuk mengurangi rugi daya dan jatuh tegangan
Penurunan power faktor juga disebabkan oleh beban dilokasi produksi yang
switch yang dapat ditutup dan dibuka secara manual. Capasitor Bank dipasang
4.3.5 Isolator.
instalasi listrik yang bertegangan terhadap tiang maupun terhadap tanah. Isolator
di PT. CPI, umumnya menggunakan jenis pasak dan jenis gantung yang terbuat
68
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
4.3.6 Busbar
Sistem bus di PT. CPI menggunakan kombinasi dari sistem single bus, ring bus,
dan satu setengah breaker. Single bus digunakan karena memerlukan sedikit
Sistem ring bus digunakan bila ada dua sumber mensuplai, kelebihan
sistim ini adalah secara langsung mengisolir gangguan jika gangguan terjadi pada
salah satu sumber. Pada keadaan normal semua breaker pada ring bus berada
dalam keadaan tertutup, bila terdapat gangguan pada sumber 1, breaker A dan D
69
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
SUMBER 1 SUMBER 2
D B
Sistem satu setengah breaker memiliki satu setengah breaker untuk setiap
sumber yang terhubung pada bus. Dalam keadaan normal semua breaker tertutup.
Susunan ini mempunyai faktor pengamanan yang tinggi, karena bila suatu lokasi
beroperasi.
LINE 1 LINE 2
G G G G G
70
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Dengan diameter tiang 8” untuk keadaan susut belokan antara 0-5 derajat
Dengan diameter tiang 12” dilengkapi guy wire untuk sudut belokan
Dengan diameter tiang 12” dilengkapi dengan guy wire untuk ujung atau
5. Type I ( I Pole)
Guy wire kawat yang berfungsi untuk penahan agar seimbang karena tarikan
71
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jarak antara tiang bergantung dari besarnya tegangan dan kondisi medan yang
4.3.8 Konduktor
Kawat penghantar yang digunakan untuk transmisi udara (over head line)
pada PT.CPI adalah jenis kawat ACSR (Aluminium Conductor Steel reinforced)
yang merupakan campuran aluminium dan baja dengan kawat telanjang (tanpa
72
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
tegangan tinggi tanpa mematikan aliran. Hotline work dilakukan dengan tujuan :
transmisi dan distribusi tegangan tinggi beserta peralatan dapat dikurangi atau
dihindarai sama sekali. Disamping itu teknologi ini juga sangat berguna untuk
Sistem SCADA ini adalah sebuah sistem pengawasan jaringan listrik pada
remote area dan pengambilan data-data parameter jaringan yang terpusat, untuk
suatu kontrol atau koordinasi yang baik agar semua peralatan yang terdapat dalam
sistem dapat bekerja secara simultan dan memuaskan. Sistem kontrol ini
diperlukan agar kinerja sistem dapat dipantau dari jarak jauh dan dapat mengisolir
73
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
SCADA ini dapat memantau dan mengendalikan komponen listrik dari jarak jauh.
1. Digital input, menyajikan data status dari alat-alat yang sedang terpasang,
Komponen utama dari stistem SCADA ini adalah Master Station, Remote
atau master station, berada di distrik Duri, yakni di PG&T Head Office. Lewat
tertentu, operator dapat mengetahui berapa daya yang dipakai, arus disuatu feeder,
Di Master Station ini terdapat mimic board atau papan status yang
PT. CPI, dan dilengkapi dengan lampu-lampu indikator. Apabila di suatu tempat,
CB bekerja dengan baik, maka lampu akan berwarna merah, jika CB membuka,
maka lampu akan menjadi hijau, dan jika CB di non-aktifkan dalam selang waktu
74
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Dengan melihat status di mimic board, dapat diketahui sistem jaringan dari
seluruh tegangan yang terinstall lengkap dengan lampu indikator pada setiap sub-
station. Pengaturan ini dilakukan agar proses produksi dapat berjalan dengan baik
dengan keadaan status suplai energi listrik yang terkendalikan. Jika pada suatu
sub-station terjadi trip pada CB, maka RTU akan mengirimkan sinyal ke Master
Station. Pada saat tersebut alarm akan menunjukkan status CB, sehingga operator
dapat langsung mengetahui lokasi gangguan. Setiap terjadi gangguan akan tercatat
operator tidak dapat mengetahui penyebab dan lokasi gangguan, maka logging
station akan mencetak data agar operator dapat menganalisanya lebih lanjut.
Dari master station, peralatan dapat dikontrol secara otomoatis, jika terjadi
gangguan pada suatu lokasi, mimic board akan menampilkan lokasi dan status
dari gangguan. Operator di master station akan menghubungi patroli atau petugas
yang terdekat dengan lokasi agar memeriksa keadaan, kemudian petugas akan
dimatikan atau tidak, jika dirasakan perlu, maka master station akan secara
media, yaitu microwave line, telephone line dan power line carrier.
1. Jaringan Microwave.
komunikasi di PT. CPI, baik untuk telepon, radio mobil, komunikasi data,
75
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2. Jaringan Telephone.
