You are on page 1of 18

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PERIKANAN
(PEMURNIAN MIKROBA)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Laporan


Praktikum Mikrobiologi Perikanan

Disusun oleh :
Naylaturohmah 230110090061
KELOMPOK 8
1
Page

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


Universitas Padjajaran
Jatinangor - Sumedang
2010
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum pengamatan
Pemurnian Mikroba merupakan bagian dari tugas praktikum mata kuliah Mikrobiologi
perikanan.

Dalam pembuatan laporan akhir ini, penulis banyak mendapat kesulitan. Oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan serta dukungannya dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunannya, penulis menyadari akan segala kekurangan yang ada


sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh kami maka
kami mengucapkan maaf yang sebesar – besarnya apabila baik dalam dalam penulisan
maupun penyajian makalah ini terdapat banyak kesalahan. Dengan tangan terbuka kami akan
menerima segala saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Jatinangor, Desember 2010


2

Penulis
Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN............................................................................................................4

1.1 latar Belakang.............................................................................................................4

1.2 Tujuan……………………………………………………………………………….4

1.3 Landasan Teori………………………………………………………………………

BAB II

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA………………………………………….13

2.1 Alat…………………………………………………………………………………13

2.2 Bahan………………………………………………………………………………13

2.3 Prosedur Kerja……………………………………………………………………..13

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................14

3.1 Hasil

Pengamatan…………………………………………………………………..14

3.2

Pembahasan………………………………………………………………………...15
3 Page

3.3 Pendalaman………………………………………………………………………...16

BAB IV

PENUTUP......................................................................................................................17

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….......17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini ssangatlah besar dan cukup

kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita. Mereka terdapat

dalam jumlah yang cukup basar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat mnebarkan beribu-

ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan bakteri. Alam di sekitar kita,

baik itu tanah, air, maupunudara juga dihuni oleh kumpulan mikroorganisme.Penelitian yang

layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk

memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya dikenal dengan istilah

biakan campuran, menjadi spsies yang berbeda- beda yang bikenal dengan istilah biakan

murni. Biakan murni in teerdiri dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel

induk(Pelczar,1986).

Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, suubstrat yang

berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri,

khamir, kapng dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di linkungan ini sangatlah
4 Page

beraneka ragam sehinga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga

berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan

diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya untuk menngisolasi DNA mikroba yang

dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap suatu antibiotik. Atau untuk

mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon (Ferdiaz, 1992).


Di dalam laboratorium mikrobiologi, populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi

kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan

kemampuan biokimiawinya. Hasil inokulasi mikroba yang telah dilaksanakan dapat

digunakan untuk menggambarkan populasi mikroba yang ada di lingkungan dimana sampel

digunakan. Umumnya mikroba yang tumbuh dari proses inokulasi terdiri dari berbagai jenis

mikroba. Kondisi ini menyulitkan untuk mempelajari mikroba tersebut. Upaya yang dapat

dilakukan untuk mempelajari mikroba hasil inokulasi adalah melakukan pemurnian terlebih

dahulu sehingga hanya mikroba yang tumbuh hanya mikroba yang diharapkan .

1.2 Tujuan Praktikum


Praktikum bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktikan

dalam melakukan proses pemurnian mikroba yang berasal dari kultur mikroba.
5Page
1.2 Landasan Teori
Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu untuk

menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri cultural,

morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang terdiri dari satu

macam mikroorganisme saja. Untuk beberapa bakteri yang yang ada dan tersebar dimana

sangat membantu dalam hal biokimia dan biofisika lingkungan. Biokimia (masalah nutrient)

lingkungan ada karena berkat adanya kultur medium, dan semua itu tergantung dari bakteri

particular itu (sebagaimana sebagai particular investigator) bermacam sumber dan jenis dari

kultur media akan berkembang dengan adanya perbedaan maksud dan. kultur media sebagai

tempat untuk teknik isolasi dan pemeliharaan kultur murni dari bakteri dan juga digunakan

untuk mengidentifikasi bakteri menurut biokimia dan biofisika yang ada (Todar, 2000).

