You are on page 1of 1

Raden Umar Syaid, atau Raden Said yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Sunan

Muria, adalah termasuk salah seorang dari kesembilan wali yang terkenal di Jawa.
dalam riwayat dikatakan, bahwa beliau adalah putera dari Sunan Kalijaga, nama
kecilnya ialah Raden Prawoto, dalam perkawinannya dengan Dewi Soejinah putri Sunan
Ngudung. jadi kakak dari Sunan Kudus, Sunan Muria memperoleh seorang putera yang
diberi nama pangeran santri, dan kemudian mendapat julukan dengan : Sunan
Ngadilungu.

Sunan Muria juga terhitung salah seorang penyokong dari kerajaan Bintoro yang
setia, disamping ikut pula mendirikan masjid Demak., semasa hidupnya dalam
menjalankan dakwah ke-Islam-an, yang menjadi daerah operasinya terutama adalah di
desa-desa yang jauh letaknya dari kota pusat keramaian. beliau lebih suka
menyendiri dan bertempat tinggal di desa, bergaul serta hidup di tengah-tengah
rakyat jelata, sunan muria lebih suka mendidik rakyat jelata tentang agama Islam
disepanjang lereng Gunung Muria yang terletak 18 km jauhnya sebelah utara kota
Kudus sekarang.

Cara beliau menjalankan dakwah ke-Islam-an, adalah dengan jalan mengadakan kursus-
kursus terhadap kaun dagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata, beliaulah kabarnya
yang mempertahankan tetap berlangsungnya gamelan sebagai satu-satunya sebagai seni
jawa yang sangat digemari rakyat serta dipergunakannya untuk memasukkan rasa ke-
Islam-an ke dalam jiwa rakyat untuk mengingat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Disamping itu beliau adalah pencipta dari gending "sinom dan kinanti".

Kini beliau dikenal dengan sebutan Sunan Muria, oleh karena beliau dimakamkan
diatas gunung Muria, termasuk dalam daerah kerajaan Kudus.

You might also like