You are on page 1of 12

Latar Belakang KRI

Komunitas Remaja Indonesia adalah forum pemuda Indonesia yang bertujuan


menciptakan wadah untuk menyampaikan aspirasi, menyuarakan solusi, serta
menjadi agen perubahan bagi Indonesia dan dunia.

Melalui berbagai jenis kegiatan dalam bidang pendidikan, pemberdayaan


perempuan, pengembangan keterampilan hidup, kesehatan, dan lain-lain,
Komunitas Remaja Indonesia bertujuan melejitkan potensi kepemimpinan
pemuda untuk mengambil tindakan terhadap masalah-masalah sesuai bidang
yang mereka tekuni.

Komunitas Remaja Indonesia terinspirasi dari AFS-Youth Exchange and Study,


sebuah inisiatif global, yang didesain untuk menyiapkan pemimpin masa depan
untuk memahami masalah dan memberi manfaat pada komunitas lokal,
nasional, dan internasional.

Target utama kami adalah anak-anak, remaja dan perempuan. Ini terinspirasi
dari beberapa kegiatan yang sudah dibuat selama di Depok bersama dengan
Women Center, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
(PPTPPA) Depok, dan juga salah satu bagian dari tindak lanjut kami dari
pelatihan dan penyuluhan Narkoba dengan tema pelatihan: ‘Aku untuk
Bangsaku’ yang dilakukan di Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia,
bekerjasama dengan LSM Madania dan BNK Depok, yang berfokus
memberdayakan anak-anak agar menjadi bagian dari solusi untuk masalah
social.

Berangkat dari inspirasi tersebut, kami mendedikasikan organisasi ini untuk


pemuda Indonesia.

“Tidak diragukan lagi, bahwa sekelompok kecil orang yang berkomitmen,


dapat membawa perubahan ke dunia”

Melalui inisiatif ini, kami bermaksud menjadi kelompok tersebut.


Struktur Organisasi KRI

Co-founder KRI : Teguh Puja Pramadya


Executive & Program Director : Teguh Puja Pramadya, Rinar Lidya
Project Officer

- Bring Back Them to School : Ilham Kurniawan Saputra


Fadlan Bahar
Iis Okvianty
Indah Setyo
Syiefa Fadilla Koswa

- Li(fe)brary for the Future : Fuad Hilmi Sudasman


Aisyah Rizana Rahmah
Imas Raras
Fitria Rizky Ramadhanty

- Drug Prevention : KRI, bekerjasama dengan Badan Narkotika


Kota
Depok dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM)
Madania

Communications & Partnership Officer

- Online / Social Media Manager : Arina Shabrina


Zefanya Norman Marpaung

Fundraising Officer : Hadiyati


Hardika Anugrah Ramadhan
Periodic Plan dan Timeline Program
KRI (Komunitas Remaja Indonesia)

Beberapa target dan program yang dilakukan oleh official dan volunteer di KRI, diantaranya:

1. Bring Back Them to School

 Latar Belakang
Bring Back Them to School, adalah salah satu
dari serangkaian bagian dari kegiatan social-
responsibility yang dengan saja diprakarsai,
dibentuk sebagai salah satu program yang
bertujuan untuk membantu teman-teman kita
(yang putus sekolah, drop out, dan yang tidak
berkesempatan mengenyam pendidikan) untuk
kembali lagi ke sekolah. Ada banyak kegiatan
yang akan kita coba lakukan, untuk mengajak
teman-teman kita untuk kembali ke sekolah,
dimulai dari fundraising yang kita lakukan
setahap demi setahap, dan juga kerjasama
dengan beberapa pihak terkait yang bisa
membantu kesuksesan dan pergerakan program
ini.

Program pembinaan anak menjadi prioritas, termasuk bagi anak yang selama
ini kurang beruntung dan hidup di jalanan. Pola pembinaan yang akan
dilakukan antara lain melalui jalur pendidikan formal maupun informal.
Namun karena jumlahnya yang cukup besar, kita akan melakukannya secara
bertahap disamping melakukan evaluasi program-program yang telah
digulirkan selama ini.

Mengapa anak-anak putus sekolah?

Sebagian, karena orang tua memerlukan mereka untuk bekerja. Mungkin


di lahan pertanian keluarga. Ada juga yang akhirnya dengan sengaja meminta
anak-anak mereka untuk turun ke jalan, mengemis dan mengamen. Lainnya,
karena tidak mampu membayar biaya sekolah. Sekitar sepertiga keluarga
termiskin mengatakan bahwa mereka memiliki masalah untuk membayar uang
sekolah dan biaya lainnya. Orang tua memang harus membayar dalam jumlah
yang besar, baik untuk uang sekolah ataupun seragam. Selain itu, untuk
transportasi, makanan, buku atau perlengkapan tambahan

Banyak faktor yang menyebabkan seorang anak lebih memilih hidup di


jalanan. Selain kareka faktor kemiskinan juga adanya persepsi keliru dari orang
tua yang menganggap anak-anaknya harus mencari penghidupan sehingga
menomorduakan pendidikan.

