Professional Documents
Culture Documents
Istilah kurikulum sekarang telah menjadi istilah teknis dalam ilmu pendidikan
yang secara umum diartikan sebagai program pendidikan yang harus ditempuh untuk
mendapatkan status dan atau kemampuan tertentu. Setiap jenjang pendidikan (pendidikan
dasar, menengah, dan tinggi ) pasti memiliki kurikulum atau program pendidikan yang
sengaja dibuat. Mulai tahun 1994 untuk jenjang pendidikan dasar telah ditetapkan
Kurikulum Pendidikan Dasar 1994. Karena Pendidikan dasar terdiri atas pendidikan
sekolah dasar 6 tahun dan sekolah menengah lanjutan pertama ( SLTP 3 tahun). SD dan
SLTP memiliki kurikulum masing-masing.
1
10. Muatan local
Mengenai sebaran beban waktu setiap kelas dapat dilihat pada table berikut :
Jenjang kelas SD
Mata pelajaran I II III IV V VI
1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
2. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 10 10 10 8 8 8
4. Matematika 10 10 10 8 8 8
5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - - 3 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) - - 3 5 5 5
7. Kerajinan Tangan dan Kesenian 2 2 2 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani dan Rohani 2 2 2 2 2 2
9. Bahasa Inggris (hanya bila diperlukan) dan - - - - - -
10. Muatan local 2 2 4 5 7 7
JUMLAH 30 30 38 400 42 42
KETERANGAN :
System pengajaran bersifat klasikal yang mengelompokkan anak dalam usia dan
kemampuan rata-rata. Bila diperlukan , demikian ditugaskan dapat dibentuk
pengelompokkan sesuai dengan tujuan keperluan pengajaran. Dengan adanya penegasan
tersebut, pembelajaran kelas rangkap sudah mendapat tempat. Perlu dicatat bahan PKR
dikembangkan bukan semata-mata sebagai upaya masalah kekurangan guru. Lebih
mendasar PKR dikembangkan dalam rangka penigkatan efisiansi dan efektivitas
pendidikan.
2
Tujuan penilaian di SD adalah mengetahui kemajuan belajar siswa untuk
keperluan perbaikan dan peningkatan belajar siswa, dan untuk memperoleh umpan balik
bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Secara khusus penilaian hasil
belajar merupakan upaya pengumpulan informasi untuk mengetahui seberapa jauh
pengetahuan dan kemampuan yang telah dicapai oleh siswa pada akhir setiap cautrwulan,
akhir tahun ajaran, atau akhir pendidikan SD.
Menyusun
langkah dan alat
3
evaluasi
Gambar 5.1 prosedur dasar pengembangan rencana pembelajaran (RP)
Untuk melakukan pengembangan rencana pembelajaran sesuai dengan diagram di
atas, secara praktis dapat diuraikan dalam matriks berikut ini.
4
Perlu anda ingat bahwa prosedur dasar pembelajaran tersebut generik artinya
berlaku umum untuk setiap mata pelajaran. Ada yang perlu diingat, walaupun setiap
mata pelajaran memiliki kekhasan, semua mata pelajaran pada dasar nya mengacu pada
hal-hal berikut ini :
1. Tetuju pada pencapaian tujuan yang dirumuskan lebih dulu oleh guru atas dasar
GBPP (prinsip berorientasi kepada tujuan)
2. Tujuan belajar dirumuskan dalam perilaku ( umum dan khusus) yang dapat dikaji
ketercapaiannya pada akhir pembelajaran (Prinsip akontabilitas)
3. Pembelajaran bertolak dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah dimiliki
siswa (prinsip prilaku awal)
4. Proses pembelajaran menitikberatkan pada kegiatan pikiran dan perasaan (mental dan
intelektual) serta perbuatan siswa melalui proses belajar yang bersifat aktif
5. Pemamfaatan aneka media dan sumber belajar untuk mendukung proses belajar aktif
sesuai dengan lingkungan
6. Penilain ditujukan untuk melihat dan memperoleh informasi seberapa jauh terjadi
perubahan perilaku siswa baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan.
5
B. PERUMUSAN TUJUAN, PENATAAN MATERI DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Untuk dapat menggapai proses belajar yang efektif dan bermakna dalam situasi
pembelajaran merangkap kelas seorang guru perlu melakukan perencanaan yang baik.
Dalam perencanaan ini tercakup serangkaian kegiatan sebagai berikut :
a. Menggunakan GBPP
GBPP atau Garis-Garis Besar Program Pengajaran merupakan :
1) Dokumen tertulis rencana umum pembelajaran
2) Rujukan tertulis mengenai tujuan, materi, proses pembelajaran, dan penilaian
setiap mata pembelajaran
3) Pedoman pembelajaran bagi guru dan acuan belajar siswa
4) Pedoman pengelolaan pendidikan bagi para pengelola atau administrasi (Kepala
Sekolah, Pengawas, Kepala kantor Depdikbud)
5) Titik tolak dan rambu-rambu penyususnann rencana pembelajaran (per caturwulan
dan harian guru), dan sebagai
6) Pedoman dan rujukan para penulis bahan belajar seperti buku pelajaran dan
lembaran kerja
6
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1986
BIDANG STUDI : LMU PENGETAHUAN SOSIAL
JENJANG : SEKOLAH DASAR
KELAS : III
7
masing-
masing
anggota
keluarga,
membuat
bagan
silsilah
anak.
