Professional Documents
Culture Documents
Book Review
Good Practise Review on Disaster Risk Reduction
Chapter 2 – Disaster Explained
Oleh : Ardian Perdana Putra
NIM : 1 2010 02 03 002
Prodi : Disaster Management for National Defense
Pendahuluan
Disaster are first and foremost a major threat to development, and spesifically to the
development of the poorest and most marginalized people in the world. Disaster seek out the
poor and ensure they stay poor. (Didier Cherpitel – General Secretary of IFRC)
Tabel 1 – Perbandingan kerugian akibat bencana di negara berkembang dan negara maju
Negara
Tipe Kerugian Besar Kerugian Negara Maju
Berkembang
- Korban Meninggal 60.000 96 % 4%
- Kerugian ekonomi per tahun $ 69 miliar 37 % 63 %
- Terkena dampak langsung 200 juta 98 % 2%
- Terkena dampak tak langsung Tak terhitung Tak terhitung Tak terhitung
. Hal yang menjadi pembeda antara masyarakat negara maju dan berkembang adalah ketahanan
masyarakatnya dalam menghadapi bencana dan kemampuan untuk melakukan pemulihan
menjadi seperti semula. Hal ini terlihat jelas ketika kita membandingkan antara Filipina dan
Amerika Serikat. Kedua negara menghadapi ancaman bahaya alam yang sama, yaitu gunung
berapi, gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai dan kekeringan. Bahkan AS juga menghadapi
badai salju, kebakaran hutan dan tornado. Namun demikian, AS dapat melakukan pemulihan
secara efektif karena memiliki ketahanan dalam hal ekonomi, masyarakat dan institusi
pemerintahan.
INDONESIA DEFENSE UNIVERSITY
School of Defense Research and Strategy
Disaster Management for National Defense Study Program
Simpulan
Beberapa simpulan yang dapat diambil dari bab 2 ini antara lain:
- Bencana merupakan ancaman terbesar bagi pembangunan berkelanjutan dan dampaknya
terutama dialami negara berkembang.
- Biaya penanganan bencana cenderung naik karena kerawanan masyarakat terhadap
bencana semakin meningkat.
- Kelompok masyarakat terlemah menjadi yang paling menderita akibat bencana.
- Berbagai mitos seputar bencana harus dihapuskan.