You are on page 1of 292

Laporan Tahunan 2009 Annual Report

........... weathering the storm

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


Sumber / Source: Bapepam - LK

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


Daftar Isi
CONTENTS

6 01 VISI DAN MISI / VISION AND MISSION


10 02 SAMBUTAN KETUA / CHAIRMAN»S STATEMENT
18 03 ORGANISASI / ORGANIZATION
04 PERKEMBANGAN INDUSTRI PASAR MODAL /
34 DEVELOPMENT OF CAPITAL MARKET INDUSTRY
4.1. Kinerja Pasar Modal Tahun 2009
34 Capital Market Performance in 2009
4.2. Emiten dan Perusahaan Publik
36 Issuer and Public Listed Company
4.3. Perusahaan Efek dan Wakil Perusahaan Efek
39 Securities Company and Securities Company Representative
4.4. Pengelolaan Investasi
41 Investment Management
4.5. Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal
52 Capital Market Supporting Professional and Institutions
4.6. Pasar Modal Syariah
56 Sharia Capital Market

64 05 PERKEMBANGAN INDUSTRI LEMBAGA KEUANGAN NON-BANK /


DEVELOPMENT OF NON-BANK FINANCIAL INSTITUTIONS INDUSTRY
64 5.1. Industri Pembiayaan dan Penjaminan
Financing and Guarantee Industry
75 5.2. Industri Perasuransian
Insurance Industry
85 5.3. Industri Dana Pensiun
Pension Fund Industry
94 06 PELAKSANAAN PROGRAM-PROGRAM STRATEGIS /
STRATEGIC PROGRAMMES
94 6.1. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
National Social Security System (NSSS)
97 6.2. Implementasi Good Corporate Governance bagi Industri Asuransi
The Implementation of Good Corporate Governance in Insurance Industry
98 6.3. Financial Sector Assessment Program (FSAP)
Financial Sector Assessment Program (FSAP)
100 6.4. Kajian Pendirian Lembaga Penjamin Pemegang Polis
Study of Policyholders Protection Plan Establishment
101 6.5. Satuan Tugas Penanganan dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang
Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi
Task Force for Handling of Illegal Acts Allegation in Public Fund Raising
and Investment Management
104 6.6. Identifikasi Risiko dalam Rangka Penerapan Risk Based Supervision
Risk Identification for Risk Based Supervision
105 6.7. Penyempurnaan Rasio-Rasio dan Pedoman Early Warning System
Ratios and Early Warning System Guidelines Improvement
106 6.8. Pengembangan E-Reporting Perasuransian
Development of Insurance E-Reporting
106 6.9. Pengembangan Database Profil Risiko untuk Setiap Lini Usaha
Development of Risk Profile Database for Every Business Line
107 6.10. Pembuatan Sistem Monitoring Laporan MKBD dan Pengembangan
Sistem Pelaporan Elektronik Perusahaan Efek
MKBD Report Monitoring System Construction and Electronic Reporting
System Development for Securities Company
107 6.11. Pengembangan Sistem Monitoring Portofolio Efek
Development of Securities Portfolio Monitoring System
108 6.12. Pengembangan E-Reporting BAE
Development of E-Reporting BAE

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


07 PERUNDANG-UNDANGAN /
110 REGULATORY
7.1. Rancangan Undang-Undang
111 Drafts of Laws
7.2. Peraturan Presiden
113 Presidential Regulation
7.3. Peraturan Menteri Keuangan
113 Minister of Finance Regulation
7.4. Peraturan Bapepam - LK
115 Bapepam - LK Regulation
7.5. Buletin Akuntansi Staf (BAS)
125 Staff Accounting Bulletin (SAB)
08 PENEGAKAN HUKUM, PENETAPAN SANKSI DAN PELAYANAN HUKUM /
128 LAW ENFORCEMENT, SANCTION AND LEGAL COUNSEL
8.1. Penegakan Hukum
128 Law Enforcement
8.2. Penetapan Saksi
131 Imposition of Sanction
8.3. Pelayanan Hukum dan Litigasi
136 Legal Counsel and Litigation
09 AKTIVITAS PENGAWASAN /
138 SURVEILLANCE ACTIVITY
9.1. Pengawasan Emiten dan Perusahaan Publik
138 Supervision on Issuer and Public Company
9.2. Pengawasan dan Uji Kepatuhan Terhadap Lembaga Efek
152 Supervision and Compliance Audit on Securities Exchange Institutions
9.3. Pengawasan Perdagangan
159 Market Surveillance
9.4. Pengawasan dan Uji Kepatuhan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
160 Supervision and Compliance Audit on Capital Market Supporting Institution and Profession
9.5. Pengawasan Perusahaan Pembiayaan dan Modal Ventura
165 Supervision on Finance Companies and Venture Capital Companies
9.6. Pengawasan Perusahaan Perasuransian
167 Supervision on Insurance Company
9.7. Pengawasan Dana Pensiun
171 Supervision on Pension Fund

10 PERKEMBANGAN INTERNAL /
180 INTERNAL DEVELOPMENT
10.1. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
180 Bureaucracy Reform Program
10.2. Internal Audit
183 Internal Audit
10.3. Pengelolaan Kinerja Bapepam - LK
184 Bapepam - LK Performance Management
10.4. Penerapan Manajemen Risiko
187 Risk Management Implementation
10.5. Sumber Daya Manusia
189 Human Resource
10.6. Pengembangan Sistem Teknologi Informasi
196 Information Technology System Development
10.7. Pelayanan Informasi Publik dan Penanganan Pengaduan
197 Public Information and Complaint Handling Service
10.8. Penataan Ruang Kerja Gedung Bapepam - LK
201 Work Place Re-Layout in Bapepam-LK Building
202 10.9. Realisasi Anggaran Bapepam - LK
Bapepam-LK Budget Realization
206 11 AKTIVITAS RISET /
RESEARCH ACTIVITY
206 11.1. Riset tentang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non-Bank
Research on Capital Market and Non-Bank Financial Institutions
216 11.2. Pengembangan Infrastruktur
Infrastructure Development
218 13 KERJASAMA KELEMBAGAAN DOMESTIK DAN INTERNASIONAL /
DOMESTIC AND INTERNATIONAL INSTITUTION COOPERATION
219 12.1. Kerjasama Kelembagaan Domestik
Domestic Institutional Cooperation
219 13.2. Kerjasama Kelembagaan Internasional
International Institutional Cooperation

236 14 IKHTISAR DALAM ANGKA / THE YEAR IN NUMBER


264 15 KALENDER PERISTIWA PENTING TAHUN 2009 / CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


6

01 Visi - Misi
VISION-MISSION

Visi Vision
Menjadi otoritas pasar modal dan lembaga Becoming trusted and professional Capital
keuangan yang amanah dan profesional, yang Market and Financial Institution Regulator
mampu mewujudkan industri pasar modal which is capable of creating capital market and
dan lembaga keuangan non bank sebagai non - bank financial institutions industries,
penggerak perekonomian nasional yang as generators to establish a strong and
tangguh dan berdaya saing global. globally competitive economy.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


7

Misi Mission
MISI DI BIDANG EKONOMI ECONOMIC MISSION
Menciptakan iklim yang kondusif bagi perusahaan dalam Creating friendly environment for corporations
memperoleh pembiayaan dan bagi pemodal dalam to obtain funding and for investors to select investment
memilih alternatif investasi pada industri Pasar Modal alternatives in capital market and non - bank
dan Jasa Keuangan Non Bank. financial institution industries.

MISI DI BIDANG KELEMBAGAAN INSTITUTION MISSION


Mewujudkan Bapepam-LK menjadi lembaga yang Creating Bapepam - LK as an institution that discharges
melaksanakan tugas dan fungsinya memegang teguh pada its duties and functions, upholds principles of transparency,
prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi, accountability, independency, integrity and constantly
integritas dan senantiasa mengembangkan diri menjadi transform itself into an international
lembaga berstandar internasional. standard institutions.

MISI SOSIAL BUDAYA CULTURAL MISSION


Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang memahami dan Creating Indonesian Society that has understanding
berorientasi pasar modal dan jasa keuangan non bank of and orientation to capital market and non - bank
dalam membuat keputusan investasi dan pembiayaan. financial institutions in making investment and
financing decisions.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


8

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


9

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


10 Sambutan Ketua Chairman’s Statement

02 Sambutan Ketua
C H A I R M A N ’S S T A T E M E N T

Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional, industri pasar modal


dan keuangan non-bank Indonesia mengalami pertumbuhan
yang sangat menggembirakan di tahun 2009.

Riding the wave of domestic economic recovery following the global financial
crisis, Indonesian capital market and non-bank financial industries
posted significant, encouraging growth in 2009.

SYNERGY • INTEGRITY • TRUSTWORTHY • RESPECTABLE • TRANSPARENCY • ACCOUNTABILITY

Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Riding the wave of domestic economic recovery following
nasional, industri pasar modal dan keuangan non-bank the global financial crisis, Indonesian capital market and
Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat non-bank financial industries posted significant,
menggembirakan di tahun 2009. Indikator-indikator utama encouraging growth in 2009. Leading indicators in both
pada kedua industri tersebut mengalami pertumbuhan industries showed very positive growth, to the extent
yang sangat positif bahkan beberapa diantaranya that some performance can be categorized as among the
termasuk yang terbaik di tingkat regional maupun global. best in regional, as well as in global financial markets.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek The composite Index (CI) of the Indonesian Stock Exchange
Indonesia (BEl) mencatat pertumbuhan sebesar 86,98%, (IDX) recorded annual growth of 86.98%, the best in the
terbaik di kawasan ASEAN dan terbaik nomor 2 di dunia. ASEAN region and the second fastest growth in the world.
Nilai Kapitalisasi Pasar BEl naik 87,59%. Emisi obligasi Total market capitalization on the IDX increased by
korporasi mengalami peningkatan yang signifikan hingga 87.59%. The total value of corporate bond issuance
120%, dari hanya Rp14 triliun di tahun 2008 menjadi experienced a 120% annual increase, up from
Rp31 triliun di tahun 2009. Peningkatan beberapa Rp14 trillion in 2008 to Rp31 trillion in 2009. These
indikator utama pasar modal tersebut juga mendorong increasing values in leading capital market indicators were
peningkatan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana hingga followed by significant growth in total net asset under
54,40%, dari Rp74,06 triliun di tahun 2008 management in the investment fund industry, an increase
menjadi Rp114,37 triliun di tahun 2009. of 54.40%, up from Rp74.06 trillion in 2008 to
Rp114.37 trillion in 2009.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


11

A. Fuad Rahmany Ketua / Chairman

Pertumbuhan yang menggembirakan juga terjadi di sektor Good news also emerged in non-bank financial industry
industri keuangan non bank (IKNB). Total aset perusahaan (NBFI) sector. The total values of assets in the insurance and
perasuransian dan dana pensiun meningkat masing-masing pension fund industries increased from Rp243.59 trillion
dari Rp243,59 triliun dan Rp90,35 triliun di tahun 2008 and Rp90.35 trillion in 2008 to Rp315.62 and
menjadi Rp315,62 triliun dan Rp102,50 triliun di tahun Rp102.50 trillion in 2009 respectively. Total assets in
2009. Demikian juga dengan aset dari perusahaan finance companies during the same period followed this
pembiayaan yang dalam periode yang sama mengalami growth trend, albeit in less substantial fashion with an
peningkatan dari Rp168,50 triliun menjadi increase from Rp168.50 trillion to Rp174.40 trillion.
Rp174,40 triliun.

Peningkatan beberapa indikator utama pasar modal dan These increases in leading indicators from both
keuangan non bank di atas selain dipengaruhi oleh capital market and NBFI were fueled by improvements in
membaiknya kondisi makro perekonomian nasional juga domestic macroeconomic circumstances as well as by
didorong oleh beberapa kebijakan dan langkah strategis policy measures and strategic actions implemented by
yang diambil Bapepam-LK dan pelaku industri terkait Bapepam-LK and other related industry participants in
di tahun 2009 lalu. Kebijakan dan langkah strategis 2009. During the year, there was particular focus on
dimaksud antara lain di sektor pengaturan, pengawasan, regulation, supervision, and enforcement in capital
dan penegakan hukum di pasar modal dan IKNB. market and NBFI.
Di sektor pengaturan, sepanjang tahun 2009 Bapepam-LK Regarding regulation, Bapepam-LK issued 17 new
telah mengeluarkan 17 peraturan baru, 10 (sepuluh) regulations during 2009, 10 (ten) of which related to
peraturan di sektor pasar modal dan 7 (tujuh) peraturan di developments in capital market and 7 (seven) in NBFI.
sektor IKNB dan menyempurnakan 15 peraturan lama Bapepam-LK also revised 15 pieces of legislation during
yang terdiri dari 12 peraturan di sektor pasar modal dan the period, 12 of which related to capital market
3 (tiga) peraturan di sektor IKNB. and 3 (three) to NBFI.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


12 Sambutan Ketua Chairman’s Statement

Pembenahan dan penyempurnaan regulasi di sektor pasar Efforts to revise and improve regulation in the capital
modal diorientasikan pada penegakan prinsip fairness dan market sector were geared toward enforcing principles of
transparansi antara lain melalui penerbitan dan fairness and transparency by way of issuing and revising a
penyempurnaan beberapa aturan yang terkait dengan number of rules related to credit rating agencies, business
lembaga pemeringkat efek, penilaian usaha, efek syariah, valuation, Islamic-based securities, the securities pricing
lembaga penilaian harga efek, dan aksi korporasi. Selain agency, and corporate actions. In addition, efforts to revise
itu, penyempurnaan aturan di pasar modal juga dilakukan regulation in capital market were directed to simplifying
guna menyederhanakan proses emisi dan meningkatkan the process of securities issuance and providing business
akses pembiayaan bagi pelaku bisnis untuk memperoleh with more access to finance, by sourcing funds from the
sumber pendanaan di pasar modal Indonesia dengan tetap capital market, while at the same time promoting
mengedepankan aspek perlindungan terhadap protection of the interests of investors.
kepentingan pemodal.

Di sektor IKNB, penyempurnaan regulasi utamanya In the NBFI sector, regulation was revised for the purpose
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan of improving the strength and sustainability of the sector»s
sustainabilitas pertumbuhan IKNB. Sejalan dengan growth. In line with this purpose, Bapepam-LK issued
tujuan tersebut, Bapepam-LK sepanjang tahun 2009 during the 2009 period various pieces of legistion related
mengeluarkan aturan yang terkait dengan solvabilitas to the solvability of insurance and re-insurance companies,
perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, dasar the bases for valuing investments in pension funds, and
penilaian investasi dana pensiun, dan pedoman guidelines for auditing credit guarantee companies and
pemeriksaan perusahaan penjaminan kredit dan credit re-guarantee companies. In addition to this work,
perusahaan penjaminan ulang kredit. Selain itu, sebagai Bapepam-LK actively contributed to the process of issuing
wujud komitmen Bapepam-LK untuk turut mendorong 4 (four) Minister of Finance Decrees regarding the
pertumbuhan ekspor nasional dan pengembangan Indonesian Export Financing Institution, to showcase
infrastruktur di tanah air, Bapepam-LK juga berperan aktif Bapepam-LK»s commitment to boosting domestic export
dalam proses penerbitan 4 (empat) Peraturan Menteri growth and to developing domestic infrastructure.
Keuangan yang terkait dengan Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia.

Aktivitas pengawasan terhadap perdagangan efek dan Surveillance activities pertaining to securities trading and to
terhadap disiplin serta perilaku pelaku pasar modal dan ethics, as well as to the conduct of market participants in
IKNB menjadi salah satu prioritas Bapepam-lK di tahun capital market and NBFI were among the top priorities of
2009. Sepanjang tahun 2010 Bapepam-lK melakukan uji Bapepam-LK in 2009. Throughout the year Bapepam-LK
kepatuhan dan pemeriksaan rutin terhadap puluhan conducted compliance audits and routine inspections in
perusahaan efek, perusahaan perasuransian, dana pensiun, scores of securities companies, insurance companies,
lembaga pembiayaan, dan profesi serta lembaga pension funds, and finance institutions, as well as for
penunjang pasar modal dan IKNB. Kuantitas terlebih capital market supporting institutions and professionals.
kualitas pengawasan terhadap para pelaku tersebut akan The nature and extent of surveillance will intensify moving
terus ditingkatkan dari waktu ke waktu dan akan terus forward and will continue to be given the highest priority
menjadi agenda kerja utama Bapepam-LK mengingat by Bapepam-LK because of its importance and strategic
penting dan strategisnya peran mereka dalam menjaga significance in maintaining the credibility of
kredibilitas industri ini di masa mendatang. industry in years to come.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


13

Di sektor penegakan hukum pasar modal, Bapepam-LK In the area of capital market enforcement, Bapepam-LK
telah menuntaskan 17 dari 22 kasus pasar modal yang completed 17 of the 22 cases managed during 2009.
diperiksa di tahun 2009. Sanksi administratif berupa denda Administrative sanctions in the form of fines were imposed
dijatuhkan kepada 288 Emiten, 127 Perusahaan Efek, on 288 issuers, 127 securities companies, 27 appraisers,
27 Penilai, 77 Akuntan Publik, 3 (tiga) Biro Administrasi 77 public accountants, 3 (three) securities administration
Efek,dan 3 (tiga) Bank Kustodian. Total nilai denda yang bureaus, and 3 (three) custodian banks. The total value of
dikenakan kepada pelaku pasar modal tersebut tercatat fines imposed on those capital market participants was
sebesar Rp9,526 milliar. Peringatan tertulis dikenakan Rp9.526 billion. Written admonitions were sent to
kepada 14 Emiten, 2 (dua) Perusahaan Efek, 1 (satu) 14 issuers, 2 (two) securities companies, 1 (one) investment
Manajer Investasi, dan 1 (satu) Komisaris Manajer Investasi. manager, and 1 (one) member of the board of
Selain itu, aktivitas penegakan hukum di tahun 2009 juga commissioners of an investment manager. Furthermore,
bermuara pada pencabutan ijin orang perorangan dari enforcement action in 2009 led to revocation of individual
4 (empat) Wakil Manajer Investasi, pembekuan Surat Tanda licences of 4 (four) investment manager representatives,
Terdaftar dari 4 (empat) akuntan publik dan 3 (tiga) penilai, suspension of registration letters for 4 (four) public
serta sanksi berupa larangan menjadi Direktur atau accountants and 3 (three) appraisers, and a sanction in the
Komisaris pada Perusahaan Efek bagi 1 (satu) Direktur dan form of prohibition to become director or commissioner in
2 (dua) Komisaris dari Manajer Investasi. any securities company for 1 (one) director and 2 (two)
commissioners of investment managers.

Aktivitas penegakan hukum di sektor IKNB bermuara pada Enforcement activities in the NBFI sector resulted in the
pengenaan sanksi administratif terhadap 54 perusahaan imposition of administrative sanctions in the form of
perasuransian, 33 dana pensiun, dan 39 perusahaan written admonitions, fines, license and business suspension
pembiayaan mulai yang berupa surat peringatan, denda, as well as revocation of business license in the case of
pembekuan ijin dan kegiatan usaha, hingga pencabutan 54 insurance companies, 33 pension funds, and
ijin usaha. Total nilai denda yang dikenakan kepada pelaku 39 finance companies. The total values of fines imposed
di sektor IKNB pada tahun 2009 adalah sebesar on market players in NBFI sectors in 2009
Rp2,53 milliar. reached Rp2.53 billion.

Melanjutkan komitmen reformasi birokrasi pemerintah Building on government commitment to reform


khususnya pada Kementerian Keuangan yang telah bureaucracy, especially within the Ministry of Finance,
dicanangkan sekitar 3 tahun lalu, Bapepam-LK menambah which started 3 years ago, Bapepam-LK added its quick-
produk layanan unggulannya yang tertuang dalam bentuk win services products, which have been incorporated in
Standar Operating Procedures (SOP) dari 7 (tujuh) SOP di standard operating procedures (SOP), increasing from
tahun 2008 menjadi 10 (sepuluh) SOP di tahun 2009. 7 (seven) SOPs in 2008 to 10 (ten) SOPs in 2009. The
Keberadaan SOP tersebut menunjukkan komitmen dan existence of these SOPs reflects Bapepam-LK»s commitment
keseriusan Bapepam-LK untuk terus berupaya and dedication to constantly improving the quality of
meningkatkan kualitas pelayanannya kepada para services offered to stakeholders and the general public.
pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya. In addition, during 2009 Bapepam-LK also implemented a
Selain itu, di tahun 2009 Bapepam-LK juga mulai performance evaluation system at the level of Chairman
menerapkan sistem penilaian kinerja untuk Ketua dan and Directors, by employing the Balanced Score Card
pejabat eselon II dengan menggunakan Balanced Score Method, in which the the Chairman and Directors signed
Card dimana para pejabat tersebut diwajibkan untuk performance contracts which provided benchmarks
menandatangani Kontrak Kinerja yang dijadikan for performance evaluation.
sebagai tolak ukur penilaian kinerja mereka.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


14 Sambutan Ketua Chairman’s Statement

Reformasi di sektor industri juga terus dilanjutkan, The reform agenda in the capital market and NFBI
khususnya terkait dengan tekad Bapepam-LK untuk industries will be carried forward, especially regarding
memberikan perlindungan maksimal kepada pemodal dan those aspects related to Bapepam-LK»s commitment to
masyarakat. Beberapa langkah pembaharuan strategis ke deliver maximum protection to investors and the general
arah tersebut antara lain berupa aktivasi sistem Acuan public. Strategic reform measures directed toward investor
Kepemilikan Sekuritas (AKSES) untuk investor, protection include implementing the system for investors
operasionalisasi Straight Through Processing (STP) guna called Securities Ownership Reference (AKSES in
meningkatkan likuiditas pasar, dan pengembangan Single Indonesian), operating Straight Through Processing (STP)
Investor Identity (SID) untuk menjamin akurasi data dan to increase market liquidity, and developing the Single
memberikan kenyamanan kepada investor. Penerapan Investor Identity (SID) to ensure data accuracy and provide
ketiga sistem tersebut yang diharapkan akan beroperasi comfort for investors. These three systems, which are
secara penuh pada 2011 akan dilakukan Bapepam-LK expected to be fully operational in 2011, will be
bersama dengan SROs dan pelaku pasar terkait. implemented by Bapepam-LK together with SROs
and related market participants.

Membaiknya kinerja industri dan pencapaian beberapa The improvements in industry performance and market
prestasi yang diukir tersebut tidak terlepas dari dukungan achievements noted earlier would not have materialized
Pemerintah dan pelaku pasar terhadap program-program without the full support of government and market
kerja strategis Bapepam-LK di tahun 2009. Dukungan participants in the strategic programs initiated by
tersebut kami yakini akan terus diberikan di tahun 2010 Bapepam-LK in 2009. We believe we will continue to have
dan tahun-tahun selanjutnya guna menciptakan industri the same support in 2010, as well as in coming years as we
pasar modal dan IKNB yang sehat, stabil, berdaya saing work toward the common goal of creating healthy, stable
tinggi dan sustainabel pertumbuhannya di masa and highly-competitive capital market and NBFI industries
mendatang. with sustainable growth into the future.

Mari kita songsong tahun 2010 dengan lebih optimis, Let»s welcome the year of 2010 with the spirit of optimism
dan mari kita tingkatkan terus komitmen kita untuk and let»s strengthen our commitment to advance our
kemajuan pasar modal dan IKNB di tanah air. domestic capital market and NBFI.

Jakarta, Mei 2010 Jakarta, May 2010

A. Fuad Rahmany
Ketua
Chairman

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


15

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


16

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


17

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


18 Organisasi Organization

03 Organisasi
ORGANIZATION

Struktur Organisasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Organization Structure of Capital Market and Financial
Lembaga Keuangan Institutions Supervisory Agency (or Bapepam-LK in
Indonesian Acronym)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/ Based on Minister of Finance Regulation Number 100/
PMK.01/2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja PMK.01/2008 concerning Organization and Job
Departemen Keuangan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Description, Indonesia Capital Market and Financial
Lembaga Keuangan yang selanjutnya dalam keputusan ini Institutions Supervisory Agency has duties to supervise daily
disebut Bapepam dan LK mempunyai tugas membina, activities of capital market and execute the policies and
mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar technical standards in financial institutions area, in
modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan accordance to policies which have been set by the Ministry
standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan, sesuai of Finance and based on prevailing laws and regulations.
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan,
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


19

Dalam melaksanakan tugas tersebut Bapepam dan In performing the duties Bapepam-LK has the following
Lembaga Keuangan menyelenggarakan fungsi functions:
sebagai berikut :

1. Penyusunan peraturan di bidang pasar modal; 1. Capital market rule making;

2. Penegakan peraturan di bidang pasar modal; 2. Capital market law enforcement;

3. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang 3. Monitoring of Persons who obtain business licenses,
memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari approvals, registrations from the agency and other
Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal; institutions in capital market area;

4. Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi 4. Ratification of company disclosure principles for Issuers
Emiten dan Perusahaan Publik; and Public Companies;

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


20 Organisasi Organization

5. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang 5. Settlement of appeal by Persons imposed sanctions by
dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Kliring dan Stock Exchange, Clearing and Guarantee Institution, and
Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Custodian and Settlement Institution;
Penyelesaian;

6. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal; 6. Ratification of accounting provisions in capital market
area;

7. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga 7. Preparation of policies formulation in financial


keuangan; institutions area;

8. Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, 8. Execution of policies in financial institutions area in
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang accordance with the current regulations;
berlaku;

9. Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan 9. Formulation of standards, norms, criteria and procedures
prosedur di bidang lembaga keuangan; guidelines in financial institutions area;

10. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang 10. Providing technical guidance and evaluation in financial
lembaga keuangan; institutions area;

11. Pelaksanaan tata usaha Badan. 11. Execution of agency administration.

Organisasi Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari Bapepam-LK organization is led by 1 (one) chairman as
1 (satu) Ketua Badan sebagai eselon I dan membawahi a 1st echelon officer under the Ministry of Finance who
13 unit eselon II (1 (satu) Sekretariat dan 12 Biro Teknis) supervises thirteen of 2nd echelon units which consists of
dimana lingkup pembinaan dan pengawasan meliputi 1 (one) executive secretariat and 12 technical bureaus that
aspek pasar modal, dana pensiun, perasuransian, are responsible for supervision of capital market, pension
usaha jasa pembiayaan serta modal ventura. fund, insurance, non-bank financial institution and
venture capital company.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


21

Adapun 12 biro yang berada di Bapepam-LK yaitu : There are 12 bureaus within Bapepam-LK i.e. :
Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum, Biro Riset Regulation and Legal Counsel Bureau, Research and
dan Teknologi Informasi, Biro Pemeriksaan dan Penyidikan, Information Technology Bureau, Enforcement Bureau,
Biro Pengelolaan Investasi, Biro Transaksi dan Lembaga Investment Management Bureau, Market Institutions and
Efek, Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa, Transactions Bureau, Services Sector Corporate Finance
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil, Biro Bureau, Real Sector Corporate Finance Bureau, Accounting
Standar Akuntansi dan Keterbukaan, Biro Pembiayaan dan Standards and Disclosure Bureau, Financing and Guarantee
Penjaminan, Biro Perasuransian, Biro Dana Pensiun, Bureau, Insurance Bureau, Pension Fund Bureau,
Biro Kepatuhan Internal. Internal Compliance Bureau.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


22 Organisasi Organization

Profil Ketua,
Sekretaris Badan,
Kepala Biro & Tenaga Pengkaji
CHAIRMAN, EXECUTIVE SECRETARY, HEAD OF BUREAUS AND SENIOR ADVISORS PROFILES

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


23

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


24 Organisasi Organization

DR. A. Fuad Rahmany

A. Fuad Rahmany mulai menjabat sebagai Ketua


Bapepam-LK sejak 27 April 2006. Beliau memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun
1981, Master of Arts bidang Ekonomi dari Duke University,
USA pada tahun 1987 dan gelar Doktor di bidang Ekonomi
dari Vanderbilt University di Nashville, Tennessee, USA
pada tahun 1997.

A. Fuad Rahmany has started his term as Chairman of


Bapepam-LK since April 27, 2006. He graduated from the
Faculty of Economics, University of Indonesia in 1981,
obtained his Master of Arts in Economics from
Duke University, USA in 1987 and earned his doctoral
degree of Economics from Vanderbilt University,
Nashville, Tennessee, USA in 1997.

Ngalim Sawega, S.H., MSc.

Ngalim Sawega mulai menjabat sebagai Sekretaris Bapepam-


LK sejak 29 Desember 2006. Beliau memperoleh gelar
Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia dan gelar Master
of Science dari Illinois University, USA pada tahun 1992.

Ngalim Sawega has started his assignment as Executive


Secretary of Bapepam-LK since December 29, 2006.
He obtained his law degree from University of Indonesia
and Master degree of Science from Illinois University,
USA in 1992.

Robinson Simbolon, S.H.

Robinson Simbolon mulai menjabat sebagai Kepala Biro


Perundang-undangan dan Bantuan Hukum Bapepam-LK
sejak 1 Oktober 1999. Beliau merupakan alumnus Fakultas
Hukum Universitas Jayabaya pada tahun 1982 dan Program
Diploma Ahli Perundang-undangan Universitas Indonesia
pada tahun 1988.

Robinson Simbolon has started his office term as Head of


Regulation and Legal Counsel Bureau since October 1, 1999.
Robinson Simbolon earned his law degree from Jayabaya
University in 1982 and a Diploma of Specialty Regulation
Program from University of Indonesia in 1988.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


25

DR. Yoopi Abimanyu, MA

Yoopi Abimanyu mulai menjabat sebagai Kepala Biro Riset dan


Teknologi Informasi Bapepam-LK sejak 29 Desember 2006.
Beliau memperoleh gelar Master dalam Applied Economics
dari University of Michigan, Ann Arbor, USA pada tahun 1992
dan Ph.D dari Faculty of Commerce, the University of
Birmingham, Birmingham, England pada tahun 1997.

Yoopi Abimanyu has started his term as Head of Research and


Information Technology Bureau of Bapepam-LK since
December 29, 2006. He obtained his Master degree in
Applied Economics from University of Michigan, Ann Arbor,
USA in 1992 and earned his Ph.D degree from the Faculty
of Commerce, the University of Birmingham,
Birmingham, England in 1997.

Sarjito, S.H., S.E., MBA

Sarjito mulai ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala


Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK sejak
10 Oktober 2008. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
dari Universitas Gadjah Mada, Sarjana Hukum dari
Universitas Indonesia dan memperoleh gelar
Master of Business Administration dari
Saint Louis University, USA pada tahun 1998.

Sarjito has been appointed as Head of Enforcement Bureau


of Bapepam-LK since October 10, 2008. He graduated from
the Faculty of Economics of Gadjah Mada University, his
undergraduate degree in Law from Faculty of Law University
of Indonesia and earned his Master degree in Business
Administration from Saint Louis University, USA in 1998.

Drs. Djoko Hendratto, MBA

Djoko Hendratto menjabat sebagai Kepala Biro Pengelolaan


Investasi Bapepam-LK sejak tanggal 16 Mei 2006. Djoko
Hendratto memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Sebelas Maret dan memperolah gelar Master
of Business Administration dari University of Colorado,
USA pada tahun 1997.

Djoko Hendratto has become Head of Investment


Management Bureau of Bapepam-LK since May 16, 2006.
He graduated from the Faculty of Economics of Sebelas
Maret University and obtained his Master degree in Business
Administration from University of Colorado, USA in 1997.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


26 Organisasi Organization

Ir. Nurhaida, MBA

Nurhaida mulai menjabat sebagai Kepala Biro Transaksi dan


Lembaga Efek Bapepam-LK sejak 16 September 2008. Beliau
merupakan alumnus Institut Teknologi Tekstil, Bandung pada
tahun 1985 dan memperoleh gelar Master of Business
Administration dari Indiana University, Bloomington,
USA pada tahun 1995.

Nurhaida has been appointed as Head of Securities


Transaction and Institution Bureau of Bapepam-LK since
September 16, 2008. She graduated from Institute
Technology Textile, Bandung in 1985 and obtained her
Master degree in Business Administration from Indiana
University, Bloomington, USA in 1995.

Drs. M. Noor Rachman, MA

M. Noor Rachman memimpin Biro Penilaian Keuangan


Perusahaan Sektor Jasa Bapepam-LK sejak 6 Juni 2000.
M. Noor Rachman adalah alumnus Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada tahun 1982 dan memperoleh
gelar Master of Arts bidang Ekonomi dari Colorado
State University, USA pada tahun 1991.

M. Noor Rachman has been appointed as Head of Service


Sector Corporate Finance Bureau of Bapepam-LK since June
6, 2000. He graduated from the Faculty of Economics of
Gadjah Mada University in 1982 and earned his Master of
Arts in Economics from Colorado State University,
USA in 1991.

Drs. Anis Baridwan, MBA

Anis Baridwan mulai menjabat sebagai Kepala Biro Penilaian


Keuangan Perusahaan Sektor Riil Bapepam-LK sejak
16 September 2008. Beliau merupakan alumnus Universitas
Gadjah Mada pada tahun 1982 dan memperoleh gelar
Magister di bidang keuangan dan akuntansi dari
St. Louis University, USA pada tahun 1988.

Anis Baridwan has become Head of Real Sector Corporate


Finance Bureau of Bapepam-LK since September 16, 2008.
He graduated from Gadjah Mada University in 1982 and
earned his Master degree in Finance and Accounting
from St. Louis University, USA in 1988.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


27

DR. Etty Retno Wulandari, Ak, MBA

Etty Retno Wulandari mulai menjabat sebagai Kepala Biro


Standar Akuntansi dan Keterbukaan sejak 13 Agustus 2009.
Beliau memperoleh gelar Sarjana Diploma IV Akuntansi dari
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 1990,
Master of Business Administration dari University of
Rochester, New York, USA tahun 1993 dan gelar doktor dari
Nanyang Technology University, Singapura tahun 2005.

Etty Retno Wulandari has started her office term as Head of


Accounting Standards and Disclosure Bureau of Bapepam-LK
since August 13, 2009. She graduated from State College
of Accountancy (STAN) in 1990, obtained her Master degree
in Business Administration from University of Rochester,
New York, USA in 1993 and Doctoral degree from
Nanyang Technology University, Singapore in 2005.

Drs. Moch. Ihsanudin, MM

Moch. Ihsanudin mulai menjabat sebagai Kepala Biro


Pembiayaan dan Penjaminan sejak 2 Februari 2009. Beliau
memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Sebelas Maret,
Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
Tahun 1988 dan gelar Magister Manajemen
pada tahun 2000.

Moch. Ihsanudin has been Head of Financing and


Guarantee Bureau of Bapepam-LK since February 2, 2009.
He graduated from the Faculty of Economics of Sebelas
Maret University in 1988 and earned his Master
degree in Management in 2000.

Ir. Isa Rachmatarwata, M. Math

Isa Rachmatarwata mulai menjabat sebagai Kepala Biro


Perasuransian Bapepam-LK sejak 16 Mei 2006. Beliau
merupakan alumnus Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung pada tahun
1990 dan memperoleh gelar Master of Mathematic dari
University of Waterloo, Canada pada tahun 1994.

Isa Rachmatarwata has been Head of Insurance Bureau


of Bapepam-LK since May 16, 2006. He graduated from
the Faculty of Mathematics and Natural Science of Institute
of Technology, Bandung in 1990 and obtained his Master
degree in Mathematic from the University of Waterloo,
Canada in 1994.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


28 Organisasi Organization

Drs. Mulabasa Hutabarat, MA

Mulabasa Hutabarat mulai menjabat sebagai Kepala Biro


Dana Pensiun Bapepam-LK sejak 16 Mei 2006. Beliau
merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Master of Arts
bidang Ekonomi dari Indiana University,
Bloomington, USA pada tahun 1990.

Mulabasa Hutabarat has started his career as Head of


Pension Fund Bureau of Bapepam-LK since May 16, 2006.
He graduated from the Faculty of Economics of University of
Indonesia in 1982 and earned his Master of Arts in
Economics from Indiana University,
Bloomington, USA in 1990.

Drs. Abraham Bastari, MBA

Abraham Bastari mulai menjabat sebagai Kepala Biro


Kepatuhan Internal Bapepam-LK sejak 29 Desember 2006.
Beliau adalah alumnus Fakultas Psikologi Jurusan Industri
dan Organisasi Universitas Padjadjaran pada tahun 1984 dan
memperoleh gelar Master of Business Administration dari
Cleveland State University, USA pada tahun 1993.

Abraham Bastari has started his career as Head of Internal


Compliance Bureau of Bapepam-LK since December 29,
2006. He graduated from the Faculty of Psychology of
Padjadjaran University in 1984 and and earned his Master
degree in Business Administration from Cleveland
State University, USA in 1993.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


29

IB. Aditya Jayaantara, S.E., M.Acc.

IB. Aditya Jayaantara mulai menjabat sebagai Tenaga


Pengkaji Bidang Pengembangan Pasar Modal sejak
13 Agustus 2009. Beliau adalah alumnus Fakultas Ekonomi
dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran tahun 1990
dan memperoleh gelar Master of Accountancy dari Case
Western Reserve University, Cleveland, USA tahun 1998.

IB. Aditya Jayaantara has become Senior Advisor for Capital


Market Development since August 13, 2009. He graduated
from the Faculty of Economics of Pembangunan Nasional
Veteran University in 1990 and earned his Master degree in
Accountancy from Case Western Reserve University,
at Cleveland, USA in 1998.

Ir. Dumoli Freddy Pardede, MBA

Dumoli Freddy Pardede mulai menjabat sebagai Tenaga


Pengkaji Bidang Pengembangan Lembaga Keuangan sejak
13 Agustus 2009. Beliau memperoleh gelar Insinyur dari
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara tahun 1989
dan gelar Master of Business Administration dari
Cleveland State University, USA tahun 1994.

Dumoli Freddy Pardede has become Senior Advisor for


Financial Institution Development since August 13, 2009.
He graduated from the Faculty of Agriculture of University
of North Sumatra in 1989 and earned his Master degree in
Business Administration from Cleveland State University,
USA in 1994.

Gonthor R. Aziz, S.H., LLM

Gonthor R. Aziz mulai menjabat sebagai Tenaga Pengkaji


bidang Pengembangan Kapasitas Organisasi dan Kebijakan
Internasional sejak 13 Agustus 2009. Beliau memperoleh
gelar Sarjana Hukum dari Universitas Pancasila - Jakarta
di tahun 1992 dan Master Degree in Laws dari American
University - Washington D.C,USA tahun 1997.

Gonthor R. Aziz has been appointed as Senior Advisor


for Organisational Capacity and International Policy
Development in August 2009. He graduated from the
Faculty of Law of Universitas Pancasila - Jakarta in 1992
and earned his Master Degree in Laws from American
University - Washington DC, USA in 1997.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


30 Organisasi Organization

Struktur Organisasi
ORGANIZATIONAL STRUCTURE

Ketua Badan Pengawas


Pasar Modal & Lembaga Keuangan

Chairman of Bapepam - LK

Sekretaris Badan
The Executive Secretary

Kepala Biro Kepala Biro Riset Kepala Biro Pemeriksaan Kepala Biro Pengelolaan
Perundang - Undangan & Teknologi Informasi & Penyidikan Investasi
& Bantuan Hukum
Head of Regulation Head of Research & Head of Enforcement Head of Investment
& Legal Counsel Bureau Information Technology Bureau Bureau
Bureau

Kepala Biro Transaksi Kepala Biro Penilaian Kepala Biro Penilaian Kepala Biro Standar
& Lembaga Efek Keuangan Perusahaan Keuangan Perusahaan Akuntansi & Keterbukaan
Sektor Jasa Sektor Riil
Head of Market Head of Accounting
Institution & Head of Services Sector Head of Real Sector Standards & Disclosure
Transactions Bureau Corporate Finance Bureau Corporate Finance Bureau Bureau

Kepala Biro Pembiayaan Kepala Biro Kepala Biro Kepala Biro


& Penjaminan Perasuransian Dana Pensiun Kepatuhan Internal

Head of Internal
Head of Financing Head of Insurance Head of Pension
Compliance Bureau
& Guarantee Bureau Bureau Fund Bureau

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


31

Tenaga Pengkaji
SENIOR ADVISORS

Perkembangan industri pasar modal dan lembaga keuangan non The rapid growth of Indonesian capital market and non
bank yang semakin cepat yang diikuti pula dengan semakin bank financial institution (NBFI) industry brings about
meningkatnya kompleksitas dan keragaman instrumen keuangan significant challenges to Bapepam-LK regulatory and
telah melahirkan berbagai tantangan baru bagi Bapepam-LK supervisory role due to the increasing complexity and
dalam mengemban fungsi pengaturan dan pengawasannya. diversity of products, market and institutions. In response
Salah satu upaya untuk merespon tantangan-tantangan tersebut to these challenges, 3 (three) new senior positions was
adalah dengan membentuk 3 (tiga) jabatan senior baru di established in April 2009 namely:
lingkungan Bapepam-LK terhitung sejak April 2009 1. Senior Advisor for Capital Market Development whose
yang terdiri dari: functions includes overall review and in depth analysis
1. Tenaga Pengkaji bidang Pengembangan Pasar Modal dengan on relevant issues as well as producing the required
tugas pokok untuk melakukan penelaahan, pengkajian, dan diagnosis and recommendations for further strategic
penyusunan rekomendasi tentang strategis pengembangan di development of Indonesian capital market;
bidang pasar modal;
2. Senior Advisor for Financial Institutions Development
2. Tenaga Pengkaji bidang Pengembangan Lembaga Keuangan whose functions overall review and in depth analysis on
dengan tugas pokok untuk melakukan penelaahan, relevant issues as well as producing the required
pengkajian, dan penyusunan rekomendasi tentang strategis diagnosis and recommendations for further strategic
pengembangan di bidang lembaga keuangan; dan development of Indonesian NBFI; and

3. Tenaga Pengkaji bidang Pengembangan Kapasitas Organisasi 3. Senior Advisor for Organizational Capacity and
dan Kebijakan Internasional dengan tugas pokok untuk International Policy Development whose functions
melakukan penelaahan, pengkajian, dan penyusunan overall review and in depth analysis on relevant issues as
rekomendasi tentang strategi pengembangan hal-hal yang well as producing the required diagnosis and
menyangkut kapasitas organisasi Bapepam-LK dan kebijakan recommendations for further strategic development of
internasional di bidang pasar modal dan lembaga keuangan. Bapepam-LK organizational capacity and international
policy.

Ketiga Tenaga Pengkaji tersebut secara struktural langsung The three advisors structurally reports directly to the
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Chairman of Bapepam-LK. Operationally, in executing their
Bapepam-LK. Namun demikian, dalam melaksanakan tugasnya mandate, the advisors work hand in hand with the relevant
ketiganya tetap harus melakukan koordinasi dengan unit-unit bureaus within Bapepam-LK organization.
kerja terkait lainnya di lingkungan Bapepam-LK.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


32

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


33

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


34 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

04

4.1 KINERJA PASAR MODAL TAHUN 2009 4.1 CAPITAL MARKET PERFORMANCE IN 2009

4.1.1 Indeks Harga Saham 4.1.1 Stock Price Index

Tahun 2009, Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek In 2009, The Indonesia Stock Exchange (IDX ) Composite
Indonesa mengalami penguatan yang signifikan dibanding Index experienced a significant upturn compared to that of
tahun sebelumnya. Indeks ditutup pada posisi 2.534,36, last year. The index was closed at 2,534.36 or an increase
mengalami kenaikan sebesar 86,98% bila dibandingkan of 86.98% compared to 2008 closing position, and it was
pada posisi penutupan di tahun 2008 dan merupakan the highest IDX Composite Index has ever reached in
indeks tertinggi yang dicapai oleh BEI selama tahun 2009. 2009.

IHSG terendah selama tahun 2009, berada pada posisi The lowest position of the IDX Composite Index in 2009
1.256,109 dan terjadi pada 2 Maret 2009 . took place on March 2, 2009 at 1,256.109.

IHSG di tahun 2009 menempati urutan kinerja indeks The IDX Composite Index was the second best
terbaik kedua. Prestasi ini lebih baik bila dibandingkan performance index in 2009. This achievement was better
tahun 2008 yang menempati urutan kinerja terbaik if compared to that of 2008 achievement, which was
ke 9 (sembilan). the 9th (ninth) best performance.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


35

Tabel 4.1 Indeks Harga Saham pada Bursa Efek di Table 4.1 Stock Price Indices of Stock Exchange in
Kawasan Asia Pasifik akhir tahun 2009 Asia Pacific at the end of 2009

Bursa Efek / Indeks / Des 08 / Des 09 / % Perubahan /


Stock Exchange Index Dec 08 Dec 09 % of Change

Shenzhen Stock Exchange Shenzen Composite Index 553,30 3) 1.201,34 117,12


Shenzen Stock Exchange 553.30 1,201.34 117.12
Composite Index[a7]
Indonesia Stock Exchange Indonesia Stock Exchange 1.355,41 2) 2.534,36 86,98
Composite Index 1,355.41 2,534.36 86.98
Bombay Stock Exchange Mumbai Stock Exchange 9.647,31 3) 17.464,81 81,03
Sensex 30 9,647.31 17,464.81 81.03
Shanghai Stock Exchange Shanghai Stock Exchange 1.820,81 3) 3.277,14 79,98
Composite Index 1,820.81 3,277.14 79.98
Taiwan Stock Exchange Taiwan Stock Exchange Index 4.591,22 3) 8.188,11 78,34
Taiwan Stock Exchange 4,591.22 8,188.11 78.34
Weighted Index
Stock Exchange of Singapore Straits Times Index 1.761,56 3) 2.897,62 64,49
1,761.56 2,897.62 64.49
Stock Exchange of Thailand Bangkok Stock Exchange of 449,96 2) 734,54 63,25
Thailand Index
Stock Exchange of 449.96 734.54 63.25
Thailand Index
Philippine Stock Exchange Philippine Stock Exchange Index 1.872,85 1) 3.052,68 63,00
1,872.85 3,052.68 63.00
Stock Exchange of Hongkong Hangseng Index 14.387,48 3) 21.872,50 52,02
Hong Kong Stock Exchange 14,387.48 21,872.50 52.02
Kuala Lumpur Stock Exchange Kuala Lumpur Stock Exchange 876,75 3) 1.272,78 45,17
Composite Index 876.75 1,272.78 45.17
Tokyo Stock Exchange Nikkei-225 Stock Exchange 8.859,56 2) 10.546,44 19,04
8,859.56 2.534,36[a8] -71,39[a9]
New York Stock Exchange Dow Jones Industrial Average 8.776,39 3) 10.428,05 18,82
8,776.39 10,428.05 18.82

1) Penutupan tanggal 29 Desember / Closing price index as of December 29


2) Penutupan tanggal 30 Desember / Closing price index as of December 30
3) Penutupan tanggal 31 Desember / Closing price index as of December 31

Dalam rangka mengantisipasi dan mendukung In order to anticipate and support future developments of
perkembangan Pasar Modal Indonesia ke depan serta Indonesia Capital Market, also to provide market with a
memberikan kemudahan dan efisiensi perdagangan, di convenient and an efficient trading system, Bapepam-LK
tahun 2009 Bapepam-LK telah memberikan persetujuan granted approval to the Stock Exchange upon amendment
kepada Bursa atas penyempurnaan Peraturan Bursa Nomor of Stock Exchange Regulation Number II.A. regarding
II.A. tentang Perdagangan Efek. Salah satu penyempurnaan Securities Trading in 2009. One of the amendment made
yang dilakukan dalam peraturan tersebut adalah perubahan was fraction adjustment and the maximum span of price
fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga yang dapat adjustment which could be conducted on real-time basis.
dilakukan secara real time. Perubahan tersebut kemudian These adjustments were to accomodate the implemention
diakomodir dengan mengimplementasikan sistem of the new trading system in Indonesia Stock Exchange
perdagangan baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang (IDX) named JATS-NextG to replace the Jakarta Automated
dinamakan JATS-NextG, menggantikan sistem Jakarta Trading System (JATS). Bapepam-LK also conducted on the
Automated Trading System (JATS). Bapepam-LK melakukan spot observation during Mock Trading conducted by IDX to
peninjauan on the spot pada saat BEI melakukan Mock ensure the readiness of the Stock Exchange before
Trading untuk memastikan kesiapan Bursa sebelum sistem implementing the JATS-NextG.
JATS-NextG diterapkan.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


36 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

4.1.2 Nilai Kapitalisasi Pasar 4.1.2 Market Capitalization

Nilai kapitalisasi pasar di BEI pada akhir perdagangan Market capitalization in IDX at the closing day of 2009
2009, jika dibandingkan dengan akhir perdagangan tahun increased by 87.59% compared to that of last year, from
sebelumnya, naik 87,59%, yakni dari Rp1.076,50 triliun Rp1,076.50 trillion in 2008 to Rp2,019.38 in 2009. On
pada akhir perdagangan tahun 2008 menjadi Rp2.019,38 that ground, Indonesia capital market has given bigger
triliun pada akhir perdagangan tahun 2009. Sejalan hal contribution toward the GDP, from 21.72% in 2008
tersebut, kontribusi pasar modal Indonesia terhadap GDP to 35.97% in 2009.
naik dari 21,72 % di tahun 2008 menjadi 35,97 % di
tahun 2009.

Grafik 4.1 Indeks Harga Saham Gabungan BEI Graphic 4.1 IDX Composite Stock Price Index
2000-2009 2000-2009

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

Grafik 4.2 Kapitalisasi Pasar 2000-2009 Graphic 4.2 Market Capitalization 2000-2009

2500

2000

1500

1000

500

0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

4.2 EMITEN DAN PERUSAHAAN PUBLIK 4.2 ISSUER AND PUBLIC-LISTED COMPANY

Berdasarkan Undang Undang Nomor No. 8 Tahun 1995 According to the Laws Number 8 Year 1995 regarding
tentang Pasar Modal, Emiten adalah Pihak yang melakukan Capital Market, Issuer is a Party that performs Public
Penawaran Umum. Penawaran Umum adalah kegiatan Offering. Public Offering is activity performed by Issuer to
penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk sell the Securities to the public based on procedures
menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara regulated under the prevailing laws. Before conducting a
yang diatur dalam undang-undang. Sebelum melakukan Public Offering, a company is beforehand required to
Penawaran Umum, suatu perusahaan wajib terlebih dahulu submit Registration Statement to Bapepam-LK. Afterward,
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam-LK shall scrutinize such Registration Statement

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


37

Bapepam-LK. Selanjutnya Bapepam-LK menelaah to discern its compliance to the Capital Market rules and
Pernyataan Pendaftaran tersebut untuk melihat pemenuhan regulations.
terhadap peraturan perundangan yang berlaku di Pasar
Modal.

Sebagai organisasi yang terus mengembangkan diri, As a sustained developing organization, Bapepam-LK has
Bapepam-LK telah melakukan beberapa upaya untuk carried out certain efforts to increase the number of
meningkatkan jumlah Emiten yang melakukan Penawaran Issuers that perform Public Offering in Indonesian capital
Umum di pasar modal Indonesia, seperti melakukan market, such as: organizing capital market socialization,
sosialisasi pasar modal, penyempurnaan Standard Operating improving Standard Operating Procedures (SOP),
Procedures (SOP) penelaahan Pernyataan Pendaftaran, yakni examining Registration Statement by shortening the
memperpendek jangka waktu penelaahan Pernyataan examination period of such Registration Statement from
Pendaftaran dari 45 hari menjadi 35 hari, serta 45 days to 35 days, and improving certain regulations
penyempurnaan beberapa peraturan yang ditujukan untuk which are aimed at simplifying the Public Offering process.
mempermudah proses Penawaran Umum. Selama tahun In 2009, examination toward Registration Statements
2009 penelaahan Bapepam-LK atas Pernyataan Pendaftaran conducted by Bapepam-LK has fully complied with time
Penawaran Umum telah sepenuhnya memenuhi jangka frame as specified in SOP of Superior Services.
waktu yang ditetapkan dalam SOP Layanan Unggulan.

Pada tahun 2009 penawaran umum obligasi mengalami In 2009, bond offering experienced a significant increase,
kenaikan yang cukup signifikan, baik dari segi jumlah either in term of total number of companies performing
perusahaan yang melakukan Penawaran Umum maupun the Public Offering or total value of bond offered to the
dari sisi jumlah nilai obligasi yang ditawarkan kepada public. On contrary, share offering decreased compared to
masyarakat. Namun demikian, untuk penawaran umum last year performance, either in term of total number of
saham, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun companies performing the Public Offering or total value of
sebelumnya baik dalam jumlah perusahaan yang melakukan share issuance.
Penawaran Umum maupun dari sisi jumlah nilai emisi
saham.

Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah Public Company is a Company which shares have been
dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan owned by 300 shareholders at minimum, and which has
memiliki modal disetor sekurang-kurangnya already had paid-in capital at the amount of Rp
Rp3.000.000.000,- atau suatu jumlah pemegang saham dan 3,000,000,000,- at minimum or a certain amount of
modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan shareholders and paid-in capital as determined under
Pemerintah. Meskipun tidak melakukan Penawaran Umum, Government Regulation. Despite a Public Company does
Perusahaan Publik wajib pula menyampaikan Pernyataan not conduct a public offering, Public Company is still
Pendaftaran kepada Bapepam-LK. Sepanjang tahun 2009 required to submit the Registration Statement to
tidak terdapat Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan Bapepam-LK. Throughout 2009, there was zero
Perusahaan Publik di Pasar Modal Indonesia. Registration Statement submitted by Public Company
Indonesia Capital Market.

4.2.1 Penawaran Umum Saham 4.2.1 Share Offering

Pada tahun 2009 terdapat 13 perusahaan yang melakukan In 2009, 13 companies have performed Initial Public
Penawaran Umum perdana saham. Jumlah ini menunjukkan Offering. These numbers showed a decrease by 24%
penurunan sebesar 24% dibandingkan tahun sebelumnya compared to last year performance of 17 companies.
yang jumlahnya adalah 17 perusahaan. The total value of Initial Public Offering was
Nilai Penawaran Umum perdana saham tahun ini adalah Rp4,087,130,725,000,- decreased by 83% compared to
Rp4.087.130.725.000,- menurun sebesar 83% dibanding the previous year.
tahun sebelumnya.

13 perusahaan yang melakukan Penawaran Umum perdana The 13 companies that performed Initial Public Offering in
saham tahun ini adalah PT Trikomsel Oke Tbk, PT Batavia 2009 were PT Trikomsel Oke Tbk, PT Batavia Prosperindo
Prosperindo Finance Tbk, PT Inovisi Infracom Tbk, Finance Tbk, PT Inovisi Infracom Tbk,
PT Metropolitan Kentjana Tbk, PT Katarina Utama Tbk, PT Metropolitan Kentjana Tbk, PT Katarina Utama Tbk,
PT Bumi Citra Permai Tbk, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT Bumi Citra Permai Tbk, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk,
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


38 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, PT Garda Tujuh Buana PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, PT Garda Tujuh Buana
Tbk, PT BW Plantation Tbk, PT Pelat Timah Nusantara Tbk, Tbk, PT BW Plantation Tbk, PT Pelat Timah Nusantara Tbk,
dan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. and PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk.

Selain itu, Penawaran Umum yang dilakukan oleh In addition to the abovementioned activities, a Public
Pemegang Saham (PUPS) dilakukan oleh 1 (satu) pihak Offering by Shareholder has been conducted by
yaitu PT Grahabuana Kreasi Baru yang melakukan PT Grahabuana Kreasi Baru upon its shares ownership in
Penawaran Umum atas kepemilikan sahamnya pada PT Indonesia Paradise Property Tbk up to the amount
PT Indonesia Paradise Property Tbk sejumlah of Rp20,700,000,000,-.
Rp20.700.000.000,-.

Pada tahun 2009 terdapat 15 Penawaran Umum saham In 2009, there were 15 companies conducting Right Issue,
dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ,dengan nilai with total offering of Rp15,671,804,885,831,-. The
penawaran sebesar Rp15.671.804.885.831,-. Jumlah numbers of total Right Issuance showed a decrease by
penawaran ini menunjukkan penurunan sebesar 40%, 40%, while the total offering in value decrease by 72%
sedangkan nilai penawaran menunjukkan penurunan compared to last year.
sebesar 72%, dibanding tahun sebelumnya.

Emiten yang melakukan Right Issue adalah PT Bank The Issuers that performed Right Issue were PT Bank
Danamon Indonesia Tbk, PT Indoexchange Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Indoexchange Tbk, PT Bank
Kesawan Tbk, PT Pool Advista Indonesia Tbk, PT Bank Kesawan Tbk, PT Pool Advista Indonesia Tbk, PT Bank
Capital Indonesia Tbk, PT Berlian Laju Tanker Tbk, Capital Indonesia Tbk, PT Berlian Laju Tanker Tbk,
PT Ancora Indonesia Resources Tbk, PT Pacific Utama Tbk, PT Ancora Indonesia Resources Tbk, PT Pacific Utama Tbk,
PT Bank Agroniaga Tbk, PT Excelcomindo Pratama Tbk, PT Bank Agroniaga Tbk, PT Excelcomindo Pratama Tbk,
PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Himpunan Saudara 1906 PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Himpunan Saudara 1906
Tbk, PT Darma Henwa Tbk, PT Sentul City Tbk dan Tbk, PT Darma Henwa Tbk, PT Sentul City Tbk and
PT Energy Mega Persada Tbk. PT Energy Mega Persada Tbk.

Penurunan nilai emisi saham tahun 2009 antara lain The total value of share issuance decreased in 2009 was
disebabkan oleh dampak krisis ekonomi global yang masih due to, among others, the impact of global economic crisis
terasa pada kuartal pertama tahun 2009. Setelah during the first-quarter of 2009. After the crisis»s passed
berlalunya krisis tersebut, Emiten dan Perusahaan Publik through, Issuers as well as Public Companies tended to be
cenderung lebih fokus mempertahankan kelangsungan more focus on maintaining their operational activities.
operasionalnya.

4.2.2 Penawaran Umum Obligasi Korporasi 4.2.2 Corporate Bond Offering

Pada tahun 2009 terdapat 28 perusahaan yang melakukan In 2009, there were 28 companies that performed Bond
Penawaran Umum Obligasi, dengan total nilai penawaran Offering with a total offering of Rp31,090,000,000,000,-.
mencapai Rp31.090.000.000.000,-. Jumlah nilai This showed an increase of 120% compared to last year.
penawaran ini menunjukkan peningkatan sebesar 120% Such increase occurred due to, among others, a decrease
dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini antara in bank interest rate which made bond becoming a
lain disebabkan oleh penurunan suku bunga bank, relatively less expensive financing source. .
sehingga obligasi menjadi sumber pendanaan yang relatif
lebih murah.

Penawaran umum obligasi yang dilakukan tahun 2009 Bond offerings that were made in 2009 comprised of the
terdiri dari beberapa jenis obligasi berikut : following types of bond:
• obligasi konvensional sebanyak 26 penawaran • 26 Conventional Bonds with a total value of
dengan nilai Rp23.811.000.000.000,- Rp23,811,000,000,000,-
• obligasi syariah (sukuk) sebanyak 8 (delapan) • 8 (eight) Syaria Bonds (sukuk) with a total value of
penawaran dengan nilai Rp1.779.000.000.000,-; dan Rp1,779,000,000,000,-; and
• obligasi sub ordinasi sebanyak 2 (dua) penawaran • 2 (two)Subordinated Bonds with a total value of
dengan nilai Rp5.500.000.000.000,- Rp5,500,000,000,000,-

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


39

Penawaran Umum obligasi tersebut dilakukan oleh Emiten These Bond Offerings were performed by the following
sebagai berikut PT Medco Energi Internasional Tbk, Issuers: PT Medco Energi Internasional Tbk, PT Indofood
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Salim Ivomas Pratama, Sukses Makmur Tbk, PT Salim Ivomas Pratama, PT Pupuk
PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Astra Sedaya Finance, Kalimantan Timur, PT Astra Sedaya Finance, PT Danareksa
PT Danareksa (Persero), PT Matahari Putra Prima Tbk, (Persero), PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Federal
PT Federal International Finance, PT Indomobil Finance International Finance, PT Indomobil Finance Indonesia,
Indonesia, PT Adira Dinamika Multifinance Tbk, PT Summit PT Adira Dinamika Multifinance Tbk, PT Summit Oto
Oto Finance, PT Berlian Laju Tanker Tbk, PT Bank Tabungan Finance, PT Berlian Laju Tanker Tbk, PT Bank Tabungan
Negara (Persero), PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), Negara (Persero), PT Bank Ekspor Indonesia (Persero),
PT Apexindo Pratama Duta Tbk, Perum Pegadaian, PT Bank PT Apexindo Pratama Duta Tbk, Perum Pegadaian, PT Bank
Jabar Banten, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Jabar Banten, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero),
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT Bank Pan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT Bank Pan
Indonesia Tbk, PT Indosat Tbk, PT Oto Multiartha, PT Bank Indonesia Tbk, PT Indosat Tbk, PT Oto Multiartha, PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk, PT Sinar Mitra Sepadan Finance, PT Perusahaan Listrik Tbk, PT Sinar Mitra Sepadan Finance, PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero), PT Bakrieland Development Tbk, dan Negara (Persero), PT Bakrieland Development Tbk, and
PT Mitra Adiperkasa. PT Mitra Adiperkasa.

4.3 PERUSAHAAN EFEK DAN WAKIL PERUSAHAAN 4.3 SECURITIES COMPANY AND SECURITIES
EFEK COMPANY REPRESENTATIVE

4.3.1 Perusahaan Efek 4.3.1 Securities Company

Yang dimaksud dengan Perusahaan Efek adalah Pihak yang A Securities Company is a Party who engages in the
melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, business of Underwriter, Broker-Dealer and/or
Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi. Investment Manager.

Proses perizinan Perusahaan Efek diberikan berdasarkan Licensing process of Securities Company is provided
Peraturan Bapepam-LK Nomor V.A.1 tentang Perizinan pursuant to Bapepam-LK Regulation Number V.A.1
Perusahaan Efek. Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah regarding Licensing of Securities Company. In 2009,
memberikan 2 (dua) izin usaha baru untuk Perusahaan Efek Bapepam-LK granted 2 (two) new business licences
yaitu satu izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE) comprising of one broker dealer license to
kepada PT.Commonwealth Securities dan satu izin usaha PT.Commonwealth Securities, and one underwriter license
sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE) kepada PT.Erdhikha Elit to PT.Erdhikha Elit Sekuritas. In addition to such license
Sekuritas. Selain itu, selama tahun 2009, terdapat granting, in 2009, license revocation were made toward two
pencabutan izin usaha yang dilakukan terhadap dua Securities Companies, namely PT. Ramayana Artha Perkasa
Perusahaan Efek yaitu kepada PT. Ramayana Artha Perkasa (broker dealer license) and PT Antaboga Deltasekuritas
(izin usaha sebagai PPE) dan PT Antaboga Deltasekuritas Indonesia (broker dealer and underwriter licenses). The
Indonesia (izin usaha sebagai PPE dan PEE). Pencabutan izin revocation of such licenses was conducted due to violation
terhadap Perusahaan Efek tersebut dilakukan karena adanya capital market laws and regulations. Thereby, the total
pelanggaran peraturan perundang-undangan pasar modal. number of Securities Companies up to the end of
Dengan demikian jumlah total Perusahaan Efek hingga akhir 2009 was 157 companies.
tahun 2009 berjumlah 157 perusahaan.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


40 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

Tabel 4.2 Pemberian dan Pencabutan Izin Usaha Table 4.2 License Revocation and Conferral of
Perusahaan Efek Securities Companies

No. Uraian / Jumlah /


Description Number

1. Pemberian izin usaha baru Perusahaan Efek


New business license of Securities Companies
- Perantara Pedagang Efek
- Broker Securities dealer 1
- Penjamin Emisi Efek
- Securities Underwriter 1

2. Pencabutan izin usaha Perusahaan Efek


License Revocation of Securities Companies
- Perantara Pedagang Efek
- Broker Securities dealer 2
- Penjamin Emisi Efek
- Securities Underwriter 1

4.3.2 Pembukaan Cabang 4.3.2 Branch Opening

Sejalan dengan arah kebijakan pengembangan pasar In line with the capital market development policy,
modal, Bapepam-LK mendorong perluasan cakupan Bapepam-LK has encouraged the extension of service
penyediaan jasa Perusahaan Efek. Hal ini penting coverage of Securities Company. It was an important
dilakukan dalam rangka meningkatkan peran pasar modal policy Bapepam-LK had to make to improve the role of
sebagai penggerak perekonomian nasional. Pembukaan capital market as the engine of national economic growth.
Perusahaan Efek di daerah-daerah akan memberikan The opening of Securities Companies in the regions will
kesempatan bagi pemodal potensial didaerah-daerah provide opportunities to potential investors in local areas
untuk mendapatkan akses untuk melakukan investasi di to get access to invest their fund in Indonesia capital
pasar modal Indonesia. Selama tahun 2009, tercatat market. Throughout 2009, 63 Securities Companies have
sebanyak 63 Perusahaan Efek melakukan pemekaran carried out business expansion by opening new business
perusahaan dengan membuka kegiatan di lokasi lain yang activities in many cities in Indonesia, bringing up to 453
tersebar di berbagai kota di Indonesia, sehingga total branch offices. In detail, there were 64 new branch
terdapat 453 kantor cabang. Secara rinci, terdapat 64 openings and 22 branch office closings conducted by
pembukaan cabang baru serta 22 penutupan kantor Securities Companies during 2009.
cabang oleh Perusahaan Efek sepanjang tahun 2009.

4.3.3 Wakil Perusahaan Efek 4.3.3 Securities Company Representative

Yang dimaksud dengan Wakil Perusahaan Efek adalah Securities Company Representative is defined as an
orang perseorangan yang melakukan kegiatan Perusahaan individual who performs Securities Company activities and
Efek wajib memiliki izin Wakil Perusahaan Efek yang diatur is required to have Securities Company Representative
dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor V.B.1 tentang license as stipulated in Bapepam-LK Regulation Number
Perizinan Wakil Perusahaan Efek. V.B.1 regarding Licensing of Securities Company
Representatives.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan perijinan Wakil To improve the licensing service of Securities Company
Perusahaan Efek, Bapepam-LK melakukan reformasi dalam Representatives, Bapepam-LK has gone through
proses Perizinan Wakil Perusahaan Efek khususnya reformation in licensing process for Securities Company
Perijinan Wakil Penjamin Emisi Efek/ Wakil Perantara Representatives especially for underwriter representatives/
Pedagang Efek. Reformasi tersebut dilakukan dalam broker dealer representatives. The reformation was made
bentuk mempersingkat jangka waktu proses perizinan by shortening the duration of licensing process in SOP
dalam SOP yang semula 45 hari menjadi 21 hari. SOP from 45 days to 21 days. This licensing SOP was one of
perizinan ini termasuk dalam salah satu SOP Layanan the Superior Service SOPs and has become one of
Unggulan dan menjadi salah satu kontrak kinerja Bapepam-LK performance contracts with the Ministry of

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


41

Bapepam-LK kepada Menteri Keuangan. Selama tahun Finance. Throughout 2009, Bapepam-LK has granted 520
2009, Bapepam-LK telah memberikan 520 izin orang new licenses. The licenses were inclusive of 480 broker
perseorangan. Izin tersebut terdiri dari 480 izin sebagai dealer representatives licenses and 40 underwriter
Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) dan 40 izin sebagai representatives licenses. Up until the end of 2009, the total
Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE). Total sebanyak 6,778 izin number of broker dealer representatives and underwriter
sebagai WPPE dan WPEE telah dikeluarkan oleh Bapepam- representatives licenses granted by Bapepam-LK was 6.778.
LK hingga akhir tahun 2009. .

4.4 PENGELOLAAN INVESTASI 4.4 INVESTMENT MANAGEMENT

4.4.1 Produk Investasi 4.4.1 Investment Product

Krisis perekonomian global di tahun 2008 telah Global economy crisis in 2008 has brought a severe impact
mempengaruhi laju pertumbuhan industri Reksa Dana yang to the growth of Investment Fund industry as reflected from
tercermin dari penurunan NAB dari sebesar Rp92,19 triliun decreasing net asset value from Rp92.19 trillion in 2007 to
pada tahun akhir 2007 menjadi sebesar Rp74,06 triliun Rp74.06 trillion at the end of 2008. The global crisis has also
pada akhir tahun 2008. Krisis global juga telah influenced investor preference in selecting the type of
mempengaruhi preferensi investor dalam memilih jenis Investment Fund product, in which for 3 years in a row,
produk Reksa Dana, dimana selama 3 tahun berturut-turut, Capital Protected Investment Fund had become the most
Reksa Dana Terproteksi menjadi jenis Reksa Dana pilihan preferred Investment Fund to investors. It was shown from
utama bagi investor. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan a significant increase of the number of Participation Unit of
jumlah Unit Penyertaan Reksa Dana Terproteksi yang cukup Capital Protected Investment Fund compared to those of
signifikan dibandingkan dengan peningkatan jumlah Unit other Investment Fund and the proportion against total
Penyertaan jenis Reksa Dana lainnya. Disamping itu, number of Participation Unit of overal Investment Fund was
proporsi jumlah Unit Penyertaan Reksa Dana Terproteksi the biggest one. The investor interest toward Capital
terhadap jumlah total Unit Penyertaan seluruh Reksa Dana Protected Investment Fund was high for this kind of
merupakan porsi terbesar. Tingginya minat investor Investment Fund was considered to have low risk as it has
terhadap jenis Reksa Dana Terproteksi dapat dipahami protection scheme against its principal value of client»s
mengingat jenis Reksa Dana ini dianggap memiliki tingkat investment.
risiko yang rendah karena memiliki fitur proteksi terhadap
nilai pokok investasi nasabah.

Namun, jika dibandingkan dengan tahun 2008, pada tahun Yet, compared to 2008, Investment Fund industry
2009 industri Reksa Dana mengalami pertumbuhan yang experienced an uplifting growth, either in term of total
cukup menggembirakan, baik dari segi jumlah Reksa Dana number of outstanding Investment Fund, total amount of
yang beredar, Nilai Aktiva Bersih seluruh Reksa Dana net asset value of overall Investment Fund, or total number
maupun jumlah Unit Penyertaan yang beredar. of outstanding Participation Unit. The phenomenon took
Perkembangan ini tidak terlepas dari beberapa kebijakan place due to several policies taken by Bapepam-LK
yang telah dilakukan oleh Bapepam-LK sepanjang tahun throughout 2009 as follow:
2009 antara lain :

• Kebijakan Relaksasi • Relaxation Policy


Kebijakan relaksasi atas beberapa ketentuan terkait Relaxation Policy on certain provisions pursuant to
pengelolaan Reksa Dana dikeluarkan melalui Surat Investment Fund management was released through
Edaran No: SE-03/BL/2009 tanggal 16 April 2009. Circular Letter Number SE-03/BL/2009 dated April 16,
Kebijakan ini diterbitkan dalam rangka memelihara 2009. The policy was issued in the course of keeping
keberlangsungan industri Reksa Dana dari dampak the continuity of Investment Fund industry which
kondisi perekonomian global yang pada saat itu suffered from global economic crisis. The relaxation
sedang mengalami krisis. Kebijakan relaksasi yang policy issued among others were securities Fair Market
dikeluarkan antara lain mengenai penentuan Nilai Pasar Value determination for securities in the Investment
Wajar Efek dalam portofolio Reksa Dana, batas waktu Fund portfolio, payment time limit upon redemption of
pembayaran atas penjualan kembali unit penyertaan Investment Fund participation unit, investment
Reksa Dana, batasan-batasan investasi Reksa Dana, limitations for Investment Fund, limitation of minimum
batasan minimum dana kelolaan Reksa Dana, program Net Asset Value for an Investment Fund, Advance
Pendidikan Profesi Lanjutan bagi Wakil Agen Penjual Profession Education program for Investment Fund
Efek Reksa Dana, dan lain-lain. Selling Agent Representative, etc.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


42 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

• Peningkatan capacity building, risk management • Improving capacity building, risk management
dan kepatuhan Manajer Investasi and compliance of Investment Manager
Sejak tahun 2007 Bapepam-LK juga telah melakukan Since 2007, Bapepam-LK has also engaged in
kerjasama dengan ASIC yang meliputi bidang cooperation with ASIC in the areas of compliance in
Kepatuhan di Industri Reksa Dana, Edukasi Investasi, Investment Fund industry, Investment Education,
Market Surveillance dan Enforcement. Sementara itu, Market Surveillance and Enforcement. Meanwhile, in
selama tahun 2009 Bapepam-LK bekerja sama 2009 Bapepam-LK, facilitated by Australasian
dengan Australasian Compliance Institute (ACI) telah Compliance Institute (ACI), have organized a training
menyelenggarakan pelatihan bagi pejabat dan for Bapepam-LK functionaries and staffs concerning
pegawai Bapepam-LK dalam bentuk workshop Compliance for Investment Manager held on January
mengenai Compliance for Investment Manager. 2009. A training was also arranged for all Investment
Pelatihan juga diberikan kepada seluruh Manajer Manager registered in Bapepam-LK in the form of
Investasi yang terdaftar di Bapepam-LK dalam bentuk Workshop on Compliance and Risk Management for
Workshop on Compliance and Risk Management for Investment Manager held on October 2009. The
Investment Manager yang diselenggarakan pada activities were aimed at improving knowledge and
bulan Oktober 2009. Kegiatan ini bertujuan untuk technical competences of Bapepam-LK staffs on
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis Compliance for Investment Manager and improving
pegawai Bapepam-LK mengenai Compliance bagi knowledge of Investment Manager in respect of
Manajer Investasi serta dalam rangka meningkatkan compliance and risk management.
pengetahuan dan pemahaman bagi Manajer Investasi
dalam melaksanakan kepatuhan dan manajemen
risiko.

• Pembenahan Distribusi Agen Penjual Efek Reksa • Distribution restructuring of Investment Fund
Dana (APERD) Selling Agent
Pemetaan terhadap Agen Penjual Efek Reksa Dana Mapping toward Investment Fund Selling Agent was
dilakukan dalam bentuk pemeriksaan kepatuhan baik conducted in the form of compliance audit either in
di kantor pusat maupun di kantor cabang di head office or branch officess in big cities all over
beberapa kota besar di Indonesia. Kegiatan ini Indonesia. The mapping was carried out to obtain a
dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran clear picture of Investment Fund marketing
mengenai distribusi pemasaran Reksa Dana di seluruh distribution in all regions of Indonesia, . Additionally,
daerah di Indonesia. Di samping itu, kegiatan ini juga the mapping was also aimed at increasing the
ditujukan untuk meningkatkan kepatuhan Agen compliance level of Investment Fund Selling Agent
Penjual Efek Reksa Dana dan pegawai tenaga and marketing staffs holding Investment Fund Selling
pemasaran pemegang izin Wakil Agen Penjual Efek Agent Representative licence in their activities of
Reksa Dana (WAPERD) dalam kegiatannya marketing Investment Fund.
memasarkan Reksa Dana.

• Kegiatan sosialisasi kepada pemodal di daerah • Socialization Activity for Domestic Investors
Selain itu, dalam rangka pengembangan basis In the course of developing domestic investor basis,
investor domestik, Bapepam-LK bekerja sama dengan Bapepam-LK, in cooperation with Indonesia
Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Investment Fund Manager Association, have
secara konsisten memberikan pemahaman maupun consistently provided information and socialization to
sosialisasi kepada masyarakat pemodal khususnya investors especially to economic-potential areas.
yang berada di daerah-daerah yang berpotensi
secara ekonomi.

Sementara itu untuk menekan maraknya investasi Additionally, to minimize illegal investment practices
ilegal sekaligus merintis pengawasan bersama and to initiate joint-monitoring for financial
terhadap produk-produk investasi keuangan, investment products, Bapepam-LK have involved in
Bapepam-LK secara intensif telah menjalin kerjasama intensive cooperation and coordination with relevant
dan kordinasi dengan instansi terkait seperti Bank institutions, such as Bank Indonesia, Police Force,
Indonesia, Kepolisian, Kejaksaan, PPATK dan Public Prosecutor, Indonesian Financial Transaction
Kementerian Perdagangan. Reports and Analysis Centre, and Ministry of Trade.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


43

Perkembangan industri Reksa Dana yang positif di The positive growth of Investment Fund in year 2009
tahun 2009 ini juga didorong oleh beberapa faktor was also encouraged by supporting factors which
yang mendukung terciptanya iklim investasi yang brought conducive investment climate to fixed income
kondusif baik di pasar surat utang maupun pasar market or equity market as reflected from a decrease of
saham yang tercermin dari penurunan tingkat suku the Certificate of Bank Indonesia (SBI) rate and an
bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan peningkatan increase of Jakarta Composite Index (JCI) of Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Stock Exchange (IDX).
Indonesia (BEI).

Tingkat suku bunga SBI telah mengalami penurunan SBI rate has decreased by 275 basis point within one
sebesar 275 basis point selama kurun waktu satu year from 9.25% at auction on December 4, 2008 to
tahun dari posisi 9,25% pada lelang tanggal 4 6.5% at auction on December 3, 2009. On contrary,
Desember 2008 menjadi 6,5% pada lelang tanggal 3 IDX JCI increased significantly up to 2,534.36 at the
Desember 2009. Sedangkan IHSG BEI telah mengalami end of 2009 or increased 86.98% compared to 2008
peningkatan yang cukup tajam, dimana pada akhir of 1,355.41.
tahun 2009 ditutup pada posisi 2.534,36 atau terjadi
peningkatan sebesar 86,98% jika dibandingkan tahun
2008 yang ditutup pada posisi 1.355,41.

Disamping penurunan suku bunga SBI, industri Reksa Besides the decrease of SBI rate, Investment Fund
Dana diuntungkan dengan keputusan Moody»s industry also got benefit from Moody»s Investors Service
Investors Service yang menaikkan peringkat utang decision which scaled up the Indonesia sovereign rating
dalam valas dan mata uang lokal Indonesia dari «Ba3» for foreign and local currencies from «Ba3» to «Ba2» with
menjadi «Ba2». Outlook dari peringkat itu adalah stabil. stable outlook. The rating improvement occurred
Kenaikan peringkat itu disebabkan oleh perekonomian owing to a relatively solid economy of Indonesia in
Indonesia yang relatif tangguh menghadapi resesi dealing with the global recession as well as fine short-
global disamping juga prospek pertumbuhan jangka term growth prospect.
pendek yang sehat.

Kenaikan peringkat ini juga disebabkan oleh Additionally, the rating increase was also caused by
membaiknya profil kredit yang diturunkan dari kehati- better credit profile incurred as the result of prudent
hatian kebijakan, reformasi struktural dan manajemen policy, structural reformation, and a good debt
utang yang baik. Defisit APBN yang relatif rendah dan management. A deficit in the State Budget which was
pertumbuhan ekonomi yang kuat akan menurunkan relatively low and a sturdy economic growth shall
utang pemerintah dan swasta. Kemampuan reduce the government and private debts. The
(membayar) utang pemerintah juga diperkirakan masih government solvability was predicted to be stable as
stabil. well.

Sementara itu Lembaga pemeringkat internasional Meanwhile, international rating institution, Standard &
Standard & Poor»s Rating Services (S&P), pada Jumat, Poor»s Rating Services (S&P), revised Indonesia rating on
23 Oktober 2009, meningkatkan rating outlook Friday, October 23, 2009, from stable to positive
Republik Indonesia menjadi positive dari sebelumnya outlook. S&P also set Indonesian sovereign rating at BB-
stable. S&P juga menetapkan rating pada outlook long for long term foreign currency sovereign credit rating
term foreign currency sovereign credit rating adalah and BB+ for long term local currency sovereign credit
BB- dan untuk long term local currency sovereign rating. While the rating outlook for short-term
credit rating adalah BB+. Sementara itu, rating short- sovereign was «B».
term sovereign adalah «B».

S&P menyatakan, perbaikan outlook ini dilandasi oleh S&P declared that improvements on such outlooks were
pengurangan utang dan kehati-hatian pengelolaan made based on debt reduction and prudent fiscal policy
fiskal yang menjadi kunci kebijakan makro ekonomi. as the key for macroeconomics policy.

Perkembangan industri pengelolaan Investasi pada In 2009, the development of investment management
tahun 2009 juga ditandai dengan terbitnya produk industry was also marked by the issuance of new
baru berupa penerbitan KIK-EBA pertama diawal tahun product named Collective Investment Contract - Asset

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


44 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

dan disusul kemudian penerbitan berikutnya di bulan Backed Securities (KIK-EBA) in the beginning of the
Oktober. year followed by next issuance on October.

4.4.1.1 Reksa Dana 4.4.1.1 Investment Fund

Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk Investment Fund is a vehicle used by Investment Manager
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk to gather fund from the public investors for investment in
selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh a Securities Portfolio.
Manajer Investasi.

Dalam rangka Reformasi Birokrasi, pelayanan pendaftaran In the course of bureaucracy reformation, registration
Reksa Dana berbentuk KIK masuk dalam SOP Layanan service of Collective Investment Scheme Investment Fund is
Unggulan. Janji pelayanan yang diberikan adalah jangka included in Superior Service SOP. The service provided is a
waktu penyelesaian lebih cepat dari yang ditetapkan oleh completion schedule which is faster than the one
Peraturan Perundang-undangan di Bidang Pasar Modal provisioned in prevailing laws and regulations governing
dari sebelum reformasi selama 45 hari kerja menjadi 35 capital market, from 45 business days before the
hari kerja setelah reformasi birokrasi, setelah dokumen reformation to 35 business days, following the receipt of
diterima dengan lengkap dan memenuhi ketentuan dalam complete documents and the compliance of provisions
Peraturan perundang-undangan, atau pada tanggal lebih under laws and regulations, or on earlier date in the event
awal jika dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK telah that effective statement by Bapepam-LK has reached
mencapai 100% dari target yang telah ditetapkan. 100% from the target.

Selama tahun 2009, industri Reksa Dana mengalami Despite a decrease in 2008, Investment Fund industry
perkembangan yang cukup meggembirakan setelah experienced an uplifting development throughout 2009. It
mengalami penurunan di tahun 2008. Hal ini dapat dilihat was reflected from significant increase in term of total
dari peningkatan yang cukup signifikan baik dari segi number of outstanding Investment Fund, Total Net Asset
jumlah Reksa Dana yang beredar, Total Nilai Aktiva Bersih Value of all Investment Fund, or total Participation Unit.
(NAB) seluruh Reksa Dana maupun jumlah Unit
Penyertaan.

Sampai dengan akhir Desember 2009 jumlah Reksa Dana Up until December 2009, total number of Investment Fund
yang beredar telah meningkat menjadi 607 Reksa Dana was 607 or increased 7.05% compared to last year
atau mengalami peningkatan sebesar 7,05% performance, with 567 Investment Fund. In the
dibandingkan dengan akhir tahun 2008 dengan 567 meantime, total Net Asset Value of all Investment Fund
Reksa Dana. Sementara itu, total Nilai Aktiva Bersih grew up to the amount of Rp114.37 trillion at the end of
seluruh Reksa Dana tumbuh menjadi Rp114,37 triliun di 2009, or an increase of 54.43% from Rp74.06 trillion at
akhir tahun 2009, atau mengalami peningkatan sebesar the end of 2008. If it was compared to Gross Domestic
54,43% dari sebesar Rp74,06 triliun di akhir tahun 2008. Product (GDP), Net Asset Value of Investment Fund was
Apabila dibandingkan dengan Gross Domestic Product still relatively low, which was 2.04% against 2009 GDP
(GDP), NAB Reksa Dana masih sangat kecil, yaitu 2,04% with Rp5,613.4 trillion. From such numbers, Capital
dari GDP tahun 2009 yang mencapai Rp5.613,4 triliun. Protected Investment Fund dominated the proportion by
Dari jumlah tersebut, Reksa Dana Terproteksi mendominasi 42.17% or an increase by 4.43% of 2008 proportion
proporsi dengan prosentase sebesar 42,17% atau naik which was 37.74%, followed by Fixed Income Investment
sebesar 4,43% dari tahun 2008 yang proporsinya Fund (21,58%), Mixed Investment Fund (19,28%) Equity
mencapai 37,74%, disusul oleh Reksa Dana Pendapatan Investment Fund (12,03%), Money Market Investment
Tetap (21,58%), Reksa Dana Campuran (19,28%) Reksa Fund (4,28%), as well as Index Fund and Exchange Traded
Dana Saham (12,03%), Reksa Dana Pasar Uang (4,28%) Fund (ETF) by 0.33% respectively. Meanwhile, total
dan Reksa Dana Indeks dan ETF masing masing 0,33%. number of outstanding Participation Unit at the end of
Sedangkan jumlah Unit Penyertaan yang beredar pada 2009 increased up to 69,52 billion units or an increase by
akhir tahun 2009 meningkat menjadi 69,52 miliar unit 14.01% compared to total Participation Unit at the end
atau mengalami peningkatan sebesar 14,01% jika of 2008 of 60.98 billion.
dibandingkan dengan jumlah unit penyertaan di akhir
tahun 2008 sebesar 60,98 miliar.

Peningkatan NAB terjadi pada semua jenis Reksa Dana Net Asset Value increase also occurred to all types of
kecuali ETF. Peningkatan NAB tertinggi terjadi pada Reksa Investment Fund except ETF. The highest Net Asset Value
Dana Indeks yang meningkat 187,38%, diikuti Reksa Dana increase occurred to Index Investment Fund by 187.38%,

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


45

Pasar Uang (126,76%), Reksa Dana Saham (88,02%), Reksa followed by Money Market Investment Fund (126.76%),
Dana Fixed Income (84,79%), Reksa Dana Campuran Equity Investment Fund (88.02%), Fixed Income Investment
57,52% dan Reksa Dana Terproteksi (20,12%). Sementara Fund (84.79%), Mixed Investment Fund 57.52% and Capital
itu NAB Reksa Dana ETF mengalami penurunan sebesar Protected Fund (20.12%). On contrary, Net Asset Value of
7,94%. ETF decreased by 7.94%.

Reksa Dana Pasar Uang Money Market Investment Fund


Reksa Dana Pasar Uang adalah Reksa Dana yang hanya Money Market Investment Fund means an Investment Fund
melakukan investasi pada Efek bersifat utang dengan jatuh that invests only in debt Securities which have an initial
tempo kurang dari 1 (satu) tahun. maturity date of less than 1 (one) year.

Walaupun jumlah Reksa Dana Pasar Uang mengalami Despite a decrease of Money Market Investment Fund by
penurunan sebesar 10,34% dari sebanyak 29 pada akhir 10.34% from 29 Investment Fund at the end of 2008 to 26
tahun 2008 menjadi 26 pada akhir tahun 2009, namun NAB Investment Fund at the end of 2009, Net Asset Value of
Reksa Dana Pasar Uang mengalami peningkatan yang cukup Money Market Investment Fund experienced a significant
signifikan yakni sebesar 126,79% dari Rp2,30 triliun pada increase by 126.79% from Rp2.30 trillion in 2008 to Rp5.22
akhir tahun 2008 menjadi Rp5,22 triliun pada akhir tahun trillion at the end of 2009.
2009.

Reksa Dana Pendapatan Tetap Fixed Income Fund


Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah Reksa Dana yang Fixed Income Investment Fund means an Investment Fund
melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% (delapan that invests at least 80% (eighty percent) of its assets in debt
puluh perseratus) dari aktivanya dalam bentuk Efek yang Securities.
bersifat utang.

Walaupun Jumlah Reksa Dana Pendapatan Tetap mengalami Despite a decrease of total Fixed Income Fund by 7.09%
penurunan sebesar 7,09% dari sebanyak 141 pada akhir from 141 Investment Fund throughout 2008 to 131
tahun 2008 menjadi 131 pada akhir tahun 2009, namun Investment Fund at the end of 2009, Net Asset Value of
NAB Reksa Dana Pendapatan Tetap mengalami peningkatan Fixed Income Fund increased significantly by 68.61% from
yang cukup signifikan yakni sebesar 68,61%dari Rp11 triliun Rp 11 trillion in 2008 to Rp 18.55 trillion in 2009.
pada akhir tahun 2008 menjadi Rp18,55 triliun pada tahun
2009.

Reksa Dana Saham Equity Investment Fund


Reksa Dana Saham adalah Reksa Dana yang melakukan Equity Investment Fund means an Investment Fund that
investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam invests at least 80% of its assets in Equity Securities.
bentuk Efek yang bersifat Ekuitas.

Jumlah Reksa Dana Saham mengalami kenaikan sebesar Total number of Equity Investment Fund increased by 8.96%
8,96% dari sebanyak 67 pada akhir tahun 2008 menjadi 73 from 67 Investment Fund at the end of 2008 to 73
pada akhir tahun 2009, peningkatan ini juga diikuti dengan Investment Fund throughout 2009, such an increase was
peningkatan yang cukup signifikan dari sisi NAB Reksa Dana followed by a significant increase of Equity Investment Fund
Saham yakni sebesar 88,02% dari Rp20,38 triliun pada Net Asset Value by 88.02% from a total amount of Rp20.38
akhir tahun 2008 menjadi Rp38,31 triliun pada akhir tahun trillion at the end of 2008 to Rp38.31 trillion at the end of
2009. 2009.

Reksa Dana Campuran Mixed Investment Fund


Reksa Dana Campuran adalah Reksa Dana yang melakukan Mixed Investment Fund means an Investment Fund that
investasi dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas dan Efek invests in Equity Securities and debt Securities in proportions
bersifat utang yang perbandingannya tidak termasuk dalam other than those referred to Fixed Income Investment Fund
Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Saham. and Equity Investment Fund.
Jumlah Reksa Dana Campuran mengalami kenaikan sebesar Total number of Mixed Investment Fund increased by 4.46%
4,46% dari sebanyak 112 Reksa Dana pada akhir tahun from 112 Investment Fund throughout 2008 to 117
2008 menjadi 117 Reksa Dana pada akhir tahun 2009, Investment Fund at the end of 2009, followed by an
diikuti dengan peningkatan NAB Reksa Dana Campuran increase of Balanced Investment Fund Net Asset Value by
yakni sebesar 57,22% dari Rp10,19 triliun pada akhir tahun 57.22% from Rp 10.19 trillion at the end of 2008 to

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


46 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

2008 menjadi Rp16,06 triliun pada akhir tahun 2009. Rp16.06 trillion at the end of 2009.

Reksa Dana Terproteksi Capital Protected Fund


Reksa Dana Terproteksi adalah Reksa Dana yang Capital Protected Fund is Investment Fund in which its
investasinya pada Efek bersifat utang yang masuk dalam investment is in debt Securities with investment grade,
kategori layak investasi (investment grade) sehingga nilai enabling Securities value of which on maturity date to be
Efek bersifat utang pada saat jatuh tempo sekurang- no less than total value protected.
kurangnya dapat menutupi jumlah nilai yang diproteksi.

Jumlah Reksa Dana Terproteksi mengalami kenaikan yang Capital Protected Fund experienced the highest increase by
paling tinggi yaitu sebesar 19,63% dari sebanyak 214 19.63% from 214 Investment Fund in 2008 to 256
Reksa Dana pada tahun 2008 menjadi 256 Reksa Dana Investment Fund in 2009. Meanwhile, Net Asset Value of
pada tahun 2009. Sementara itu NAB Reksa Dana Capital Protected Fund experienced an increase by 20.12%
Terproteksi mengalami peningkatan sebesar 20,12% dari from Rp29.36 trillion at the end of 2008 to Rp35.27 trillion
Rp29,36 triliun pada akhir tahun 2008 menjadi Rp35,27 at the end of 200
triliun pada akhir tahun 2009.

Sepanjang tahun 2009 bila dilihat dari jumlah Unit Throughout 2009, in terms of total Participation Unit and
Penyertaan maupun jumlah Reksa Dana, Reksa Dana total Investment Fund, Capital Protected Fund earned the
Terproteksi masih menduduki posisi tertinggi dan menjadi hightest position and became the most preferred
pilihan sebagian besar investor. Namun demikian bila Investment Fund for investors. While in term of overall Net
dilihat dari dari komposisi NAB secara keseluruhan, NAB Asset Value composition, Capital Protected Fund Net Asset
Reksa Dana Terproteksi berada pada posisi kedua setelah Value stayed at the second position below Equity
Reksa Dana Saham. Investment Fund.

Reksa Dana Indeks Index Fund


Reksa Dana Indeks adalah Reksa Dana yang portofolio Index Fund is Investment Fund, Securities portfolio of which
Efeknya terdiri atas Efek yang menjadi bagian dari comprises of Securities contained in certain index that has
sekumpulan Efek dari suatu indeks dengan komposisi yang similar composition with such index to replicate the index
sama dengan indeks tersebut dengan maksud untuk fluctuation.
mereplikasi pergerakan indeks acuannya.

Sampai dengan tahun 2009, Reksa Dana indeks masih Up until 2009, Index Fund was less attractive to investor.
belum diminati oleh investor. Terbukti selama tahun 2009 It was shown from the insignificant development this
tidak ada perkembangan yang berarti dari Reksa Dana Investment Fund has experienced in 2009.
jenis ini.

Jumlah Reksa Dana Indeks tidak mengalami perubahan Despite the constant number of Index Fund which
dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu tetap sebanyak remained stable at 2 (two) Investment Fund compared to
2 (dua) Reksa Dana, namun apabila dilihat dari 2008, the Investment Fund Net Asset Value experienced
perbandingan NAB-nya, Reksa Dana Indeks mengalami the highest incease by 187,38% from Rp100 billion at the
peningkatan yang paling tinggi yaitu sebesar 187,38% end of 2008 to Rp290 billion at the end of 2009.
dari Rp100 milliar pada akhir tahun 2008 menjadi
Rp290 milliar pada akhir tahun 2009.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


47

4.4.1.2 Reksa Dana Berbentuk KIK yang Unit 4.4.1.2 Investment Fund in the form of Collective
Penyertaannya diperdagangkan Investment Contract (KIK) with Participation
di Bursa Efek Unit traded at Stock Exchange
Exchange Traded Fund (ETF)

Reksa Dana Berbentuk KIK yang Unit Penyertaannya Exchange Traded Fund (ETF) is an investment fund that its
diperdagangkan di Bursa Efek atau sering disebut dengan Participation Unit traded on Stock Exchange.
Exchange Traded Fund (ETF) adalah sebuah Reksa Dana yang ETF is a new innovation in Investment Fund industry having
merupakan suatu inovasi dalam dunia industri Reksa Dana similarity to public-listed company, Participation Unit of
yang sifatnya mirip dengan suatu perusahaan terbuka which can be traded at Stock Exchange. ETF is a
dimana unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa. combination of open and closed Investment Fund, and it
ETF ini merupakan kombinasi dari Reksa Dana tertutup dan usually refers to equity index.
Reksa Dana terbuka, dan ETF ini biasanya merupakan Reksa
Dana yang mengacu kepada indeks saham.

Jumlah ETF juga tidak mengalami perubahan dibandingkan Total number of ETF experienced no change compared to
dengan tahun 2008 yaitu tetap sebanyak 2(dua) Reksa 2008 which stayed at 2 (two) Investment Fund. However,
Dana, namun apabila dilihat dari perbandingan NAB-nya, in term of Net Asset Value, ETF was the only Investment
ETF adalah satu-satunya jenis Reksa Dana yang mengalami Fund that experienced a decrease by 7.94% from Rp730
penurunan NAB sebesar 7,94% dari Rp730 milliar pada billion at the end of 2008 to Rp670 billion at the end of
akhir tahun 2008 menjadi Rp670 milliar pada akhir tahun 2009.
2009.

4.4.1.3 Reksa Dana KIK Penyertaan Terbatas (RDPT) 4.4.1.3 Private Equity Fund (RDPT)

Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan Terbatas adalah Private Equity Fund is a vehicle used by an Investment Fund
wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari Manager to gather funds from Professional Investors to be
Pemodal Profesional yang selanjutnya diinvestasikan oleh invested in securities portfolio.Professional Investor is an
Manajer Investasi pada portofolio Efek. Pemodal Profesional investor that has ability to purchase Participation Units and
adalah pemodal yang memiliki kemampuan untuk membeli to perform risk analysis on Private Equity Fund as regulated
Unit Penyertaan dan melakukan analisis risiko terhadap by Bapepam-LK»s rule.
Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan Terbatas
sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam-LK.

Sepanjang tahun 2009 Bapepam-LK mencatatkan 37 Reksa Throughout 2009, Bapepam-LK recorded 37 Private Equity
Dana KIK Penyertaan Terbatas (RDPT), dan membubarkan 7 Fund (RDPT), and cancelled 7 (seven) RDPTs. It contributed
(tujuh) RDPT sehingga jumlah RDPT menjadi 64 atau to a total number of 64 RDPTs or an increase by 83.33%
mengalami peningkatan sebesar 83,33% dibanding RDPT compared to total RDPTs in 2008 which was 36 RDPTs.
tahun 2008 sebanyak 36.

Namun berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh Based on mapping result conducted by Bapepam-LK, as per
Bapepam-LK, per tanggal 21 Januari 2010 dapat diketahui January 21, 2010 only 54 RDPTs were identified to have
bahwa dari sejumlah 64 RDPT yang memiliki dana kelolaan asset under management up to the amount of Rp16,57
adalah 54 RDPT sejumlah Rp16,57 triliun. Berdasarkan trillion. Based upon currency denomination, asset under
denominasi mata uang, dana kelolaan RDPT tersebut terdiri management of such RDPT comprised of 47 RDPTs in
dari 47 RDPT berdenominasi Rupiah dan 7(tujuh) RDPT Rupiah denomination and 7(seven) RDPTs in US Dollar
berdenominasi Dollar Amerika Serikat. RDPT tersebut denomination. Those RDPTs were managed by 18
dikelola oleh 18 Manajer Investasi dan diadministrasikan Investment Manager and administered by
oleh 11 Bank Kustodian. Custodian Bank.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


48 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

4.4.1.4 Efek Beragun Aset (EBA) 4.4.1.4 Asset Backed Securities (EBA)

EBA merupakan Efek yang diterbitkan oleh Kontrak EBA is Securities issued by Asset Backed Securities
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang portofolionya Collective Investment Contract, portfolio of which
terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari comprises of financial assets, e.g. claim inccurred from
surat berharga komersial, pemberian kredit kepemilikan commercial papers, housing or apartment loan provision,
rumah atau apartemen, Efek bersifat hutang yang dijamin Debt Securities guaranteed by the Government, Credit
Pemerintah, Sarana Peningkatan Kredit, serta aset Enhancement Facility, as well as financial assets equivalent
keuangan setara dan aset keuangan lain yang berkaitan and other financial assets related to such financial assets.
dengan aset keuangan tersebut.

Pernyataan efektif Bapepam-LK diterbitkan pada tanggal Effective Statement of Bapepam-LK issued on January 29,
29 Januari 2009 melalui surat Nomor S-647/BL/2009 2009 through letter Number S-647/BL/2009 for new
untuk produk investasi baru berbasis sekuritisasi dengan investment product with securitization basis by using
menggunakan wadah Kontrak Investasi Kolektif yaitu Efek Collective Investment Contract was issued for Danareksa
Beragun Aset Danareksa SMF I - KPR BTN sebesar SMF I Asset Backed Securities - KPR BTN (Housing Loan) of
Rp100 milliar disusul dengan Efek Beragun Aset Danareksa Rp100 billion followed by Danareksa SMF II Asset Backed
SMF II-KPR BTN pada tanggal 30 Oktober 2009 dengan Securities - KPR BTN dated October 30, 2009 with
surat Pernyataan Efektif Nomor S-9604/BL/2009 sebesar Effective Statement letter Number S-9604/BL/2009 at the
Rp360 milliar. Penerbitan kedua EBA ini didukung oleh PT amount of Rp360 billion.
Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebagai Koordinator The issuance of this two EBA was supported by PT Sarana
Global dan Pembeli Siaga, PT Bank Tabungan Negara Multigriya Finansial (Persero) as Global Coordinator and
(Persero) sebagai Kreditur Asal, PT Danareksa Investment Stand-by Buyer, PT Bank Tabungan Negara (Persero) as
Management bertindak sebagai Manajer Investasi, dan PT Creditor, PT Danareksa Investment Management as
Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Kustodian. Investment Manager, and PT Bank Rakyat Indonesia as
Custodian Bank.

EBA Danareksa SMF I - KPR BTN dan EBA Danareksa SMF Underlying asset of EBA Danareksa SMF I - KPR BTN and
II-KPR BTN, menggunakan underlying asset berupa EBA Danareksa SMF II-KPR BTN, were compiled claims of
kumpulan tagihan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terpilih Housing Loan (KPR) selected from PT Bank Tabungan
dari PT Bank Tabungan Negara (Persero). Kedua EBA ini Negara (Persero). Both EBA put good-quality KPR BTN
menggunakan aset KPR BTN berkualitas baik sebagai assets as collateral. Quality of such KPR was shown by
agunan. Kualitas KPR tersebut dapat dilihat dari peringkat idAAA rating provided by Pefindo to both EBA series.
idAAA yang diberi Pefindo untuk kedua seri EBA ini.

Bapepam-LK berharap dengan hadirnya produk investasi It was expected by Bapepam-LK that the new investment
baru ini, tidak hanya akan memperkaya alternatif investasi product not only could enrich the investment alternatives
bagi para investor, tetapi juga dapat menjadi sarana untuk for investor, but it could also become a facility for real
ikut serta mengembangkan sektor riil melalui pembiayaan sector development through capital market financing. It
pasar modal. Bagi para Manajer Investasi, hal ini dapat was also a good momentum for Investment Manager to
dijadikan momentum untuk lebih kreatif dalam be more creative in developing new products that could
mengembangkan produk-produk investasi baru yang akan enrich the Indonesia capital market.
memperkaya pasar modal Indonesia. Secara garis besar, In general, development of Investment Products based
perkembangan Produk Investasi berdasarkan jenisnya upon their types can be found in table below.
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


49

Tabel 4.3 Perkembangan Produk Investasi Table 4.3 Investment Product Development

No Jenis Produk Investasi / Tahun / Year


Investment Product 2008 2009

Jumlah RD/ NAB (Triliun)/ Jumlah UP (Miliar)/ Jumlah RD/ NAB (Triliun)/ Jumlah UP (Miliar) /
Total NAV Total Total NAV Total Participation
Investment Fund (Trillion Rupiah) Participation Unit Investment Fund (Trillion Rupiah) Unit (Billion Rupiah)

1. Reksa Dana Pasar Uang/ 29 2,30 2,30 26 5,22 5,22


Money Market
Investment Fund

2. Reksa Dana Pendapatan 141 11,00 9.17 131 18,55 12.61


Tetap/
Fixed Income Fund

3. Reksa Dana Saham/ 67 20,38 12,71 73 38,31 11,70


Equity Investment Fund

4. Reksa Dana Campuran/ 112 10,19 7,60 117 16,06 7,38


Mixed Investment Fund

5. Reksa Dana Terproteksi/ 214 29,36 28,88 256 35,27 32,33


Capital Protected Fund

6. Reksa Dana Indeks/ 2 0.10 0,11 2 0,29 0,16


Index Fund

7. Exchange-Traded Fund 2 0,73 0,21 2 0,67 0,13


(ETF)

Total 1-7 567 74,06 60,98 607 114,37 69.52

8. Reksa Dana KIK Penyertaan 36 N/A N/A 64 16.57 N/A


Terbatas /
Private Equity Fund

9. Efek Beragun Aset - 2 - 2 0,46 N/A


(KIK-EBA)
Asset Backed Securities

4.4.2 Pihak yang Melakukan Aktivitas Pengelolaan 4.4.2 Parties in Investment Management Activities
Investasi

4.4.2.1 Manajer Investasi 4.4.2.1 Investment Manager

Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahanya An Investment Manager is a Person other than an insurance
mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau Company, pension fund or bank with respect to its own
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok lawful activities, that, as a business, manages Securities
nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan Portfolios or collective investment Portfolios for clients or
bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya groups of clients.
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Proses penataan Manajer Investasi telah dilakukan sejak Structuring process of Investment Manager has been
tahun 2007 dan proses pemetaan tersebut dilanjutkan di conducted since 2007, and mapping process was followed
tahun 2009. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan in 2009. In the course of improving the quality and
profesionalisme Manajer Investasi, Bapepam-LK telah profesionalism of Investment Manager, Bapepam-LK has
menerbitkan 2 (dua) peraturan, yaitu Peraturan Nomor issued 2 (two) regulations, which were Regulation Number
IV.A.3 Tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan IV.A.3 regarding Licensing of Securities Company Acting as
Kegiatan Usaha sebagai Manajer Investasi dan Peraturan Investment Manager, and Regulation Number V.D.11
Nomor V.D.11 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi regarding regarding Guidelines for Implementation of
Manajer Investasi. Investment Manager Functions.

Dalam peraturan No. V.A.3 tentang ditegaskan kembali It was reaffirmed In Regulation Number V.A.3 that
bahwa Manajer Investasi dapat melakukan kegiatan usaha Investment Manager could conduct business activities of: 1)
berupa: 1) pengelolaan portofolio Efek untuk kepentingan Securities portfolio management for the benefit of certain

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


50 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

nasabah tertentu berdasarkan perjanjian pengelolaan dana investor as stipulated under bilateral and individual fund
yang bersifat bilateral dan individual yang disusun sesuai management agreement organized based Bapepam-LK
peraturan Bapepam-LK, 2) pengelolaan portofolio investasi regulation, 2) collective investment portfolio management
kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah melalui for a group of investors through vehicle or products
wadah atau produk-produk yang diatur dalam peraturan provisioned under Bapepam-LK regulation; and/or 3) other
Bapepam-LK; dan/atau 3) kegiatan lain sesuai dengan activities as provisioned under Bapepam-LK regulation.
ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK.

Sedangkan dalam peraturan No.V.D.11 Manajer Investasi While Regulation Number V.D.11 stated that Investment
diwajibkan untuk sekurang-kurangnya mempunyai dan Manager was obligated to at least have and perform the
melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut: 1) Investasi, following functions: 1) Investment, 2) Risk management,
2) Manajemen risiko, 3) Kepatuhan, 4) Pemasaran, 3) Compliance, 4) Marketing, 5) Trading, 6) Securities
5) Perdagangan, 6) Penyelesaian transaksi Efek, transaction settlement, 7) Investor complaint handling,
7) Penanganan keluhan investor, 8) Riset dan teknologi 8) Research and information technology, 9) Human
informasi, 9) Pengembangan sumber daya manusia, resource development, and 10) Accounting and finance.
dan 10) Akuntansi dan keuangan.

Seiring dengan belum dicabutnya SK Ketua Bapepam-LK To cope with the non-revocation of SK Chairman of
Nomor Kep-69/BL/2007 tanggal 13 April 2007 tentang Bapepam-LK Decree Number Kep-69/BL/2007 dated April
Penghentian Sementara Pemberian Izin Usaha Perusahaan 13, 2007 regarding Temporary Suspension of Licensing of
Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Manajer Securities Company Acting as Investment Manager,
Investasi, selama Tahun 2009 (hingga akhir November throughout 2009 (up until November 2009) Bapepam-LK
2009) Bapepam-LK tidak mengeluarkan izin baru granted no new license for Securities Company Acting as
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai Investment Manager.
Manajer Investasi.

Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah mencabut 7(tujuh) During 2009, Bapepam-LK revoked 7 (seven) licenses for
izin usaha Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan Securities Company Acting as Investment Manager with the
sebagai Manajer Investasi dengan perincian sebagai following details:
berikut:
a. 2 (dua) perusahaan karena tidak memenuhi a. 2 (two) companies due to the non-compliance of
ketentuan sebagai Manajer Investasi, yaitu: Investment Manager requirements, namely:
1) PT. Republic Fund; 1) PT. Republic Fund;
2) PT. Momentum Synergy Asset Management. 2) PT. Momentum Synergy Asset Management.

b. 4 (empat) perusahaan karena mengembalikan izin b. 4 (four) companies due to returning of business
usaha sebagai Manajer Investasi, yaitu: license as Investment Manager, namely:
1) PT. CIMB-GK Securities; 1) PT. CIMB-GK Securities;
2) PT. Pratama Capital; 2) PT. Pratama Capital;
3) PT. Ramayana Artha Perkasa, karena perusahaan 3) PT. Ramayana Artha Perkasa, due to returning of
mengembalikan izin usaha dan melakukan spin business license and spin off by establishing PT.
off dengan membentuk PT. Kharisma Asset Kharisma Asset Management;
Management; 4) PT. Alberta Investment Management;
4) PT. Alberta Investment Management;

c. 1 (satu) perusahaan karena melakukan pelanggaran c. 1 (one) company due to violation of capital market
peraturan di Bidang Pasar Modal, yaitu PT Antaboga regulation, namely PT Antaboga Delta Sekuritas.
Delta Sekuritas.

Dengan dicabutnya 7 (tujuh) izin usaha Manajer Investasi With such 7 (seven) revocations of Investment Manager
tersebut, maka pada akhir tahun 2009 jumlah Manajer license, total number of Investment Manager left in 2009
Investasi yang masih ada sebanyak 93 perusahaan. was 93 companies.

Jumlah dana pihak ketiga yang dikelola oleh Manajer Total amount of third party»s fund managed by Investment
Investasi berdasarkan laporan bulanan periode Desember Manager based on monthly report in December 2009 was

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


51

2009 mencapai Rp180,98 triliun atau mengalami Rp180.98 trillion or an increase by 47,38% compared
peningkatan sebesar 47,38% dibandingkan dengan tahun to 2008 which was Rp122.79 trillion.
2008 yaitu sebesar Rp122,79 triliun.

Jumlah nasabah mengalami perubahan yang sangat At the same time, total number of investor increased
signifikan dari 303.300 nasabah pada tahun 2008 menjadi significantly from 303,300 investors in 2008 to 304.177
304,177 nasabah pada tahun 2009 atau terjadi peningkatan in vestors in 2009 an increase by 0.29%.
sebesar 0,29%.

Dana nasabah dari dalam negeri masih mendominasi Domestic investor fund was still dominated the proportion
dengan proporsi sebesar 95,52% dari total dana by 95.52% of the total fund or a slight decrease by 1.23%
keseluruhan atau sedikit mengalami penurunan sebesar compared to 2008 proportion which was 96.65%.
1,23% dibandingkan dengan proporsi tahun 2008 sebesar Meanwhile, foreign proportion of investor fund
96,65%. Sedangkan proporsi dana nasabah dari luar negeri experienced an increase from 3.35% in 2008
mengalami kenaikan dari 3,35% pada tahun 2008 menjadi to 4.48% in 2009.
4.48% pada tahun 2009.

4.4.2.2 Penasihat Investasi 4.4.2.2 Investment Advisor

Penasihat Investasi adalah Pihak yang memberi nasihat An Investment Advisor is a Person who, for a fee, renders
kepada Pihak lain mengenai penjualan atau pembelian Efek advice to others regarding the sale or purchase of
dengan memperoleh imbalan jasa. Securities

Selama Tahun 2009 Bapepam-LK memberikan 1 (satu) ijin During 2009, Bapepam-LK granted 1 (one) license as
perusahaan sebagai Penasihat Investasi yaitu PT EMCO Investment Advisor to PT EMCO Adidaya International.
Adidaya International, sehingga jumlah Penasihat Investasi Total number of Investment Advisor was 8 (eight) parties
adalah 8 (delapan) pihak yang terdiri dari 5 (lima) Penasihat comprising of 5 (five) Individual Investment Advisors and 3
Investasi Perorangan dan 3 (tiga) Penasihat Investasi (three) Company Investment Advisor.
Perusahaan.

4.4.2.3 Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) 4.4.2.3 Investment Fund Selling Agent (APERD)

Agen Penjual Efek Reksa Dana adalah Pihak yang An Investment Fund Selling Agent is a Person that
melakukan penjualan Efek Reksa Dana berdasarkan kontrak performs business of selling Investment Fund based on
kerja sama dengan Manajer Investasi sebagai pengelola contract between the Investment Fund Selling Agent and
Reksa Dana. Investment Fund Manager

Selama tahun 2009, Bapepam-LK memproses 3 (tiga) During 2009, Bapepam-LK has processed 3 (three)
pengajuan pendaftaran baru APERD dan belum dapat applications of new APERD registration. Yet, none of them
mempertimbangkan ketiga pengajuan pendaftaran have met Bapepam-LK consideration. Meanwhile, at the
tersebut. Sementara itu pada periode yang sama 1 (satu) same period, 1 (one) APERD returned its license. Total
APERD mengembalikan ijin sehingga jumlah seluruh Agen number of Investment Fund Selling Agent up until
Penjual Efek Reksa Dana sampai dengan Desember 2009 December 2009 was 26 Bank.
sebanyak 26 Bank.