8
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1986
BIDANG STUDI : BAHASA INDONESIA
JENJANG : SEKOLAH DASAR
KELAS : VI
9
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1986
BIDANG STUDI : PENDIDIKAN MORAL PANCASILA
JENJANG : SEKOLAH DASAR
KELAS : III
10
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1986
BIDANG STUDI : PENDIDIKAN MORAL PANCASILA
JENJANG : SEKOLAH DASAR
KELAS : VI
11
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Caturwulan : Pertama
Waktu : 24 jam pelajaran
Kelas : 4(empat)
Pokok bahasan : keserasian; tenggang rasa; percaya diri; kebebasan; dan
kedisiplinan
Uraian : Keserasian
1. Mengetahui perlunya hidup selaras, serasi dan seimbang dalam berbagai
kegiatan sehari-hari
2. Membiasakan belajar,bekerja, serta berdoa dilaksanakan secara sejalan/
seimbang.
Tenggang rasa
1. Mengetahui perlunya sikap tenggang rasa dalam kehidupan bermasyarakat
2. Membiasakan berprilaku lapang dada dan menghargai perasaan orang lain
Percaya diri
1. Mengetahui perlunya memiliki rasa percaya diri dalam kehidupan.
2. Membiasakan percaya diri dalam melaksanakan hak dan kewajiban
dikeluarga, sekolah dan lingkungannya.
Kebebasan
1. Mengetahui perlunya memiliki kebebasan dalam kehidupan sehari-hari
atas dasar aturan dan kebiasan yang berlaku di lingkungannya.
2. Membiasakan malakukan kegiatan dengan bebas sesuai dengan aturan dan
kebiasan yang berlaku
Kedisiplinan
1. Mengetahui perlunya sikap disiplin dalam melaksanakan tugas.
2. Emmbiasakan melaksanakan tugas dan kewajiban selaku warga desa atau
masyarakat dengan disiplin.
12
Caturwulan : kedua
Waktu : 24 jam pelajaran
Pokok bahasan: saling menghormati, kemanusian, kepuasan hati, tanggung jawab, dan
kepentingan umum
13
Caturwulan : ketiga
Waktu : 20 jam pelajaran
Pokok bahasan : keindahan, keingintahuan, kesiapsiagaan, kejujuran, dan
ketekunan
Uraian : keindahan
1. Mengetahui perlunya memiliki rasa keindahan dalam kehidupan
2. Membiasakan untuk memelihara kebersihan dan keindahan rumah, seolah
dan lingkungan
Keinginantahuan
1. Mengetahui perlunya memiliki rasa keingintahuan untuk meningkatkan
kemampuan diri.
2. Membiasakan gemar mencari pengalaman dan menimba ilmu.
Kesiapsiagaan
1. Mengetahui perlunya memiliki kesadaran untuk jujur dalam berbicara dan
bekerja.
2. Membiasakan diri untuk melaksanakan tugas dan kewajiban, serta mampu
mengatasi berbagai hambatan
Kejujuran
1. Mengenal perlunya memiliki kesadaran untuk jujur dalam berbicara dan
bekerja
2. Membiasakan berkata dan bekerja dengan jujur.
Ketekunan
1. Menyadari perlunya belajar dengan tekun demi diri, keluarga dan
masyarakat
2. Membiasakan belajar dengan tekun untuk meningkatkan pengetahuan
yang dimiliki
14
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
Uraian : ketaatan
1. Mengetahui perlunya kesadaran untuk taat terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dalam kehidupan sehari-hari
2. Membiasakan diri taat melaksanakan ibadah dan menjalankan kewajiban
dalam sehari-hari
Persamaan hak dan Kewajiban
1. Mengetahui perlu adanya hak dan kewajiban sebagai warga Negara
2. Membiasakan diri mendahulukan memenuhi kewajiban sebelum menuntut
hak
Keteguhan hati
1. Mengetahui perlunya memiliki keteguhan hati dalam memelihara
persatuan dan kesatuan
2. Membiasakan diri untuk tidak mudah putus asa dalam pergaulan
Kebebasan
1. Mengetahui perlunya memiliki kebebasan yang diiringi rasa tanggung
jawab
2. Membiasakan diri menghormati kebebasan orang lain untuk
melaksanakan hak dan kewajiban.
