You are on page 1of 6

SKRIPSI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL-QOBISI

BAB I
PENDAHULUAN

Secara alamiah, manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai
meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Pola perkembangan manusia dan
kejadian alam semesta yang berproses demikian adalah berlangsung diatas hukum alam
yang ditetapkan Allah sebagai "sunnatullah "
Pendidikan sebagai usaha membina dan memngembanglkan pribadi manusia dari aspek-
aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahap oleh karena suatu
kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan atau pertumbuhan baru
dapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi proses ke arah tujuan akhir
perkembangan atau pertumbuhannya.
Tidak ada satupun makhluk ciptaan Allah di atas bumi yang dapat mencapai
kesempurnaan atau kematangan hidup tanpa berlangsung melalui suatu proses. Akan
tetapi proses yang diinginkan dalam usaha kependidikan adalah proses yang terarah dan
bertujuan yaitu mengarahkan anak didik (manusia) kepada titik optimal kemampuannya.
Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan
utuh sebagai manusia individual dan sosial serta hamba Allah yang mengabdikan diri
kepadaNYA
Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja
terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan
selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok
orang agar ia menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih
tinggi dalam arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa
dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani.
Dalam dunia pendidikan dewasa ini berkembang pemikiran tentang pentingnya
mengubah paradigma pendidikan, karena pendidikan yang ada sekarang belum mampu
mengantarkan anak didik menjadi manusia sesungguhnya. Pendidikan yang seyogyanya
diartikulasi sebagai upaya memanusiakan manusia justru telah mengarah pada
dehumanisasi, yaitu menjadikan manusia seperti kehilangan arah dan tujuan hidup serta
semakin tereliminasi dari hakikat kemanusiaannya.
Pendidikan telah dipahami pada pengertian Schooling saja dan dibatasi hanya pada
pengembangan intelektual, spectrum intelegensi intelektual manusia didongkrak
sedemikian rupa sementara intelegansi emosional diabaikan, hasilnya adalah manusia
pintar yang dikuasai oleh nilai-nilai keserakahan, kekerasan, dan tumpulnya rasa
kemanusiaan.
Disisi lain kendati pendidikan agama di Indonesia saat ini telah ditetapkan sebagai satuan
kurikulum atau materi pelajaran yang harus disampaikan pada semua jenjang, namun
ternyata belum sepenuhnya optimal mengantarkan anak didik menjadi manusia dalam
kedudukannya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan agama sepertinya lebih
dititikberatkan pada ranah kognitif saja karenanya sangat mungkin sekali akan lahir anak
didik yang mampu menghafal koidah-koidah normative dengan lancar dan fasih, tetapi
tidak cukup cerdas untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami pendidikan Islam tidak semudah mengurai kata Islam dan Pendidikan, karena
selain subyek prediket pendidikan Islam juga merupakan satu substansi dan subyek
penting yang cukup kompleks. Karenanya untuk memahami pendidikan Islam berarti kita
harus melihat aspek utama missi agama Islam yang diturunkan kepada umat manusia dari
sisi pedagogis. Islam sebagai ajaran yang datang dari Allah yang mampu merefleksikan
nilai-nilai pendidikan dan membimbing serta mengarahkan manusia menjadi manusia
yang sempurna. Islam sebagai agama yang universal telah memberikan pedoman hidup
bagi manusia menuju kehidupan bahagia yang pencapaiannya bergantung pada
pendidikan, karena pendidikan merupakan kunci penting utama untuk membuka jalan
kehidupan manusia.
Dengan demikian Islam sangat berhubungan erat dengan pendidikan, hubungan antar
keduanya bersifat organis fungsional. Pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai
tujuan Islam. Dan Islam menjadi kerangka dasar pengembangan pendidikan Islam serta
memberikan landasan sistem nilai untuk mengembangkan berbagai pemikiran tentang
pendidikan Islam.
Oleh karena itu pendidikan Islam merupakan segala upaya atau proses pendidikan yang
dilakukan untuk membimbing tingkah laku manusia baik individu maupun sosial untuk
mengarahkan potensi, baik potensi dasar (fithroh) maupun ajaran yang sesuai dengan
fithrohnya mulai proses intelektual dan spiritual yang berlandaskan nilai Islam untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat yang bersumber pada Al-Qur'an dan Hadits.