4.4.2.4 Wakil Manajer Investasi 4.4.2.4 Investment Manager»s Representative

Wakil Manajer Investasi (WMI) adalah Orang Perseorangan Investment Manager»s Representative (WMI) is an individual
yang mendapat ijin dari Bapepam-LK yang bertindak who gets license from Bapepam-LK to act on behalf of
mewakili kepentingan Perusahaan Efek untuk kegiatan yang Securities Company, Investment Manager, for activities
bersangkutan dengan pengelolaan Portofolio Efek. related to Securities Portfolio management.
Perusahaan Efek dalam hal ini adalah Manajer Investasi

Selama tahun 2009 Bapepam-LK memberikan izin orang Throughout 2009, Bapepam-LK granted individual license
perseorangan sebagai WMI sebanyak 48 orang dan of WMI to 48 persons and revoked 4 (four) individual

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


52 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

mencabut izin orang perseorangan sebagai WMI sebanyak licenses of WMI. Therefore, total individual license of WMI
4 (empat) orang. Dengan demikian total pemegang izin was 1,831 or an increase by 2.69% from last year which
orang perseorangan sebagai WMI adalah sejumlah 1.831 were 1,783 persons.
atau mengalami peningkatan sebesar 2,69% dari tahun
sebelumnya yaitu 1.783 orang.

4.4.2.5 Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana 4.4.2.5 Investment Fund Selling Agent
(WAPERD) Representative (WAPERD)

Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD) adalah Investment Fund Selling Agent Representative (WAPERD)
orang perseorangan yang mendapatkan izin dari Bapepam- is an individual who gets license from Bapepam-LK to act
LK untuk bertindak sebagai penjual Efek Reksa Dana. as Investment Fund»s sales.

Tahun 2009 Bapepam-LK memberikan izin orang In 2009, Bapepam-LK granted WAPERD license to 2,657
perseorangan sebagai WAPERD sebanyak 2.657, sehingga individuals. Consequently, it made individual license as
pemegang izin orang perseorangan sebagai WAPERD WAPERD increased significantly from 18,495 persons in
mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dari 2008 to 21,152 persons in 2009 or an increase by
18.495 orang pada tahun 2008 menjadi 21.152 orang 14.37%.
pada tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar
14,37%.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan mengingat In order to improve the services and considering that such
pentingnya peran WAPERD dalam industri pengelolaan WAPERD has an important role in investment
investasi, Bapepam-LK melakukan reformasi dalam proses management industry, Bapepam-LK has conducted
Perizinan WAPERD. Reformasi tersebut dilakukan dalam reformation in WAPERD licensing process. Such
bentuk perpendekan jangka waktu dalam SOP pelayanan Reformation was made in the form of shortening the
proses perizinan, yang semula 45 hari kerja menjadi 21 hari licensing process in SOP from 45 business days to 21
kerja setelah dokumen diterima dengan lengkap dan business days following the receipt of complete
memenuhi ketentuan dalam Peraturan perundang- documents which have complied to provisions of the
undangan yang berlaku. SOP perizinan ini termasuk dalam prevailing laws and regulations. The licensing SOP is
salah satu SOP Layanan Unggulan yang menjadi salah satu included in Superior Service SOP which is one of
Kontrak Kinerja Ketua Bapepam-LK kepada Menteri Performance Contract of Chairman of Bapepam-LK to the
Keuangan. Minister of Finance.

4.5 PROFESI DAN LEMBAGA PENUNJANG PASAR 4.5 CAPITAL MARKET SUPPORTING
MODAL PROFESSIONAL AND INSTITUTION

4.5.1 Profesi Penunjang Pasar Modal 4.5.1 Capital Market Supporting Professional

4.5.1.1 Akuntan 4.5.1.1 Accountant

Akuntan Publik mempunyai tugas, antara lain melakukan Public Accountant is responsible for among others
pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan performing examination upon company»s financial reports
memberikan pendapatnya, memeriksa pembukuan apakah and providing relevant comment, examining the book-
sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia dan keeping to cope with Indonesia Accounting Principles and
ketentuan Bapepam-LK sebagai regulator dan memberikan provisions of Bapepam-LK as regulator, and providing
petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik guidance for proper book-keeping (if necessary).
(apabila diperlukan).

Sepanjang tahun 2009 ini, Bapepam-LK telah Throughout 2009, Bapepam-LK granted capital market
mengeluarkan Surat Tanda Terdaftar (STTD) untuk Profesi professional registration certificates (STTD) to 35
Penunjang Pasar Modal sebanyak 35 STTD untuk Akuntan. accountants. Up until December 2009, total number of
Sehingga sampai dengan akhir Desember 2009, jumlah accountant registered in were 538 accountants.
Akuntan yang telah terdaftar di Bapepam-LK adalah
538 Akuntan.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


53

4.5.1.2 Konsultan Hukum 4.5.1.2 Legal Consultant

Konsultan Hukum mempunyai tugas antara lain melakukan Legal Consultant is responsible among others for
pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (legal performing overall legal audit and providing legal opinion
audit) dan memberikan pendapat dari segi hukum (legal to issuer and publi-listed company.
opinion) terhadap Emiten dan Perusahaan Publik.

Selama tahun 2009 Bapepam-LK telah menerbitkan Surat During 2009, Bapepam-LK issued Registration Letter of
Tanda Terdaftar bagi 13 Konsultan Hukum. Dengan Capital Market Supporting Professional to 13 Legal
demikian sampai dengan akhir tahun 2009 jumlah Consultants. Therefore, at the end of 2009, there were 656
Konsultan Hukum yang telah terdaftar di Bapepam-LK Legal Consultants registered in Bapepam-LK.
adalah 656 Konsultan Hukum.

4.5.1.3 Penilai 4.5.1.3 Appraiser

Penilai mempunyai tugas antara lain menerbitkan dan Appraiser is responsible among others for issuing and
menandatangani Laporan Penilai, yaitu pendapat atas nilai signing Appraisal Report which is an opinion given upon
wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan asset fair value organized based on audit performed by
menurut keahlian para penilai. appraiser.

Sepanjang tahun 2009 ini, Bapepam-LK telah mengeluarkan During 2009, Bapepam-LK issued Registration Letter of
Surat Tanda Terdaftar (STTD) untuk Profesi Penunjang Pasar Capital Market Supporting Professional to 5 (five)
Modal sebanyak 5 (lima) STTD untuk Penilai. Sehingga Appraisers. Up until December 2009, there were 110
sampai dengan akhir Desember 2009, jumlah profesi yang Appraisers registered in Bapepam-LK.
telah terdaftar di Bapepam-LK adalah 110 Penilai.

4.5.1.4 Notaris 4.5.1.4 Notary

Notaris mempunyai tugas antara lain membuat Berita Acara Notary is responsible among others for providing official
Rapat Umum Pemegang Saham, membuat Akte Perubahan report of general shareholders meeting, drawing up
Anggaran Dasar dan menyiapkan perjanjian-perjanjian Amendment Act of Articles of Association, and preparing
dalam rangka emisi efek. legal documents for securities issuance.

Selama tahun 2009 Bapepam-LK telah menerbitkan STTD Throughout 2009, Bapepam-LK issued Registration Letter of
bagi 40 Notaris. Dengan demikian sampai dengan akhir Capital Market Supporting Professional to 40 Notaries.
tahun 2009 jumlah Notaris yang telah terdaftar di Therefore, up to the end of 2009, total number of Notaries
Bapepam-LK sebanyak 1227. registered in Bapepam-LK were 1227 notaries.

4.5.2 Lembaga Penunjang Pasar Modal 4.5.2 Capital Market Supporting Institution

4.5.2.1 Bank Kustodian 4.5.2.1 Custodian Bank

Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan A Custodian is a Party who provides safekeeping services
Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa with respect to Securities and Securities-related assets and
lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, other services, including collection of dividends, interest,
menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang and other entitlements, the settlement of Securities
rekening yang menjadi nasabahnya. Bank umum yang Transactions, and agency services for clients who are
bertindak sebagai kustodian disebut bank kustodian. account holders. Commercial Bank that acts as custodian is
Permohonan Bank Umum sebagai kustodian diajukan called custodian bank. The application of Commercial Bank
kepada Bapepam-LK berdasarkan Peraturan Bapepam dan for becoming custodian is submitted to Bapepam-LK
LK Nomor VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum sebagai pursuant to Bapepam and LK Regulation Number VI.A.1
Kustodian. regarding Approval for Commercial Bank as Custodian.

Di tahun 2009, jumlah bank kustodian mengalami During 2009, total number of custodian bank decreased
pengurangan karena Bapepam-LK telah membatalkan satu for Bapepam-LK has cancelled one Commercial Bank
persetujuan Bank Umum sebagai Bank Kustodian terhadap approval as Custodian Bank which was PT Bank Lippo Tbk

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


54 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

PT Bank Lippo Tbk berdasarkan Keputusan Bapepam-LK pursuant to Bapepam-LK Decree Number:216/BL/2009
Nomor:216/BL/2009 tanggal 21 Juli 2009. Hal ini dated July 21, 2009. It happened due to effective merger
disebabkan perseroan tersebut telah efektif bergabung of the Company with PT Bank CIMB Niaga Tbk. There
dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Total bank kustodian were 21 custodian bank up to the end of 2009.
hingga akhir tahun 2009 adalah 21 perusahaan.

4.5.2.2 Biro Administrasi Efek 4.5.2.2 Securities Administration Agency (BAE)

Biro Administrasi Efek (BAE) adalah Pihak yang berdasarkan A Securities Administration Agency is a Party that, under
kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan contract, maintains ownership records of an Issuer»s
pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Securities and distributes entitlements on such Securities.
Efek.

Perizinan Biro Administrasi Efek diatur berdasarkan Licensing of BAE is regulated in accordance to Bapepam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor VI.B.1. Biro and LK Regulation Number VI.B.1. BAE is responsible for
Administrasi Efek mempunyai tugas menjaga sebaik- safe-keeping Securities or book-keeping records under its
baiknya setiap Efek maupun catatan pembukuan dalam management, and is required to provide copy of such
pengelolaannya dan wajib membuat salinan dari catatan book-keeping records kept in a secure and separate site.
pembukuan yang disimpan di tempat yang terpisah dan During 2009, number of BAE registered in Bapepam-LK
aman. Di tahun 2009, tidak ada perubahan jumlah Biro remained constant, which were 10 (ten) companies.
Administrasi Efek (BAE) yang telah memperoleh izin dari Meanwhile, there was a change in number of inhouse
Bapepam-LK yaitu tetap berjumlah 10 (sepuluh) BAE. Inhouse BAE is Issuer/Public-listed Company that
perusahaan. Namun, terdapat perubahan jumlah inhouse performs its own Securities administration. During 2009,
BAE. Yang dimaksud inhouse BAE adalah Emiten/ there was 1 (one) inhouse BAE that mergerd to other BAE,
Perusahaan Publik yang melaksanakan sendiri administrasi leaving the total number of inhouse BAE decreased to 17
Efeknya. Pada tahun 2009, terdapat 1 (satu) inhouse BAE inhouse BAE from 18 inhouse BAE in 2008.
yang bergabung dengan Biro Administrasi Efek yang lain,
sehingga total inhouse BAE mengalami penurunan menjadi
17 inhouse BAE dari 18 inhouse BAE di tahun 2008.

4.5.2.3 Lembaga Penilaian Harga Efek 4.5.2.3 Securities Price Valuation Institution

Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) adalah Pihak yang Securities Price Valuation Institution (LPPHE) is a Party that
melakukan penilaian harga Efek bersifat utang dan Sukuk performs valuation of debt securities and sukuk for fair
dan untuk menetapkan harga pasar wajar. Keberadaan market price. The existence of this institution is required in
lembaga ini dibutuhkan dalam mengembangkan pasar providing a fair and efficient fixed income market
surat utang yang efisien dan sehat dengan menetapkan development by setting up a fair market price of debt
harga pasar wajar Efek bersifat Utang dan Sukuk secara Securities and sukuk objectively, independently, and
objektif, independen, kredibel dan dapat accountably. The price serves as benchmark in transparent
dipertanggungjawabkan. Harga tersebut sebagai acuan fixed income market and becomes reference in sell-buy
dalam pasar surat utang sehingga menjadi lebih transactions, and it serves as valuation Price as well in daily
transparan dan menjadi referensi dalam transaksi jual beli portfolio/net asset value (NAB).
serta sebagai Harga Valuasi dalam menghitung nilai
portofolio/aset bersih (NAB) harian.

Di tahun 2007, izin pembentukan Lembaga Penilaian During 2007, license of Securities Price Valuation
Harga Efek telah dimuat dalam Peraturan Bapepam dan LK Institution establishment has been adopted in Bapepam
Nomor V.C.3 tentang Lembaga Penilaian Harga Efek. and LK Regulation Number V.C.3 regarding Securities Price
Namun untuk mewujudkan terbentuknya Lembaga Valuation Institution. However, to create an independent
Penilaian Harga Efek yang independen dan sehat, maka and fair Securities Price Valuation Institution, revision upon
dilakukan penyempurnaan peraturan tersebut di tahun such regulation was conducted in 2009 pursuant to
2009 berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Chairman Bapepam and LK Decree Number: Kep-266/BL/
Nomor: Kep-266/BL/2009 tanggal 10 Agustus 2009. 2009 dated August 10, 2009. In accordance with such
Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.C.3 amended Bapepam and LK regulation Number V.C.3
tentang Lembaga Penilaian Harga Efek yang telah regarding Bond Pricing Agency, Bapepam-LK granted
disempurnakan tersebut, Bapepam-LK memberikan izin business and operational licenses to PT Penilai Harga Efek

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


55

usaha dan izin operasional sebagai Lembaga Penilaian Harga Indonesia (PT PHEI) as the Securities Price Valuation
Efek kepada PT Penilai Harga Efek Indonesia (PT PHEI). Institution. This legal entity performs was later known as
Badan hukum ini kemudian dikenal dengan nama Indonesian Bond Pricing Agency or IBPA that performs
Indonesian Bond Pricing Agency atau IBPA yang menilai dan valuation and fair pricing of debt Securities, Sukuk, and
menetapkan harga pasar wajar atas Efek bersifat Utang, other securities, and provides information of debt Securities,
Sukuk dan surat berharga lainnya, serta menyediakan Sukuk Market.
informasi pasar EBU dan Sukuk.

4.5.2.4 Perusahaan Pemeringkat Efek 4.5.2.4 Credit Rating Company

Perusahaan Pemeringkat Efek adalah Penasihat Investasi Credit Rating Company is Investment Advisor in form of
berbentuk Perseroan Terbatas yang melakukan kegiatan Limited Liabilities that performs rating activities and provides
pemeringkatan dan memberikan peringkat. Sedangkan rating. While rating is defined as opinion on Party»s
yang dimaksud dengan peringkat, berdasarkan peraturan capability to fulfill its payment obligation timely:
tersebut merupakan opini tentang kemampuan untuk 1) As entity (company rating); and/or
memenuhi kewajiban pembayaran secara tepat waktu oleh 2) Related to Securities issued by respective Party being
suatu Pihak: rated (instrument rating).
1) sebagai entitas (company rating);dan/ atau
2) berkaitan dengan Efek yang diterbitkan oleh Pihak
dimaksud yang diperingkat (instrument rating).

Sampai dengan akhir tahun 2009, terdapat 2 (dua) Up until 2009, there were 2 (two) Credit Rating Companies
Perusahaan Pemeringkat Efek yang aktif melakukan actively involved in Indonesia capital market activities,
kegiatan di pasar modal Indonesia, yakni PT Pemeringkat namely PT Pemeringkat Efek Indonesia and PT Fitch Ratings
Efek Indonesia dan PT Fitch Ratings Indonesia. Indonesia.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan good corporate As part of the efforts to improve good corporate
governance dan sejalan dengan mandat G-20, Bapepam-LK governance and to be in line with G-20 mandate, Bapepam-
pada pertengahan 2009 telah mengeluarkan 6 (enam) LK has issued 6 (six) relevant regulations related to credit
peraturan terkait dengan perusahaan pemeringkat efek. rating company in the midst of 2009. The issuance of those
Dengan adanya ke enam peraturan ini diharapkan six regulations, it was expected that management and
pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan monitoring activities toward credit rating companies could
pemeringkat efek dapat lebih ditingkatkan. be improved.

Pada akhir 2009 Bapepam-LK telah melakukan Pencabutan At the end of 2009, Bapepam-LK performed Revocation of
Izin Usaha sebagai Pemeringkat Efek atas nama PT Moody»s Credit Rating Company License to PT Moody»s Indonesia (d/
Indonesia (d/h PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating h PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia) upon
Indonesia) atas permintaan sendiri. Pengunduran PT own request. Resignation of PT Moody»s Indonesia from
Moody»s Indonesia dari pasar modal Indonesia merupakan Indonesia capital market was part of the internal
bagian dari program restrukturisasi internal PT Moody»s Inc. restructuring program of PT Moody»s Inc.

4.5.2.5 Wali Amanat 4.5.2.5 Trust Agent

Wali Amanat merupakan Pihak yang mewakili kepentingan A Trust-Agent is a Person who represents the interests of
pemegang Efek yang bersifat utang. holders of debt Securities.

Selama tahun 2009 Bapepam-LK telah memberikan Surat During 2009, Bapepam-LK granted Registration Letter of
Tanda Terdaftar (STTD) sebagai Wali Amanat kepada 1 (satu) Capital Market Supporting Professional ref.#: 01/BL/STTD-
Bank yaitu Bank Sinar Mas, dengan Nomor STTD: 01/BL/ WA/2009 to 1 (one) Bank as Trust Agent, namely
STTD-WA/2009. Bank Sinar Mas.

Sampai dengan akhir tahun 2009, terdapat 14 Surat Tanda Up to the end of 2009, there were 14 Registration Letter of
Terdaftar Wali Amanat yang telah dikeluarkan oleh Capital Market Supporting Professional as Trust Agent have
Bapepam-LK. Namun demikian hanya 10 (sepuluh) Wali been issued by Bapepam-LK. However, only 10 (ten) of them
Amanat yang masih aktif di pasar modal. Adapun 3 (tiga) were active in the capital market. There rest were 3 (three)
Wali Amanat berstatus tidak aktif sementara dan 1 (satu) temporary inactive Trust Agents and 1 (one)

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


56 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

Wali Amanat telah berstatus tidak aktif tetap. Trust Agent with inactive status.

4.6 PASAR MODAL SYARIAH 4.6 SHARIA CAPITAL MARKET

4.6.1 Pertumbuhan Pasar Modal Syariah 4.6.1 Sharia Capital market Growth

Selama tahun 2009, kinerja pasar modal Indonesia Throughout 2009, Indonesia capital market showed an
menunjukkan pertumbuhan yang cukup menggembirakan. uplifting growth. It was shown from sharia product
Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan produk growth in Indonesia capital market, comprising of
syariah di Pasar Modal Indonesia yang meliputi sukuk corporate sukuk (sharia bond) and sukuk negara, as well
(obligasi syariah) korporasi dan sukuk negara, serta as sharia investment fund as illustrated in the table below:
reksadana syariah sebagaimana ditunjukkan pada tabel
berikut:

Tabel 4.4. Pertumbuhan Produk Syariah Table 4.4 Sharia Product Growth

Produk / Product 2006 2007 2008 2009

Sukuk (Obligasi Syariah) / Sukuk (Sharia Bond) 2,282.00 3,174.00 5,498.40 7,015.40

SBSN (Sukuk Negara) n.a n.a 4,699.70 20,328.99*

Reksa Dana Syariah / Sharia`Investment Fund 723.40 2,203.00 1,814.80 4,629.22

Jumlah / Total 3,005.40 5,377.00 12.012.90 31,973.61

Pertumbuhan / Growth 78.91% 123.41% 166.16%

Keterangan : Note:
Sumber : Statistik Bapepam-LK dan www.dmo.or.id Source: Bapepam-LK Statistics and www.dmo.or.id

* termasuk Sukuk Negara Valas (Global) sebesar US$650 juta atau sekitar * inclusive of Foreign Exchange Sukuk Negara (Global) of US$650 million or

Rp6.110 miliar dengan kurs dollar Rp9.400 dan Sukuk yang tidak about Rp6.110 billion (US$1 = Rp9,400) and untraded Sukuk

diperdagangkan

Berdasarkan data statistik di atas, maka dapat dilihat According to the above statistical data, sharia product
bahwa pertumbuhan produk syariah di Pasar Modal secara growth in Indonesia capital market, comprising of
total yang meliputi sukuk (obligasi Syariah) korporasi dan corporate sukuk (sharia bond) and Surat Berharga Syariah
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk Negara) serta Negara (SBSN/sukuk negara) as well as sharia investment
reksa dana syariah dari tahun 2008 sampai dengan akhir fund experienced an increase by 166.16% from Rp12.01
tahun 2009 telah tumbuh sebesar 166,16%, yaitu dari trillion in 2008 up to Rp31.97 trillion in 2009.
Rp12,01 triliun di tahun 2008 menjadi Rp31,97 triliun di During 2009, the main indicators for sharia product in
akhir tahun 2009. Selama tahun 2009, beberapa indikator Indonesia capital market, sukuk and sharia investment
utama produk syariah di Pasar Modal yaitu sukuk dan fund, showed a substantial growth.
reksa dana syariah menunjukkan perkembangan yang
cukup menggembirakan.

4.6.1.1 Sukuk 4.6.1.1 Sukuk

Selama tahun 2009 terdapat 14 sukuk dari 8 (delapan) During 2009, 14 sukuks of 8 (eight) Issuers got effective
Emiten yang memperoleh pernyataan efektif dari statement from Bapepam-LK. Accumulatively, up until
Bapepam-LK. Secara kumulatif, sampai dengan Desember December 2009, there were 43 sukuks was issued or an
2009 sukuk yang telah diterbitkan sebanyak 43 sukuk atau increase by 48.28% compared to 2008 which was only 29
meningkat sebesar 48,28% dibandingkan pada akhir sukuks. The following table shall give an illustration of
tahun 2008 sebanyak 29 sukuk. Berikut tabel sukuk issuance against total issuance of bond and
perbandingan penerbitan sukuk dengan total penerbitan sukuk in 2002 - 2009:
obligasi dan sukuk dari tahun 2002-2009:

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


57

Grafik 4.3 Total Emiten Penerbit Sukuk dan Obligasi Graphic 4.3 Total Number of Sukuk Bond Issuers

500

400
Jumlah Penerbitan
Total Issuance

300

200

100

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Bond & Sukuk 200 257 296 318 333 378 412 440

Sukuk 1 6 13 16 17 21 29 43

Jika dilihat dari nilai emisi, selama tahun 2009, total nilai In term of issuance value, total sukuk issuance value was
emisi penerbitan sukuk berjumlah Rp1,517 triliun. Dengan Rp1,517 trillion during 2009. Accumulatively, total value of
demikian, secara kumulatif sampai dengan Desember 2009 sukuk issuance up until December 2009 was Rp7,015 trillion
nilai emisi sukuk telah mencapai Rp7,015 triliun atau or increased 27.59% compared to 2008 which was Rp5,498
meningkat sebesar 27,59% dibandingkan pada akhir tahun trillion. Below is comparison table of total value of sukuk
2008 sebesar Rp5,498 triliun. Berikut tabel perbandingan issuance against total value of bond and sukuk
total nilai emisi penerbitan sukuk dengan total nilai emisi issuance in 2002-2009:
penerbitan obligasi dan sukuk dari tahun 2002-2009:

Grafik 4.4 Perbandingan Total Nilai Emisi Sukuk Graphic 4.4 Comparison of Total Sukuk Issuance and
dengan Total Nilai Emisi Obligasi dan Sukuk Total Bond & Sukuk Issuances

200000
Billion Rupiah
Miliar Rupiah

150000

100000

50000

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Bond & Sukuk 37,812 63,835 83,005 91,190 102,640 134,015 148,115 178,530

Sukuk 175 740 1,424 2,009 2,282 3,174 5,498 7,015

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


58 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

Tabel 4.5 Sukuk Yang Masih Beredar Table 4.5 Outstanding Sukuk
Pada Tahun 2009 in 2009

No Nama Sukuk / Struktur Nama Penerbit Tanggal Tanggal Nilai Nominal


Akad / Efek / Efektif / Jatuh Tempo / (Rp) /
Sukuk Name Transaction Securities Issuer Effectife Date Maturity Date Nominal Value
Structure (Rp)

1. OS Ijarah ApexndoPratama Duta I Tahun 2005 Ijarah PT Apexindo Pratama Duta Tbk 30-Mar-05 8-Apr-10 240.000.000.000
2. OS Ijarah Indosat Tahun 2005 Ijarah PT Indosat Tbk 13-Jun-05 21-Jun-11 285.000.000.000
3. OS Ijarah I Ricky Putra Globalindo Tahun 2005 Ijarah PT Ricky Putra Globalindo Tbk 7-Jul-05 12-Jul-10 30.400.000.000
4. OS Ijarah PLN I Tahun 2006 Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 12-Jun-06 21-Jun-16 200.000.000.000
5. Sukuk Ijarah Indosat II Tahun2007 Ijarah PT Indosat Tbk 29-May-07 29-May-14 400.000.000.000
6. Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007 Ijarah PT Berlian Laju Tanker 5-Jul-07 5-Jul-12 200.000.000.000
7. Sukuk Ijarah Mudharabah I Adhi Tahun 2007 Mudharabah PT Adhi Karya (Persero) Tbk 6-Jul-07 6-Jul-12 125.000.000.000
8. Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007 Ijarah PT Perseroan Listrik Negara (Persero) 10-Jul-07 10-Jul-17 300.000.000.000
9. Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008 Ijarah PT Indosat Tbk 27-Mar-08 9-Apr-13 570.000.000.000
10. Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008 Ijarah PT Mayora Indah Tbk 28-May-08 5-Jun-13 200.000.000.000
11. Sukuk Ijarah I Summarecon Agung Tahun 2008 Ijarah PT Summarecon Agung Tbk 13-Jun -08 25-Jun-13 200.000.000.000
12. Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri I Tahun 2008 Ijarah PT Aneka Gas Industri 26-Jun-08 8-Jul-13 160.000.000.000
13. Sukuk Ijarah Metrodata Eletronics I Tahun 2008 Ijarah PT Metrodata Electronics Tbk 26-Jun-08 4-Jul-13 90.000.000.000
14. Sukuk Subordinasi Mudharabah
Bank Muamalat Tahun 2008 Mudharabah PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk 30-Jun-08 10-Jul-18 314.000.000.000
15 Sukuk Ijarah PLN III Tahun 2009 seri A Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 31-Des-08 9-Jan-14 293.000.000.000
16. Sukuk Ijarah PLN III Tahun 2009 seri B Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 31-Des-08 9-Jan-16 467.000.000.000
17. Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II
Tahun 2009 Seri A Ijarah PT Matahari Putra Prima Tbk 1-Mar-09 14-Apr-12 90.000.000.000
18 Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II
Tahun 2009 Seri B Ijarah PT Matahari Putra Prima Tbk 1-Mar-09 14-Apr-14 136.000.000.000
19. Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker II
Tahun 2009 Seri A Ijarah PT Berlian Laju Tanker Tbk 15-Mei-09 28-May-12 45.000.000.000
20. Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker II
Tahun 2009 Seri B Ijarah PT Berlian Laju Tanker Tbk 15-Mei-09 28-May-14 55.000.000.000
21. Sukuk Ijarah I Bakrieland Development
Th. 2009 seri A Ijarah PT Bakrieland Development Tbk 29-Jun-09 7-Jul-11 60.000.000.000
22. Sukuk Ijarah I Bakrieland Development
Th. 2009 seri B Ijarah PT Bakrieland Development Tbk 29-Jun-09 7-Jul-12 90.000.000.000
23. Sukuk Ijarah Salim Ivomas Pratama I
tahun 2009 Ijarah PT Salim Ivomas Pratama 20-Nov-09 1-Des-14 278.000.000.000
24 Sukuk Ijarah Pupuk Kaltim I Tahun 2009 Ijarah PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) 24-Nov-09 4-Des-14 131.000.000.000
25 Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri A Ijarah PT Indosat Tbk 30-Nov-09 8-Des-14 28.000.000.000
26 Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri B Ijarah PT Indosat Tbk 30-Nov-09 8-Des-16 172.000.000.000
27 Sukuk Ijarah Mitra Adiperkasa I
Tahun 2009 Seri A Ijarah PT Mitra Adiperkasa Tbk 8-Des-09 16-Des-12 96.000.000.000
28 Sukuk Ijarah Mitra Adiperkasa I
Tahun 2009 Seri B Ijarah PT Mitra Adiperkasa Tbk 8-Des-09 16-Des-14 39.000.000.000
29 Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2010 Seri A Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 31-Des-09 12-Jan-17 130.000.000.000
30 Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2010 Seri B Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 31-Des-09 12-Jan-20 167.000.000.000

Jumlah /
Total 5.591.400.000.000

Tabel 4.6 Sukuk Yang Sudah Dilunasi Pada Tahun


2009 Table 4.6 Repaid Sukuk in 2009

No Nama Sukuk / Struktur Nama Penerbit Tanggal Tanggal Nilai Nominal


Akad / Efek / Efektif / Jatuh Tempo / (Rp) /
Sukuk Name Transaction Securities Issuer Effectife Date Maturity Date Nominal Value
Structure (Rp)

1.
2.
3. OS Mudharabah Bank Bukopin Tahun 2003 Mudharabah PT Bank Bukopin Tbk 30-Jun-03 10-Jul-08 45,000,000,000
4. OS I Subordinasi Bank Muamalat Tahun 2003 Mudharabah PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk 30-Jun-03 15-Jul-10 200,000,000,000
5. OS Mudharabah Ciliandra Perkasa Tahun 2003 Mudharabah PT Ciliandra Perkasa 18-Sep-03 26-Sep-08 60,000,000,000
6. OS Mudharabah Bank Syariah Mandiri
Tahun 2003 Mudharabah PT Bank Syariah Mandiri 22-Okt-03 31-Okt-08 200,000,000,000
7. OS Mudharabah PTPN VII Tahun 2004 Mudharabah PT PTPN VII (Persero) 18-Mar-04 26-Mar-09 75,000,000,000
8. OS Ijarah I Matahari Putra Prima Tahun 2004 Ijarah PT Matahari Putra Prima Tbk 28-Apr-04 11-May-09 150,000,000,000
9. OS Ijarah Sona Topas Tourism Industry
Tahun 2004 Ijarah PT Sona Topas Tourism & Industry Tbk 14-Jun-04 25-Jun-09 52,000,000,000
10. OS Citra Sari Makmur I Syariah Ijarah
Tahun 2004 Ijarah PT Citra Sari Makmur 30-Jun-04 9-Jul-09 100,000,000,000
11. OS Ijarah Indorent I Tahun 2004 Ijarah PT CSM Corporatama 1-Nov-04 11-Nov-09 100,000,000,000
12. OS Ijarah Berlina I Tahun 2004 Ijarah PT Berlina Tbk 2-Dec-04 15-Des-09 85,000,000,000
13. OS Ijarah I HITS Tahun 2004 Ijarah PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk 10-Des-04 17-Des-09 92,000,000,000
14. OS Ijasah I Ricky Putra Globalindo
Tahun 2005 *) Ijasah PT Ricky Putra Globalindo Tbk. 7-Jul-05 12-Jul-10 30,000,000,000

Jumlah /
Total 1,424,000,000,000

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


59

4.6.1.2 Reksa Dana Syariah 4.6.1.2 Sharia Investment Fund

Selama periode tahun 2009, terdapat 11 Reksa Dana Throughout 2009, 11 Sharia Investment Fund were granted
Syariah yang memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam- effective statement from Bapepam-LK. Accumulatively, there
LK. Secara kumulatif jumlah Reksa Dana Syariah sampai were 46 Sharia Investment Fund up until December 2009 or
dengan akhir Desember 2009 adalah 46 Reksa Dana Syariah an increase by 27.78% compared to 2008 which was
atau meningkat sebesar 27,78% dibandingkan pada akhir 36 Sharia Investment Fund.
tahun 2008 sebanyak 36 Reksa Dana Syariah. Below is comparison chart of Sharia Investment Fund
Berikut grafik perbandingan penerbitan Reksa Dana Syariah Issuance in 2003-2009:
dengan total penerbitan Reksa Dana dari tahun 2003-2009:

Grafik 4.5 Penerbitan Reksa Dana Syariah dan Graphic 4.5 Sharia Investment Fund Issuance and
Total Penerbitan Reksa Dana Total Investment Fund Issuance

800
Jumlah Penerbitan

600
Total Issuance

400

200

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Total Reksa Dana Komulatif 186 246 328 403 473 603 610

Reksa Dana Syariah 4 11 17 23 26 36 46

Ditinjau dari Nilai Aktiva Bersih (NAB), total NAB Reksa Dana In term of Net Asset Value, total Sharia Investment Fund Net
Syariah pada akhir Desember 2009 mencapai Rp4,629 Asset Value as of December 2009 was Rp4,629 trilion or an
triliun atau mengalami peningkatan 155,08% dibandingkan increase by 155.08% compared to 2008 which was
pada akhir tahun 2008 sebesar Rp1,815 triliun. Berikut tabel Rp1,815 trillion. The following table shows the comparison
perbandingan total NAB Reksa Dana Syariah dengan total of total Sharia Investment Fund Net Asset Value and total
NAB Reksa Dana dari tahun 2003-2009: Investment Fund Net Asset Value in 2003-2009:

Grafik 4.6. Perbandingan Total NAB Reksa Dana Graphic 4.6. Comparison of Sharia Investment Fund
Syariah dan Total NAB Reksa Dana Net Asset Value and Total Investment
Fund Net Asset Value

150000

100000
Billion Rupiah
Miliar Rupiah

50000

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Total Cumulative Investment Fund NAB 69,448 104,038 29,405 51,620 92,190 74,065 116,732

Total Sharia Investment Fund NAB 67 593 559 723 2,203 1,815 4,629

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


60 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

Tabel 4.7. Profil Reksa Dana Syariah Table 4.7. The Profile of Sharia Investment Fund
Per Desember 2009 as of December 2009

No Nama Reksadana Tanggal Efektif Jenis Nilai Aktiva Bersih (Rp)


Investment Fund Name Effectif Date Type Net Asset Value (Rp)

1 Reksa Dana PNM Syariah 15 Mei 2000 Campuran 115,711,353,517.53


2 Danareksa Syariah Berimbang 24 November 2000 Campuran 42,147,950,542.00
3 Reksa Dana BNI Dana Syariah 21-Apr-04 Pendapatan Tetap 25,235,532,943.38
4 Reksa Dana BNI Danaplus Syariah 21-Apr-04 Campuran 16,089,848,604.70
5 PNM Amanah Syariah 26 Agustus 2004 Pendapatan Tetap 53,986,480,067.75
6 Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang 14 Oktober 2004 Campuran 180,604,379,755.35
7 Big Dana Muamalah 29 Oktober 2004 Pendapatan Tetap 17,758,878,437.32
8 Reksa Dana Haji Syariah 13 Januari 2005 Pendapatan Tetap 52,761,233,000.17
9 Reksa Dana AAA Amanah Syariah Fund 17 Juni 2005 Campuran 16,690,629,449.71
10 Reksa Dana Capital Syariah Fleksi 08 Agustus 2005 Campuran 23,817,116,421.95
11 Reksa Dana IPB Syariah 14 Desember 2005 Campuran 50,443,317,508.21
12 Reksa Dana Danareksa Indeks Syariah 17 Maret 2006 Indeks 257,122,971,493.89
13 Reksa Dana Mega Dana Syariah 11-Sep-06 Campuran 92,212,767,094.87
14 CIMB-Principal Islamic Balanced Growth Syariah 12-Sep-06 Campuran 47,255,343,370.31
15 Reksa Dana Euro Peregrine Syariah Balanced Plus 29 November 2006 Campuran 1,220,175,114.20
16 Rd Trim Syariah Berimbang 26 Desember 2006 Campuran 84,730,995,591.27
17 Rd Trim Syariah Saham 26 Desember 2006 Saham 144,129,675,012.23
18 Syariah Batasa Kombinasi 29 Maret 2007 Campuran 14,354,767,659.97
19 Reksa Dana Batasa Equity Syariah 18-Apr-08 Saham 5,957,154,055.70
20 Reksa Dana Syariah Fortis Pesona Amanah 9-Apr-07 Campuran 144,844,878,134.00
21 Si Dana Saham Syariah 16 Juli 2007 Saham 53,058,599,733.54
22 Reksa Dana PNM Ekuitas Syariah 26 Juli 2007 Saham 224,099,354,072.00
23 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah 06 Agustus 2007 Saham 235,399,158,164.66
24 Mandiri Investa Atraktif-Syariah 19 Desember 2007 Saham 534,113,512,982.09
25 Reksa Dana Syariah Fortis Equitra Amanah 24 Maret 2008 Saham 161,863,447,584.00
26 Cipta Syariah Balance 16-Apr-08 Campuran 30,438,370,202.32
27 Cipta Syariah Equity 16-Apr-08 Saham 29,419,070,271.63
28 Reksa Dana Batasa Equity Syariah 18-Apr-08 Saham 5,957,154,055.70
29 Reksa Dana BNIS Saham Syariah 04 Juli 2008 Saham 292,374,580.81
30 Batavia Proteksi Syariah Mataram 20 Agustus 2008 Terproteksi 27,433,616,867.07
31 Reksa Dana Mega Dana Saham Syariah 3-Sep-08 Saham 35,815,053,294.52
32 Reksa Dana Syariah Batasa Sukuk 3-Sep-08 Pendapatan Tetap 36,944,211,300.99
33 Optima Campuran Syariah 10 November 2008 Campuran N/A
34 Optima Obligasi Syariah 10 November 2008 Pendapatan Tetap N/A
35 Mandiri Investa Dana Syariah 22 Desember 2008 Pendapatan Tetap 22,052,202,078.82
36 Reksa Dana Manulife Syariah Sektoral Amanah 16 Januari 2009 Saham 370,176,967,193.00
37 Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3 27 Februari 2009 Terproteksi 262,100,856,308.00
38 RDT Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2 27 Februari 2009 Terproteksi 142,173,293,121.00
39 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 1 27 Februari 2009 Terproteksi 557,204,208,407.16
40 Terproteksi CIMB Islamic Sukuk I Syariah 27 Februari 2009 Terproteksi 64,593,095,304.02
41 Schroder Syariah Balanced Fund 22-Apr-09 Campuran 112,116,204,739.44
42 Reksa Dana Terproteksi Trim Syariah Terproteksi Prima 1 19 Mei 2009 Terproteksi 37,087,615,356.91
43 Trim Syariah Terproteksi Prima 2 19 Mei 2009 Terproteksi 32,017,621,082.95
44 Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund 30 Juni 2009 Terproteksi USD. 8,367,720.62
45 Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund 21 Juli 2009 Terproteksi 122,762,697,678.00
46 Reksa Dana Terproteksi Lautandhana Proteksi Syariah I 03 Agustus 2009 Terproteksi 36,062,257,183.27

4.6.2 Kegiatan Terkait Penerapan Prinsip Syariah di 4.6.2 Activities of Capital Market Sharia Principles
Pasar Modal

Selanjutnya, untuk mendukung percepatan perkembangan To accelerate the development of Sharia Capital Market in
Pasar Modal Syariah di Indonesia, kegiatan yang dilakukan Indonesia, Bapepam-LK activities were focused on 3 (three)
Bapepam-LK tahun 2009 difokuskan kepada 3 (tiga) hal major activities, namely Development of sharia principles
utama yaitu Pengembangan kerangka hukum penerapan legal framework in Capital Market, development of sharia
prinsip syariah di Pasar Modal, pengembangan produk products in Capital Market, and socialization concerning
syariah di Pasar Modal, dan sosialisasi tentang prinsip sharia principles in Capital Market.
syariah di Pasar Modal.

4.6.2.1 Pengembangan Kerangka Hukum Penerapan 4.6.2.1 Developmenf of Sharia Principles Legal
Prinsip Syariah Framework

Sejalan dengan prioritas sasaran dan target yang telah In line with the targets and objectives as defined in 2005-
ditetapkan dalam Master Plan Pasar Modal Indonesia 2009 Indonesia Capital Market Master Plan, Bapepam-LK
2005-2009, dalam rangka pengembangan kerangka maintains its efforts of constructing relevant regulations
hukum Pasar Modal syariah Bapepam-LK secara concerning sharia principles in Capital Market to support
berkelanjutan melakukan penyusunan peraturan terkait the development of sharia capital market legal framework.
dengan penerapan prinsip syariah di Pasar Modal.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


61

Bapepam-LK juga melakukan kerjasama dengan DSN-MUI Bapepam-LK also worked together with DSN-MUI in
terkait pengembangan fatwa Pasar Modal dan penambahan connection with Capital Market fatwa development and
fatwa terkait Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Selain fatwa addition related to Surat Berharga Syariah Negara
itu, Bapepam-LK secara aktif terlibat dalam penyusunan (SBSN). Besides, Bapepam-LK actively involved in
draft PSAK tentang Akuntansi Sukuk bersama Ikatan composing draft of PSAK concerning Sukuk Accounting
Akuntansi Indonesia (IAI). with Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2009 antara lain Activities which have been performed in 2009 among
sebagai berikut : others were:
1) Bapepam-LK pada tanggal 30 Juni 2009 telah 1) On June 30, 2009, Bapepam-LK issued 2 (two)
menerbitkan 2 (dua) penyempurnaan peraturan terkait amended regulation concerning sharia principles in
dengan penerapan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Capital Market which was Bapepam and LK
Modal yaitu Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 Regulation Number IX.A.13 regarding Sharia
tentang Penerbitan Efek Syariah dan penyempurnaan Securities Issuance and Bapepam and LK Regulation
Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1 tentang Number II.K.1 regarding Criteria and Issuance of
Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Sharia Securities List. It was expected that the
Penyempurnaan peraturan ini diharapkan dapat amendment upon such regulations could provide a
menjadi panduan yang lebih jelas bagi Emiten dan atau clearer guidance to Issuers and or Public Companies
Perusahaan Publik yang akan menerbitkan Efek Syariah which intend to issue Sharia Securities and to
serta bagi Manajer Investasi yang mengelola Reksa Investment Managers that manage Sharia Investment
Dana Syariah dan investor lain yang akan Fund as well as other investors who intends to put
menginvestasikan dananya pada Efek Syariah. their investment in Sharia Securities.

2) Bapepam-LK saat ini sedang melakukan pembahasan 2) Bapepam-LK has been conducting revision upon
penyempurnaan Peraturan Bapepam dan LK Nomor Bapepam and LK Regulation Number IX.A.14
IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam regarding Terms Applied in Sharia Securities Issuance
Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal. Hal-hal utama in Capital Market. The main points are suggestion of
dalam penyempurnaan peraturan tersebut adalah akad Musyarakah and akad Istishna addition as basic
usulan penambahan akad Musyarakah dan akad akad in Sharia Securities issuance. Revision of such
Istishna sebagai dasar akad dalam penerbitan Efek regulation is aimed at broadening akad alternatives as
Syariah. Penyempurnaan peraturan ini bertujuan untuk the basis for Sharia Securities Issuance and finally,
lebih memperluas alternatif akad yang dapat dijadikan accelerating Sharia Securities growth.
dasar dalam penerbitan Efek Syariah sehingga
diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan Efek
Syariah.

3) Bapepam-LK saat ini sedang melakukan penyusunan 3) At present, Bapepam-LK is preparing draft of relevant
draft peraturan terkait dengan Dewan Pengawas regulations with Dewan Pengawas Syariah (DPS) and
Syariah (DPS) serta peraturan terkait dengan Ahli Sharia experts in Capital Market. The drafts serves as
Syariah di Pasar Modal. Penyusunan draft peraturan ini one of the efforts to optimize the function of market
dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk players in capital market sharia principles
melakukan pemberdayaan pelaku pasar dalam development. While the objective of the drafts is to
pengembangan penerapan prinsip syariah di pasar comply with sharia principles in capital market.
modal. Adapun tujuan penyusunan peraturan ini
adalah dalam rangka menjaga pemenuhan kepatuhan
terhadap prinsip syariah di Pasar Modal.

4) Bapepam-LK saat ini sedang melakukan penyusunan 4) Bapepam-LK has been composing draft of
draft peraturan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Presentation Guidance for Financial Reports of Issuers
Emiten yang Menerbitkan Sukuk. Penyusunan draft conducting Sukuk Issuance. The draft is intended to
peraturan ini bertujuan untuk memberikan pedoman provide guidance of financial reports presentation to
kepada Emiten yang menerbitkan sukuk dalam Issuers that issue sukuk.
menyajikan laporan keuangannya.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


62 Perkembangan Industri Pasar Modal Development of Capital Market Industry

4.6.2.2 Pengembangan Produk Syariah di Pasar Modal 4.6.2.2 Sharia Product Development in Capital Market

Dalam rangka mendorong pengembangan produk berbasis To support the development of sharia products and to
syariah terutama untuk memberikan kesempatan yang provide a broader investment opportunities, Bapepam-LK
lebih luas dalam berinvestasi, Bapepam-LK telah has issued Sharia Securities List periodically and incidentally.
menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES) yang dilakukan baik The activity is aimed at providing reference to sharia
secara periodik maupun insidentil. Kegiatan ini bertujuan investment fund for its fund management. Besides, in
untuk memberikan acuan bagi reksa dana syariah dalam general, Sharia Securities List can be applied by investors
pengelolaan dananya. Di samping itu, DES ini juga secara that intend to make sharia securities investment. Periodic
umum dapat digunakan oleh investor yang ingin Sharia Securities List structuring is also required to serve as
berinvestasi pada efek syariah. Penyusunan DES periodik reference to party that creates sharia index, e.g. Jakarta
juga diperlukan sebagai acuan bagi pihak yang akan Islamic Index (JII).
membuat indeks syariah, seperti Jakarta Islamic Index (JII).

Pada tahun 2009, Bapepam-LK telah menerbitkan DES In 2009, Bapepam-LK has issued Periodic Sharia Securities
periodik sebanyak 2 (dua) kali. Pertama, DES yang List 2 (two) times. First, it was issued on May 29, 2009 in
diterbitkan tanggal 29 Mei 2009 dimana efek-efek yang which Sharia Securities List inserted securities comprising of
masuk DES terdiri dari 4 (empat) SBSN, 23 Sukuk dan 185 4 (four) SBSN, 23 Sukuks and 185 shares of sharia securities
Saham yang termasuk kategori efek syariah. Kedua, DES category. Second, it was issued on November 30, 2009
yang diterbitkan tanggal 30 November 2009 dimana efek- comprising of 6 (six) SBSN, 26 Sukuks, 46 Sharia Investment
efek yang masuk DES terdiri dari 6 (enam) SBSN, 26 Fund Participation Unit, and 196 shares of sharia securities
Sukuk, 46 Unit Penyertaan Reksadana Syariah dan 196 category.
Saham yang termasuk kategori efek syariah.

Selama penerbitan DES periodik tersebut, Bapepam-LK During the issuance of such periodic Sharia Securities List,
juga menerbitkan DES insidentil terkait dengan Emiten Bapepam-LK also issued incidental Sharia Securities List in
yang melakukan Penawaran Umum Saham Perdana. connection with Initial Public Offering performed by Issuer.
Penerbitan DES insidentil ini bertujuan untuk memberikan The objective of incidental Sharia Securities List is to provide
kesempatan yang sama bagi reksa dana syariah dan equal opportunities to sharia investment fund and other
investor lainnya yang memilih produk syariah untuk sharia investors in making securities subscription during
melakukan pemesanan efek tersebut saat offering period at primary market.
masa penawaran pada pasar perdana.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


63

Good news also emerged in non-bank


financial industry (NBFI) sector. The total
values of assets in the insurance and
pension fund industries increased from
Rp243.59 trillion and Rp90.35 trillion in
2008 to Rp315.62 and Rp102.50 in 2009
respectively. Total assets in finance
companies during the same period
followed this growth trend, albeit in less
substantial fashion with an increase from
Rp168.50 trillion to Rp174.40 trillion.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


64 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

05

5.1 INDUSTRI PEMBIAYAAN DAN PENJAMINAN 5.1 FINANCING AND GUARANTEE INDUSTRY

Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan Financing institution is a business entity that conducts
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau financing activities in form of making a loan and leasing
barang modal berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 activities. Based on Presidential Regulation Number 9/2009
Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, dimana regarding Financing Institution, there are 3 (three) types of
terdapat 3 (tiga) jenis Lembaga Pembiayaan, yaitu: Financing Institutions, namely: Finance Companies, Venture
Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura dan Capital Companies and Infrastructure Finance Companies.
Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. Sedangkan Lembaga While Guarantee Institution is Credit Guarantee
Penjaminan adalah Perusahaan Penjaminan dan Perusahaan Corporations and Credit Reguarantee Companies as
Penjaminan Ulang sebagaimana diatur dalam Peraturan stipulated in Presidential Regulation Number 2/2008
Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang Lembaga regarding Guarantee Institution. Guarantee Institution is a
Penjaminan. Lembaga Penjaminan adalah badan hukum legal entity conducting guarantee or reguarantee as
yang bergerak di bidang keuangan dengan kegiatan usaha the principal business activity.
pokok melakukan Penjaminan maupun kegiatan usaha
Penjaminan Ulang.

Selain itu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga In addition, Bapepam-LK also regulate and supervise
Keuangan juga melakukan pembinaan dan pengawasan toward 2 (two) Specific Financing Institutions: Secondary
terhadap 2 (dua) Lembaga Pembiayaan Khusus yaitu Mortgage Facility Company (PT Sarana Multigriya Finansial)
Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan (PT Sarana and Indonesia»s Export Credit Agency. Secondary
Multigriya Finansial) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Mortgage Facility Institution is a financing institution that
Indonesia. Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan conducts medium and/or longterm fund distribution
adalah lembaga pembiayaan yang menyelenggarakan activities to bank or financial institution by performing
kegiatan penyaluran dana jangka menengah dan/atau securitization, while Indonesia»s Export Facility Institution

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


65

panjang kepada bank atau lembaga keuangan yang was a financing institution that was established to provide
memiliki aset keuangan dengan melakukan sekuritisasi financing facility to business entities including individuals
sedangkan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia adalah to encourage the national export activity.
lembaga pembiayaan yang dibentuk untuk memberikan
fasilitas pembiayaan kepada badan usaha termasuk
perorangan dalam rangka mendorong ekspor nasional.

5.1.1 Perusahaan Pembiayaan 5.1.1 Finance Companies

Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus Finance Company is a business entity specifically established
didirikan untuk melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, to conduct leasing, factoring, consumer financing and/or
pembiayaan konsumen dan/atau usaha kartu kredit. credit card activities. The major advantages of the Finance
Peranan yang menonjol dari industri jasa pembiayaan adalah Company Industry are the capability to provide quick
kemampuannya untuk menyediakan dana bagi masyarakat lending for investment, working capital, or personal
yang memerlukan pembiayaan baik untuk keperluan consumption.
investasi, modal kerja, atau semata-mata untuk barang yang
akan dipakai sendiri (konsumsi).

Dalam rangka meningkatkan peran dan kapasitas industri In order to improve the role and capacity of such industry,
ini, Perusahaan Pembiayaan diwajibkan untuk memiliki Finance Company is required to have a minimum of Rp100
modal disetor minimum Rp100 milliar untuk perusahaan billion paid-up capital for private & investee companies, and
swasta dan patungan sedangkan untuk koperasi dengan minimum basic contribution as well as obligatory deposit of
simpanan pokok dan simpanan wajib minimum Rp50 milliar Rp50 billion for cooperatives on the establishment with
pada saat pendirian dengan batas maksimal kepemilikan maximum foreign ownership up to 85%. Additionally,
saham asing sebesar 85%. Selain itu, Perusahaan Finance Company is required to have debt to equity ratio up
Pembiayaan juga diwajibkan memiliki rasio pinjaman to 10 times at maximum and financing receivable ratio
terhadap modal sendiri (debt to equity ratio) maksimal against total asset at a minimum of 40%. To perform its
sebesar 10 (sepuluh) kali dan rasio piutang pembiayaan supervision function, Bapepam-LK requires Finance
terhadap total aset minimal sebesar 40%. Dalam rangka Company to deliver periodical report to in form of monthly,
menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan, semi-annually, or annually reports
Bapepam-LK mewajibkan Perusahaan Pembiayaan untuk
menyampaikan laporan berkala kepada baik bulanan,
semesteran maupun tahunan.

Pada awal tahun 2009, Bapepam-LK membina dan At the beginning of 2009, Bapepam-LK supervised 212
mengawasi 212 perusahaan pembiayaan. Sejalan dengan Finance Company. In line with Bapepam-LK commitments
komitmen Bapepam-LK untuk membina, mengawasi, dan to supervise, monitor, and improve market discipline of
menegakkan peraturan dalam rangka meningkatkan Finance Company in order to maintain the trusts of
kepercayaan konsumen, investor, kreditur, dan masyarakat consumers, investors, creditors, and the public, revocation of
terhadap industri perusahaan pembiayaan maka selama business license has been conducted to 16 Finance
tahun 2009 telah dilakukan pencabutan izin usaha terhadap Companies in 2009. Furthermore, 2 (two) business licenses
16 perusahaan pembiayaan. Selain itu, telah diterbitkan 2 have been issued to new Finance Companies, bringing up a
(dua) izin usaha perusahaan pembiayaan baru sehingga total of 198 Finance Companies under Bapepam-LK
pada akhir 2009 Bapepam-LK membina dan mengawasi 198 supervision at the end of 2009. Details of Finance
perusahaan pembiayaan. Rincian perusahaan pembiayaan Companies which obtained new business licenses and had
yang memperoleh izin usaha baru dan yang telah dicabut their business licenses revoked in 2009 were as follows:
izin usahanya selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


66 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

Tabel 5.1 Pemberian Izin Usaha Perusahaan Table 5.1 Business License Conferral to Finance
Pembiayaan Tahun 2009 Companies in 2009

No Nama Perusahaan / Company Name Izin Usaha / Business License

1. PT Hitachi Construction Machinery Finance Indonesia KEP-01/KM.10/2009


8 Januari 2009

2. PT Anugerah Buana Central Multi Finance KEP-345/KM.10/2009


16 September 2009

Tabel 5.2 Tabel Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Table 5.2 Business License Revocation of Finance
Pembiayaan Tahun 2009 Companies in 2009

No Nama Perusahaan / Company Name Izin Usaha / Business License

1. PT Tridana Pratama Finance KEP-03/KM.10/2009


8 Januari 2009
2. PT Primarindo Finance Corporation KEP-04/KM.10/2009
8 Januari 2009
3. PT. Inti Karya Megah Finance KEP-13/KM.10/2009
3 Februari 2009
4. PT Sahabat Multifinance KEP-48/KM.10/2009
31 Maret 2009
5. PT Grand Pacific Tamara KEP-73/KM.10/2009
15 April 2009
6. PT Duta Kirana Finance Tbk KEP-120/KM.10/2009
18 Mei 2009
7. PT SG Consumer Finance Indonesia KEP-121/KM.10/2009
18 Mei 2009
8. PT Evergreen Finance KEP-128/KM.10/2009
27 Mei 2009
9. PT Putra Mandiri Finance KEP-146/KM.10/2009
4 Juni 2009
10. PT Eastern Finance KEP-246/KM.10/2009
31 Juli 2009
11. PT Hanil Bakrie Finance Corporation KEP-253/KM.10/2009
10 Agustus 2009
12. PT Kalimaya Perkasa Finance KEP-284/KM.10/2009
24 Agustus 2009
13. PT Putra Modern KEP-354/KM.10/2009
29 September 2009
14. PT Infiniti Finance KEP-359/KM.10/2009
8 Oktober 2009
15. PT Artha Persada Finance KEP-474/KM.10/2009
21 Desember 2009
16. PT Priska Prima Multifinance KEP-359/KM.10/2009
23 Desember 2009

Grafik 5.1 Perkembangan Jumlah Perusahaan Graphic 5.1 Growth of Finance Companies in
Pembiayaan 2004 - 2009 2004 - 2009

240 237 236


22

230

220 217
16
212
214
210

200

7 198
190

3
180
2 2 2
1
0 0 0 0
170

2004 2005 2006 2007 2008 2009

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


67

Selain itu, dalam rangka memperluas jangkauan penyediaan In addition, to provide a broader financing service to the
jasa pembiayaan terhadap masyarakat, Perusahaan public, Finance Companies also had or opened branch
Pembiayaan juga memiliki atau membuka kantor cabang di offices in many cities in Indonesia. There were 2,187
berbagai wilayah di Indonesia. Sampai dengan akhir tahun branch offices spread out all over Indonesia throughout
2009, terdapat 2.187 kantor cabang Perusahaan 2009, within which 287 licenses of 32 companies were
Pembiayaan di seluruh Indonesia di mana selama tahun issued for new branch office opening. At the same time, 4
2009 telah diberikan izin pembukaan kantor cabang baru (four) closing of 2 (two) companies were conducted.
sebanyak 287 kantor cabang bagi 32 perusahaan dan telah
juga dilakukan penutupan terhadap 4 (empat) kantor
cabang bagi 2 (dua) perusahaan.

Tabel 5.3 Perkembangan Kegiatan Usaha Perusahaan Table 5.3 Development of Finance Companies
Pembiayaan 2005-2009 Business Activity in 2005 - 2009

Jumlah (Triliun Rupiah) / Ammount (Trilion Rp) Pertumbuhan (%) / Growth (%)
Rincian / Description 2005 2006 2007 2008 2009 2006 2007 2008 2009

Jumlah Perusahaan (Unit) 236 214 217 212 198 -9,3% 1,4% -2,3% -6,6%
Number of Companies (Unit)
Total Aktiva 96,5 108,9 127,3 168,5 174,4 12,8% 16,9% 32,4% 3,5%
Total Assets
Piutang Pembiayaan 102,5 92,8 107,7 137,2 142,5 -9,5% 16,1% 27,4% 3,9%
Financing Credit
Sewa Guna Usaha 32,0 26,4 36,5 50,7 46,5 -17,5% 38,3% 38,9% -8,3%
Leasing
Anjak Piutang 3,0 3,8 2,2 2,0 2,0 26,7% -42,1% -9,1% 0,0%
Factoring
Kartu Kredit 1,5 0,0 1,4 1,1 1,0 -97,3% 3400% -21,4% -9,1%
Credit Card
Pembiayaan Konsumen 66.0 62,5 67,6 83,2 93,0 -5,3% 8,2% 23,1% 11,8%
Consumer Financing
Penyaluran Pembiayaan 21,9 20,7 45,7 58,9 56,2 -5,5% 120,8% 28,9% -4,6%
Financing Delivery
Joint Financing 10,4 12,9 39,2 49,9 47,0 24,0% 203,9% 27,3% -5,8%
Channeling 11,5 7,8 6,5 9,0 9,0 -32,2% -16,7% 38,5% 0,0%
Laba (Rugi) tahun Berjalan 3,5 3,1 4,4 6,4 7,8 -11,4% 41,9% 45,5% 21,9%
Current Income (Loss)

sumber: Laporan Bulanan source: Monthly Reports

Tahun 2009 adalah tahun yang penuh dengan tantangan The year 2009 was a challenging year for Finance
bagi industri Perusahaan Pembiayaan. Dibandingkan dengan Companies industry. Compared to 2008, total number of
tahun 2008, jumlah perusahaan menurun cukup tajam dari companies decreased from 212 companies in 2008 to 198
212 perusahaan pada 2008 menjadi 198 perusahaan pada companies in 2009 or a decrease by 6.6%. Furthermore,
akhir 2009 atau turun 6,6%. Selain itu, pihak perbankan banking as one of the main financing sources for Finance
sebagai salah satu sumber pendanaan utama industri Companies seemed to reduce its channeling transfer to the
perusahaan pembiayaan juga terlihat mengurangi industry. It was reflected from a decrease of joint
penyaluran pembiayaan mereka ke industri ini. Hal ini financing by 5.8% in 2009. The decrease occurred
tercermin pada menurunnya penyaluran pembiayaan melalui through joint financing mechanism inflicted to a decrease
mekanisme joint financing yang menurun sebesar 5,8% in operating income of Finance Companies, especially
pada 2009. Penurunan pembiayaan melalui mekanisme income from joint financing.
joint financing ini tentu berakibat pada menurunnya
pendapatan operasional perusahaan pembiayaan
terutama pendapatan dari pembiayaan bersama.

Namun demikian, seperti dapat dilihat pada tabel 5.3, laba However, as shown in table 5.3, net profit of Finance
bersih industri perusahaan pembiayaan tahun 2009 Companies industry experienced an increase in 2009 by
mengalami peningkatan sebesar 21,9% dari Rp6,4 triliun 21.9% from Rp6.4 trillion in 2008 to Rp7.8 trillion in
pada tahun 2008 menjadi Rp7,8 triliun pada tahun 2009. 2009. Besides, the total assets of Finance Companies
Selain itu, total aktiva industri Perusahaan Pembiayaan juga industry increased as well by 3.5%, from Rp 168.5 trillion
meningkat sebesar 3,5% yaitu naik dari Rp168,5 triliun pada in 2008 to Rp174.4 trillion in 2009. Likewise, the total
2008 menjadi Rp174,4 triliun pada 2009. Begitu pula total receivables went up by 3.9% or increased from Rp137.2
piutang pembiayaan industri ini juga mengalami trillion in 2008 to Rp142.5 trillion in 2009.
peningkatan sebesar 3,9% yaitu naik dari Rp137,2 triliun
pada tahun 2008 menjadi Rp142,5 triliun pada tahun 2009.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


68 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

Peningkatan piutang pembiayaan pada tahun 2009 Such increase of receivables in 2009 happened due to a rise
terutama ditopang oleh peningkatan piutang pembiayaan in consumer financing receivables by 11.8% or increased
konsumen yang naik sebesar 11,8% yaitu naik dari Rp83,2 from Rp83.2 trillion in 2008 to Rp93 trillion in 2009.
triliun pada tahun 2008 menjadi Rp93 triliun pada 2009. Despite the decreasing number of financing companies and
Tetap tingginya nilai piutang pembiayaan di tengah channeling transfers from banking, total value of financing
menurunnya jumlah Perusahaan Pembiayaan dan receivables remained high, among others, due to Finance
penyaluran pembiayaan dari perbankan disebabkan, salah Companies»s obligation to maintain its financing receivables
satunya, oleh kewajiban perusahaan pembiayaan untuk value by no less than 40% against the total assets
mempertahankan nilai piutang pembiayaan minimal (Investment Asset Ratio 40% total assets) as stipulated in
sebesar 40% dari total aktiva mereka (Investment Asset Article 11 of the Minister of Finance Regulation Number
Ratio 40% total aktiva) sesuai dengan Pasal 11 Peraturan 84/PMK.012/2006 regarding Finance Companies.
Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang
Perusahaan Pembiayaan.

Apabila dikaitkan dengan target pertumbuhan dana yang If referred to growth target of funds managed by Finance
dikelola industri Perusahaan Pembiayaan dan Companies industry and growth of financing receivables
pertumbuhan nilai piutang pembiayaan sebesar masing- value by 10% respectively, the achievement of Finance
masing 10%, maka tingkat pencapaian industri Companies industry was far below the 2009 target.
Perusahaan Pembiayaan pada tahun 2009 cukup berada Therefore, Bapepam-LK has conducted several activities in
jauh di bawah target. Untuk itu Bapepam-LK telah 2009 by organizing Focussed Group Discussion for Finance
melakukan beberapa upaya pada tahun 2009 seperti Company Industry and improving the process acceleration
penyelenggaraan Focussed Group Discussion Industri Jasa of business and branch office opening licenses for Finance
Pembiayaan dan meningkatkan kecepatan proses Companies. Focussed Group Discussion was held to get
pemberian izin usaha dan izin pembukaan kantor cabang inputs from market players to improve the performance
Perusahaan Pembiayaan. Focussed Group Discussion and business activities of Finance Companies industry so
sendiri dilaksanakan guna memperoleh masukan dari para that it could give greater contributions to the national
pelaku industri dalam upaya untuk meningkatkan kinerja development in the years ahead.
dan kegiatan usaha industri Perusahaan Pembiayaan
sehingga diharapkan industri Perusahaan Pembiayaan
dapat berperan lebih besar dalam pembangunan nasional
di masa-masa mendatang.

Grafik 5.2 Sumber Dana Perusahaan Pembiayaan Graphic 5.2 Sources of Finance Company Fund
180

160

140

120
Domestic Bank
100
Overseas Bank
80
Domestic Loan
60
Foreign Loan
40
Bonds
20
Capital
0
Others
2005 2006 2007 2008 2009

Grafik 5.3 Penggunaan Dana Perusahaan Pembiayaan Graphic 5.3 Utilization of Finance Company Fund
180

160

140

120
Others
100
Stock Placements
80 Deposits
60
Financing
40

20

2005 2006 2007 2008 2009

Beberapa kewajiban yang tertuang pada Peraturan Menteri Certain obligations as drawn up in the Minister of Finance
Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Regulation Number 84/PMK.012/2006 regarding Finance
Pembiayaan seperti mempertahankan nilai piutang Companies such as maintaining the financing receivables
pembiayaan minimal sebesar 40% dari total aktiva, value by 40% against the total assets, maintaining the

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


69

mempertahankan nilai ekuitas minimal 50% dari modal equity value by 50% at minimum against paid-up capital,
disetor, gearing ratio maksimal 10 (sepuluh) kali dan gearing ratio up to 10 (ten) times at maximum, and other
beberapa ketentuan lain, ditujukan untuk meningkatkan provisions, were intended to improve the quality of Finance
kualitas Perusahaan Pembiayaan yang pada akhirnya Companies, and finally, it could improve the consumers,
diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepercayaan investors, creditors, and public trust toward Finance
konsumen, investor, kreditur, dan masyarakat terhadap Companies industry.
industri Perusahaan Pembiayaan.

Berdasarkan tabel 5.4., dapat dilihat bahwa tingkat Based upon table 5.4, it was clearly shown that the investors
kepercayaan investor cenderung meningkat. Meningkatnya trust tended to increase. Such increase of investors trust
kepercayaan investor terlihat dari meningkatnya modal was reflected from the rise in Finance Companies equity by
industri Perusahaan Pembiayaan sebesar 23,8% yaitu naik 23.8%, from Rp32.4 trillion in 2008 to Rp40.1 trillion in
dari Rp32,4 triliun pada 2008 menjadi Rp40,1 triliun pada 2009. Additionally, investors of Finance Companies which
2009. Selain itu, investor Perusahaan Pembiayaan yang participated in bond instruments also experienced an
masuk melalui instrumen obligasi juga mengalami increase by 18.3%, from Rp11.5 trillion in 2008 to Rp13.6
peningkatan sebesar 18,3% yaitu naik dari Rp11,5 triliun trillion in 2009. On contrary, creditors trust went down
pada 2008 menjadi Rp13,6 triliun pada 2009. Sebaliknya, shown from the decreasing amount of loan from banking
kepercayaan kreditur mengalami penurunan di mana sector by 6.1%, from Rp95.0 trillion in 2008 to Rp89.2
pinjaman dari sektor perbankan menurun sebesar 6,1% trillion in 2009. A decrease by 14.8% also happened to
yaitu turun dari Rp95,0 triliun pada 2008 menjadi Rp89,2 loan from other parties, from Rp14.9 trillion in 2008 to
triliun pada 2009. Pinjaman dari pihak lain juga mengalami Rp12.7 trillion in 2009. Such loan decrease in value totally
penurunan sebesar 14,8% yaitu turun dari Rp14,9 triliun came from decrease of foreign loan which possibly caused
pada 2008 menjadi Rp12,7 triliun pada 2009. Penurunan by the impact of global financial crisis in 2009.
nilai penjaman ini seluruhnya berasal dari penurunan
pinjaman luar negeri yang sangat mungkin disebabkan oleh
krisis keuangan global yang masih dapat dirasakan
dampaknya di tahun 2009.

Tabel 5.4 Kualitas Aktiva Produktif Perusahaan Table 5.4 Productive Assets Quality of Finance
Pembiayaan Companies
(dalam triliun rupiah / in trillion rupiah)

No. Kategori Pembiayaan / Sewa Guna Usaha / Anjak Piutang / Kartu Kredit / Pembiayaan Konsumen /
Financing Category Leasing Factoring Credit Card Consumer Financing

2008 % 2009 % 2008 % 2009 % 2008 % 2009 % 2008 % 2009 %

1. Lancar / 50,72 98,28 47,77 98,07 1,96 85,781,86 87,32 1,17 92,83 0,96 92,31 84,11 97,03 93,41 97,35
Performing

2. Diragukan / 0,17 0,33 0,21 0,43 0,06 2,73 0,14 6,58 0,05 3,76 0,04 3,85 0,99 1,15 0,61 0,63
Doubtful

3. Macet / 0,72 1,39 0,73 1,50 0,26 11,50 0,13 6,10 0,04 3,41 0,04 3,85 1,58 1,82 1,93 2,01
Non-performing

Jumlah / Total 51,60 100 48,71 100 2,28 100 2,13 100 1,26 100 1,04 100 86,68 100 95,95 100

Sumber : Laporan Bulanan Source : Monthly Reports

Kepercayaan investor dan kreditur perlu dijaga dengan baik The investors and creditors trusts had to be well-maintained
oleh industri Perusahaan Pembiayaan. Salah satu cara by the Finance Companies industry. One of them was by
menjaga kepercayaan ini adalah dengan mempertahankan keeping the productive assets quality owned by Finance
kualitas aktiva produktif yang dimiliki oleh Perusahaan Companies. Based on the above table 5.4, it was shown
Pembiayaan. Berdasarkan tabel 5.4 di atas, terlihat bahwa that, in 2009, the productive assets quality of Finance
pada tahun 2009, kualitas aktiva produktif Perusahaan Companies tended to be very good with Performing
Pembiayaan cenderung sangat baik dengan kategori Lancar category above 90% on average, except for Factoring
rata-rata di atas 90% kecuali untuk piutang Anjak Piutang Receivables which was 87.32%. The Non-performing
yaitu 87,32%. Pada kategori Macet, secara umum berada di category generally lied under 5%, except for Factoring
bawah 5% kecuali untuk piutang Anjak Piutang yang Receivables which was 6.10%. However, the quality of
sebesar 6,10%. Namun demikian, kualitas piutang Anjak Factoring Receivables increased in 2009 compared to 2008,
piutang mengalami peningkatan apabila dibandingkan in which Factoring Receivables with Performing quality
dengan tahun 2008, dimana piutang Anjak Piutang dengan increased from 85.78% in 2008 to 87.32% in 2009, while

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


70 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

kualitas Lancar meningkat dari 85,78% pada 2008 the Doubtful category decreased by 11.5% in 2008 to
menjadi 87,32% pada 2009 sedangkan pada kategori 6.10% in 2009. Generally, the productive assets quality of
Macet mengalami penurunan dari 11,5% pada 2008 Finance Companies remained reliable in 2009 to keep the
menjadi 6,10% pada 2009. Secara umum pada tahun investors and creditors trusts toward the industry.
2009, kualitas aktiva produktif indutri Perusahaan
Pembiayaan masih dapat diandalkan untuk menjaga
kepercayaan investor dan kreditur terhadap industri ini.

5.1.2 Perusahaan Modal Ventura 5.1.2 Venture Capital Company

Perusahaan Modal Ventura merupakan badan usaha yang Venture Capital Company is a business entity that conducts
melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam financing business/equity placement in a company receiving
suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan financing assistance (investee company) for certain period
(investee company) untuk jangka waktu tertentu dalam of time in form of stock placement, placement through
bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian converted bonds, and/or financing based on profit and
obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan revenue sharing. The Investee Company that accepts
pembagian atas hasil usaha (profit/revenue sharing). financing assistance is familiarly known as Perusahaan
Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan dalam Pasangan Usaha (PPU).
prakteknya lebih dikenal dengan sebutan Perusahaan
Pasangan Usaha (PPU).

Tabel 5.5 Perkembangan Jumlah Perusahaan Modal Table 5.5. Development of Venture Capital Company
Ventura
Keterangan / Description 2007 2008 2009

Jumlah Perusahaan Modal Ventura / 60 66 74


Number of Venture Capital Company

Jumlah Aset (milyar rupiah) / 2.802 2.091 3.230


Total Assets (billion rupiah)

Jumlah Pembiayaan / Investasi (milyar rupiah) 4.676 5.039 2.350


Total Financing / Investment (billion rupiah)

Jumlah perusahaan modal ventura sampai dengan Total number of venture capital companies up to December
Desember 2009 berjumlah 74 perusahaan, meningkat 2009 was 74 companies, or an increase by 12.1%
sebesar 12,1% dibandingkan jumlah perusahaan pada compared to total number in 2008 which was 66
tahun 2008 yaitu sebanyak 66 perusahaan. Selama tahun companies. Throughout 2009, the Minister of Finance
2009 Menteri Keuangan telah memberikan izin usaha gave new venture capital business license to 8 (eight)
modal ventura baru kepada 8 (delapan) perusahaan. companies. In line with the increasing number of
Sejalan dengan peningkatan jumlah perusahaan, seperti companies, as shown in table 5.5, total assets of venture
dapat dilihat pada tabel 5.5, jumlah aset perusahaan capital companies also experienced an increase by 54.5%,
modal ventura juga mengalami peningkatan yaitu naik dari from Rp2.09 trillion in 2008 to Rp3.23 trillion in 2009.
Rp2,09 triliun pada 2008 menjadi Rp3,23 triliun pada However, the venture capital companies activities declined
tahun 2009 atau naik sebesar 54,5%. Namun demikian, significantly in 2009, or a decrease by 54%, in which the
selama tahun 2009 kegiatan perusahaan modal ventura outstanding financing/investment value went down from
mengalami penurunan yang cukup signifikan di mana nilai Rp5 trillion in 2008 to Rp2.3 trillion in 2009.
outstanding pembiayaan/investasi menurun dari Rp5 triliun
pada 2008 menjadi Rp2,3 triliun pada 2009 atau turun
sebesar 54%.

Tabel 5.6 Instrumen Pembiayaan Modal Ventura Table 5.6. Financing Instruments of Venture Capital
Company
Keterangan / Description 2007 2008 2009

Penyertaan Saham / 0,20 % 7,98 % 25,28%


Stock Placements

Obligasi Konversi / 0,01 % 0,96 % 0,00%


Convertible Bonds

Bagi Hasil / 99,79 % 91,06 % 74,72%


Profit Sharing

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


71

Selanjutnya, dari sisi proporsi instrumen pembiayaan modal Furthermore, in term of instrument proportion of venture
ventura terdapat perubahan yang cukup signifikan pada capital financing, there was a significant change in 2009
tahun 2009 apabila dibandingkan dengan tahun 2008. compared to 2008. Financing proportion in form of stock
Proporsi pembiayaan dalam bentuk penyertaan saham placements experienced an increase from 7.89% in 2008
mengalami peningkatan dari hanya 7,89% pada 2008 to 25.28% in 2009. On contrary, financing in profit
menjadi 25,28% pada 2009. Sebaliknya, pembiayaan sharing form which dominated the venture capital
dalam bentuk bagi hasil yang pada tahun 2008 instruments in 2008 by 91.06% decreased by 74.72% in
mendominasi instrumen pembiayaan modal ventura dengan 2009. Financing of venture capital in form of converted
proporsi sebesar 91,06% mengalami penurunan menjadi bonds was not performed in 2009.
sebesar 74,72% dari total pembiayaan modal ventura pada
2009. Pembiayaan modal ventura dalam bentuk obligasi
konversi tidak dilakukan pada tahun 2009.

5.1.3 Perusahaan Pembiayaan Khusus 5.1.3 Special Finance Companies

5.1.3.1 Pembiayaan Sekunder Perumahan 5.1.3.1 Secondary Mortgage Facility

Dalam rangka meningkatkan penyediaan perumahan yang In order to improve the supply of decent and affordable
layak dan terjangkau oleh masyarakat, perlu diupayakan housing to the community, it requires the availability of a
tersedianya dana pembangunan perumahan yang lebih more effective and efficient housing development funds
efektif dan efisien melalui pembiayaan sekunder perumahan. through the secondary mortgage facility. To support this,
Untuk menunjang hal tersebut, melalui Peraturan Presiden Presidential Regulation Number 19/2005 regarding
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Secondary Mortgage Facility as amended by Presidential
Perumahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Regulation Number 1/2008 established the mechanism of
Presiden Nomor 1 Tahun 2008, ditetapkan mekanisme secondary mortgage facility as well as PT Sarana Multigriya
pembiayaan sekunder perumahan sekaligus pendirian PT Finansial (Persero) which will undertake such secondary
Sarana Multigriya Finansial (Persero) yang akan mortgage activities. Guidance and supervision on the
melaksanakan kegiatan pembiayaan sekunder perumahan business activities of PT SMF is conducted by the Ministry of
dimaksud. Pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Finance, among others, by requiring PT SMF to submit
usaha PT SMF dilakukan oleh Menteri Keuangan antara lain monthly financial reports, semiannual reports, and audited
dengan mewajibkan untuk menyampaikan laporan annual financial statements.
keuangan bulanan, laporan semesteran, dan laporan
keuangan tahunan audited.

Pembiayaan sekunder perumahan dilakukan melalui Secondary mortgage facility is done through securitization,
sekuritisasi, yaitu dengan melakukan pembelian aset that is by purchasing financial assets from originator and
keuangan dari kreditur asal dan penerbitan efek beragun then issuing asset backed securities which could be done
aset, yang dapat dilakukan oleh PT SMF (Persero), SPV, atau by PT SMF (Persero), SPV, or Securities Administration
Wali Amanat. Proses sekuritisasi telah dilakukan sejak awal Agency. Securitization process has been conducted since
tahun 2006 yang dimulai dengan upaya menggunakan the beginning of 2006, started by using the structure based
struktur sesuai Peraturan Presiden dimana Perseroan on the Presidential Regulation in which PT SMF served as
berperan sebagai pembeli dan penerbit. Dalam buyer and issuer. During implementation, securitization
perkembangannya, pelaksanaan sekuritisasi dengan scheme which is based on the Presidential Regulation was
menggunakan skema Peraturan Presiden terkendala antara constrained among others by tax provisions. Therefore,
lain oleh ketentuan perpajakan. Berdasarkan arahan under the direction of Bapepam-LK, KPR BTN securitization
Bapepam-LK, sekuritisasi KPR BTN Tahap I dan Tahap II telah Phase I and Phase II has been carried out by using the
dilaksanakan dengan menggunakan struktur KIK-EBA, structure of the KIK-EBA, where PT SMF (Persero) served as
dimana PT SMF (Persero) bertindak sebagai koordinator global coordinator. The KIK-EBA of KPR BTN Phase I
global. KIK-EBA KPR BTN Tahap I (Seri DSMF01) terdiri dari (DSMF01 Series) consists of Rp100 billion Class A and
Kelas A sebesar Rp100 milliar dan Kelas B sebesar Rp11 Class B of Rp11 billion, while the KIK-EBA KPR BTN Phase
miliar sedangkan KIK-EBA KPR BTN Tahap II (Seri DSMF02) II (DSMF02 Series) consists of Rp360 billion Class A and
terdiri dari Kelas A sebesar Rp360 milliar dan Kelas B sebesar Class B of Rp31 billion.
Rp31 milliar.

Dalam rangka membangun dan mengembangkan pasar To build and develop a secondary housing market, PT SMF
sekunder perumahan, perusahaan dapat pula memberikan could also provide loans to bank and/or financial institution

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


72 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

fasilitas pinjaman kepada Bank dan/atau lembaga for funding as a housing loan (KPR). The loan facility
keuangan untuk disalurkan sebagai KPR. Pemberian granting is at most 10 (ten) years from the date of the
fasilitas pinjaman dilakukan paling lama 10 (sepuluh) tahun enactment of Presidential Regulation Number 1/2008 with
sejak tanggal ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 1 a maximum term of 15 years. PT SMF (Persero) has given
Tahun 2008 dengan jangka waktu pinjaman paling lama loans to BTN, Bank DKI, BNI Syari»ah, BTN Syari»ah, Bhakti
15 tahun. Penyaluran pinjaman PT SMF (Persero) telah Finance, Finansia Multifinance, and Ciptadana Multifinance
dilakukan kepada BTN, Bank DKI, BNI Syari»ah, BTN with a total outstanding of Rp937.2 billion as of December
Syari»ah, Bhakti Finance, Finansia Multifinance, dan 31, 2009.
Ciptadana Multifinance dengan total outstanding per 31
Desember 2009 sebesar Rp937,2 milliar.

Selain itu untuk meningkatkan kapasitas pendanaannya, In addition, to improve its funding capacity, PT SMF has
sampai dengan akhir tahun 2009, PT SMF telah melakukan performed bond issuance twice in 2009, which are
2 (dua) kali penerbitan Obligasi yaitu SMFP01 sebesar SMFP01 of Rp300 billion and SMFP02 of Rp251 billion.
Rp300 milliar dan SMFP02 sebesar Rp251 milliar.

5.1.3.2 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) 5.1.3.2 Indonesia Export Credit Agency (Indonesia
Eximbank)

Dalam rangka menunjang kebijakan Pemerintah untuk In order to support the Government policy to encourage
mendorong peningkatan ekspor, pada tanggal 12 Januari national export, it has been issued on January 12, 2009 a
2009 telah diterbitkan Undang-undang Nomor 2 Tahun Law Number 2/2009 regarding Indonesia Export Credit
2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Agency. The law stated that the national export
(LPEI). Dalam UU tersebut, dinyatakan bahwa program enhancement program is conducted through financing,
peningkatan ekspor nasional dilakukan dalam bentuk guarantee, and insurance toward business entity, either
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi kepada badan legal entity or non-legal entity, including individuals.
usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun yang Indonesia Eximbank is expected to help provide financing
tidak berbentuk badan hukum, termasuk perorangan. LPEI in areas that are not accessible by banks or financial
sebagai kepanjangan tangan Pemerintah, diharapkan institutions (fill the market gap) and provide financing to
dapat membantu memberikan pembiayaan di wilayah- transaction or project that is commercially difficult to be
wilayah yang tidak dimasuki oleh bank atau lembaga conducted by commercial financial institutions or even by
keuangan komersial (fill the market gap) dan menyediakan Indonesia Eximbank itself but deemed necessary by the
pembiayaan bagi transaksi atau proyek yang secara Government to support the policy or the national export
komersial sulit dilaksanakan oleh lembaga keuangan enhancement program through National Interest Account
komersial maupun oleh LPEI sendiri, namun dianggap perlu (NIA). As implementation regulation of Law Number 2/
oleh Pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program 2009, a number of Minister of Finance Regulation have
peningkatan ekspor nasional melalui National Interest been issued in 2009 as follow:
Account (NIA). Sebagai peraturan pelaksanaan dari UU 1. PMK Number 106/PMK.06/2009 regarding
Nomor 2 Tahun 2009, selama tahun 2009, telah Procedures of Proposal, Appointment, and
diterbitkan beberapa Peraturan Menteri Keuangan sebagai Termination of Indonesia Export Credit Agency»s Board
berikut: of Directors;
1. PMK Nomor 106/PMK.06/2009 tentang Tata Cara 2. PMK Number 139/PMK.06/2009 regarding
Pengusulan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Procedures of Arrangement, Submission, and
Dewan Direktur LPEI; Amendment of Long-term Plan and Annual Work Plan
2. PMK Nomor 139/PMK.06/2009 tentang Tata Cara & Budget of Indonesia Export Credit Agency;
Penyusunan, Penyampaian, dan Pengubahan Rencana 3. PMK Number 140/PMK.010/2009 regarding
Jangka Panjang Serta Rencana Kerja dan Anggaran Guidance and Supervision of Indonesia Export Credit
Tahunan LPEI; Agency;
3. PMK Nomor 140/PMK.010/2009 tentang Pembinaan 4. PMK Number 141/PMK.010/2009 regarding Good
dan Pengawasan LPEI; Corporate Governance Indonesia Export Credit
4. PMK Nomor 141/PMK.010/2009 tentang Prinsip Tata Agency;
Kelola LPEI; 5. PMK Number 142/PMK.010/2009 regarding Risk
5. PMK Nomor 142/PMK.010/2009 tentang Manajemen Management of Indonesia Export Credit Agency;
Risiko LPEI; 6. PMK Number 143/PMK.010/2009 regarding Know
6. PMK Nomor 143/PMK.010/2009 tentang Prinsip Your Customer Principles of Indonesia Export Credit
Mengenal Nasabah LPEI. Agency.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


73

Selanjutnya pada bulan Oktober 2009 telah dilakukan Furthermore, in October 2009, further discussion concerning
pembahasan lanjutan RPMK tentang Tata Cara Procedures of Indonesia Eximbank Receivable Write-off and
Penghapusan Piutang LPEI dan RPMK tentang Penugasan Government Specific Assignment have been conducted by
Khusus Pemerintah Kepada LPEI dengan melibatkan pihak involving relevant parties such as Directorate General State
terkait antara lain Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Assets, Directorate General Treasury, Directorate General
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara, Direktorat Budget, Fiscal Policy Agency, Legal Bureau, and
Jenderal Anggaran, Badan Kebijakan Fiskal, Biro Hukum, Indonesia Eximbank.
dan LPEI.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, LPEI harus In conducting its business, Indonesia Eximbank must apply
menerapkan prinsip kehati-hatian yang meliputi prinsip tata prudential principles which covers good corporate
kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), governance, risk management, and know your customer
penerapan manajemen risiko (risk management), dan prinsip principles. Also, Indonesia Eximbank is required to comply
mengenal nasabah (know your customer principles). with certain rules associated with prudential principles,
Beberapa aturan yang wajib dipenuhi oleh LPEI terkait among others: capital adequacy ratio, maximum financing
dengan prinsip kehati-hatian antara lain aturan mengenai limit, asset quality, and net foreign exchange position. In
rasio kecukupan modal, batas maksimum pemberian respect to supervision activity, Indonesia Eximbank shall
pembiayaan, kualitas aktiva, dan posisi devisa neto. Terkait submit to the Minister of Finance monthly financial reports,
dengan pembinaan dan pengawasan, LPEI wajib semi-annually business activities report, audited annual
menyampaikan kepada Menteri Keuangan laporan financial statements, and other information that could
keuangan bulanan, laporan kegiatan usaha semesteran, influence its business activities as well as financial condition.
laporan keuangan tahunan yang telah diaudit akuntan In addition, Indonesia Eximbank is also required to submit
publik, dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kegiatan reports on the implementation of good corporate
usaha atau keadaan keuangan LPEI. Selain itu, LPEI juga governance to the Minister of Finance and other
wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tata kelola stakeholders.
perusahaan yang baik kepada Menteri Keuangan dan
pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.

Terhitung sejak 1 September 2009, LPEI secara resmi telah Effective since September 1, 2009, Indonesia Eximbank has
berdiri dengan modal awal paling sedikit Rp4 triliun. Dengan been officially established with a minimum capital of
modal sebesar Rp4 triliun ini diharapkan LPEI dapat Rp4 trillion. With such amount of capital, Indonesia
melakukan kegiatan pembiayaan, asuransi, dan penjaminan Eximbank is expected to perform financing, insurance, and
dalam rangka menunjang kebijakan Pemerintah untuk guarantee activities in supporting the Government policy to
mendorong program peningkatan ekspor nasional. Sampai encourage national export enhancement program. As of
dengan akhir tahun 2009, total aktiva LPEI adalah sebesar December 2009, total assets of Indonesia Eximbank was
Rp13 triliun dengan nilai pembiayaan sekitar Rp9,3 triliun. Rp13 trillion with outstanding financing receivable of about
Rp9.3 trillion.

5.1.3.3 Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur 5.1.3.3 Infrastructure Finance Companies

Dalam rangka mempercepat pelaksanaan pembangunan To accelerate the infrastructure development in Indonesia,
infrastruktur di Indonesia, Pemerintah mendorong peran the Government encourages private sector participation,
serta pihak swasta termasuk lembaga keuangan multilateral including multilateral financial institutions, to take part
melalui mekanisme Public Private Partnership (PPP). Peran through Public Private Partnership (PPP) mechanism.
serta pihak swasta tersebut diperlukan untuk memobilisasi Participation of such private parties is required to mobilize
sumber-sumber pendanaan untuk membiayai proyek-proyek funding sources to finance infrastructure projects in
infrastruktur di Indonesia. Indonesia.

Untuk mendukung keterlibatan pihak swasta dalam The Government has issued Presidential Regulation Number
pembiayaan pembangunan proyek infrastruktur tersebut, 9/2009 regarding Financing Institution which is a revision of
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 9 Presidential Decree Number 61/1988 regarding Financing
Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan yang merupakan Institutions to support private sector involvement in
penyempurnaan dari Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun financing infrastructure projects. Subsequently, the Minister
1988 tentang Lembaga Pembiayaan. Selanjutnya, Menteri of Finance has issued the Minister of Finance Regulation
Keuangan pada tanggal 27 Mei 2009 telah menerbitkan Number 100/PMK.010/2009 on May 27, 2009 regarding
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.010/2009 Infrastructure Finance Companies which is an

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


74 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

tentang Perusahaan Pembiayaan Infrasruktur yang implementation of Presidential Regulation


merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Number 9/2009.
Nomor 9 Tahun 2009.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/ Based on the Minister of Finance Regulation Number 100/
PMK.010/2009 tersebut, kegiatan usaha perusahaan PMK.010/2009, the activities of Infrastructure Finance
pembiayaan infrastruktur meliputi: Companies include:
1) Pemberian pinjaman langsung (direct lending) untuk 1) Providing direct loan (direct lending) for infrastructure
pembiayaan infrastruktur; financing;
2) Refinancing atas infrastruktur yang telah dibiayai 2) Refinancing on infrastructure funded by other
pihak lain; dan/atau parties; and/or
3) Pemberian pinjaman subordinasi (subordinated loans) 3) Subordinated loans related to infrastructure
yang berkaitan dengan Pembiayaan Infrastruktur. financing.

Selain itu untuk mendukung kegiatan usaha tersebut di In addition to the above business activities, Infrastructure
atas, perusahaan pembiayaan infrastruktur dapat pula Finance Companies could also conduct:
melakukan: 1) Providing credit support (credit enhancement),
1) Pemberian dukungan kredit (credit enhancement), including guarantee for infrastructure financing;
termasuk penjaminan untuk Pembiayaan 2) Advisory services;
Infrastruktur; 3) Equity investment;
2) Pemberian jasa konsultasi (advisory services); 4) Finding swap market associated with infrastructure
3) Penyertaan modal (equity investment); financing; and/or
4) Upaya mencarikan swap market yang berkaitan 5) Other activities or facilities provision related to
dengan pembiayaan infrastruktur; dan/atau infrastructure financing subject to approval from the
5) Kegiatan atau pemberian fasilitas lain yang terkait Minister of Finance.
dengan pembiayaan infrastruktur setelah memperoleh
persetujuan Menteri Keuangan.

Dalam rangka pembinaan dan pengawasan ini, Perusahaan For the purpose of guidance and supervision,
Pembiayaan Infrastruktur wajib menyampaikan laporan Infrastructure Finance Companies shall submit quarterly
keuangan triwulanan, laporan kegiatan usaha semesteran, financial reports, semi-annual business activity reports, and
dan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit akuntan audited annual financial statements.
publik.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 396/ Based on the Minister of Finance Decree Number 396/
KMK.010/2009 tanggal 12 Oktober 2009, Menteri KMK.010/2009 dated October 12, 2009, the Minister of
Keuangan telah menerbitkan 1 (satu) izin usaha Finance has issued one Infrastructure Finance Companies
perusahaan pembiayaan infrastruktur yaitu kepada PT license to PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Total
Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Total aktiva PT Sarana assets of PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) as of
Multi Infrastruktur (Persero) per 31 Desember 2009 adalah December 31, 2009 was Rp1.06 trillion with outstanding
sebesar Rp1,06 triliun dengan nilai pinjaman sebesar Rp49 loans of about Rp49 billion.
miliar.

5.1.4 Perusahaan Penjaminan 5.1.4 Guarantee Company

Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor The Government has issued Presidential Regulation
2 Tahun 2008 tentang Lembaga Penjaminan (Perpres). Number 2/2008 regarding Guarantee Institution. The
Tujuan Perpres tersebut adalah untuk mendorong agar purpose of such presidential regulation is to make the
kegiatan usaha Lembaga Penjaminan dapat dilakukan Guarantee Insitution business activities performed with
dengan prinsip kehati-hatian, transparan, efisien, prudence, transparent, efficient, sustainable, and
berkesinambungan, dan bermanfaat bagi masyarakat dan beneficial to society and national economy. As a follow up
perekonomian nasional. Sebagai tindak lanjut dari Perpres on the Presidential Regulation Number 2/2008 regarding
No. 2 Tahun 2008 tentang Lembaga Penjaminan, Menteri Guarantee Institution, the Minister of Finance issued the
Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Minister of Finance Regulation Number 222/PMK.010/
Nomor: 222/PMK.010/2008 tentang Perusahaan 2008 regarding Credit Guarantee and Credit Reguarantee
Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Companies. Guarantee Company is required to submit

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


75

Kredit. Perusahaan Penjaminan wajib menyampaikan monthly financial and activity reports as well as audited
laporan keuangan dan Laporan Kegiatan setiap bulan, dan annual financial statements.
laporan keuangan tahunan yang telah diaudit akuntan
publik.

Saat ini di Indonesia terdapat 3 (tiga) Perusahaan Currently, there are 3 (three) Credit Guarantee Companies in
Penjaminan Kredit yaitu Perum Jaminan Kredit Indonesia Indonesia, namely Perum Jaminan Kredit Indonesia (Perum
(Perum Jamkrindo), PT Penjamin Kredit Pengusaha Indonesia Jamkrindo), PT Penjamin Kredit Pengusaha Indonesia (PT
(PT PKPI) dan PT Jamkrida Jatim. Perum Jamkrindo PKPI) and PT Jamkrida Jatim. Perum Jamkrindo is a State-
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan PT PKPI owned Company and PT PKPI is a Private Credit Guarantee
adalah Perusahaan Penjaminan Kredit Swasta sedangkan PT Company while PT Jamkrida Jatim is a Credit Guarantee
Jamkrida Jatim adalah perusahaan penjaminan kredit yang Company which is majority owned by East Java Local
sebagian besar sahamnya dimiliki Pemerintah Daerah Jawa Government, and just obtain its business license from the
Timur dan baru saja mendapatkan izin usaha dari Menteri Minister of Finance on December 2009.
Keuangan pada bulan Desember 2009.

Saat ini terdapat 11 kantor cabang dan 6 (enam) kantor There are 11 branch offices and 6 (six) representative offices
perwakilan Perusahaan Penjaminan Kredit yang tersebar di of Credit Guarantee Companies spread across Indonesia.
seluruh Indonesia. Total aset Perusahaan Penjaminan Kredit The total assets of Credit Guarantee Companies as of
per Desember 2009 adalah sebesar Rp1,67 triliun dengan December 2009 was Rp1.67 trillion with a total amount of
outstanding kredit usaha produktif yang dijamin sebesar outstanding productive business credit under guarantee up
Rp7,35 triliun dan outstanding kredit bukan usaha produktif to Rp7.35 trillion and total outstanding non-productive
yang dijamin sebesar Rp42,49 triliun. Jumlah terjamin per business credit under guarantee up to Rp42.49 trillion. As
Desember 2009 adalah sebanyak 31.686 terjamin. of December 2009, the total number of principal was
31,686.

Dalam rangka melakukan pembinaan dan pengawasan In order to conduct guidance and supervision in accordance
sesuai dengan amanat Perpres dan PMK, pada tahun 2009 with the mandate from the Presidential Regulation and the
telah dilakukan pemeriksaan khusus terhadap 3 (tiga) kantor Minister of Finance Regulation, special investigation has
cabang Perusahaan Penjaminan yaitu Perum Jamkrindo di been conducted in 2009 toward 3 (three) branch offices of
Semarang, Bandung dan Medan. Bapepam-LK juga telah Guarantee Company, namely Perum Jamkrindo in
menyelesaikan pembuatan Pedoman Pemeriksaan Semarang, Bandung and Medan. Bapepam-LK has also
Perusahaan Penjaminan Kredit dan Penjaminan Ulang Kredit accomplished Guidance on Investigation of Credit
dan telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Ketua Bapepam Guarantee and Credit Reguarantee Companies, and it has
dan LK Nomor Per-05/BL/2009 pada tanggal 18 November been set based on the Bapepam and LK Rule Number Per-
2009. 05/BL/2009 dated November 18, 2009.

Selama tahun 2009, telah dilakukan kajian mengenai RUU Throughout 2009, a study concerning Bill of Law regarding
tentang Usaha Penjaminan. Diharapkan dengan kajian Guarantee Activities has been performed. It is expected that
tersebut akan menjadi dasar pembuatan RUU tentang the study will form the basis for Bill of Law making in order
Usaha Penjaminan dalam rangka memberikan suatu to provide a stronger legal tool toward guarantee industry in
perangkat hukum yang lebih kuat terhadap industri the future.
penjaminan di masa yang akan datang.

5.2 INDUSTRI PERASURANSIAN 5.2 INSURANCE INDUSTRY

Disamping besarnya aset, indikator pertumbuhan industri Besides shown from the huge amount of assets, the growth
asuransi dapat dilihat dari tingkat penetrasi dan densitas of insurance industry is shown from penetration and density
industri asuransi. Tingkat penetrasi merupakan pendapatan level of insurance industry. Penetration level is a premium
premi perusahaan asuransi dibandingkan dengan revenue of insurance company against Gross Domestic
Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Sedangkan densitas Income (GDI). Meanwhile, industry density is a premium
industri merupakan pendapatan premi perusahaan asuransi revenue of insurance company against total Indonesia
dibandingkan dengan total penduduk Indonesia. Tingkat population. The penetration and density level of insurance
penetrasi dan densitas industri asuransi merupakan salah industry is one of key performance indicators stated in
satu satu dari beberapa indikator kinerja utama yang Bapepam-LK strategic objective.
tercantum dalam sasaran strategis Bapepam-LK.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


76 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

Tingkat penetrasi industri asuransi komersial meningkat The penetration level of insurance industry increased from
dari 1,52% pada tahun 2008 menjadi 1,60% pada tahun 1.52% in 2008 to 1.60% in 2009. While the density level
2009. Sedangkan tingkat densitas industri asuransi went up from Rp324.8 thousand per person in 2008 to
meningkat dari Rp324,8 ribu per orang pada tahun 2008 Rp369.7 thousand per person in 2009.
menjadi Rp369,7 ribu per orang pada tahun 2009.

Selama tahun 2009, target tingkat penetrasi industri In 2009, target of insurance industry penetration level
asuransi adalah 1,50% sedangkan target densitas industri was 1.50%, while the target of insurance industry density
asuransi adalah Rp350 ribu per orang. was Rp350 thousand per person.

Secara umum, sejak tahun 2005, indikator industri Generally, since 2005, insurance industry indicators
perasuransian menunjukkan pertumbuhan yang cukup showed a significant growth. The total assets of
signifikan. Kekayaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Insurance and Reinsurance Industries, either commercial or
Reasuransi baik komersial maupun non komersial tumbuh non-commercial, grew up to 23.08% per annum on
rata-rata sebesar 23,08% per tahun, dari Rp139.414,6 average, from Rp139,414.6 billion in 2005 to
milliar pada tahun 2005 menjadi sebesar Rp315.615,2 Rp315,615.2 billion in 2009. Likewise, the total invested
milliar pada tahun 2009. Sedangkan kekayaan dalam assets grew averagely by 24.25% per annum, from
bentuk investasi tumbuh rata-rata sebesar 24,25% per Rp118,807.6 billion in 2005 to Rp277,968.0 billion
tahun, dari Rp118.807,6 milliar di tahun 2005 menjadi in 2009.
Rp277.968,0 milliar di tahun 2009.

Pendapatan premi tumbuh sebesar rata-rata 23,58% per Total premium revenue grew averagely by 23.58% per
tahun, dari Rp45.359,4 milliar pada tahun 2005 menjadi annum, from Rp45,359.4 billion in 2005 to Rp104,255.5
Rp104.255,5 milliar pada tahun 2009. Sedangkan billion in 2009. At the same time, an average growth of
pertumbuhan klaim rata-rata per tahun sebesar rata-rata 27.35% was shown in average claims per annum, from
27,35% dari Rp25.689,6 milliar di tahun 2005 menjadi Rp25,689.6 billion in 2005 to Rp67,079.2 billion in 2009.
Rp67.079,2 milliar pada tahun 2009.

Tahun 2009 merupakan tahun pemulihan bagi industri The year 2009 was a recovery year for insurance industry
asuransi dari krisis global yang terjadi pada akhir tahun from the impact of global financial crisis occurred in 2008,
2008, terutama dari sisi investasi. Jika pada tahun 2008 especially in term of investment. In 2008, the total
total investasi perusahaan perasuransian hanya tumbuh investment of insurance industry grew only 4.5%, while
4,5%, selama tahun 2009 total investasi tumbuh 31,5%. total investment in 2009 recorded an increase by 31.5%.

Pertumbuhan investasi merupakan salah satu sasaran Investment growth was one of the strategic objectives
strategis yang harus dicapai sebagai bagian dari indikator Bapepam-LK had to achieve as part of the key
kinerja utama Bapepam-LK. Pertumbuhan investasi performance indicators. The total investment growth of
perusahaan asuransi komersial selama tahun 2009 yang commercial insurance company, as targetted in Bapepam-
ditargetkan dalam indikator kerja utama Bapepam-LK LK key performance indicators, was 4%, while the total
adalah 4% sedangkan realisasi pertumbuhan investasi investment realization in 2009 recorded a growth by
perusahaan asuransi komersial selama tahun 2009 32,7%. Investment distribution of insurance sector as of
mencapai 32,7%. Distribusi investasi dari sektor asuransi December 31, 2009 was illustrated in the diagram below.
per 31 Desember 2009 tergambar dalam diagram
di bawah ini.

Diagram 5.1 Distribusi Investasi Sektor Asuransi Chart 5.1 Insurance Sector Investment Distribution

Asuransi Jiwa /
Life Insurance 45%
Asuransi Kerugian /
General Insurance 15%
Reasuransi /
Reinsurance 30%
Asuransi Sosial & Jamsostek /
Social & workers social security Insurance 1%
Asuransi PNS & TNI / Polri
Civil Servants & Armed Forces / Police Insurance 9%

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


77

Pertumbuhan premi selama tahun 2009 juga mengalami Premium growth in 2009 also experienced a significant
peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan increase compared to 2008. In 2009, the premium growth
pertumbuhan premi selama tahun 2008. Pertumbuhan was 19.1%, while a growth by 17.3% was recorded in
premi tahun 2009 sebesar 19,1% sedangkan selama tahun 2008. On the other side, total claims in 2009 also grew by
2008 hanya tumbuh sebesar 17,3%. Di sisi lain, klaim 22.9%, lower than the total claims recorded in 2008
selama tahun 2009 tumbuh sebesar 22,9%, lebih rendah which was 40%. Premium distribution of insurance sector
dibandingkan dengan pertumbuhan klaim tahun 2008 in 2009 is shown from the diagram below.
sebesar 40%. Distribusi premi dari sektor asuransi selama
tahun 2009 tergambar dalam diagram di bawah ini.

Diagram 5.2 Distribusi Premi Sektor Asuransi Chart 5.2 Insurance Sector Premium Distribution

Asuransi Jiwa /
Life Insurance 56%
Asuransi Kerugian /
General Insurance 13%
Reasuransi /
Reinsurance 5%
Asuransi Sosial & Jamsostek /
Social & workers social security Insurance 3%
Asuransi PNS & TNI / Polri
Civil Servants & Armed Forces / Police Insurance 21%

5.2.1 Struktur Pasar 5.2.1 Market Structure

Jumlah perusahaan perasuransian di Indonesia per Total insurance company in Indonesia as of December 2009
Desember 2009 adalah sebanyak 377 perusahaan yang was 377 companies, comprising of 140 Insurance
terdiri atas 140 Perusahaan Asuransi, 4 (empat) Perusahaan Companies, 4 (four) Reinsurance Companies, and 233
Reasuransi, dan 233 Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi. Insurance Supporting Business Companies. The Insurance
Perusahaan Asuransi terdiri dari 46 perusahaan asuransi Companies comprised of 46 life insurance companies, 89
jiwa, 89 perusahaan asuransi kerugian, 2 (dua) perusahaan general insurance companies, 2 (two) companies providing
penyelenggara program asuransi sosial & Jamsostek, dan 3 social insurance program and workers social security, and 3
(tiga) perusahaan penyelenggara asuransi untuk PNS dan (three) companies providing insurance program for Civil
TNI & Polri. Servants and Armed Forces/Police.

Adapun perusahaan penunjang usaha asuransi terdiri dari The insurance supporting business companies comprised of
141 perusahaan pialang asuransi, 22 perusahaan pialang 141 insurance broker companies, 22 reinsurance broker
reasuransi, 28 perusahaan penilai kerugian asuransi, 29 companies, 28 insurance loss adjuster companies, 29
konsultan aktuaria, dan 13 perusahaan agen asuransi. actuary consultant, and 13 insurance agent companies.

Jumlah tersebut termasuk pemberian izin baru kepada satu The total number was inclusive of new license conferral to
perusahaan asuransi jiwa dan 8 (delapan) perusahaan one life insurance company and 8 (eight) insurance
penunjang usaha asuransi yang terdiri dari 3 (tiga) supporting business companies, comprising of 3 (three)
Perusahaan Pialang Asuransi, 1 (satu) Perusahaan Pialang Insurance Broker Companies, 1 (one) Reinsurance Broker
Reasuransi, 1 (satu) Perusahaan Penilai Kerugian, dan 3 Companies, 1 (one) insurance loss adjuste company, and 3
(tiga) Perusahaan Agen Asuransi. Struktur pasar (three) insurance agent companies. Complete insurance
perasuransian secara lengkap disajikan dalam market structure is shown in the following table:
diagram berikut:

Diagram 5.3 Perkembangan Perusahaan Perasuransian Chart 5.3 Development of Insurance Company

Insurance Company Insurance Supporting Company

Life Insurance Company 46 Insurance Broker Company 141


General Insurance Company 89 Reinsurance Broker Company 22

Reinsurance Company 4 Claim Appraisal Company 28

Social & workers social security Actuary Consultant 29

Insurance Program 2 Insurance Agent 13

Civil Servants & Armed Forces / Police


Insurance Program 3

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


78 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

5.2.2 Perkembangan Perusahaan Asuransi Jiwa 5.2.2 The Growth of Life Insurance Company

Premi bruto perusahaan asuransi jiwa sejak tahun 2005 Gross premium of life insurance companies grew averagely
tumbuh rata-rata 29,91% per tahun, dari Rp22.293,9 by 29.91% per annum since 2005, from Rp22,293.9 billion
milliar pada tahun 2005 menjadi Rp60.468,0 milliar pada in 2005 to Rp60,468.0 billion in 2009. Throughout 2009,
tahun 2009. Selama tahun 2009, premi bruto tumbuh gross premium grew by 20.05% from the previous year.
20,05% dari tahun sebelumnya. Adapun klaim bruto Meanwhile, gross claim of life insurance companies
perusahaan asuransi jiwa meningkat rata-rata sebesar increased by 36.50% per annum on average, from
36,50% per tahun dari Rp11.217,0 milliar pada tahun Rp11,217.0 billion in 2005 to Rp38,099.6 billion in 2009.
2005 menjadi Rp38.099,6 milliar pada tahun 2009. Selama In 2009, total gross claim went up by 20,83%
tahun 2009, klaim bruto naik 20,83% dibandingkan tahun from the previous year.
sebelumnya.

Total kekayaan yang dikelola oleh perusahaan asuransi jiwa The total assets managed by life insurance companies in
pada tahun 2009 adalah Rp136.780,6 milliar atau naik 2009 were Rp136,780.6 billion or an increase by 29.90%
rata-rata sebesar 29,90% per tahun dari sebesar per annum on average from a total amount of Rp53,940.3
Rp53.940,3 milliar pada tahun 2005. Adapun kekayaan billion in 2005. While the total invested assets in 2009
dalam bentuk investasi pada tahun 2009 adalah sebesar were Rp123,438.8 billion or an increase by 35.93% on
Rp123.438,8 milliar atau naik rata-rata sebesar 35,93% average from a total amount of Rp45,372.5 billion in
dari sebesar Rp45.372,5 milliar pada tahun 2005. 2005.

Total modal sendiri perusahaan asuransi jiwa pada tahun The total equity of life insurance companies in 2009 was
2009 adalah Rp20.196,4 milliar atau naik rata-rata Rp20,196.4 billion or an increase by 35.93% per annum
sebesar 35,93% per tahun dari sebesar Rp7.311,5 milliar on average from a total amount of Rp7.311,5 billion in
pada tahun 2005. Adapun laba bersih pada tahun 2009 2005. While the net income in 2009 was Rp4,771.7 billion
adalah sebesar Rp4.771,7 milliar atau naik rata-rata or an increase by 116.66% on average from a total
sebesar 116,66% dari sebesar Rp1.257,5 milliar pada amount of Rp1,257.5 billion in 2005.
tahun 2005

Perkembangan total premi, klaim, kekayaan, dan investasi The growth of total premium, claim, asset and investment
perusahaan asuransi jiwa adalah sebagai berikut: of life insurance company is described as follows:

Tabel 5.7 Perkembangan total premi, klaim, Table 5.7 Growth of Total Premium, Claims, Assets
kekayaan investasi, modal sendiri dan laba and Investment of Life Insurance Company
bersih perusahaan asuransi jiwa
(dalam miliar rupiah / in billion rupiah)

Keterangan / Description Tahun / Year


2005 2006 2007 2008 2009

Premi Bruto / Gross Premium 22.293,9 27.498,3 45.580,6 50.370,02 60.468,0

Klaim / Claims 11.217,0 14.623,6 19.686,3 31.531,05 38.099,6

Kekayaan / Assets 53.940,3 71.034,1 102.172,4 102.404,71 136.780,6

Investasi / Investment 45.372,5 62.210,1 91.812,8 90.688,14 123.438,8

Modal Sendiri / Equity 7.311,5 12.131,5 14.794,8 11.221,4 20.196,4

Laba Bersih / Net Income 1.257,5 2.297,1 2.879,9 905,1 4.771,7

Selama tahun 2009, jumlah kekayaan dan investasi Throughout 2009, total assets and investment of life
perusahaan asuransi jiwa tumbuh lebih dari 30% insurance companies grew more than 30% compared to
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selama tahun that of the previous year. During 2008, as the impact of
2008, sebagai dampak dari krisis keuangan global, total global financial crisis, the total asset grew only 0.23%,
kekayaan hanya tumbuh 0,23% sedangkan total investasi while the total investment decreased by 1.22% from the
justru turun 1,22% dari tahun sebelumnya. Perusahaan previous year. Life insurance companies were generally
asuransi jiwa pada umumnya menginvestasikan invested their assets in the form of stocks, bonds, and
kekayaannya dalam bentuk saham, obligasi dan instrument other capital market instruments which started to recover
pasar modal lainnya, yang selama tahun 2009 mulai pulih from the global financial crisis occurred in 2008.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


79

dari krisis keuangan global yang terjadi pada akhir tahun The growth of investment in life insurance company in 2009
2008. Pertumbuhan investasi perusahaan asuransi jiwa was 36%, far beyond the target of Bapepam-LK key
selama tahun 2009 sebesar 36%, jauh di atas target performance indicators which was 4%.
pertumbuhan dalam indikator kinerja utama
Bapepam-LK sebesar 4%.

5.2.3 Perkembangan Perusahaan Asuransi Kerugian 5.2.3 The Growth of General Insurance Company

Total premi bruto perusahaan asuransi kerugian mengalami The total gross premium of general insurance company
pertumbuhan rata-rata sebesar 11,70% per tahun, yaitu dari increased by 11.70% per annum on average, from
Rp15.005,0 milliar pada tahun 2005 menjadi Rp23.098,5 Rp15,005.0 billion in 2005 to Rp23,098.5 billion in 2009.
milliar pada tahun 2009. Klaim bruto perusahaan asuransi The total gross claims of general insurance companies
kerugian selama periode tersebut juga mengalami kenaikan increased as well in such period by 12.45% per annum on
yaitu rata-rata sebesar 12,45% per tahun dari Rp7.028,5 average, from Rp 7,028.5 billion in 2005 to Rp11,053.5
milliar pada tahun 2005 menjadi Rp11.053,5 milliar pada billion in 2009.
tahun 2009.

Total kekayaan yang dikelola oleh perusahaan asuransi The total assets managed by general insurance companies in
kerugian pada tahun 2009 adalah Rp38.128,8 milliar atau 2009 were Rp38,128.8 billion or an increase by 15.77% per
mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 15,77% per annum on average since 2005. While the total invested
tahun sejak tahun 2005. Adapun kekayaan dalam bentuk assets in 2009 were Rp27,191.5 billion or an increase by
investasi pada tahun 2009 adalah sebesar Rp27.191,5 milliar 17.76% per annum on average since 2005.
atau naik rata-rata sebesar 17,76% per tahun sejak tahun
2005.