Tata karma
1. Mengetahui perlunya tata karma dalam pergaulan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Membiasakan diri berprilaku sopan dalam pergaulan bermasyarakat dan
berteman sesuai dengan aturan yang berlaku
15
Caturwulan : kedua
Waktu : 24 jam pelajaran
Pokok bahasan : tenggang rasa, percaya diri, ketahanan, ketertiban dan kerajinan
16
Caturwulan : ketiga
Waktu : 20 jam pelajaran
Pokok bahasan : kebersihan, ketulusan, kepahlawanan, pengendalian diri,
tolong-menolong
Uraian : kebersihan
1. Memahami perlunya menghindarkan dari perbuatan- perbuatan tercela dn
menyalahi peraturan
2. Membiasakan diri berprilaku jujur dan mengikuti ketentuan yang berlaku
dalam masyarakat dan Negara
Ketulusan
1. Memahami perlunya ketulusan dalam sehari-hari
2. Membiasakan diri terus-terang, bersungguh-sungguh, tidak dendam, bersih
hati, dan tidak berpura-pura.
kepahlawanan
1. Memahami perlunya kemauan untuk kepahlawanan dalam kehidupan
keluarga masyarakat, bangsa, dan Negara
2. Membiasakan diri berperilaku ksatria, berani dan terpuji
Pengendalian diri
1. Memahami perlunya kemauan untuk mengendalikan diri dalam pergaulan
2. Membiasakan diri bersikap sabar, tidak cepat marah dan tidak serakah
Tolong-monolong
1. Memahami perlunya kesediaan untuk tolong-menolong dalam kehidupan
sehari-hari
2. Membiasakan diri untuk membantu sesama yang memerlukan pertolongan
Pemahaman
- Siswa mampu memahami isi bacaan dengan tepat
- Siswa dapat member tanggapan dengan tepat tentang
cerpen yang dibaca
- Siswa mampu menyerap arti ungkapan
Penggunaan
- Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan berdasarkan wacana
18
- Siswa mampu membicarakan bagian-bagian yang menarik
dari cerita pendek anak-anak
- Siswa mampu menceritakan kembali dan dengan membuat
ringkasan isi suatu percakapan atau wacana
- Siswa mampu memberikan tanggapan atau komentar
tentang suatu peristiwa
Materi :
- Membaca wacana, menjawab pertanyaan, menyebutkan
nama gambar dan mamfaat/kerugiannya, menyempurnakan
kalimat dan membuat kalimat
- Membaca wacana, menjawab pertanyaan. Membuat
ringkasan, menggabungkan kalimat dengan kata sambung
dan
- Menikmati cerpen, mengungkapkan kesan, mengenal
ungkapan, tanda koma (,) berkomentar heran
Alokasi waktu : - 16 jam pelajaran
Unit 2
Tujuan pembelajaran :
Kebahasaan
- Siswa dapat mengucapkan kata dengan lafal yang wajar
- Siswa dapat melafalkan kalimat dialog dengan intonasi
yang wajar dan sesuai dengan konteks nya
- Siswa dapat melengkapi kalimat yang belum sempurna
- Siswa dapat menggabungkan kalimat dengan kata sambung
dan
- Siswa dapat menggunakan tanda koma (,) dalam kalimat
- Siswa dapat mencari kata yang bersamaan arti/ sinonim
dengan mengisi teka-teki silang
Pemahaman
- Siswa mampu memahami isi bacaan dengan tepat
- Siswa mampu menerima informasi yang disampaikan
secara lisan dan tertulis
- Siswa mampu menyerap pesan yang disampaikan dari puisi
yang dibaca
Penggunaan
- Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan berdasarkan wacana
- Siswa mampu membacakan dialog antara dua orang atu
lebih secara perseorangan, berpasangan atau kelompok
- Siswa mampu menceritakan kembali cerita lisan atau isi
suatu percakapan
- Siswa mampu mendeklamasikan pusi yang sesuai untuk
anak
Alokasi waktu : - 16 jam pelajaran
20
Unit 3
Tema : tempat umum
Wacana :
- Terminal bus yang tak pernah sepi
- Pesan saja lewat telepon
- Ayo, menulis cerita
Pembelajaran :
- Membaca teks bacaan dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan
- Menyampaikan pesan/hal-hal yang penting melalui telepon
- Mengisi daftar isian (formulir) sederhana
- Menggunakan gambar seri untuk menuliskan cerita
- Menggabungkan kalimat dengan kata sambung tetapi
- Menggunakan tanda pisah untuk menunjukkan dua bilangan
atau tanggal dengan arti samapi kea tau sampai dengan
Tujuan pembelajaran
Khusus : kebahasaan
- Siswa dapat mengucapkan kata dengan lafal yang wajar
- Siswa dapat melafalkankalimat dengan intonasi yang wajar
dan sesuai dengan konteksnya
- Siswa dapat menggunakan tanda pisah (-) dalam kalimat
- Siswa dapat menjelaskan ungkapan kekaguman
- Siswa dapat menggunakan kata sambung tetapi dalam
kalimat
Pemahaman
- Siswa mampu memahami isi bacaan dengan tepat
21
- Siswa dapat member tanggapan atas suatu peristiwa yang
mengagumkan
- Siswa mamau menyerap informasi lewat telepon
Penggunaan
- Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan berdasarkan wacana
- Siswa mampu menyampaikan pesan/hal-hal penting melalui
telepon
- Siswa mampu mengisi daftar isian (formulir) sederhana
