You are on page 1of 8

Sekelumit Tentang MaulidDaud Al Ayyubi Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang

Mencintai Rasulullah 
adalah wajib bagi setiap sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
muslim, hal ini dijelaskan dalam KalamNya: Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
"Katakanlah, "Jika bapak-bapak, anak-anak, Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, baik akibatnya." (An Nisa 59).
harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan
yang kamu kuatiri kerugiannya, dan rumah-rumah Mari kita dudukan masalah ini dengan adil dan
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah dengan
kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan pemahaman para shahabat dan yang mengikuti
(dari) berjihad di jalanNya, maka tunggulah mereka.
sampai Allah mendatangkan keputusanNya." (At
Taubah: 24) NAPAK TILAS PERAYAAN MAULID

Ayat ini menerangkan pada kita, mencintai Allah "Siapa tak kenal maka tak sayang" demikianlah
dan RasulNya harus didahulukan dari pada bunyi sebuah pepatah di negeri kita, meskipun
selainnya. Bahkan dapat dikatakan tidak tidak sepenuhnya benar, karena bisa jadi setelah
sempurnanya iman bila menyalahinya, dijelaskan kenal malah benci. Maka dari itu kita perlu
dalam sabdanya: mengenal siapakah pendiri maulid, setelah kenal
apakah kita akan sayang atau malah tidak
"Tidak beriman (sempurna) seseorang diantara sayang? Tentunya harus direnungkan dengan
kamu sebelum aku (Rasulullah) lebih dicintainya hati yang jernih.
dari pada anak-anaknya, orang tuanya dan
manusia seluruhnya." (Hadits Shahih, Al Imam Suyuthi dalam kitab Husnul Maqshud fi
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim) Amal Al Maulid mengatakan: "Orang yang
pertama kali mengadakan peringatan hari maulid
Setelah jelas wajibnya mencintai Rasul , Nabi adalah penduduk Irbal, Raja Agung Abu
banyak umat muslim yang berupaya Said Kau Kaburi bin Zainudin Ali bin Bakitkin,
mewujudkannya maka dibuatlah sebuah seorang raja negeri Amjad" (lihat kitab: Abdullah
perayaan, salah satunya adalah Maulid Nabi bin Abdul Aziz bin Ahmad At Tuwaiziri: Al Bida' Al
besar Muhammad  dengan rangkaian acara Hauliyah 148), namun yang benar namanya
tertentu yang beraneka ragam. Namun hal ini adalah Abu Said Kau Kaburi bin Abi Hasan Ali bin
menjadi konflik diantara umat Islam itu sendiri Baktakin bin Muhammad, yang diberi gelar
baik dalam negeri kita maupun di negeri lainnya, dengan Raja Agung Mudzafaruddin Shahibu Irbal,
ada yang mendukungnya dan ada yang lahir tahun 549H.
menolaknya bahkan ada yang tidak mau peduli
dengan berkata "semuanya benar yang salah itu Perkataan ini diikuti oleh Asy Syaikh Muhammad
orang kafir" atau "itu masalah sepele, jangan bin Abu Ibrahim Alu Syaikh: "acara peringatan
diributkan" dan berbagai ucapan lainnya. Pihak Maulid Nabi ini, pertama kali diadakan oleh Abu
yang kontra mengatakan "acara tersebut tidak Said Kau Kaburi pada abad ke 6 H". Syaikh
disyari'atkan", sementara yang pro mengatakan Hamud At Tuwaijiri juga mengatakan, "Upacara
"meskipun tidak ada tuntunannya tapi ini hasanah peringatan Maulid ini adalah tidak ada syariatnya
(baik), banyak kebaikan di dalamnya" dan dalam Islam yang diadakan oleh sulthan Irbal
sementara yang tidak mau ambil pusing pada akhir abad ke 6 H atau awal abad ke 7 H".
mengatakan "saya sih diam saja, diam itu emas",
diam ini bisa jadi sebuah tanda ketidak Namun, sebelum Abu Said sudah ada yang
pahamannya tentang apa yang dipermasalahkan. mendahuluinya yakni Ubaidiyyun Al Qaddah. Al
Tapi tentu setiap muslim diwajibkan untuk Ubaidiyyun memasuki Mesir 362H dan raja
menuntut ilmu Syar'i bukan hanya diam dan terus- terakhirnya Al Adhid meninggal 567H, sedangkan
menerus dalam kejahilan. Lantas apa yang harus penguasa Irbal dilahirkan 549H dan meninggal
dilakukan apabila terjadi perselisihan 630H, ini menjadi bukti bahwa kelompok
pemahaman, hal ini tentunya sudah Allah  Ubadiyyun lebih dahulu daripada penguasa Irbal
dalam mengadakan upacara peringatan maulid
terangkan dalam FirmanNya jika terjadi
perbedaan pendapat, yakni: Nabi. Maka penguasa Irbal adalah orang yang
pertama kali mengadakan Maulid Nabi di Maushil,
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan karena yang dilakukan Al Ubaidiyyun diadakan di
negeri sendiri (Mesir), seperti yang dijelaskan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.