Kita perlu melakukan pendekatan yang dilakukan secara terpadu serta mencari
penyebab dan pola yang tepat untuk mengubah pola pikir mereka untuk
memperhatikan pendidikan mereka. Mengatasi permasalahan pendidikan anak
dan juga anak jalanan bukan semata tanggung jawab pemerintah, namun juga
tanggung jawab seluruh pihak termasuk masyarakat dan para orang tua, juga
kita.

Sementara ini memang ada beberapa cara yang sudah dilakukan oleh
pemerintah, dengan penanganan pendidikan bagi anak jalanan yang juga sudah
dilakukan melalui program Bantuan Operasinal Sekolah (BOS) baik dari pusat
maupun provinsi. Sebisa mungkin BOS menjaring mereka yang masih usia
sekolah untuk bersekolah, sedangkan yang sudah tidak memungkinkan lagi
dijaring melalui pendidikan nonformal untuk meningkatkan keterampilannya.

Selain itu, pemerintah juga menggulirkan program pendikan luar sekolah


(PLS) dengan mengoptimalkan peran kelompok belajar masyarakat (KBM)
dan lembaga-lembaga kursus keterampilan. Tapi, sekali lagi, semua itu juga
ternyata tidak banyak membantu.

 Target Program

Anak-anak yang masih dalam usia sekolah, wajar (wajib belajar) 9 tahun,
mulai dari SD, SMP, dan SMA. Yang mempunyai prestasi bagus dan aktif atau
mempunyai keinginan kuat untuk bersekolah, tetapi mempunyai kendala dalam
masalah keuangan.

 Teknis Lapangan

1. Student Selection

Sebelumnya, kami melakukan seleksi kepada beberapa orang yang


memang menjadi target program ini. Hal ini dilakukan, agar kita bisa
memberikan donasi kepada orang yang tepat, dan komitmen yang
diberikan oleh peserta dari program ini juga cukup besar.

2. Fundraising
Project Officer program ini dan yang bertanggung jawab di LSM
Madania, secara berkala mencari donasi dari beberapa pihak, tidak
hanya dari pihak pemerintahan kota Depok, tetapi juga dari pihak-pihak
lain yang memungkinkan untuk berpartisipasi dalam menyukseskan
program ini.

3. Class Orientation

Kebanyakan anak-anak dan remaja kita sekarang, mereka turun ke


jalan, mengamen dan melakukan beberapa aktivitas jalanan lain, karena
memang mereka tidak memiliki keahlian lain, selain yang mereka
lakukan di jalanan, di terminal. Karena alas an itu, kani akan
memberikan mereka kesempatan untuk mempelajari beberapa
keterampilan yang bisa mendukung mereka untuk tidak turun lagi ke
jalan.

Keterampilan menjahit, komputer dan juga membuat produk-produk


kreatif, adalah beberapa dari banyak yang akan kami coba tawarkan dan
juga berikan ke anak-anak jalanan atau peserta program ini.

Meskipun begitu, sebenarnya class orientation ini tidak terbatas hanya


untuk anak-anak, tetapi orangtua dari anak-anak yang kita bina ini, bisa
kita ajak juga untuk sama-sama diberi kesempatan belajar.

Dalam class orientation ini juga, setiap anak yang nanti terseleksi dan
berkomitmen besar dalam program ini, akan diberikan kesempatan
untuk belajar lagi dengan beberapa volunteer yang ada di KRI, mulai
dari pelajaran IPA, IPS dan juga Bahasa, dengan jadwal yang sudah
disepakati masing-masing peserta dan volunteer.

The world is a dangerous place,


not because of those who do evil,
but because of those who look on
and do nothing.
       - Albert Einstein

 Periodic Plan

Jenis Bulan II &


Bulan I Bulan IV Bulan V Bulan VI Tolak Ukur
Kegiatan III
   
Persiapan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3  4 
Pengadaan Alat tersedia
alat-alat
penunjang                                      
Orientasi
1. Orientasi                                        
kepada terlaksana,
official LSM dan
Madania dan persiapan
volunteer. untuk
seleksi
2. Seleksi sudah
untuk matang.
peserta
program
Bring Back
Them to
School
Pendataan Pendataan
peserta dan sudah
pemberian selesai dan
donasi donasi
pertama* pertama
sudah
diterima
oleh peserta.
Melakukan Volunteer
konfirmasi sudah
ulang untuk menyatakan
volunteer kesiapannya
yang akan .
berkontribus
i dalam Alat-alat
class penunjang
orientation, untuk class
beserta mata orientation
pelajaran apa sudah siap
yang akan dan bisa
diajarkan. digunakan
semaksimal
Mengecek mungkin.
semua
kesiapan Agenda
untuk 4 kegiatan
bulan masa antara
pendidikan masing-
untuk masing
peserta dan volunteer
penerima dan peserta
beasiswa sudah dibuat
dari program dan
Bring Back disepakati
Them to masing-
School                                         masing.
Pelaksanaa  
n                                        
Class Kegiatan
Orientation proses
(Kegiatan belajar
belajar mengajar
                                       