Total modal sendiri perusahaan asuransi kerugian pada The total equity of general insurance companies in 2009
tahun 2009 adalah Rp21.202,7 milliar atau naik rata-rata was Rp21,202.7 billion or an increase by 15.90% per
sebesar 15,90% per tahun dari sebesar Rp11.803,6 milliar annum on average from a total amount of Rp11,803.6
pada tahun 2005. Adapun laba bersih pada tahun 2009 billion in 2005. While the net income in 2009 was
adalah sebesar Rp2.316,9 milliar atau naik rata-rata sebesar Rp2,316.9 billion or an increase by 12.53% on average from
12,53% dari sebesar Rp1.455,8 milliar pada tahun 2005. a total amount of Rp1,455.8 billion in 2005.

Perkembangan total premi, klaim, kekayaan, dan investasi The growth of total premium, claim, asset and investment of
perusahaan asuransi kerugian adalah sebagai berikut: general insurance company is described as follows:
Tabel 5.8 Perkembangan total premi, klaim, kekayaan Tabel 5.8 Perkembangan total premi, klaim, kekayaan
investasi, modal sendiri dan laba bersih perusahaan asuransi investasi, modal sendiri dan laba bersih perusahaan
kerugian. asuransi kerugian.

Tabel 5.8. Growth of Total Premium, Claim, Asset and Table 5.8. Growth of Total Premium, Claim, Asset and
Investment of General Insurance Company Investment of General Insurance Company

(dalam miliar rupiah / in billion rupiah)

Keterangan / Description Tahun / Year


2005 2006 2007 2008 2009

Premi Bruto / Gross Premium 15.005,0 15.505,5 17.642,1 22.007,8 23.098,5

Klaim / Claims 7.028,5 7.009,0 8.538,0 8.972,8 11.053,5

Kekayaan / Assets 21.254,2 23.760,8 28.418,5 33.148,0 38.128,8

Investasi / Investment 14.148,5 16.236,4 19.061,0 22.727,8 27.191,5

Modal Sendiri / Equity 11.803,6 13.687,3 16.591,2 17.751,8 21.202,7

Laba Bersih / Net Income 1.455,8 1.551,8 1.930,1 2.132,5 2.316,9

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


80 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

Selama tahun 2009, jumlah kekayaan dan investasi During 2009, total assets and invested assets of general
perusahaan asuransi kerugian tumbuh lebih dari 19% insurance companies increased more than 19% compared
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan to previous year. General insurance companies were not
asuransi kerugian tidak mengalami dampak krisis global significantly affected by the global financial crisis because
yang signifikan karena penempatan investasinya sebagian their investment mostly in time deposits and government
besar di deposito berjangka dan surat berharga Negara. bonds. Investment of general insurance companies grew
Pertumbuhan investasi perusahaan asuransi kerugian by 19.44%, far above targeted growth stated in key
selama tahun 2009 sebesar 19,44%, jauh di atas target performance indicator which was 4%.
pertumbuhan dalam indikator kinerja utama Bapepam LK
sebesar 4%.

5.2.4 Perkembangan Perusahaan Reasuransi 5.2.4 The Growth of Reinsurance Company

Total premi bruto yang diperoleh perusahaan reasuransi The total gross premium earned by reinsurance companies
pada tahun 2009 adalah sebesar Rp1.841,9 milliar atau in 2009 increased up to the amount of Rp1,841.9 billion or
tumbuh rata-rata sebesar 14,68% per tahun dari tahun an increase by 14.68% per annum on average from 2005.
2005. Di lain pihak klaim bruto juga mengalami kenaikan The total gross claim also experienced a significant
yang cukup besar yaitu rata-rata sebesar 17,71% per increased by 17.71% per annum on average, from
tahun dari Rp678,8 milliar di tahun 2005 menjadi Rp678.8 billion in 2005 to Rp1,298.7 billion in 2009.
Rp1.298,7 milliar di tahun 2009.

Total kekayaan yang dikelola oleh perusahaan reasuransi The total assets managed by reinsurance companies in
pada tahun 2009 adalah Rp2.034,8 milliar atau mengalami 2009 were Rp2,034.8 billion or an increase by 15.62% per
kenaikan rata-rata sebesar 15,62% per tahun sejak tahun annum on average since 2005. While the total assets in
2005. Adapun kekayaan dalam bentuk investasi pada investment form in 2009 were Rp1,503.7 billion or an
tahun 2009 adalah sebesar Rp1.503,7 milliar atau naik increase by 17.67% per annum on average since 2005.
rata-rata sebesar 17,67% per tahun sejak tahun 2005.

Total modal sendiri perusahaan reasuransi pada tahun The total equity of reinsurance companies in 2009 was
2009 adalah Rp732,9 milliar atau naik rata-rata sebesar Rp732.9 billion or an increase by 17.72% per annum on
17,72% per tahun dari sebesar Rp388,7 milliar pada average from a total amount of Rp388.7 billion in 2005.
tahun 2005. Adapun laba bersih pada tahun 2009 adalah While the net income in 2009 was Rp102.4 billion or an
sebesar Rp102,4 milliar atau naik rata-rata sebesar 12,52% increase by 12.52% on average from a total amount of
dari sebesar Rp72 milliar pada tahun 2005. Rp72 billion in 2005.

Perkembangan total premi, klaim, kekayaan, dan investasi The growth of total premium, claim, asset and investment
perusahaan reasuransi adalah sebagai berikut: of reinsurance company is described as follows:

Tabel 5.9 Perkembangan total premi, klaim, Table 5.9. Growth of Total Premium, Claim, Asset and
kekayaan, investasi, modal sendiri dan Investment of Reinsurance Company
laba bersih perusahaan reasuransi
(dalam miliar rupiah / in billion rupiah)

Keterangan / Description Tahun / Year


2005 2006 2007 2008 2009

Premi Bruto / Gross Premium 1.074,7 1.122,7 1.275,6 1.610,6 1.841,9

Klaim / Claims 678,8 810,7 953,1 1.050,5 1.298,7

Kekayaan / Assets 1.147,3 1.221,5 1.369,8 1.621,2 2.034,8

Investasi / Investment 789,4 864,8 978,2 1.191,4 1.503,7

Modal Sendiri / Equity 388,7 454,8 524,0 542,2 732,9

Laba Bersih / Net Income 72,0 60,4 77,2 77,2 102,4

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


81

Selama tahun 2009, jumlah kekayaan dan investasi During 2009, total assets and invested assets of reinsurance
perusahaan reasuransi tumbuh lebih dari 25% dibandingkan companies increased more than 25% compared to that of
dengan tahun sebelumnya. Perusahaan reasuransi juga tidak previous year. Reinsurance companies were also not
mengalami dampak krisis global yang signifikan karena significantly affected by the global financial crisis because
penempatan investasinya sebagian besar di deposito their investment mostly in time deposits and government
berjangka dan surat berharga Negara. Pertumbuhan bonds. Investment of general insurance companies grew by
investasi perusahaan reasuransi selama tahun 2009 sebesar 26.21%, far above targeted growth stated in key
26,21%, jauh di atas target pertumbuhan dalam indikator performance indicator which was 4%.
kinerja utama Bapepam LK sebesar 4%.

5.2.5 Perkembangan Perusahaan Penyelenggara 5.2.5 The Growth of Companies Administering Social
Program Asuransi Sosial dan Jamsostek Insurance Program & Workers Social Security

Total premi bruto perusahaan asuransi penyelenggara The total gross premium of companies administering social
Asuransi Sosial dan Jamsostek naik sebesar rata-rata insurance program & workers social security in 2009
21,66% per tahun dari sebesar Rp2.379,8 milliar di tahun increased by 21.66% per annum on average, from
2005 menjadi Rp5.102,8 milliar pada tahun 2009. Adapun Rp2,379.8 billion in 2005 to Rp5,102.8 billion in 2009. The
klaim bruto perusahaan-perusahaan asuransi penyelenggara total gross claim also experienced a significant increased by
Asuransi Sosial dan Jamsostek mengalami kenaikan rata-rata 21.67% per annum on average in 2009, from Rp1,320.5
sebesar 21,67% per tahun, dari Rp1.320,5 milliar pada billion in 2005 to Rp2,722.6 billion in 2009.
tahun 2005 menjadi Rp2.722,6 milliar pada tahun 2009.

Total kekayaan yang dikelola oleh perusahaan asuransi The total assets managed by companies administering social
penyelenggara Asuransi Sosial dan Jamsostek pada tahun insurance program & workers social security in 2009 were
2009 adalah sebesar Rp87.490,7 milliar, mengalami Rp87,490.7 billion, an increase by 21.89% per annum on
pertumbuhan rata-rata sebesar 21,89% per tahun average compared to 2005 which was only Rp40,246.8
dibandingkan dengan tahun 2005 yang hanya sebesar billion. While the total invested assets in 2009 were
Rp40.246,8 milliar. Adapun kekayaan dalam bentuk Rp84,355.5 billion or an increase by 21.71% per annum
investasi pada tahun 2009 adalah sebesar Rp84.355,5 on average compared to 2005 which was only
milliar atau rata-rata naik sebesar 21,71% per tahun Rp39,102.1 billion.
dibanding tahun 2005 yang hanya sebesar Rp39.102,1
milliar.

Total modal sendiri perusahaan asuransi penyelenggara The total equity of companies administering social insurance
Asuransi Sosial dan Jamsostek pada tahun 2009 adalah program & workers social security in 2009 was Rp6,685.0
Rp6.685,0 milliar atau naik rata-rata sebesar 32,61% per billion or an increase by 32.61% per annum on average
tahun dari sebesar Rp2.820,4 milliar pada tahun 2005. from a total amount of Rp2,820.4 billion in 2005. While
Adapun laba bersih pada tahun 2009 adalah sebesar the net income in 2009 was Rp2,305.1 billion or an increase
Rp2.305,1 milliar atau naik rata-rata sebesar 28,44% dari by 28.44% on average from a total amount of Rp924.1
sebesar Rp924,1 milliar pada tahun 2005. billion in 2005.

Selama tahun 2009, kekayaan dan investasi perusahaan In 2009, total asset and investment of company providing
asuransi penyelenggara Asuransi Sosial dan Jamsostek social insurance program & workers social security grew by
tumbuh 31%, sedangkan tahun sebelumnya hanya tumbuh 31%, while the previous year recorded a growth by
4,73%. 4.73% only.

Perkembangan total premi, klaim, kekayaan, dan investasi The growth of total premium, claim, asset and investment of
perusahaan asuransi penyelenggara Asuransi Sosial dan company providing social insurance program & workers
Jamsostek adalah sebagai berikut: social security is described as follows:

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


82 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

Tabel 5.10 Perkembangan total premi, klaim, Table 5.10 Growth Of Total Premium, Claims, Assets
kekayaan, investasi, modal sendiri dan And Investment Of Companies
laba bersih perusahaan asuransi Administering Social Insurance Program &
penyelenggara Asuransi Sosial dan Workers Social Security
Jamsostek
(dalam miliar rupiah / in billion rupiah)

Keterangan / Description Tahun / Year


2005 2006 2007 2008 2009

Premi Bruto / Gross Premium 2.379,8 2.653,3 3.016,6 4.340,.3 5.102,8

Klaim / Claims 1.320,5 1.444,9 1.555,3 2.499,1 2.722,6

Kekayaan / Assets 40.246,8 51.546,8 63.598,2 66.606,7 87.490,7

Investasi / Investment 39.102,1 50.187,6 62.039,6 64.181,4 84.355,5

Modal Sendiri / Equity 2.820,4 4.066,3 5.580,0 3.635,6 6.685,0

Laba Bersih / Net Income 924,1 1.185,2 1.494,0 1.379,0 2.305,1

5.2.6 Perkembangan Usaha Asuransi Pengelola 5.2.6 The Growth of Companies Administering
Asuransi PNS dan TNI/Polri Insurance Program for Civil Servants & Armed
Forces/Police

Asuransi PNS dan TNI/Polri dikelola oleh PT (Persero) Insurance Program for Civil Servants & Armed Forces/Police
ASKES, PT (Persero) TASPEN, dan PT (Persero) ASABRI. was administered by PT (Persero) ASKES, PT (Persero)
Jumlah premi ketiga perusahaan tersebut pada tahun 2009 TASPEN, and PT (Persero) ASABRI. Total premiums of the
tercatat sebesar Rp13.744,4 milliar atau mengalami three companies in 2009 were Rp13,744.4 billion or an
peningkatan rata-rata sebesar 31,83% per tahun increase by 31.83% per annum on average compared to
dibandingkan dengan premi tahun 2005 yang berjumlah 2005 which were only Rp4,606.0 billion. While the total
Rp4.606,0 milliar. Sedangkan jumlah klaim yang dibayar claims paid in 2009 were Rp13,904.7 or an increase by
pada tahun 2009 adalah sebesar Rp13.904,7 milliar atau 26.47% per annum on average compared to 2005 which
mengalami kenaikan rata-rata sebesar 26,47% pertahun were only Rp5,444.8 billion.
dibandingkan klaim tahun 2005 yang berjumlah Rp5.444,8
milliar.

Total kekayaan yang dikelola oleh perusahaan asuransi PNS The total assets managed by companies administering
dan TNI/Polri pada tahun 2009 adalah sebesar Rp51.180,2 Insurance Program for Civil Servants & Armed Forces/Police
milliar, mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 22,42% in 2009 were Rp51,180.2 billion, an increase by 22.42%
per tahun dibandingkan dengan tahun 2005 yang hanya per annum on average compared to 2005 which was only
sebesar Rp22.826 milliar. Adapun kekayaan dalam bentuk Rp22,826 billion. While the total invested assets in 2009
investasi pada tahun 2009 adalah sebesar Rp41.478,6 were Rp41,478.6 billion or an increase by 21.03% per
milliar atau rata-rata naik sebesar 21,00% per tahun sejak annum on average since 2005 which was only Rp19,395.1
tahun 2005 yang tercatat sebesar Rp19.395,1 milliar. billion.

Total modal sendiri perusahaan asuransi penyelenggara The total equity of companies administering Insurance
Asuransi PNS dan TNI/Polri pada tahun 2009 adalah Program for Civil Servants & Armed Forces/Police in 2009
Rp8.866,4 miliar atau naik rata-rata sebesar 39,33% per was Rp8,866.4 billion or an increase by 39.33% per
tahun dari sebesar Rp2.548,9 miliar pada tahun 2005. annum on average from a total amount of Rp2,584.9
Adapun laba bersih pada tahun 2009 adalah sebesar billion in 2005. While the net income in 2009 was
Rp2.673,1 miliar atau naik rata-rata sebesar 49,36% dari Rp2,673.1 billion or an increase by 49.36% on average
sebesar Rp619,4 miliar pada tahun 2005. from a total amount of Rp619.4 billion in 2005.
Perkembangan total premi, klaim, kekayaan, dan investasi The growth of total premium, claims, assets and
perusahaan asuransi PNS dan TNI/Polri adalah sebagai investment of companies administering Insurance
berikut: Program for Civil Servants & Armed Forces/Police is
described as follows

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


83

Tabel 5.11 Perkembangan total premi, klaim, Table 5.11 Growth Of Total Premium, Claims, Assets
kekayaan, dan investasi perusahaan And Investment Of Company Providing
asuransi penyelenggara Asuransi Insurance Program For Civil Servants &
PNS dan TNI/Polri Armed Forces/Police

(dalam miliar rupiah / in billion rupiah)

Keterangan / Description Tahun / Year


2005 2006 2007 2008 2009

Premi Bruto / Gross Premium 4.606,0 5.642,1 7.118,3 9.190,9 13.744,4

Klaim / Claims 5.444,8 6.739,1 8.270,6 10.513,5 13.904,7

Kekayaan / Assets 22.826,0 27.371,0 33.304,9 39.777,5 51.180,2

Investasi / Investment 19.395,1 23.439,7 28.419,9 32.670,9 41.478,6

Modal Sendiri / Equity 2.548,9 4.208,2 4.842,1 5.262,7 8.866,4

Laba Bersih / Net Income 619,4 1.032,6 919,6 1.670,6 2.673,1

5.2.7 Perkembangan Usaha Asuransi dengan prinsip 5.2.7 The Growth Sharia Insurance Business
Syariah

Secara keseluruhan, pangsa pasar industri asuransi dengan In overall, market share of sharia insurance industry in 2009
prinsip syariah pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan experienced an increase compared to the previous year. It
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini antara lain was reflected, among others, from an increase in total gross
tercermin dari peningkatan persentase jumlah premi bruto premium percentage of sharia insurance against total gross
asuransi dengan prinsip syariah dibandingkan dengan premium percentage of insurance industry by 36.45%, from
presentase jumlah premi bruto industri asuransi sebesar 2.14% to 2.92%, and an increase in total percentage of
36,45% yaitu dari 2,14% menjadi 2,92% dan peningkatan sharia insurance asset against total percentage of insurance
presentase jumlah kekayaan asuransi dengan prinsip syariah industry assets by 3%, from 1.35% in 2008 to 1.39% in
dengan presentase jumlah kekayaan industri asuransi 2009.
sebesar 3% dari 1,35% pada tahun 2008 menjadi 1,39%
pada tahun 2009.

Tabel 5.12 Jumlah Perusahaan Asuransi dengan Table 5.12 The Number of Sharia Insurance Companies
prinsip syariah

No. Keterangan / Description 2005 2006 2007 2008 2009*)

1 Sharia Life Insurance Company 2 2 2 2 2

2 Sharia General Insurance Company 1 1 1 1 1

3 Life Insurance Company having Sharia Unit 8 9 12 13 17

4 General Insurance Company having Sharia Unit 13 15 19 19 19

5 Reinsurance Company having Sharia Unit 2 3 3 3 3

Jumlah / Total 26 30 37 38 42

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


84 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

Tabel 5.13 Market Share Usaha Asuransi dan Table 5.13 Market Share of Sharia Insurance &
Reasuransi dengan prinsip syariah Reinsurance Businesses

No Keterangan / Description Premi Bruto / Klaim / Kekayaan /


Gross Premium Claim Asset
2007 2008 2009 2007 2008 2009 2007 2008 2009

I. Seluruh Asuransi Jiwa /


Total Life Insurance 45.580,6 50.370,0 60.467,97 19.686,3 31.531,0 38.099,64 102.137,2 102.404,71 136.780,6

Asuransi Jiwa Syariah /


Sharia Life Insurance 511,37 1.153,9 1929,37 194,2 312,21 596,45 1.020,20 1.151,5 2.120,1

Persentase Asuransi Jiwa Syariah /


Percentage of Sharia Life Insurance 1,12% 2,29% 3,19% 0,99% 0,99% 1,57% 1,00% 1,12% 1,55%

II. Seluruh As. Kerugian & Reasuransi /


Total of General Insurance and Reinsurance 18.917,7 26.933,8 24.940,37 9.491,1 10.023,3 12.352,23 29.788,3 34.790,5 39.163,64

Asuransi Kerugian dan Reasuransi Syariah /


Sharia General Insurance and Reinsurance 294,18 496,83 449,52 118,40 180,1 236,37 491,28 701,8 902,62

Persentase Asuransi Kerugian dan


Reasuransi Syariah /
Percentage of Sharia General Insurance
and Reinsurance 1,56% 1,84% 1,80% 1,25% 1,80% 1,91% 1,65% 2,02% 2,25%

III. Seluruh Asuransi /


All Life and Non Life Insurance 64.498,3 77.303,8 85.408,34 29.177,4 41.554,3 50.451,86 131.925,5 137.195,2 176.944,2

Seluruh Asuransi Syariah /


All Life and Non Life Sharia Insurance 805,55 1.650,73 2.378,89 312,59 492,30 832,82 1.511,48 1.853,30 3.3022,7

Persentase Asuransi Syariah /


Percentage of Sharia Insurance 1,25% 2,14% 2,79% 1,07% 1,18% 1,65% 1,15% 1,35% 1,71%

5.2.8 Perkembangan Produk Unit Link 5.2.8 The Growth of Unit Link Products

Perusahaan asuransi jiwa yang memasarkan produk Life insurance companies selling unit link products as of
asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unit link) per 31 December 31, 2009 were 25 companies. Summary of
Desember 2009 sebanyak 25 perusahaan. Ringkasan balance sheets of such life insurance company selling unit
Neraca perusahaan asuransi jiwa yang memasarkan produk link products is shown respectively in the following table:
yang terkait investasi masing-masing terdapat pada tabel
berikut :

Tabel 5.14 Kekayaan dan Kewajiban Perusahaan Table 5.14 Total Assets and Liabilities of Investment
Asuransi Jiwa Yang Terkait Produk Products of Life Insurance Companies
Investasi

Jenis Perusahaan berdasarkan Kepemilikan / Kekayaan / Kewajiban /


Type of Companies based on Ownership Assets Liabilities
Investasi / Non Investasi / Utang / Cadangan /
Investment Non Investment Liabilities Reserves
(1) (2) (3) (4) (5)

Perusahaan Swasta Nasional / National Private Insurance Companies 11.275,8 30,6 593,8 10.712,6

Perusahaan Patungan / Joint Venture Insurance Companies 41.331,2 284,5 213,2 41.402,5

Ω Ω Ω Ω
Jumlah / Total 52.607,0 315,1 807,0 52.115,1

5.2.9 Perkembangan Produk Asuransi Baru dan 5.2.9 The Growth of New Insurance Products &
Persetujuan Kerja Sama Pemasaran dengan Agreement of Joint Marketing With Bank
Bank

Selama tahun 2009, Bapepam-LK mencatat 367 produk Throughout 2009 Bapepam-LK recorded 367 new products

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


85

baru dan menghentikan pemasaran satu produk . Rincian and prohibited the selling of one product. Details of new
pencatatan produk asuransi baru adalah sebagai berikut: insurance products are described as follow:

Tabel 5.15 Rincian Produk Asuransi Baru Table 5.15 Details of New Insurance Products

Perusahaan / Konvensional / Syariah / Jumlah /


Company Conventional Sharia Total

Asuransi Jiwa / 247 16 263


Life Insurance

Asuransi Kerugian / 101 3 104


General Insurance

Jumlah / Total 348 19 367

Selain melakukan pencatatan produk baru, tahun ini Besides recording new insurance products, Bapepam-LK also
Bapepam-LK juga telah memberikan persetujuan pemasaran granted approval for marketing of new products through
produk asuransi melalui kerjasama dengan bank bank (bancassurance) with the following details:
(bancassurance) dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.16 Rincian Produk Asuransi Bancassurance Table 5.16 Details of Bancassurance Insurance Products

Perusahaan / Konvensional / Syariah / Jumlah /


Company Conventional Sharia Total

Asuransi Jiwa / 84 4 88
Life Insurance

Asuransi Kerugian / 1 0 1
General Insurance

Jumlah / Total 85 4 89

5.3 INDUSTRI DANA PENSIUN 5.3 PENSION FUND INDUSTRY

Dana Pensiun di Indonesia terdiri atas dua jenis, yaitu Dana Pension Fund in Indonesia comprised of two types, namely
Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Employer»s Pension Fund (EPF) and Financial Institution
Keuangan (DPLK). DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk Pension Fund (FIPF). EPF is a pension fund established by an
oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, individual or entity having employees, as the founder, to
selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun provide a defined benefit pension program or a defined
manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi contribution pension program, for the benefits of all or
kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai partial employees as participants, and inflicting obligation
peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap toward the employer. FIPF is a pension fund established by a
pemberi kerja. DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk bank or life insurance company to provide a defined
oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk contribution pension program for individual, either for
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi employee or the employer itself.
perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri.

Sementara itu jenis program pensiun yang dapat pada dana Meanwhile, there were 2 (two) types of pension program in
pensiun tersebut ada 2 (dua) jenis, yaitu Program Pensiun such pension fund, namely Defined Benefit Pension Program
Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). (DBPP) and Defined Contribution Pension Program (DCPP).
Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun Defined Benefit Pension Program is a pension program,
yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana benefits of which are specified in Pension Program
Pensiun. Program Pensiun Iuran Pasti adalah program regulation. Defined Contribution Pension Program is a
pensiun yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana pension program, contribution of which is specified in
Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya Pension Program regulation, and all contributions as well as
dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai its investment development are recorded in respective
manfaat pensiun. participant»s account as the pension benefit.

Berdasarkan undang-undang nomor 11 tahun 1992 tentang As stipulated in Law Number 11/1992 regarding Pension
Dana Pensiun, DPPK diperkenankan untuk Fund, EPF was allowed to provide defined benefits pensiun

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


86 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program or defined contribution pension program.
program pensiun iuran pasti. Sedangkan DPLK hanya However, FIPF was only allowed to provide defined
diperbolehkan untuk menyelenggarakan program pensiun contribution pension program.
iuran pasti.

5.3.1 Pertumbuhan Dana Pensiun 5.3.1 The Growth of Pension Fund

Sampai dengan akhir tahun 2009, jumlah dana pensiun di Up until the end of 2009, total active pension fund in
Indonesia yang masih aktif adalah sebanyak 276 dana Indonesia was 276 pension funds, comprising of 251 EPFs
pensiun, terdiri dari 251 DPPK dan 25 DPLK. Dari jumlah and 25 FIPFs. From such total number of pension funds,
dana pensiun tersebut, nilai kekayaan dana pensiun telah the total assets value of pension fund were up to Rp
mencapai Rp112,36 triliun atau mencakup kurang lebih 112.36 trillion or about 2.0% coverage of Indonesia Gross
2,0% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Domestic Products (GDP) in 2009 (at 2000 constant
tahun 2009 (at 2000 constant market price). Dengan total market price). From such total amount of assets, 96.01%
kekayaan tersebut, sebanyak 96,01% kekayaan dana of pension fund assets were absorbed in the form of
pensiun terserap dalam bentuk investasi. investment.

Secara umum, investasi dana pensiun di tahun 2009 In general, pension fund investments in 2009 were
tersebar ke dalam beberapa jenis investasi, antara lain distributed in certain types of investment, among others:
surat berharga negara (26,44%), obligasi (25,11%), government securities (26.44%), bonds (25.11%),
deposito (21,33%), saham (14,81%) dan Reksa Dana deposits (21.33%), stocks (14.81%) and Investment Funds
(5,05%). Selebihnya, tersebar dalam investasi jenis lain (5.05%). The rests were distributed in other types of
yang diperkenankan dengan proporsi kurang dari 4%. investments allowed in a proportion by no less than 4%.
Masih terkait dengan investasi, kinerja investasi dana Performance of pension fund investments (ROI), based on
pensiun (ROI) berdasarkan laporan keuangan unaudit 2009 audited financial statements, increased by 11.50%.
tahun 2009 juga meningkat, yaitu menjadi 11,50%.

Sementara itu, dari jumlah dana pensiun tersebut di atas, In the meantime, from the abovementioned total pension
sebanyak 2.681.226 orang telah tercatat sebagai peserta funds, 2,681,226 people were recorded as pension fund
dana pensiun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 4,77% participants. The numbers were 4.77% greater than the
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun previous year. However, the number of total participants
demikian, banyaknya jumlah peserta tersebut baru were just 5.15% of the total productive Indonesian
mencakup 5,15% dari jumlah penduduk Indonesia yang population. (Source: BPS, as per August 2008, total
bekerja. (Sumber: Badan Pusat Statistik, untuk kelompok numbers of self-employed, employer with permanent
self employed, employer with permanent workers, dan workers, dan employees were 52.1 million people).
employee sebanyak 52,1 juta orang, posisi per Agustus
2008).

Berbagai upaya telah dilakukan Bapepam-LK untuk Many efforts have been taken by Bapepam-LK to support
mendukung pertumbuhan industri dana pensiun, antara the growth of pension fund industry, among others by
lain dengan meningkatkan pelayanan dalam proses improving the services of authentication process for new
pengesahan pembentukan dana pensiun baru serta pension fund establishment as well as information service
pelayanan informasi dana pensiun. Di bidang pengawasan, of pension fund. For monitoring sector, Bapepam-LK has
tahun 2009 Bapepam-LK secara penuh telah menerapkan fully applied monitoring system of risk basis pension fund
sistem pengawasan dana pensiun berbasis risiko. Sistem in 2009. The risk basis monitoring system was known as
pengawasan berbasis risiko ini dikenal dengan istilah SPERIS and SANBERIS. SPERIS was the abbreviation of risk
SPERIS dan SANBERIS. SPERIS adalah kepanjangan dari rating system, while SANBERIS was the abbreviation of risk
sistem pemeringkatan risiko. Sedangkan SANBERIS based monitoring.
merupakan kepanjangan dari pengawasan berbasis risiko.

5.3.1.1 Pertumbuhan Jumlah Industri 5.3.1.1 The Growth of Total Industry

Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah mengesahkan 6 In 2009, Bapepam-LK granted 6 (six) authetification of
(enam) pengesahan pembentukan dana pensiun baru, new pension fund establishment, as follow :
yaitu:

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


87

Tabel 5.17 Dana Pensiun Yang disahkan tahun 2009 Table 5.17 Legalized Pension Fund in 2009

No. Nama Dana Pensiun Nomor KMK Jenis Dana Pensiun Jenis Program Pensiun
Pension Fund KMK Number Type of Pension Fund Type of Pension Program

1. Pupuk Kaltim Group Kep-24/KM.10/2009 DPPK PPIP


2. PPIP Pusri Kep-84/KM.10/2009 DPPK PPIP
3. Iuran Pasti BAT Indonesia Kep-130/KM.10/2009 DPPK PPIP
4. Tirta Kamuning Kep-299/KM.10/2009 DPPK PPMP
5. RSUD Al Ihsan Kep-478/KM.10/2009 DPPK PPIP
6. Universitas Muhamadiyah Surakarta Kep-485/KM.10/2009 DPPK PPMP

Bertambahnya keenam dana pensiun tersebut The total numbers of such pension fund contributed 412
mengakibatkan jumlah akumulasi dana pensiun yang pension funds to the total pension fund accumulation
memperoleh pengesahan dari Menteri Keuangan menjadi having authetification from the Minister of Finance.
412 dana pensiun. Dibandingkan dengan tahun Compared to the previous year, the increase of new pension
sebelumnya, pertambahan jumlah dana pensiun baru di funds in 2009 were the biggest one. The achievement was
tahun 2009 tersebut merupakan pertambahan jumlah dana made due to the adjustment on procedures of new pension
pensiun terbanyak. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari fund authetification service which took only 7 (seven)
adanya perubahan prosedur layanan pengesahan business days following documents completion. The service
pembentukan dana pensiun baru yang hanya became one of the superior services of the Ministry of
membutuhkan waktu sebanyak 7 (tujuh) hari kerja setelah Finance for the public.
dokumen lengkap. Layanan ini juga telah menjadi salah satu
layanan unggulan Kementerian Keuangan kepada publik.

Selain mengesahkan pembentukan dana pensiun baru, In addition to the authentification of new pension fund
selama tahun 2009 Bapepam-LK juga mengesahkan establishment, Bapepam-LK also provided authentification of
pembubaran dana pensiun sebanyak 11 dana pensiun. pension fund dismissal to 11 pension funds. The dismissal
Kesebelas Dana Pensiun tersebut terdiri dari 10 (sepuluh) of the authetification went to 10 (ten) EPFs and 1 (one) FIPF.
DPPK dan 1 (satu) DPLK. Dari kesepuluh dana pensiun yang From such numbers, 6 (six) of which continued their pension
bubar, 6 (enam) diantaranya melanjutkan program program to FIPF. The dismissal of the eleven pension funds
pensiunnya tersebut ke DPLK. Bubarnya kesebelas dana made the total number of dimissed pension fund into 136
pensiun tersebut mengakibatkan akumulasi dana pensiun pension funds.
yang telah membubarkan diri menjadi 136 dana pensiun.

Dengan demikian, sampai dengan akhir tahun 2009, jumlah Therefore, up to the end of 2009, total numbers of active
dana pensiun yang masih aktif masih sebanyak 276 dana pension funds were 276 pension funds, comprising of 251
pensiun, terdiri dari 251 DPPK dan 25 DPLK. Dari 251 DPPK, EPFs and 25 FIPFs. From the total numbers of 251 EPFs, 210
210 dana pensiun diantaranya menyelenggarakan PPMP pension funds provided DBPFs and the rests of 41 pension
dan 41 lainnya menyelenggarakan PPIP. funds provided DCPPs.

Tabel 5.18 Pertumbuhan Industri Dana Pensiun Table 5.18. The Growth of Total Pension Fund

Tahun / Year 2005 2006 2007 2008 2009

Akumulasi Pendirian Dana Pensiun / Accumulated Pension Fund Establishment


DPPK - PPMP / EPF - DBPP 311 311 312 313 315
DPPK - PPIP / EPF - DCPP 51 52 53 56 60
DPLK / FIPF 35 35 37 37 37
Jumlah / Total 397 398 402 406 412

Akumulasi Pembubaran Dana Pensiun / Accumulated Pension Fund Dismissal


DPPK - PPMP / EPF - DBPP 55 68 77 88 96
DPPK - PPIP / EPF - DCPP 21 23 26 26 28
DPLK / FIPF 9 10 11 11 12
Jumlah / Total 85 101 114 125 136

Akumulasi Perubahan Program Dana Pensiun / Accumulated Pension Fund Alteration


DPPK - PPMP ke DPPK - PPIP 6 8 9 9 9
EPPF - DBPP to EPF - DCPP

Akumulasi Dana Pensiun Aktif / Accumulated Active Pension Fund


DPPK - PPMP / EPF - DBPP 250 235 226 216 210
DPPK - PPIP / EPF - DCPP 36 37 36 39 41
DPLK / FIPF 26 25 26 26 25
Jumlah / Total 312 297 288 281 276

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


88 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

Berdasarkan data pertumbuhan jumlah dana pensiun di From the abovementioned data, it was clearly shown that,
atas terlihat bahwa selama periode tahun 2005 sampai during the period of 2005 up to 2009, the growth of new
dengan 2009, rata-rata pertambahan jumlah dana pensiun pension fund per annum on average was 3 (three) pension
baru per tahun adalah sebanyak 3 (tiga) dana pensiun. funds. Meanwhile, in the same period, the average
Sementara itu, dalam periode yang sama rata-rata growth of pension fund dismissal per annum was 12
pertambahan jumlah pembubaran dana pensiun per tahun pension funds. Despite the huge difference between the
adalah sebanyak 12 dana pensiun. Meski perbedaan average growth of new pension fund and pension fund
antara rata-rata pertumbuhan dana pensiun baru dengan dismissal, total numbers of participants, assets or
rata-rata pembubaran dana pensiun tersebut cukup besar, placement value of pension fund experienced no decrease.
hal itu tidak mengakibatkan penurunan terhadap jumlah It showed a fact that there was pension program
peserta dana pensiun, kekayaan maupun nilai penempatan continuation from dismissed pension fund to EPF.
investasi dana pensiun. Hal ini menjadi salah satu fakta
adanya kelanjutan program pensiun dari dana pensiun
yang bubar ke DPLK.

5.3.1.2 Pertumbuhan Jumlah Peserta 5.3.1.2 The Growth of Total Participants

Terkait dengan jumlah kepesertaan, pada posisi per 31 In respect of total participants, as of December 31, 2009,
Desember 2009, jumlah peserta dana pensiun telah total participants of pension funds were 2,681,226 people.
mencapai 2.681.226 orang. Jumlah tersebut bertambah The numbers increased 122,114 participants or an increase
sebanyak 122.114 peserta atau meningkat sebesar 4,77% by 4.77% compared to total participants in the same
dibandingkan dengan jumlah peserta dana pensiun pada period of last year. In terms of type of pension fund, the
posisi tahun sebelumnya. Bila pertumbuhan peserta growth of FIPF participants was greater than the growth of
tersebut dilihat dari jenis dana pensiunnya, terlihat bahwa total EPF participants. Therefore, it was in line with the
pertumbuhan jumlah peserta DPLK jauh lebih besar dari previous statement mentioning that the decreasing
pada pertumbuhan jumlah peserta DPPK. Hal ini menjadi numbers of pension funds inflicted no decrease in total
sejalan dengan pernyataan sebelumnya yang menyatakan participants of overall pension funds. Furthermore, the
bahwa penurunan jumlah dana pensiun tidak following table shows the growth of total pension fund
mengakibatkan penurunan pada jumlah peserta dana participants in 2007 and 2009:
pensiun secara keseluruhan. Lebih lanjut, tabel berikut
menyajikan pertumbuhan jumlah peserta dana pensiun
pada periode tahun 2007 dan tahun 2009:

Tabel 5.19 Pertumbuhan Jumlah Peserta Dana Table 5.19. The Growth of Total Pension Fund
Pensiun Participants

Uraian / Description 2008 1) 2009 2) Kenaikan / Penurunan

(1). Peserta Aktif DPPK / Active EPF Participants 950.328 923.023 -2,87%

(2). Peserta Pasif DPPK / Passive EPF Participants 429.785 455.958 6,09%
- Pensiunan / Retired 267.594 289.491 8,18%
- Janda - Duda / Widow / Widower 92.649 96.272 3,91%
- Anak / Child 2.711 2.85 5,13%
- Pensiun Ditunda / Deferred Pension 66.831 67.345 0,77%

(3). Jumlah Peserta DPPK (1) + (2) /


Total EPF Participants (1) + (2) 1.380.113 1.378.981 -0,08%

(4). Peserta Aktif DPLK / Active FIPF Participants 1.106.773 1.197.065 8,16%
- Peserta Mandiri / Independent Participants 429.312 461.359 7,46%
- Peserta Kelompok / Group Participants 677.461 735.706 8,60%

(5). Peserta Pasif DPLK (Pensiun Ditunda /)


Passive FIPF Participants (Deferred Pension) 72.226 105.18 45,63%

(6) Jumlah Peserta DPLK (4) + (5)


Total FIPF Participants (4) + (5) 1.178.999 1.302.245 10,45%

TOTAL Peserta Dana Pensiun (3) + (6)


TOTAL Participants of Pension Fund (3) + (6) 2.559.112 2.681.226 4,77%

1) Berdasarkan data laporan teknis dana pensiun tahun 2008 1) Based on 2008 technical report of pension fund
2) Berdasarkan data laporan teknis dana pensiun tahun 2009 2) Based on 2009 technical report of pension fund

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


89

5.3.2 Pertumbuhan Kekayaan 5.3.2 The Growth of Assets

Sama halnya dengan pertumbuhan jumlah peserta dana Similar to the growth of total participants of pension fund,
pensiun, pertumbuhan jumlah kekayaan dana pensiun juga the growth of total assets of pension fund was not directly
tidak tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah in line with the growth of total pension fund. Despite of the
dana pensiun. Hal ini ditunjukkan bahwa meski jumlah decrease of total pension funds in 2009 of 11 pension
dana pensiun di tahun 2009 telah berkurang sebanyak 11 funds, the assets value of pension fund experienced an
dana pensiun, nilai kekayaan dana pensiun pada akhir increase up to the amount of Rp22.01 trillion or an increase
tahun justru 2009 bertambah sebesar Rp22,01 triliun atau by 24.36 % in 2009. From such figures, the increase of
meningkat sebesar 24,36%. Dilihat dari pertambahannya, total assets of pension fund occurred as the result of an
bertambahnya nilai kekayaan dana pensiun pada posisi increase in FIPF assets value, greater than EPF-DBPP or EPF-
tersebut ternyata lebih dipicu oleh pertambahan nilai DCPP. It is shown from the following table:
kekayaan DPLK daripada DPPK PPMP maupun DPPK PPIP.
Hal itu dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.20 Pertumbuhan Kekayaan Dana Pensiun Table 5.20. The Growth of Pension Fund Assets

Jenis Dana Jumlah Tahun / Year 2009 2)


Pensiun Kekayaan
(Rp Triliun) Jumlah Kekayaan Kenaikan Proporsi terhadap
(Rp Triliun) (Penurunan) total kekayaan

Type of Total Assets Total Assets Increase Proportion


Pension (Rp Trillion) (Rp Trillion) (Decrease) Against
Fund Th, 2008 1) % Total Assets

DPPK PPMP / EPF DBPP 72,09 89,09 23,58% 79,29%


DPPK PPIP / EPF DCPP 7,01 8,36 19,26% 7,44%
DPLK / FIPF 11,25 14,91 32,53% 13,27%

Total Kekayaan 90,35 112,36 24,36% 100,00%


Total Assets

1) Source: financial statements of pension fund as of December 31, 2008

2) Source: unaudited financial statements of pension as of December 31, 2009

Dari tabel di atas juga terlihat bahwa proporsi nilai From the abovementioned table, it was clearly shown that
kekayaan DPPK (86,7%) jauh lebih besar daripada proporsi proportion of EPF assets value (86.7%) was much greater
kekayaan DPLK (13,3%). Sementara itu, berdasarkan data than the proportion of FIPF assets (13.3%). Meanwhile,
kepemilikan kekayaan 251 DPPK, sebanyak 40 dana based on assets ownership data of 251 FIPF, 40 pension
pensiun ternyata memiliki kepemilikan kekayaan sekitar funds owned a total asset of Rp79.83 trillion or covered
Rp79,83 triliun atau menguasai hampir 71,05% dari total almost 71.05% of the total pension fund assets.
kekayaan dana pensiun.

Dalam posisi lima tahun terakhir ini, pertumbuhan kekayaan Within the last five years, the growth of pension fund assets
dana pensiun terlihat sangat volatif. Krisis global yang was shown very volatile. The global financial crisis occurred
terjadi pada tahun 2008 sangat terasa dampaknya terhadap in 2008 gave a tremendous impact toward pension fund
industri dana pensiun. Meski demikian, upaya-upaya yang industry. However, the efforts Bapepam-LK has taken to
telah dilakukan oleh Bapepam-LK dalam memberi make pension fund hold its investment in stock exchange
kepercayaan kepada dana pensiun untuk tidak melepas seemed to reap the harvest. It was shown in 2009 where
investasinya di bursa agaknya menuai hasil. Terbukti pada the growth of pension fund assets got its upturn.
tahun 2009, pertumbuhan kekayaan dana pensiun akhirnya
bangkit kembali.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


90 Perkembangan Industri Lembaga Keuangan Non-Bank Development of Non-Bank Financial Institutions Industry

Grafik 5.4 Pertumbuhan Kekayaan Dana Pensiun Graphic 5.4 The Growth of Pension Fund Assets

120 30%

100 25%

20%
80
15%
60
10%
40
5%
20 0%

0 -5%
2005 2006 2007 2008 2009

Total Assets Growth of Assets

Sebagai komponen terbesar dalam kekayaan dana As the biggest components in pension fund assets, the
pensiun, dinamika yang terjadi pada investasi dana pensiun dynamics occurred in pension fund investment gave a
memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam melihat significant impact in observing the overall growth of
pertumbuhan kekayaan industri dana pensiun secara pension fund assets. Therefore, Bapepam-LK kept trying
keseluruhan. Untuk itu, Bapepam-LK terus berupaya untuk to monitor the investment management conducted by
mengawasi pengelolaan investasi yang dilakukan oleh pension funds.
dana pensiun.

5.3.2.1 Perkembangan Investasi Dana Pensiun 5.3.2.1 The Growth of Pension Fund Investment

Meningkatnya indeks harga saham di tahun 2009 telah The increasing stock price index in 2009 affected the
berdampak pula pada peningkatan nilai (wajar) investasi increasing fair value of pension fund investment in 2009.
dana pensiun di tahun 2009. Pada akhir tahun 2008 di At the end of 2008, when the stock price index reached
saat indeks harga saham mencapai 1.355,41, nilai (wajar) 1,355.41, the fair value of pension fund investment was
investasi dana pensiun adalah sebesar Rp86,55 triliun. Di Rp86.55 trillion. In 2009, when the stock price index
akhir tahun 2009 ketika indeks harga saham berada di reached 2,534.36, the fair value of pension fund
posisi 2.534,36, nilai (wajar) investasi dana pensiun investment was Rp107.88 trillion or increased by 24.64%
mencapai Rp107,88 triliun atau meningkat sebesar compared to last year. In line with the increasing assets of
24,64% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sejalan pension funds, the increasing fair value of such pension
dengan pertambahan kekayaan dana pensiun, funds investment was merely caused by the increasing fair
pertambahan nilai (wajar) investasi dana pensiun tersebut value of investment in FIPF instead of EPF-DBPP or EPF-
juga lebih dipicu oleh pertambahan nilai (wajar) investasi di DCPP. Further descriptions of the growth of investment
DPLK daripada di DPPK PPMP maupun DPPK PPIP. Lebih fair value of pension funds are shown from the following
lanjut pertumbuhan nilai (wajar) investasi dana pensiun table:
tersaji dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.21 Perkembangan Investasi Dana Pensiun Table 5.21 The Growth of Pension Fund Investment

Jenis Dana Nilai Tahun / Year 2009 2)


Pensiun (Wajar) Investasi
(Rp Triliun) Nilai (Wajar) Investasi Kenaikan Proporsi Terhadap
(Rp Triliun) (Penurunan) Total Investasi

Type of Investment Investment Increase Proportion


Pension Fair Value Fair Value (Decrease) Against
Fund (Rp Trillion) (Rp Trillion) % Total
2008 1) Investment

DPPK PPMP / EPF DBPP 68,56 84,91 23,85% 78,71%


DPPK PPIP / EPF DCPP 6,86 8,18 19,24% 7,58%
DPLK / FIPF 11,13 14,79 32,88% 13,71%

Total Nilai (Wajar)


Investasi 86,55 107,88 24,64% 100,00%
Total Investment
Fair Value

1) Source: financial statements of pension fund as of December 31, 2008

2) Source: unaudited financial statements of pension as of December 31, 2009

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


91

Sementara itu, bila dilihat dari portofolio investasi dana In the meantime, in term of investment portfolio as per
pensiun per 31 Desember 2009, sebanyak 74,5% investasi December 31, 2009, 74.5% of pension fund investment
dana pensiun masuk dalam kriteria investasi jangka panjang, went to long-term investment criteria, e.g.: bonds,
seperti obligasi, surat berharga negara, saham, reksadana, government securities, stocks, investment fund, as well as
serta tanah dan bangunan. Sementara itu, deposito, surat land and building. Meanwhile, deposits, government
berharga negara dan obligasi merupakan jenis investasi securities, and bonds were investment types mostly
yang paling diminati oleh dana pensiun dibandingkan interested by pension funds compared to other investments.
dengan jenis investasi lainnya. Lebih lanjut portofolio Details of investment portfolio of pension fund is described
investasi dana pensiun tersaji dalam diagram pie berikut ini: in the following pie diagram:

Diagram 5.4 Perkembangan Investasi Dana Pensiun Chart 5.4 Investment Portfolio of Pension Fund

Surat Berharga Negara 26.44%


Saham 14.81%
Obligasi 25.11%
Surat Berharga Lain, Pen Lgsg, SPU, SBPU 3.47%
UPK, Reksadana 5.05%
Tanah & Bangunan 3.19%

Dalam posisi lima tahun terakhir ini, portofolio investasi Within the last five years, investment portfolio of pension
dana pensiun cenderung stabil. Jenis investasi seperti surat funds tended to be stable. Investment types of governemnt
berharga negara, obligasi dan deposito masih merupakan securities, bonds, and deposits remained to be the most
pilihan utama pengurus dana pensiun dalam menempatkan preferences for pension fund managements in assets
dana kelolaannya. placement under their management.

Diagram 5.5 Penempatan Investasi Dana Pensiun Chart 5.5 Investment Placement of Pension Fund

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%

2005 2006 2007 2008 2009

30-Jun-09 31-Dec-08 31-Dec-07 31-Dec-06 31-Dec-05

Land & Building 3.49% 3.65% 3.42% 3.75% 4.54%

Collective Participation Unit, Investment Fund 4.55% 3.88% 5.65% 3.15% 2.72%

Other Seurities, Stocks placement, SPU, SPBU 3.60% 4.14% 3.53% 4.31% 5.41%

Bonds 25.44% 25.31% 25.76% 26.00% 25.58%

Stocks 13.45% 9.79% 15.91% 9.91% 6.87%

Government Securities 26.63% 29.06% 21.84% 23.10% 26.29%

On Call Deposit, Deposit, 22.84% 24.18% 23.89% 29.77% 28.59%

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa penempatan Based on the above chart, it was shown that investment
investasi dana pensiun di pasar modal telah menjangkau placement of pension funds in capital market reached by
71,40% dari nilai (wajar) investasi dana pensiun secara 71.40% of the overall investment fair value of pension
keseluruhan. funds.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


92

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


93

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


94 Pelaksanaan Program-Program Strategis Strategic Programmes

06

6.1 SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) 6.1 NATIONAL SOCIAL SECURITY SYSTEM (NSSS)

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah sistem National Social Security System (NSSS) is a system of social
penyelenggaraan program jaminan sosial bagi seluruh security program for all Indonesian citizens provided by
masyarakat Indonesia yang dibiayai oleh perseorangan, individual, employer, and or the government. The
pemberi kerja, dan atau pemerintah. SJSN bertujuan untuk objective of the NSSS is to provide security of proper basic
memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup needs of living fulfillment to every participant. Law
yang layak bagi setiap peserta. Undang-Undang Nomor 40 Number 40/2004 regarding National Social Security System
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional gave a mandate to the government to provide social
mengamanatkan kepada pemerintah untuk menyediakan security to all citizens. The Social Securities the
jaminan sosial bagi seluruh warga negara. Jaminan sosial government had to provide were inclusive of Health
yang harus disediakan pemerintah meliputi Jaminan Security, Accident Security, Old Age Benefit, Pension
Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua Security, and Death Security.
Jaminan Pensiun Jaminan Kematian

Pada tahun 2009, Menteri Keuangan telah membentuk In 2009, Ministry of Finance has formed Government
Tim Penyusunan RPP/RPerpres terkait implementasi SJSN. Regulation/Presidential Regulation Structuring Team
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan regarding implementation of NSSS. Bapepam-LK
(diwakili oleh Biro Biro Perasuransian, Biro Dana Pensiun, represented by Insurance Bureau, Pension Fund Bureau,
Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum, dan Biro Law and Legal Counsel Bureau, Research and Information

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


95

Riset dan Teknologi Informasi) bersama Badan Kebijakan Technology Bureau with Fiscal Policy Agency, Directorate
Fiskal, Direktorat Jenderal Anggaran dan Sekretariat Jenderal General of Budget and Secretariat General of Ministry of
Kementrian Keuangan merupakan anggota dalam tim Finance are members of this team. The team has duty to
tersebut. Tim bertugas untuk melakukan atau conduct or coordinate studies, discussions and drafting
mengkoordinasikan pengkajian, pembahasan-pembahasan, design of Old Age Benefit, Pension Security, and Death
dan penyusunan desain Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Security Programs. Then, the team shall set this program-
dan Jaminan Kematian dan selanjutnya menuangkan dalam design into Government Regulation/ Presidential Regulation
RPP/RPerpres yang telah menjadi tanggung jawab Structuring that becomes Ministry of Finance»s responsibility.
Kementerian Keuangan.

Untuk tahun 2009, Tim telah melaksanakan serangkaian In 2009, the Team has conducted series of study and
kajian dan diskusi serta workshop untuk menyusun discussion as well as workshop for academic paper (white
academic paper (white paper) yang akan dijadikan dasar paper) structuring which would serve as the basis for the
penyusunan RPP/RPerpres Program Jaminan Hari Tua, Government Regulation/President Regulation of Old Age
Program Jaminan Pensiun, dan Program Jaminan Kematian. Benefit, Pension Security, and Death Security program. The
Kajian tersebut diutamakan pada desain program Jaminan study was focused on the design of Old Age Benefit,
Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian yang Pension Security, and Death Security program in which the
disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara dan design shall consider government financial capability and
keadilan bagi seluruh rakyat. fairness to all Indonesian people.

Dalam melakukan penyusunan desain Jaminan Hari Tua, In setting up the design of Old Age Benefit, Pension Security,
Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian, Kementerian and Death Security, the Ministry of Finance has acquired
Keuangan mendapatkan bantuan dari Asian Development assistance from Asian Development Bank (ADB) in form of
Bank (ADB) berupa technical assistance dan financial technical and financial assistance.
assistance.

Selama tahun 2009, kegiatan Tim Penyusunan RPP/RPerpres During 2009, Activities of Government Regulation/
tentang Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Presidential Regulation Structuring Team of Old Age Benefit,
Kematian sebagai Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 40 Pension Security, and Death Security program as the
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah implementation of Law Number 40/2004 regarding
sebagai berikut: National Social Security System were as follow:

a. Capacity Building a. Capacity Building


Mr. Mitchell Wiener selaku konsultan ADB yang Mr. Mitchell Wiener, in his capacity as ADB consultant
membantu tim dalam rangka melakukan tugas assisting the Team for structuring the design of Old Age
penyusunan desain Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Benefit, Pension Security, and Death Security program,
dan Jaminan Kematian, telah melakukan edukasi has provided education to echelon I staffs of the
kepada pegawai Kementerian Keuangan dari berbagai Ministry of Finance related to Government Regulation/
eselon I yang terkait dengan penyiapan RPP/RPerpres Presidential Regulation preparation concerning basic
mengenai dasar-dasar pengetahuan mengenai SJSN knowledge of NSSS in form of training and discussion.
dalam bentuk pelatihan dan diskusi.

b. Pelaksanaan Kegiatan Workshop Tahun 2009 b. 2009 Workshop Activity


Kegiatan workshop dengan tema ≈Sistem Jaminan Workshop with a theme of ≈National Social Security
Sosial Nasional (SJSN) dan Pengaruhnya Terhadap System (NSSS) and the Impact toward Insurance
Industri AsuransiΔ yang membahas pengaruh program IndustryΔ held on December 8, 2009 discussed about

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


96 Pelaksanaan Program-Program Strategis Strategic Programmes

SJSN terhadap industri asuransi, pada tanggal 8 the impact of NSSS program toward insurance
Desember 2009. Workshop dihadiri oleh berbagai industry. The workshop was attended by directors of
direksi dari perusahaan asuransi jiwa dan perusahaan life insurance and general insurance companies and
asuransi umum serta materi disampaikan oleh Kepala presented by Head of Insurance Business Conduct
Bagian APUP, Biro Perasuransian. Analysis Division of Insurance Bureau.

c. Pembahasan White Paper dan Pengumpulan c. White Paper Discussion and Input Collection
Pendapat The activities of structuring of white paper draft by
Kegiatan penyusunan draft white paper oleh tim the Government Regulation/ Presidential Regulation
penyusun RPP/RPerpres SJSN dibantu oleh konsultan Team regarding NSSS were assisted by ADB
ADB. Tujuan dari penyusunan white paper tersebut consultant. The structuring of such white paper was
adalah untuk memberikan kerangka strategis untuk to provide strategic framework for the NSSS program
desain program, tata kelola dan administrasi SJSN. design, management, and administration. Approval
Persetujuan atas rencana strategis adalah kunci utama upon such strategic plan was the main key for NSSS
proses desain dan penerapan SJSN secara design process and overall implementation.
keseluruhan.

White paper Sistem Jaminan Sosial Nasional yang The NSSS white paper presented the government
telah dibuat menyajikan secara singkat mengenai visi strategic vision in brief in NSSS planning, government
strategis pemerintah dalam perencanaan, struktur structure, and administration process pursuant to Law
pemerintahan dan proses administrasi Sistem Jaminan Number 40/2004 regarding NSSS and the
Sosial Nasional sesuai dengan Undang-Undang Constitution.
Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan Undang-
Undang Dasar.

White paper Sistem Jaminan Sosial Nasional tersebut Such NSSS white paper comprised of several topic
terdiri beberapa topik pembahasan antara lain: discussions, among others: philosophical ground, the
landasan filosofis, peran Badan Penyelenggara role of Social Security Organization (SSO), SSO
Jaminan Sosial (BPJS), Kelembagaan BPJS, Institution, SSO Monitoring & Controlling, Financing
Pengawasan dan Pegendalian BPJS, Pembiayaan for NSSS program, Health Security, Accident Security,
untuk program SJSN, Jaminan Kesehatan, Jaminan Old Age Benefit, Pension Security, Asset Management
Kecelakaan Kerja, Jaminan Pensiun, Jaminan Hari Tua, in Old Age Benefit,Synchronisation with the existing
Manajemen Aset dalam Program Tunjangan Hari Tua, Security Program, Extended Coverage to Informal
Harmonisasi dengan Program Jaminan saat ini, Sector, Contribution, and Data Compilation, and
Perluasan Cakupan kepada Sektor Informal, Definition of the Needy.
Kontribusi dan Pengumpulan Data, dan Definisi Kaum
Miskin.

White Paper tersebut juga telah mendapat The white paper has also obtained approval from the
persetujuan dari Menteri Keuangan melalui Minister of Finance through a meeting convened on
pertemuan yang diadakan pada tanggal 7 Desember December 7, 2009 and attended by Chairman of
2009 dan dihadiri oleh Ketua Bapepam-LK, Direktur Bapepam-LK, Directorate General of Budget, and
Jenderal Anggaran, Sekretaris Jenderal Kementerian Chief of Analysis and Policy Harmonization Centre.
Keuangan, Kepala Biro Perasuransian, Direktur
Penyusunan APBN, dan Kepala Pusat Analisis dan
Harmonisasi Kebijakan

d. Presentasi White Paper kepada Menteri d. White Paper Presentation to the Minister of
Keuangan. Finance.
Pada tanggal 7 Desember 2009 telah dilaksanakan On December 7th, 2009, there was a meeting
pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Keuangan, attended by Minister of Finance, Bapepam-LK
Ketua Bapepam-LK, Direktur Jenderal Anggaran, Chairman, Director General of Budget, Secretary
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Kepala General MoF, Head of Insurance Bureau, Director of
Biro Perasuransian, Direktur Penyusunan APBN, dan Structuring Budget, and Head of Analysis and Policy
Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan serta Harmonization Centre, as well as by other
beberapa pejabat lain di lingkungan Kementerian functionaries in the MoF institution to discussed the

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


97

Keuangan untuk mendiskusikan White Paper abovementioned White Paper.


dimaksud.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Keuangan The Minister stated her understanding about the
menyatakan pemahamannya akan konsep yang concept incorporated in this white paper and gave her
terdapat dalam white paper tersebut, dan memberi approval to Government Regulation/ Presidential
persetujuan kepada tim penyusun RPP/RPerpres SJSN Regulation-NSSS Structuring Team to present white
untuk menyampaikan white paper tersebut kepada paper to NSSS-related stake-holders in order to get
para pemangku kepentingan yang terkait dengan feedback and input.
program SJSN untuk mendapatkan tanggapan dan
masukan

6.2 IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE 6.2 THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE


GOVERNANCE BAGI INDUSTRI ASURANSI GOVERNANCE IN INSURANCE INDUSTRY

Usaha perasuransian merupakan usaha yang menjanjikan Insurance business is a business that promises to protect the
perlindungan kepada pihak tertanggung atau pemegang insured or policyholders, and at the same time, raises fund
polis dan sekaligus menghimpun dana masyarakat. Untuk from the public. In order to fulfil the obligation promised on
dapat memenuhi kewajiban yang telah diperjanjikan pada maturity date, insurance company has to be capable of well-
saat jatuh tempo, perusahaan perasuransian harus dapat managing the fund raised from the public. For that reason,
mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat dengan the implementation of good corporate governance (GCG) is
baik. Untuk itu, pelaksanaan tatakelola yang baik (good a must in all processes of insurance business. A well-applied
corporate governance/GCG) merupakan hal yang mutlak GCG shall be effective if all parties involved in the
ada dalam semua proses penyelenggaraan usaha operational activities of insurance companies as well as the
perasuransian. Penerapan tata kelola yang baik akan efektif stakeholders have a good understanding on GCG in
jika semua yang terlibat dalam operasional perusahaan insurance company. Therefore, to give a better
perasuransian dan para pemangku kepentingan memahami understanding of GCG and its implementation to insurance
dengan baik mengenai GCG pada perusahaan companies, GCG Guidance has been published in 2009 for
perasuransian. Untuk itu terkait dengan peningkatan Insurance and Reinsurance companies.
pemahaman mengenai GCG dan penerapan GCG bagi This guidance was prepared by joint working between
perusahaan asuransi, pada tahun 2009 telah diterbitkan Governance Policy National Committee (KNKG) and
Pedoman GCG bagi perusahaan Asuransi dan Perusahaan Indonesian Senior Executives Association. Bapepam-LK as
Reasuransi. Pedoman disusun oleh Komite Nasional insurance regulator gave support and input in preparing the
Kebijakan Governance bersama Indonesian Senior Executives guidance.
Association. Bapepam-LK selaku Pembina dan Pengawas
industri perasuransian memberikan dukungan penuh dan
masukan-masukan dalam rangka penyusunan pedoman
GCG.

Dalam pedoman GCG dimaksud antara lain dibahas GCG Guidance contains of among others: GCG principles,
mengenai asas GCG, etika bisnis dan pedoman perilaku, business ethics and attitude, company structure,
organ perusahaan, hak dan tanggung jawab pemegang shareholders» rights & obligations, stakeholders of insurance
saham, para pemangku kepentingan dari perusahaan company, and a good insurance business practices.
perasuransian serta praktik-praktik usaha asuransi yang
sehat.

Selanjutnya, Bapepam-LK telah menyusun dan membahas Furthermore, Bapepam-LK has prepared and provided
secara internal draft peraturan Menteri Keuangan mengenai internal discussion on draft of Minister of Finance regulation
Penerapan Good Corporate Governance bagi perusahaan concerning the Implementation of GCG for Insurance
Asuransi. Kegiatan ini akan dilanjutkan pada tahun 2010 Companies. This activity will be continued in 2010 and
dan merupakan salah satu program utama. becomes one of the main priorities.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


98 Pelaksanaan Program-Program Strategis Strategic Programmes

6.3 FINANCIAL SECTOR ASSESSMENT PROGRAM 6.3 FINANCIAL SECTOR ASSESSMENT PROGRAM
(FSAP) (FSAP)

Financial Sector Assessment Program (FSAP) merupakan Financial Sector Assessment Program (FSAP) was a joint
joint program International Monetary Fund (IMF) dan program of International Monetary Fund (IMF) and World
World Bank. FSAP merupakan hal yang penting untuk Bank. FSAP was an important thing Indonesia has to do in
dilakukan oleh Indonesia sesuai dengan hasil G-20 Leaders accordance with recommendation of G-20 Leaders
Summit yang dilaksanakan London pada tanggal 2 April Summit held in London on April 2, 2009. In Indonesia,
2009. FSAP di Indonesia dilaksanakan berdasarkan FSAP was conducted based upon request of Indonesia
permintaan dari Pemerintah Indonesia melalui surat Government through a letter from the Ministry of Finance
Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia kepada and the Governor of Bank Indonesia (Central Bank) to IMF
IMF dan World Bank pada tanggal 23 Desember 2008. and World Bank dated December 23, 2008.

FSAP digunakan sebagai diagnostic test untuk memetakan FSAP was applied as diagnostic test to perform a mapping
kondisi sistem keuangan Indonesia dan infrastrukturnya of Indonesia financial system condition as well as the
serta mengidentifikasi daya tahan/kerentanan sistem infrastructure, and to indentify the endurance/fragility of
keuangan. Dengan pelaksanaan FSAP diharapkan dapat the financial system. In order to improve the transparency
disusun rekomendasi sebagai dasar melakukan reformasi and accountability of government as well as Bank
sektor keuangan dalam rangka meningkatkan transparansi Indonesia policy, the implementation of FSAP was
dan akuntabilitas kebijakan pemerintah dan Bank expected to bring out recommendation as the basis for
Indonesia. reformation of financial sector.

Sektor asuransi merupakan salah satu industri jasa Beside banking and capital market, insurance sector was
keuangan yang dinilai oleh tim penilai FSAP selain pasar one of financial sector assessed by FSAP assessor team.
modal dan perbankan. Penilaian sektor asuransi oleh Tim Insurance sector was assessed informally which means that
Penilai FSAP bersifat informal dalam arti tidak ada the assessment was not intended to observe compliance
pengujian mengenai kesesuaian terhadap Insurance Core on Insurance Core Principles (ICPs) issued by International
Principles (ICPs) yang dikeluarkan oleh International Association of Insurance Supervisor (IAIS). In addition, the
Association of Insurance Supervisor (IAIS). Selain itu, assessment did not include stress test and there is no
penilaian sektor asuransi tidak termasuk stress test dan obligation to publish the assessment results. Preparation
tidak ada keharusan untuk mempublikasikan hasil penilaian for FSAP assessment has begun since the beginning of
tersebut. Kegiatan persiapan dalam rangka menghadapi year 2009 and will continue until end of year 2010.
Tim Penilai FSAP ini sudah dimulai sejak awal tahun 2009
dan masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2010

Dalam rangka pelaksanaan FSAP telah dibentuk Tim For that purpose, a Supporting team for FSAP
Pendukung Pelaksanaan FSAP melalui Surat Keputusan implementation has been formed through Joint Decree of
Bersama (SKB) Menteri Keuangan dan Gubernur Bank the Minister of Finance and the Governor of Bank
Indonesia Nomor 110/KMK.01/2009 dan Nomor 11/18/ Indonesia Number 110/KMK.01/2009 and 11/18/KEP.GBI/
KEP.GBI/2009. Mengingat bahwa sebagian besar ruang 2009. Considering that most of FSAP scopes in the
lingkup FSAP di Kementerian Keuangan terkait dengan Ministry of Finance had to do with capital market and non-
pasar modal dan lembaga keuangan non bank, maka bank financial institution, Bapepam-LK was appointed to
Bapepam-LK ditunjuk sebagai koordinator Tim FSAP become coordinator of FSAP Team of the Ministry of
Kementerian Keuangan. Finance.

Ruang lingkup FSAP yang dilakukan di Kementerian Scope of FSAP performed in the Ministry of Finance
Keuangan terdiri dari: comprised of:
1. Formal Assessment: 1. Formal Assessment:
a. International Organization of Securities a. International Organization of Securities
Commissions Objectives and Principles of Commissions Objectives and Principles of
Securities Regulation (IOSCO), including Securities Regulation (IOSCO), including
government bond; government bond;
b. Core Principles for Systematically Important b. Core Principles for Systematically Important
Payment Systems for Securities Settlement Payment Systems for Securities Settlement
Systems (CPSS-IOSCO); Systems (CPSS-IOSCO);

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


99

2. Update: 2. Update:
a. ROSC on Accounting and Auditing (AA) a. ROSC on Accounting and Auditing (AA)
b. ROSC on Corporate Governance (CG) b. ROSC on Corporate Governance (CG)

3. Informal Assessment: 3. Informal Assessment:


IAIS Insurance Principles IAIS Insurance Principles

Dalam rangka persiapan FSAP, Tim FSAP Kementerian As a preparation for FSAP, FSAP Team of the Ministry of
Keuangan telah melakukan self assessment atas materi yang Finance has conducted self assessment toward the
dicakup dalam ruang lingkup di atas. Disamping itu, untuk materials mentioned above. Additionally, to provide
memberikan penjelasan tentang pelaksanaan FSAP secara general introduction of FSAP implementation and
umum dan kemungkinan keterlibatan mereka dalam possibility of their involvement in such implementation, the
pelaksanaannya, Tim telah melakukan sosialisasi kepada Team has organized socialization to relevant parties, such
pihak-pihak terkait seperti Emiten, Self Regulatory Authority as Issuer, Self Regulatory Organization (SRO), Securities
(SRO), Perusahaan Efek, Perusahaan Asuransi, Perusahaan Companies, Insurance Companies, Finance Companies,
Pembiayaan, Manajer Investasi Reksa Dana, Akuntan Publik, Investment Manager of Investment Funds, Public
Konsultan Hukum, asosiasi-asosiasi, dan regulator. Accountant, Law Consultant, Professional Associations,
and regulator.

Dalam rangka update ROSC AA, assessor World Bank telah As an update RSCC AA, World Bank Assessor had arrived
datang ke Indonesia pada tanggal 9 - 24 Juni 2009. in Indonesia on 9 to 24 June 2009. Beside discussed with
Disamping berdiskusi dengan pihak-pihak terkait, World related parties, World Bank also arranged a roundtable
Bank juga mengadakan a roundtable discussion on discussion on ≈Strengthening the Quality of AuditΔ in the
≈Strengthening the Quality of AuditΔ in the context of ROSC context of ROSC on Accounting and Auditing review
on Accounting and Auditing review exercise in Indonesia exercise in Indonesia on 17th June 2009. Then, World Bank
pada tanggal 17 Juni 2009. Sebagai tindak lanjut dari visited again to Indonesia on 6 to 10 November 2010, as a
kunjungan pertama, assessor World Bank kembali datang ke follow up of the first visit (mission). This assessment was
Indonesia pada tanggal 6 - 10 November 2009 untuk conducted in order to collect additional information.
mengumpulkan informasi tambahan. Konsultan World Bank Before that, World Bank Consultant for update ROSC CG
untuk update ROSC CG telah datang ke Indonesia pada had come to Indonesia on 3 to 7 August 2009 followed by
tanggal 3 - 7 Agustus 2009 yang ditindaklanjuti dengan Second Mission on 15 to 16 September 2009 for collecting
kunjungan kedua pada tanggal 15 - 16 September 2009 additional information.
untuk mengumpulkan informasi tambahan.

Sebagai salah satu tahapan utama dari pelaksanaan FSAP, As one of the main steps of FSAP Assessment, World Bank
pihak World Bank dan IMF berkunjung ke Indonesia dalam and IMF visit to Indonesia for 1st Mission of FSAP on 6 to
rangka FSAP Mission I pada tanggal 6 - 15 Oktober 2009. 15 October 2009. During this mission, assessor had
Dalam FSAP Mission I tersebut, pihak assessor telah discussed with capital market and NBFI - related parties.
berdiskusi dengan pihak-pihak terkait di lingkungan pasar On 9 October 2009, official kick off meeting had been
modal dan lembaga keuangan non bank. Pada tanggal 9 carried out between assessor team and ≈MoF and Senior
Oktober 2009 telah diadakan official kick off meeting Governor of Bank Indonesia. Assessment over CPSS -
antara tim assessor dengan Menteri Keuangan dan Deputi IOSCO Recommendation for Securities Settlement System
Gubernur Senior Bank Indonesia. Assessment atas CPSS - (CPSS - IOSCO) was conducted on 14 to 17 December
IOSCO Recommendation for Securities Settlement System 2009 for discussion purpose with related parties both
(CPSS - IOSCO) dilakukan pada tanggal 14 - 17 Desember industry player and regulator. Moreover, to follow up 1st
2009 untuk berdiskusi dengan pihak-pihak terkait baik dari Mission FSAP for assessment over IAIS Insurance Principles,
kalangan pelaku pasar maupun regulator. Disamping itu, the assessor had arrived again to Indonesia on 3 to 8
sebagai tindak lanjut dari FSAP Mission I untuk assessment December 2009.
atas IAIS Insurance Principles, assessor telah datang kembali
pada tanggal 3 - 8 Desember 2009.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


100 Pelaksanaan Program-Program Strategis Strategic Programmes

6.4 KAJIAN PENDIRIAN LEMBAGA PENJAMIN 6.4 STUDY OF POLICYHOLDERS PROTECTION


PEMEGANG POLIS PLAN ESTABLISHMENT

Industri asuransi Indonesia merupakan industri yang Indonesia insurance industry is an industry with rapid
sedang berkembang dengan pesat. Jumlah pemegang development. The total number of policyholder and total
polis dan jumlah dana yang dikelola perusahaan asuransi di amount of fund managed by insurance companies in
Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia always increase every year.

Sebagai pembina dan pengawas industri asuransi, As insurance regulator, Bapepam-LK always put attention
Bapepam-LK senantiasa memperhatikan juga para to policyholders. For example, in 2009 Insurance Bureau,
pemegang polis dari perusahaan asuransi. Salah satu Bapepam-LK assisted by World Bank Consultant has
bentuk kepedulian terhadap para pemegang polis, pada conduct a study regarding the need of establishing
tahun 2009 Biro Perasuransian Bapepam-LK dengan policyholders protection plan PPF) in Indonesia.
dibantu konsultan dari World Bank telah melakukan kajian
mengenai perlu tidaknya pendirian Lembaga Penjamin
Pemegang Polis (LPPP) di Indonesia.

Kajian dilakukan dengan metode studi literatur, The study was conducted by using literature study,
wawancara dan penyebaran kuesioner kepada para interview and sending questionnaires to the insurance-
pemangku kepentingan. Berdasarkan hasil kajian dan stake holders. Based on the study, there are arguments pro
diketahui berbagai alasan yang diungkapkan baik yang as well as cons to the establishing of PPP. Arguments pro
mendukung maupun yang menolak pendirian LPPP. for having PPP are:
Beberapa argumen untuk memiliki LPPP meliputi:
1. Adanya kerugian bagi pemegang polis jika 1. Consumers can suffer significant loss if an insurer
perusahaan asuransi mengalami kegagalan; fails;

2. Adanya keterbatasan tertanggung untuk melindungi 2. Consumers have limited ability to protect against the
diri terhadap risiko kegagalan; risk of failure;

3. Perlunya perlindungan yang wajar terhadap 3. Protecting consumers against the failure of an insurer-
pemegang polis sebagaimana perlindungan terhadap as is done for bank customers through deposit
nasabah perbankan; insurance-is the fair thing to do;

4. LPPP akan mendorong pertumbuhan pasar asuransi; 4. A PPP would help the insurance market to grow;

5. Adanya kontribusi LPPP terhadap kekuatan dan 5. A PPP would contribute to financial strength and
stabilitas keuangan. stability.

Keberadaan LPPP juga mengurangi kemungkinan bahwa The existence of a PPP should also decrease the likelihood
pemerintah akan dipanggil untuk menyelamatkan that government will be called on to rescue failing insurers
perusahaan asuransi yang gagal, bahkan setelahnya, untuk or to cover the losses suffered by policyholders of failed
menutupi kerugian yang diderita oleh pemegang polis insurers. Such ad hoc bailouts can be costly, disruptive, and
perusahaan asuransi yang gagal. Dana talangan yang contribute to moral hazard-as evidenced by recent bailouts
diberikan secara ad hoc tersebut dapat menjadi sangat in the United States and European financial sectors.
mahal, mengganggu, dan memberikan kontribusi ke arah .
moral hazard-sebagai mana dibuktikan dengan bailouts
akhir-akhir ini pada sektor keuangan di Amerika Serikat
dan Eropa.

Sementara itu argumen yang tidak setuju didirikannya LPPP In contrast, Arguments against having a PPP often include
umumnya meliputi: the following:
1. Konsumen asuransi dan perusahaan asuransi akan 1. A PPP would encourage irresponsible behaviour by
terdorong untuk bersikap tidak bertanggung jawab; insurance consumers and insurers;

2. Tidak wajar jika LPPP bertanggung jawab terhadap 2. A PPP is unfair to responsible consumers and insurers;
tertanggung dan penanggung;

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


101

3. Sebagian tertanggung tidak menginginkan proteksi 3. Some consumers do not need the protection of a PPP;
LPPP;

4. Biaya dari LPPP dapat melemahkan secara serius 4. The costs of a PPP could seriously weaken otherwise-
perusahaan asuransi yang sehat; healthy insurers;

5. Risiko kegagalan sangat rendah sehingga LPPP tidak 5. The risk of failure is so low that a PPP is not needed;
diperlukan;

6. LPPP kemungkinan mendorong lemahnya pengawasan 6. A PPP might lead to weaker insurance supervision;
asuransi;

7. Lebih baik menguatkan regulasi asuransi dan 7. It would be better to strengthen insurance regulation
pengawasan asuransi dibandingkan mendirikan LPPP; and supervision than to establish a PPP;

8. Banyak negara tidak memiliki LPPP; mengapa Indonesia 8. Many other countries do not have PPPs; why should
harus? Indonesia?

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mengenai To find out people perception on PPP and whether it needs
LPPP dan apakah LPPP perlu segera didirikan di Indonesia, to be immediately established in Indonesia, Bapepam-LK
Bapepam-LK telah menyampaikan kuesioner untuk meminta has distributed questionnaires to the stakeholders for input
dari para pemangku kepentingan. Hasil kuesioner and comment. The questionnaires result showed that
menunjukkan bahwa secara keseluruhan para pemangku majority of the stakeholders agreed with or really
kepentingan setuju atau bahkan sangat setuju atas program supported the policyholder. However, there are certain
penjaminan pemegang polis, namun demikian terdapat conditions need to be fulfilled before such program was
beberapa kondisi yang menjadi syarat utama sebelum applied, among others: the existence of PPP needed a
program ini berjalan yaitu antara lain bahwa regulator strong insurance regulator and the insurance industry must
asuransi harus sudah kuat dan industri asuransi sendiri harus be free from unhealthy companies so that PPP would be
terbebas dari perusahaan-perusahaan yang tidak sehat agar relieved from unnecessary burden.
tidak membebani LPPP.

6.5 SATUAN TUGAS PENANGANAN DUGAAN 6.5 TASK FORCE FOR HANDLING OF ILLEGAL
TINDAKAN MELAWAN HUKUM DI BIDANG ACTS ALLEGATION IN PUBLIC FUND RAISING
PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT DAN AND INVESTMENT MANAGEMENT
PENGELOLAAN INVESTASI

Sebagai bentuk upaya perlindungan kepentingan As an effort to provide protection to the public and to
masyarakat dan untuk meningkatkan efektifitas koordinasi improve the effectiveness of illegal acts allegation handling
penanganan dugaan tindakan melawan hukum di bidang in public fund raising and investment management,
penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi, regulators of public fund raising and investment
para regulator di bidang penghimpunan dana masyarakat management as well as other law enforcer were
dan pengelolaan investasi serta dengan aparat penegak recommended to conduct joint cooperation and effective
hukum lainnya dipandang perlu untuk saling bekerja sama coordination. It is due to the authority of management
dan melakukan koordinasi yang lebih efektif. Hal ini and monitoring upon public fund raising and investment
mengingat kewenangan pengaturan dan pengawasan atas management lies on several institutions/regulators.
kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan
investasi berada pada beberapa instansi/regulator.

Pada tahun 2007 telah dibentuk Satuan Tugas Penanganan In 2007, Task Force for handling of illegal acts allegation
Dugaan Tindakan Melawan Hukum Di Bidang against the law in public fund raising and investment
Penghimpunan Dana Masyarakat Dan Pengelolaan Investasi management (Task Force) has been established as a vehicle
(Satgas) sebagai wadah koordinasi dimaksud. Satgas for such coordination. Task Force members consist of
beranggotakan instansi/regulator dan aparat penegak Institution/Regulator and law enforcer, namely Capital
hukum yaitu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Market and Financial Institutions Supervisory Agency or
Keuangan (Bapepam-LK) - Kementerian Keuangan, Badan Bapepam-LK - Ministry of Finance, the National Police
Reserse dan Kriminal - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Badan Reserse dan Kriminal - Kepolisian Negara Republik

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


102 Pelaksanaan Program-Program Strategis Strategic Programmes

(Bareskrim POLRI), Bank Indonesia (BI), Badan Pengawas Indonesia or Bareskrim POLRI), Bank Indonesia (BI),
Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) - Kementerian Commodity Futures Trading Regulatory Agency or
Perdagangan, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Bappebti - the Ministry of Trade, Directorate General of
Negeri (Ditjen PDN) - Kementerian Perdagangan, dan Pusat Domestic Trade - the Ministry of Trade, and Indonesian
Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK). Financial Transactions Reports and Analysis Centre or
PPATK.

Mengingat masih maraknya tindakan melawan hukum di Considering that there were many illegal acts allegation in
bidang penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan public fund raising and investment management, the Task
investasi, masa kerja Satgas diperpanjang untuk periode Force working period was extended up to 2009. During
tahun 2009. Pada masa kerja tahun 2009 ini, keanggotaan 2009, Attorney General and the Ministry of Cooperation &
Satgas ditambah dari pihak Kejaksaan Agung dan Small Medium Enterprises were included in Task Force
Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Penambahan membership. The membership extension was necessity
keanggotaan tersebut merupakan kebutuhan mengingat when considering the huge number of illegal cases of
banyak kasus penghimpunan dana masyarakat dan public fund raising and investment management taking
pengelolaan investasi secara ilegal, dilakukan dengan advantage of Cooperation legal entity as the vehicle.
menggunakan badan hukum koperasi sebagai vehicle-nya.

Satgas yang beranggotakan para pejabat dan pegawai dari The Task Force, in which its members comprised of
instansi-instansi sebagaimana tersebut di atas mempunyai functionaries and officers from the abovementioned
tugas antara lain: institutions, was responsible for:
1. Menginventarisasi kasus-kasus pengelolaan investasi 1. Compiling the investment management cases having
yang berpotensi merugikan masyarakat dan potential to put the public into disadvantageous, and
menganalisis dugaan tindakan melawan hukum analyzing such illegal acts over violation of law and
tersebut yang merupakan pelanggaran di bidang regulation in each investment area;
peraturan perundang-undangan di masing-masing
bidang investasi;
2. Menghentikan atau menghambat maraknya kasus- 2. Discontinuing or hampering the investment
kasus pengelolaan investasi dengan modus operandi management cases with public fund raising modus
pengerahan dana masyarakat, antara lain melalui operandi, among others through socialization to the
sosialisasi kepada masyarakat tentang praktek public regarding public fund raising practices
pengerahan dana masyarakat oleh Pihak yang tidak performed by unauthorized party or party with
mempunyai ijin atau penyalahgunaan ijin; license abuse;
3. Meningkatkan koordinasi penanganan dugaan
tindakan melawan hukum di masing-masing bidang 3. Enhancing coordination of handling of illegal acts
investasi; serta allegation in respective investment area; and
4. Melakukan pemeriksaan secara bersama terkait 4. Conducting joint examination related to violation
dengan pelanggaran yang terjadi di masyarakat dan occurred in the society and providing further actions
tindaklanjut untuk menghentikan tindakan melawan to discontinue such illegal acts.
hukum tersebut.

Selama tahun 2009, Satgas telah menjalankan program In 2009, Task Force has conducted relevant working
kerja terkait dengan penanganan dugaan tindakan program related to handling of illegal acts allegation in
melawan hukum di bidang penghimpunan dana public fund raising and investment management as follow:
masyarakat dan pengelolaan investasi, sebagai berikut:

A. Program Pencegahan A. Prevention Program


Program pencegahan dilakukan dengan cara Prevention Program was performed by providing the
memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang public with socialization of public fund raising
praktik pengerahan dana masyarakat oleh pihak yang practices performed by unauthorized party or party
tidak mempunyai izin atau pihak yang with license abuse.
menyalahgunakan izin.

Selama masa kerja periode 2009, Satgas terus During 2009 working period, Task Force kept
melanjutkan penyelenggaraan Seminar Waspada organizing Investment Alertness Seminar in 4 (four)
Investasi di 4 (empat) kota di Indonesia, yaitu Jakarta, cities in Indonesia, namely: Jakarta, Balikpapan,

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


103

Balikpapan, Bengkulu dan Menado. Selain itu untuk Bengkulu and Manado. In addition, Task Force
pertama kalinya Satgas melakukan sosialisasi Waspada arranged Investment Alertness Seminar at one of
Investasi di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung. shopping centres in Bandung for the first time. To
Untuk memperluas jangkauan edukasi dan sosialisasi extend the education and socialization coverage, Task
ke masyarakat luas, Satgas juga beberapa kali Force made 2 (two) talkshows through PAS FM radio
mengadakan 2 (dua) kali talk show melalui media radio broadcasted to 5 (five) big cities, namely Jakarta,
yaitu radio PAS FM yang dipancarluaskan ke 5 (lima) Bandung, Semarang, Solo, and Surabaya. Education
kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, dan through electronic media was also performed by Task
Surabaya. Edukasi melalui media elektronik juga Force advertisement placement in Blitz Megaplex
dilakukan dengan penayangan iklan Satgas di jaringan network in Jakarta and Bandung on the 3rd and 4th
bioskop Blitz Megaplex di kota Jakarta dan Bandung week of November 2009. On November 21 - 22,
pada minggu ke-3 dan ke- 4 bulan November 2009. 2009, socialization for public was held by Task Force
Pada tanggal 21 November sampai dengan tanggal 22 through ≈Satgas Goes to MallΔ program at Mal
November 2009, Satgas juga memberikan sosialisasi ke Cihampelas Walk, Bandung.
masyarakat melalui program ≈Satgas Goes to MallΔ
yang dilakukan di Mal Cihampelas Walk, Bandung.

B. Program Penanganan B. Handling Program


Di samping program pencegahan, Satgas juga telah In addition to prevention program, Task Force also
melaksanakan program penanganan atas beberapa conducted handling program toward certain cases of
kasus dugaan penghimpunan dana masyarakat dan illegal public fund raising and investment
pengelolaan investasi tanpa izin. Program penanganan management. The handling program was a further
tersebut merupakan tindak lanjut dari dibukanya action of the opening of complaint service from
layanan pengaduan dari masyarakat kepada Satgas public to Task Force through several media, such as:
melalui beberapa media yaitu Short Message Services Short Message Services (SMS), email, telephone, and
(SMS), email, telepon, dan surat. letter.

Dalam melaksanakan program penanganan Satgas In performing the handling program, Task Force
melakukan analisa awal, yaitu dari analisa pemenuhan conducted preliminary analysis, which were
kelengkapan administratif dari suatu pengaduan untuk administrative fulfillment analysis upon certain report
dapat ditindaklanjuti, dan analisa substansi. Dalam for a follow up and substantial analysis. In
melakukan analisa substansi, anggota Satgas, yang conducting substantial analysis, Task Force members
mewakili berbagai yurisdiksi, melakukan analisa which represented various jurisdiction, made the
berdasarkan ketentuan sektor industri masing-masing. analysis based on provisions of respective sectoral
Selanjutnya dari hasil analisa sektoral industri tersebut, industry. Furthermore, from the result of such
Satgas melakukan analisa secara menyeluruh dan sectoral industry analysis, Task Force provided
memutuskan dalam rapat pleno instansi yang comprehensive analysis and decided in a plenary
berwenang menindaklanjuti kasus yang ada. meeting to which institution such cases needed to be
followed up.

Apabila dianggap perlu, Satgas juga melakukan If necessary, Task Force also conducted joint
pemeriksaan secara bersama dengan melakukan investgation by delivering a call and asking for
pemanggilan dan meminta keterangan dari beberapa information from suspected parties, and performing
pihak yang dilaporkan, serta melakukan pemeriksaan local investigation jointly. The joint investgation was
setempat secara bersama. Pemeriksaan bersama ini performed, among others, to ask for documents and
dilakukan antara lain untuk meminta dokumen dan further information in order to have clarification and
informasi lebih lanjut dalam rangka memperjelas find solution for the next actions of legal
analisa kasus dan mengambil keputusan untuk enforcement.
tindakan penegakan hukum selanjutnya.

Sampai dengan akhir tahun 2009, Satgas telah Up to the end of 2009, Task Force has received 65
menerima 65 pengaduan terkait dengan 64 kasus. Atas reports related to 64 cases. Upon such reports, Task
pengaduan tersebut, Satgas melakukan pemeriksaan Force performed joint investigation toward suspected
secara bersama terhadap beberapa pihak yang diduga parties in connection with Sunshine Empire, PT
melakukan pelanggaran terkait dengan kasus Sunshine Berkat Lestari (Oil Pods Internasional), and PT Brankas
Empire, PT Berkat Lestari (Oil Pods Internasional), dan Wealth Management cases. On other cases, Task

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


104 Pelaksanaan Program-Program Strategis Strategic Programmes

PT Brankas Wealth Management. Pada kasus lain, Force performed local investgation jointly at the
Satgas melakukan pemeriksaan setempat secara offices of suspected companies to collect data and
bersama di kantor beberapa perusahaan yang telah relevant documents. Also, Task Force attended a
dilaporkan untuk mengumpulkan informasi dan seminar of suspected illegal fund raising and
dokumen yang diperlukan. Satgas juga menghadiri investment management activities.
seminar yang diduga merupakan kegiatan
penghimpunan dana dan pengelolaan investasi
secara ilegal.

Dari 64 kasus yang dilaporkan oleh masyarakat hingga From 64 cases reported, in 2009, Task Force
akhir tahun 2009, Satgas telah memutuskan bahwa concluded that 58 cases of which were violation
58 kasus merupakan pelanggaran ketentuan dari against provisions of relevant institutions and required
institusi terkait dan perlu ditindaklanjuti oleh institusi to be followed up by the institutions. Henceforth,
tersebut. Selanjutnya, penanganan dilakukan oleh the case handling was performed by concerning
instansi yang bersangkutan dengan tetap institutions and remained coordinated with relevant
berkoordinasi dengan anggota Satgas terkait lainnya, Task Force members. Particularly, it was applied to
terutama apabila kasus tersebut merupakan cases of violation against provisions of certain
pelanggaran dari beberapa ketentuan dari beberapa jurisdictions.
yurisdiksi.

Kegiatan penghimpunan dana atau pengelolaan Fund raising and investment management activities
investasi seringkali dilakukan lintas negara. Dari are commonly conducted between countries. From
pengaduan masyarakat yang masuk, ada 3 (tiga) kasus the public reports, there were 3 (three) across-country
yang merupakan kegiatan lintas negara, yaitu cases, which were Swisscash, Reges Enterprise Sdn.
Swisscash, Reges Enterprise Sdn. Bhd., dan PT Bhd., and PT Topworth Multi Rate Center. The illegal
Topworth Multi Rate Center, dimana penghimpunan fund raising and investment management was
dana atau pengelolaan investasi secara ilegal conducted by parties from Malaysia directly to
dilakukan oleh pihak di Malaysia secara langsung Indonesia citizens or through marketing agent in
kepada masyarakat Indonesia, atau melalui agen Indonesia. Toward such case, Task Force performed
pemasaran di Indonesia. Terhadap kasus tersebut, intensive coordination with Suruhanjaya Sekuriti-
Satgas melakukan koordinasi yang intensif dengan Malaysia that handled the case, including local
Suruhanjaya Sekuriti-Malaysia yang menangani kasus investigation and data collection from parties in
tersebut, termasuk membantu melakukan Indonesia.
pemeriksaan setempat dan pengumpulan informasi
dari pihak di Indonesia.

Dari 64 kasus yang dilaporkan oleh masyarakat hingga In order to stop and minimize investment
akhir tahun 2009, Satgas telah memutuskan bahwa management cases with public fund raising modus
kasus merupakan pelanggaran ketentuan dari operandi, Task Force has made publication to the
instistusi terkait dan perlu ditindaklanjuti oleh institusi public about 11 companies having no business
tersebut. Selanjutnya, penanganan dilakukan oleh licenses for fund raising or investment management
instansi yang bersangkutan dengan tetap activities. The publication was made among others
berkoordinasi dengan anggota Satgas terkait lainnya, through notification in Task Force website.
terutama apabila kasus tersebut merupakan Publication of such companies having no business
pelanggaran dari beberapa ketentuan dari beberapa licenses was considered quite effective, and therefore,
yurisdiksi. it was expected that there will be no longer
investment made by the public in those companies
afterward.

6.6 IDENTIFIKASI RISIKO DALAM RANGKA 6.6 RISK IDENTIFICATION FOR RISK BASED
PENERAPAN RISK BASED SUPERVISION SUPERVISION

Bapepam-LK sedang mengembangkan kerangka kerja Bapepam-LK has been developing Risk-Based Supervision
pengawasan berbasis risiko (Risk-Based Supervision (RBS) framework of insurance and reinsurance companies.
framework) untuk perusahaan asuransi dan reasuransi. Currently, Supervision of insurance and reinsurance
Sampai dengan saat ini, pengawasan terhadap perusahaan companies based on compliance on regulations. Shifting

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


105

asuransi dan reasuransi masih dilakukan berdasarkan to risk-based supervision is as the system focuses on
pemenuhan terhadap peraturan. Bapepam-LK memandang managing of risks possibly revealed in the company.
perlu untuk beralih ke pengawasan berbasis risiko karena Bapepam-LK expects that the risk-based supervision system
dilihat dari berbagai aspek, sistem pengawasan berbasis can improve the quality of insurance companies»
risiko yang mengambil fokus pengelolaan terhadap risiko supervision.
yang mungkin timbul dari perusahaan dapat meningkatkan
kualitas pengawasan terhadap perusahaan perasuransian.

Tujuan dari pengembangan RBS tersebut adalah untuk The purpose of the RBS development is to ensure that:
memastikan bahwa:
a. Risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi dan a. The risks that the insurance and reinsurance companies
reasuransi telah dikelola dan dikontrol dengan baik; have to deal with have been well-managed and
controlled;

b. Perusahaan asuransi dan reasuransi dapat memenuhi b. Insurance and reinsurance companies can fulfill all
seluruh kewajiban finansial di masa mendatang kepada future financial obligations to interested parties;
pihak-pihak yang berkepentingan;

c. Perusahaan asuransi dan reasuransi telah c. Insurance and reinsurance companies have minimized
meminimalisasi dengan optimal dampak kerugian the impact of financial loss to interested parties in an
finansial kepada pihak-pihak yang berkepentingan, optimum way if failure happens.
apabila terjadi kegagalan.

Sistem pengawasan berbasis risiko ini diharapkan dapat The risk-based supervision system is expected to help
membantu mendeteksi risiko, khususnya dalam hal: detecting risks, especially in term of:
a. Probability, yaitu kemungkinan perusahaan tidak dapat a. Probability, the possibility of a company cannot fulfill its
memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis; obligations to policy holders;

b. Impact, yaitu akibat dari kegagalan yang ditimbulkan b. Impact, the consequence raised from company»s
perusahaan apabila mengalami kegagalan. failure.

Kerangka penilaian risiko perusahaan asuransi dan Risk evaluation framework of Insurance and reinsurance
reasuransi akan dikembangkan berdasarkan kategori companies shall be developed based on the following
sebagai berikut: categories:
a. Risiko Kepengurusan (Direksi dan Komisaris); a. Management Risk (Directors and Commissioners);
b. Risiko Strategi dan Perencanaan; b. Strategy and Planning Risks;
c. Risiko Tata Kelola; c. Corporate Governance Risk;
d. Risiko Operasional; d. Operational Risk;
e. Risiko Asuransi; e. Insurance Risk;
f. Risiko Solvabilitas dan Likuiditas; f. Solvability and Liquidity Risks;
g. Risiko pengelolaan Investasi; g. Investment Management Risk;
h. Kecukupan Modal. h. Capital Adequacy.

6.7 PENYEMPURNAAN RASIO-RASIO DAN 6.7. RATIOS & EARLY WARNING SYSTEM
PEDOMAN EARLY WARNING SYSTEM GUIDELINES IMPROVEMENT

Selama tahun 2009 telah dilakukan revisi terhadap rasio- Throughout 2009, improvements have been made toward
rasio yang digunakan dalam analisis melalui sistem ratios applied in the analysis through Early Warning System
peringatan dini (Early Warning System). Rasio-rasio EWS (EWS). EWS ratios were applied to measure the financial
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dan menilai performance and assess the financial soundness of
tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi dengan insurance companies by detecting future financial problems
mendeteksi lebih awal permasalahan keuangan di masa earlier, and identifying companies which may require more
yang akan datang dan mengidentifikasi perusahaan yang intensive monitoring and immediate attention. The
membutuhkan pemantauan lebih intensif dan perhatian improvements were made to obtain the most appropriate
segera. Revisi ini dimaksudkan untuk mendapatkan rasio- ratios which could reflect financial soundness of insurance

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


106 Pelaksanaan Program-Program Strategis Strategic Programmes

rasio yang dianggap paling cocok dan mencerminkan companies. The purposes of EWS implementation were:
kondisi kesehatan perusahaan asuransi. Penerapan EWS
bertujuan untuk:
a. Memberikan arahan bagi analis dalam melakukan a. To provide guidance to analists in performing EWS
analisis EWS Ratio atas kondisi keuangan perusahaan ratio analysis of financial condition of insurance and
asuransi dan perusahaan reasuransi berdasarkan reinsurance companies based on submitted financial
laporan keuangan yang disampaikan perusahaan; reports;
b. Mendapatkan informasi memadai yang akan b. To get proper information that could support the
menunjang Biro Perasuransian dalam menjalankan Insurance Bureau in performing the duties as
tugasnya sebagai pembina dan pengawas industri supervisor of Indonesia insurance industry;
asuransi Indonesia;
c. Mendeteksi secara dini kondisi kesehatan keuangan c. To detect financial condition of insurance and
perusahaan asuransi dan reasuransi sehingga tindakan reinsurance companies in order to take appropriate
yang diperlukan dapat segera dilakukan; actions immediately;
d. Menilai kinerja keuangan perusahaan asuransi dan d. To assess financial performance of insurance and
perusahaan reasuransi. reinsurance companies.

6.8 PENGEMBANGAN E-REPORTING 6.8. DEVELOPMENT OF INSURANCE E-REPORTING


PERASURANSIAN

Pelaporan merupakan salah satu kegiatan yang sangat Reporting is one of activities required in insurance industry
diperlukan dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan supervision. Precise and quick decision making based on
pengawasan industri asuransi. Pengambilan keputusan brief and accurate analysis reports is required in insurance
yang cepat dan tepat yang didasarkan pada hasil analisis industry supervision. One of the ways to generate a brief
laporan yang tepat dan cepat merupakan hal yang sangat analysis is by implementing e-reporting.
diperlukan dalam rangka pelaksanaan pengawasan industri
asuransi. Salah satu upaya untuk dapat segera dihasilkan
analisis yang cepat adalah dengan cara menerapkan
e-reporting.

Pada tahun 2009 pengembangan e-reporting masih terus In 2009, e-reporting development was still performed.
dilakukan. Dalam rangka pengembangan e-reporting ini To support e-reporting development, Consulting Service
telah dilakukan pengadaan Jasa Konsultasi untuk for e-reporting was provided. The main purpose of
e-reporting. Proses pengadaan disatukan dengan biro e-reporting at the beginning was to make an automatic
lainnya di bawah koordinasi Biro Riset dan Teknologi input for insurance companies financial and operational
Informasi. Tujuan utama e-reporting pada tahap awal data and eliminate manual entry process conducted
adalah agar data-data keuangan dan operasional by the analists.
perusahaan asuransi dapat otomatis masuk kedalam
database tanpa adanya proses entry oleh analis secara
manual.

Salah satu hal yang menjadi pertimbangan utama dalam One of the principal considerations of e-reporting
proses penyusunan e-reporting adalah format laporan structuring process is the format of the financial report
keuangan itu sendiri yang sampai dengan saat ini masih itself that keeps developed and improved.
terus dilakukan pengembangan dan penyempurnaan.

6.9 PENGEMBANGAN DATABASE PROFIL RISIKO 6.9 DEVELOPMENT OF RISK PROFILE DATABASE
UNTUK SETIAP LINI USAHA FOR EVERY BUSINESS LINE

Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang menerima Insurance company is a company that accepts risk transfer
pengalihan risiko dengan menerima premi asuransi yang by receiving insurance premium paid by the insured.
dibayarkan oleh tertanggung. Dengan demikian Therefore, it is important for the insurance company
keseimbangan antara risiko yang diterima dan premi continuity to keep the balance between risk accepted and
asuransi yang dibayarkan merupakan hal yang sangat insurance premium paid. The process of finding such
penting bagi kelangsungan perusahaan asuransi. Proses balance cannot be performed without risk profile data for
untuk mencari keseimbangan antara premi asuransi yang every insurance business line. Based on the risk profile

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


107

dibayarkan dan risiko yang diterima tidak bisa dilepaskan data obtained in a couple of years, a fair premium tariff has
dari data profil risiko untuk setiap lini usaha asuransi. been set and became a reference for pure premium tariff.
Berdasarkan data profil risiko yang diperoleh dalam
beberapa tahun terakhir dapat ditentukan berapa tarif
premi yang wajar dan dapat dijadikan referensi tarif premi
murni.

Pada tahun 2009 telah dilakukan updating dan In 2009, risk profile data update and development were
pengembangan data profil risiko untuk asuransi kendaraan conducted for motor vehicle insurance. It was an annual
bermotor. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang activity that had to be performed continually as the
memang harus dilakukan secara berkesinambungan dan implementation of the Minister of Finance Regulation
merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Keuangan Number 74/PMK 010/2007 regarding Insurance Business
No.74/PMK 010/2007 Tentang Penyelenggaraan Activity on Motor Vehicle Business Line. One of the final
Pertanggungan Asuransi Pada Lini Kendaraan Bermotor. products of this activity was the issuance of Chairman of
Salah satu produk akhir dari kegiatan ini adalah terbitnya Bapepam-LK Decree regarding reference of net premium
Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK tentang referensi unsur and administration cost elements, as well as other costs in
premi murni dan unsur biaya administrasi dan biaya lainnya 2010 motor vehicle insurance. Insurance companies could
pada asuransi kendaraan bermotor tahun 2010. Perusahaan refer to such decree in determining the net premium.
asuransi dapat menggunakan surat keputusan ketua
tersebut dalam menerapkan premi murni.

6.10 PEMBUATAN SISTEM MONITORING LAPORAN 6.10 MKBD REPORT MONITORING SYSTEM
MKBD DAN PENGEMBANGAN SISTEM CONSTRUCTION AND ELECTRONIC REPORTING
PELAPORAN ELEKTRONIK PERUSAHAAN EFEK SYSTEM DEVELOPMENT FOR SECURITIES
COMPANY

Dalam rangka meningkatkan monitoring Perusahaan Efek, In order to improve the monitoring of the Securities
pada tahun 2009, Bapepam-LK melakukan pembuatan Company, in 2009, Bapepam-LK conduct MKBD Report
sistem Monitoring Laporan MKBD. Sistem ini bertujuan Monitoring system. This system aims to find out the
untuk mengetahui kondisi kelangsungan usaha Perusahaan condition of Securities Company»s business continuity.
Efek. Melalui sistem monitoring laporan MKBD ini Through this MKBD Report Monitoring system is expected
diharapkan potensi risiko terhadap kelangsungan usaha that potential risks of Securities Company»s business
Perusahaan Efek dapat diketahui lebih dini. Selain itu, di continuity can know early. In addition, in 2009, Bapepam
tahun 2009, Bapepam dan LK juga mengembangkan and LK is also developing Electronic Reporting System for
Sistem Pelaporan Elektronik Perusahaan Efek atas Laporan Securities Company of Periodic Report which must be
Berkala yang wajib disampaikan kepada Bapepam-LK. submitted to Bapepam-LK. The development of this system
Pengembangan sistem ini dimaksudkan untuk is intended to improve the monitoring of compliance with
meningkatkan pemantauan atas kepatuhan penyampaian reporting obligations delivery by Securities Company and
kewajiban pelaporan oleh Perusahaan Efek dan kemudahan simplify the monitoring of the the Company Securities»
dalam melakukan monitoring terhadap kegiatan usaha activities. Moreover, the system is intended to provide
Perusahaan Efek. Selain itu, sistem ini dimaksudkan untuk convenience to the Securities Company in reporting
memberikan kemudahan bagi Perusahaan Efek dalam obligations submitted to Bapepam-LK in a timely manner.
menyampaikan kewajiban pelaporan kepada Bapepam-LK
secara tepat waktu.

6.11 PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING 6.11 DEVELOPMENT OF SECURITIES PORTFOLIO


PORTOFOLIO EFEK MONITORING SYSTEM

Pada tahun 2009, Bapepam-LK bekerjasama dengan Self In 2009, Bapepam-LK in cooperation with the Self
Regulatory Organization (SRO) mengembangkan sistem Regulatory Organizations (SROs) is developing a monitoring
monitoring Portofolio Efek Anggota Bursa. Sistem ini system for Securities Portfolio of Exchange Members. This
bertujuan untuk mengetahui jumlah Efek yang terdapat system aims to determine the number of Securities
dalam catatan Anggota Bursa, baik Efek milik nasabah contained in the Exchange members» records, both the
maupun Efek milik Anggota Bursa sendiri. Jumlah Efek yang Securities owned by customers or the Securities Exchange
tercatat di Anggota Bursa tersebut harus sesuai dengan members own property. Number of securities recorded on
jumlah Efek yang tercatat di KSEI. Jika terdapat such Exchange Member shall be in accordance with the

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


108 Pelaksanaan Program-Program Strategis Strategic Programmes

ketidaksesuaian jumlah Efek antara catatan Anggota Bursa number of securities recorded on KSEI. If there were
dan KSEI, maka diperlukan penjelasan lebih lanjut oleh discrepancies between the number of Securities recorded
Anggota Bursa yang bersangkutan atas selisih jumlah on Exchange Members and KSEI, further clarification on
tersebut. Hal ini dimaksudkan agar catatan jumlah Efek di the difference is required. This is so that the number of
Anggota Bursa adalah sesuai dengan yang dilaporkan baik Securities recorded on Exchange Member is the same with
kepada Bapepam dan LK, SRO dan nasabah. the reported number to Bapepam and LK, SRO and the
client.

6.12 PENGEMBANGAN E-REPORTING BAE 6.12 DEVELOPMENT OF E-REPORTING BAE

Di tahun 2009, Bapepam-LK bekerjasama dengan KSEI In the year 2009, Bapepam- LK in cooperation with
mengembangkan sistem pelaporan elektronik yang KSEI were developing an electronic reporting system that
mengintegrasikan data kepemilikan saham yang integrates stock ownership data that is administered by
diadministrasikan oleh BAE dan Emiten yang BAE and Issuer that conducts securities administration by
Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, yaitu saham itself, that stock in the form of scrip and scripless which
dalam bentuk warkat (scrip) dan saham dalam bentuk were administered by KSEI. Development of the system
tanpa warkat (scripless) yang diadministrasikan oleh KSEI. was developed so that the management and the utilization
Pengembangan sistem ini dimaksudkan agar pengelolaan data of stock ownership which became mandatory
dan pemanfaatan data tentang kepemilikan saham yang reporting for BAE to Bapepam-LK become more efficient
menjadi kewajiban pelaporan bagi BAE kepada and maximized. The manual reporting by BAE has been the
Bapepam-LK menjadi lebih efisien dan maksimal. obstacle to Bapepam-LK in the management of
Penyampaian laporan BAE yang dilakukan secara manual administrative documents and analysis reports by BAE. This
selama ini menjadi hambatan bagi Bapepam-LK dalam electronic reporting system is expected to overcome the
pengelolaan administrasi dokumen dan analisa laporan obstacles in the management of stock ownership data of
BAE. Sistem pelaporan elektronik ini diharapkan dapat Issuer or Public Company. This system is also expected to
mengatasi hambatan dalam pengelolaan data tentang be accessed directly by the relevant parties in accordance
kepemilikan saham Emiten atau Perusahaan Publik. Sistem with their respective areas of assignment.
ini juga diharapkan dapat diakses secara langsung oleh
pihak-pihak terkait sesuai dengan bidang tugas masing-
masing.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


109

Bapepam - LK proactively evaluated

the existing regulations to deal with

current situation and anticipate

the future challenges.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


110 Perundang - Undangan Regulatory

07

Dalam rangka mengantisipasi dampak krisis keuangan To anticipate the impact of global financial crisis that
global tahun 2008 yang dapat mempengaruhi kegiatan occurred in 2008 which could influence the capital market
Pasar modal baik langsung maupun tidak langsung di activities directly or indirectly in 2009, Bapepam-LK, as the
tahun 2009, maka Bapepam-LK sebagai regulator di regulator for capital market and financial institutions sector
bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan terus kept trying to search for new breakthrough in providing a
berupaya mencari terobosan baru dalam menciptakan conducive climate to capital market and non-bank
suasana yang kondusif bagi industri Pasar Modal dan institution industry. The global financial crisis which gave a
Lembaga Keuangan Non-Bank. Situasi krisis keuangan negative impact toward Indonesia capital market liquidity
global yang turut juga memperburuk likuiditas Pasar Modal required a real action from the Regulator in encouraging
Indonesia maka diperlukan tindakan nyata dari Regulator and strengthening the capital market and non-bank
dalam memperkokoh dan memperkuat Pasar Modal financial institution. Bapepam-LK, as Regulator of capital
Indonesia dan Lembaga Keuangan Non-Bank. Upaya yang market and non-bank financial institution, has taken
dilakukan Bapepam-LK sebagai regulator Pasar Modal dan certain efforts to accelerate in the recovery of the
LKNB dalam proses pemulihan situasi krisis keuangan yang industries from the impact of financial crisis by reviewing
terjadi adalah dengan cara melakukan perbaikan capital market and non-bank financial institution
pengaturan terhadap Industri Pasar Modal dan Lembaga regulation, providing a comprehensive monitoring toward
Keuangan Non-Bank, pengawasan yang lebih capital market players as well as other preventive actions to
komprehensif terhadap para pelaku pasar, serta tindakan create a conducive and strong Indonesia capital market.
preventif lainnya untuk menciptakan kondisi Pasar Modal
Indonesia yang kuat dan tangguh.

Bapepam-LK secara proaktif mengevaluasi ketentuan- Bapepam-LK proactively evaluated the existing provisions
ketentuan yang ada tentang Pasar Modal dan Lembaga of capital market and non-bank institution to deal with the
Keuangan Non-Bank untuk menghadapi situasi yang current situation and anticipate the future challenges, and
terjadi saat ini dan mengantisipasi tantangan yang akan later, made necessary amendments on such regulations

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


111

datang dan selanjutnya melakukan penyempurnaan atas concerning capital market and non-bank institution.
regulasi yang ada mengenai Pasar Modal dan Lembaga Additionally, Bapepam-LK also issued new regulations in
Keuangan Non-Bank. Disamping itu, Bapepam-LK juga accordance with capital market and non-bank institution
melakukan penerbitan peraturan baru terkait dengan activities to cope with the current challenge and
kegiatan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dalam development of capital market and non-bank institution,
menjawab tantangan dan perkembangan Pasar Modal dan they among others were: Law Number 2/2009 dated January
Lembaga Keuangan Non-Bank terkini, diantaranya Undang- 12, 2009 regarding Indonesian Export Credit Agency.
Undang Nomor 2 Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009
tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

Semakin baik pengaturan dan pengawasan terhadap A better regulating and monitoring function toward capital
kegiatan Pasar Modal dan LKNB akan menciptakan daya market and non-bank financial institution activities shall
tahan bagi para pelaku yang pada akhirnya akan create resilient market players and finally, it would create an
menciptakan kegiatan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan orderly, fair, efficient, and reliable capital market and non-
Non-Bank yang teratur, wajar dan efisien serta tahan uji. bank financial institution.

Selama Tahun 2009 Bapepam-LK secara berkelanjutan In 2009, Bapepam-LK has been reviewing Draft of
melakukan penyusunan atas Rancangan Undang-Undang Amendment of Capital Market Number 8/1995 as the effort
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 to improve the provisions pursuant to Authority of Bapepam-
tentang Pasar Modal (RUUPM) sebagai upaya untuk LK as regulator, Stock Exchange, Issuer, and Public-listed
menyempurnakan ketentuan-ketentuan khususnya yang Company, international cooperation, and Capital Market
terkait dengan pengaturan tentang Kewenangan Examination & Investigation.
Bapepam-LK selaku regulator Pasar Modal, Bursa Efek,
Emiten dan Perusahaan Publik, kerjasama internasional, dan
Pemeriksaan dan Penyidikan di Pasar Modal.

Di samping itu, Bapepam-LK juga menyusun peraturan Additionally, Bapepam-LK also issued implementing rules of
pelaksanaan pada tingkat Peraturan Menteri Keuangan dan Ministry of Finance and Bapepam-LK regulations related to
Peraturan Bapepam-LK yang terkait dengan Pasar Modal capital market and non-bank institution.
dan Lembaga Keuangan Non-Bank.

7.1. RANCANGAN UNDANG-UNDANG 7. 1. DRAFTS OF LAWS

7.1.1. Rancangan Undang-Undang Pasar Modal 7.1. 1. Draft of Capital Market Law Amendment

Selama tahun 2009, Tim Penyusunan RUUPM telah Throughout 2009, team of Capital Market Law Amendment
merumuskan ketentuan-ketentuan yang telah disesuaikan has formulated some adjusments for certain provisions in the
dengan masukan dan perkembangan terkini dari Pasar Draft based on inputs and current development in Indonesia
Modal Indonesia. Tim Penyusunan RUUPM juga melakukan capital market. The team also conducted socialization on
sosialisasi atas draft Rancangan Undang-Undang Perubahan Draft in many cities, including Denpasar, Yogyakarta, Medan,
UU tentang Pasar Modal dimaksud ke berbagai daerah and Surabaya. The socialization was carried out in
termasuk Denpasar, Yogyakarta, Medan, Surabaya. cooperation with relevant associations and/or universities
Sosialisasi tersebut dilaksanakan bersama asosiasi industri to obtain inputs and comments from business players,
dan/atau universitas dalam rangka mendapat masukan dan academists which would be used as inputs in drafting
tanggapan dari pelaku usaha, akademisi yang akan menjadi the provisions of Draft.
bahan dalam proses penyusunan ketentuan-ketentuan yang
terdapat draft RUUPM.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


112 Perundang - Undangan Regulatory

7.1.2. Rancangan Undang-Undang tentang Usaha 7.1. 2. Draft of Law concerning Insurance Business
Peransuransian

Dalam tahun 2009 pembahasan atas Rancangan Undang- In 2009, discussion on Draft of Law Amendment pursuant
Undang tentang perubahan Undang-Undang Nomor 2 to Law Number 2/1992 regarding Insurance Business was
Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian masih dilakukan still intensively performed. Certain critical points of such
secara intensif. Beberapa materi pokok yang dibahas dari Draft being discussed among others were sharia insurance,
RUU dimaksud antara lain adalah asuransi syariah, bentuk legal entity for insurance company and good corporate
hukum perusahaan perasuransian, serta tata kelola governance for insurance company. The substances of the
perusahaan perasuransian. Materi dalam RUU juga Draft were made in line with ICP (Insurance Core
diupayakan agar dapat memenuhi beberapa kriteria utama Principles) main criteria from IAIS. The major consideration
dari ICP (Insurance Core Principles) dari IAIS. Pertimbangan was that a healthy, reliable and competitive insurance
utama yang mendasarinya adalah bahwa industri asuransi industry could give protection to policyholder or insured
yang sehat, dapat diandalkan dan kompetitif dapat and play an active role in the national development. In
meningkatkan perlindungan bagi pemegang polis atau addition, substances of the Draft were intended to
tertanggung dan berperan penting dalam pembangunan correspond to and anticipate insurance industry
nasional. Selain itu materi dalam RUU juga dimaksudkan development in specific and national economy in general.
untuk menyikapi dan mengantisipasi perkembangan For example, a developing sharia insurance industry
industri asuransi pada khususnya dan perekonomian required proper legal frame that could accommodate and
nasional pada umumnya. Sebagai contoh dengan semakin improve the development of sharia insurance company.
berkembangnya industri asuransi syariah, perlu dibuat
kerangka pengaturan yang dapat mengakomodir dan
mampu meningkatkan perkembangan perusahaan asuransi
syariah.

