You are on page 1of 7

Kehidupan perekonomian rakyat kediri dapat diketahui dari berita Cina, yang

menyatakan hal-hal sebagai berikut :


a. Kediri penghasil beras
b. Barang yang laku di pasaran Eropa seperti emas, perak, gading, kayu cendana,
pinang dan sebagainya.
c. Letak yang strategis di lalui jalur pelayaran dan perdagangan Indonesia timur
dan Barat.
d. Pajak berupa hasil bumi seperti beras, kayu, palawija dan lain-lain.
Kehidupan budaya kerajaan Kediri didominasi oleh munculnya kitab sastra terutama
masa pemerintahan Raja Jaya Baya.
Kitab sastra dan pengarangnya pada zaman Kediri di antaranya sebagai berikut :
a. Krisnaya : Mpu Triguna
b. Bharatayuda : Mpu Sedah da Mpu Panuluh
c. Arjuna wiwaha : Mpu Kanwa
d. Hariwangsa : Mpu Panuluh
e. Smaradhana : Mpu Dharmaja
f. Wittasancaya dan lubdaka : Mpu Tanukung
Kerajaan Kediri mengalami kemunduran setelah ter
Tunggul Ametung x Ken Dedes x Ken Arok x Ken Umang
( 1222 – 1227 M)

Anusapati x Mahesa Wongataleng Tohjaya

Wisnu Wardhana x Mahesa Cempaka/Nara


(1248-1268 M) Singa Murti

1. Tribuwanes x Kertarajasa Jayawardana


wati (Raden Wijaya)
2. Narendradu
kita
3. Prajnapara
mit
4. Gayatri

Kehidupan politik kerajaan Singasari kelihatan berkembang ketika masa


pemerintahan raja Kertanegara. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan beberapa
kebijakan raja, yaitu sebagai berikut
a. Politik Luar Negeri
Ditunjukkan untuk mewujudkan stabilitas politik dalam negeri dengan cara
sebagai berikut ;
1) Melakukan penglengseran pembantu-pembantu yang tidak sepaham,
misalnya ragunata dan arageni.
2) Merangkul musuhnya, seperti ardharaja da raden Wijaya.
3) Memperkuat angkatan perang baik darat maupun laut untuk menciptakan
keamanan dan ketertiban dalam negeri serta persatuan dan kesatuan
nusantara.
Pada zaman pemerintahan Kertenegara, Singasari mengalami zama keemasan.
Kerajaan Singasari anuak meninggalkan hasil budaya berupa bangunan candi dan
arca peninggalan tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Candi kidal, merupakan tempat perbuan anuspati
b. Candi jago, merupakan tempat perabuan wisnu wardhana
c. Candi singasari merupakan tempat perabuan kertanegara
d. Arca prajna paramita
e. Arca joko dolok dan amoghapasa

Kemunduran singasari berlangsung ketika masa pemerintahan Kertanegara.


Keruntuhan singasari disebabkan oleh pemberontakan Jayakatwang dari kerajaan
kediri yang telah bersekongkol dengan bupati Sumenep Arja Wiraja (banyak wide).
KERAJAAN MAJAPAHIT
a. Asal usul Majapahit
Ketika Jayakatwang menghancurkan Singasari, salah satu menantu kertanegara
berhasil lolos. Ia adalah Sanggrama Wijaya atau lebih dikenal sebagai raden Wijaya.
Prasasti Sukamrata menggambarkan kisah perjalanan Raden Wijaya dari kejaran
pasukan Jayakatwang hingga ke Madura menemui Arya Wiraraja. Atas jaminan Arya
Wiraraja, raden Wijaya mendapat pengampunan dari Jayakatwang dan mendapat
wilayah di hutan tarik. Dengan bantuan orang-orang Madura, Raden Wijaya dan
pengikutnya membangun hutan itu sehingga berhasil tumbuh menjadi kota yang
ramai dengan nama Majapahit.

b. Keadaan Masyarakat
1. Bidang Politik
Puncak kejayaan kerajaan Indonesia yang bercorak Hindu-Budha terjadi pada
masa pemerintahan Majapahit. Pada saat itu Majapahit memegang pemerintahan
di bantu oleh birokrat sipil dan keagamaan.
2. Bidang Keagamaan
Pada zaman majapahit, kerukunan antar umat beragama terjalin dengan baik.
3. Bidang Masyarakat
Zaman Majapahit meninggalkan kebudayaan berupa seni bangunan dan seni
sastra. Semua bangunan tersebut dapat dilihat dengan adanya candi Surowono,
Simping, Sukhalila, panataran, Jabung, Tenggawanu dan Pari.