- Siswa mampu menulis cerita dengan menggunakan gambar
berseri
Alokasi waktu : - 16 jam pelajaran
Unit 4
Tema : kegemaran
Wacana :
- Inilah kegemarannya
- Dia pantas menjadi pemenang
- Inilah hasil karya ramli
Pembelajaran :
- Membaca teks bacaan dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan
- Membacakan dialog antara dua orang atau lebih secara
perorangan, pasangan atau kelompok
- Mendeklamasikan puisi sesuai untuk anak-anak
- Memberikan tanggapan tentang suatu peristiwa
- Menggabungkan kalimat dengan kata sambung tetapi
Tujuan pembelajaran
Khusus
22
kebahasaan
- Siswa dapat mengucapkan kata dengan lafal yang wajar
- Siswa dapat melafalkan kalimat dengan intonasi yang wajar
dan sesuai dengan konteksnya
- Siswa dapat melengkapi kalimat yang belum sempurna
- Siswa dapat menggabungkan kalimat dengan kata sambung
tetapi
- Siswa dapat merangkai huruf menjadi kata yang bermakna
- Siswa dapat menjelaskan arti puisi
Pemahaman
- Siswa mampu memahami isi bacaan dengan tepat
- Siswa dapat member tanggapan dengan tepat tentang puisi
yang dibaca
- Siswa mampu menyerap arti ungkapan
Penggunaan
- Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan berdasarkan wacana
- Siswa mampu membacakan dialog antara dua orang
- Siswa mampu memperagakan percakapan dengan benar
- Siswa mampu mendeklamasikan puisi
- Siswa mampu member tanggapan tentang suatu peristiwa
Unit 5
Tema : disiplin
Wacana :
- Saya tidak mau terlambat lagi
- Kancil dan harimau
- Cerita dari timor
23
Pembelajaran :
- Membaca teks bacaan dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan
- Membaca cerita rakyat atau cerita binatang dan
membicarakan tokoh-tokohnya
- Menirukan atau menggambarkan (mendeskrifsikan) tingkah
laku orang, binatang, benda atau suasana tertentu
- Menyampaikan informasi/ pesan dan menyatakan perasaan,
pendapat kepada teman secara tertulis
- Menggunakan tanda pisah untuk menunjukkan dua bilangan
atau tanggal dengan arti sampai kea tau sampai dengan
- Menggabungkan kalimat dengan mengguknakan kata tetapi
Tujuan pembelajaran
Khusus :
kebahasaan
- Siswa dapat mengucapkan kata dengan lafal yang wajar
- Siswa dapat melafalkan kalimat dengan intonasi yang wajar
dan sesuai dengan konteksnya
- Siswa dapat melengkapi kalimat yang belum sempurna
- Siswa dapat menggabungkan kalimat dengan kata sambung
tetapi
- Siswa dapat menggunakan tanda pisah (-) dalam kalimat
Pemahaman
- Siswa dapat memahami isi bacaan dengan tepat
- Siswa dapat member tanggapan dengan tepat tentang
cerpen yang dibaca
- Siswa mampu menyerap arti ungkapan
Penggunaan
- Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan berdasarkan wacana
24
- Siswa mampu mengambil pelajaran dari membaca cerita
rakyat atau cerita binatang dan mampu member tanggapan
tentang tokoh-tokoh nya
- Siswa mampu menirukan atau menggambarkan
(mendeskripsikan) tingkah laku orang, binatang, benda atau
suasana tertentu
- Siswa mampu menyampaikan informasi atau pesan dan
menyatakan perasaan, pendapat kepada teman secara
tertulis tentang peristiwa
- Siswa dapa membuat dan menulis surat undangan
Unit 6
Tema : pertanian
Wacana :
- Ssst, ternyata ada cara mudah menanam kangkung
- Asyik menanam kangkung dengan cara hidroponik
- Yuk, kita mendengar cerita
Pembelajaran :
- Menemukan informasi tertentu dari bacaan dan mencatat
pokok-pokok isi bacaan
- Menceritakan kembali secara lisan atau tertulis cerita rakyat
dari daerah sendiri atau daerah lain yang telah dibaca atau
didengar, kemudian membicarakannya
- Membaca buku cerita yang sesuai untuk anak, kemudian
membicarakan hal-hal yang menarik
Tujuann pembelajaran
Khusus :
- Siwa mampu menemukan informasi tertentu dari bacaan
dan mencatat pokok-pokok isi bacaan
25
- Siswa mampu menceritakan kembali secara lisan atau
tertulis cerita rakyat dari daerah sendiri atau daerah lain
yang telah dibaca atau didengar, kemudian
membicarakannya
- Siswa mampu membaca buku cerita yang sesuai untuk
anak, kemudian membicakan hal-hal yang menarik
- Siswa mampu memilih ringkasan wacana
- Siswa mampu menggunakan kata Tanya untuk kalimat
pertanyaan
- Siswa mampu mempertanyakan percakapan
- Siswa mampu menggunakan tanda titik du (: ) dalam
kalimat
Materi :
- Membaca wacana, menjawab pertanyaan, penyempurnakan
kalimat, mengajukan pertanyaan, melengkapi cerita
- Membaca wacana, menjawab pertanyaan, menggunakan
kata Tanya : berapa, apakah, dan adakah
- Membaca cerita, menjawab pertanyaan, menceritakan
kembali, menyatakan kemungkinan dan ketidakmungkinan.