1
dalam buku-buku sejarah. (Lihat kitab: Syaikh terkutuk dan berani mencaci maki para Nabi
Abdullah bin Abdul Aziz bin Ahmad At Tuwaiziri : secara terang-terangan".
Al Bida' Al Hauliyah hal 149-151)
Ismail (Al Manshyur) bin Muhammad (Al Qaim)
Jadi sebelum Abu Said Kau Kaburi dari Irbal, (333 -340)
sudah ada yang mendahuluinya yakni pada masa
Bani Ubaid Al Qaddah (Al Ubaidiyyun) pada Mu'ad (Al Muiz Billah) (Lidinillah) bin Ismail
lokasi yang berbeda, mereka ini menamakan diri bin Muhammad (Al Qaim) (341-365H),
mereka Fatimiyun (pengikut Fatimah), yang Memasuki negeri Mesir Ramadhan 362H,
hidup dikurun waktu ke-4 Hijriyah. berkuasa hanya 2, 5 tahun di Mesir, sebelumnya
(Lihat kitab: Al Bida' Al Hauliyah: Abdullah bin di Magrib (Maroko) 45 tahun. Dia menampakan
Abdul Aziz bin Ahmad At Tuwaiziri : (catatan kaki faham Rafidhah (Syiah) dan menyembunyikan
hal 147), Ahsan Al Kalam: 44, Al Ibtida' 251, kekafiran. Dia ini raja dinasti Fatimiyah pertama
Tarikh Ikhtifal bi Al maulid An Nabi: 62, Naft Al yang membangun ibukota Qahiroh (kairo) Mesir,
Azhaar 185-186, Al Qaul Fasl: 64) dan pada masanya diresmikan Perguruan Tinggi
Al Azhar yang selesai dibangun 361H, dengan
Bani Ubaid Al Qaddah ini mengaku pengikut kurikulum Syiah Ismailiyah (Ismailiyah: Aliran ini
Fatimah –radhiyallahanha- dan mereka dinisbatkan kepada Muhammad bin Ismail bin
mendirikan Dinasti Fatimiyah di Mesir. Padahal Ja'far, Mereka berpendapat bahwa Muhammad
sebenarnya mereka ini dari kalangan Yahudi dan bin Ismail telah menghapus syariat Muhammad
ada yang mensinyalir mereka ini adalah kelompok . Mereka lebih kafir dari kelompok Ghaliyah
Majusi (penyembah api) bahkan ada yang (yang mengakui ketuhanan atau kenabian Ali).
berpendapat mereka ini Atheis. (Lihat kitab: Mereka berkeyakinan bahwa alam bersifat qadim,
Syaikh Said bin Ali Al Qohthoni: Nuurus Sunnah mengingkari hari kiamat, mengingkari kewajiban-
wa Dhulumatul Bid'ah : hal 107 & catatan kaki (ed kewajiban Islam dan keharamannya. Mereka
Indonesia). termasuk aliran kebathinan Al Qaramithah yang
lebih kafir dari Yahudi, Nasrani dan musyrik Arab.
Sedangkan Nenek moyang Bani Ubaid Al Qaddah Pendapat mereka merupakan perpaduan antara
adalah Ibnu Disham Al Qaddah, peletak dasar pendapat filosof dan Majusi, sehingga
ajaran Bathiniyah (sekelompok orang menampakkan Syi'ah dalam bentuk kemunafikan.
bersembunyi dibalik nama Islam namun condong Diantara mereka yang terkenal adalah orang-
dalam kekafiran). orang ahli ibadah sufi, yang menduduki Mesir dan
Syam dalam waktu panjang). Dia ini sangat
Silsilah Raja-raja Dinasti Fatimiyah adalah (dinukil ramah dengan kaum Yahudi dan Nasrani.
dari kitab Al Bida' Al Hauliyah):
Nizzar (Al Aziz Billah) bin Mu'ad (Al Muiz) (365-
Ubaidillah Al Qaddah Al Mahdi (200H–297H– 386H), Hari-harinya penuh dengan acara yang
322H), tentang dia ini telah berkata Al Imam tidak ada syaria'tnya..Dia ini lebih ramah kepada
Suyuti dalam kitab Tarikh Khulafa' berkata: Yahudi dan nashara dibanding ayahnya,
"bahkan sejatinya kakek mereka adalah menjadikan mereka menteri dan gubernur di
MAJUSI", Al Qadhi Abu Bakar Al Baqilani Syam, Orang ini sangat membenci Islam dan para
mengatakan: "Al Qaddah, yakni kakek Ubaidillah Ulamanya, pernah seorang dipukul dan diarak
yang menamakan dirinya Al Mahdi sejatinya dia keliling kota hanya karena didapati memiliki kitab
adalah seorang MAJUSI". Al Muwatha karya Imam MALIK.