PT. CPI menggunakan sistem sentral telepon sendiri yang terpisah dari
sistem telepon PT. Telkom. Bagi sistem SCADA, digunakan CATV yang
memiliki karakteristik yang lebih baik dalam hal kanalnya untuk menjadi
Digunakan untuk komunikasi antara master station dengan RTU yang terdapat
pengiriman data melalui PLC ini menggunakan jaringan kabel listrik sebagai
media transmisinya. Peralatan yang digunakan pada sistem PLC ini adalah :
• Line Trap, untuk memblok sinyal frekuensi informasi yang lewat ke arah
pada line trap harus mampu menahan daya listrik yang melaluinya.
frekuensi kerja dari 24 KHz, sampai 500 KHz. Batasan ini dpergunakan
76
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB V
77
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
merupakan piranti pengaman yang terpenting karena hampir semua keluaran dari
relay-relay ditujukan pada CB. Pemutus ini terdiri atas elektroda-elektroda yang
akan terpisah dan memutuskan arus listrik dari satu sisi ke sisi yang lainnya. Pada
saat pemutusan terjadi busur api yang besar, yang apabila dibiarkan akan
(vacuum).
78
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
tangki
Fungsi lain dari media pemadaman tersebut adalah sebagai isolasi dan
pendingin trafo, dimana kontaktor dari CB tersebut terendam oleh zat tersebut.
CB bekerja atas perintah dari relay yang mendeteksi adanya gangguan pada
sistem. Tetapi CB juga bekerja secara manual, seperti pekerjaan untuk perawatan
79
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pemutus daya dari berbagai jenis dipasang pada seluruh rangkaian dalam
kondisi beban normal maupun pada saat gangguan. Pemutus daya harus
mempunyai rating yang sesuai dengan rating arus dan tegangan nominal kondisi
berbeban, serta kapasitas pemutus daya untuk kondisi gangguan yang telah
sistem daya, dibutuhkan satu atau lebih pemutus daya yang berdekatan untuk
memproteksinya.
Pemutus daya ini harus memiliki kapasitas yang cukup sehingga dapat
memikul arus hubung singkat maksimum sesaat yang dapat mengalir pada
pemutus daya kemudian memutuskannya. Pada daya juga harus harus mampu
menahan proses penutupan balik pada saat hubung singkat dan kemudian
Dari uraian di atas, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemutus
• Dapat dialiri arus hubung singkat; mampu dialiri arus hubung singkat
80
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
• Tahan terhadap situasi dan kondisi; mampu menahan efek busur kontak,
singkat.
5.1.2. Recloser
melalui sebuah pengendali baik pada saat ada gangguan maupun dalam kondisi
normal. Jika pada saat gangguan, recloser ini berfungsi untuk mengisolasi
gangguan supaya tidak mempengaruhi sistem yang lebih besar. Sedangkan pada
saat normal, recloser ini bisa dipakai untuk memindahkan beban dengan memutus
atau menghubungkan beban tersebut dari satu feeder ke feeder yang lain.
81
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
CB dikendalikan oleh relay yang letaknya terpisah (di dalam ruang kontrol),
sedangkan circuit switcher merupakan satu paket dengan relay-nya. Tidak seperti
recloser, circuit switcher tidak bisa di-setting untuk membuka dan menutup.
Sekali gangguan terjadi maka circuit switcher akan terbuka, dan dapat ditutup
82
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Karena sistem tenaga listrik bekerja pada tegangan yang tinggi dan arus
yang besar, maka instrumen pengukur dan relay dihubungkan ke sistem melalui
trafo instrumen. Ada dua macam trafo instrumen yaitu trafo arus (CT – Current
Transformer).
Transformator arus adalah alat yang digunakan untuk merubah level arus
yang besar menjadi arus yang nilainya kecil. Transformator arus ini digunakan
dalam pengukuran dan proteksi ddalam sistem tenaga listrik. Arus yang melewati
relay proteksi itu besarnya diusahakan tidak melewati nilai ambang tertentu. Hal
ini dilakukan karena relay yang digunakan memiliki ketahanan yang terbatas
terhadap besarnya arus. Semakin besar arus maka panas yang ditimbulkan juga
semakin besar, dan hal itu dapat merusak peralatan, dalam hal ini relay. Arus yang
melewati relay proteksi biasanya tidak lebih dari 5 Ampere, sehingga dibutuhkan
perbandingan jumlah lilitan antara sisi primer dan sisi sekunder, yang dinotasikan
dengan kCT (bernilai tetap). Contohnya 1200/5 A, 300/1 A, dimana 1200 A dan
Transformator arus untuk proteksi bekerja pada saat gangguan dimana arus
83
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
gangguan yang mengalir lebih besar daripada arus setting-nya. Transformator arus
ini digunakan pada diffential relay, overcurrent relay, dan distance relay.
Primer trafo arus dihubungkan seri dengan rangkaian atau saluran daya,
sepenuhnya mengontrol besar arus yang mengalir pada CT (baik primer maupun
sekunder).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan trafo arus adalah sebagai
berikut :
dalam batas-batas yang luas, karena impedansi primer jauh lebih besar
b. Rangkaian sekunder CT tidak boleh dibuka pada saat masih mengalir arus di
impedansi shunt CT, dan arus sekunder sekarang dibagi menjadi arus
84
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
c. Kesalahan nisbah (ratio error) dan kesalahan sudut fase (phase angle error)
diketahui.
tegangan yang bernilai kecil untuk keperluan proteksi dan pengukuran. Pada
sistem proteksi, transformator ini digunakan pada relay over excitation dan
negative sequence. Kelas PT yang umumnya digunakan pada PT. CPI adalah
120/1.
netral, seperti halnya trafo daya. Konstruksi trafo tegangan berbeda dengan trafo
daya hanya dalam hal penekanan pendinginan (cooling), isolasi (isolation), dan
beberapa VA maka pendinginannya tidak ada masalah. Dan karena trafo tegangan
85
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
harus mampu menahan tegangan tinggi, maka isolasinya menentukan ukuran trafo
tegangan tersebut.
konstan).