26
Analisis materi pelajaran bahasa Indonesia kelas V
Unit 1
Tema : hiburan
Wacana :
- Menemukan informasi tertentu dari bacaan dan mencatat
pokok- pokok isi bacaan
- Menyusun kalimat-kalimat acak menjadi paragraph padu
- Membaca buku cerita yang sesuai untuk anak, kemudian
membicarakan hal-hal yang menarik
- Menceritakan hal-hal yang menarik
- Menceritakan kembali secara tetulis dongeng atau cerita
yang telah dibaca
Tujuan pembelajaran :
- Siswa mampu menemukan informasi tertentu dari bacaan
dan mencatat pokok-pokok isi bacaan
- Siswa mampu mennyusun kalimat-kalimat acak menjadi
paragraph padu
- Siswa mampu membicarakan hal-hal menarik dari buku
cerita yang dibacanya
- Siwa mampu menjawab dan membuat pertanyaan
- Siswa mampu menyatakan belasungkawa
- Siswa mampu menggunakan tanda titik dua ( : ) dalam
kalimat
Materi :
- Membaca wacana, menjawab pertanyaan, menyempurnakan
kalimat, mengajukan pertanyaan , melengkapi cerita
- Membaca wahana, menjawab pertanyaan, memceritakan
kembali pengalaman, menyusun kalimat perintah ajakan
27
- Mendengarkan cerita, mengungkapkan kesan, teka-teki,
menyatakan dan menanyakan belasungkawa, menggunakan
tanda titik dua ( : )
Tema : kependudukan
Wacana :
- Kita harus punya bekal
- Rakyat Indonesia harus terampil dan pintar
- Penduduk Indonesia tahun 2001
Pembelajaran :
- Menemukan informasi tertentu dari bacaan dan mencatat
pokok-pokok isi bacaan
- Mengurutkan gambar seri yang dilacak dan membuat
ceritanya
- Menceritakan peristiwa yang dilihat atau dialami
- Membaca puisi dan menafsirkan isinya
Tujuan pembelajaran :
- Siswa mampu menemukan informasi tertentu dari bacaan
dan mencatat pokok-pokok isi bacaan
- Siswa mampu menceritakan gambar seri dan
menuliskannya dalam bentuk karangan
- siswa dapat menceritakan peristiwa yang dilihat atau
dialami
- siswa mampu membaca pusi dan menafsirkan isinya
- siswa mampu menggunakan kalimat permohonan
- siswa mampu menggunakan kalimat ungkapan terima kasih
dan rasa syukur
- siswa mampu mengartikan peribahasa
28
- siswa mampu menggunakan tanda titik dua (:) dalam
kalimat
materi :
- membaca dialog, menjawab pertanyaan, menyempurnakan
kalimat, mengajukan pertanyaan,
- membaca wacana, menjawab pertanyaan menuturkan
pengalaman, mengunakan kalimat permohonan
- membaca puisi mengungkapkan kesan setelah membaca
puisi, memahami peribahasa, menyatakan rasa syukur,
menggunakan tanda titik dua ( : )
unit 3
29
tujuan pembelajaran :
- siswa mampu menentukan informasi tertentu dari bacaan
dan mencatat pokok-pokok isi bacaan
- siswa mampu menceritakan peristiwa yang dilihat atau
dialami
- siswa mampu memua catatan ringkas demi pembicaraan,
sambutan, atau pidato yang didengar
- siswa mampu menggunakan tanda koma (,) dalam kalimat
materi :
- membaca wacana, menjawab pertanyaan, menyempurnakan
kalimat, membuat pertanyaan, menangkap pencuri
- membaca sambutan, menjawab pertanyaan, membuat
catatan ringkas, membuat kalimat perintah permintaan
- membaca dan mendengarkan cerita, mengungkapkan kesan,
menggunakan tanda koma (,)
unit 4
Tema : ekonomi
Wacana :
- aku ingin meringkankan beban ekonomi keluargaku
- wah, potongan harga dimana-mana
- upacara kasodo di gunung Bromo
pembelajaran :
- menemukan informasi tertentu dari bacaan dan mencatat
pokok-pokok isi bacaan
30
- mengurutkan gambar seri yang diacak dan membuat
seritanya
- memceritakan peristiwa yang dilihat atau dialami (seperti :
uapacara adat, peringatan hari besar)
- menceritakan kembali secara lisan atau tertulis cerita rakyat
dari daerah sendiri atau daerah lain yang telah dibaca atau
didengar, kemudian menbicarakannya.
