You are on page 1of 4

V.

Landasan Teori
Halogen berasl dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian karena
unsure-unsur tersebut bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsure-unsur halogen
mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian
membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap 1 elektron
membentuk ion bermuatan negatif satu.
Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X2). Molekul X2
mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya. X2(g) → 2 X(g). Pada suhu kamar, fluorin dan klorin
berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang
mudah menyublim. Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning
muda, Klorin berwarna hijau muda, Bromin berwarna merah tua, Iodin padat berwarna hitam,
sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta
bersifat racun. Kata Klorin, Iodin, dan Bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturut-
turut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis). Larutan halogen juga berwarna. Larutan
Klorin berwarna hijau muda, larutan Bromin berwarna coklat merah, dan larutan Iodin berwarna
coklat. Dalam pelarut tak beroksigen, seperti Tetraklorida (CCl4) atau Kloroform, Iodin berwarna
ungu.
1) Reaksi halogen dengan logam.
X2 + L → I A LX
II A LX2
III A LX3
2) Reaksi halogen dengan hidrogen.
H2 + X2 → 2 HX
3) Reaksi halogen dengan nonlogam dan metalloid tertentu. Reaksi dengan Fosfarus, Arsen, dan
Antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya
berlebihan.
P4 + 6 Cl2 → 4 PCl3
P4 + 10 Cl2 → 4 PCl5
4) Reaksi halogen dengan air.
X2 + H2O → HX + O2
5) Reaksi halogen dengan basa Klorin, Bromin, dan Iodin mengalami reaksi disproporsional
dalam basa.
6) Reaksi antarhalogen.
X2 + n Y2 → 2 XYn

VI . Alat dan Bahan

1. Gelas Ukur
2. Pipet
3. Stativ
4. Klem

Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah


Tabung reaksi - 8
Rak tabung reaksi - 1
Pipet tetes - 9
Larutan Klorin - 1 ml
Larutan Bromin - 1 ml
Larutan Iodin - 1 ml
Larutan Besi (II) sulfat 0,1 M 2 ml
Larutan Besi (III) klorida 0,1 M 2 ml
Larutan Natrium klorida 0,1 M 1 ml
Larutan Natrium bromide 0,1 M 1 ml
Larutan Kalium Iodida 0,1 M 1 ml
Larutan Kalium tiosianat
0,1 M 2 ml
(KSCN)

a. Membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+ dengan menambahkan ion SCN-

Cara Kerja Pengamatan


Warna Sebelum eksperimen :
 Warna Larutan FeSO4 : tak berwarna
 Warna Larutan FeCl3 : kuning
kecoklatan

2
 Warna Larutan KSCN : tak
berwarna
Warna Sesudah eksperimen :
 Warna Larutan FeSO4 + KSCN :
orange kemerahan
 Warna Larutan FeCl3 + KSCN :
merah kehitaman

b. Daya pengoksidasi halogen


Cara Kerja :

Pengamatan : Perubahan warna yang terjadi

No. Tabung Halogen Setelah ditambah


Tabung 1 Klor FeSO4 : Kuning pucat
KSCN : Krem Aprikot
(Salem)
Tabung 2 Iod FeSO4 : kuning muda
KSCN : kuning muda

Jawaban pertanyaan dari data pengamatan di atas :


1. Pada tabung 1 halogen dapat mengoksidasi ion Fe2+. Pada tabung 1, berubah warna
dari tak berwarna menjadi kuning pucat karena Fe2+ dioksidasi oleh klor.
2. Kesimpulan : Dalam satu golongan , dari atas ke bawah, daya pengoksidasinya
semakin berkurang.
3. a. 2Fe2+ + 3Cl2  2Fe3+ + 2SO42-
b.2SCN- + Cl2  2Cl- + 2
c. Fe2+ + I2  2I- + SO42-
d.SCN- + I2  I- +
c. Daya pereduksi ion halida

Cara Kerja Pengamatan

3
Warna Sebelum eksperimen :
 Warna Larutan NaCl : tak berwarna
 Warna Larutan FeCl3 : kuning
kecoklatan
 Warna Larutan NaBr : tak berwarna
 Warna Larutan KI : putih keruh
Warna Sesudah eksperimen :
 Warna Larutan FeCl3+ NaCl : kuning
muda
 Warna Larutan FeCl3 + NaBr :
kuning muda
 Warna Larutan FeCl3 + KI : orange
kecoklatan

Jawaban pertanyaan dari data pengamatan di atas :


1. Pada tabung 3 terjadi reaksi. Karena berdasarkan data di atas, warna berubah dari tak
berwarna ditambah kuning menjadi orange kecoklatan.
2. Fe3+ + 2I-  I2 + Fe2+
3. Kesimpulan : Dalam satu golongan , daya pereduksi ion halida dari atas ke bawah
semakin kuat.

You might also like