You are on page 1of 14

PERENCANAAN PUSKESMAS (PUBLIC HEATLH CENTER PLANNING)

PENGERTIAN MICROPLANNING

 Merupakan penyusunan rencana 5 tahunan dengan tahapan tiap-tiap tahun di


tingkat Puskesmas untuk mengembangkan dan membina Posyandu KB
Kesehatan di wilayah kerjanya, berdasarkan masalah yang dihadapi dan
kemampuan yang dimiliki dalam rangka meningkatkan fungsi Puskesmas
 Perencanaan Tingkat Puskesmas, bertujuan meningkatkan kemampuan
Puskesmas dalam bidang perencanaan, khususnya berpikir analitik, inisiatif,
kreatif dan inovatif
 Lokakarya Mini Puskesmas, bertujuan meningkjatkan kemampuan Puskesmas
dalam menggerakan stafnya dalam pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan
 Stratifikasi Puskesmas, bertujuan meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam
melakukan pengendalian dan penilaian Puskesmas

MACAM PERENCANAAN PUSKESMAS

1. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib:Promkes, PL, KIA-KB, Gizi, P2, BP.


2. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan:UKS, PKM, UKK, Kesgilut,
Keswa, Mata, Lansia, Batra.

LANGKAH PENYUSUNAN PERENCANAAN UPAYA KESEHATAN

1. Menyusun usulan kegiatan:Rincian kegiatan, tujuan, sasaran, volume, waktu,


lokasi, biaya untuk setiap kegiatan
2. Mengajukan Usulan Kegiatan, ke Dinkes
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (POA)
FORMAT MICROPLANNING

1. Pendahuluan
2. Keadaan dan Masalah
3. Tujuan dan Sasaran
4. Pokok kegiatan dan Tahapan pelaksanaan tahunannya
5. Penyusunan kebutuhan sumber daya
6. Pemantauan dan Penilaian
7. Penutup

DEFINISI:

1. Perencanaan: salah satu fungsi manajemen yg merupakan keseluruhan proses


memilih alternatif, langkah dan alokasi sumber daya yang terbaik untuk
mencapai suatu tujuan
2. Masalah: sesuatu yang perlu dipecahkan mengingat adanya kesenjangan antara
tujuan yang diharapkan dengan kenyataan
3. Tujuan: pernyataan tentang sesuatu yang ingin dicapai dalam kurun waktu
tertentu, yang dinyatakan dalam uraian pokok dan ringkas serta tidak perlu
dinyatakan secara kuantitatif
4. Sasaran: suatu pernyataan tentang suatu hasil yang terukur (kuantitatif) dan yg
direncanakan dicapai dalam kurun waktu tertentu
5. Kebijakan: ketentuan yang ditetapkan untuk dipergunakan sebagi pedoman atau
petunjuk untuk menyelenggarakan upaya dalam mencapai tujuan dan sasaran
6. Strategi: arah dan cara bertindak yang dipilih dengan memperhitungkan berbagai
segi, serta faktor lingkungan, untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai
LOKAKARYA MINI BULANAN

 Pertemuan yang diselenggarakan setiap bulan di Puskesmas yang dihadiri oleh


seluruh staff di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Bidan di desa serta
dipimpin oleh Kepala Puskesmas
 Proses penggalangan kerjasama tim Puskesmas dengan pendekatan sistem

Masukan

1. Laporan hasil kegiatan bulan lalu


2. Informasi: hasil rapat dinas kab /kota, rapat kecamatan, kebijakan, program dan
konsep baru

Proses .

1. Analisis hambatan dan masalah, Analisis sebab masalah,


2. Merumuskan alternatif pemecahan masalah

Keluaran

1. Rencana kerja bulan yang baru

LOKAKARYA MINI TRIBULANAN

 Pertemuan yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali di Puskesmas yang


dihadiri oleh instansi lintas sektor tingkat kecamatan, Badan Penyantun
Puskesmas (BPP), staf Puskesmas dan jaringannya, serta dipimpin oleh camat
 Proses penggalangan kerjasama tim lintas Sektor Puskesmas dengan
pendekatan sistem
Masukan

1. Laporan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor terkait


2. Inventarisasi masalah/hambatan dari masingmasing sektor dalam pelaksanaan
program kesehatan
3. Pemberian informasi baru

Proses

1. Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan


2. Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-masing sector
3. Merumuskan cara penyelesaian masalah

Keluaran

1. Rencana kerja tribulan yang baru


2. Kesepakatan bersama (untuk hal-hal yang dipandang perlu)

SUPERVISI

 Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan


eksternal.

1. Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung.


2. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan
kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah terkait.

 Pengawasan mencakup aspek administratif, keuangan dan teknis pelayanan.