86
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
tegangan tinggi 230 kV dan 115 kV. Prinsip kerja dari CCPD ini adalah membagi
Catu daya bantu diperlukan bagi PMT, relay proteksi, alarm atau warning
signal, dan automatic control. Catu daya bantu ini harus tinggi keandalannya,
tidak tergantung dari kondisi rangkaian tenaga AC pada saat terjadi gangguan,
87
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Catu daya bantu DC diperoleh dari baterai yang selalu diisi oleh suatu
charger. Tegangan keluaran catu daya bantu ini sekitar 110 Volt. Catu daya ini
dapat disusun seri sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan. Baterai ini
untuk menggunakan suplai bantu AC sebagai pengganti suplai DC, untuk kontrol
pemutus daya dan untuk meng-energize relay proteksi. Suplai bantu AC untuk
skema relay proteksi utamanya berasal dari trafo-trafo arus. Pada saat terjadi
kondisi gangguan, arus yang mengalir melalui bagian sekunder trafo akan men-
88
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
5.1.7. Fuse
Fuse disebut juga saklar pemutus beban berpelebur (fused load break
switch), yang dipasang pada sisi primer trafo tegangan tinggi yang berkapasitas
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, fuse ini dapat
• Fuse cut out, untuk mengamankan trafo, kapasitor, dan peralatan lainnya.
89
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
berfungsi untuk melindungi peralatan sistem tenaga listrik terhadap bahaya surja,
dengan jalan membatasi surja tegangan lebih yang datang dan menyalurkannya ke
tegangan sistem 50 Hz/60 Hz untuk waktu yang tidak terbatas, dan harus dapat
Lightning arrester yang digunakan di PT. CPI ada dua macam, yaitu :
dari sela percik yang berada dalam tabung serat dan sela percik batang yang
Apabila ada tegangan surja yang tinggi, pada jepitan arrester kedua
sela percik (yang berada di luar dan yang di dalam tabung serat) akan
tembus seketika dan membentuk jalan penghantar dalam bentuk busur api.
arus surja dan arus daya sistem secara bersamaan. Panas yang timbul karena
mengalirnya arus petir akan menguapkan sedikit bahan dinding tabung serat,
90
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
daya, kecuali sistem distribusi, dan membatasi besarnya arus surja yang
Arrester jenis katup terdiri dari sela percik yang terbagi atau sela seri
tidak linear.
menimbulkan tembus pada sela seri. Apabila sela seri tembus pada saat
91
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
tibanya suatu surja yang cukup tinggi maka arrester ini akan berubah
menjadi penghantar.
Sela seri ini tidak bisa memutuskan arus susulan, dalam hal ini sela
seri dibantu oleh tahanan tak linear yang mempunyai karakteristik tahanan
kecil untuk arus yang besar, dan tahanan yang besar untuk arus susulan dari
frekuensi dasar (50 Hz/60 Hz), sehingga besarnya nilai tahanan akan
menyebabkan arus susulan yang timbul menjadi kecil pada akhirnya akan
konsumen.
melindungi suatu lokasi terhadap bahaya sambaran petir. Prinsip dasar dari
lightning tower ini sama persis dengan ligtning conductor yang biasanya dipasang
di bagian atas suatu bangunan, namun penggunaan lightning tower ini lebih aman
dengan bangunan.
Daerah yang dilindungi oleh lightning tower ini tergantung dari ketinggian
menara (h), dimana luas daerah perlindungan di permukaan tanah sebesar 9 π h2.
Atau, perbandingan antara tinggi tower dengan jari-jari adalah 4 : 3, yaitu setiap 4
satuan panjang tinggi tower akan melindungi luas daerah di permukaan tanah
dengan jari-jari 3 satuan panjang. Lightning tower dipasang hanya pada lokasi-
92
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
lokasi tertentu yang dianggap penting, atau daerah dengan intensitas petir yang
tinggi.
tower maupun lightning conductor ini dapat mengurangi intensitas terjadinya petir
di suatu lokasi. Apabila pada lightning tower tersebut dipasang sebuah counter,
kita dapat mengetahui seberapa sering petir terjadi dan menyambar lightning
tower tersebut.