- Mendengarkan pembacaan pantun yang sesuai untuk anak,
kemudian bertanya jawab
Tujuan pembelajaran
Khusus :
- Siswa mampu menemukan informasi tertentu dari bacaan
dan mencatat pokok-pokok isi bacaan
- Siswa mampu mengurutkan gambar seri yang diacak dan
membuat ceritanya
- Siswa mampu menceritakan peristiwa yang dilihat atau
dialami (seperti : upacara adat, peringatan hari besar)
- Siwa mampu menceritakan kembali secara lisan atau
tertulis cerita rakyat dari daerah sendiri atau daerah lain
yang telah dibaca atau didengar, kemudian
membicarakannya
- Siswa mampu mengartikan peribahasa
- Siswa mempu menggunakan kalimat pengharapan
Materi :
- Membaca wacana, menjawab pertanyaan, menyempurnakan
hasil, membuat pertanyaan, melengkapi cerita
- Membaca dialog, memjawab pertanyaan, mengurutkan dan
menceritakan gambar berseri, membuat kalimat perintah
harapan
- Membaca upacara adat, mengungkapkan kesan, ada
gulanada semut, menyatakan dan menanyakan kewajiban
dan ketidakwajiban, kalimat bersinonim, berantonim
31
Sarana : - wacana, cuplikan cerita, gambar berseri, dan laitahn
tertuntun
Unit 5
Tema : Kepahlawan
Wacana :
- Teuku umar
- Mengunjungi museum kartini
- Puisi “pahlawanku”
Pembelajaran :
- Menemukan informasi tertentu dari bacaan dan mencatat
pokok-pokok isi bacaan
- Siwa mampu melaporkan hasil kunjungan
- Siswa mampu mendeklamasikan puisi dan dan menafsirkan
isinya.
- Siswa mampu mengartikan peribahasa
- Siswa mampu menggunakan kalimat pernyataan
kemampuan dan ketidakmampuan
- Siswa mampu membuat kalimat aktif dan kalimat pasif
Materi :
- Membaca wacana, menjawab pertanyaan, menyempurnakan
kalimat, mengajukan pertanyaan, melengkapi cerita
- Membca laporan hasil kunjungan, menjawab pernyataan,
melaporkan hasil kunjungan, menggunkan kalimat perintah
32
- Membaca puisi, mengungkapkan kesan, membaca dan
memahammi peribahasa, menyatakan dan menanyakan
kalimat aktif dan pasif
33
CATURWULAN PERTAMA
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1994
Pengetahuan sosial
1. Siswa mengenal ciri khas propinsi setempat dan dapat mengunakan peta Indonesia
2.1.3. Sriwijaya
- Menceritakan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim/bahari dan pusat perdagangan
di Asia Tenggara
- Menceritakan Sriwijaya sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha
- Menemutunjukkan pad letak kejayaan sriwijaya
2.1.4. Majapahit
- Menceritakan kejayaan Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk
- Menceritakan peranan Gajah Mada dalam mewujudkan kebesaran majapahit dan
“sumpah palapa”, dalam upaya menyatukan nusantara
- Menyebutkan karya sastra (misalnya Negara Kertagama, dan Pararaton)
- Menujukkan pada peta letak kerajaan Majapahit
35
Selanjutnya marilah kita perhatikan contoh persiapan pembelajaran harian mata pelajaran
PPKN dan IPA
36
-men
simulasi
perilaku
dalam
pelaksanaan
hak dan
kewajiban
(…………………) (………………………..)
NIP. NIP.
37
Contoh Persiapan Mengajar
Kelas : IV
Cawu : 2
Hari/ tanggal : 12 Desember 1994
Jam Pokok Sumber
Tujuan Kegiatan belajar
pertama bahasan pelajaran. Alat penilaian keterangan
pelajaran mengajar/jalan pelajaran
pelajaran SPB peraga
4-5 PPKN Kepuas Siswa dapat Apersepsi Buku paket Tes lisan dan Pertemuan
an hati menerima hal….. perbuatan I
perbuatan Pembaca teks buku paket
yang Buku penunjang
Penjelasan hal….
mencermink
an sikap materi
puas
terhadap Peragaan
hasil kerja
Tanya jawab
yang
diperoleh
Siswa dapat
menolak
perbuatan
yang kurang
memuaskan
terhadap
hasil kerja
Siswa dapat
mensyukuri
hasil kerja
yang
diperoleh
(……………………..) (………………………………..)
NIP. NIP.
38
Contoh persiapan mengajar harian IPA
Kelas : IV
Cawu : 1
Jam
Pokok bahasan/sub Kegiatan belajar
Pertama Tujuan pelajaran Sumber alat peraga penilaian keterangan
pokok bahasan mengajar
Pelajaran
M
3-4 BI ateri yang
dibuat/
1. Apersepsi disiapkan
tentang sifat guru
air bahan K
39
IT IPA
B
2. Penjelasan ahan-bahan
guru tentang yang ada di
alat yang lingkungan
bekerjanya
dengan
menggunaka
n sifat air
berubah
wujud bila
dipanaskan/
didinginkan
3. Pembuatan
alat penuling
air dengan
2.1 perencanaan memperhatik
dan an
perancanaan Penilaian
pembuatan
tertulis yang melaui
karya untuk mencakup
menerapkan pengamatan
pemilihan
konsep air bahan dan proses dan
alat daya hasil
2 cipta cara kerjanya
kerja alat
serta
keindahan
Secara teori ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menetapkan topik
pembelajaran, khususnya pembelajaran kelas rangkap
40
Ketiga : disesuaikan dengan kemampuan pengelolaan guru
Prinsip pertama mengandung arti bahwa topic yang dipilih harus bertolak dari
tujuan dan terarah pada tujuan. Dalam PKR dengan dua mata pelajaran untuk dua kelas
yang berbeda dan dilakukan dalam satu ruangan, pengintegrasian atau perpaduan dalam
satu topic besar tidaklah marupakan keharusan. Kecuali bila kedua mata pelajaran
tersebut mempunyai inti dan arah tujuan yang sama.
