You are on page 1of 40

Kelompok 10

• Tyas Haryadi (09650169)


• Villa Nanda Sahara (09650172)
• Asasun Najakh (09650179)
Transformasi Linier
Definisi : Transformasi
Transformasi (pemetaan atau fungsi) T dari Rn(domain)
ke Rm (codomain) dituliskan : T : Rn Rm
w = T(v)
v : variabel tak bebas
vektor
w : variabel bebas
Sebagai suatu fungsi f : R R, contoh : f(x) = x2
Misalkan :
1 0  1 0   1
 1  1
A   2 -1 dan v    Av   2 -1     3
 -1  -1
3 4  3 4  -1

Menunjukkan transformasi v ke w dari matrik A


Secara umum persamaan matrik transformasi :

1 0   x 
 2 -1  x    2x  y 
  y  
3 4    3x  4y 
Transformasi matrik A oleh vektor x 
y dalam R2 menjadi
vektor  
 x 
 2x  y  dalam R3.
 
Dituliskan sebagai
3x  4y  :
berikut

TA : R2  x 
 x  
TA       2x  y 
  y   3x  4y 
R3  
 1
 1
Bayangan v    adalah w  TA (v)  
 3 
 -1 
 -1

 x  1   0
x       
Range TA     2x  y   x  2   y -1
y 
3x  4y  3   4 

Dengan kata lain : range(jarak) TA merupakan ruang


kolom dari matrik A
Definisi : Transformasi Linier
Transformasi T : Rn Rm disebut transformasi linier
Jika :
1.T(u + v) = T(u) + T(v) untuk semua u dan v dalam Rn
2.T(cv) = cT(v) untuk semua v dalam Rn dan skalar c

Contoh :  x 
x  
T : Rn R dinyatakan dengan T     2x  y 
m
 y  3x  4y 
 

Buktikan bahwa T adalah transformasi linier.


 x1  x2 
Jawab :
Misalkan: u    dan v   
Syarat 1 : T(u + v) = T(u) + T(v)  y1   y2 

 x1  x 2 
  x1   x 2     x1  x 2    
T(u  v)  T         T    
  12(x  x 2 )  (y1  y )
2 
y y
 1  2  y  y
  1 2   3(x  x )  4(y  y ) 
 1 2 1 2 

 x1  x 2   x1  x 2 
  2x1  2x 2  y1  y 2   (2x1  y1 )  (2x 2  y 2 ) 
3x1  3x 2  4y1  4y 2  (3x1  4y1 )  (3x 2  4y 2 ) 

 x1   x2 
     x1   x 2 
 (2x1  y1 )   (2x 2  y 2 )   T    T    T(u)  T(v)
 y1   y2 
(3x1  4y1 )  (3x 2  4y 2 ) 
x 
Misalkan: v    dan c  skalar
y
Syarat 2 : T(cv) = cT(v)
 x    cx  
T(cv)  T  c     T    
 y    cy  
 cx   cx 
  2(cx)  (cy)   c(2x  y) 
3(cx)  4(cy)  c(3x  4y) 

 x 
  x 
 c  2x  y   cT    cT(v)
 y
3x  4y 
Karena 2 syarat terpenuhi, maka T terbukti merupakan
transformasi linier
 x  y
 x  
• Diketahui T :R 2  R 3dengan T 
 y
 
 

x 
 y 
Apakah T merupakan transformasi Liniear?

Jawab:
 x1   x2 
Misalkan u   , v   
 y1   y2 
Syarat 1
 x1  x2 
uv 
y  y 
 1

2 
maka:
 x1  x2   y1  y2    x1  y1   x2  y2 
 x1  x2       
 
T u  v  T     x1  x2    x1    x2 
 y1  y2   y  y   y   y 
 1 2   1   2 

 
 T u T v
Definisi transformasi linier juga dapat ditentukan dengan
mengkombinasikan kedua syarat yaitu :
Transformasi T : Rn Rm disebut transformasi linier
jika :
T(c1v1 + c2v2) = c1T(v1) + c2T(v2)
untuk semua v1, v2 dalam Rn dan skalar c1, c2

Matrik transformasi (TA) adalah transformasi linier.