Ketiga alat perlindungan terhadap petir ini sudah diterapkan di PT. CPI,
tower yang dipasang di Minas ini sudah dilengkapi dengan alat penghitung
(counter) jumlah sambaran, sehingga jumlah sambaran petir dalam jangka waktu
tertentu dapat diketahui. Wilayah Minas, Duri, Dumai, dan sekitarnya merupakan
wilayah yang memiliki frekuensi petir tertinggi di Indonesia, oleh karena itu
tanah selalu dipasang pada setiap saluran udara, dengan jarak minimal antara
kawat fase dengan kawat tanah adalah sama dengan jarak antarkonduktor-
konduktor fase yang paling pinggir. Pada saluran distribusi 13,8 kV digunakan
satu buah kawat tanah dan pada saluran transmisi 115 kV dan 230 kV digunakan
Selain pemasangan kawat tanah, arrester juga dipasang pada tiap trafo
pada jaringan distribusi, pada lokasi-lokasi tertentu yang dianggap perlu, serta
pada saluran yang masuk ke gardu-gardu. Pada saluran distribusi, agar trafo
93
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
arrester harus selalu dikontrol karena kemampuan arrester akan berkurang jika
sudah sering dilalui oleh arus surja. Apabila kondisi dari arrester sudah tidak
Prinsip dari pemasangan kawat tanah adalah, kawat tanah ini akan menjadi
sasaran sambaran petir, sehingga akan melindungi kawat fase. Kawat tanah yang
digunakan untuk melindungi saluran tenaga listrik, diletakkan pada ujung teratas
saluran dan terbentang sejajar dengan kawat fase. Ground wire ini dapat
Kawat tanah yang ideal adalah kawat tanah yang mempunyai pentanahan
pada setiap titik di sepanjang tanah tersebut, sehingga potensial sepanjang tanah
adalah nol. Namun kawat itu akan mempunyai beda tegangan tertentu terhadap
Pada saluran berfase tiga dengan empat kawat -yaitu tiga kawat fase dan
satu kawat netral dengan tidak ada kawat tanah yang terpasang-, apabila kawat
apabila kawat netral tersebut dipasang dengan posisi sejajar kawat fase. Namun
94
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Daerah yang dapat dilindungi oleh kawat tanah hanyalah daerah di bawah
garis tebal dengan permukaan tanah saja. Dalam beberapa kasus, sebuah kawat
tanah saja dirasa belum cukup untuk melindungi kawat-kawat fase secara
sepenuhnya dari sambaran petir secara langsung. Atau dengan kata lain, untuk
memperluas daerah perlindungan yang diberikan oleh kawat tanah dapat dipakai
Besarnya daerah yang dilindungi apabila digunakan dua buah kawat tanah
95
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Gambar 5.13. Cakupan daerah yang dilindungi oleh dua buah kawat tanah
Dimana :
menggunakan satu buah kawat tanah saja. Hal ini dikarenakan jarak antara kawat-
kawat fasenya tidak begitu jauh. Pada saluran udara tegangan tinggi, dibutuhkan
daerah perlindungan yang lebih luas karena jarak antara kawat-kawat fasenya
cukup jauh, atau menggunakan saluran ganda, sehingga digunakan dua buah
kawat tanah.
langsung pada kawat fase, namun hal itu tergantung dari besarnya surja petir.
Akibat dari sambaran ini mungkin saja menimbulkan flashover pada permukaan
yang dianggap perlu, terutama pada trafo dan saluran masuk ke gardu-gardu.
96
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
- Transformer Daya
- Jalur Distribusi
- Jaringan Transmisi
- Ring Bus
- Bus 13,8 KV
- Jalur Distribusi
- Unit-connected Generator
BAB VI
97
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
normal terdapat kondisi lain yang tidak mungkin ditiadakan sama sekali, yaitu
• Gangguan yang berasal dari alam, misalnya petir, angin, hujan, banjir,
• Gangguan dari dalam sistem itu sendiri (misalnya karena faktor kelelahan
Gangguan-gangguan tersebut ada yang bersifat temporer atau sementara dan ada
juga yang bersifat permanen. Gangguan temporer adalah gangguan yang tidak
Gangguan hubung singkat seperti ini akan menimbulkan arus besar yang
untuk sebagai pengaman. Arus yang masuk ke trip coil (TC) adalah arus searah
98
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
dari baterai. Baterai memiliki peran yang sangat penting karena merupakan bagian
yang sangat berpengaruh terhadap alat-alat relay yang bekerja. Selain untuk
berfungsi melokalisir gangguan tersebut. Sistem proteksi ini men-trip PMT yang
ditempat yang hanya terjadinya gangguan saja. Dilihat dari macam gangguannya,
• Gangguan stabilitas
hubung singkat.
99
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
dan sekering.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi relay sebagai alat proteksi yang
handal, seperti :
• Speed (kecepatan).
sistem akan semakin besar kerusakan pada sistem dan sistem akan
top = tp + tcb
Dimana :
100
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
• Sensitivity (sensitif).
Sebuah relay proteksi harus cukup peka sehingga dapat merasakan dan
Semakin kecil arus gangguan yang dapat dideteksi maka semakin sensitif
Dimana :
memperlambat reaksinya, atau tidak bereaksi sama sekali. Jadi relay harus
dapat membedakan mana bagian sistem yang terganggu dan mana yang
tidak meluas.
Contoh :
101
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Dalam sistem tenaga listrik seperti pada gambar diatas, bila terjadi
gangguan pada titik F, maka hanya CB nomor 6 saja yang boleh bekerja,
sedangkan untuk CB yang lain tidak bekerja. Hal ini lah yang disebut
• Reliability (Keandalan)
kepekaan, dan sensitivitas yang cukup, maka relay itu harus dapat
baik bila mempunyai harga 90 s/d 99%. Nilai tersebut didapatkan dari
• Ekonomis
Penggunaan relay juga harus disesuaikan dengan harga relay itu sendiri
dan peralatan yang diamankan. Oleh karena itulah mengapa relay tidak
diletakkan diseluruh bagian sistem. Sifat ini berkaitan dengan desain dan
102
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
• Untuk mengetahui letak dan jenis gangguan, sehingga dari pengaman ini
pengaman.
