Professional Documents
Culture Documents
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
FEEDBACK
Feedback adalah dua kata jadian / bentukan dalam bahasa Inggris yang terdiri dari kata
feed (artinya: memberi makan) dan back (artinya: kembali). Arti harfiah kata ini adalah
“memberi makan kembali”, tapi makna yang sebenarnya adalah “memberi masukan
kembali”.
Bayangkanlah sebuah sistem yang terdiri dari input, pengolah, dan output. Apa yang
dimasukkan ke dalam input akan diolah dan hasilnya adalah apa yang akan diperoleh
melalui output.
Bila apa yang telah menjadi output masuk kembali ke dalam input dan diolah kembali,
maka proses ini disebut dengan feedback. Demikianlah prinsip feedback yang terdapat
pada ilmu fisika, mekanika, dan elektronika. Proses output yang dijadikan input kembali
ini dapat merupakan hal yang disengaja atau tidak sengaja; bila tidak disengaja pada
umumnya feedback dalam konteks ini merupakan sesuatu yang tidak dikehendaki, namun
demikian bila disengaja, hasilnya merupakan sesuatu yang telah diperhitungkan terlebih
Dalam ilmu sosial, khususnya Ilmu Komunikasi, pengertian feedback tidaklah persis
seperti itu, meskipun masih menggunakan prinsip yang sama. Pada dasarnya, dalam Ilmu
Komunikasi, feedback adalah sebuah masukan yang diberikan oleh komunikan ketika
telah benar-benar efektif mencapai sasarannya atau justru malah mengacaukan usaha
para komunikan tampak mengernyitkan dahi dan saling melihat ke orang yang duduk di
sebelahnya. Ini terjadi berulang-ulang dan tampak sangat mencolok. Apa yang terjadi
pada komunikan di sini merupakan isyarat yang hendaknya menjadi masukan bagi si
komunikator. Komunikator pada saat itu juga dapat mengevaluasi diri, apakah penyebab
dari munculnya gejala tersebut. Bila isyarat tadi ternyata merupakan tanda bahwa
komunikan tidak mengerti dengan apa yang disampaikan komunikator, tentu saja
sasarannya.
Dalam contoh tadi, apa yang disampaikan oleh komunikator, yaitu pesan komunikasi,
pada konteks komunikasi tersebut merupakan input; komunikan adalah pihak yang
menjadi pengolah pesan komunikasi tersebut, sedangkan outputnya adalah ekspresi wajah
yang mengernyitkan dahi dan perilaku saling melihat ke orang yang duduk di sebelahnya.
Output tersebut dipersepsi oleh komunikator dan diproses / diolah olehnya untuk
komunikasi yang “telah diperbaiki” atau “telah dikoreksi”, untuk selanjutnya komunikasi
Komunikasi yang “telah diperbaiki” atau “telah dikoreksi” tersebut dapat bermacammacam, bergantung
dari apa yang sebenarnya dialami oleh komunikan atau persepsi
komunikator terhadap gejala yang ditunjukkan oleh mereka. Misalnya, berupa upaya
seperti ini, dibutuhkan kemampuan komunikator untuk jeli melihat situasi komunikan
dan memberikan respon yang langsung dapat memperbaiki keadaan yang sedang
berlangsung.
Bila komunikasi memungkinkan para partisipannya untuk saling berhadapan wajah (face
to face) maka feedback yang paling mendasar adalah tatapan mata (eyes contact). Mata
memperhatikannya. Ini tentu saja berlangsung secara dua arah. Artinya agar seorang
komunikan menatap mata seorang komunikator, ia harus terlebih dahulu menatap matanya. Selain itu,
ini harus dilakukan dengan sewajar / se-natural mungkin. Secara naluriah,
bila kita berbicara secara tatap muka dengan seseorang, kita akan melakukan itu. Dalam
sebaiknya menjadi pihak yang mengambil inisiatif melakukan ini. Ia hendaknya membagi
tatapan matanya kepada semua pihak yang hadir, tidak pada seseorang atau sekelompok
orang saja. Ini sangat penting untuk membantu menciptakan suasana yang efektif bagi
Dengan penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa fungsi feedback adalah sebagai
Dalam Ilmu Komunikasi dikenal beberapa jenis feedback. Tidak semuanya persis
merupakan variasi dari prinsip di atas. Ada di antaranya yang merupakan analogi pada
konteks komunikasi yang lain atau merupakan sifatnya. Jenis-jenis feedback tersebut
adalah :
Feedback positif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang
Feedback negatif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang
menandakan bahwa ia / mereka memiliki sikap serta perilaku yang dapat berkisar
dari mulai tidak setuju hingga tidak menyukai pesan, cara penyampaian, atau
bahkan diri sang komunikator. Segalanya sesuatu yang merupakan lawan dari
Contohnya : sikap acuh tak acuh, melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya
memotong pembicaraan / interupsi secara tidak sopan, atau keluar ruangan / walk-
Feedback Netral adalah jenis feedback yang sulit untuk dinilai sebagai isyarat /
gejala yang menunjukkan respon positif atau negatif. Dengan kata lain feedback
netral adalah feedback yang tidak jelas wujudnya; apakah itu positif atau negatif.