7.1.3. Rancangan Undang-Undang tentang Dana 7.1. 3. Draft of Law concerning Pension Fund
Pensiun

Tahun 2009, penyusunan naskah Rancangan Undang- In 2009, preparation of Draft of Law on Amendment of
Undang tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11 Law Number 11/1992 on Pension Fund (hereinafter
Tahun 1992 tentang Dana Pensiun (selanjutnya disebut referred as Draft of Pension Fund Law) has come to stage
RUU Dana Pensiun) telah sampai kepada tahap harmonisasi of harmonization with other relevant institutions.
dengan lembaga lain yang terkait. Sejalan dengan hal Accordingly, in September 2009, the Inter-Ministry
tersebut, pada bulan September 2009, Tim Panitia Antar Committee Team (PAD Team) was finally determined. In a
Departemen (Tim PAD) akhirnya ditetapkan. Dengan masa short working period, PAD Team work intensively in order
kerja yang tergolong singkat tersebut, Tim PAD kemudian to achieve target to deliver Draft of Pension Fund Law to
bekerja secara intensif agar target penyampaian naskah Minister of Finance. In that working period, the PAD team
RUU Dana Pensiun kepada Menteri Keuangan dapat finally managed a meeting with relevant institutions such
tercapai. Pada masa kerja tersebut, Tim PAD akhirnya as the Ministry of Labor and Transmigration and Ministry
berhasil mengadakan pertemuan dengan lembaga terkait of Law and Human Rights. From the meeting, the PAD
seperti Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan team obtained useful inputs and opinions to improve the
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dari hasil Draft of Pension Fund Law.
pertemuan tersebut terdapat berbagai masukan dan
pendapat yang berguna untuk penyempurnaan naskah
RUU Dana Pensiun.

Penyempurnaan naskah RUU Dana Pensiun juga dilakukan Effort to amend the Draft was also made through
melalui kegiatan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait socialization to the relevant parties. The socialization was
sebagai upaya pemutakhiran RUU Dana Pensiun berkenaan intended to gather any issues in society that were related
dengan isu-isu yang berkembang di masyarakat berkaitan to pension and employment. At the end of 2009, the
dengan program pensiun dan ketenagakerjaan pada amendment Draft of Pension Fund Law was presented to
umumnya. Pada akhir tahun 2009, naskah amandemen Chairman of Capital Market and Financial Institutions
RUU Dana Pensiun telah disampaikan kepada Ketua Badan Supervisory Agency (Bapepam-LK) and subsequently
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan submitted to the Minister of Finance.
(Bapepam-LK) dan selanjutnya disampaikan pula kepada
Menteri Keuangan.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


113

Bersamaan dengan kegiatan penyusunan RUU Dana Simultaneously, the drafting of amendment of Government
Pensiun, juga dilakukan kegiatan perumusan terhadap Regulation on Employer»s Pension Fund (DPPK) draft and
Rancangan Perubahan Peraturan Pemerintah Tentang Dana Government Regulation of Financial Institution Pension Fund
Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Rancangan Perubahan (DPLK) draft were also in progress. The drafting of the
Peraturan Pemerintah Tentang Dana Pensiun Lembaga amendments of those two Government Regulation drafts
Keuangan (DPLK). Penyusunan kedua Rancangan Peraturan were conducted based on the result of the study in 2008
Pemerintah (RPP) tersebut didasarkan pada hasil kajian and the amendment concept of Pension Fund Law.
tahun 2008 serta perubahan konsep RUU Dana Pensiun.

7.2. PERATURAN PRESIDEN 7. 2. PRESIDENTIAL REGULATION

7.2. 1. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 7.2. 1. Presidential Regulation Number 9/2009 dated
tanggal 18 Maret 2009 tentang Lembaga March 18, 2009 regarding Financing Institutions
Pembiayaan

Merupakan penyempurnaan dari Keputusan Presiden From which Financing Institution shall refer to Finance
Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan di Company, Venture Capital Company, and Infrastructure
mana berdasarkan peraturan ini Lembaga Pembiayaan Financing Company. The substances of this Presidential
terdiri dari Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Regulation among others were Financing Institutions
Ventura, dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. Pokok- business activity, Financing Institutions shareholders,
pokok pengaturan dalam Peraturan Presiden ini antara lain Limitation, and Guidance and Supervision.
meliputi kegiatan usaha Lembaga Pembiayaan, pemegang
saham Lembaga Pembiayaan, Pembatasan, dan Pembinaan
Pengawasan.

7.3. PERATURAN MENTERI KEUANGAN 7. 3. MINISTER OF FINANCE REGULATION

7.3. 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/ 7.3. 1. Minister of Finance Regulation Number 100/
PMK.010/2009 tanggal 27 Mei 2009 tentang PMK.010/2009 dated May 27, 2009 regarding
Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur Infrastructure Financing Company (IFC)

Peraturan Menteri Keuangan ini disusun dalam rangka The Minister of Finance Regulation was made in accordance
melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Presiden Nomor with provisions under Article 8 of Presidential Regulation
9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan. Besarnya Number 9/2009 regarding Financing Institutions. The huge
kebutuhan untuk menyediakan pembiayaan bagi proyek- need of providing financing for infrastructure development
proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia juga projects in Indonesia was one of the backgrounds for
menjadi latar belakang penyusunan Peraturan Menteri drafting the Minister of Finance Regulation regarding
Keuangan tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur Infrastructure Financing Company. The substances of the
(PPI) ini. Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Menteri Minister of Finance Regulation includes of among others:
Keuangan ini antara lain meliputi kegiatan usaha, tata cara business activities, establishment procedures, capital
pendirian, permodalan dan kepemilikan, pendanaan, requirement and ownership, funding, limitation, reporting,
pembatasan, pelaporan dan pembinaan pengawasan PPI. and IFC»s guidance and supervision.

7.3. 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/ 7.3. 2. Minister of Finance Regulation Number 106/
PMK.06/2009 tanggal 10 Juni 2009 tentang PMK.06/2009 dated June 10, 2009 regarding
Tata Cara Pengusulan, Pengangkatan Dan Procedures of Proposal, Appointment, and
Pemberhentian Dewan Direktur Lembaga Termination of Indonesia Export Credit Agency
Pembiayaan Ekspor Indonesia Board of Directors

Peraturan Menteri Keuangan ini disusun dalam rangka The Minister of Finance Regulation was made in order to get
memperoleh Dewan Direktur Lembaga Pembiayaan Ekspor a professional Indonesia Export Credit Agency»s Board of
Indonesia yang profesional sehingga dapat menciptakan Directors for an optimum performance. Besides, the
kinerja yang optimal. Selain itu, peraturan ini disusun agar regulation was set to make an objective appointment and
proses pengangkatan dan pemberhentian Dewan Direktur termination process of Board of Directors.
dapat berjalan secara obyektif.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


114 Perundang - Undangan Regulatory

7.3. 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/ 7.3. 3. Minister of Finance Regulation Number 139/
PMK.06/2009 tanggal 31 Agustus 2009 PMK.06/2009 dated August 31, 2009
tentang Tata Cara Penyusunan, Penyampaian, regarding Procedures of Arrangement,
Dan Pengubahan Rencana Jangka Panjang Submission, and Amendment of Long-term
Serta Rencana Kerja Dan Anggaran Tahunan Plan and Annual Work Plan & Budget of
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Indonesia Export Credit Agency

Peraturan Menteri Keuangan ini disusun dalam rangka The Minister of Finance Regulation was set in accordance
melaksanakan ketentuan Pasal 37 ayat (3) Undang-Undang with provisions under Article 37 item 3 of Law Number 2/
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor 2009 regarding Indonesia Export Credit Agency. The
Indonesia (LPEI). Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan substances contained in the Minister of Finance Regulation
Menteri Keuangan ini antara lain meliputi hal-hal yang are inclusive of relevant points to be adopted in the Long-
harus dimuat dalam Rencana Jangka Panjang dan Rencana term Plan and Annual Work Plan & Budget of Indonesia
Kerja Dan Anggaran Tahunan LPEI, tata cara penyampaian, Export Credit Agency, procedures of submission &
tata cara pengubahan, dan pelaporan realisasi dan amendment, and realization reporting and monitoring.
pengawasan.

7.3. 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/ 7.3. 4. Minister of Finance Regulation Number 140/
PMK.010/2009 tanggal 31 Agustus 2009 PMK.010/2009 dated August 31, 2009
tentang Pembinaan dan Pengawasan regarding Guidance and Supervision of
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Indonesia Export Credit Agency

Peraturan Menteri Keuangan ini disusun dalam rangka The Minister of Finance Regulation was set in accordance
melaksanakan ketentuan Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang with provisions under Article 40 item 2 Law Number 2/
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor 2009 regarding Indonesia Export Credit Agency. The
Indonesia (LPEI). Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan substances contained in the Minister of Finance Regulation
Menteri Keuangan ini antara lain meliputi organ, kegiatan are inclusive of structure, business activitiy, funding source,
usaha, sumber pendanaan, transaksi derivatif, kualitas derivatives transaction, productive and non-productive
aktiva produktif dan non-produktif, batas maksimum assets quality, maximum limit of financing facility, capital
pemberian pembiayaan, rasio kecukupan modal, adequacy ratio, reporting, investigation, and sanction.
pelaporan, pemeriksaan, dan sanksi.

7.3. 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/ 7.3. 5. Minister of Finance Regulation Number 141/
PMK.010/2009 tanggal 31 Agustus 2009 PMK.010/2009 dated August 31, 2009
tentang Prinsip Tata Kelola Lembaga regarding Good Corporate Governance of
Pembiayaan Ekspor Indonesia Indonesia Export Credit Agency

Peraturan Menteri Keuangan ini disusun dalam rangka The Minister of Finance Regulation was set in accordance
melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (5) Undang-Undang with provisions under Article 17 item 5 Law Number 2/
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor 2009 regarding Indonesia Export Credit Agency. In this
Indonesia (LPEI). Dengan adanya peraturan ini LPEI regulation, Indonesia Export Credit Agency is required to
diwajibkan melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan adhere to good corporate governance principles and
yang baik dan melaporkan penerapannya secara periodik report the implementation periodically every year. The
setiap tahun. Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan substances contained in the Minister of Finance Regulation
Menteri Keuangan ini antara lain meliputi pelaksanaan are inclusive of good corporate governance conduct, job
prinsip tata kelola yang baik, tugas dan tanggung jawab and responsibilities of Board of Directors, Executive
Dewan Direktur, Direktur Eksekutif, dan Direktur Director, and Director, audit function, risk management
Pelaksanan dalam penerapan prinsip tata kelola yang baik, implementation, transparency, reporting, sanction, and
fungsi audit, penerapan manajemen risiko, transparansi, guidance of good corporate governance for Indonesia
pelaporan, sanksi, dan pedoman penilaian prinsip tata Export Credit Agency.
kelola yang baik bagi LPEI.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


115

7.3. 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/ 7.3. 6. Minister of Finance Regulation Number 142/
PMK.010/2009 tanggal 31 Agustus 2009 PMK.010/2009 dated August 31, 2009
tentang Manajemen Risiko Lembaga regarding Risk Management of Indonesian
Pembiayaan Ekspor Indonesia Export Credit Agency

Peraturan Menteri Keuangan ini disusun dalam rangka The Minister of Finance Regulation was set in accordance
melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (5) Undang-Undang with provisions under Article 17 item 5 Law Number 2/2009
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor regarding Indonesia Export Credit Agency. In this regulation,
Indonesia (LPEI). Dengan adanya peraturan ini LPEI Indonesia Export Credit Agency is required to perform risk
diwajibkan melaksanakan manajeman risiko dan management and deliver risk profile report quarterly. The
menyampaikan laporan profil Risiko secara triwulanan. substances contained in the Minister of Finance Regulation
Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Menteri are inclusive of scope of risk management, monitoring by
Keuangan ini antara lain meliputi ruang lingkup manajemen Board of Directors & Executive Director, risk management
risiko, pengawasan oleh Dewan Direktur dan Direktur policy and procedure, internal control system, organization,
Eksekutif, kebijakan dan prosedur manajemen risiko, sistem reporting, and sanction.
pengendalian intern, organisasi, pelaporan, dan sanksi.

7.3. 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/ 7.3. 7. Minister of Finance Regulation Number 143/
PMK.010/2009 tanggal 31 Agustus 2009 PMK.010/2009 dated August 31, 2009
tentang Prinsip Mengenal Nasabah Lembaga regarding Know Your Customer Principle of
Pembiayaan Ekspor Indonesia Indonesia Export Credit Agency

Peraturan Menteri Keuangan ini disusun dalam rangka The Minister of Finance Regulation was set in accordance
melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (5) Undang-Undang with provisions under Article 17 item 5 Law Number 2/2009
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor regarding Indonesian Export Credit Agency. In this
Indonesia (LPEI). Dengan adanya peraturan ini LPEI regulation, Indonesian Export Credit Agency is required to
diwajibkan menerapkan prinsip mengenal nasbah apply know your customer principle as provisioned to other
sebagaimana diwajibkan bagi lembaga keuangan lainnya. financial institutions.

7.3. 8. Peraturan Menteri Keuangan No. 79/PMK.010/ 7.3.8. Minister of Finance Regulation Number 79/
2009 tanggal 22 April 2009 tentang Sanksi PMK.010/2009 dated April 22, 2009 regarding
Administratif Berupa Denda dan Tata Cara Administrative Sanction in form of Penalty, and
Penagihannya terhadap Perusahaan Asuransi, Collection Procedures for Insurance Company,
Perusahaan Reasuransi atau Perusahaan Re-insurance Company, and Supporting
Penunjang Usaha Asuransi Business of Insurance Company

Peraturan ini merupakan penyempurnaan atau pengaturan This MoF regulation was an amendment or further
lebih jauh mengenai tata cara pengenaan sanksi regulation regarding mechanism of administration sanction
administratif berupa denda sebagaimana diatur dalam pasal referring to Article 33 MoF Decree number 422/KMK.06/
33 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 422/KMK.06/ 2003. This new regulation regulated basis for sanction
2003. Dalam PMK ini diatur Dasar Pengenaan Sanksi, Tata imposition, fine Collection and payment mechanisms, and
cara Pembayaran dan Penagihan Denda serta Pelimpahan mechanism of transfer of default receivable to ≈Government
piutang macet kepada Panitia Urusan Piutang Negara/ Receivable UnitΔ / ≈Directorate General of Government
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. AssetΔ.

7.4. PERATURAN BAPEPAM-LK 7. 4. BAPEPAM-LK REGULATION

7.4.1. Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor Per- 7.4.1. Bapepam and LK Chairman Regulation Number
01/BL/2009 tanggal 15 Januari 2009 tentang Per-01/BL/2009 dated January 15, 2009
Dasar Penilaian Jenis-Jenis Investasi Dana regarding Valuation Basis of Pension Fund
Pensiun Investment Types

Penerbitan peraturan ini dimaksudkan untuk memenuhi The issuance of this regulation was intended to fulfill the
amanat Peraturan Menteri Keuangan nomor 199/PMK.010/ Minister of Finance Regulation mandate Number 199/
2008 tentang Investasi Dana Pensiun yang diterbitkan pada PMK.010/2008 regarding Pension Fund Investment issued
tanggal 5 Desember 2008. Peraturan tersebut mengatur on December 5, 2008. The regulation regulated that

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


116 Perundang - Undangan Regulatory

agar Dana Pensiun memiliki pedoman dalam menentukan Pension Fund had to have guidelines in measuring fair
nilai wajar setiap jenis investasi yang dimiliki dana pensiun value of every investment type owned including valuation
termasuk pedoman penilaian untuk jenis-jenis investasi guidelines for new investment types allowed as
baru yang diperkenankan sebagaimana diatur dalam provisioned under Minister of Finance Regulation
Peraturan Menteri Keuangan tentang Investasi Dana regarding Pension Fund Investment. This regulation was
Pensiun. Peraturan ini disusun untuk meningkatkan arranged to improve the transparency through reporting
transparansi melalui kewajiban pelaporan kepada pihak obligation of Pension Fund to interested parties which
yang berkepentingan bagi Dana Pensiun yang melakukan conducted transfer of bonds listed on Stock Exchange and
perpindahan kelompok obligasi dan Surat Utang Negara Government Bonds from group of ≈available for saleΔ and
dari kelompok ≈tersedia untuk dijualΔ dan ≈tradingΔ to group of ≈hold to maturityΔ. Besides that,
≈diperdagangkanΔ ke dalam kelompok ≈dimiliki hingga the regulation was also intended to give support to
jatuh tempoΔ .Selain pertimbangan tersebut, peraturan ini Pension Fund in facing market value fluctuation, because it
juga dimaksudkan untuk lebih memberikan dukungan regulated different valuation provisions of specific
kepada Dana Pensiun dalam menghadapi gejolak nilai investment type especially for the fiscal year of 2008.
pasar, karena mengatur ketentuan penilaian yang berbeda
untuk jenis investasi tertentu khususnya untuk periode
laporan tahun buku 2008.

7.4.2. Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor PER- 7.4.2. Bapepam and LK Chairman Regulation
02/BL/2009 tanggal 15 Januari 2009 tentang Number PER-02/BL/2009 dated January 15,
Pedoman Perhitungan Batas Tingkat 2009 regarding Guidelines for Calculation of
Solvabilitas Minimal (BTSM) bagi Perusahaan Minimum Solvency Margin for Insurance and
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Reinsurance Companies

Peraturan ini bertujuan untuk menyesuaikan perhitungan The regulation was aimed at adjusting calculation of funds
jumlah dana yang dibutuhkan untuk menanggulangi risiko needed to cover risks in Minimum Solvency Margin
atas komponen BTSM Perusahaan Asuransi dengan prinsip components for Insurance Company which apply
konvensional, Perusahaan Asuransi yang menjual Produk conventional principle, for Insurance Company which sell
Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI) yang guaranteed investment-linked products and for Insurance
dijamin hasil minimumnya, dan Perusahaan Asuransi Company with sharia principle which records tabarru»
dengan prinsip syariah bagi yang sudah dapat memisahkan funds separately from company»s funds.
pencatatan dana perusahaan dan dana tabarru».

7.4.3. Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor PER- 7.4.3. Bapepam and LK Chairman Regulation
03/BL/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Number PER-03/BL/2009 dated January 29,
Pedoman Penilaian Kemampuan dan 2009 regarding Guidelines for Fit & Proper
Kepatutan Bagi Direksi dan Komisaris Test for Board of Directors and
Perusahaan Perasuransian Commissioners of Insurance Company

Penerbitan peraturan ini bertujuan agar pelaksanaan The issuance of this regulation was intended to provide a
penilaian kemampuan dan kepatutan anggota direksi dan more effective, efficient, and objective fit & proper test for
komisaris perusahaan perasuransian berjalan lebih efektif, board of directors and commissioners of insurance
efisien dan objektif. Sehingga perusahaan dikelola dan company. Therefore, insurance company could be
diawasi oleh profesional yang memiliki kompetensi dan managed and monitored by professionals with high
integritas yang tinggi. competency and integrity.

7.4.4. Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor PER- 7.4.4. Bapepam and LK Chairman Regulation
04/BL/2009 tanggal 24 April 2009 tentang Number PER-04/BL/2009 dated April 24, 2009
Tentang Pedoman Penilaian Kemampuan dan regarding Guidelines for Fit & Proper Test for
Kepatutan Bagi Direksi Dan Komisaris Board of Directors and Commissioners of
Perusahaan Perasuransian Insurance Company

Peraturan ini menyempurnakan sekaligus menggantikan The regulation was to revise and replace Bapepam-LK
Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Chairman Regulation Number PER-03/BL/2009 dated
Lembaga Keuangan Nomor: Per-03/BL/2009 tanggal 29 January 29, 2009 regarding Guidelines for Fit & Proper Test
Januari 2009 tentang Pedoman Penilaian Kemampuan dan for Board of Directors and Commissioners of Insurance

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


117

Kepatutan Bagi Direksi dan Komisaris Perusahaan Company. The revision of such Guidelines for Fit & Proper
Perasuransian. Tujuan penyempurnaan pedoman penilaian Test was intended to improve the accountability and to set
kemampuan dan kepatutan tersebut adalah untuk up a fair assessment standard for fit & proper test activity of
meningkatkan akuntabilitas dan menetapkan standar Board of Directors and Commissioners of Insurance
penilaian yang lebih wajar untuk kegiatan penilaian Company. Additionally, the revision was performed to make
kemampuan dan kepatutan bagi direksi dan komisaris the existing guidelines be more systematical, effective, and
Perusahaan Perasuransian. Selain itu, penyempurnaan ini efficient for The Testing Team to conduct the assessment on
dilakukan agar pedoman yang ada menjadi lebih sistematis, Insurance Company»s Board of Directors and Commissioners
efektif dan efisien bagi Tim Penguji untuk melakukan competency and integrity.
penilaian kompetensi dan integritas direksi dan komisaris
perusahaan perasuransian.

7.4.5. Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor PER- 7.4.5. Bapepam and LK Chairman Regulation Number
05/BL/2009 tanggal 18 November 2009 tentang PER-05/BL/2009 dated November 18, 2009
Pedoman Pemeriksaan Perusahaan Penjaminan regarding Investigation Guidelines for Credit
Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Guarantee and Credit Re-guarantee Companies
Kredit

Peraturan ini disusun dalam rangka melaksanakan Pasal 65 The regulation was set in accordance with provisions under
ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.010/ Article 65 item 1 of Minister of Finance Regulation Number
2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan 222/PMK.010/2008 regarding Investigation of Credit
Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit. Dengan telah Guarantee and Credit Re-guarantee Companies. These
disusunnya pedoman pemeriksaan ini diharapkan guidelines were expected to make the investigation toward
pelaksanaan pemeriksaan terhadap Perusahaan Penjaminan Credit Guarantee and Credit Re-guarantee Companies
Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit dilakukan conducted professionally, so that the monitoring and
secara profesional sehingga pembinaan dan pengawasan supervision of such companies would be run effectively and
terhadap perusahaan tersebut dapat berjalan secara efektif efficiently.
dan efisien.

7.4.6. Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor PER- 7.4.6. Bapepam and LK Chairman Regulation Number
06/BL/2009 tanggal 22 Desember 2009 tentang PER-06/BL/2009 dated December 22, 2009
Pedoman Pemeriksaan Perusahaan Pembiayaan regarding Investigation Guidelines for Finance
Company

Peraturan ini disusun dalam rangka melaksanakan Pasal 2 The regulation was set in accordance with provisions under
ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 166/PMK.010/ Article 2 item 3 of Minister of Finance Regulation Number
2008 tentang Pemeriksaan Perusahaan Pembiayaan. 166/PMK.010/2008 regarding Investigation of Finance
Dengan telah disusunnya pedoman pemeriksaan ini Company. These guidelines were expected to make the
diharapkan pelaksanaan pemeriksaan terhadap Perusahaan investigation toward Finance Company more effective,
Pembiayaan menjadi lebih efektif dan efisien serta efficient, and professional.
profesional.

7.4.7. Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.A.3, 7.4.7. Bapepam and LK Regulation Number III.A.3,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
Nomor Kep-12/BL/2009 tanggal 30 Januari 2009 Decree Number Kep-12/BL/2009 dated January
tentang Direktur Bursa Efek, Peraturan 30, 2009 regarding Stock Exchange Director,
Bapepam dan LK Nomor III.B.3, Lampiran Bapepam and LK Regulation Number III.B.3,
Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep- Attachment of Bapepam and LK Chairman
13/BL/2008 tanggal 30 Januari 2009 tentang Decree Number Kep-13/BL/2008 dated January
Direktur Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan 30, 2009 regarding Clearing and Guarantee
Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.C.3 Institution Director, and Bapepam and LK
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Regulation Number III.C.3 Attachment of
Nomor Kep-14/BL/2009 tanggal 30 Januari 2009 Bapepam and LK Chairman Decree Number
tentang Direktur Lembaga Penyimpanan dan Kep-14/BL/2009 dated January 30, 2009
Penyelesaian regarding Central Securities Depository and
Settlement Institution Director

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


118 Perundang - Undangan Regulatory

Penyempurnaan peraturan-peraturan tersebut bertujuan Amendments on such regulation were made to improve
untuk meningkatkan kualitas tata kelola bagi Self the guality of good corporate governance for Self
Regulatory Organisations (SRO) yang terdiri dari Bursa Efek, Regulatory Organisations (SRO) comprising of Stock
Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Exchange, Clearing and Guarantee Institution, and Central
Penyimpanan dan Penyelesaian. Peraturan ini bertujuan Securities Depository and Settlement Institution. The
untuk meningkatkan transparansi proses rekrutmen calon regulation was aimed at improving the transparency of
direktur SRO sehingga terwujud SRO yang kokoh dan recruitment process of SRO directors to create a strong
mampu berdaya saing. Setiap calon direktur SRO akan and competitive SRO. Every SRO director candidate shall
dilakukan fit and proper test oleh Komite yang dibentuk go through fit and proper test managed by Committee
oleh Ketua Bapepam-LK, dan dalam melakukan penilaian which was formed by Bapepam-LK Chairman. In such fit
kemampuan dan kepatutan calon direktur SRO, Komite and proper test for SRO director candidates, the
dapat dibantu oleh narasumber dengan keahlian tertentu Committee could have assistance from source-persons
yang berasal dari luar Bapepam-LK. with specific skills coming from external Bapepam-LK.

7.4.8. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.2, 7.4.8. Bapepam and LK Regulation Number IX.A.2,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
No. KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 Decree Number KEP-122/BL/2009 dated May
Tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka 29, 2009 regarding Registration Procedures
Penawaran Umum Pursuant to Public Offering

Penyempurnaan peraturan ini adalah untuk meningkatkan Amendment on such regulation was to improve the
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan Penawaran Umum effectivity and efficiency of Public Offering performance by
dengan tetap memperhatikan perlindungan kepada providing protection to investors. Certain substances
masyarakat pemodal. Beberapa ketentuan pokok yang regulated were among others: Issuer allowed to announce
diatur antara lain Emiten hanya diperkenankan the Brief Prospectus, which was part of Registration
mengumumkan Prospektus Ringkas yang merupakan Statement, only after Bapepam-LK has reviewed the
bagian dari Pernyataan Pendaftaran setelah dilakukan Registration Statement and granted its approval. Exposure
penelaahan oleh Bapepam-LK dan adanya pernyataan dari and book building was conducted with a more effective
Bapepam-LK. Masa eksposur dan bookbuilding memiliki and efficient time frame to ensure the transparency
periode waktu yang lebih efisien dan efektif dalam rangka adequacy with optimum investor»s access. Issuer could
menjamin kecukupan keterbukaan dan akses investor yang adjourn the Public Offering period for 3 (three) months at
optimal. Emiten dapat menunda masa Penawaran Umum maximum following the effectiveness of Registration
untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Statement or cancel it in the event that market condition
Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran got inconducive or emergency condition, which could
Umum, apabila terjadi suatu kondisi pasar yang sangat significantly affect the Issuer»s business continuity, occurred
tidak kondusif atau kondisi darurat lainnya di luar kendali beyong Issuer control. The Public Offering period turned
Emiten dan berpotensi mengganggu kelangsungan usaha to be more flexible and shorter so it could minimize the
Emiten secara sangat signifikan. Masa Penawaran Umum market risk accordingly.
lebih fleksibel dan dapat lebih singkat sehingga dapat
meminimalkan risiko pasar.

7.4.9. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.M.3. 7.4.9. Bapepam and LK Regulation Number X.M.3.
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
No. KEP- 123/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 Decree Number KEP- 123/BL/2009 dated May
Tentang Pelaporan Transaksi Efek 29, 2009 regarding Securities Transaction
Reporting.

Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan untuk The amendments was intended to extend scope of
memperluas cakupan Efek yang transaksinya wajib Securities, transaction of which was required to be
dilaporkan kepada Bapepam-LK melalui Penerima Laporan reported to Bapepam-LK through Securities Transaction
Transaksi Efek, termasuk percepatan waktu pelaporannya. Report Receiver, including reporting time acceleration.
Efek yang transaksinya wajib dilaporkan kepada Securities, transaction of which was obligated to be
Bapepam-LK melalui Penerima Laporan Transaksi Efek tidak reported to Bapepam-LK through Securities Transaction
hanya terbatas pada Obligasi namun mencakup seluruh Report Receiver, was not limited to Bonds, but also
Efek bersifat utang, Sukuk, Surat Berharga Negara, dan included of all Debt Securities, Sukuks, Government
Efek lain yang ditetapkan oleh Ketua Bapepam-LK. Dengan Bonds, and other Securities determined by Bapepam-LK

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


119

perubahan peraturan ini diharapkan masyarakat pemodal Chairman. The amendments was expected to make the
mempunyai informasi yang memadai mengenai kondisi investors have proper information about actual condition of
aktual perdagangan Efek tersebut mengingat masyarakat Securities trading as the public could have access to
dapat mengakses informasi terkait dengan perdagangan information related to such Securities trading in Securities
Efek tersebut di Penerima Laporan Transaksi Efek. Transaction Report Receiver.

7.4.10. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.C.2 7.4.10. Bapepam and LK Regulation Number V.C.2,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
No. KEP-151/BL/2009 tanggal 22 Juni 2009 Decree Number KEP-151/BL/2009 dated June 22,
tentang Perizinan Perusahaan Pemeringkat 2009 regarding License of Securities Rating
Efek Company

Peraturan ini memuat ketentuan antara lain Kewajiban The regulation contained of provisions of Securities Rating
Perusahaan Pemeringkat Efek untuk melakukan kegiatan Company Obligation to conduct accountable rating activities
pemeringkatan secara independen dan dapat independently, integrity requirements, competence &
dipertanggungjawabkan, persyaratan integritas, kompetensi expertise for Directors, Commissioners and analysts of
dan keahlian bagi Direksi, Dewan Komisaris dan analis Securities Rating Company, Securities Rating Company
Perusahaan Pemeringkat Efek, kewajiban Perusahaan Obligation to own systematic and accountable rating
Pemeringkat Efek untuk memiliki prosedur dan metodologi procedure and methodology, rating function separation,
pemeringkatan yang sistematis dan dapat research, marketing, and compliance in company»s
dipertanggungjawabkan, pemisahan fungsi pemeringkatan, organizational structure, obligation to own Rating
riset, pemasaran dan kepatuhan dalam struktur organisasi Committee & Analyst.
perusahaan, kewajiban memiliki Komite Pemeringkat dan
Analis.

7.4.11. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.H.3 7.4.11. Bapepam and LK Regulation Number V.H.3
tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek, regarding Securities Rating Company Behaviour,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
Nomor Kep- 155/BL/2009 tanggal 22 Juni 2009 Decree Number Kep- 155/BL/2009 dated June
22, 2009

Peraturan ini mewajibkan Perusahaan Pemeringkat Efek The regulation made Securities Rating Company obligated to
antara lain untuk melakukan reviu berkala (3 tahun sekali) among others perform periodical review (every three years)
atas prosedur dan metodologi pemeringkatan, serta on rating procedure and methodology, and to assure of
menjamin kerahasiaan seluruh informasi yang bersifat confidentiality of all information obtained. Besides, certain
rahasia yang diperoleh Perusahaan Pemeringkat Efek dalam restrictions or prohibitions were regulated in the event that
menjalankan tugasnya. Selain itu, diatur pula beberapa Securities Rating Company performed rating upon Securities
batasan atau larangan jika Perusahaan Pemeringkat Efek issued by affiliated Party, or rating upon Securities in which
akan melakukan pemeringkatan atas Efek yang diterbitkan conflict of interest occurred between director, commissioner,
oleh Pihak terafiliasi, atau pemeringkatan atas Efek dimana or Securities Rating Company itself and Securities or
direksi, komisaris, atau bahkan Perusahaan Pemeringkat Efek company being rated.
itu sendiri memiliki kepentingan terhadap Efek atau
perusahaan yang akan diperingkat.

7.4.12. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.H.4 7.4.12. Bapepam and LK Regulation Number V.H.4
tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, regarding Guidelines for Rating Agreement,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
Nomor Kep- 152/BL/2009 tanggal 22 Juni 2009 Decree Number Kep- 152/BL/2009 dated June
22, 2009

Peraturan ini memuat ketentuan minimum yang harus The regulation contained of minimum provisions which had
dituangkan dalam perjanjian pemeringkatan Efek antara to be drawn up in Securities rating agreement between
Perusahaan Pemeringkat Efek dengan Pihak yang meminta Securities Rating Company and the Party having its Securities
dilakukannya pemeringkatan Efek. rated.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


120 Perundang - Undangan Regulatory

7.4.13. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.F.4 7.4.13. Bapepam and LK Regulation Number X.F.4
tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat regarding tentang Securities Rating Company
Efek, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Report, Attachment of Bapepam and LK
dan LK Nomor Kep-153/BL/2009 tanggal 22 Chairman Decree Number Kep-153/BL/2009
Juni 2009 dated June 22, 2009

Peraturan ini memuat kewajiban pelaporan, baik yang The regulation contained of reporting obligation, either
bersifat insidentil, misalnya perubahan direksi, perubahan incidental report, e.g.: change of director, organization
struktur organisasi dan perubahan metodologi structure, and rating methodology, or periodical report,
pemeringkatan, maupun laporan yang bersifat berkala, e.g.: annual report and quarter report of operational
yaitu laporan kegiatan tahunan serta laporan kegiatan activities.
operasional triwulanan.

7.4.14. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.F.5 7.4.14. Bapepam and LK Regulation Number X.F.5
tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh regarding Document Maintenance by
Perusahaan Pemeringkat Efek, Lampiran Securities Rating Company, Attachment of
Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Bapepam and LK Chairman Decree Number
Kep-154/BL/2009 tanggal 22 Juni 2009 Kep-154/BL/2009 dated June 22, 2009

Peraturan ini mengatur kewajiban Perusahaan The regulation regulated the Securities Rating Company
Pemeringkat Efek untuk mengadministrasikan, menyimpan obligations in administering, keeping, and maintaining
dan memelihara dokumen yang berkaitan dengan documents related to its operational activities in hardcopy
kegiatan operasionalnya dalam bentuk dokumen or softcopy according to document storage form and time
(hardcopy) atau dokumen elektronik (softcopy), sesuai limit as provisioned in the prevailing laws and regulations,
dengan bentuk dan batas waktu penyimpanan dokumen which were Laws regarding Company»s Documents and
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- Electronic Information & Transaction.
undangan yang berlaku, yaitu Undang-Undang tentang
Dokumen Perusahaan dan Undang-Undang tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.

7.4.15. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.F.6 7.4.15. Bapepam and LK Regulation Number X.F.6
tentang Publikasi Oleh Perusahaan regarding Publication by Securities Rating
Pemeringkat Efek, Lampiran Keputusan Company, Attachment of Bapepam and LK
Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-156/BL/ Chairman Decree Number Kep-156/BL/2009
2009 tanggal 22 Juni 2009 dated June 22, 2009

Peraturan ini mengatur kewajiban Perusahaan The regulation regulated the Securities Rating Company
Pemeringkat Efek untuk mempublikasikan metodologi obligations to publish the rating methodology as well as
pemeringkatan serta publikasi atas hasil pemeringkatan publication of Securities rating result through the website.
Efek melalui website.

7.4.16. Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1 7.4.16. Bapepam and LK Regulation Number II.K.1
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
No. KEP-180/BL/2009 tanggal 30 Juni 2009 Decree Number KEP-180/BL/2009 dated June
tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek 30, 2009 regarding Criteria and Issuance of
Syariah Sharia Securities List

Peraturan ini dimaksudkan untuk mengatur secara lebih The regulation was intended to provide detailed
detail terkait dengan Pihak yang dapat disetujui Bapepam- regulation related to Party having approval from
LK sebagai penerbit Daftar Efek Syariah. Pokok pikiran Bapepam-LK to act as issuer of Sharia Securities List. The
dalam perubahan peraturan tersebut meliputi: substances in the amendment of such regulation were as
1) Daftar Efek Syariah yang semula hanya menyebutkan follows:
secara umum tentang Efek Syariah yang dapat 1) Sharia Securities List that previously mentioned Sharia
dicantumkan dalam Daftar Efek Syariah, diubah Securities in Sharia Securities List in general was
dengan merinci Efek Syariah yang dapat dicantumkan changed into detailed Sharia Securities in Sharia

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


121

dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Securities List issued by Bapepam-LK or other Party as
Bapepam-LK serta Efek Syariah yang dapat determined by Bapepam-LK;
dicantumkan dalam Daftar Efek Syariah yang
diterbitkan oleh Pihak lain yang disetujui Bapepam-LK;
2) Mengubah ketentuan mengenai persyaratan bagi 2) Amendment on provisions of requirements of Party
Pihak yang mengajukan diri sebagai penerbit Daftar intending to become issuer of Sharia Securities List to
Efek Syariah untuk memiliki standar prosedur operasi own standard operational procedures by elaborating
dengan merinci prosedur operasi apa saja yang paling the minimum operational procedures the concerning
sedikit wajib dimiliki oleh Pihak dimaksud; Party was obligated to obtain;
3) Menambah ketentuan baru yang mewajibkan kepada 3) Additional new provisions which made Party having an
Pihak yang telah memperoleh persetujuan dari approval from Bapepam-LK obligated to report Sharia
Bapepam-LK untuk melaporkan Daftar Efek Syariah Securities List issued on every May 31 and November
yang telah diterbitkannya per tanggal 31 Mei dan 30 30 of the year.
November setiap tahunnya.

7.4.17. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13, 7.4.17. Bapepam and LK Regulation Number IX.A.13,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
No. KEP-181/BL/2009 tanggal 30 Juni 2009 Decree Number KEP-181/BL/2009 dated June
tentang Penerbitan Efek Syariah 30, 2009 regarding Sharia Securities Issuance

Peraturan ini adalah untuk mengakomodasi fatwa DSN-MUI The regulation was to accomodate DSN-MUI fatwa which
yang belum tertampung setelah dikeluarkannya Peraturan has not been covered in Bapepam-LK related rules, following
Bapepam dan LK Nomor IX.A.13, yaitu sebagai berikut: the issuance of Bapepam and LK Regulation Number IX.A.13
as follows:
1) Mengubah definisi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar 1). Amendment on definition of Sharia Principles in Capital
Modal yang semula hanya mencakup fatwa DSN-MUI Market, from those previously included in DSN-MUI
yang telah ditetapkan dalam peraturan Bapepam-LK fatwa having been determined in Bapepam-LK
serta fatwa DSN-MUI sebelum ditetapkannya regulation and DSN-MUI fatwa prior to the issuance of
peraturan ini, menjadi seluruh fatwa DSN-MUI this regulation, to all DSN-MUI fatwa if so far such
sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan dengan fatwa did not collide with Bapepam-LK regulation;
Peraturan Bapepam-LK yang didasarkan pada fatwa
DSN-MUI;

2) Dana kelolaan Reksa Dana Syariah yang semula diatur 2) Asset under management of Sharia Investment Fund.
bahwa dana kelolaan Reksa Dana hanya boleh Previously, asset under management of Investment
diinvestasikan pada Efek yang tercantum dalam Daftar Fund could only be invested in Securities listed on
Efek Syariah, diubah sehingga beberapa Efek Syariah Sharia Securities List. Later, several Sharia Securities,
seperti Sukuk, Surat Berharga Syariah Negara dan surat such as Sukuk, Sharia Government Securities, and
berharga komersial syariah dapat menjadi portofolio sharia commercial paper could become portfolio of
Reksa Dana Syariah tanpa harus tercantum dalam Sharia Investment Fund without the necessity to be
Daftar Efek Syariah. Sedangkan Efek dengan jenis listed on Sharia Securities List. Meanwhile, Equity
Saham maupun Sukuk yang diterbitkan dan Securities or Sukuk issued and traded overseas could
diperdagangkan di luar negeri hanya dapat menjadi only become portfolio of Sharia Investment Fund if they
portofolio Reksa Dana Syariah apabila tercantum were listed on Sharia Securities List;
dalam Daftar Efek Syariah;

3) Ketentuan yang mengatur kewajiban Manajer Investasi 3) Provisions, which regulated Investment Manager
untuk menjual Efek yang tidak lagi termasuk dalam obligation to sell Securities no longer included in Sharia
kategori Efek Syariah dalam waktu maksimal 2 (dua) Securities category within 2 (two) days, was changed
hari, diubah sehingga Manajer Investasi wajib menjual into Investment Manager obligation to sell Securities no
Efek yang tidak lagi termasuk dalam kategori Efek longer included in Sharia Securities category soonest
Syariah secepat mungkin dan diselesaikan paling and to settle them by no later than 10 (ten) business
lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak Efek tersebut tidak days following the effective.date of such Securities
lagi menjadi Efek Syariah. excluded from Sharia Securities.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


122 Perundang - Undangan Regulatory

7.4.18. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.C.1 7.4.18. Bapepam and LK Regulation Number X.C.1
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
No. KEP-182/BL/2009 tanggal 30 Juni 2009 Decree Number KEP-182/BL/2009 dated June
tentang Laporan Lembaga Penyimpanan dan 30, 2009 regarding Clearing and Guarantee
Penyelesaian Institution Report

Penyempurnaan peraturan ini bertujuan untuk Amendment on this regulation was intended to improve
meningkatkan efektivitas penyampaian informasi kepada the effectiveness of information delivery to the public
publik mengenai data kepemilikan 5% atau lebih saham concerning data of 5% ownership or more of Issuer or
Emiten atau Perusahaan Publik melalui pelaporan Lembaga Public-listed Company shares through Clearing and
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) serta Guarantee Institution Reporting, and to publish it to the
mengumumkannya kepada publik melalui Bursa Efek public through Indonesia Stock Exchange as the public got
Indonesia, mengingat saat ini publik baru bisa such information from Bapepam-LK on request.
mendapatkan informasi yang terbuka untuk publik
tersebut setelah meminta kepada Bapepam-LK.

7.4.19. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.C.3 7.4.19. Bapepam and LK Regulation Number V.C.3
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
No. KEP-183/BL/2009 tanggal 30 Juni 2009 Decree Number KEP-183/BL/2009 dated June
tentang Lembaga Penilaian Harga Efek 30, 2009 regarding Securities Price Valuation
Institution

Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan untuk Amendment on this regulation was intended to encourage
mendorong terciptanya mekanisme pembentukan harga the establishment of price discovery mechanism and
(price discovery mechanism) dan likuiditas pasar Efek market liquidity of Debt Securities and Sukuk. To ensure
bersifat utang dan Sukuk. Untuk memastikan mekanisme such pricing mechanism, Securities Price Valuation
pembentukan harga maka dibentuklah Lembaga Penilaian Institution was formed. To create an independent, reliable,
Harga Efek (LPHE). Untuk mewujudkan LPHE yang and competent Securities Price Valuation Institution, share
independen, sehat dan tangguh, maka dalam perubahan ownership of Securities Price Valuation Institution by the
Peraturan ini, ketentuan mengenai kepemilikan saham SROs was not limited in this amendment.
LPHE oleh SRO tidak dibatasi.

7.4.20. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.C.3 7.4.20. Bapepam and LK Regulation Number VIII.C.3
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
No. Kep-340/BL/2009 tanggal 5 Oktober 2009 Decree Number Kep-340/BL/2009 dated
tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian October 5, 2009 regarding Guidelines for
Laporan Penilaian Usaha Pasar Modal Valuation and Presentation of Capital Market
Business Assessment Report

Penerbitan peraturan ini dimaksudkan untuk The regulation was intended to increase the objectivity and
meningkatkan obyektifitas dan kualitas hasil penilaian quality of business assessment result. In addition, the
usaha. Selain itu, dengan adanya peraturan ini maka regulation was expected to encourage professionalism,
diharapkan dapat mendorong profesionalisme, independency, and objectivity of Party performing activities
independensi, dan obyektifitas Pihak yang melakukan as Business Appraiser.
kegiatan sebagai Penilai Usaha.

7.4.21. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1, 7.4.21. Bapepam and LK Regulation Number IX.E.1,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
Nomor: Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Decree Number Kep-412/BL/2009 dated
November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan November 25, 2009 regarding Affiliated
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Transaction and Conflict of Interest
Transaction

Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan untuk Amendment on this regulation was intended to provide
memberikan kemudahan bagi Emiten atau Perusahaan easiness to Issuer or Public Company to perform its
Publik dalam menjalankan kegiatan usahanya dengan business activities by maintaining the public shareholders

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


123

tetap memperhatikan kepentingan pemegang saham interest. In the regulation, definition of Conflict of Interest
publik. Dalam peraturan ini definisi Benturan Kepentingan was revised into ≈Disparities between Company»s
disempurnakan sehingga menjadi ≈Perbedaan antara economical interest and personal economical interest of
kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan members of Directors, Commissioners, or preferred
ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan shareholders which can inflict financial loss to concerning
Komisaris, atau pemegang saham utama yang dapat Company.Δ It also broadened the definition scope of
merugikan Perusahaan dimaksudΔ. Memperluas cakupan Affiliated Transaction, which was ≈Transaction being made
definisi Transaksi Afiliasi, yaitu ≈Transaksi yang dilakukan by Company or Controlled Company with Affiliation from
oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali dengan Afiliasi the Company or Directors, Commissioners, or preferred
dari Perusahaan atau Afiliasi dari anggota Direksi, anggota shareholders of the CompanyΔ.
Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama
PerusahaanΔ.

7.4.22. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.2, 7.4.22. Bapepam and LK Regulation Number IX.E.2,
lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
Nomor: Kep-413/BL/2009 tanggal 25 November Decree Number: Kep-413/BL/2009 dated 25
2009 tentang Transaksi Material dan November 2009 regarding Material Transaction
Perubahan Kegiatan Usaha Utama and Core Business Shifting

Penyempurnaan peraturan ini adalah untuk memberikan Amendment on this regulation was intended to provide
kemudahan bagi Emiten atau Perusahaan Publik dalam easiness to Issuer or Public-listed Company to perform its
menjalankan kegiatan usahanya dengan tetap business activities by maintaining the public shareholders
memperhatikan kepentingan pemegang saham publik. interest. The substances of the regulation were to amend
Beberapa pokok perubahan yang diatur dalam peraturan ini the provisions of materiality valuation of a transaction
adalah mengubah ketentuan mengenai penentuan nilai categorized as Material Transaction, a transaction with 20%
materialitas suatu transaksi sehingga transaksi yang dapat or more transaction value against company equity; to amend
dikategorikan sebagai Transaksi Material adalah transaksi the provisions of obtaining general shareholders meeting
dengan nilai 20% atau lebih dari ekuitas Perusahaan, approval for Material Transaction, a transaction with
mengubah ketentuan mengenai kewajiban untuk terlebih transaction value more than 50% of company equity.
dahulu memperoleh persetujuan RUPS atas rencana Meanwhile, Material Transaction with 20% - 50%
Transaksi Material sehingga kewajiban untuk memperoleh transaction value against company equity was only required
persetujuan RUPS hanya diperlukan jika Transaksi Material to provide information disclosure to Bapepam-LK.
mempunyai nilai lebih besar dari 50% dari ekuitas Amendment also made upon provisions of share price in
Perusahaan. Sedangkan untuk Transaksi Material dengan term of Material Transaction object, which were Issuer or
nilai transaksi 20% sampai dengan 50% dari ekuitas Public Company shares.
Perusahaan hanya diwajibkan untuk melakukan
keterbukaan informasi kepada Bapepam-LK. Menambah
ketentuan mengenai harga saham, dalam hal obyek
Transaksi Material adalah saham Emiten atau
Perusahaan Publik

7.4.23. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.10, 7.4.23. Bapepam and LK Regulation Number V.D.10,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
Nomor Kep-476/BL/2009 tanggal 23 Desember Decree Number Kep-476/BL/2009 dated 23
2009 tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Desember 2009 regarding Knowing Your
Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Customer Principles by Financial Service
Modal Provider in Capital Market

Penambahan ketentuan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) Provision addition of Knowing Your Customer Principle
yang terkait dengan Pendanaan Kegiatan Terorisme dan related to Terorism Activities Funding and Customer with
Nasabah yang Berisiko Tinggi melakukan kegiatan terkait high potential to perform money laundering activites and/or
dengan tindak pidana pencucian uang dan/atau Pendanaan Terorism Activities Funding were among others Politically
Kegiatan Terorisme antara lain Orang yang Populer Secara Exposed Person, business activity of whom was categorized
Politis (Politically Exposed Person), kegiatan usahanya as High Risk Business, and customer provenance or activity
termasuk Usaha yang Berisiko Tinggi (High Risk Business) was in High Risk Countries.
dan asal atau kegiatan Nasabah di Negara yang Berisiko
Tinggi (High Risk Countries).

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


124 Perundang - Undangan Regulatory

7.4.24. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.3, 7.4.24. Bapepam and LK Regulation Number V.A.3,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
Nomor Kep-479/BL/2009 tanggal 31 Decree Number Kep-479/BL/2009 dated
Desember 2010 tentang Perizinan December 31, 2010 regarding Licensing of
Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Securities Company Performing Business
Usaha Sebagai Manajer Investasi Activity as Investment Manager

Materi Peraturan V.A.3 pada dasarnya diadopsi dari Regulation materials of V.A.3 was basically adopted from
Peraturan V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek regulation V.A.1 regarding Licensing of Securities
dengan beberapa penyesuaian. Penyesuaian tersebut Company with several amendments. Such amendments
dilakukan mengingat adanya beberapa ketentuan dalam were made due to certain provisions of regulation V.A.1
Peraturan V.A.1 yang kurang sesuai dengan karakter were not applicable for Investment Manager business
usaha Manajer Investasi. Upaya untuk meningkatkan character. The efforts to improve Investment Manager
kualitas dan profesionalisme Manajer Investasi antara lain quality and professionalism were conducted among others
dilakukan dengan mewajibkan Manajer Investasi untuk by having Investment Manager obligated to own and
memiliki dan menerapkan strategi manajemen risiko dan apply risk management and compliance strategies, and to
strategi kepatuhan serta memiliki unit kerja atau pejabat have business unit or officer with Investment Manager
yang melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dari Manajer functions.
Investasi.

7.4.25. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.11, 7.4.25. Bapepam and LK Regulation Number V.D.11,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
Nomor Kep-480/BL/2009 tanggal 31 Decree Number Kep-480/BL/2009 dated
Desember 2010 tentang Pedoman December 31, 2010 regarding Guidelines for
Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajer Investasi the Performance of Investment Manager
Functions

Peraturan ini pada intinya mewajibkan Manajer Investasi The regulation was basically enforced the Investment
untuk mempunyai dan melaksanakan fungsi-fungsi Manager to have and perform the following functions:
sekurang-kurangnya sebagai berikut: Investasi, Investment, Risk Management, Compliance, Marketing,
Manajemen Risiko, Kepatuhan, Pemasaran, Perdagangan Trading (dealing), Securities transaction settlement,
(dealing), Penyelesaian transaksi Efek, Penanganan Investor complaint handling, Research & Information
keluhan investor, Riset dan Teknologi Informasi, Technology, Human Resource development,
Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Accounting, and Finance.
Akuntansi dan Keuangan.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


125

7.4.26. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.C.4, 7.4.26. Bapepam and LK Regulation Number VIII.C.4,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Attachment of Bapepam and LK Chairman
Nomor Kep-478/BL/2009 tanggal 31 Desember Decree Number Kep-478/BL/2009 dated
2010 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian December 31, 2010 regarding Guidelines for
Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal Assessment and Presentation of Property
valuation Report in Capital Market

Dalam ketentuan umum, selain diatur mengenai kewajiban In general provisions, they did not only regulate obligations
menggunakan Nilai Pasar (Market Value) dalam setiap of applying Market Value in every property valuation, but
kegiatan penilaian properti, diatur pula bahwa Penilai also regulate Property Appraiser to comply with code of
Properti wajib menaati kode etik dan standar yang conducts and standards as determined by the association in
ditetapkan oleh asosiasi sepanjang tidak bertentangan sofar they did not collide with Regulation Number VIII.C.4.
dengan Peraturan Nomor VIII.C.4. Dalam hal terdapat In the event of violation in such valuation, Bapepam-LK
dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan penilaian maka could perform specific review on the Property Valuation
Bapepam-LK dapat melakukan reviu khusus terhadap Report issued to have second opinion. Certain prohibitions
Laporan Penilaian Properti yang telah diterbitkan untuk to Property Appraiser were also ruled, among others,
memperoleh opini kedua. Diatur pula beberapa larangan Property Appraiser was prohibited to issue 2 (two) or more
kepada Penilai Properti antara lain adalah bahwa Penilai valuation results upon similar valuation object and valuation
Properti dilarang mengeluarkan 2 (dua) atau lebih hasil date, and to provide misleading Property Valuation Report
penilaian pada obyek penilaian yang sama dan untuk and/or let other Party deliver misleading Property Valuation
Tanggal Penilaian yang sama serta menghasilkan Laporan Report. In applying Valuation Approach, Method, and
Penilaian Properti yang menyesatkan dan/atau membiarkan Procedure, Property Appraiser was obligated to apply 2
Pihak lain menyampaikan Laporan Penilaian Properti yang (two) Valuation Approachs at minimum to get accurate and
menyesatkan. Dalam menggunakan Pendekatan Penilaian, objective valuation result, and to choose and apply
Metode Penilaian, dan prosedur penilaian, Penilai Properti appropriate Valuation Approach, Method, and Procedure
wajib menggunakan paling kurang 2 (dua) Pendekatan according to valuation purpose and objective.
Penilaian untuk memperoleh hasil penilaian yang akurat dan
obyektif serta memilih dan menerapkan Pendekatan
Penilaian, Metode Penilaian, dan prosedur penilaian yang
sesuai dengan maksud dan tujuan penilaian.

7.5 BULETIN AKUNTANSI STAF (BAS) 7.5 STAFF ACCOUNTING BULLETIN (SAB)

BAS Buletin yang berisi interpretasi dan praktik terhadap SAB reflects interpretations and practices of accounting and
suatu ketentuan di bidang akuntansi dan auditing yang auditing provisions performed by staffs of technical bureau
dilaksanakan oleh staf di biro teknis dan Biro Standar and Accounting Standard & Disclosure Bureau. 2 (two)
Akuntansi dan Keterbukaan dalam melaksanakan tugasnya. bulletins were completed in 2009, they were SAB
Pada tahun 2009 dilakukan penyusunan 2 (dua) BAS, yaitu 10 and 11.
BAS 10 dan 11.

BAS 10 menyajikan pandangan staf mengenai perlakuan SAB 10 showed staffs perspective on accounting treatment
akuntansi atas saldo selisih penilaian aset dan kewajiban of the balance of assets valuation against the liabilities
dalam rangka kuasi reorganisasi. Sedangkan BAS 11 related to quasi organization. Meanwhile, SAB 11 were
menyajikan pandangan staf mengenai perlakuan akuntansi about accounting treatment of underpayment tax
atas surat ketetapan pajak kurang bayar. assessment.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


126

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


127

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


128 Penegakan Hukum, Penetapan Sanksi dan Pelayanan Hukum Law Enforcement, Sanction and Legal Counsel

08

Dalam rangka menciptakan Pasar Modal yang teratur, In order to create a fair, orderly, efficient, and globaly
wajar, efisien serta dapat berdaya saing secara global maka competitive Capital Market, Bapepam-LK consistently has
Bapepam-LK secara berkelanjutan melaksanakan conducted continuous law enforcement. In general,
penegakan hukum secara konsisten. Secara umum enforcement in the form of administrative sanctions
pelaksanaan penegakan hukum dalam bentuk pengenaan toward Issuers and Public-listed Companies increased in
sanksi administratif terhadap Emiten dan Perusahaan 2009 compared to that of in 2008, either in terms of the
Publik pada tahun 2009 meningkat dibandingkan tahun number of parties imposed or in monetary value. In
2008 baik dari sisi jumlah pihak yang dikenakan sanksi dan contrary, the number of sanctions toward Securities
jumlah nominal sanksi yang dikenakan. Sedangkan Companies, Representatives, and Investment Managers
pengenaan sanksi bagi Perusahaan Efek dan Wakil decreased in 2009. However, the number of administrative
Perusahaan Efek, Manajer Investasi selama tahun 2009 sanctions toward Capital Market Supporting Institutions,
mengalami penurunan sedangkan pengenaan sanksi Shares Registrars, and Custodian Banks remained stable.
administratif terhadap Lembaga Penunjang Pasar Modal This condition may indicate an improvement in compliance
yaitu Biro Administrasi Efek dan Bank Kustodian berada level over market participants.
pada level yang sama dalam tahun 2009 dan 2008. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan para pelaku pasar
yang semakin membaik.

8.1 PENEGAKAN HUKUM 8.1 LAW ENFORCEMENT

Penegakan hukum di bidang Pasar Modal mengalami Law enforcement in Capital Market industry faced
tantangan tersendiri selama tahun 2009. Kasus-kasus yang extraordinary challenge throughout 2009. Cases handled
ditangani Bapepam-LK didominasi oleh kasus yang terkait by Bapepam-LK were still dominated by those related to
dengan dampak akibat krisis keuangan global tahun 2008. the impact of global financial crisis in 2008. Besides
Disamping terus menindaklanjuti dugaan pelanggaran investigating alleged violation by PT Antaboga

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


129

yang dilakukan oleh PT Antaboga Deltasekuritas Indonesia Deltasekuritas Indonesia and PT Signature Capital Indonesia,
dan PT Signature Capital Indonesia, di tahun 2009, Bapepam-LK also investigated PT Sarijaya Permana Sekuritas
Bapepam-LK kembali menangani kasus yang case from which clients suffered losses due to its
mengakibatkan kerugian nasabah yang dilakukan oleh management and shareholders misconducts.
pengurus dan pemegang saham, yaitu kasus PT Sarijaya
Permana Sekuritas.

Meningkatnya jenis dan kualitas pelanggaran di bidang The increasing number of the nature and quality of violation
Pasar Modal membutuhkan proses penegakan hukum yang in Capital Market industry requires more serious and
lebih serius dan komprehensif. Sejalan dengan pulihnya comprehensive law enforcement actions. As financial
kondisi industri keuangan pasca krisis global, Bapepam-LK industry recovered from the crisis, Bapepam-LK carried out
juga melakukan pembenahan-pembenahan khususnya di certain improvements essentially in law enforcement. The
bidang penegakan hukum. Pembenahan dilakukan dengan improvements were achieved by enhancing the quality and
program peningkatan kualitas dan kuantitas pemeriksa dan quantity of Bapepam-LK investigators. In addition to
penyidik di bidang pasar modal. Selain membangun constructed database for investigated parties» profile,
pangkalan data mengenai profil pihak-pihak yang pernah Bapepam-LK also developed application system to support
diperiksa, Bapepam-LK juga sedang mengembangkan the administration of formal and criminal investigation
sistem aplikasi guna menunjang kelancaran proses process. Such efforts were taken for effectiveness and
administrasi pemeriksaan dan penyidikan di bidang pasar efficiency in enforcing the law.
modal. Hal-hal tersebut dilakukan demi terwujudnya
efektifitas dan efisiensi proses penanganan kasus yang
dihadapi oleh Bapepam-LK.

Kasus-kasus dugaan pelanggaran di bidang pasar modal Cases handled by Bapepam-LK included those related to
yang ditangani Bapepam-LK adalah kasus-kasus yang Issuers and Public-listed Companies disclosures, Securities
berkaitan dengan Keterbukaan Emiten dan Perusahaan Transactions and Institutions, and Investment Management.
Publik, Transaksi dan Lembaga Efek, dan Pengelolaan Cases involving Issuers and Public-listed Companies
Investasi. Kasus-kasus yang berkaitan dengan Keterbukaan disclosures might be: violation against provisions of
Emiten dan Perusahaan Publik antara lain adanya dugaan Affiliated and Conflict of Interest Transactions, Material
pelanggaran terhadap ketentuan Transaksi Afiliasi dan yang Transactions, Particular Shareholder Disclosures, Material
mengandung Benturan Kepentingan, Transaksi Material, Information which must be disclosed to Public, Financial
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu, Statements, and use of funds raised from Public Offering,
Informasi atau Fakta Material Yang Harus Segera etc. Cases related to Securities Transactions and Institutions
Diumumkan Kepada Publik, Penyajian Laporan Keuangan, were market manipulation, false trading, and insider
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, dan lain-lain. trading. Moreover, cases related to Investment
Kasus-kasus yang berkaitan dengan Transaksi dan Lembaga Management included misconduct behaviour by Investment
Efek antara lain dugaan pelanggaran manipulasi pasar, and Mutual Fund managers.
perdagangan semu, dan perdagangan orang dalam. Kasus-
kasus yang berkaitan dengan Pengelolaan Investasi antara
lain pelanggaran perilaku oleh Manajer Investasi dan
pengelolaan Reksa Dana.

Sampai dengan penghujung tahun 2009, Bapepam-LK telah By the end of 2009, Bapepam-LK has imposed sanctions
melakukan penindakan terhadap berbagai macam toward violations and crimes against Capital Market Law.
pelanggaran dan kejahatan atau tindak pidana di bidang The number of cases investigated by Bapepam-LK, as
Pasar Modal. Kegiatan Pemeriksaan yang dilakukan mandated by Article 100 of Capital Market Law, was 121.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


130 Penegakan Hukum, Penetapan Sanksi dan Pelayanan Hukum Law Enforcement, Sanction and Legal Counsel

Bapepam-LK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 Moreover, there were 11 cases under criminal
Undang-Undang Pasar Modal sebanyak 121 kasus. Selain investigation process according to Article
itu, terdapat 11 kasus dugaan tindak pidana di bidang 101 of Capital Market Law.
Pasar Modal yang masih dalam proses Penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101
Undang-Undang Pasar Modal.

Tabel 8.1. Jumlah Kegiatan Pemeriksaan dan Table 8.1. Investigation Activities performed by
Penyidikan Bapepam-LK Selama Tahun Bapepam-LK in 2009
2009

Jenis Kasus Jumlah Kasus


Cases Total

Pemeriksaan 121
Investigation
1. Keterbukaan Emiten dan Perusahaan Publik 57
Issuer and Public-listed Companies disclosures
2. Transaksi dan Lembaga Efek 45
Securities Transaction and Institution
3. Pengelolaan Investasi 19
Investment Management

Penyidikan 11
Criminal Investigation

Dari 121 kasus Pemeriksaan, 22 kasus telah selesai diproses Of 121 investigation cases, 22 were completed and 99
dan 99 kasus masih dalam proses pengenaan sanksi were still in Sanction Committee or in process of
maupun dalam proses pemeriksaan. Selanjutnya, dari 22 investigation. Furthermore, 17 out of the 22 cases were
kasus yang telah selesai diproses tersebut, 17 kasus imposed administrative sanctions and/or instructions to
dikenakan sanksi oleh Bapepam-LK dalam bentuk Sanksi conduct certain acts, 5 cases were closed due to
Administratif dan atau perintah untuk melakukan tindakan insufficient evidence.
tertentu kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran,
5 (lima) kasus ditutup karena tidak ditemukan adanya
pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.

Pada tanggal 13 Agustus 2009, Pengadilan Negeri Jakarta On August 13, 2009, the District Court of South Jakarta
Selatan telah menjatuhkan putusan atas kasus pelanggaran pronounced verdict upon violation against Article 104 jo.
terhadap Pasal 104 jo. Pasal 93 jo. Pasal 107 Undang- Article 93 jo. Article 107 of Capital Market Law jo. Article
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal jo. 55 (par. 1) of Criminal Code performed by Edy Gono et al.
Pasal 55 (ayat 1) Kesatu KUHP yang dilakukan oleh in his capacity as Director of PT Great River International
Tersangka Edy Gono C.S. selaku Direksi PT Great River Tbk. (case number 2011/Pid.B/2008/PN.JKT.SEL). The
International Tbk.(Nomor Perkara: 2011/Pid.B/2008/ District Court of South Jakarta has given 8 months in
PN.JKT.SEL). Pengadilan Negeri Jakarta Selatan prison served as a sentence to the Defendants with
menjatuhkan pidana terhadap para Terdakwa masing- 16 months on probation, and each defendant was
masing selama 8 (delapan) bulan penjara dengan masa obligated to pay a fine of Rp25 million.
percobaan selama 16 bulan dan membebankan kepada
para Terdakwa untuk membayar denda
masing-masing sebesar Rp25 juta.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


131

Tabel 8.2. Penanganan Kasus Hingga Akhir Tahun Table 8.2. Case Handling in 2009
2009

Penanganan Kasus Jumlah Kasus (s.d. akhir tahun)


Case Handled Total Cases (up to year-end)

Kasus Selesai 22
Complete Cases
- Sanksi Administratif 17
Administrative Sanction
- Ditutup 5
Cases Closed

Kasus Masih Dalam Proses Pemeriksaan dan 99


Pengenaan Sanksi
Cases under Investigation and Sanction process

Jumlah / Total 121

Bapepam-LK senantiasa berkomitmen untuk menyelesaikan Bapepam-LK committed to accomplish the cases of alleged
kasus-kasus dugaan pelanggaran peraturan perundang- violation against Capital Market Law and regulations
undangan di bidang Pasar Modal secara akuntabel dan accountably and professionally. Coordination and
profesional. Koordinasi dan kerjasama antara Bapepam-LK cooperation between Bapepam-LK and other law enforcers,
dengan aparat penegak hukum lain, seperti Bareskrim Polri e.g.: National Police and Public Prosecutor, has been
dan Kejaksaan Agung RI, terus dilakukan khususnya terkait preserved in handling cases with broader social impact and
penanganan kasus-kasus yang memiliki dampak sosial yang disrupting public trust.
lebih luas dan menyangkut kepercayaan publik.

8.2 PENETAPAN SANKSI 8.2 IMPOSITION OF SANCTION

Selama tahun 2009 Bapepam-LK telah menetapkan sanksi Throughout 2009, Bapepam-LK imposed the following
administratif sebagai berikut: administrative sanctions:

8.2.1 Penetapan Sanksi Administratif 8.2.1. Imposition of Administrative Sanctions

Dalam rangka meningkatkan kepercayaan investor untuk To improve the investor confidence to invest in Capital
berinvestasi di Pasar Modal, maka Bapepam-LK secara Market, Bapepam-LK consistently and continuously
konsisten dan terus menerus berupaya meningkatkan improving the quality of its law enforcement. Sanction
kualitas penegakan hukumnya. Pengenaan sanksi terhadap imposition toward the Parties who were proven to have
Pihak yang terbukti melanggar ketentuan-ketentuan yang violated applicable provisions of Capital Market and
berlaku di Pasar Modal dan Lembaga Keuangan merupakan Financial Institutions was an implementation of monitoring
implementasi dari fungsi pembinaan dan pengawasan yang and supervision functions of Bapepam-LK.
dilakukan oleh Bapepam-LK.

Oleh karena itu, Bapepam-LK selalu berupaya untuk selalu Therefore, Bapepam-LK kept trying to be consistent by
bersikap konsisten dalam menetapkan sanksi administratif. imposing administrative sanction. The sanction toward the
Pengenaan sanksi kepada Pihak yang melakukan Party conducting violation in Capital Market was not merely
pelanggaran di Pasar Modal tidak semata-mata bertujuan to get material benefits, but the most important thing was
untuk mendapatkan manfaat secara materil namun yang to give deterrent effect so that a conducive investment
lebih penting adalah memberikan efek jera bagi para climate in Indonesian capital market could be created.
pelaku, sehingga tercipta iklim investasi yang kondusif
pasar modal Indonesia.
Selama tahun 2009 Bapepam-LK telah menetapkan sanksi Throughout 2009, Bapepam-LK imposed the following
administratif sebagai berikut: administrative sanctions:
a. Sanksi Administratif Berupa Denda a. Administrative Sanctions in form of Fine
Pada tahun 2009 telah ditetapkan sebanyak 288 Surat In 2009, there were 288 administrative sanction letters
Sanksi Administratif berupa denda kepada Emiten issued in form of fine to Issuers or Public-listed
atau Perusahaan publik dengan total denda sebesar Companies up to the total amount of
Rp8.703.400.000,- Sanksi administratif ini ditetapkan Rp8.703.400.000,-. The administrative sanctions were
karena adanya beberapa pelanggaran atas ketentuan given owing to certain violations against provisions of
peraturan di Pasar Modal baik karena keterlambatan Capital Market regulation such as: delays of periodical
penyampaian laporan berkala atau insidentil atau or incidental reports submission or other cases, among

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


132 Penegakan Hukum, Penetapan Sanksi dan Pelayanan Hukum Law Enforcement, Sanction and Legal Counsel

karena kasus lainnya, antara lain karena pelanggaran others: violation upon material transactions and
atas transaksi material dan hak memesan efek terlebih rights. From such total cases, 6 (six) Issuers or Public-
dahulu. Dari jumlah tersebut terdapat 6 (enam) Emiten listed Companies submitted their objections.
dan Perusahaan Publik yang mengajukan keberatan.

Sanksi administratif berupa denda yang telah Administrative sanction in form of fine was also
ditetapkan kepada Perusahaan Efek baik yang imposed on Securities Companies performing
melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi business activity as Securities Underwriters or
Efek maupun Perantara Pedagang Efek selama tahun Securities Broker Dealer in 2009 by 127 sanction
2009 sebanyak surat sanksi dengan jumlah denda letters with total amount of fine up to
sebesar Rp579.200.000,-. Sedangkan khusus sanksi Rp579.200.000,-. While 42 sanction letter were
denda untuk Perusahaan Efek yang melakukan imposed to Securities Companies performing business
kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi, untuk activity as Investment Manager in 2009 with total
tahun 2009 dikeluarkan sebanyak 42 surat sanksi amount of fine up to Rp354.600.000,-.
dengan jumlah denda sebesar Rp354.600.000,-.

Untuk pihak-pihak yang memperoleh izin, persetujuan In 2009, Bapepam-LK imposed sanctions in form of
dan pendaftaran dari Bapepam-LK, pada tahun 2009 fine to 77 Public Accountant with total amount of
telah dikeluarkan sanksi denda sebanyak 77 surat fine up to Rp114.400.000,-. To Appraiser, 27
sanksi kepada Akuntan dengan jumlah denda sebesar sanctions in form of fine were issued with total
Rp114.400.000,-. Untuk Penilai dikeluarkan sanksi amount of Rp113.500.000,-. Bapepam-LK also
denda sebanyak 27 surat sanksi dengan jumlah denda imposed sanctions in form of fine by 3 (three)
sebesar Rp113.500.000,-. Kepada Biro Administrasi sanction letters to Securities Administration Agencies
Efek telah dikeluarkan sebanyak 3 (tiga) surat sanksi with total amount of fine up to Rp7.800.000,-, and 3
dengan jumlah denda sebesar Rp7.800.000,- dan (three) sanction letters to Custodian Bank with total
untuk Bank Kustodian telah dikeluarkan surat sanksi amount of fine up to Rp10.700.000,- .
denda sebanyak 3 (tiga) surat sanksi dengan jumlah
denda sebesar Rp10.700.000,-.

Berkaitan dengan jumlah pengenaan sanksi denda In accordance with the administrative sanction,
kepada industri Dana Pensiun, selama tahun 2009, Bapepam-LK imposed 33 sanction letters to the
Bapepam-LK telah mengeluarkan surat sanksi denda Founders of Pension Fund with total amount of fine
kepada 33 Pendiri Dana Pensiun dengan total denda up to Rp807.214.000,-. Those sanctions were given
senilai Rp807.214.000,-. Pengenaan sanksi denda due to late submission of periodical financial
tersebut kepada Pendiri Dana Pensiun disebabkan oleh statements to Bapepam-LK, e.g.: actuary report,
adanya keterlambatan penyampaian laporan berkala investment report, and technical report. From the
seperti laporan keuangan, laporan aktuaris, laporan total amount of fine imposed, 87.66% of which or
investasi dan laporan teknis - Dana Pensiun kepada equal to Rp707.596.000,- have been settled by the
Bapepam-LK. Dari total denda yang ditetapkan di Founders of Pension Fund in 2009.
tahun 2009 tersebut sebanyak 87,66% atau senilai
Rp707.596.000,- telah diselesaikan oleh Pendiri
Dana Pensiun.

Sementara itu, terkait dengan pengalihan piutang Meanwhile, in respect of transfer of incollectible fine
denda macet kepada Direktorat Jenderal Kekayaan receivable to Directorate General of State Assets
Negara (DJKN), untuk industri Dana Pensiun, belum Management (DJKN), for Pension Fund industry, fine
seluruh sanksi denda keterlambatan penyampaian sanction for late submission of periodical report could
laporan berkala tersebut dapat dialihkan kepada DJKN not be entirely transferred to DJKN as it needed
karena masih menunggu perubahan beberapa amendments of Minister of Finance Regulation
Peraturan Menteri Keuangan terkait dengan related to submission of financial statements and
penyampaian laporan keuangan dan laporan aktuaris. actuary reports.

Sanksi denda administratif merupakan bagian dari The administrative fine sanction was part of law
penegakan hukum terkait pembinaan dan enforcement related to the management and
pengawasan terhadap industri asuransi. Ketentuan supervision of insurance industry. Provisions of such

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


133

mengenai sanksi administratif pada tahun 2009 telah administrative sanction has been adjusted in 2009
disempurnakan melalui Peraturan Menteri Keuangan through issuance of Minister of Finance Regulation
Nomor 79/PMK.010/2009 tentang Sanksi Administratif Number 79/PMK.010/2009 regarding Administrative
berupa Denda dan Tata cara Penagihannya terhadap Sanction in form of Fines and Collection Procedures
Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi atau toward Insurance Company, Reinsurance Company, and
Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi. Supporting Business of Insurance Company.

Pada tahun 2009 terdapat 54 perusahaan In 2009, 54 insurance companies were imposed on
perasuransian yang dikenakan sanksi denda administrative fine sanction. The imposition of such
administratif. Pengenaan sanksi denda administratif administrative fine sanction was due to late submission
disebabkan karena adanya keterlambatan of 2008 annual report, causing a total fine of
penyampaian laporan tahunan tahun 2008. Jumlah Rp1,721,500,000,-. From the total amount, only
denda yang dikenakan adalah sebesar Rp1,197,500,000,- have been paid by insurance
Rp1.721.500.000,-. Dari jumlah tersebut yang sudah companies. Interest shall be imposed on such delay of
dibayar oleh perusahaan perasuransian adalah sebesar fine payment accordingly. Total amount of interest
Rp1.197.500.000,-. Atas keterlambatan pembayaran payable in 2009 was Rp56,730,000,-, and the total of
denda tersebut juga dikenakan bunga. Jumlah bunga Rp24,740,000,- has been paid by insurance companies.
selama tahun 2009 adalah sebesar Rp56.730.000,- dan
sudah dibayar oleh perusahaan perasuransian adalah
Rp24.740.000,-.

Selain itu, pada tahun 2009 Bapepam-LK juga sudah Likewise, in 2009, Bapepam-LK has handed over
melimpahkan tagihan Denda Administratif dan Bunga Administrative Fine and Interest to DJKN categorized as
Denda kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara trouble/incollectible receivable. The total amount of
yang sudah dikatagorikan sebagai piutang macet. such trouble/incollectible receivable was
Jumlah piutang macet yang dilimpahkan adalah Rp278,000,000,- with total interest amount of
sebesar Rp278.000.000,- dengan bunga sebesar Rp33,479,000,-.
Rp33.479.000,-.

b. Sanksi Administratif Berupa Peringatan Tertulis, b. Administrative Sanction in form of Written


Pembekuan Kegiatan Usaha Dan Pencabutan Izin Admonition, Suspension of Business Activity, and
Usaha Revocation of Business license
Selain penetapan sanksi administratif berupa denda, Despite of administrative sanction in form of fine,
pada tahun 2009 Bapepam-LK juga telah menetapkan Bapepam-LK imposed on non-fine administrative
sanksi administratif yang bersifat non denda baik sanction in form of written admonition, suspension of
berupa peringatan tertulis, pembekuan kegiatan usaha business activity, or revocation of business license to
maupun pencabutan izin kepada pihak-pihak yang parties having license, approval or registration from
telah memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran Bapepam-LK. Administrative sanctions in form of
dari Bapepam-LK. Sanksi administratif berupa written admonition have been granted to 1 (one)
peringatan tertulis telah diberikan kepada 1 (satu) Investment Manager Commissioner, 2 (two) Securities
Komisaris Manajer Investasi, 2 (dua) Perusahaan Efek Companies, and 11 Issuers & Public-listed Companies.
dan 11 Emiten dan Perusahaan Publik. Sanksi Also, administrative sanctions in form of suspension of
administratif berupa pembekuan kegiatan usaha telah business activity have been granted to 3 (three) Public
diberikan kepada 3 (tiga) Akuntan Publik/Kantor Accountants and 3 (three) Appraisers. Meanwhile,
Akuntan Publik dan 3 (tiga) Penilai. Sanksi administratif Administrative Sanctions in form of Revocation of
berupa pencabutan izin usaha dikenakan kepada 3 Business license were given to 3 (three) Investment
(tiga) Wakil Manajer Investasi. Manager Representatives.

Sedangkan Sanksi berupa larangan menjadi Direktur Sanction in form of prohibition to become Director or
atau Komisaris pada Perusahaan Efek dikenakan Commissioner of Securities Company has been imposed
kepada 1 (satu) Direktur Manajer Investasi dan 2 (dua) to 1 (one) Investment Manager Director and 2 (two)
Komisaris Manajer Investasi. Investment Manager Commissioners.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


134 Penegakan Hukum, Penetapan Sanksi dan Pelayanan Hukum Law Enforcement, Sanction and Legal Counsel

Tabel 8.3. Sanksi Administratif Pada Industri Pasar Table 8.3. Administrative Sanction In Capital Market
Modal Industry

Pihak Denda Peringatan Tertulis Pembekuan Pencabutan


Party Fine Written Admonition Suspension Revocation
Rp. Jumlah Surat
(000) Sanksi
Total Sanction
Leter

Emiten 8.703.400 288 14 - -


Issuer
Manajer Investasi 354.600 42 1 - 1
Investment Manager
Wakil Manajer Investasi - - - - 3
Investment Manager Representative
Perusahaan Efek 579.200 127 2 - 1
Securities Company
Penilai 113.500 27 - 3 -
Appraiser
Akuntan Publik 114.400 77 - 4 -
Public Accountant
BAE 7.800 3 -
Securities Administration Agency
Bank Kustodian 10.700 3 1 - -
Custodian Bank
Komisaris manajer Investasi - - 1 - -
Commissioner of
Investment Manager

Sanksi administratif juga dikenakan terhadap perusahaan Administrative sanction was also applied to Finance
pembiayaan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Companies pursuant to Minister of Finance Regulation
Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Number 84/PMK.012/2006 regarding Finance Companies.
Pembiayaan. Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah Throughout 2009, Bapepam-LK imposed on written
menetapkan sanksi peringatan tertulis hingga pencabutan admonition sanction up to revocation of business license
izin usaha atas pelanggaran dalam kewajiban toward violation of financial statement obligation of
penyampaian laporan keuangan perusahaan pembiayaan Finance Companies and as a follow up upon investigation
dan juga sebagai tindak lanjut atas pemeriksaan yang Bapepam-LK performed toward Finance Companies.
dilakukan Bapepam-LK terhadap perusahaan pembiayaan.

Tabel 8.4 Sanksi Administratif Pada Perusahaan Table 8.4 Administrative Sanction to Finance
Pembiayaan Companies

Sanksi Jumlah Perusahaan Pembiayaan


Sanction Total Finance Companies

Pemberian Sanksi :
Sanction Imposition
Peringatan I 46
1st Admonition
Peringatan II 28
2nd Admonition
Peringatan III 15
3rd Admonition
Pembekuan kegiatan usaha 6
Suspension of business avtivity
Pencabutan izin usaha 16
Revocation of business lisense

Pencabutan Sanksi :
Sanction Annulment
Peringatan I 1
1st Admonition
Peringatan II 2
2nd Admonition
Peringatan III 2
3rd Admonition
Pembekuan kegiatan usaha 1
Suspension of business avtivity

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


135

Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah mencabut izin usaha In 2009, Bapepam-LK has revoked 8 (eight) business
dari 8 (delapan) perusahaan Perasuransian, yang terdiri dari licenses from insurance companies comprising of 1 (one)
1 (satu) perusahaan asuransi kerugian, 6 (enam) perusahaan general insurance, 6 (six) insurance brokers, and 1 (one)
pialang asuransi dan 1 (satu) perusahaan pialang reasuransi. reinsurance broker.

Tabel 8.5 Pencabutan Izin Perusahaan Perasuransian Table 8.5 Revocation of Insurance Company Business
License

Nama Perusahaan Bidang Usaha


Company Name Business Field

PT Indo Trisaka Asuransi Kerugian


General Insurance
PT Metanoia Mulia Sejahtera Reinsurance Brokers Pialang Reasuransi
Reinsurance Broker
PT Tiara Okta Pratama Pialang Asuransi
Insurance Broker
PT Anserv Prima Pacific Pialang Asuransi
Insurance Broker
PT Upaya Jatama Sempurna Pialang Asuransi
Insurance Broker
PT VIG Indonesia Pialang Asuransi
Insurance Broker
PT Jaya Insurance Broker Pialang Asuransi
Insurance Broker
PT Buana Proteksi Prima Pialang Asuransi
Insurance Broker

Selama tahun 2009 Bapepam-LK juga telah mengeluarkan Besides, Bapepam-LK has also issued 505 non-fine
505 sanksi administratif selain denda kepada perusahaan administrative sanctions in 2009 to insurance companies.
perasuransian. Sanksi administratif tersebut terdiri dari 166 The administrative sanctions comprised of 166 sanctions to
sanksi kepada perusahaan asuransi dan perusahaan insurance and reinsurance companies, and 339 sanctions to
reasuransi dan 339 sanksi kepada perusahaan penunjang supporting businesses of insurance company. Despite of
asuransi. Sanksi administratif selain denda dapat berupa fine, the sanctions could be imposed in form of written
sanksi peringatan dan sanksi pembatasan kegiatan usaha. admonition and business activity restriction.

Tabel 8.6. Sanksi Peringatan dan Pembatasan Kegiatan Table 8.6. Sanction of Admonition and Business
Usaha Pada Perusahaan Perasuransian Activity Restriction to Insurance Companies

No. Keterangan Asuransi Kerugian Asuransi Jiwa Reasuransi Pialang Asuransi Pialang Reasuransi Total
Description General Insurance Life Insurance Reinsurance Insurance Broker Reinsurance Broker

1 Sanksi Peringatan I 47 31 4 121 7 210


1st Admonition Sanction
2 Sanksi Peringatan II 10 13 0 72 12 107
2nd Admonition Sanction
3 Sanksi Peringatan III 3 7 0 44 3 57
3rd Admonition Sanction
4 Pembatasan Kegiatan Usaha 0 2 0 12 0 14
Restriction of business activity
5 Sanksi Peringatan I Otomatis 30 10 0 58 1 99
Automatic 1st Admonition Sanction
6 Sanksi Peringatan I dan Terakhir 4 2 0 6 0 12
1st & Final Admonition Sanction
7 Sanksi Peringatan II dan Terakhir 0 1 0 1 0 2
2nd & Final Admonition Sanction
8 Penegasan Sanksi PKU 0 2 0 2 0 4
PKU Sanction Confirmation

Total 94 68 4 316 23 505

Bapepam-LK menerbitkan surat pencabutan sanksi apabila Bapepam-LK issued sanction annulment in the event that
penyebab dari pengenaaan sanksi tersebut telah diatasi oleh the causes of such sanction imposition have been handled
perusahaan. Selama tahun 2009, 135 pengenaan sanksi by the companies. Throghout 2009, 135 sanction have
telah dicabut yang terdiri dari 65 pencabutan sanksi kepada been annulled comprising of 65 sanction annulment to
perusahaan asuransi/reasuransi dan 70 pencabutan sanksi insurance/reinsurance companies and 70 sanction
kepada perusahaan pialang asuransi/reasuransi dengan annulments to insurance/reinsurance brokers. Detail of
rincian sebagai berikut: which are described in table as follows:

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


136 Penegakan Hukum, Penetapan Sanksi dan Pelayanan Hukum Law Enforcement, Sanction and Legal Counsel

Tabel 8.7. Pencabutan Sanksi Pada Perusahaan Table 8.7. Sanction Annulment to Insurance
Perasuransian Companies

No. Keterangan Asuransi Kerugian Asuransi Jiwa Reasuransi Pialang Asuransi Pialang Reasuransi Total
Description General Insurance Life Insurance Reinsurance Insurance Broker Reinsurance Broker

1 Pencabutan Sanksi Peringatan I 23 19 2 29 3 76


Annulment of 1st Admonition Sanction
2 Pencabutan Sanksi Peringatan II 3 1 0 16 2 22
Annulment of 2nd Admonition Sanction
3 Pencabutan Sanksi Peringatan III 2 0 0 7 0 9
Annulment of 3rd Admonition Sanction
4 Pencabutan Pembatasan Kegiatan
Usaha 0 1 0 4 0 5
Annulment of Business Activity Restriction
5 Pencabutan Sanksi Peringatan I
dan Terakhir 3 0 0 4 0 7
Annulment of 1st & Final Admonition Sanction
6 Pembatalan Sanksi Peringatan I 8 3 0 5 0 16
Annulment of 1st Admonition Sanction

Total 39 24 2 65 5 135

c. Keberatan Atas Sanksi Administratif c. Objection upon Administrative Sanction


Selain penetapan sanksi administratif, sebagai salah In addition to the administrative sanction, as part of
satu rangkaian dalam penegakan hukum, maka law enforcement effort and pursuant to Capital
berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal, Market Law, Bapepam-LK has also handled objection
Bapepam-LK juga melakukan proses keberatan yang submitted by Parties being imposed with sanction by
diajukan oleh para Pihak yang telah dikenakan sanksi Bapepam-LK.
oleh Bapepam-LK.

Pada tahun 2009 telah diproses pengajuan keberatan In 2009, objections from 7 (seven) Issuers, 1 (one)
dari 7 (tujuh) Emiten, 1 (satu) Kantor Akuntan Publik, Public Accountant, 1 (one) Appraiser, and 1 (one)
1 (satu) Penilai dan 1 (satu) Wakil manajer Investasi. Investment Manager Representative have been
Pihak yang mengajukan keberatan tersebut adalah processed. List of Parties who submitted such
sebagai berikut: objections is shown below:

Tabel 8.8. Pihak Yang Mengajukan Keberatan Table 8.8. List Of Appellants

No. Nama Status


Name Status

1. PT. Dharma Samudera Fishing Industries Emiten


Issuer
2. PT. Buana Finance Emiten
Issuer
3. PT. Bank Eksekutif International Emiten
Issuer
4. PT. Bhuwanatala Indah Permai Emiten
Issuer
5. PT. Agis Emiten
Issuer
6. PT. Eratex Djaja Emiten
Issuer
7. PT. CSM Corporatama Emiten
Issuer
8. K.A.P. Herman Juwono Kantor Akuntan Publik
Public Accountant
9. Ir. Y. Tri Sunindyo Penilai
Appraiser
10. Soni Atmodjo Wakil Manajer Investasi
Investment Manager Representative

8.3 PELAYANAN HUKUM DAN LITIGASI 8.3 LEGAL COUNSEL & LITIGATION

8.3.1. Penanganan Perkara 8.3.1. Case Handling

Sebagai salah satu lembaga administrasi negara, Bapepam- As one of the government institutions, Bapepam-LK also
LK juga menghadapi gugatan baik perdata maupun tata dealt with lawsuits, both civil or state administrative

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


137

usaha negara dari para pelaku pasar yang merasa tidak puas coming out from market players who dissatisfied with any
dengan keputusan atau ketetapan yang telah dibuat oleh decision or decree made by Bapepam-LK. Therefore,
Bapepam-LK. Untuk itu berdasarkan peraturan perundang- pursuant to prevailing laws and regulations governing
undangan yang ada, selama tahun 2009, Bapepam-LK capital market, Bapepam-LK handled the following lawsuits
menangani perkara-perkara di Pengadilan sebagai berikut: in court in 2009:

Tabel 8.9 Rincian Perkara Yang Ditangani Table 8.9 Detailed Cases Handled

No Nomor Perkara Kompetensi Keterangan


Case Numbet Competence Description

1. Perkara Nomor: 331/Pdt.G/2008/PN.JKT.PST antara Rudi Wirawan Rusli Pengadilan Tata Usaha Tingkat I-Menang-
melawan Ahmad Fuad Rahmany, cs. Negara Banding 2009-2010
Case Number: 331/Pdt.G/2008/PN.JKT.PST, a case between Rudi Wirawan Rusli State Administrative Degree I Win-Appeal 2009-2010
as litigant against Ahmad Fuad Rahmany, cs Court

2. Perkara Nomor: 142/G/2008/PTUN.JKT antara Menteri Keuangan RI Pengadilan Tata Usaha Tingkat I & Banding-Menang-
Cq Bapepam-LK melawan PT Eurocapital Peregrine Securities. Negara Kasasi 2009-2010
Case Number: 142/G/2008/PT UN.JKT, a case between Minister of Finance Cq State Administrative Degree I Appeal-Win-Appeal to
bapepam-LK against PT eEurocapital Court Supreme Court 2009-2010

3. Perkara Nomor : 159/G/2008/PTUN.JKT antara Ketua Badan Pengawas Pengadilan Tata Usaha Tingkat I & Banding-Menang-
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan melawan PT. Putra Mandiri Finance. Negara Kasasi 2009-2010
Case Number: 159/G/2008/PTUN.JKT, a case between Chairman of State Administrative Degree I & Appeal-Win-Appeal
Bapepam-LK against PT. Putra Mandiri Finance. Court to Supreme Court 2009-2010

4. Perkara Nomor : 1404/Pdt.G/2008/PN.JKT.SEL di Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Tingkat I-Menang- Berkekuatan
Jakarta Selatan antara Direksi dan Dewan Komisaris PT. International Nickel Indonesia, Hukum Tetap-2009-
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan melawan Gustiawan Ganinda.
Case Number: 1404/Pdt.G?2008/PN.JKT.SEL, a case in District Court of South Jakarta, State Court Degree I Win Permanent
between Board of Director & Commissioners of PT. International Nickel Indonesia, Chairman Force of Law
of Bapepam-LK against Gustiawan Ganinda

5. Perkara Nomor : 88/G/2008/PTUN.JKT antara Ketua Bapepam-LK Pengadilan Tata Usaha Kasasi Kalah- Berkekuatan
melawan Soeseno Haryo Saputro. Negara Hukum Tetap-2009-persiapan PK-2010
Case Number: 88/G/2008/PTUN.JKT, a case between Chairman of State Administrative Appeal Unacceptable-Permanent
Bapepam-LK against Soeseno Haryo Saputro. Court Force of Law 2009-PK preparation-
2110

6. Perkara Nomor : 794/PDT.G/2007/PN.JKT.SEL antara PT. Bank Global melawan Maria Susianti dan Uung, Pengadilan Negeri Tingkat I & Banding-Menang-
Pemerintah RI Cq Menteri Keuangan RI Cq Direktur Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan, Kasasi 2009-2010
Gubernur Bank Indonesia dan Bapepam-LK.
Case Number: 794/PDT.G/2007/PN.JKT.SEL, a case between PT. Bank Global against Maria Susianti State Court Degree I Appeal-Win-Appeal
and Uung, the Government of the Republic of Indonesia Cq Minister of Finance Cq Director of Banking to Supremen Court
and Finance Companies, the Governor of Bank Indonesia (Central Bank) and Bapepam-LK. 2009-2010

7. Perkara Nomor : 1356/PDT.G/2009/PN.JKT.SEL antara Nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas Pengadilan Negeri Proses Tk 1 -2009-2010
melawan PT Sarijaya Permana Sekuritas.
Case Number: 1356/PDT.G/2009/PN.JKT.SEL, a case between investors of PT Sarijaya Permana State Court Degree I process 2009-2010
Sekuritas against PT Sarijaya Permana Sekuritas

8.3.2. Pelayanan Hukum 8.3.2. Legal Counsel

Selain menangani perkara-perkara baik perdata maupun Aside from the above civil or state administrative, Bapepam-
TUN, Bapepam-LK juga melakukan kegiatan pelayanan LK provided legal counsel by becoming witness or expert of
hukum yaitu menjadi saksi atau ahli dari kasus-kasus civil or criminal cases in police office or in court. During
perdata maupun pidana yang diproses baik di kepolisian 2009, Bapepam-LK provided legal counsel as witness for 18
maupun di pengadilan. Sepanjang tahun 2009 Bapepam-LK cases, as expert witness for 17 cases, and provided legal
melakukan kegiatan pelayanan hukum menjadi saksi atas coordination with Public Prosecutor Jakarta twice.
18 perkara, menjadi saksi ahli atas 17 perkara dan
melakukan koordinasi masalah hukum dengan Kejaksaan
Tinggi Jakarta sebanyak 2 (dua) kali.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


138 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

09

9.1 PENGAWASAN EMITEN DAN PERUSAHAAN 9.1 SUPERVISION ON ISSUER & PUBLIC
PUBLIK COMPANY

9.1.1 Aksi Korporasi 9.1.1 Corporate Action

9.1.1.1 Retrukturisasi Hutang 9.1.1.1 Debt Restructuring

Restrukturisasi hutang antara lain dilakukan dengan Debt restructuring was performed among others by issuing
menerbitkan saham kepada kreditur sebagai bentuk stocks to creditor for debt settlement. The activity of stock
pelunasan hutang. Kegiatan penerbitan saham kepada issuance to creditor was conducted through a scheme
kreditur ini dilakukan melalui skema yang disebut dengan called Paid-in Additional Capital without Pre-Emptive
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Right.
Dahulu.

Selama tahun 2009 terdapat 4 (empat) Emiten yang Throughout 2009, there were 4 (four) Issuers performing
melakukan restrukturisasi hutang melalui Penambahan debt restructuring by increasing capital without issuing
Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Emiten- Pre-Emptive Right. The Issuers were PT Bank Agro Niaga
Emiten tersebut adalah PT Bank Agro Niaga Tbk, PT Sentul Tbk, PT Sentul City Tbk, PT Polysindo Eka Perkasa Tbk, and
City Tbk, PT Polysindo Eka Perkasa Tbk, dan PT Teizin PT Teizin Indonesia Fiber Corporation Tbk.
Indonesia Fiber Corporation Tbk.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


139

9.1.1.2 Pembagian Saham Bonus 9.1.1.2 Distribution of Bonus Shares

Pelaksanaan pembagian saham bonus mengacu pada Bonus share distribution is conducted based on Bapepam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.D.5. Saham Bonus and LK Regulation Number IX.D.5. Bonus Shares are shares
adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada granted for free to shareholders based upon shares
pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. ownership. Bonus Shares coming from retained earning are
Saham bonus yang berasal dari saldo laba merupakan share dividends, while bonus shares coming from shares
deviden saham, sedangkan saham bonus yang berasal dari agio and or other equity elements than retained earning are
agio saham dan atau unsur ekuitas lainnya di luar saldo laba not share dividends. In 2009, there was only one company
bukan merupakan deviden saham. Pada tahun 2009, that performed share bonus distribution that is PT Maskapai
tercatat satu perusahaan yang melakukan pembagian Reasuransi Indonesia Tbk.
saham bonus yaitu PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

9.1.1.3 Transaksi Material 9.1.1.3 Material Transaction

Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.2 Pursuant to Bapepam and LK Regulation Number IX.E.2,
yang dimaksud dengan Transaksi Material adalah setiap Material transaction is defined as any share buying or selling;
pembelian atau penjualan saham; penyertaan dalam badan participation in business entity, project, and/or specific
usaha, proyek, dan/atau kegiatan usaha tertentu; business activity; buying, selling, transferring, exchanging of
pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar atas business segment or asset other than shares; asset rental;
segmen usaha atau aset selain saham; sewa menyewa aset; lending borrowing fund; placing asset as collateral; and/or
pinjam meminjam dana; menjaminkan aset; dan/atau providing company guarantee up to 20% or more of
memberikan jaminan perusahaan, dengan nilai 20% atau Company»s equity which is performed once or in a serial of
lebih dari ekuitas Perusahaan, yang dilakukan dalam satu transactions for certain purpose/activity.
kali atau dalam suatu rangkaian transaksi untuk suatu
tujuan/ kegiatan.

Dalam tahun ini terdapat 34 Emiten yang melakukan In 2009, there were 34 Issuers performing Material
Transaksi Material. Emiten-Emiten tersebut adalah PT Jaya Transaction. They were PT Jaya Pari Steel Tbk, PT Indonesia
Pari Steel Tbk, PT Indonesia Paradise Property Tbk, PT Indika Paradise Property Tbk, PT Indika Energy Tbk, PT Intiland
Energy Tbk, PT Intiland Development Tbk, PT Citra Marga Development Tbk, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk,
Nusaphala Persada Tbk, PT Asuransi Bintang Tbk, PT Bank PT Asuransi Bintang Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk,
Danamon Indonesia Tbk, PT Wicaksana Overseas PT Wicaksana Overseas International Tbk, PT Elnusa Tbk, PT
International Tbk, PT Elnusa Tbk, PT Plaza Indonesia Realty Plaza Indonesia Realty Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Ancora
Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Ancora Indonesia Resources Indonesia Resources Tbk, PT Hero Supermarket Tbk, PT
Tbk, PT Hero Supermarket Tbk, PT Indoexchange Tbk, PT Indoexchange Tbk, PT Pembangunan Graha Lestari Indah
Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk, PT Pondok Indah Tbk, PT Pondok Indah Padang Golf Tbk, PT Bintang Mitra
Padang Golf Tbk, PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk, PT Semestaraya Tbk, PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Pacific
Matahari Putra Prima Tbk, PT Pacific Utama Tbk, PT Gozco Utama Tbk, PT Gozco Plantations Tbk, PT Keramika
Plantations Tbk, PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, PT Indonesia Assosiasi Tbk, PT Surya Dumai Industri Tbk, PT
Surya Dumai Industri Tbk, PT Cipendawa Tbk, PT Delta Cipendawa Tbk, PT Delta Dunia Property Tbk, PT Sumalindo
Dunia Property Tbk, PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk, PT Lestari Jaya Tbk, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk, PT Asahimas
Prasidha Aneka Niaga Tbk, PT Asahimas Flat Glass Tbk, PT Flat Glass Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, PT
International Nickel Indonesia Tbk, PT Holcim Indonesia Tbk, Holcim Indonesia Tbk, PT Leyand International Tbk, PT Bayan
PT Leyand International Tbk, PT Bayan Resources Tbk, PT Resources Tbk, PT Apac Citra Centertex Tbk, PT Itamaraya
Apac Citra Centertex Tbk, PT Itamaraya Tbk, dan PT Tbk, and PT Betonjaya Manunggal Tbk.
Betonjaya Manunggal Tbk.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


140 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

9.1.1.4 Perubahan Kegiatan Usaha Utama 9.1.1.4 Change of Core Business Activity

Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.2, As stipulated in Bapepam and LK Regulation Number
Kegiatan Usaha Utama perusahaan adalah kegiatan usaha IX.E.2, company»s Core Business Activity is business activity
sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran dasar which has been defined in company»s article of association
perseroan dan telah dijalankan. Untuk melakukan and has been conducted. To change core business activity,
perubahan kegiatan usaha utama Emiten atau Perusahaan Issuer or Public Company is required to get approval from
Publik wajib mendapat persetujuan Rapat Umum General Shareholders Meeting. Additionally, Issuer Public
Pemegang Saham. Di samping itu, Emiten atau Company is also obligated to provide information
Perusahaan Publik juga wajib untuk menyampaikan disclosure upon such transaction to Bapepam-LK or
keterbukaan informasi atas transaksi tersebut baik kepada shareholders before the General Shareholders Meeting is
Bapepam-LK maupun kepada pemegang saham sebelum held.
pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham.

Selama tahun 2009 tercatat 4 (empat) Emiten yang In 2009, there were 4 (four) Issuers conducting change of
melakukan perubahan kegiatan usaha utama, yaitu PT core business activity, namely PT Delta Dunia Property Tbk,
Delta Dunia Property Tbk, PT Singer Indonesia Tbk, PT PT Singer Indonesia Tbk, PT Pacific Utama Tbk, and PT
Pacific Utama Tbk, dan PT Panin Life Tbk. Panin Life Tbk.

9.1.1.5 Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan 9.1.1.5 Affiliated Transaction and Conflict of Interest

Pelaksanaan Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Affiliated Transaction and Conflict of Interest are regulated
diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1 in Bapepam and LK Regulation Number IX.E.1 regarding
tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Affiliated Transaction and Conflict of Interest Transaction.
Transaksi Tertentu. Transaksi afiliasi adalah Transaksi yang Affiliated Transaction is transaction made by Company or
dilakukan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali Controlled Company with any party affiliated to the
dengan Afiliasi dari Perusahaan atau Afiliasi dari anggota Company or member of Board of Directors, member of
Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham Board of Commissioners, or Company»s main shareholders.
utama Perusahaan.

Transaksi yang mengandung benturan kepentingan adalah Conflict of interest transaction is a transaction where there
transaksi dimana terdapat perbedaan antara kepentingan is difference between economical interest of Issuer or
ekonomis Emiten atau Perusahaan Publik dengan Public Company and personal economical interest of
kepentingan ekonomis pribadi anggota direktur, anggota member of Board of Directors, member of Board of
Dewan Komisaris atau pemegang saham utama yang Commissioners, or Company»s main shareholders that can
dapat merugikan Emiten atau Perusahaan Publik. Apabila inflict loss to Issuer or Public Company. In the event that
Perseroan dihadapkan pada suatu kondisi dimana pilihan company has to cope with certain condition insisting the
terbaik bagi Perseroan adalah untuk melakukan transaksi company to make the best effort by performing conflict of
yang mengandung benturan kepentingan, maka interest transaction, management of Issuer or Public
manajemen Emiten/Perusahaan Publik wajib meminta Company is required to obtain approval beforehand from
persetujuan terlebih dahulu kepada pemegang saham independent shareholders through General Shareholders
independen melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Meeting. Besides, the Company is also obligated to
Selain itu Perseroan juga wajib menyampaikan dokumen provide information disclosure documents to Bapepam-LK
keterbukaan informasi kepada Bapepam-LK bersamaan on the same date of general independent shareholders
dengan pengumuman penyelenggaraan rapat umum meeting notification.
pemegang saham independen.

Terdapat 38 Emiten yang melakukan Transaksi Afiliasi dan There were 38 Issuers performing Affiliated and or Conflict
atau Benturan Kepentingan selama tahun 2009 yaitu PT of Interest Transactions in 2009, they were: PT Astra
Astra International Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Millenium International Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Millenium
Pharmacon International Tbk, PT Jaya Konstruksi Pharmacon International Tbk, PT Jaya Konstruksi Manggala
Manggala Pratama Tbk, PT Jaya Real Property Tbk, PT Pratama Tbk, PT Jaya Real Property Tbk, PT Cowell
Cowell Development Tbk, PT Petrosea Tbk, PT Panin Life Development Tbk, PT Petrosea Tbk, PT Panin Life Tbk, PT
Tbk, PT Bank BNI Tbk, PT Ancora Indonesia Resources Tbk, Bank BNI Tbk, PT Ancora Indonesia Resources Tbk, PT
PT Indoexchange Tbk, PT Pembangunan Graha Lestari Indoexchange Tbk, PT Pembangunan Graha Lestari Indah
Indah Tbk, PT Pondok Indah Padang Golf Tbk, PT Bintang Tbk, PT Pondok Indah Padang Golf Tbk, PT Bintang Mitra
Mitra Semestaraya Tbk, PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Semestaraya Tbk, PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Pacific

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


141

Pacific Utama Tbk, PT Adaro Energy Tbk, PT Central Utama Tbk, PT Adaro Energy Tbk, PT Central Proteinaprima
Proteinaprima Tbk, PT Cahaya Kalbar Tbk, PT Bayan Tbk, PT Cahaya Kalbar Tbk, PT Bayan Resources Tbk, PT
Resources Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, PT Aneka Tambang Tbk,
Aneka Tambang Tbk, PT AKR Corporindo Tbk, PT Holcim PT AKR Corporindo Tbk PT Holcim Indonesia Tbk, PT
Indonesia Tbk, PT Tripolyta Indonesia Tbk, PT Unilever Tripolyta Indonesia Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT
Indonesia Tbk, PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Tempo Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk, PT
Scan Pacific Tbk, PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk, PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk, PT Davomas Abadi Tbk,
Davomas Abadi Tbk, PT Bentoel Internasional Investama Tbk, PT Bentoel Internasional Investama Tbk, PT Prasidha Aneka
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk, PT Asahimas Flat Glass Tbk, PT Niaga Tbk, PT Asahimas Flat Glass Tbk, PT Leyand
Leyand International Tbk, PT Apac Citra Centertex Tbk, PT International Tbk, PT Apac Citra Centertex Tbk, PT Itamaraya
Itamaraya Tbk, PT Betonjaya Manunggal Tbk, dan PT Jaya Tbk, PT Betonjaya Manunggal Tbk, and PT Jaya Pari Steel
Pari Steel Tbk. Tbk.

9.1.1.6 Pemecahan Nilai Nominal Saham 9.1.1.6 Stock Split

Nilai nominal suatu saham dapat menentukan tingkat Nominal value of a stock can determine shares liquidity level
likuiditas saham di bursa karena dengan nilai nominal yang in stock exchange as high nominal value can relatively
tinggi maka secara relatif menurunkan tingkat likuiditas reduce the liquidity level of such shares. To avoid share
saham tersebut. Untuk menghindari menurunnya tingkat liquidity declining, stock split is performed. It is conducted
likuiditas saham, maka dilakukan pemecahan nilai nominal to make the investors especially non-institutional investors
saham. Hal ini dimaksudkan agar investor khususnya more interested in making shares transaction as the market
pemodal non lembaga akan lebih bergairah untuk price gets lower due to stock split. Stock split is also
melakukan transaksi atas saham apabila harga pasarnya intended to make the company»s shares increased in term of
lebih rendah sebagai akibat dari pemecahan nilai nominal public shares circulated.
saham. Pemecahan nilai nominal saham juga dimaksudkan
agar saham perseroan mengalami peningkatan dari segi
jumlah yang beredar di masyarakat.

Dalam tahun 2009, tidak terdapat Emiten atau Perusahaan In 2009, there was no Issuer or Public-listed Company that
Publik yang melakukan pemecahan nilai nominal saham. performed stock split.

9.1.1.7 Penggabungan Nilai Nominal Saham 9.1.1.7 Reverse Stock Split

Berlawanan dengan pemecahan nilai nominal saham, maka Contrary to stock split, Issuer or Public Company can also
Emiten maupun Perusahaan Publik dapat pula melakukan perform reverse stock split. In 2009, there was PT Pacific
pengabungan nilai nominal saham. Pada tahun 2009 Utama Tbk. performing reverse stock.
tercatat PT Pacific Utama Tbk. melakukan penggabungan
nilai nominal saham.

9.1.1.8 Penggabungan Usaha 9.1.1.8 Merger

Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.G.1, Referring to Bapepam and LK Regulation Number IX.G.1,
Pengabungan Usaha merupakan perbuatan hukum yang Merger is a legal action performed by one company or more
dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk to merge with an existing company and the merged one
menggabungkan diri dengan perseroan yang telah ada dan shall dissolve itself afterward. The legal action is taken for
selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi business purpose or company strategy in dealing with
bubar. Perbuatan hukum ini dilakukan baik untuk tujuan positive business competition or anticipating policy change.
bisnis maupun strategi perusahaan dalam menghadapi
persaingan usaha yang sehat maupun mengantisipasi
perubahan kebijakan.

Emiten yang melakukan penggabungan usaha selama tahun There were 4 (four) Issuers performing merger in 2009, and
2009 adalah sebanyak 4 (empat) perusahaan yaitu PT Japfa they were PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk and PT Multi
Comfeed Indonesia Tbk dengan PT Multi Agro Persada Tbk, Agro Persada Tbk, PT BAT Indonesia Tbk and PT Bentoel
dan PT BAT Indonesia Tbk dengan PT Bentoel Internasional Internasional Investama Tbk.
Investama Tbk.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


142 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

9.1.1.9 Penawaran Tender 9.1.1.9 Tender Offer

Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.F.1 mendefinisikan Bapepam and LK Regulation Number IX.F.1 defines Tender
Penawaran Tender sebagai penawaran melalui media massa Offer as an offer through mass media to get Equity
untuk memperoleh Efek bersifat ekuitas dengan cara Securities by buying or exchanging them with other
pembelian atau pertukaran dengan Efek lainnya. Securities. Tender Offer can be conducted upon initiative
Penawaran tender dapat dilakukan atas inisiatif pihak of certain party or on mandatory as the result of Issuer or
tertentu itu sendiri atau merupakan kewajiban sebagai Public Company take over or an execution of going private
akibat dari transaksi pengambilalihan saham Emiten atau process.
Perusahaan Publik atau pelaksanaan dari perubahan status
Emiten atau Perusahaan Publik menjadi perusahaan
tertutup.

Pihak yang melakukan penawaran tender atas inisiatif Party that performed tender offer upon its initiative during
sendiri selama tahun 2009 adalah 1 (satu) perusahaan, 2009 was Kestrel Wave Investment Limited toward PT Citra
yaitu Kestrel Wave Investment Limited terhadap saham- Tubindo Tbk. shares.
saham PT Citra Tubindo Tbk.

Pihak yang melakukan penawaran tender sebagai akibat There were 8 (eight) companies that performed tender
dari transaksi pengambilalihan saham Emiten atau offer on mandatory as the result of Issuer or Public
Perusahaan Publik selama tahun 2009 adalah 8 (delapan) Company take over, namely British American Tobacco
perusahaan, yaitu British American Tobacco (2009 PCA) (2009 PCA) Limited toward PT Bentoel Internasional
Limited terhadap PT Bentoel Internasional Investama Tbk, Investama Tbk, Malvolia Pte. Ltd. toward PT Multi Agro
Malvolia Pte. Ltd. terhadap PT Multi Agro Persada Tbk, Persada Tbk, Trust Energy Resources Pte.Ltd. toward PT
Trust Energy Resources Pte.Ltd. terhadap dan PT Itamaraya Itamaraya Tbk, Taisho Pharmaceutical Co.Ltd. toward PT
Tbk, Taisho Pharmaceutical Co.Ltd. terhadap PT Bristol- Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk, Qatar Telecom toward
Myers Squibb Indonesia Tbk, Qatar Telecom terhadap PT PT Indosat Tbk, PT Kalbe Farma Tbk toward PT Enseval
Indosat Tbk, PT Kalbe Farma Tbk terhadap PT Enseval Megatrading Tbk, HSBC Asia Pacific Holdings (Uk) Limited
Megatrading Tbk, HSBC Asia Pacific Holdings (Uk) Limited toward PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, and PT Indika
terhadap PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dan PT Indika Energy Tbk toward PT Petrosea Tbk.
Energy Tbk terhadap PT Petrosea Tbk.

9.1.1.10 Kuasi Reorganisasi 9.1.1.10 Quasi Reorganization

Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang akan Every Issuer or Public Company that will perform quasi
melakukan kuasi reorganisasi wajib memenuhi ketentuan reorganization must comply with provisions as determined
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK in Bapepam and LK Regulation Number IX.L.1. Quasi
Nomor IX.L.1. Kuasi reorganisasi merupakan tindakan reorganization is a reorganization action performed by
reorganisasi yang dilakukan dengan menilai kembali akun- revaluing assets and liabilities accounts at fair value and
akun aktiva dan kewajiban pada nilai wajar dan eliminating negative retained earning or deficit. This
mengeliminasi saldo laba negatif atau defisit. Aksi korporasi corporate action is one of the ways to save Issuer/Public
ini merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan Company that is suffered from substantial negative
Emiten atau Perusahaan Publik yang terbebani dengan retained earning but the company actually has good
saldo laba negatif yang material, sementara perusahaan business prospect.
tersebut sesungguhnya memiliki prospek usaha yang baik.

