Professional Documents
Culture Documents
c
Di daerah aliran sungai Musi terdapat banyak industri baik industri besar,
industri sedang, maupun industri kecil dan aktifitas penduduk di sekitar sungai
Selatan bahwa jenis-jenis polutan yang dibuang ke sungai Musi meliputi ceceran
minyak dari mesin kapal, limbah kayu, sampah domestik, insektisida, pestisida,
yang mengandung deterjen, cat, lalu air buangan ÷ ÷ yang
menghasilkan limbah yang mengandung logam-logam berat antara lain Cr, Zn,
Mn, Fe, Cu, Pb, dan Cd. Logam Zn dengan kadar lebih dari 15 ppm dapat
(Palar,1994)
tanaman. Pada permukaan air, tembaga meracuni tumbuhan air pada konsentrasi
dibawah 1 mg/L dan sekitar 1 mg/L dapat meracuni ikan. Logam Cd membawa
sifat racun yang sangat merugikan bagi semua organism hidup, bahkan juga
sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kerapuhan tulang dan
Salah satu industri skala besar yang berada di tepian sungai Musi dan
limbah pencemaran yang salah satu diantaranya adalah limbah pupuk, limbah
pupuk yang dihasilkan sebagian besar mengandung ammonia dan urea. Limbah
ammonia dan urea ini salah satunya disinyalir berasal dari kebocoran
PUSRI : 1998).
kandungan pada limbah tersebut bervariasi dan memiliki kadar polutan yang
dikelompokan menjadi tiga yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Salah
satu bentuk limbah yang dikeluarkan oleh PT. PUSRI yaitu limbah cair yang
adsorben organik dengan gugus spesifik seperti asam humat, alga, kitin dan
kitosan.
-itin digunakan sebagai adsorben karena mudah didapat dari limbah,
punya struktur tertentu dan didapat dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara
ekonomis dapat diisolasi dari limbah kulit udang (Noerati dan Sanir, 2000;
Riswiyanto dkk, 2001; Rahmiati, 2001). Limbah kulit udang merupakan sumber
diekspor dalam bentuk beku. Indonesia merupakan salah satu pengekspor udang
terbesar di dunia. Pada proses pengolahan udang, akan dihasilkan limbah sekitar
25-30 % dari berat total. Limbah sebanyak itu jika tidak ditangani secara tepat
akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, sebab limbah tersebut dapat
meningkatkan !
dan
.
campuran makanan ternak saja seperti itik. Ternyata limbah udang ini bisa
satu metoda analisis yang cukup luas penggunaannya adalah Elektroda Selektif
Ion (ESI). -eunggulan metoda ini antara lain bersifat selektif, tidak memerlukan
pada batas tertentu tidak mengganggu pengukuran. Secara umum analisis dengan
ESI relative lebih sederhana, memerlukan waktu yang singkat, dan mudah
dan cepat untuk mengontrol hasil produksi maupun limbah yang dihasilkan.
anion, senyawa organic dapat ditentukan dengan ESI sehingga ESI sangat sesuai
senyawa aktif, bahan pendukung, dan pelarut yang sesuai yang bersifat
hidrofobik. Oleh karena itu, ESI bermembran cair dapat digunakan sebagai ESI
membrane, plasticizer sebagai pelarut membrane dan pelentur matriks serta garam
Dengan ESI analisis ion-ion logam berat seperti Cd, Cu, dan Zn dapat
dilakukan tanpa pemisahan karena sifat ESI yang selektif dan pengukuran dapat
(SSA). Oleh sebab itu, perlu diteliti bagaimana karakter kitin hasil isolasi dari
2. Mempelajari sifat fisik dan kimia adsorpsi logam Cu, Cd dan Zn pada
adsorbsi.
Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui karakter kitin dari cangkang
udang galah yang digunakan sebagai adsorben dalam proses adsorpsi logam Cu,
Cd dan Zn, serta kapasitas adsorpsinya. Hasil penelitian juga diharapkan dapat
logam berat khususnya logam Cu, Cd dan Zn, serta dapat membantu mengatasi
permasalahan lingkungan.
c c
! " #
$%r
Di Indonesia terdapat kurang lebih 300 jenis udang baik yang hidup di laut
merupakan jenis udang air tawar yang memiliki ukuran besar dengan ciri khusus
bentuk rostrum yang panjang dan melengkung seperti pedang dan sepasang kaki
yang ditutup dengan kulit yang keras. Bagian kulit tersebut cukup keras, tidak
elastis dan terdiri dari zat kitin yang tidak dapat mengikuti pertumbuhan
dagingnya.
Bentuk dan ukuran kaki jalan pada udang galah panjang jantan
terdapat duri ± duri r yang tumbuh merata disepanjang kaki jalan tersebut.
Pada umumnya kulit udang galah berwarna biru kehijauan, namun terkadang
ditemukan kulit udang galah yang berwarna kemerahan. -ualitas kulit udang
galah ini ditentukan oleh habitat dan kandungan protein yang dikandung oleh
udang.