Prinsip kedua mengandung arti bahwa topik yang tepadu atau terpisah selalu
mengingat dan memperhatikan keadaan murid. Bila suatu rencana PKR mencakup
perangkapan kelas I, II, III, IV, V, VI penetapan topik yang terpadu dilakukan. Tetapi
bila perangkapan kelas itu akan dilakukan antara kelas I atau II atau III atau IV atau V
atau VI, penetapan topic yang terpisdah kelihatan lebih bias dipertanggung jawabkan
secara kependidikan. Hal tersebut berlaku apabila PKR itu berkenaan denga dua mata
pelajaran yang berbeda hakikatnya.
Ada dua model atau kertangka berpikir yang dapat dipertimbangkan yakni
pemikiran Fogarty tahun 1979 dan pemikiran Grisworld tahun 1987
41
Gambar : Model Fogarty dapat digambarkan sebagai berikut :
Mewarnai dan
member nama
makhluk laut
Kelas V dan VI
42
Model Griswold tahun 1987 dikembangkan Cathy Grisworld seorang guru PKR
di Negara bagian Oregon USA dengan maksud memetakan topik-topik yang
mencerminkan integrasi berbagai bidang studia yang berbeda. Penggugusan topik
adalah penataan topik-topik materi pelajaran secara terurai menurut unsur-unsur atau
bagian dari topik besar seperti tergambar dalam contoh dibahwah ini.
Laporan
Tanah Liat Bahan Lain
Kelompok
Alur
bahaya Penelitian Cara Hidup
perpindahan
Ukuran perkiraan
Ikan Paus
Dahulu
Grafik
Suku asli
Perbandingan Skala
dengan binatang
Legenda 43 lain
Gambar diatas melukiskan suatu topik ikan paus dijabarkan ke dalam topic-topik
yang lebi kecil mengenai sejarahnya, penelitian terhadapnya, cara hidupnya dan
ukurannya.
Dewasa ini GBPP diterima oleh para guru sebagai patokan dasar materi dan
prosedur pembelajaran yang sudah baku dan harus diikuti sepenuhnya tanpa perubahan.
GBPP yang ada sekarang ini merupakan bahan konsumsi nasional adalam
penggunaannya memerlukan cara yang berbeda-beda. Untuk pembelajaran topik yang
berorientasi bidan studi tunggal atau monodisipliner tentu berbeda dengan topik yang
diangkat secara antar disiplin atau interdisipliner dalam vara guru menggunakan GBPP
tersebut, demikian pula perbedaan akan timbul dalam menetapkan topik yang dikelola
dengan pendekatan PKR. GBPP harus diterima sebagai patokan dasar takaran materi.
Sedangkan cara penataannya dalam hal tertentu seperti penggugusan topic dan
penetapan aras materi dan kegiatan untuk kepentingan PKR merupakan bagian dari
tugas frofesional guru.
Sampai saat ini dalam hal perumusan tujuan pembelajaran kita sudah mengenal
dan memahami konsep penggugusan tujuan atas dasar konsp “ Bloom Taxonomy” atau
penggugusan tujuan dari tuan Bloom. Taksonomi tujuan dari bloom tersebut member
rambu-rambu bagi kita dalam mengungkapkan jenis perilaku hasil belajar murid yang
ingin kita lihat setelah pembelajaran suatu topik berakhir. Hasil pembelajaran yang
44
terkait tujuan ini adalah Bruce Joyce dan Marsha Weil tahun 1986 disebut dampak
instruksional.
Menurut bloom tujuan pendidikan dapat diguguskan kedalam tiga ranah atau
gugus kognitif, afektif, dan psikomotori. Ranah kognitif berkenaan dengan kemampuan
seseorang untuk mengetahui dan mengerti ranah afektif berkenaan penghayata, nilai,
dan sikap. Sedang ranah psikomotorik berkenaan dengan gerak fisik yang didorong
oleh aspek psikologis. Ketiga ranah ini bukan sesuatau yang terpisah satu sama lain,
akan tetapi merupakan tiga gugus paerilaku yang disamping memilki keunikan atau
kekhususan juga memiliki komonalitas atau kesamaan secara umum.