Apabila pada pengawasan ditemukan adanya penyimpangan, baik terhadap
rencana, standar, peraturan perundang-undangan maupun berbagai kewajiban
yang berlaku, perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
POSYANDU KB-KES

 Merupakan salah satu bentuk kegiatan BPD (dulu LKMD), dimana masyarakat
(antara lain PKK) menyelenggarakan pelayanan 5 program prioritas secara
terpadu di satu tempat dan dalam waktu yang sama, dengan bantuan pelayanan
langsung dari staf Puskesmas, yaitu pada jenis pelayanan yang masyarakat
tidak kompeten untuk memberikannya sendiri.

KETERPADUAN POSYANDU

1. Keterpaduan antar 5 program (KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan


diare)
2. Keterpaduan antar sektor terkait (BPD, PKK, BKB, Kes
3. Keterpaduan Pelayanan Kesehatan oleh masyarakat dan kesehatan

POLINDES

 Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai
kelengkapan dari pembangunan kesehatan masyarakat desa, untuk memberikan
pelayanan KIA dan KB.
 Dikelola BDD kerjasama dengan dukun bayi serta dibawah pengawasan dokter
Puskesmas

 Pertolongan persalinan yang ditangani: persalinan normal, faktor risiko sedang
 Kriteria faktor risiko sedang:
 Umur Ibu <20th atau >35Th
 Tinggi badan <145 cm , Jarak antar dua kehamilan < 2 th , Jumlah paritas > 3

Kriteria faktor risiko tinggi:


1. Perdarahan selama kehamilan
2. Panas tinggi atau infeksi
3. Eklamsi
4. Kelainan letak bayi dalam kandungan

PERSYARATAN POLINDES

1. Adanya BDD
2. Adanya peralatan: bidan kit, IUD kit, imunisasi, TB, Infus set, obat sederhana &
uterotonika, buku KIA-KB, inkubator
3. Memenuhi syarat rumah sehat: air bersih, ventilasi cukup, penerangan cukup,
SPAL, pekarangan bersih, ukuran minimal: 3x4m2
4. Lokasi terjangkau roda 4
5. Ada tempat bersalin, post partum, 1 TT

TUJUAN POLINDES
Tujuan Umum:

 Memperluas jangkauan, meningkatkan mutu dan mendekatkan pelayanan KIA-


KB kepada masyarakat desa

Tujuan Khusus:

1. Meningkatkan jangkauan dan mutu ANC dan persalinan normal di desa


2. Meningkatkan pembinaan dukun desa
3. Meningkatkan konsultasi dan penyuluhan
4. Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan anak oleh bidan

KEGIATAN POLINDES
1. ANC
2. Persalinan normal
3. Pelayanan kesehatan bufas dan buteki
4. Pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita, anak prasekolah, imunisasi
5. Pelayanan KB
6. Pertolongan pertama persalinan risiko tinggi
7. Menampung rujukan dukun bayi dan merujuk ke fasilitas kes yg lebih mampu
8. Melatih dan membina dukun bayi
9. Penyuluhan kesehatan
10. Mencatat dan melaporkan kegiatan ke Puskesmas

 Pembinaan oleh dokter Puskesmas


 Pembiayaan: ditetapkan berdasarkan musyawarah desa
 Perizinan: bidan harus punya SIPB

PENGERTIAN SP2TP

 Sistem Pencatatan dan Pelaporan terpadu Puskesmas: kegiatan pencatatan dan


pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di
Puskesmas yang ditetapkan melalui SK MENKES/SK/II/1981

JENIS DATA SP2TP

1. Umum dan demografi


2. Ketenagaan
3. Sarana
4. Kegiatan pokok Puskesmas
MACAM PENCATATAN

 Pencatatan dalam gedung dan diluar gedung

1. Pencatatan dalam gedung , menggunakan: family folder, kartu indek penyakit,


buku register dan sensus harian
2. Pencatatan diluar gedung, menggunakan kartu register dan kartu murid

FORMULIR PELAPORAN

1. Formulir LB: untuk data kesakitan dan obat dengan LPLPO


2. Formulir LT: untuk data kegiatan
3. Formulir LS: untuk data sarana, kegiatan dan kematian

 LB1: laporan data kesakitan


 LB2: laporan data kematian (tidak dipakai)
 LB3: laporan gizi, KIA-KB, P2M
 LB4: laporan obat-obatan (LPLPO)

 LT: laporan kegiatan Puskesmas (tribulan)


 Laporan data dasar Puskesmas (LSD1, LSD2, LSD3)
 LSD1: data kependudukan, fasilitas pendidikan, kesehatan, lingkungan dan
peran serta)
 LSD2: ketenagaan Puskesmas dan Pustu
 LSD3: peralatan Puskesmas dan Pustu
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintahan Daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis
dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bidang kesehatan tingkat kecamatan.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus melaksanakan
manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisian. Manajemen
Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, penegendalian-pengawasan dan
pertanggung jawaban. Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan.

Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun
upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun, agar
Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat di pertanggungjawabkan.

Rencana ini disusun melalui pertemuan perencanaan tahunan Puskesmas yang dilaksanakan
sesuai dengan siklus perencanaan kabupaten/kota serta dikoordinasikan dengan camat.

Menurut UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,


perencanaan adalah suatu proses untuk mengembangkan dan menentukan upaya yang tepat
untuk dilaksanakan di masa depan yang telah ditetapkan melalui urutan pilihan dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan merupakan langkah awal dalam
siklus manajemen yang akan dilanjutkan dengan unsur-unsur lain seperti: pelaksanaan program
dan kegiatan, pengorganisasian, penganggaran dan pengawasan. Keberhasilan suatu program
ditentukan melalui perencanaan yang baik dan efektif.

Puskesmas  mempunyai kewajiban untuk menyusun rencana kerja tahunan pembangunan


kesehatannya (Kepmenkes 128 tahun 2004) yang diatur melalui peraturan perundang-undangan
dan ketentuan dari Departemen Dalam Negeri (DEPDAGRI). Penyusunan rencana kerja tahunan
harus mengacu kepada Rencana strategi Kesehatan Kabupaten/Kota, Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan, dan atau berbagai pedoman teknis lainnya, serta mengikuti siklus
perencanaan tahunan kabupaten/kota.

II.1. Pengertian dan Tujuan

a. Pengertian:

Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Perencanaan ini mencakup semua
kegiatan yang termasuk dalam upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan
upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang
dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya.
b. Tujuan Perencanaan Tingkat Puskesmas

Menghasilkan rencana tahunan Puskesmas yang berbasis bukti dan yang didukung oleh
multipihak.

Skema 1. Alur Proses Perencanaan Tingkat Puskesmas


DIAGRAM ALUR PTP

TAHAP 1:  Lokakarya Persiapan

Tahap ini merupakan tahap awal dari proses Perencanaan Puskesmas multipihak di tingkat
Kecamatan.

Tujuan
 Memberikan pemahaman mengenai kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan
nasional, provinsi, kabupaten/kota
 Memahami alur proses perencanaan tingkat Puskesmas
 Memahami usulan Pra- Musrenbang desa
 Pembentukan tim perencana dan tim pengawal
 Penjelasan mengenai pengumpulan data

Proses:

Inisiatif Lokakarya persiapan ini digagas oleh Dinkes kabupaten/kota                    dan staf 
Puskesmas sebagai pelaksana lokakarya.

TAHAP 2: Lokakarya  Perencanaan Tahunan Puskesmas

Lokakarya ini dilaksanakan  paling lama 2 minggu  setelah pertemuan persiapan (tahap I). 
Pada saat itu proses pengumpulan data harus sudah selesai.

Tujuan

Pada akhir lokakarya  tim perencana   Puskesmas  dapat:

 Menghasilkan analisis situasi dan masalah di kecamatan/wilayah kerjanya.


 Menghasilkan analisis dan prioritas penyebab masalah KIBBLA di kecamatan/wilayah
kerjanya.
 Memilih alternatif pemecahan  masalah (solusi, kegiatan dan prioritas kegiatan).
 Menghasilkan rencana usulan kegiatan.
 Menghasilkan draft dokumen  rencana usulan kegiatan.
 Merumuskan rencana tindak lanjut untuk proses pengawalan dokumen sampai masuk
dalam  musrenbang kecamatan, renja SKPD dan musrenbang kabupaten.

Proses

Lokakarya ini dipersiapkan oleh fasilitator beserta tim perencana Puskesmas  yang sudah
dibentuk pada tahap orientasi.

TAHAP 3:  Pengawalan

Tahap ini dilaksanakan segera setelah lokakarya perencanaan tingkat Puskesmas    sampai
disetujuinya masuk pada agenda hasil musrenbang kecamatan,  pada Renja SKPD dan pada
Musrenbang Kabupaten/Kota.

 
Tujuan

 Tersedianya dokumen Rencana Tahunan Puskesmas sesuai dengan ketentuan yang


berlaku
 Tersedianya bahan untuk materi pengawalan
 Disetujuinya Rencana Tahunan Puskesmas masuk pada agenda hasil musrenbang
kecamatan,  Renja SKPD dan pada agenda hasil Musrenbang Kabupaten

Proses

 Pertemuan penyempurnaan dokumen rencana tahunan Puskesmas


 Pertemuan untuk mengemas materi guna melaksanakan langkah-langkah pengawalan
 Advokasi/sosialisasi lintas program, lintas sektor terkait
 Pengusulan kegiatan pada Musrenbang Kecamatan
 Pengusulan kegiatan pada proses DTPS-KIBBLA
 Pengusulan kegiatan pada Renja SKPD
 Pengusulan Kegiatan pada Musrenbang Kabupaten

You might also like