You are on page 1of 13

H H

F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Proposal Nikah
Latar Belakang

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga
Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus
memberikan nikmatNya kepada kita. Amin
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah
diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan
perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka,
sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan
Maha Melihat segala sesuatu".
Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling
membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah
yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah
pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan
Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah
perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).

Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh
amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-
perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya
pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi
kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin
kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja
belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga¡¨, begitu kata mereka,
padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan
bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.

Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang


cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya
torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di majalah Islam, pada saat
yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian
kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar
belakangi saya ingin menyegerakan menikah.

Dasar Pemikiran
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Dari Al Qur'an dan Al Hadits :


1. "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-
orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN
MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan
Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).
2. "Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu
mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
3. ¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik
dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa
yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
4. Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian
sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu
keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl
(16) : 72).
5. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
6. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka
itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
7. Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah
menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia
kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An
Nisaa (4) : 1).
8. Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita
yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang
melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
9. ..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang
saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
10. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan
yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan
akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).


11. Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah
itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah,
dari Aisyah r.a.).
12. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang,
memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
13. Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka
akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud). 14.
Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan
timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang
menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa
diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh
agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
14. Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah
wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
15. "Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban
dan Hakim) : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang
menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau
menjauhkan dirinya dari yang haram."
16. "Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia
nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR.
Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
17. Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak.
Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak
(HR. Abu Dawud).
18. Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan
perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya
jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
19. Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik,
daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady
dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
20. Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak
menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR.
Bukhari).
21. Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan
kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih
hidup membujang (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
22. Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu
dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan
perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

23. Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian


diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki,
dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).

Tujuan Pernikahan

1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.


2. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
3. Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
4. Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
5. Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari
perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
6. Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
7. Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan
kekeluargaan)

Kesiapan Pribadi

1. Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah
istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : ¡§Man Jadda Wa Jadda¡¨ (Siapa yang
bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
2. Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
3. Termasuk tathhir (mensucikan diri).
4. Secara materi, Insya Allah siap. ¡§Hendaklah orang yang mampu memberi
nafkah menurut kemampuannya¡¨ (Qs. At Thalaq (65) : 7)
Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan
" Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
" Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
" Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan
dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
" Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban
menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
" Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi
mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad)
dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari
besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR.
Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah


sebagai berikut ini :
" Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir,
DR, SE, SH, ST, dsb
" Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan
tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya
mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha
dari manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah
ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat
kelak.)
" Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
" Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru
dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin
semangat menyelesaikan kuliah.

Memperbaiki Niat :

Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan


pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting
baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.

Niat Ketika Memilih Pendamping

Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan


kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah
pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena
kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang
menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa
yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan
kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga
pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah
senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR.
Thabrani).
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja
kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta /
tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan
tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang
shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).
Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya)
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).

Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda,

Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan,


hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan
Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan
Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus
menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai
dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah.
Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari
ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu
nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).

Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang
paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang
shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya
berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR.
Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar.
Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka
Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan).

Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar
berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..

Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan


mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan
proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses
pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya
memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud
Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah,
sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan
calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau
tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.
Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya :
adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak
makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini
yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan


do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir..
(Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian),
tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan
janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs.
Al Ahzab (33),

Meraih Pernikahan Ruhani

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka
ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis,
seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang
yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain
sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta
Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara
penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas
nama Allah dan untuk Allah.
Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan
Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang
berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan
menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan
pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN
DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS PULA (Al
Izzah 18 / Th. 2)

Penutup

"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang


dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena
Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah
(5) : 87).

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya


sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya cintai
atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan. Saya
sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu
dan doa dari Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan
katsiira". "Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin
aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang
Engkau segerakan.. YA ALLAH BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI
DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH BAIK DARINYA.. Amiin"
Risalah Nikah

Karya : Milis Muslim-its

prayoga.net - Istri yang paling baik adalah yang membahagiakanmu, saat kamu
memandangnya, yang mematuhimu kala kamu menyuruhnya, dan memelihara
kehormatan dirinya dan dirimu bila kamu tidak ada disisinya. Setelah Rasulullah
SAW meninggal dunia, ada beberapa orang sahabat menemui Aisyah
memintanya agar menceritakan perilaku Rasulullah. Aisyah sesaat tidak
menjawab permintaan itu. Air matanya berderai, kemudian dengan nafas panjang
ia berkata: “Kaana Kullu Amrihi Ajaba”[Aah…semua perilakunya indah].