103
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
membuka pemutus untuk memisahkan sistem atau peralatan yang terganggu untuk
yang lebih parah dari peralatan yang terganggu, serta memperkecil bahaya bagi
manusia.
81 81
50/ 50/
51N 51N
51 51
79 79
Gambar 6.2. Koordinasi Relay Proteksi Arus Lebih pada salah satu feeder
Relay Instantaneous phase over current (50) atau relay instan adalah relay
yang bekerja dengan seketika tanpa ada waktu tunda ketika relay merasakan
adanya arus gangguan yang mengalir melampaui setting arusnya. Apabila terjadi
gangguan arus lebih fasa maupun gangguan fasa netral, maka relay konstan ini
104
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
membuka oleh Relay Time delay phase over current (51), dan akan segera
sistem proteksi beban lebih. Settingan frekuensi relay ini bergantung pada level
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu yang terpenting
pada sistem proteksi adalah adanya koordinasi pengaman yang tepat didalam
sistem, sehingga gangguan yang timbul sekecil mungkin dan tidak meluas.
Pada primary relaying, Circuit breaker dipasang pada setiap saluran dari
element gagal (fault). Dalam hal ini juga terdapat pembagian zona proteksi yang
terpisah antara zona proteksi suatu elemen dengan zona proteksi elemen lainnya.
Tujuannya adalah agar pada saat terjadi kegagalan pada suatu zona, maka semua
circuit breaker pada zona tersebut akan mengalami tripping dan dapat dipastikan
hanya Circuit breaker pada zona tersebut yang tripping, bukan circuit breker pada
zona lainnya. Akan tetapi pada Primary relaying ini juga terdapat perluasan zona
proteksi yang berada di sekitar circuit breaker. Adapun peralatan relay pada zona
perluasan ini harus disusun untuk men-tripkan tidak hanya Circuit Breaker pada
105
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
zonanya, tetapi juga satu atau lebih circuit breaker pada zona tambah yang
kegagalan suplai arus. Kegagalan suplai tegangan tripping DC, kegagalan relay
proteksi, kegagalan mekanisme tripping circuit breaker atau yang paling utama
b. Back-up Relaying
singkat (short circuit) karena back-up relaying ini tidak ekonomis jika digunakan
pada fungsi lain. Adapun back-up relaying ini baru akan bekerja jika primary
relaying mengalami kegagalan. Pada saat premary relaying sedang diservis atau
diperbaiki, back-up relaying berfungsi sebagai proteksi utama. Oleh karena itu,
back-up relaying tidak boleh gagal dalam operasinya. Hal ini dapat diperoleh
dengan mengatur lokasi pemasangan back-up relaying, yaitu pada bagian yang
tidak sama dengan primary relaying. Zona proteksi back-up relaying adalah
meluas dalam satu arah dari lokasi back-up relaying ke setidaknya setiap elemen
beberapa saat setelah primary relaying mengalami kegagalan atau dengan kata
lain ada waktu tunda (time delay). Waktu tunda pada back-up relaying ditentukan
oleh relay pada primary relaying dengan waktu operasi yang paling lambat.
106
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
berfungsi dengan benar dan kapan saja diperlukan. Sedangkan security adalah
diperlukan.
pola sistem proteksi berlapisnya. Diharapkan alat proteksi satu dengan yang
ketergantungan.
Proteksi utama dapat saja mengalami kegagalan. Hal ini dapat terjadi karena
kegagalan operasi dari CT/ PT atau relay, atau juga kegagalan kerja dari CB.
utama gagal.
diterapkan pada suatu circuit yang mempunyai peranan sangat penting dan
beresiko tinggi atau kerugian yang berdampak luas jika mengalami kerusakan.
107
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Relay elektromagnetis
Relay Termis
Thermis Over load Relay. Cara kerja relay ini adalah dengan
di alat tersebut.
Relay Elektronis
medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir pada
108
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
- Relay Tegangan
- Relay Arus
- Relay Impedansi
- Relay Frekuensi
109
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
- Direct acting
- Indirect acting
menjadi 3 yaitu :
Relay Elektromekanik
relay bekerja.
2. Relay Static
besaran arus dan tegangan yang masuk. Relay flag pada relay static biasanya
110
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
tersebut adalah over current blaser BE1-50/51B seperti gambar berikut ini :
3. Relay Mikroprosesor
kompleks. User juga diberi kebebasan dalam menyusun proteksi dan kontrol
besaran listrik seperti arus, tegangan, daya, frekuensi, dan sebagainya serta
oleh lampu led yang menyala atau bisa juga dilihat pada display yang akan
111
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Relay arus lebih (over current relay) adalah suatu relay yang bekerja
berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi nilai pengamanan tertentu dan
dalam jangka waktu tertentu. Relay ini digunakan untuk memproteksi saluran dari
gangguan hubung singkat antarfase dan antara fase dengan tanah baik sebagai
proteksi utama maupun sebagai proteksi cadangan. Relay yang bekerja apabila
arus pada sistem melebihi nilai I yang telah ditentukan (Iset). Prinsip kerja relay
arus lebih adalah mendeteksi besarnya arus suatu jaringan yang telah
ditransformasikan Current Transformer. Bila arus beban naik melebihi harga yang
diijinkan, maka harga Isistem juga akan naik. Bila naiknya arus melebihi harga
operasi dari relay (Iset), maka relay akan bekerja yang ditandai dengan alarm
yang berbunyi dan trip coil (TC) melepas engkol sehingga PMT membuka.
