You are on page 1of 15

MAKALAH EKOLOGI I

“ SIKLUS CARBON ”

OLEH KELOMPOK 8 :

1. DESI NURMAYANG SARI ( 09.211.078 )


2. DWI SUSANTI ( 09.211.092 )
3. ERNAWATI YULIANA ( 09.211.106 )
4. EWI IIT ROSITA ( 09.211. )
5. FITRIANINGSIH ( 09.211.129 )
6. HARDIANTI ( 09.211.140 )

Kelas :

IIIB (Biologi)

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA


DAN PENGETAHUAN ALAM
IKIP MATARAM

1
2010
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam makalah ini terdapat pemahaman tentang konsep-konsep yang mencakup tentang
siklus karbon.yang dimana dalam makalah ini juga terdapat aliran energi.Sebagai makhluk
hidup,manusia,tumbuhan serta hewan pernah mengalami yang namanya siklus karbon.Karena
dalam siklus karbon terdapat bagian yang membantu respirasi yang di antaranya di lakukan
oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga di
dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan
air.

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara


biosfer,geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki
siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah Definisi dari Siklus Karbon?
2. Bagaimana Siklus Karbon dari Karbon di Atmosfer, Karbon di Biosfer dan Karbon di
Laut
3. Bagaimana Model Siklus Karbon?

2
BAB II
PEMBAHASAN

Siklus karbon

2.1. Definisi Siklus Karbon

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara


biosfer,geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki
siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui). Dalam siklus ini
terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-
reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater
system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk
karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan
bakar fosil).

Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-
proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam
aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam
ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.

Siklus karbon dimulai dengan dilepaskannya CO2 oleh berbagai macam sumber seperti:

 Q  Pengilangan minyak bumi.


 Q  Asap pabrik dan kendaraan bermotor.

 Q  Peristiwa alam seperti minyak bumi.

 Q  Organisme laut

 Q  Aktivitas manusia, hewan, dan tumbuhan

Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk
dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon
(misalnya atmosfer – biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat

3
memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber
(source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.

Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara


berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap
pabrik.

Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan


menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk
berespirasi.

Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara
di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah
kadar C02 di udara.

Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung.
Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi
ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan
untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air
berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air
adalah seimbang dengan jumlah C02 di air.

2.2. Karbon Di Atmosfer

4
Diagram dari siklus karbon. Angka dengan warna hitam menyatakan berapa banyak
karbon tersimpan dalam berbagai reservoir, dalam milyar ton ("GtC" berarti Giga Ton
Karbon). Angka dengan warna biru menyatakan berapa banyak karbon berpindah antar
reservoir setiap tahun. Sedimen, sebagaimana yang diberikan dalam diagram, tidak termasuk
~70 juta GtC batuan karbonat dan kerogen
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida
(CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang
ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami
kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain
yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini
merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang
konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam
pemanasan global.

Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:

 Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon


dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan
lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh
atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.

5
 Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih
mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi
termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman
laut atau interior laut (lihat bagian solubility pump).

 Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi,
organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga
membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses
ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).

 Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak
memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer.
Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena
ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk
membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).

Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:

 Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi
eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik
lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
 Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai
senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon
menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia
oksigen.

 Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung


menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan
bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas
alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam
geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida
di atmosfer.

6
 Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium
oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan
menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.

 Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas
kembali ke atmosfer.

 Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer.

Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon
dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida
yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling
berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak
berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang
dari 100.000 tahun

2.3. Karbon Di Biosfer

Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting
dalam kehidupan di Bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam struktur, biokimia, dan
nutrisi pada semua sel makhluk hidup. Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam
siklus karbon:

 Autotroph adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri dengan


menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka
hidup. Untuk menghasilkan senyawa organik tersebut mereka membutuhkan sumber
energi dari luar. Hampir sebagian besar autotroph menggunakan radiasi matahari untuk
memenuhi kebutuhan energi tersebut, dan proses produksi ini disebut sebagai
fotosintesis. Sebagian kecil autotroph memanfaatkan sumber energi kimia, dan disebut
kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam siklus karbon adalah pohon-pohonan di
hutan dan daratan dan fitoplankton di laut. Fotosintesis memiliki reaksi 6CO2 + 6H2O
→ C6H12O6 + 6O2.
 Karbon dipindahkan di dalam biosfer sebagai makanan heterotrop pada organisme lain
atau bagiannya (seperti buah-buahan). Termasuk di dalamnya pemanfaatan material
organik yang mati (detritus) oleh jamur dan bakteri untuk fermentasi atau penguraian.

7
 Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer melalui pernafasan atau respirasi. Ketika
tersedia oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara
atau air di sekitarnya dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Pada keadaan
tanpa oksigen, respirasi anaerobik lah yang terjadi, yang melepaskan metan ke
lingkungan sekitarnya yang akhirnya berpindah ke atmosfer atau hidrosfer.