Allah berfirman:
“Diantara tanda-tanda keangungan Allah, ialah Dia ciptakan bagimu, dari jenis-
jenismu sendiri, pasangan-pasangannya. Supaya kamu hidup tentram
bersamanya, dan Allah jadikan bagimu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya
dalam hal itu ada tanda-tanda bagi orang-orang yang mau berfikir”. [QS 30 : 21]

Ayat ini ditempatkan Allah pada rangkaian ayat tentang tanda-tanda kebesaran
Allah di alam semesta. Tentang tegaknya langit, terhamparnya bumi, gemuruh
halilintar dann keajaiban penciptaan manusia. Dengan ayat ini Dia ingin
mengajarkan kepada kita betapa Dia dengan sengaja menciptakan kekasih yang
menjadi pasangan hidup manusia yang bersedia berdiri dengan setia disamping
kita, yang mau mendengar bukan saja kata-kata yang diucapkan, melainkan juga
jeritan hati yang tidak terungkapkan, yang mau menerima perasaan tanpa pura-
pura, prasangka dan pamrih, yang mampu meniupkan kedamaian, mengobati
luka, menopang tubuh lemah dan memperkuat hati.

Allah menetapkan suatu ikatan suci, yaitu Akad Nikah, agar hubungan antara
pecinta dan kekasihnya itu menyuburkan ketentraman, cinta dan kasih sayang.
Dengan dua kalimat yang sederhana “Ijab dan Qabul”terjadilah perubahan besar:
yang haram menjadi halal, yang maksiat menjadi ibadat, kekejian menjadi
kesucian, dan kebebasan menjadi tanggung jawab. Maka nafsu pun berubah
menjadi cinta dan kasih sayang. Begitu besarnya perubahan ini sehingga Al
Qur’an menyebut Akad Nikah sebagai Mitsaqon Ghalidon [perjanjian yang berat].
Hanya 3 kali kata ini disebut dalam Al Qur’an. Pertama, ketika Allah membuat
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

perjanjian dengan Nabi dan Rasul Ulul ‘Azmi [QS 33 : 7]. Kedua, ketika Allah
mengangkat bukit Tsur diatas kepala Bani Israil dan menyuruh mereka
bersumpah setia di hadapan Allah [QS 4 : 154]. Dan Ketiga, ketika Allah
menyatakan hubungan pernikahan [QS 4 : 21].

Peristiwa Akad Nikah bukanlah peristiwa kecil di hadapan Allah. Akad Nikah tidak
saja disaksikan oleh kedua orang tuanya, saudara dan sahabat-sahabat tetapi
juga disaksikan oleh para malaikat di langit yang tinggi dan terutama sekali
disaksikan oleh Allah Rabbul Izzati [Penguasa Alam Semesta]. Maka apabila kamu
sia-siakan perjanjian ini, ikatan yang sudah terbuhul, janji yang terpatri, kamu
bukan hanya harus bertanggung jawab kepada mereka yang hadir, tetapi juga
dihadapan Allah Rabbul Alamin.

“Laki-laki adalah pemimpin di tengah keluarganya, dan ia harus


mempertanggung jawabkan kepemimpinannya. Wanita adalah pemimpin di
rumah suaminya dan ia harus mempertanggung jawabkan kepemimpinannya.”
[HR Bukhori dan Muslim]

“Yang paling baik diantara kamu adalah yang paling baik dan lembut terhadap
keluarganya”. [HR Bukhari]

Seorang isteri boleh memberi apa saja yang ia miliki. Tetapi, bagi seorang suami,
tidak ada pemberian isteri yang paling membahagiakan selain hati yang selalu
siap berbagi kesenangan dan penderitaan. Di luar rumah, sang suami boleh jadi
diguncangkan oleh berbagai kesulitan, ia menemukan wajah-wajah tegar, mata-
mata tajam, ucapan-ucapan kasar, dan pergumulan hidup yang berat. Ia ingin
ketika pulang ke rumah, disitu ditemukan wajah yang ceria, mata yang sejuk,
ucapan yang lembut dam berlindung dalam keteduhan kasih sayang sang isteri
[seperti cerita puteri salju-nya Anderson]. Ia ingin mencairkan seluruh beban
jiwanya dengan kehangatan air mata yang terbit dari samudera kasih sayang
sang isteri.

Rasulullah bersabda:
“Isteri yang terbaik adalah isteri yang, membahagiakanmu saat kamu
memandangnya, yang mematuhimu kalau kamu menyuruhnya, dan memelihara
kehormatan dirinya san hartamu bila kamu tidak ada disisinya.”

Rasulullah bersabda bahwa surga terletak dibawah kaki kaum Ibu. Maka apakah
rumah tangga yang dibangun hari ini akan menjadi surga atau neraka,
tergantung pada sang ibu rumah tangga. Rumah tangga akan menjadi surga
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

apabila disitu dihiaskan kesabaran, kesetiaan dan kesucian.