Dia (ubaidillah) seorang berkeyakinan kebatinan Manshur (Al Hakim Biamrillah) bin Nizzar (386-
dan bersemangat sekali menghapus Agama 411H), dia ini mengaku titisan Tuhan, pernah
Islam, suka membunuh para ulama dan Fuqaha. membakar 1/3 Mesir, dan membunuh para wanita
Al Imam Dzahabi berkata tentang orang ini: "Para dan berbagai kekejian lainnya.
peneliti dan pengamat sejarah sepakat bahwa
sesungguhnya Ubaidillah Al Mahdi bukan orang Ali Azh Zhahir Lii'zaz Dinullah (411-428H)
baik".
Ma'ad Abu Tamim (Al Mustanshir) bin Adz
Muhammad (Al Qaim Biamrillah) bin Ubaidillah Dhahir bin Al Hakim (428- 487H), Pada
(322-333 H), Al Imam Adz Dzahabi mengatakan: masanya (462H) terjadi gonjang-ganjing dan
"Al Qaim bin Al Mahdi bahkan lebih jahat dari kelaparan pangan yang belum pernah terjadi
ayahnya. Dia adalah seorang Zindiq, seorang sebelumnya sejak zaman Nabi Yusuf. Padahal

2
Mesir adalah negeri yang subur dan banyak berkata tanpa dasar "Shalahuddin Al Ayyubi
orang kaya, akan tetapi kekayaan itu untuk foya- adalah pencetus Maulid" sungguh keliru dan
foya. Pada masanya terjadi kekacauan yang menjadi fitnah bagi Shalahuddin Al Ayyubi.
belum pernah terjadi dimuka bumi hingga semua Semoga bertambah pahala beliau dengan
binatang habis untuk dimakan hanya tersisa 3 banyaknya fitnah yang menikamnya.
ekor kuda milik Al Mustanshir, hingga manusia
memakan manusia lainnya, suami menyembelih Pembaca yang budiman, inilah keadaan para
istri dan anak dan dibuatkan lubang untuk pencetus upacara maulid Nabi kita bahkan lebih
megubur kepala dan jari-jarinya. Ada menteri dari itu mereka juga mengadakan berbagai hari
yang keledainya dicuri oleh 3 orang, lalu Raja raya lainnya seperti: Peringatan awal tahun, akhir
menghukum mereka, menyalibnya diatas tiang tahun, hari Asyura, maulid (Nabi, Ali, bin Abi
gantungan, esoknya tulang-tulang mereka Thalib, Hasan, Husein, Fatimah dan Raja-raja),
berserakan ditungku kayu bakar penduduk karena peringatan bulan Rajab (awal dan nisfu), Sya'ban
dimakan manusia. (awal dan Nisfu), peringatan Ramadhan (awal,
Merekapun membunuhi para ulama, Al Imam nisfu dan akhir), upacara kematian, upacara
Dzahabi (dalam kitab Siyar alamin Nubala XVI: musim hujan, kemarau, hari ulang tahun, kamisan
148-149) menuturkan biografi Abu Bakar An dan rukubat dsb.
Nablusi, "Abu Dzarr Al Hafizh berkata: "Abu Bakar
dipenjara oleh Bani Ubaid dan disalib demi Mereka mengadakan upacara-upacara ini untuk
(karena) mempertahankan As Sunnah." Imam Ad menjauhkan umat dari Syariat yang sebenarnya
Daruquthni sambil menangis menceritakan bukan karena Cinta Islam dan Nabinya, tapi untuk
kisahnya itu. Beliau menuturkan: "Ketika memasukan ajaran kafir Yahudi dan Nasrani
disembelih, Abu Bakar (An Nablusi) masih (Ismailiyah Bathiniyah), sehingga hanya
sempat membaca firman Allah "yang demikian itu pengakuannya saja Islam tetapi bathinnya Kafir.
telah tertulis di dalam kitab (lauh Mahfuzh) Al (Lihat: Al Muqrizi dalam kitab Al Khuthath Al
Israa' 58. Muqriziyah II: 490).

(Beginilah keadaan yang paling parah di muka Persis seperti yang disabdakan Nabi kita :
bumi, ketika pembela Sunnah dibunuhi dan "Artinya: Dari Abi Sa'id Al-Khudri, ia berkata :
dihinakan). "Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam : 'Pasti kalian akan menempuh jalan
Raja-raja berikutnya pun tidak jauh berbeda dari (mencontoh) orang sebelum kalian sejengkal
sebelumnya: demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga
• Ahmad (Al Musta'li Billah) bin Al sekiranya mereka memasuki lubang biawak
Mustanshir (487-495H) sekalipun kalian akan memasukinya pula". [Hadist
• Manshur (Al Amir Biahkamillah) bin Riwayat Ahmad, Bukhari 7320, Muslim 2669 dan
Ahmad bin Al Mustanshir (495-524H) Ibnu Majah]
• Abdul Majid (Al Hafidz Liidinillah) bin
Muhammad bin Al Mustanshir (524-544H) Mengadakan upacara maulid itu menyerupai
• Azh Zhafir Billah Ismail (544-549) pemahaman kaum Nasrani dengan perayaan
• Isa al Faiz Binashrillah (549-555) Natalnya yang mereka maksudkan adalah
• Abdullah (Al Adhid Lidinillah) bin Yusuf bin lahirnya Nabi Isa (alaihis salam), apakah kita mau
Muhammad bin Al Mustanshir (555-567H) ikut masuk ke lubang biawak bersama kaum
nasrani??
Al Imam Adz Dzahaby dalam kitab Siyar
A'lamu Nubala (XV/212), disebutkan bahwa raja Mereka (pencetus maulid) juga membangun
terakhir dari Ubaidiyyah adalah Al 'Adhid Lidinillah kuburan-kuburan agar disembah (diibadahi,
yang dibunuh oleh Shalahuddin Al Ayyubi tahun dimintai doa, meminta syafaat dll) oleh umat
564H(?), dia mengatakan, "Dan hilanglah kasus Islam, sebagian besar kuburan di Mesir dibangun
Al Adhid bersama kehadiran Shallahuddin, ia oleh Dinasti Fatimiyah. (Lihat kitab: Firqotun
mencopotnya kemudian berkhotbah kepada Bani Najiyah, Syaikh Zamil Zainu bab Kuburan yang
Abbas dan membungkam mulut Bani Ubaid serta diziarahi, juga cat kaki: Ibnu Katsir dalam kitab Al
mengembalikan Negara penentang,. . " Bidayah wan Nihayah XI/346).
Para pengusung Maulid Nabi ini telah
dimusnahkan oleh Sulthan Shalahuddin Al PERKATAAN PARA ULAMA TENTANG
Ayyubi (rahimahullah) berkebalikan dari MEREKA (BANI UBAIDIYUN AL QADDAH /
perkataan sebagian kaum muslimin bodoh yang DINASTI FATIMIYUN)