terlaksana
mengajar
dan tidak
peserta dan
menemui
volunteer
kendala
BBTTS)
                                        yang besar.
Sosialisasi Masyarakat
kepada mengetahui
masyarakat tentang
Depok                                         program.
Penyusunan  
Laporan
Kegiatan                                        
Rekapitulasi Data
data hasil terekapitulas
pelaksanaan i
program
setiap
bulannya.                                        
Pembuatan Laporan
laporan selesai
kegiatan                                        
*sesuai dengan kebutuhan peserta

2. Li(FE)brary for the Future


 Latar Belakang

Nothing liberates our greatness like the desire to help, the desire to serve. The
broadest, and maybe the most meaningful definition of volunteering: Doing
more than you have to because you want to, in a cause you consider good.

Membaca adalah perilaku positif. Perilaku yang harus diawali dengan


pembiasaan (conditioning) sebelum akhirnya mendarah daging dalam
keseharian kita. Ketika aktivitas membaca sudah menjadi kebiasaan, maka
aktivitas membaca pun terus kita lakukan tanpa harus dipaksa. Banyak dari kita
mungkin merasa enggan untuk membuka lembaran demi lembaran buku. Entah
karena apa, kita sepertinya tidak memiliki semangat untuk melahap bahan-
bahan bacaan. Kerap kali kita membaca hanya sekilas lalu alias tak
merampungkan bacaan sampai selesai.

Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari kebiasaan kita untuk rajin
membaca. Membaca juga bisa membuat orang lebih dewasa. Dewasa di sini
artinya memiliki pola pikir yang tidak lagi kekanak-kanakan. Dengan
membaca, orang bisa memandang setiap permasalahan hidup bukan sebagai
beban, namun tantangan yang harus diselesaikan. Permasalahan dalam
kehidupan tidak dipandang hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai sisi. Orang
yang memandang permasalahan hidup dari berbagai sisi biasanya lebih
bijaksana dan arif dalam menjalani kehidupan.

Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara


berpikir. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan
memori dan pemahaman. Dan dengan sering membaca, orang mengembangkan
kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan
maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam
hidup.

Sudah melekat di telinga kita akan pentingnya arti buku. Ada kata - kata bijak
yang sering berdengung di telinga kita, "buku adalah jendela dunia." Melalui
bukulah kebutaan kita akan pengetahuan bisa dihilangkan, dengan buku itu
pulalah pengetahuan kita semakin terangkat derajatnya, berkat membaca buku
jua lahirlah jutaan ilmuan - ilmuan cerdas yang mengubah kondisi dunia ini.

There is no exercise better for the heart than reaching down and lifting people
up.

Kita sudah mengetahui betapa pentingnya manfaat dari membaca buku, maka
karena alasan itu pula, KRI membuat program ini dengan motivasi besar dan
sebagai bentuk dari berbagi (ilmu dan juga pengetahuan) dengan buku,
membantu teman-teman kita yang tidak mempunyai kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan, DO, atau hidup di jalanan, untuk ikut menikmati
manfaat dari membaca buku.

Selain itu, sekarang terdapat ratusan penduduk miskin dan tidak mampu yang
tinggal di sekitar Kota Depok, dan banyak di antara kita yang memiliki buku di
kamar atau perpustakaan kecil di rumah kita dan buku tersebut kurang
termanfaatkan secara baik karena kita mungkin sudah membacanya berulang-
ulang dan sekarang kurang tertarik untuk membacanya kembali.

KRI mengajak remaja bahkan orang tua-orang tua di Depok untuk membantu,
berbagi dengan buku.

 Target Program

Anak-anak yang masih dalam usia sekolah, wajar (wajib belajar) 9 tahun,
mulai dari SD, SMP, dan SMA. Perpustakaan ini ditujukan juga bagi mereka
(anak-anak jalanan atau orang-orang yang tidak mampu) yang mau berkunjung
dan membaca di perpustakaan ini.

 Teknis Lapangan

1. Pengumpulan Buku

Perpustakan Li(FE)brary for the Future ini akan mencoba mengumpulkan


buku-buku yang ada dari masing-masing volunteer KRI. Selain itu juga,
KRI berencana akan bekerjasama dengan komunitas 1001 buku sebagai
langkah awal untuk memulai menggerakan perpustakaan ini.