KERAJAAN SUNDA
Sejarah di Jawa Barat setelah era Tarumaegara belum banyak diketahui. Berita
tentang Jawa Barat sedikit tersingkat dengan adanya temuan prasasti Canggal di
Gunung Wukir Jawa Tengah yang betanggal tahun 734 M.
Kitab parahyangan juga menyebut nama Sanjaya. Sanjaya adalah anak Raja Sena
yang berkuasa dikerajaan Galuh. Pada saat terjadi perebutan kekuasaan oleh
Rahyangan Purbasora, saudara sibu dari aja Raja Sena, beserta keluarganya
dibuang kegunung Merapi. Keberadaannya kerajaan Galuh yang diperkirakan
terletak diperbatasan jawa barat dengan Jawa Tengah dan rajanya Sewabakti Ring
Batara Upati (Upati = Utpara, Nama lain dari Dewa Yuma yang identik dengan
Dewa Syiwa)
Isi dari prasasti sang Hyang Tapak antara lain :
1. Kerajaan diperintah oleh maharaja Sri Jayabupati Jayamanahen Wisnumurti
SamawijayaShkalabhuwana Mandalerwaranindita Haru Gowardhana
Wikaramat Tunggal dewa yang berkuasa di Prahajyan.
2. Berdasarkan gelar Wisnumurti, Raja Jayabhupati diduga memeluk agama
Hindu aliran Wisnu.
3. Raja Jayabhupati membuat daerah larangan disebelah timur Sanghyang
Tapak, yaitu sebagian sungai tempat orang dilarang mandi dan menangkap
ikannya. Bagi yang melanggarnya akan terkena kutukan-kutukan yang
mengerikan, seperti terbelah kepalanya, terminum darahnya, dan terpotong-
potong ususnya.
4. Pusat Kerajaan di Pakwan Pajajaran di pindahkan ke Bawali (dekat Cirebon)

Berdasarkan sumber-sumber sejarah yang ada mungkin di susun struktur birokrasi


kerajaan Sunda pada masa itu, yaitu sebagai berikut :
1. Raja yaitu, penguasa tertinggi yang berkedudukan ditingkat pemerintahan
pusat.
2. Putra Mahkota yang akan menggantikan kedudukan raja.
3. Mangkubumi yang bertugas membantu raja dalam melaksanakan tugas sehari-
hari dan membawahi beberapa orang Nunangganan, lalu berturut-turut
kebawah dijumpai pejabat-pejabat yang disebut Mantri dan Wado.
Raja dibantu oleh beberapa orang raja daerah untuk mengurus daerah-daerah yang
luas. Raja daerah bertindak sebagai raja untuk merdeka, tetapi mereka tetap
mengakui raja Sunda yang bertakhta di Pakuwan Pajajaran atau Dayo sebagai
jungjungan (Junjungan) mereka. Salah seorang dari mereka dapat dipilih
menggantikan kedudukan raja yang bertakhta di Pakuwan Pajajaran jika raja tidak
meninggalkan pewarisnya.
Dalam hal yang langsung berhubungan dengan perdagangan di enam Bandar
pelabuhannya, yaitu benteng, Pontang, Cigede, Tamgura, Kalapa dan Cimanuk
raja diwakili oleh para Syahbandar yang bertindak untuk dan atas nama raja
Sunda didaerah yang mereka kuasai masing-masing.
Sumber-sumber sejarah Sunda memberikan keterangan adanya kelompok-
kelompok masyarakatnya berdasarkan fungsi yang dimiliki masing-masing
kelompok :
1. Kelompok masyarakat berdasarkan ekonomi, yaitu Juru Lukis (pelukis),
Pande mas (pande emas), Pande wesi (pandai besi), kumbang gending
(penabuh/pembuat gamelan), Pahuma (Peladung), dan Penyawah (Petani
sawah).
2. Kelompok masyarakat yang bertugas sebagai alat negara, yaitu Mantri,
Bayangkara (penjaga keamanan), Prajurit (Tentara), Pacarang (Pemerang
tentara)
3. Kelompok rohanis dan cendikiawan yagn terdiri dari memen (dalang),
Paraguna yang mengetahui berbagai macam lagu dan nyanyian, Hempul yang
mengetahui berbagai macam permainan, Prepantun yang mengetahui berbagai
macam cerita pantun, Paratanda yang mengetahui berbagai macam tingkat dan
kehidupan keagamaan dan Brahmana yang mengetahui berbagai macam
mantera.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTRA ISI
Pelajaran
1. Kerajaan Sriwijaya
2. Kerajaan Mataram Kuno
3. Kerajaan Kediri
4. Kerajaan Singasari
5. Kerajaan Majapahit
6. Kerajaan Sunda
7. Kerajaan Bali Kuno
8. Kerajaan Dinasti Istana Jatim
b.

You might also like