3
1. Al Qadhi Al Baqilani, "Mereka kaum yang berkata "Acara maulid itu tidak ada Syariatnya
menampakkan faham Rafidhah (Syiah) secara dari Nabi maupun para shahabatnya,
lahir dan menyembunyikan kekafiran" (Bid'ah seandainya perbuatan itu baik maka Para
Hauliyah: 141) Shahabat telah melakukannya sebelum kita,
2. Jumhur Ummah (mayoritas ummat) dan ternyata sebaik-baiknya umat (shahabat)
mengatakan mereka adalah keturunan Majusi tidak melakukannya,
dan Yahudi. Ini kesaksian masyur dari Ulama 4. Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu
Thaif dari 4 Mazhab, Yusuf Ar Ru'yani berkata Syaikh, ditanya tentang maulid, beliau
"Para Ulama Qayruwan sepakat bahwa Bani menjawab dengan sebuah hadits "barang
Ubaid adalah orang-orang Murtad dan Zindiq siapa membuat sesuatu dalam urusan agama
karena mereka melakukan penentangan yang tidak ada contohnya dari kami maka
terhadap syari'at". TERTOLAK (HR. Muslim)"
3. Demikian juga dengan Imam Ibnul Jauzi, 5. Imam Abu Ja’far Tajuddin berkata : “Saya
Abu Syamah, Al Qadhi ibnu Khalikan. Bahkan tidak tahu bahwa perayaan ini mempunyai
ada yang menulis khusus untuk membongkar dasar dalam Kitab dan Sunnah, dan tidak pula
kedok mereka yakni Al Qadhi Al Baqilani, keterangan yang dinukil bahwa hal tersebut
"mereka keturunan Majusi dan aliran mereka pernah dilakukan oleh seorang dari para
lebih berbahaya dari Ghaliyah (Syiah yang ulama yang merupakan panutan dalam
menuhankan Ali) dan lebih Kafir. Abu Ya'la beragama, yang sangat kuat dan berpegang
menjelaskan panjang lebar kezindiqkan dan teguh terhadap atsar (keterangan) generasi
kekafiran mereka (kitab Al Mu'tamad), bahkan terdahulu. Perayaan itu tiada lain adalah
Imam Abu Hamid Al Ghazali pun berkata perbuatan yang diada-adakan oleh orang-
"Secara lahir mereka Rafidhah (Syiah), tetapi orang yang tidak punya kerjaan dan
bathinnya KAFIR MUTLAK) (kitab: Fadhail al merupakan tempat pelampiasan nafsu yang
Mustadzhiriyah wa Fadahil al Bathiniyah,) sangat dimanfaatkan oleh orang-orang yang
4. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ketika hobi makan” [dalam kitabnya: Risalatul Maurid
ditanya tentang mereka, beliau menjawab: fi Amalil Maulid]
"Mereka adalah orang yang paling fasik dan 6. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah
paling kufur. Siapa yang memberikan berkata: “Begitu pula praktek yang diada-
kesaksian bahwa mereka (bani Ubaid) adakan oleh sebagian manusia, baik karena
adalah orang beriman, Taqwa atau benar hanya meniru orang-orang nasrani
nasabnya, maka dia bersaksi tentang sehubungan dengan kelahiran Nabi Isa
sesuatu yang tidak diketahuinya" (Bid'a ‘Alaihis Salam atau karena alasan cinta
Hauliyah 141) kepada Nabi , mereka menjadikan kelahiran
Nabi  sebagai sebuah perayaan. Padahal
Sepanjang jaman tidak ada raja-raja dari tanggal kelahiran beliau  masih menjadi
kalangan Bani Hasyim atau Bani Umayyah yang ajang perselisihan.
menjadi Khalifah lalu mencoreng agama Islam,
apalagi memusuhinya seperti yang dilakukan oleh Dan hal semacam ini belum pernah dilakukan
Bani Ubaid al Qaddah. oleh ulama salaf (terdahulu). Jika sekiranya
hal tersebut memang merupakan kebaikan
PERKATAAN PARA ULAMA TENTANG yang murni atau merupakan pendapat yang
MAULID kuat, tentu mereka itu lebih berhak (pasti)
1. Syaikh Ibnu Hajj, dalam kitabnya Al melakukannya dari pada kita, sebab mereka
Madkhal bab Maulid, berkata panjang lebar itu lebih cinta dan lebih hormat pada
tentang Maulid yang intinya: "acara maulid Rasulullah  dari pada kita. Mereka itu lebih
tidak disyariatkan, maka tidak boleh giat terhadap perbuatan baik.
dilaksanakan"
2. Syaikh Tajuddin umar bin Ali Al Lakhmi, Sebenarnya, kecintaan dan penghormatan
Peringatan maulid itu membuang harta dan terhadap Rasulullah  tercermin dalam
hal itu tidak disyariatkan". Dan pada bulan meniru, mentaati dan mengikuti perintah
yang sama adalah kematian Rasulullah , beliau, menghidupkan sunnah beliau baik lahir
maka alangkah anehnya bergembira saat maupun bathin dan menyebarkan agama
kematian Rasulullah. (as Suyuti, Al Hawi yang dibawanya, serta memperjuangkannya
I: 90-91) dengan hati, tangan dan lisan. Begitulah jalan
3. Syaikh Abdussalam Khadr Asy Syaqiri generasi awal terdahulu, dari kaum Muhajirin,
dalam kitabnya As Sunnan wal Mubtadiat