Bukti : x  1   0  1 0 
x    x  2   y -1    2 -1  x 
T   
 2x  y         y
y          
 3x  4y  3
  4
   3 4 
1 0 
sehingga :  2 -1
 
T = TA dengan A = 3 4 
 Transformasi TA: Rn Rm disebut transformasi
linier jika :
TA(x) = Ax

untuk x dalam Rn dan A adalah matrik m x n

Bukti : misalkan u dan v adalah vektor dalam Rn dan c :


skalar,
kemudian :
TA(u + v) = A(u + v)= Au + Av = TA(u)+TA(v)

dan TA(cv) = A(cv) = c(Av) = cTA(v)

Dengan demikian : TA merupakan transformasi linier.


 Misalkan T: Rn Rm merupakan transformasi linier.
Kemudian T adalah matrik transformasi, khususnya
T = TA dengan A adalah matrik m x n
Maka :
A   T(e1 ) T(e 2 ) ............ T(e n ) 
disebut sebagai matrik standar dari transformasi linier T
Bukti : x adalah vektor dalam Rn dapat dituliskan:
x = x1e1 + x2e2 + ……….+ xnen
Jadi T(x) = T(x1e1 + x2e2 + ……….+ xnen)
= x1T(e1 )+x2T(e2 )+ ……..+xnT(en )

 x1 
x 
  T(e1 ) T(e 2 ) ......... T(e n )   2   Ax
 
 

 n
x 
Contoh :
2 2 0
1  1 0
Jadi, matriks standar untuk T  A
1 0 1
 
2 x  2 y  0 1 1
 x  
x  y
Dengan A   y    
 x z 
 z   
 y  z 
Sifat-sifat transformasi linier :
Jika T : V W adalah transformasi linier, maka :
1. T(0) = 0

2. T(– v) = – T(v) untuk semua v dalam V

3. T(u – v) = T(u) – T(v) untuk semua u dan v dalam V


Contoh :
Anggap T adalah transformasi linier dari R2 ke P2 seperti

1  2
T    2  3x  x 2 dan T    1  x 2
1 3 
Carilah :
 1 a 
T   dan T  
 2 b
Jawab :
 1  2  
Karena : B   ,
1 3   adalah basis dari R2
, sehingga
    

setiap vektor dalam R2 berada dalam jangkauan (B)


Maka :
1  2   -1
c1    c 2     
1 3   2 

Diperoleh nilai c1= – 7 dan c2= 3, sehingga :


 1  1 2  1  2
T    T  7    3     7T    3T  
 2  1 3   1 3 

 7(2  3x  x 2 )  3(1  x 2 )  11  21x  10x 2


Dengan cara yang sama diperoleh bahwa :
a  1  2
 b   (3a  2b) 1  (b  a) 3 
     

a   1 2 
Maka : T    T  (3a  2b)    (b  a)   
b  1 3  
1  2
 (3a  2b)T    (b  a)T  
1 3 
 (3a  2b)(2  3x  x 2 )  (b  a)(1  x 2 )

 (5a  3b)  (9a  6b)x  (4a  3b)x 2


Komposisi dari suatu transformasi
Komposisi dari dua transformasi T: Rm Rn yang
diikuti S: Rn Rp dituliskan : S T
Rm Rn Rp
v
T S S(T(v)) = (S T)(v)
T(v)

S T
Jika : T: Rm Rn dan S: Rn Rp transformasi linier,
kemudian S T: Rm Rp adalah transformasi linier,
maka matrik standarnya adalah :  S T    S  T 
Contoh :
Transformasi linier T: R2 R3 didefinisikan sebagai :
 x1 
x1
T   2x1  x 2 
x2
3x1  4x 2 

Transformasi linier S: R 3 R4 didefinisikan sebagai :