Tahun 2009 tercatat PT Sierad Produce Tbk. melakukan In 2009, it was recorded that PT Sierad Produce Tbk.
Kuasi Reorganisasi. performed Quasi Reorganization.

9.1.1.11 Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan 9.1.1.11 Employee Stock Ownership Program

Program ini merupakan penawaran saham dan atau This program is a stock and or stock option offering to
penawaran opsi atas saham baik kepada manajemen management or employee. The purposes of this program
maupun karyawan. Tujuan dari program ini antara lain are among others to give appreciation to the management
untuk memberikan penghargaan kepada manajemen dan or employee for the contribution toward Issuer/Public-listed

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


143

karyawan atas kontribusi terhadap kinerja Emiten/ Company performance. Besides, the program is also
Perusahaan Publik. Selain itu, program ini juga bertujuan intended to improve the motivation and commitment to the
untuk meningkatkan motivasi dan komitmen terhadap company by creating sense of belonging in the
perusahaan dengan menciptakan rasa memiliki dari para management or employee toward the Issuer/Public-listed
manajemen dan karyawan terhadap Emiten/Perusahaan Company, a place where they work.
Publik tempat mereka bekerja.

Dalam tahun ini terdapat 2 (dua) Emiten yang melaksanakan In 2009, there were 2 (two) Issuers which performed stock
program kepemilikan saham oleh karyawan yaitu PT ownership program by employee, they were PT Metrodata
Metrodata Electronics Tbk. dan PT Polysindo Ekaperkasa Electronics Tbk. and PT Polysindo Ekaperkasa Tbk.
Tbk.

9.1.1.12 Perubahan Status Perseroan Terbuka Menjadi 9.1.1.12 Go Private


Perseroan Tertutup

Perubahan Status Perseroan Terbuka Menjadi Perseroan Going Private is the opposite action of public offering. It is
Tertutup merupakan langkah yang berlawanan dengan performed by specific shareholders of Issuer or Public
penawaran umum saham. Tindakan ini dilakukan oleh Company to repurchase shares circulated in the public that
pemegang saham tertentu Emiten atau Perusahaan Publik will cause such company no longer qualified as an Issuer or
untuk membeli kembali saham-saham yang beredar di Public Company.
masyarakat sehingga mengakibatkan perseroan tersebut
tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagai Emiten maupun
Perusahaan Publik.

Pada tahun 2009 tidak terdapat Emiten atau Perusahaan There was no Issuer or Public Company went private In
Publik yang melakukan perubahan status perseroan terbuka 2009.
menjadi perseroan tertutup.

9.1.1.13 Pembelian Kembali Saham 9.1.1.13 Share Buyback

Pembelian kembali saham merupakan tindakan yang Share buyback is an action taken by Issuer or Public
dilakukan oleh Emiten maupun Perusahaan Publik untuk Company to repurchase shares that has been offered to the
membeli kembali saham yang telah ditawarkan kepada public, either through stock exchange or over the counter.
masyarakat baik melalui bursa maupun di luar bursa. The purpose and objective of this corporate action are
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan aksi korporasi ini among others to improve the share liquidity, to get profit by
antara lain adalah untuk meningkatkan likuiditas saham, reselling the shares when the price is on the rise, or to
memperoleh keuntungan dengan menjual kembali setelah reduce paid-up capital. This action must comply with
harga mengalami kenaikan, atau sebagai langkah untuk provisions as determined in Bapepam and LK Regulation
mengurangi modal disetor. Aksi ini wajib mengikuti Number XI.B.2 which, among others, requires an Issuer or
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Public Company to obtain approval from the shareholders.
dan LK Nomor XI.B.2 yang antara lain mewajibkan adanya
persetujuan pemegang saham.

Emiten atau Perusahaan Publik yang melakukan pembelian There were 4 (four) Issuers or Public Companies which
kembali saham selama tahun 2009 adalah sebanyak 4 performed share buyback in 2009, namely PT Panin
(empat) perusahaan, yaitu PT Panin Insurance Tbk, PT Ace Insurance Tbk, PT Ace Hardware Tbk, PT Perusahaan Gas
Hardware Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, dan PT Negara Tbk, and PT Medco Energi Internasional Tbk.
Medco Energi Internasional Tbk.

9.1.1.14 Pembelian Kembali Saham pada Masa Krisis 9.1.1.14 Share Buyback During Crisis

Pada tahun 2008 Bapepam-LK mengeluarkan peraturan In 2008, Bapepam-LK released new regulation which was
baru yaitu Peraturan Bapepam dan LK Nomor XI.B.3 Bapepam and LK Regulation Number XI.B.3 regarding share
mengenai pembelian kembali saham pada masa krisis. buyback during the crisis. The regulation was expected to
Peraturan tersebut diharapkan dapat mengurangi minimize composite stock price index downturn at stock
penurunan indeks harga saham gabungan di bursa sebagai exchange as the impact of global financial crisis that

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


144 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

dampak dari krisis keuangan global yang melanda pasar influenced capital markets worldwide.
modal di seluruh dunia.

Melalui peraturan tersebut Emiten/Perusahaan Publik dapat By such regulation, during crisis Issuer or Public Company
melakukan pembelian kembali sahamnya pada masa krisis can perform share buyback under certain flexible provisions
dengan beberapa kelonggaran seperti tidak wajib such as being exempted from the obligation to obtain
mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, General Shareholders Meeting approval, reducing the
batas maksimal menjadi 20% dari modal disetor, serta tidak maximum limit of paid-up capital to only 20%, being
adanya pembatasan besarnya volume pembelian kembali exempted from the limitation of share buyback volume in
saham dalam satu hari. one day.

Emiten/Perusahaan Publik yang melakukan pembelian In 2009, there were 11 companies performing share
kembali saham dengan peraturan ini pada tahun 2009 buyback, and they were PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT
adalah sebanyak 11 perusahaan yaitu, PT Adhi Karya Jaya Real Property Tbk, PT Bakrieland Development Tbk, PT
(Persero) Tbk, PT Jaya Real Property Tbk, PT Bakrieland Media Nusantara Citra Tbk, PT Ace Hardware Indonesia
Development Tbk, PT Media Nusantara Citra Tbk, PT Ace Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Global Mediacom
Hardware Indonesia Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Tbk PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PT Kageo Igar Jaya Tbk,
Global Mediacom Tbk, PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PT PT Kalbe Farma Tbk, and PT London Sumatra Indonesia
Kageo Igar Jaya Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, dan PT London Tbk.
Sumatra Indonesia Tbk.

9.1.2 Kewajiban Pelaporan 9.1.2 Reporting Obligation

Keterbukaan informasi merupakan hal yang sangat penting Information disclosure is a very important aspect in the
di Pasar Modal. Kualitas keputusan investor sangat Capital Market. Quality of investor decision depends a lot
tergantung dari kualitas informasi yang mendasarinya on quality of information received as supported by Efficient
sebagaimana didukung oleh Hipotesa Pasar Modal Efisien. Capital Market Hypothesis. To facilitate investors to get
Untuk memfasilitasi agar investor mendapat informasi yang relevant and proper information for their investment
relevan dan memadai bagi pengambilan keputusan decision-making, Issuer or Public Company is obligated to
investasi, maka Emiten atau Perusahaan Publik diwajibkan provide periodic or incidental reports. Therefore, relevant
menyampaikan laporan baik yang bersifat berkala maupun regulations of such information distribution include
insidentil. Oleh karena itu, peraturan terkait dengan reporting time frame and report substance.
kewajiban penyampaian laporan mencakup batas waktu
penyampaian dan substansi laporan. Oleh karena itu,
peraturan terkait dengan kewajiban penyampaian laporan
mencakup batas waktu penyampaian dan substansi
laporan.

9.1.2.1 Laporan Berkala 9.1.2.1 Periodic Report

Laporan berkala yang wajib disampaikan Emiten atau Issuer or Public Company is obligated to provide periodic
Perusahaan Publik mencakup laporan tahunan, laporan reports comprising of annual report, annual financial
keuangan tahunan, laporan keuangan tengah tahunan, statements, semi-annual financial reports, and report of
dan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran fund received from public offering.
Umum.

9.1.2.1.1 Laporan Tahunan 9.1.2.1.1 Annual Report

Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6. Pursuant to Bapepam and LK Regulation Number X.K.6.
tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi regarding Obligation of Issuer or Public Company to
Emiten atau Perusahaan Publik, setiap Emiten atau Submit Annual Report. Every Issuers or Public Company is
Perusahaan Publik wajib menyampaikan laporan tahunan obligated to submit annual report to Bapepam-LK by no
kepada Bapepam-LK paling lambat 4 (empat) bulan sejak later than 4 (four) months from the end of the last book
tahun buku berakhir. Apabila laporan tahunan tersebut year. In the event that such annual report has been
telah tersedia bagi pemegang saham sebelum berakhirnya available for shareholders before the time frame ends,

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


145

batas waktu penyampaian tersebut, maka batas akhir waktu Bapepam-LK shall receive the annual report within such time
penyampaian laporan tahunan kepada Bapepam-LK frame of annual report availability for shareholders as well.
bersamaan dengan tersedianya laporan tahunan bagi For Issuer that only issue debt Securities, the obligation to
pemegang saham. Bagi Emiten yang hanya menerbitkan submit annual report is only applied up to the completion of
Efek bersifat utang, maka kewajiban penyampaian laporan all obligations related to debt Securities issued.
tahunan tersebut hanya berlaku sampai dengan
diselesaikannya seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek
bersifat utang yang diterbitkannya.

Grafik 9.1. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Graphic 9.1. Timeliness of 2005 - 2008 Issuer Annual
Tahunan Emiten Tahun 2005 s.d Tahun 2008 Report Submission
% Emiten / % Issuer

Tepat Waktu / On-Time Submission


Terlambat / Late Submission
2005 2006 2007 2008

Tahun / Year

Berkenaan dengan ketepatan waktu penyampaian Laporan In accordance with timeliness of 2008 Annual Report
Tahunan 2008, terdapat 77% Emiten atau Perusahaan Publik submission, 77% of Issuers or Public Companies submitted
menyampaikan tepat waktu, dan 23% yang terlambat. Data the reports on time, and 23% were late. The data showed a
tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan dengan decline as compared to last year in which 87% Issuers or
tahun sebelumnya dimana untuk penyampaian Laporan Public Companies submitted the 2007 Annual Reports timely.
Tahunan 2007 terdapat 87% Emiten atau Perusahaan Publik
menyampaikan tepat waktu.

Sedangkan mengenai substansi laporan tahunan, Bapepam- In respect of annual report substance, Bapepam-LK has
LK telah melakukan penelaahan terhadap 220 Laporan reviewed 220 of 2008 Annual Reports of Issuers or Public
Tahunan 2008 Emiten atau Perusahaan Publik. Hal-hal yang Companies. The important points which got Bapepam-LK
menjadi perhatian dalam penelaahan tersebut antara lain attention were among others disclosure on Board of Directors
mencakup pengungkapan mengenai tanggung jawab Direksi and Commissioners responsibilities upon Annual Report, and
dan Komisaris atas Laporan Tahunan, dan pengungkapan disclosure on Good Corporate Governance practice of Issuer
mengenai praktek Good Corporate Governance Emiten atau or Public Company.
Perusahaan Publik.

9.1.2.1.2 Laporan Keuangan Tahunan 9.1.2.1.2 Annual Financial Report

Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan, sebagaimana Submission of Annual Financial Report, as regulated under
diatur pada Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.2. Bapepam and LK Regulation Number X.K.2. regarding
tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, Obligation of Periodic Financial Report Submission, must be
yang wajib disampaikan oleh Emiten atau Perusahaan Publik performed by Issuer or Public Company to Bapepam-LK by no
kepada Bapepam-LK selambat-lambatnya akhir bulan ketiga later than the end of third month after the date of Annual
setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Namun Financial Report. However, pursuant to Bapepam and LK
berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6. Regulation Number X.K.6. regarding Obligation of Annual
tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Report Submission for Issuers or Public Company, Issuer or
Emiten atau Perusahaan Publik, Emiten atau Perusahaan Public Company is not obligated to submit annual financial
Publik tidak perlu menyampaikan laporan keuangan tahunan report if the annual report submission to Bapepam-LK has
secara tersendiri apabila penyampaian laporan tahunan been performed before the annual financial report
kepada Bapepam-LK telah dilakukan sebelum penyampaian submission.
laporan keuangan tahunan.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


146 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

Berkaitan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan In accordance with timeliness of 2008 Annual Financial
keuangan tahunan 2008, terdapat 70% Emiten atau Report, 70% of Issuers or Public Companies submitted the
Perusahaan Publik yang menyampaikan tepat waktu. reports on time. The number is smaller than that of last
Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan year in which 84% of Issuers or Public Companies
periode sebelumnya, dimana untuk penyampaian laporan submitted 2007 Annual Reports timely.
keuangan tahunan 2007 terdapat 84 % Emiten atau
Perusahaan Publik yang menyampaikan tepat waktu.

Grafik 9.2 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Graphic 9.2 Timeliness of 2004 - 2008 Annual
Keuangan Tahunan 2004 s.d 2008 Financial Report Submission
% Emiten / % Issuer

Tepat Waktu / On-Time Submission


Terlambat / Late Submission
2004 2005 2006 2007 2008

Tahun / Year

Berkenaan dengan substansi laporan, berdasarkan In respect of the report substance, pursuant to Bapepam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.2 laporan keuangan and LK Regulation Number X.K.2, annual financial report
tahunan wajib disertai laporan akuntan dengan pendapat must be attached with auditor report with common
yang lazim. Grafik 9.3. menunjukkan perkembangan opinion. Chart 9.3. showed development of opinion
kualitas opini yang diterima Emiten/Perusahaan Publik quality received by Issuers or Public Companies for 2005 -
untuk Laporan Keuangan Tahunan 2005 sampai dengan 2008 annual financial reports.
2008.

Grafik 9.3 Perbandingan Opini Akuntan Untuk Graphic 9.3 Comparison of Auditors Opinion for
Laporan Keuangan Tahunan 2005 s.d 2008 2005 - 2008 Annual Financial Report
Proporsi / Proportion

WTP
WDP
Disclaimer
LKT 2005 LKT 2006 LKT 2007 LKT 2008

Opini / Opinion

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


147

Sehubungan dengan Opini Akuntan, tercatat 92% dari In connection with Auditor Opinion, 92% of the total
keseluruhan Laporan Keuangan Tahunan 2008 memperoleh numbers of 2008 Annual Financial Report received
opini Wajar Tanpa Pengecualian. Jumlah ini menunjukkan Unqualified opinion. This number showed a declining
trend yang menurun dibandingkan dengan tahun trend compared to last year, in which 94% of Issuer or
sebelumnya, dimana pada tahun 2007 opini Wajar Tanpa Public Companies received Unqualified opinion in 2007.
Pengecualian diterima oleh 94% Emiten/Perusahaan Publik.

Disamping itu, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 69 Besides, as stated in Article 69 Law Number 8/1995
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, regarding Capital Market, Annual Financial Report must be
Laporan Keuangan Tahunan wajib disusun berdasarkan prepared based on generally accepted accounting
prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan oleh principles determined by the Indonesian Institute of
Ikatan Akuntan Indonesia dan ketentuan akuntansi di Accountants, based on accounting standards in the Capital
bidang pasar modal yang ditetapkan oleh Bapepam-LK Market determined by Bapepam-LK, among others
antara lain Peraturan Bapeppam dan LK Nomor VIII.G.7 Bapepam and LK Regulation Number VIII.G.7 regarding
tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Guidelines for Financial Report Presentation and Circular
Edaran Ketua Bapepam tentang Pedoman Penyajian dan Letter of Chairman of Bapepam regarding Guidelines for
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Financial Report Presentation of Issuer or Public Company
Publik sesuai dengan jenis industrinya. Unsur-unsur laporan based on types of industry. For Financial Report elements
keuangan bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang karena of Issuers and Public Company which, due to its industry
sifat industrinya belum diatur secara tegas dalam standar nature, have not been firmly regulated in financial
akuntansi keuangan dan ketentuan akuntansi di bidang accounting standards and accounting provisions in the
pasar modal, maka penyajiannya disesuaikan dengan bentuk Capital Market, the presentation shall be adjusted to its
dan isi yang sekurang-kurangnya meliputi unsur dan form and content which, at least, comprise of elements
penjelasan yang tercakup pada laporan keuangan pada saat and description contained in financial report for
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Registration Statement of Public Offering or Public
atau Perusahaan Publik. Company.

Dalam melakukan penelaahan atas laporan keuangan On the review of the annual financial report and semi-
tahunan dan laporan keuangan tengah tahunan, beberapa annual financial report, Bapepam-LK focussed on certain
hal yang menjadi perhatian Bapepam-LK adalah pendapat items, namely opinion of auditor who performed the audit,
akuntan yang melakukan audit, kinerja dan kepatuhan Issuer or Public Company performance and compliance
Emiten atau Perusahaan Publik terhadap standar akuntansi toward common accounting standards, and accounting
yang berlaku umum serta ketentuan akuntansi di bidang provisions in the Capital Market as determined by
pasar modal yang ditetapkan oleh Bapepam-LK tersebut di Bapepam-LK.
atas.

Sepanjang tahun 2009, Bapepam-LK telah melakukan In 2009, Bapepam-LK has reviewed 2008 Annual Financial
penelaahan terhadap Laporan Keuangan Tahunan 2008 Report of 228 Issuers or Public Companies. Certain items
sejumlah 228 Emiten atau Perusahaan Publik. Hal-hal yang which became the focus were conditions that caused
menjadi perhatian dalam penelaahan tersebut antara lain auditor opinion other than Unqualified Opinion, significant
mencakup kondisi yang melatarbelakangi pemberian opini change on Issuers or Public Companies financial
selain Wajar Tanpa Pengecualian, perubahan signifikan pada performance, debt restructuring, affiliated party
kinerja keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, transaction, realization of corporate action performed, and
restrukturisasi hutang, transaksi dengan pihak hubungan non-compliance of common accounting standards. Upon
istimewa, realisasi aksi korporasi yang telah dilakukan, dan such review, there were certain Issuers which were obliged
belum terpenuhinya standar akuntansi yang berlaku umum. to revise their annual financial report.
Atas penelaahan tersebut, terdapat beberapa Emiten yang
diwajibkan untuk menerbitkan kembali laporan keuangan
tahunan yang telah disampaikan.

9.1.2.1.3 Laporan Keuangan Tengah Tahunan 9.1.2.1.3 Semi-annual Financial Report

Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.2. juga mengatur Bapepam and LK Regulation Number X.K.2. also provide
batas waktu penyampaian laporan keuangan tengah provisions of semi-annual financial report submission to
tahunan kepada Bapepam-LK, yaitu selambat-lambatnya Bapepam-LK, that is no later than:
sebagai berikut:
1) Pada akhir bulan pertama setelah tanggal laporan 1) End of first month after the date of financial report if

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


148 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

keuangan apabila tidak disertai dengan laporan akuntan; it includes no auditor report;
2) Pada akhir bulan kedua setelah tanggal laporan 2) End of second month after the date of financial report
keuangan apabila disertai dengan laporan akuntan if it includes auditor report for limited review; or
dalam rangka penelaahan terbatas; atau 3) End of third month after the date of financial report if
3) Pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan it includes auditor report giving opinion regarding
keuangan apabila disertai laporan akuntan yang overall fairness of the financial reports.
memberikan pendapat tentang kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan.

Berkaitan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan With regard to timeliness of 2009 semi-annual financial
keuangan tengah tahunan 2009, terdapat 88% Emiten report submission, 88% of Issuers or Public Companies
atau Perusahaan Publik yang menyampaikan tepat waktu. submitted the reports timely. The number slightly decrease
Jumlah ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan compared to those of the previous period, in which 90% of
dengan periode sebelumnya, dimana untuk penyampaian Issuers or Public Companies submitted 2008 semi-annual
laporan keuangan tengah tahunan 2008 terdapat 90 % financial reports timely.
Emiten atau Perusahaan Publik yang menyampaikan tepat
waktu.

Grafik 9.4 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Graphic 9.4 Timeliness of 2005 - 2009 Semi-annual
Keuangan Tengah Tahunan 2005 s.d 2009 Financial Report Submission
Proporsi / Proportion

Tepat Waktu / On-Time Submission


Terlambat / Late Submission
2005 2006 2007 2008 2009

Tahun / Year

Berbeda dengan laporan keuangan tahunan, laporan Unlike annual financial report, it is not obligatory to attach
keuangan tengah tahunan tidak wajib disertai laporan auditor report to semi-annual financial report. However,
akuntan. Namun demikian penelaahan untuk unsur review on Semi-annual Financial Report»s content is similar
substansi Laporan Keuangan Tengah Tahunan bersifat to the one on Annual Financial Report.
sama dengan penelaahan untuk unsur substansi Laporan
Keuangan Tahunan.

Adapun di tahun 2009, Bapepam-LK telah melakukan In 2009, Bapepam-LK has reviewed Semi-Annual Financial
penelaahan terhadap 220 Laporan Keuangan Tengah Report of 220 Issuers or Public-listed Companies. Some of
Tahunan 2009 Emiten atau Perusahaan Publik, dimana them were obliged to make revision on their semi-annual
terdapat beberapa Emiten yang diwajibkan menerbitkan financial reports submitted.
kembali laporan keuangan tengah tahunan yang telah
disampaikan.

Kinerja Emiten atau Perusahaan Publik Issuer or Public Company Performance


Melalui penelahaan laporan keuangan berkala, Bapepam- By reviewing the periodic financial reports, Bapepam-LK
LK memperoleh data bahwa pada 2008 terdapat 56% dari found that 56% of Issuers or Public Companies
keseluruhan Emiten atau Perusahaan Publik mengalami experienced an increase in net income /decrese in net loss.
peningkatan laba bersih/penurunan rugi bersih. Jumlah ini The figure showed a decrese compared to that of last year,
menunjukkan penurunan dibanding tahun sebelumnya in which 2007, 2006, and 2005 percentage were
dimana pada tahun 2007, 2006, dan 2005 persentasenya respectively 66%, 71%, and 69%. During first semester of
adalah sebesar 66%, 71%, dan 69%. Adapun untuk 2009, 48% of the total Issuers or Public Companies
periode semester pertama tahun 2009, sebanyak 48% experienced an increase in net income /decrese in net loss,
dari keseluruhan Emiten/Perusahaan Publik mengalami

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


149

peningkatan laba bersih/penurunan rugi bersih, yang which was a decrese by 8% compared to the same period
merupakan penurunan sebesar 8% dibanding periode yang of last year.
sama tahun sebelumnya.

Grafik 9.5 Kinerja Emiten/Perusahaan Publik Periode Graphic 9.5 Issuer or Public-listed Company
2004 s.d Tengah Tahun 2009 Performance During 2004 - 2009

80%

60%

40%

20% Peningkatan Laba Bersih dan Penurunan Rugi Bersih /


Increase in Net Profit and Decrease in Net Loss
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009

Tahun / Year

9.1.2.1.4 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil 9.1.2.1.4 Report of Utilization of Fund Raised from
Penawaran Umum Public Offering

Laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Issuer, that conducts share or bond public offering, is
wajib disampaikan Emiten yang melakukan Penawaran obligated to submit a report of utilization of fund raised
Umum saham maupun obligasi. Selanjutnya realisasi from public offering. Afterward, it is obliged to deliver the
penggunaan dana hasil penawaran umum tersebut wajib accountability of such report of utilization of fund raised
dipertanggungjawabkan pada RUPS Tahunan dan atau from public offering in Annual General Shareholders
disampaikan kepada Wali Amanat selaku wakil dari Meeeting and or to deliver it to Trust Agent in its capacity as
pemegang obligasi. the bondholders representative.

Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.4 Based on Bapepam and LK Regulation Number X.K.4
tentang Laporan realisasi penggunaan dana hasil regarding report of utilization of fund raised from public
Penawaran Umum, laporan tersebut mencakup periode 3 offering, such report covers 3 (three) months period,
(tiga) bulan yaitu Januari-Maret, April-Juni, Juli-September, January-March, April-June, July-September and October-
dan Oktober-Desember, dan disampaikan kepada December, and is submitted to Bapepam-LK and or Trust
Bapepam-LK dan atau Wali Amanat selambat-lambatnya Agent by no later than on 15 of the following month after
pada tanggal 15 bulan berikutnya setelah berakhirnya the end of each period. The obligation to submit such
masing-masing periode. Kewajiban penyampaian laporan report shall ends when the realization of all funds raised
akan berakhir setelah terealisasinya keseluruhan from public offering has been completed.
penggunaan dana hasil Penawaran Umum.

Berkenaan dengan ketepatan waktu penyampaian Laporan In accordance with the timeliness of the report submission in
realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum selama 2009, 86% of the Issuers having the obligation to submit
tahun 2009, untuk Laporan periode Oktober - Desember report of utilization of fund raised from public offering
2008 terdapat 86% dari keseluruhan Emiten yang wajib submitted the October - December 2008 report timely. For
menyampaikan Laporan realisasi penggunaan dana hasil January - March 2009 report, 90% of such Issuers submitted
Penawaran Umum telah menyampaikan tepat waktu. it timely, 96% for April - June 2009 Report, and 97% for
Adapun untuk Laporan periode Januari - Maret 2009 July - September 2009 report.
terdapat sebanyak 90% menyampaikan tepat waktu,
untuk Laporan periode April - Juni 2009 terdapat 96%
menyampaikan tepat waktu dan untuk Laporan periode
Juli - September 2009 terdapat 97% menyampaikan
tepat waktu.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


150 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

Grafik 9.6 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Graphic 9.6 Timeliness of Report of utilization of
Realisasi Penggunaan Dana pada tahun Fund Raised from Public Offering
2009 in 2009
120%

100%
Proporsi / Proportion

80%

60%

40%

20% Tepat Waktu / On-Time Submission


Terlambat / Late Submission
0
Dec-08 Feb-09 Apr-09 Aug-09

Periode Penyampaian

Peraturan Nomor X.K.4. ini juga mengatur bahwa dalam The Regulation Number X.K.4. also states that in the event
hal terjadi perubahan penggunaan dana hasil Penawaran of change of utilization of fund raised from Public
Umum, Emiten wajib melaporkan rencana perubahan Offering, Issuer is obligated to provide information of such
tersebut beserta alasannya kepada Bapepam-LK dan change as well as the reason to Bapepam-LK, and to get
meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPS atau shareholders approval in General Shareholders Meeting
pemegang obligasi dalam RUPO. (GSM) or bondholders approval in General Bondholders
Berdasarkan penelaahan yang dilakukan terhadap laporan Meeting (GBM).
penggunaan dana hasil Penawaran Umum di tahun 2009, Based on the review performed toward report of
Bapepam-LK memberikan tanggapan terhadap Emiten utilization of fund raised from Public Offering in 2009,
yang sebagian besar mengenai realisasi penggunaan, Bapepam-LK gave responses to Issuer, most of which were
perubahan penggunaan dana yang harus mendapatkan about realization of fund, change of fund utilization
persetujuan RUPS atau RUPO, hubungan afiliasi antara requiring GSM or GBM approval, affiliation between party
pihak tempat dimana sisa dana disimpan dengan Emiten, where the remaining funds were kept and the Issuer, and
serta keterbukaan informasi mengenai realisasi biaya yang information disclosure concerning cost realization pursuant
dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum. Informasi to Public Offering. Information and the report of such
dan hasil penelaahan laporan ini menjadi salah satu review served as a reference for a review of periodic
referensi dalam melakukan penelaahan laporan keuangan financial reports.
berkala.

9.1.2.2 Laporan Insidentil 9.1.2.2 Incidental Report

Laporan insidentil adalah laporan yang wajib disampaikan Incidental report is a mandatory report delivered to
kepada Bapepam-LK dalam hal terjadinya suatu peristiwa. Bapepam-LK upon the occurance of an event. The report
Laporan insidentil yang wajib disampaikan adalah laporan are Information Disclosure that must be published
keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan immediately to the public, Information Disclosure of Issuer
kepada publik, laporan keterbukaan informasi bagi Emiten or Public-listed Company which pleaded for bankruptcy,
atau Perusahaan Publik yang dimohonkan pailit, dan and Information Disclosure of certain shareholder.
keterbukaan informasi pemegang saham tertentu.

Laporan keterbukaan informasi yang harus segera Information Disclosure that must be published immediately
diumumkan kepada publik diatur dalam Peraturan to the public are provisioned in Bapepam and LK
Bapepam dan LK Nomor X.K.1 dimana wajib disampaikan Regulation Number X.K.1 . This regulation obliges the
apabila terjadi peristiwa yang sifatnya material yang dapat Issuer to deliver the report when an event which can
mempengaruhi harga saham Emiten atau Perusahaan influence the Issuer or Public-listed Company share price
Publik. Selain melaporkan kepada Bapepam-LK, perseroan occurs.
juga diwajibkan mengumumkan peristiwa tersebut kepada The Issuer is obligated to immediately notify Bapepam-LK
masyarakat secepat mungkin dan selambat-lambatnya and the public about the event by no later than 2 business
akhir hari kerja ke dua setelah keputusan atau terdapatnya days after a decision is made or information that may
informasi yang mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek affect the company Securities value or investor,s
perusahaan atau keputusan investasi pemodal. investment decision are available.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


151

Adapun laporan keterbukaan informasi bagi Emiten atau Meanwhile, information disclosure of Issuer or Public-listed
Perusahaan Publik yang dimohonkan pailit diatur dalam Company pleaded for bankruptcy are provisioned in
Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.5. wajib Bapepam and LK Regulation Number X.K.5. and must be
disampaikan paling lambat pada akhir hari kerja ke-2 (dua) delivered by no later than 2 (two) business days as from the
sejak Emiten atau Perusahaan Publik tersebut mengalami date the Issuer or Public Company experiences the failure or
kegagalan atau mengetahui ketidakmampuannya finds out its inability to avoid such failure, or as from the
menghindari kegagalan dimaksud, atau sejak pengajuan date of bankruptcy plead.
pernyataan pailit.

Selanjutnya Laporan keterbukaan informasi pemegang Information Disclosure of certain shareholder are provisioned
saham tertentu diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK in Bapepam and LK Regulation Number X.M.1. This
Nomor X.M.1. bahwa direktur atau komisaris Emiten atau regulation states that director or commissioner of Issuer or
Perusahaan Publik wajib melaporkan kepada Bapepam-LK Public-listed Company is obligated to deliver information to
atas kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikannya atas Bapepam-LK about the ownership and any change of
saham Emiten atau Perusahaan Publik tersebut selambat- ownership upon Issuer or Public-listed Company shares by no
lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari sejak terjadinya later than 10 (ten) calendar days as from the transaction
transaksi. Ketentuan ini juga berlaku bagi pihak yang date. The provision shall also apply to party having Issuer or
memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik sejumlah Public Company shares by 5% or more.
5% atau lebih.

Dalam melakukan penelaahan atas keseluruhan laporan In performing the review of overall incidental reports,
insidentil tersebut, Bapepam-LK memastikan kecukupan Bapepam-LK assured the adequacy of the information
keterbukaan informasi yang disampaikan oleh pelapor. disclosure submitted by Issuer. For that purpose, Bapepam-
Untuk itu, Bapepam-LK juga membandingkan laporan LK compared the incidental reports delivered with other
insidentil yang disampaikan dengan sumber-sumber source of information e.g.: newspaper, financial report,
informasi lain seperti surat kabar, laporan keuangan, annual report, and asked for further information from the
laporan tahunan dan meminta keterangan lebih lanjut Issuer or Public Company management.
dari manajemen Emiten atau Perusahaan Publik.

9.1.3 Metode Pengawasan 9.1.3 Supervising Method

Memperhatikan keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia Due to limited numbers of Human Recource owned and
yang dimiliki dan di lain pihak terjadi peningkatan jumlah significant increase of total Issuers and or Public Companies,
Emiten dan atau Perusahaan Publik secara signifikan, untuk Bapepam-LK has developed and conducted risk-based
meningkatkan efektitifas dan efisiensi pengawasan terhadap supervision method to improve the effectiveness and
Emiten dan Perusahaan Publik, Bapepam-LK telah efficiency of surveillance toward Issuers and or Public
mengembangkan dan melaksanakan metode pengawasan Companies.
berbasis risiko.

Pengawasan berbasis risiko adalah sebuah metode Risk-based supervision is a Bapepam-LK supervision method
pengawasan yang dilakukan Bapepam-LK dengan cara performed by assessing the risk level of Issuer or Public
menilai tingkat risiko Emiten atau Perusahaan Publik. Companies and grouping categorizing each Issuer or Public
Dengan menilai tingkat risiko dari Emiten atau Perusahaan Companies into groups based on respective risk level. With
Publik maka masing-masing Emiten atau Perusahaan Publik such mapping, Issuers or Public Companies with higher risk
dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan level will get a more intensive supervision to make Bapepam-
tingkat risiko masing-masing. Dengan pemetaan ini Emiten LK surveillance more efficient. Afterward, to improve
atau Perusahaan Publik dengan tingkat risiko yang lebih Bapepam-LK supervision quality, certain parameters of risk
tinggi akan mendapat pengawasan yang lebih mendalam level assessment are regularly reviewed and adjusted to map
sehingga pengawasan yang dilakukan Bapepam-LK akan the Issuer or Public Companies more precisely based on risk
semakin efisien. Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas level. In 2009, an Investigation Team was formed to improve
pengawasan Bapepam-LK, parameter-parameter penentuan such risk base template.
tingkat risiko tersebut senantiasa dikaji dan disesuaikan
sehingga pemetaan Emiten atau Perusahaan Publik
berdasarkan tingkat risiko menjadi semakin tepat. Pada
tahun 2009 telah dibentuk Tim Kajian untuk
menyempurnakan template risk base tersebut.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


152 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

Disamping peningkatan pengawasan secara kualitatif, In addition to qualitative supervision improvement,


Bapepam-LK juga meningkatkan kuantitas pengawasan Bapepam-LK also improved the supervision quantity by
yakni dengan menetapkan peningkatan target minimal setting up minimum number of Issuer or Public Companies
penelaahan laporan keuangan berkala Emiten dan atau periodic financial report to be reviewed.
Perusahaan Publik dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya.

9.1.4 Pemeriksaan Teknis 9.1.4 Technical Investigation

Selain melakukan pengawasan berbasis risiko, sebagai In addition to risk-based supervision, as an organization
organisasi yang terus berusaha mengembangkan diri that keeps improving to create an orderly, fair, and efficient
dalam rangka mencapai terwujudnya Pasar Modal yang capital market, Bapepam-LK also monitors Issuers or Public
teratur, wajar dan efisien, sejak tahun 2009 Bapepam-LK Companies by way of Technical Investigation. The
juga melakukan pengawasan dalam bentuk pemeriksaan technical investigation was conducted to assure that Issuer
teknis terhadap Emiten atau Perusahaan Publik. or Public Companies comply with Laws and Regulations
Pemeriksaan teknis dilakukan guna memastikan kepatuhan governing the Capital Market. The investigation performed
Emiten atau Perusahaan Publik terhadap Peraturan were inclusive of routine investigation, and investigation
Perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Pemeriksaan related to non-compliance indication of prevailing
yang dilakukan mencakup baik pemeriksaan yang bersifat regulations in capital market. Routine Investigation was
rutin, maupun yang pemeriksaan terkait adanya indikasi focused on conflict of interest transactions, material
pelanggaran peraturan peraturan yang berlaku di Pasar transactions, and realization of fund raised from Public
Modal. Pemeriksaan yang bersifat rutin difokuskan pada Offering.
pelaksanaan transaksi yang mengandung unsur benturan
kepentingan, pelaksanaan transaksi material, dan realisasi
penggunaan dana hasil Penawaran Umum.

Pada tahun 2009 telah dilaksanakan pemeriksaan teknis In 2009, technical investigation was performed toward 38
terhadap 38 Emiten dan Perusahaan Publik yang bergerak Issuers or Public Companies from service sector, and real
di sektor jasa dan riil. sector.

Dengan adanya bentuk-bentuk pengawasan yang By conducting the abovementioned comprehensive and
komprehensif dan preventif sebagaimana tersebut di atas, preventive investigation, it is expected that the monitoring
maka diharapkan pembinaan ketaatan atas peraturan activities on the Issuers and Public Companies» compliance
pasar modal terhadap Emiten dan Perusahaan Publik dapat to the Capital Market regulation can run effectively and
berjalan lebih efektif dan efisien dalam rangka efficiently in order to create a strong capital market
mewujudkan industri pasar modal yang tangguh. industry.

9.2 PENGAWASAN DAN UJI KEPATUHAN 9.2 SUPERVISION AND COMPLIANCE AUDIT ON
TERHADAP LEMBAGA EFEK SECURITIES EXCHANGE INSTITUTIONS

9.2.1 Pengawasan Lembaga Bursa Efek 9.2.1 Supervision on Securities Exchange


Institutions

Untuk mewujudkan Lembaga Bursa Efek yang sehat dan To create a sound Securities Exchange Institutions with
berdaya saing global, dibutuhkan pengelola Lembaga global competitiveness, it requires high competence and
Bursa Efek yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi integrity Securities Exchange Institutions management as
serta sesuai dengan persyaratan dalam peraturan provisioned in the prevailing laws and regulations.
perundang-undangan yang berlaku. Peraturan Bapepam- Bapepam-LK Regulation has specifically organized the
LK secara khusus mengatur mengenai pengelola Bursa management of Stock Exchange, Clearing Guarantee
Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan serta Lembaga Institution, and Central Securities Depository Institution
Penyimpanan dan Penyelesaian (SRO) yaitu melalui (SRO) through Bapepam and LK Regulation Number III.A.3
Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.A.3 tentang Direktur regarding Directors of Securities Exchange, Number III.A.12
Bursa Efek, Nomor III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, regarding Securities Exchange Commissioners, Number

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


153

Nomor III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring dan III.B.3 regarding Directors of Clearing Guarantee Institution,
Penjaminan, Nomor III.B.8 tentang Komisaris Lembaga Number III.B.8 regarding Clearing Guarantee Institution
Kliring dan Penjaminan, Nomor III.C.3 tentang Direktur Commissioners, Number III.C.3 regarding Directors of
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan Nomor III.C.8 Central Securities Depository, and Number III.C.8 regarding
tentang Komisaris Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Central Securities Depository Commissioners.

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan Lembaga Bursa In performing monitoring function of Securities Exchange
Efek, di tahun 2009, Bapepam-LK telah melaksanakan Institutions, Bapepam-LK has conducted fit and proper test
kegiatan penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and toward candidates of SRO (Self-Regulatory Organization)
proper test) terhadap calon anggota Direksi dan calon Directors and Commissioners as provisioned in relevant
Komisaris SRO (Self-Regulatory Organization) sesuai dengan regulations. The following were the detailed activities:
peraturan-peraturan terkait, dengan rincian sebagai berikut:
• Terhadap calon anggota Direksi PT.KPEI dilaksanakan • Fit and proper test toward candidates of Board of
pada tanggal 11 Mei 2009; Directors of Clearing Guarantee Institution (PT.KPEI) on
May 11, 2009;
• Terhadap calon anggota Direksi PT.BEI dilaksanakan • Fit and proper test toward candidates of Board of
pada tanggal 18, 19, 20 Mei dan 4 Juni 2009; Directors of the Stock Exchange (PT.BEI) on May 19, 20
and June 4, 2009;
• Terhadap calon Komisaris PT.KSEI dilaksanakan pada • Fit and proper test toward candidates of Board of
tanggal 2 Juni 2009. Commissioners of Central Securities Depository on June
2, 2009.

Disamping itu, berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Besides, as stipulated in Capital Market Law Number 8/1995
No. 8 tahun 1995 pasal 11 dan 17, pengawasan terhadap article 11 and 17, monitoring toward Securities Exchange is
Lembaga Bursa Efek juga dilakukan melalui pemberian also conducted through approval granting upon regulations
persetujuan atas peraturan-peraturan yang wajib dibuat which must be arranged by the Stock Exchange, Clearing
oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan serta Guarantee Institution, and Central Securities Depository,
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, termasuk including the amendments. The regulations shall be applied
perubahannya. Peraturan-peraturan tersebut dapat mulai after having approval from Bapepam-LK. However,
berlaku setelah mendapat persetujuan Bapepam-LK. procedures of such regulations making by Stock Exchange,
Sedangkan, tata cara pembuatan peraturan oleh Bursa Efek, Clearing Guarantee Institution, and Central Securities
Lembaga Kliring dan Penjaminan serta Lembaga Depository must be performed pursuant to Bapepam and LK
Penyimpanan dan Penyelesaian wajib dilakukan sesuai Regulation Number III.A.2 regarding Procedures For Rule-
dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.A.2 tentang Making By Stock Exchanges, Number III.B.2 regarding
Tata Cara Pembuatan Peraturan oleh Bursa Efek, Nomor Procedures for Rule-Making by a Clearing Guarantee
III.B.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Institution, and Number III.C.2 regarding Procedures for
Lembaga Kliring dan Penjaminan dan Nomor III.C.2 Rule-Making by a Central Securities Depository. In 2009,
tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Lembaga

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


154 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

Penyimpanan dan Penyelesaian. Di tahun 2009, Bapepam- Bapepam-LK has granted approvals to SRO regulations and
LK telah memberikan persetujuan dan atau perubahan or amendments as described in the table below:
atas peraturan-peraturan SRO seperti yang tertera dalam
tabel di bawah ini:

Tabel 9.1. Pemberian Persetujuan dan atau Table 9.1. Approval Granting to SRO Regulations and
Perubahan atas Peraturan-Peraturan SRO Amendments

No Nomor dan Nama Peraturan Surat Persetujuan


Regulation Name & Number Approval Letter

A. BEI/IDX
1. Perubahan Peraturan No. I-D tentang Pencatatan SPEI di Bursa Telah disetujui melalui surat No. S-4540/BL/2009
tanggal 3 Juni 2009.
Amendment of Regulation Number I-D regarding SPEI Listing on Stock Exchange Approved through letter ref#: S-4540/BL/2009
dated June 3, 2009
2 Perubahan Peraturan No. II-H tentang Transaksi Margin dan Short Selling Telah disetujui melalui surat No. S-711/BL/2009
30 Januari 2009.
Amendment of Regulation Number II-H regarding Margin and Short Selling Membership Approved through letter ref#: S-711/BL/2009
dated January 30, 2009
3. Perubahan Peraturan III-I tentang Keanggotaan Margin dan Short Selling Telah disetujui melalui surat No. S-711/BL/2009
30 Januari 2009.
Amendment of Regulation Number III-I regarding Margin and Short Selling Membership Approved through letter ref#: S-711/BL/2009
dated January 30, 2009
4. Perubahan Peraturan No. II-F tentang Perdagangan EBA di Bursa Telah disetujui melalui surat No. S-994/BL/2009
11 Februari 2009
Amendment of Regulation Number II-F regarding Asset Backed Securities Trading on Stock Approved through letter ref#: S-994/BL/2009
Exchange dated February 11, 2009
5. Pencabutan Ketentuan II.5.3 Peraturan No. II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Telah disetujui melalui surat No. S-1548/BL/2009
27 Februari 2009.
Revocation of Provisions Number II.53. of Regulation Number II-A Approved through letter ref#: S-1548/BL/2009
regarding Equity Securities Trading dated February 27, 2009
6. Penundaan Pemberlakuan Peraturan No. II-H tentang Persyaratan dan Perdagangan Efek Telah disetujui melalui surat
Dalam Transaksi Margin dan TransaksiShort Selling dan Peraturan III-I tentang Keanggotaan No. S-3378/BL/2009
Margin dan Short Selling 29 April 2009.
Application Andjourment of Regulation Number II-H regarding Requirements and Securities Approved through letter ref#: S-3378/BL/2009
Trading in Margin and Short Selling Transactions, Regulation Number III-I regarding Margin & dated April 29, 2009
Short Selling Membership
7. Permohonan Persetujuan Atas Konsep Perubahan Keputusan Direksi Tentang Pelaporan Telah disetujui melalui Surat No.
Transaksi Efek S-8712/BL/2009 tanggal 30 September 2009
Approval Request upon Draft Concept of Directors Degree regarding Securities Transaction Approved through letter ref#: S-8712/BL/2009
Reporting dated September 30, 2009

B. KSEI/CSD
8. Persetujuan Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral (Layanan Jasa Investor Area dan Gadai Efek) Telah disetujui melalui surat No. S-710/BL/2009
30 Januari 2009.
Approval to Amendment of Central Securities Depository Services Regulation Approved through letter ref#: S-710/BL/2009
(Investor Area and Securities Pawn Services) dated January 30, 2009
9. Perubahan Peraturan KSEI DFOP, Blocking Balance dan Dormant Account Telah disetujui Ketua Melalui surat
No. 1044/BL/2009 tanggal 4 Desember 2009
Amandment of KSEI Regulation regarding DFOP, Blocking Balance and Dormant Account Approved through letter ref#: 1044/BL/2009
dated December 4, 2009
10. Persetujuan Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral (Penyimpanan dan Penyelesaian Telah disetujui Ketua Melalui surat
Transaksi Efek EBA, Fasilitas REPO, Pembukaan Sub Rek Efek Jaminan dan No. 1044/BL/2009 tanggal 4 Desember 2009
Sub Rek Efek Pinjam Meminjam)
Approval to Amendment of Central Securities Depository Services Regulaition (Depository and Approved through letter ref#: 1044/BL/2009
Settlement of Asset Backed Securities Transaction, REPO Facility, Guarantee and Lending-Borrowing dated December 4, 2009
Sub Securities Accounts Opening)

C. KPEI
11. Perubahan Anggaran Dasar KPEI Telah disetujui melalui surat No. S-3536/BL/2009
7 Mei 2009
Amandment of KPEI Articles of Association Approved through letter ref#: S-3536/BL/2009
dated May 7, 2009

9.2.2 Pengawasan Perusahaan Efek 9.2.2 Supervision on Securities Companies

Sebanyak 157 Perusahaan Efek yang memiliki izin sebagai In 2009 Bapepam-LK supervised 157 Securities Companies
Perantara Pedagang Efek (PPE) dan Penjamin Emisi Efek which had licenses as Broker Dealer and Underwriter. The
(PEE) diawasi oleh Bapepam-LK sepanjang tahun 2009. supervision was performed to improve the operational
Kegiatan pengawasan ini dilakukan dalam rangka quality and investor asset security being entrusted to
meningkatkan kualitas operasional dan keamanan aset Securities Companies. For that purposes, Securities
nasabah yang dipercayakan kepada Perusahaan Efek.
Untuk meningkatkan kualitas operasional serta

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


155

perlindungan terhadap aset nasabah, pengawasan Company supervision was focused on activities as follow:
Perusahaan Efek antara lain difokuskan pada kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
• Monitoring Modal Kerja Bersih Yang Disesuaikan • Monitoring on Adjusted Net Working Capital of
(MKBD) Perusahaan Efek. Laporan MKBD Securities Companies. Monitoring of Adjusted Net
mencerminkan kemampuan keuangan Perusahaan Efek Working Capital report reflect the financial capability of
terkait dengan likuiditas keuangannya. Peraturan Securities Companies related to their financial liquidity.
Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan Bapepam and LK Regulation Number V.D.5 regarding
dan Pelaporan MKBD mewajibkan setiap Perusahaan Maintenance and Reporting of Monitoring of Adjusted
Efek untuk memenuhi ketentuan minimal MKBD harian Net Working Capital required every Securities Company
dan menyampaikan laporan MKBD setiap hari kerja to fulfill the daily minimum Monitoring of Adjusted Net
Bapepam-LK, Bursa Efek dan KPEI. Bagi Perusahaan Working Capital provision and submit the Adjusted Net
Efek Anggota Bursa yang gagal memenuhi persyaratan Working Capital report on every business day to
MKBD maka akan dikenakan sanksi oleh Bursa Efek dan Bapepam-LK, Stock Exchange, and CGI. Exchange
dilaporkan kepada Bapepam-L; Member Securities Companies that fails to meet
provisions related Adjusted Net Working Capital
requirements will get sanction from the Stock Exchange
and shall be reported to Bapepam-LK;

• Penilaian kemampuan dan kepatutan calon anggota • Fit and proper test toward candidates for Board of
Direksi dan Komisaris Perusahaan Efek. Directors and Commissioners of Securities Companies.
Calon Direksi dan Komisaris Perusahaan Efek harus Candidates for Board of Directors and Commissioners
memenuhi ketentuan persyaratan integritas dan of Securities Companies must comply with provisions of
persyaratan kompetensi dan keahlian sebagaimana integrity and competence as well as expertise
dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam dan LK requirements as provisioned in Bapepam and LK
Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek. Regulation Number V.A.1 Securities Company Licensing
Sebagai pelaksanaan dari peraturan terkait, Penilaian Procedures. As the performance of such regulation, fit
Kemampuan dan Kepatutan telah dilakukan terhadap and proper test has been conducted to 56 Director
56 calon Direktur dan 44 calon Komisaris Perusahan candidates and 44 Commissioner candidates of
Efek selama tahun 2009; Securities Companies in 2009;

• Penilaian kemampuan dan kepatutan calon Pemegang • Fit and proper test toward Securities Companies
saham Perusahaan Efek. Persyaratan sebagai calon Shareholders. Requirements of candidates for Securities
Pemegang Saham Perusahaan Efek juga diatur dalam Companies Shareholders are also organized in
Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.1 tentang Bapepam and LK Regulation Number V.A.1 regarding
Perizinan Perusahaan Efek yang menyebutkan bahwa Securities Company Licensing Procedures which
calon Pemegang Saham Perusahaan Efek harus mentions that candidates for Securities Companies
memenuhi persyaratan integritas dan persyaratan Shareholders must comply with integrity and financial
kelayakan kemampuan keuangan. Selama tahun 2009, competence requirements. In 2009, fit and proper test
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan telah dilakukan has been conducted to 8 (eight) candidates for
terhadap 8 (delapan) calon Pemegang Saham; Securities Companies Shareholders;

• Penelaahaan atas Laporan Berkala Perusahaan Efek, • Review on Securities Companies Periodic Reports in
berupa Laporan Kegiatan dan Laporan Keuangan form of Activity Report and Securities Companies
Perusahaan Efek Financial Report.
Kewajiban penyampaian laporan berkala oleh The obligation of periodic reporting by Securities
Perusahaan Efek dimaksudkan untuk meningkatkan Companies was intended to improve information
keterbukaan informasi dan akuntabilitas manajemen disclosure and management & supervisor
dan pengawas atas kegiatan usaha Perusahaan Efek. accountabilities upon Securities Companies business
Selama tahun 2009 telah dilakukan penelahaan atas activities. Throughout 2009, reviews have been
laporan kegiatan Perusahaan Efek yang memiliki izin conducted upon monthly activity reports of Securities
usaha sebagai PPE yang disampaikan setiap bulan dan Companies granted business licenses of Securities
laporan kegiatan Perusahaan Efek yang memiliki izin Broker Dealer and upon semi-annual activity reports of
usaha sebagai PEE yang disampaikan setiap 6 (enam) Securities Companies having business licenses of
bulan. Sementara itu, dari total Perusahaan Efek yang Securities Underwriter. Meanwhile, 144 Securities
ada, sebanyak 144 Perusahaan Efek telah Companies have submitted Semi-annual Financial
menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Reports and 142 Securities Companies have submitted

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


156 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

(LKTT) dan sebanyak 142 Perusahaan Efek telah Annual Financial Reports;
menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan (LKT);

• Penelahaan atas Laporan Insidentil Perusahaan Efek • Review on Securities Companies Incidental Reports
Untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap To supervise Securities Companies, any change of
Perusahaan Efek, setiap perubahan yang terjadi atas management or operational activities of Securities
manajemen ataupun kegiatan operasional Perusahaan Companies must be notified to Bapepam-LK. The
Efek wajib disampaikan kepada Bapepam-LK. suoervision was conducted by reviewing Securities
Pengawasan tersebut dilakukan dengan melakukan Companies incidental reports, among others are:
penelaahan terhadap laporan Perusahaan Efek, yang report of Securities Companies opening/closing in a
bersifat insidentil, yaitu antara lain berupa laporan location other than the head office, report of
pembukaan/penutupan kegiatan Perusahaan Efek di resignation of Board of Directors and Commissioners,
lokasi lain selain kantor pusat, laporan pengunduran report on change of address, report on capital
diri anggota Direksi dan Komisaris, laporan perubahan increase, report on change of company name, etc.
alamat, laporan peningkatan modal, laporan
perubahan nama, dan lain-lain

9.2.3 Uji Kepatuhan Lembaga Bursa Efek 9.2.3 Compliance Audit on Securities Exchange
Institutions

Uji kepatuhan Lembaga Bursa Efek dilakukan terhadap Securities Exchange Institutions compliance audit was
Lembaga Bursa Efek melalui pemeriksaan setempat yang performed toward Stock Exchange Institutions through on-
terdiri dari SRO yaitu PT BEI, PT KSEI, PT KPEI, dan site audit in the SRO, PT BEI, PT KSEI, PT KPEI, and
HIMDASUN. Uji kepatuhan ini bertujuan untuk memastikan HIMDASUN. The compliance audit was meant to ascertain
kepatuhan Lembaga Bursa Efek terhadap peraturan the Securities Exchange Institutions compliance toward
perundang-undangan di bidang pasar modal yang berlaku. prevailing laws and regulations of capital market. In 2009,
Sepanjang tahun 2009, Bapepam-LK telah menyelesaikan Bapepam-LK conducted compliance audit to 2 Securities
pemeriksaan kepatuhan terhadap 2 (dua) Lembaga Bursa Exchanges Institutions, namely Inter dealer Market
Efek, yaitu Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara Association (known as HIMDASUN) and Indonesia Central
(HIMDASUN) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT Securities Depository (PT KSEI). Scope of compliance audit
KSEI). Ruang lingkup uji kepatuhan terhadap HIMDASUN toward HIMDASUN and PT KSEI can be seen in table 9.2.
dan PT KSEI dapat dilihat pada tabel 9.2.

Tabel 9.2 Ruang Lingkup Uji Kepatuhan terhadap Table 9.2. Scope of Compliance Audit Toward
HIMDASUN dan PT KSEI HIMDASUN and PT KSEI

Lembaga Bursa Efek Ruang Lingkup


Securities Exchange Scope

HIMDASUN Kelengkapan struktur dan infrastruktur, proses penyelenggaraan


perdagangan SUN, dan kewajiban pelaporan.
Structure and infrastructure completeness, government
securities trading process and reporting obligation.
PT KSEI Aspek organisasi, sistem teknologi informasi, pelayanan jasa
kustodian sentral, administrasi, dan penyelenggaraan pembukuan.
Organization aspect, information technology system, central
securities depository services, administration, and book-keeping.

Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang telah In Compliance Audit Report (CAR) submitted to PT KSEI
disampaikan kepada manajemen PT KSEI, Tim Pemeriksa management, Audit Team of Bapepam-LK found 15
Bapepam-LK menemukan 15 temuan pelanggaran yang violations consisting of three categories, namely a). System
secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga kategori, (five findings), b). Monitoring (four findings), and c).
yaitu a). temuan terkait sistem (lima temuan), b). temuan Procedure (six findings). Upon such violations, Bapepam-LK
terkait pengawasan (empat temuan), dan c). temuan terkait has required PT KSEI management to make improvement
prosedur (enam temuan). Atas temuan pelanggaran actions and report it to Bapepam-LK afterward.
tersebut, Bapepam-LK telah meminta manajemen PT KSEI
untuk melakukan langkah-langkah perbaikan dan
menyampaikan laporannya kepada Bapepam-LK.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


157

Sementara itu, dari hasil uji kepatuhan terhadap In the meantime, from the compliance audit report of
HIMDASUN, Tim Pemeriksa Bapepam-LK menemukan HIMDASUN, Bapepam-LK found a fact that the
fakta bahwa struktur organisasi dan kegiatan operasional organization structure and operational activities of
HIMDASUN tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, HIMDASUN did not comply with the prevailing provisions,
khususnya peraturan Bapepam-LK terkait dengan especially Bapepam-LK regulation related to HIMDASUN.
HIMDASUN. Sehubungan dengan hal tersebut, Bapepam- Therefore, Bapepam-LK asked HIMDASUN management
LK meminta pengurus HIMDASUN untuk melakukan to make a review toward HIMDASUN organization
peninjauan kembali terhadap organisasi dan kegiatan structure and operational activities. Afterward, a letter
operasional HIMDASUN. Selanjutnya, pengurus has been sent to Bapepam-LK by HIMDASUN
HIMDASUN menyampaikan surat kepada Bapepam-LK management mentioning that HIMDASUN would change
yang menyatakan pihaknya akan mengubah bentuk the organization structure and return the license as
organisasi HIMDASUN sekaligus mengembalikan izin government securities trading provider.
sebagai penyelenggara perdagangan SUN.

9.2.4 Uji Kepatuhan Perusahaan Efek 9.2.4 Compliance audit on Securities Companies

Bapepam-LK sepanjang tahun 2009 telah menyelesaikan In 2009, Bapepam-LK conducted compliance audit to 28
pemeriksaan terhadap 28 Perusahaan Efek (PE), yang Securities Companies (SC), comprising of 6 (six) Exchange
terdiri dari 6 (enam) Kantor Pusat PE Anggota Bursa, 5 Member SC head offices, 5 (five) Exchange Member SC
(lima) Kantor Cabang PE Anggota Bursa, dan 17 PE Bukan branch offices, and 17 Non-Member SCs. In performing
Anggota Bursa. Dalam melakukan pemeriksaan rutin the routine compliance audit to SC, compliance aspects
kepada Perusahaan Efek, aspek-aspek yang diuji being investigated were organization, internal monitoring
kepatuhannya antara lain meliputi organisasi, pengawasan and controlling, book-keeping, implementation of
dan pengendalian internal, penyelenggaran pembukuan, knowing your customer principles, and working capital
pelaksanaan prinsip mengenal nasabah, dan kecukupan adequacy especially in term of calculation and
modal kerja khususnya dalam hal kesesuaian perhitungan presentation.
dan penyajiannya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan rutin tersebut, ditemukan Based on such routine investigation, several violations
beberapa pelanggaran atau ketidaksesuaian dengan and inconsistency toward provisions of prevailing laws
ketentuan perundangan-undangan di bidang pasar modal and regulations of capital market performed by SC were
yang dilakukan oleh Perusahaan Efek. Atas hal tersebut, found. Accordingly, Bapepam-LK took certain actions as
Bapepam-LK mengenakan tindakan tertentu mulai dari the consequences, such as written admonition,
teguran tertulis, penghentian sementara kegiatan usaha, temporary suspension, up to revocation of business
hingga pencabutan izin usaha dengan rincian: license. Details of actions taken were as follow:
• 2 (dua) Kantor Cabang PE Anggota Bursa dan 4 • Temporary suspension were given to 2 (two) branch
(empat) PE Bukan Anggota Bursa dikenakan offices of Exchange Member SC and 4 (four) Non-
penghentian sementara kegiatan usaha; Member SC;
• 6 (enam) Kantor Pusat PE Anggota Bursa, 3 (tiga) • Written admonition were given to 6 (six) head
Kantor Cabang PE Anggota Bursa, dan 2 (dua) PE offices of Exchange Member SC, 3 (three) branch
Bukan Anggota Bursa dikenakan teguran tertulis; offices of Exchange Member SC, and 2 (two) Non-
• 3 (tiga) PE Bukan Anggota Bursa sedang dalam proses Member SC;
pencabutan izin usaha; • Revocation of business license process were given to
• 8 (delapan) PE Bukan Anggota Bursa sedang dalam 3 (three) Non-Member SC;
proses pemeriksaan dan penyidikan oleh Biro • Referred 8 (eight) Non-Member SC to Investigation
Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK. Bureau for further investigation and criminal
investigation process.

Selain melakukan pemeriksaan setempat terhadap In addition to on-site inspection, compliance audit
Perusahaan Efek, uji kepatuhan Perusahaan Efek dilakukan toward Securities Companies was also performed by
dengan melakukan monitoring setempat pada kantor conducting on-site monitoring in Securities Companies
Perusahaan Efek untuk memonitor dan menelaah kembali officess to monitor and review the remedial action
pemenuhan dan perbaikan yang telah dilakukan oleh conducted and compliance upon prevailing laws and
Perusahaan Efek terhadap peraturan perundang-undangan regulations of capital market in connection with
di bidang pasar modal terkait dengan hasil pemeriksaan compliance audit report previously performed by
kepatuhan yang dilakukan oleh Bapepam-LK sebelumnya. Bapepam-LK. In 2009, Bapepam-LK conducted on-site
Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah melakukan monitoring to 11 Securities Companies in connection

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


158 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

monitoring setempat terhadap 11 Perusahaan Efek terkait with audit findings in 2008. Based on reports of such on-
dengan hasil pemeriksaan kepatuhan yang dilakukan pada site monitoring, similar violations were still found.
tahun 2008. Berdasarkan hasil monitoring setempat yang Therefore, Bapepam-LK imposed written admonition to
dilakukan, masih ditemukan beberapa pelanggaran yang respective Securities Company and ordered respective
sama sebagaimana yang telah ditemukan pada Securities Companies to take immediate remedial actions.
pemeriksaan kepatuhan sebelumnya. Atas hal ini,
Bapepam-LK telah menyampaikan peringatan tertulis
kepada Perusahaan Efek yang bersangkutan dan meminta
agar segera dilakukan langkah perbaikan.

9.2.5 Uji Kepatuhan Pengelolaan Investasi 9.2.5 Compliance Audit on Investment


Management

Setelah Bapepam-LK melakukan pemetaan terhadap After Bapepam-LK made a mapping of Investment
Manajer Investasi pada tahun 2007 hingga tahun 2008, Manager in 2007 - 2008, mapping of investment fund
kemudian dilanjutkan dengan pemetaan terhadap Agen selling agent (APERD) and risk on new product (Limited
Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dan pemetaan risiko Participation Investment Fund) were also made in 2009.
terhadap produk baru (Reksa Dana Penyertaan Terbatas) The mapping was performed by conducting compliance
pada tahun 2009. Pemetaan tersebut dilakukan dengan audit to all investment fund selling agent representatives
cara pemeriksaan kepatuhan terhadap seluruh Agen and all Limited Participation Investment Funds.
Penjual Efek Reksa Dana dan seluruh Reksa Dana
Penyertaan Terbatas.

Pemeriksaan kepatuhan APERD dilakukan terhadap 27 Compliance audit of APERD was conducted toward 27
kantor pusat APERD, dan 43 kantor cabang APERD yang APERD head offices, and 43 APERD branch offices in 10
berada di 10 (sepuluh) kota besar yaitu Medan, Batam, (ten) big cities, namely Medan, Batam, Pontianak,
Pontianak, Bandung, Balikpapan, Solo, Jogjakarta, Bandung, Balikpapan, Solo, Jogjakarta, Denpasar, Makasar
Denpasar, Makasar dan Surabaya pada bulan Juli sampai and Surabaya on July up to November 2009. Based on the
dengan November 2009. Berdasarkan hasil pemeriksaan compliance audit reports, Bapepam-LK imposed most of
yang dilakukan, Bapepam-LK memberikan sebagian besar APERD with admonition letters to take certain actions and
APERD surat untuk melakukan tindakan tertentu dan to always comply with the provisions of the prevailing laws
untuk selalu mematuhi ketentuan peraturan perundang- and regulations, and copies of admonition letters were
undangan yang berlaku, serta menyampaikan tembusan sent to the Central Bank (Bank Indonesia) for coordination
kepada Bank Indonesia guna kepentingan koordinasi purpose.
dalam hal terdapat temuan atau indikasi pelanggaran.

Dalam rangka meningkatkan kepatuhan APERD, Bapepam- To improve the APERD compliance, an improvement of
LK melakukan penyempurnaan sistem aplikasi industri Investment Fund application system was made by
Reksa Dana dengan mewajibkan APERD untuk melaporkan Bapepam-LK by requiring APERD to report data of
pegawai yang mempunyai izin WAPERD dengan mengisi/ employees having investment fund selling agent
meng-up date data ke dalam sistem yang telah disediakan. representative (WAPERD) licenses by filling out/updating
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui jumlah the data into the provided system. The objective of this
pemegang izin WAPERD yang masih aktif dan sebagai activity was to find out the total number of active
bahan persiapan penyelenggaraan Pendidikan Profesi WAPERD licenses holders and it served as preparation for
Lanjutan (PPL) bagi seluruh WAPERD. Professional Education Program arrangement for all
WAPERDs.

Bapepam-LK melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap Bapepam-LK conducted compliance audit to 67


67 Reksa Dana termasuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas Investment Funds including Limited Participation
(RDPT). Dari 67 Reksa Dana yang diperiksa, sebanyak 1 Investment Fund (LPIF). From such number of Investment
(satu) Reksa Dana proses pemeriksaan kepatuhannya Funds, 1 (one) of which were taken over by Investigation
dilimpahkan ke Biro Pemeriksaan dan Penyidikan guna Bureau for further investigation, and most of 36 LPIFs got
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan sebagian besar admonition letters to comply with provisions of the
dari 36 RDPT diberikan surat untuk melakukan tindakan prevailing laws and regulations.
tertentu serta mengingatkan kepada Manajer Investasi
untuk selalu mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


159

Disamping itu, Bapepam-LK juga melakukan pemeriksaan Besides, Bapepam-LK conducted compliance audit to 17
kepatuhan terhadap 17 Manajer Investasi. Dari 17 Investment Managers as well. From the total numbers, 6 of
perusahaan yang diperiksa, terdapat 6 perusahaan yang which went to Investigation Bureau due to violation
proses pemeriksaan kepatuhannya dilimpahkan ke Biro indication against provisions of the prevailing laws and
Pemeriksaan dan Penyidikan guna dilakukan pemeriksaan regulations.
lebih lanjut karena diduga melakukan tindakan pelanggaran
atas ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Selain itu, Bapepam-LK juga telah melakukan pemeriksaan Compliance audit was also performed by Bapepam-LK to 9
kepatuhan terhadap 9 (sembilan) Manajer Investasi terkait (nine) Investment Managers in connection with the
dengan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan application of Knowing Your Customer Principles (KYC). As
dari hasil pemeriksaan tersebut, kepada Manajer Investasi the result, admonition letters were given to the Investment
telah diberikan surat untuk melakukan tindakan tertentu Managers to make remedial actions for system and
dalam rangka perbaikan sistem dan prosedur perusahaan procedure improvements pursuant to KYC.
dalam rangka melaksanakan penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah.

9.3 Pengawasan Perdagangan 9.3 Market Surveillance

Dalam rangka melaksanakan amanat Pasal 3 Undang- In order to meet the mandate of Article 3 of Law Number 8/
Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, 1995 regarding Capital Market, Bapepam-LK performed
Bapepam-LK secara rutin melakukan tugas pengawasan regular monitoring toward capital market activities in form
terhadap kegiatan pasar modal berupa pemantauan of daily stock trading monitoring to 401 issuers and 43
transaksi perdagangan saham harian terhadap 401 emiten warrants, as well as bond trading including 231 series of
dan 43 waran, serta perdagangan obligasi meliputi obligasi corporate bonds, and 79 series of government securities.
perusahaan (corporate bond) sebanyak 231 seri dan SUN Bapepam-LK also conducted monitoring of Stock Option
sebanyak 79 seri. Bapepam-LK juga melakukan pengawasan trading and Exchange Trade Fund (ETF).
terhadap perdagangan Kontrak Opsi Saham (KOS) dan Also, Bapepam-LK performed review and technical
Exchange Trade Fund (ETF). investigation related unusual transaction to create an
Bapepam-LK telah melakukan penelaahan dan pemeriksaan organized, fair, and efficient capital market activites, and to
teknis terhadap dugaan transaksi tidak wajar dalam upaya protect investor interest at the same time. The review and
menciptakan terwujudnya kegiatan pasar modal yang technical investigation was performed to get proper
teratur, wajar dan efisien serta untuk melindungi preliminary clues for further formal investigation as
kepentingan pemodal. Penelaahan dan pemeriksaan teknis stipulated in article 100 of Law Number 8/1995 regarding
dilakukan guna memperoleh petunjuk awal yang memadai Capital Market.
sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
sebagaimana dimaksud dalam pasal 100 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

Sepanjang tahun 2009, Bapepam-LK telah menyelesaikan In 2009, Bapepam-LK conducted initial review and technical
penelaahan awal dan pemeriksaan teknis terhadap 28 investigation on 28 unusual trading indications with details
indikasi perdagangan tidak wajar. Dari hasil penelaahan as follow:
awal diketahui rincian kasus sebagai berikut:
a. 14 hasil penelaahan awal menunjukkan adanya indikasi a. 14 initial reviews showed that there were unusual
perdagangan efek yang tidak wajar sehingga securities trading indications requiring further
diteruskan kepada pemeriksaan lanjutan; investigation;
b. 7 (tujuh) hasil penelaahan awal dan pemeriksaan teknis b. 7 (seven) initial reviews and technical investigations
tidak menemukan petunjuk awal adanya indikasi came up with no clues of unusual securities trading
perdagangan efek yang tidak wajar untuk diteruskan indications requiring further investigation;
ke pemeriksaan lanjutan;
c. 7 (tujuh) indikasi perdagangan tidak wajar masih dalam c. 7 (seven) unusual securities trading indications were still
proses penelaahan dan pemeriksaan teknis pada akhir in process of reviews and technical investigations at the
tahun. end of the year.

Selain melaksanakan fungsi pengawasan perdagangan In addition to its monitoring function for stock exchange
saham di bursa, Bapepam-LK juga melakukan pengawasan trading, Bapepam-LK also performed monitoring of debt

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


160 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

atas transaksi Efek bersifat utang dan Sukuk yang Securities and Sukuk transactions made in secondary
dilaksanakan di pasar sekunder melalui kewajiban market through Securities transaction reporting obligation.
pelaporan transaksi Efek. Dalam rangka meningkatkan To improve development and integrity of debt Securities
pengembangan dan integritas pasar Efek bersifat utang and Sukuk market through Securities transaction
dan Sukuk melalui pelaporan perdagangan Efek, di tahun reporting, Bapepam-LK amended Bapepam and LK
2009 Bapepam-LK telah menyempurnakan Peraturan Regulation Number X.M.3 regarding Securities Transaction
Bapepam dan LK Nomor X.M.3 tentang Pelaporan Reporting in 2009. Based on such regulation, every Party
Transaksi Efek. Berdasarkan peraturan tersebut, Setiap that performs debt Securities and Sukuk transactions is
Pihak yang melakukan Transaksi atas Efek bersifat utang obligated to submit report of transaction made to
dan Sukuk, wajib menyampaikan laporan atas Transaksi Bapepam-LK via Securities Transaction Report Receiver.
yang telah dilakukannya kepada Bapepam-LK melalui
Penerima Laporan Transaksi Efek

Untuk mengetahui kesiapan partisipan dalam To find out participants readiness in delivering securities
menyampaikan laporan transaksi efek sebagaimana diatur transaction report as provisioned in regulation number
dalam peraturan X.M.3 tersebut, Bapepam-LK melakukan X.M.3, Bapepam-LK performed monitoring of participant
monitoring kepatuhan partisipan dalam menyampaikan compliance as follows:
laporannnya sebagai berikut:

Tabel 9.3 Tingkat Kepatuhan Pelaporan Partisipan Table 9.3 Reporting Compliance Level of Participant
Periode 2 Januari s.d 28 Desember 2009 for the Period of January 2, 2009 up to
December 28, 2009

No. Partisipan Tepat Waktu Terlambat % Frek Terlambat


Participant On Time Late % Freq Late
Volume (Rp. M) Frek Volume (Rp. M) Frek
Freq Freq

1 SC 78,690.74 8,668 163,670 19,514 69.24%


2 Bank 351,301.10 18,842 407,741.45 20,116 51.64%
3 CB 9,596.83 2,008 173,798.90 16,254 89.00%

9.4 PENGAWASAN DAN UJI KEPATUHAN 9.4 SUPERVISION AND COMPLIANCE AUDIT
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG ON CAPITAL MARKET SUPPORTING
PASAR MODAL INSITUTION AND PROFESSION

9.4.1 Pengawasan Lembaga Penunjang Pasar 9.4.1 Supervision on Capital Market Supporting
Modal Insitution

9.4.1.1 Bank Kustodian 9.4.1.1 Custodian Bank

Pengawasan terhadap Bank Kustodian dilakukan dengan Surveillance of Custodian Bank is performed by obliging
mewajibkan Bank Kustodian untuk menyampaikan Custodian Bank to submit Monthly and Annual Report
Laporan Bulanan dan Tahunan tentang aktivitas Bank concerning Custodian Bank activities and comprising of
Kustodian yang memuat rekapitulasi Efek yang tercatat Securities recapitulation recorded during such period to
selama periode tersebut kepada Bapepam-LK sesuai Bapepam-LK pursuant to Bapepam and LK Regulation
dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor: X.G.1 tentang Number X.G.1 regarding Report of Commercial Bank as
Laporan Bank Umum sebagai Kustodian. Custodian.

Terhadap laporan-laporan Bank Kustodian yang Data input process has been performed by Bapepam-LK
disampaikan kepada Bapepam-LK tersebut telah upon such Report of Custodian Bank delivered, comprising
dilaksanakan proses input data ke dalam database, yang of monthly data of Securities buy & sell transactions. In
meliputi data transaksi jual dan beli Efek secara bulanan. 2009, there were 21 Custodian Bank which have
Selanjutnya, berdasarkan hasil monitoring terhadap submitted their monthly reports and annual activities
kewajiban penyampaian laporan Bank Kustodian pada report to Bapepam-LK.
tahun 2009, sebanyak 21 Bank Kustodian telah
menyampaikan laporan bulanan dan laporan kegiatan
tahunan kepada Bapepam-LK.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


161

9.4.1.2 Biro Administrasi Efek 9.4.1.2 Securities Administration Agency

Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.H.1 tentang Laporan Amendment has been made upon Bapepam and LK
Biro Administrasi Efek dan Emiten yang Menyelenggarakan Regulation Number X.H.1 regarding Report of Securities
Administrasi Efek Sendiri telah diubah untuk memenuhi Administration Agencies and Issuers which handled inhouse
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 administration to comply with provisions of Government
tentang Penurunan Tarif Pajak bagi Wajib Pajak Badan Dalam Regulation Number 81/2007 regarding Tax Tariff Reduction
Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka. Perubahan for Domestic Entity Taxpayer in form of Public Company.
tersebut berupa penambahan formulir Nomor: X.H.1-6 The amendment was made through form addition Number
tentang laporan bulanan kepemilikan saham Emiten atau X.H.1-6 regarding monthly report of Issuer or Public-listed
Perusahaan Publik dan rekapitulasi yang telah dilaporkan Company share ownership and recapitulation which have
dalam Laporan Kegiatan Operasional Bulanan yang wajib been reported by Securities Administration Agencies in
disampaikan oleh BAE. Selain untuk memenuhi ketentuan Monthly Operational Activity Report. Not only to meet the
Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007, perubahan provisions of Government Regulation Number 8/2007, the
peraturan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas amendment was meant to improve the report quality made
laporan yang dilakukan oleh Biro Administrasi Efek serta by Securities Administration Agencies as well as Issuer or
Emiten dan Perusahaan Publik yang menyelenggarakan Public Company performing inhouse administration.
administrasi Efek sendiri, sehingga tergambar komposisi Consequently, composition of shareholders of Issuer or
pemegang saham publik dari Emiten dan Perusahaan Publik Public Company, percentage, total number of 5%
termasuk persentase, jumlah dan kepemilikan 5% atau ownership or less could be clearly defined.
kurang.

Terhadap laporan-laporan BAE serta Emiten atau Perusahaan Reports of Securities Administration Agencies as well as
Publik yang menyelenggarakan administrasi Efek sendiri Issuer or Public-listed Company performing inhouse
(inhouse BAE) yang disampaikan kepada Bapepam-LK administration which were delivered to Bapepam-LK have
tersebut telah dilaksanakan proses input data ke dalam gone through data input process, comprising of 5%
database, yang meliputi data kepemilikan 5% Emiten dan ownership of Issuers or Public-listed Companies, as well as
Perusahaan Publik serta data dalam formulir Nomor: X.H.1-6 data described in form Number X.H.1-6 regarding monthly
tentang laporan bulanan kepemilikan saham Emiten atau report of Issuer or Public-listed Company shares ownership
Perusahaan Publik dan rekapitulasi yang telah dilaporkan. and recapitulation delivered.

Berdasarkan hasil monitoring terhadap kewajiban In 2009, 10 (ten) Securities Administration Agencies have
penyampaian laporan BAE dan Emiten/Perusahaan Publik submitted monthly report, annual activity report, and
yang menyelenggarakan administrasi Efek sendiri pada annual financial report to Bapepam-LK.
tahun 2009, sebanyak 10 (sepuluh) BAE telah
menyampaikan laporan bulanan, Laporan Kegiatan Tahunan
dan Laporan Keuangan Tahunan kepada Bapepam-LK.

9.4.1.3 Lembaga Penilaian Harga Efek 9.4.1.3 Securities Pricing Agency

Pengawasan terhadap Lembaga Penilaian Harga Efek ini Monitoring on Securities Pricing Agency refers to Bapepam
merujuk pada Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.C.3 and LK Regulation Number V.C.3 Indonesia Bond Pricing
tentang Lembaga Penilaian Harga Efek, dimana diatur Agency in which obligations of such institution are
mengenai kewajiban lanjutan dari lembaga tersebut. regulated. The obligations are among others to deliver a
Kewajiban tersebut antara lain melaporkan kepada report to Bapepam-LK regarding any change occurred in the
Bapepam-LK perubahan yang terjadi dalam lembaga dan institution and to provide Bapepam-LK with:
menyampaikan kepada Bapepam-LK berupa:
• Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit akuntan • Annual financial report audited by accountant
yang terdaftar di Bapepam-LK dan laporan kegiatan registered in Bapepam-LK and annual activity report by
tahunan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah no later than 3 (three) months after the company»s
tahun buku perseroan berakhir; book year ends;
• Informasi dan data yang digunakan dalam proses • Information and data used in valuation process as well
penilaian beserta dokumen terkait, apabila diminta oleh as other relevant documents, if required by
Bapepam-LK; Bapepam-LK;
• Laporan perubahan material yang mempengaruhi • Report of material change that could affect company
operasi perseroan, selambat-lambatnya 1 (satu) hari operational activity by no later than 1 (one) business
kerja setelah kejadian; day after the occurence;

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


162 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

• Laporan hasil kajian bulanan mengenai • Report of monthly review concerning market trend by
kecenderungan pasar, selambat-lambatnya pada hari no later than on the 5th business day of the following
kerja ke-5 (lima) bulan berikutnya. month.

9.4.1.4 Wali Amanat 9.4.1.4 Trust Agent

Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan Trust agent is a Party that represents debt Securities
pemegang Efek bersifat utang. Kewenangan pembinaan, holders» interests. Daily surveillance and compliance of
pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan Wali activities of Trust Agent which has obtained registration
Amanat yang telah memperoleh Surat Tanda Terdaftar di certificate of capital market can be grouped into 3 (three)
pasar modal dapat dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) major activities, namely regulation drafting and
kegiatan utama, yakni, penyusunan dan penyempurnaan amendment; monitoring of every Trust Agent obligation as
peraturan; pemantauan atas setiap kewajiban Wali Amanat provisioned in capital market regulation; and local
sebagaimana dipersyaratkan oleh ketentuan pasar modal; inspection/investigation. Activity related regulation drafting
dan inspeksi/pemeriksaan setempat. and amendment of regulation was presented in the
chapter 7.

Pemantauan Kewajiban Wali Amanat Monitoring on Trust Agent Obligations


Sebagaimana dipersyaratkan di dalam peraturan Bapepam As provisioned in Bapepam and LK Regulation Number
dan LK Nomor X.I.1 tentang Laporan Wali Amanat X.I.1 regarding Trust Agent Report, Trust Agent is required
diwajibkan untuk menyampaikan laporan kegiatan tengah to submit semi-annual and annual activity reports.
tahunan dan tahunan. Selain laporan kegiatan, Wali Additionally, Trust Agent must submit significant event
Amanat juga diwajibkan untuk menyampaikan laporan report related to trust agent activites, such as: principal
peristiwa penting yang menyangkut kegiatan redemption and interest payment of debt Securities before
perwaliamanatan, antara lain, pembayaran pokok dan maturity date, violation against provisions of trust agent
bunga Efek yang bersifat utang sebelum jatuh tempo, contract, and General Debt Securities Holders Meeting
pelanggaran atas ketentuan dalam kontrak arrangement.
perwaliamanatan, dan penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Efek bersifat Utang.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan selama tahun Based on observation conducted in 2009, out of 10 (ten)
2009, dari 10 (sepuluh) Wali Amanat yang aktif di Pasar active Trust Agent in capital market, there was 1 (one)
Modal, terdapat 1 (satu) Wali Amanat yang terlambat Trust Agent submitting the 2009 semi-annual activity
menyampaikan laporan kegiatan tengah tahunan 2009 report late, and 1 (one) Trust Agent submitting the 2009
dan 1 (satu) Wali Amanat yang terlambat menyampaikan annual activity report late.
laporan kegiatan tahunan 2009.

Inspeksi/Pemeriksaan Setempat On-site inspection


Sampai dengan tahun 2009, inspeksi/pemeriksaan Up to end of 2009, on-site inspection for Trust Agent has
setempat untuk Wali Amanat belum dilakukan. Saat ini not been performed yet. Currently, on-site inspection
infrastruktur untuk inspeksi/pemeriksaan setempat sedang infrastructure has been prepared. The inspection on Trust
dipersiapkan. Inspeksi/pemeriksaan Wali Amanat Agent was targeted to be started on next 2011.
ditargetkan untuk dilaksanakan pada tahun 2011.

9.4.1.5 Perusahaan Pemeringkat Efek 9.4.1.5 Credit Rating Agency

Perusahaan Pemeringkat Efek adalah Penasihat Investasi Credit Rating Agency is Investment Advisor in form of
berbentuk Perseroan Terbatas yang melakukan kegiatan Limited Liability that conducts rating activities and provides
pemeringkatan dan memberikan peringkat. rating.

Peringkat adalah opini tentang kemampuan untuk Rating is an opinion about capability of fulfilling payment
memenuhi kewajiban pembayaran secara tepat waktu oleh obligations timely by certain Party:
suatu Pihak:
• sebagai entitas (company rating);dan/ atau • As entity (company rating); and/or
• berkaitan dengan Efek yang diterbitkan oleh Pihak • Related to Securities issued by concerning Party being
dimaksud yang diperingkat (instrument rating). rated (instrument rating).

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


163

Peringkat bukan merupakan rekomendasi bagi pemodal Rating is not a recommendation for investor to make
untuk mengambil keputusan investasi dan/atau opini atas invesment decision and/or opinion upon Securities fair value
nilai kewajaran Efek dan/atau nilai entitas yang diperingkat. and/or entity value being rated.

Kewenangan pembinaan, pengaturan dan pengawasan Supervision on daily activities of Credit Rating Agency that
sehari-hari kegiatan Perusahaan Pemeringkat Efek yang has obtained Business License for conducting rating activities
telah memperoleh Surat Izin Usaha untuk melakukan can be divided into 3 (three) major activities, namely:
kegiatan pemeringkatan dapat dikelompokkan ke dalam 3 regulation drafting and amendment; monitoring of Credit
(tiga) kegiatan utama, yakni, penyusunan dan Rating Agency obligations as provisioned in capital market
penyempurnaan peraturan; pemantauan atas setiap regulation; and local inspection/investigation. Activity related
kewajiban Perusahaan Pemeringkat Efek sebagaimana regulation drafting and amendment of regulation was
dipersyaratkan oleh ketentuan pasar modal; dan inspeksi/ presented in the chapter 7.
pemeriksaan setempat.

9.4.1.6 Pemeriksaan Setempat 9.4.1.6 On-site inspection

Infrastruktur untuk melakukan inspeksi/pemeriksaan Recently, on-site inspection infrastructure has been set up. It
setempat di Perusahaan Pemeringkat Efek sedang was targeted to conduct the inspection/investigation of
dipersiapkan dan ditargetkan inspeksi/pemeriksaan Credit Rating Agency in 2010.
setempat dilakukan pada tahun 2010.

9.4.2 Uji Kepatuhan Lembaga Penunjang Pasar 9.4.2 Capital Market Supporting Institution
Modal Compliance

9.4.2.1 Bank Kustodian 9.4.2.1 Custodian Bank

Untuk memastikan kepatuhan Bank Kustodian terhadap To assure of Custodian Bank compliance toward prevailing
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal laws and regulation of capital market, Bapepam-LK
yang berlaku, Bapepam-LK telah menyelesaikan conducted compliance audit of 10 (ten) Custodian Bank in
pemeriksaan kepatuhan terhadap 10 (sepuluh) Bank 2009, including organization aspect, knowing your
Kustodian di tahun 2009 yang meliputi aspek organisasi, customer principles, information technology system,
prinsip mengenal nasabah, sistem teknologi informasi, maintenance and security of investor assets, investor
pemeliharaan dan pengamanan aset nasabah, penerimaan instruction acceptance and delivery, corporate action
dan penerusan instruksi nasabah, pemrosesan aksi processing, and reporting obligation. Based on the audit,
korporasi, dan kewajiban pelaporan. Berdasarkan uji Bapepam-LK found several violation or inconsistency against
kepatuhan tersebut, Tim Pemeriksa Bapepam-LK provisions of the prevailing laws and regulation of capital
menemukan beberapa pelanggaran atau ketidaksesuaian market. They were among others related to application of
dengan ketentuan perundangan-undangan di bidang pasar knowing your customer principles, custodian system access,
modal, antara lain terkait dengan penerapan prinsip completion of investor account opening form, and report
mengenal nasabah, akses sistem kustodian, kelengkapan delivery to investor. To respond to those violations,
pengisian formulir pembukaan rekening nasabah, dan Bapepam-LK has asked Custodian Bank management to
penyampaian laporan kepada nasabah. Atas temuan take necessary remedial actions and report it to Bapepam-LK
pelanggaran tersebut, Bapepam-LK telah meminta kepada within the specified time frame. Investigation Team of
manajemen Bank Kustodian untuk melakukan langkah- Bapepam-LK has been working on the finalization of
langkah perbaikan dan menyampaikan laporannya kepada Investigation Report toward those 10 (ten) Custodian Bank.
Bapepam-LK dalam jangka waktu tertentu. Laporan Hasil
Pemeriksaan terhadap 10 (sepuluh) Bank Kustodian sedang
dalam proses penyelesaian oleh Tim Pemeriksa Bapepam-LK.

Selain pemeriksaan tersebut, Bapepam-LK melakukan In addition to the investigation, Bapepam-LK has monitored
monitoring dan menelaah kembali pemenuhan serta and reviewed the compliance and remedial actions
perbaikan yang telah dilakukan oleh 8 (delapan) Bank performed by 8 (eight) Custodian Bank toward prevailing
Kustodian terhadap peraturan perundang-undangan di laws and regulation of capital market. The activity was
bidang pasar modal. Kegiatan ini dilakukan terkait dengan conducted in connection with 2008 compliance audit report
hasil pemeriksaan kepatuhan yang dilakukan terhadap ke-8 of those 8 (eight) Custodian Bank. Based on the audit
(delapan) Bank Kustodian tersebut pada tahun 2008. report, similar violations were still found and written
Berdasarkan hasil monitoring tersebut, masih ditemukan admonitions have been given to respective Custodian Bank

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


164 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

beberapa pelanggaran yang sama dan telah dilakukan for another remedial action.
peringatan tertulis kepada Bank Kustodian yang
bersangkutan untuk segera dilakukan langkah perbaikan.

9.4.2.2 Lembaga Penilaian Harga Efek 9.4.2.2 Securities Pricing Agency

Lembaga Penilaian Harga Efek merupakan lembaga yang Securities Pricing Agency is a new established institution in
baru berdiri sehingga belum dilaksanakan uji kepatuhan capital market. Therefore, no compliance audit has ever
terhadap Lembaga Penilaian Harga Efek di tahun 2009. been conducted toward Securities Pricing Agency in 2009.

9.4.3 Profesi Penunjang Pasar Modal 9.4.3 Supporting Capital Market Profession

9.4.3.1 Akuntan 9.4.3.1 Accountant

Kewenangan pembinaan, pengaturan dan pengawasan Supervision on daily activities of Public Accountant that
sehari-hari kegiatan Perusahaan Pemeringkat Efek yang has obtained Business License for conducting capital
telah memperoleh Surat Tanda Terdaftar untuk melakukan market activities can be divided into 3 (three) major
kegiatan di pasar modal dapat dikelompokkan kedalam 3 activities, namely: regulation drafting and amendment;
(tiga) kegiatan utama, yakni, penyusunan dan monitoring of Accountant obligations as provisioned in
penyempurnaan peraturan; pemantauan atas setiap capital market regulation; and local inspection/
kewajiban Akuntan sebagaimana dipersyaratkan oleh investigation. Activity related regulation drafting and
ketentuan pasar modal; dan inspeksi/pemeriksaan amendment of regulation was presented in the chapter 7.
setempat.

Pemantauan atas Kewajiban Penilai Monitoring on Accountant Obligations


Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.A.1 Based on Bapepam and LK Regulation Number VIII.A.1
tentang Pendaftaran Akuntan yang Melakukan Kegiatan di regarding Registration of Accountant providing Services in
Pasar Modal yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Capital Market as the Attachment of Chairman of
Bapepam dan LK Nomor Kep-42/BL/2008 tanggal 14 Bapepam and LK Decree Number Kep-42/BL/2008 dated
Februari 2008, Akuntan yang telah memiliki STTD February 14, 2008, Accountants that have obtained
diwajibkan untuk mengikuti Pendidikan Profesi Lanjutan registration certificates are required to join Professional
(PPL) setiap tahunnya dan mengirimkan bukti Education Program (PEP) every year and send their
keikutsertaannya dalam PPL tersebut kepada Bapepam-LK. participation proof in such program to Bapepam-LK. The
Pemantauan Bapepam-LK untuk kewajiban PPL ini lebih obligation of joining APP is completely administrative.
bersifat administratif.

Selain kewajiban terkait PPL, Akuntan juga wajib untuk Furthermore, Accountant must submit Periodic Reports
menyampaikan Laporan Berkala setiap tahunnya. Hal ini every year. It complies with Bapepam and LK Regulation
sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.J.2 Number X.J.2 regarding Periodic Activity Reports of
tentang Laporan Berkala Kegiatan Akuntan yang Accountant as the Attachment of Chairman of Bapepam
merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK and LK Decree Number 396/BL/2008 dated October 6,
Nomor Kep-396/BL/2008 tanggal 6 Oktober 2008. Selain 2008. In addition to delivery timeliness, Bapepam-LK
ketepatan waktu penyampaian, Bapepam-LK juga conducted analysis upon such periodic reports. The
melakukan analisis atas isi laporan berkala tersebut. Hasil analysis result shall serve as one of the references for on-
analisis atas laporan berkala Penilai, digunakan juga site inspection.
sebagai salah satu referensi sebelum melakukan
pemeriksaan setempat.

Pemeriksaan Setempat On-site inspection


Bapepam-LK belum melakukan inspeksi/pemeriksaan In 2009 Bapepam-LK did not conduct on-site inspection.
setempat sampai dengan tahun 2009. Sebagai persiapan As the preparation for on-site inspection, Audit
untuk melakukan pemeriksaan setempat, saat ini sedang surveillance training was being conducted in cooperation
dilakukan audit surveillance training dengan bekerjasama with Australian Securities and Invesment Commission.
dengan Australian Securities and Invesment Commission.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


165

9.4.3.2 Penilai 9.4.3.2 Appraiser

Kewenangan pembinaan, pengaturan dan pengawasan Supervision on daily activities of Appraiser that has obtained
sehari-hari kegiatan Perusahaan Pemeringkat Efek yang Business License for conducting capital market activities can
telah memperoleh Surat Tanda Terdaftar untuk melakukan be divided into 3 (three) major activities, namely: regulation
kegiatan di pasar modal dapat dikelompokkan kedalam 3 drafting and amendment; monitoring of Appraiser
(tiga) kegiatan utama, yakni, penyusunan dan obligations as provisioned in capital market regulation; and
penyempurnaan peraturan; pemantauan atas setiap on the spot inspection Activity related regulation drafting
kewajiban Penilai sebagaimana dipersyaratkan oleh and amendment of regulation was presented in
ketentuan pasar modal; dan inspeksi/pemeriksaan the chapter 7.
setempat;

Pemantauan atas Kewajiban Penilai Monitoring on Appraiser Obligations


Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.C.1 Based on Bapepam and LK Regulation Number VIII.C.1
tentang Pendaftaran Penilai yang Melakukan Kegiatan di regarding Registration of Appraiser performing Capital
Pasar Modal yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Market activities as the Attachment of Chairman of
Bapepam-LK Nomor Kep-42/BL/2008 tanggal 14 Februari Bapepam-LK Decree Number Kep-42/BL/2008 dated
2008, Penilai yang telah memiliki STTD diwajibkan untuk February 14, 2008, Appraisers that have already had
mengikuti Pendidikan Profesi Lanjutan (PPL) setiap tahunnya registration certificates must join Professional Education
dan mengirimkan bukti keikutsertaannya dalam PPL Program (PEP) every year and send their participation proofs
tersebut kepada Bapepam-LK. Pemantauan Bapepam-LK in such program to Bapepam-LK. The obligation of joining
untuk kewajiban PPL ini lebih bersifat administratif. PEP is completely administrative.

Selain kewajiban terkait PPL, Penilai juga wajib untuk Furthermore, Appraiser must submit Periodic Reports every
menyampaikan Laporan Berkala setiap tahunnya. Hal ini year. It complies with Bapepam and LK Regulation Number
sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.J.4 X.J.4 regarding Periodic Activity Reports of Appraiser as the
tentang Laporan Berkala Kegiatan Penilai yang merupakan Attachment of Chairman of Bapepam and LK Decree
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep- Number 396/BL/2008 dated October 6, 2008. In addition to
396/BL/2008 tanggal 6 Oktober 2008. Selain ketepatan delivery timeliness, Bapepam-LK conducted analysis upon
waktu penyampaian, Bapepam-LK juga melakukan analisis such periodic reports. The analysis result shall serve as one
atas isi laporan berkala tersebut. Hasil analisis atas laporan of the references for on-site inspection.
berkala Penilai, digunakan juga sebagai salah satu referensi
sebelum melakukan pemeriksaan setempat.

Pemeriksaan Setempat On-site Inspection


Tujuan inspeksi/surveillance setempat ini adalah untuk The purpose of the inspection was to observe Appraiser
mengetahui kepatuhan Penilai terhadap peraturan compliance toward Bapepam-LK regulations. Hopefully, by
Bapepam-LK. Diharapkan dengan mematuhi peraturan complying with Bapepam-LK regulations, the quality and
Bapepam-LK yang ada, maka kualitas dan profesionalitas profesionalism of Appraisal profession can be improved. In
profesi Penilai dapat ditingkatkan. Selama tahun 2009, 2009, Bapepam-LK conducted on-site inspection on
Bapepam-LK telah melakukan inspeksi/surveillance Registered Appraisal Service Office (RASO) to 8 (eight)
setempat atas pengendalian mutu Kantor Jasa Penilai Publik RASOs. The result of such on-site inspection served as
(KJPP) kepada 8 (delapan) KJPP. Adapun hasil dari inspeksi/ recommendation for RASOs improvement.
surveillance setempat ini adalah rekomendasi sebagai bahan
perbaikan bagi KJPP.

9.5 PENGAWASAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN 9.5 SUPERVISION ON FINANCE COMPANIES AND


DAN MODAL VENTURA VENTURE CAPITAL COMPANIES

Pembinaan dan pengawasan atas kegiatan perusahaan Supervision on the activities of finance company was
pembiayaan dilakukan baik secara langsung maupun performed either directly or indirectly. Indirect supervision
tidak langsung. Pengawasan tidak langsung meliputi includes monitoring on company compliance in submitting
pemantauan atas kepatuhan perusahaan dalam financial and non-financial reports as well as analysis
penyampaian laporan keuangan dan non-keuangan of such reports.
serta hasil analisis atas laporan-laporan tersebut.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


166 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

Pengawasan secara langsung dilakukan dengan Direct supervision was performed by investigating the
pemeriksaan pada perusahaan pembiayaan. finance company.

9.5.1 Penyampaian Laporan Keuangan 9.5.1 Submission of Financial Report

Perusahaan pembiayaan diwajibkan untuk menyampaikan Finance company must submit monthly financial report,
laporan keuangan bulanan, laporan kegiatan usaha semi-annual business activity report, and annual financial
semesteran, dan laporan keuangan tahunan yang telah report audited by public accountant.
diaudit oleh akuntan publik.

Hasil analisis atas laporan tersebut selanjutnya digunakan The analysis of those reports will later serve as one of the
sebagai salah satu dasar dilakukannya pemeriksaan dan basis for performing investigation, and serve as
menjadi pertimbangan dalam evaluasi atas permohonan considerations for evaluating the application related to
yang berkaitan dengan kelembagaan perusahaan finance company.
pembiayaan.

Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah memberikan sanksi In 2009, Bapepam-LK gave sanction of written
peringatan, pembekuan kegiatan usaha, dan pencabutan admonition, suspension of business activity, and revocation
izin usaha atas pelanggaran dalam kewajiban of business license for violation of financial report
penyampaian laporan keuangan perusahaan pembiayaan. submission of finance company.

9.5.2 Pemeriksaan Perusahaan Pembiayaan 9.5.2 Inspection on Finance Company

Pemeriksaan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh The investigation is performed to get proper convictions
keyakinan yang memadai atas kebenaran laporan periodik, upon the accuracy of periodic reports, to assess the
menilai kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku di finance company compliance toward prevailing provisions,
bidang perusahaan pembiayaan, dan memastikan bahwa and to ensure that the periodic reports reflect the real
laporan periodik sesuai dengan keadaan perusahaan yang condition of the company.
sebenarnya.

Pada tahun 2009 Bapepam-LK telah melakukan In 2009, Bapepam-LK conducted inspection toward 52
pemeriksaan terhadap 52 perusahaan pembiayaan finance companies based on analysis and 2008 audited
berdasarkan hasil analisis atas laporan keuangan audit financial report, and monitoring the compliance of
tahun 2008 dan pemantauan atas pemenuhan komitmen financing company»s commitment that has been audited in
perusahaan pembiayaan yang telah diperiksa pada tahun 2008.
2008.

Ruang lingkup pemeriksaan meliputi: Scopes of investigation were as follow:


• Aspek kelembagaan; • Institutional aspect;
• Aspek penyelenggaraan usaha (operasional); dan • Operational activity aspect; and
• Aspek keuangan. • Financial aspect.

Sebagai tindak lanjut atas pemeriksaan tersebut, Bapepam- To follow up the inspection, Bapepam-LK has given
LK telah memberikan sanksi peringatan, pembekuan sanction of admonition, suspension of business activity,
kegiatan usaha, dan pencabutan izin usaha. and business license revocation.

9.5.3 Penilaian Kepatutan dan Kemampuan Direksi 9.5.3 Fit & Proper Test of Board of Directors and
dan Komisaris Commissioners

Dengan adanya penilaian kemampuan dan kepatutan bagi Fit & proper tests for candidates of board of directors and
calon direksi dan komisaris perusahaan pembiayaan, commissioners of finance companies are expected to
diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia generate high competence human resource.
yang memiliki kemampuan dan kepatutan tinggi dalam Consequently, it will finally encourage good corporate
menjalankan perusahaan. Dengan demikian, pada akhirnya governance of financecompanies.
hal ini dapat mendorong terwujudnya tata kelola
perusahaan pembiayaan yang baik.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


167

Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah melakukan penilaian In 2009, Bapepam-LK conducted fit & proper tests toward
kemampuan dan kepatutan (fit and proper) terhadap 135 135 candidates of board of directors and commissioners of
calon direksi dan calon komisaris perusahaan pembiayaan financing companies with the following details:
yang mengajukan permohonan untuk dilakukan penilaian • 86 director candidates; and
kemampuan dan kepatutan dengan rincian sebagai berikut: • 49 commissioner candidates.
• 86 calon direksi; dan
• 49 calon komisaris.

Dari jumlah tersebut, 5 (lima) orang calon direksi dan 8 From the figures, 5 (five) director candidates and 8 (eight)
(delapan) orang calon komisaris dinyatakan tidak lulus commissioner candidates were declared failed from the fit &
penilaian kemampuan dan kepatutan. proper test.

9.6 PENGAWASAN PERUSAHAAN PERASURANSIAN 9.6 SUPERVISION ON INSURANCE COMPANY

9.6.1 Penyampaian Laporan 9.6.1 Report Submission

Berdasarkan Pasal 6 Keputusan Menteri Keuangan Nomor Pursuant to Article 6 of the Minister of Finance Decree
424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Number 424/KMK.06/2003 regarding Financial Soundness
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasurasi, Perusahaan of Insurance and Reinsurance Companies, Insurance and
Asuransi dan Reasuransi wajib menyampaikan kepada Reinsurance Companies are required to submit quarter
Menteri Keuangan mengenai laporan perhitungan tingkat Solvency Level Report to the Minister of Finance per March
solvabilitas triwulanan per 31 Maret, 30 Juni, 30 September, 31, June 30, September 30, and December 31 by no later
dan 31 Desember paling lambat 1 (satu) bulan setelah than 1 (one) month after the respective quarter ends.
berakhirnya triwulan yang bersangkutan. Selain itu Besides, the companies are also required to submit annual
perusahaan juga wajib menyampaikan laporan perhitungan Solvency Level Report per December 31 attached with
tingkat solvabilitas tahunan per 31 Desember yang dilampiri Independent Auditor Report upon annual financial report to
dengan laporan auditor independen atas laporan keuangan calculate the solvency level of respective period by lo later
tahunan yang digunakan untuk menghitung tingkat than April 30 of the following year.
solvabilitas periode dimaksud paling lambat tanggal 30 April
tahun berikutnya.

Kemudian, berdasarkan Pasal 18 Keputusan Menteri Furthermore, based on Article 18 of the Minister of Finance
Keuangan Nomor 425/KMK.06/2003 tentang Perizinan dan Decree Number 425/KMK.06/2003 regarding Licensing and
Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang Business Conducts of Insurance Supporting Business
Usaha Asuransi, perusahaan pialang asuransi dan reasuransi Companies, insurance and reinsurance broker companies are
wajib menyampaikan kepada Menteri Keuangan mengenai required to submit Annual Financial Report ended as of
laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 December 31 attached with independent auditor report by
Desember yang dilampiri dengan laporan auditor no later than April 30 of the following year. Additionally,
independen paling lambat tanggal 30 April tahun the company is required to submit semi-annual Financial
berikutnya. Selain itu perusahaan juga diwajibkan Report ended as of June 30 and December 31 by no later
menyampaikan laporan keuangan semesteran yang berakhir than 1 (one) month as from the end-date of respective
tanggal 30 Juni dan 31 Desember paling lambat 1 (satu) period.
bulan sejak berakhirnya semester yang bersangkutan.

Pemantauan atas kepatuhan perusahaan perasuransian Monitoring on insurance companies» compliance on report
dalam memenuhi kewajiban penyampaian pelaporan submission showed that 2009 financial report of insurance
menunjukkan bahwa untuk penyampaian laporan keuangan and reinsurance companies were delivered timely by
tahun 2009 untuk perusahaan asuransi dan reasuransi 96.68% in the first quarter, 99.28% in the second quarter,
tercatat yang menyampaikan laporan tepat waktu adalah 98.56% in the third quarter and 95.68% in the forth
sebesar 95,68% untuk triwulan I, 99,28% untuk triwulan II, quarter.
98,56% untuk triwulan III, dan 95,68% untuk triwulan IV.

Sedangkan untuk perusahaan pialang asuransi dan Meanwhile, the compliance of insurance and reinsurance
reasuransi menunjukkan tingkat kepatuhan yang lebih broker companies on report submission were at lower level,
rendah yaitu 87,42% untuk semester I dan 90,56% untuk which were 87.42% in the first semester and 90.56% in the
semester II. second semester.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


168 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

Perusahaan yang tidak memenuhi ketentuan telah dikenai The companies which have not complied with the
sanksi administratif. prevailing provisions got administrative sanctions.

9.6.2 Analisis Laporan Keuangan 9.6.2 Analysis of Financial Report

Analisis laporan keuangan dilakukan atas laporan keuangan Analysis of financial report is performed upon financial
perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, perusahaan reports of insurance, reinsurance, insurance broker and
pialang asuransi, dan perusahaan pialang reasuransi. reinsurance broker companies. The analysis of insurance
Analisis atas laporan keuangan perusahaan asuransi dan and reinsurance companies» financial reports is meant to
perusahaan reasuransi antara lain dimaksudkan untuk assess the compliance of those companies toward
menilai kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan provisions of solvency margin and investment balance
mengenai batas tingkat solvabilitas dan ketentuan ratio.
mengenai rasio perimbangan investasi.

Selain itu, kegiatan analisis laporan keuangan juga Besides, the financial analysis is also meant to give early
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan secara dini potensi identification of company failure in fulfilling its obligation
kegagalan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya toward the insured or other relevant parties.
kepada tertanggung atau pihak lain yang berkepentingan
atas klaim.

Adapun analisis atas laporan keuangan perusahaan pialang Meanwhile, financial report analysis of insurance broker
asuransi dan perusahaan pialang reasuransi antara lain and reinsurance broker companies are among others to
dimaksudkan untuk mengetahui kepatuhan perusahaan find out the companies compliance toward minimum
atas ketentuan tentang modal sendiri minimum yang harus authorized capital and the amount of premium unpaid to
dimiliki dan besarnya premi yang belum disetor kepada insurance or reinsurance companies, as well as to identify
perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi serta companies which postpone the premium payment from
mengidentifikasikan perusahaan yang terlalu lama menunda the insured to insurance or reinsurance companies too
pembayaran premi dari tertanggung kepada perusahaan long.
asuransi atau perusahaan reasuransi.

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap laporan Based on the analysis of insurance or reinsurance
keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi, perusahaan companies financial reports, the number of companies
yang memenuhi ketentuan RBC pada triwulan I adalah fulfilling RBC ratio were 82,86% in the first quarter,
82,86%, triwulan II adalah 88,50%, dan triwulan III adalah 88,50% in the second quarter, 89,20% in the third
89,20%. Sedangkan untuk triwulan IV adalah 93,50% quarter, and 93.50% in the forth quarter. The percentage
berdasarkan data perusahaan yang telah menyampaikan of RBC ratio fulfillment showed an increase from 2009 first
laporan keuangan triwulan IV 2009. Persentase pemenuhan quarter up to forth quarter.
RBC perusahaan asuransi menunjukkan adanya
peningkatan sejak triwulan I sampai dengan triwulan IV
tahun 2009.

Pemenuhan ketentuan mengenai RBC merupakan salah satu Fulfillment of RBC ratio was one of the key performance
indikator kinerja utama dalam sasaran strategis Bapepam-LK indicators of Bapepam-LK strategic target, in which 90%
dengan target 90% perusahaan asuransi memenuhi of insurance companies fulfilled the minimum RBC ratio in
persyaratan minimum RBC pada tahun 2009. 2009.

Sedangkan perusahaan asuransi dan reasuransi yang While the number of insurance or reinsurance companies
memenuhi rasio perimbangan investasi untuk triwulan I which fulfilled the investment balance ratio were 88,57%
adalah 88,57%, triwulan II adalah 92,10%, dan triwulan III in the first quarter, 92,10% in the second quarter, 90,60%
adalah 90,60%. Sedangkan untuk triwulan IV adalah in the third quarter, and 90,60% in the forth quarter.
90,60% berdasarkan data perusahaan yang telah
menyampaikan laporan keuangan triwulan IV 2009.

Ketentuan permodalan minimum untuk pialang asuransi The minimum capital requirement for insurance broker and
dan pialang resuransi mulai berlaku sejak akhir tahun 2008 reinsurance broker companies was applied at the end of

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


169

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2008. 2008 pursuant to Government Regulation Number 39/2008.
Sampai dengan akhir tahun 2009, hanya 13,6% pialang Up to the end of 2009, 13.6% of insurance broker and
asuransi dan pialang reasuransi masih belum memenuhi reinsurance broker companies have not fulfilled the
ketentuan modal sendiri minimum sebesar Rp1 milliar. minimum capital of Rp1 billion.

Perusahaan yang tidak memenuhi ketentuan RBC, Companies which have not fulfilled the RBC, investment
perimbangan investasi dan permodalan minimum telah balance, and minimum authorized capital requirements
dikenai sanksi administratif. already got administrative sanctions.

9.6.3 Analisis Laporan Operasional 9.6.3 Operational Report Analysis

Analisis laporan operasional dilakukan atas laporan Analysis of operational reports is performed based on
operasional perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, operational reports of insurance, reinsurance, insurance
perusahaan pialang asuransi, perusahaan pialang reasuransi, broker, reinsurance broker, and insurance loss adjuster
dan perusahaan penilai kerugian. Analisis atas laporan companies. The analysis is meant, among others, to assess
operasional perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi dan the business conducts of insurance companies.
perusahaan penunjang usaha asuransi antara lain
dimaksudkan untuk menilai penyelenggaraan usaha
perasuransian.

Berdasarkan hasil analisis atas laporan operasional tahun Based on the analysis performed in 2009, violations toward
2009, telah ditemukan adanya pelanggaran atas ketentuan provisions of annual and quarter reports obligation were
mengenai kewajiban pelaporan untuk laporan tahunan dan found. Administrative sanctions were imposed on those
laporan triwulan. Pelanggaran tersebut telah ditindaklanjuti violations consequently.
dengan pengenaan sanksi administratif.

9.6.4 Analisis Laporan Treaty Reasuransi 9.6.4 Analysis of Automatic Reinsurance Program
Report (Treaty)

Analisis laporan program reasuransi otomatis (treaty) Analysis on report of automatic reinsurance program is
dilakukan atas laporan program reasuransi otomatis conducted toward automatic reinsurance program reports of
perusahaan asuransi jiwa dan perusahaan asuransi kerugian. life and general insurance companies. The analysis is meant
Analisis atas laporan program reasuransi otomatis (treaty) to assess the companies» compliance toward the provisions
perusahaan asuransi antara lain dimaksudkan untuk menilai of automatic reinsurance supporting program for each
kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan mengenai insurance product of every insurance line business.
program dukungan reasuransi otomatis untuk setiap produk
asuransi pada setiap lini usaha asuransi.

Berdasarkan hasil analisis atas laporan program reasuransi Based on 2009 analysis report of automatic reinsurance
otomatis (treaty) tahun 2009, telah ditemukan adanya program (treaty), there were violations conducted by general
pelanggaran atas ketentuan mengenai program reasuransi insurance companies. Those violations have been followed
otomatis (treaty) yang dilakukan oleh perusahaan asuransi up by administrative sanctions.
kerugian. Pelanggaran tersebut telah ditindaklanjuti dengan
pengenaan sanksi administratif.