4
Anshar dan Tabi’in yang mengikuti mereka dan doa-doa atau setidaknya bersilaturahmi,
dengan baik” menyemangati agar rajin beribadah,
[dalam kitabnya: Iqtida ‘Ash-Shirath Al- menghidupkan syiar Islam, dsb..?
Mustaqim 1/615]
Jawab: Shalawat dan berdoa adalah disyariatkan
PENUTUP bila sesuai dengan tuntunannya bukan shalawat
yang bid'ah, namun yang dipermasalahkan dalam
Setelah kita berpanjang lebar mengkisahkan hal ini bukan shalawat dan doanya, tetapi acara
pendiri Upacara MAULID, yakni mereka Bani peringatan atas lahirnya Rasulullah  yang tidak
Ubaid (Ubaidiyun Al Qaddah) yang mendirikan pernah diperintahkan oleh beliau  kepada kita
Dinasti Fatimiyah yang berfaham Syiah untuk memperingatinya, juga tidak oleh para
Ismailiyah, mereka adalah manusia yang sangat shahabat beliau –radiyallah anhum- dimana
zhalim. Mereka mendirikan maulid bukan karena mereka adalah sebaik-baiknya manusia yang
cinta Rasul tetapi ingin menjauhkan umat ini dari pernah ada dimuka Bumi sesuai dengan
Ajaran Sunnah ke ajaran yang tidak ada sabdanya:
contohnya dari Rasulullah .
Adapun untuk mewujudkan cinta kepada Rasul “Artinya : Sebaik-baik manusia adalah pada
itu tidak boleh dilakukan dengan cara yang masaku ini (yaitu masa para Shahabat), kemudian
dibenci Rasulullah , yakni peribadatan yang yang sesudahnya (masa Tabi’in), kemudian yang
tidak dicontohkan beliau  melainkan dengan sesudahnya (masa Tabi’ut Tabi’in).” [Muttafaq
menjalankan sunnahnya. ‘alaih. HR. Al-Bukhary (no. 2652) dan Muslim (no.
2533 (211)) dari Shahabat Ibnu Mas’ud
Dan perkataan mereka "biarpun ini tidak Radhiyallahu 'anhu]
disyariatkan tapi baik", ini adalah perkataan yang
mungkar. Dapat dijawab dengan sebuah kaidah Demikianlah yang di khabarkan dari Rasulullah
ushul fiqh yang patut ditulis dengan tinta emas , maka sekiranya perbuatan itu baik pasti sudah
yakni: dilakukan oleh mereka, bila mereka tidak
melakukannya maka itu bukanlah sebuah amalan
"Lau Kaana Khairan Lasabaquunaa Ilaihi", ibadah yang baik, meskipun (hati nurani) kita
Artinya: Kalau sekiranya perbuatan itu baik berkata itu perbuatan yang baik, perasaan kita ini
tentulah para shahabat telah mendahului kita hanyalah sebuah anggapan, bukan sebuah
mengamalkannya". ketentuan dan bukanlah sebuah patokan benar
dan salah serta bukan sebagai standar baik dan
Sedangkan pendahulunya telah kita ketahui, buruk.
adalah Bani Ubaid Al Qaddah yang sangat
membenci ajaran Islam, pantaskah untuk kita Sesuatu yang buruk menurut seseorang bisa jadi
ikuti?? baik menurut yang lain, maka yang harus
Semoga Allah melindungi umat ini dari kesesatan dijadikan patokan baik dan buruk adalah sesuatu
yang telah dibuat Ubaidiyun Al Qaddah. yang telah terjamin kebaikannya dan
kebenarannya, maka kita mesti kembalikan apa
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu yang telah Allah firmankan dan RasulNya
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang sabdakan dan tentu harus dipahami sesuai
mempunyai akal" (Yusuf: 111) dengan apa yang salafush shalih pahami. Tidak
boleh mencomot ayat atau hadits untuk digiring
Imam Muslim dalam muqaddimah shahihnya kepada yang dipikirkannya saja tidak merujuk
(1/10) meriwayatkan sampai sanadnya kepada kepada pemahaman yang shahih. Seperti berdalil
Muhammad bin Siriin, beliau berkata: dengan ayat yang sifatnya umum seputar
"Sesungguhnya ilmu itu agama, maka lihatlah "anjuran berbuat baik" atau "menyeru kepada
darimana kalian mengambil agama kalian!!" syiar islam dan kebaikan" atau "............... untuk
membenarkan maulid.
Cara berdalil seperti itu tidak dibenarkan, untuk
Beberapa Persoalan yang akan muncul dan menetapkan suatu bentuk ibadah/amalan
Jawabannya: dibutuhkan dalil yang menerangkan hal itu secara
terperinci dan bagaimana para salafus shalih
Pertanyaan: Bukankah meskipun tidak ada memehami dalil tersebut, sehingga kita tidak
haditsnya, acara tersebut adalah baik karena di tersesat dari jalan (petunjuk) para salaf.
dalamnya berisi shalawat kepada Rasulullah 