 Pembakaran biomassa (seperti kebakaran hutan, kayu yang digunakan untuk tungku
penghangat atau kayu bakar, dll.) dapat juga memindahkan karbon ke atmosfer dalam
jumlah yang banyak.

 Karbon juga dapat berpindah dari bisofer ketika bahan organik yang mati menyatu
dengan geosfer (seperti gambut). Cangkang binatang dari kalsium karbonat yang menjadi
batu gamping melalui proses sedimentasi.

 Sisanya, yaitu siklus karbon di laut dalam, masih dipelajari. Sebagai contoh, penemuan
terbaru bahwa rumah larvacean mucus (biasa dikenal sebagai “sinkers”) dibuat dalam
jumlah besar yang mana mampu membawa banyak karbon ke laut dalam seperti yang
terdeteksi oleh perangkap sedimen [1]. Karena ukuran dan kompisisinya, rumah ini
jarang terbawa dalam perangkap sedimen, sehingga sebagian besar analisis biokimia
melakukan kesalahan dengan mengabaikannya. Penyimpanan karbon di biosfer
dipengaruhi oleh sejumlah proses dalam skala waktu yang berbeda: sementara
produktivitas primer netto mengikuti siklus harian dan musiman, karbon dapat disimpan
hingga beberapa ratus tahun dalam pohon dan hingga ribuan tahun dalam tanah.
Perubahan jangka panjang pada kolam karbon (misalnya melalui de- atau afforestation)
atau melalui perubahan temperatur yang berhubungan dengan respirasi tanah) akan
secara langsung mempengaruhi pemanasan global

2.4. Karbon Di Laut

Proses di alam sudah tertata rapi. Setiap tahap dari suatu proses seluruhnya berjalan
dengan peranan tertentu yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup mahluk di alam. Tetapi
manusia sering kali menciptakan suatu proses baru, dengan alasan untuk kesejahteraannya
yang malah menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan proses alam, sampai akhirnya

8
menimbulkan bencana. Mari kita simak sebuah contoh, suatu proses yang terjadi di alam,
yaitu siklus karbon.

Konsentasi DIC permukaan laut “saat ini” (1990-an) (dari the GLODAP climatology)
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion
bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau
karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi
penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau
lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada
daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling
karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam
karbonat terbentuk:

CO2 + H2O ⇌ H2CO3

Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi
lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan
bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:

H2CO3 ⇌ H+ + HCO3−

9
Model Siklus Karbon

Model siklus karbon dapat digabungkan ke dalam model iklim global, sehingga reaksi
interaktif dari lautan dan biosfer terhadap nilai CO2 di masa depan dapat dimodelkan. Ada
ketidakpastian yang besar dalam model ini, baik dalam sub model fisika maupun biokimia
(khususnya pada sub model terakhir). Model-model seperti itu biasanya menunjukkan bahwa
ada timbal balik yang positif antara temperatur dan CO2.

10
BAB III
KESIMPULAN

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara


biosfer,geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki
siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui). Pada siklus karbon
terdapat karbon di Atmosfer, karbon di Biosfer dan di Laut yang memiliki model siklus
karbon.

11
DAFTAR PUSTAKA

SCOPE 13 The Global Carbon Cycle

Janzen, H. H. (2004). Carbon cycling in earth systems—a soil science perspective. In


Agriculture, ecosystems and environment.

Houghton, R. A. (2005). The contemporary carbon cycle. W. H. Schlesinger, editor.


Biogeochemistry. Elsevier Science.

"http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon"

12
13
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayahnya serta
kekuatannya kepada kami, sehingga pembuatan makalah siklus karbon ini bisa selesai dengan
semestinya dan di inginkan dan kami dapat menyusun makalah siklus karbon ini tepat pada
waktunya.
Makalah siklus karbon ini dibuat atau disusun agar dapat memenuhi syarat-syarat
pembelajaran ekologi 1, kami pribadi sangat sadar bahwa dalam pembuatan makalah ekologi
1 ini kami memiliki banyak kekurangan maka kami pribadi mengharapkan kritik dan saran
yang dapat membangun dan dapat merubah serta menutupi segala kekurangan dalam dalam
pembuatan makalah siklus karbon ini.
Dengan tersusun makalah siklus karbon ini saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam prmbuatan makah ini.

Mataram, 20 November 2010

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................ 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN.............................................................. 2
2.1. Definisi Siklus Karbon................................................................. 2
2.2. Karbon Di Atmosfer..................................................................... 3
2.3. Karbon Di Biosfer......................................................................... 5
2.4. Karbon Di Laut ............................................................................ 7
BAB III. KESIMPULAN.............................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA

iii

You might also like