 2y1  y3 
y1  
3y  y
S y2   
2 3

 y1  y 2 
y3  
 y1  y 2  y3 
R4
Cari : S T : R2
Jawab :
Matrik standar :
2 0 1
0 1 0 
3 -1
 S  
1 -1 0  dan  T    2 -1 
  3 4 
1 1 1

2 0 1 5 4
0  1 0  
3 -1   3 -7 
 S T    S  T     2 -1   
1 -1 0 -1 1
  3 4   
1 1 1 6 3
 5 4  5x1  4x 2 

 x1   3 -7   x1   3x1  7x 2 
 S T     
x2  -1 1   x 2    x1  x 2 
   
6 3  6x 1  3x 
2 

Cara lain :
 y1   x1 
 y   T  x1    2x  x 
 2 x   1 2 

 y3   2  3x  4x 
 1 2

Dengan mensubstitusikan ke S, maka diperoleh :


2 0 1  5x1  4x 2 
   x1   
 x1   0 3 -1   13x  7x
 S T     2x  x
2

-1 0  
2 
x2  1
1
  x1  x 2 
  3x1  4x 2   
1 1 1  6x1  3x 2 
Anggap : T : R2 P1
S : P1 transformasi linier
P2
yang ditunjukkan oleh :

a 
T    a  (a  b)x dan S(p(x))  xp(x)
Carilah :
b
 3 a 
S T   dan S T  
Jawab :  2  b 

 3   3 
S T    S  T     S(3  (3  2)x)  3x  x 2
 2    2  
a   a  
S T    S  T     S(a  (a  b)x)  ax  (a  b)x 2
b  b  
Invers dari Transformasi Linier
Definisi :
Transformasi linier T: V W memiliki invers jika ada
transformasi linier T: W V sehingga T’ T = Iv dan T T’ = Iw
Maka : T’ disebut invers dari T

Contoh :
Tunjukkan bahwa pemetaan T : R2 P1 dan T’: P1 R2 yang
dinyatakan sebagai :

a   c 
T    a  (a  b)x dan T  c  dx    
b
   d  c 
merupakan invers !
Jawab :
a   a    a  a 
T T    T  T     T(a  (a  b)x)   (a  b)  a    b 
b  b     

 c 
Dan : T T(c  dx)  T(T(c  dx)  T  d  c 
 
c +(c+(d – c))x= c + dx

Jadi : T T  I R dan T T  I P
2
1

Oleh karena itu : T dan T’ merupakan invers


Kernel dan range transformasi linier
Definisi :
Jika T : V W adalah transformasi linier
Kernel T yang ditulis ker(T) adalah himpunan semua
vektor dalam V yang merupakan pemetaan hasil T ke
0 dalam W.
ker (T) = {v dalam V : T(v)= 0

Range T yang ditulis range(T) adalah himpunan semua


vektor dalam W yang merupakan bayangan vektor V
hasil T
range (T) = {T(v) : v dalam V}
= {w dalam W: w = T(v)
untuk semua v dalam V}
Jika T : V W adalah transformasi linier
Maka :
a. Kernel T merupakan subruang V dan dimensi
kernel dikenal sebagai nulity : nullity (T)
b. Range T merupakan subruang W dan dimensi
range dikenal sebagai rank : rank (T)

ker(T) range(T)
0
V 0
T W

Kernel dan range dari T : V W


Transformasi satu - satu
T:V W adalah transformasi linier satu - satu jika
T merupakan pemetaan vektor dalam V ke vektor dalam
W
T T

V W V W
T : satu - satu T : bukan satu - satu
Untuk semua u dan v dalam V
u≠v T(u) ≠ T(v)
T(u) = T(v) u=v
Transformasi Onto :
T:V W adalah transformasi linier onto untuk semua
w dalam W jika minimal terdapat 1 v dalam V sehingga :
w = T(v)

T : onto
T : bukan onto
 Misalkan dim V = dim W = n dan transformasi linier
T: V W adalah satu – satu, jika dan hanya jika :
onto.
Bukti :
Jika T adalah satu – satu, maka nulity (T) = 0
Teorema rank : rank (T) = dim V – nulity(T) = n – 0 = n
Oleh karena itu T adalah onto.