5
Sedangkan alasan diadakannya maulid untuk "Jauhilah hal-hal yang baru (dalam agama),
bersilaturahmi, menambah semangat dsb, tidak karena setiap yang baru itu adalah bid'ah dan
bisa diterima, sebab ada suatu kaidah ushul fiqh setiap bid'ah itu sesat." [HR. Abu Dawud dan
yakni: "tidak ada kebaikan di dalam sesuatu yang teksnya milik Abu Dawud 4/201 no. 4608, Ibnu
bathil" dan "segala sesuatu yang dibangun diatas Majah 1/15 No. 42, At-Tirmidzi 5/44 no. 2676 dan
kebathilan maka sesuatu itu adalah bathil". Bila hadits ini dishahihkan oleh Imam Al Albani dalam
hendak bersilaturahmi hendaklah tidak dalam kitab Dhilaalul Jannah fii Takhriijis sunnah lbnu
acara yang bathil. Abi Ashim: no. 27]
Maka, Rasulullah  tidak pernah memerintahkan
Mari kita buat sebuah perumpamaan: "seseorang kita untuk membuat hal-hal dalam agama yang
mencuri karena niat ikhlas dengan tujuan beliau  tidak mensyari'atkannya. Akan tetapi
membangun masjid sehingga masyarakat dapat memerintahkan kita mencontohkan perbuatan
berkumpul dan beribadah di dalamnya", baik yang bukan bid'ah, karena bid'ah itu bukan
Lalu apakah dapat dikatakan pencurian yang kebaikan tapi kesesatan.
dilakukannya adalah amal shalih, dan pendirian
masjid tersebut adalah sebuah kebaikan? Bahkan hadits tersebut berbalik bagi yang
Hal ini sama dengan halnya maulid, kita semua mencontohkan kebid'ahan, disebabkan setiap
sepakat tentang bid'ahnya maulid, lalu dapatkah bid'ah itu sesat dan buruk oleh karena itu
diambil manfaat silaturahmi dan pembangkitan barangsiapa yang mencontohkan bid'ah maka ia
semangat dari sesuatu yang bid'ah sedangkan akan mendapatkan dosa perbuatan tersebut dan
bid'ah adalah hal munkar? dosa orang-orang yang mengikutinya (sampai
hari kiamat), tanpa mengurangi dosa mereka
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah firman sedikitpun.
Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk
Muhammad . Dan seburuk-buruk perkara adalah
yang diada-adakan dan setiap bid’ah itu sesat. Pertanyaan: Bukankah kita diperintahkan untuk
Setiap kesesatan tempatnya di neraka. ((Hadits bergembira seperti dalam FirmanNya:
Mutawatir) Diriwayatkan oleh. Muslim Nomor 867 dan
"Katakanlah: "Dengan karunia Allah dan rahmat-
lain-lain lafazh ini milik An Nasa'i).
Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.
Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih
Barang siapa yang menganggap baik bid’ah maka
baik dari apa yang mereka kumpulkan". (Yunus:
dia telah berani menentang sabda Rasulullah .
58)
Pertanyaan: Bagaimana dengan hadits berikut:
Dan kelahiran Rasulullah merupakan rahmat
"Artinya : Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata :
terbesar.
"Telah bersabda Rasulullah : "Barangsiapa Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
yang memberi contoh/ tuntunan perbuatan yang untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (Al
baik, ia akan mendapatkan pahala perbuatan Anbiya': 107)
tersebut serta pahala orang yang mengikutinya
(sampai hari kiamat), tanpa mengurangi pahala Jadi peringatan maulid ada syariatnya?
mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang
memberikan contoh perbuatan yang buruk, maka Jawab: untuk menjawab pertanyaan diatas
ia akan mendapatkan dosa perbuatan tersebut cukuplah kita nukilkan jawaban Al Imam Asy
dan dosa orang-orang yang mengikutinya Syatibi (rahimahullah) dalam kitabnya: Al Adillah
(sampai hari kiamat), tanpa mengurangi dosa asy Syar'iyyah min Al Muwafiaqaat:
mereka sedikitpun". [Hadits Riwayat Tirmidzi, "Seandainya itu menjadi dalil atas amal itu, tentu
Ahmad 4/357-359, Muslim 3/88-89, 8/61-62, tidak terlewatkan oleh pemahaman para shahabat
Nasa'i, Darimy, 1/126-127, Ibnu Majah, Thahawy dan tabi'in, dan kemudian baru difahami oleh
1/93,97, Thayalisi : 670 dan Baihaqi 4/175-176].? generasi berikutnya. Bagaimanapun apa yang
dilakukan oleh para salaf, tidak sama dan
Jawab: hadits itu tidak menunjukan bolehnya bertentangan dengan tindakan generasi terakhir
membuat amalan baru yang tidak dicontohkan itu.
Rasulullah , hanya beliau  memerintahkan
agar mencontohkan yang baik secara umum, Tindakan generasi terakhir dalam hal ini
tentunya perbuatan yang memang diridhainya menentang ijma' generasi awal dan setiap orang
bukan yang dibencinya. Coba perhatikan hadits yang menentang kesepakatan adalah salah.
berikut ini: Umat Muhammad tidak bersepakat atas