Allah SWT berfirman:


“Wahai wanita, ingatlah ayat-ayat Allah dan hikmah yang dibacakan di rumah-
rumah kamu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang dan Maha Mengetahui.”[QS
33 : 34]

Suatu saat, kelak bila perahu rumah tangga bertubrukan dengan kerikil tajam,
bila impian remaja menjadi kenyataan yang pahit, bila bukit-bukit harapan
diguncangkan gempa cobaan, tetaplah teguh disamping sang suami, tetaplah
tersenyum walau langit semakin mendung.

Rasulullah SAW adalah manusia paling mulia. Dan Aisyah, ia bercerita bagaimana
Rasulullah SAW memuliakannya: “Di rumah, kata Aisyah, “Rasulullah melayani
keperluan isterinya, memasak, menyapu lantai, memerah sesu dan memebrsihkan
pakaian. Dia memanggil isterinya dengan gelaran yang baik”. Setelah Rasulullah
SAW meninggal dunia, ada bebarapa orang sahabat menemui Aisyah,
memintanya agar menceritakan perilaku Rasulullah SAW. Aisyah sesaat tidak
menjawab pertanyaan itu. Air matanya berderai kemudian dengan naafas
panjang ia berkata: “Kaana Kullu Amrihi Ajaba…”[Ah… semua perilakunya indah].
Ketika didesak untuk menceritakan perilaku Rasul yang paling mempesona,
Aisyah kemudian menceritakan bagaimana Rasul yang mulia di tengah malam
bangun dan meminta ijin kepada Aisyah untuk shalat malam “Ijinkan aku
beribadah kepada Rabb-ku”ujar Rasulullah SAW kepada Aisyah.

Rasulullah bersabda:
"Seandainya aku boleh memerintahkan kepada manusia bersujud kepada
manusia lain, aku akan perintahkan para isteri untuk bersujud kepada suami
mereka karena besarnya hak suami yang dianugerahkan Allah atas mereka.”[HR.
Tirmidzi]

Banyak isteri yang menuntut agar suaminya membahagiakan mereka. Jarang


terpikir oleh mereka bagaimana membahagiakan suami. Padahal cinta dan kasih
sayang akan tumbuh dan subur dalam suasana “memberi”bukan “mengambil”.
Cinta adalah “sharing”saling membagi. Cinta tidak akan diperoleh kalau yang
ditebarkan adalah kebencian. Kasih sayang tidak akan dapat diraih bila yang
disuburkan adalah dendam dan kekecewaan.

Marie von Ebner Eschebach berkata:


“Bila di dunia ini ada surga, surga itu adalah pernikahan yang bahagia tetapi bila
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

di dunia ini ada neraka, neraka adalah pernikahan yang gagal”. Karena itulah
Islam dengan penuh perhatian mengatur urusan rumah tangga.

Ribuan tahun yang silam, di Padang Arafah, saat haji wada’Rasulullah


menyampaikan khotbah perpisahannya & perhatikan apa yang diwasiatkannya
pada waktu itu, “Wahai manusia, takutlah kepada Allah dalam urusan wanita,
Sesungguhnya kamu telah mengambil mereka sebagai isteri dengan amanat
Allah. Dia halal-kan kehormatan mereka dengan kalimat-Nya. Sesungguhnya
kamu mempunyai hak atas isterimu, dan isterimupun berhak atas kamu.
Ketahuilah aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik terhadap isteri kalian.
Mereka adalah penolong kalian. Mereka tidak memilih apa-apa untuk dirinya dan
kamupun tidak memilih apa-apa dari diri mereka selain dari itu. Jika mereka
patuh kepadamu, janganlah kamu berbuat aniaya kepada mereka”. [HR. Muslim
dan Turmudzi]

Rasulullah bersabda:
“Ada dua dosa yang akan didahulukan Allah siksanya di dunia ini juga, yaitu: Al-
bagyu dan durhaka kepada orang tua”. [HR. Turmudzi, Bukhari dan Thabrani]

Al-bagyu adalah berbuat sewenang-wenang, berbuat dzalim/aniaya terhadap


orang lain. Al-bagyu yang paling dimurkai Allah adalah berbuat dzalim kepada
isteri sendiri, yaitu menelantarkan isteri, menyakiti hatinya, merampas kehangatan
cintanya, merendahkan kehormatannya, mengabaikan dalam mengambil
keputusan, dan mencabut haknya untuk memperoleh kebahagiaan hidup
bersama-sama. Karena itulah Rasulullah mengukur tinggi rendahnya martabat
seorang laki-laki dari cara ia bergaul dengan isterinya, Nabi yang mulia bersabda:
“Tidak akan memuliakan wanita kecualli laki-laki yang mulia, dan tidak akan
merendahkan wanita kecuali laki-laki yang rendah pula”.