Sistem dan pola pendidikan yang dicanangkan terkait dengan kebudayaan peradaban dan
tatanan kehidupan yang melibatkan semua komponen yang ada, sementara metodenya
didasarkan pada perkembangan psikologi anak agar proses tersebut memberikan hasil
yang baik yaitu mempersiapkan individu agar dapat menentukan pola pikir dalam
memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas pada tempat dan waktu yang selaras
dengan kejiwaan subyek didik.
Pendidikan Islam juga termasuk alat untuk melatih sensibilitas murid-murid sedemikian
rupa, sehingga dalam perilaku mereka terdapat kehidupan, langkah-langkah dan
keputusan. Begitu pula pendekatan mereka terhadap semua ilmu pengetahuan mereka
diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat dalam dirasakan.
Dalam Pendidikan Islam juga memiliki suatu tujuan yang mana tujuan pendidikan itu
terdiri dari tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan sementara di sini yaitu tercapainya
berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis,
pengetahuan ilmu kemasyarakatan, kesusilaan, keagamaan, kedewasaan, dan lain-lain.
Sedangkan tujuan akhir pendidikan Islam terwujudnya kepribadian muslim, kepribadian
muslim di sini adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau
mencerminkan ajaran Islam.
Adapun tujuan akhir pendidikan Islam itu terletak dalam realisasi sikap penyerahan diri
sepenuhnya kepada Allah baik secara perorangan, masyarakat, maupun sebagai ummat
manusia keseluruhannya sebagai hamba Allah yang berserah diri kepada kholiqnya, ia
adalah hambanya yang berilmu pengetahuan dan beriman secara bulat sesuai kehendak
penciptanya untuk merealisasikan cita-cita yang terkandung dalam ajaran Allah.
Jadi jelaslah membicarakan masalah tujuan pendidikan khususnya Islam tidak terlepas
dari nilai-nilai ajaran Islam itu sendiri, oleh karena realisasi nilai-nilai itulah yang pada
hakikatnya menjadi dasar dan tujuan pendidikan Islam
Dalam dunia pendidikan itu sendiri juga dipengaruhi oleh pemikiran para tokoh yang
mana eksistensi para tokoh pendidikan tempo dulu banyak memberikan konstribusi yang
sangat besar bagi kemajuan dunia pendidikan Islam. Dari beberapa tokoh pendidikan
Islam ada salah satu tokoh yang menurut penulis sangat menarik sekali untuk dikaji
beliau adalah Al-Qobisi eksistensinya sebagai seorang ahli hadits dan pendidik tidak bisa
dilepaskan dari kemampuannya dalam melontarkan ide-ide pembaharuan yang mudah
dikonsumsi oleh adalah masyarakat luas, beliau adalah sosok pendidik dan pemikir Islam
pada abad ke 4H. hasil pemikiran pendidikannya tertuang dalam risalah yang berjudul
"Ar-risalah al- Mufassalat wa Al-Muta'allimin wa ahkam Al-Muallimin wa Al-
Mutaallimin "
Sungguhpun demikian pemanfa'atan terhadap kajian teoritisasi pendidikan Islam yang
dilakukan oleh generasi muslim akhir sangat minin. Kalangan intelektual muslim
agaknya kurang memberi perhatian secara serius terhadap kekayaan Islam itu. Kajian
yang lebih intens dilakukan adalah justru berkutat pada sebuah pengulangan kajian
praktis yang menghasilkan teoritisasi yang terbatas, baik dilihat dari sisi ruang maupun
waktu.
Melihat kenyataan diatas, tampaknya menjadi urgen jika kemudian mengadakan
pengkajian mengenai pendidikan Islam. Terutama yang berkaitan dengan khazanah
pendidikan Islam. Melalui pengkajian yang dihasilkan tokoh pendidikan Islam
dimungkinkan akan menghasilkan tawaran-tawaran konsep pendidikan untuk
perkembangan dewasa ini. Atau paling tidak, khazanah pendidikan itu dapat diapresiasi
dengan lebih baik.
Dalam pengkajian tokoh pendidikan Islam ini, penulis memilih sosok Al-Qobisi menjadi
objek kajian dengan beberapa pertimbangan :
1. Al-Qobisi mempunyai salah satu karya tentang pendidikan yaitu Ar-risalah al-
Mufassalat wa Al-Muta 'allimin wa ahkam Al-Muallimin wa Al-Mutaallimin yang
diwariskannya dan dapat dibaca serta dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2. Al-Qobisi berhasil dibidang ilmu keagamaan yang sarat dengan unsur kependidikan,
namun banyak orang yang belum tahu dengan jelas mengenai ide-ide pendidikannya.
Dari sini, penulis memandang sangat perlu untuk mengungkapkan ide-ide pendidikannya,
untuk itu dalam penulisan ini penulis mengangkat judul : "PENDIDIKAN ISLAM
DALAM PERSPEKTIF AL-QOBISI"
Dalam membahas mengenai pemikiran pendidikannya, penulis lebih memfokuskan untuk
membahas mengenai Tujuan Pendidikan, Kurikulum, Metode dan Teknik Belajar, serta
pendapatnya tentang pendidik

