You are on page 1of 4

I.

PENGALAMAN

Seorang wanita berusia 55 tahun dibawa ke RSUD Tidar Magelang dengan keluhan
nyeri pinggang kanan bagian belakang, mual (+), muntah (+), pusing (+). Dalam
pemeriksaan laboratorium didapatkan gula darah sewaktu 127,7, ureum 288,9, dan
kreatinin 5,43. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 130/80, nadi 88x/menit, respirasi 20x/menit dan suhu 36,60C. dari
pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran batu pada renal dextra.

II. PERMASALAHAN

Bagaimana gambaran radiologi nefrolitiasis?

III. ANALISIS

Merupakan suatu penyakit yang salah satu gejalanya adalah pembentukan batu di
dalam ginja. Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan
gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan
keadaan-keadaan lain yang masih belum diketahui (idiopatik).

Secara epidemiologik terdapat beberapa faktor yang mempermudah terbentuknya batu


pada saluran kemih pada seseorang. Factor tersebut antara lain :

Faktor intrinsik antara lain :

1. Herediter (keturunan) : penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya.

2. Umur : penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun

3. Jenis kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan
pasien perempuan

Faktor ekstrinsik diantaranya adalah :

1. Geografis : pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih
yang lebih tinggi dari pada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stonebelt.
2. Iklim dan temperature

3. Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang
dikonsumsi.

4. Diet : Diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu.

5. Pekerjaan : penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk
atau kurang aktifitas atau sedentary life.

Manifestasi klinis

Batu ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat. Umumnya
gejala berupa obstruksi aliran kemih dan infeksi. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan
pada penderita batu ginjal antara lain :

1. Tidak ada gejala atau tanda

2. Nyeri pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral

3. Hematuria makroskopik atau mikroskopik

4. Pielonefritis dan/atau sistitis

5. Pernah mengeluarkan baru kecil ketika kencing

6. Nyeri tekan kostovertebral

7. Batu tampak pada pemeriksaan pencitraan

8. Gangguan faal ginja.

Pemeriksaan penunjang

Radiologi

Secara radiologi, batu dapat radiopak atau radiolusen. Sifat radiopak ini berbeda
untuk berbagai jenis batu sehingga dari sifat ini dapat diduga batu dari jenis apa yang
ditemukan. Radiolusen umumnya adalah jenis batu asam urat murni.

Pada yang radiopak pemeriksaan dengan foto polos sudah cukup untuk menduga
adanya batu ginjal bila diambil foto dua arah. Pada keadaan tertentu terkadang batu
terletak di depan bayangan tulang, sehingga dapat luput dari penglihatan. Oleh karena itu
foto polos sering perlu ditambah foto pielografi intravena (PIV/IVP). Pada batu
radiolusen, foto dengan bantuan kontras akan menyebabkan defek pengisian (filling
defect) di tempat batu berada. Yang menyulitkan adalah bila ginjal yang mengandung
batu tidak berfungsi lagi sehingga kontras ini tidak muncul. Dalam hal ini perludilakukan
pielografi retrograd.

Ultrasonografi (USG) dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan


IVP, yaitu pada keadaan-keadaan; alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang
menurun dan pada wanita yang sedang hamil. Pemeriksaan USG dapat untuk melihat
semua jenis batu, selain itu dapat ditentukan ruang/ lumen saluran kemih. Pemeriksaan
ini juga dipakai unutk menentukan batu selama tindakan pembedahan untuk mencegah
tertinggalnya batu.

IV. DOKUMENTASI
V. REFERENSI

1. Sjamsuhidrajat R, 1 W. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

2. Purnomo BB. 2003. Dasar-Dasar Urologi. Edisi Ke-2. Jakarta : Perpustakaan


Nasional republik Indonesia.

3. Webmaster. Batu Saluran Kemih. http://www.medicastore.com.

You might also like