9.6.5 Analisis Produk Asuransi Baru 9.6.5 New Insurance Product Analysis

Selama tahun 2009, terdapat 367 produk baru yang telah Throughout 2009, there were 367 new products filed in
dicatat oleh Bapepam-LK dan satu produk yang dihentikan Bapepam-LK and 1 product has its marketing halted. Details
pemasarannya. Rincian pencatatan produk asuransi baru of new insurance product registration were as follow:
adalah sebagai berikut:

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


170 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

Tabel 9.4. Rincian Pencatatan Produk Table 9.4. Details of New Insurance Product
Asuransi Baru Registration

Perusahaan Konvensional Syariah Jumlah


Company Conventional Sharia Total

Asuransi Jiwa 247 16 263


Life Insurance
Asuransi Kerugian 101 3 104
General Insurance

Total 348 19 367

Selain melakukan pencatatan produk baru, tahun ini Despite the new product registration, Bapepam-LK also
Bapepam-LK juga telah memberikan persetujuan granted approval of new bancassurance products. Details
pemasaran produk asuransi melalui kerjasama dengan bank of which were as follow:
(bancassurance) dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 9.5. Rincian Pencatatan Produk Asuransi Table 9.5. Details of Bancaasurrance
Bancasurrance Registratio
Perusahaan Konvensional Syariah Jumlah
Company Conventional Sharia Total

Asuransi Jiwa 84 4 88
Life Insurance
Asuransi Kerugian 1 0 1
General Insurance

Total 85 4 89

9.6.6 Pemeriksaan langsung perusahaan 9.6.6 On-site Inspection of Insurance


Perasuransian Company

Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah melakukan Throughout 2009, Bapepam-LK conducted routine on-site
pemeriksaan rutin terhadap 36 perusahaan (94,74% dari inspection to 36 companies (94.74% of the target) and
target) dan pemeriksaan khusus terhadap 7 (tujuh) specific on-site inspection to 7 (seven) companies (87.50%
perusahaan (87,50% dari yang dicadangkan). Sedangkan of the total retained). Meanwhile, specific on-site
pemeriksaan khusus kantor cabang telah dilakukan inspection to branch office were conducted to 10 (ten)
terhadap 10 (sepuluh) perusahaan (83,30% dari yang companies (83.30% of the total retained). Details of
dicadangkan). Rincian pelaksanaan pemeriksaan selama investigations performed in 2009 were as follow:
tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 9.6 Rincian Pelaksanaan Pemeriksaan Langsung Table 9.6. Details of On-site inspection of Insurance
Perusahaan Perasuransian Companies

Keterangan Target/Dicadangkan Realisasi Persentase


Description Realization Precentage

Pemeriksaan Rutin 38 36 94,74%


Routine Investigation
Asuransi Jiwa 8 7 87,50%
Life Insurance
Asuransi Kerugian 12 11 91,66%
General Insurance
Reasuransi 2 2 100,00%
Reinsurance
Asuransi Sosial 1 1 100,00%
Social Insurance
Pialang Reasuransi 3 3 100,00%
Reinsurance Broker
Pialang Asuransi 12 12 100,00%
Insurance Broker
Pemeriksaan Khusus 8 7 87,50%
Specific Investigation
Pemeriksaan Khusus Kantor Cabang 12 10 83,30%
Branch Office Investigation

Total 58 53 91,38%

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


171

Dari hasil pemeriksaan diketahui terdapat beberapa From on-site inspection, it was found that insurance
ketentuan yang dilanggar oleh perusahaan asuransi antara companies made certain violations against provisions of
lain ketentuan mengenai solvabilitas, komisaris independen, solvency, independent commissioner, insurance expert, total
tenaga ahli, jumlah minimum dana jaminan, pembayaran minimum of guarantee fund, claim payment, and good
klaim, serta praktek usaha asuransi yang sehat. insurance business practice.

Untuk pialang asuransi ketentuan yang masih sering For insurance brokers, the violations were related to
dilanggar adalah ketentuan mengenai permodalan, polis provisions of working capital, professional indemnity policy,
professional indemnity serta penerapan Prinsip Mengenal and Knowing Your Customer implementation.
Nasabah.

9.6.7 Pelaksanaan penilaian kepatutan dan 9.6.7 Fit & Proper Test for Board of Directors and
kemampuan direksi dan komisaris Commissioners

Salah satu hal yang sangat diperlukan untuk menciptakan One of the requirements to create a strong insurance
industri perasuransian yang tangguh adalah adanya industry is good competence and integrity insurance
pengurus perusahaan perasuransian yang memiliki business management. For that purpose, fit & proper test
kompetensi dan integritas yang baik. Untuk memenuhi hal for insurance business management is a must as specified in
tersebut, pelaksanaan fit and proper test bagi pengurus Minister of Finance Regulation Number 78/PMK.05/2007
perusahaan perasuransian merupakan hal yang wajib regarding Fit & Proper Test For Insurance Companies
dilakukan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Directors And Commissioners.
Menteri Keuangan No.78/PMK.05/2007 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan Bagi Direksi dan Komisaris
Perusahaan Perasuransian.

Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah melakukan Penilaian In 2009, Bapepam-LK conducted Fit & Proper Test For
Kemampuan dan Kepatutan bagi Direksi dan Komisaris Insurance Companies Directors And Commissioners with the
Perusahaan Perasuransian, dengan rincian sebagai berikut: following details:

Tabel 9.7. Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Table 9.7. Fit & Proper Test For Insurance Companies
Direksi dan Komisaris Perusahaan Directors And Commissioners
Perasuransian

Perusahaan Direksi Komisaris Jumlah


Company Director Commissioner Total

Asuransi Jiwa 49 34 83
Life Insurance
Asuransi Kerugian 46 45 91
General Insurance
Asuransi Sosial 4 6 10
Social Insurance
Reasuransi 2 1 3
Reinsurance
Pialang Asuransi 36 27 63
Insurance Broker
Pialang Reasuransi 3 1 4
Reinsurance Broker
Agen 4 5 9
Agent
Penilai Kerugian 2 1 3
Loss Appraiser

Total 146 120 266

Dari total 266 direksi dan komisaris yang dinilai, 53 orang From a total number of 266 directors and commissioners, 53
dinyatakan tidak lulus yang terdiri dari 28 direksi dan 25 of them have been declared passing the test, they comprised
komisaris. of 28 directors and 25 commissioners.

9.7 PENGAWASAN DANA PENSIUN 9.7 SUPERVISION ON PENSION FUND

9.7.1 Pengesahan dan Persetujuan 9.7.1 Legalization and Approval of Pension Fund

Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah menerima 93 Throughout 2009, Bapepam-LK received 93 applications for

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


172 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

permohonan pengesahan atau persetujuan baru, yang licensing comprising of:


terdiri dari: • 66 application for legalization of new pension fund
• 66 permohonan pengesahan pembentukan dana establishment;
pensiun baru; • 45 application for legalization of pension fund
• 45 permohonan pengesahan perubahan peraturan regulation amendment;
dana pensiun; • 12 application for legalization of pension fund
• 12 permohonan pengesahan pembubaran dana liquidation;
pensiun; • 22 application for approval of pension fund
• 22 permohonan persetujuan rencana likuidasi dana liquidation plan;
pensiun; • 88 applications for approval of pension fund
• 88 permohonan persetujuan atas hasil penyelesaian liquidation finalization.
likuidasi dana pensiun.

Sementara itu, sepanjang tahun 2009, Bapepam-LK In the meantime, throughout 2009, Bapepam-LK has
memproses 9 (sembilan) pengesahan pembentukan dana processed 9 (nine) legalizations, of new pension fund
pensiun baru, dimana 3 (tiga) diantaranya merupakan establishment, 3 (three) of which were application received
permohonan yang masuk di tahun sebelumnya. Dari ke-9 in the previous year. From the total number of 9 (nine)
(sembilan) proses pengesahan tersebut, 6 (enam) legalization processes, 6 (six) of which have been finalized
diantaranya telah diproses selesai di tahun 2009. Selain in 2009. Bapepam-LK has also processed 64 applications
memproses pengesahan pembentukan dana pensiun for legalization of pension fund regulation amendment in
baru, sepanjang tahun 2009 Bapepam-LK juga 2009, 19 of which were application submitted on the
memproses 64 permohonan pengesahan atas perubahan previous year. From the figures, 42 applications have been
peraturan dana pensiun, dimana 19 diantaranya completed. Related to 12 applications of pension fund
merupakan permohonan yang masuk di tahun liquidation received in 2009, 11 applications have been
sebelumnya. Dari jumlah permohonan tersebut, sebanyak completed and 1 (one) application will be processed in
42 permohonan telah diselesaikan. Terkait dengan 12 2010. Meanwhile, from a total number of 30 applications
permohonan pembubaran dana pensiun yang masuk di for approval of pension fund liquidation plan and
tahun 2009, sebanyak 11 permohonan telah diselesaikan finalization, 29 of which have been completed and the rest
dan 1 (satu) lainnya diproses di tahun 2010. Sementara be processed in 2010.
terhadap 30 permohonan persetujuan rencana kerja
likuidasi dana pensiun dan penyelesaian likuidasi dana
pensiun, sebanyak 29 permohonan telah diselesaikan dan
1 (satu) lainnya diproses lanjut di tahun 2010.

Lebih lanjut penanganan proses pengesahan dan Further descriptions of legalization and approval process in
persetujuan terkait dengan Dana Pensiun selama tahun 2009 related to pension fund are given in the following
2009 tersebut adalah sebagai berikut: table:

Tabel 9.8. Penanganan proses pengesahan dan Table 9.8. Descriptions of legalization and approval
persetujuan Dana Pensiun selama tahun process in 2009 related to pension fund
2009

Type of Total New Total Total Total Finalized


Application Application Pending Processed Application in
in 2009 Application Application 2009
in 2009 Total %

Legalization Of
New Pension 6 3 9 6 66.67
Fund
Establishment

Legalization Of
Pension Fund 45 19 64 42 65.63
Regulation
Amandment

Legalization Of
Pension Fund 12 0 12 11 91.67
Liquidation

Approval Of
Pension Fund 30 0 30 29 96.67
Liquidation Plan
& Finalization

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


173

Dari pemantauan penyelesaian permohonan tersebut di From the abovementioned application completion, delays in
atas, keterlambatan proses penyelesaian umumnya those completion processes were generally caused by
menyangkut masalah kelengkapan dokumen serta incomplete documents and documents which were incomply
ketidaksesuaian dokumen dengan ketentuan perundangan with the prevailing laws and regulations.
yang berlaku.

9.7.2 Penyampaian Laporan Berkala Dana Pensiun 9.7.2 Submission of Pension Fund Periodic Report

Jenis-jenis laporan berkala dana pensiun yang wajib Types of pension fund periodic reports which must be
disampaikan kepada Menteri Keuangan terdiri dari submitted to the Minister of Finance are as follow:

9.7.2.1 Laporan Keuangan 9.7.2.1 Financial Report

Laporan keuangan adalah laporan posisi keuangan dana Financial report is a report of pension fund financial
pensiun yang terdiri atas laporan aktiva bersih, laporan condition comprising of net assets report, adjusted net assets
perubahan aktiva bersih, neraca, laporan hasil usaha serta report, balance sheets, income statements, and cashflow
laporan arus kas. Dalam setahun, dana pensiun diwajibkan report. Every year, pension fund is required to submit
menyampaikan laporan keuangan dana pensiun sebanyak financial reports three times, namely:
tiga kali, yaitu: • Report for the period of January 1 - June 30 (semester
• Periode laporan 1 Januari sampai dengan 30 Juni I);
(semester I); • Report for the period of July 1 - December 31 (semester
• Periode laporan 1 Juli sampai dengan 31 Desember (II); and
(semester (II); dan • Report for the period of January 1 - December 31
• Periode laporan 1 Januari sampai dengan 31 Desember (annual report) that must be audited by public
(tahunan). Khusus untuk periode laporan ini, laporan accountant.
keuangan harus diaudit oleh akuntan publik.

9.7.2.2 Laporan Investasi 9.7.2.2 Investment Report

Laporan investasi adalah laporan yang menyajikan kondisi Investment report is a report that presents investment
pengelolaan investasi yang dilakukan oleh dana pensiun. management performed by pension fund. Every year,
Dalam satu tahun, dana pensiun hanya diwajibkan untuk pension fund must submit this report once for the period of
menyampaikan laporan ini sebanyak 1 (satu) kali, yaitu January 1 - December 31. Employer»s Pension Fund (EPF),
periode laporan 1 Januari sampai dengan 31 Desember. that owns total investment less than Rp100 billion and puts
Untuk DPPK yang memilki total investasi kurang dari Rp100 the investment on time deposits, on call deposits, certificate
miliar dan selama tahun buku hanya memiliki investasi pada of deposits, Sertifikat Bank Indonesia, and government
deposito berjangka, deposito on call, sertifikat deposito, securities, has no ogligation to make the investment report
sertifikat Bank Indonesia dan surat berharga pemerintah, audited by public accountant. While EPF that owns total
maka laporan investasinya tidak wajib diperiksa oleh investment greater than Rp100 billion (without considering
akuntan publik. Sedangkan untuk DPPK yang memiliki total the investment type owned), investment report of which
investasi di atas Rp100 miliar dan DPLK (tanpa must be audited by public accountant.
memperhatikan total investasi yang dimilikinya), laporan
investasi dana pensiun dimaksud wajib diperiksa oleh
akuntan publik.

9.7.2.3 Laporan Teknis 9.7.2.3 Technical Report

Laporan teknis adalah laporan yang menyajikan informasi Technical report is a report that provides information about
mengenai operasional penyelenggaraan dana pensiun operational activities of pension fund for the period of
selama satu tahun periode, yaitu periode 1 Januari sampai January 1 - December 31. All pension funds have to submit
dengan 31 Desember. Semua dana pensiun wajib this technical report.
menyampaikan laporan teknis ini.

9.7.2.4 Laporan Aktuaris 9.7.2.4 Actuary Report

Laporan aktuaris adalah laporan yang berisi hasil Actuary report is a report that contains actuary calculation
perhitungan aktuaris mengenai kondisi pendanaan dana concerning pension fund funding condition. This report

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


174 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

pensiun. Laporan ini hanya wajib dibuat oleh DPPK yang must be submitted by EPF organizing Defined Benefit
menyelenggarakan PPMP. Hasil valuasi aktuaris ini paling Program (DBP). The Actuary Valuation Result must be
sedikit dilakukan sekali dalam 3 (tiga) tahun khususnya performed every 3 (three)-years at minimum, especially
untuk dana pensiun yang tingkat pendanaannya berada di pension fund with first and second degrees funding.
tingkat pertama dan kedua. Sedangkan untuk dana Pension fund with third degree funding must submit its
pensiun dengan tingkat pendanaan ketiga, wajib actuary valuation report every year.
menyampaikan hasil valuasi aktuarisnya setiap tahun.

Selain kewajiban penyampaian laporan berkala di atas, In addition to the above periodic reports, pension funds
dalam rangka peningkatan pengawasan terhadap dana that have total investment of Rp100 billion must submit
pensiun, dana pensiun yang memiliki total investasi di atas investment list of pension funds every month.
Rp100 milyar diwajibkan pula untuk menyampaikan daftar
investasi dana pensiun secara bulanan.

Sepanjang tahun 2009, Bapepam-LK telah menerima In 2009, Bapepam-LK received 1,569 pension funds
1.569 berkas laporan berkala Dana Pensiun dan 1.225 periodic reports and 1,225 pension funds monthly reports
berkas daftar investasi bulanan, dengan rincian sebagai with the following details:
berikut:

Tabel 9.9. Rincian Penerimaan Laporan Berkala Dana Table 9.9. Details of Pension Fund Periodic Reports
Pensiun
No. Jenis Laporan Jumlah berkas yang diterima
Type of Report Total number of report received

1. Laporan Keuangan 834


Financial Report
2. Laporan Investasi 325
Investment Report
3. Laporan Teknis 277
Technical Report
4. Laporan Aktuaris 133
Actuary Report
5. Daftar Investasi Dana Pensiun 1.225
Pension Fund Investment List

TOTAL 1.569

9.7.3 Analisis Dana Pensiun 9.7.3 Pension Fund Analysis

Kegiatan analisis dana pensiun yang dilakukan tahun 2009 It was the second time for pension fund to conduct
ini merupakan tahun kedua pelaksanaan analisis dengan analysis activity of pension fund in 2009 by applying risk-
pendekatan Sistem Pemeringkatan Risiko (SPERIS). Selama based pension fund supervision system (known as SPERIS).
tahun 2009, sebanyak 50 dana pensiun, dengan rincian In 2009, there were 50 pension funds have been analyzed
40 DPPK PPMP, 5 (lima) DPPK PPIP dan 5 (lima) DPLK, telah by SPERIS, comprising of 40 EPF DBP, 5 EPF DCP, and 5
dianalisis dengan SPERIS. Sumber data utama yang (five) FIPPs. The main data sources used in SPERIS analysis
digunakan dalam kegiatan analisis SPERIS tersebut adalah were the last periodic reports submitted by pension funds.
laporan berkala terakhir yang disampaikan oleh dana Based on the procedures, SPERIS analysis was always
pensiun. Sesuai dengan prosedur, kegiatan analisis SPERIS started with preliminary analysis. The preliminary analysis
ini selalu didahului dengan kegiatan analisis awal. activity was meant to observe initial risks of a pension
Kegiatan analisis awal ini bertujuan untuk melihat risiko fund. The analysis activity was conducted automatically
awal suatu dana pensiun. Kegiatan analisis awal dilakukan by applying application program called basic analysis
secara otomatis dengan bantuan program aplikasi yang application. The output was lists of pension fund ranking
disebut aplikasi analisis dasar. Keluaran dari aplikasi ini based on initial risk level. The preliminary analysis activity
adalah berupa urutan dana pensiun menurut tingkat risiko became one of data sources for determining SPERIS
awalnya. Kegiatan analisis awal merupakan salah satu analysis activity. Additional information was obtained
sumber informasi data untuk menetapkan kegiatan from many sources, among others: complaint data, review
analisis SPERIS. Selain informasi hasil analisis dasar, of non-periodic report, and monitoring of investigation
terdapat pula tambahan informasi lainnya yang menjadi report.
pertimbangan di dalam melakukan penilaian SPERIS.
Tambahan informasi dimaksud diperoleh dari berbagai
sumber, antara lain data pengaduan, hasil penelaahan
laporan non berkala, dan pemantauan tindak lanjut hasil
pemeriksaan.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


175

Terkait dengan adanya informasi tertentu yang ingin To get specific information from pension fund, Bapepam-LK
diketahui dari dana pensiun, Bapepam-LK dapat melakukan can also conducted special analysis. In 2009, special
kegiatan analisis khusus. Berkenaan dengan hal tersebut, analysis was conducted concerning Promissory Notes (PN)
pada tahun 2009, telah dilakukan kegiatan analisis khusus owned by pension fund, periodic report, and default.
mengenai Surat Pengakuan Utang (SPU) yang dimiliki dana
pensiun, laporan berkala
serta gagal bayar.

Selain kegiatan analisis di atas, juga dilakukan kegiatan In addition to the above activity, analysis activities were
analisis terhadap dokumen perubahan kepengurusan, performed toward management change document, change
perubahan arahan investasi, serta pedoman pelaksanaan of investment guidance, and guidelines for knowing your
penerapan prinsip mengenal nasabah (P4MN) dan customer principle implementation, as well as preventive
pencegahan tindak pidana pencucian uang (TPPU). action for money laundering. Meanwhile, general
Sementara itu, terkait dengan informasi umum mengenai information obtained through mass media or other media
dana pensiun yang diperoleh dari media massa atau media concerning pension funds were also being analyzed and
lainnya, hal tersebut juga telah dianalisis dan documented in general information database by using
didokumentasikan dalam database informasi umum sesuai appropriate module provided.
dengan modul yang tersedia.

9.7.4 Pemeriksaan Langsung 9.7.4 On-Site Inspection

Sesuai dengan upaya penyempurnaan pengawasan dana In line with improvement efforts for supervision of pension
pensiun yang telah dimulai pada tahun 2008 lalu, semua fund which have been started in 2008, all on-site inspection
kegiatan pemeriksaan langsung dana pensiun sepanjang activities of pension funds in 2009 were conducted by
tahun 2009 dilakukan dengan pendekatan SPERIS. Kegiatan applying SPERIS. The inspection were performed to 44
pemeriksaan tersebut meliputi 44 dana pensiun yang terdiri pension funds, comprising of 41 EPFs and 3 (three) FIPPs.
dari 41 DPPK dan 3 (tiga) DPLK. Terbatasnya jumlah sumber Limited human resource that involved in the investigation
daya manusia di bidang pemeriksaan ini menyebabkan activities has caused limited number of pension funds being
jumlah dana pensiun yang diperiksapun menjadi sangat investigated. However, improvements have been made in
terbatas. Namun sejalan dengan upaya penyempurnaan 2009 toward pension fund investigation manual.
pengawasan dana pensiun, pada tahun 2009 juga terus
dilakukan upaya penyempurnaan terhadap manual
pemeriksaan dana pensiun.

9.7.5 Monitoring Atas Laporan Hasil Pemeriksaan 9.7.5 Monitoring on Inspection Reports

Kegiatan monitoring atas laporan hasil pemeriksaan Monitoring on inspection reports was a follow up for
merupakan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan langsung pension fund on-site inspection report. The activity was
dana pensiun. Kegiatan tersebut dilakukan untuk performed to monitor the recommendations of on-site
memantau pelaksanaan rekomendasi hasil pemeriksaan inspection which have to be conducted by pension fund.
langsung yang harus dilakukan oleh dana pensiun. Proses The monitoring process was performed by reviewing follow-
monitoring tersebut dilakukan dengan mereviu dokumen- up documents which have been submitted to Bapepam-LK.
dokumen tindak lanjut yang telah disampaikan dana Sometimes, in reviewing the documents, Bapepam-LK also
pensiun kepada Bapepam-LK. Tidak jarang di dalam asked for additional information concerning follow up of
menelaah dokumen-dokumen tersebut, Bapepam-LK juga investigation report or discussion meeting with the
meminta informasi kepada dana pensiun mengenai administrator, supervisory board, or pension fund founders.
pelaksanaan tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan For the monitoring activity required document completion,
ataupun menyelenggarakan rapat pembahasan dengan it was necessary to develop the database and
pengurus, dewan pengawas maupun pendiri dana pensiun. documentation.
Dalam melakukan monitoring ini, tentu saja kelengkapan
dokumen yang telah dipenuhi menjadi penting. Untuk itu,
database mengenai pelaksanaan monitoring ini sekaligus
dokumentasi berkas menjadi sangat penting untuk
dikembangkan.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


176 Aktivitas Pengawasan Surveillance Activity

9.7.6 Pengawasan Laporan Berkala atas 9.7.6 Supervision on Periodic Reports on


Pengadministrasian Penitipan Dana Iuran Administration of Pension Contribution Fund
Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Depository of Civil Servants and Government
Pejabat Negara Authorities

Tidak jauh berbeda dengan kegiatan tahun sebelumnya, Supervision on Periodic Reports on Administration of
kegiatan yang terkait dengan pengawasan laporan berkala Pension Contribution Fund Depository of Civil Servants
atas pengadministrasian penitipan dana iuran PNS dan and Government Authorities in 2009 was divided into 2
pejabat negara di tahun 2009 ini ada 2 (dua) jenis (two) types of activities, which were analysis and
kegiatan, yaitu kegiatan analisis dan kegiatan evaluasi atas evalutioan activities upon periodic reports submitted by PT
laporan berkala yang disampaikan oleh PT Taspen. Taspen. In 2009, analysis and evalutioan activities were
Sepanjang tahun 2009, telah dilakukan kegiatan analisis performed toward 15 periodic reports of PT Taspen, they
dan evaluasi terhadap 15 laporan berkala PT Taspen yang comprised of 12 montly reports, 2 (two) semi-aanual
terdiri atas 12 laporan berkala bulanan, 2 (dua) laporan reports, and 1 (one) annual report. In performing the
berkala semesteran dan 1 (satu) laporan berkala tahunan. above analysis and evalutioan, Bapepam-LK also used
Di dalam melakukan analisis dan evaluasi di atas, other data sources, which were analysis and evalutioan
Bapepam-LK juga menggunakan sumber data lain yaitu reports of previous period, relevants laws and regulations,
laporan hasil analisis dan evaluasi periode sebelumnya, as well as other relevant information.
peraturan perundangan serta informasi lain yang terkait.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


177

To keep the spirit of bureaucratic


reform, Bapepam-LK has been
continously improving the quality
of its public service by creating
accountable and transparent
business process.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


178

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


179

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


180 Perkembangan Internal Internal Development

10

10.1 PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 10.1 BUREAUCRACY REFORM PROGRAM

Dalam rangka menjaga semangat reformasi birokrasi, To keep the spirit of bureaucratic reform, Bapepam-LK has
Bapepam-LK senantiasa berupaya untuk meningkatkan been continously improving the quality of its public service
layanan publik melalui pelaksanaan proses bisnis yang by creating accountable and transparent business process.
akuntabel dan transparan. Upaya-upaya tersebut The efforts have been focused on three significant areas,
difokuskan pada tiga area penting, yaitu penyempurnaan which are continous improvement on Standard Operating
Standard Operating Procedures (SOP), analisis dan evaluasi Procedures (SOP), job evaluation, and workload analysis.
jabatan yang berkelanjutan dan analisis beban kerja

10.1.1 Penyempurnaan Standard Operating 10.1.1 Improvement on Standard Operating


Procedures (SOP) dan SOP Layanan Unggulan. Procedures (SOP) and SOP on Superior
Services.

Jumlah SOP Bapepam-LK sesuai Keputusan Ketua Nomor Total numbers of Bapepam-LK SOP pursuant to Chairman
Kep-71/BL/2007 tanggal 30 April 2007 sebanyak 534. of Bapepam-LK Decree Number Kep-71/BL/2007 dated
Selama tahun 2009 Bapepam-LK menyempurnakan 203 April 30, 2007 were 534. Throughout 2009, Bapepam-LK
SOP dan menambah 53 SOP baru, sehingga pada akhir revised 203 SOPs and made 53 new SOPs, leaving the total
tahun 2009 jumlah SOP Bapepam-LK menjadi 587 SOP. numbers of Bapepam-LK SOP in 2009 into 587 SOPs.

Disamping itu, Bapepam-LK juga telah menyempurnakan 7 Besides, Bapepam-LK has also revised 7 (seven) existing
(tujuh) SOP Layanan Unggulan yang telah ada, dan Quick Wins, and made another 3 (three) Quick Wins.
menambah 3 (tiga) SOP Layanan Unggulan, dengan Accordingly, up until the end of 2009, there were 10
demikian sampai akhir 2009 terdapat 10 (sepuluh) SOP Quick Wins as follow:
Layanan Unggulan yaitu:

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


181

1) SOP Pelayanan Pengajuan Pernyataan Pendaftaran 1) Submission of Registration Statement of Issuers/Public


Emiten/Perusahaan Publik; Companies;
2) SOP Pelayanan Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek 2) Licensing for Underwriter, and Broker Dealer;
(WPEE)/Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE);
3) SOP Pelayanan Pemberian/Penolakan Izin Usaha 3) Business License Conferral/Revocation for Insurance/
Perusahaan Asuransi/ Reasuransi, termasuk Perusahaan Reinsurance Companies, including Sharia Companies;
dengan Prinsip Syariah;
4) SOP Pelayanan Pendaftaran Reksa Dana Berbentuk 4) Registration Statement of Investment Fund in form of
Kontrak Investasi Kolektif atau Perseroan; Collective Investment Contract or Corporation;
5) SOP Pelayanan Pengesahan Pembentukan Dana 5) Authentication of Pension Fund Establishment;
Pensiun;
6) SOP Pelayanan Permohonan Izin Wakil Agen Penjual 6) Licensing for Investment Fund Selling Agent
Efek Reksa Dana; Representative;
7) SOP Pelayanan Permohonan Pendaftaran Akuntan 7) Registration of Accountant as Capital Market
sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal; Supporting Profession;
8) SOP Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan; 8) Business License Conferral of Finance Company;
9) SOP Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang 9) Licensing of Finance Companies Branch Offices;
Perusahaan Pembiayaan;
10) SOP Pelayanan Pemberian/Penolakan Izin Usaha Kantor 10) Business License Conferral/Revocation for Insurance
Cabang Perusahaan Asuransi termasuk Kantor Cabang Companies Branch Offices, including Sharia Insurance
dengan Prinsip Syariah Perusahaan Asuransi dan and reinsurance Companies.
Perusahaan Reasuransi.

10.1.2 Analisis dan Evaluasi Jabatan 10.1.2 Job Evaluation and Analysis

Analisis dan evaluasi jabatan sesuai dengan PMK Nomor Activities of job evaluation and analysis as stipulated in the
138/PMK.01/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Minister of Finance Regulation Number 138/PMK.01/2006
Jabatan di Lingkungan Kementerian Keuangan mencakup regarding Guidelines for Job Analysis in the Ministry of
kegiatan penyusunan peta jabatan (job map), peringkat Finance inclusive job mapping, job grading, job description,
jabatan (job grading), uraian jabatan (job description) dan and job specification. Throughout 2009, Bapepam-LK has
spesifikasi jabatan (job specification). Sepanjang tahun 2009 made revisions on job descriptiopn. The revisions were
Bapepam-LK telah melakukan penyempurnaan uraian conducted due to two factors, first, nomenclature
jabatan. Penyempurnaan uraian jabatan tersebut adjustment and echelon III and IV unit addition in Regulation
disebabkan oleh 2 (dua) hal, yang pertama karena and Legal Counsel Bureau, Enforcement Bureau, and
perubahan nomenklatur dan penambahan unit eselon III Accounting Standards & Disclosure Bureau, second,
dan IV di Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum, adjustment of Competence Standards (Functionary and
Biro Pemeriksaan dan Penyidikan dan Biro Standar Executor), Job Dimension (Executor) and Job Position
Akuntansi dan Keterbukaan, yang kedua dalam rangka (Executor).
menyempurnakan Standar Kompetensi (Pejabat dan
Pelaksana), Dimensi Jabatan (Pelaksana) dan Kedudukan
Jabatan (Pelaksana).

10.1.3 Pengukuran Beban Kerja 10.1.3 Work Load Measuring

Proses pengukuran Analisis Beban Kerja (ABK) di Basically, the process of Work Load Analysis (WLA) In
Bapepam-LK pada dasarnya adalah bagian dari program Bapepam-LK is part of the Ministry of Finance reform

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


182 Perkembangan Internal Internal Development

reformasi Kementerian Keuangan, yang secara umum program which has been started in 2008 and gone
telah dimulai pada tahun 2008 dan telah beberapa kali through several revisions. The output of such work load
mengalami penyempurnaan.Hasil pengolahan data beban analysis was information of work load each unit, unit
kerja tersebut menghasilkan besaran beban kerja, besaran effectivity & efficiency, unit performance, and employees»
efektivitas dan efisiensi unit, prestasi unit dan kebutuhan needs which is summarized in the following table:
pegawai yang disarikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 10.1. Beban Kerja Unit, Efektivitas dan Efisiensi Table 10.1. Unit Work Load, Unit Effictivity &
Unit (EU) dan Prestasi Unit (PU) Bapepam- Efficiency (UE), and Unit Performance (UP)
LK of Bapepam-LK

No Unit Eselon II Beban KerjaUnit KebutuhanPegawai/ Pegawai Yang Ada +/- EU/ UE PU/ UP
Echelon II Unit Unit Work Load Employee Need Total current employee

1. Sekretariat Badan 211,516.85 136 132 (4) 1,06 A


Secretariat
2. Biro Perundang-undangandan Bantuan Hukum 58,005.23 38 40 2 0,96 B
Regulation and Legal Counsel Bureau
3. Biro Riset dan Teknologi Informasi 73,833.65 45 49 4 1,00 B
Research & Information Technology Bureau
4. Biro Pemeriksaan dan Penyidikan 65,243.68 40 38 (2) 1,14 A
Enforcement Bureau
5. Biro Pengelolaan Investasi 65,256.74 43 44 1 0,98 B
Investment Management Bureau
6. Biro Transaksi dan Lembaga Efek 97,827.27 63 53 (10) 1,22 A
Securities Transaction & Institution Bureau
7. Biro Penilaian Keuangan PerusahaanSektor Jasa 83,356.91 52 49 (3) 1,13 A
Service Sector Corporate Finance Bureau
8. Biro Penilaian Keuangan PerusahaanSektor Riil 72,627.72 46 47 1 1,03 A
Real Sector Corporate Finance Bureau
9. Biro Standar Akuntansidan Keterbukaan 53,767.87 33 34 1 1,05 A
Accounting Standards & Disclosure Bureau
10. Biro Pembiayaan dan Penjaminan 82,374,25 54 52 (2) 1,05 A
Financing & Guarantee Bureau
11. Biro Perasuransian 113,499.01 72 68 (4) 1,11 A
Insurance Bureau
12. Biro Dana Pensiun 119,873.96 77 75 (2) 1,06 A
Pension Fund Bureau
13. Biro Kepatuhan Internal/ 30,209.25 19 21 2 0,95 B
Internal Compliance Bureau

BAPEPAM-LK (TOTAL) 1,127,392.39 718 702 (16) 1,07 A

Dari hasil pengolahan data beban kerja di tabel 10.1 From the above table of work load analysis, we can have
diperoleh gambaran sebagai berikut : the following illustration:
1) Berdasarkan hasil pengukuran kegiatan ABK pada 1) Based on 2008 WLA, the total work load of
tahun 2008, total beban kerja Bapepam-LK tercatat Bapepam-LK was 1,127,392.39 effective working
sejumlah 1,127,392.39 jam kerja efektif. Dari hasil hours. It further showed average UE effectivity &
pengolahan beban kerja selanjutnya didapat rata-rata efficiency of Bapepam-LK of 1.07 which indicated a
efektifitas dan efisiensi unit kerja (EU) Bapepam-LK very good (A) unit performance (UP).
sebesar 1,07, yang mengindikasikan prestasi unit a. If the total number of work load was divided by
(PU) sangat baik (A). Bapepam-LK employees totaling 702 employees,
a. Jika jumlah beban kerja dibagi merata kepada it showed that every employee/functionary
pegawai Bapepam-LK yang sejumlah 702 akan worked effectively for 6 hours 50 minutes per
diperoleh gambaran bahwa masing-masing day on average. It proved that the effective
pegawai/pejabat bekerja Efektif rata-rata 6 jam working hour of Bapepam-LK employee was
50 menit sehari. Hal ini menunjukkan jam kerja higher than that of specified in the prevailing
Efektif pegawai Bapepam-LK lebih tinggi dari provisions, the Minister of Finance Regulation
jam kerja Efektif berdasarkan ketentuan yang Number 71/KMK.01/1996 regarding Bussines
berlaku yakni KMK No. 71/KMK.01/1996 Days and Hours in the Ministry of Finance which
tentang Hari dan Jam Kerja di Lingkungan is 6 hours 24 minutes per day.
Departemen Keuangan sebesar 6 jam 24 menit b. From the total number of 13 echelon II units in
per hari. Bapepam-LK, there were 9 units with very good
b. Dari 13 unit eselon II di lingkungan Bapepam- (A) category, and 4 units with good (B) category.
LK, terdapat 9 (sembilan) unit dengan PU Detailed information of the respective units can
kategori sangat baik (A) dan 4 (empat) unit be seen in the previous table provided.
dengan kategori baik (B). Informasi lebih rinci
mengenai masing-masing unit eselon II tersebut,
sebagaimana dapat dilihat pada tabel di atas.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


183

10.2 INTERNAL AUDIT 10.2 INTERNAL AUDIT

10.2.1 Audit Rutin 10.2.1 Routine Audit

Sebagai unit audit internal Bapepam-LK, Biro Kepatuhan As Bapepam-LK internal audit unit, Internal Compliance
Internal, melakukan penelaahan dan penilaian pelaksanaan Bureau conducted review and evaluation on job
tugas unit eselon II di lingkungan Bapepam-LK. Ruang performance of echelon II unit in Bapepam-LK. Scope of
lingkup dalam pelaksanaan penelaahan dan penilaian the review and evaluation are regulation compliance,
pelaksanaan tugas adalah kepatuhan atas peraturan, internal control, and business process effectivity and
pengendalian intern dan efektifitas serta efisiensi proses efficiency. The results of such review and evaluation,
bisnis. Hasil dari penelaahan dan penilaian tersebut beserta including the recommendation for improvement, were
rekomendasi perbaikan disampaikan kepada Ketua Badan submitted to Bapepam-LK»s Chairman and the concerning
dan Unit Eselon II yang bersangkutan. echelon II unit.

Selama Tahun 2009, Biro Kepatuhan Internal (Biro KI) Throughout 2009,Internal Compliance Bureau conducted
melaksanakan penelaahan dan penilaian atas pelaksanaan review and evaluation of job performance of 6 echelon II
tugas pada 6 (enam) Unit Eselon II di lingkungan Bapepam- units in Bapepam-LK, which were:
LK, yaitu: • Secretariat - upon job performance of Employee
• Sekretariat Badan - atas pelaksanaan tugas Proses Development Process and Attendance Evaluation in
Pengembangan Pegawai Dan Pelaksanaan Evaluasi Bapepam-LK;
Absensi Di Lingkungan Badan Pengawas Pasar Modal • Regulation and Legal Counsel Bureau - upon job
Dan Lembaga Keuangan; performance of 1st Degree Litigation process for TUN
• Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum - atas Cases and civil suits;
pelaksanaan tugas Proses Pelaksanaan Litigasi Tingkat I • Research and Information Technology Bureau - upon
Untuk Perkara TUN Dan Pelaksanaan Litigasi Tingkat I job performance in System and Information
Untuk Perkara Perdata; Technology section;
• Biro Riset dan Teknologi Informasi - atas pelaksanaan • Investment Management Bureau - upon job
tugas di Bagian Sistem dan Teknologi Informasi; performance of Investigation and Compliance
• Biro Pengelolaan Investasi - atas pelaksanaan tugas Monitoring process;
Proses Pemeriksaan dan Pengawasan Kepatuhan; • Financing and Guarantee Bureau - upon job
• Biro Pembiayaan dan Penjaminan - atas pelaksanaan performance of Financing Institution Investigation;
tugas Pemeriksaan Lembaga Pembiayaan; dan and
• Biro Perasuransian - atas pelaksanaan tugas • Insurance Bureau - upon job performance of
Pemantauan Rencana Penyehatan Keuangan monitoring of Insurance and Reinsurance Companies
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Financial Conditions.

Berbeda dengan pelaksanaan penelaahan dan penilaian Unlike the previous review and evaluation, in 2009,
pada tahun sebelumnya, selama tahun 2009 Biro KI telah Internal Compliance Bureau has owned risk register for
memiliki Daftar Risiko (risk register) per unit eselon II yang each echelon II unit which was composed based on risk
merupakan hasil dari pemetaan risiko selama tahun 2008. mapping conducted in 2008. In line with the best practise
Sejalan dengan best practise audit internal, Biro Kepatuhan audit internal, Internal Compliance Bureau applied Risk
Internal menggunakan metode Risk Based Auditing, dimana Based Auditing method, in which such risk register per
Daftar Risiko per unit eselon II tersebut digunakan sebagai echelon II unit was applied as one of the considerations for
salah satu pertimbangan dalam menentukan objek audit determining the audit object in 2009. Besides, in
selama tahun 2009. Di samping itu, dalam melaksanakan performing the review and evaluation, Internal
penelaahan dan penilaian, Biro KI telah menggunakan Compliance Bureau has taken advantage of Manual Audit
Manual Audit Internal Biro KI (MAIA) yang disusun Internal Biro KI (MAIA) that was arranged based on best
berdasarkan prinsip-prinsip best practise yang dikeluarkan practice principles issued by The Institute of Internal
oleh The Institute of Internal Auditor (IIA). Auditor (IIA).

Laporan hasil penelaahan dan penilaian beserta rekomendasi recommendation for improvement of echelon II unit job
perbaikan pelaksanaan tugas atas keenam Unit eselon II performance have been delivered to Chairman of
tersebut telah disampaikan kepada Ketua Bapepam-LK. Bapepam-LK.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


184 Perkembangan Internal Internal Development

10.2.2 Audit Khusus 10.2.2 Specific Audit

Disamping melakukan audit rutin, dalam rangka In addition to the routine audit, to respond to the
menindaklanjuti penugasan Ketua atas beberapa Chairman assignment related to certain complaints
pengaduan mengenai dugaan pelanggaan kode etik, Biro concerning code of ethics alleged violation, Internal
Kepatuhan Internal telah melakukan permintaan Compliance Bureau has interviewed relevant parties,
konfirmasi dan meminta keterangan terhadap pihak-pihak collected supporting documents, and made analysis based
terkait, pengumpulan dokumen pendukung, serta analisis on the prevailing regulations. Report of such review and
berdasarkan peraturan yang berlaku. Hasil penelaahan dan evaluation as well as recommendation for such assignment
penilaian beserta rekomendasi atas penugasan tersebut have been delivered to Chairman of Bapepam-LK.
selanjutnya disampaikan kepada Ketua Bapepam-LK

10.3 PENGELOLAAN KINERJA BAPEPAM-LK 10.3 BAPEPAM-LK PERFORMANCE MANAGEMENT

10.3.1 Pelaksanaan Pengelolaan Kinerja Bapepam-LK 10.3.1 2009 Bapepam-LK Performance Management
Tahun 2009

Peta strategi Depkeu-One Bapepam-LK terdiri dari empat Bapepam-LK Depkeu-One strategic map comprises of 4
perspektif yaitu perspektif pemangku kepentingan perspectives,namely: stakeholders perspective, customer
(stakeholders perspective), perspektif pelanggan (customer perspective, internal process perspective, and learning and
perspective), perspektif proses bisnis (internal process growth perspective. Later, this strategic map was
perspective) dan perspektif pembelajaran dan translated into Key Performance Indicators (KPI) and used
pertumbuhan (learning and growth perspective). to asses Bapepam-LK performance.
Selanjutnya, Peta Strategi Depkeu-One Bapepam-LK
dimaksud dikembangkan menjadi ukuran-Indikator Kinerja
Utama/IKU yang dapat mengukur kinerja Bapepam-LK.

Selanjutntya, Peta Strategi Depkeu-One Bapepam-LK di- Furthermore, Bapepam-LK Depkeu-One strategic map was
cascade ke Peta Strategi Depkeu-Two Bapepam-LK. cascaded to Depkeu-Two strategic map. Similar to other
Sebagaimana Peta Strategi Depkeu-One Bapepam-LK, Peta Bapepam-LK Depkeu-One strategic map, Depkeu-Two
Strategi Depkeu-Two kemudian dikembangkan menjadi strategic map was translated into Key Performance
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dapat mengukur kinerja Indicators /KPI and used to asses Echelon II Unit
Unit Eselon II di lingkungan Bapepam-LK. Pengembangan performance in Bapepam-LK. KPI developments for
IKU-IKU untuk Depkeu-One dan Depkeu-Two Bapepam-LK Bapepam-LK Depkeu-One and Depkeu-Two involved the
melibatkan seluruh Unit Eselon II dengan dikoordinasikan all echelon II units under coordination of Internal
oleh Kepala Biro Kepatuhan Internal selaku Manajer Compliance Bureau as KPI Manager in Bapepam-LK.
Kinerja di Bapepam-LK.
Untuk melakukan penilaian capaian kinerja di lingkungan
Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan dan para
pimpinan unit Eselon I telah menetapkan Balanced
Scorecard sebagai alat manajemen pengukuran kinerja.

Untuk itu, pada tanggal 7 April 2009, Ketua Bapepam-LK To conduct performance assessment in the Ministry of
bersama Pejabat Eselon I lain di lingkungan Kementerian Finance, the Minister of Finance and heads of echelon I
Keuangan telah menandatangani Kontrak Kinerja dengan unit have enacted Balanced Scorecard as a management
Menteri Keuangan. Dalam Kontrak Kinerja dimaksud, tool for performance measurement. For that purpose, on
Bapepam-LK mengkontrak-kinerjakan 9 IKU yang bersifat April 7, 2009, Chairman of Bapepam-LK, together with
exact/proxy. Sementara untuk level Depkeu-Two, other Echelon I functionaries in the Ministry of Finance,
Bapepam-LK melakukan penandatanganan Kontrak Kinerja have entered into Performance Contract with the Minister
antara Ketua dan para pimpinan Unit Eselon II pada of Finance. Bapepam-LK has included 9 exact/proxy KPIs
tanggal 26 Mei 2009. Manajer Kinerja Bapepam-LK telah the Performance Contract. Meanwhile, for Depkeu-Two
menyelenggarakan penandatanganan kontrak kinerja level, Bapepam-LK conducted Performance Contract
Dalam Kontrak kinerja Depkeu-Two dimaksud, terdapat 42 signing between the Chairman and Heads of Echelon II
IKU Unit Eselon II di lingkungan Bapepam-LK unit on May 26, 2009. KPI Manager of Bapepam-LK has
arranged this event. There were 42 Echelon II unit KPIs in
Bapepam-LK.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


185

Berdasarkan pencapaian kinerja Bapepam-LK selama tahun Based on Bapepam-LK achievement in 2009 compared to
2009 yang dibandingkan dengan target yang telah the former target, the following is a table of performance
ditetapkan sebelumnya, berikut ini adalah tabel capaian contracts made with the Minister of Finance:
kinerja atas IKU-IKU yang merupakan kontrak kinerja
dengan Menteri Keuangan:

Tabel 10.2 Capaian Kontrak Kinerja Ketua Badan Table 10.2 2009 Performance Contract of Chairman of
Pengawasa Pasar Modal dan Lembaga Indonesia Capital Market and Financial
Keuangan Tahun 2009 Institutions Supervisory Agency

No. Kode IKU Uraian IKU Target 2009 Realisasi 2009

1. DK.5.1 Persentase pertumbuhan nilai transaksi saham harian 2.40% 9.29%


2. DK.5.2 Persentase pertumbuhan frekuensi transaksi saham harian 2.40% 3.28%
3. DK.5.3 Jumlah emiten baru sesuai target 10 18%
4. DK.5.4.1 Persentase pertumbuhan dana yang dikelola oleh lembaga pembiayaan dan penjamin 10.00% 0.63%
5. DK.5.4.2 Persentase pertumbuhan dana yang dikelola oleh industri perasuransian 4.00% 7.76%
6. DK.5.4.3 Persentase pertumbuhan dana yang dikelola oleh dana pensiun -1.00% 13.08%
7. DK.11 Indeks kepuasan stakeholders Bapepam-LK 75 76.35
8. DK.13.1.8 Rasio realisasi dari janji pelayanan quick win ke pihak eksternal 95.00% 98.66%
9. DK.18 Persentase penyelesaian SOP terhadap SOP yang harus diperbaharui/dibuat 100% 100%

Berdasarkan evaluasi atas pencapaian IKU Kontrak Kinerja di Based on evaluation toward MPI achievement in 2009,
tahun 2009, terdapat beberapa capaian kinerja yang tidak there were several failed or over-target performances as
tercapai atau tercapai jauh melampaui target yang telah follow:
ditetapkan. Beberapa IKU tersebut adalah:
• IKU ≈Persentase pertumbuhan dana yang dikelola • KPI of ≈Growth percentage of fund managed by
Lembaga Pembiayaan dan PenjaminanΔ, tidak Financing and Guarantee InstitutionΔ didn»t reach the
mencapai target yang diharapkan karena: target due to:
• Masih kuatnya pengaruh krisis keuangan global • Strong impact of 2008 global financial crisis up to
yang terjadi pada akhir tahun 2008 sampai the beginning of 2009 which caused a decline in
dengan awal tahun 2009, yang mengakibatkan public buying and consumption capacities;
menurunnya daya beli dan konsumsi masyarakat;
• Pengetatan likuiditas perbankan menyebabkan • Tight banking liquidity caused the bank restrain
bank-bank menahan kucuran dananya. Kondisi ini its fund distribution. This condition also
berpengaruh pada perusahaan pembiayaan, influenced finance companies as most of their
karena sebagian besar sumber pendanaan funding sources came from the bank.
perusahaan pembiayaan berasal dari bank.

• IKU ≈ Persentase pertumbuhan dana yang dikelola • KPI of ≈Growth percentage of fund managed by
industri Dana PensiunΔ capaian jauh melampaui target Pension FundΔ successfully went through the target
karena: due to:
• Penetapan target pertumbuhan negatif atas • Negative growth target setting on the growth of
pertumbuhan dana yang dikelola industri dana fund managed by pension fund industry was
pensiun dilatarbelakangi perkiraan bahwa kondisi made presumtively by unrecovered economy and
perekonomian dan pasar modal di tahun 2009 capital market conditions in 2009. Therefore, a
masih belum pulih sehingga penetapan target target by -1% was set to reflect a positive growth
sebesar -1% sudah menggambarkan compared to the number of growth in semester II
pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan of 2008, which was only -1.63%;
dengan kondisi pertumbuhan pada semester II
tahun 2008 yang hanya sebesar -1,63%;
• Pada kenyataannya terjadi pertumbuhan yang • In point of fact, a significant growth happened in
cukup signifikan pada tahun 2009. Hal ini 2009 owing to the following factors:
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
• Telah pulihnya pasar modal Indonesia dengan • Indonesia capital market has been recovered
meningkatnya indeks harga saham gabungan from the crisis, shown by the rapid increase
yang cukup pesat. of composite stock price index.
• Dikeluarkannya peraturan Bapepam dan LK • The issuance of Bapepam and LK Regulation

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


186 Perkembangan Internal Internal Development

Nomor 08 Tahun 2008, yang Number 08/2008 that enabled Pension Fund
memungkinkan pilihan bagi Dana Pensiun to conduct bond and government securities
untuk melakukan penilaian atas obligasi pricing by applying hold to maturity
dan surat berharga pemerintah dengan method.
metode hold to maturity.

• Sosialisasi kepada Dana Pensiun untuk tidak • Socialization to Pension Fund to avoid cut
melakukan cut loss, karena investasi dana loss for pension fund investment, as pension
pensiun pada dasarnya merupakan investasi fund investment basically is long-term
jangka panjang. investment.

Penerapan Balanced Scorecard di Bapepam-LK telah Implementation of Balanced Scorecard in Bapepam-LK has
memberikan dampak yang positif bagi kualitas pelayanan given positive impact toward public service quality. It was
kepada masyarakat. Hal ini tercermin dalam peningkatan reflected from the KPI of «Excellent Services According to
capaian IKU «Pelayanan terbaik sesuai dengan SOP». Pada SOP». In 2008, the KPI achievement was made by 88.98%,
tahun 2008 (baseline) capaian kinerja untuk IKU ini adalah by applying balanced scorecard, Bapepam-LK recorded an
88,98%, dengan balanced scorecard Bapepam-LK dapat achievement by 99.89% in 2009 or beyond the 2009
memperbaiki capaian pelayanan tersebut sehingga target which was only 95%.
capaiannya menjadi 99,89% pada tahun 2009 melebihi
target yang telah ditetapkan sebesar 95%.

Selain perbaikan pelayanan ke pihak eksternal atau In addition to service improvement toward external parties
stakeholders, dengan Balanced Scorecard, Bapepam-LK or stakeholders, by applying balanced scorecard, Bapepam-
dapat melakukan monitoring dan mengevaluasi proses LK could perform monitoring and evaluation of other
bisnis lain yang telah dilaksanakan dan dijadikan sebagai business processes served as KPI, e.g.: regulation drafting
IKU, seperti proses penyusunan regulasi, proses pembinaan process, supervision process, and legal enforcement
dan proses penegakan hukum. Pada Perspektif process. In learning and growth perspective, Balanced
pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth), Scorecard could monitor the employee discipline and
Balanced Scorecard mampu memonitor tingkat information system capability level in Bapepam-LK.
kedisiplinan pegawai dan kapabilitas sistem informasi di
Bapepam-LK.

10.3.2 Pembentukan Pedoman Pengelolaan Kinerja 10.3.2 Guidelines for Performance Management and
dan Cascading IKU Depkeu dengan Pushaka Cascading Depkeu MPI with Pushaka

Pada tahun 2009, Bapepam-LK turut aktif terlibat dalam In 2009, Bapepam-LK actively involved in the structure of
penyusunan «Panduan Pengelolaan Kinerja Berbasis «Manual of Balanced Scorecard Basis Performance
Balanced Scorecard di lingkungan Kementerian Management» in the Ministry of Finance. The manual
KeuanganΔ. Panduan tersebut digunakan sebagai served as guidance for performance management in
pedoman dalam pengelolaan kinerja di lingkungan Bapepam-LK. In 2010, Bapepam-LK will cascade the KPI
Bapepam-LK. Selanjutnya untuk tahun 2010, Bapepam-LK into echelon III level and cascade KPI into individual level as
akan melakukan cascade sampai dengan level eselon III pilot project.
dan pilot project cascade sampai dengan level individu,
berdasarkan pedoman yang telah tersusun tersebut.

Berdasarkan proses refinement yang dilakukan oleh Based on KPI Performance Manager and echelon II unit in
Manajer Kinerja dan seluruh unit eselon II di lingkungan Bapepam-LK, 2010 Bapepam-LK Strategy Map is as
Bapepam-LK, Peta Strategi (Strategy Map) Bapepam-LK follows:
untuk tahun 2010 adalah sebagai berikut:

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


187

Diagram 10.1 Peta Strategi Bapepam-LK 2010 Chart 10.1 2010 Bapepam-LK Strategy Map

Menjadi otoritas pasar modal dan lembaga keuangan yang amanah dan profesional, yang mampu mewujudkan industri
pasar modal dan lembaga keuangan non bank sebagai penggerak perekonomian nasional yang
tangguh dan berdaya saing global.

10.4 PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 10.4 RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION

Melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.09/ Referring to the Minister of Finance Regulation Number 191/
2008 tanggal 24 November 2008 tentang Penerapan PMK.09/2008 dated November 24, 2008 regarding Risk
Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Management Implementation in the Ministry of Finance,
Keuangan,seluruh unit di lingkungan Kementerian the whole units in the Ministry of Finance were required to
Keuangan diwajibkan untuk menerapkan Manajemen apply Risk Management. The purpose of Risk Management
Risiko. Tujuan penerapan Manajemen Risiko adalah agar Implementation was to make every work unit capable of
setiap unit kerja mampu mengantisipasi dan menangani anticipating and handling the risks effectively and efficiently,
risiko secara efektif dan efisien, mampu mengidentifikasi, identifying, measuring and controlling risks, as well as
mengukur dan mengendalikan risiko serta memelihara keeping the performance and integrating risk management
kinerja serta mampu mengintegrasikan proses manajemen process into work plan, performance, and evaluation.
risiko ke dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kerja.

Di dalam penerapannya, Manajemen Risiko di Bapepam-LK Risk Management in Bapepam-LK comprised of 7 (seven)
meliputi 7 (tujuh) proses,yaitu penetapan konteks, processes, namely context setting, risk identification, risk

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


188 Perkembangan Internal Internal Development

identifikasi risiko, analisis risiko,evaluasi risiko, analysis, risk evaluation, risk handling, monitoring, and
penanganan risiko,monitoring dan review serta komunikasi review as well as communication and consultation.
dan konsultasi.

Agar penerapan manajemen risiko di Bapepam-LK berjalan To make the Risk Management application run effectively
dengan efektif dan efisien, ditetapkan struktur manajemen and efficiently in Bapepam-LK, a risk management
risiko. Struktur manajemen risiko terdiri dari Komite structure has been set up. The risk management structure
Manajemen Risiko, Ketua Manajemen Risiko dan Unit comprised of Risk Management Committee, Risk
Pemilik Risiko. Unit Pemilik Risiko terdiri dari Pemilik Risiko, Management Head, and Risk Owner Unit. Risk Owner Unit
Koordinator Manajamen Risiko dan Administrator was inclusive of Risk Owner, Risk Management
Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko di Coordinator, and Risk Management Administrator. Risk
Bapepam-LK dibentuk melalui Surat Keputusan Ketua Management Committee in Bapepam-LK was formed
Bapepam dan LK Nomor 34/BL/2009 tanggal 3 Maret 2009 through Chairman of Bapepam and LK Decree Number 34/
tentang Pembentukan Komite Manajemen Risiko Badan BL/2009 dated March 3, 2009 regarding Risk Management
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Committee Structuring of Bapepam-LK.

Selanjutnya berdasarkan identifikasi dan analisis Later, based on risk identification and analysis, it was
risiko,dapat disimpulkan bahwa Bapepam-LK memiliki 593 concluded that Bapepam-LK had 593 risks which possibly
risiko yang mungkin timbul terkait dengan tujuan revealed in connection with Balanced Scorecard strategic
pencapaian sasaran strategis sesuai Balanced Scorecard. target achievement. From the figures, 46 were fraud risks,
Dari 593 risiko tersebut, terdapat 46 risiko fraud, 140 risiko 140 were strategic risks, 345 operational risks, 60
strategik, 345 risiko operasional, 60 risiko kepatuhan dan 2 compliance risks, and 2 financial risks. Based on the
risiko keuangan. Berdasarkan hasil analisis atas 593 risiko analysis, 13% of the risks were high level risks, 47% were
yang ada, 13% risiko berada dalam tingkatan tinggi, 47% medium risks, and 40% were low level risks.
dalam tingkatan sedang, dan 40% dalam tingkatan
rendah.

Kegiatan lainnya yang telah dilaksanakan berkaitan Other activities which have been performed in connection
dengan Manajemen Risiko: with Risk Management were as follow:
1. Bekerjasama dengan Inspektorat VII Inspektorat 1. Arranged Training of Trainer in cooperation with
Jenderal melaksanakan Training of Trainer pada Inspectorate VII of General Inspectorate on May 18 -
tanggal 18-20 Mei 2009. Kegiatan ini diikuti oleh 20, 2009. The activity was participated by all
seluruh Koordinator dan Administrator unit eselon II Coordinators and Administrators of echelon I unit in
di lingkungan Bapepam-LK; Bapepam-LK;
2. Melaksanakan sosialisasi PMK 191/PMK.09/2008 2. Organized socialization of PMK 191/PMK.09/2008
tentang Penerapaan Manajemen Risiko di lingkungan regarding Risk Management Implementation in the
Kementerian Keuangan kepada para Pejabat Eselon Ministry of Finance to Echelon III Functionaries in
III di setiap unit eselon II pada tanggal 19, 21, 26 every echelon II unit on October 19, 21, 26, 2009;
Oktober 2009;
3. Menyusun petunjuk teknis pengisian formulir 3. Arranged technical guidelines for risk management
manajemen risiko sesuai dengan PMK No 191/ form completion pursuant to PMK Number 191/
PMK.09/2008; PMK.09/2008;
4. Menyelenggarakan rapat Komite Manajemen Risiko 4. Convened the first Risk Management Committee
yang pertama kali pada tanggal 18 Agustus 2009, meeting on August 18, 2009 attended by 2 (two)
yang dihadiri oleh 2 (dua) anggota Komite Bapepam-LK Risk Management Committee members,
Manajemen Risiko Bapepam-LK yaitu Kepala Biro which were Internal Compliance Head Bureau and
Kepatuhan Internal (merangkap Ketua Manajemen Secretariat. The meeting was also attended by
Risiko) dan Sekretaris Badan. Rapat Komite tersebut functionaries from the General Inspectorate in its
juga dihadiri oleh pejabat dari Inspektorat Jenderal, capacity as compliance office of risk management.
selaku compliance office of risk management. Tujuan The purpose of the Risk Management Committee
rapat Komite Manajemen Risiko terutama adalah meeting was to determine Bapepam-LK risk appetite
untuk menentukan risk appetite dan penetapan risk and risk profile. The meeting has come up with
profile Bapepam-LK. Hasil rapat Komite Manajemen several risk handling strategies, among others:
Risiko menetapkan beberapa strategi penanganan a. Risk in high level category (20% of the total
risiko di Bapepam-LK, antara lain : risks) would be discussed further with Risk
a. Risiko yang berada dalam kategori level tinggi Owner Unit;

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


189

(20% dari risiko yang ada) akan dibahas lebih b. Set up a policy that fraud risk is the first risk that
lanjut dengan Unit Pemilik Risiko; needs to be identified and well-responded. It
b. Menetapkan kebijakan bahwa risiko fraud relates to Bapepam-LK accountability as
merupakan risiko pertama yang harus governmental institution that requires public trust;
diidentifikasi dan harus benar-benar ditangani. Hal c. Set further risk handling priorities, that is
ini terkait dengan akuntabilitas Bapepam-LK operational and compliance risks.
sebagai instansi pemerintah yang sangat
membutuhkan kepercayaan publik;
c. Menetapkan prioritas penanganan risiko
selanjutnya adalah terkait dengan risiko
operasional dan kepatuhan.

10.5 Sumber Daya Manusia 10.5 Human Resource

Dalam rangka mewujudkan pasar modal dan lembaga To create a strong and globally competitive capital market
keuangan non bank yang tangguh dan berdaya saing and non-bank financial institution, Bapepam-LK, in its
global, Bapepam-LK sebagai otoritas pasar modal dan capacity as capital market and non-bank financial institution
lembaga keuangan non bank berupaya mengembangkan authority, keeps developing itself to become a reliable and
diri secara terus menerus untuk menjadi otoritas yang professional authority. Organization capacity development
amanah dan profesional. Pengembangan kapasitas was also conducted in Bapepam-LK in term of Human
organisasi di Bapepam-LK juga dilakukan pada bidang Resource (HR) management. HR development in Bapepam-
pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Pengembangan LK was performed in line with the bureaucracy reform policy,
SDM di Bapepam-LK sejalan dengan arah kebijakan in which stressed out HR management in competency
reformasi birokrasi yang memfokuskan manajemen aspects and performance management system.
pengelolaan SDM pada aspek kompetensi dan sistem
manajemen kinerja.

Pengelolaan SDM berbasis kompetensi ditandai dengan Competency based HR management was marked by
pembangunan Assessment center, penyusunan Standar Assessment center estalishment, Job Competency Standard,
Kompetensi Jabatan dan program pengembangan SDM di and HR development program for hard competencies as well
bidang pengetahuan dan keterampilan (hard competencies) as soft competencies. While perfomance managemenet
serta sikap dan perilaku (soft competencies). Sedangkan system was articulated by the establishment of Key
sistem manajemen kinerja diwujudkan dengan penetapan Performance Indicator (KPI) in which it was then used as
Indikator Kinerja Utama (IKU) serta pengukuran kinerja SDM performance measurement tools.
yang didasarkan pada IKU.

Dalam menghadapi tantangan sebagai regulator, Bapepam- To cope with the challenges as regulator, Bapepam-LK is
LK dituntut untuk mengubah paradigma pengelolaan SDM encouraged to transform its HR management paradigm,
dari yang bersifat semula administratif ke arah pengelolaan from administrative to strategic congruence HR
SDM yang strategic congruence, sehingga pengelolaan SDM management, so that the HR management in Bapepam-LK
di Bapepam-LK didasarkan pada kompetensi dan sistem shall be managed based on competence and performance
manajemen kinerja yang sejalan dengan strategi Bapepam- management system. This policy is in line with Bapepam-LK
LK serta mendukung kinerja organisasi secara keseluruhan strategy, therefore it is expected that HR Management will be
guna mencapai visi dan misi Bapepam-LK. able to support the organization performance as well as
Bapepam-LK vision and mission accomplishment.

Adapun komposisi pegawai Bapepam-LK per Desember Composition of Bapepam-LK employees as per December
2009, sebagai berikut: 2009, is as follows:

Jumlah pegawai Bapepam-LK sebanyak 862 pegawai yang Total number of Bapepam-LK employees was 862 employees
terdiri dari; 747 pegawai negeri sipil dan 115 calon pegawai comprising of 747 civil servants and 115 civil servant
negeri sipil (CPNS). Berdasarkan tingkat pendidikan, sekitar candidates. Based on education level, 64% of the total
64% pegawai Bapepam-LK berpendidikan sarjana atau lebih employees got first degree or more as shown in the
sebagaimana tabel di bawah ini. Pegawai berpendidikan following table. First degree employees dominated the total
Strata 1 mengambil porsi terbesar sekitar 39% dari total employees by 39%.
pegawai sebagaimana tabel berikut.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


190 Perkembangan Internal Internal Development

Diagram 10.2 Komposisi Pegawai Bapepam-LK Chart 10.2 Composition of Bapepam-LK Employees
Berdasarkan Jenjang Pendidikan Based on Education Level
dan Gender and Gender

Pendidikan / Education Pegawai / Employee Pejabat / Job-level

SD 1% SLTP 1% S-3 1%

SLTA 18% S-2 25% Wanita 22%


Wanita 27%
D-1 4%
D-III 11% Pria 73% Pria 78%

S-1 39%

Dari 862 orang pegawai Bapepam-LK, komposisi pegawai From the total number of 862 employees, 27% of which
wanita di lingkungan Bapepam-LK sebesar 27% (233 were female workers (233 people). These figures
orang). Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 4% di increased by 4% compared to 2008 which was only 23%.
banding tahun 2008 sebelumnya yang hanya sebesar 23 The increase occurred due to, among others, the
%. Peningkatan ini, antara lain disebabkan komposisi acceptance number of female employees with first and
pegawai baru wanita pendidikan S1/S2 penerimaan Januari master degrees was higher than male employees in
2009 lebih besar dari pegawai baru pria. January 2009.

Tidak hanya dalam hal jumlah pegawai wanita yang The increase occurred not only in number of female
mengalami peningkatan, untuk pegawai wanita yang employees, but also in number of female functionaries,
menjabat juga mengalami peningkatan dari 49 orang di from 49 people in 2008 to 56 people of 260 Bapepam-LK
tahun 2008 menjadi 56 orang dari 260 pejabat echelon functionaries.
eselon di Bapepam-LK.

Beberapa program pengembangan pegawai dan kegiatan Employee development program and strategic activities
strategis yang dilakukan sepanjang tahun 2009 antara lain performed in 2009 were among others: the performance
pelaksanaan assessment center dan leadership of assessment center and leadership development program
development program bagi pejabat eselon IV Bapepam-LK, for Bapepam-LK echelon IV functionaries, education and
pendidikan dan pelatihan serta Graduate Program. training, as well as Graduate Program.

10.5.1 Pelaksanaan Assessment Center 10.5.1 Implementation of Assessment Center

Assesment Center adalah salah satu bentuk reformasi Assesment Center is one of strategic program of
birokrasi di lingkungan Kementerian Keuangan di bidang bureaucracy reform in the Ministry of Finance in the field
pengelolaan SDM berbasis kompetensi. Assesment Center of Competency Based HR Management. It is a behaviour
merupakan suatu metode penilaian yang berbasis perilaku basis assessment method which involves various technical
dan melibatkan beragam teknik evaluasi, termasuk evaluations, including evaluation instruments and
menggunakan bermacam alat ukur dan beberapa penilai. assessors.

Melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 47/PMK.01/ Referring to the Minister of Finance Regulation Number
2008 tentang Assessment Center Kementerian Keuangan 47/PMK.01/2008 regarding the Ministry of Finance
dan Peraturan Sekretariat Jenderal Nomor: 55/SJ/2008 Assessment Center and General Secretariat Regulation
tentang Pelaksanaan Assessment Center Kementerian Number 55/SJ/2008 regarding the Ministry of Finance
Keuangan, maka tiap-tiap unit Eselon I di lingkungan Assessment Center Implementation, every echelon I unit in
Kementerian Keuangan diwajibkan untuk membentuk, the Ministry of Finance was required to form, establish,
membangun, dan menyelenggarakan Assessment Center and organize an Assessment Center for echelon IV & III
bagi Pejabat Eselon IV dan Pejabat dibawahnya. Sedangkan functionaries. While echelon I & II functionaries
Assesment Center bagi pejabat eselon II dan III dilakukan Assessment Center was performed by the Secretariat
oleh Sekretariat Jenderal. General of Ministry of Finance.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


191

Untuk menerapkan sistem pengelolaan SDM berbasis With regard to the implementation of competency based HR
kompetensi, Bapepam-LK sedang melakukan Assesment management, Bapepam-LK has been conducting
Center untuk mengidentifikasi kebutuhan kompetensi Assessment Center to identify the competencies need of
jabatan eselon IV di lingkungan Bapepam-LK. Hasil dari echelon IV functionaries in Bapepam-LK. The competency
profil kompetensi ini adalah penjabaran dari persyaratan profile was elaboration of competency requirements for any
kompetensi bagi setiap jabatan eselon IV yang dapat echelon IV functionary which could be effectively applied in
dimanfaatkan secara efektif dalam pengelolaan SDM, other HR management, such as manpower planning,
seperti perencanaan tenaga kerja, rekrutment, pengelolaan recruitment, carrer path, and employee development.
karir, dan pengembangan pegawai.

Sepanjang tahun 2009, pelaksanaan Assessment Center Throughout 2009, implementation of Assessment Center
dilakukan secara swakelola dengan melibatkan pejabat- was conducted independently by involving echelon III
pejabat eselon III di lingkungan Bapepam-LK yang telah functionaries in Bapepam-LK who had been trained to
dilatih sebagai assessor (penilai) dibantu konsultan SDM, become assessors assisted by HR consultant, Technical
Technical Assistance Management Facility (TAMF)-AusAID. Assistance Management Facility (TAMF)-AusAID.

Sampai dengan bulan Desember 2009, Bapepam-LK telah Up until December 2009, Bapepam-LK has conducted 7
melaksanakan 7 (tujuh) batch assessment center kepada 83 (seven) batches of assessment center to 83 echelon IV
(delapan puluh tiga) pejabat eselon IV di lingkungan functionaries of Bapepam-LK. Hopefully, in 2010, the whole
Bapepam-LK. Diharapkan tahun 2010, seluruh profil competence profiles of Bapepam-LK echelon IV functionaries
kompetensi pejabat eselon IV Bapepam-LK dapat diperoleh can be completed and mapped to find out the gap between
dan dipetakan untuk mengetahui gap antara kompetensi job competencies required and competencies owned by
jabatan dan kompetensi pejabat eselon IV yang ada. Analisa echelon IV functionaries. The identified gap will be used to
gap tersebut berguna bagi penentuan program determine HR development program .
pengembangan yang diperlukan.

10.5.2 Pendidikan dan Pelatihan 10.5.2 Education and Training

Bapepam-LK juga memberikan kesempatan dan fasilitas Bapepam-LK also provided opportunity and facility for its
bagi pegawainya untuk mengembangkan dirinya melalui employees to develop him/herself through domestic and
pendidikan dan pelatihan dalam dan luar negeri. overseas education and training.

a. Beasiswa Pendidikan Dalam dan Luar Negeri a. Domestic and Overseas Education Scholarship
Per Desember 2009, terdapat 33 orang pegawai As per December 2009, there were 33 Bapepam-LK
Bapepam-LK penerima beasiswa dalam dan luar negeri employees receiving domestic and overseas
yang sedang tugas belajar. scholarships.

Dari ke-33 orang pegawai tersebut, 19 pegawai From such total number of 33 employees,19 of them
Bapepam-LK tugas belajar mengikuti pendidikan Strata joined the master degree education and 1 person
2 dan 1 orang pegawai mengikuti pendidikan Strata 3 pursued post-graduate study in Australia defrayed by
di Australia dibiayai oleh Australian Development Australian Development Scholarship. Furthermore,
Scholarship. Selanjutnya, terdapat 1 orang pegawai there was 1 employee taking master degree education
mengikuti pendidikan Strata 2 dan 1 orang pegawai and 1 employee took post-graduate study in Japan
mengikuti pendidikan Strata 3 di Jepang dibiayai oleh defrayed by GRIPS Japan.
GRIPS Jepang.

Sedangkan di dalam negeri tercatat sebanyak 5 orang Meanwhile, there were 5 employees joining master
pegawai yang sedang mengikuti pendidikan Strata 2 degree education and 7 employees joining Diploma III
dan 7 orang mengikuti pendidikan Diploma III dan IV and IV of Sekolah Tinggi Akuntansi Negara defrayed by
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dibiayai oleh Badan Financial Education and Training Agency, the Ministry
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian of Finance.
Keuangan.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


192 Perkembangan Internal Internal Development

Tabel 10.3. Rincian Jumlah pegawai Bapepam-LK Table 10.3. Details of Bapepam-LK Employees
Penerima Beasiswa Dalam dan Luar Receiving Domestic & Overseas
Negeri yang Sedang Tugas Belajar Scholarships

Beasiswa Jenjang Pendidikan Jumlah Pegawai


Scholarship Education Level Total Employee

ADS, Australia Strata 3 1


Post-graduate
Strata 2 19
Master degree
GRIPS, Japan Strata 3 1
Post-graduate
Strata 2 1
Master degree
BPPK Strata 2 5
Master degree
Diploma III 3
Diploma IV 4

Total 34

b. Pelatihan Luar Negeri b. Overseas Training


Untuk pelatihan yang diselenggarakan di luar negeri, For overseas training, Bapepam-LK was very selective
Bapepam-LK sangat selektif dalam mengikuti in sorting the trainings. The priority was trainings
pelatihan. Hanya materi-materi yang berkaitan erat which have relevant materials and close relationship
dengan tugas, pokok dan fungsi Bapepam-LK sajalah with Bapepam-LK main duties and functions.
yang diutamakan.

Di samping mengirimkan pegawainya mengikuti In addition to overseas trainings organized by


pelatihan di luar negeri yang diadakan oleh lembaga- international institutions e.g.: International Monetary
lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), and
Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), dan World Bank (WB) for general training, Bapepam-LK
World Bank untuk pelatihan-pelatihan yang bersifat also conducted cooperation with donor country and
umum, Bapepam-LK juga mengadakan kerjasama institution, like Australia and ADB, to grant
dengan negara dan lembaga donor untuk customized trainings in accordance with Bapepam-LK
memberikan hibah (grant) untuk pelatihan-pelatihan organization development.
yang bersifat khusus (customized) sesuai dengan
perkembangan organisasi Bapepam-LK seperti
Australia dan ADB.

Sepanjang tahun 2009, Bapepam-LK mengirimkan Throughout 2009, Bapepam-LK sent its employees to
pegawainya untuk mengikuti beberapa pelatihan, participate in several trainings, seminars, and
seminar serta workshop yang diselenggarakan oleh workshops organized by Asia-Pacific Economic
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),The Cooperation (APEC),The Foundation for the
Foundation for the Advancement of Life and Advancement of Life and Insurance Around the world
Insurance Around the world (FALIA), The IMF (FALIA), The IMF Singapore, US SEC, Islamic Finance
Singapura, US SEC, Islamic Finance Training Malaysia, Training Malaysia, Securities Commission Malaysia,
Securities Commission Malaysia, World Bank dan World Bank and World Association of Valuation
World Association of Valuation Organisations China. Organizations China.

Selain itu Bapepam-LK juga bekerjasama dengan Besides, Bapepam-LK worked together with
Australian Securities and Investments Commission Australian Securities and Investments Commission
(ASIC) untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan (ASIC) organized customized trainings based on
yang bersifat khusus disesuaikan dengan kebutuhan Bapepam-LK needs, e.g.: Investment Management
Bapepam-LK , antara lain Investment Management Compliance arranged by Australasian Compliance
Compliance, yang diselenggarakan oleh Australasian Institute»s (ACI) Summer School in ASIC, and
Compliance Institute»s (ACI) Summer School di ASIC workshop on Supervisory Frameworks in Australian
dan workshop on Supervisory Frameworks di Prudential Regulation Authority (APRA), Australia
Australian Prudential Regulation Authority (APRA),
Australia.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


193

c. Pelatihan Dalam Negeri c. Domestic Training


Untuk pelatihan dalam negeri, Bapepam-LK dapat Bapepam-LK also sent its employees to participate in
mengirimkan pegawainya mengikuti pelatihan maupun training or cooperated with other institutions to
melakukan kerjasama dengan lembaga lain untuk provide training. The institutions which actively involve
mengadakan pelatihan. Adapun lembaga yang terlibat in providing training to Bapepam-LK are Badan
aktif memberikan pelatihan kepada Bapepam-LK Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), other
adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan governmental institutions e.g.: Bareskim, Kepolisian
(BPPK), lembaga pemerintah lainnya seperti Bareskim, Republik Indonesia. Throughout 2009, the training
Kepolisian Republik Indonesia. Sepanjang tahun 2009, were inclusive of goods/services procurement which
pelatihan-pelatihan yang diadakan antara lain pelatihan was technical substantive specialization education to
pengadaan Barang/Jasa yang merupakan diklat teknis train Bapepam-LK employees to have experties in
substantif spesialisasi (DTSS) untuk melatih pegawai providing goods and services based on the prevailing
Bapepam-LK agar memiliki keahlian di bidang laws and regulations; Effective Training Evaluation and
pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan Training Design Program for employees in personnel
dan perundangan yang berlaku; Pelatihan Effective section and 16 echelon III functionaries; Audit
Training Evaluation dan Training Design Program bagi Surveillance training to provide relevant competences
pegawai di Bagian Kepegawaian dan 15 orang pejabat to Bapepam-LK employees concerning audit to public
eselon III di lingkungan Bapepam-LK; Pelatihan Audit accountant offices organized by TAMF - AusAID in
Surveillance yang ditujukan untuk menyiapkan Jakarta and TOEFL Preparation training in Financial
kompetensi bagi pegawai Bapepam-LK mengenai audit Education and Training Agency in Jakarta.
terhadap kantor akuntan publik diselenggarakan oleh
TAMF - AusAID di Jakarta dan Pelatihan TOEFL
Preparation di Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan di Jakarta .

Di samping pendidikan dan pelatihan yang bersifat Despite of technical (hard competencies) education and
teknis (hard competencies), Bapepam-LK juga training, Bapepam-LK also gave great attention to soft
memberikan perhatian besar untuk meningkatkan competencies. Throughout 2009, training for
kemampuan soft competencies pegawainya. Sepanjang improving Bapepam-LK employees soft competencies
tahun 2009, pelatihan yang telah dilakukan untuk were among others: Emotional Spiritual Quotient (ESQ
meningkatkan kemampuan soft competencies pegawai training). Bapepamk-LK realized that to become a
Bapapem-LK, antara lain Pelatihan Emotional Spiritual reliable employee and leader, Emotional Quotient and
Quotient (ESQ). Bapepamk-LK menyadari bahwa untuk Spiritual Quotient were required in addition to
menjadi pegawai dan pemimpin yang handal, Intellectual Quotient. Since 2007, every year
disamping dibutuhkan kecerdasan intelektual Bapepamk-LK sent its employees to join ESQ training to
(Intellectual Quotient) juga diperlukan kecerdasan improve leadership and personal development by
emosi (Emotional Quotient) dan kecerdasan spiritual combining the three concepts of the abovementioned
(Spiritual Quotient). Sejak tahun 2007, secara rutin emotional intelligences integratedly and
setiap tahun, Bapepam-LK mengirimkan pegawainya transcendentally so it could increase the employees
untuk megikuti pelatihan ESQ untuk meningkatkan performance, productivity, and efficiency. In addition to
pengetahuan tentang kepemimpinan dan ESQ training, to improve the employee leadership spirit,
pengembangan kepribadian yanhg tangguh dengan Bapepam-LK also organized Leadership and
memadukan ketiga konsep kecerdasan emosi di atas Development Program (LDP). The training has been
secara terintegrasi dan transendental sehingga dapat conducted since 2008 and was assisted by HR-TAMF
meningkatkan kinerja, produktivitas, dan efisiensi kerja consultant, AusAID. In 2009, all echelon II, III, and IV
pegawai. Di samping pelatihan ESQ, untuk mengasah have participated in the LDP training. The training was
jiwa kepemimpinan pegawai, Bapepam-LK intended to provide better information about the
menyelenggarakan pelatihan Leadership and importance of leadership style and effective
Development Program (LDP). Pelatihan ini dilaksanakan
sejak tahun 2008 dan dibantu oleh Konsultan SDM-
TAMF, AusAID. Pada tahun 2009, semua pejabat eselon
II, III, dan IV Bapepam-LK telah mendapatkan pelatihan
LDP ini. Pelatihan ini bertujuan untuk untuk
meningkatkan pemahaman akan pentingnya
mengetahui gaya kepemimpinan dan manajemen yang

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


194 Perkembangan Internal Internal Development

efektif dalam suatu organisasi yang sedang management in an organization to minimize conflicts
bertransformasi dan menata diri sehingga dapat and miscommunication in performing daily routines.
meminimalisir konflik dan miskomunikasi dalam
melaksanakan tugas sehari-hari.

Selanjutnya untuk memberikan masukan atau wawasan Furthermore, to give input or knowledge to Bapepam-LK
bagi para pegawai di lingkungan Bapepam-LK yang employees who were going to enter their retirement
memasuki masa purnabakti. Pada bulan Desember 2009 period, Bapepam-LK arranged a pension preparation
Bapepam-LK menyelenggarakan Seminar Persiapan Pensiun seminar in December 2009 under the theme of «A bright
dengan tema ≈Secercah Kehidupan PurnabaktiΔ. Tujuan life after retirement». The objective of this seminar was to
dari seminar tersebut adalah untuk membekali para provide the employees with information of productive
pegawai yang akan pensiun dengan kegiatan produktif di activities in their pension life.
hari tua.

10.5.3 Pelaksanaan Graduate Program bagi Pegawai 10.5.3 Graduate Program for New Employees of
Baru lulusan S1/S2 dan Program Orientasi bagi First & Master Degree and Orientation
Pegawai Baru lulusan Diploma III Keuangan Program for New Employees of Diploma III
STAN Keuangan STAN Graduates

a. Pada tahun 2009 Bapepam-LK menerima 84 pegawai a. In 2009, Bapepam-LK received 84 new employees of
baru pendidikan S-1/S-2. Dalam rangka memberikan first and master degree. In order to provide them
pemahaman tentang tugas, pokok, dan fungsi with better understanding concerning the main job
(tupoksi) serta proses bisnis unit-unit di lingkungan and function as well as unit business processes in
Bapepam-LK, stakeholders Bapepam-LK, serta Bapepam-LK, Bapepam-LK stakeholders, and self-
pengembangan diri (team work exercises), maka development (team work exercises), Bapepam-LK has
Bapepam-LK menyelenggarakan Graduate Program conducted Graduate Program which included the
yang kegiatannya meliputi : following activities:
1) Program Orientasi pada tanggal 8 s.d. 15 Januari 1) Orientation Program on January 8 - 15, 2009.
2009, kegiatan ini dilaksanakan untuk the activity was conducted to give the
memberikan pemahaman dini tentang tupoksi employees early understanding about the main
serta proses bisnis unit-unit di lingkungan job & function and unit business processes in
Bapepam-LK, stakeholders Bapepam-LK serta Bapepam-LK, Bapepam-LK stakeholders, as well
menekankan pentingnya pegawai Bapepam-LK as to underline the importance of being
untuk bersikap profesional dan menjaga amanah professional and fully-trusted as public servants.
sebagai pelayan masyarakat;

2) Program Secondment yang bertujuan untuk 2) Secondment Program was given to deliver
memberikan pemahaman lebih detail tentang detailed comprehension about main job &
tupoksi, dan keterkaitan bisnis proses dari Biro/ function, and business process relations from
Sekretariat Badan, Secondment tahap I Secretariat Bureau. Secondment Phase I was
dilaksanakan pada tanggal 18 Mei - 3 Juni 2009; held on May 18 - June, 3, 2009.

3) Seminar pada tanggal 25 - 26 Juni 2009 yang 3) Seminar held on June 25 - 26, 2009 which was
bertujuan untuk memberikan wahana bagi aimed at exchanging information and
pegawai baru untuk saling bertukar pengetahuan experiences obtained from the respective work
dan pengalamam yang diperoleh dari kegiatan unit business process activity and new employee
bisnis proses unit kerja masing-masing dan juga self-development training.
pelatihan pengembangan diri pegawai baru.

b. Pada bulan Agustus 2009, Ketua Bapepam-LK b. In August 2009, Chairman of Bapepam-LK gave
memberikan pembekalan mengenai ekonomi makro information about macro economy to new
kepada pegawai baru S1/S2 dan D1/D3. Selain employees of first & master degree and Diploma I &
ekonomi makro, dalam pembekalannya Ketua juga III. Additionally, the Chairman also gave the stress on
menekankan perbedaan situasi dan kondisi a more complex situation and condition of working
lingkungan kerja yang semakin kompleks sehingga environment that made Bapepam-LK employees have
pegawai Bapepam-LK dituntut untuk selalu bersikap to be adaptive, professional, and trusted.
adaptif, profesional dan amanah.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


195

c. Di samping itu, Bapepam-LK juga telah c. Besides, Bapepam-LK provided Orientation Program to
menyelenggarakan Program Orientasi kepada 21 (dua 21 new employees of Diploma III Keuangan STAN
puluh satu) Pegawai Baru lulusan Diploma III Keuangan graduates on December 28, 2009 to give them early
STAN pada tanggal 28 Desember 2009 untuk comprehension about the organization and Bapepam-
memberikan pemahaman dini tentang organisasi dan LK stakeholders.
stakeholders Bapepam-LK.

10.5.4 Pendidikan dan Pelatihan Penyidik Pegawai 10.5.4 Education and Training for Investigator Civil
Negeri Sipil Servant

Bapepam-LK juga selalu berupaya terus meningkatkan Bapepam-LK continued to improve the quantity and quality
kuantitas dan kualitas para Pemeriksa dan Penyidik di of its capital market Investigator by providing various
bidang Pasar Modal dengan berbagai macam pelatihan- training or seminar closely related to Law Enforcement. The
pelatihan atau seminar yang berkaitan erat dengan efforts to improve the quality of Bapepam-LK Investigator
Penegakan Hukum. Upaya peningkatan kualitas Pemeriksa was taken by sending representatives to a number of
dan Penyidik Bapepam-LK dilakukan dengan cara mengirim education and training centres, either domestic or overseas
perwakilan ke sejumlah pusat pendidikan dan pelatihan, training. The education and training activities were inclusive
baik di dalam maupun di luar negeri. Kegiatan pendidikan of 100 hours Investigator Civil Servant Training and 22 hours
dan pelatihan yang diikuti antara lain Pelatihan Diklat Refreshment to make Bapepam-LK Investigators have proper
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pola 100 Jam Pelatihan skills in conducting the investigation as a mandate of Law
dan Penyegaran Pola 22 Jam Pelatihan dengan tujuan Number 8/1995 regarding Capital Market. Later, Bapepam-
pelatihan untuk mempersiapkan PPNS di lingkungan LK also sent a number of personnels to Jakarta Centre for
Bapepam-LK agar mempunyai keterampilan dalam Law Enforcement Cooperation (JCLEC), to have capital
melakukan pemeriksaan dan penyidikan sesuai dengan market civil law aspect training, market surveillance, law
amanat Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang enforcement, financial reports forensic audit, and
Pasar Modal. Selanjutnya Bapepam-LK juga mengirimkan refreshment training for Investigator Civil Servant.
beberapa personel ke Jakarta Centre for Law Enforcement
Cooperation (JCLEC), melaksanakan pelatihan aspek-aspek
hukum perdata di bidang pasar modal, pengawasan pasar,
penegakan hukum, audit forensik laporan keuangan dan
pelatihan penyegaran bagi Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS).

10.5.5 Program Penjajakan Minat dan Karir di 10.5.5 Career Path Program in Bapepam-LK
Bapepam-LK

Pada bulan September-November 2009, Bapepam-LK In September-November 2009, Bapepam-LK conducted


melakukan ≈Program Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal & Capital Market & Financial Institution Education and
Lembaga Keuangan dan Program Penjajakan Minat dan Socialization Program in Prominent Universities in
Karir Bapepam-LK di Universitas Terkemuka di IndonesiaΔ. IndonesiaΔ. The purpose of the program was not only to
Tujuan program tersebut selain untuk meningkatkan improve public awareness toward Bapepam-LK existence
kesadaran masyarakat akademisi terhadap keberadaan dan and active role in the capital market and financial institution
peran aktif Bapepam-LK di dalam perkembangan pasar development in Indonesia, but also to introduce Bapepam-
modal dan lembaga keuangan bukan bank di Indonesia, LK organization to the talented and potential students to
juga mengenalkan organisasi Bapepam-LK untuk menjaring make Bapepam-LK as the place for their career path. Those
mahasiswa yang berbakat dan berpotensi agar memilih universities were University of Andalas, University of
Bapepam-LK sebagai institusi tempat mereka berkarir. Sriwijaya, University of Bengkulu, University of Jenderal
Adapun universitas-universitas yang dikunjungi adalah: Soedirman, University of Jember, University of Lambung
Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Mangkurat, University of Mataram, and University of
Bengkulu, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Udayana
Jember, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas
Mataram, dan Universitas Udayana.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


196 Perkembangan Internal Internal Development

10.6 PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI 10.6 INFORMATION TECHNOLOGY SYSTEM


INFORMASI DEVELOPMENT

Teknologi informasi memegang peranan yang sangat Information technology took a significant role in improving
penting dalam meningkatkan kinerja organisasi. Teknologi the organization performance. Reliable information
informasi yang handal akan mampu meningkatkan technology could increase the effeciency and effectivity of
efisiensi dan efektifitas proses bisnis organisasi. Mengingat organization business process. Considering the
peran penting teknologi informasi dalam proses importance of information technology in organization
transformasi organisasi menuju organisasi yang berkinerja transformation process to high-performance organization,
tinggi, maka pengembangan dan pemanfaatan teknologi development and utilization of information technology
informasi menjadi salah satu fokus perhatian Bapepam-LK. became one of Bapepam-LK attentions. Throughout
Selama tahun 2009, Bapepam-LK telah mengembangkan 2009, Bapepam-LK has developed several information
beberapa sistem teknologi informasi yang ditujukan untuk technology systems which were set to support the internal
mendukung proses bisnis internal antara lain: business system, among others:

10.6.1 Sistem Informasi Keuangan (SISKA) 10.6.1 Financial Information System (SISKA)

Pengelolaan keuangan di Bapepam-LK pada saat Financial management in Bapepam-LK formerly applied
sebelumnya menggunakan sistem yang terpisah-pisah dan separated and manual systems which inflicted delay of
manual sehingga lamban dalam penyajian laporan serta report presentation and was susceptible to data
rentan terhadap ketidakakuratan data dan informasi. Oleh inaccuracy. Therefore, to provide a professional,
karena itu, dalam rangka meningkatkan pengelolaan transparent, and accountable financial management,
keuangan supaya lebih profesional, transparan dan development on Bapepam-LK Financial Information System
akuntabel, dilakukan pengembangan Sistem Informasi (SISKA) was conducted. The application development was
Keuangan (SISKA) Bapepam-LK. Pengembangan aplikasi started in 2007 by performing planning, analyzing, and
dimulai pada tahun 2007 dengan kegiatan antara lain designing activities.
perencanaan, analisis, dan desain.

Pada tahun 2008, berdasarkan banyak masukan dari para In 2008, based on inputs from the users, further
pengguna, dilakukan pengembangan SISKA lebih lanjut development of SISKA was performed in terms of
baik dari segi perbaikan operating system aplikasi, operating system application modification, database
penyempurnaan data base, usulan penambahan fitur adjustment, features addition, and new application
hingga pembuatan aplikasi baru yang mendukung creation which could support financial management in
pengelolaan keuangan di Bapepam-LK. Program aplikasi Bapepam-LK. SISKA application program has been
SISKA pada tahun 2009 telah berhasil diimplementasikan succesfully applied in all units (all bureaus and secretariat)
di seluruh unit (biro-biro dan bagian-bagian di Sekretariat in Bapepam-LK in 2009. By applying the system, a more
Badan) di lingkungan Badan Pengawas Pasar Modal dan effective and efficient budget management could be
Lembaga Keuangan. Dengan sistem ini, pengelolaan performed.
anggaran dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien

10.6.2 Sistem Informasi Penerimaan Negara Bukan 10.6.2 State Non-Tax Income Information System
Pajak (SIM PNBP) (SIM PNBP)

Program Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan Negara Application program for State Non-Tax Income Information
Bukan Pajak (SIM PNBP) merupakan sistem yang System (SIM PNBP) was a system which was expected to
diharapkan akan menjadi sarana pencatatan, serve as online recording, communicating, reporting, and
pengkomunikasian, pelaporan dan dokumentasi secara documenting facilities upon PNBN data. Up until 2009,
online atas data-data PNBP. Sampai dengan akhir 2009, SIM PNBN development reached its first phase
pengembangan SIM PNBP telah sampai pada tahap awal development in form of structured database with principal
berupa suatu database yang terstruktur dengan laporan- PNBN reports, namely: receivable report, PNBN realization
laporan PNBP yang utama yaitu laporan piutang, laporan report, and PNBN report. The database would be
realisasi PNBP dan laporan penetapan PNBP. Database ini improved into a more complete PNBN information system
akan dilakukan penyempurnaan menjadi sistem informasi and was expected to be applied by relevant bureaus in
PNBP dengan laporan yang lebih lengkap dan diharapkan 2010. Additional development would be made in the
dapat dimplementasikan di biro-biro terkait dengan PNBP future if necessary.
pada tahun 2010. Selanjutnya pada tahun mendatang
akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


197

Di samping mengembangkan sistem teknologi informasi In addition to information technology system for supporting
untuk mendukung proses bisnis internal, Bapepam-LK juga internal business process, Bapepam-LK also developed
mengembangkan sistem teknologi informasi untuk information technology system that could support the
mendukung efektifitas fungsi pembinaan, pengawasan effectivity of supervision, controlling, and law enforcement
dan penegakan hukum. Sistem teknologi informasi tersebut function. The system among others were Online Complaint
antara lain adalah Sistem Pengaduan Online (investor System (investor complaint), Objection Handling Information
complaint), Sistem Informasi Penanganan Keberatan, Sistem System, Electronic Reporting System of Securities Broker
Pelaporan Elektronik Kegiatan Bulanan Perantara pedagang Dealer Monthly Activity, Insurance E-Reporting System, and
Efek, Sistem E-Reporting Perasuransian dan Early Warning Insurance Early Warning System as well as Financing
System Perasuransian, serta Sistem Informasi Perusahaan Companies Information System and Pension Fund Statistical
Pembiayaan dan Aplikasi Statistik Dana Pensiun, Aplikasi Application, Inspection Administration System, Investigation
Data Digital Dana Pensiun (D3P), Sistem Administrasi Administration System. Additionally, Bapepam-LK
Pemeriksaan, Sistem Administrasi Penyidikan. Selain itu, cooperated with the SROs to develop electronic reporting
Bapepam-LK juga bekerja sama dengan SRO untuk system and capital market warehouse data.
mengembangkan sistem pelaporan elektronik dan data
warehouse pasar modal.

10.7 PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN 10.7 PUBLIC INFORMATION AND COMPLAINT
PENANGANAN PENGADUAN HANDLING SERVICE

10.7.1 Pelayanan Informasi Publik Bidang Pasar Modal 10.7.1 Public Information Service for Capital Market

Sepanjang tahun 2009, Bapepam-LK menerima 21 Throughout 2009, Bapepam-LK welcome 21 visits of
kunjungan dari Perguruan Tinggi/Sekolah. Bapepam-LK universities/schools. Also, Bapepam-LK issued letters of
telah menerbitkan surat keterangan riset kepada 45 pihak research to 45 parties which have gone through capital
yang telah melakukan penelitian tentang pasar modal di market research in Bapepam-LK, and dealt with 310 parties
Bapepam-LK, serta melayani 310 pihak yang datang which directly came to Bapepam-LK for information and
langsung ke Bapepam-LK untuk mendapatkan informasi explanation, 652 public queries concerning capital market
dan penjelasan, 652 pertanyaan masyarakat mengenai pasar via telephone, and 409 via email.
modal melalui telepon dan 409 pertanyaan melalui email.

Selama tahun 2009, Bapepam-LK juga mengirimkan Throughout 2009, Bapepam-LK participated as speaker or
pembicara atau narasumber dalam kuliah umum sebanyak 5 source person for public lecture 5 times, for seminar 6 times,
kali, seminar sebanyak 6 kali, workshop sebanyak 3 kali, for workshop 3 times, and participated in capital market and
serta telah berpartisipasi dalam pameran pasar modal dan non-bank financial institution exhibition 4 times, and Capital
lembaga keuangan non bank sebanyak 4 kali, dan layanan Market Corner in campus 4 times.
Pojok Pasar Modal di kampus yang sedang mengadakan
seminar sebanyak 4 kali.

Dalam rangka sosialisasi dan edukasi pasar modal dan As for socialization and public education in capital market
lembaga keuangan non-bank, dalam tahun 2009 ini and non-bank financial institutions, in 2009, Bapepam-LK
Bapepam-LK telah melaksanakan kegiatan Roadshow performed Roadshow Campus to Campus activity to
Campus to Campus untuk memperkenalkan industri pasar introduce capital market industry and non-bank financial
modal dan lembaga keuangan non-bank kepada civitas institutions to academicians, they were:
akademika yakni: • University of Andalas, Padang;
• Universitas Andalas, Padang; • University of Sriwijaya, Palembang;
• Universitas Sriwijaya, Palembang; •ΩUniversity of Bengkulu, Bengkulu;
• Universitas Bengkulu, Bengkulu; •ΩUniversity of Jenderal Soedirman, Purwokerto;
• Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto; • University of Jember, Jember;
• Universitas Jember, Jember; • University of Lambung Mangkurat, Banjarmasin;
• Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin; • University of Mataram, Mataram;
• Universitas Mataram, Mataram; • University of Udayana, Bali;
• Universitas Udayana, Bali; • University of Ciputra, Surabaya (jointly with the SROs);
• Universitas Ciputra, Surabaya (bersama SRO); • University of Bandar Lampung, Lampung (jointly with the
• Universitas Bandar Lampung, Lampung (bersama SRO); SROs); and
dan • University of Atmajaya, Jogyakarta (jointly with the SROs).
•ΩUniversitas Atmajaya, Jogyakarta (bersama SRO).

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


198 Perkembangan Internal Internal Development

Sebagaimana dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, As we have done in previous years, as one of capital
sebagai salah satu upaya sosialisasi dan edukasi tentang market socialization and education activities in 2009,
pasar modal, di tahun 2009 Bapepam-LK mendistribusikan Bapepam-LK distributed 600 copies Warta Bapepam-LK
sekitar 600 eksemplar Warta Bapepam-LK tiap bulannya each month to 160 parties, such as universities, industry
kepada 160 pihak seperti perguruan tinggi, asosiasi pelaku associations, SROs, other unit of the Ministry of Finance.
industri jasa keuangan, SROs, unit kerja lain di lingkungan Bapepam-LK also has produced first edition book titled
Kementerian Keuangan dan lainnya. Bapepam-LK juga ≈My Investment, ...My Future...Δ. The book was illustrated
telah mencetak buku cerita bergambar Edisi 1 berjudul in javanese puppets images talking about the importance
≈Investasiku, Masa Depanku,..Δ Cergam tersebut disajikan of personal financial management, saving, and
dengan menggunakan gambar wayang golek yang investment. The publication of this book was intended to
bercakap-cakap terkait pentingnya pengaturan keuangan provide education about investment in a simple and more
secara personal, menabung dan berinvestasi. Penerbitan popular language that was expected to be easily
Cergam ini ditujukan untuk memberikan edukasi tentang understood by public. The publication of the book will be
investasi yang dituturkan secara sederhana dan dengan continued in 2010 (second edition) with in depth story and
bahasa yang lebih merakyat sehingga diharapkan dapat various investment products currently available in
dipahami dengan mudah oleh masyarakat umum. Indonesian capital market.
Penerbitan Cergam tersebut akan berlanjut di tahun 2010
(Edisi 2) dengan topik cerita yang lebih mendalam dan
dengan contoh-contoh produk investasi yang saat ini
tersedia di pasar modal Indonesia.

Selain itu Bapepam-LK juga mendistribusikan berbagai In addition, Bapepam-LK also distributed brochures related
brosur tentang pasar modal dan lembaga keuangan non to capital market and non-bank financial institutions to the
bank kepada masyarakat dalam kegiatan pameran, public in activities such as exhibitions, workshops, and
workshop dan kegiatan sosial lainnya. Selanjutnya, dalam other social activities. Furthermore, in order to enhance
rangka meningkatkan pemahaman pelaku dan masyarakat the public and market players with a better
terhadap produk pengelolaan investasi, Bapepam-LK comprehension and awareness on investment
bekerjasama dengan Asosiasi Pengelola Reksa Dana management products, Bapepam-LK, in cooperation with
Indonesia (APRDI), telah melakukan sosialisasi dan edukasi Indonesia Investment Fund Management Association
terkait materi pengelolaan investasi kepada akuntan, (APRDI), have conducted socialization and education
konsultan hukum dan investor. Sosialisasi tersebut related to investment management to accountants, legal
dilakukan di 7 (tujuh) kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, consultants, and investors. The socialization was
Bogor, Bandung, Bali, Malang, Pekanbaru dan Mataram. conducted in 7 (seven) big cities in Indonesia, namely
Jakarta, Bogor, Bandung, Bali, Malang, Pekanbaru
and Mataram.

Diagram 10.3 Pelayanan Informasi Chart 10.3 Information Services

Surat Langsung / Direct Letter 13%


Surat Tembusan / Copy Letter 1%
Telpon / Telephone 61%
Datang Langsung / Direct 9%
Email / Email 16%

10.7.2 Pelayanan Informasi Publik Bidang Dana 10.7.2 Public Information Service of Pension Fund
Pensiun

Untuk lebih mengenalkan industri yang menjadi The purpose of socialization concerning pension funds was
stakeholder Bapepam-LK, Bapepam-LK melaksanakan to introduce pension fund industry to companies that do
kegiatan sosialisasi dan edukasi. Kegiatan sosialisasi dana not have pension plan, besides, it was also intended to
pensiun dilakukan dalam rangka memasyarakatkan industri give information about new regulation concerning pension
dana pensiun kepada perusahaan-perusahaan yang belum fund activity. Meanwhile, education activity was
memiliki program pensiun. Kegiatan sosialiasi juga performed to give technical information related to pension
dilakukan untuk menjelaskan suatu ketentuan baru di

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


199

dalam penyelenggaraan dana pensiun. Sementara kegiatan fund program and digital data application of pension fund,
edukasi lebih ditujukan untuk menjelaskan secara teknis pension fund book-keeping, and other technical matters.
mengenai penyelenggaraan dana pensiun, seperti
penerapan aplikasi data digital dana pensiun, pembukuan
dana pensiun dan hal-hal teknis lainnya.

10.7.3 Pelayanan Informasi Publik Bidang 10.7.3 Public Information Service of Insurance
Perasuransian

Program Sosialisasi yang dijalankan oleh Bapepam-LK di Socialization program of insurance industry was conducted
bidang perasuransian selama tahun 2009 antara lain : by Bapepam-LK in 2009, they among others were:
1) Sosialisasi Sistem Jaminan Sosial Nasional 1) Socialization of National Social Security System
Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2009 The socialization was conducted on December 8, 2009
dengan peserta adalah Asosiasi Asuransi Jiwa participated by Indonesia Life Insurance Association,
Indonesia, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Asosiasi Indonesia General Insurance Association, Indonesia
Asuransi Sosial Indonesia dan Persatuan Aktuaris Social Insurance Association, and Indonesia Actuaries
Indonesia. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan Society. The socialization was aimed at giving
pemahaman kepada Industri Asuransi mengenai SJSN awareness to Insurance industry about SJSN and the
dan dampaknya terhadap industri asuransi apabila SJSN impacts toward insurance industry if SJSN was applied.
telah dijalankan

2) Sosialisasi e-reporting 2) Socialization of e-reporting


Sosialisasi ini diselenggarakan pada tanggal 9 Desember The socialization was conducted on December 8, 2009
2009 dengan peserta seluruh perusahaan asuransi participated by all general and life insurance
umum dan perusahaan asuransi jiwa.Tujuan sosialisasi companies. The objective of this socialization was to
ini adalah untuk memperkenalkan e-reporting industri introduce insurance industry e-reporting which would
perasuransian yang akan segera diimplementasikan . be implemented soon.

3) Sosialisasi Profil Risiko Kendaraan Bermotor 3) Socialization of Motor Vehicle Risk Profile
Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 10 Desember The socialization was conducted on December 8, 2009
2009 dengan peserta seluruh perusahaan asuransi participated by all general insurance companies selling
umum yang menjual produk asuransi kendaraan motor vehicle insurance products. The objective of
bermotor. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk this socialization was to introduce risk profile database
memperkenalkan pengembangan database risk profile of motor vehicle insurance.
asuransi kendaraan bermotor..

4) Sosialisasi Pengenalan Asuransi 4) Socialization of Insurance Introduction


Untuk memperkenalkan asuransi kepada masyarakat, To introduce insurance products to the public, in 2009,
pada tahun 2009 Bapepam-LK telah melakukan Bapepam-LK conducted series of socialization
serangkaian kegiatan sosialisasi terutama pada activities, especially to universities in Indonesia. The
beberapa universitas yang ada di Indonesia. Tujuan main objective was to make the university students
utamanya adalah agar sejak dini para mahasiswa have proper awareness about insurance. The activities
memiliki pemahaman yang cukup mengenai asuransi. were performed in Universitiy of Sriwijaya, University
Kegiatan ini dilakukan antara lain dikampus Universitas of Jember, University of Jenderal Soedirman, University
Sriwijaya, Universitas Jember, Universitas Jenderal of Mataram, University of Lambung Mangkurat and
Soedirman, Universitas Mataram, Universitas Lambung University of Udayana. The event was held at the
Mangkurat dan Universitas Udayana. Kegiatan same time with socialization of capital market under a
sosialisasi tersebut dilakukan bersamaan dengan title of ≈Capital Market & Financial Institution
sosialisasi di bidang pasar modal dengan judul Socialization and Education as well as Interest &
Sosialisasi Edukasi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Career Path in Bapepam-LKΔ.
serta Penjajakan Minat dan Karir Bapepam-LK.

Sosialisasi asuransi juga dilakukan dalam bentuk Socialization of Insurance was also made in form of
Insurance Goes to Campus (IGTC). Pada Tahun 2009 Insurance Goes to Campus (IGTC). In 2009, IGTC aws
IGTC dilakukan di Pondok Pesantren Hamidiyah, Depok, conducted at Pondok Pesantren Hamidiyah, Depok;
SMA Al Azhar 3 Kebayoran Baru, Uinversitas Indonesia, SMA Al Azhar 3, Kebayoran Baru; University of
Universitas Atmajaya, Universitas M Hamka, Universitas Indonesia, University of Atmajaya, University of M
Syarif Hidayatullah dan IPB Bogor. Hamka, University of Syarif Hidayatullah, and
IPB Bogor.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


200 Perkembangan Internal Internal Development

10.7.4 Sosialisasi Penerapan Prinsip Syariah di Pasar 10.7.4 Socialization of Sharia Principles in Capital
Modal Market

Sosialisasi Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal Socialization of Sharia Principles in Capital Market is
merupakan program berkelanjutan yang dilakukan oleh continual program performed by Bapepam-LK to make an
Bapepam-LK dalam rangka akselerasi pengembangan Pasar acceleration toward Sharia Capital Market. The program
Modal Syariah. Program tersebut diselenggarakan was arranged under cooperation with relevant parties,
bekerjasama dengan pihak-pihak terkait baik internal either internal Bapepam-LK or external parties.
Bapepam-LK maupun pihak eksternal. Program sosialisasi Socialization program that have been carried out during
yang telah dilaksanakan selama tahun 2009 antara lain 2009 among others were:
sebagai berikut :
1) Berkontribusi dalam penyelenggaraan Festival 1) A contribution to the 2nd Sharia Economic Festival
Ekonomi Syariah (FES) ke-2 yang diselenggarakan oleh held by Bank Indonesia at Jakarta Convention Centre
Bank Indonesia di Jakarta Convention Centre (JCC) (JCC), Jakarta on February 4 - 8, 2009.
Jakarta pada tanggal 4 - 8 Februari 2009.
2) Melakukan sosialisasi kepada Emiten, para pelaku 2) Socialization to Issuers, capital market players, such
pasar modal seperti Penjamin Emisi Efek, Wali Amanat, as Underwriters, Trust Agents, Investment Managers,
Manajer Investasi, Bank Kustodian, Asosiasi-asosiasi di Custodian Bank, Capital Market Associations e.g.
Pasar Modal seperti Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Indonesian Public-listed Companies Association,
Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Indonesian Securities Commpanies Association,
Wali Amanat Pasar Modal, Asosiasi Pengelola Reksa Capital Market Trust Agent Association, Indonesian
Dana Indonesia (APRDI) dan Asosiasi Bank Kustodian Investment Fund Managers Association, and
Indonesia (ABKI), serta kalangan akademisi di berbagai Indonesian Custodian Bank Association as well as
perguruan tinggi di seluruh Indonesia. universities from all over Indonesia.
3) Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dalam 3) Cooperation with relevant institutions in accordance
rangka pengembangan Pasar Modal syariah, antara with sharia Capital Market development, among
lain: others:
a) Melakukan inisiasi awal penyusunan Arsitektur a) Performing initiation of Indonesia Financial
Keuangan Syariah Indonesia (AKSI) bersama Architecture structuring with Bank Indonesia,
dengan Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Directorate General of Debt Management,
Pengelolaan Utang, Dewan Syariah Nasional- Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama
Majelis Ulama Indonesia dan unit kerja terkait di Indonesia, and relevant business units in
Bapepam-LK (Biro Perasuransian, Biro Bapepam-LK (Insurance, Financing & Guarantee,
Pembiayaan dan Penjaminan, Biro Dana Pensiun) Pension Fund Bureaus)
b) Turut serta dalam pembahasan Naskah Akademik
RUU Keuangan Haji bersama dengan b) Participating in the draft of Haj Financial Law
Departemen Agama. with the Ministry of Religion.

10.7.5 Penanganan Pengaduan 10.7.5 Complaints Handling

Sebagai salah satu bentuk layanan Bapepam-LK terhadap As one of Bapepam-LK services to the public and the
publik dan juga stakeholder-nya, selama tahun 2009, stakeholders, in 2009, Bapepam-LK received and
Bapepam-LK telah menerima dan menindaklajuti 489 responded 489 complaints, comprising of:
pengaduan yang terdiri atas:

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


201

Tabel 10.4. Penerimaan Pengaduan Bapepam-LK Table 10.4. Complaint Received By Bapepam-LK

Jenis Pengaduan Terkait Tertulis Langsung Jumlah


Type of Complaint Written Direct Total

Pasar Modal 300 46 346


Capital Market
Asuransi 86 12 98
Insurance
Dana Pensiun 24 21 45
Pension Fund

TOTAL 410 79 489

Terkait dengan pengaduan di bidang pasar modal, mayoritas In respect of capital market complaints, majority of
pengaduan yang masuk adalah mengenai permasalahan complaints received were problems related to PT Sarijaya
dengan PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS). Selain itu, Permana Sekuritas (SPS). In addition, there were 31
sebanyak 31 pengaduan terkait dengan perusahaan efek, complaints about securities companies, 11 complaints were
11 pengaduan telah ditindaklajuti dengan dilakukannya been responded by conducting on site inspection and 20
pemeriksaan teknis lapangan (on site inspection) dan 20 complaints were been responded by conducting off site
pengaduan lainnya ditindaklanjuti dengan pemeriksaan inspection. From such technical inspection, 7 securities
teknis di Bapepam-LK (off site inspection). Dari hasil companies were found violating provisions of prevailing laws
pemeriksaan teknis tersebut ditemukan 7 perusahaan efek and regulations concerning capital market. For that purpose,
yang melanggar ketentuan peraturan perundangan di Bapepam-LK imposed on sanctions to those companies
bidang pasar modal. Untuk itu, Bapepam-LK juga telah according to the applicable provisions.
mengenakan sanksi kepada perusahaan dimaksud sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, terkait dengan pengaduan di bidang In the meantime, in connection with insurance complaints,
asuransi, sebagian besar masih mengenai klaim yang belum most of them were about unpaid claims.
dibayar. Untuk tahun 2009 pengaduan paling banyak yang In 2009, most complaints received by Bapepam-LK came
diterima oleh Bapepam-LK adalah dari para pemegang polis from policy holders of PT Asuransi Bakrie Life. Besides, there
PT Asuransi Bakrie Life. Selain itu, terdapat pula pengaduan were also complaints from clients of insurance company,
dari beberapa nasabah perusahaan asuransi yang sudah business license of which has been revoked.
dicabut izin usahanya. Seluruh pengaduan yang disampaikan All written complaints have been responded
secara tertulis sudah ditindaklanjuti melalui surat resmi. formally by letter.

Terkait dengan pengaduan di bidang dana pensiun, In connection with pension fund complaints, majority of the
mayoritas pengaduan masih adalah mengenai pembayaran complaints were about pension benefit payment. Lack of
manfaat pensiun. Kurangnya informasi yang cukup comprehensive information about pension fund has become
komprehensif dari peserta mengenai dana pensiun menjadi one of the causes of such complaints sent to Bapepam-LK.
salah satu penyebab masuknya pengaduan tersebut ke
Bapepam-LK.

10.8 PENATAAN RUANG KERJA GEDUNG 10.8 WORK PLACE RE-LAYOUT IN BAPEPAM-LK
BAPEPAM-LK BUILDING

Dalam rangka memenuhi ruangan kerja yang memadai dan In order to provide proper and comfortable work place,
nyaman, Bapepam-LK telah melaksanakan penataan ruang Bapepam-LK has conducted work place re-layout gradually
kerja secara bertahap mulai dari tahun 2007. Untuk tahun since 2007. in 2009, the re-layout was performed on 1st,
2009 penataan ruang kerja gedung Bapepam-LK 2nd, 3rd, 4th, 14th and 15th floors.
dilaksanakan pada lantai 1, 2, 3, 4, 14 dan 15.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


202 Perkembangan Internal Internal Development

Disamping penataan ruang kerja, penataan lobby gedung In addition to work place re-layout, building lobby layout
mendapat perhatian khusus karena merupakan pintu also got specific attention for it served as the entrance to
masuk ke dalam lingkungan kerja Bapepam-LK. Dalam Bapepam-LK work environment. For building lobby layout,
penataan lobby gedung, keamanan adalah hal yang sangat security was the key factor as most part of it were public
diperhatikan mengingat lobby sebagian besar merupakan area which could be accessed by many people. The lobby
public area yang dapat dimasuki oleh banyak orang. Lobby was arranged in such a way that only relevant parties could
gedung ditata sedemikian rupa sehingga hanya pihak- get in to Bapepam-LK work place. For the comfort, the
pihak yang berkepentingan saja yang dapat masuk ke lobby was completed with press room specially made for
dalam ruang kerja Bapepam-LK. Hal lain yang diperhatikan journalists who covered Bapepam-LK activities, library room
adalah kenyamanan dimana pada lobby gedung disediakan that provided literatures about capital market and financial
ruangan pers yang disediakan khusus untuk para wartawan institution, waiting room for visitors. Smoking room was
yang meliput kegiatan Bapepam-LK, ruang perpustakaan also provided for smokers as Bapepam-LK building was a
yang menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan free smoking area.
pasar modal dan lembaga keuangan serta ruang tunggu
tamu bagi para pengunjung yang hendak menunggu. Bagi
para pengunjung yang merokok juga disediakan smoking
room mengingat bahwa gedung Bapepam-LK adalah
daerah bebas asap rokok. Bapepam-LK berusaha
memberikan rasa aman dan nyaman kepada stakeholder
yang sedang berkunjung ke gedung Bapepam-LK.

