Professional Documents
Culture Documents
1 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta,
Balai Pustaka. 1993. Hal. 14-15
2 Atmakusumah. Tahta untuk Rakyat Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX. Jakarta,
Gramedia. 1982. Hal. 59
pihak Jepang. Karena kemudian Jepang menyadari bahwa organisasi Putera
kemudian menguntungkan pihak Indonesia lalu Jepang memodifikasi
organisasi Putera menjadi Jawa Hokokai (perhimpunan kebaktian rakyat
Jawa).3
3 Sardiman. Guru Bangsa Sebuah Biografi Jendral Sudirman. Yogyakarta, Ombak. 2008. Hal. 104-105
melalui Badan Pertimbangan Pusat atau Cou Sangi In yang dibentuk
Jepang pada 5 September 1943. Badan ini beranggotakan 43 orang
dan diketuai oleh Ir. Soekarno. Dalam sidangnya pada 20 Oktober
1943, Cuo Sangi In menetapkan bahwa agar Jepang menang dalam
perang, perlu dikerahkan segala potensi dan produksi dari rakyat
Indoensia. Untuk melaksanakan ketetapan itu dibentuklah berbagai
kesatuan pemuda, sebagai wadah penggemblengan mental dan
semangat juang agar mereka menjadi tenaga-tenaga pejuang yang
militan. Berbagai kesatuan pemuda yang berhasil dibentuk antara lain:
Seinendan (Barisan Pemuda), Keibodan (Barisan Pembantu Polisi),
Seisyintai (Barisan Pelopor), Gakutotai (Barisan Pelajar), dan Fujinkai
(Barisan Wanita).
a. Kelompok Sukarni
d. Kelompok Pemuda
Sumber :
Atmakusumah. Tahta untuk Rakyat Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX.
Jakarta, Gramedia. 1982.
Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Sejarah nasional Indonesia VI.
Jakarta, Balai Pustaka. 1993
Sardiman. Guru Bangsa Sebuah Biografi Jendral Sudirman. Yogyakarta, Ombak. 2008.
4 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta,
Balai Pustaka. 1993. Hal. 66-67