Pemurnian mikroba adalah upaya yang dilakukan untuk memisahkan mikroba yang

diharapkan dari mikroba lain yang tidak diharapkan. Apabila pemurnian berhasil dilakukan,

maka upaya untuk mempelajari mikroba tersebut menjadi lebih mudah dilakukan. Faktor

yang mempengaruhi keberhasilan pemurnian mikroba adalah sterilitas dan populasi mikroba.

Sterilitas peralatan, media kultur dan lingkungan dapat mencegah terjadinya kontaminasi
6

pada media pemurnian.


Page

Populasi mikroba yang akan dimurnikan berpengaruh terhadap keberhasilan

pemurnian. Populasi yang dipilih harus benar-benar terdiri dari mikroba sejenis. Ambil

mikroba secukupnya dan segera inokulasikan secara steril ke media pemurnian. Inkubasi

media pemurnian tersebut di dalam incubator selama 2 x 24 jam. Suhu incubator


dikendalikan pada 37oC. Apabila cawan petri ditumbuhi oleh lebih dari satu mikroba, maka

perlu dilakukan pemurnian lanjutan hingga diperoleh satu populasi mikroba saja.

Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang dikenal

dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita harus

mengusahakan agar semua alat- alat yang akan digunakan untuk pengerjaan medium dan

pengerjaan inokulasi benar- benar steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kkontaminasi,

yaitu masuknya mikrooba lain yang tidak diinginkan sehingga biakan yang tumbuh di dalam

medium adalah benar- benar biakan murni.

Di dalam keadaaan yang sebenarnya dapat dikatakan bahwa tidak ada bakteri yang

hidup secara tersendiri terlepas dari spesies yang lainnya. Kerap kali bakteri patogen

kedapatan bersama- sama dengan bakteri saprob. Untuk menyendirikan suatu spesies dikenal

beberapa cara, yaitu :

1. Degan Pengenceran

Cara ini pertama kali dilakukan oleh Lister pada tahun 1865. Ia berhasil memelihara

Streptococcus lactis dalampiraan murni yang diisolasi dari sampel susu Yang sudah

masam. Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam

spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini

kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran

yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan

besar kita akan mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut,
7 Page

akan tetapi mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang

demikian ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni

tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat

mengulang pengenceran dengan Menggunakan koloniini sebagai sampel.


2. Dengan Penuangan

Robert Koch (1843- 1905) mempunyai metode yang lain, yaitu dengan mengambil sedikti

sampel campuran bakteri yang mudah diencerkan, dan sampel ini kemudian di sebar di

dalam suatu medium yang terbuat dari kaldu dan gelatin encer. Dengan demikian dia

memperoleh suatu piaraan adukan. Setelah medium tersebut mengental maka selang

beberapa jam kemudian nampaklah koloni- koloni yang masing- masing dapat dianggap

murni. Dengan mengulang pekerjaan di atas, maka akhirnya akan diperoleh piaraan murni

yang lebih terjamin. Ada beberapa metode yang biasanya dilakukan untuk menanam

biakan di dalam medium diantaranya adalah :

a. Metode Cawan Gores

Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu.

Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan

yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan

dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang

diinginkan. Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak

memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga

pengenceran mikroorganisme menjafi kurang lanjut dan cenderung untuk

menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel- sel yang

digores.
8Page

b. Metode cawan tuang

Cara lain untuk mempeeroleh biakan koloni murni dari populasi campuran

mikroorganisme ialah dengan mengencerkan eksperimen dalam medium agar yang

telah dicairkan dan didinginkan yang kemudian di cawankan. Karena konsentrasi sel-

sel mikroba di dalam eksperimen pada umumnya tidak diketahui sebelumnya, maka

pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang- kurangnyya satu di


antara cawan – cawan tersebut mengandung koloni- koloni terpisah baik di atas

permukaan maupun di dalam agar. Metode ini memboroskan waktu dan bahan namun

tidak memerlukan keterampilan yang terlalu tinggi. Proses pemisahan/pemurnian dari

mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,

misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang

hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan

Isolasai Mikroba. Teknik isolasi digunakan untuk mengetahui karakteristiks suatu

bakteri sehingga dapat memudahkan pengamatan. Biasanya teknik isolasi tidak lepas

dari alat – alat yang digunakan seperti jarum ose, Bunsen dan tabung reaksi dengan

agar sebagai medianya. Karakterisasi isolat bakteri dilakukan melalui pengujian ciri-

ciri morfologi sel dan koloni, serta reaksi fisiologi dan biokimianya menggunakan

teknik baku yang telah digunakan untuk masing-masing mikrobia (Lapage et al.,

1970; McGinnis et al., 1974; Sly, 1983). Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba,

yaitu :

1) Isolasi pada agar cawan

Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme

sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya.

Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal

dari satu sel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan,
9

yaitu: Metode gores kuadran, dan metode agar cawantuang.Metode gores kuadran.
Page

Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya

mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal dari satusel. Metode agar tuang.

Berbeda dengan metode gores kuadran, cawan tuang menggunakan medium agar

yang dicairkan dan didinginkan (50oC), yang kemudian dicawankan. Pengenceran


tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni

yang terpisah di atas permukaan/di dalamcawan.

2) Isolasi pada medium cair

Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila mikroorganisme tidak dapat tumbuh

pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur cair. Metode

ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa serial pengenceran. Semakin

tinggi pengenceran peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar.

3) Isolasi sel tunggal

Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel mikroorganisme

berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan metode agar cawan/medium cair.

Sel mikroorganisme dilihat dengan menggunakan perbesaran sekitar 100 kali.

Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat

halus ataupun micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis.


10Page
BAB II

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

2.1. Alat
Peralatan utama yang dibutuhkan dalam proses pemurnian mikroba

antara lain adalah :

a. Peralatan gelas, seperti tabung reaksi, cawan petri, gelas ukur,

labu Erlenmeyer, gelas beker.

b. Peralatan logam, seperti ose dan pinset

c. Kompor gas

2.2. Bahan :
Bahan utama yang digunakan dalam proses pemurnian mikroba antara lain adalah :

a. Kultur mikroba

b. Media agar
11

c. Kertas sampul buku (coklat).


Page
3.3 Cara Kerja
Adapun prosedur kerja pemurnian mikroba adalah sebagai berikut :

a. Siapkan sebuah cawan petri yang sudah disterilisasi. Buka bungkusnya.

b. Siapkan tabung reaksi dan masukkan ke dalamnya 1 ml air akuades.

c. Ambil kultur mikroba yang tumbuh pada media agar miring. Amati dan tentukan

mikroba mana yang akan dimurnikan.


12Page

d. Ambil ose yang ujungnya berbentuk bundar.

e. Hidupkan lampu Bunsen. Lakukan proses sterilisasi ose.


f. Ambil mikroba yang akan dimurnikan dengan menggunakan ose steril. Pengambilan

mikroba cukup dengan menyentuhkan ose ke mikroba yang akan dimurnikan.

g. Celupkan ose ke akuades yang terdapat pada tabung reaksi. Aduk beberapa kali agar

semua mikroba yang menempel pada ose menjadi terlepas.

h. Tuangkan secara aseptik seluruh cairan yang ada di tabung reaksi ke cawan petri.

Lakukan hal yang sama terhadap media agar yang telah disiapkan. Lakukan

pengadukan dengan cara menggerakkan cawan petri secara perlahan di atas

permukaan meja membentuk angka delapan.

i. Simpan cawan petri dalam incubator dan lakukan inkubasi selama 2 x 24 jam pada

suhu 37oC.

j. Setelah diinkubasi, lakukan pengamatan terhadap mikroba yang tumbuh. Perhatikan

apakah mikroba yang tumbuh sudah murni atau belum.