Pada saat perahu rumah tangga bertubrukan dengan kerikil tajam, impian remaja
telah berganti menjadi kenyataan yang pahit, dan bukti-bukti harapan
diguncangkan gempa cobaan, tidak ada yang paling menyejukkan sang suami
selain pemandangan yang mengharukan. Ia bangun di malam hari, di dapatinya
sang isteri tidak ada di sampingnya. Tetapi, kemudian ia dengar suara yang
sangat dikenalnya. Diatas sajadah, diatas lantai yang dingin, ia menyaksikan
seorang wanita bersujud. Suaranya bergetar. Ia memohon agar Allah
menganugerahkan pertolongan bagi suaminya. Pada saat seperti itu sang suami
akan mengangkat tangannya ke langit dan bersamaan tetes-tetes air matanya ia
berdoa:
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

“Ya Allah, karuniakan kepada kami isteri dan keturunan yang menentramkan hati
kami, dan jadikanlah kami penghulu orang-orang yang bertaqwa”.

Suatu saat Aisyah ra bercerita lama, setelah meninggalnya Khadijah ra. “Hampir
setiap kali Rasulullah akan keluar rumah, beliau meyebutkan nama Khadijah
seraya memujinya. Sehingga pada suatu hari ketika beliau menyebutkan lagi,
timbul rasa cemburuku dan kukatakan kepadanya, “Bukankah ia hanya seorang
wanita yang sudah tua, sedangkan Allah telah memberi pengganti yang lebih
baik dari dia?”Mendengar itu Rasulullah kelihatan sangat marah, sehingga
bagian depan rambutnya bergetar karenanya. Lalu ia berkata, “Tidak demi Allah!
Aku tidak mendapat pengganti yang lebih baik dari dia…! Dia beriman kepadaku
ketika orang lainn mendustakanku. Dia membantu dengan hartaku ketika tak
seorangpun selain dia memberiku sesuatu dan Allah telah menganugerahkan
keturunan daripadanya dan tidak dari isteri-isteriku yang lain”[Al Hadits]

“Bila seorang wanita meninggal dunia, dan suaminya ridho sekali dengan tingkah
lakunya semasa hidupnya, maka wanita itu masuk surga”. [HR. Turmudzi dan Ibnu
Majah]

Ya Allah…
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul
untuk mencurahkan cinta hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu,
bersatu dalam rangka menyeru [di jalan]-Mu, dan berjanji setia untuk membela
syariat-Mu maka kuatkanlah ikatan pertaliannya.

Ya Allah…
Abadikan kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahaya-
Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan
keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifat-Mu, dan matikanlah
dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung
dan sebaik-baik penolong. Amin. Dan semoga shalawat seta salam selalu
tercurah kepada Mudammad SAW, kepada keluarganya dan kepada semua
sahabatnya.

Ya Allah…
Hari ini dua hamba-Mu yang dhaif mematri janji di hadapan kebesaran-Mu. Kami
tahu tidak mudah untuk memelihara ikatan suci ini dalam naungan ridha dan
maghfirah-Mu. Kami tahu, amat berat bagi kami untuk mengayuh perahu rumah
tangga kami menghadapi taufan godaan di hadapan kami. Karena itulah, kami
datang memohon rahman dan rahim-Mu.
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan orang-orang yang lebih Engkau anugerahi
kenikmatan, bukan-nya jalan orang-orang yang Engkau timpai kemurkaan, bukan
pula jalan orang-orang yang Engkau tenggelam dalam kesesatan. Sinarilah hati
kami dengan cahaya petunjuk-Mu.

Terangilah jalan kami dengan sinar taufik-Mu. Kalau Engkau berkenan


menganugerahkan nikmat-Mu atas kami, bantulah kami untuk banyak berdzikir
dan bersyukur atas nikmat-Mu itu. Hindari kami dari orang-orang yang terlena
dalam kemewahan dunia. Lembutkan hati kami untuk merasakan curahan
rahmat-Mu.

Ya Allah…
Indahkanlah rumah kami dengan kalimat-kalimat-Mu yang suci. Suburkanlah
kami dengan keturunan yang membesarkan asma-Mu. Penuhi kami dengan amal
shaleh yang Engkau ridhai. Jadikan mereka Yaa…Allah teladan yang baik bagi
manusia.

YaAllah…
Damaikanlah pertengkaran di antara kami, pertautkan hati kami, dan tunjukkan
kepada kami jalan-jalan keselamatan. Selamatkan kami dari kegelapan kepada
cahaya. Jauhkan kami dari kejelekan yang tampak dan tersembunyi.

Ya Allah…
Berkatilah pendengaran kami, penglihatan kami, hati kami, suami/isteri kami,
keturunan kami dan ampunilah kami.

Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Amiin…

You might also like