B. Rumusan Masalah Batasan Penelitian


Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut, yaitu :
1. Bagaimanakah pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qobisi ?
Agar pembahasan pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qobisi tidak terlalu melebar,
maka dalam penulisan kali ini akan memfokuskan untuk membahas :
a. Tujuan Pendidikan
b. Kurikulum Pendidikan
c. Metode dan Teknik Belajar
d. Pendapatnya tentang pendidik

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui dan mendiskripsikan tentang pendidikan Islam dalam perspektif Al-
Qobisi.

D. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dalam bidang pendidikan dan dapat menyumbangkan bangunan
khazanah perkembangan ilmu pengetahuan
2. Manfaat social praktis, bahwa hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan atau masukan bagi semua pihak yang berkepentingan terutama bagi
institusi pendidikan Islam.
3. Manfaat akademik ilmiah, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan serta khazanah ilmiah bagi dunia pendidikan Islam

E. Definisi Operasional
Guna menghindari perluasan dan kesalahfahaman dalam memahami skripsi yang
berjudul : Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Qobisi. Dalam hal ini dijelaskan tentang
istilah-istilah tersebut, yaitu :
1. Pendidikan Islam
Pendidikan yang muncul dari aspirasi yang dikerjakan oleh umat Islam, demikian pula
tujuannya adalah demi kepentingan Islam beserta umatnya dalam arti luas. Pendidikan
Islam merupakan bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum agama Islam menuju
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
2. Perspektif
Adapun yang dimaksud perspektif disini adalah ide atau pendapat yang bisa juga disebut
pemikiran, adapun kata dasar dari pemikiran yaitu pikiran berarti berhasil berfikir, akal,
ingatan, angan-angan, ataupun gagasan. Kata pikiran identik dengan kata konsep yang
mempunyai arti rancangan, ide, atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa kongkrit
atau gambaran mental dari objek. Bisa juga dipahami dengan istilah konsepsi yang
bermakna pengertian atau pendapat. Yang dimaksud konsep dalam penelitian ini yaitu ide
atau pendapat, sesuai dengan arti kata pemikiran itu sendiri yang tercantum dalam kamus
besar Bahasa Indonesia yang bermakna ide atau pengertian yang diabstrakkan dari
peristiwa kongkret. Adapun yang dimaksud pemikiran disini adalah ide atau perspektif
Al-Qobisi dalam bidang pendidikan Islam.
3. Al-Qobisi
Nama lengkapnya adalah Abu Hasan Ali ibn Muhammad ibn Khalaf al-Qobisi. Ia
dilahirkan di kota Qairawan Tunisia Afrika Utara, pada tahun 224H. bertepatan dengan
13 Mei tahun 936M. dan meninggal pada tahun 936H atau bertepatan dengan tanggal 23
Oktober 1012M.
Al-Qobisi dikenal sebagai seorang ahli ulama' hadist, pendidik dan penganut mazhab
maliki yang setia. Pada waktu itu madzhab Maliki merupakan panutan mayoritas Islam di
Afrika Utara. Al-Qobisi merumuskan konsep pendidikan meliputi empat komponen yaitu
: Tujuan Pendidikan, Kurikulum, Metode dan Teknik dan pendidik.