10.9 REALISASI ANGGARAN BAPEPAM-LK 10.9 BAPEPAM-LK BUDGET REALIZATION

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan Report of Budget Realization illustrated a comparison


perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran between Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) for the
(DIPA) Tahun Anggaran (TA) 2009 dengan realisasinya, yang Year of 2009 and the realization, covering revenue and
mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama expenditures during January 1 up to December 31, 2009.
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2009. Details of Bapepam-LK budget realization as of December
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran Bapepam-LK 31, 2009 were shown in Table 10.2.
per 31 Desember 2009 disajikan pada Tabel 10.2.

Tabel 10.5. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Table 10.5. Details of Bapepam-LK budget realization
Bapepam-LK Per 31 Desember 2009 as of December 31, 2009

No Uraian Anggaran Realisasi % Real. Angg


Description Budget (Rp) Realization (Rp) Real Budget
=4/3X100%

1 Realisasi Pendapatan Negara 40.001.500.000 63.527.078.783 158,81


State Revenue Realization
-Penerimaan Negara Bukan Pajak 40.001.500.000 63.527.078.783 158,81
-Non-tax Revenue
2 Realisasi Belanja Negara 156.257.361.000 134.078.607.773 85,51
State Budget Realization
-Belanja Rupiah Murni 135.127.361.000 124.210.298.601 91,92
-Rupiah Murni Expanse
-Belanja Hibah 6.440.000.000 2.120.097.713 32,92
-Grant Expense
-Belanja Rupiah Murni Pendamping 690.000.000 386.050.500 55,95
-Rupiah Murni Pendamping Expense
-Belanja PNBP 14.000.000.000 7.362.160.959 52,59
-PNBP Expense

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


203

10.9.1 Realisasi Pendapatan Negara 10.9.1 State Revenue Realization

Estimasi pendapatan yang ditargetkan dalam DIPA Estimated revenue as targeted in Bapepam-LK DIPA for the
Bapepam-LK pada Tahun Anggaran 2009 adalah sebesar Year of 2009 was Rp40,001,500,000,- comprising of
Rp40.001.500.000,- yang terdiri dari estimasi pendapatan estimated revenue from financial institution fee/giro services
jasa lembaga keuangan/jasa giro sebesar Rp1.500.000,-, of Rp1,500,000,-, estimated capital market & financial
estimasi iuran badan usaha di bidang pasar modal dan institution entities contribution of Rp40,000,000,000,-.
lembaga keuangan sebesar Rp40.000.000.000,-. State Revenue Realization up to December 31, 2009 was
Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan 31 Desember Non-tax Income of Rp63,527,078,783,- or 158.81% higher
2009 yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak than the target.
sebesar Rp63.527.078.783,- atau mencapai 158,81% dari
target yang dianggarkan.

Perbandingan antara realisasi pendapatan sampai dengan Comparison between revenue realization up to December
31 Desember 2009 dan 2008 dapat dilihat pada Tabel dan 31, 2009 and 2008 could be seen from the following table
Grafik berikut ini : and chart:

Tabel 10.6. Realisasi Pendapatan sampai dengan 31 Table 10.6. Income realization as of December 31 and
Desember dengan Target/Estimasi Target/Estimated Income for Budget Year
Pendapatan Tahun Anggaran 2009 dan 2008 of 2009 & 2008

Uraian 31 Des 2009 31 Des 2008 Kenaikan / Penurunan


Description 31 Dec 2009 31 Dec 2008 Increase / Decrease
(Rp) (Rp) Rp %
=2-3 =4/3X100%

Target / Estimasi
Target / Estimation 40.001.500.000 40.001.200.000 300.000 0,001

Realisasi /
Realization 63.527.078.783 84.306.705.259 (20.779.626.476) (24,65)

% 158,81 210,75 - -

Grafik 10.1 Realisasi Pendapatan sampai dengan Graphic 10.1 Revenue realization as of December 31
31 Desember dengan Target/Estimasi Target/Estimated Revenue for the
Pendapatan Tahun Anggaran Year of 2009 & 2008
2009 dan 2008
84.307
100.000

63.527
80.000
Juta Rp / Million Rp

60.000
40.002 40.001

40.000
158.81% 210.76%
20.000

31 Dec 2009/31 Dec 2009 31 Dec 2008/31 Dec 2008

Target / Target

Realisasi / Realization

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


204 Perkembangan Internal Internal Development

10.8.2 Realisasi Belanja Negara 10.8.2 State Expenditure Realization

Berdasarkan DIPA Tahun Anggaran 2009 Nomor : 0011.0/ Based on DIPA for the year of 2009 Number: 0011.0/015-
015-10.1/-/2009 tanggal 31 Desember 2008, Bapepam-LK 10.1/-/2009 dated 31 December 2008, Bapepam-LK
menerima anggaran belanja sebesar Rp156.257.361.000,- received expenditure budget of Rp156,257,361,000,- to
yang digunakan untuk membiayai seluruh program dan finance its program and activities. Expenditure realization
kegiatan di Bapepam-LK. Realisasi belanja sampai dengan 31 up to December 31, 2009 was Rp134,078,607,773,- or
Desember 2009 adalah sebesar Rp134.078.607.773,- atau 85.81% of budget platform of Rp156,257,361,000,-.
mencapai 85,81% terhadap pagu anggaran sebesar
Rp156.257.361.000,-.

Adapun rincian realisasi belanja Bapepam-LK per Jenis Details of expenditure realization per Expenditure Type up
Belanja sampai dengan 31 Desember 2009 beserta to December 31, 2009 and the realization were shown in
capaiannya disajikan pada tabel dan grafik berikut ini : the following table and chart:

Tabel 10.7 Realisasi Belanja Bapepam-LK Per Jenis Table 10.7 Bapepam-LK Expenditure Realization per
Belanja sampai dengan 31 Desember 2009 Expenditure Type up to December 31,
2009 2009

No Uraian / Pagu / Realisasi / %


Description Platform (Rp) Realization (Rp)

1 Belanja Pegawai 32.021.446.000 31.843.160.374 99,44


Personnel Expenditure
2 Belanja Barang 72.181.133.000 52.494.653.164 72,73
Goods Expenditure
3 Belanja Modal 52.054.782.000 49.740.794.235 95,55
Capital Expenditure

Jumlah / Total 156.257.361.000 134.078.607.773 85,81

Grafik 10.2 Realisasi Belanja Bapepam-LK Per Jenis Graphic 10.2 Bapepam-LK Expenditure Realization
Belanja sampai dengan 31 Desember 2009 per Expenditure Type up to
December 31, 2009

90.000
72.181
80.000
70.000
Juta Rp / Million Rp

52.495 52.055
60.000 49.741
50.000
32.021 31.843
40.000
30.000
20.000
10.000
99,44% 72,73% 95,55%
0
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Personal Expenditure Goods Expenditure Capital Expenditure

Pagu / Platform

Realisasi / Realization

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


205

Perbandingan realisasi belanja Bapepam-LK menurut jenis Comparison of Bapepam-LK expenditure realization per
belanja per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 expenditure type as of December 31, 2009 and December
dapat disajikan seperti tabel dan grafik berikut. 31, 2008 were shown in the following table and chart:

Tabel 10.8 Perbandingan Realisasi Belanja Bapepam- Table 10.8 Comparison of Bapepam-LK expenditure
LK menurut Jenis Belanja per 31 Desember realization per expenditure type as of
2009 dan 31 Desember 2008 December 31, 2009 and December 31,
2008

No Jenis Alokasi Belanja 31 Des 2009 31 Des 2009 Kenaikan / Penurunan


Type of Expenditure Allocation 31 Dec 2009 31 Dec 2009 Increase / Decrease
(Rp) (Rp) Rp %

1 Belanja pegawai 31.843.160.374 34.962.274.147 (3.119.113.773) (8,92)


Personel Expenditure

2 Belanja Barang 52.494.653.164 29.605.000.159 22.889.653.005 77,32


Goods Expenditure

3 Belanja Modal 49.740.794.235 29.834.632.378 19.906.161.857 66,72


Capital Expenditure

Jumlah / Total 134.078.607.773 94.401.906.684 39.676.701.089 42,03

Grafik 10.3 Perbandingan Realisasi Belanja Bapepam- Graphic 10.3 Comparison of Bapepam-LK
LK menurut Jenis Belanja per 31 Desember expenditure realization per
2009 dan 31 Desember 2008 expenditure type as of December 31,
2009 and December 31, 2008
90.000
80.000
70.000
Juta Rp / Million Rp

52.495 49.741
60.000
50.000
34.962 26.605
31.843 29.835
40.000
30.000
20.000
10.000
0
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Personal Expenditure Goods Expenditure Capital Expenditure

31 Des 2009/31 Dec 2009

31 Des 2008/31 Dec 2008

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


206 Aktivitas Riset Research Activity

11

11.1 RISET TENTANG PASAR MODAL DAN 11.1 RESEARCH ON CAPITAL MARKET & NON
LEMBAGA KEUANGAN NON BANK BANK FINANCIAL INSTITUTIONS

Pesatnya perkembangan industri pasar modal dan jasa Rapid development of capital market and non bank
keuangan non bank menuntut Bapepam-LK untuk dapat financial institution industry has demanded Bapepam-LK
memastikan bahwa produk regulasinya dapat memenuhi to ensure its regulation products accommodate industry
dinamika industri. Untuk itu, hasil riset berperan sangat dynamic. For that purpose, research findings play an
penting dalam menghasilkan kebijakan yang important role in the formulation of comprehensive
komprehensif. Selama tahun 2009, beberapa kajian telah policies. In 2009, there were some research findings that
dihasilkan dan dipublikasikan, antara lain : have been published, among other were as follow :

11.1.1 Riset Perlindungan Asset Nasabah dan Fungsi 11.1.1 Research on Investor Asset Protection and
Kustodian pada Perusahaan Efek Depository Function in Securities Company

Mengingat perlindungan asset nasabah merupakan isu Investor asset protection is an important issue in
penting dalam hal meningkatkan kepercayaan publik increasing public trust toward capital market industry.
terhadap industri Pasar Modal, maka pembenahan Therefore, infrastructure development will be developed
infrastruktur terus dilakukan baik dari sisi regulasi maupun continuously in terms of regulation and system so that the
pengembangan sistem yang melindungi kepentingan infrastructure can protect the investors. From several
nasabah. Dengan terjadinya beberapa kasus cases of assets (securities and fund) misapplication
penyalahgunaan asset (efek dan dana) nasabah oleh performed by Securities Companies, it was concluded that
Perusahaan Efek, maka hipotesa awal atas terjadinya kasus one of the causal factors was Securities Companies
tersebut disimpulkan bahwa salah satu penyebabnya double functions as custodian and broker dealer.
adalah adanya peran ganda Perusahaan Efek, yang Accordingly, to cope with those issues, it required a better
monitoring toward investors assets managed by Securities

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


207

menjalankan fungsi kustodian dan broker dealer. Oleh Companies, a better law enforcement and revision in the
karena itu, memecahkan permasalahan tersebut, diperlukan provisions of Securities Companies as custodian.
upaya peningkatan pemantauan asset nasabah yang
dikelola Perusahaan Efek, peningkatan penegakan hukum
dan penyempurnaan ketentuan Perusahaan Efek sebagai
kustodian.

11.1.2 Riset Pemenuhan Prinsip-prinsip IOSCO terkait 11.1.2 Research on IOSCO Principles Fulfillment in
Bidang Tugas Biro Transaksi dan Lembaga Efek connection with the Duties of Securities
dalam Peraturan dan Praktik di Pasar Modal Transaction & Institution Bureau in Indonesian
Indonesia Capital Market Regulation and Practice.

Hasil riset ini merupakan rangkuman dan ringkasan dari The result of the research was a summary of self-assessment
serangkaian kegiatan self-assessment sebagai bagian dari activities series as part of Bapepam-LK efforts to meet the
upaya Bapepam-LK untuk dapat memenuhi prinsip-prinsip IOSCO principles and CPSS/IOSCO recommendations which
IOSCO dan rekomendasi CPSS/IOSCO yang menjadi bidang were the duties of Securities Transaction & Institution
tugas Biro Transaksi dan Lembaga Efek. Sebagai standar Bureau. As the international standard, those principles and
yang secara internasional menjadi acuan pengembangan recommendations have become a benchmark for capital
pasar modal di seluruh dunia, prinsip dan rekomendasi market development for every country in the world.
tersebut telah menjadi ukuran bagi majunya suatu pasar Fulfillment of those principles and recommendations can
modal di suatu negara. Pemenuhan terhadap prinsip-prinsip attract investor»s interest, either domestic or foreign
dan rekomendasi ini dapat menjadi daya tarik investor baik investors, to increase their investment value in Indonesia
domestik maupun asing dalam meningkatkan nilai capital market. Finally, this study result can serve as
investasinya di pasar modal Indonesia sehingga hasil kajian benchmark for Indonesia capital market development.
ini dapat digunakan sebagai acuan yang berarti bagi
pengembangan pasar modal Indonesia.

11.1.3 Riset Restrukturisasi Anggota Kliring pada 11.1.3 Research on Clearing Members Restructuring of
Lembaga Kliring Dan Penjaminan di Pasar Clearing Guarantee Institution Indonesia
Modal Indonesia Capital Market

Secara hukum, keanggotaan Bursa Efek terpisah dengan Legally, Stock Exchange membership is separated from
keanggotaan Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP). Clearing Guarantee Institution (CGI). However, the practice
Namun, pada prakteknya, Anggota Bursa (AB) otomatis showed that Exchange Member (EM) automatically became
menjadi Anggota Kliring (AK), karena setiap transaksi bursa Clearing Member (CM) as every stock exchange transaction
yang dilakukan AB akan dikliring oleh LKP, walaupun made by EM shall be cleared by CGI, even though capacities,
kapasitas, permodalan dan Modal Kerja Bersih Disesuaikan authorized capital and Adjusted Net Working Capital of
masing-masing AB sangat bervariasi. Hal tersebut every EM varied. It caused PT Kliring Penjaminan Efek
menyebabkan tidak efektifnya wewenang PT Kliring Indonesia (KPEI) as CGI could not effectively assessed credit
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai LKP untuk menilai and settlement risks possed by CM candidates. Varied EM
calon Anggota Kliring dari sisi resiko kredit dan profiles caused an increasing risk level of KPEI. Besides, the
penyelesaian. Profil AB yang sangat bervariasi increasing number and amount of stock exchange
mengakibatkan tingginya resiko yang dihadapi KPEI. Selain transaction as well as capital market products inflicted to a
itu, semakin tingginya nilai dan frekuensi transaksi bursa more complex transaction, clearing, and settlement
serta bertambahnya produk pasar modal menyebabkan processes, and a higher risk in the transaction settlement.
proses transaksi, kliring dan penyelesaian menjadi semakin Consequently, modification of clearing members of KPEI in

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


208 Aktivitas Riset Research Activity

kompleks, dan semakin meningkatkan resiko dalam the form of restructurisation of CM was required. The
penyelesaian transaksi. Dengan demikian, diperlukan study was conducted to learn the clearing membership
modifikasi keanggotan kliring pada KPEI dalam bentuk models applied in many countries and determine the most
restrukturisasi AK. Studi ini dibuat untuk mengkaji model appropriate model for Indonesia capital market. Based on
keanggotaan kliring yang telah diterapkan di berbagai the study, the most suitable clearing membership concept
negara dan menentukan model keanggotaan kliring yang of CGI in Indonesia was a concept with clearing member
paling sesuai dengan Pasar Modal di Indonesia. stratification, covering General Clearing Member (GCM),
Berdasarkan hasil studi ini, maka konsep keanggotan Individual Clearing Member (ICM) and Trading Member
kliring pada LKP yang sesuai di Indonesia adalah konsep (TM).
dengan stratifikasi anggota kliring yang mencakup General
Clearing Member (GCM), Individual Clearing Member
(ICM) dan Trading Member (TM).

11.1.4 Riset Praktek dan Regulasi Sustainability 11.1.4 Research on Sustainability Stock -Practice and
Stock Regulation

Riset ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan This research was performed to anticipate capital market
dan kebutuhan pasar modal khususnya saham yang developments and needs, especially stock which has
mempunyai karakteristik tertentu. Salah satu produk pasar specific characteristics. One of the capital market products
modal yang cukup banyak dikembangkan saat ini adalah which have gone through lots of developments were
saham perusahaan yang dalam menjalankan kegiatannya stocks of companies which not only focusing on business
tidak hanya memperhatikan aspek bisnis atau ekonomi and economic aspects, but also paying attention to social
semata namun juga memperhatikan aspek sosial dan and environmental aspects, or commonly known as
lingkungan atau sering disebut dengan ≈sustainability ≈sustainability stockΔ. This research was aimed at getting
stockΔ. Studi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran a clear picture, especially about criteria and evaluation
penting terutama kriteria dan penilaian yang diterapkan applied in classifying a company»s stock as the sustainability
dalam mengklasifikasikan saham perusahaan sebagai stock. It was expected that the research would became a
sustainability stock. Hasil studi ini diharapkan dapat reference for developing the capital market products, and
menjadi bahan untuk mengembangkan produk pasar finally, it would increase the product types offered as
modal sehingga dapat menambah jenis produk yang investment alternatives in capital market.
ditawarkan sebagai alternatif investasi di pasar modal.

11.1.5 Riset Mengenai Implementasi Keterbukaan 11.1.5 Research on Investment Fund Report
Dalam Laporan Reksa Dana Disclosure

Studi ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas The research was to find out the effectiveness of disclosure
Implementasi Keterbukaan Dalam Laporan Reksa Dana implementation in investment fund report submitted by
oleh Bank Kustodian kepada pemegang Unit Penyertaan Custodian Bank to Participation Unit Holders, and the
dan pengetahuan investor atas hak memperoleh laporan, investors» knowledge upon their right to get such report,
mulai dari bentuk dan isi laporan yang komunikatif dan starting from form and content of a communicative and
informatif sampai dengan penyampaian laporan secara informative report, to timely report submission. Therefore,
tepat waktu. Dengan demikian studi ini dapat memberi the research could provide clear perspective to Bapepam-
gambaran bagi Bapepam-LK dalam menilai efektifitas LK in assessing the effectiveness of the implementation
penerapan peraturan X.D.1 dan peraturan lain yang terkait regulation number X.D.1 and other regulation related to
dengan kegiatan Reksa Dana oleh Bank Kustodian dan investment fund activities performed by Custodian Bank. It
pemahaman investor terhadap peraturan tersebut. Hasil was expected that the research can provide valuable
studi diharapkan dapat bermanfaat bagi bahan rumusan contribution to new regulation drafting and amendment of
dalam penyusunan peraturan baru atau penyempurnaan existing regulation, if necessary.
peraturan yang sudah ada jika diperlukan.

11.1.6 Riset Penerapan Prinsip Good Corporate 11.1.6 Research on Good Corporate Governance
Governance di Perusahaan Efek Terkait Implementation in Securities Companies
Dengan Fungsi Kepatuhan Dalam related to Compliance Function the
Penyempurnaan Peraturan V.D.3 Amendment of Regulation number V.D.3

Kajian ini bertujuan untuk untuk memperoleh gambaran The research was aimed at obtaining a clear picture of
yang jelas mengenai pemahaman dari Perusahaan Efek Securities Companies knowledge toward compliance

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


209

terhadap praktik kepatuhan yang sesuai dengan budaya practice suitably applied in GCG principles in connection
prinsip-prinsip GCG dikaitkan dengan budaya bisnis with Securities Companies business culture in Indonesia,
Perusahaan Efek di Indonesia serta membandingkan praktik and making comparison of compliance practices applied in
kepatuhan yang diterapkan di berbagai negara maju dalam many countries for supporting the Securities Companies
mendukung bisnis Perusahaan Efek. Hasil kajian ini businesses. It was expected that the research would
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk became a reference for developing compliance policy and
pengembangan kebijakan dan pengaturan fungsi management function in Indonesia Securities Companies
kepatuhan di Perusahaan Efek Indonesia dan Pasar Modal and, the capital market in general.
umumnya.

11.1.7 Riset Praktik dan Regulasi Backdoor Listing 11.1.7 Research on Backdoor Listing Practice and
Regulation

Kajian ini dilakukan untuk mengetahui praktik This research was performed to find out about public
pengambilalihan perusahaan terbuka yang dilakukan company take-over practices which were conducted
melalui backdoor listing, mengingat sejumlah perusahaan di through backdoor-listing, considering some public
Pasar Modal Indonesia diduga telah melakukannya. Dalam companies in Indonesia capital market were suspected of
kajian ini dilakukan perbandingan mengenai bagaimana conducting it. In this research, comparison on how
backdoor listing dilakukan, metode apa yang digunakan backdoor listing was performed, including which method
dalam melakukan backdoor listing, dan regulasi yang to be applied in performing backdoor listing, and the
mengaturnya, antara praktik yang berlaku di negara-negara regulation, between the common practices applied in
lain dengan yang terjadi di Pasar Modal Indonesia. Selain other countries and in Indonesia capital market were
itu, dikaji juga analisis terhadap permasalahan- analyzed. Furthermore, analysis was also conducted
permasalahan yang dapat timbul akibat perbedaan praktik toward problems possibly arisen due to practice and
dan regulasi di Pasar Modal Indonesia dengan negara- regulation differences in Indonesia capital market and
negara lain. many other countries.

11.1.8 Riset Pengaturan Penerbitan Saham dalam 11.1.8 Research on Share Issuance Pursuant to Share
rangka Program Pemilikan Saham oleh Ownership Program for Employee
Karyawan

Riset ini bertujuan untuk memenuhi naskah akademis The research was aimed at providing academic paper for
terhadap rancangan peraturan ESO dengan melakukan studi Employee Share Ownership (ESO) by conducting library
pustaka dan membandingkan substansi pengaturan ESO study and comparing the substances of ESO regulation
tersebut dengan praktik dan regulasi di beberapa negara. with practices and regulations in many countries. The
Kajian ditekankan pada pemberian kemudahan pengajuan research was focused on providing ESO program
program ESO dibandingkan dengan proses penawaran facilitation in comparison with public offering process, and
umum, dan pengungkapan keterbukaan informasi yang proper information disclosure to protect the public and
lebih memadai untuk melindungi kepentingan publik dan employees interests.
karyawan.

11.1.9 Riset Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang 11.1.9 Research on Implementation of Good
baik oleh Emiten dan Perusahaan Publik Corporate Governance by Issuers and Public
Companies

Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran The research was conducted to obtain a clear picture on
sejauh mana prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang how good corporate governance principles have been
baik khususnya yang diatur dalam Peraturan Bapepam-LK applied by Issuers and Public Companies, especially those
terkait dengan Komisaris, Direksi dan Komite-komite yang specified in Bapepam-LK Regulation related to
dibentuk untuk membantu fungsi Komisaris telah Commissioners, Directors, and Committees formed. The
dilaksanakan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. Hasil research results would be used as inputs to policy
kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan development of good corporate governance of Issuers and
dalam pengembangan kebijakan di bidang tata Kelola Public Companies.
Perusahaan khususnya Emiten dan Perusahaan Publik.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


210 Aktivitas Riset Research Activity

11.1.10 Riset Keterbukaan Informasi Tanggung Jawab 11.1.10 Research on Information Disclosure of
Sosial Perusahaan terhadap Masyarakat dan Corporate Social Responsibility toward the
Lingkungan (CSR) dalam Laporan Tahunan Society and Environment (CSR) in Issuers and
Emiten dan Perusahaan Publik. Public Companies Annual Reports.

Riset ini difokuskan pada kegiatan analisa laporan aktivitas This research was focused on analysis of activities and
dan biaya yang dilakukan perusahaan terkait dengan expenses reports of companies in connection with company
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat social responsibility toward the society and environment as
dan lingkungan yang tercantum dalam laporan tahunan specified in Issuers and Public Companies annual reports
Emiten dan Perusahaan Publik sesuai Peraturan Bapepam pursuant to Bapepam and LK Regulation Number X.K.6.
dan LK Nomor X.K.6. Hasil analisis ini memberikan The analysis showed a picture of CSR activities reported by
gambaran mengenai kegiatan CSR yang dominan companies.
dilaporkan perusahaan, secara total sampel dan per sektor
industri.

11.1.11 Riset Standar Akuntansi Internasional 11.1.11 Research on International Accounting


Standards

Salah satu rekomendasi yang dikeluarkan oleh One of the recommendations released by International
International Organization of Securities Commission Organization of Securities Commission (IOSCO) and G-20
(IOSCO) dan G-20 adalah perlunya negara-negara was the necessity of country members to conduct
anggotanya untuk melakukan konvergensi terhadap convergence of International Accounting Standards (IAS)/
International Accounting Standards (IAS)/International International Financial Reporting Standards (IFRS). As one
Financial Reporting Standards (IFRS). Sebagai negara of IOSCO and G20 members, Indonesia has committed to
anggota IOSCO dan G-20, Indonesia berkomitmen untuk fully participate in such convergence in 2012.
melakukan konvergensi tersebut secara penuh pada tahun
2012.

Dalam rangka mendukung pencapaian target tersebut, In order to reach the target, Bapepam-LK conducted a
Bapepam-LK melakukan kajian tentang IFRS 3 tentang study of IFRS 3 concerning Bussiness Combinations. The
Bussiness Combinations. Hasil kajian dimaksud diharapkan study results are expected to be applied by Accounting
dapat digunakan oleh Dewan Standar Akuntansi Standard Committee of Indonesian Accountant Association
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) untuk to revise the Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
menyempurnakan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) number 22 (reformat 2007) regarding Merger
Keuangan (PSAK) nomor 22 (reformat 2007) tentang Accounting. Later, the revised PSAK 22 shall serve as
Akuntansi Penggabungan Usaha. Selanjutnya, hasil reference for Bapepam-LK Regulations amendments, one
penyempurnaan PSAK 22 tersebut akan dijadikan acuan of which is Bapepam and LK Regulation Number VIII.G.7
dalam mepenyempurnaan peraturan Bapepam-LK terkait, regarding Guidelines for Financial Statements Presentation.
antara lain Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7
tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

11.1.12 Riset Tanggung Jawab Direksi Manajer 11.1.12 Research on Director Responsibility of
Investasi Atas Laporan Keuangan Reksa Dana Investment Manager toward Investment Fund
Financial Report

Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif Investment Funds in form of collective investment contracts
menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan raise funds by issuing Participation Unit to investors, and
kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana such funds will be invested in capital market and money
tersebut diinvestasikan kembali di pasar modal dan di market. Collective investment contracts will involve
pasar uang. Kontrak investasi kolektif melibatkan Manajer Investment Manager and Custodian Bank in which based
Investasi dan Bank Kustodian, yang berdasarkan kontrak on such contracts, Investment Manager will act as the
tersebut Manajer Investasi bertindak sebagai pengelola collective investment portfolios manager, while Custodian
portofolio investasi kolektif, sedangkan Bank Kustodian Bank will act as the custodian and administrator of
menyimpan dan mengadministrasikan kekayaan Reksa Investment Funds Assets. This research was performed to
Dana. Riset ini dilakukan dalam rangka penyusunan enrich the comprehensiveness of Bapepam-LK rule
peraturan mengenai tanggung jawab direksi Manajer concerning directors» responsibility of Investment Manager
Investasi atas Laporan Keuangan Reksa Dana dalam rangka upon Investment Funds Financial Reports. This proposed

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


211

meningkatkan profesionalisme pengelolaan Reksa Dana rule aimed at increasing the professionalism of Investment
berbentuk KIK termasuk meningkatkan akuntabilitas dan Manager in managing the Investment Funds in the form of
keterbukaan pengelolaan Reksa Dana oleh Manajer collective investment contracts, including improving the
Investasi. quality of its accountability and its management disclosure.

11.1.13 Riset Pengembangan Produk Syariah di Pasar 11.1.13 Research on Sharia Products Development in
Modal (Sukuk Musyarakah dan Sukuk Capital Market (Sukuk Musyarakah and Sukuk
Istishna) Istishna)

Riset ini dilakukan terkait kemungkinan penggunaan akad This research was performed to explore the possibility of the
musyarakah dan akad istishna dalam penerbitan sukuk. implementation akad musyarakah and istishna in sukuk
Riset ini dimaksudkan agar dalam penerbitan sukuk di issuance. The purpose of the research was to make the
Indonesia, struktur penerbitannya tidak terbatas hanya sukuk issuance in Indonesia covered not only akad ijarah and
pada struktur dengan akad ijarah dan mudharabah, tetapi mudharabah structures, but also other akad alternatives
juga memberikan alternatif akad lain yang dapat which could be applied in sharia securities issuance
digunakan dalam mekanisme penerbitan efek syariah di mechanism in Indonesia.
Indonesia.

11.1.14 Riset Perbandingan Antara Peraturan 11.1.14 Research on Comparison of Information


Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Disclosures of Certain Shareholders between
Informasi Pemegang Saham Tertentu dengan Bapepam and LK Regulation Number X.M.1 and
Standar Internasional. International Standard

Informasi mengenai kepemilikan saham suatu perusahaan Information regarding substantial shareholders» and
terbuka oleh pemegang saham tertentu dan perubahannya directors»/commissioners» share-ownership of listed company
merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan and its changes is important for investment decision making,
keputusan investasi, baik bagi pemegang saham maupun both for shareholders and other stakeholders. To ensure the
stakeholder lainnya. Untuk menjamin tersedianya informasi availability of such information, Bapepam-LK has issued Rule
tersebut, Bapepam-LK telah mengeluarkan Peraturan No. X.M.1 that regulates the obligation of substantial
Nomor X.M.1 yang mengatur kewajiban pelaporan shareholders and directors /commissioners to report their
kepemilikan saham suatu perusahaan terbuka dan share ownership of listed companies and its changes. In
perubahannya. Agar pengaturan tersebut semakin order to enhance the usefulness of such report to meet
memenuhi kebutuhan investor, maka Kajian ini melakukan investor needs, this study is conducted by researching similar
penelitian terhadap kewajiban keterbukaan informasi obligation in other jurisdictions, i.e. United States, Australia,
pemegang saham yang berlaku di negara-negara lain, yaitu Japan, Hongkong, Malaysia and Singapore. Summary and
Amerika Serikat, Australia, Jepang, Hongkong, Malaysia, recommendation obtained from this study can be used in
dan Singapura. Berdasarkan Kajian ini diperoleh kesimpulan revising Rule No. X.M.1 in order to increase the quality of
dan rekomendasi untuk penyempurnaan Peraturan X.M.1, information disclosures of share ownership of listed
sehingga dapat meningkatkan kualitas keterbukaan companies.
informasi kepemilikan saham pada suatu perusahaan
terbuka.

11.1.15 Riset Peraturan Right Issue di Beberapa 11.1.15 Research on Right Issue Rules in Several
Negara Dalam Rangka Penyempurnaan Countries In Order To Revise Bapepam and LK
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.D.1 Regulation Number IX.D.1 According to
Sesuai Standar Internasional. International Standard.

Right Issue merupakan aksi korporasi yang sering dilakukan Right issue is a corporate action frequently conducted by
oleh Emiten sebagai salah satu sumber pendanaan. Dalam Listed Companies to raise fund. In order to provide a
rangka memberikan kemudahan bagi Emiten untuk relaxation for Listed companies in conducting right issue,
melaksanakan right issue namun dengan tetap notwithstanding the principle of protecting investors, this
mempertimbangkan prinsip-prinsip perlindungan investor study is conducted by comparing the similar regularities in
maka dilakukan kajian atas Peraturan right issue di several jurisdictions, such as Malaysia, Singapore, Hong
beberapa negara lain, yaitu Malaysia, Singapura, Hong Kong and United Kingdom. The focus of this study includes
Kong, dan Inggris. Beberapa hal yang menjadi fokus Kajian convertible securities or Warrant, the needs of regulators
antara lain meliputi Efek konversi atau Waran, perlu authorization, form of registration documents, and
tidaknya persetujuan regulator, bentuk dokumen requirements of underwriting. Summary and

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


212 Aktivitas Riset Research Activity

Pernyataan Pendaftaran, dan ketentuan mengenai recommendation obtained from this study can be used in
penjaminan. Dari Kajian ini diperoleh kesimpulan dan revising Bapepam and LK Regulation Number IX.D.1, so
rekomendasi untuk penyempurnaan Peraturan Bapepam that the effectiveness and efficiency of right issue process
dan LK Nomor IX.D.1, sehingga dapat meningkatkan and the quality of information disclosures to shareholders
efektifitas dan efisiensi proses right issue serta kualitas are improved.
keterbukaan informasi kepada pemegang saham.

11.1.16 Riset tentang Perkembangan Kebijakan Kliring 11.1.16 Research on Securities Clearing & Settlement
dan Penyelesaian Efek di Pasar Modal Policy of Indonesia Capital Market in the
Indonesia dalam proses Kerjasama International and Regional Cooperation
Internasional dan Regional Processes

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme The research was intended to find out settlement clearing
kliring setelmen dari sisi pengaturan dan operasional di mechanism from the perspective of regulation and
Indonesia, serta melihat keuntungan dan kerugian apabila operational activity in Indonesia, and to observe the
mengikuti perundingan di forum kerjasama regional advantages and disadvantages of joining regional or
maupun internasional atas sub sektor setelmen dan kliring. international cooperation forum upon clearing and
settlement sub sector.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak asing belum The research showed that foreign party was not possibly
dimungkinkan untuk ikut terlibat dalam mekanisme kliring allowed to take part in clearing settlement mechanism
setelmen secara langsung dan hanya PT. Kliring directly, and only PT. Kliring Penyelesaian Efek Indonesia
Penyelesaian Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral (KPEI) and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Efek Indonesia (KSEI) yang mempunyai otoritas untuk which have the authorities to conduct the settlement
melakukan proses kliring setelmen efek yang clearing process of securities traded in Indonesia. The
diperdagangkan di Indonesia. Kerugian yang akan disadvantages which the settlement clearing industry
dirasakan saat ini oleh industri kliring setelmen apabila currently suffered in conducting cross border clearing
melakukan crosss border kliring setelmen antara lain settlement among others were problems of tracing down
masalah dalam menelusuri kepemilikan aset suatu transaksi, asset ownership of transaction, tracing down investor
penelusuran aliran aset investor, penggunaan transaksi assets flow, transaction application as a vehicle for money
sebagai vehicle untuk money laundering, dan penghindaran laundering, and tax evasion (by choosing the cheapest
pajak (dengan memilih negara-negara treaty yang paling treaty countries), as well as difficult foreign exchange
murah) serta semakin sulitnya pengawasan foreign supervision by the Central Bank (Bank Indonesia).
exchange oleh Bank Indonesia.

Dalam rangka mengikuti arus globalisasi dengan cara In order to cope with the globalization trend by giving sub
memberikan komitmen sub sektor kliring setelmen ke sector clearing settlement commitment to regional and
forum regional dan internasional, maka Indonesia perlu international forum, Indonesia needed to set up clearing
mempersiapkan kebijakan dan infrastruktur kliring setelmen settlement policy and infrastructure, and to carry out
serta melakukan pengembangan pasar dalam negeri. domestic market development accordingly.
a. Riset tentang Keterbukaan Reksa Dana a. Research on Investment Fund Disclosure
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran The research was intended to get picture of
atas peran prospektus dalam proses pengambilan prospectus role in investment decision-making
keputusan investasi serta untuk mendapat masukan process and to obtain inputs concerning relevant
mengenai informasi apa saja yang mungkin perlu information required for the improvement of
ditambahkan dalam meningkatkan keterbukaan investment fund prospectus.
prospektus reksa dana.

Dari hasil studi diperoleh bahwa prospektus reksa dana The research results showed that investment fund
di negara lain mensyaratkan adanya informasi khusus prospectus of other countries require specific
mengenai karakter portofolio reksa dana dan informasi information about investment fund portfolio
mengenai rasio seperti rasio portofolio turnover rate. characters, and information about ratios, e.g.
Disamping itu, keberadaan prospektus singkat reksa turnover rate portfolio ratio. Besides, the existence of
dana sebagai tambahan prospektus reksa dana brief investment fund prospectus, as an attachment
lengkap diharapkan dapat membantu memudahkan of the complete investment fund prospectus, was
investor dalam membuat keputusan investasi memilih expected to help investors in their investment
reksa dana. Berdasarkan data dari responden investor decision-making. Based on data of investment fund

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


213

reksa dana, diperoleh bahwa baik reksa dana saham respondents, equity and fixed income funds have
maupun reksa dana pendapatan tetap telah cukup sufficiently exposed the risks and types of shares
mengungkapkan resiko dan jenis saham yang menjadi contained in the portfolio. Furthermore, the
portofolionya. Disamping itu, para responden juga respondents also declared that the investment fund
menyatakan bahwa prospektus reksa dana telah cukup prospectus has given adequate information concerning
memberikan informasi mengenai tujuan investasi dan investment objective and, the contents of which could
dapat dipahami isinya. be easily understood.

b. Riset Aspek Hukum Kegiatan Usaha Pembiayaan b. Research on Legal Aspects of Consumer Financing
Konsumen Business Activity
Tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk The objective of this research was to identify and
mengindentifikasi dan menganalisa aspek-aspek analyze legal aspect of financing industry which have
hukum industri pembiayaan yang belum diatur di dalam not been regulated in the finance companies provisions
ketentuan perusahaan pembiayaan dan mengkaji and to evaluate whether the existing regulations
peraturan yang ada saat ini telah mengakomodasi already accomodated financing industry needs.
kebutuhan industri pembiayaan.

Dari kegiatan kajian diperoleh informasi bahwa telah From such review, it was found out that there were
berkembang produk jasa pembiayaan (pinjaman dana financing service products (soft loan) which did not
tunai) yang sampai dengan saat ini secara hukum have legal basis. Besides, a weakness was found in the
administratif belum memiliki landasan. Disamping itu standard agreement applied in consumer financing
penggunaan perjanjian baku dalam kegiatan usaha business activities as the parties had unequal positions.
pembiayaan konsumen memiliki kelemahan mengingat
kedudukan para pihak yang tidak seimbang.

Oleh sebab itu diperlukan pengaturan yang lebih tegas Therefore, a more firm and higher level of regulation
dan derajat yang lebih tinggi agar dari sisi substansi was required to provide a definite sanction and to cover
pengaturan dapat diberikan muatan sanksi yang jelas the whole financing companies activities.
serta menjangkau seluruh masyarakat yang melakukan
kegiatan usaha perusahaan pembiayaan.

c. Riset Riil Investor di Pasar Modal Indonesia c. Research on Real Investors in Indonesia Capital
Market
Perkembangan Pasar Modal idealnya diikuti oleh The development of Capital market ideally was
perkembangan jumlah investor yang memadai. Data followed by the growth of total investors. Data of
mengenai investor di Pasar Modal Indonesia saat ini investors in Indonesian capital market were currently
tersebar di berbagai lembaga (Biro Administrasi Efek, spread out in many institutions (Securities
Kustodian Sentral Efek Indonesia, Perusahaan Efek, Administration Agency, Indonesia Central Securities
Manajer Investasi dan Bank Kustodian) untuk Depository, Securities Company, Investment Manager,
kepentingan masing-masing lembaga tersebut. Populasi and Custodian Bank) for their respective purpose. The
dalam penelitian ini adalah investor retail lokal yang population of this research was local retail investors
tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia. Dari hasil recorded in Indonesia Central Securities Depository.
analisa yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan From the analysis result, it was concluded that the total
bahwa jumlah investor di Pasar Modal Indonesia per 30 number of investors in Indonesia capital market as of
November 2009 masih sangat minim yaitu 441.925 November 30, 2009 was very small, which was only
Investor dengan persepsi investor Indonesia yang masih 441,925 investors. The investors had positive
positif terhadap Pasar Modal Indonesia namun memiliki perception toward Indonesian capital market, but had
tingkat keyakinan yang berlebihan pada Perusahaan excessive trust toward Securities Companies.
Efek.

d. Riset Unit Link d. Research on Unit Link


Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk The main purpose of this research was to understand
memahami berbagai karakteristik yang terdapat pada many characteristics of unit link insurance products or
produk asuransi unit link maupun perusahaan asuransi insurance companies which market unit link insurance
yang memasarkan produk asuransi unit link serta products, and the relationship between companies
hubungan antara bentuk kepemilikan perusahaan, pola ownership forms, investment management patterns, as
pengelolaan investasi serta pengalaman perusahaan well as companies experiences in the performance of

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


214 Aktivitas Riset Research Activity

terhadap kinerja pertumbuhan penadapatan premi companies premium income growth. To see the
perusahaan. Untuk melihat keterkaitan indikator- relevancy of these indicators, this research applied
indikator tersebut maka penelitian ini menggunakan variance analysis (ANOVA) method with descriptive
metode analisis variance (ANOVA) dengan sifat explanatory research characteristic.
penelitian deskriptif explanatory.

Data yang digunakan terdiri dari 23 perusahaan Data samples came from 23 life insurance companies
asuransi jiwa yang memasarkan produk asuransi jiwa which marketed life insurance products comprising of
yang terdiri dari perusahaan asuransi jiwa joint joint venture, national private, and state-owned life
venture, swasta nasional dan BUMN. Untuk mengolah insurance companies. The research was using SPSS
data, penelitian ini menggunakan alat pengelolah data 15 data processing media to process the data.
SPSS 15.

Hasil kajian ini menemukan bahwa tanpa interaksi The research result showed that, without interaction,
ditemukan kepemilikan memiliki pengaruh yang ownership gave a significant change toward average
signifikan terhadap rata-rata pertumbuhan growth of company premium income. It was shown
pendapatan premi perusahaan. Hal ini ditunjukkan by the number of average premium growth of
dengan rata-rata pertumbuhan premi untuk masing- respective companies ownership type, which was
masing jenis kepemilikan perusahaan berbeda secara significantly different with (=5% conviction level.
signifikan dengan taraf keyakinan (=5% .

Sedangkan dengan interaksi ditemukan adanya Meanwhile, with interaction, it was found that there
interaksi antara bentuk kepemilikan dan pola was interaction between ownership form and
penggunaan manajer investasi terhadap rata-rata investment manager application pattern toward
pertumbuhan investasi. Selain itu juga ditemukan average investment growth. Additionally, an
interaksi antara pengalaman memasarkan produk interaction was also found between product
dengan pola penggunaan manajer investasi marketing experience and investment manager
perusahaan terhadap rata-rata pertumbuhan premi application pattern toward average companies»
perusahaan. Dengan demikian, berarti rata-rata premium growth. Therefore, the average companies»
tingkat pendapatan premi perusahaan dipengaruhi premium level was influenced by joint investment
oleh pola penggunaan manajer investasi secara manager application pattern (interacting) and
bersama-sama (berinteraksi) dengan tingkat companies ownership ranking or experience. It was
kepemilikan atau pengalaman perusahaan. Hal ini proved by the signification and conviction level at
ditunjukkan dengan tingkat signifikansi dan tingkat (=5%.
keyakinan pada (=5%.

e. Riset Tipologi Peserta Dana Pensiun Lembaga e. Research on Participants Typology of Financial
Keuangan (DPLK) Institution Pension Fund (FIPF)
Tujuan dari riset ini adalah mengetahui gambaran The objective of this research was to get a general
umum mengenai karakteristik atau tipologi dari picture of partipants characteristic or typology of
peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Financial Institution Pension Fund (FIPF). Afterward, it
Selanjutnya, diharapkan dapat memberikan informasi was expected that it provided information to the
bagi regulator dalam merumuskan strategi regulator in formulating pension fund development
pengembangan industri dana pensiun khususnya dana strategy especially FIPF, and it served as inputs for
pensiun lembaga keuangan dan dapat dijadikan pension fund industry development and policy &
masukan bagi pengembangan industri dana pensiun regulation making of pension funds in Indonesia.
serta penetapan kebijakan dan peraturan mengenai
dana pensiun di Indonesia.

Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa kesadaran From such study, it was shown that Indonesia public
masyarakat Indonesia untuk melindungi kelanjutan awareness to protect the old age income continuance
penghasilan dihari tua masih rendah terbukti dengan was still low proven by the minor participants who
sedikitnya peserta yang membayar iuran di atas Rp250 paid the contributions of above Rp250 thousand per
ribu perbulan bagi peserta mandiri dan di atas 15% month for independent participant, and above 15%
dari penghasilan bagi peserta kelompok. Selanjutnya against the total income for group participants. In
rata-rata Peserta DPLK berada pada usia produktif addition, the average FIPF participants of productive
berasal dari pekerja sektor formal masih terkonsentrasi age came from formal sector workers which were

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


215

di Pulau Jawa terutama di wilayah DKI Jakarta sehingga concentrated on Java island, especially DKI Jakarta.
kesempatan untuk melakukan persiapan pensiun di Therefore, the opportunity to make pension
hari tua masih cukup panjang tersedia. preparation was quite many.

Untuk meningkatkan kesadaran para calon peserta To improve FIPF participant candidates» awareness, it
DPLK, maka sosialisasi program pensiun perlu was required to make the socialization of pension
dilaksanakan dengan lebih agresif dan dikemas program more aggressive and to arrange it in such a
sedemikian rupa agar dapat menarik minat masyarakat way that will make the public of 30 - 40 years of age
yang berada pada usia antara 30 sampai dengan 40 interested.
tahun.

f. Riset Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum f. Research on Utilization of Fund Raised from Public
Riset ini merupakan riset pendahuluan yang berusaha Offering Study Team
mencermati penggunaan dana hasil penawaran umum It was a preliminary research that tried to observe the
oleh Emiten yang telah mendapatkan pernyataan utilization of fund raised from public offering by issuer
efektif dari Bapepam-LK melalui proses having effective statement from Bapepam-LK, through
pengidentifikasian, penginventarisasian, dan pemetaan identification, inventorization, and mapping process of
penggunaan dana hasil penawaran umum, dan such fund utilization, and to analyze how such fund
menganalisis sejauhmana penggunaan dana tersebut utilization could affect the operational and financial
bermanfaat dan berpengaruh terhadap aspek aspects of the company. In 2008, there were 62 public
operasional dan keuangan perusahaan. Selama tahun offerings with a total value of Rp89.60 trillion in which
2008 tercatat ada 62 penawaran umum dengan total equity public offering became the biggest public fund
nilai penawaran umum sebesar Rp89,60 triliun, dimana raiser. In term of cost, equity securities public offering
penawaran umum bersifat ekuitas merupakan would cause greater costs at the beginning, but the
penghimpun dana masyarakat terbesar. Dari sisi biaya, next public offering cost would be much cheaper with
penawaran umum efek bersifat ekuitas ini memang total fund raised relatively high. Public offering fund is
pada awalnya akan memakan biaya yang cukup besar, generally planned for acquisition; afterward, it is
namun penawaran umum lanjutannya akan jauh lebih planned for expansion, debt payment, and investment
murah dengan jumlah yang dihimpun juga relatif of working capital. For bond offering, the main
cukup besar. Dana penawaran umum pada umumnya objective of fund raising was to defray investment of
direncanakan untuk akuisisi; selanjutnya dana tersebut working capital, while acquisition stays at the forth
direncanakan akan digunakan untuk ekspansi, priority. Generally, difference between the plan and
pembayaran utang dan investasi untuk modal kerja. realization of public offering fund utilization was found.
Pada jenis penawaran umum obligasi, tujuan utama However, the realization value of debt payment was
penghimpunan dana adalah untuk membiayai investasi higher than the plan. Management opinion and
pada modal kerja, sedangkan akuisisi hanya analysis assessed that utilization of fund raised from
menempati prioritas keempat. Pada umumnya terdapat public offering in general gave positive impact toward
perbedaan antara rencana dengan realisasi penggunan companies operation and finance.
dana hasil penawaran umum, namun untuk
pembayaran utang nilai realisasinya lebih besar
daripada yang direncanakan. Pendapat dan analisis
manajemen menilai bahwa penggunaan dana hasil
penawaran umum secara umum berpengaruh positif
terhadap operasional dan keuangan perusahaan.

g. Riset Potensi jumlah perusahaan yang dapat g. Research on Potential Number of Companies
melakukan Go Public di pasar modal Indonesia which can Go Public in Indonesia Capital Market.
Penelitian ini memberikan kajian tentang potensi dan The study provided a review about recent potential and
kondisi terkini dari aspek-aspek yang mempengaruhi condition of aspects which influenced companies
minat perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk interest in Indonesia to go public. From its
melakukan go public. Karena jika dilihat dari development side, total number of companies
perkembangannya, baik pada waktu sebelum dan performing go public, before and after 20078 financial
sesudah krisis finansial 2008, jumlah perusahaan yang crisis, remained insignificant (relative compared to
melakukan go public masih sangat terbatas (relatif developments in other Asian countries).
dibandingkan dengan perkembangan di negara-negara
Asia lainnya).

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


216 Aktivitas Riset Research Activity

Hasil kajian dari sisi supply menunjukan bahwa potensi The review, in term of supply, showed that the
jumlah perusahaan yang secara administratif dapat potential number of companies which could
melakukan go public masih cukup besar. Dari data administratively go public was quite bigger. BPS &
yang disampaikan BPS dan HIPMI menunjukan hal HIPMI data showed such fact. Likewise, the review,
tersebut. Sebaliknya, hasil kajian dari sisi demand juga in term of demand, showed that the potential of
menunjukan bahwa potensi dana untuk diinvestasikan fund to be invested in capital market was bigger as
di pasar modal juga sangat besar. Besarnya Dana Pihak well. The total amount of third parties fund in bank
Ketiga di perbankan dalam bentuk deposito in form of deposit as least showed such potential.
setidaknya menunjukan potensi tersebut. Ownership development of securities recorded in KSEI
Perkembangan kepemilikan efek yang tercatat di KSEI also showed that securities buying interest remained
juga menunjukan bahwa minat pembelian efek masih stable though it got affected by the financial crisis.
terjaga walaupun memang terpengaruh oleh krisis
finansial.

Perusahaan yang sukses melakukan go public (IPO) Companies which successfully conducted go public
merupakan perusahaan yang sukses melakukan were companies with successful transformation,
transformasi, yaitu dari perusahaan privat yang sukses meaning that they were private companies
menjadi perusahaan publik yang sukses. Go public successfully turned into successful public-listed
juga bukan merupakan tujuan/capaian akhir companies. Go public was not the companies final
perusahaan, tapi lebih sebagai «tahapan» dari value goal, but it was more than a «phase» of companies
journey (perjalanan penciptaan nilai) perusahaan bagi value journey for the stakeholders, either before or
para stakeholder-nya, baik sebelum maupun sesudah after going public. Without considering such
go public. Tanpa memperhatikan pemahaman perception, it was difficult for the shares offered by a
tersebut, maka saham yang ditawarkan oleh suatu company to grow in the future and they would
perusahaan akan sulit berkembang di masa certainly get no attention from the investors and
mendatang dan tentunya tidak akan mendapatkan investment manager.
perhatian dari investor dan pengelola investasi.

11.2 PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR 11.2 INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT

Dalam rangka meningkatkan integritas dan daya saing In order to improve Indonesia capital market integrity and
Pasar Modal Indonesia, Bapepam-LK membentuk Tim competitiveness, Bapepam-LK formed Capital Market
Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal berdasarkan Infrastructure Development Team pursuant to Chairman of
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Bapepam-LK Decree Number KEP-401/BL/2009 regarding
Lembaga Keuangan Nomor: KEP-401/BL/2009 tentang Capital Market Infrastructure Development Team
pembentukan Tim Pengembangan Infrastruktur Pasar formation. The Team involved parties from Bapepam-LK,
Modal. Tim tersebut melibatkan pihak-pihak dari Stock Exchange, Clearing Guarantee Institution, and
Bapepam-LK, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjamin Central Securities Depository which were coordinated to
dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang conduct infrastructure development. The infrastructure
berkoordinasi untuk melakukan pengembangan development conducted comprised of trading, market
infrastruktur. Pengembangan infrastruktur yang dilakukan surveillance, clearing, guarantee, and securities transaction
meliputi perdagangan, pengawasan perdagangan, kliring, settlement by performing policies revisions which could
penjaminan dan penyelesaian transaksi Efek dengan create capital market industry and non-bank financial
penyempurnaan kebijakan-kebijakan yang mewujudkan institution as a tough national economy driver with global
industri pasar modal dan lembaga keuangan non bank competitiveness.
sebagai penggerak perekonomian nasional yang tangguh
dan berdaya saing global.

a. Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal a. Capital Market Infrastructure Development as


Sebagai Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Reviu the Implementation of SRO Recommendation
SRO
Sebagai tindak lanjut dari hasil reviu dan evaluasi SRO As a follow up of 2007 SRO review and evaluation
(2007) serta pembentukan Strategic Management and establishment of 2007 Strategic Management
Office dan Project Management Office (SMO/PMO) Office dan Project Management Office (SMO/PMO) of
dari Bapepam-LK dan SRO (2008), di tahun 2009 Bapepam-LK dan SRO (2008), Bapepam-LK has
Bapepam-LK membentuk Tim Pengembangan formed Capital Market Infrastructure Development
Infrastruktur Pasar Modal berdasarkan Keputusan Team in 2009 pursuant to Chairman of Bapepam-LK

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


217

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Decree Number KEP-401/BL/2009 regarding Capital
Keuangan Nomor: KEP-401/BL/2009 tentang Market Infrastructure Development Team formation.
pembentukan Tim Pengembangan Infrastruktur Pasar SMO/PMO is a Work Coordination among members of
Modal. SMO/PMO adalah Koordinasi Kerja antar Capital Market Infrastructure Development Team
anggota Tim Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal comprising of Bapepam-LK, Stock Exchange, Clearing
yang terdiri dari Bapepam-LK, Bursa Efek, Lembaga Guarantee Institution, and Central Securities Depository
Kliring dan Penjamin dan Lembaga Penyimpanan dan which will perform relevant activities/projects of capital
Penyelesaian yang akan melaksanakan kegiatan/project market infrastructure development to improve the
terkait pengembangan infrastruktur pasar modal dalam Indonesia capital market integrity and competitiveness.
rangka meningkatkan integritas dan daya saing Pasar
Modal Indonesia.

Tim Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal ini terdiri The Capital Market Infrastructure Development Team
dari Tim Pengarah, Tim Koordinasi, Tim Pengelola dan comprises of Direction Team, Coordination Team,
Tim Sekretariat yang berperan sesuai tugas dan Management Team, and Secretariat which play a role
kapasitasnya dengan dibantu oleh konsultan/tenaga based on their respective task and capacity assisted by
ahli Bapepam-LK dan/atau narasumber terkait lainnya. Bapepam-LK consultant/expert and or other relevant
Tim ini akan bekerja sesuai dengan bidang tugas source persons. This team shall work based on their
masing-masing dan akan menyelesaikan tugas tersebut respective duties and complete the duties within the
dengan target waktu penyelesaian yang telah specified time frame s follows:
direncanakan sebagai berikut:
• Tim pengelola Pengembangan identitas Tunggal • Management team of Single Investor Identity/SID
Pemodal (Single Investor Identity/SID) dan development and Investor Assets Disclosure
Peningkatan Keterbukaan Aset Nasabah dengan Improvement, target: 2011;
target waktu tahun 2011;
• Tim pengelola Pengembangan Straight Through • Management team of Straight Through Processing
Processing (STP) dan Manajemen Risiko dengan (STP) and Rsk Management, target: 2010;
target waktu tahun 2010; • Management team of Data and Information
• Tim pengelola Pengembangan Data dan Informasi Warehouse Development, target: 2011;
Warehouse dengan target waktu tahun 2011;
• Tim pengelola Kegiatan/Proyek Pendukung, antara • Management team of Supporting Projects/
lain Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan Activites, among others: Net Adjusted Working
(MKBD) dengan target waktu tahun 2010 dan Capital Reporting, target: 2010, and Securities
Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE) Companies Accounting Standards, target: 2011.
dengan target waktu tahun 2011.

Di tahun 2009, salah satu yang telah dilaksanakan oleh In 2009, one of activities that has been performed by
Tim Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal adalah Capital Market Infrastructure Development Team was
dengan peluncuran fasilitas ≈Investor AreaΔ yang saat the launching of ≈Investor AreaΔ facility currently
ini dikenal dengan layanan ≈AKSesΔ (Acuan knows as ≈AKSesΔ (Securities Ownership Reference)
Kepemilikan Sekuritas). Layanan ini merupakan fasilitas service. This service is a facility provided to investors to
bagi investor untuk dapat mengakses informasi access information about fund and securities owned.
tentang dana dan efek yang dimilikinya.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


218 Kerjasama Kelembagaan Domestik dan Internasional Domestic and International Institution Cooperation

12

Kerjasama Kelembagaan Domestik dan Internasional Domestic & International Institutional Cooperation

Kerjasama Internasional baik yang bersifat bilateral maupun Bilateral or multilateral cooperation takes an important
multilateral mempunyai peranan penting bagi role in Indonesia economic development. International
perkembangan perekonomian Indonesia. Berbagai kegiatan relationship has brought positive impact toward Indonesia
internasional yang memberikan aspek positif bagi economic development, among others were: capacity
perkembangan perekonomian Indonesia antara lain adalah: building through training, working group discussion,
peningkatan kapasitas melalui pelatihan (trainings), diskusi seminar, and workshop; discussion on new issues related
(working group discussions), seminar dan rapat kerja to liberalization of financial service sector, market
(workshops); pembahasan hal-hal baru terkait dengan integration in ASEAN or worldwide market. Those
liberalisasi di sektor jasa keuangan, integrasi pasar global international activities were intended to create harmony
baik di ASEAN maupun di pasar dunia. Seluruh kegiatan between developed and developing countries, mutual
kerjasama internasional tersebut bertujuan untuk recognition, cross border activities in terms of cost
tercapainya harmonisasi antar negara maju dengan negara efficiency, transparency, and appropriate technology,
berkembang, kesetaraan dalam hal profesi (Mutual proportional competition among countries, knowledge
Recognition), kemudahan berusaha antar negara (cross sharing which later produces skilled labour.
border activities) dalam artian cost efficiency, transparency,
serta tekhnologi yang memadai (appropriate technology),
kompetisi antar negara yang seimbang, berbagi
pengetahuan (sharing knowledge) yang sekaligus
menciptakan tenaga kerja ahli (skilled labor).

Pelaksanaan globalisasi ASEAN yang semakin dekat (tahun The coming ASEAN globalization which is getting closer
2015), tingginya permintaan invetor asing untuk masuk ke (2015), the high demand of foreign investors to come into
pasar ASEAN dan khususnya Indonesia, mendorong ASEAN market especially Indonesia, have encouraged
Pemerintah Indonesia melalui Bapepam-LK untuk turut Indonesian Government through Bapepam-LK to take an
berperan aktif dalam pertemuan-pertemuan internasional. active role in international meetings. In line with Bapepam-
Sejalan dengan peran serta Bapepam-LK di kancah LK international role, domestic financial service activities

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


219

internasional, kegiatan dalam ruang lingkup jasa keuangan were also conducted. Many efforts have been taken to
domestik juga dilakukan. Berbagai langkah untuk create a conducive climate, to improve the capital market &
menciptakan iklim pasar yang kondusif, meningkatkan daya financial institution competitiveness, to increase the
saing industri pasar modal dan lembaga keuangan yang manpower competency, to improve public trust, and they
sehat, meningkatkan kemampuan tenaga kerja, shall continue constantly. Details of the abovementioned
meningkatkan kepercayaan masyarakat, telah dilakukan dan activities, either domestic or international activities, can be
akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan. Adapun elaborated as follow:
rincian dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas, baik
domestik maupun internasional dapat diuraikan sebagai
berikut :

12.1 KERJASAMA KELEMBAGAAN DOMESTIK 12.1 DOMESTIC INSTITUTIONAL COOPERATION

12.1.1. Penyelengaraan Annual Report Award (ARA) 12.1.1. Annual Report Award (ARA)

Penyelenggaraan ARA 2008 merupakan penyelenggaraan 2008 ARA, which was conducted for the eighth times, was
untuk ke delapan kali dan merupakan kerja sama antara a joint collaboration of Bapepam-LK, the Ministry of State
Bapepam-LK, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Dirjen Owned Enterprises, the Central Bank (Bank Indonesia),
Pajak, Komite Nasional Kebijakan Governance, Bursa Efek Directorate General of Taxation, Indonesian National
Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia. ARA di tahun Committee on Governance, Indonesia Stock Exchange, and
2008 diikuti oleh 167 perusahaan di mana sebanyak 43 the Indonesian Institute of Accountants. 167 companies
perusahaan baik terbuka maupun tertutup merupakan participated in the event, 43 of which joined the activity for
peserta yang baru pertama kali mengikuti ARA. the first time.
Sejalan dengan kondisi krisis yang terjadi di 2008, tema ARA To cope with the financial crisis occurred in 2008, 2008 ARA
2008 adalah ≈Transparansi Informasi Sebagai Upaya came up with a theme of ≈Information Transparency as an
Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Pada Masa krisisΔ. Effort to Enhance Public Trust During CrisisΔ.

Kriteria penilaian ARA 2008 menekankan pengungkapan Assessment criterias of 2008 ARA gave the stress on a
yang lebih rinci dan penilaian yang lebih ketat atas kualitas detailed disclosure and a tighter evaluation upon disclosure
keterbukaan. Lebih lanjut, pengungkapan mengenai quality. Furthermore, disclosure about GCG implementation
pelaksanaan GCG oleh perusahaan mendapat porsi yang by companies got the biggest portion. Similar to last year,
cukup besar. Dan seperti halnya tahun-tahun sebelumnya 2008 ARA assessment was conducted by the Grand Jury
penilaian ARA 2008 dilakukan oleh Dewan Juri yang comprising of representatives from seven organizations plus
merupakan perwakilan dari tujuh penyelenggara ditambah the academician and capital market observers chaired by Mr.
dari pihak luar seperti akademisi dan pengamat pasar modal Mar»ie Muhammad.
dengan diketuai oleh Bapak Mar»ie Muhammad.

12.2 Kerjasama Kelembagaan Internasional 12.2 International Insitutional Cooperation

12.2.1 Kontribusi Bapepam-LK di ASEAN 12.2.1 Bapepam-LK contribution in ASEAN

Bapepam-LK terlibat dan berkontribusi aktif dalam forum Bapepam-LK actively involved and contributed to ASEAN
ASEAN di bidang pasar modal. Beberapa kegiatan di mana forum concerning capital market. From the beginning of
Bapepam-LK berpartisipasi di dalamnya dari awal tahun 2009 up to December 29, 2009, Bapepam-LK participated in
2009 sampai tanggal 29 Desember 2009 adalah sebagai several activities as follow:
berikut:

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


220 Kerjasama Kelembagaan Domestik dan Internasional Domestic and International Institution Cooperation

1) The 13th ASEAN Finance Ministers» Meeting 1) The 13th ASEAN Finance Ministers» Meeting
(AFMM) (AFMM)
AFMM merupakan pertemuan rutin para Menteri AFMM is a routine meeting of Ministers of Finance in
Keuangan di Kawasan ASEAN untuk membahas ASEAN region to discuss various problems among
berbagai masalah kerjasama diantara Negara-negara ASEAN countries, one of them is about capital market
ASEAN, salah satunya mengenai perkembangan pasar development and its policy. Bapepam-LK attended
modal dan kebijakannya. Bapepam-LK telah The 13th ASEAN Finance Ministers» Meeting (AFMM)
menghadiri The 13th ASEAN Finance Ministers» on April 8-9, 2009 in Pattaya, Thailand. In that
Meeting (AFMM) pada tangga 8-9 April 2009 di meeting, Indonesia delivered the result of G-20
Pattaya, Thailand. Pada pertemuan tersebut, Ministers meeting held in London. Bapepam-LK, in
Indonesia diberikan kesempatan menyampaikan hasil cooperation with Fiscal Policy Office, shared the
pertemuan G-20 tingkat Menteri yang berlangsung di information concerning G-20 in this meeting.
London. Bapepam-LK bekerja sama dengan BKF
(Badan Kebijakan Fiskal) memberikan kontribusi
informasi mengenai informasi G-20 sebagai bahan
pertemuan tersebut.

2) ASEAN and ASEAN+3 Finance Ministers» Process 2) ASEAN and ASEAN+3 Finance Ministers» Process
Meeting Meeting
Bapepam-LK telah menghadiri ASEAN and ASEAN+3 Bapepam-LK attended ASEAN and ASEAN+3 Finance
Finance Minister»s Process Meeting di Phuket, Minister»s Process Meeting in Phuket, Thailand on
Thailand pada tanggal 3-11 Maret 2009. Pertemuan March 3-11, 2009. The meeting was a meeting series
tersebut merupakan satu rangakain pertemuan antar of working group under ASEAN and ASEAN+3,
working group di bawah ASEAN dan ASEAN+3, yaitu namely: WC-CAL(Working Committee on Capital
WC-CAL(Working Committee on Capital Account Account Liberalization), WC-FSL((Working Committee
Liberalization), WC-FSL (Working Committee on on Financial Services Liberalisation), AIFM (ASEAN
Financial Services Liberalisation), AIFM (ASEAN Infrastucture Fund Mechanism), WC-CMD(Working
Infrastucture Fund Mechanism), WC-CMD (Working Committee on Capital Market Development), AFDM-
Committee on Capital Market Development), AFDM- WG (ASEAN Financial and Central Deputies» Meeting -
WG (ASEAN Financial and Central Deputies» Meeting - Working Group), ETWG (Technical Working Group on
Working Group), ETWG (Technical Working Group on Economic and Financial Monitoring), ABMI (Asian
Economic and Financial Monitoring), ABMI (Asian Bond Market Initiative), and CMI (Chiang Mai
Bond Market Initiative), dan CMI (Chiang Mai Initiative). On that opportunity, Bapepam-LK only
Initiative). Pada kesempatan itu, Bapepam-LK hanya involved in ETWG, ABMI Task Force, ABMI Steering
mengikuti pertemuan ETWG, ABMI Task Force, ABMI Group, Taskforce on CMI Multilateralisation, and
Steering Group, Taskforce on CMI Multilateralisation, Group of Expert. Technical Working Group on
dan Group of Expert. Technical Working Group on Economic and Financial Monitoring (ETWG) discussing
Economic and Financial Monitoring (ETWG) the progress of working group in economic and
membahas perkembangan kerja working group financial monitoring analysis. ABMI Task Force and
dalam analisis monitoring ekonomi dan keuangan. ABMI Steering Group discussed the issues which were
ABMI Task Force dan ABMI Steering Group membahas not accomplished in the previous meeting, e.g.:
mengenai isu-isu lain yang masih belum terselesaikan governance structure and objective and task of
pada pertemuan sebelumnya seperti mengenai respective taskforce in 2009 as well as discussion on
masalah struktur tata kelola (governance structure) Task Force 1 up to 4 (TF 1-TF 4) results. Task Force on
dan pembahasan tujuan dan tugas masing-masing CMI Multilateralisation talked about Surveilance
taskforce pada tahun 2009 serta pembahasan hasil System and Mechanism, Cricis management, Credit
Task Force 1 sampai dengan 4 (TF 1-TF 4). Task Force Risk, and other issues related to the financial crisis.
on CMI Multilateralisation membahas mengenai
Surveilance System and Mechanism, Cricis
management, Credit Risk, dan isu-isu mengenai krisis
keuangan saat ini.

Pada tanggal 14-16 September 2009 di Philipina, On September 14-16, 2009 in Philipine, Bapepam-LK
Bapepam-LK telah menghadiri the 24th Meeting of attended the 24th Meeting of the WC-FSL/AFAS
the WC-FSL/AFAS (Working Committee on Financial (Working Committee on Financial Services
Services Liberalization/ASEAN Framework Agreement Liberalization/ASEAN Framework Agreement and
and Services), dan AFDM-WG Meeting. Pertemuan Services), and AFDM-WG Meeting. The meeting was

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


221

tersebut bertujuan membahas laporan perkembangan aimed at discussing development report of each
dari masing-masing working group serta untuk working group and other current issues as well as
membahas beberapa isu yang berkembang saat ini improving the partnership and cooperation among
serta meningkatkan partnership dan kerjasama member countries. WC-FSL/AFAS is a working group in
diantara negara anggota. WC-FSL/AFAS merupakan ASEAN that works through negotiation on financial
kelompok kerja di bawah ASEAN yang membahas services.
mengenai negosisasi di bidang jasa keuangan.

3) CGIM Technical Working Group Meeting 3) CGIM Technical Working Group Meeting
CGIM Technical Working Group Meeting merupakan CGIM Technical Working Group Meeting is a working
working group di bawah ABMI. CGIM ini bertujuan group in ABMI. The purpose of CGIM is to provide
untuk memberikan suatu jaminan kepada corporate guarantee to corporate bonds in ASEAN+3 region
bond di kawasan ASEAN+3 (ASEAN dan Korea Selatan, (ASEAN and South Korea, China, and Japan).
China, dan Jepang). Bapepam-LK telah menghadiri Bapepam-LK attended the meeting in Bangkok,
pertemuan di Bangkok, Thailand pada tanggal 16-17 Thailand on June 16-17, 2009 to discuss the article
Juni 2009, pertemuan tersebut membahas anggaran association and .... in which bylaw they served as the
dasar dan rumah tangga yang merupakan dasar basis for the implementation of CGIF mechanism
implementasi mekanisme CGIM (Credit Guarantee and (Credit Guarantee and Investment Mechanism or
Investment Mechanism/Sekarang namanya CGIF (Credit currently known as CGIF (Credit Guarantee and
Guarantee and Investment Facilities). Investment Facilities)).

4) ASEAN Capital Market Forum (ACMF) 4) ASEAN Capital Market Forum (ACMF)
Forum ini merupakan ajang pertemuan bagi pimpinan This forum is a meeting for the highest authorities of
tertinggi regulator pasar modal di kawasan ASEAN capital market regulator in ASEAN region to monitor
dalam memantau proyek-proyek pasar modal ASEAN capital market projects of ASEAN which can lead to
dalam tujuannya untuk mengintegrasikan pasar modal capital market integration in ASEAN region.
di kawasan ASEAN.

Bentuk partisipasi Bapepam-LK dalam ACMF antara Partipation of Bapepam-LK in ACMF was conducted
lain dengan menghadiri pertemuan-pertemuan yang among others by attending ACMF meetings as follow:
diselenggarakan oleh ACMF seperti:
• 10th ACMF (ASEAN Capital Market Forum) • The 10th ACMF (ASEAN Capital Market Forum)
Meeting yang diselenggarakan pada tanggal 22 Meeting held on January 22, 2009 in Thailand;
Januari 2009 di Thailand;
• Workshop on ASEAN Capital Markets-Moving • Workshop on ASEAN Capital Markets-Moving
Toward AEC (ASEAN Economic Community) 2015 Toward AEC (ASEAN Economic Community) 2015
pada tanggal 22-23 Januari 2009 di Thailand; held on January 22 - 23, 2009 in Thailand;
• The 11th ASEAN Capital Market Forum Meeting • The 11th ASEAN Capital Market Forum Meeting
yang diselenggarakan di Thailand pada tanggal held in Thailand on August 17-18, 2009;
17-18 Agustus 2009;
• The ACMF-GOE (ASEAN Capital Market Forum- • The ACMF-GOE (ASEAN Capital Market Forum-
Group of Experts) Meeting pada tanggal 26 Group of Experts) Meeting held on November 26,
November 2009 di Singapura yang merupakan 2009 in Singapore, which was a meeting between
pertemuan antara working group ACMF dengan ACMF working groups and Group of Experts to
Group of Experts untuk membahas discuss the progress of respective ACMF working
perkembangan kerja masing-masing working group.
group ACMF.

ACMF member telah sepakat untuk membentuk ACMF members have agreed to form regional
regional capital market integration pada tahun capital market integration in 2015 that was
2015 yang ditandai dengan penandatangan the marked by the signing of the implementation plan
implementation plan pada sidang AFMM ke-13 di in the 13th meeting of AFMM in Pattaya, Thailand
Pattaya, Thailand tahun 2009. in 2009.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


222 Kerjasama Kelembagaan Domestik dan Internasional Domestic and International Institution Cooperation

Selain itu, pada ACMF Meeting yang ke-10 telah Besides, in the 10th ACMF meeting, it was
disepakati mengenai ASEAN and Plus Standards agreed that ASEAN and Plus Standards Scheme
Scheme yang akan dilaksanakan secara opt-in would be implemented in opt-in basis.
basis.

5) ASEAN Forum on Natural Catastrophe Exposures 5) ASEAN Forum on Natural Catastrophe Exposures
in ASEAN in ASEAN
Bapepam-LK telah menghadiri ASEAN Forum on Bapepam-LK attended ASEAN Forum on Natural
Natural Catastrophe Exposures in ASEAN yang Catastrophe Exposures in ASEAN held by ASEAN
diselenggarakan oleh Sekretariat ASEAN pada tanggal Secretariat on July 15-17, 2009 in Singapore. The
15-17 Juli 2009 di Singapura. Pertemuan tersebut meeting was intended not only to provide platform to
bertujuan menyediakan platform bagi profesional, professionals, regulators, and representatives of
regulator, dan perwakilan yang berhubungan dengan pension fund related to catastrophe insurance but
industri asuransi mengenai asuransi bencana alam also to share the information on recent study and
serta ajang tukar informasi atas penelitian dan development concerning the catastrophe so that
perkembangan terakhir yang berkaitan dengan public would have a better awareness upon its risks
bencana alam dalam rangka meningkatkan kesadaran and potential impacts.
publik dan pemahaman atas risiko dan dampak
potensialnya.

6) World Capital Markets Symposium 6) World Capital Markets Symposium


Bapepam-LK telah menghadiri World Capital Markets Bapepam-LK attended the World Capital Markets
Symposium yang diselenggarakan pada tanggal 10 s/d Symposium which was held on August 10 - 11, 2009
11 Agustus 2009 di Kuala Lumpur, Malaysia. in Kuala Lumpur, Malaysia. The purpose of the
Pertemuan tersebut bertujuan untuk berbagi meeting was to share views and perspectives
pandangan dan perspektif mengenai permasalahan concerning recent economic problems. Additionally,
ekonomi saat ini yaitu dalam menanggulangi krisis the meeting discussed agenda of recent global crisis
global. Selain itu, pertemuan tersebut issues, e.g.: global imbalances and the need for
mengagendakan beberapa pembahasan mengenai structural reforms, regional stability mechanism, risk
issue-issue yang dihadapi pada krisis global saat ini of protectionism, role of developing markets, the long
seperti global imbalances and the need for structural term trade-offs for the world economy, effectiveness
reforms, regional stability mechanism, risk of of policy responses, Asia»s role mitigating the effect of
protectionism, role of developing markets, the long the crisis, role of emerging markets in the changing
term trade-offs for the world economy, effectiveness financial landscape, and regaining investor
of policy responses, Asia»s role mitigating the effect of confidence.
the crisis, role of emerging markets in the changing
financial landscape, dan regaining investor confidence.

7) The 12th Insurance Regulators Meeting (AIRM) 7) The 12th Insurance Regulators Meeting (AIRM)
Bapepam-LK menghadiri pertemuan regulator asuransi Bapepam-LK attended ASEAN insurance regulator
se-ASEAN di Vientiane, Laos pada tanggal 7-9 meeting in Vientiane, Laos on October 7-9, 2009.
Oktober 2009. Pertemuan tersebut bertujuan untuk The meeting was intended to set up an insurance
untuk menetapkan platform asuransi mengenai platform concerning cross border cooperation in
kerjasama lintas negara dalam menghadapi tantangan dealing with insurance industry challenge in ASEAN
industri asuransi di kawasan ASEAN dalam rangka region. The agenda of the meeting among others
memperkuat kerjasama. Agenda yang dibahas dalam were: development of ASEAN Unified Form of
pertemuan tersebut antara lain Pengembangan Statistics (AUFS), development of International
ASEAN Unified Form of Statistics (AUFS), Association of Insurance Supervisors (IAIS),
Pengembangan International Association of Insurance implementation of protocol 5 on ASEAN Scheme of
Supervisors (IAIS), Implementasi dari protocol 5 on Compulsory Motor Vehicle Insurance, and others.
ASEAN Scheme of Compulsory Motor Vehicle
Insurance, dan lain-lain.

8) The Informal ASEAN Finance Ministers» Meeting 8) The Informal ASEAN Finance Ministers» Meeting
Bapepam-LK menghadiri pertemuan informal Menteri On October 4, 2009, Bapepam-LK attended informal
Keuangan ASEAN yang diselenggarakan pada tanggal meeting of ASEAN Ministers of Finance in Turki. The

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


223

4 Oktober 2009 di Turki. Pertemuan tersebut meeting talked about various issues related to the
membahas berbagai hal terkait dengan perekonomian economy and initivatives in ASEAN region.
dan inisiatif di kawasan.

12.2.2 Kontribusi Bapepam-LK dalam APEC 12.2.2 Bapepam-LK Contribution in APEC

APEC merupakan organisasi kerjasama antar negara di APEC is a cooperation organization among countries in Asia
kawasan Asia pasifik yang bertujuan untuk mendorong Pacific region that is aimed at encouraging sustained
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan bagi economy growth of countries in Asia Pacific region.
negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik Throughout 2009, Bapepam-LK participation in APEC
Partisipasi Bapepam-LK dalam beberapa kegiatan APEC activities were as follow:
selama tahun 2009 sebagai berikut:
1) APEC Financial Regulators Training Initiative: Advisory 1) APEC Financial Regulators Training Initiative: Advisory
Group Meeting yang diselenggarakan di Manila, Group Meeting held in Manila, Philippines on July 7,
Filipina pada tanggal 7 Juli 2009; 2009;
2) APEC Capacity Building Activity Supporting the 2) APEC Capacity Building Activity Supporting the
Development of Diversified and Sound Institutional Development of Diversified and Sound Institutional
Investor Base yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Investor Base held in Kuala Lumpur, Malaysia on March
Malaysia pada tanggal 24-26 Maret 2009; 24-26, 2009;
3) APEC Finance Minister»s Process Capacity Building 3) APEC Finance Minister»s Process Capacity Building
Activity, yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam pada Activity held in Hanoi, Vietnam on July 8-10, 2009;
tanggal 8-10 Juli 2009;
4) The 5th APEC Senior Finance Official Meeting, yang 4) The 5th APEC Senior Finance Official Meeting held on
diselenggarakan pada tanggal 16-17 Februari 2009 di February 16-17, 2009 in Singapore;
Singapura;
5) The 6th APEC Senior Finance Officials Meeting (SFOM) 5) The 6th APEC Senior Finance Officials Meeting (SFOM)
yang diselenggarakan pada tanggal 17-18 Juli 2009 di held on July 17-18, 2009 in Singapore;
Singapura;
6) APEC Training Program ≈Capacity Building to Enhance 6) APEC Training Program ≈Capacity Building to Enhance
Regulatory and Industry Structures for Private Pensions Regulatory and Industry Structures for Private Pensions
Systems, Funds, and Asset Management in the Asia- Systems, Funds, and Asset Management in the Asia-
PacificΔ, yang diselenggarakan pada tanggal 18-24 PacificΔ held on November 18-24, 2009 in Melbourne,
November 2009 di Melbourne, Australia; Australia;
7) The 16th APEC Finance Ministers Meeting (AFMM) 7) The 16th APEC Finance Ministers Meeting (AFMM) held
yang diselenggarakan pada tanggal 10 - 15 November on November 10 - 15, 2009 in Singapore.
2009 di Singapura.

Pada tahun 2009 ini, sebagaimana juga pada tahun-tahun In 2009, as happened to last years, Bapepam-LK actively
sebelumnya Bapepam-LK terlibat secara aktif dalam involved in 2009 APEC Individual Action Plan (IAP) arrange-
penyusunan APEC Individual Action Plan (IAP) 2009, yang ment that became data update of Bapepam-LK regulation as
merupakan pengkinian (up-date) data peraturan Bapepam one of APEC cooperation program, in term of transparency.
LK yang berlaku sebagai salah satu program kerjasama It was in line with the agreement made in the meeting held
APEC dalam hal transparansi, dimana hal ini sejalan dengan in Bogor (Bogor Goals), which was an agreement to conduct
kesepakatan yang telah dicapai pada pertemuan Bogor open trading and investment in Asia Pacific region in 2010
(Bogor Goals), yakni kesepakatan untuk melakukan among developed countries, and in 2020 among developing
perdagangan dan investasi terbuka di kawasan Asia Pasifik countries.
pada tahun 2010 antara negara-negara maju bagi negara-
negara berkembang pada tahun 2020.

12.2.3 Kontribusi Bapepam-LK dalam Internasional 12.2.3 Bapepam-LK Contribution in International

Organization of Securities Commisions (IOSCO) Organization of Securities Commissions (IOSCO)


Keanggotaan Bapepam-LK dalam IOSCO sudah dimulai Bapepam-LK membership in IOSCO has been started since
sejak tahun 1984 sebagai Ordinary member karena status 1984 as Ordinary member due to Bapepam-LK status as
Bapepam-LK sebagai regulator pasar modal Indonesia. Indonesian capital market regulator.
Beberapa kegiatan IOSCO yang telah diikuti Bapepam-LK Several IOSCO activities Bapepam-LK has participated in
antara lain: were among others:

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


224 Kerjasama Kelembagaan Domestik dan Internasional Domestic and International Institution Cooperation

1) IOSCO ITF (Implementation Task Force) Assesors» 1) IOSCO ITF (Implementation Task Force) Assesors»
Workshop yang diselenggarakan pada tanggal 25-27 Workshop held on February 25-27 2009 in Mumbai,
Februari 2009 di Mumbai, India. Pertemuan tersebut India. The meeting was to provide a forum for idea
bertujuan untuk menyediakan sebuah forum untuk and experience sharing to appraisers who had
bertukar ide dan pengalaman diantara penilai yang experiences in the assessment of the IOSCO Principles
potensial dan berpengalaman pada proses penilaian of Securities Regulations;
prinsip the IOSCO Principles of Securities Regulations;
2) The 2009 IFIE/IOSCO (International Forum for Investor 2) The 2009 IFIE/IOSCO (International Forum for Investor
Education/ International Organization of Securities Education/ International Organization of Securities
Commissions): Investor Education Conference yang Commissions): Investor Education Conference held in
diselenggarakan di Washington D.C, Amerika pada Washington D.C, USA on March 2-3, 2009. The
tanggal 2-3 Maret 2009. Pertemuan tersebut objective of the meeting was to share experiences
bertujuan untuk berbagi pengalaman dan mencari and to find new formulation for improving the quality
formulasi baru dalam meningkatkan kualitas program of investor education program;
edukasi pemodal;
3) IOSCO Asia Pacific Regional Committee (APRC) yang 3) IOSCO Asia Pacific Regional Committee (APRC) held
diselenggarakan di Melbourne, Australia pada tanggal in Melbourne, Australia on October 23, 2009. The
23 Oktober 2009. Pertemuan tersebut membahas meeting got down to actual global issues which have
berbagai isu aktual global yang dapat mempunyai direct or indirect impact toward financial industry
dampak langsung maupun tidak langsung terhadap especially the capital market. The annual meeting of
industri keuangan khususnya pasar modal di APRC was also convened to update the work result
kawasan. Pertemuan tahunan APRC tersebut juga of members of all committees, Working Groups, and
selalu dimanfaatkan untuk meng-update para Task Forces of IOSCO as well as to discuss it with all
anggota hasil kerja dari seluruh Komite, Kelompok members;
Kerja (Working Groups) dan Gugus Tugas (Task
Forces) di bawah payung IOSCO sekaligus
mendiskusikannya di antara para anggota;
4) IOSCO APRC Enforcement Directors» Meeting yang 4) IOSCO APRC Enforcement Directors» Meeting held in
diselenggarakan di Malaysia pada tanggal 4 Malaysia on December 4, 2009. The meeting worked
Desember 2009. Pertemuan tersebut membahas through relevant issues and challenges related to law
mendiskusikan isu dan tantangan terkait penegakan enforcement faced by member countries in
hukum yang dihadapi oleh negara-negara performing investigation and lawsuit against
anggotanya dalam melakukan investigasi dan violations in the capital market;
penuntutan pelanggaran di bidang pasar modal;
5) Bapepam-LK telah berpartisipasi aktif dalam 5) Bapepam-LK also actively participated in the
pembahasan Questioner Policy Review Indonesia- discussion of Questioner Policy Review Indonesia-
OECD, khususnya untuk Chapter Investment Policy. OECD, especially Chapter Investment Policy.
Bapepam-LK telah menghadiri beberapa pertemuan Bapepam-LK attended several meetings and
dan pembahasan serta pengiriman bahan masukan discussions as well as delivered inputs in the
dalam menyelesaikan Questioner Policy Review completion of Questioner Policy Review Indonesia-
Indonesia-OECD. Meskipun kuisioner sifatnya tidaklah OECD. Despite of the nature of the quesionnaires
mengikat (binding), namun berdasarkan PFI (Policy which were not mandatory, OECD, based on PFI
Framework for Investment) ini OECD akan (Policy Framework for Investment), would give
menyampaikan rekomendasi kebijakan di bidang recommendations of investment policy to Indonesia
investasi kepada Indonesia dan mengeluarkan and issue publications comprising of investment
publikasi yang berisikan hasil assessment investasi. assessment result. Those publications were aimed
Adapun publikasi tersebut tidak hanya ditujukan not only at creating and maintaining the investment
untuk menciptakan dan menjaga iklim investasi sesuai climate based on Indonesia needs, but also taking the
dengan kebutuhan di Indonesia, namun juga function as a tool for Indonesia in conducting
berfungsi sebagai sarana Indonesia dalam melakukan investment promotion to the international world.
promosi investasi ke dunia internasional.

12.2.4 Partisipasi Bapepam-LK dalam Organization 12.2.4 Participation of Bapepam-LK in the


for Economic Cooperation and Development Organization for Economic Cooperation and
(OECD) Development (OECD)

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


225

OECD merupakan organisasi negara-negara di bidang OECD is an organization of countries in economy area
kerjasama ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan aiming at creating a better economic stability in the
stabilitas ekonomi yang lebih baik di negara anggota. member countries.
Beberapa pertemuan yang telah diikuti oleh Bapepam-LK Several meetings which have been attended by Bapepam-
antara lain: LK among others were:
1) Bapepam-LK telah mengikuti 10th OECD ADBI 1) Bapepam-LK attended the 10th OECD ADBI
Roundtable on Capital Market Reform in Asia di Tokyo Roundtable on Capital Market Reform in Asia in Tokyo
pada tanggal 2-3 Maret 2009. Kegiatan ini merupakan on March 2-3, 2009. It was an annual event among
acara rutin tahunan antar otoritas pasar modal se Asia Asian capital market authorities facilitated by OECD
yang difasilitasi oleh OECD dan ADB Institute. and ADB Institute. The meeting talked about
Pertemuan tersebut membahas permasalahan yang problems related to the impacts of global financial
berhubungan dengan dampak krisis keuangan global crisis in Asia. The issues were about the cause, the
di Asia. Isu yang akan diagendakan dalam pertemuan impact, and reponse of policy in dealing with such
tersebut antara lain adalah penyebab, dampak, respon crisis, the global financial crisis impact in Asia & how
kebijakan dalam menghadapai krisis tersebut, dampak to respond it, implication of such crisis toward the
krisis keuangan global di Asia dan bagaimana recent capital market downturn, recent capital market
responnya, implikasi krisis tesebut pada jatuhnya pasar regulations in dealing with such crisis, and corporate
modal saat ini, regulasi pasar modal saat ini dalam governance;
menghadapi dampak krisis tersebut, serta corporate
governance;
2) Bapepam-LK telah mengikuti The ASEAN Task Force on 2) Bapepam-LK attended The ASEAN Task Force on
Related Party Transaction Meeting yang Related Party Transaction Meeting held on February 5-
diselenggarakan pada tanggal 5-6 Februari 2009 di 6, 2009 in Manila, Philippines. The meeting would
Manila, Filipina. Pertemuan tersebut akan membahas discuss problems concerning affiliated transaction;
mengenai permasalah yang berhubungan dengan
transaksi pihak yang berhubungan (Transaksi
hubungan istimewa);
3) Bapepam-LK telah mengirimkan wakilnya menjadi 3) Bapepam-LK had its representative become speaker of
pembicara dalam 2nd Conference of the OECD the 2nd Conference of the OECD International
International Network on Financial Management of Network on Financial Management of Large-Scale
Large-Scale Catastrophe yang diselenggarakan pada Catastrophe held on September 24-25, 2009 in
tanggal 24-25 September 2009 di Bangkok, Thailand. Bangkok, Thailand. The conference discussed recent
Konferensi tersebut membahas mengenai development of insurance industry, especially the
perkembangan industri asuransi, khususnya dalam hal catastrophe insurance. It comprised of how to deal
catastrophe insurance, yaitu menghadapi ancaman with global warming, awareness of the catastrophe
pemanasan global, kesadaran akan bencana alam dan and education about disaster risk reduction, disaster
pendidikan mengenai pengurangan risiko bencana, mapping, risk evaluation, and insurance protection
pemetaan bencana, penilaian risiko, dan perlindungan against catastrophe risk as well as securities related to
asuransi dalam risiko bencana alam, dan sekuritas yang the catastrophe and capital market role in supporting
dikaitkan dengan bencana dan peran pasar modal the global capacity growth to absorb the catastrophe
dalam mendukung pertumbuhan kapasitas global risk:
untuk menyerap risiko bencana alam;
4) Bapepam-LK telah mengirimkan wakilnya untuk 4) Bapepam-LK sent delegation to participate in Asian
menghadiri Asian Roundtable on Corporate Roundtable on Corporate Governance (ARCG) on
Governance (ARCG) pada tanggal 9 s/d 10 September September 9 - 10, 2009 in Manila, Philippines. The
2009 di Manila, Philipina. Pertemuan tersebut objective of the meeting was to support the decision-
bertujuan mendukung pembuat keputusan untuk makers to improve corporate governance in Asia, to
meningkatkan corporate governance di kawasan Asia, exchange information and experiences concerning
bertukar informasi dan pengalaman tentang agenda reform agenda of corporate governance in respective
reformasi corporate governance di masing-masing country;
negara;
5) Bapepam-LK telah berpartisipasi aktif dalam 5) Bapepam-LK actively involved in the discussion of
pembahasan Questioner Policy Review Indonesia- Questioner Policy Review Indonesia-OECD, especially
OECD, khususnya untuk tentang kebijakan investasi di on investment policy in Indonesia. Bapepam-LK
Indonesia. Bapepam-LK telah menghadiri beberapa attended several meetings and discussions as well as
pertemuan dan pembahasan serta pengiriman bahan delivered inputs in the completion of Questioner Policy
masukan dalam menyelesaikan Questioner Policy Review Indonesia-OECD. Despite of the nature of

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


226 Kerjasama Kelembagaan Domestik dan Internasional Domestic and International Institution Cooperation

Review Indonesia-OECD. Meskipun penilaian OECD OECD (OECD Assessment) which were not
(OECD Assessment) tersebut sifatnya tidak mengikat, mandatory, OECD would give recommendations upon
namun OECD akan menyampaikan rekomendasi atas OECD evaluation toward investment policy in
penilaian OECD terhadap kebijakan investasi di Indonesia and perform coordination with Indonesian
Indonesia serta akan melakukan koordinasi denagn Government to publish the evaluation result of
Pemerintah Indonesia untuk melakukan publikasi atas investment in Indonesia. Those publications were
hasil penilaian investasi di Indonesia. Publikasi aimed not only at creating and maintaining the
tersebut tidak hanya ditujukan untuk menciptakan investment climate based on Indonesia needs, but
dan menjaga iklim investasi sesuai dengan kebutuhan also taking the function a tool for Indonesia in
di Indonesia, namun juga berfungsi sebagai sarana conducting investment promotion to the international
Indonesia dalam melakukan promosi investasi ke world.
dunia internasional.

12.2.5 Kerja sama Bapepam-LK dengan Asian 12.2.5 Bapepam-LK Cooperation with Asian
Development Bank (ADB) Development Bank (ADB)

ADB adalah organsasi keuangan ASIA yang mempunyai ADB is financial organization in Asia with a mission to help
misi membantu negara berkembang yang menjadi developing countries of its member countries to reduce
anggotanya untuk mengurangi kemiskinan dan poverty and improve the life quality of the communities.
meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Sebagai As a member country, Bapepam-LK participated in several
negara anggota, Bapepam-LK telah berpartisipasi dalam ADB activities, they among others were:
beberapa kegiatan ADB, antara lain:
1) Bapepam-LK bersama dengan unit lain di 1) Bapepam-LK, together with other units in the
Kementerian Keuangan telah menyelenggarakan ADB Ministry of Finance, organized ADB Annual Meeting
Annual Meeting di Bali pada tanggal 2-5 Mei 2009; in Bali on May 2 - 5, 2009;
2) Bapepam-LK telah menyelenggarakan seminar dalam 2) Bapepam-LK arranged a seminar in accordance with
rangka persiapan sidang ADB yaitu ≈Regional Capital ADB meeting of ≈Regional Capital Market
Market IntegrationΔ yang diselenggarakan di Jakarta IntegrationΔ held in Jakarta on March 24, 2009 in
pada tanggal 24 Maret 2009 dengan bekerjasama cooperation with Fiscal Policy Office;
dengan Badan Kebijakan Fiskal;
3) Bapepam-LK berpartisipasi dalam seminar regional: 3) Bapepam-LK participated in regional seminar:
Derivatives and Structured Products pada tanggal 22- Derivatives and Structured Products on June 22-26,
26 Juni 2009 yang diselenggarakan oleh ADB di 2009 held by ADB in Bangkok, Thailand;
Bangkok, Thailand;
4) Koordinasi untuk persiapan, kompilasi, dan negosiasi 4) Coordination for preparation, compilation, and
program loan ADB: Capital Market Development negotiation of ADB loan program: Capital Market
Program Cluster II selama tahun 2009. Development Program Cluster II during 2009.

12.2.6 Partisipasi Bapepam-LK dalam World Trade 12.2.6 Bapepam-LK Participation in World Trade
Organization (WTO) Organization (WTO)

WTO merupakan organisasi perdagangan internasional WTO is an international trade organization focusing on
yang membahas liberalisasi perdagangan barang dan jasa liberalization of products and services trade based upon
berpedoman pada GATS untuk menentukan kesepakatan GATS to determine each country deal on request and offer,
masing-masing negara dalam request dan offer, dimana in which Indonesia becomes part of them.
Indonesia merupakan salah satu anggotanya. Bapepam-LK participated in WTO organization by
Bapepam-LK telah berpartisipasi dalam organisasi WTO discussing the development of Indonesia position in such
dengan melakukan pembahasan perkembangan posisi organization. Furthermore, Bapepam-LK also participated
Indonesia dalam organisasi tersebut. Selain itu, Bapepam- in WTO Service Meeting in Jenewa, Swiss on
LK juga berpartisipasi dalam Sidang Jasa WTO yang October 10-14, 2009.
diselenggarakan di Jenewa, Swiss pada tanggal 30 Maret -
8 April 2009. Selain itu Bapepam-LK juga berpartisipasi
dalam Sidang Jasa WTO yang diselenggarakan di Jenewa,
Swiss 10-14 Oktober 2009.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


227

12.2.7 Partisipasi Bapepam-LK dalam Asia Pacific 12.2.7 Bapepam-LK Participation in Asia Pacific Group
Group (APG) (APG)

Asia Pacific Group adalah organisasi internasional yang Asia Pacific Group is an international organization estab-
didirikan pada tahun 1997 di Bangkok yang saat ini lished in 1997 in Bangkok and currently has 40 members
mempunyai 40 anggota dan sejumlah regional and and a number of regional and international observer. The
international observer. APG bertujuan meningkatkan Objective of APG is to improve the member Countries
komitmen negara anggota untuk mengimplementasikan commitments to effectively apply the international standards
secara efektif standar internasional yang telah diterima agreed in order to anticipate money laundering and funding
dalam rangka menanggulangi tindak pencucian uang dan for terorism activities.
pembiayaan bagi kegiatan terorisme.

Bapepam-LK telah menghadiri APG 2009 Annual Meeting Bapepam-LK attended 2009 APG Annual Meeting and
and Technical Assistance Forum yang diselenggarakan pada Technical Assistance Forum which was held on July 6-10,
tanggal 6-10 Juli 2009 di Brisbane, Australia. Bapepam-LK 2009 in Brisbane, Australia. Bapepam-LK and Indonesia
bersama Delegasi Indonesia diberikan kesempatan untuk delegation had a chance to explain about the development
memaparkan perkembangan dan tindak lanjut hasil APG and follow up of 2007 APG Mutual Evaluation which has
Mutual Evaluation 2007 yang sudah diadopsi oleh setiap been adopted by every country.
Negara.

Pada tanggal 17-21 Agustus 2009, Bapepam-LK telah On August 17-21, 2009, Bapepam-LK sent one representa-
mengirimkan seorang wakilnya untuk berpartisipasi dalam tive to participate in the 2009 APG Assessor Training
APG Assessor Training Workshop 2009 di Sydney. Training Workshop in Sydney. The training was aimed at producing
tersebut bertujuan untuk menghasilkan assessor yang akan assessors who would join the evaluator team in mutual
menjadi tim evaluator dalam mutual assesment yang assesment performed by APG to its member countries. The
dilakukan oleh APG kepada negara-negara anggotanya. training materials which would be delivered in that program
Adapun materi training yang akan disampaikan dalam acara were related to the application of anti money laundering
tersebut adalah terkait dengan pelaksanaan rezim anti regime and knowing your customer principles to financial
pencucian uang dan penerapan prinsip mengenal nasabah service provider in capital market and non-bank financial
bagi penyedia jasa keuangan (PJK) di pasar modal dan institutions.
lembaga keuangan non bank.

12.2.8 Partisipasi Bapepam-LK dalam Forum G-20 12.2.8 Bapepam-LK Participation in G-20 Forum

G-20 berkontribusi memperkuat arsitektur keuangan dan G-20 contributed to strengthen the financial architecture
menyediakan kesempatan untuk berdialog mengenai and to provide a dialog opportunity concerning national
kebijakan nasional, kerjasama internasional, institusi policy, international cooperation, international financial
keuangan internasional, dan G-20 juga mendorong serta institution, as well as to help and support its member
membantu pertumbuhan negara anggotanya. countries growth.

Partisipasi Bapepam-LK dalam forum G-20 adalah Bapepam- Partisipation of Bapepam-LK in G-20 forum was conducted
LK telah menghadiri G-20 Accountancy Summit pada by attending G-20 Accountancy Summit on July 23-24,
tanggal 23-24 Juli 2009 di London, Inggris. Pertemuan 2009 in London, Inggris. The meeting discussed the
tersebut membahas jawaban Working Group G-20 bulan answers of G-20 Working Group of March 2009, and
Maret 2009 dan memberikan masukan atas pertemuan provided inputs for the meeting which would be held in
yang akan dilaksanakan pada bulan September 2009. September 2009.

12.2.9 Partisipasi Bapepam-LK dalam Forum Financial 12.2.9 Bapepam-LK Participation in Financial Sector
Sector Assessment Program (FSAP) Assessment Program (FSAP) Forum

FSAP merupakan program yang dikembangkan secara FSAP is a program jointly developed by the IMF and the
bersama oleh IMF dan World Bank pada tahun 1999 untuk World Bank in 1999 to help its members strengthening the
membantu anggotanya memperkuat sistem keuangan dan financial system and financial sector monitoring. FSAP is a
pengawasan sektor keuangan. FSAP adalah suatu mechanism to assess the stability and financial system of a

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


228 Kerjasama Kelembagaan Domestik dan Internasional Domestic and International Institution Cooperation

mekanisme untuk menilai (assess) stabilitas dan country comprehensively by focusing on compliance
pengembangan sistem keuangan suatu negara secara toward regulation framework and financial system
komprehensif dengan fokus pada kepatuhan terhadap endurance.
kerangka peraturan dan ketahanan sistem keuangan.

Bapepam-LK telah berpartisipasi dalam rapat-rapat Bapepam-LK participated in the meetings of FSAP
pembahasan materi FSAP. Selain itu, Bapepam-LK telah materials discussion. Besides, Bapepam-LK delivered
menyampaikan beberapa dokumen hasil update terkait certain documents of FSAP updates to the World Bank,
FSAP kepada World Bank, antara lain Update Self they among others were: Update Self Assessment of
Assessment of IOSCO Principle; Update Self Assessment of IOSCO Principle; Update Self Assessment of IOSCO
IOSCO Recommendations for Securities Settlement Systems Recommendations for Securities Settlement Systems (CPSS
(CPSS (the Committee on Payment and Settlement Systems) (the Committee on Payment and Settlement Systems) -
- IOSCO) Recommendations; Update ROSC (Reports on the IOSCO) Recommendations; Update ROSC (Reports on the
Observance of Standards and Codes) on Accounting & Observance of Standards and Codes) on Accounting &
Auditing; Response to Questionnaire on ROSC AA; Update Auditing; Response to Questionnaire on ROSC AA; Update
ROSC on Corporate Governance; Update Self Assessment of ROSC on Corporate Governance; Update Self Assessment
ICP (Insurance Code Principles) Principles. of ICP (Insurance Code Principles) Principles.

Berkaitan dengan pelaksanaan FSAP tersebut, konsultan In respect of FSAP implementation, the World Bank
World Bank telah melakukan sejumlah kunjungan ke condultant has visited Indonesia several times, namely:
Indonesia, yaitu:
1) ROSC on Accounting and Auditing, tanggal 9-24 Juni 1) ROSC on Accounting and Auditing, on June 9-24,
2009 (dimana diadakan juga A Roundtable Discussion 2009 (in which A Roundtable Discussion on
on Strengthening The Quality of Audit in The Context Strengthening The Quality of Audit in The Context of
of ROSC on Accounting and Auditing di Hotel ROSC on Accounting and Auditing was also held at
Borobudur, Jakarta tanggal 17 Juni 2009), serta Hotel Borobudur, Jakarta on June 17, 2009), and
Kunjungan Second Mission pada tanggal 6-10 Second Mission on November 6-10, 2009;
November 2009;
2) ROSC on Corporate Governance, tanggal 3-7 Agustus 2) ROSC on Corporate Governance, on August 3-7,
2009; 2009;
3) FSAP Mission I, tanggal 6-15 Oktober 2009; 3) FSAP Mission I, on October 6-15, 2009;
4) Assessment of CPSS-IOSCO Recommendations for 4) Assessment of CPSS-IOSCO Recommendations for
Settlement System, tanggal 14-17 Desember 2009. Settlement System, on December 14-17, 2009.

12.2.10 Partisipasi Bapepam-LK dalam Foreign 12.2.10 Bapepam-LK Participation in Foreign


Investment Protection and Promotion Investment Protection and Promotion
Agreement (FIPPA Indonesia - Canada) Agreement (FIPPA Indonesia - Canada)

FIPPA (Foreign Investment on Protection and Promotion FIPPA (Foreign Investment on Protection and Promotion
Agreement) Indonesia - Kanada adalah perjanjian kerjasama Agreement) Indonesia - Canada is a bilateral cooperation
bilateral yang bertujuan untuk perlindungan dan promosi agreement aiming at protection and promotion of foreign
penanaman modal asing melalui kesepakatan resmi yang investment through official agreement binding both
mengikat kedua belah pihak. parties.

FIPPA Indonesia - Kanada dimulai dengan joint study FIPPA Indonesia - Canada was started with joint study
meeting antara delegasi Kanada dengan perwakilan meeting between Canada and indonesia delegations in
Indonesia pada tahun 2007 di Bali. Selanjutnya pertemuan 2007 in Bali. Afterward, the meeting was continued with
tersebut ditindaklanjuti dengan Putaran Sidang Negosiasi the first FIPPA Indonesia - Canada Round Negotiation
FIPPA Indonesia - Kanada yang pertama pada tahun 2008 di Meeting in 2008 in Bandung.
Bandung.

Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 telah Since 2008 up to 2009, 7 round meetings have been
dilaksanakan 7 putaran sidang. Sepanjang tahun 2009 performed. In 2009, Bapepam-LK involved in several inter-
Bapepam-LK terlibat dalam berbagai rapat antar department meetings chaired by Indonesia Investment
departemen pembahasan FIPPA Canada yang dipimpin oleh Coordinating Board. Also, Bapepam-LK sent its delegation
BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Bapepam-LK to several meeting as follow:
juga mengirimkan delegasi pada pada beberapa
pertemuan, antara lain:

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


229

1) The 5th Round Negotiation on Foreign Investment 1) The 5th Round Negotiation on Foreign Investment
Protection and Promotion Agreement between Protection and Promotion Agreement between
Indonesia - Canada tanggal 20 - 22 Maret 2009; Indonesia - Canada on March 20 - 22, 2009;
2) The 7th Round Negotiation on Foreign Investment 2) The 7th Round Negotiation on Foreign Investment
Protection and Promotion Agreement between Protection and Promotion Agreement between
Indonesia - Canada tanggal 15 - 17 Juli 2009 di Bali. Indonesia - Canada on July 15 - 17, 2009 in Bali.

Sampai dengan saat ini FIPPA Indonesia - Kanada masih Up to now, FIPPA Indonesia - Kanada is still in the process of
dalam proses negosiasi serta penyempurnaan teks perjanjian agreement negotiation and finalization to come into mutual
untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi kepentingan agreement that can create bilateral cooperation.
kedua belah pihak sehingga tercipta kerjasama bilateral
yang saling menguntungkan.

12.2.11 Partisipasi Bapepam-LK dalam ACIA (ASEAN 12.2.11 Bapepam-LK Participation in ACIA (ASEAN
Comprehensive Investment Agreement) Comprehensive Investment Agreement)

ACIA (ASEAN Comprehensive Investment Agreement) ACIA (ASEAN Comprehensive Investment Agreement) is a
adalah perjanjian regional yang mengatur tentang investasi. regional agreement that provides investment regulation.
ACIA merupakan tindak lanjut dari perjanjian AIA (ASEAN ACIA is a follow up of AIA (ASEAN Investment Area)
Investment Area) dan ASEAN Agreement for the Promotion agreement and ASEAN Agreement for the Promotion and
and Protection of Investment yang ditandatangani di Protection of Investment signed in Philippines on December
Philippine pada tanggal 15 Desember 1987. Tujuan utama 15, 1987. The main objective of ACIA is to build a free and
dari ACIA adalah menciptakan rezim investasi bebas dan open investment regime in ASEAN in order to create
terbuka di ASEAN dalam rangka mewujudkan integrasi economic integration in AEC through progressive liberaliza-
ekonomi di bawah AEC melalui liberalisasi progresif rezim tion of investment regime. Bapepam-LK actively involved in
investasi. Bapepam-LK terlibat aktif dalam beberapa rapat several meeting concerning reservation list among ministries
pembahasan reservation list antar Kementerian yang chaired by Indonesia Investment Coordinating Board.
dipimpin oleh BKPM.

12.2.12 Partisipasi Bapepam-LK dalam Joint Study 12.2.12 Bapepam-LK Participation in Joint Study Group
Group of Indonesia-India of Indonesia-India

Joint Study Group of Indonesia-India adalah studi kelayakan Joint Study Group of Indonesia-India is a feasibility study of
kerjasama antara Indonesia dan India untuk melaksanakan cooperation between Indonesia and India for free bilateral
perjanjian perdagangan bebas bilateral antara kedua trade agreement between both countries. Bapepam-LK also
negara. Bapepam-LK terlibat dalam rapat antar Kementerian involved in discussion meeting on March 10-11, 2009 in
dan juga memberikan berbagai masukan dan tanggapan Bogor, Jawa Barat.
sesuai dengan kewenangan Bapepam-LK. Bapepam-LK juga
terlibat dalam rapat pembahasan pada tanggal 10-11 Maret
2009 di Bogor, Jawa Barat.

12.2.13 Partisipasi Bapepam-LK dalam ASEAN-China 12.2.13 Bapepam-LK Participation in ASEAN-China FTA
FTA

ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) yang ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), which was
ditandatangani di Brunei, pada tanggal 21 November 2001, signed in Brunei on November 21, 2001, is cooperation
merupakan perjanjian kerjasama antara negara-negara agreement between ASEAN member countries and China to
anggota ASEAN dengan China dalam rangka mewujudkan create free trade. The purpose of ACFTA is to increase
perdagangan bebas. ACFTA bertujuan untuk meningkatkan trading volume and value of ASEAN member countries and
volume dan nilai perdagangan antara negara-negara ASEAN China as a country with the biggest population and the
dengan China yang merupakan negara dengan populasi highest economic growth in the world.
penduduk terbesar di dunia dengan pertumbuhan ekonomi Bapepam-LK involved in several inter-ministry meetings
tertinggi di dunia. concerning Indonesia revised offer for ACFTA negotiation
Bapepam-LK terlibat dalam beberapa rapat inter- that would be applied in January 1, 2010. In addition,
Kementerian mengenai pembahasan revised offer Indonesia
untuk negosiasi ACFTA yang akan diberlakukan 1 Januari

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


230 Kerjasama Kelembagaan Domestik dan Internasional Domestic and International Institution Cooperation

2010. Selain itu, Bapepam-LK telah menyampaikan final Bapepam-LK has delivered Indonesia final offer for non-
offer Indonesia untuk sektor Non-Banking kepada TKBJ. banking sector to TKBJ.

