Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Nita Nurtafita
107016300115
A. Judul Percobaan
Difraksi
B. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat memahami proses pengukuran panjang gelombang cahaya
C. Teori Dasar
Apabila permukaan gelombang melewati sebuah celah sempit, di mana lebar
celah lebih kecil daripada panjang gelombangnya, maka gelombang tersebut akan
mengalami lenturan. Selanjutnya terjadi gelombang setengah lingkaran yang
melebar di daerah bagian belakang celah tersebut. Peristiwa ini disebut difraksi
atau lenturan.
1. Difraksi Cahaya pada Celah Tunggal
Difraksi/lenturan cahaya pada celah tunggal akan menghasilkan garis
terang/interferensi maksimum pada layar yang berjarak L dari celah apabila
selisih lintasan antara cahaya yang datang dari A dan B.
Gambar di bawah ini memperlihatkan gelombang cahaya yang datang pada
sebuah celah yang sangat sempit. Pola interferensi pada difraksi celah tunggal ini
terlihat adanya garis-garis gelap. Sedangkan pola terangnya lebar. Terang pusat
akan melebar setengah bagian lebih lebar pada kedua sisi.
Syarat terjadinya pola difraksi pada celah tunggal :
Difraksi minimum (gelap): d sin θ = nλ ; n = 1, 2, 3, …
1
Difraksi maksimum (terang): d sin θ = (n - )λ; n = 1, 2, 3, …
2
D. Rangkaian Percobaan
E. Alat dan Bahan
Kode Nama Alat Jml
POG 460 01 Kotak cahaya 1
POG 460 02 Pemegang kotak cahaya 1
FPT 16.02/66 Rel presisi 2
FPT 16.04/68 Kaki rel 2
FPT 16 03/67 Penyambung rel 1
POF 180 01 Kisi difraksi 1
FPT 16 09/79 Diafragma celah tunggal 1
POF 225 Filter warna 3
POG 700 Layar putih 1
FPT 16 17/87 Tumpakan berpenjepit 6
FPT 16 14/84 Lensa f = +100 mm. bertangkai 1
FPT 16 13/83 Lensa f = + 50 mm. bertangkai 1
FPT 16 07/77 Pemegang slaid diafragma 2
KAL 99 Kabel penghubung 2
KAL 60/5A Catu daya 1
F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan peralatan seperti terlihat pada gambar rangkaian percobaan.
2. Nyalakan catu daya.
3. Atur jarak antara kotak cahaya dengan lensa f = +50 mm sebesar 5 cm.
Lensa ini digunakan untuk mensejajarkan sinar yang datang dari kotak
cahaya.
4. Atur letak lensa f = +100 mm sehingga terbentuk bayangan cahaya
tunggal yang tajam pada layar.
5. Letakkan pemegang slaid diafragma di belakang lensa (f = +100 mm),
masukkan kisi difraksi ke dalam pemegang celah diafragma.
6. Geserlah kisi mendekati atau menjauhi layar. Amati perubahan yang
tejadi. Catat pada tabel pengamatan.
7. Masukkan filter warna merah pada celah pemegang diafragma belakang
kotak cahaya, kemudian ukurlah besaran-besaran berikut:
L = jarak kisi ke layar
y = jarak antara dua garis yang berada di kiri dan kanan garis utama.
Catat hasilnya pada data pengamatan.
8. Ulangi langkah di atas berturut-turut untuk filter hijau dan biru.
9. Jika telah selesai, matikan catu daya.
d = 1/1800
Warna Cahaya L (mm) Y (mm) λ (nm)
Merah 100 75 416,67
Hijau 100 57 316,67
Biru Muda 100 41 227,78
Kuning 100 66 366,67
Ungu 100 32 177,78
500 ] −[ 722 ]
= |[ 722 |×100 %=30,74 %
2) Persentase kesalahan untuk gelombang cahaya warna hijau
hasil percobaan ] − [ nilai sebenarnya ]
Persentas e kesalahan= |[ nilai sebenarnya |
×100 %
380 ] −[ 577 ]
= |[ 577 |× 100 %=34,14 %
273,33 ] −[ 492 ]
= |[ 492 |
× 100 %=44,44 %
440 ] − [ 597 ]
= |[ 597 | ×100 %=26,29 %
440 ] − [ 455 ]
= |[ 455 | ×100 %=3,29 %
416,67 ]− [ 722 ]
= |[ 722 |
× 100 %=42,28 %
227,78 ] −[ 492 ]
= |[ 492 | × 100 %=53,70 %
366,67 ] −[ 597 ]
= |[ 597 | × 100 %=38,58 %
177,78 ] −[ 455 ]
= |[ 455 | × 100 %=60,93 %
I. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil percobaan, maka didapat panjang gelombang pada
masing-masing spektrum warna yaitu sebagai berikut:
Untuk d = 1/1500
Panjang gelombang
Spektrum Warna
hasil percobaan (λ) nm
Merah 500
Hijau 380
Biru muda 273,33
Kuning 440
Ungu 213,33
Untuk d = 1/1800
Panjang gelombang
Spektrum Warna
hasil percobaan (λ) nm
Merah 416,67
Hijau 316,67
Biru muda 227,78
Kuning 366,67
Ungu 177,78
J. Tugas Akhir
1) Hitunglah panjang gelombang cahaya merah, hijau, biru?
Jawab:
Untuk d = 1/1500
Cahaya merah:
1
×75
dy 1500
λ= = =( 5 ×10−4 ) ( 106 )=500 nm
L 100
Cahaya hijau:
1
×57
dy 1500
λ= = =( 3,8 ×10−4 ) ( 106 ) =380 nm
L 100
Cahaya biru:
1
× 41
dy 1500
λ= = =( 2,733 ×10−4 ) ( 106 ) =273,33 nm
L 100
Untuk d = 1/1800
Cahaya merah:
1
×75
dy 1800
λ= = =( 5 ×10−4 ) ( 106 )=416,67 nm
L 100
Cahaya hijau:
1
×57
dy 1800
λ= = =( 3,8 ×10−4 ) ( 106 ) =316,67 nm
L 100
Cahaya biru:
1
× 41
dy 1800
λ= = =( 2,733 ×10−4 ) ( 106 ) =227,78 nm
L 100
Untuk d = 1/1800
Panjang gelombang Panjang gelombang
Spektrum Warna
hasil percobaan (λ) nm referensi (λ ) nm
Merah 416,67 622 – 722 nm
Hijau 316,67 492 – 577 nm
Biru muda 227,78 455 – 492 nm
Kuning 366,67 577 – 597 nm
Ungu 177,78 390 – 455 nm