♦ Pengaman gangguan hubung singkat antar fasa (Over current relay) maupun
Berdasarkan karakteristik waktu kerja, relay arus lebih dapat dibagi menjadi :
relay)
Relay arus lebih yang bekerja secara langsung atau bekerja tanpa tundaan
berbeda. Jangka waktu relay ini mulai pick up sampai selesainya kerja
relai sangat pendek antara 20-80 mili detik. Relay ini jarang dipasang
112
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Relay)
arus setting (Is). Jangka waktu kerja relay mulai pick up sampai
waktu tersebut.
113
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Relay arus lebih waktu terbalik memiliki jangka waktu mulai pick
Jika impedansi saluran lebih kecil dari impedansi sumber, tidak ada
atas :
• Standart Inverse
• Very Inverse
• Extremely Inverse
114
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pada relay arus lebih memiliki 2 jenis pengaman yang berbeda yaitu :
Relay yang mendeteksi adanya arus fasa. Relay ini disebut juga dengan
relay fasa karena relai ini dialiri arus fasa, maka setting arussnya (Is)
115
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Ada keadaan dimana arus gangguan satu fasa tanah lebih kecil daripada
(relay fasa) tidak dapat mendeteksi gangguan tanah tersebut. Agar relay
sensitive terhadap gangguan tersebut dan tidak salah kerja oleh arus
beban, maka relay dipasang tidak pada kawat fasa melainkan kawat
netral pada sekunder trafo arusnya. Sehingga relay ini dialiri oleh arus
dirangkaian primernya baru akan dapat mengalir jika ada jalur kembali
116
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Relay penutup balik adalah relay yang bekerja untuk memberikan perintah
close ke pemutus tenaga (PMT). Memblok dead time beberapa waktu setelah
melakukan siklus reclosing. Bila terjadi gangguan pada saluran udara tegangan
tinggi maka relay proteksi akan bekerja memberikan perintah trip ke PMT, pada
saat yang sama juga menginisiasi relay penutup balik untuk bekerja memberikan
perintah close ke PMT dengan waktu tunda yang cepat. Pada saluran tegangan
tinggi sering terjadi gangguan satu fasa ke tanah yang sifatnya temporer, sehingga
perlu dipasang relay penutup balik agar kontinuitas pelayanan dapat dibuat
maksimal. Bila terjadi gangguan relay jarak akan bekerja memberikan perintah
trip ke PMT dan pada saat yang sama juga menginisiasi relay penutup balik
menutup dan akan memberikan perintah close ke closing coil PMT, bersamaan
dengan ini DT juga menginisiasi BT, sehingga akan membuka kontaknya untuk
memberikan perintah blok, dan setelah t2 maka BT akan reset. Apabila gangguan
hilang, maka sistem akan normal kembali, dan bila gangguan tetap maka PMT
akan ditripkan oleh relay jarak, karena masih di blok maka relay penutup balik
tidak dapat melakukan penutupan dan PMT akan lockout. Apabila gangguan
muncul setelah t2 maka relay penutup balik akan menutup kembali (Siklus
reclosing). Hanya dapat memberikan perintah reclose 1 kali saja, baru dapat
117
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Besaran input dari relay frekuensi adalah tegangan sistem yang diambil
dari trafo tegangan (PT), dan relay ini memonitor besaran frekuensi system. Relay
dari beban berlebih. Jika underfrequency relay bekerja, maka beberapa feeder
akan mengalami trip dan ketika frekuensi kembali berada di atas setting relay,
breaker akan menutup kembali secara otomatis. Relay ini terdiri dari dua
tegangan sistem, melalui impedansi yang dapat diatur frekuensinya. Torsi yang
arah jarum jam tergantung apakah frekuensi sesaat lebih besar atau kurang dari
sistem.
118
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
6.5. Koordinasi sistem proteksi over current relay pada substation central
Gangguan pada sistem tenaga listrik dapat bersumber dari internal sistem,
dan tidak sedikit pula yang berasal dari lingkungan sekitar (alam). Gangguan dapat
timbul di lokasi manapun dan dengan tipe gangguan apapun. Secara umum
koordinasi sistem proteksi arus lebih pada system kelistrikan PT.CPI dapat
dideskripsikan sebagai berikut. Apabila terdapat arus lebih dalam system yang
berasal dari lokasi sumur minyak (well), maka Fuse pada trafo distribusi disetiap
well akan bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu mengamankan trafo dari arus lebih
yang disebabkan oleh gangguan hubung singkat antar fasa atau sebagai pengaman
hubung tanah bagi system yang ditanahkan langsung. Apabila besar arus gangguan
melebihi kemampuan Fuse, fuse akan break yang menandakan fuse tidak mampu
menangani arus lebih pada system karena telah melebihi kapasitas kerjanya..