12.2.14 Kerja Sama Bilateral 12.2.14 Bilateral Cooperation

1) Kerjasama Bapepam-LK dengan Japan International 1) Cooperation of Bapepam-LK and Japan International
Cooperation (JICA) telah disepakati ≈Technical Cooperation (JICA) has produced ≈Technical
Cooperation for Capital Market DevelopmentΔ dari Cooperation for Capital Market DevelopmentΔ from
tahun 2006 sampai dengan 2009. Kerjasama ini 2006 up to 2009. The cooperation was an assistance
merupakan bantuan dari Pemerintah Jepang sebagai from Japan Government as development partner of
partner pembangunan Pemerintah Indonesia dalam Indonesia Government in accordance with the
kerangka melakukan reformasi ekonomi sehingga economic reform to create economic growth, poverty
dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi, reduction, fiscal balance, and international
pengurangan kemiskinan, keseimbangan fiskal dan competitiveness improvement. The cooperation was
peningkatan daya saing internasional. Bentuk dari conducted in form of long-term and short-term
kerjasama ini berupa pengiriman tenaga ahli long specialists delivering from Japan, seminar, workshop,
term ataupun short term dari Jepang, seminar, domestic & overseas training to improve the quality of
workshop, training dalam maupun luar negeri untuk Bapepam-LK employees as well as to give inputs in
meningkatkan kualitas pegawai Bapepam-LK serta policy making. In 2009, Bapepam-LK an d JICA
memberi masukan dalam penentuan kebijakan. Pada conducted the following activities:
tahun 2009, Bapepam-LK dan JICA melakukan
kegiatan antara lain:
a) Penyelenggaraan Workshop ≈Inspection and a) Organizing ≈Inspection and Examination System
Examination System in The Stock MarketΔ pada in The Stock MarketΔ Workshop on January 12 -
tanggal 12 - 13 Januari 2009 di Jakarta dengan 13, 2009 in Jakarta by presenting active
nara sumber Pemeriksa aktif dari Securities and investigators from Securities and Exchange
Exchange Surveillance Commission (SESC) - FSA Surveillance Commission (SESC) - FSA (Financial
(Financial Services Agency)Japan dalam rangka Services Agency)Japan for sharing experiences;
pertukaran pengalaman;
b) Pengiriman wakil Bapepam-LK untuk mengikuti b) Sending Bapepam-LK representatives to join
Stock Exchange Seminar fo ASEAN countries di Stock Exchange Seminar of ASEAN countries in
Tokyo Jepang, 26 Mei - 13 Juni 2009; Tokyo, Japan, on May 26 - June 13, 2009;
c) Penyelenggaraan The 2nd Workshop on c) Organizing The 2nd Workshop on Enhancing
Enhancing Financial Accessibility for SMEs Financial Accessibility for SMEs with a topic of
dengan topik ≈Study Meeting on the Creation of ≈Study Meeting on the Creation of «Exercise»
«Exercise» Market for SMEsΔ kerjasama JICA Market for SMEsΔ in cooperation of JICA and
dengan Bapepam-LK pada tanggal 10 - 12 Bapepam-LK on February 10 - 12, 2009 at Hotel
Februari 2009 di Hotel Borobudur, Jakarta. Borobudur, Jakarta. The workshop was
Dihadiri oleh 150 peserta dari kalangan participated by 150 participants coming from
Perusahaan Efek, Bursa Efek Indonesia, Bank Securities Companies, Indonesia Stock Exchange,
Indonesia, Pemerintahan, Perusahaan Modal the Central Bank, the Government, Venture
Ventura, Akademisi, Asosisasi UKM, dan UKM Capital Companies, Academists, SME
dan pihak Jepang sebagai narasumber (Japan Association, and SMEs with source persons from
Securities Dealer Association, Japan Venture Japan (Japan Securities Dealer Association, Japan
Capital Association, Tokyo Stock Exchange); Venture Capital Association, Tokyo Stock
Exchange);
d) Penyelenggaraan workshop ≈2nd Study Meeting d) Organizing ≈2nd Study Meeting on on the
on on the Creation of ≈Exercise MarketΔ for Creation of ≈Exercise MarketΔ for SMEsΔ
SMEsΔ pada tanggal 30 Juni - 1 Juli 2009 workshop on June 30 - July 1, 2009 cooperated
bekerjasama dengan Bapepam-LK. Workshop ini with Bapepam-LK. The workshop was attended
dihadiri oleh 120 peserta diskusi dari by 120 participants coming from the Govern-
Pemerintahan, Bank Indonesia, Perusahaan Efek, ment, the Central Bank, Securities Companies,
Bank Swasta, Akademisi, Asosisasi UKM, UKM, Commercial Bank, Academists, SME Association,
dan pihak Jepang sebagai narasumber and SMEs with source persons from Japan
(Perusahaan Efek D»Brain Securities, Japan (Securities Companies of D»Brain Securities,
Venture Capital Association); Japan Venture Capital Association);

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


231

e) JICA memfasilitasi program magang singkat di e) JICA facilitated short apprenticeship program at
Financial Services Agency of Japan pada tanggal 9 the Financial Services Agency of Japan on June 9 -
- 11 Juni 2009, Tokyo bagi beberapa pegawai 11, 2009, Tokyo for certain Bapepam-LK employ-
Bapepam-LK untuk mempelajari sistem Internal ees to learn about Internal Audit system;
Audit;
f) Penyelenggaraan Workshop ≈3rd Study Meeting f) Organizing ≈3rd Study Meeting on Exercise
on Exercise MarketΔ pada tanggal 27 Oktober MarketΔ Workshop on October 27, 2009
2009 bekerjasama dengan Bapepam-LK. cooperated with Bapepam-LK. The workshop was
Workshop ini dihadiri oleh 100 peserta diskusi attended by 100 participants coming from the
dari Pemerintahan, Bank Indonesia, Perusahaan Government, the Central Bank, Securities
Efek, Bank Swasta, Akademisi, Asosisasi UKM, Companies, Commercial Bank, Academists, SME
UKM, dan pihak Jepang sebagai narasumber Association, and SMEs with source persons from
(Perusahaan Efek D»Brain Securities, Japan Japan (Securities Companies of D»Brain Securities,
Venture Capital Association); Japan Venture Capital Association);

g) Penyelenggaraan Seminar ≈Challenges for g) Organizing ≈Challenges for Developing Indonesia»s


Developing Indonesia»s Financial MarketsΔ pada Financial MarketsΔ Seminar on December 11,
tanggal 11 Desember 2009 bekerjasama dengan 2009 in cooperation of Bapepam-LK and NRI
Bapepam-LK dan NRI (Nomura Research Institute). (Nomura Research Institute). The workshop was
Workshop ini dihadiri oleh sekitar 75 peserta attended by 75 participants coming from the
diskusi dari Pemerintahan, Bank Indonesia, Bank Government, the Central Bank, Securities
Swasta, Perusahaan Efek, Perusahaan Asuransi, Companies, Commercial Bank, Insurance
Dana Pensiun, dan Asosiasi di Pasar Modal dan Companies, Pension Funds, and Capital Market &
Lembaga Keuangan, serta pihak Jepang. Financial Institution Associations, as well as Japan
representatives.
2) Kerjasama Bapepam-LK dengan Securities Commission 2) Cooperation of Bapepam-LK with Securities
of Malaysia Commission of Malaysia
Kerjasama antar kedua belah pihak merupakan tindak The cooperation was a follow up of MoU signed on
lanjut dari MoU yang disepakati tanggal 12 Januari January 12, 1994 to provide mutual assistance for
1994 untuk saling membantu dalam pengembangan capital market development in respective jurisdiction
pasar modal dijurisdiksi masing masing serta dalam and to exchange information. Besides, on October 30,
pertukaran informasi. Selain itu, pada tanggal 30 2008, Bapepam-LK and SC Malaysia made a more
Oktober 2008 Bapepam-LK dan SC Malaysia juga specific cooperation agreement concerning sharia
melakukan kesepakatan kerjasama yang Securities capital market development through capacity
Commission of Malaysia lebih spesifik mengenai improvement of product development and marketing.
pengembangan pasar modal syariah pada jurisdiksi
masing masing melalui peningkatan kapasitas dalam
bidang pengembangan produk serta pemasarannya.

Pada tahun 2009, Bapepam-LK dan Securities In 2009, Bapepam-LK and Securities Commission of
Commission of Malaysia selain melakukan kerjasama Malaysia performed not only information exchange, but
dalam bidang pertukaran informasi juga melakukan: also:
a) Pembahasan perihal penanganan investor a) Discussion concerning investor complaint handling
complaint pada tanggal 27 Mei 2009; on May 27, 2009.
b) Dalam rangka menindaklanjuti penandatangan b) In accordance with the signing of Letter of Intent
Letter of Intent antara Bapepam-LK dan SC between Bapepam-LK and SC Malaysia in 2008,
Malaysia pada tahun 2008, Bapepam-LK Bapepam-LK had a visit from delegation of
menerima kunjungan Delegasi Securities Securities Commission of Malaysia on July 27 - 28,
Commission of Malaysia pada tanggal 27 - 28 Juli 2009 to share information about Investment Fund
2009 untuk melakukan sharing informasi Industry related to sharia basis products.
mengenai industri Reksa Dana pada masing-
masing jurisdiksi khususnya terkait produk
berbasis syariah.

3) Kerjasama Bapepam-LK dengan USAid (United States 3) Cooperation of Bapepam-LK with USAid (United States
Agency for International Development) Agency for International Development)
Tim USAid melakukan scoping mission ke Bapepam-LK USAid team performed scoping mission to Bapepam-LK

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


232 Kerjasama Kelembagaan Domestik dan Internasional Domestic and International Institution Cooperation

dan berdiskusi mengenai program bantuan and discussed an assistance program from the USA
pemerintah Amerika kepada pemerintah Indonesia Government to Indonesia Government under
dalam kerangka Indonesia-Financial Intermediation Indonesia-Financial Intermediation And Regulatory
And Regulatory Support (I-First) sebesar US$15-20 Juta Support (I-First) framework of US$15-20 million for
untuk menjalankan program pada periode 2009 - conducting the 2009-2014 program.
2014.

4) Kerjasama Bapepam-LK dengan Securities and 4) Cooperation of Bapepam-LK with Securities and
Exchange Organization (SEO) of Iran Exchange Organization (SEO) of Iran
Menindaklanjuti penandatangan MoU dengan SEO As a follow up of MoU signing with SEO Iran in 2008
Iran tahun 2008 dalam bidang peningkatan kapasitas in term of institutional capacity improvement and
kelembagaan serta pertukaran informasi maupun information exchange, specialists of SEO Iran,
tenaga ahli SEO Iran diwakili oleh 17 orang yang represented by 17 people comprising of securities
terdiri dari berbagai unsur di pasar modal Iran seperti: companies, issuers, judges, and regulators, came to
Perusahaan Efek, Emiten, hakim dan regulator Jakarta for exchange of information concerning
berkunjung ke Jakarta untuk melakukan pertukaran capital market development. Iran delegation visited
informasi terkait dengan perkembangan industri pasar Bapepam-LK, the SRO, Securities Companies, Issuers
modal pada masing-masing jurisdiksi. Delegasi Iran and Jakarta Chambers of Commerce & Industry on
melakukan kunjungan ke Bapepam-LK, SRO, July 21-22, 2009. The purpose of the visit was to get
Perusahaan Efek, Emiten dan Kadin berlangsung pada information about capital market condition and
tanggal 21 - 22 Juli 2009 ke Bapepam-LK. Tujuan mechanism as well as capital market education
kunjungan tersebut adalah untuk mengetahui secara program in Indonesia as a big sharia capital market
garis besar kondisi dan mekanisme pasar modal serta segment.
program edukasi pasar modal di Indonesia sebagai
pangsa pasar modal syariah yang besar.

5) Kerjasama Bapepam-LK dengan Australian Securities 5) Cooperation of Bapepam-LK with Australian


and Investment Commission (ASIC) Securities and Investment Commission (ASIC)
Kerjasama ini termasuk dalam program Government This cooperation was inclusive of Government
Partnerships Fund (GPF) yang merupakan program Partnerships Fund (GPF) program which was an
bantuan Pemerintah Australia kepada Pemerintah assistance program of Australia Government to
Indonesia selama 5 tahun sejak 2005. Bentuk indonesia Government for 5 years since 2005. The
kerjasama ini dibentuk agar antara institusi cooperation was formed to make the government
pemerintah antar dua negara yang sejenis fungsinya institutions of both countries help each other
dapat saling membantu (partnership) dalam (partnership) in respective capacity development
pengembangan kapasitas masing masing melalui through transfer of expertise, knowledge, and experts
pertukaran keahlian, pengetahuan dan tenaga ahli to build a long-term cooperation. The framework of
serta untuk membangun hubungan kerjasama jangka such Australia Government assistance to indonesia
panjang yang baik antar kedua institusi. Kerangka Government was Australia Indonesia Partnership for
besar dari bantuan Pemerintah Australia kepada Reconstruction and Development (AIPRD), in which
Pemerintah Indonesia adalah Australia Indonesia GPF was part of them. The focus of Bapepam-LK and
Partnership for Reconstruction and Development ASIC cooperation was technical capacity development
(AIPRD) dimana GPF termasuk didalamnya. Fokus of Bapepam-LK. In 2009, cooperation between
kerjasama antara Bapepam-LK dan ASIC adalah Bapepam-LK and ASIC among others were:
pengembangan kapasitas Bapepam-LK secara teknis.
Kerjasama yang dilakukan antara Bapepam-LK dan
ASIC pada tahun 2009 antara lain:
a) Penyelenggaraan Workshop Investment a) Organizing Investment Management
Management Compliance bekerjasama dengan Compliance Workshop, a cooperation between
ASIC, Bapepam-LK, ADB dan Australian ASIC, Bapepam-LK, ADB and Australian
Compliance Institute yang dilaksanakan pada Compliance Institute held on January 19 - 23,
tanggal 19 - 23 Januari 2009; 2009;
b) Pengiriman wakil Bapepam-LK ke ASIC Summer
School 2009 & Secondment on 4 Subjects: b) Sending Bapepam-LK representatives to ASIC
Investment Management Compliance and Summer School 2009 & Secondment on 4
Licensing, Research on Investment Management, Subjects: Investment Management Compliance
Media Liaison dan International Requests yang and Licensing, Research on Investment

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


233

dilaksanakan pada tanggal 24 Februari - 14 Management, Media Liaison and International


Maret 2009; Requests conducted on February 24 - March 14,
c) Workshop Investment Management kerjasama 2009;
Bapepam-LK dengan ASIC di Hotel Borobudur - c) Investment Management Workshop, a
Jakarta pada tanggal 11 Juni 2009 dan Gedung cooperation between Bapepam-LK and ASIC at
Bapepam-LK pada tanggal 30 Juli 2009; Hotel Borobudur - Jakarta on June 11, 2009 and
d) Pengembangan Kapasitas pegawai Bapepam-LK at Bapepam-LK building on July 30, 2009;
dalam bidang Investment Management d) Capacity Development of Bapepam-LK employees
Compliance and Surveillance; in Investment Management Compliance and
e) Penyusunan materi investor education dengan Surveillance area;
tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat e) Preparing investor education materials to improve
atas investasi di pasar modal; public awareness upon capital market investment;
f) Penyelenggaraan Workshop Risk Management &
Compliance bekerjasama dengan ASIC, f) Organizing Risk Management & Compliance
Bapepam-LK, ADB, Australian Compliance Workshop, a cooperation between ASIC,
Institute, dan TAMF (Technical Assistance Bapepam-LK, ADB, Australian Compliance
Management Facility) pada tanggal 19-22 dan Institute, and TAMF (Technical Assistance
26-29 Oktober 2009 di Jakarta dan kunjungan Management Facility) on October 19-22 and 26-
CEO ACI ke Bapepam-LK pada tanggal 20 29, 2009 in Jakarta, and a visit from CEO ACI to
Oktober 2009. Bapepam-LK on October 20, 2009.

6) Kerjasama Bapepam-LK dengan Australian Prudential 6) Cooperation of Bapepam-LK with Australian Prudential
Regulation Authority (APRA) Regulation Authority (APRA)
Kerjasama dengan APRA juga merupakan bantuan Cooperation with APRA is also an assistance from
Pemerintah Australia kepada Bapepam-LK dalam Australia Government to Bapepam-LK in Government
kerangka Government Partnership Funds (GPF) dimana Partnership Funds (GPF) framework, in which APRA, as
APRA sebagai regulator Perasuransian dan Dana Insurance and Pension Fund regulator in Australia,
Pensiun di Australia menjadi partner bagi Bapepam- became partner of Bapepam-LK. The cooperation was
LK. Kerjasama dengan APRA difokuskan untuk focused on developing risk based supervision which
membangun pengawasan berbasis risiko yang sesuai was suitable for Indonesian Pension Fund and Insurance
untuk diterapkan di industri Dana Pensiun dan industries. Bapepam-LK and APRA have successfully
Perasuransian di Indonesia. Bapepam-LK bersama developed a risk based supervision for Pension Fund
APRA telah berhasil membangun sistem pengawasan Industry. In 2009, Bapepam-LK conducted internship
berbasis risiko bagi industri Dana Pensiun. Pada tahun program 4 times to develop risk based supervision for
2009, Bapepam-LK telah melaksanakan 4 kali insurance industry.
kegiatan internship dalam rangka membangun sistem
pengawasan berbasis risiko untuk industri
Perasuransian.

7) Kerjasama Bapepam-LK dengan Technical Assistance 7) Cooperation of Bapepam-LK with Technical Assistance
Management Facility (TAMF) Management Facility (TAMF)
Kerjasama ini juga merupakan bantuan dari The cooperation is also an assistance from Australia
Pemerintah Australia yang berawal sejak tahun 1999 Government started in 1999 to help economic
untuk membantu di bidang economic governance governance application which covers controlled and
yang mencakup pemberian layanan konsultasi continual consultancy services for Indonesia
terkendali dan berkesinambungan bagi lembaga- government institutions. This facility is performed to
lembaga Pemerintah Indonesia. Fasilitas ini dijalankan serve as a flexible and responsive mechanism of
sebagai mekanisme yang fleksibel dan responsif yang providing a quick and efficient assistance. The ojective
mampu memberikan bantuan secara cepat dan of this program is to help constructing public sector
efisien. Tujuan program ini adalah membantu policy and conducting consistent program which is in
penyusunan kebijakan sektor publik dan pelaksanaan line with the Indonesia Government reform agenda,
program yang konsisten dengan agenda reformasi especially the economic reform. The cooperation form
Pemerintah Indonesia, khususnya reformasi ekonomi. comprises of Australian experts and advisors
Bentuk kerjasama meliputi penempatan pakar dan assignment, seminar & workshop in Indonesia, study
penasihat Australia, penyelenggaraan seminar dan visit to Australia by Indonesia decision-maker to get a
lokakarya di Indonesia, kunjungan belajar ke Australia clear picture of Australia systems, axpertises, and skills
oleh pembuat kebijakan penting Indonesia untuk

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


234 Kerjasama Kelembagaan Domestik dan Internasional Domestic and International Institution Cooperation

memberi gambaran atas sistem, keahlian dan which are relevant for Indonesia, assignment of
keterampilan Australia yang relevan dengan Indonesia, Indonesia functionaries in Australia departments and
penempatan pejabat Indonesia di departemen dan institutions to observe and learn about Australia
lembaga Australia untuk mengamati dan mempelajari program. Activities which were conducted by
program-program Australia. Kegiatan yang dilakukan Bapepam-LK and TAMF in 2009 among
Bapepam-LK dengan TAMF pada tahun 2009 antara others were:
lain:
a) Konsultan Change Management and Human a) Change Management and Human Resources
Resources untuk program pengembangan consultancy for development program of
pegawai Bapepam-LK; Bapepam-LK employees;
b) Pengiriman wakil Bapepam-LK ke IFSA b) Sending Bapepam-LK representatives to IFSA
Conference di Gold Coast, Brisbane pada tanggal Conference in Gold Coast, Brisbane on August 5
5 - 7 Agustus 2009 dalam rangka meningkatkan - 7, 2009 to improve the role of Investment
peran asosiasi Investment Management; Management association;
c) Konsultan untuk melaksanakan fungsi Auditor c) Consultancy for Auditor Surveillance function in
Surveillance di Bapepam-LK; Bapepam-LK;
d) Fasilitasi dan mendukung kegiatan dengan donor d) Facilitating and supporting activities with other
lain, seperti keikutsertaan pegawai Bapepam-LK donor, e.g.: participation of Bapepam-LK
dalam IFSA conference, ACI workshop on Risk employees in IFSA conference, ACI workshop on
Management and Compliance. Risk Management and Compliance.

8) Kerjasama Bapepam-LK dengan Pemerintah Korea 8) Cooperation of Bapepam-LK with the Government of
Pemerintah Korea memberikan bantuan kepada Korea
Pemerintah Indonesia dalam kerangka Knowledge The Government of Korea provided assistance to
Sharing Program (KSP) dimana tujuan dari program ini Indonesia Government in Knowledge Sharing
adalah untuk memberikan pengetahuan dan Program (KSP) framework to deliver Korea knowledge
pengalaman Korea dalam membangun suatu bidang and experience in building an important policy
yang menjadi kebijakan penting melalui konsultasi dan through consultancy and training. Series of activities
training. Adapun rangkaian kegiatan kerjasama conducted in 2009 in cooperation with the
dengan Pemerintah Korea pada tahun 2009 antara Government of Korea among others were:
lain:
a) Bapepam-LK telah menerima kunjungan delegasi a) Bapepam-LK had a visit from delegation of
Korean Development Institute (KDI) sebagai Korean Development Institute (KDI) as Ministry of
perwakilan Ministry of Strategy and Finance of Strategy and Finance of Korea representatives on
Korea pada tanggal 30 Juni 2009 dalam rangka June 30, 2009 to provide assistance in
memberikan bantuan dalam kerangka Knowledge Sharing Program. The assistance
Knowledge Sharing Program. Bantuan tersebut was given in form of joint-research.
akan diberikan dalam bentuk joint-research.
b) Bapepam-LK ikut berpartisipasi sebagai peserta b) Bapepam-LK participated in a seminar of
dalam kegiatan seminar mengenai ≈Development ≈Development of Financial System in Asia and
of Financial System in Asia and KoreaΔ yang KoreaΔ held by Ministry of Strategy and Finance
diselenggarakan oleh Ministry of Strategy and and Korea Banking Institute on June 28 - July 10,
Finance dan Korea Banking Institute pada tanggal 2009 in Seoul, South Korea.
28 Juni-10 Juli 2009 di Seoul, Korea Selatan.
c) Bapepam-LK telah menghadiri Knowledge c) Bapepam-LK attended Knowledge Sharing
Sharing Program (KSP) for Indonesia 2009 Policy Program (KSP) for Indonesia 2009 Policy
Practitioners» Workshop yang diselenggarakan Practitioners» Workshop held on October 4-9,
pada tangga 4-9 Oktober 2009 di Korea Selatan. 2009 in South Korea. The purpose of the
Workshop ini ditujukan dalam rangka workshop was to form and improve policy
membentuk dan meningkatkan kemampuan management ability through experiences
pengelolaan kebijakan melalui pengalaman di obtained in South Korea as part of Knowledge
Korea Selatan sebagai salah satu bagian dalam Sharing Program (KSP) for Indonesia 2009
rangkaian Knowledge Sharing Program (KSP) for activities.
Indonesia 2009.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


235

9) Lain-lain 9) Miscellaneous
a) Melayani permintaan informasi publik dari a) Responding to public information requests from
regulator asing seperti misalnya ASIC, SEO Iran, foreign regulators, e.g.: ASIC, SEO Iran, ADB, SEC
ADB, SEC US, SEC Thailand, SC Malaysia serta dari US, SEC Thailand, SC Malaysia and many others;
pihak asing lainnya;
b) Menerima kunjungan dari pihak asing seperti b) Having a visit from foreign parties, e.g.: World
World Bank ≈Mission on Market IntegrityΔ pada Bank ≈Mission on Market IntegrityΔ on March 19,
tanggal 19 Maret 2009, Australian School of 2009, Australian School of Business on April 13-
Business pada tanggal 13-15 April 2009, DAIWA 15, 2009, DAIWA Securities SMBC on November
Securities SMBC pada tanggal 24 November 2009 24, 2009 related to information request
perihal Permintaan informasi mengenai Perijinan concerning Securities Comapnies business license,
Perusahaan efek, serta dari pihak asing lainnya; and others;
c) Penyelenggaraan Workshop ≈Improving Financial c) Organizing ≈Improving Financial Literacy and
Literacy and Investor Education Programs in Investor Education Programs in IndonesiaΔ
IndonesiaΔ bekerjasama dengan Daiwa Institute of Workshop cooperated with Daiwa Institute of
Research, Jepang pada tanggal 19 Mei 2009 dan Research, Japan on May 19, 2009 attende by 140
dihadiri oleh 140 peserta; participants;
d) Bapepam-LK telah menerima kunjungan delegasi d) Bapepam-LK had a visit from delegation of
Privatisasi Komite Pemerintah Bangladesh pada Privatization Committee of Bangladesh on May
tanggal 28 Mei 2009 dalam rangka pertukaran 28, 2009 to exchange information about
informasi mengenai proses privatisasi BUMN privatizati process of state-owned enterprises
melalui pasar modal; through capital market;
e) Pertemuan dengan COO Bursa Malaysia pada e) Having a meeting with COO Bursa Malaysia on
tanggal 27 Mei 2009 untuk membahas ASEAN May 27, 2009 concerning ASEAN Link, especially
Link, khususnya proposal atas exchange»s trading the proposal of exchange»s trading platforms and
platforms and connectivitas network; connectivitas network;
f) Pada tanggal 29 September -12 Oktober 2009, f) On September 29 - October 12, 2009, Bapepam-
Bapepam-LK telah menghadiri undangan dari oleh LK visited the Ambassador of the United States of
Ambassador of the United States of America di America in Jakarta, Indonesia, Cameron R. Hume,
Jakarta, Indonesia, Cameron R. Hume, dalam Rule in Rule of Law Forum. The purpose of the forum
of Law Forum. Adapun forum ini bertujuan untuk was to broaden knowledge of rule of law concept
memperluas pemahaman akan konsep rule of law among countries in democracy development
diantara negara-negara dalam tahap phase, and to share ideas and experiences for a
pengembangan demokrasi, disamping sebagai better relationship.
forum bertukar ide dan pengalaman dalam rangka
meningkatkan hubungan timbal balik antara para
pemimpin di Indonesia dan Amerika Serikat.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


236 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Ikhtisar Dalam
Angka
THE YEAR IN NUMBER

Penawaran Umum / Public Offerings 2007 2008 2009

Total Penawaran Umum (Rp Triliun)


Total Offerings of Stocks and Bonds (Rp Trillion) 78,71 93,04 44,97
Total Penawaran Umum (Jumlah Emiten)
Total Public Offerings of Stocks and Bonds (Number of Issuer) 88 62 54
Penawaran Perdana Saham (Rp Triliun)
Initial Public Offerings of Shares (Rp Trillion) 17,18 23,48 4,087
Penawaran Perdana Saham (Jumlah Emiten)
Initial Public Offerings of Shares (Number of Issuer) 24 17 13
Penerbitan HMETD (Rp Triliun)
Right Issue (Rp Trillion) 30,15 55,46 15,67
Penerbitan HMETD (Jumlah Emiten)
Right Issue (Number of Issuer) 25 25 15
Penawaran Umum Obligasi (Jumlah Emiten)
Bond Offering (Number of Issuer) 39 20 28
Obligasi / Obligasi Konversi / Obl. Syariah (Rp Triliun)
Bonds / Convertible Bonds / Syariah Bonds (Rp Trillion) 31,38 14,10 31,09

Reksa Dana / Investment Funds 2007 2008 2009

Total Nilai Kekayaan Bersih Reksa Dana (Rp Triliun)


Net Asset Value of Investment Funds (Rp Trillion) 92,19 74,06 114,73
Reksa Dana (Jumlah)
Investment Funds (Number) 473 603 671

Pasar Sekunder / Secondary Market 2007 2008 2009

Kapitalisasi Pasar BEI (Rp Triliun)


IDX Market Capitalization (Rp Trillion) 1.988,30 1.076,50 2.019,38
Perdagangan Saham Tahunan BEI (Rp Triliun)
IDX Annual Share Trading (Rp Trillion) 1.050,20 1.064,50 975,21
Nilai Perdagangan Investor Asing di Pasar Sekunder BEI (% dari Total)
Trading by Foreign Investors on IDX Secondary Market (% of Total) 21,66 26,80 25,33
Pembelian Bersih oleh Investor Asing di Pasar Sekunder BEI (Rp Triliun)
Net Purchases by Foreign Investors on IDX Secondary Market (Rp Trillion) 32,61 18,28 13,29
Perdagangan Perusahaan Efek Patungan di BEI (% dari Total - Rupiah)
Trading by Joint Venture Firms on IDX (% of Total - Rupiah) 42,28 47,82 44,09

Jumlah Anggota BEI


Number of IDX Members 125 118 117

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


237

2007 2008 2009

Jumlah Perusahaan Efek Patungan di BEI


Number of Joint Venture Members on IDX 23 18 23
Nilai Rata-rata Perdagangan Perusahaan Efek Patungan di BEI (Rp Triliun)
Average Annual Trading Value-Joint Venture Members on IDX (Rp Trillion) 38,61 48,48 39,55
Persentase dari Total Nilai (Rp Miliar) Perdagangan Tahunan oleh 20 Anggota
teraktif di BEI
Percentage of Total Annual Trading Value (Rp Billion) by 20 Most Active
Members on IDX 59,25 62,10 59,52
Persentase dari 20 Anggota Teraktif yang merupakan Perusahaan Lokal di
BEI (Rp Miliar)
Percentage of 20 Most Active Members of the IDX that were Local Firms
(Rp Billion) 22,87 18,65 35,83
Nilai Rata-rata Perdagangan Tahunan Perusahaan Lokal yang termasuk 20
Besar di BEI (Rp Triliun)
Average Annual Trading Value of Local Members that are in Top Twenty
Firms on IDX (Rp Trillion) 53,37 56,72 23,20
Nilai Rata-rata Perdagangan Tahunan dari Perusahaan Patungan yang termasuk
20 Perusahaan Teraktif di BEI (Rp Triliun)
Average Annual Trading Value of Joint Venture Members on IDX that are in
Top Twenty Firms (Rp Trillion) 69,47 71,17 36,31
Perubahan Harga Rata-rata / Indeks BEI (%)
Average Price Change of IDX Index (%) 52,11 -50,64 86,98

Penegakan Hukum di Bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/


Enforcement Actions on Capital Market and Financial Institution 2007 2008 2009

Sanksi - sanksi terhadap Emiten / Sanction on Issuers

Jumlah Emiten yang dikenakan denda


Number of Issuers Fined for Late Reporting 136 212 288
Denda yang Dikenakan terhadap Emiten (Rp Miliar)
Fines Imposed on Issuers (Rp Billion) 6,73 8,41 8,70

Sanksi - sanksi terhadap Perusahaan Efek / Sanctions Imposed on Securities Companies

Banyaknya Perusahaan Efek yang dikenakan denda


Number of Securities Companies Fined 103 237 127
Denda yang dibebankan kepada Perusahaan Efek (Rp Miliar)
Fines Imposed on Securities Companies (Rp Billion) 5,96 1,54 0,58
Izin Usaha Perusahaan Efek yang Dibekukan Sementara
Suspension on Securities Company Licences 0 2 0
Izin Usaha Perusahaan Efek yang Dicabut
Revokation on Securities Company Licences *6 *22 7

* Keterangan: Ralat atas data dalam Laporan Tahunan Bapepam-LK Tahun 2008 mengenai jumlah Izin Usaha Perusahaan Efek yang dicabut.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


238 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

2007 2008 2009

Sanksi-sanksi terhadap Wakil Perusahaan Efek / Sanction on Securities Companies Representative

Izin Wakil Perusahaan Efek yang Dibekukan Sementara


Suspension on Securities Company Representative Licences 1 2 0
Izin Wakil Perusahaan Efek yang Dicabut
Revokation on Securities Company Representative Licences 2 0 4
Wakil Perusahaan Efek yang dikenakan denda
Securities Company Representative Fined 18 0 0
Denda yang dibebankan kepada Wakil Perusahaan Efek (Rp Miliar)
Fines imposed on Securities Company Representative (Rp Billion) 5,08 0 0

Sanksi-sanksi terhadap Biro Administrasi Efek / Sanction on Securities Administration Agencies

Jumlah Biro Administrasi Efek yang dikenakan denda


Securities Administration Agencies Fined for Late Reporting 4 3 3
Denda yang dibebankan pada Biro Administrasi Efek (Rp Juta)
Fines Imposed on Securities Administration Agencies (Rp Million) 16,70 8,00 7,80
Izin Biro Administrasi Efek yang Dicabut
Securities Administration Agency Licences Revoked - - 0
Bank Kustodian yang dikenakan denda
Custodian Bank Fined 5 3 3
Denda yang dibebankan pada Bank Kustodian (Rp Juta)
Fines Imposed on Custodian Bank (Rp Million) 2,90 1,90 10,70
Akuntan yang dikenakan denda
Accountant Fined 14 8 77
Denda yang dibebankan pada Akuntan (Rp Juta)
Fines Imposed on Accountant (Rp Million) 55,30 124,10 114,40
Izin Akuntan yang dibekukan sementara
Suspension on Accountant License 9 1 4
Izin Akuntan yang dicabut
Revokation on Accountant License 13 - 0
Sanksi-sanksi terhadap Penilai
Sanction on Appraiser 16 - 27
Denda yang dibebankan pada Penilai (Rp Juta)
Fines Imposed on Appraiser (Rp Million) 45,80 - 113,50
Penilai yang dikenakan Peringatan Tertulis
Written Admonition on Appraiser 1 - 0
Sanksi-sanksi terhadap Pegawai/Manajemen Emiten
Sanction on employee/issuers management 9 - -
Denda yang dibebankan pada Pegawai/Manajemen Emiten (Rp Miliar)
Fines Imposed on employee/issuers management (Rp Billion) 12,01 - -

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


239

2007 2008 2009

Sanksi-sanksi terhadap Lembaga Keuangan / Sanction on Financial Institutions

Denda Atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Tahunan Perusahaan


Asuaransi dan Reasuransi (Rp Juta)
Fines Related to the Late Submission of Insurance and Reinsurance Companies
Annual Report (Rp Million) 230 412 1.721,5
Jumlah Dana Pensiun yang mendapatkan Sanksi atas Keterlambatan Penyampaian
Laporan Tahunan
Number of Pension Fund sanction on The Late Submission of Annual Report - 42 33
Peringatan Pertama Kepada Perusahaan Pembiayaan
First Admonition to Finance Companies - 45 46
Peringatan Kedua Kepada Perusahaan Pembiayaan
Second Admonition to Finance Companies - 21 28
Peringatan Ketiga Kepada Perusahaan Pembiayaan
Third Admonition to Finance Companies - 13 15
Pencabutan Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan
Suspension of Finance Companies Business Activities - 6 6
Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan
Revokation of Finance Companies business licenses - 7 16

Perijinan, Persetujuan dan Pendaftaran /


Licensing, Approvals, and Registrations 2007 2008 2009

Perusahaan Efek / Securities Companies

Perusahaan Efek (Jumlah)


Securities Company (Number) 169 158 157
Perusahaan Patungan ( % )
Securities Companies that are joint venture ( % ) 16,97 18,99 18,47
Perusahaan Efek sebagai Penjamin Emisi Efek
Securities Companies Licensed as Underwriters 90 93 93
Perusahaan Efek sebagai Perantara Pedagang Efek
Securities Companies Licensed as Broker - Dealers 151 138 137
Perusahaan Efek sebagai Manajer Investasi
Securities Companies Licensed as Investment Managers 108 99 93

Wakil Perusahaan Efek / Securities Companies Representatives

Wakil Perantara Pedagang Efek (Jumlah)


Broker - Dealer (Number) 4.143 4.617 5.097
Wakil Penjamin Emisi Efek (Jumlah)
Underwriters (Number) 1.598 1.641 1.691
Wakil Manajer Investasi (Jumlah)
Investment Managers (Number) 1.738 1.783 1.831
Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana
Investment Fund Selling Agents 16.466 18.495 21.152

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


240 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

2007 2008 2009

Lembaga Penunjang / Supporting Institutions

Bank Kustodian (Jumlah)


Custodian Bank Approved (Number) 22 22 21
Biro Administrasi Efek (Jumlah)
Securities Administration Agencies Licensed (Number) 10 10 10
Wali Amanat (Jumlah)
Trust Agents Registered (Number) 13 13 14
Pemeringkat Efek (Jumlah)
Rating Agencies (Number) 0 3 2
Lembaga Penilai Harga Efek
Securities Price Valuation Institution 0 0 1

SRO / Self Regulating Organizations

Izin Bursa Efek (Jumlah)


Securities Exhanges Licensed (Number) 1 1 1
Izin Lembaga Kliring dan Penjaminan (Jumlah)
Clearing Guarantee Corporations Licensed (Number) 1 1 1
Izin Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Jumlah)
Central Depositories Licensed (Number) 1 1 1

Profesi Penunjang / Supporting Professionals

Akuntan (Jumlah)
Accountant (Number) 490 503 538
Penilai (Jumlah)
Appraiser (Number) 102 105 110
Konsultan Hukum (Jumlah)
Legal Consultant (Number) 619 643 656
Notaris
Notaries 1.056 1.187 1.227

Perusahaan Pembiayaan / Finance Companies 2007 2008 2009

Jumlah Perusahaan
Number of Companies 217 212 198
Total Asset (Rp Triliun)
Total Assets (Rp Trillion) 127,30 168,5 174,4
Kegiatan Pembiayaan (Rp Triliun)
Financing Activities (Rp Trillion) 107,70 137,5 142,50
Total Pinjaman (Rp Triliun)
Total Loan (Rp Trillion) 76,80 109,9 101,9
Laba Bersih (Rp Triliun)
Net Income (Rp Trillion) 4,40 6,40 7,80

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


241

Perusahaan Pembiayaan / Finance Companies 2007 2008 2009

Modal Ventura / Venture Capital

Jumlah Perusahaan
Number of Companies 60 66 74
Jumlah Pembiayaan /Investasi (Rp Miliar)
Total Financing /Investment (Rp Billion) 4.676 5.039 2350
Nilai Aset (Rp Miliar)
Asset Value (Rp Billion) 2.802 2.091 3230

Asuransi Kerugian / Non Life Insurance 2007 2008 2009

Jumlah Perusahaan Konvensional


Number of Conventional Companies 93 90 89
Total Kekayaan (Rp Triliun)
Total Assets (Rp Trillion) 28,42 33,15 38,13
Total Premi Bruto (Rp Triliun)
Total Gross Premium (Rp Trillion) 17,64 22,01 23,10
Investasi (Rp Triliun)
Investment (Rp Trillion) 19,06 22,73 27,19
Klaim (Rp Triliun)
Claims (Rp Trillion) 8,54 8,97 11,05

Reasuransi / Reinsurance

Jumlah Perusahaan
Number of Companies 4 4 4
Total Kekayaan (Rp Triliun)
Total Assets (Rp Trillion) 1,37 1,62 2,03
Total Premi Bruto (Rp Triliun)
Total Gross Premium (Rp Trillion) 1,28 1,61 1,84
Investasi (Rp Triliun)
Investment (Rp Trillion) 0,98 1,19 1,50
Klaim (Rp Triliun)
Claims (Rp Trillion) 0,95 1,05 1,30

Asuransi Jiwa / Life Insurance

Jumlah Perusahaan Konvensional


Number of Conventional Companies 46 45 46
Total Kekayaan (Rp Triliun)
Total Assets (Rp Trillion) 102,17 102,40 136,78
Total Premi Bruto (Rp Triliun)
Total Gross Premium (Rp Trillion) 45,58 50,37 60,47
Investasi (Rp Triliun)
Investment (Rp Trillion) 91,81 90,69 123,44
Klaim (Rp Triliun)
Claims (Rp Trillion) 19,69 31,53 38,10

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


242 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

2007 2008 2009

Asuransi Sosial / Social Insurance

Penyelenggara Program Asuransi Sosial & Jamsostek


Administer Social Insurance Program and Workers Social Security 2 2 2
Total Kekayaan (Rp Triliun)
Total Assets (Rp Trillion) 63,59 66.61 87,49
Total Premi Bruto (Rp Triliun)
Total Gross Premium (Rp Trillion) 3,02 4,34 5,10
Investasi (Rp Triliun)
Investment (Rp Trillion) 62,04 64,18 84,36
Klaim (Rp Triliun)
Claims (Rp Trillion) 1,56 2,50 2,72

Asuransi PNS, TNI dan Polri / Insurance for Civil Servant, Armed Forces and Police

Penyelenggara Asuransi Untuk PNS dan ABRI


Administer Insurance for Civil Servants and Armed Forces & Police 3 3 3
Total Kekayaan (Rp Triliun)
Total Assets (Rp Trillion) 33,30 39,78 51,18
Total Premi Bruto (Rp Triliun)
Total Gross Premium (Rp Trillion) 7,12 10,51 13,74
Investasi (Rp Triliun)
Investment (Rp Trillion) 28,42 32,67 41,48
Klaim (Rp Triliun)
Claims (Rp Trillion) 8,27 10,51 13,90

Penunjang Usaha Asuransi / Supporting Insurance Bussiness

Pialang Asuransi
Insurance Brokers 141 140 141
Pialang Reasuransi
Reinsurance Brokers 21 22 22
Penilai Kerugian
Adjuster 26 27 28
Konsultan Aktuaria
Actuaries Consultant 30 29 29
Agen Asuransi
Insurance Agent 6 8 13

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


243

Dana Pensiun / Pension Fund 2007 2008 2009

Jumlah Dana Pensiun Yang Masih Teregistrasi


Number of Registered Pension Fund 288 281 276
Kekayaan Dana Pensiun (Rp Triliun)
Pension Fund»s Asset (Rp Trillion) 91.17 90.35 102,5
Kekayaan Dana Pensiun Pemberi Kerja (Rp Triliun)
Employer»s Pension Fund»s Asset (Rp Trillion) 81.78 79.10 89,2
Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (Rp Triliun)
Financial Institution Pension Fund»s Asset (Rp Trillion) 9.39 11.25 13,3
Investasi Dana Pensiun (Rp Triliun)
Pension Fund»s Investment (Rp Trillion) 87.90 86.55 97,87
Investasi Dana Pensiun Pemberi Kerja (Rp Triliun)
Employer Pension Fund»s Investment (Rp Trillion) 78.61 75.42 84,76
Investasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (Rp Triliun)
Financial Institution Pension»s Investment Fund (Rp Trillion) 9.29 11.13 13,11

Pegawai Bapepam-LK / Bapepam-LK Staffing 2007 2008 2009

Total Pegawai *)
Total Staff 771 775 862
Pegawai Tingkat Pendidikan D I ke bawah
Staff with College Diploma I or Lower 198 217 215
Pegawai Tingkat Pendidikan Diploma III
Staff with College Diploma III 84 71 93
Pegawai Tingkat Pendidikan Perguruan Tinggi / S1
Staff with Undergraduate Degree 296 281 337
Pegawai Tingkat Pendidikan Master / S2
Staff with Master Degree 189 201 213
Pegawai Tingkat Pendidikan Doktoral / S3
Staff with Doctoral Degree 4 5 4

* ) Ket : Total pegawai sebanyak 862 sudah termasuk CPNS Sarjana dan

CPNS Diploma I & III STAN Tahun Anggaran 2008 sebanyak 115 orang;

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


244 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Emisi Saham / Initial Public Offerings 1977 - 2009

Emiten Nilai (Rp Juta)


`Issuer Value (Rp Million)
Tahun Per Tahun Kumulatif Per Tahun Kumulatif
Year Per Year Cumulative Per Year Cumulative

1977 1 1 1.787,50 1.787,50


1978 0 1 0 1.787,50
1979 3 4 25.113,00 26.900,50
1980 2 6 8.527,50 35.428,00
1981 3 9 37.928,40 73.356,40
1982 5 14 16.661,70 90.018,10
1983 9 23 20.906,30 110.924,30
1984 1 24 320,5 111.244,80
1985 0 24 0 111.244,80
1986 0 24 0 111.244,80
1987 0 24 0 111.244,80
1988 1 25 20.456,70 131.701,50
1989 42 67 1.865.777,50 1.997.479,00
1990 65 132 5.22 1.651,60 7.219.130,60
1991 13 145 626. 169,60 7.845.300,20
1992 17 162 743.665,00 8.588.965,20
1993 20 182 1.406.333,70 9.995.298,90
1994 50 232 4.804.494,00 14.799.792,90
1995 17 249 5.682.059,40 20.481.852,20
1996 19 268 2.662.207,30 23.144.059,50
1997 34 302 3.950.515,50 27.094.575,00
1998 3 305 68.125,00 27.162.700,00
1999 12 317 805.247,00 27.967.947,00
2000 25 342 1.772.196, 10 29.740.143,10
2001 32 374 1.096.763,10 30.836.906,20
2002 22 396 1.166.453,20 32.003.359,30
2003 9 405 7.508.642,70 39.512.002,00
2004 12 417 2.194.037,30 41.706.039,30
2005 8 425 3.520.025,00 45.226.064,30
2006 12 437 3.014.107,90 48.240.172,30
2007 24 461 17.181.606,40 65.421.778,60
2008 17 478 23.484.946,80 88.906.725,40
2009 12 490 4.087.130,70 92.993.856,1

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


245

Jumlah Emiten Saham


Number of Stock Issuer

70 600

60
500

50
400
40
300
30
200
20

10 100

0 0
77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year

per tahun/per year kumulatif/comulative

Nilai Emisi Saham (Rp Miliar)


Value of Stock Issuance (Rp Billion)

25,000.00 100,000.00
90,000.00
20,000.00 80,000.00
70,000.00
15,000.00 60,000.00
50,000.00
10,000.00 40,000.00
30,000.00
5,000.00 20,000.00
10,000.00
0.00 0.00
77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year

per tahun/per year kumulatif/comulative

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


246 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Emisi Obligasi / Bond Issuance 1983 - 2009

Obligasi Efektif Emiten Nilai Emisi (Rp juta)


Bond Effective Issuer Value (Rp million)
Tahun Per tahun Per tahun Kumulatif Per tahun Kumulatif
Year Per year Per year Cumulative Per year Cumulative

1983 7 3 3 154.718,00 154.718,00


1984 2 0 3 70.000,00 224.718,00
1985 3 0 3 130.000,00 354.718,00
1986 1 0 3 50.000,00 404.718,00
1987 3 0 3 131.000,00 535.718,00
1988 11 6 9 400.000,00 935.718,00
1989 24 13 22 619.500,00 1.555.218,00
1990 7 1 23 535.000,00 2.090.218,00
1991 3 1 24 125.000,00 2.215.218,00
1992 21 10 34 1.641.533,00 3.856.751,00
1993 16 9 43 1.905.000,00 5.761.751,00
1994 7 3 46 929.520,00 6.691.271,00
1995 9 4 50 2.003.130,00 8.694.401,00
1996 13 5 55 2.841.080,00 11.535.481,00
1997 24 15 70 7.204.992,00 18.740.473,00
1998 1 0 70 150.000,00 18.890.473,00
1999 9 6 76 4.283.960,00 23.174.433,00
2000 19 15 91 5.613.000,00 28.787.433,00
2001 6 3 94 2.875.000,00 31.662.433,00
2002 14 6 100 6.150.000,00 37.812.433,00
2003 57 36 136 26.023.093,00 63.835.526,00
2004 39 16 152 19.169.824,00 83.005.350,00
2005 22 7 159 8.185.400,00 91.190.750,00
2006 15 3 162 11.450.100,00 102.640.850,00
2007 45 11 173 31.375.000,00 134.015.849,40
2008 34 5 178 14.100.000,00 148.115.849,40
2009 28 5 183 31.090.000,00 179.205.849,40

Jumlah Emiten Obligasi


Number of Bond Issuer

40 200
180
35
160
kumulatif/comulative

30
140
per tahun/per year

25 120

20 100
80
15
60
10
40
5 20

0 0
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09
Tahun/Year

per tahun/per year kumulatif/comulative

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


247

Jumlah Emisi Obligasi


Value of Bond Issued

kumulatif (Rp Milyar)/comulative (Rp Billion)


per tahun (Rp Milyar)/per year (Rp Billion)

35,000 200,000
180,000
30,000
160,000
25,000 140,000

20,000 120,000
100,000
15,000
80,000
10,000 60,000
40,000
5,000
20,000
0 0
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year

per tahun/per year kumulatif/comulative

Penerbitan HMETD / Right Issuance 1989 - 2009

HMETD Efektif Emiten Nilai (Rp juta)


Effectives Right Issuer Value (Rp million)
Tahun Per Tahun Per Tahun Kumulatif Per tahun Kumulatif
Year Per Year Per Year Cumulative Per Year Cumulative

1989 4 4 4 45.096,20 45.096,20


1990 12 9 13 527.248,90 572.345,20
1991 8 8 21 340.473,10 912.818,20
1992 13 10 31 1.361.236,40 2.274.054,60
1993 22 19 50 3.356.723,30 5.630.778,00
1994 30 23 73 5.661.450,50 11.292.228,50
1995 17 10 83 3.182.000,70 14.474.229,10
1996 38 19 102 11.924.194,70 26.398.423,90
1997 36 20 122 15.887.075,10 42.285.499,00
1998 18 10 132 4.890.935,70 47.176.434,70
1999 30 14 146 129.934.491,30 177.110.926,00
2000 19 10 156 17.570.375,00 194.681.301,00
2001 13 7 163 4.187.967,70 198.869.268,60
2002 11 4 167 8.600.499,40 207.469.768,10
2003 11 5 172 2.457.908,90 209.927.676,90
2004 18 9 181 4.342.150,80 214.269.827,70
2005 16 5 186 6.233.351,50 220.503.179,20
2006 17 6 195 9.978.331,00 230.481.510,50
2007 25 12 204 30.151.200,20 260.632.710,70
2008 25 13 217 55.458.466,40 316.091.177,10
2009 15 7 224 15.671.804,89 331.762.981,99

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


248 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Jumlah Penawaran Umum Terbatas


Number of Rights Issuance

40 250

35

kumulatif/comulative
200
per tahun/per year

30

25 150
20

15 100

10
50
5

0 0
89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year
per tahun/per year kumulatif/comulative

Nilai Penerbitan HMETD


Value of Rights Issued kumulatif (Rp Milyar)/comulative (Rp Billion)
per tahun (Rp Milyar)/per year (Rp Billion)

140,000 350,000

120,000 300,000

100,000 250,000

80,000 200,000

60,000 150,000

40,000 100,000

20,000 50,000

0 0
89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year

per tahun/per year kumulatif/comulative

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


249

Reksa Dana / Investment Funds 1996 - 2009

Periode Jumlah Pemegang NAB Jumlah Saham/


Period Number Saham/Unit (Rp Milyar) Unit yang Beredar
Penyertaan NAV Number of
Unit Holder (Rp Billion) Outstanding

1996 25 2.441 2.782,32 1.942.232.210,52


1997 77 20.234 4.916,60 6.007.373.758,55
1998 81 15.482 2.992,17 3.680.892.097,26
1999 81 24.127 4.974,10 4.349.952.950,82
2000 94 39.487 5.515,95 5.006.049.769,66
2001 108 51.723 8.003,77 7.303.771.880,36
2002 131 125.820 46.613,83 41.665.523.049,21
2003 186 171.712 69.447,72 60.020.745.572,82
2004 246 299.063 104.037,82 84.700.701.702,71
2005 328 254.660 29.405,73 21.262.143.379,98
2006 403 202.991 51.620,08 36.140.102.795,60
2007 473 325.224 92.190,63 53.589.967.474,74
2008 603 352.429 74.065,81 60.976.090.770,24
2009 671 357.192 114.370,00 69.978.061.139,63

Nilai Kekayaan Bersih


Net Asset Value

140

120
Rp Triliun/ Rp Trillion

100

80

60

40

20

0
9 6 9 7 9 8 9 9 0 0 0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9

Tahun/Year

Pemegang Unit Penyertaan


Unit Holder

400,000

350,000

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

0
9 6 9 7 9 8 9 9 0 0 0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9

Tahun/Year

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


250 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Izin Wakil Perusahaan Efek/Securities Company Representative Licenses 1992 - 2009

Tahun Wakil Perantara Wakil Penjamin Wakil Wakil Agen Penjual


Year Pedagang Efek Emisi Efek Manajer Investasi Efek Reksa Dana
Broker - Dealer Underwriters Investment Manager Investment Funds
Selling Agents

1992 34 5 18 -
1993 64 78 6 -
1994 331 127 55 -
1995 202 95 54 -
1996 161 184 116 -
1997 396 292 200 158
1998 407 156 122 19
1999 334 92 80 120
2000 631 136 114 276
2001 637 124 205 559
2002 190 70 113 1.190
2003 71 44 156 1.476
2004 72 42 176 3.233
2005 165 53 129 4.165
2006 217 52 75 2.944
2007 210 48 119 1.233
2008 475 43 47 2.029
2009 463 39 48 2,657
Total 5,080 1,680 1,831 21,152

Izin Wakil Perusahaan Efek


Securities Company Representative Licenses

35,000

30,000

25,000

20,000

10,000

5,000

0
92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09
Tahun/Year
WPPE/B-D WPEE/U WMI/IM WAPERD/IFSA

Izin Usaha Perusahaan Efek


Securities Company Licenses

250

200

150

100

50

0
94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year

PPE/B-D PEE/U MI/IM

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


251

Izin Usaha Perusahaan Efek (akumulasi)/Securities Company Licenses (accumulative) 1992 - 2009

Tahun Perantara Penjamin Manajer Investasi


Year Pedagang Efek (PPE) Emisi Efek (PEE) (MI)
Broker - Dealer Underwriters Investment Manager

1994 124 82 47
1995 121 88 54
1996 111 100 62
1997 211 116 60
1998 205 112 61
1999 205 112 66
2000 190 115 70
2001 189 116 79
2002 182 116 92
2003 178 113 98
2004 159 101 100
2005 150 89 104
2006 152 91 108
2007 151 90 108
2008 138 93 99
2009 137 93 93

Lembaga Penunjang Pasar Modal (akumulasi) / Capital Market Supporting Institutions (accumulative) 1990 - 2009

Tahun Biro Adm. Efek Wali Amanat Bank Kustodian


Year Securities Adm. Agencies Trust Agents Custodian Banks

1990 8 - -
1991 13 - 12
1992 13 - 18
1993 13 - 21
1994 13 - 23
1995 13 - 24
1996 13 13 25
1997 13 16 28
1998 13 17 27
1999 11 15 20
2000 13 15 20
2001 13 14 20
2002 12 13 20
2003 12 13 20
2004 11 13 19
2005 11 13 19
2006 10 13 21
2007 10 13 22
2008 10 13 22
2009 10 14 21

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


252 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Lembaga Penunjang Pasar Modal


Capital Market Supporting Institutions

30
25
20
15
10
5
0
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year
BAE/SAA WA/TA BK/CB

Profesi Penunjang Pasar Modal


Capital Market Supporting Profesional

3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

500

0
92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year
Akuntan/Accounting P Notaris/Notaries

K. Hukum/Law. P Penilai/Appraisal

Profesi Penunjang Pasar Modal/Capital Market Supporting Profesionals 1992 - 2009

Tahun Akuntan Notaris Konsultan Hukum Penilai


Year Accountant Notaries Legal Consultant Appraiser
^ + ^ + ^ + ^ +

1992 103 - - - 19 - 20 -
1993 136 33 - - 54 35 36 16
1994 152 16 - - 58 4 42 6
1995 178 26 - - 58 - 42 -
1996 208 30 41 - 102 44 47 5
1997 226 18 102 61 173 71 53 6
1998 236 10 119 17 232 59 61 8
1999 236 0 187 68 275 43 69 8
2000 256 20 303 116 338 63 89 20
2001 274 18 440 137 408 70 96 7
2002 291 17 572 132 469 61 102 6
2003 330 39 679 107 511 42 107 5
2004 404 74 729 50 550 39 112 5
2005 427 23 817 89 575 25 113 1
2006 465 38 977 160 589 14 74 0
2007 490 25 1.056 83 619 29 102 28
2008 503 13 1.187 131 643 24 105 3
2009 538 35 1.227 40 656 13 110 5

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


253

Perdagangan Saham BEI/IDX Share Trading 1995 - 2009

Periode Volume Nilai Hari Rata-rata Perdagangan


Period (saham) (Rp Milyar) Bursa Trading Average
(shares) Value Trading Volume Nilai/Value
(Rp Billion) Day (saham/shares) (Rp M/Bn)

1995 10.646.444.247 32.357,50 246 43.278.229 131,53


1996 29.527.727.838 75.729,89 249 118.585.252 304,14
1997 76.599.170.013 120.385,17 246 311.378.740 489,37
1998 90.620.529.970 99.684,70 247 366.884.737 403,58
1999 178.486.582.779 147.879,99 247 722.617.744 598,7
2000 134.531.333.895 122.774,76 239 562.892.610 513,7
2001 148.381.308.944 92.522,82 246 603.176.053 376,11
2002 171.207.351.815 120.762,78 245 698.805.518 492,91
2003 234.030.810.474 125.437,61 242 967.069.465 518,34
2004 411.768.340.217 247.006,93 241 1.708.582.325 1.024,93
2005 401.868.034.588 406.006,26 243 1.653.777.920 1.670,81
2006 436.935.587.228 445.708,12 242 1.805.518.955 1.841,77
2007 1.039.541.453.055 1.050.154,30 246 4.225.778.264 4.268,92
2008 787.845.846.423 1.064.527,51 240 3.282.691.027 4.435,53
2009 1.468.647.086.708 975.209,23 241 6.093.971.314 4.046,51

Kapitalisasi Pasar
Market Capitalization

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
9 5 9 6 9 7 9 8 9 9 0 0 0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9
Tahun/Year

Saham (milyar)/Share (billion) Nilai (trilyun)/Value (trillion)

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


254 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Nilai Kapitalisasi Pasar BEI/IDX Market Capitalization 1995 - 2009

Periode Saham Tercatat Nilai Kapitalisasi ( Rp Milyar )


Period Listed Shares Value (Rp Billion)

1995 45.794.658.125 152.246,46


1996 77.240.833.399 215.026,10
1997 135.668.883.612 159.929,93
1998 170.549.123.166 175.728,98
1999 846.131.138.504 451.814,92
2000 1.186.306.672.213 259.620,96
2001 885.240.510.319 239.258,73
2002 939.544.513.105 268.422,78
2003 829.359.787.591 460.365,96
2004 656.447.198.554 679.949,07
2005 712.985.123.204 801.252,70
2006 924.488.804.314 1.249.074,45
2007 1.128.173.554.108 1.988.326,20
2008 1.374.411.626.346 1.076.490,53
2009 1.465.654.987.417 2.019.375,13

Kapitalisasi Pasar
Market Capitalization

2.500
Rp Trilyun/Rp Trillion

2.000

1.5000

1.000

500

0
9 5 9 6 9 7 9 8 9 9 0 0 0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9

Tahun/Year

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI/Share Price Index on IDX 1995 - 2009

Tahun Tertinggi Terendah Akhir


Year High Low End

1995 519,17 414,2 513,84


1996 637,43 512,48 637,43
1997 740,83 339,53 401,71
1998 554,1 256,83 398,03
1999 716,46 372,31 676,91
2000 703,48 404,11 416,32
2001 470,22 342,85 392,03
2002 551,6 337,47 424,94
2003 693,03 379,35 691,89
2004 1.004,43 668,48 1.000,23
2005 1.192,20 994,77 1.162,63
2006 1.805,52 1.171,70 1.805,52
2007 2.810,96 1.678,04 2.745,83
2008 2.830,26 1.111,39 1.355,41
2009 2.534,36 1.256,11 2.534,36

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


255

Index Harga Saham Gabungan BEI


Composite Share Price Index of BEI

3.000

2.500
IHSG/CSP

2.000

1.5000

1.000

500

0
9 5 9 6 9 7 9 8 9 9 0 0 0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9

Tahun/Year

Perusahaan Pembiayaan/Financing Companies 2001 - 2009

(Triliun Rp)
Uraian/Description 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Jumlah Perusahaan (unit)/Number of Companies(unit) 245 244 239 237 236 214 217 212 198
Total Aset/Total Assets 37.3 39.9 50.1 78.9 96.5 108.9 127.3 168.5 174.4
Kegiatan Pembiayaan/Financing Activities 44.8 37.7 60.3 87.1 102.5 92.8 107.7 137.2 142.5
Sewa Guna Usaha/Leasing 9.6 9.2 10.7 17.2 32 26.4 36.5 50.7 46.5
Anjak Piutang/Factoring 1.5 2.4 8 2 3 3.8 2.2 2.2 2.0
Kartu Kredit/Credit Card 1.3 2 0.1 0 1.5 0 1.4 1.1 0.9
Pembiayaan Konsumen/Consumer Financing 32.4 20.4 41.5 67.8 66 62.5 67.6 83.2 93.0
Pinjaman/Loan1) 31.1 28.4 31.5 48.9 61.1 65.4 76.8 109.9 102.0
Bank/Banks 21.1 18.8 21.6 39.4 49.2 55 65.7 95.0 89.2
Lainnya/Others 10 9.6 9.9 9.5 11.9 10.4 11.1 14.9 12.7
Obligasi/Bonds 0.7 1.7 4 8.9 10.2 10.1 12.9 11.5 13.6
Modal/Capital -0.6 3 4.9 10.7 11.7 18.9 24.5 32.4 40.1
Laba (Rugi) Tahun Berjalan/Profit(Loss) -0.1 1.8 1.9 3 3.5 3.1 4.4 6.4 7.8

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


256 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Jumlah Perusahaan Pembiayaan 2001 -2009


Number of Financing Companies 2001 - 2009

250

230

210
Unit/Units

190

170

150

0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9

Tahun/Year

Jumlah Perusahaan Pembiayaan 2001 -2009


Number of Financing Companies 2001 - 2009

160

140
Rp Triliun/Rp Trillion

120

100

80

60

40

20

0
0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9

Tahun/Year

Total Pembiayaan/Total
Sewa Guna Usaha/Leasing
Anjak Piutang/Factoring
Kartu Kredit/Credit Card
Pembiayaan Konsumen/Consumer Financing

Total Laba (Rugi) 2001 -2009


Total Income (Loss) 2001 - 2009

7.8
8

7
6.4
Rp Triliun/Rp Trillion

5
3.5 4.4
4
3
3
1.8 1.9 3.1
2

1
-0.1
0

-1 0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9

Tahun/Year

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


257

Sumber Dana & Penggunaan Dana Perusahaan Pembiayaan/Financing Companies Sources of Fund 2001 - 2009

(Triliun Rp)
Uraian/Description 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Sumber Pendanaan/Source of Financing 37.3 39.9 50.1 78.9 96.5 108.9 127.3 168.5 174.4
Pinjaman Bank/Bank Loan 21.1 18.8 21.6 39.4 49.2 55 65.7 109.9 89.2
Dalam Negeri/Domestic 14.2 13.2 14.7 20.8 25 29.8 35.5 52 53.1
Luar Negeri/Foreign 7 5.6 6.9 18.6 24.2 25.2 30.2 43 36.1
Lainnya/Others 10 9.6 9.9 9.5 11.9 10.4 11.1 14.7 12.7
Obligasi/Bonds 0.7 1.7 4 8.9 10.2 10.1 12.9 11.5 13.6
Modal/Capital 2) -0.6 3 4.9 10.7 11.7 18.9 24.5 32.4 40.1
Lain-lain/Others 6 6.8 9.7 10.4 13.5 14.5 13.1 14.7 18.8
Penggunaan Dana/Use of Funds 37.3 39.9 50.1 78.9 96.5 108.9 127.3 168.5 174.4
Pembiayaan/Financing 30 32.5 39.3 55.4 67.6 93.1 107.7 137.2 142.5
Deposito bank/Bank Deposit 3 3.1 3 3 3.2 2.9 6.1 12.7 10.9
Penyertaan Saham/Stocks 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.2
Lain-lain/Others 4.2 4.2 7.7 20.4 25.6 12.8 13.4 18.4 20.8

Sumber Pendanaan 2001 -2009


Sources of Fund 2001 - 2009

200

180

160
Rp Trilyun/Rp Trillion

140

120

100

80

60

40

20

0
01 02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year

Total Penggunaan Dana/Total


Deposito/Deposit
Lain-lain/Others
Pembiayaan/Financing
Penyertaan Saham/Stock

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


258 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Penggunaan Dana 2001 -2009


Use of Fund 2001 - 2009

200

180

160

140
Rp Triliun/Rp Trillion

120

100

80

60

40

20

0
01 02 03 04 05 06 07 08 09
-20

Tahun/Year

Pinjaman/Loan
Lain-lain/Others
Obligasi/Bondi
Total Pendanaan/Total
Modal/Capital

Dana Pensiun /Pension Fund 2002 - 2009

Tahun Jumlah Dana Pensiun Aset (Rp Trilyun)


Year Number of Pension Fund Assets (Rp Trillion)

2002 345 41.21


2003 336 49.64
2004 321 58.81
2005 312 65.17
2006 297 77.70
2007 288 91.17
2008 281 90.35
2009 276 112.36

Jumlah Dana Pensiun


Number of Pension Fund

420

360
Dana Pensiun/Pension Fund

300

240

180

120

60

02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


259

Aset Dana Pensiun


Assets of Pension Fund

120

100
Rp Triliun/Rp Trillion

80

60

40

20

0
02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year

Kekayaan Industri Asuransi / Asset of Insurance Industry 2003 - 2009

Tahun Asuransi Kerugian Reasuransi Asuransi Jiwa Asuransi Sosial Asuransi PNS,
dan Jamsostek TNI, dan Polri
Year Non Life Insurance Reinsurance Life Insurance Social insurance Insurance for civil servants,
and workers social security armed forces and police

2003 16,369.4 816.5 32,932.7 27,908.6 16,076.8


2004 19,197.8 953.3 44,878.5 34,562.4 20,313.6
2005 21,254.2 1,147.3 53,940.3 40,246.8 22,826.0
2006 23,760.8 1,221.5 71,034.1 51,546.8 27,371.0
2007 28,418.5 1,369.8 102,172.4 63,598.2 33,304.9
2008 33,148.0 1,621.2 102,404.7 66,606.7 39,777.5
2009 38,128.8 2,034.8 136,780.6 87,490.7 51,180.2

Kekayaan Industri Perasuransian


Assets of Insurance Industry

160,000
140,000
Rp Miliar/Rp Billion

120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year

Asuransi Kerugian/Non Life Insurance


Reasuransi/Reinsurance
Asuransi Jiwa/Life Insurance
Asuransi Sosial dan Jamsostek/Sosial insurance and workers social security
Asuransi PNS, TNI dan Polri/Insurance for civil servants, armed forces and police

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


260 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Investasi Industri Asuransi / Investment of Insurance Industry 2003 - 2009

Tahun Asuransi Kerugian Reasuransi Asuransi Jiwa Asuransi Sosial Asuransi PNS,
dan Jamsostek TNI, dan Polri
Year Non Life Insurance Reinsurance Life Insurance Social insurance Insurance for civil servants,
and workers social security armed forces and police

2003 10.914,20 511,5 26.606,30 26.843,10 14.804,10


2004 13.054,90 648,1 36.385,30 33.541,80 17.027,70
2005 14.148,50 789,4 45.372,50 39.102,10 19.395,10
2006 16.236,40 864,8 62.210,10 50.187,60 23.439,70
2007 19.061,00 978,2 91.812,80 62.039,60 28.358,90
2008 22.727,80 1.191,40 90.414,90 64.181,40 32.670,90
2009 27.191,50 1.503,70 123.438,80 84.355,50 41.478,60

Investasi Industri Perasuransian


Investment of Insurance Industry

140,000
Rp Miliar/Rp Billion

120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
03 04 05 06 07 08 09

Tahun/Year

Asuransi Kerugian/Non Life Insurance


Reasuransi/Reinsurance
Asuransi Jiwa/Life Insurance
Asuransi Sosial dan Jamsostek/Sosial insurance and workers social security
Asuransi PNS, TNI dan Polri/Insurance for civil servants, armed forces and police

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


261

Jumlah Pegawai Bapepam-LK Berdasarkan Pendidikan 2009


Bapepam-LK Employee based on Educational Level Compotition 2009

NO UNIT ORGANISASI TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH


SD SLTP SLTA DI D III S1 S2 S 3 CPNS PNS
PNS CPNS PNS CPNS PNS CPNS PNS CPNS

1 SEKRETARIAT 8 4 58 16 1 14 4 61 7 41 0 2 12 204
Secretary
2 BIRO PBH 0 0 12 0 1 2 0 14 8 11 0 0 9 39
Regulation and Legal Counsil Bureau
3 BIRO RISTI 0 1 9 1 1 2 1 21 3 14 0 1 5 49
Research and Information Technology Bureau
4 BIRO PP 0 0 9 0 1 4 2 7 8 15 0 0 11 35
Enforcement Bureau
5 BIRO PI 2 0 9 0 1 4 1 17 4 10 0 0 6 42
Investment Management Bureau
6 BIRO TLE 0 0 13 0 1 4 1 15 8 19 0 0 10 51
Market Institutions and Transaction Bureau
7 BIRO PKPSJ 0 1 4 0 0 5 3 18 5 17 1 0 9 45
Service Sector Corporate Bureau
8 BIRO PKPSR 1 1 9 0 0 5 17 6 12 0 0 9 45
Real Sector Corporate Bureau
9 BIRO SAK 0 0 4 0 0 2 2 5 6 19 0 1 8 31
Accounting Standards and Disclosure Bureau
10 BIRO P2 0 1 11 1 1 9 1 22 6 9 0 0 8 53
Financing and Guarantee Bureau
11 BIRO PERASURANSIAN 0 1 8 4 1 7 1 28 11 18 0 0 13 66
Insurance Bureau
12 BIRO DANA PENSIUN 0 0 11 4 1 13 1 25 7 14 0 0 9 67
Pension Fund Bureau
13 BIRO KEPATUHAN INTERNAL 1 0 1 0 1 1 1 4 4 13 0 0 6 20
Internal Compliance Bureau

JUMLAH/NUMBER 12 9 158 26 10 72 21 254 83 212 1 4 115 747


TOTAL SELURUHNYA/TOTAL 862

* Ket : Total pegawai sebanyak 862 sudah termasuk CPNS Sarjana dan CPNS Diploma I & III STAN Tahun Anggaran 2008 sebanyak 115 orang;

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


262 Ikhtisar Dalam Angka The Year in Number

Jumlah Pegawai Bapepam-LK Berdasarkan Golongan 2009


Bapepam-LK Employee based on Group Level 2009

NO UNIT ORGANISASI GOLONGAN


Gol. III Gol. II
Gol. IV % PNS % CPNS % PNS % CPNS % Gol. I % JUMLAH

1 SEKRETARIAT 21 10 119 55 7 3 64 30 5 2 0 0 216


Secretary
2 BIRO PBH 7 15 26 54 8 17 6 13 1 2 0 0 48
Regulation and Legal Counsil Bureau
3 BIRO RISTI 8 15 36 67 3 6 5 9 2 4 0 0 54
Research and Information Technology Bureau
4 BIRO PP 5 11 23 50 8 17 7 15 3 7 0 0 46
Enforcement Bureau
5 BIRO PI 7 15 29 60 4 8 5 10 2 4 1 2 48
Investment Management Bureau
6 BIRO TLE 9 15 38 62 8 13 4 7 2 3 0 0 61
Market Institutions and Transaction Bureau
7 BIRO PKPSJ 8 15 31 57 6 11 6 11 3 6 0 0 54
Service Sector Corporate Bureau
8 BIRO PKPSR 7 13 29 54 6 11 8 15 3 6 1 2 54
Real Sector Corporate Bureau
9 BIRO SAK 6 15 20 51 6 15 5 13 2 5 0 0 39
Accounting Standards and Disclosure Bureau
10 BIRO P2 5 8 37 61 6 10 11 18 2 3 0 0 61
Financing and Guarantee Bureau
11 BIRO PERASURANSIAN 8 10 47 59 11 14 11 14 2 3 0 0 79
Insurance Bureau
12 BIRO DANA PENSIUN 5 7 43 57 7 9 19 25 2 3 0 0 76
Pension Fund Bureau
13 BIRO KEPATUHAN INTERNAL5 19 13 50 4 15 1 4 2 8 1 4 26
Internal Compliance Bureau

JUMLAH 101 11.7 491 57.0 84 9.7 152 17.6 31 3.6 3 0.3 862
Number

* Ket : Total pegawai sebanyak 862 sudah termasuk CPNS Sarjana dan CPNS Diploma I & III STAN Tahun Anggaran 2008 sebanyak 115 orang;

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


263

The improvements in industry


performance and market
achievements noted earlier would not
have materialized without the full
support of government and market
participants in the strategic programs
initiated by Bapepam-LK in 2009.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


264 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting


Tahun 2009
CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

5 Pada tanggal 5 Januari 2009, Presiden Republik On January 5, 2009, the President of the Republic
Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, of Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, came
Januari
berkenan hadir untuk membuka sekaligus and officially opened the first day trading in
January
meresmikan perdagangan Efek hari pertama Indonesia Stock Exchange (IDX). Accompanied by
tahun 2009 di BEI. Sesaat setelah membuka Sri Mulyani Indrawati, the Minister of Finance,
perdagangan, Presiden didampingi oleh the President performed a dialogue with
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Indonesia capital market players.
melakukan dialog dengan para pelaku
pasar modal Indonesia.

9 Pada tanggal 9 Januari 2009, Bapepam-LK Bapepam-LK, together IDX, KPEI and KSEI held a
bersama BEI, KPEI dan KSEI melaksanakan Press Conference on January 9, 2009 related to
Januari
Konferensi Pers terkait Kasus PT Sarijaya Permana PT Sarijaya Permana Sekuritas case. The Press
January
Sekuritas. Konferensi Pers tersebut dilaksanakan Conference was conducted to provide the public
dalam rangka memberikan penjelasan kepada with information of steps taken by Bapepam-LK
publik mengenai langkah-langkah yang telah and the SROs in handling such case. In that Press
diambil oleh Bapepam-LK dan SRO dalam Conference, Bapepam-LK was represented
penanganan kasus tersebut. Dalam Konferensi by Head of Securities Transaction &
Pers tersebut Bapepam-LK diwakili Institution Bureau, Nurhaida.
oleh Kepala Biro Transaksi dan
Lembaga Efek, Nurhaida.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


265

12 Bertempat di Ruang Timor, Hotel Borobudur Bapepam-LK, in cooperation with JICA, organized
Jakarta, pada tanggal 12 Januari 2009, Bapepam- a workshop under a theme of Inspection and
Januari
LK bekerjasama dengan JICA menyelenggarakan Examination System in The Securities Market on
January
workshop dengan tema Inspection and Examination January 12, 2009 at Timor Room, Hotel Borobudur,
System in The Securities Market yang diikuti oleh Jakarta. The workshop, which was participated by
para pegawai di lingkungan Bapepam-LK. Bapepam-LK staffs, was opened by Head of
Workshop tersebut diresmikan oleh Kepala Biro Securities Transaction & Institution Bureau,
Transaksi dan Lembaga Efek, Nurhaida, Nurhaida, with Mr. Wanabu Kishimoto from
dengan narasumber dari SESC Japan SESC Japan acted as the source person.
Mr. Wanabu Kishimoto.

13 Dalam rangka meningkatkan kompetensi In order to improve the competence and quality of
dan kualitas pegawai baru, Bapepam-LK its new employees, Bapepam-LK conducted an
Januari
melaksanakan program induction berupa induction Program concerning capital market and
January
pembekalan materi tentang pasar modal dan non-bank financial institutions. The Induction
lembaga keuangan non bank. Program Induction Program was officially opened by Chairman of
tersebut dibuka sekaligus diresmikan oleh Ketua Bapepam-LK, A. Fuad Rahmany, on January 13,
Bapepam-LK, A. Fuad Rahmany, pada tanggal 2006 at Soemitro Djojohadikusumo
13 Januari 2009 bertempat di Lantai 3 building 3th floor.
Gedung Soemitro Djojohadikusumo.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


266 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

20 Pada tanggal 20 Januari 2009, Bapepam-LK On Jnuary 20, 2009, Bapepam-LK conducted
menyelenggarakan workshop bagi pelaku industri a workshop for Pension Fund industry players
Januari
Dana Pensiun tentang Perubahan Peraturan concerning Amendment of Pension Fund
January
Investasi Dana Pensiun dan Implementasinya. Investment Regulation & its implementation.
Workshop tersebut dibuka oleh Ketua The workshop was opened by Chairman of
Bapepam-LK, A. Fuad Rahmany, dan Bapepam-LK, A. Fuad Rahmany, and Mulabasa
narasumber dari Bapepam-LK diwakili Hutabarat, Head of Pension Fund Bureau,
oleh Kepala Biro Dana Pensiun, acted as the source person.
Mulabasa Hutabarat.

4-8 Pada tanggal 4-8 Februari 2009, untuk kedua For the second time, on February 4-8, 2009,
kalinya Bapepam-LK berpartisipasi dalam Festifal Bapepam-LK participated in Sharia Economy Festival
Februari
Ekonomi Syariah (FES) yang diselenggarakan oleh that was held by the Central bank (Bank Indonesia).
February
Bank Indonesia. FES 2009 tersebut diadakan di The 2009 Festival was convened at Jakarta
Jakarta Convention Center (JCC) dan diresmikan Convention Center (JCC) and officially opened by
oleh Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. the President, Susilo Bambang Yudhoyono.
FES 2009 diikuti oleh peserta yang merupakan The participants were financial service providers
penyedia jasa keuangan dibidang perbankan, of banking, insurance, and financing, especially
asuransi dan pembiayaan khususnya yang those having applied sharia principles.
telah menerapkan prinsip syariah.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


267

5 Pada tanggal 5 Februari 2009, Bapepam-LK On February 5, 2009, Bapepam-LK received about
menerima sekitar 50 orang perwakilan nasabah 50 people of PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS)
Februari
PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) yang berasal client representatives which came from various
February
dari berbagai kota di Indonesia. Perwakilan tersebut cities in Indonesia. They came to Bapepam-LK
datang ke Bapepam-LK guna meminta penjelasan to get explanation about their claims upon
penanganan klaim Rekening Efek mereka di SPS. Securities Accounts in SPS. Those SPS client
Perwakilan nasabah SPS tersebut diterima oleh representatives were received by Gonthor R Aziz,
Kepala Bagian Kerjasama Internasional dan Head of International Cooperation and
Hubungan Masayarakat, Gonthor R Aziz. Public Relations Department.

10-11 Bertempat di Ruang Singosari, Hotel Borobudur At Singosari Room, Hotel Borobudur, Jakarta, on
Jakarta, pada tanggal 10-11 Februari 2009, February 10 - 11 February 2009, Bapepam-LK in
Februari
Bapepam-LK bekerjasama dengan JICA cooperation with JICA, held the 2nd workshop
February
menyelenggarakan workshop ke-2 tentang upaya concerning improvement of small-medium-sized
peningkatan akses UKM kedalam sektor keuangan enterprises (SME) access to financial sector with a
dengan tema ≈Study Meeting on The Creation of theme of ≈Study Meeting on The Creation of
Exercise Market for SMEsΔ. Acara tersebut Exercise Market for SMEsΔ. The event, which was
dibuka oleh Kepala Biro Standar Akuntansi attended by 60 Bapepam-LK participants, was
dan Keterbukaan, Arif Baharudin dan diikuti opened by Head of Accounting Standards &
oleh 60 peserta dari Bapepam-LK. Disclosure Bureau, Arif Baharudin.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


268 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

18 Pada tanggal 18 Februari 2009, Bapepam-LK Bapepam-LK, on February 18, 2009, sent source
mengirimkan narasumber dalam Seminar Pasar speaker to Sharia Capital market Seminar held by
Februari
Modal Syariah yang diadakan oleh STAIN Kudus. STAIN, Kudus. The seminar was attended by 220
February
Seminar tersebut dihadiri oleh 220 peserta yang participants coming from various civitas academica
berasal dari kalangan civitas akademika STAIN of STAIN Kudus. Bapepam-LK was represented
Kudus, dalam kegiatan tersebut Bapepam-LK by Sub Department Head of Sharia Policy
diwakili oleh Kepala Sub Bagian Pengembangan Development of Issuer & Public-listed
Kebijakan Syariah Emiten dan Perusahaan Companies, M. Touriq Z & Team.
Publik. M. Touriq Z beserta tim.

28 Bertempat di ruang Multi Media Lt 4 gedung Bapepam-LK, on February 28, 2009 at Multi media
Soemitro Djojohadikusumo, pada tanggal 28 Room, Soemitro Djojohadikusumo building 4th
Februari
Februari 2009, Bapepam-LK menerima kunjungan floor, had a visit from Capital Market Study Group
February
Kelompok Studi Pasar Modal - Fakultas Ekonomi of Economics Faculty of Lampung University. There
Universitas Lampung. Kegiatan tersebut diikuti oleh were 75 university students joined in the activity to
75 mahasiwa/i dan kunjungan tersebut diisi dengan discuss about capital market. Bapepam-LK was
diskusi tentang pasar modal. Dalam kegiatan represented by Head of Public Relations Sub
tersebut Bapepam-LK diwakili oleh Kepala Department, Herry Siswanto and Head of
Subbagian Hubungan Masyarakat, Herry Siswanto Complaints Sub Department, Ali Ridwan.
dan Kepala Subbagian Pengaduan, Ali Ridwan.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


269

3 Pada tanggal 3 Maret 2009, sekitar 25 orang On March 3, 2009, about 25 representatives of
perwakilan nasabah Bank Century datang Bank Century clients came to Bapepam-LK related
Maret
mengadu ke Bapepam-LK terkait dengan to misapplication of their funds by unauthorized
March
penyalahgunaan dana mereka oleh oknum Bank officer of Bank Century for investment in
Century dengan kedok investasi di PT. Antaboga PT. Antaboga Delta Sekuritas. The representatives
Delta Sekuritas. Perwakilan nasabah tersebut were directly received by Head of Enforcement
diterima langsung oleh Kepala Biro Pemeriksaan Bureau, Sarjito, and Head of Securities
dan Penyidikan, Sarjito bersama kepala Biro Transaction & Institution, Nurhaida.
Transaksi dan Lembaga Efek, Nurhaida.

13 & 19 Menyikapi maraknya kasus-kasus di pasar modal In coping with various kind of capital market cases,
saat itu, maka pada tanggal 13 dan tanggal 19 Chairman of Bapepam-LK arranged press
Maret
Maret 2009, Ketua Bapepam-LK berturut-turut conferences on March 13 & 19, 2009 at Soemitro
March
menggelar konferensi pers di Gedung Soemitro Djojohadikusumo building 3rd floor. In both press
Djojohadikusumo lantai 3. Dalam kedua konferensi conferences, the Chairman of Bapepam-LK, A. Fuad
pers tersebut, Ketua Bapepam-LK, A. Fuad Rahmany, gave information about progress of
Rahmany, menyampaikan perkembangan PT Sarijaya Permana Sekuritas case handling
penanganan kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas; as well as Bank Century and Antaboga.
dan penjelasan atas kasus Bank Century
dan Antaboga.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


270 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

24 Pada tanggal 24 Maret 2009, Bapepam-LK On March 24, 2009, Bapepam-LK, cooperated
bekerjasama dengan ADB menyelenggarakan with ADB, organized a seminar with a theme
Maret
seminar dengan tema Regional Capital Market of Regional Capital Market Integration.
March
Integration. Seminar ini merupakan warming up It was a warming up activity for ADB Annual
untuk kegiatan Sidang Tahunan ADB yang Meeting activity in Bali on May 2009.
diselenggarakan di Bali pada bulan Mei 2009. The seminar was officially opened by the
Seminar tersebut dibuka sekaligus diresmikan Minister of Finance, Sri Mulyani Indrawati.
oleh Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani Indrawati.

Pada tanggal 24 Maret 2009, Bapepam-LK On March 24, 2009, Bapepam-LK participated as
24 mengirimkan narasumber dalam seminar dan source persons in Sharia Capital Market Seminar &
Maret sosialisasi Pasar Modal Syariah yang Socialization held by Politeknik Negeri Banjarmasin.
diselenggarakan oleh Politeknik Negeri In that activity, Bapepam-LK was represented by
March Banjarmasin. Dalam kegiatan tersebut Bapepam-LK Department Head of Sharia Capital Market Policy
diwakili oleh Kepala Bagian Pengembangan Development, Fadilah Kartikasasi and Team.
Kebijakan Pasar Modal Syariah, Fadilah Kartikasasi In addition to socialization in Banjarmasin,
dan tim. Selain sosialisasi di Banjarmasin, Bapepam- Bapepam-LK also sent its source persons to capital
LK juga mengirimkan narasumber dalam kuliah market lecture in Institut Pertanian Bogor on March
umum pasar modal di Institut Pertanian Bogor pada 28, 2009. This time, Bapepam-LK was represented
tanggal 28 Maret 2009. Dalam kuliah umum by Department Head of Sharia Capital Market
tersebut Bapepam-LK diwakili oleh Kepala Bagian Policy Development, Fadilah Kartikasasi and
Pengembangan Kebijakan Pasar Modal Syariah, Head of Public Relations Sub Department,
Fadilah Kartikasasi dan Kepala Subbagian Herry Siswanto.
Hubungan Masyarakat, Herry Siswanto.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


271

24 Pada tanggal 24 Maret 2009, Bapepam-LK Bapepam-LK gave information to delegates of


memberikan penyuluhan pada kunjungan Muhammadiyah University, Malang. It was
Maret
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. performed by Head of Public Relations Sub
March
Penyuluhan tersebut dilaksanakan oleh Kepala Department, Herry Siswanto; Head of Accounting
Subbagian Hubungan Masyarakat, Herry Siswanto; Standards II Department, Bambang Eko BP; and
Kepala Standar Akuntansi II, Bambang Eko BP; dan Head of Securities Rating & Trust Agent
Kepala Subbagian Pemeringkat Efek dan Department, Melati Usman.
Wali Amanat, Melati Usman.

1 Pada tanggal 1 April 2009, Bapepam-LK Bapepam-LK, on April 1, 2009, arranged a press
melakukan konferensi pers dalam rangka conference to give information about progress
April
menyampaikan perkembangan penanganan of PT Sarijaya Permana Sekuritas case handling.
April
kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas. Konferensi The press conference was conducted by Head of
pers tersebut dilakukan oleh Kepala Biro Transaksi Securities Transaction & Institution Bureau,
dan Lembaga Efek, Nurhaida bersama dengan Nurhaida, and Head of Regulation and Legal
Kepala Biro Perundang-undangan dan Bantuan Counsel Bureau, Robinson Simbolon.
Hukum, Robinson Simbolon.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


272 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

3-5 Pada tanggal 3-5 April 2009, Bapepam-LK On April 3 - 5, 2009, Bapepam-LK conducted 2009
melaksanakan Rapat Kerja 2009 (Raker 2009) yang Work Meeting attended by all functionaries of
April
dihadiri oleh semua pejabat dilingkungan Bapepam-LK. The Meeting was held at Hotel
April
Bapepam-LK. Raker tersebut dilaksanakan di Hotel Mason Pine, Padalarang and directly chaired by
Mason Pine Padalarang dan pimpin langsung oleh Chairman of Bapepam-LK to discuss about 2008
ketua Bapepam-LK. Raker tersebut diselenggarakan working program evaluation and Bapepam-LK
dalam rangka evaluasi program kerja 2008 dan work plan for 2009 budget.
membahas program kerja Bapepam-LK tahun
anggaran 2009.

24 Dalam rangka sosialisasi dan edukasi pasar modal, To support capital market socialization and
pada tanggal 24 April 2009 Bapepam-LK education, on April 24, 2009, Bapepam-LK sent its
April
mengirimkan wakil dalam kuliah umum pasar respresentatives to capital market lecture in
April
modal di Universitas Muhammadiyah Palembang. Muhammadiyah University, Palembang. The lecture
Dalam Kuliah umum tersebut Bapepam-LK diwakili was performed by Head of Public Relations Sub
oleh Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat, Department, Herry Siswanto; and Head of
Herry Siswanto; dan Kepala Subbagian Pengaduan, Complaints Sub Department, Ali Ridwan. In
Ali Ridwan. Selain kuliah umum juga dilaksanakan addition to the general lecture, stock trading
simulasi perdagangan saham dengan dipandu oleh simulation was also conducted by Indonesia
instruktur dari PT Bursa Efek Indonesia. Stock Exchange in this event.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


273

2-5 Bapepam-LK mendapat kehormatan untuk mengisi Bapepam-LK had the honor to participate in series
acara dalam rangkaian kegiatan Sidang Tahunan of ADB Annual Meeting in Bali on May 2-5, 2009.
Mei
ADB di Bali pada tanggal 2-5 Mei 2009. Kegiatan The activity was held in form of Host Country
May
tersebut diselenggarakan dalam bentuk Host Seminar. In this chance, Bapepam-LK arranged 2
Country Seminar. Dalam kesempatan tersebut seminars with topics of ≈International Trends in
Bapepam-LK mengadakan 2 seminar dengan topik Financial Sector Supervision and Regulatory
≈International Trends in Financial Sector Supervision RegimesΔ and ≈The Call for Catastrophic
and Regulatory RegimesΔ dan ≈The Call for InsuranceΔ.
Catasthropic InsuranceΔ.

26 Sebagai salah satu bentuk penerapan Reformasi As part of Bureaucrasy Reform implementations in
Birokrasi di Bapepam-LK, pada tanggal 26 Mei Bapepam-LK, on May 26, 2009, Chairman of
Mei
2009, Ketua Bapepam-LK bersama para Pejabat Bapepam-LK, together with Echelon II
May
Eselon II menandatangani ≈Kontrak Kinerja Functionaries, signed Bapepam-LK Performance
Bapepam-LK - Depkeu TwoΔ. Contract - Depkeu TwoΔ. The signing of the
Penandatanganan kontrak kinerja tersebut contract was initiated beforehand by a dialog
didahului dengan dialog bersama menteri with the Minister of Finance through
Keuangan melalui teleconference. teleconference.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


274 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

28 Bertempat di Hotel Ritz Carlton Pacific Place - Located at Hotel Ritz Carlton Pacific Place - Jakarta,
Jakarta, pada tanggal 28 Mei 2009, Bapepam-LK on May 28, 2009, Bapepam-LK, in cooperation
Mei
bekerjasama dengan ASEAN+3 Asian Bond Markets with ASEAN+3 Asian Bond Markets Initiative (ABMI)
May
Initiative (ABMI) menyelenggarakan workshop organized a workshop with a theme of ≈Improving
dengan tema ≈Improving Financial Literacy and Financial Literacy and Investor Education Program in
Investor Education Program in IndonesiaΔ. IndonesiaΔ. The activity was officially opened
Kegiatan tersebut diresmikan oleh by the Executive Secretary, Ngalim Sawega.
Sekretaris Badan, Ngalim Sawega.

Pada tanggal 12 Juni 2009, Bapepam-LK bersama On June 12, 2009, Bapepam-LK, together
12 BEI menerima kunjungan mahasiswa IAIN with IDX had a visit from university students
Juni Walisongo Semarang. Kunjungan tersebut diisi of IAIN Walisongo, Semarang. The visit was
dengan kegiatan penyuluhan tentang pasar modal to obtain information about sharia capital
June syariah yang disampaikan oleh Kepala Subbagian market delivered by Head of Sharia
Pengembangan Syariah Perusahaan Efek, development of Securities Company
Arif Machfoed. Sub Department, Arif Machfoed.

Pada tanggal yang sama, Bapepam-LK juga On the same date, Bapepam-LK also
mengadakan kegiatan Capital Market Goes organized Capital Market Goes to School
to School di SMA Negeri 2 Bengkulu. Kegiatan activity at SMA Negeri 2 Bengkulu. The
tersebut dilaksanakan oleh Tim Penyuluh activity was performed by Bapepam-LK
Bapepam-LK dari Subbagian Hubungan Masyarakat Education Team and Public Relations Sub
bersama Biro Perasuransian. Department as well as Insurance Bureau.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


275

17 ≈Indonesia Capital Market Education CenterΔ It was a Market Education CenterΔ performed by
yang dilakukan oleh SRO dengan Fakultas Ekonomi the SROs with the Economics Faculty from
Juni
Universitas Indonesia pada tanggal 17 Juni 2009. University of Indonesia.
June

24 Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan In order to improve public awareness upon


masyarakat atas modus penipuan berkedok deceiption modus in form of investment, on June
Juni
investasi, pada tanggal 24 Juni 2009, Satuan Tugas 24, 2009, Task Force for handling Illegal Acts in
June
Penanganan Dugaan Tindakan melawan Hukum di Public Fund Raising and Investment Management
Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan organized a seminar of Investment Alert attended
Pengelolaan Investasi menyelenggarakan seminar by more than 250 participants at Balai Kartini-
Waspada Investasi yang dihadiri lebih dari 250 Jakarta. The activity was opened by Head of
peserta dan bertempat di Balai Kartini-Jakarta. Enforcement Bureau, Sarjito, who was also the
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Biro Chief of Task Force.
Pemeriksaan dan Penyidikan, Sarjito yang juga
merupakan Ketua Satgas.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


276 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

30 Pada tanggal 30 Juni 2009, Bapepam-LK On June 30, 2009, Bapepam-LK, cooperated with
bekerjasama dengan JICA menyelenggarakan JICA, arranged a Study Meeting on The Creation of
Juni
Study Meeting on The Creation of Exercise Market Exercise Market for SME»s. The event was held at
June
for SME»s. Kegiatan tersebut diselenggarakan Hotel Borobudur - Jakarta.
di Hotel Borobudur - Jakarta.

1 Pada tanggal 1 Juli 2009, Ketua Bapepam-LK hadir On July 1, 2009, Chairman of Bapepam-LK
menyampaikan keynotes speech dalam acara Temu attended and gave keynotes speech in Consultancy
Juli
Konsultasi Anggota Asosiasi Emiten Indonesia. Meeting of Indonesia Public-listed Companies
July
Acara tersebut diselenggarakan oleh AEI dan Association. The event was organized by Indonesia
bertempat di Hotel Borobudur-Jakarta. Public-listed Companies Association at Hotel
Borobudur-Jakarta.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


277

14 Pada tanggal 14 Juli 2009, Bapepam-LK menerima Bapepam-LK, on July 14, 2009, had a visit from
kunjungan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam students of Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Juli
Negeri (STAIN) Pekalongan. Kunjungan tersebut (STAIN), Pekalongan. The visit was to obtain
July
diisi dengan kegiatan penyuluhan tentang pasar information about sharia capital market which was
modal syariah yang disampaikan oleh Kepala Sub delivered by Head of Sharia Development of
Bagian Pengembangan Syariah Perusahaan Efek, Securities Companies Sub Department, Arif
Arif Machfoed. Machfoed.

21-22 Sebagai tindak lanjut dari MoU Bapepam-LK To follow up the MoU between Bapepam-LK and
dengan SEO Iran, pada tanggal 21-22 Juli 2009, SEO Iran, on July 21-22, 2009, SEO Iran delegates
Juli
Delegasi SEO Iran melakukan kunjungan kerja ke was received by the Secretariat, Ngalim Sawega.
July
Bapepam-LK. Delegasi SEO Iran tersebut diterima The visit, which was also made to IDX, KPEI & KSEI,
oleh Sekretaris Badan, Ngalim Sawega. Kunjungan was conducted for information exchange.
kerja dalam rangka pertukaran informasi tersebut
juga dilakukan oleh SEO Iran kepada
BEI, KPEI dan KSEI.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


278 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

22 Pada tanggal 22 Juli 2009, Bapepam-LK Bapepam-LK, on July 22, 2009, had also a visit from
menerima kunjungan mahasiswa Program Magister magister students of University of Islam Sultan
Juli
Hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Agung, Semarang. The visit was to obtain
July
Kunjungan tersebut diisi dengan kegiatan information about sharia capital market which was
penyuluhan tentang pasar modal syariah delivered by Head of Sharia Development of Issuer
yang disampaikan oleh Kepala Subbagian & Public-listed Company Sub Department,
Pengembangan Syariah Emiten dan M. Touriq Zabidi.
Perusahaan Publik, M. Touriq Zabidi.

29 Pada tanggal 29 Juli 2009, Bapepam-LK On July 29, 2009, Bapepam-LK organized a
menyelenggarakan workshop tentang teknologi workshop about information technology with a
Juli
informasi dengan tema ≈IT Strategy Alignment, theme of ≈IT Strategy Alignment, a Sharing Session
July
a Sharing Session with Bapepam-LKΔ. Workshop with Bapepam-LKΔ. The workshop was held at
tersebut dilaksanakan di ruang Flores, Hotel Flores room, Hotel Borobudur-Jakarta.
Borobudur-Jakarta.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


279

5 Sebagai lanjutan dari program pembekalan bagi As the continuation of education program for new
pegawai baru berupa program induction, pada employees in form of induction program, on
Agustus
tanggal 5 Agustus 2009, Bapepam-LK August 5, 2009, Bapepam-LK provided a briefing to
August
menyelenggarakan pengarahan kepada seluruh all new employees. The briefing was direvtly
pegawai baru. Pengarahan tersebut dilaksanakan conducted by the Chairman of Bapepam-LK, A.
langsung oleh Ketua Bapepam-LK, A. Fuad Fuad Rahmany. This time, it focussed on the
Rahmany. Pengarahan kali ini lebih dititik beratkan importance of integrity, discipline, and working
kepada pentingnya integritas, disiplin dan spirit as Bapepam-LK employees.
semangat kerja sebagai pegawai Bapepam-LK.

5 Pada tanggal 5 Agustus 2009, Bapepam-LK Bapepam-LK, on August 5, 2009, had a visit
menerima kunjungan mahasiswa Universitas from students of Universitas Negeri Semarang.
Agustus
Negeri Semarang. Kunjungan tersebut diisi The visit was to obtain information about capital
August
dengan kegiatan penyuluhan tentang pasar market which was delivered by Head of Public
modal yang disampaikan oleh Kepala Subbagian Relations Sub Department, Herry Siswanto.
Hubungan Masyarakat, Herry Siswanto.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


280 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

12 Dalam rangka memperingati 32 Tahun To celebrate the 32 years of Indonesia capital


Diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, market reactivation, on August 12, 2009,
Agustus
pada tanggal 12 Agustus 2009, Bapepam-LK Bapepam-LK and the SROs arranged a joint Press
August
bersama SRO menyelenggarakan Konferensi Pers Conference. It gave information about Indonesia
Bersama. Konferensi Pers tersebut memaparkan capital market performance and task completion of
kinerja pasar modal Indonesia dan pelaksanaan Bapepam-LK and the SROs for the period of
tugas Bapepam-LK dan SRO sejak tanggal January 5, 2009 up to August 11, 2009.
5 Januari 2009 hingga 11 Agustus 2009.

12 Bapepam-LK bersama Bank Indonesia, Kementerian Bapepam-LK, together with Bank Indonesia, the
BUMN, Direktorat Jenderal Pajak, SRO, Komite Ministry of State-owned Enterprises, Directorate
Agustus
Nasional Kebijakan Governance, Ikatan Akuntan General of Taxation, the SRO, National Committe of
August
Indonesia menyelenggarakan kegiatan rutin berupa Governance Policy, and the Indonesian Institute of
Annual Report Award. Penyerahan penghargaan Accountants, organized a routine activity of Annual
pada tahun 2009 ini dilaksanakan pada tanggal Report Award. The 2009 award presentation was
12 Agustus 2009 di Grand Ballroom Hotel Grand conducted on August 12, 2009 at Grand Ballroom
Hyatt. Kegiatan tersebut dibuka oleh Menteri Hotel Grand Hyatt. The event was opened by the
Keuangan dan pada tahun ini bertema Minister of Finance carrying a theme of
≈Transparansi Informasi Sebagai Upaya ≈Information Transparency as an effort to
Meningkatkan Kepercayaan masyarakat improve public trust during the crisisΔ
Pada masa KrisisΔ

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


281

Pada tanggal 13 Agustus 2009, Menteri Keuangan On August 13, 2009, the Minister of Finance
13 melantik 26 pejabat Eselon II dilingkungan inaugurated 26 echelon II functionaries in the
Agustus Kementerian Keuangan, 4 orang diantaranya Ministry of Finance, 4 of them were echelon II
adalah pejabat Eselon II di Bapepam-LK yaitu: functionaries in Bapepam-LK, namely: Etty
August Etty Retno Wulandari sebagai Kepala Biro Standar Retno Wulandari as Head of Accounting
Akuntansi dan Keterbukaan, IB Aditya Jayaantara Standards & Disclosure Bureau, IB Aditya
sebagai Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan Jayaantara as Senior Advisor in Capital Market
Pasar Modal, Dumoli F. Pardede sebagai Tenaga Development, Dumoli F. Pardede as Senior
Pengkaji Bidang Pengembangan Lembaga Advisor in Financial Institution Development,
keuangan, dan Gonthor R Aziz sebagai Tenaga and Gonthor R Aziz Senior Advisor in
Pengkaji Bidang Pengembangan Kapasitas Organization Capacity Development &
Organisasi dan Kebijakan Internasional. International Policy.

18 Pada tanggal 18 Agustus 2009, Bapepam-LK Bapepam-LK, on August 18, 2009, had a visit from
menerima kunjungan Forum Studi Ekonomi Islam Forum Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) which was a
Agustus (FoSSEI) yang merupakan gabungan mahasiswa combined students of STIE Swastamandiri
August STIE Swastamandiri Surakarta, Universitas Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Muhammadiyah Surakarta, Universitas Sebelas Universitas Sebelas Maret Surakarta, and STAIN
Maret Surakarta, dan STAIN Surakarta. Kunjungan Surakarta. The visit was to obtain information
tersebut diisi dengan kegiatan penyuluhan tentang about general and sharia capital market which was
pasar modal secara umum dan syariah yang delivered by Head of Sharia Development of
disampaikan oleh Kepala Subbagian Hubungan Securities Companies Sub Department,
Masyarakat, Herry Siswanto dan Kepala Subbagian Arif Machfoed.
Pengembangan Syariah Perusahaan Efek,
Arif Machfoed.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


282 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

2 Dalam rangka updating informasi kebijakan In order to give updated information about capital
pengembangan pasar modal kepada para jurnalis, market development policy to journalists,
September
pada tanggal 2 September 2009 di Gedung Bapepam-LK organized a Capital Market Journalists
September
Sumitro Djojohadikusumo lantai 14, Bapepam-LK Workshop on September 2, 2009 at Sumitro
menyelenggarakan Workshop Wartawan Pasar Djojohadikusumo building, 14th floor. The activity
Modal. Kegiatan tersebut diresmikan oleh Kepala was opened by Head of Real Sector Corporate
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil, Finance Bureau, Anis Baridwan.
Anis Baridwan.

15-16 Bertempat di kampus Universitas Andalas - Padang, At Universitas Andalas - Padang, on September
pada tanggal 15-16 September 2009, Bapepam-LK 15-16, 2009, Bapepam-LK arranged Roadshow
September
menyelenggarakan Roadshow Campus to Campus Campus to Campus to give information about
September
dalam rangka sosialisasi tentang pasar modal dan capital market and non-bank financial institutions,
lembaga keuangan non bank serta penjajakan and to search for the alumnus interests in having
minat para alumni perguruan tinggi negeri di their careers in Bapepam-LK. It was a continuation
Indonesia untuk berkarir di Bapepam-LK. Kegiatan of last year activity.
ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang sama di
tahun 2008.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


283

29 Bertempat di lantai 3 Gedung Sumitro At Sumitro Djojohadikusumo building 3rd floor, on


Djojohadikusumo, pada tanggal 29 September September 29, 2009, Bapepam-LK arranged a
September
2009, Bapepam-LK menyelenggarakan pertemuan meeting with the whole employees of Bapepam-LK.
September
dengan segenap pegawai Bapepam-LK. Dalam The meeting was also attended by Board of
kegitan tersebut juga di dan juga dihadiri oleh Directors of the SROs.
direksi SRO.

22 Pada tanggal 22 Oktober 2009, Bapepam-LK On October 22, 2009, Bapepam-LK sent its
mengirimkan narasumber dalam seminar dan delegation as source persons in capital market
Oktober
sosialisasi Pasar Modal yang diselenggarakan oleh seminar and socialization held by Economics Faculty
October
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Dalam of Universitas Negeri Malang. Bapepam-LK was
kegiatan tersebut Bapepam-LK diwakili oleh tim represented by a team from Accounting Standards
dari Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan serta & Disclosure Bureau and a Team from International
tim dari Bagian Kerjasama Internasional dan Relationship & Public Relations Department.
Hubungan Masyarakat.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


284 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

27 Pada tanggal 27 Oktober 2009, Bapepam-LK On October 27, 2009, Bapepam-LK arranged a
menyelenggarakan workshop Dana Pensiun Pension Fund Workshop by carrying a theme of
Oktober
dengan temaΔAmandemen UU Dana Pensiun: ≈Amendment of Pension Fund Regulation: Pension
October
Revitalisasi Program Pensiun di IndonesiaΔ. Program Revitalization in IndonesiaΔ. The activity
Kegiatan yang diselenggarakan di ruang Timor which was conducted at Timor room, Hotel
Hotel Borobudur-Jakarta tersebut di buka oleh Borobudur, Jakarta was opened by the Chairman of
Ketua Bapepam-LK dan hadir sebagai narasumber Bapepam-LK and attended by Mulabasa Hutabarat,
Kepala Biro Dana Pensiun, Mulabasa Hutabarat. Head of Pension Fund Bureau.

28 Pada tanggal 28 Oktober 2009, Bapepam-LK Bapepam-LK, on October 28, 2009, had a visit from
menerima kunjungan siswa-siswi SMAK 7 Penabur students of SMAK 7 Penabur, Jakarta. The visit was
Oktober
Jakarta. Kunjungan tersebut diisi dengan kegiatan to obtain information about capital market
October
penyuluhan tentang pasar modal yang disampaikan delivered by Agung Dinarjito of International
oleh Agung Dinarjito dari Bagian Kerjasama Relationship & Public Relations Department.
Internasional dan Hubungan Masyarakat.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


285

Pada tanggal 5 November 2009, Bapepam-LK On November 5, 2009, Bapepam-LK held a


5 menyelenggarakan diskusi dengan pelaku pasar discussion with capital market and financial
November modal dan lembaga keuangan. Diskusi dengan institutions players. The discussion, which
pelaku pasar modal dan lembaga keuangan was directly chaired by Chairman of
November tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Bapepam- Bapepam-LK accompanied by Senior
LK yang didampingi oleh para Kepala Biro dan Advisors of Bapepam-LK, was to get
Tenaga Pengkaji dilingkungan Bapepam-LK. Diskusi updated information about the industry
tersebut bertujuan untuk updating informasi dan development and inputs from market
perkembangan industri serta mendengarkan players in accordance with surveillance
pendapat dan usulan pelaku pasar dalam rangka policy making by Bapepam-LK.
penyusunan kebijakan pengaturan dan
pengawasan oleh Bapepam-LK.

13-14 Pada tanggal 13-14 Nopember 2009 Bapepam-LK On November 13-14, 2009 Bapepam-LK arranged a
menyelenggarakan Rapat Kerja yang dihadiri oleh Work Meeting attended by all functionaries of
November
seluruh pejabat dilingkungan Bapepam-LK. Raker Bapepam-LK. The meeting, which was conducted
November
tersebut mereviu pelaksanaan program kerja tahun at Hotel Bukit Indah - Padalarang, was to review
2009 dari masing-masing unit eselon 2009 work plan of each echelon II unit
II di Bapepam-LK. Raker tersebut dilaksanakan in Bapepam-LK.
di Hotel Bukit Indah - Padalarang.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


286 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

14 Bertempat di Taman Rekreasi Dunia Fantasi (Dufan) Located at Taman Rekreasi Dunia Fantasi (Dufan) -
- Ancol, pada tanggal 14 November 2009, Keluarga Ancol, on November 14, 2009, the big family of
November besar Pasar Modal Indonesia menyelenggarakan Indonesia Capital Market arranged a Family
November kegiatan kekeluargaan (Family Gathering). Kegiatan Gathering. The activity was participated by the
ini diikuti oleh segenap pegawai beserta whole employees of Bapepam-LK, IDX, KPEI, KSEI
keluarganya yang berasal dari Bapepam-LK, BEI, and Indonesia capital market players as part of
KPEI, KSEI dan pelaku pasar modal Indonesia. the celebrations of the 32 years of Indonesia
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian capital market reactivation.
Peringatan 32 Tahun Diaktifkannya Kembali
Pasar Modal Indonesia.

Dalam rangka sosialisasi dan edukasi masyarakat In respect of socialization and education to the
21-22 mengenai pasar modal dan lembaga keuangan non public concerning capital market & non-bank
November bank, pada tanggal 21-22 November 2009, financial institutions, on November 21-22, 2009
Bapepam-LK bersama Satuan Tugas Penanganan Bapepam-LK, together with the Task Force for
November Tindakan melawan Hukum di Bidang Illegal Acts of Public Fund Raising and Investment
Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Management, organized a Roadshow Mall to Mall
Investasi mengadakan kegiatan Roadshow Mall to by holding an exhibition in form of Capital Market
Mall dalam bentuk pameran tunggal berupa Pojok & Financial Institution Corner, and Investment Alert
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan serta pojok Corner at Cihampelas Walk (Ciwalk), Bandung.
Waspada Investasi di Cihampelas Walk (Ciwalk) - The activities were to remind the public of the
Bandung. Kegiatan ini ditujukan untuk necessity of being discreet among the illegal
mengingatkan masyarakat agar berhati-hati atas investment offering practices, and to have the
maraknya praktik penawaran investasi ilegal public get proper information about capital
serta mensosialisasikan pasar modal dan market & financial institutions.
lembaga keuangan.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


287

November Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan In order to improve the ability and competence of
kompetensi para pejabat dan pelaksana di all functionaries as well as executors in Bapepam-LK
November
Bapepam-LK dalam menangani berbagai kasus in handling various violation cases, on November
&
pelanggaran atau tindak pidana di pasar modal, up to December 2009, Bapepam-LK organized 100
Desember pada bulan November hingga Desember 2009, hours session of Education and Training Program
December Bapepam-LK menyelenggarakan Program for Investigator Civil Servants and Refreshment
Pendidikan dan Pelatihan Penyidik Pegawai Negeri sessions. The program was participated by
Sipil (PPNS) pola 100 Jam serta Pola Penyegaran. functionaries and executors of units related
Kegiatan ini diikuti oleh para pejabat dan pelaksana to supervision and monitoring.
dari unit terkait pengawasan dan pemantauan.

Setelah sukses dengan penyelenggaraan Indonesia Having sucessfully conducted Indonesia Investor
2-3 Investor Forum and Capital market Expo pada Forum and Capital market Expo in 2006 and 2007
Desember tahun 2006 dan 2007 serta Investor Summit and as well as 2008 Investor Summit and Capital
Capital Market Expo 2008, Bapepam-LK dan SRO Market Expo, Bapepam-LK and the SROs, together
December bersama pelaku pasar, pada tanggal 2-3 Desember with the market players, organized 2009 Investor
2009 menyelenggarakan Investor Summit and Summit and Capital market Expo at Ritz Carlton
Capital market Expo 2009 di Ritz Carlton Pacific Pacific Place - Jakarta on December 3, 2009. The
Place - Jakarta. event was carrying a theme of ≈2010 Investment
Investor Summit ini bertema ≈Strategi Investasi di Strategy in Indonesia capital marketΔ and opened
Pasar Modal Indonesia 2010Δ, dan dibuka oleh by the Minister of Finance, Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Sesaat After giving the opening speech, the Minister of
setelah menyampaikan sambutannya, Menteri Finance was officially opened the 2009 Capital
Keuangan berkenan meresmikan Capital Market Market Expo and visited several
Expo 2009 dan meninjau beberapa stand booths of expo participants.
pameran peserta expo tersebut.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


288 Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009 Calendar of Events Year 2009

Kalender Peristiwa Penting Tahun 2009


CALENDAR OF EVENTS YEAR 2009

12 Pada tanggal 12 Desember 2009 di Hotel Best On December 12, 2009 at Hotel Best Western -
Western - Solo, Bapepam-LK bersama SRO Solo, Bapepam-LK and the SROs organized a
Desember menyelenggarakan workshop wartawan dengan journalists workshop with a theme of ≈Coming to
December tema ≈Menuju Pasar Modal Yang Inovatif dan Innovative and Erotica Capital MarketΔ. The
EretikaΔ, workshop ini sekaligus menjadi penutup workshop also served as the closing activity of the
rangkaian kegiatan Peringatan 32 Tahun 32 years celebrations of Indonesia capital market
Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia. reactivation. The activity was opened by the
Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Badan, Secretariat, Ngalim Sawega, and attended by Head
Ngalim Sawega, dan hadir sebagai pembicara dari of Securities Transaction & Institutions Bureau,
Bapepam-LK, Kepala Biro Transaksi dan Nurhaida, as Bapepam-LK source person.
Lembaga Efek, Nurhaida.

30 Sebagai rangkaian dari prosesi kegiatan akhir As series of closing activities of the 32 years
tahun di pasar modal Indonesia, pada tanggal celebrations of Indonesia capital market
Desember
30 Desember 2009, Bapepam-LK bersama SRO reactivation, on December 30, 2009, Bapepam-LK
December
melaksanakan Konferensi Pers Akhir Tahun 2009. and the SROs arranged a press conference. It was
Dalam konferensi pers yang dipimpin langsung oleh directly chairred by the Chairman of Bapepam-LK to
Ketua Bapepam-LK tersebut disampaikan kinerja give information about performances of Bapepam-
dari Bapepam-LK, SRO dan industri pasar modal LK, the SROs and capital market & non-bank
dan lembaga keuangan non bank secara financial institutions industry during 2009.
keseluruhan selama tahun 2009.

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


289

30 Sebagai puncak prosesi kegiatan di akhir tahun, As peak procession of year-end activities, exactly at
tepat pada pukul 16.00 WIB tanggal 30 Desember 04.00 PM on December 30, 2009, the Minister of
Desember
2009, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Finance, Sri Mulyani Indrawati, pressed the button
December
berkenan menekan tombol tanda selesainya sesi marking the last session completion of securities
terakhir perdagangan Efek di Bursa Efek Indonesia. trading at IDX. Jakarta Composite Index
Indeks Harga Saham Gabungan ditutup was closed at 2534.37.
pada angka 2534,37.

30 Setelah resmi menutup sesi terakhir perdagangan After an official closing of securities trading last
Efek tahun 2009, Menteri Keuangan didampingi session in 2009, the Minister of Finance,
Desember Ketua Bapepam-LK melakukan dialog dengan acompanied by Chairman of Bapepam-LK had a
December pelaku pasar modal Indonesia pada tanggal dialogue with capital market players on December
30 Desember 2009 di lobby gedung BEI. Dalam 30, 2009 at the lobby of IDX building. In that
kesempatan tersebut, Menteri Keuangan opportunity, the Minister of Finance recalled all
mengingatkan semua pelaku pasar modal market players to be uneasily satisfied with the
Indonesia untuk tidak terlena atas pencapaian 2009 performance and to keep work hard
prestasi di tahun 2009 ini dan terus berkomitmen for the sake of Indonesia capital market
untuk bekerja keras memajukan pasar modal and economy.
Indonesia demi peningkatan perekonomian
Indonesia.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


We would like to thank the rest of
the team for their contributions,
commitment and efforts to this report :

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future


orange circle design 08164820295

Laporan Tahunan 2009 Annual Report


BAPEPAM-LK
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN

Indonesia Capital Market


and Financial Institutions Supervisory Agency

Kementerian Keuangan Republik Indonesia


Ministry of Finance of the Republic of Indonesia

Gedung Sumitro Djojohadikusumo


Jl. Lapangan Banteng Timur No. 1-4 Jakarta 10710
Tel 62-21 385 8001 Fax 62-21 385 7917 E-mail bapepam@bapepam.go.id
www.bapepam.go.id, www.bapepamlk.depkeu.go.id

BAPEPAM - LK Continuous Improvement for a Brighter Future

You might also like