Sebaliknya, jika T adalah onto, maka rank(T)= dim W = n


Teorema rank : nulity (T) = dim V – rank (T) = n – n = 0
Sehingga ker (T) = {0} dan T adalah satu -satu
Contoh :
Transformasi T : R2 R3 dinyatakan dengan :
 2x  merupakan transformasi satu-satu atau onto ?
x  
T     x  y 
 y
Jawab :  0 
Misalkan :  2x1   2x 2 
 x1  x2     
T    T   ,maka :  x1  y1    x 2  y 2 
 y1  : x1 =yx2 2 dan y1 = y2
Sehingga diperoleh  0   0 
Jadi :
 x1   x 2 
y   y  maka T adalah satu-satu
 1  2 
T bukan onto, karena range tidak semua dari R3 menjadi nyata. Terdapat besaran
bukan vektor dalam R2 seperti :

0
x  
T    0
Contoh : Tunjukkan bahwa T :Ry
2
 1 
sebagai :  
adalah transformasi linier satu - satu P1 dinyatakan

a 
T    a  (a  b)x
b 
Jawab :
a  a 
Jika  b  adalah ker (T), 0  T    a  (a  b)x
  b
maka : a  0
Sehingga diperoleh :  b   0
   
 0 
   dan T adalah satu - satu
Akibatnya : ker (T) =  0 

Dengan menggunakan teorema rank :


Rank(T) = dim R2 – nulity(T) = 2 – 0 = 2
Oleh karena range (T) dimensi 2 dalam sub-ruang R2
Maka T adalah onto
Kesamaan bentuk (isomorph) ruang vektor
Definisi :
Transformasi linier T : V W dikatakan isomorph, jika
satu – satu dan onto. Jika V dan W merupakan ruang vektor
yang memiliki kesamaan bentuk disebut V isomorph W
 W: V
dan dituliskan
Sifat-sifat isomorph :
1. Jika T merupakan isomorph, maka demikian juga T-1
2. T merupakan isomorph jika dan hanya jika ker(T) = {0} dan
range (T) = W
3. Jika v1, v2 ……..vk adalah basis dalam V, maka T(v1), T(v2)…..T(vk)
adalah basis dalam W
4. Jika V dan W adalah ruang vektor berdimensi terbatas, maka V
isomorph W jika dan hanya jika dim(V) = dim (W).
Latihan :
1.Tunjukkan apakah T : R3 P2 yang dinyatakan
 a  
dalam :    
T  b    ( abc )  ( a  b) x  ( a  c ) x 2
 c  
 
merupakan transformasi linier !
2. Tunjukkan apakah T : R3 M2x2 yang dinyatakan
dalam :  a  
  a  b c  b 
T  b     a  b 2b  c 
 c    
 

merupakan transformasi linier !


Jenis – jenis Transformasi Linier
bidang
 
1.Rotasi (Perputaran) 
Matrik baku untuk T adalah :
2.Refleksi 
Refleksi terhadap sebuah garis l adalah
transformasi yang memetakan masing – masing
titik pada bidang ke dalam bayangan cerminnya
terhadap l
3.Ekspansi dan kompresi 
Jika koordinat x dari masing – masing titik pada
bidang dikalikan dengan konstanta k yang
positif dimana k > 1, maka efeknya adalah
memperluas gambar bidang dalam arah x. Jika
0 < k < 1 maka efeknya adalah mengkompresi
gambar bidang dalam arah x. Disebut dengan
ekspansi (kompresi) dalam arah x dengan
faktor k
4.Geseran 
Sebuah geseran dalam arah x dengan faktor k
adalah transformasi yang menggerakkan
masing – masing titik (x,y) sejajar
dengansumbu x sebanyak ky menuju
kedudukan yang baru (x + ky, y)
Matrik baku untuk transformasi ini adalah :
Terimakasih

By: Kelompok 10

You might also like