6
kesesatan, maka apapun yang mereka sepakati, "Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan
baik mengerjakan sesuatu atau rahib-rahib mereka sebagai rabb selain Allah
meninggalkannya, maka hal itu dianggap sunnah (At Taubah: 31)
dan masalah yang mu'tabar, yaitu petunjuk.
Siapa yang menentang generasi salaf pertama Ketika Adi bin Hatim -radiyallah anhu- mendengar
berarti dia salah, ini cukup. Kebanyakan para Rasulullah  membaca ayat tersebut maka ia
ahli bid'ah dan sesat, mereka berdalil dengan al mengatakan, "wahai Rasulullah, kamii dahulu
Qur'an dan Sunnah, tapi pemahamannya digiring tidak menjadikan mereka sebagai rabb-rab."
sesuai dengan pendapat mereka dan mereka Rasulullah  bersabda , "ya, buksnksh jika
menakwilkan (menyelewengkan) ayat-ayat mereka halalkan kepada kalian apa yang
mutasyabihatnya kepada penakwilan yang umum diharamkan atas kalian maka kalian juga
dan mengira bahwa mereka menemukan suatu menghalalkannya, dan jika mereka haramkan apa
kebaikan. (selesai perkataan imam Syatibi) yang dihalalkan atas kalian maka kalian juga
Jelaslah ayat tersebut tidak dipahami dengan mengharamkannya?" Adi bin Hatim berkata, "Ya",
pemahaman salaf maka dia telah tersesat, dan Rasulullah  bersabda, "Itulah penghambaan
para salaf tidak memahami ayat tersebut sebagai kepada mereka ". (HR. Tirmidzi dlm Jami' No
dalil untuk merayakan maulid maka yang pasti 3095, Baihaqi dlm Sunnan Kubra X/116,
ayat tersebut bukan dalil pembolehan upacara dihasankan Oleh Imam Al Albani dalam Ghayatul
maulid. Maram hal 20)

Dan cara berdalil dengan dalil umum untuk Celaan ulama terhadap taqlid, Al Imam Ibnu Abdil
menetapkan suatu amal ibadah merupakan suatu Barr menerangkan ayat Az Zukhruf 23-24,
kesalahan yang fatal, hal ini telah dicela oleh Al "Karena mereka Taqlid kepada leluhur
Imam Asy Syatibi dalam kitabnya AL I'tisham, merekamaka mereka tidak mau mengikuti
beliau berkata, "sudah merupakan cirri dari ahli petunjuk para Rasul". (Jami' Bayanil Ilmi wa Ahlihi
bid'ah, mereka menggunakan dalil yang bersifat II/977)
umum dan digunakan dalam masalah yang Al Imam Asy Syafi'i berkata," Jika kalian
khusus”. menjumpai Sunnah Rsulullah  maka ittiba'lah
kepadanya, janganlah kalian menoleh kepada
Pertanyaan: Bukankan hal itu sudah menjadi perkataan siapapun". (oleh Abu Nu'aim dalam
kebiasaan di negeri kita bahkan diluar negeri Hilyatul Auliya IX/107).
yang selalu dirayakan tiap tahunnya, serta
diantara yang merayakannya adalah Ulama (?), Al Imam Malik bin Anas pernah berkata: "Setiap
Kyai, Ustadz, Anjengan, Habib, Raja, Presiden dll. manusia bisa diterima dan ditolak pendapatnya,
Bagaimana? kecuali pemilik Kubur ini (beliau menunjuk kubur
Rasulullah )". (Rifqan Ahla Sunnah bi Ahli
Jawab: Kebiasaan itu terikat dengan hukum Sunnah, Syaikh Abdul Muhsin Al Badr)
Syara, apa-apa yang dilarang oleh agama maka Dan masih banyak lagi perkataan para ulama
harus dijauhi, jadi kebiasaan yang buruk harus sunnah yang mencela taqlid.
dijauhi dan yang sesuai dengan agama harus
ditaati. Mak siapapun dia bila perkataannya/pendapatnya
Dan siapa saja yang menjadikan kebiasaan
bertentangan dengan Sunnah Rasulullah  maka
(budaya) sebagai landasan kehidupannya maka
WAJIB ditinggalkan/ ditolak, meskipun dia
terkena dengan ayat:
seorang seorang ulama, kyai, ustadz dsb,
"Barang siapa mencari agama selain agama
meskipun mereka berkumpul dalam
Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
membolehkannya dan menghiasi dengan kata-
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
kata yang indah.
termasuk orang-orang yang rugi." (Ali Imaran: 85)
Bila mereka berkata "para ulama telah
Adapun pengusung maulid tersebut seorang
melakukannya (maulid)..."
terpandang dari sisi agama maupun sosial maka
Kita akan mempertanyakan mereka, "Ulama yang
hal itu bukan merupakan pembenaran upacara
mana yang mengerjakannya?? apakah mereka
maulid tersebut. Bukankah yang diperintahkan
Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam
pada kita adalah ittiba pada Rasulullah , dan Ahmad dan yang semisalnya??" sungguh tidak
bukannya taqlid kepada tokoh-tokoh tertentu. ada seorangpun dari mereka melakukannya,
sedangkan maulid baru ada pada abad ke-4 H, di
Celaan Allah terhadap taqlid: mesir, pembuatnya kaum Zindiq Al Ubaidiyun Al