119
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Karena fuse gagal dalam pengaman, arus lebih tersebut akan tetap ada dan besar
rtidak meluas. Dengan system kerja 4 kali trip dan 3 kali reclose, recloser dapat
mengangani gangguan antar fasa maupun gangguan pada kawat fasa dengan
netral. Namun perlu diperhatikan mengenai hubungan antar recloser dalam satu
lokasi feeder yang melayani jaringan tersebut. Sistem proteksi pada jalur recloser-
Sehingga apabila gangguan sudah tidak mampu ditangani oleh satu reloser maka
yang setingkat diatas recloser adalah proteksi yang terdapat pada feeder, maka
apabila recloser sudah tidak dapat menagani gangguan, maka proteksi jaringan
a. Proteksi arus lebih pada gangguan yang terdapat di trafo distribusi sumur
minyak (well)
Gangguan pada trafo distribusi sumur minyak dapat saja terjadi. Secara
umum gangguan pada trafo bias berasal dari luar sistem (eksternal) atau dalam
sistem (internal). Gangguan dari luar yang dapat menimbulkan arus lebih pada
trafo yaitu surja petir ataupun gangguan binatang seperti ular, monyet ataupun
gangguan dari ranting pepohonan. Gangguan yang berasal dari binatang atau
tumbuhan merupakan bagian gangguan antar fasa. Petir juga termasuk gangguan
120
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
grounding sehingga gangguan oleh petir dapat teratasi. Sedangkan gangguan dari
tersebut.
tidak. Dari nilai ini juga diketahui apakah ada bagian-bagian yang
terhubung singkat.
121
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
diatas. Ukuran Fuse yang digunakan PT.CPI berbeda-beda, hal ini dikarenakan
ukuran Fuse mengikuti ukuran trafonya. Semakin besar HP dari suatu trafo maka
semakin besar pula ukuran Fusenya. Ukuran fuse yang dipakai di lokasi sumur
minyak (well) berkisar dari 11K sampai dengan 50K, mengikuti tipe trafo yanbg
digunakan. Daftar ukuran fuse dengan trafo yang digunakanj dapat dilihat pada
Sistem kerja Fuse hanya sekali dipakai, apabila telah memproteksi suatu
gangguan maka Fuse akan break dan tidak digunakan kembali. Apabila fuse telah
break maka system akan terisolir dari system utama, dan menyebabkan shutdown
pompa sumur minyak. Sehingga gangguan dari trafo distribusi pada satu well
tidak meluas ke well sekitarnya, namun gangguan yang terdapat pada trafo yang
kapasitasnya besar mampu sampai membuat recloser sampai mendeteksi dan ikut
bekerja system proteksi. Makin besar kapasitas suatu trafo, maka semakin tinggi
tingkat Fuse yang melindungi. Sehingga semakin besar pula nilai batasan arus
lebih pada setting Fuse. Hal ini yang membuat Fuse pada trafo distribusi
berkapasitas besar kurang sensitive dan setting waktu terhadap arusnya mendekati
recloser. Secara otomatis, gangguan yang terjadi pada trafo berkapasitas besar
tidak hanya mampu dirasakan Fuse saja, namun dapat juga dirasakan recloser.
122
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
b. Proteksi arus lebih pada gangguan yang terdapat pada jalur recloser
saluran listrik diantara recloser dengan fuse-fuse pada sumur minyak (well).
Recloser juga mengalami trip apabila terdapat gangguan pada trafo yang
kapasitasnya cukup besar. Gangguan sering terjadi pada saluran udara, gangguan
terhadap wiring yang dikarenakan binatang ataupun angin, isolasi yang rusak, dan
sebagainya akan menimbulkan hubung singkat antar fasanya ataupun fasa dengan
netral. Sedangkan gangguan alam seperti petir mengakibatkan arus lebih pada
baik.
trip dalam setting lama waktu tertentu (biasanya 15detik), sampai gangguan dapat
hilang dengan sendirinya sebelum 15 detik, system akan bekerja kembali seperti
biasa (reclose). Namun apabila telah lebih dari 15 detik gangguan tersebut tetap
ada, maka recloser akan trip kembali. Begitu seterusnya hingga 3 kali reclose.
Apabila gangguan belum juga usai, maka trip yang ke-4 recloser akan lockout
yang berarti system sudah terisolir dan recloser tidak akan reclose kembali,
123
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
c. Proteksi arus lebih pada gangguan yang terdapat pada jalur feeder
Tiap feeder memiliki relay arus lebih yang akan memerintahkan circuit
breaker untuk trip ketika terdapat gangguan hubung singkat atau over load yang
circuit breaker yang digunakan adalah tipe vakum (Vacuum Circuit Breaker).
Kebanyakan gangguan yang terjadi pada saluran udara baik transmisi maupun
distribusi lebih dari 80% bersifat temporer. Gangguan yang bersifat temporer
temporer yang sering terjadi adalah adanya ular ataupun monyet yang memanjat
tiang listrik dan membuat hubungan singkat kabel-kabel antar fasa maupun
Apabila Kabel udara tanpa isolasi itu bersentuhan, maka akan terjadi
hubung singkat dan mengalir arus dari fasa satu ke fasa lainnya, keadaan ini
membuat arus yang mengalir berlebih bdi salah satu fasanya yang disebut
Unbalance System. Karena unbalance system, maka nilai arus system telah berada
diatas nilai arus setting pada relay over current. Inilah yang membuat relay
breaker trip dan tidak ada tegangan pada saluran, binatang disingkirkan agar tidak
terjadi hubung singkat kembali. Maka arus lebih pun telah hilang dari saluran saat
CB feeder kembali menutup (reclose) serta CB tidak akan kembali trip lagi dan
operasi pun kembali normal. Oleh karena itu tidak dipungkiri pula maintenance
gangguan temporer.
