Professional Documents
Culture Documents
Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Tugas Makalah ini untuk memenuhi dalam bidang penelaian benda
cagar budaya yang berjudul “peranan juruh kunci di makam kawah tengkurep”
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu
dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka penulis sangat mengharapokan
kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang
akan datang.
tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini
penulis mengucapkan ribuan terima kasih yang tidak terhingga, semoga segala
bantuan dari semua pihak mudah – mudahan mendapat amal baik yang diberikan
Palembang…..Desember 2010
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................
Kata Pengantar........................................................................... i
Daftar isi...................................................................................... ii
Latar Belakang............................................................................ iii
Pokok Permasalahan ................................................................. iii
Tujuan......................................................................................... iii
C. Lampiran......................................................................................... 9
D. Daftar Pustaka................................................................................. 10
ii
• Latar Belakang
Perkembangan Kota Palembang pada masa pemerintahan Sultan Mahmud
Badaruddin I mengalami kemajuan dan juga modernisasi.Dia adalah tokoh
controversial ,seorang tokoh pembangunan yang modern , rialistis dan
pragmatis ,juga seorang petualang yang kompromistis . Sultan Mahmud
Badarudin I adalah tokoh utama dalam pembangunan Palembang, baik
dibidang ekonomi, politik maupun tatanan social . Pembangunan pengairan
sepanjang sungai Mesuji, Ogan, Komering dan Musi, bukan saja untuk
pertanian sekaligus untuk pertahanan.
• Pokok Permasalahan
o Sejarah kawah Tengkurep
o Bagaimana peranan Juru Kunci
• Tujuan
Agar generasi muda maupun pelajar dan mahasiswa di kota
Palembang dapat mengetahui dan mengenal dan mencintai sejarah kota
palembang.
ii
A. Sejarah Kawah Tengkurep
Kompleks Makam Kawah Tengkurep
II
Sebagai salah satu aspek dari permukiman, makam merupakan
tinggalan arkeologi yang berkaitan dengan kegiatan religi masyarakat
pendukungnya. Secara keseluruhan keletakan kompleks makam sultan-sultan
di Palembang menunjukkan pola yang sama, yaitu berada di perbukitan atau
dataran yang meninggi. Selain sudut pandang religi, pola keletakan kompleks
makam ini dapat ditinjau juga dari sudut pandang lingkungan dan budaya.
B.Juru Kunci
Peran juru kunci
Nama :Nirwan
Ttl : 18 April 1964
Status : Menikah / anak 4 orang
Pendidikan : SEMEA Cinde
Alamat :Jl. Mangku Bumi lorong SD 121 Rt.28 No 40 3ilir
Sistem juru kunci disini secara turun temurun.Pada tahun 2007 januari
diteruskan oleh bapak Nirwan ini. BPPP ( Badan Penilaian pelestarian purbakala )
.Pemerintah menunjuk siapa yang akan jadi juru pemelihara.
• Peran dari BP3 juru pemelihara yaitu BCB agar terpelihara ,adapun apabila
terjadi kerusakan akan dilaporkan di jambi.
• Tempat ini banyak didatangi masyarakat tanpa adanya hari yang ditentukan.
• Kesultanan Darussalam Palembang dari Candi Walang ( Sunan Abdul
Rahman ) Masayu Masindi ( Candi Walang – Sultan Muhammad Mansyur –
Sultan Mahmoed Badarudin I – Sultan / Susuhan Ahmad Najamudin – Sultan
Muhammad Baha’udin.
• Sultan Mahmoed Badarudin II ( anak dari cucu ) dibuang oleh Belanda ke
Ternate, di Palembang kosong dan digantikan oleh adiknya Susuhunan Husin
Gamaludin, dibuang juga dan diganti sultan Ahmad Najamudin kemudian
diganti lagi yaitu sultan Ahmad Najamudin ke 4 . Oleh pemerintah Belanda
kesultanan Palembang sibubarkan pada tahun
• Makam ini dikhususkan untuk keturunan Sultan Mahmud Badarudin tetapi
dengan itu harus melapor dulu ke Pemerintah.
• Sebagai juru kunci diberikan honor sebedar 430.000 dari BP3 jambi serta dari
dinas pariwisata sebesar 470.000,jadi honor perbulan sebesar 900.000
tergantung dengan BP3.
• Apabila juru kunci lalai akan dikenakan sangsi maka harus ada laporan
terhadap BP3 dan dinas pariwisata.
Perananya :
Menjaga ,merawat ,memelihara serta membimbing orang yang sedang berziarah ke
makam tersebut,dan membersihkan makam setiap hari dengan dibantu 3 orang teman
dari dinas pembersih makam.
• Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Adrisijanti, Inayanti, 1986. “Makam-makam Kerajaan Mataram (Studi
Pendahuluan tentang Keterkaitan dengan Perkotaan”, PIA IV hal. 278-
289.
----------------------------, 2000. Arkeologi Perkotaan Mataram
Islam. Yogyakarta: Penerbit Jendela.
Clarke, David, 1977. Spatial Archaeology. London: Academic Press.
Heine-Geldern, Robert, 1982. Konsepsi tentang Negara dan Kedudukan Raja
di Asia Tenggara. Jakarta: Rajawali Pers.
Mujib, 1997. “Pemilihan Ulama Kesultanan Palembang: Primordialisme atau
Otoritas Sultan” , Intizar no 9 hal. 19-38.
-------, 1998. “Peranan Ulama di Kesultanan PalembangDarussalam”, Aksara
Balaputra Dewa no 9 hal 31-40.
-------, 2001. “Data Arkeologis tentang Kesultanan Palembang”, Islam dalam
Sejarah dan Budaya Masyarakat Sumatera Selatan. Zulkifli dan Abdul
Karim Nasution (ed.) hal. 25-67.
Purwanti, Retno, 2000. Laporan Penelitian di Situs candi Angsoka,
Kotamadia Palembang (tidak diterbitkan).
----------------------, tt. Konflik Elit Politik pada Masa Kesultanan Palembang
(Tinjauan Berdasarkan Letak Makam para Sultan Palembang) (tidak
diterbitkan).
Rahim, Husni, 1998. Sistem Otorasi dan Administrasi Islam. Studi tentang
Pejabat Agama Masa Kesultanan dan Kolonial di Palembang. Jakarta:
Logos.
Sabiq, Sayyid, 1983. Fiqh Sunnah Jilid I. Beirut: Darrul Fiqir.
Stella Kramrisch, 1946. The Hindu Temple. University ofCalcuta.
Trigger, Bruce G, 1968. “The Determinants of Settlement Patterns”.
Settlement Archaeology. KC Chang (ed.). Palo Alto: National Press
Book.