Komunikator tidak tahu harus menafsirkan isyarat / gejala yang muncul dari
komunikan.
Feedback Internal adalah yang menunjukkan sumber dari isyarat / gejala yang
menjadi feedback. Bila itu muncul dari dalam diri komunikator, maka itu disebut
maka yang kita lihat itu dapat kita katakan sebagai hal yang terjadi karena ada
wajah tertentu, gerak-gerik, perilaku atau bahkan suara-suara yang muncul ketika
Feedback Verbal menunjuk pada bentuk atau wujud dari apa yang disampaikan
secarik kertas yang ditulisi yang mengatakan sesuatu kepada yang sedang
berbicara agar ia segera berhenti karena waktu untuknya sudah habis. Harap
diingat pengertian verbal di sini. Pesan komunikasi yang verbal adalah yang
bentuknya merupakan wujud dari penggunaan bahasa. Artinya, bisa berupa lisan
atau tulisan.
Feedback Non-Verbal adalah yang wujudnya bukan berupa lisan atau tulisan,
seperti ekspresi wajah, gerak-gerik, cara duduk, cara berdiri, cara menatap, bentuk
Suplemen Mata Kuliah Teori Komunikasi – STBA Yapari-ABA Bandung - 2009 Suplemen Mata Kuliah Teori
Komunikasi – STBA Yapari-ABA Bandung - 2009
Beberapa ahli komunikasi tidak sepakat dengan adanya dua jenis feedback ini.
Alasannya adalah, feedback seharusnya adalah sesuatu yang tampak / dapat
Konteks dua jenis feedback ini adalah pada perbandingan antara komunikasi
sebagian besar feedbacknya akan bersifat langsung atau segera. Artinya, orang
tatap muka). Ini berbeda dengan komunikasi massa. Surat kabar, misanya. Para
pembaca tidak dapat memberikan feedback yang segera. Feedback mereka dapat
disampaikan melalui surat pembaca yang biasanya waktunya adalah cukup lama
sejak apa yang ditanggapi terbit atau dibaca oleh komunikan, sehingga surat
Bila kita berpegang pada pengertian yang sebenarnya dari feedback, kedua jenis
feedback terakhir ini dapat dikatakan sebagai sekedar sebuah kiasan. Feedback
sifatnya harus segera dan disampaikan pada saat komunikasi sedang berlangsung.
Oleh karena itu feedback dapat pula kita katakan sebagai sebuah reaksi
komunikan. Akan tetapi bila penyampaiannya adalah pada saat sebuah proses
komunikasi telah berlangsung, maka itu dapat kita katakan sebagai sebuah respon
atau tanggapan.
Feedback sangat penting dalam Komunikasi sehari-hari. Nilai pentingnya bukan saja
pada kemampuan komunikator bagaimana ia bisa menafsirkan isyarat / gejala yang
ditunjukkan kemudian mengambil tindakan yang memperbaiki keadaan, namun juga dari
secara sengaja. Bila X berbicara dengan begitu percaya diri namun pada saat yang sama
menyampaikan feedback secara sengaja kita perlukan pada saat kita menghadapi situasi
Umpan balik sangat penting sekali karena dengan umpan balik ini kita dapat
menilai proses komunikasi itu telah berhasil dalam arti membuahkan suatu
efek.Umpan balik tidak menunjukkan setiap perilaku, melainkan
menunjukkan pertautan (relationship) antara perilaku komunikator,
tanggapan komunikan tersebut dan efek tanggapan komunikan tersebut
kepada perilaku komunikator selanjutnya. Dengan demikian umpan balik
berifat langsung dan tidak langsung.
Umpan balik tertunda (delayed feedback) terjadi dalam berbagai jenis situasi
komunikasi, tetapi lebih sering terjadi pada komunikasi massa. Dilain segi
umpan balik tertunda dalam komunikasi massa bersifat selektif, dan
komunikator hanya memperoleh wawasan mengenai bagaimana sebagian
kecil dari komunikannya merasakan tentang pesan yang disampaikannya ,
juga umpan balik tertunda biasanya datang agak lambat.
Menurut Dickson yang dikutip oleh Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil
Kenworthy Dalam buku “Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan”
membedakan bahwa ada dua jenis umpan balik, yaitu :