7
Qaddah. Apakah sama para Ulama Islam dengan "Mengadakan upacara ibadah selain yang
Mereka (Ubaidiyun yang Zindiq itu)? disyariatkan, seperti malam-malam Rabiul Awwal,
Seandainya ada seorang ulama yang yang dikatakan bahwa malam itu adalah malam
melakukannya, maka wajib kita tinggalkan, dan peringatan Maulid, atau malam-malam Rajab,
kita berittiba kepada Rasulullah . atau tanggal 18 Dzulhijjah, atau awal Jum'at dari
bulan Rajab, atau ke-8 Syawwal yang dikatakan
Pertanyaan: Bagaimana dengan hadits: orang bodoh dengan Idhul Abrar, semuanya
Rasulullah ditanya tentang hari Senin? Beliau termasuk BID'AH yang tidak disunnahkan salaf
menjawab, "Itu adalah hari kelahiranku dan hari dan tidak mereka kerjakan. (Majmu' Fatawa Ibnu
aku diutus menjadi Nabi. " Taimiyah: XXV, 298).

Dan Rasulullah  berpuasa pada hari senin, Cukuplah perkataan Syaikhul Islam Ibnu
bukankah ini menunjukan Rasulullah merayakan Taimiyah diatas sebagai pagar bagi umat ini
hari kelahirannya? dalam menghadapi pengusung acara maulid.
Beliau adalah Ulama Besar sepanjang masa yang
Jawab: Hadits tersebut Riwayat Ahmad dalam luas ilmunya.
Musnad V, 297; Muslim dalam Shahih II 819-820
Kitab Ash Shiyam no 1162 hal 197-198; Ibnu Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kata-kata
Khuzaimah dalam Shahih II, 298-299 no. 2117. yang menyinggung dan kurang pantas, bukan maksud
penulis untuk menghina dan mencela para pelaku
Hadits tersebut tidak menunjukan Rasulullah  maulid, tapi penulis hanya berusaha mengingatkan
merayakan hari kelahirannya, Rasulullah hanya mereka agar berkenan kembali kepada Sunnah Semoga
mengabarkan tentang kelahirannya. penjelasan ini bermanfaat khususnya bagi penulis
pribadi dan bagi para pembaca secara umum.
Dan Rasulullah  tidak mengkhususkan puasa Kritikan dan Saran sebagai masukan yang berharga
pada hari senin tetapi beliau  menganjurkan akan sangat dinantikan.
untuk berpuasa pada senin dan kamis. Wallahualam bishawwab.
"Amal perbuatan itu dilaporkan pada hari senin
dan Kamis, maka saya senang jika saya
dilaporkan dketika saya berpuasa." (HR. Imam
Ahmad dalam Musnad V/ 20)
Dan Rasulullah tidak mengkhususkan berpuasa
pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Jadi
Rasulullah  tidak pernah merayakan hari
kelahirannya, lalu apakah kita akan merasa lebih
tahu, lebih pintar, lebih shaleh dari Rasulullah 
dan para shahabatnya dengan merayakan
kelahiran beliau ?? Atau kita menyangka syariat
belum sempurna sehingga perlu tambahan?
Naudzubillah.

Perlu dipahat dengan pahat emas pada pikiran


kita sebuah kaidah ushul fiqh, "Lau Kaana
Khairan Lasabaquunaa Ilaihi"

Kesimpulan
Masih banyak lagi berbagai syubhat (kerancuan)
yang akan dilontarkan oleh para pengusung acara
maulid ini dalam membela pemahamannya, dan
mereka akan terus mencari pembenaran,
meskipun tidak akan mereka dapatkan, meskipun
mendapatkan pembenaran, namun akan lebih
rapuh dari sarang laba-laba.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:

You might also like