13
Page
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN :
3.1 Hasil Pengamatan

Kelompok Hasil Pemurnian mikroba


1 Tidak murni
2 Tidak murni
3 Tidak murni
4 Murni
5 Tidak Murni
6 Tidak murni
7 Murni
8 Murni
9 Tidak murni
10 Tidak murni

3.2 Pembahasan
14

isolasi dan pemurnian mikroba dilakukan untuk mengetahui sampel yang kita uji
Page

mengandung mikroba atau tidak. Isolasi itu sendiri yaitu dengan cara memisahkan atau

memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau

biakan murni. Kultur murni sendiri yaitu kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari satu sel

tunggal, biakan murni diperlukan untuk menelaah dan mengidentifikasi termasuk penelaahan
cirri-ciri kultur, morfologis, fisiologis maupun serologis. Sangat penting dilakukannya

sterilisasi sebelum melakukan isolasi memungkinkan agar tidak ada mikroba lain yang tidak

diinginkan tumbuh pada isolat dan dapat diperoleh hasil biakan yang murni. Manfaat dari

isolasi dan pemurnian mikroba yaitu didapat kultur murni yang selsel mikrobanya berasal

dari pembelahan sel tunggal sehingga dapat diketahui satu sampel jenis mikroba yang ingin

diketahui.

Pada saat melakukan praktikum terjadi beberapa kesalahan yang berakibat kondisi

agar tidak merata pada media tersebut. dalam hal ini proses pengambilan agar terlalu lama,

kondisi agar sudah sedikit membeku, sehingga pada saat dituang kedalam media kondisi agar

membeku dan menyebabkan sebaran agar tidak merata pada media tersebut.

Mikroba yang dihasilkan dari media agar adalah sejenis atau murni, hal ini dilihat dari

warna dan bentuknya yang sama, hanya warnanya saja yang berbeda.
15Page
3.3 Pendalman
Untuk meningkatkan pemahaman mengenai pemurnian mikroba, praktikan diwajibkan

menjawab pertanyaan berikut ini :

a. Apa manfaat yang diperoleh dengan melakukan pemurnian mikroba?

Jawab :

Pemurnian mikroba adalah upaya yang dilakukan untuk memisahkan mikroba yang

diharapkan dari mikroba lain yang tidak diharapkan. Apabila pemurnian berhasil

dilakukan, maka upaya untuk mempelajari mikroba tersebut menjadi lebih mudah

dilakukan.

b. Mengapa pengambilan mikroba yang akan dimurnikan cukup dilakukan dengan

menyentukan ose ke permukaan populasi mikroba dan tidak disarankan untuk

mencungkilnya ?

Jawab :

Karena jika kita mencungkilnya kemungkinan tidak hanya satu mikroba yang terambil,
16

sedangkan jika kita hanya menyuntuhkan ose ke permukaannya saja kemungkinan hanya
Page

satu jenis yang terambil.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Pemurnian mikroba adalah upaya yang dilakukan untuk memisahkan mikroba yang
diharapkan dari mikroba lain yang tidak diharapkan. Apabila pemurnian berhasil
dilakukan, maka upaya untuk mempelajari mikroba tersebut menjadi lebih mudah
dilakukan.
2. Isolasi mikroba sangat memerlukan keadaan steril baik alat maupun lingkungan di

sekitar proses pengisolasian untuk mendapatkan kultur murni.

3. Kultur murni merupakan mikroba yang dihasilkannya sejenis, sedangkan tidak murni

menghasilkan mikroba lebih dari satu jenis karena terjadi kontaminansi dari suatu hal

atau benda.
17
Page
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.scribd.com/doc/21745329/Isolasi-Dan-Pemurnian-Mikrobia-eq

 http://www.scribd.com/doc/12884192/d040103

 http://www.scribd.com/doc/26251704/Isolasi-Dan-Pemurnian-Mikroba

 http://www.scribd.com/doc/12884192/d040103

 http://www.scribd.com/doc/26251704/Isolasi-Dan-Pemurnian-Mikroba

 http://www.scribd.com/doc/39990976/Lap-praktikum-3-Isolasi-Dan-Pemurnian-
Mikroba

 http://www.scribd.com/doc/28307444/Laporan-Isolasi-Dan-Pemurnian-Mikrobia

 http://www.docstoc.com/docs/21071398/aporan-mikrobiologi

 http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-4-isolasi-mikroorganisme.html

 http://www.scribd.com/doc/24542047/Sterilisasi-Dan-Pembuatan-Medium-Mikrobia-
Dafi017

 http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-3-sterilisasi.html

 http://www.halalguide.info/2008/09/08/mikroba-sang-makhluk-halus/
18Page

You might also like