124
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Fuse juga dipakai didekat CB feeder. Fuse ini hanya digunakan apabila ada
harus dilakukan tanpa tegangan. Prosedur yang harus dilakukan pertama kali
adalah dengan men-tripkan pemutus tenaga (CB) secara terkontrol oleh pusat
pengatur beban. Lalu disconnecting switch yang ada dekat CB dibuka, disusul
berlangsung. Para pekerja harus memastikan bahwa sistem yang telah dipisahkan
tersebut telah bebas dari tegangan sebelum mereka melakukan pekerjaan dengan
125
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB VII
7.1 . KESIMPULAN
turbin gas.
126
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
7. Peralatan proteksi yang digunakan pada PT. CPI seperti rele terus
7.2. SARAN
sistem proteksi yang handal di PT. CPI, karena daerah Riau termasuk
kerja (HES).
127
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DAFTAR PUSTAKA
Aris munandar, Artono. "Teknik Tenaga Listrik" Jilid III. Gardu induk. Penerbit
http://www.scribd.com/doc/28539309/Relay.
Protection-workshop-distribution-protect. ppt
128
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LAMPIRAN
13800 Volt
N KV POWE Three Phase Single Phase
O A R HP
FLA K FLA K SF
SF
1 0.5 - 0.02 - 0.2 0.04 - 0.2
2 5 - 0.21 - 0.2 0.36 2 0.2
3 7.5 - 0.31 - 0.2 0.54 2 0.3
4 10 - 0.42 1 0.2 0.72 3 0.4
5 15 - 0.63 2 0.2 1.09 4 0.6
6 25 20 1.05 2 0.4 1.81 6 1.0
7 30 24 1.26 3 0.6 2.17 6 1.6
8 37.5 30 1.57 3 0.7 2.72 8 1.6
9 45 36 1.88 3 0.7 3.26 10 2.1
10 50 40 2.09 3 1.0 3.62 10 2.1
11 62.5 50 2.61 3 1.4 4.53 12 3.5
12 75 60 3.14 4 1.4 5.43 15 4.2
13 100 80 4.18 6 2.1 7.25 20 6.3
112.
14 90 4.71 8 3.1
5 8.15 20 7.0
15 125 100 5.23 8 3.1 9.06 25 7.8
16 150 120 6.28 8 3.5 10.87 25 10.4
17 200 160 8.37 10 5.2 14.49 40 10.4
18 225 180 9.41 12 7.0 16.30 40 14.0
10.4
19 250 200 12 7.8
6 18.12 40 14.0
12.5
20 300 240 15 7.8
5 - -
14.6
21 350 280 20 10.4
4 - -
16.7
22 400 320 20 10.4
3 - -
18.8
23 450 360 25 10.4
3 - -
20.9
24 500 400 25 14.0
2 - -
23.0
25 550 440 25 14.0
1 - -
25.1
26 600 480 30 14.0
0 - -
31.3
27 750 600 40 21.0
8 - -
100 41.8
28 800 50 32.0
0 4 - -
129
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
150 62.7
29 1200 65 46.0
0 6 - -
200 83.6
30 1600 80 -
0 7 - -
250 104. 10
31 2000 -
0 59 0 - -
130
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
131
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PG&T – Sc
GENERATION SYSTEM TRANSMISSION SYSTEM DISTRIBUTION SYSTEM
GAS STEAM
ELECTRICITY
(410MW)
13.8KV
DISTRIBUTIONLINE
DISTRIBUTION
TRAN SFORM ER
RHZ
132
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDEX MAP
CPI Integra
M
AL
AY
S IA
SINGAPORE
PEKA NBARU
0 300 KMS
Simplified O
CPI Power CPI Integrated Power System
PINANG
PUSING
S. BALAM NELLA
PINANG
DAMAR 133
BANGKO
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
GENERATOR
RHZ
STEP -UP
TRANSFORMER
SCADA Syste SUBSTATION DISTRIBUTION
SYSTEM
OIL FIELDS
GRAPHICAL
SYSTEM IN UNIX
MIMIC
DIAGRAM
Organizatio
RTU RTU RTU TCP / IP
NETWORK
MONITOR
FIBER OPTIC CABLE
MASTER
COMMUNICATION COMMUNICATION TELEPHONE LINE COMMUNICATION
STATION
COMMUNICATION DEVICE
DEVICE DEVICE DEVICE
KEY BOARD
STORAGE
PLC
( POWER LINE CARRIER )
TO PC NETWORK
• Internal capabi
and 44 KV lines 134
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Organization
Hot Line Work
Organizatio
Hot Line Work
135
PT. Chevron Pacific Indonesia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Bang k
Ne lla
20.5 28 MV
Junction
km 13
km
km
15
Pina Balam
Gambar Salah satu contoh pekerjaan dalam keadaan bertegangan (hotline work) pada saluran transmisi 230 KV
Me
ng 28 MV A al
7
1
MVA 136
MV