Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1|Page
1.3 Tujuan
Penulis menyusun makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pancasila dengan harapan dapat menjadi sumber perolehan informasi
dalam ruang lingkup pendidikan.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, diantaranya agar
mahasiswa dapat:
1. mempelajari dan memahami Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
2. Berupaya untuk mengembalikan rasa nasionalisme dan berupaya untuk
mengembalikan kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa bukan
sebagai alat politik pemerintah.
3. memberi pemikiran bagaimana cara ikut serta dalam membangun
kembali bangsa dan mengembalikan kedudukan Pancasila.
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan
3|Page
mencabut mandat MPR yang diberikan kepada Presiden atas kewenangan
untuk membudayakan Pancasila melalui P-4 dan asas tunggal Pancasila.
Monopoli Pancasila demi kepentingan kekuasaan oleh penguasa inilah yang
harus segera diakhiri, kemudian dunia pendidikan tinggi memiliki tugas untuk
mengkaji dan memberikan pengetahuan kepada semua mahasiswa untuk
benar-benar mampu memahami Pancasila secara ilmiah dan obyektif.
Dampak yang cukup serius atas manipulasi Pancasila oleh para penguasa
pada masa lampau, dewasa ini banyak kalangan elit politik serta sebagian
masyarakat beranggapan bahwa Pancasila merupakan label politik Orde Baru.
Sehingga mengembangkan serta mengkaji Pancasila dianggap akan
mengembalikan kewibawaan Orde Baru. Pandangan sinis serta upaya
melemahkan ideology Pancasila berakibat fatal yaitu melemahkan
kepercayaan rakyat yang akhirnya mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa, contoh: kekacauan di Aceh,Kalimantan, Sulawesi, Ambon , Papua,
dll. Berdasarkan alasan tsb diatas, maka tanggung jawab kita bersama sebagai
warga negara untuk selalu mengkaji dan mengembangkan Pancasila
setingkat dengan idelogi/paham yang ada seperti Liberalisme,
Komunisme, Sosialisme.
4|Page
tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa
lain. Oleh para pendiri bangsa kita (the founding father) dirumuskan
secara sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip (sila)
dan diberi nama Pancasila.
Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan
pandangan hidup yang kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-
ambing di tengah masyarakat internasional. Hal ini dapat terlaksana
dengan kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah bangsa. Secara
historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia
secara obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri.
Sehingga asal nilai nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari
bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai kausa
materialis Pancasila.
5|Page
2.2.3 Landasan Yuridis
6|Page
2.2.4 Landasan Filosofis
7|Page
Melalui Pendidikan Pancasila warga negara Indonesia diharapkan mampu
memahami, menganalisa dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-
cita dan tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945.
2.4.1 Berobyek
8|Page
budaya, nilai-nilai moral, nilai-nilai religius yang tercermin dalam
kepribadian, sifat, karakter dan pola-pola budaya.
2.4.2 Bermetode
2.4.3 Bersistem
9|Page
2.4.4 Universal
10 | P a g e
terjadinya Pancasila yang meliputi 4 kausa yaitu kausa
materialis, kausa formalis, kausa efisien dan kausa finalis.
Selain itu juga berkaitan dengan Pancasila sebagai sumber
nilai, yaitu Pancasila sebagai sumber segala norma.
11 | P a g e
norma hukum maupun norma moral dalam kaitannya
dengan segala aspek penyelenggaraan negara.
Tingkatan pengetahuan ilmiah dalam pembahasan
Pancasila yuridis kenegaraan adalah meliputi tingkatan
pengetahuan deskriptif, kausal dan normatif. Sedangkan
tingkat pengetahuan essensial dibahas dalam bidang filsafat
Pancasila, yaitu membahas sila-sila Pancasila sampai inti
sarinya, makna yang terdalam atau membahas sila-sila
Pancasila sampai tingkat hakikatnya.
12 | P a g e
Secara etimologis kata Pancasila berasal dari istilah Pancasyila
yang memiliki arti secara harfiah dasar yang memiliki lima unsur.
Kata Pancasila mula-mula terdapat dalam kepustakaan Budha di India.
Dalam ajaran Budha terdapat ajaran moral untuk mencapai nirwana
dengan melalui samadhi dan setiap golongan mempunyai kewajiban
moral yang berbeda. Ajaran moral tersebut adalah Dasasyiila,
Saptasyiila, Pancasyiila.
Pancasyiila menurut Budha merupakan lima aturan (five moral
principle) yang harus ditaati, meliputi larangan membunuh, mencuri,
berzina, berdusta dan larangan minum-minuman keras. Melalui
penyebaran agama Hindu dan Budha, kebudayaan India masuk ke
Indonesia sehingga ajaran Pancasyiila masuk kepustakaan Jawa
terutama jaman Majapahit yaitu dalam buku syair pujian Negara
Kertagama karangan Empu Prapanca disebutkan raja menjalankan
dengan setia ke lima pantangan (Pancasila). Setelah Majapahit runtuh
dan agama Islam tersebar, sisa-sisa pengaruh ajaran moral Budha
(Pancasila) masih dikenal masyarakat Jawa yaitu lima larangan (mo
limo/M5) : mateni (membunuh), maling (mencuri), madon (berzina),
mabok (minuman keras/candu), main (berjudi).
13 | P a g e
termuat istilah/kata Pancasila, namun yang dimaksudkan dasar negara
Indonesia adalah disebut dengan Pancasila. Hal ini didasarkan atas
interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan rumusan
dasar negara yang secara spontan diterima oleh peserta sidang
BPUPKI secara bulat. Secara historis proses perumusan Pancasila
adalah :
14 | P a g e
2.5.2.2 Mr. Soepomo
15 | P a g e
2.5.2.4 Piagam Jakarta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan sidang oleh 9
anggota BPUPKI (Panitia Sembilan) yang menghasilkan
“Piagam Jakarta” dan didalamnya termuat Pancasila
dengan rumusan sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan sya’riat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
16 | P a g e
mempertahankan proklamasi dan eksistensinya, terdapat pula
rumusan-rum.usan Pancasila sebagai berikut :
2.5.3.2 Dalam UUD Sementara 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
17 | P a g e
Dari berbagai macam rumusan Pancasila, yang sah dan benar
adalah rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
sesuai dengan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 dan Ketetapan
MPR No. III/MPR/2000.
18 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang disahkan
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan
UUD’45. Dalam eksistensinya pancasila mengalami berbagai macam
interpretasi dan manipulasi politik. Dengan kata lain kedudukan Pancasila
tidak lagi diletakan sebgai dasar filsafat, melainkan direduksi demi
kepentingan politik penguasa.
Dalam TAP MPR tahun 1998 No.XVIII/MPR/1998 sebagai realisasi
untuk mengembalikan kedudukan pancasila. Yang kemudian mengggerakan
dunia pendidikan tinggi dengan misi untuk mengkaji dan memberikan
pengetahuan kepada semua mahasiswa untuk memahami Pancasila secara
ilmiah dan objektif.
Oleh karena itu menjadi tugas berat bagi kalangan mahasiswa dan kaum
intelektual untuk mengembalikan persepsi rakyat dan menempatkan
kedudukan Pancasila pada kedudukan yang sebenarnya.
3.2 Saran
Semoga makalah yang kami susun ini, bermanfaat khususnya bagi
penyusun umumnya bagi semua pembaca. Mengingat bahwa di dunia ini tidak
ada yang sempurna, begitupun makalah ini. Kami selaku penyusun menyadari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun kami harapkan dari rekan-rekan demi perkembangan di
masa yang akan datang.
19 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
20 | P a g e