F. Metode Penelitian
Metode adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem
dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain metode adalah suatu pendekatan umum
untuk mengkaji topic penelitian. Metode penelitian yang dimaksud meliputi :
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif karena data yang disajikan
dalam bentuk verbal, bukan dalam bentuk angka. Sedang menurut tempat-tempat
penelitian itu dilaksanakan, penelitian ini termasuk penelitian perpustakaan (Library
Research) yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai pendidikan
Islam dalam perspektif Al-Qobisi dengan bantuan bermacam-macam material yang
terdapat dalam perpustakaan, seperti : buku-buku, majalah, dokumen, catatan, kisah-kisah
sejarah dan lain-lainnya.
Penelitian ini termasuk penelitian pustaka, yang dimaksud dengan kajian pustaka
(Library Research) adalah telah dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang
pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka yang relevan.
2. Pendekatan Penelitian
Untuk mendapatkan fakta dan penafsiran yang tepat maka pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan deskriptif-kualitatif yang lebih menekankan analisisnya pada proses
penyimpulan deduktif dan melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu
menganalisis dan menyajikan data secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk
disimpulkan dan difahami. Dan kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya
sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh.
3. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh. Sesuai dengan jenis dan pendekatan penelitian diatas, maka sumber data
penelitian ini adalah catatan dan referensi yang dibedakan menjadi :
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kitab karangan Al-Qobisi yang
didalamnya penulis menemukan ide-idenya tentang pendidikan Islam. Adapun nama
kitabnya adalah Al- Mufassalat wa Al-Muta 'allimin wa ahkam Al-Muallimin wa Al-
Mutaallimin. Tapi karna keterbatasan penulis, maka penulis tidak menggunakan data
primer sebagai rujukan referensi b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dari penelitian ini adalah buku-buku, artikel-artikel dan lain-lain
yang terkait dengan pemikiran Al-Qobisi tentang pendidikan Islam.
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian kepustakaan ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan menggunakan metode documenter, yaitu cara menggunakan data melalui
peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,
teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
Metode dokumenter merupakan metode paling tepat dalam memperoleh data yang
bersumber dari buku-buku san bahan utama dalam penulisan penelitian ini. Dan dalam
penelitian ini metode dokumenter, dipergunakan penulis untuk menggali data tentang
pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qobisi
5. Teknik Analisa Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut. Data yang
terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis isi (content analisis) yaitu
merupakan analisis ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi. Oleh karena penelitian ini
bersifat kualitatif, maka peneliti menggunakan analisis data deduktif yang berpijak dari
pengertian atau faktor-faktor yang bersifat umum, kemudian diteliti dan hasilnya dapat
memecahkan persoalan khusus . Dan teknik analisa data deduktif ini dipergunakan
penulis untuk menganalisis data tentang pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qobisi.

G. Sistematika Pembahasan
Maksud dari sistematika ini adalah untuk mengatur urutan pembahasan, agar dapat
diketahui mana yang dibahas terlebih dahulu dan mana yang dibahas kemudian, sehingga
diharapkan dapat mempermudah pemahaman dan memperlancar penulisan.
Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pada bab I ini merupakan bab pendahuluan, yang mencakup latar belakang
masalah, rumusan masalah dan batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, definisi
operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II : Pada bab ini akan membahas tentang pendidikan Islam dalam kajian literatur
yang meliputi: pengertian pendidikan Islam, dasar dan tujuan pendidikan Islam,
Kurikulum pendidikan Islam, Metode pendidikan Islam, pendidik dalam pendidikan
Islam
BAB III : Pada bab ini membahas tentang Biografi Al-Qobisi, Pemikiran pendidikan
Islam dalam perspektif Al-Qobisi yang difokuskan pada pembahasan mengenai Dasar
dan Tujuan Pendidikan, Kurikulum, Metode dan Teknik Belajar, pendapatnya tentang
pendidik. Dan perbandingan pendidikan Islam dengan pendidikan Al-Qobisi
BAB IV : Pada bab ini berisi penutup yang terdiri dari simpulan dari pembahasan dan
saran-saran.

You might also like