2. Sosialisasi

Project Officer program ini dan yang bertanggung jawab di LSM Madania,
diharapkan bisa mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perpustakaan ini, tidak hanya pada pelajar tetapi juga bagi anggota
masyarakat lainnya. Dengan maksud, agar perpustakaan ini bisa dinikmati
oleh banyak orang dan juga bermanfaat dalam membangun minat baca
yang baik, khususnya di kota Depok.

3. Literacy Improvement

Selain menjadi perpustakaan, program ini juga nanti akan memfasilitasi


anak-anak yang tidak bisa membaca untuk belajar menulis dan membaca.

 Periodic Plan

Jenis
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Tolak Ukur
Kegiatan
   
Persiapan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3  4 
Pengadaan Alat tersedia
alat-alat
penunjang                                      
Orientasi Orientasi
kepada terlaksana,
official LSM dan
Madania dan persiapan
volunteer. sudah
matang.
                                       
Melakukan Pendataan
pendataan sudah
untuk buku- selesai dan
buku yang donasi
sudah ada, pertama
dan mulai sudah
juga diterima
mengumpul- oleh peserta.
kan
tambahan-
tambahan
buku serta
materi-materi
lain, yang
dibutuhkan di
perpustakaan
ini.
Melakukan                                         Volunteer
konfirmasi sudah
ulang untuk menyatakan
volunteer kesiapannya.
yang akan
berkontribusi Alat-alat
dalam penunjang
Li(fe)brary sudah siap
for the Future, dan bisa
beserta digunakan
pembuatan semaksimal
agenda mungkin.
kegiatan yang
akan Agenda
dilakukan, kegiatan
serta mendata antara
orang yang masing-
bertanggung- masing
jawab volunteer
menjaga dan sudah dibuat
memelihara dan
perpustakaan disepakati
ini. masing-
masing.

Pelaksanaan                                          
Kegiatan
dan tidak
menemui
kendala
                                       
yang besar.

Li(fe)brary Li(fe)brary
for the Future sudah
dikenal dan
mendapatka
n respon
yang yang
baik
                                       
Sosialisasi Masyarakat
kepada mengetahui
masyarakat tentang
Depok                                         program.
Penyusunan  
Laporan
Kegiatan                                        
Rekapitulasi Data
data hasil terekapitulas
pelaksanaan i
program
setiap
bulannya.                                        
Pembuatan Laporan
laporan selesai
kegiatan                                        

3. Drug Prevention
 Latar Belakang
Dewasa ini kasus narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) telah merebak
di negara kita, baik sebagai pengedar, pemakai, penjual, bahkan sebagai
bandar. Kalangan pengonsumsi narkoba mulai dari orang-orang tua  sampai
pada generasi muda dan anak-anak. Jenisnya macam-macam, antara lain:
ganja, morfin, ekstasi (ineks), lem aibon, atau shabu-shabu.

Pemakaian narkoba sangat dilarang di Indonesia (kecuali untuk kepentingan


dunia kedokteran atau pengobatan). Bagi yang kedapatan membawa, menjual,
memakai, bahkan memperjualbelikan narkoba akan dikenakan sanksi pidana
karena telah melanggar Undang-Undang Psikotropika.

Meskipun orang yang terlibat dalam narkoba diberi sanksi hukum, tapi tidak
membuat peredaran dan pemakainya jera dan terhenti. Secara nasional hampir
setiap tahun kasus ini meningkat jumlahnya. Tahun 1998 pihak kepolisian
mencatat 958 kasus, tahun 1999 meningkat menjadi 1.833, tahun 2000 menjadi
3.478, dan tahun 2001 bertambah lagi menjadi 3.617 (Data Polri tahun 1998-
2001).

Menyikapi banyaknya kasus yang tercatat di pihak kepolisian di atas, kita


sebagai generasi muda harus mawas diri jangan sampai ikut terlibat di
dalamnya. Untuk itu diperlukan berbagai upaya pencegahannya. Dan karena
alas an itu, KRI berupaya untuk bekerjasama dengan pihak terkait, seperti
Badan Narkotika Kota Depok untuk mensosialisasikan tentang permasalahan
ini dan melakukan kontrol sosial dalam bentuk diskusi-diskusi dan juga
penyuluhan secara berkala kepada masyarakat.

 Target Program

Anak-anak yang masih dalam usia sekolah, wajar (wajib belajar) 9 tahun,
mulai dari SD, SMP, dan SMA. Karena seringkali merekalah yang rentan
mendapatkan pengaruh untuk menggunakan narkoba.

 Teknis Lapangan

Bekerjasama dengan BNK dan terus melakukan sosialiasi dalam bentuk


penyuluhan dan diskusi-diskusi secara berkala. Mendatangi sekolah-sekolah
dan memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba.

You might also like