Secara konseptual pada setiap ranah terdapat gugus pewrilaku yang lebih kecil
sering disebut sub-ranah. Berbeda dengan keterkaitan antar ranah satu sama lain setara
dan saling tumpang tindih, keterkaitan antar subranah melukiskan “aras progresif”.
Aras progresif ini mengandung makna bahwa sub-ranah pada suatu ranah melukiskan
aras yang bertetangga. Artinya subranah yang berda di aras yang lebih tinggi secara
kualitatif mencakup karakteristik atau cirri-ciri dari subranah lainnya yang berada di
aras yang lebih rendah.
45
1. Subdomain yang lebih tinggi mengundang proses kognitif dibawahnya
2. Semakin tinggi proses kognitif semakin kompleks proses itu
3. Dalam ranah kognitif terkandung enam subranah, yakni proses ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Karakteristik
5
Pengorganisasian
4
Penghargaan
3
Penanggapan
2
1 Penerimaan
Keterangan :
46
Gambar 6 : Domain Psikomotorik (Psychomotor Domain) (Sympson : 1974)
Originasi
7
Adaptasi
6
Respon
5 kompleks
Mekanisme
4
Respon
3 terbimbing
Kesiapan
2
Persepsi
1
Keterangan :
47
Pengarasan menuntun kita dalam menetapkan topic-topik secara vertical atas
dasar perbedaan kelas, sedang penggugusan memandu kita dalam menggambarkan
sebaran topik-topik secar horizontal antar bidang studi. Dalam perumusan ini tujuan
pembelajaran PKR aras dan gugus topik memegang peranan yang sangat penting dalam
menetapkan arah dan tujuan belajar.
Karena rumusan tujuan harus mencerminkan aras dan gugus perilaku, guru PKR
harus dapat memilih ungkapan perilaku ( dalam bentuk pilihan kata kerja operasional )
yang mewadahi materi yang terkandung dalam topik yang dipilih sesuai dengan aras
dan gugusnya.
Yang dimaksud bahan belajar adalah rincian materi yang dapat berupa fakta,
konsep, teori, nilai, prosedur dan kegiatan belajar yang dijabarkan dari tujuan dan topik
PKR yang telah dipilih.
Bila dari pemetaan gugus materi itu kita sudah merasa telah memperoleh
wawasan, selanjutnya kita harus memilih materi mana yang akan disampaikan secara
lisan, yang harus digali dari bahan tertulis, yang memerlukan pengamatan, atau yang
menuntut percobaan. Untuk dapat melakukan pemilihan materi yang memadai perlu
memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :
Bahan belajar yang dipilih harus sesuai dengan tujuan yang telah dirmuskan
sebelumnya. Hal ini merupakan prinsip dari kurikulm model tujuan yang kita anut.
Bahan belajar harus berkaitan erat dengan bahan belajar lain yang telah dipelajarinya
atau prior learning. Dengan demikian pada diri murid akan terjadi proses belajar yang
bermaknaatau meaningful. Bahan belajar juga harus diperhitungkan sarana
pendukungnya yang tersedia atau yang dapat disediakan. Yang terakhir, bahan belajar
48
harus dapat dijadikan dasar untuk belajar lebih lanjut. Dalam hubungan inilah pemetaan
penguraian gugus terasa sangat penting.
Kita harus yakin bahwa proses belajar adalah intinya dari kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran harus mengahasilkan terjadinya proses belajar pada diri murid.
Bila tidak, hal itu bukanlah kegiatan pembelajaran atau dapat diseburt sebagai
pembelajaran yang gagal. Agar kegiatan pembelajaran tidak gagal, sejak awal harus
dirancang
Secara umum ada dua gugus model pembelajaran merangkap kelas, yakni proses
belajar arahan sendiri (PBAS) dan proses Belajar Melalui kerja sama (PBMKS).
Seperti kita ketahui dalam PKR sumber media belajar memiliki kegunaan yang
sangat penting karena seorang guru harus mengelola kegiatan belajar dari dua kelas
atau lebih, untuk satu mata pelajaran atau lebih dalam satu atau lebih dari satu tuangan
belajar.
Secara sederhana media belajar mencakup bahan dan alat audio seperti kaset
audio dan siaran radio, bahan dan alat visul seperti siaran TV, gambar, dan diagram,
benda tiruan dan benda sesungguhnya
Semua bahan dan alat tersebut digunakan untuk membantu murid dalam
memahami, menghayati, dan menerapkan bahan belajar yang disiapkan untuk mencapai
tujuan. Dengan kata lain kehadiran media alam pembelajaran mengandung manfaat
dalam membantu murid untuk belajar. Dalam pelaksanaan PKR terutam di SD kecil
dan memiliki banyak kekurangan dalam sarana belajar, pemilihan media haruslah
sesuai dengan lingkungan dan tepat guna. Layak lingkungan artinya media yang
dipakai itu tersedia di lingkungan sekitar. Dengan demikian guru atau murid dapat
memanfaatkannya dengan sebaik-baik mungkin sesuai dengan keadaan. Tepat guna
artinya meskipun media tersebut tidak spenuhnya memenuhi persyaratan ideal tapi
masih tetap berfungsi
50