#
dari besi sesuai dengan fungsinya sebagai jaket pelindung untuk hewan ± hewan
golongan ± golongan invertebrata. -itin pertama kali di amati oleh Braconot pada
tahun 1811 dalam residu ekstrak jamur dan dinamakan . -emudian pada
tahun 1823 Odiers mengisolasi suatu zat dari kutikula serangga jenis dan
menghasilkan nama X. -itin tersebar luas di alam dan merupakan senyawa
÷ ÷ dan berbagai kelas serangga jamur. (-norr, 1982)
Pada umumnya kitin di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, akan
tetapi ada dalam bentuk berikatan dengan protein, mineral dan berbagai macam
pigmen. -ulit udang mengandung (25-40 %) protein, (40-50 %) CaCO3 dan (15-
20%) kitin. Akan tetapi, besarnya kandungan komponen tersebut juga masih
selulosa dimana ikatan yang terjadi antara monomernya terangkai dengan ikatan
glikosida pada posisi £-1,4. Perbedaannya dengan selulosa adalah bahwa gugus
hidroksil yang terikat pada atom C-2 pada kitin digantikan dengan gugus
glukosamin.
-itin tidak larut dalam air, juga dalam larutan basa yang encer dan pekat,
larutan yang sama dan encer serta dalam pelarut organik. -itin larut dalam asam ±
asam mineral yang pekat, seperti HCl, H2SO4, HNO3, H3PO4, dan HCOOH
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu hasil proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga yang lebih dikenal sebagai
sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara
kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Dengan
-arakteristik Limbah :
2. Dinamis
bagian:
Indikasi pencemaran air dapat kita ketahui baik secara visual maupun pengujian :
kisaran nilai 6,5 ± 7,5. Air limbah industri yang belum terolah dan
memiliki pH diluar nilai pH netral yang akan mengubah pH air sungai dan
semakin parah jika daya dukung lingkungan rendah serta debit air sungai
2. Perubahan warna, bau, dan rasa. Air normal dan air bersih tidak akan
berubah maka hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa air telah
tercemar. Timbulnya bau pada air lingkungan merupakan indikasi kuat
bahwa air telah tercemar. Air yang bau dapat berasal dari limbah industri
atau dari hasil degradasi oleh mikroba. Mikroba yang hidup dalam air akan
3. Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut. Endapan, koloid dan bahan
terlarut berasal dari adanya limbah industri yang berbentuk padat. Limbah
industri yang berbentuk padat, bila tidak larut sempurna akan mengendap
didasar sungai, dan yang larut sebagian akan menjadi koloid dan akan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah)
untuk menganalisis zat pada konsentrasi rendah. Metode AAS memiliki prinsip
pada adsorbsi cahaya oleh atom. Atom ± atom menyerap cahaya tersebut pada
panjang gelombang tertentu tergantung pada sifat unsurnya. Teknik ini
kompleks dapat dianalisis dan selain itu tidak selalu diperlukan sumber energi
yang besar.
berarti memperoleh lebih banyak energi, dimana suatu atom pada keadaan dasar
lebih tinggi sesuai dengan panjang gelombang yang diserap yang menghasilkan
resonansi. Garis-garis lain bukan garis resonansi dapat berupa spektrum yang
berasosiasi dengan tingkat energi molekul, biasanya berupa pita ± pita lebar.
-eberhasilan analisis ini tergantung pada proses eksitasi dan cara memperoleh
garis resonansi yang tepat. Temperatur nyala harus tinggi. Suhu tinggi dapat
AAS terdiri tiga komponen, yaitu sumber radiasi, monokromator dan detektor.
Detektor
1. Sumber sinar, merupakan emisi radiasi yang dapat diserap oleh atom ±
atom unsur yang di analisa, sumber sinar umum yang digunakan adalah
2. Flame, pada bagian ini unsur yang di analisa diubah bentuknya dari bentuk
resonansi) dari sekian banyak spektrum yang dihasilkan oleh lampu katoda
cekung.
4. Detektor, mengubah energi sinar menjadi energi listrik yang akan
Dengan demikian unsur dalam larutan sampel dapat ditentukan dengan mengukur
+
,
$
$c
Alat ± alat yang digunakan pada penelitian ini adalah labu ukur 10 ml dan
meter, erlenmeyer 100 ml, oven, kuvet, pipet volume 10 ml, 20ml, 30ml, 40ml,
c
- Larutan Cd+2
- Larutan Cu+2
- Larutan Zn+2
- Aquades
- ." #
Alberty, A Robert dan Daniel, Farrington. 1992. - . Erlangga :
Jakarta.
Day, RA & Underwood all. 1988 - - ÷÷ ÷ - ÷ ÷
Erlangga : Jakarta.
Proposal Penelitian
1. Pelaksana
NIM : 0809100305
3. Waktu Pelaksanaan :
Mengetahui,
Oleh
NIM : 08091003055
2 "34
5
5